28
1

Kanker Leher Rahim

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Kanker Serviks

Citation preview

  • *

  • * Banyak ditemukan Pathological based - 27 % kasus kanker total - 36 % kasus kanker pada wanita Hospital based - Paling sering (16% kasus) - 76,2% dari kanker ginekologi

    Template copyright 2005 www.brainybetty.com

  • *Pada stadium dini tidak bergejala atau gejala tidak khasPada stadium lanjut :- perdarahan setelah sanggama- keputihan atau keluar cairan encer dari vagina- perdarahan setelah menopause- keluar cairan kekuningan berbau, bercampur dengan darah (stadium lanjut)

  • *Mulai melakukan hubungan seksual di usia mudaSering berganti-ganti pasangan seksualSering menderita infeksi di daerah kelaminMelahirkan banyak anakKebiasaan merokokPENYEBAB ?? Multifaktor, sering dikaitkan dengan infeksi oleh Human Papilloma Virus (HPV)

  • *Terjadinya kanker leher rahim dimulai dengan tahap pra-kankerTahap pra-kanker dapat disembuhkan dengan sempurnaKanker stadium dini dapat diobati dengan tingkat kesembuhan tinggiKanker stadium lanjut sulit disembuhkan, dapat berakibat fatalHindari bahaya kanker leher rahim dengan melakukan SKRINING secara teratur

  • *SITOLOGI : - Pap smear- Bethesda System - Liquid-based- Pap NetMOLEKULER :- HPV-DNA

  • *NormalMild dysplasia (CIN I)Moderate dysplasia (CIN II)Invasive CarcinomaSevere dysplasia (CIN III)

  • *Bethesda SystemDysplasia/CIN SystemPapanicolaou SystemWithin normal limitsNormal Class IInfection (specify organism) Reactive and reparative changesInflammatory atypia (organism) Class IISquamous cell abnormalities : Atypical squamous cells of undetermined significanceSquamous atypia Class IIRLow-grade squamous intraepithelial lesionHigh-grade squamous intraepithelial lesionModerate dysplasiaCIN 1Invasive squamous carcinomaCarcinoma in situCIN, cervical intraepithelial neoplasia; HPV, human papillomavirus. (Modified from Berek JS, Naeker NF. Practical gynecologic oncology, Baltimore: Williams & Wilkins, 1994HPV atypia Mild dysplasia CIN 2CIN 3Class IIISevere dysplasiaInvasive squamous carcinomaClass IVClass V

  • *KLASIFIKASI ABNORMALITAS SEL SKUAMOSA SERVIKS

  • *Sampel (sel serviks) dikumpulkan ke dalam larutan pengawet alkohol yang bermuatan negatifSampel diteteskan kepermukaan membranfilter. Sel serviks akantertahan pada filtersel/pengganggu akanterserap absorben diBawah membranSel serviks yang bermuatan negatifdipindahkan pada slideyang bermuatan positifmelalui proses pembentukan ikatankovalen

  • *

    Average SensitivityFalse NegativeRateDNA with Pap Test SensitivityPap Smear55% 545% 599%LC-Prep Pap Test71% 529% 599%SurePath Pap Test74% 526% 599%ThinPrepPap Test78% 522% 599%HPV DNA(DigeneHPV collection)90% 510% 5

    DNA with Pap TestCollectionCollection cost for Pap+HPVNeeded 2 collection ~ US 2.00Single collection~ US 5.00Single collection~ US 9.00Single collection~ US 10.00NANA

  • *ERA BARUDalam DeteksiKanker Leher Rahim

    Template copyright 2005 www.brainybetty.com

  • *Merupakan virus DNATerdiri atas > 100 tipe> 30 tipe ditularkan melalui hubungan seksualMenyebabkan genital wartsInfeksi HPV- Sembuh- Menetap sel tetap normal sel menjadi abnormal

  • *HPV merupakan penyebab utama kanker serviksHPV-DNA ditemukan pada 93-100 % kanker skuamosa serviksInfeksi HPV tipe high risk menyebabkan lesi intraepitel serviks (low grade maupun high grade)HPV diduga juga berperan pada kanker anus, vulva, vagina, oropharynx & penis

  • *Infeksi HPV tipe low risk jarang menyebabkan kankerInfeksi HPV tipe high risk sering berkembang menjadi kankerHPV low risk & high risk keduanya dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormalHPV tipe high risk : 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 69

  • *New England Journal of Medicine 2003; 349 : 1559

  • *

  • *Pap Test :- Mulai diperiksa minimal 3 tahun setelah melakukan hubungan seksual dan tidak lebih dari usia 21 tahun (ACS)HPV DNA :- Untuk menentukan apakah pasien dengan hasil Pap Test ASC-US perlu pemeriksaan lanjutan (kolposkopi, biopsi)- Untuk skrining pada wanita > 30 tahun bersama dengan pemeriksaan Pap Test

  • *

    NORMALINCONCLUSIVEABNORMALHPV NEGATIFUlangi pemeriksaan setiap 3 tahunUlangi pemeriksaan dalam 1 tahunLakukan KolposkopiHPV POSITIFUlangi setlh 6-12 bln. Jika hasil abnormal kolposkopi Lakukan KolposkopiLakukan Kolposkopi

  • *Belum ada obat untuk infeksi HPVLesi dan warts akibat virus HPV dapat diobatiMetode pengobatan lesi & warts :- Cryosurgery- LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure)- Conventional surgery

  • *Pengumpulan sampelHybrid Capture 2 HPV DNA Test Cervical SamplerThe ThinPrep Pap Test

  • *Hybridize RNA probe with target DNACapture RNA:DNA hybrids onto a solid phase (In tube or microplate format)Release and denature nucleic acids

  • *React captured hybrids with multiple antibody conjugatesDetect amplified chemiluminescent signal

  • *Source: Manos, M.M., et al., Identifying Women With Cervical Neoplasia. JAMA, May 5, 1999

  • *HPV Merupakan penyebab utama terjadinya kanker serviksHasil pemeriksaan HPV positif berkorelasi dengan risiko terjadinya H-SIL yang tinggiHampir semua wanita dengan hasil H-SIL, positif HPV DNASemakin tinggi stadium displasia, semakin kuat kaitannya dengan HPV high riskWanita dengan HPV positif berisiko menjadi Neoplasia walaupun Pap smear normal

  • *FAKTOR RISIKOdanINFEKSI HPVKANKER LEHER RAHIMJangka panjangdapat dideteksi dini dengan pemeriksaan :Sitologi (Pap Smear) HPV-DNA Dengan skrining secara berkala, kanker leher rahim dapat dideteksi dini sehingga dapat diobatiNormalDisplasia ringanDisplasia sedangDisplasia beratKankerInfeksi HPVMetastasis(Fatal)

  • *

  • *

    **

    *************************