1
Polisi Air Bengkalis Sita Kayu Liar AKTIVITAS pembalakan liar masih marak di Provinsi Riau. Terbukti ke- marin, Satuan Polisi Air Polres Bengkalis menyita 87 ton tual kayu dan sekitar 14 ton kayu olahan yang diduga hasil pembalakan liar. “Barang bukti ratusan tual kayu itu kami temukan di sekitar perairan Sungai Mata, Kecamatan Merbau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Barang bukti sudah dalam kondisi sudah dirakit,” kata Kepala Satpolair Polres Bengkalis AK Wilson Butarbutar, kemarin. Penyitaan terjadi saat kayu yang terakit rapi siap untuk dibawa ke luar Sungai Mata. Polisi bergerak cepat dan menahan rangkaian kayu, tetapi pelaku pembalakan gagal ditangkap. (RK/N-2) Temanggung Bagikan Bibit Padi DALAM memasuki musim tanam, Pemerintah Kabupaten Temang- gung, Jawa Tengah, membagikan bibit padi untuk sekitar 7.000 petani. Bantuan langsung benih unggul itu dianggarkan untuk 3.500 hektare lahan selama satu tahun. “Ini program dari pemerintah pusat. Jenis benih yang dibagikan antara lain ciherang, mikongga, dan inpari 13,” ungkap Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Temanggung, Sunardi, kemarin. Setiap hektare lahan menerima bantuan bibit sebanyak 25 kilogram. Luasan tanam sawah di Temanggung tahun ini mencapai 20.063 hek- tare. Tidak semua petani mendapat bantuan benih karena tidak sedikit yang bisa mendapatkan benih secara swadaya. (TS/N-2) Raskin di Klaten Jadi Bancakan PENYALURAN beras untuk warga miskin di Desa Ketandan, Kecamat- an Klaten Utara, Jawa Tengah, diselewengkan. Perangkat desa, badan perwakilan desa, ketua RT/RW, dan kader posyandu yang tidak masuk daftar rumah tangga sasaran ternyata juga mendapat jatah. Kondisi itu dilaporkan Forum Masyarakat Peduli Ketandan dalam surat pengaduan yang mereka kirim ke Bagian Perekonomian Sekda Klaten, kemarin. “Sekitar 40% dari 2.595 kilogram raskin jatah desa dibagikan untuk 6 perangkat desa, 9 anggota BPD, 29 RT/RW, dan 30 kader posyandu. Setiap orang dapat satu sak isi 15 kilogram,” kata Ketua Forum Nurman Arista. Saat dimintai konfirmasi, Kabag Perekonomian Sri Sumanto menyatakan perangkat desa, BPD, RT/RW, dan kader posyandu tidak otomatis menerima raskin karena mereka tidak masuk daftar rumah tangga sasaran (RTS). “Memang, ada perangkat desa yang terima raskin, tapi itu dari warga RTS.” (JS/N-2) Keberangkatan Jemaah Haji Tertunda PEMBERANGKATAN jemaah haji kloter 17 asal Kalimantan Selatan yang seharusnya dilakukan kemarin siang dibatalkan karena pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut mereka rusak di Jeddah, Arab Saudi. Akibatnya, pemberangkatan sebanyak 215 jemaah haji tambah- an kloter 17 atau kloter terakhir, ditunda satu hari. “Ada kerusakan pesawat sehingga jemaah batal berangkat hari ini,” tutur Sukri, Kepala Bidang Urusan Haji Kanwil Kementerian Agama Kalsel. Humas PT Garuda Indonesia di Banjarmasin mengakui terjadinya kerusakan mesin pada pesawat Garuda saat berada di Jeddah. “Ke- berangkatan jemaah dijadwalkan Selasa pagi. Saat ini pesawat sudah diperbaiki dan akan terbang ke Indonesia,” ungkapnya. (DY/N-2) Surakarta akan Bangun Pasar Jamu PEMERINTAH Kota Surakarta berencana membangun pasar dan rumah jamu sebagai dukungan terhadap komitmen Kementerian Kese- hatan mengangkat citra jamu sebagai obat tradisional asli Indonesia. Pasar jamu akan menjadi pusat penjualan bahan baku dan produk jamu mentah. “Rumah jamu menyediakan jamu yang sudah siap dikonsumsi. Rencana itu sudah ada sejak 1,5 tahun lalu dan sekarang sudah dalam tahap pengkajian lebih lanjut,” tegas Wali Kota Surakarta, Joko Widodo. Masih di Surakarta, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaning- sih menyatakan potensi obat tradisional menjadi bagian penting dari sistem kesehatan sebuah negara sangat besar. “Namun, selama ini obat tradisional kurang memiliki daya saing karena sering kali tidak didukung data penelitian ilmiah,” kata Endang saat saat membuka The 3rd Con- ference on Traditional Medicine in ASEAN Countries. (FR/N-2) Pembuangan Limbah Kurang Terawasi KEPALA Badan Lingkungan Hidup Bali AA Gede Sastrawan menga- takan pengawasan pembuangan limbah yang dilakukan pengusaha dan industri kecil oleh pemerintah kota dan kabupaten masih lemah. Itu terjadi karena masih terbatasnya sumber daya manusia dan luasnya wilayah pengawasan. “Pengawasan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan hanya ber- dasar sampel. Padahal, banyak pengusaha dan industri rumah tangga yang belum menyadari dampak pencemaran limbah untuk lingkungan,” tandasnya di Denpasar, kemarin. Saat ini, di Bali baru ditemukan 13 lokasi pencemaran pantai yang sudah ditindaklanjuti. Pencemaran paling parah terjadi di pesisir Kabu- paten Badung dan Kota Denpasar. (OL/N-2) DARI PULAU KE PULAU TIGA perampok menggasak 5 kg perhiasan emas milik toko emas Gelatik di Gondang, Kabupaten Sragen, kemarin siang. Kawanan perampok datang langsung menggertak dan menodongkan pistol. Sejum- lah pembeli panik dan kabur, sedangkan empat pegawai toko emas gemetar tidak berdaya melawan. Hanya dalam waktu 5 me- nit, seluruh perhiasan di meja showroom seberat 5 kg langsung berpindah ke ransel para pe- rampok. Pada saat terjadi pe- rampokan, toko Gelatik sedang dipenuhi pembeli. Sementara itu di Bali, dua orang bersenjata pistol meram- pok BPR Parasari di Jalan Tang- kuban Perahu, Kecamatan Kuta Utara. Dua perampok yang masih menggunakan helm dan muka ditutupi masker langsung men- datangi meja kasir. Pelaku menodongkan pistol ke arah kepala kasir sambil memerin- tahkan menyerahkan uang. Kedua perampok menyuruh kasir mengambil seluruh uang di brankas. Total uang yang dirampok Rp18 juta. (WJ/ OL/N-3) Sragen, Jawa Tengah 12.30 WIB Sorong, Papua Barat Surabaya, Jawa Timur 11.20 WIT 15.00 WIB Penjahat Berpistol Rampok Emas 5 Kg DUA orang tewas gara-gara pohon pisang. Peristiwa yang terjadi di Jalan Melati SP2 Kelu- rahan Mariyai, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Ba- rat, ini juga mengakibatkan rumah salah seorang korban tewas dibakar. Toni, saksi mata, mengatakan peristiwa tragis tersebut me- nyebutkan pembunuhan yang terjadi kemarin, melibatkan seorang residivis berinisial KK dengan warga berinisial BK. Menurutnya, awal terjadinya pembunuhan itu dipicu keke- salan anak BK saat pergi ke kebun, melihat pohon pisang- nya ditebang orang. ‘’Anak BK kesal dan marah-marah sambil menyebut pelakunya KK,’’ jelas Toni. KK yang berada tidak jauh dari kebun merasa tersing- gung, KK kemudian membawa parang dan hendak membunuh anak BK. Namun, kejadian itu diketahui BK dan langsung menegurnya. KK marah dan menusuk BK dengan parang. BK sempat dilarikan ke RSUD Sele Besolu, tetapi nyawanya tidak tertolong. Kedua anak BK, yakni YK dan RK langsung membalas dendam dengan membunuh KK. Kemudian keduanya membakar rumah KK hingga rata dengan tanah. Polisi telah menangkap YK, sedangkan RK melarikan diri. (MS/N-3) TIM Pengelola Sementara Ke- bun Binatang Surabaya (KBS) memastikan akan mengurangi jumlah satwa agar tidak padat. Hal itu juga sebagai upaya me redam angka kematian satwa. ‘’Di KBS ini terlalu banyak satwa, dan tidak sebanding dengan luasannya. Untuk itu, cara terbaik dengan mengu- rangi satwanya,’’ kata Ketua Tim Pengelola Sementara KBS Tony Sumampouw di Sura- baya, kemarin. Menurutnya, ada beberapa cara untuk mengurangi jum- lah satwa tersebut, antara lain disumbangkan ke kebun bina- tang lain. ‘’Bila perlu dimatikan. Cara terakhir ini dibenarkan oleh peraturan dengan syarat me- mang sudah tua dan tidak mung kin lagi berkembang biak dengan baik,’’ ujar Tony, kemarin. Akan tetapi, hal itu tidak mu- dah dilakukan lantaran harus ada persetujuan dari berbagai lembaga lain yang memiliki kewenangan. Dia menambahkan, banyak- nya satwa yang mati di KBS lantaran usia yang sudah tua. Namun, dia tidak tahu berapa jumlah satwa yang sudah ber- umur tua. Terkait dengan investor baru, Tony menyatakan masih menunggu sampai Januari 2012. ‘’Semoga sebelum masa berakhir tugas kami, sudah ada investor yang masuk sehingga KBS bisa dikelola secara profe- sional,’’ kata Tony. (FL/N-3) Gara-Gara Pohon Pisang, 2 Tewas Jumlah Satwa di KBS akan Dikurangi MI/FERDINAND M ENJELANG perayaan Idul Adha yang akan dilaksanakan 6 No- vember mendatang, Dinas Pe- ternakan dan Perikanan mulai melakukan inspeksi hewan- hewan kurban. Ada sejumlah hewan yang ditengarai sakit tetapi tetap saja dijual di pasar. Seperti yang terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah, Dinas Peternakan dan Perikanan setempat menemu- kan sejumlah kambing untuk kurban sakit kudis (scabies) dan kembung. Penjual kambing memberi alasan sedang butuh uang se- hingga kambing sakit pun di- jual. ‘’Saya sedang butuh uang, jadi kambing sakit pun dijual. Harganya juga murah hanya Rp500 ribu. Kalau tidak sakit, harganya bisa mencapai Rp850 ribu,’’ kata Yanto, 45, penjual kambing di Purbalingga, ke- marin. Dengan adanya kasus hewan sakit, Dinas Peternakan dan Perikanan Purbalingga telah menerjunkan tujuh petugas kesehatan hewan untuk me- meriksa ternak kambing dan sapi. ‘’kami juga langsung mengobati hewan yang sakit di lokasi. Jangan sampai kambing dalam kondisi sakit dijadikan hewan kurban,’’ kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikan- an Purbalingga, Hartono. Dalam hal yang sama, di Bantul, Provinsi Daerah Is- timewa Yogyakarta, Dinas Peternakan dan Kehutanan setempat menerjunkan 75 petu- gas pengawas dan pemantau ternak, ditambah 75 mahasiswa semester akhir dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Edy Suhariyanto, mengata- kan tim tersebut akan menda- tangi tempat penjualan ternak kurban untuk melakukan so- sialisasi ternak yang sehat dan baik sesuai dengan standar ke- dokteran hewan. ‘’Takmir juga bisa tahu daging yang sehat atau hati yang tidak terinfeksi cacing,’’ kata Edy. Di Trenggalek, Jawa Timur, hingga kini pemerintah kabu- paten setempat belum memiliki fasilitas rumah potong hewan (RPH) yang dibiayai peme- rintah. Selama ini pemotongan hewan hanya mengandalkan RPH swasta. Saat ini RPH swasta di Treng- galek berjumlah 10 dan berope- rasi tanpa memenuhi standar baku yang disyaratkan. Sejumlah warga pun menge- luhkan RPH milik swasta itu sering mencemari lingkungan. ‘’Biasanya setelah Idul Adha, bau menyengat mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar RPH. Mereka tidak bisa menjaga kebersihan,’’ keluh Ir- fan, salah satu warga Watulimo, Trenggalek, yang tinggal di dekat RPH swasta. (LD/AU/ ES/N-3) Kambing Sakit Sengaja Dijual untuk Kurban BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Ke- gunungapian (BPPTK) Yogya- karta memperkirakan puncak aliran lahar dingin akan terjadi Februari-Maret 2012. Kepala BPPTK Yogyakarta Subandrio mengatakan ka- wasan puncak Merapi saat ini masih menyimpan material vulkanis sisa erupsi sekitar 90 juta meter kubik. Material vulkanis ini me- ngarah ke Sungai Woro, Sungai Boyong, Sungai Kuning, Sungai Gendol, Sungai Krasak, Sungai Putih, Sungai Lamat, dan Su- ngai Pabelan. Prediksi itu berdasarkan awal musim hujan yang turun pada minggu ketiga Okto- ber. ‘’Lahar dingin ini bisa masuk ke Yogyakarta apabila dipenga- ruhi hujan yang mencapai 20 milimeter per jam, dalam kurun waktu 2 jam,’’ terang Subandrio, kemarin. Sementara itu, hingga seka- rang dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi senilai lebih dari Rp589 miliar belum juga turun. Kepala Badan Nasional Pe- nanggulangan Bencana Syam- sul Maarif menjelaskan dana tersebut seharusnya sudah bisa dicairkan. Menurut dia, belum cairnya dana tersebut karena adanya usulan dana baru dari daerah. ‘’Tapi saya sudah meminta untuk disepakati yang sudah ada agar dilaksanakan dahulu. Usulan yang baru harus mela- lui kesepakatan dengan Men- teri Keuangan dan DPR,’’ jelas Syamsul. (AU/AT/N-3) Yogyakarta, DI Yogyakarta 12.00 WIB Puncak Lahar Dingin Februari-Maret 2012 TANAM TERONG: Petani menanam bibit terong di Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kemarin. Hujan yang mulai turun di kawasan Gunung Bromo dimanfaatkan petani setempat dengan menanam berbagai tanaman sayuran. Purbalingga, Jawa Tengah 10.25 WIB SELASA, 1 NOVEMBER 2011 13 T ANAH A IR ANTARA/MUSYAWIR ANTARA ANTARA

Kambing Sakit Sengaja Dijual untuk Kurban - ftp.unpad.ac.id filedaftar rumah tangga sasaran ternyata juga mendapat jatah. ... PEMBERANGKATAN jemaah haji kloter 17 asal Kalimantan Selatan

  • Upload
    lytram

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kambing Sakit Sengaja Dijual untuk Kurban - ftp.unpad.ac.id filedaftar rumah tangga sasaran ternyata juga mendapat jatah. ... PEMBERANGKATAN jemaah haji kloter 17 asal Kalimantan Selatan

Polisi Air Bengkalis Sita Kayu LiarAKTIVITAS pembalakan liar masih marak di Provinsi Riau. Terbukti ke-marin, Satuan Polisi Air Polres Bengkalis menyita 87 ton tual kayu dan sekitar 14 ton kayu olahan yang diduga hasil pembalakan liar.

“Barang bukti ratusan tual kayu itu kami temukan di sekitar perairan Sungai Mata, Kecamatan Merbau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Barang bukti sudah dalam kondisi sudah dirakit,” kata Kepala Satpolair Polres Bengkalis AK Wilson Butarbutar, kemarin.

Penyitaan terjadi saat kayu yang terakit rapi siap untuk dibawa ke luar Sungai Mata. Polisi bergerak cepat dan menahan rangkaian kayu, tetapi pelaku pembalakan gagal ditangkap. (RK/N-2)

Temanggung Bagikan Bibit PadiDALAM memasuki musim tanam, Pemerintah Kabupaten Temang-gung, Jawa Tengah, membagikan bibit padi untuk sekitar 7.000 petani. Bantuan langsung benih unggul itu dianggarkan untuk 3.500 hektare lahan selama satu tahun.

“Ini program dari pemerintah pusat. Jenis benih yang dibagikan antara lain ciherang, mikongga, dan inpari 13,” ungkap Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Temanggung, Sunardi, kemarin.

Setiap hektare lahan menerima bantuan bibit sebanyak 25 kilogram. Luasan tanam sawah di Temanggung tahun ini mencapai 20.063 hek-tare. Tidak semua petani mendapat bantuan benih karena tidak sedikit yang bisa mendapatkan benih secara swadaya. (TS/N-2)

Raskin di Klaten Jadi Bancakan

PENYALURAN beras untuk warga miskin di Desa Ketandan, Kecamat-an Klaten Utara, Jawa Tengah, diselewengkan. Perangkat desa, badan perwakilan desa, ketua RT/RW, dan kader posyandu yang tidak masuk daftar rumah tangga sasaran ternyata juga mendapat jatah.

Kondisi itu dilaporkan Forum Masyarakat Peduli Ketandan dalam surat pengaduan yang mereka kirim ke Bagian Perekonomian Sekda Klaten, kemarin. “Sekitar 40% dari 2.595 kilogram raskin jatah desa dibagikan untuk 6 perangkat desa, 9 anggota BPD, 29 RT/RW, dan 30 kader posyandu. Setiap orang dapat satu sak isi 15 kilogram,” kata Ketua Forum Nurman Arista.

Saat dimintai konfirmasi, Kabag Perekonomian Sri Sumanto menyata kan perangkat desa, BPD, RT/RW, dan kader posyandu tidak otomatis menerima raskin karena mereka tidak masuk daftar rumah tangga sasaran (RTS). “Memang, ada perangkat desa yang terima raskin, tapi itu dari warga RTS.” (JS/N-2)

Keberangkatan Jemaah Haji TertundaPEMBERANGKATAN jemaah haji kloter 17 asal Kalimantan Selatan yang seharusnya dilakukan kemarin siang dibatalkan karena pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut mereka rusak di Jeddah, Arab Saudi. Akibatnya, pemberangkatan sebanyak 215 jemaah haji tambah-an kloter 17 atau kloter terakhir, ditunda satu hari.

“Ada kerusakan pesawat sehingga jemaah batal berangkat hari ini,” tutur Sukri, Kepala Bidang Urusan Haji Kanwil Kementerian Agama Kalsel.

Humas PT Garuda Indonesia di Banjarmasin mengakui terjadinya kerusakan mesin pada pesawat Garuda saat berada di Jeddah. “Ke-berangkatan jemaah dijadwalkan Selasa pagi. Saat ini pesawat sudah diperbaiki dan akan terbang ke Indonesia,” ungkapnya. (DY/N-2)

Surakarta akan Bangun Pasar Jamu

PEMERINTAH Kota Surakarta berencana membangun pasar dan rumah jamu sebagai dukungan terhadap komitmen Kementerian Kese-hatan mengangkat citra jamu sebagai obat tradisional asli Indonesia. Pasar jamu akan menjadi pusat penjualan bahan baku dan produk jamu mentah.

“Rumah jamu menyediakan jamu yang sudah siap dikonsumsi. Rencana itu sudah ada sejak 1,5 tahun lalu dan sekarang sudah dalam tahap pengkajian lebih lanjut,” tegas Wali Kota Surakarta, Joko Widodo.

Masih di Surakarta, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaning-sih menyatakan potensi obat tradisional menjadi bagian penting dari sistem kesehatan sebuah negara sangat besar. “Namun, selama ini obat tradi sional kurang memiliki daya saing karena sering kali tidak didukung data penelitian ilmiah,” kata Endang saat saat membuka The 3rd Con-ference on Traditional Medicine in ASEAN Countries. (FR/N-2)

Pembuangan Limbah Kurang TerawasiKEPALA Badan Lingkungan Hidup Bali AA Gede Sastrawan menga-takan pengawasan pembuangan limbah yang dilakukan pengusaha dan industri kecil oleh pemerintah kota dan kabupaten masih lemah. Itu terjadi karena masih terbatasnya sumber daya manusia dan luasnya wilayah pengawasan.

“Pengawasan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan hanya ber-dasar sampel. Padahal, banyak pengusaha dan industri rumah tangga yang belum menyadari dampak pencemaran limbah untuk lingkungan,” tandasnya di Denpasar, kemarin.

Saat ini, di Bali baru ditemukan 13 lokasi pencemaran pantai yang sudah ditindaklanjuti. Pencemaran paling parah terjadi di pesisir Kabu-paten Badung dan Kota Denpasar. (OL/N-2)

DARI PULAU KE PULAU

TIGA perampok menggasak 5 kg perhiasan emas milik toko emas Gelatik di Gondang, Kabupaten Sragen, kemarin siang.

Kawanan perampok datang langsung menggertak dan menodongkan pistol. Sejum-lah pembeli panik dan kabur, sedangkan empat pegawai toko emas gemetar tidak berdaya melawan.

Hanya dalam waktu 5 me-nit, seluruh perhiasan di meja showroom seberat 5 kg langsung berpindah ke ransel para pe-rampok. Pada saat terjadi pe-rampokan, toko Gelatik sedang dipenuhi pembeli.

Sementara itu di Bali, dua orang bersenjata pistol meram-pok BPR Parasari di Jalan Tang-kuban Perahu, Kecamatan Kuta Utara.

Dua perampok yang masih menggunakan helm dan muka ditutupi masker langsung men-datangi meja kasir. Pelaku menodongkan pistol ke arah kepala kasir sambil memerin-tahkan menyerahkan uang. Kedua perampok menyuruh kasir mengambil seluruh uang di brankas. Total uang yang dirampok Rp18 juta. (WJ/OL/N-3)

Sragen, Jawa Tengah12.30 WIB

Sorong, Papua Barat

Surabaya, Jawa Timur

11.20 WIT

15.00 WIB

Penjahat Berpistol Rampok Emas 5 Kg

DUA orang tewas gara-gara pohon pisang. Peristiwa yang terjadi di Jalan Melati SP2 Kelu-rahan Mariyai, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Ba-rat, ini juga mengakibatkan rumah salah seorang korban tewas dibakar.

Toni, saksi mata, mengatakan peristiwa tragis tersebut me-nyebutkan pembunuhan yang terjadi kemarin, melibatkan seorang residivis berinisial KK dengan warga berinisial BK.

Menurutnya, awal terjadinya pembunuhan itu dipicu keke-salan anak BK saat pergi ke kebun, melihat pohon pisang-nya ditebang orang. ‘’Anak BK kesal dan marah-marah sambil

menyebut pelakunya KK,’’ jelas Toni.

KK yang berada tidak jauh dari kebun merasa tersing-gung, KK kemudian membawa parang dan hendak membunuh anak BK. Namun, kejadian itu diketahui BK dan langsung menegurnya. KK marah dan menusuk BK dengan parang.

BK sempat dilarikan ke RSUD Sele Besolu, tetapi nyawanya tidak tertolong. Kedua anak BK, yakni YK dan RK langsung membalas dendam dengan membunuh KK. Kemudian keduanya membakar rumah KK hingga rata dengan tanah. Polisi telah menangkap YK, sedangkan RK melarikan diri. (MS/N-3)

TIM Pengelola Sementara Ke-bun Binatang Surabaya (KBS) memastikan akan mengurangi jumlah satwa agar tidak padat. Hal itu juga sebagai upaya me redam angka kematian satwa.

‘’Di KBS ini terlalu banyak satwa, dan tidak sebanding dengan luasannya. Untuk itu, cara terbaik dengan mengu-rangi satwanya,’’ kata Ketua Tim Pengelola Sementara KBS Tony Sumampouw di Sura-baya, kemarin.

Menurutnya, ada beberapa cara untuk mengurangi jum-lah satwa tersebut, antara lain di sumbangkan ke kebun bina-tang lain.

‘’Bila perlu dimatikan. Cara terakhir ini dibenarkan oleh per aturan dengan syarat me-

mang sudah tua dan tidak mung kin lagi berkembang biak dengan baik,’’ ujar Tony, kemarin.

Akan tetapi, hal itu tidak mu-dah dilakukan lantaran harus ada persetujuan dari berbagai lembaga lain yang memiliki kewenangan.

Dia menambahkan, ba nyak-nya satwa yang mati di KBS lantaran usia yang sudah tua. Namun, dia tidak tahu berapa jumlah satwa yang sudah ber-umur tua.

Terkait dengan investor baru, Tony menyatakan masih menunggu sampai Januari 2012. ‘’Semoga sebelum masa berakhir tugas kami, sudah ada investor yang masuk sehingga KBS bisa dikelola secara profe-sional,’’ kata Tony. (FL/N-3)

Gara-Gara Pohon Pisang, 2 Tewas

Jumlah Satwa di KBS akan Dikurangi

MI/FERDINAND

MENJELANG perayaan Idul Adha yang akan dilaksanakan 6 No-

vember mendatang, Dinas Pe-ternakan dan Perikanan mulai melakukan inspeksi hewan-hewan kurban.

Ada sejumlah hewan yang ditengarai sakit tetapi tetap saja dijual di pasar. Seperti yang terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah, Dinas Peternakan dan Perikanan setempat menemu-kan sejumlah kambing untuk kurban sakit kudis (scabies) dan kembung.

Penjual kambing memberi

alasan sedang butuh uang se-hingga kambing sakit pun di-jual. ‘’Saya sedang butuh uang, jadi kambing sakit pun dijual. Harganya juga murah hanya Rp500 ribu. Kalau tidak sakit, harganya bisa mencapai Rp850 ribu,’’ kata Yanto, 45, penjual kambing di Purbalingga, ke-marin.

Dengan adanya kasus hewan sakit, Dinas Peternakan dan Perikanan Purbalingga telah menerjunkan tujuh petugas ke sehatan hewan untuk me-meriksa ternak kambing dan sapi. ‘’kami juga langsung

mengobati hewan yang sakit di lokasi. Jangan sampai kambing dalam kondisi sakit dijadikan hewan kurban,’’ kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikan-an Purbalingga, Hartono.

Dalam hal yang sama, di Bantul, Provinsi Daerah Is-timewa Yogyakarta, Dinas Peternakan dan Kehutanan setempat me nerjunkan 75 petu-gas pengawas dan pemantau ternak, ditam bah 75 mahasiswa semester akhir dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul,

Edy Suhariyanto, mengata-kan tim tersebut akan menda-tangi tempat penjualan ternak kurban untuk melakukan so-sialisasi ternak yang sehat dan baik sesuai dengan standar ke-dokteran hewan. ‘’Takmir juga bisa tahu daging yang sehat atau hati yang tidak terinfeksi cacing,’’ kata Edy.

Di Trenggalek, Jawa Timur, hingga kini pemerintah kabu-paten setempat belum memiliki fasilitas rumah potong hewan (RPH) yang dibiayai peme-rintah. Selama ini pemotongan hewan hanya mengandalkan

RPH swasta. Saat ini RPH swasta di Treng-

galek berjumlah 10 dan berope-rasi tanpa memenuhi standar baku yang disyaratkan.

Sejumlah warga pun menge-luhkan RPH milik swasta itu sering mencemari lingkungan. ‘’Biasanya setelah Idul Adha, bau menyengat mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar RPH. Mereka tidak bisa menjaga kebersihan,’’ keluh Ir-fan, salah satu warga Watulimo, Trenggalek, yang tinggal di dekat RPH swasta. (LD/AU/ES/N-3)

Kambing Sakit Sengaja Dijual untuk Kurban

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Ke-gunungapian (BPPTK) Yogya-karta memperkirakan puncak aliran lahar dingin akan terjadi Februari-Maret 2012.

Kepala BPPTK Yogyakarta Subandrio mengatakan ka-wasan puncak Merapi saat ini masih menyimpan material vulkanis sisa erupsi sekitar 90 juta meter kubik.

Material vulkanis ini me-ngarah ke Sungai Woro, Sungai Boyong, Sungai Kuning, Sungai Gendol, Sungai Krasak, Sungai

Putih, Sungai Lamat, dan Su-ngai Pabelan.

Prediksi itu berdasarkan awal musim hujan yang turun pada minggu ketiga Okto-ber.

‘’Lahar dingin ini bisa masuk ke Yogyakarta apabila dipenga-ruhi hujan yang mencapai 20 milimeter per jam, dalam kurun waktu 2 jam,’’ terang Subandrio, kemarin.

Sementara itu, hingga seka-rang dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi senilai lebih dari Rp589 miliar

belum juga turun. Kepala Badan Nasional Pe-

nanggulangan Bencana Syam-sul Maarif menjelaskan dana tersebut seharusnya sudah bisa dicairkan. Menurut dia, belum cairnya dana tersebut karena adanya usulan dana baru dari daerah.

‘’Tapi saya sudah meminta untuk disepakati yang sudah ada agar dilaksanakan dahulu. Usulan yang baru harus mela-lui kesepakatan dengan Men-teri Keuangan dan DPR,’’ jelas Syamsul. (AU/AT/N-3)

Yogyakarta, DI Yogyakarta12.00 WIB

Puncak Lahar Dingin Februari-Maret 2012

TANAM TERONG: Petani menanam bibit terong di Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kemarin. Hujan yang mulai turun di kawasan Gunung Bromo dimanfaatkan petani setempat dengan menanam berbagai tanaman sayuran.

Purbalingga, Jawa Tengah10.25 WIB

SELASA, 1 NOVEMBER 2011 13TANAH AIR

ANTARA/MUSYAWIR

ANTARA

ANTARA