18
1 Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata Pantai di Desa Sri Bintan Kabupaten Bintan Ulfa Deapati, Fitria Ulfah, Febrianti Lestari. [email protected] Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biofisik dan potensi sosial masyarakat di daerah pantai Batu Junjung Desa Sri Bintan Kabupaten Bintan sebagai kawasan wisata pantai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 hingga Juni 2017 secara purposive sampling. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa tingkat kesesuaian Biofisik di kawasan pantai Batu Junjung menjadi wisata pantai diketahui pada stasiun I memiliki kriteria sangat sesuai dengan nilai sebesar 95,23%. Pada stasiun II memiliki kriteria sesuai dengan nilai sebesar 61,90%, sedangkan pada stasiun III memiliki kriteria sesuai dengan nilai sebesar 82,14%. Persepsi partisipasi, dan sikap masyarakat serta pengunjung tergolong baik dan mendukung dikembangkannya wisata pantai Batu Junjung menjadi kawasan wisata pantai untuk berenang, panorama alami, spot pemotretan, dan rekreasi. Namun ketersediaan sarana dan prasarana masih belum layak sehingga perlu dikembangkan. Kata kunci : Wisata, Batu Junjung, Biofisik, Sosial. PENDAHULUAN Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk kepentingan wisata dikenal juga sebagai “pariwisata”. Kenikmatan yang diperoleh dari perjalanan ini merupakan suatu jasa yang diberikan alam kepada manusia, sehingga manusia perlu untuk mempertahankan eksistensi alam. Menurut Yulianda (2007), wisata pantai merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan

Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

1

Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata Pantai di Desa

Sri Bintan Kabupaten Bintan

Ulfa Deapati, Fitria Ulfah, Febrianti Lestari.

[email protected]

Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biofisik dan potensi sosial

masyarakat di daerah pantai Batu Junjung Desa Sri Bintan Kabupaten Bintan

sebagai kawasan wisata pantai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017

hingga Juni 2017 secara purposive sampling. Dari hasil penelitian tersebut,

diketahui bahwa tingkat kesesuaian Biofisik di kawasan pantai Batu Junjung

menjadi wisata pantai diketahui pada stasiun I memiliki kriteria sangat sesuai

dengan nilai sebesar 95,23%. Pada stasiun II memiliki kriteria sesuai dengan nilai

sebesar 61,90%, sedangkan pada stasiun III memiliki kriteria sesuai dengan nilai

sebesar 82,14%. Persepsi partisipasi, dan sikap masyarakat serta pengunjung

tergolong baik dan mendukung dikembangkannya wisata pantai Batu Junjung

menjadi kawasan wisata pantai untuk berenang, panorama alami, spot pemotretan,

dan rekreasi. Namun ketersediaan sarana dan prasarana masih belum layak

sehingga perlu dikembangkan.

Kata kunci : Wisata, Batu Junjung, Biofisik, Sosial.

PENDAHULUAN

Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang

mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk

kepentingan wisata dikenal juga sebagai “pariwisata”. Kenikmatan yang diperoleh

dari perjalanan ini merupakan suatu jasa yang diberikan alam kepada manusia,

sehingga manusia perlu untuk mempertahankan eksistensi alam. Menurut

Yulianda (2007), wisata pantai merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan

Page 2: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

2

sumberdaya pantai dan lingkungan pantai seperti rekreasi, olahraga dan

menikmati pemandangan.

Kabupaten Bintan merupakan daerah yang terdiri dari gugusan pulau dan

wilayah perairan. Salah satu daya tarik Kabupaten Bintan adalah sebaran pantai-

pantai yang indah. Kabupaten Bintan memiliki kawasan pantai yang menarik

untuk dikunjungi. Pantai di Kabupaten Bintan umumnya menyebar di beberapa

tempat yang memiliki pantai pasir putih dan panjang pantai yang dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan wisata pantai sepanjang 8620 m2 yang masuk dalam

kategori sesuai, (Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, 2012 dalam Saputra 2014).

Desa Sri Bintan yang termasuk wilayah Kabupaten Bintan merupakan salah satu

daerah yang mempunyai pantai yang indah yaitu pantai Batu Junjung.

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan, pantai Batu Junjung memiliki pasir

putih dan bebatuan granit, serta pemandangan yang indah.

Kawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

pengembangan dan pemanfaatan yang berkelanjutan. Karakteristik potensi pantai

dapat dikembangkan sebagai objek wisata pantai dengan penanganan yang

optimal baik untuk pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatannya dari

masyarakat maupun pemerintahan. Kajian ini sebagai awal untuk mengurai

permasalahan dan menguak potensi pantai Batu Junjung dalam konteks

pariwisata berkelanjutan.

Berdasarkan potensi yang dimiliki pantai Batu Junjung perlu dilakukan

penelitian tentang kajian potensi bio-fisik dan sosial masyarakat di daerah tersebut

sebagai kawasan wisata pantai.

Page 3: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

3

BAHAN DAN METODE

Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 bulan yaitu pada Bulan Mei – Juni

2017. Lokasi penelitian berada di Desa Pengudang, pantai Batu Junjung

Kabupaten Bintan. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Stasiun penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Penentuan

berdasarkan pertimbangan peneliti dan mewakili daerah penelitian pantai Batu

Junjung. Terdapat 3 titik stasiun penelitian dengan pertimbangan perbedaan

geomorfologi pantai. 3 titik stasiun yang ditetapkan untuk penelitian antara lain:

1. Stasiun I terletak di kawasan pantai yang relatif landai dengan hamparan pasir

putih

2. Stasiun II terletak di kawasan pantai dengan morfologi pantai tersusun dari

batuan granit.

3. Stasiun III terletak di kawasan pantai yang tersusun dari pasir dengan

percampuran batu granit.

Data primer adalah data yang didapatkan langsung di lokasi penelitian. Data

yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data Biofisik pantai Batu Junjung

dan data Sosial Masyarakat. Data sosial didapat dengan melakukan wawancara

Page 4: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

4

menggunakan kuisioner. Pengambilan data melalui wawancara dilakukan kepada

masyarakat sekitar, serta pengunjung. Data yang ingin diperoleh dari wawancara

adalah persepsi, sikap, partisipasi responden terhadap pantai Batu Junjung. Biota

berbahaya, fasilitas, sarana prasarana serta pengembangan lokasi sebagai tempat

wisata.

Analisis kesesuaian (suitability analysis) dimaksudkan untuk mengetahui

kesesuaian kawasan untuk wisata pantai. Hal ini dilakukan untuk mendukung

kegiatan pada area tersebut. Adapun kriteria yang direkomendasikan untuk wisata

pantai kategori rekreasi dan berenang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1. Matriks kesesuaian lahan wisata pantai kategori rekreasi dan berenang.

No. Parameter B Kategori

S1

S

Kategori

S2 S

Karegori

S3 S

Kateori

N S

1 Kedalaman

perairan (m) 5 0-3 3 >3 – 6 2 >6 – 10 1 >10 0

2 Tipe pantai 5 Pasir

Putih 3

Pasir Putih,

Sedikit

Karang

2

Pasir

Hitam,

Berkarang,

Sedikit

Terjal

1

Lumpur,

Berbatu,

Terjal

0

3 Lebar pantai

(m) 5 >15 3 10 – 15 2 3 - <10 1 <3 0

4

Material

dasar

perairan

3 Pasir 3 Karang

Berpasir 2

Pasir

Berlumpur 1 Lumpur 0

5 Kecepatan

arus (m/dt) 3 0 - 0,17 3 0,17 - 0,34 2 0,34 - 0,51 1 >0,51 0

6 Kemiringan

pantai (0)

3 <10 3 10 – 25 2 >25 – 45 1 >45 0

7 Kecerahan

perairan (%) 1 75-100 3 50-<75 2 25-<50 1 <25 0

8 Penutupan

lahan pantai 1

>3 jenis

vegetasi 3

2-3 jenis

vegetasi 2

1 jenis

vegetasi 1

Tidak ada

vegetasi 0

9 Biota

Berbahaya 1

Tidak

Ada 3 1 spesies 2 2 spesies 1 >2 spesies 0

10

Ketersediaan

air tawar

(km)

1 <0,5 3 >0,5 – 1 2 >1 – 2 1 >2 0

Sumber : (Yulianda, 2007)

Page 5: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

5

Berdasarkan nilai setiap parameter, maka dilakukan penilaian untuk

menentukan kesesuian dengan menggunakan formulasi rumus Indeks kesesuaian

wisata menurut Yulianda (2007), sebagai berikut :

Keterangan:

IKW = Indeks kesesuaian wisata (%)

Ni =Nilai parameter ke-i (Bobot x Skor)

Nmaks =Nilai maksimum dari suatu kategori wisata

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari matriks kesesuaian, dimana

dari jumlah perkalian antara bobot dan skor yang disesuaikan dengan kategori

klasifikasi. Kriteria kesesuaian lahan tersebut dikelompokkan kedalam 4 (tiga)

kategori yaitu S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3(sesuai bersyarat), N (tidak

sesuai).

S1(sangat sesuai) = 83-100%

S2(sesuai) = 50-<83%

S3(Sesuai bersyarat) = 17-<50%

N(tidak sesuai) = <17%

Analisis data sosial masyarakat meliputi persepsi, sikap dan partisipasi

berdasarkan skor dari hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner terhadap

masyarakat dan pengunjung. Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran

kuisioner disajikan dalam tabel maupun grafik yang di sajikan secara deskriptif.

Page 6: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

6

Kemudian dilakukan perhitungan persentase partisipasi, sikap dan persepsi

dengan menggunakan rumus, (Daniel 2002 dalam Damanik 2013)

P(%) = 100%

Keterangan :

P= Persentase partisipasi, sikap dan persepsi

n= Jumlah sampel pada kategori-i

N= Jumlah seluruh sampel

Berdasarkan perhitungan data yang di atas, data dianalisis secara deskriptif

untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat partisipasi, persepsi dan sikap

masyarakat Desa Sri Bintan Kabupaten Bintan.

HASIL

1. Tingkat Kesesuaian Wisata Pantai

Masing-masing stasiun penelitian memiliki tingkat kesesuain yang berbeda-

beda. Jika dibandingkan pada masing-masing stasiun penelitian nilai kesesuainya

dipengaruhi oleh parameter hasil uji pada masing-masing stasiun. Untuk lebih

melihat nilai kesesuaian pada masing-masing stasiun disajikan pada Gambar 2.

Page 7: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

7

Gambar 2. Tigkat Kesesuaian wisata pantai Batu Junjung masing-masing stasiun

2. Persepsi Masyarakat dan Pengunjung

Tingkat persepsi masyarakat dan pengunjung pantai Batu Junjung dinilai dari

aspek daya tarik pantai, keindahan panorama, aktivitas wisata, keberadaan biota

berbahaya, akses, serta ketersediaan air tawar. Berdasarkan hasil wawancara

terhadap masyarakat dan pengunjung terkait dengan daya tarik yang terdapat di

pantai Batu Junjung disajikan pada Gambar 3.

Persepsi masyarakat Persepsi pengunjung

Gambar 3. Diagram persepsi masyarakat dan pengunjung terkait daya tarik pantai

Dari hasil wawancara kepada masyarakat seluruhnya menyatakan bahwa

masyarakat setuju jika pantai Batu Junjung memiliki daya tarik wisata, tempat

rekreasi, berenang, dan lokasi pemotretan. Hasil wawancara terhadap sikap

Page 8: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

8

masyarakat terkait pembuatan pondok wisata pantai Batu Junjung disajikan pada

Gambar 4.

Gambar 4. Sikap masyarakat terkait pembuatan pondok wisata pantai Batu

Junjung

Selain persepsi masyarakat dan pengunjung pantai, aspek yang dinilai juga

terkait dengan partisipasi masyarakat dan pengunjung pantai untuk

keterlibatannya dalam melaksanakan kegiatan wisata. Hasil wawancara terhadap

masyarakat terkait dengan keterlibatannya dalam kegiatan wisata pantai Batu

Junjung disajikan pada Gambar 5.

Kesediaan masyarakat Bentuk keterlibatan msyarakat

Gambar 5. Diagram partisipasi kesediaan dan keterlibatan dalam kegiatan wisata

pantai Batu Junjung

Selanjutnya hasil wawancara kepada pengunjung terkait dengan ketersediaan

untuk terlibat dalam wisata pantai Batu Junjung disajikan pada Gambar 6.

Page 9: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

9

Kesediaan pengunjung Bentuk keterlibatan pengunjung

Gambar 6. Diagram partisipasi kesediaan dan keterlibatan pengunjung dalam

kegiatan wisata pantai Batu Junjung

PEMBAHASAN

Dibandingkan dengan stasiun II dan III, stasiun I lebih unggul pada parameter

tipe pantai. Tipe pantai berpasir memberikan nilai poin yang tinggi terhadap

penilaian kesesuai wisata pantai di stasiun I. Selain itu, jenis material dasar

perairan dengan tekstur pasir juga memberikan poin yang tinggi terhadap

kesesuaian pantai di stasiun I. Bukan hanya parameter-parameter diatas, parameter

kemiringan lahan pada stasiun I juga merupakan yang terendah (landai)

dibandingkan dengan stasiun lainnya, parameter ini juga memberikan nilai penuh

terhadap kesesuaian pantai pada stasiun I.

Dibandingkan dengan stasiun I dan III tipikal pantai di stasiun II paling kasar

yang terdiri dari bebatuan, sehingga keberadaannya mempengaruhi aktivitas

wisata yang dilakukan oleh wisatawan. Area pantai yang umumnya dapat

dimanfaatkan sebagai area berjemur dan melakukan aktifitas bermain anak-anak

serta aktivitas olahraga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jika wisatawan

Page 10: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

10

melakukan aktivitas di pantai, tentunya berpotensi terjadinya luka akibat dari

tajamnya bebatuan pada tepian pantai tersebut. Seperti pernyataan Abdillah

(2016), menyatakan bahwa kondisi pasirnya yang putih dan halus, sangat

mendukung wisatawan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata yang menarik.

Nilai kesesuaian pada stasiun II merupakan yang terendah dibandingkan

dengan stasiun lainnya. Parameter yang mempengaruhi rendahnya nilai

kesesuaian pada stasiun II yakni tipe pantai yang berbatu yang sangat menggangu

kenyamanan dan keamanan berwisata. Seperti pernyataan Rahmadi et al. (2015),

untuk wisata pantai akan sangat baik jika suatu pantai merupakan pantai yang

berpasir atau dengan kata lain didominasi oleh substrat pasir, dibandingkan

dengan pantai yang berbatu atau pantai yang didominasi oleh substrat karang yang

dapat mengganggu kenyamanan wisatawan. Selain faktor tipikal pantai,

kemiringan pantai juga merupakan parameter yang mempengaruhi rendahnya nilai

kesesuain di stasiun II, kemiringan pantai di stasiun II merupakan yang paling

curam dibandingkan dengan stasiun lain.

Kondisi kesesuaian wisata pantai pada stasiun I lebih tinggi dibandingkan

dengan stasiun II dan III. Pada stasiun I kondisi pasir putih yang sangat elok

menunjang nilai keseuaian yang baik serta kelandaian pantai yang lebih landai

dibandingkan dengan stasiun II dan III. Nilai kesesuaian pada stasiun II

merupakan yang terendah dibandingkan dengan stasiun lainnya. Parameter yang

mempengaruhi rendahnya nilai kesesuaian pada stasiun II yakni tipe pantai yang

berbatu yang sangat menggangu kenyamanan dan keamanan berwisata. Selain

faktor tipikal pantai, kemiringan pantai juga merupakan parameter yang

Page 11: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

11

mempengaruhi rendahnya nilai kesesuain di stasiun II, kemiringan pantai di

stasiun II merupakan yang paling curam dibandingkan dengan stasiun lain.

Tipe pantai berpasir memberikan nilai poin yang tinggi terhadap penilaian

kesesuai wisata pantai di stasiun I sehingga nilai kesesuaiannya paling tinggi.

Selain itu, jenis material dasar perairan dengan tekstur pasir juga memberikan

poin yang tinggi terhadap kesesuaian pantai di stasiun I. Bukan hanya parameter-

parameter diatas, parameter kemiringan lahan pada stasiun I juga merupakan yang

terendah (landai) dibandingkan dengan stasiun lainnya, parameter ini juga

memberikan nilai penuh terhadap kesesuaian pantai pada stasiun I. Selain itu,

kecepatan arus di stasiun I paling kecil dibandingkan dengan stasiun II dan III,

tentunya ini juga menjadi faktor penentu untuk mendukung wisata pantai di

stasiun I. Diperkuat oleh penelitian Yulianda (2007), bahwa untuk wisata pantai

akan sangat baik jika suatu pantai merupakan pantai yang berpasir atau dengan

kata lain didominasi oleh substrat pasir, dibandingkan dengan pantai yang berbatu

atau pantai yang didominasi oleh substrat karang dapat mengganggu kenyamanan

wisatawan.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat sekitar pantai Baju Junjung

sebesar 76,7% responden menyatakan bahwa daya tarik pantai Batu Junjung

karena pemandangan pantainya yang indah, dan sisanya sebesar 23,3%

menyatakan karena pemandangan susunan bebatuan granit. Dari hasil wawancara

tersebut, masyarakat menilai bahwa pantai Batu Junjung layak untuk dijadikan

sebagai area wisata pantai karena pemandangan pantainya yang indah.

Selanjutnya, Jika dilihat dari penilaian pengunjung terkait dengan pantai Batu

Junjung sebesar 90,90% menyatakan potensi pantai Batu Junjung karena

Page 12: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

12

pemandangan pantai yang indah, dan sisanya sebesar 9,09% menyatakan pantai

Batu Junjung karena susunan bebatuan granit. Pengunjung mengetahui lokasi

pantai Batu Junjung dari teman sebesar 63,64% dan sisanya 36,36% dari saudara.

Beragam akivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung pantai Batu Junjung

untuk menikmati keindahan alamnya. Pengunjung pantai dapat mengambil foto

dari beberapa spot alam yang indah. Dari panorama alamnya, terdapat

pemandangan laut, sunset, susunan bebatuan, serta pemandangan alam daratan

dengan vegetasi pantainya yang juga dapat dijadikan sebagai panorama alami di

menambah nilai daya tarik wisata pantai Batu Junjung. Pantai Batu Junjung

memiliki keindahan panorama yang indah untuk dijadikan spot foto.

Selain itu aktivitas yang bisa dilakukan di pantai Batu Junjung yakni adalah

aktivitas berenang dan rekreasi. Sebanyak 56,7% masyarakat menyatakan bahwa

pantai Batu Junjung umumnya digunakan sebagai lokasi untuk berenang, serta

sisanya sebesar 43,3 % menyatakan untuk rekreasi. Aktifitas-aktivitas wisata

tersebut sangat memungkinkan dilakukan di pantai Batu Junjung terutama karena

kedalaman pantainya yang dangkal mendukung aktivitas berenang, snorkling,

selam. Sedangkan lebar pantainya sangat mendukung untuk kegiatan rekreasi.

Hasil wawancara pengunjung sebesar 31,82% menyatakan bahwa aktivitas

yang bisa dilakukan di pantai Batu Junjung adalah berenang, serta sisanya

68,18% melakukan aktivitas rekreasi. Berdasarkan hasil wawancara tersebut,

pantai batu junjung sangat berpotensi dijadikan sebagai area berenang dan

rekreasi. Dari kedua alasan tersebut, parameter lebar pantai, kedalaman, arus serta

kecerahan perairan menjadi parameter sangat penting untuk mendukung aktivitas

berenang dan rekreasi pantai. Pantai Batu Junjung bukan hanya mendukung

Page 13: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

13

sebagai area berenang dan rekreasi, akan tetapi memiliki keindahan panorama

alam dan susunan bebatuan yang memiliki daya tarik.

Indahnya panorama alam dan susunan bebatuan di pantai Batu Junjung harus

didukung dengan tersedianya akses jalan yang baik. Akses ke lokasi pantai Batu

Junjung menjadi parameter yang menentukan kesesuaian kawasan pantai untuk

wisata. Akses jalan yang baik akan memberikan keamanan dan kenyamanan

pengunjung pantai untuk menuju ke lokasi pantai. Akses ke lokasi pantai diakui

oleh masyarakat masih kurang baik. Data ini didukung oleh persentase masyarakat

yang menyatakan akses yang kurang baik sebanyak 53,3%. Akses jalan menuju ke

lokasi pantai Batu Junjung merupakan jalan tanah dengan lebar hanya sekitar 1,5

meter dengan semak belukar rendah. Dari kondisi akses jalan, diketahui bahwa

akses jalan belum mendukung untuk mendukung wisata pantai Batu Junjung.

Untuk responden pengunjung menyatakan 81,82% responden bahwa akses

masih kurang bagus, dan sisanya 18,18% responden manyatakan bagus. Artinya

akses menuju ke lokasi pantai Batu Berjunjung masih kurang baik untuk

selanjutnya dapat dibenahi dan diperbaiki. Jika akses jalan menuju pantai Batu

Junjung sudah baik kondisinya, akan mendukung keberlangsungan wisata pantai

di kawasan tersebut dan akan terus mengalami perkembangan. Jika dilihat dari

ketersediaan sarana jalan yang ada di pantai Batu Junjung seluruh masyarakat

maupun mengunjung menyatakan bahwa belum ada akses jalan yang

memadai.Akses jalan menuju ke lokasi wisata pantai merupakan faktor

pendukung terlaksananya aktivitas wisata. Buruknya akses jalan menuju ke suatu

wisata pantai, berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Menurut Mussadun

dan Fajriah (2014), kondisi akses jalan yang rusak dan sempit mengakibatkan

Page 14: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

14

sulitnya wisatawan untuk mengakses wisata tersebut. Akses jalan yang baik, akan

memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke suatu lokasi wisata sehingga lokasi

tersebut akan lebih cepat dikenali khalayak ramai. Jika akses jalan dengan kondisi

yang kurang baik, pengunjung kurang tertarik untuk berkunjung.

Sebesar 90,0% menyatakan setuju jika dibuatkan pondok untuk istirahat,

sebesar 3,3% tidak setuju karena akan menggangu estetika dan kealamiahan

pantai, dan sisanya 6,7% menyatakan ragu-ragu. Namun secara keseluruhan,

masyarakat sangat setuju jika kedepannya dibuatkan pondok-pondok rekreasi

yang menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Menurut masyarakat setempat,

dibuatnya pondok-pondok akan menjadi daya tarik wisata, serta menjadi tempat

beristirahan pengunjung. Selain itu, keberadaan pondok-pondok tersebut dikelola

sepenuhnya oleh masyarakat kemudian disewakan untuk memperoleh penghasilan

tambahan bagi masyarakat tempatan. Akan tetapi, masyarakat juga berharap agar

pondok-pondok wisata yang dibuat tidak merusak dan menganggu kealamiahan

alam pantai Batu Junjung.

Pernyataan masyarakat juga didukung oleh penyataan pengunjung yang

seluruhnya menyatakan bahwa pengunjung setuju jika pantai Batu Junjung

memiliki daya tarik wisata, tempat rekreasi, berenang, lokasi pemotretan, serta

perlu dibangun pondok peristirahatan. Pengunjung menuturkan bahwa pantai Batu

Junjung memiliki potensi alam sebagai daya tarik wisata. Menurut pengunjung,

pantai Batu Junjung memiliki perairan yang tenang dan jernih sehingga dapat

dijadikan sebagai lokasi berenang. Lebar pantai Batu Junjung mendukung untuk

kegiatan rekreasi. Menurut pengunjung, pemandangan alam dan keindahan

susunan bebatuannya sangat cocok untuk dijadikan sebagai lokasi pemotretan.

Page 15: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

15

Hasil wawancara sebesar 80% masyarakat bersedia terlibat jika pantai Batu

Junjung dijadikan sebagai tempat wisata, dan sebesar 20% masyarakat belum

bersedia terlibat jika pantai Batu Junjung dijadikan sebagai tempat wisata. Dalam

hal ini, bentuk keterlibatan masyarakat sebesar 87% ingin menjadi pelaku usaha,

sedangkan sisanya 13% ingin menjadi pengelola usaha wisata pantai. Dari hasil

wawancara, masyarakat sangat mengharapkan untuk terlibat secara langsung

dalam kegiatan wisata di pantai Batu Junjung. Bentuk keterlibatan masyarakat

dalam wisata pantai didukung oleh pernyataan Ahyar dan Wardhani (2014),

bahwa kegiatan Ecotourism (ekowisata) harus dilaksanakan dengan melibatkan

masyarakat sebagai subjek utama dalam pembangunan dan pengolahannya,

sehingga masyarakat mendapatkan manfaat secara ekonomis.

Selanjutnya seluruh pengunjung menyatakan bahwa pengunjung bersedia

terlibat jika pantai Batu Junjung dijadikan sebagai tempat wisata. Dalam hal ini,

bentuk keterlibatan pengunjung sebesar 77,3% mempromosikan pantai Batu

Junjung melalui media sosial, sedangkan sisanya 22,7% promosi melalui pamflet.

Pada stasiun I, stasiun II, dan stasiun III secara keseluruhan memiliki

kesesuaian untuk pengembangan wisata pantai. Akan tetapi ketersediaan air tawar

serta keberadaan biota berbahaya pada seluruh stasiun memiliki nilai kesesuaian

yang rendah. Kedua parameter ini menjadi aspek kritis yang perlu diperhatikan

untuk pengelolaan pantai Batu Junjung. Jika pantai Batu Junjung nantinya

dikembangkan menjadi wisata pantai, ketersediaan air tawar perlu diperhatikan,

dengan cara membuat sumur-sumur baru yang lebih dekat dengan area pantai.

Sebaiknya sumber air tawar semestinya tersedia pada masing-masing stasiun agar

memudahkan wisatawan untuk memanfaatkannya.

Page 16: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

16

Jika dilihat pada stasiun II dan III merupakan tipe pantai berbatu. Meskipun

secara nilai kesesuaian yang tergolong kurang sesuai, akan tetapi susunan

bebatuan tersebut memiliki daya tarik alam yang dapat dijadikan spot foto. Untuk

itu, dalam pengelolaan kegiatan wisata di pantai Batu Junjung dapat ditampilkan

sisi kealamiahan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing stasiun

penelitian.

Akses ke lokasi pantai Batu Junjung juga perlu diperhatikan terutama

perbaikan jalan sehingga wisatawan dapat mengakses lokasi pantai dengan

mudah. Perbaikan akses jalan diperlukan kerjasama dan partisipasi masyarakat

sekitar yang sebaiknya melibatkan dinas terkait dan perangkat desa. Untuk

keamanan berwisata, ancaman biota-biota berbahaya tersebut (bulu babi dan ikan

lepu) diantisipasi dengan membuat warning pamflet, yakni papan pengumuman

dan peringatan bagi para pengunjung pantai untuk selalu berhati-hati dalam

melakukan aktivitas wisata pantai. Pada papan pengumuman disertakan gambar-

gambar jenis biota berbahaya serta langkah pertolongan pertama yang dilakukan

jika terkena biota berbahaya tersebut.

Jika wisata pantai Batu Junjung telah berkembang, perlu dilakukan peraturan

pembatasan jumlah wisatawan perhari yang diperbolehkan mengunjung pantai

Batu Junjung. Pembatasan jumlah wisatawan dapat diperkirakan dengan analisis

daya dukung kawasan pantai Batu Junjung, sehingga kelestarian dan keindahan

pantai Batu Junjung selalu terjaga.

Page 17: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

17

KESIMPULAN

Tingkat kesesuaian bio-fisik di kawasan pantai Batu Junjung menjadi wisata

pantai diketahui pada stasiun I memiliki kriteria sangat sesuai dengan nilai sebesar

95,23%. Pada stasiun II memiliki kriteria sesuai dengan nilai sebesar 61,90%,

sedangkan pada stasiun III memiliki kriteria sesuai dengan nilai sebesar 82,14%.

Persepsi partisipasi, dan sikap masyarakat serta pengunjung tergolong baik dan

mendukung dikembangkannya wisata pantai Batu Junjung menjadi kawasan

wisata pantai untuk berenang, panorama alami, spot pemotretan, dan rekreasi.

Namun ketersediaan sarana dan prasarana masih belum layak sehingga perlu

dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah. D., 2016. Marine Tourism Development In Lampung Coastal Bay.

Destinasi Kepariwisataan Indonesia 1 (1) : 45-66.

Ahyar, dan Wardhani., 2014. Kajian Potensi Ekowisata Pesisir Nepa Kabupaten

Sampang Dengan Konsep Mangrove Park. Kelautan 7 (2) : 94-99.

Mussadun, dan Fajriah. S. D., 2014. Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk

Mendukung Pariwisata Pantai yang Berkelanjutan (Studi Kasus: Kawasan

Pesisir Pantai Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Pengembangan Wilayah dan

Kota 10 (2) : 218-233.

Rahmadi., 2015. Analisis Potensi Biofisik Dan Kesesuaian Lokasi Wisata, Pantai

Dato Kabupaten Majene. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.

Saputra., 2014. Kesesuaian Perairan Kawal sebagai Kawasan Wisata di

Kabupaten Bintan. [Skrpsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Yulianda, F., 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya

pesisir berbasis konservasi. Makalah Seminar Sains 21 Februari 2007.

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK. IPB.

Page 18: Kajian Potensi Pantai Batu Junjung Sebagai Kawasan Wisata ...repository.umrah.ac.id/731/1/ARTIKEL ULFA DEAPATI.pdfKawasan pantai Batu Junjung dilihat memliki potensi tetapi belum ada

18

Yulisa. E. N, Johan. Y, dan Hartono. D., 2016. Analisis Kesesuaian Dan Daya

Dukung Ekowisata Pantai Kategori Rekreasi Pantai Laguna Desa Merpas

Kabupaten Kaur. Enggano 1 (1) : 97-111.

Yustishar. M, Pratikno. I, dan Koesoemadji., 2012. Tinjauan Parameter Fisik

Pantai Mangkang Kulon Untuk Kesesuaian Pariwisata Pantai Di Kota

Semarang. Marine Research 1 (2) : 8-16.