35
PANCASILA NAMA : JUWITA NPM : 1102012138 NO ABSEN : 148

Kabupaten Purworejo juwita

  • Upload
    juwita

  • View
    66

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

purworejo

Citation preview

Kabupaten Purworejo

PANCASILANAMA : JUWITANPM : 1102012138NO ABSEN : 148Kabupaten Purworejo

Arti LambangPohon Beringin:bermakna rasa kebangsaan dan pengayoman

Bedug dengan 17 pantek

:merupakan cirikhas daerah Purworejo, dengan keistimewaannya yang terbuat dari kayu jati utuh merupakanyang terbesar di Indonesia

Cakra dengan 17 mata

:dalam cerita pewayangan merupakan senjata Wisnu dalam tugasnya memelihara kesejahteraan dan memberantas angkara murka

Bintang segi lima:

menunjukkan bahwa Rakyat Purworejo adalah masyarakat yang Berketuhanan YME

Pita merah putih

:menunjukkan bahwa Purworejo adalah bagian dari negara Republik Indonesia

Gelombang di kanan-kiri bintang

:menggambarkan keadaan alam Purworejo yang disebelah utara merupakan daerah pegunungan yang penuh dengan kekayaan alam

Garis-garis putih dibawah gelombang hijau

:menggambarkan keadaan alam Purworejo yang mempunyai sungai-sungai yang sangat penting terutama untuk pertanian misalnya S. Bogowonto dan S. Jali

Petak-petak dibawah garis

:menggambarkan keadaan alam yang bagian tengah dan selatan penuh dengan sawah dan ladang

Padi 45 butir dan kapas 8 buah

:menggambarkan cita-cita masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur.Catatan: cakra 17 mata, kapas 8 buah, padi 45 butir- melambangkan kesetiaan rakyat Purworejo pada Proklamasi 17-8-1945

Tiang di tepi kanan dan kiri

:merupakan lambangpenegakkan kebenaran dan keadilan

Lipatan-lipatan / wiron di kanan kiri bawah

:lambang kerapihan, kehalusan, keramahan, kehalusan budi

Bokor dengan style kepala banteng

:bokor adalah wadah / tempat, melambangkan kebesaran jiwa rakyat dan pemerintah daerah yang mampu menampung berbagai masalah kehidupan. Kepala banteng lambang kerakyatan atau keinginan mewujudkan Demokrasi Pancasila

Pita putih bertuliskan PURWOREJO

:bermakna kesucian, ketulusan, keluhuran budi

Rantai

:lambang kemanuasiaan dan gotong royong. Bentuk persegi lambang wanita, bentuk bulat lambang pria

Dasar hitam:bermakna keabadian, keteguhan hati, ketenangan

Kabupaten Purworejoadalah sebuahkabupatendiProvinsi Jawa Tengah. Ibukota berada di kotaPurworejo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten WonosobodanKabupaten Magelangdi utara,Kabupaten Kulon Progo(ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakartadi timur),Samudera Hindiadi selatan, sertaKabupaten Kebumen di sebelah barat.

Visi dan misiVISI

Menuju masyarakat Puworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan pemerintahan,pembangunan daerah,dan kemasyarakatan yang aspiratif bertumpu pada agrobisnis,yangdidukung birokrasi professional dan bersih dari korupsi,kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sector swasta dan masyarakat pada umumnya.

MISI1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan politik melalui pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan dinamis.

2. Meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas.

3. Mewujudkan iklim yang kondisif serta ketersediaan infrastruktur untuk menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna mendorong kemajuan daerah berbasis agrobisnis.

4. Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah yang semakin luas dan berkualitas.

5. Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah,bersih,bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan penegakan huku,jaminan keamanan dan ketertiban umum yang didukung oleh partisipasi masyarakat yang tinggi.

Sejarah Purworejo(Sumber: Buku POTENSI WISATA PURWOREJO Yayasan Arahiwang Purworejo Jakarta).Hamparan wilayah yang subur di Jawa Tengah Selatan antara Sungai Progo dan Cingcingguling sejak jaman dahulu kala merupakan kawasan yang dikenal sebagai wilayah yang masuk Kerajaan Galuh. menurut Profesor Purbocaraka, wilayah tersebut disebut sebagai wilayah Pagaluhan dan kalau diartikan dalam bahasa Jawa, dinamakan : Pagalihan. Dari namaPagalihanini lama-lama berubah menjadi : Pagelen dan terakhir menjadiBagelen.Di kawasan tersebut mengalir sungai yang besar, yang waktu itu dikenal sebagai sungai Watukuro. Nama Watukuro sampai sekarang masih tersisa dan menjadi nama sebuah desa terletak di tepi sungai dekat muara, masuk dalam wilayah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Bahwa sejak jaman dahulu wilayah Kabupaten Purworejo lebih dikenal sebagai wilayah Tanah Bagelen. Dalam pembentukan kerajaan Mataram Islam, para Kenthol Bagelen adalah pasukan andalan dari Sutawijaya yang kemudian setelah bertahta bergelar Panembahan Senapati. Dalam sejarah tercatat bahwa Kenthol Bagelen sangat berperan dalam berbagai operasi militer sehingga nama Begelen sangat disegani.Paska Perang Jawa, kawasan Kedu Selatan yang dikenal sebagai Tanah Bagelen dijadikan Karesidenan Bagelen dengan Ibukota di Purworejo, sebuah kota baru gabungan dari 2 kota kuno, Kedungkebo dan Brengkelan.

Dalam Perang Diponegoro abad ke XIX, wilayah Tanah Bagelen menjadi ajang pertempuran karena pangeran Diponegoro mndapat dukungan luas dari masyarakat setempat. Pada Perang Diponegoro itu, wilayah Bagelen dijadikan karesidenan dan masuk dalam kekuasaan Hindia Belanda dengan ibukotanya Kota Purworejo. Wilayah karesidenan Bagelen dibagi menjadi beberapa kadipaten, antara lain kadipaten Semawung (Kutoarjo) dan Kadipaten Purworejo dipimpin olehBupati Pertama Raden Adipati Cokronegoro Pertama. Dalam perkembangannya, Kadipaten Semawung (Kutoarjo) kemudian digabung masuk wilayah Kadipaten Purworejo.Dengan pertimbangan strategi jangka panjang, mulai1 Agustus 1901,Karesidenan Bagelen dihapus dan digabungkan pada karesidenan kedu.Kota Purworejo yang semula Ibu Kota Karesidenan Bagelen, statusnya menjadi Ibukota Kabupaten.

Tahun 1936, Gubernur Jenderal Hindia belanda merubah administrasi pemerintah di Kedu Selatan, Kabupaten Karanganyar dan Ambal digabungkan menjadi satu dengan kebumen dan menjadi Kabupaten kebumen. Sedangkan Kabupaten Kutoarjo juga digabungkan dengan Purworejo, ditambah sejumlah wilayah yang dahulu masuk administrasi Kabupaten Urut Sewu/Ledok menjadi Kabupaten Purworejo. Sedangkan kabupaten Ledok yang semula bernama Urut Sewu menjadi Kabupaten Wonosobo.Dalam perkembangan sejarahnya Kabupaten Purworejo dikenal sebagai pelopor di bidang pendidikan dan dikenal sebagai wilayah yang menghasilkan tenaga kerja di bidang pendidikan, pertanian dan militer.

Geografi dan topologis 1.Letak GeografisKabupaten Purworejo terletak pada posisi 109o4728 110o820 Bujur Timur dan 7o32 7o54 Lintang Selatan2.IklimSecara topografis merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19 C 28 C, sedangkan kelembaban udara antara 70% - 90% dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember 311 mm dan bulan Maret 289 mm3.Luas WilayahKabupaten Purworejo memiliki luas 1.034,81752 km2dengan batas wilayah-Sebelah barat: Kabupaten Kebumen-

Sebelah utara: Kabupaten Magelang dan Wonosobo-

Sebelah timur: Kabupaten Kulonprogo (DIY)-

Sebelah selatan: Samudra IndonesiaDemografi DATA AGREGAT PENDUDUK PER KECAMATANPROPINSI : JAWA TENGAHKABUPATEN : PURWOREJOTANGGAL : 01 JULI 2014NOKECAMATANJUMLAH PENDUDUKKODE WILAYAHNAMA KECAMATANLAKI-LAKIPEREMPUANJUMLAH1330601GRABAG25.90425.44451.3482330602NGOMBOL18.67618.74737.4233330603PURWODADI21.95222.31744.2694330604BAGELEN16.59216.69833.2905330605KALIGESING16.77916.39933.1786330606PURWOREJO44.52244.84589.3677330607BANYUURIP22.42122.68645.1078330608BAYAN26.46426.54853.0129330609KUTOARJO33.08733.06866.15510330610BUTUH23.02823.12846.15611330611PITURUH27.98227.06655.04812330612KEMIRI30.57129.51260.08313330613BRUNO27.07425.09852.17214330614GEBANG21.77021.17342.94315330615LOANO20.10819.32539.43316330616BENER29.20027.62856.828JUMLAH PER KABUPATEN406.130399.682805.812Pertanian Aktivitas ekonomi kabupaten ini bergantung pada sektorpertanian, di antaranya padi, jagung, ubi kayu dan hasil palawija lain. Sentra tanaman padi di Kecamatan Ngombol, Purwodadi dan Banyuurip. Jagung terutama dihasilkan di Kecamatan Bruno. Ubi kayu sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Pituruh.Di tingkat Provinsi Jawa Tengah, Purworejo menjadi salah satu sentra penghasil rempah-rempah (Bahasa Jawa:empon-empon), yaitu:kapulaga,kemukus,temulawak,kencur,kunyitdanjaheyang sekarang merupakan komoditas biofarmaka binaan Direktorat Jenderal Hortikultura. Empon-empon yang paling banyak dihasilkan Purworejo adalah kapulaga. Konsumen tanaman empon-empon adalah perajin jamu gendong, pengusaha industri jamu jawa dan rumah makan.

Perkebunan Kelapa merupakan tanaman perkebunan rakyat sebagai sumber penghasilan kedua setelah padi bagi sebagian besar petani di Kabupaten Purworejo. Komoditas unggulan perkebunan yang lain, yaitu: Kopi, Karet, Kakao, Vanili (tanaman tahunan) dan Tebu serta Nilam (tanaman semusim). Komoditi Tembakau rakyat sebagai usaha tani komersial, juga telah memberi kontribusi kepada pendapatan negara (Devisa) dan pendapatan asli daerah (PAD), sehingga pada 2008 dan 2009 Kabupaten Purworejo mendapat Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT).Peternakan Kambing peranakan etawaternak yang menjadi khas Purworejo adalahkambing peranakan Etawa(PE), yakni kambing dariIndiayang memiliki postur tinggi besar. Setiap tahun ribuah kambing dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk keJawa Timur(Ponorogo, Kediri, Trenggalek), Sumatera (Bengkulu,Jambi),Riaudankalimantan(Banjarmasin), bahkan pada 2005 - 2006 pernah ekspor ke Malaysia.

Kambing Peranakan Etawa dapat beranak 3 kali dalam dua tahun dengan variasi anak 1-3 ekor per kelahiran. Namun, jumlah kelahiran dan intensitas kelahirannya sangat tergantung pada umur dan kondisi tubuh ternak tersebut. Saat ini sedang dikembangkan susu kambing Etawa sebagai konsumsi sehari-hari yang ternyata berkhasiat menyembuhkan gangguan pencernaan (maag). Kandungan protein, lemak Ca, Vitamin A dan Niacin yang tinggi sangat baik untuk memperkuat daya tahan tubuh. Rasanya yang khas disertai kandungan gizi yang spesifik yaitu setara ASI, non kolesterol membuat susu Etawa mudah dicerna dan dapat dikonsumsi untuk anak-anak.

2. Sapi kereman Sapi kereman merupakan sapi potong yang digemukkan. Sejauh ini penggemukan masih dilakukan secara sederhana oleh beberapa kelompok tani ternak. Selama ini usaha penggemukan sapi kereman baru dikelola oleh KTT Utami di Desa Purwodadi. Pemerintah Daerah sendiri bertekad pada saatnya nanti usaha di bidang ini menjadi produk andalan Kabupaten Purworejo. Bagi investor yang berminat pintu selalu terbuka bagi Kabupaten Purworejo, kinilah saatnya.

Perikanan Di bidang perikanan, Kabupaten Purworejo memiliki potensi cukup besar, baik perikanan tangkap yang dilakukan para nelayan pantai laut selatan , Ada pun komoditasnya seperti ikan bawal laut, ikan pari, ikan GT, kakap merah dll. Untuk perikanan budidaya tambak dengan komoditas udang vaname dan udang galah, sedangkan untuk perikanan budidaya air tawar meliputi Budidaya Ikan Gurami.Khusus untuk Desa Kaliurip, merupakan pusat percontohan budidaya ikan gurami jenis Jepun dan pernah menjuarai lomba tingkat provinsi Jawa Tengah dan juara harapan II di tingkat nasional.

Industri 1. Jointing boardJointing board/ laminating board merupakan kayu gergajian/ olahan yang tergolong bahan setengah jadi. Bentuk jointing board/ laminating board berupa papan dengan bahan baku kayu jenis albasia (sengon). Selama ini jointing board/ laminating board telah menjadi komoditi unggulan daerah Purworejo yang berorientasi ekspor terutama dengan negara tujuan Jepang, Korea, dan Taiwan.

2. Mebel kayu produk Purworejo merupakan mebel yang terbuat dari bahan baku utama kayu jati dan kayu sonokeling. Sesuai dengan fungsinya produk mebel kayu ini dapat dikelompokkan untuk keperluan kantor dan keperluan rumah tangga, serta merupakan barang bebas, dalam arti dunia usaha yang bebas melakukan ekspor tanpa ada peraturan mengikat. Negara tujuan ekspor terutama Malaysia dan Singapura. Melihat perkembangannya, di masa datang produk mebel ini akan meraih pangsa pasar yang lebih luas seperti Eropa dan Timur Tengah.

Pariwisata Dalam bidang pariwisata, purworejo mengandalkan pantainya di sebelah selatan yang bernama "Pantai Ketawang", "Pantai Keburuhan (Pasir Puncu), "Pantai Jatimalang" Dan gua-gua seperti "Gua Selokarang" dan "Sendang Sono", di Sendang Sono (artinya kolam di bawah pohon sono) masyarakat mempercayai bahwa mandi di sendang tersebut akan dapat mempertahankan keremajaan. Gua Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang masih asli dan juga keindahan pemandangan alamnya serta hasil buah durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan ternak di Kabupaten Purworejo.Di samping itu, terdapat juga air terjun "Curug Muncar" dengan ketinggian 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan panorama alam yang masih alami. Gua pencu di desa Ngandagan merupakan bentuk benteng sepertiguapada zaman Hindia Belanda, dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh Presiden Sukarno, tapi sekarang sudah tidak terawat karena kurang pedulinya aparatur pemerintahan desa.

Peninggalan sejarah 1. Museum Tosan keris hajiMuseum Keris Tosan Aji terletak di pusat kota Purworejo, Jalan Mayjend Sutoyo Purworejo atau sebelah selatan Alun-alun Purworejo. Obyek wisata Museum Keris Tosan Aji merupakan obyek wisata budaya yang menyimpan banyak jenis senjata perang (pusaka) peninggalan masa lalu yaitu dari masa kerajaan-kerajaan di Nusantara.

2. Benteng Pendem Benteng Pendem terletak di perbukitan Dukuh Kaliwaru, Dusun Bapangsari Krendetan, Kec. Bagelen di ketinggian 200 m di atas permukaan laut. Benteng Pendem ini merupakan peninggalan tentara Jepang yang dibangun pada 1945 dengan jumlah seluruhnya 29 buah. Di masa perang dulu tujuan dibangunnya benteng ini adalah sebagai tempat pertahanan dan pengintaian Jepang dalam menghadapi musuh, terutama yang datang dari arah Laut Selatan.

3. Masjid SantrenMasjid Santren terletak di Masjid Pesantren, Dusun Bagelen, Kec. Bagelen. Lebih dari sekedar tempat ibadah, masjid ini bernilai sejarah sangat tinggi. Menurut cerita pada saat Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya yaitu sekitar tahun 1613 1645, ada seorang tetua Bagelen yang bernama Kyai Baidlowi membantu Mataram dalam berperang melawan Belanda. Atas jasanya yang demikian besar tersebut, oleh istri Sultan Agung (yang memerintah saat itu) beliau dibangunkan sebuah Masjid sebagai hadiah. Yang menarik masjid ini diarsiteki oleh Khasan Muhammad Shuufi (seorang arsitek kenamaan kala itu). Dari latar belakang itulah tercatat Masjid Santren sebagai masjid tertua di Bagelen yang dibanggakan.

Makanan khas Dawet Hitam: sejenis cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta.Tahu Kupat(beberapa wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan sayuran seperti kol dan kecambah.Geblek: makanan yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng gurihClorot: makanan terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun kelapa yang masih muda (janur kuning). (Berasa dari kecamatan Grabag)Rengginang: gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak, berbentuk bulat, gepeng.Lanting: makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.Kue Satu: Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis.Kue Lompong: Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus dengan daun pisang yang telah mengering berwarna kecoklatan (klaras).Tiwul punel: Terbuat dari gaplek ubi kayuKrimpying: Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan. Rasa makanan ini gurih.cenil: makanan ini tebuat dari tepung ketela.Awuggawug: terbuat dari tepung beras ketan yang berisi gula jawa rasanya manis.Lapis: dari tepung beras ketan.

Kesenian Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitudolalak, tarian tradisional diiringi musik perkusi tradisional seperti: Bedug, rebana, kendang. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Kostum mereka terdiri dari: Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa) kesenian ini sering disebut juga dengan namadolalak.