Upload
dewi-arch
View
646
Download
139
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PWK
Citation preview
KERANGKA ACUAN KERJA
STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH
LOKASI :
KABUPATEN BANGGAI LAUT
TAHUN ANGGARAN 2015
BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN DINAS CIPTA KARYA PERUMAHAN DAN TATA RUANG DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED
KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
1. LATAR BELAKANG
Di dalam undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan
permukiman, dijelaskan Pasal 94 ayat 1 Pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh guna meningkatkan mutu
kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni dilakukan untuk mencegah
tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta
untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan
permukiman. Hal ini bahwa negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa
Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar
masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di
dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan
bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta keswadayaan masyarakat
sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan
ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup sejalan
dengan semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidak teraturnya
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana
dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah perumahan yang
mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Didalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia
adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung bagi seluruh masyarkat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan
jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa
pemukiman kumuh. Tujuan pembangunan ini juga merupakan bagian dari kerja bangsa
Indonesia untuk turut serta dalam mensukseskan tujuan pembangunan Millenium
Development Goals yang dicanangkan oleh PBB. Dimana PBB menargetkan perbaikan
kehidupan 100 juta penghuni permukiman kumuh pada tahun 2020.
a. DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. a). Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b). Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
c). Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. e).
d). Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
e). Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten / Kota
f). Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
g). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 2011
sampai dengan 2016.
h). Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PERMEN/M/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi
dan Daerah Kabupaten/Kota.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini adalah tercapainya perumahan yang sehat dan aman yang
dilengkapi prasarana dan sarana utilitas umum dengan penataan lingkungan yang
menjamin kesehatan masyarakat.
Tujuannya adalah Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh di
kabupaten Banggai Laut
4. SASARAN
Adapun sasaran yang harus dicapai adalah sebagai berikut ;
a) Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik kawasan kumuh di kabupaten
Banggai Laut.
b) Teridentifikasinya kondisi eksisting prasarana dan sarana utilitas umum kawasan kumuh di
Kabupaten Banggai Laut.
c) Teridentifikasinya topografi kawasan kumuh di Kabupaten Banggai Kepulauan Laut
d) Dirumuskannya strategi penataan kawasan kumuh dan tahapan program dan kegiatan
penataan kawasan kumuh yang ada.
5. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa untuk pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU
Kawasan Kumuh di Kabupaten Banggai Laut adalah Bidang Pengembangan Kawasan Dinas
Cipta Karya Perumahan dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah.
6. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU
Kawasan Kumuh di Kabupaten Banggai Laut adalah 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua
puluh) hari kalender.
7. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN
Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU
Kawasan Kumuh di Kabupaten Banggai Laut sebesar Rp. 190.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Juta
Rupiah). Sedangkan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor DPA SKPD : 044/DPA-SKPD/BPKAD/2015 Tanggal 09 Januari 2015.
8. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup kegiatan meliputi ;
a. Tahap Persiapan adalah tahap dimana Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang
mencakup multi disiplin yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta
benar-benar menghayati tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan
perancangan teknis bangunan tempat tinggal/rumah dan infrastruktur kawasan kumuh
meliputi jalan, drainase, utilitas, persampahan, listrik, sanitasi/air kotor dan sistem
penyediaan Air bersih dan diharapkan Pada tahap ini juga dilakukan mobilisasi tenaga
ahli dan peralatan, perizinan survey, penyusunan format isian, dan koordinasi dengan
dinas terkait.
b. Selanjutnya tahapan survey yang akan dilaksanakan adalah kondisi eksisting topografi
kawasan, kondisi eksisting bangunan/rumah dan infrastruktur kawasan kumuh sesuai
keputusan pemerintah kabupaten yang meliputi ;
Kondisi Rumah Dan Tata Letak Bangunan.
Jalan Lingkungan.
Drainase.
Air Bersih.
Sanitasi/Air Kotor.
Persampahan.
Listrik.
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan mencakup :
a) Pemahaman terhadap KAK
b) Metode yang digunakan
c) Kondisi eksisting kawasan kumuh
d) Data-data (data primer dan data sekunder) antara lain :
1. Dokumentasi lapangan
2. Hasil Pengukuran awal
3. Peta-peta yang diperlukan
Laporan Antara
Laporan Antara mencakup :
a) Analisa data hasil laporan pendahuluan
b) Analisa data hasil pengukuran awal
c) Konsep pra studi dan DED Kawasan Kumuh
d) Nomenklatur gambar harus sesuai ketentuan :
1. Gambar menggunakan kertas ukuran A3
2. Gambar harus mencantumkan etiket samping kanan gambar
Laporan Akhir
Laporan Akhir mencakup :
a) Finalisasi laporan pendahuluan dan laporan antara
b) Rancangan DED
c) Rancangan anggaran biaya
d) Tahapan pelaksanaan
Perencanaan Teknis Akhir
Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan semua hasil perancangan awal yang terdiri
atas gambar konsep penataan, gambar teknis perencanaan bangunan tempat
tinggal/rumah, infrastruktur kawasan kumuh menjadi lebih baik yang terdiri atas :
(i) rumah tinggal;
(ii) Listrik;
(ii) jalan;
(iii) drainase;
(iv) air bersih;
(v) sanitasi/air kotor;
(vi) Persampahan;
Peta lokasi penataan, peta master plan penataan kawasan, serta Rancangan Anggaran
Biaya Pelaksanaan Pembangunannya.
9. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini terdiri atas :
1). Ketua Tim, (Tim Leader) sebagai Ahli Lingkungan minimal S1 Teknik Planologi serta memiliki
sertifikat keahlian teknik Penataan Wilayah dengan pengalaman 5 (lima) tahun.
2). Sarjana Teknik Arsitektur (S-1) (design), sebagai ahli perumahan dan permukiman,
khususnya dibidang arsitektur bangunan perumahan serta memiliki sertifikat keahlian
dengan Pengalaman pekerjaan sejenis minimal 5 (lima) tahun.
3). Sarjana Teknik Sipil (S-1) (Infrastruktur), sebagai ahli perumahan dan permukiman khusus
dibidang pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman, serta memiliki sertifikat
keahlian dengan Pengalaman pekerjaan sejenis minimal 5 (lima) tahun.
4). Sarjana Teknik Arsitektur Landskap (S-1), sebagai ahli landskap. Berpengalaman dalam
bidang landskap perumahan dan permukiman terutama diwilayah perkotaan serta
mampu menjawab tantangan kawasan kumuh menjadi kawasan yang sehat serta
memiliki sertifikat keahlian dengan Pengalaman pekerjaan sejenis minimal 5 (lima) tahun.
Disamping kebutuhan akan tenaga ahli tersebut diatas pekerjaan ini juga membutuhkan
beberapa asisten tenaga ahli dan tenaga penunjang yang akan membantu para tenaga
ahli dalam melaksanakan pekerjaan ini, adapun tenaga penunjang dimaksud antara lain :
Surveyor
Operator Komputer
10. METODOLOGI
Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan
Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh Kabupaten
Banggai Laut meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu :
1.) Persiapan
2.) Pengumpulan Data Lapangan
3.) Analisa Data Lapangan
4.) Perencanaan Teknis
5.) Penggambaran
6.) Perhitungan Kuantitas
7.) Perkiraan Biaya
A. Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan
dan kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder
(desk study). Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey
Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan
Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan
Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan sebelum
pekerjaan Survai Pendahuluan dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi Kerja
untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu
diketahui untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
B. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)
Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survey
Pendahuluan, yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survey detail seperti topografi,
inventarisasi lahan dan jalan, material dan geoteknik serta hidrologi.1) Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan
awal terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya untuk
melengkapi data survey detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang dilakukan antara
lain :
Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan
dengan dilaksanakan survey.
Mengumpulkan informasi mengenai lokasi kawasan kumuh yang menjadi objek
perencanaan dari instansi terkait di daerah.
Peninjauan lokasi untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan
permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan.
Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan.
Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)
Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan
Pembuatan foto dokumentasi lapangan dan pengukuran topografi adalah proses
pengumpulan data di atas permukaan bumi yang selanjutnya data hasil ukuran dituangkan
dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan skala tertentu serta
didokumentasikan dalam bentuk gambar dan file komputer.
Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :
a. Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal
b. Pengukuran situasi
c. Pengukuran penampang memanjang dan melintang
d. Pengukuran-pengukuran khusus
e. Pekerjaan perhitungan dan penggambaran
f. Pekerjaan digitasi dan computer
C. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis
Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana teknis
dari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survey pendahuluan.
Kegiatan menganalisa serta merencanakan :
a). Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur
jalan.
b). Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, hidrolika,
perhitungan debit banjir dan dimensi saluran serta struktur/konstruksi saluran dan
bangunan pelengkapnya.
c). Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan dimensi
perpipaan, ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air bersih.
d). Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan prasarana
dan sarana pembuangan sampah.
e). Sistem jaringan air kotor yang melayani kawasan kumuh dengan tingkat kepaatan
yang tinggi
f). Sistem jaringan listrik yang tersedia dalam malayani kebutuhan masyarakat.
D. Tahap Penggambaran
Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah Draft Perencanaan Teknis
mendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan
saran-saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase yang pernah
diteliti. Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat minimal
mencakup :
a) Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b) Daftar Isi
c) Peta lokasi proyek
d) Peta lokasi sumber bahan material (Quarry)
e) Daftar simbol dan singkatan.
f) Daftar rangkuman volume pekerjaan.
g) Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala
yang pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan
E. Tahap Penghitungan Biaya
Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang
direncanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara
terpadu. Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya, sedangkan
harga satuan akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau
berpedoman pada survey harga pasar. Metode perhitungan harga satuan harus dibuat,
analisis harga satuan menggunakan metoda dan acuan yang baku berdasarkan faktor-
faktor/parameter : tenaga, material, peralatan, sosial, pajak, overhead dan keuntungan
yang berlaku di daerah setempat. Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisis ini
dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya didaerah sekitar lokasi.
11. KELUARAN
Keluaran dari pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan
Kumuh Kabupaten Banggai Laut, adalah :
(i) Konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai kriteria undang-undang;
(ii) Gambar kerja penataan kawasan;
(iii) Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan;
(iv) Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan.
12. SISTEMATIKA PELAPORAN
Adapun sistem pelaporan pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen
PSU Kawasan Kumuh Kabupaten Banggai Laut, terdiri atas :
Laporan Pendahuluan,
Laporan pendahuluan diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkan
SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Pihak
penyelenggara, Tim Teknis sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan pendahuluan
meliputi:
latar belakang;
metoda pelaksanaan;
pendekatan;
konsep penataan kawasan;
jadwal dan rencana kerja konsultan, serta hasil survey lapangan terhadap lokasi
kawasan kumuh.
Laporan Antara (Interim Report)
Laporan Antara diserahkan 60 (enam pulu) hari kalender setelah diterbitkan SPMK
dan diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Pihak
penyelenggara dan Tim Teknis sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan
pendahuluan meliputi:
hasil pengumpulan data dari kota/(IKK) bersangkutan dan keterangan-
keterangan lainnya serta proposal untuk perencanaan rinci, termasuk alternatif-
alternatif yang diusulkan yang memungkinkan pemberi tugas untuk mengevaluasi
dan mengambil keputusan untuk menentukan desain terpilih berdasarkan aspek
teknis dan aspek biaya.
Laporan Akhir
Laporan Akhir diserahkan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum berakhir masa
kontrak dan diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Pihak
penyelenggara, Tim Teknis dan Pemda setempat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan Akhir meliputi:
a). Gambar Perspektif Penataan Kawasan kumuh,
b). Gambar peta lokasi kawasan kumuh,
c). Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal,
d). Gambar teknis infrastruktur,
e). Spesifikasi Teknis,
e). Rencana Anggaran Biaya,
e). Bill of Quantity (BoQ),
f). Ringkasan Laporan (Executive Summary).
CD Laporan
CD Laporan sebanyak 15 (lima belas) buah yang terdiri dari :
a. CD Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buah
b. CD Laporan Antara sebanyak 4 (empat) buah
c. CD Laporan Akhir sebanyak 4 (empat) buah
d. CD Gambar Kerja dan Album Peta sebanyak 4 (empat) buah
Format Laporan
Format pelaporan harus mengikuti standar format produk yang telah ditetapkan
(buku laporan dalam format A4, Dokumen DED dalam format A1 dan A3, dan seluruh
laporan dikemas dalam bentuk digital/CD).
Pelaksana wajib untuk menyampaikan setiap produk pelaporan dengan tepat waktu,
baik kepada Penyelenggara maupun kepada Tim Teknis dan Narasumber untuk
mendapatkan koreksi dan sebagai bahan pembahasan.
I. PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, maka Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari masukan lain yang diperlukan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, agar konsultan segera menyusun program kerja
untuk dibahas bersama dengan penyelenggara Kegiatan.
3. Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut, kegiatan akan dibantu oleh Tim
Teknis kegiatan.