12
Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Pilih Pupuk Organik Siasati Kemungkinan Kelangkaan Brimob Jaga Ketat Rekapitulasi Antisipasi Potensi Terjadinya Ricuh PDAM Tak Sumbang PAD Sedang Terjangkit Penyakit Kronis Putus Kontrak lalu Black List Proyek Trotoar Dipastikan Tak Selesai Tepat Waktu 18 Desember 2012 Simpan Pemain Utama, Menang 3-0 @kabarmaduranews TWITTER Email Redaksi: [email protected] Sengketa Anggaran SELASA KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA TOLAK TEKEN: Joni Purnomo (baju putih), saksi dari tim Hejaz usai menolak menandatangani hasil rekapitulasi langsung didatangi sejumlah tokoh. Dari kiri Kapolres Sampang AKBP Solehan, Joni Purnomo, Abdurrahman (Ketua tim Alfalah) dan Kabag Ops Polres Sampang Kompol Alan Nurrizal. Hejaz Tak Akui Rekapitulasi KM/HAIRUL ANAM KRITIS: Tim Advokasi ASRI tengah beraudiensi dengan komisoner KPU Pamekasan, Senin (17/12) pukul 20.45. Hadir pula tim sukses KOMPAK & AHO. BANGKALAN-Perolehan suara pasangan nomor urut 3 M. Makmun Ibnu Fuad- Mondir Rofii (Makmur) unggul di semua 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Makmur memperoleh 505.986 suara atau 93,47 persen. Sementara pasangan nomor urut 2, Nizar Zahro-Zulkifli (Nik- mat) hanya mengantongi 35.378 suara atau 6,53 pers- en. Sedangkan suara yang tidak sah mencapai 41.719. Jumlah suara sah dan yang tidak sah sebanyak 583.083. Untuk jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 880.928 pemilih. Bila dikalkulasi jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih sebesar 297.845 orang. Hal tersebut sesuai dengan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Bangkalan dalam rapat pleno yang di- gelar Senin (17/12). KM/SYAIFUL ISLAM REKAPITULASI: KPU Bangkalan menggelar rekapitulasi suara di aula Panwaslukab kemarin. Makmur Unggul di Setiap Kecamatan KM/PANORAMIO ASTA BRAMBANG: Salah satu tempat peristirahatan ulama Sumenep yang dikenal sebagai penyebar ilmu tasawwuf dan memiliki kemampuan mengajari hewan baca Alquran hingga menghafalnya. BANGKALAN-Bulan Desember sudah me- masuki pertengahan namun sejumlah poyek renovasi maupun perbaikan sekolah belum juga kelar. Bahkan ada yang masih baru dik- erjakan 1 bulan lalu. Sebut saja renovasi SDN Keranggan Barat 3, Kecamatan Tanah Merah, yang baru digarap 1 bulan lalu tersebut sampai saat ini masih belum selesai. KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI BARU DIKERJAKAN: Renovasi SDN Keranggan Barat 3, Tanah Merah belum juga selesai padahal sudah masuki akhir tahun anggaran 2012. Mau Tutup, Renovasi Baru Dikerjakan J Bersambung ke Hal 6 PAMEKASAN- Tim ad- vokasi calon bupati dan wakil bupati (cabup-caw- abup) Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), bergerak cepat dalam menyikapi per- soalan Pemilukada. Terbaru, tim yang diketuai Heru Bu- dhi Prayitno ini menemukan diduga mark up atau peng- gelembungan 2.958 pemilih dalam data pemilih. Hal demikian terungkap dalam audensi tim advo- kasi ASRI dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pamekasan, Senin (17/12) pukul 20.45. Selain tim ASRI, terdapat pula per- wakilan dari cabup-cawabup Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) dan cabup-caw- abup Al Anwari-Holil (AHO). Tim ASRI Temukan Dugaan ‘Mark Up’ Data Pemilih J Bersambung ke Hal 6 ASTA Brambang merupakan tempat peristirahatan K. Ali Bin Khotib Patutusan. Sosok yang dikenal waliyullah itu memiliki mitos bahwa dirinya mempunyai kemam- puan seperti Nabi Su- laiman, yakni dapat berbicara dengan hewan hingga dapat mengajarkan hewan seekor monyet bisa baca Alquran bahkan menghafalnya. Dengan kewalian- nya, asta tersebut me- nyedot perhatian wi- satawan yang datang ke Sumenep, baik dari madura maupun dari luar Madura. Melihat Kehidupan Penjaga Asta Brambang 10 Tahun Mengabdi Tanpa Bekerja Penjaga Asta Brambang Desa Kalimo’ok Kecamatan Kalianget, hidupnya sepenuhnya diabdikan untuk menjaga kuburan ulama yang ada dikuburkan dalam asta tersebut. Ia sebagai penjaga asta tidak pernah bekerja. Sampai saat ini sudah 10 tahun lamanya, lalu dari mana dapat uang untuk biaya hidup dirinya dan keluarganya? AHMAD AINOL HORRI, Sumenep J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 Gugat KPU ke Mahkamah Konstitusi SAMPANG-Pleno reka- pitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sam- pang terhadap hasil perhitungan perole- han pasangan calon Bupati dan wakil Bupati pada Pemi- lukada Sampang 2012 di aula PKRI Sampang Senin (17/12) berjalan lancar, namun usai rekapitulasi masing- masing PPK, salah satu saksi pasangan Hejaz (Hermanto Subaidi dan Ja’far Shodiq), Joni Purn- omo memilih untuk tidak membubuhkan tanda tangannya dalam berita acara hasil rekapitulasi tersebut. Kepada sejumlah media, Joni Purnomo menjelaskan alasan penolakannya untuk memberikan tanda tangan terhadap hasil rekapitulasi tersebut, karena banyak kejanggalan di dalamnya. “Saya mohon maaf ti- dak bisa menan- datangani pene- tapan perolehan suara pada rekapitulasi ini karena harus ada kepastian hukum ter- hadap pelanggaran- pelanggaran yang di- lakukan oleh salah satu calon untuk mempen- garuhi pemilih, J Bersambung ke Hal 6 Pemdes-Warga Rebutan Tanah Kuburan SUMENEP-Sengketa lahan kuburan di Desa Pamoloan, Kota Sumenep, rupanya tetap menghangat. Masing-masing pihak tetap bersikukuh sal- ing mengakui hak atas tanah tersebut. Pembicaraan saling menjatuhkan dari kedua belah pihak tetap terdengar riuh, hingga menjadi bahan pem- bicaraan para pedagang yang berjualan di lokasi kuburan sengketa itu. Berdasarkan keterangan dari para pedagang setempat, perseteruan itu sebenarnya sudah lama.

Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kabar madura

Citation preview

Page 1: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Pilih Pupuk Organik Siasati Kemungkinan Kelangkaan

Brimob Jaga Ketat RekapitulasiAntisipasi Potensi Terjadinya Ricuh

PDAM Tak Sumbang PADSedang Terjangkit Penyakit Kronis

Putus Kontrak lalu Black ListProyek Trotoar Dipastikan Tak Selesai Tepat Waktu

18 Desember 2012

Simpan Pemain Utama, Menang 3-0@kabarmaduranewsTWITTER

Email Redaksi: [email protected]

Sengketa

Anggaran

SELASA

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TOLAK TEKEN: Joni Purnomo (baju putih), saksi dari tim Hejaz usai menolak menandatangani hasil rekapitulasi langsung didatangi sejumlah tokoh. Dari kiri Kapolres Sampang AKBP Solehan, Joni Purnomo, Abdurrahman (Ketua tim Alfalah) dan Kabag Ops Polres Sampang Kompol Alfi an Nurrizal.

Hejaz Tak Akui Rekapitulasi

KM/HAIRUL ANAM

KRITIS: Tim Advokasi ASRI tengah beraudiensi dengan komisoner KPU Pamekasan, Senin (17/12) pukul 20.45. Hadir pula tim sukses KOMPAK & AHO.

BANGKALAN-Perolehan suara pasangan nomor urut 3 M. Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii (Makmur) unggul di semua 18 kecamatan yang ada di Kabupaten

Bangkalan. Makmur memperoleh 505.986 suara atau 93,47 persen.

Sementara pasangan nomor urut 2, Nizar Zahro-Zulkifli (Nik-

mat) hanya mengantongi 35.378 suara atau 6,53 pers-en. Sedangkan suara yang tidak sah mencapai 41.719.

Jumlah suara sah dan yang tidak sah sebanyak 583.083.Untuk jumlah daftar pemilih

tetap (DPT) mencapai 880.928 pemilih. Bila dikalkulasi jumlah pemilih yang tidak

menggunakan hak pilih sebesar 297.845 orang. Hal tersebut sesuai

dengan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Bangkalan dalam rapat pleno yang di-gelar Senin (17/12).

KM/SYAIFUL ISLAM

REKAPITULASI: KPU Bangkalan menggelar rekapitulasi suara di aula Panwaslukab kemarin.

Makmur Unggul di Setiap Kecamatan

KM/PANORAMIO

ASTA BRAMBANG: Salah satu tempat peristirahatan ulama Sumenep yang dikenal sebagai penyebar ilmu tasawwuf dan memiliki kemampuan mengajari hewan baca Alquran hingga menghafalnya.

BANGKALAN-Bulan Desember sudah me-masuki pertengahan namun sejumlah poyek renovasi maupun perbaikan sekolah belum juga kelar. Bahkan ada yang masih baru dik-erjakan 1 bulan lalu.

Sebut saja renovasi SDN Keranggan Barat 3, Kecamatan Tanah Merah, yang baru digarap 1 bulan lalu tersebut sampai saat ini masih belum selesai.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

BARU DIKERJAKAN: Renovasi SDN Keranggan Barat 3, Tanah Merah belum juga selesai padahal sudah masuki akhir tahun anggaran 2012.

Mau Tutup, Renovasi Baru Dikerjakan

Bersambung ke Hal 6

PAMEKASAN-Tim ad-vokasi calon bupati dan wakil bupati (cabup-caw-abup) Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), bergerak cepat dalam menyikapi per-soalan Pemilukada. Terbaru, tim yang diketuai Heru Bu-dhi Prayitno ini menemukan diduga mark up atau peng-gelembungan 2.958 pemilih dalam data pemilih.

Hal demikian terungkap dalam audensi tim advo-kasi ASRI dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pamekasan, Senin (17/12) pukul 20.45. Selain tim ASRI, terdapat pula per-wakilan dari cabup-cawabup Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) dan cabup-caw-abup Al Anwari-Holil (AHO).

Tim ASRI Temukan Dugaan ‘Mark Up’ Data Pemilih

Bersambung ke Hal 6

ASTA Brambang merupakan tempat peristirahatan K. Ali Bin Khotib Patutusan. Sosok yang dikenal waliyullah itu memiliki mitos bahwa dirinya mempunyai kemam-puan seperti Nabi Su-laiman, yakni dapat berbicara dengan hewan hingga dapat

mengajarkan hewan seekor monyet bisa baca Alquran bahkan menghafalnya.

Dengan kewalian-nya, asta tersebut me-nyedot perhatian wi-satawan yang datang ke Sumenep, baik dari madura maupun dari luar Madura.

Melihat Kehidupan Penjaga Asta Brambang

10 Tahun Mengabdi Tanpa BekerjaPenjaga Asta Brambang Desa Kalimo’ok Kecamatan Kalianget, hidupnya sepenuhnya diabdikan untuk menjaga kuburan ulama yang ada dikuburkan dalam asta tersebut. Ia sebagai penjaga asta tidak pernah bekerja. Sampai saat ini sudah 10 tahun lamanya, lalu dari mana dapat uang untuk biaya hidup dirinya dan keluarganya?

AHMAD AINOL HORRI, Sumenep

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Gugat KPU ke Mahkamah KonstitusiSAMPANG-Pleno reka-

pitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sam-pang terhadap hasil perhitungan perole-han pasangan calon Bupati dan wakil Bupati pada Pemi-lukada Sampang 2012 di aula PKRI Sampang Senin (17/12) berjalan lancar, namun usai rekapitulasi masing-masing PPK, salah satu saksi pasangan Hejaz (Hermanto Subaidi dan Ja’far Shodiq), Joni Purn-omo memilih untuk tidak membubuhkan tanda

tangannya dalam berita acara hasil rekapitulasi tersebut.

Kepada se jumlah media, Joni Purnomo menjelaskan alasan penolakannya untuk memberikan tanda tangan terhadap hasil rekapitulasi tersebut,

karena banyak kejanggalan di dalamnya. “Saya mohon maaf ti-dak bisa menan-datangani pene-tapan perolehan

suara pada rekapitulasi ini karena harus ada kepastian hukum ter-hadap pelanggaran-pelanggaran yang di-lakukan oleh salah satu calon untuk mempen-garuhi pemilih,

p

Bersambung ke Hal 6

Pemdes-Warga Rebutan Tanah

KuburanSUMENEP-Sengketa lahan kuburan di Desa Pamoloan,

Kota Sumenep, rupanya tetap menghangat. Masing-masing pihak tetap bersikukuh sal-

ing mengakui hak atas tanah tersebut. Pembicaraan saling

menjatuhkan dari kedua belah pihak tetap terdengar riuh,

hingga menjadi bahan pem-bicaraan para pedagang yang berjualan di lokasi kuburan

sengketa itu. Berdasarkan keterangan

dari para pedagang setempat, perseteruan itu sebenarnya

sudah lama.

Page 2: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

SELASA 18 Desember 20122

Email Redaksi: [email protected]

Jauh lebih murah pupuk kandang

dibandingkan harus menggunakan pu-

puk pabrikan

SAPRAWIPetani Desa Keranggan

HUKUM Pilih Pupuk Organik

Namanya, rumah pangan lestari. Namun sepertinya tak banyak orang mengenal istilah ini. Program yang mulai digalakkan termasuk salah satunya oleh Badan Pengem-bangan Teknologi Pertanian Jawa Timur ini salah satunya dilaksanakan di Bangkalan.

Seperti apa?

AGUS JOSIANDI, Bangkalan

PERLU diketahui program ini adalah pemanfaatan tanah yang ada di sekitar rumah untuk ke-mudian ditanami dengan sayuran dan buah dengan media pot dan polibag. Ini dilakukan bertujuan membantu pemerintah dalam men-gatasi masalah ketahanan pangan.

Sedikitnya 20 rumah dan satu sekolah dasar di daerah jalan Kapten Syafiri Pejagan menjadi

daerah percontohan program yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan pada carur wulan pertama tahun 2012 tersebut.

Akan tetapi, saat ini, program yang sebenarnya positif bagi warga ini tampaknya tak cepat berkembang, khususnya di Bang-kalan. Mengapa? Antusiasme masyarakat untuk melakukan hal serupa cukup rendah sehingga hanya organisasi pelaksananya saja yang mengembangkan.

Kehadiran kawasan rumah pan-gan lestari ini tak begitu saja diterima termasuk di kawasan percontohannya. Masyarakat dan beberapa dinas terkait sem-pat mempertanyakan program ini, hingga salah satu penang-gung jawab pengembangan KRPL tersebut melakukan komunikasi dengan Badan Ketahanan Pangan Bangkalan agar dinas terkait juga diberi informasi terkait hal ini.

Ketua Pimpinan Wilayah Sa-limah Jatim, Nur Aida Rahmawati menjelaskan KRPL ini program

kerjasama antara Salimah selaku organisasi pelaksana dengan Badan Pengembangan Teknologi Pertanian Jatim sejak setahun lalu. “Program ini sudah beberapa bulan ini kami jalankan mas, na-mun demikian banyak kendala dari pengembangan KRPL ini, satu di antaranya yang paling berpengaruh adalah minimnya partisipasi masyarakat. Kami berharap banyak masyarakat yang berkenan mengembangkan konsep ini, tentunya kami siap membantu untuk itu, jadi siapa-pun warga yang ingin mengem-bangkan konsep ini silahkan saja hubungi kami”, jelas wanita yang akrab disapa Aida ini.

Menurut Aida, program KRPL ini sangat cocok dilaksanakan oleh para ibu rumah tangga. “Saya pikir ibu rumah tangga sangat cocok untuk aktivitas seperti ini, akan tetapi sejauh ini respon masyarakat untuk juga turut serta dalam pemanfaatan halaman rumah sebagai area pengemban-gan pangan hortikultura berupa

sayuran dan buah masih sangat minim”, jelas wanita kelahiran 1969 ini.

Namun demikian, Aida menjelas-kan, upayanya untuk menge-nalkan program ini akan terus belanjut. “Kami akan lanjutkan sebisanya, harapannya dengan itu masyarakat bisa termotivasi untuk

kemudian ikut mengembangkan ini, termasuk juga para pelajar SD ya, SDN Pejagan 5 yang kami jadikan percontohan kami ber-harap para siswa juga bisa secara langsung turut bercocok tanam se-hingga mereka bisa menerapkan-nya dirumahnya masing-masing”, jelas Aida. (zis)

Menengok Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Kurang Dikenal, Partisipasi Warga Pun Sangat Minim

SEGAR : Salah satu rumah di Kawasan Pejagan yang menjadi daerah percontohan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari.

Hanya karena Ditegur, Kerabat Ditusuk

BANGKALAN-Inilah jadinya jika emosi menjadi raja. Urusan sepele bisa berujung penusukan. Hal ini yang terjadi pada Munilam. Pria asal Desa Banyior Sepulu, Bangkalan ini menusuk seorang pria hanya karena ditegur saat ngebut waktu berkendara.

Tak terima ditegur, pria ini memukul, tak terima pukulannya ditepis, pria ini lang-sung mengeluarkan pisaunya untuk ke-mudian menusuk orang yang menegurnya tadi dan kemudian kabur hingga petugas kepolisian setempat menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara.

Saat itu Kamis 2 Agustus sekitar pukul 16.00, H.Rosidi saksi korban, bersama dengan istrinya hendak berbelanja ke pasar sore Sepuluh. Selang beberapa waktu seusai berbelanja, Rosidi dan istrinya berjalan kaki menuju tempat parkir motor. Asyik berjalan berdua, Mu-nilam, terdakwa kasus penganiayaan ini, datang dari arah belakang korban dengan sebuah motor berkecepatan tinggi. Kaget dengan ulah terdakwa, Rosidi pun mene-gur Munilam. “Laonan e!”, tegur Rosidi. Tapi dasar lelaki angkuh ini, ditegur demikian membuatnya emosi dan mem-balas teguran tersebut dengan perkataan tantangan. “Arapah?”, jawab Munilam. Munilam yang tak terima atas teguran tersebut kemudian turun dari kendaraan yang ditumpanginya lalu memukul den-gan tangan kosong ke arah Rosidi. Rosidi yang sigap menangkis pukulan tersebut, namun Munilam yang sudah hilang akal sehatnya malah mengeluarkan sebilah pisau dari balik bajunya, tanpa tedeng aling-aling, Munilam kemudian menusuk Rosidi tepat di bahu kanannya dan kemu-dian kabur.

Atas peristiwa tersebut, Munilam di-dakwa 2 pasal berlapis dan kepemilikan senjata tajam, yakni pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan serta pasal 2 ayat 1 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan sajam. Atas 2 dakwaan terse-but Munilam dituntut 7 bulan penjara. Adapun hal yang meringankan terdakwa, belakangan Rosidi dan Munilam dik-etahui adalah kerabat dan atas kejadian tersebut keduannya telah berdamai di depan majelis hakim. (jos/zis)

Siasati Kemungkinan Kelangkaan

BANGKALAN-Memasuki musim tanam padi di Bang-kalan, kebutuhan pupuk terutama produksi pabrik untuk lahan pertanian nam-paknya akan berkurang. Hal tersebut terjadi karena se-bagian besar petani di dae-rah tersebut lebih memilih menggabungkan pupuk organik atau lebih dikenal dengan pupuk kandang d e n g a n p u p u k pabrikan seperti pupuk urea.

Para petani meng-ganggap tidak ad-anya perbedaan signifikan hasil yang didapatkan saat menggunak-an pupuk pabri-kan dengan pupuk kandang.”Pakai pupuk pabrikan sama pupuk kandang hasilnya sama,” ungkap Suraidah, 33, petani asal Desa Pettong Keca-matan Tanah Merah.

Selain itu, petani juga melihat penggunakan pu-puk kandang lebih efisien, karena harga pupuk kan-dang jauh lebih murah dibandingkan harga pupuk pabrikan. Apalagi petani bisa membuat pupuk kan-dang sendiri sehingga akan mengurangi biaya produksi

pertaniannya.“Jauh lebih murah pupuk

kandang dibandingkan harus menggunakan pu-puk pabrikan,” ungkap Saprawi, 45 petani asal Desa Keranggan.

Sementara itu Dinas Per-tanian dan Peternakan (Dis-pertanak) Kabupaten Bang-kalan menjamin ketersedi-aan pupuk di Bangkalan. Sebagaimana di sampaikan Kepala Dispertanak Bang-kalan Puguh Santoso melalui Kepala Bidang Sarana Prasa-rana dan Agribisnis Supriadi

mengatakan, stok pupuk saat ini ma-sih aman kepada Kabar Madura be-berapa waktu lalu.

” P e t a n i t i d a k usah khawatir akan ter jadi ke lang-kaan,” terangnya.Terlebih lagi saat ini, di Bangkalan stok pupuk urea se-banyak 8.553 ton, TSP 1.643 ton dan NPK 376 ton.

Seperti halnya yang terjadi di sejumlah daerah di kabu-pate lainya di Madura, setiap masuk musim tanam selalu terjadi kelangkaan pupuk pabrik. Hal ini disebabkan meningkatknya permintaan pupuk yag tidak diiimbangi dengan ketersediaan pu-puk pabrik sehingga terjadi kelangkaan. Petani menud-ing terjadinya kelangkaan juga disebabkan dugaan permainan oknum pihak terkait. (fir/zis)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

TANAM: Sejumlah petani tampak sedang bergotong royong menanam bibit padi di areal pertanianya.(17/12)

BANGKALAN-Sebagai daerah yang terkenal dengan kuliner berbahan dasar bebek wajar saja jika kebutuhan bebek potong sangat tinggi. Seperti yang terlihat di Desa Dumajah Tanah Merah.

Ratusan bebek potong yang didatangkan langsung dari peternak bebek di Sumenep tersebut rencananya akan dikirim ke sejumlah rumah makan khas bebek dan se-jumlah pasar tradisional yang telah menjadi pelanggan, seperti pasar Patemon Tanah Merah.

Menurut pengakuan Munip, 30, warga Desa Dumajah, Tanah Merah, ratusan bebek tersebut akan dikirmkan ke para pelangganya, dan dua kali seminggu dia rutin mengirim ratusan bebek potong.“Senin dan Kamis, saya ambil bebek potong ke Sumenep, setiap kali angkut tidak kurang 700 ekor bebek”, ungkap pria berusia 30 tahun tersebut.

Lebih lanjut pria yang mengaku hanya mewarisi usaha jual beli bebek dari orang tuanya ini, tingginya perminta-an bebek tidak lepas dari maraknya rumah makan dan pedagang kaki lima yang menjual kuliner dari bebek.

Sedangkan peternak bebek Bangkalan belum mampu menyediakan seluruh permintaan bebek, terlebih lagi di Bangkalan jenis bebek lokal yang memiliki ukuran lebih kecil.

“Di sini banyak rumah makan, sedang peternak bebek di sini tidak mampu memenuhi permintaan, apalagi ukuran bebek di sini kecil” tandasnya.Meski meraup untung, namun Munip enggan mengung-kapkan modal dan keuntungan yang diperoleh dari jual bebek ternak yang dijalaninya. “Kalau untung saya tipis mas”, ungkapnya.(fir/zis)

Peternak Tak Mampu Penuhi Permintaan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

SIAP POTONG: Ratusan bebek siap dikirim ke sejumlah pemesan di sejumlah rumah makan dan pasar di Kabupaten Bangkalan (17/12)

RUSAK LAGI: Jalan penghubung antara Desa Jangkar menuju Desa Kendaban Tanah Merah sudah rusak. Tampak pengendara motor meliuk-liuk menghindari lubang.

Setahun Diperbaiki, Setahun Diperbaiki, Sudah Rusak LagiSudah Rusak Lagi

BANGKALAN-Masyarakat Desa Jangkar dan Desa Kendabah mengeluhkan rusaknya jalan penghubung kedua desa tersebut. Padahal belum genap satu tahun ja-lan tersebut diperbaiki, dan kini sudah kembali berlubang.“Belum satu tahun mas sudah rusak lagi, saya ingat antar bulan Maret hingga April pengerjaan (perbaikan) jalan ini,” ungkap Suswantoro, 35 warga desa Kedabah, Senin (17/12).

Menurutnya rusaknya jalan sudah terjadi 2 bulan se-jak selesai diperbaiki, dan aspalnya tidak kuat menahan kendaraan yang lewat. Padahal arus lalu lintas di jalan tersebut tergolong kecil. “Aspalnya mudah dipatahkan mas” tandasnya.

Hal senada juga diungkapan Hardi, salah satu warga desa Jangkar. Menurut pria berusia 26 tahun ini, proyek perbaikan jalan tersebut terkesan tambal sulam, dan kualitasnya jelek. Sehingga wajar saja kalau cepat rusak.“Kayak tambal sulam saja mas, wajar saja kalau cepat ru-sak” tandasnya.

Akibat kembali rusaknya jalan tersebut, warga mengaku perjalanannya terganggu, apalagi ruas jalan yang rusak mencapai satu kilometer. Dan mereka berharap agar dinas terkait dapat segera melakukan perbaikan jalan. “Saya harap jalan disini segera diperbaiki” tandas Hardi. (fir/zis)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

KM/AGUS JOSIANDI

Page 3: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

3SELASA 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

Antisipasi Potensi Terjadinya Ricuh

SAMPANG-Rapat pleno dan rekapitu-lasi suara Pemilukada Sampang yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang Kabupaten, Senin (17/12) dijaga ketat Kepolisian Resor Sampang. Pengamanan ketat ini sempat menutup jalur memasuki Jl Raja-wali Kota Sampang di perempatan utara (terminal) dan di ujung selatan Jl Rajawali sehingga membuat pengguna jalan harus memutar melewati Jl. Jamaludin.

Dari pantauan di lapangan, sejak pu-kul 07.00 pagi terlihat ratusan personil Brimob dan TNI berjaga di sepanjang Jl Rajawali, bahkan puluhan kendaraan yang mengangkut aparat pengamanan Pemilukada ini berjajar dari ujung selatan hingga utara jalan ini.

Hal ini karena lokasi rekapitulasi suara tingkat KPU yang diadakan di gedung PKPN Sampang ada di jalan ini. Sebelum-nya dilakukan apel bersama di sepanjang jalan ini, selesai apel pasukan brimob yang didatangkan dari Polda Jatim ini se-belum berpencar sempat melakukan doa bersama dengan melafadzkan Asmaul

Husna serta dilakukan pemeriksaan sen-jata untuk memastikan yang digunakan adalah peluru hampa.

Kapolres Sampang AKBP Solehan yang diwakili Kabag Ops Kompol Al-fian Nurizal, mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 465 personil di antaranya, dari Polres Sampang seban-yak 62 personil, Sabhara 21 personil dan pasukan Brimob Polda Jatim 382 personil atau 4 SSK (Satuan Setingkat Kompi).

Banyaknya pihak keamanan yang diter-junkan, sebagai bentuk pengamanan untuk terwujudnya kelancaran dalam rekapitulasi suara Pemilukada Kabupaten

Sampang yang dilakukan KPU Sampang.Alfian menambahkan ketatnya ke-

amanan ini untuk menghindari kerawa-nan konflik yang mungkin bisa terjadi sehingga mengganggu proses rekapitu-lasi. “Sebenarnya kita sudah melihat be-berapa tingkat kerawanan, ada beberapa laporan dari masyarakat akan terjadi kerawanan konflik pada rekapitulasi suara ini sehingga pengamanan lebih diperketat untuk menjaga proses reka-pitulasi ini berjalan aman dan lancar,” tegas Alfian.

“Ada kemungkinan tim pemenangan pasangan calon menggelar konvoi di

seputar kota Sampang namun kami sudah melakukan penanggulangan agar tidak melakukan kegiatan seperti itu agar bisa menjaga ketertiban dan kita mengimbau agar mereka melakukan doa bersama saja di tempat” lanjut Kompol Alfian.

Di samping itu, ditambahkan Alfian, juga disiagakan tim penjinak bom dan water canon guna mengantisipasi ad-anya aksi yang tidak diharapkan. Dan pihak keamanan akan terus disiagakan hingga selesai pelantikan terhadap kandidat terpilih nanti yang akan di-laksanakan pada bulan Februari tahun depan. (waw/zis)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

DOA BERSAMA: Sejumlah personil Brimob mengikuti apel pagi sebelum melakukan pengamanan rekapitulasi. Dalam apel tersebut, mereka juga bersama-sama memanjatkan doa dan melafadzkan Asmaul Husna, Senin (17/12) kemarin.

Brimob Jaga Ketat Rekapitulasi

SAMPANG-Hingga minggu kedua Desember 2012 atau menjelang hari Natal dan Tahun Baru, harga bahan makanan sembilan bahan po-kok (sembako) seperti beras, gula, dan sebagainya masih relatif stabil. Di pasar belum ada lonjakan harga.

Hal itu terjadi di Pasar Sri Mangunan Sampang dan beberapa pasar kecil lain-nya. Naiknya harga sembako tersebut diperkirakan akan terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Menurut Husen, salah satu pedagang sembako, harga beras masih sama, yakni untuk eceran kualitas super seharga Rp 9 ribu per kilogram (kg). Sedangkan untuk yang biasa, rata-rata Rp 8 ribu per kg.

Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini baik stok khu-susnya sembako jenis beras terhitung masih relatif sta-bil. ' Ini karena stoknya mas, makanya harganya stabil,'' ucapnya kemarin, saat ditemui Kabar Madura, Senin (17/12).

Menurutnya, kenaikan ba-han-bahan makanan pokok masyarakat akan mengalami kenaikan seperti biasa akan terjadi bila mendekati Natal dan Tahun Baru. Itu sudah menjadi kebiasaan dalam se-tiap tahunnya jika mendekati hari raya keagamaan dan Ta-hun Baru. “ Sudah biasanya setiap tahun biasanya akan naik jika sudah mendeka-ti Natal dan Tahun Baru,”

ujarnya kembali.Sementara itu untuk harga

daging menjelang Tahun Baru, belum juga mengalami penu-runan. Seperti yang diung-kapkan salah satu pedagang daging, Isnaini.

Dikatakannya hingga saat ini harga daging di pasaran ma-sih sekitar Rp 85 ribu per kg, dan sudah menjadi kebiasaan hampir setiap tahunnya, harga daging mengalami kenai-kan. '' Permintaan meningkat,

makanya stok daging mulai jarang sekarang,'' ujarnya, ke-marin (17/12).

Seperti diketahui harga dag-ing di Sampang sejak hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu, meningkat se-

cara drastis. Yakni dari Rp 65 ribu per kg menjadi Rp 85 ribu. Dan menurutnya hal Ini akibat tingginya permintaan masyarakat, sehingga otomatis menyebabkan harga daging pun menjadi naik.(KM10/yoe)

K E S E H A T A N M A S Y A R A K A T

Kasus Diare MeningkatSAMPANG-Hingga ahir tahun 2012,

kasus-kasus penyakit diare sangat mendo-minasi di Kabupaten Sampang. Dari 10 ka-sus penyakit terbanyak, yang membutuhkan penanganan rawat inap di RSUD Sampang, penyakit diare atau dalam bahasa mediknya diarrhoea menempati rangking pertama. Hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Ditemui Kabar Madura, Senin (17/12), Humas RSUD Kabupaten Sampang Yuliono menerangkan, data yang tercatat di RSUD Sampang menunjukkan, tahun 2012 ini pasien diare yang ditangani RSUD ada 740 orang, terbanyak di antara 10 penyakit tersebut.

Ditambahkannya, kasus diare yang ter-jadi di Sampang meliputi juga gangguan pencernaan pada penderita. Menurutnya, hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkun-gan dan pola hidup sehat.

“Sebagian masyarakat Sampang kurang punya kesadaran terhadap lingkungan dan cenderung menyepelekan pola hidup se-hat,” katanya kepada Kabar Madura.

Selain itu selama satu tahun ini musim kemarau cukup panjang dengan banyaknya ditemukan penyakit ini setelah berganti me-masuki musim penghujan yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Dampak dari pergantian musim dari ke-marau ke penghujan, sebenarnya ini meru-pakan penyakit umum yang sering dialami masyarakat Sampang pada musim seperti ini,” katanya.

Dengan tingginya penyakit diare ini Yulio-no mengharap masyarakat, menggunakan pola hidup sehat dan menjaga kualitas makanan. Karena jika hal ini terus dibiar-kan, bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang berbahaya bagi penderitanya atau penyakit dengan KLB (Kejadian Luar Biasa). (waw/yoe)

Pertengahan Desember Harga Sembako Masih Stabil

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

RUTINITAS TAHUNAN: Salah seorang pedagang di Pasar Srimangunan mengatakan, harga sembako selalu meningkat setiap hari raya dan Tahun Baru.

Page 4: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

SELASA 18 Desember 20124

Email Redaksi: [email protected]

H A S I L L A U T

Sedang Terjangkit Penyakit Kronis

PAMEKASAN-Keberadaan Perusahaan Daerah Air Mi-num (PDAM) di Kabupaten Pamekasan ternyata tidak memberi sumbangan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab tengah “sakit”.

Itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Husnan Ah-madi kepada Kabar Madura, kemarin (17/12). Menurut-nya, kekayaan daerah bisa ditopang dengan pendapatan dari PDAM sendiri. Namun selama ini hal tersebut be-lum juga terlaksana. ”Selama ini kan tidak ada, istilahnya cuci piring lah di PDAM itu. Sehingga diharapkan ke be-lakangnya bisa menyumbang ke PAD,” tandasnya.

Kata Husnan, PDAM Pame-kasan saat ini sedang terjang-kit penyakit kronis. Mulai dari terbelit utang hingga keru-sakan sistem lainnya. ”Kalau tidak salah sekitar Rp 3 Miliar

untuk menyelesaikan utang PDAM tahun ini,” katanya.

Namun dia tidak menuntut PDAM harus memberi sum-bangan ke PAD dalam waktu dekat ini. Karena diketahui, saat ini PDAM memang belum mampu melakukannya. ”Ka-lau tidak sehat, mau memberi-kan sumbangan PAD gimana. Makanya benahi dulu semua yang menjadi hambatannya,” ujar politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, persoalan yang membelit PDAM Kabupaten Pamekasan mendapat per-hatian pemerintah pusat. Kabarnya, pada 2013 men-datang, PDAM akan diku-curi dana Rp 10 Miliyar.

Itu, dilakukan untuk per-baikan sistem PDAM dan diperbantukan kepada ma-syarakat berpenghasilan rendah. Sehingga dapat membantu masyarakat dan pelanggan itu sendiri. Sep-erti perbaikan pipa PDAM dan lainnya.(jck/ed)

KM/MARZUKIY

TAMPAK DEPAN: Kantor PDAM Pamekasan yang terletak di Jalan Kabupaten. Foto diambil Senin (17/12) kemarin.

PDAM Tak Sumbang PAD

KM/FATHOR RAHMAN

TAK PATUT DITIRU: Salah satu mobil dinas oknum pejabat Pemkab Pamekasan tengah mengisi BBM bersubsidi di salah satu SPBU yang ada di Kota Pamekasan.

PAMEKASAN-Rupanya, masih ada pejabat Pemerintah Kabupaten Pa-mekasan yang senang menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) bersub-sidi untuk mengisi mobil dinasnya. Pa-dahal pemerintah sudah berkoar-koar agar setiap mobil yang berplat merah menggunakan BBM non subsidi.

Salah satunya dilakukan pegawai kecamatan yang tertangkap kamera wartawan, kemarin. Modus operand-inya, si PNS terlebih dahulu meng-ganti plat merah pada mobdinnya dengan plat hitam. Itu, agar bisa ber-leha-leha mengisi BBM bersubsidi.

Pelacakan yang dilakukan Koran ini, oknum PNS nakal ini adalah seorang Sekcam (Sekretaris Kecamatan) di salah satu kantor camat wilayah utara Pamekasan. Pasalnya, sekcam yang diketahui berinisial S tersebut sudah berulang-ulang melakukan tindakan yang tidak patut ditiru itu.

Hebatnya lagi, ternyata Sekcam tersebut adalah seorang perempuan. Seakan tanpa malu, dia melakukan ulah nakal dan menggelikan, sekal-igus merampas hak pengguna BBM bersubsidi tersebut.

”Bukan hanya kali ini mas, mobil

tersebut sudah berulang kali dan rupanya tidak hanya di SPBU sini. Pernah diketahui mengisi BBM di SPBU lainnya. Seperti SPBU yang ada di Jl Trunojoyo,” terang salah satu petugas SPBU yang namanya enggan disebutkan.

Mendengar hal itu, Ketua Komisi C DPRD Pamekasan, Husnan Ah-madi, menegaskan, pemakaian BBM bersubsidi pengawasannya secara terbuka. Sehingga siapa saja bisa menegurnya tanpa terkecuali.

”Siapa saja bisa menegur pelaku yang berbuat seperti itu. Tidak ter-

kecuali rakyat biasa. Sebab sudah ada pelarangan pemakaian BBM bersubsidi terhadap mobil berplat merah,” ujarnya saat dihubungi Ka-bar Madura, Senin (17/12) kemarin.

Semua kendaraan dinas, lanjut Husnan, memang tidak diperboleh-kan menggunakan BBM bersubsidi. Hal itu sesuai Pergub (peraturan Gubernur). Kalau memang sudah ada aturan, seharusnya itu dipatuhi.

”Tapi kalau sudah ada yang me-langgar, maka kembali kepada kepribadiannya dan kembali pada kesadarannya,” katanya. (ong/ed)

Ganti Plat Demi BBM Bersubsidi

PAMEKASAN-Setelah beberapa hari senyap dari aksi demo, Kota Gerbang Salam kembali diriuhkan aksi turun jalan. Massa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Muda (GSM) men-datangi Kantor Pemkab Pamekasan, Senin (17/12). Aksi dilakukan guna mengungkap pelaksanaan lelang atau tender pembangunan Sport Center di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, yang dinilai bermasalah.

Informasi yang diperoleh koran ini, PT IDee Murni merupakan pemenang tender pembangunan Sport Center yang disorot massa GSM. Itu dilakukan karena dikhawatirkan ada permainan atau kongkalikong di tubuh pemenang tender dengan Pemkab Pamekasan.

Dalam aksinya, massa berjalan kaki dari Monumen Arek Lancor menuju Kantor Pemkab Pamekasan di Jalan Kabupaten. Mereka juga membawa poster hujatan berisi kecaman terkait pelaksanaan proyek stadion itu. Poster seukuran lapanan tenis meja menge-cam Kabag Pembangunan Pemkab Pamekasan, Basri, yang dinilai GSM sudah bermain mata.

Rahem, korlap aski, menegaskan bah-wa indikasi bermasalah tersebut dapat dicermati dari pelaksanaan lelang yang masih menggunakan Perpres 54/2010 tentang pengadaan barang dan jasa. Padahal, di tahun ini sudah ada perpres yang baru yakni nomor 70/2012 tentang

pengadaan barang dan jasa. Sehingga, GMS menganggap pelaksanaan tender diduga melanggar aturan.

”Yang perlu diperhatikan lagi ialah kemenangan tender. Harusnya tidak dimenangkan karena cacat hukum. Se-bab, pemenang tender sudah ada celah

saat melakukan pekerjaan gorong-gorong. Bahkan, juga pernah disomasi Polda Jatim. Namun, oleh panitia masih saja diloloskan,” sesalnya.

Anehnya, ujar Rahem, pihak pe-menang tender itu tawarannya luma-yan tinggi. Kala itu pemenang tender

menawar Rp 23.617.272.000. Padahal ada rekanan yang menawar lebih ren-dah, yakni Rp 22. 735.204.000.

”Itu jelas menimbulkan pertanyaan cukup serius. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada kongkalikong antara Pak Basri dengan pemenang tender. Ini sungguh aneh,” tudingnya dengan nada lantang.

Oleh sebab itu, massa GSM meminta keputusan lelang dibatalkan. Dan, pa-nitia hendaknya melakukan pelelangan ulang terkait proyek tersebut.

Sementara itu, M. Basri selaku panitia lelang yang juga Kabag Pembangunan Pemkab Pamekasan beralasan, tender yang dilakukan dan telah bergulir jelas sesuai prosedur.

”PT yang diduga bermasalah itu, PT IDee Murni yang di Jakarta, semen-tara pemenang tender Sport Center di Pamekasan adalah PT yang ada di Surabaya. Ini tender tidak bermasalah dan selaras dengan aturan,” ujar Basri.

Untuk diketahui, PT IDee Murni dinyatakan menang tender dan sudah melakukan pembangunan Sport Center senilai sekitar Rp 25 Miliar. GMS dan masyarakat berharap agar pembangu-nan tersebut selesai akhir tahun 2012.

”Manakala nantinya tidak selesai di ta-hun 2012, maka akan dijadwal ulang pada tahun berikutnya,” terang Basri menjawab pertanyaan GSM terkait molornya pem-bangunan Sport Center. (anm/ed)

KM/HAIRUL ANAM

KECAM: Massa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Muda (GSM) mengadu ke Pemkab Pamekasan tentang tender Sport Center, Tlanakan, Pamekasan yang dinilai bermasalah, Senin (17/12).

Tender Sport Center Disorot

Mengais Rupiah di PesisirBANYAK hal yang bisa dimanfaatkan warga pesisir dalam kesehariannya.

Salah satunya saat air laut surut. Yakni, warga pesisir bisa memanfaatkannya untuk mencari dan menangkap ikan,

termasuk jenis Lorjuk. Itu, salah satunya dilakukan Nurhamin, warga Desa Mon-tok, Kecamatan Larangan. Dia sengaja meluangkan waktu guna mengumpul-kan Lorjuk yang habitatnya memang berada di pinggiran pantai. ”Mencari Lorjuk cukup sulit. Selain ukurannya

yang sangat kecil, tempat persembunyi-annya juga tidak bisa ditentukan,” ujar

Nurhamin. (ong/ed)

Terkait Pendistribusian ke 13 Kecamatan

PAMEKASAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komuni-tas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopajaa), mendatangi Kapolres Pa-mekasan, kemarin (17/12). Mereka bermaksud beraudiensi terkait BPC (beras cadangan pemerintah) tahun 2009-2010.

Menurut Kopajaa, BPC 2009-2010 ditengarai telah diselewengkan. Itu, karena BPC disalurkan dengan cara dibagi rata ke 13 kecamatan. Hal ini menurut Kopajaa dianggap tidak wajar. Sehingga harus diusut, karena telah melanggar hukum.

”BPC yang telah didistribusikan

ke 13 kecamatan seolah-olah jadi bahan tanda terimakasih. Penya-lurannya pun tidak tepat sasaran. Karena telah keluar dari petunjuk tekhnis (juknis),” ujar Ketua Umum Kopajaa, I’am Holil, saat menyam-paikan aspirasinya di depan Kapolres Pamekasan, Senin (17/12) kemarin.

Selain itu, Kopajaa membawa enam tuntutan kepada Polres Pamekasan. Yakni, menangkap oknum yang ditengara melakukan penyelewen-gan BPC yang telah disalurkan tidak tepat sasaran.

”Sampai sekarang, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan hanya sebatas pemanggilan saksi-saksi saja. Dan hal ini seakan berjalan di tempat. Karena sampai saat ini masih belum sampai ke tahap

penyidikan,” pungkasnya.Menanggapi hal itu, Kapolres Pa-

mekasan AKBP Nanang Chadarus-man, didampingi Kanit Tipikor dan Kasatreskrim menemui langsung awak Kopajaa. Kapolres mengatakan, Kopajaa jangan hanya berasumsi saja. Sebab hal itu tidak dibenarkan dalam proses hukum.

”Dalam proses hukum harus ada un-sur-unsur tertentu untuk melakukan tindakan. Seperti melawan hukum, merugikan negara dan memperkaya diri. Dan selama ini, penyidik masih belum menemukan unsur yang meru-gikan negara,” tukas Kapolres Pame-kasan, AKBP Nanang Chadarusman, saat memberikan penjelasan kepada Kopajaa, Senin (17/12) kemarin.

Namun, Kopajaa terus mengeluar-

kan tuntutannya. Bahwa yang terjadi terhadap BPC 2009-2010 telah mela-wan hukum dan merugikan negara. Karena penyalurannya tidak tepat sasaran. Sebab pendistribusiannya salah alamat. Terpenting, pelakunya harus segera ditangkap.

Kapolres pun tak tinggal diam. ”Asas praduga tidak bersalah tidak bisa dijadikan landasan. Sebab sebe-lum hakim memutuskan dan sebelum mengetuk palu, maka masih belum jadi tersangka. Selain itu, minimal harus mempunyai dua alat bukti.”

Saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya masih terus menyelidiki dan juga terus melakukan pengembangan. Dan hal itu, akunya, tidak mudah dilakukan dengan tanpa mempunyai data yang lengkap. (ong/ed)

KM/FATHOR RAHMAN

Kopajaa Minta Usut BPC 2009-2010

KM/FATHOR RAHMAN

DIPERTANYAKAN: Kopajaa beraudiensi ke Polres Pamekasan terkait BCP tahun 2009-2010.

Page 5: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

SUMENEP-Anggota jamaah haji asal Kabupaten Sumenep, hingga kini masih ada dua yang tetap ditahan oleh Polisi Arab Saudi. Dua Warga asal Kepulauan berinisial SN dan MY itu, diduga mengambil dompet milik salah satu mu-kimin ketika melakukan tawaf di Makkah saat musim haji be-berapa waktu lalu. Akibatnya, keduanya harus mendekam di tahanan Arab Saudi.

Kendati demikian, informasi terakhir dari Kantor Kemen-terian Agama Sumenep, dua warga yang tidak bisa ikut pu-lang bersama kloter (kelompok terbang)-nya itu, hingga kini masih belum disidang. Bahkan sudah dipastikan, keduanya ti-dak akan dihukum potong tan-gan karena telah mendapatkan surat (risalah) pengampunan atau keringanan dari warga yang dompetnya mereka curi.

Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Ke-menag) Kabupaten Sumenep, Jono Hadi mengatakan, Pemer-intah RI melalui Dirjen Pelay-anan Haji dan Umroh di Ja-karta telah memasrahkan pada Konsulat Jendral dan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi untuk memberikan pengawa-lan dalam proses hukum dua jamaah haji Sumenep.

Dengan proses pengawalan

tersebut, lanjutnya, diharap-kan nantinya akan mendapat-kan keringanan dari Pemer-intah Arab Saudi. Namun, hingga kini masih dua warga tersebut masih belum men-jalani sidang di Arab Saudi. Informasinya, hukuman yang akan diterima diperkirakan r ingan karena keduanya mendapat pemberian maaf

dari pemilik dompet dalam bentuk risalah atau tulisan.

”Sekarang masih tetap ditahan oleh Polisi Arab Saudi. Cuma, mungkin tidak akan sampai dilakukan pemotongan tangan kepada warga asal Sumenep itu. Sebab, keduanya telah memperoleh risalah dari dari pemilik dompetnya,” ujar Jono Hadi, Senin (17/12).

Dia menegaskan, pihaknya memang berharap tidak sam-pai terjadi hukuman potong tangan. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan bahwa keduanya akan bebas. Mini-mal, kata dia, nantinya tetap harus menjalani hukuman 4-5 bulan dipotong dengan masa tahanan yang telah lebih dari 40 hari di rumah tahananan Polisi Arab Saudi. ”Kalau di-tahan sudah pasti, yang pent-ing tidak sampai dilakukan po-tong tangan,” ujarnya kepada Kabar Madura.

Dia menjelaskan, Pemerintah Indonesia tetap melakukan pengawalan terhadap dua jamaah haji tersebut. Hara-pannya, minimal hukuman yang akan diterima oleh dua Pasutri tersebut tidak terlalu berat. ”Kalau keluarganya di Kepulauan sudah pasrah dan berharap agar hukuman tidak akan terlalu memberatkan,” pungkasnya. (bus/yoe)

Proyek Trotoar Dipastikan Tak Selesai Tepat WaktuSUMENEP-Di akhir tutup ang-

garan 2012, banyak proyek yang terancam putus kontrak bahkan ada salah satu proyek pembuatan trotoar di Jalan Trunojoyo, Desa Kolor, Sumenep dipastikan putus kontrak karena pembangunannya tidak akan selesai dengan sisa waktu yang sangat sempit.

Beberapa waktu lalu, Kepala Di-nas PU Cipta Karya Sumenep Zain Saleh meyakini, proyek yang telah berlangsung cukup lama itu dapat diselesaikan sebelum masa kontrak berakhir. Menurut Zain, keyakinan-nya tersebut berdasarkan perhitin-gan sesuai perencanaan.

Tapi kenyataannya, progres proyek di Desa Kolor itu, hingga saat ini masih jauh dari target. “Kalau sesuai dengan perencanaan yang ada di kami, kita lihat bisa selesai sesuai kontrak, lihat saja nanti perkemban-gannya,” ungkap Zain, saat itu.

Dikonfirmasi kembali, Zain men-gungkapkan, kontrak pembuatan trotoar tersebut akan berakhir hing-ga 21 Desember bulan ini. Sehingga dapat dipastikan dengan sisa waktu yang ada (empat hari lagi) pemban-gunana tersebut tidak akan selesai.

Meski demikian, kontraktor pelak-sana proyek itu terus mengebut pe-kerjaannya. Namun sangat mustahil, proyek trotoar tersebut dituntaskan dalam waktu hanya empat hari.

“Pembangunan trotoar yang se-latan (Desa Kolor) tidak mungkin selesai,” tegas Zain Saleh saat dikon-

firmasi Kabar Madura, Senin (17/12).Karena itu, tandas Zain Saleh,

kontraktor rekanan pemkab, peng-garap proyek trotoar itu akan dikenai sanksi berupa putus kontrak.

Artinya, pada 21 Desember nanti akan diukur dan dihitung, sudah berapa persen dari total nilai mau-pun fisik proyek, yang sudah dik-erjakan. Pembayaran oleh pemkab kepada kontraktor rekanan, sesuai dengan persentase tersebut.

”Setelah 21 Desember nanti, dihi-tung berapa persen (dari total nilai dan fisik) proyek yang terselesaikan,” terangnya kepada Kabar Madura.

Tak hanya sekadar putus kontrak, tegas Zain Saleh, terhadap kon-traktor pelaksana proyek itu akan dikenai sanksi berupa black list. Artinya, bendera yang digunakan, tidak diperbolehkan mengikuti le-lang proyek Dinas PU Cipta Karya, pada tahun 2013. Dengan kata lain, kontraktor tersebut sama sekali tidak akan mendapat pekerjaan dari Dinas PU Cipta Karya.

Di bagian lain, Zain Saleh men-gungkapkan, untuk pembuatan trotoar yang terletak di depan Kan-tor DPRD Sumenep diperkirakan akan selesai tepat waktu sesuai dengan perjanjian kontrak yang be-rakhir 21 Desember. ”Kalau yang di depan (kantor) dewan itu mungkin selesai,” imbuhnya.

Untuk diketahui, anggaran untuk pembuatan trotoar di Jalan Trono-joyo Desa kolor itu adalah sebesar Rp 800 juta lebih. Sementara nilai kontrak proyek trotoar yang ada di depan kantor DPRD Sumenep, men-capai Rp 200 juta. (rei/yoe)

518 Desember 2012SELASA

Email Redaksi: [email protected]

D E W A N R E S E S

Kalau ditahan sudah pasti, yang penting tidak sampai dilakukan potong tangan,”

Putus Kontrak lalu Black List

KM/ ACH. QUSYAIRI NURULLAH

LAMBAN: Proyek pembangunan trotoar di Jalan Trunojoyo, Desa Kolor ini dipastikan tidak akan selesai, sesuai kontrak, yang berakhir 21 Desember mendatang.

SUMENEP-Menjelang tu-tup anggaran tahun 2012, Dinas Kesehatan (Dinkes) terlihat kelabakan. Ma-salahnya, program pemban-gunan Puskesmas Pragaan di bawah naungan Dinkes hingga saat ini masih belum juga selesai. Padahal, warga setempat sangat membutuh-kan bangunan tersebut.

Seperti dikabarkan sebe-lumnya, Kepala Dinkes, Jetty Nurdiah Ningrum mengakui, memang proyek pembangunan puskesmas tersebut tidak bisa disele-saikan di akhir tahun 2012. Hanya saja saat disinggung soal putus kontrak, Jetty enggan memberi penjelasan.

Dia mengaku tidak bisa memutuskan, dan mengajak Kabar Madura untuk ber-temu langsung bersama staf penanggung jawab program. ”Nah, Soal putus kontrak itu saya tidak tahu. Biar ketemu langsung dengan penang-gung jawab program,” kata Jetty saat dikonfirmasi pada Ahad lalu (16/12).

Waktu itu, Jetty berjanji memberikan keputusan ten-tang putus kontrak setelah bertemu langsung di kan-tornya Senin kemarin (17/12) bersama penanggung jawab program. Hanya saja, saat didatangi ke kantornya Jetty justru tak berada di tempat.

Saat dihubungi melalui telepon, Jetty berdalih, se-dang ada tugas mendadak

dari Sekdakab (sekretaris derah kabupaten) untuk mendampingi tim penilai kinerja dari Provinsi Jatim. ”Saya lagi mendampingi tim penilai kinerja dari Provinsi (Jatim), di Kecamatan Len-teng,” katanya, membalas pesan singkat Kabar Mad-ura. Tak ada kata-kata per-mintaan maaf darinya, seka-lipun sudah membatalkan janji tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Ang-gota Komisi D Nur Asyur mengatakan, seharusnya Dinkes langsung bertindak tegas terhadap kontraktor pelaksana proyek, dengan menetapkan putus kontrak. Sebab, waktu pengerjaannya sudah melampaui batas wak-tu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak. ”Kalau sudah begitu, sudah seharusnya diputus kontrak,” tegasnya.

Namun demikian, imbuh Nur Asyur, jika proyek yang berada di bawah naungan Dinkes tersebut berada di kepulauan, maka tindakan putus kontrak memang harus dipertimbangkan terlebih dahulu secara mendalam.

”Kalau untuk kepulauan itu, harus jelas alasannya. Apakah karena keterlam-batan pengiriman bahan, atau bagaimana. Sebab sekarang kan musim hu-jan,” pungkas Nur Asyur saat dihubungi melalui telepon. (aqu/yoe)

Dinkes Enggan Bertindak Tegas

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

TERBENGKALAI: Proyek puskesmas ini sudah dipastikan bakal mangkrak di akhir tahun 2012. Tapi Dinkes masih belum menindak tegas kontraktor penggarapnya.

APBD Harus Memihak Warga MiskinSUMENEP-Fraksi Par-

tai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Timur selalu memberikan do-rongan agar APBD Jawa Timur 2013 memihak warga miskin dan guru ngaji, teru-tama yang berada di Pulau Madura. Sebab, Guru ngaji merupakan unjung tombak penguatan kebangsaan dan syariat perdamaian serta kesejahteraan masyarakat.

Sekretaris Fraksi PKB (FPKB) DPRD Jawa Timur, Badrut Tamam mengung-kapkan hal tersebut, dalam resesnya di Kabupaten Sumenep. Politisi PKB terse-but, melakukan reses di Kecamatan Pasongsongan, Kota, dan Ganding. Dalam reses tersebut, pihaknya member ikan sa tu uni t sepeda motor di Kecamatan Pasongsongan.

Mantan Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur tersebut mengatakan, reses adalah untuk memperjuangkan kaum mustadlafin dan guru ngaji. Sebab, guru ngaji sebagai dalam meletak-kan pondasi dari nilai-nilai keagamaan, akhlaq dan keberadaban masyarakat terutama Madura. Jika guru

ngaji dan kaum mustdlafin sudah berdaya maka dapat d ipast ikan masyarakat Madura secara keseluruhan

telah sejahtera.”Kami sebagai sekretaris

FPKB DPRD Jatim, merasa perlu adanya kebijakan ang-

garan yang berpihak kepada kaum miskin dan guru ngaji di Madura. Karena, sebena-rnya guru ngajilah yang

menjadi ujung tombak pen-guatan syariat kebangsaan dan syariat perdamaian serta kesejahteraan masyarakat,” ujar anggota Komisi C DPRD Jawa Timur itu.

Selain itu, FKB DPRD Ja-tim juga mendorong kes-ejahteraan guru madrasah diniyah. Terbukti, sekitar Rp 475 miliar dari APBD Jawa Timur, dialokasikan dana bantuan bagi murid dan guru madrasah diniyah.

Hal tersebut, kata Badrut Taman, merupakan pem-belaan yang nyata terha-dap murid dan guru dini-yah, mulai dari tingkat ula hingga wusto. Termasuk juga, pihaknya mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak kepada UKM dan usaha kreatif lainnya.

”Reses ini untuk menyer-ap dan mengurai persoa-lan-persoalan dan solusi yang harus diambil dalam menciptakan masyara-kat baldatun thayyibatun warabbun ghafur dan itulah dicitakan oleh PKB sebagai pengejawanthan nilai ni-lai perjuangan Nahdlatul Ulama,” pungkas Dewan Penasihat PW Ansor Jawa Timur itu. (bus/yoe/adv)

KM / BUSRI THAHA

RESES: Badrut Tamam, anggota FPKB DPRD Jatim ketika memberikan bantuan berupa kendaraan roda dua di Sumenep, kemarin (16/12).

Tidak Akan Potong Tangan

KM/EDY WIENARNO

JONO HADI Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten

Sumenep

KM/ AHMAD AINOL HORRI

P E N G H O R M ATA N : B a d r u t Ta m a m mengucapkan selamat kepada Biro Sumenep, Busri Thaha di Kantor Biro Sumenep, Senin (17/12) sore.

Mendadak Kunjungi Biro Sumenep

SUMENEP-Kantor Redaksi Har-ian Pagi Kabar Madura Biro Sumenep tiba-tiba kedatangan tamu anggota DPRD Jawa Timur, Badrut Tamam. Dia mengungkapkan apresiasinya kepada pemberitaan Kabar Madura yang selama ini disajikan ke publik.

Legislator dari Fraksi PKB itu mem-berikan penilaian terhadap pemberitaan selama 7 bulan ini. Ia memberikan aplus yang luar biasa kepada Kabar Madura sebagai media alternatif di pulau Garam sehingga dengan kedatangan Kabar Madura, menurutnya masyarakat lebih dicerdaskan.

“Bagi saya Kabar Madura ini merupakan media alternatif untuk masyarakat Madu-ra,” kata Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jawa Timur itu, Senin (17/12) kemarin. (rei/yoe)

Page 6: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

6 SELASA 18 Desember 2012

Direktur Utama/

Pemimpin Umum:Taufi q Rizqon

Direktur: Disyahmain

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG

ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala). Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagi-han: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

mengenai pelanggarannya saya tidak mau komentar di sini sudah saya serahkan kepada tim advokasi Hejaz,” jelas Joni Purnomo.

Lebih lanjut Joni Purnomo juga enggan menjelaskan siapa calon yang dimaksud-nya, namun ia menyatakan bentuk pelanggarannya adalah mengenai perbedaan perolehan suara. “Perbedaan perolehan suara itulah yang ingin kami ketahui secara hukum melalui Mahkamah Konstitusi,” lanjut Joni.

Kata Joni, yang menjadi materi gugatan ke Mah-kamah Konstitusi nanti-nya bukan persoalan angka perolehan atau presentase perolehan namun hasil dari pemilukada ini bisa diakui secara hukum oleh selu-ruh masyarakat Kabupaten Sampang. “Materi gugatan yang dimaksud adalah ten-tang pelanggaran-pelang-garanyang terjadi sebelum pemilihan termasuk pada ta-hap pemungutan suara yang tidak diketahui oleh KPPS, inilah nantinya yang akan kami ungkapkan,” ungkap Joni Purnomo.

Beberapa persoalan terse-but yang akan diungkap-kan dalam gugatannya di Mahkamah Konstitusi. Joni mengaku tim advokasinya sudah mempersiapkan bukti-bukti pelanggaran. “Tim ad-vokasi sudah menyiapkan itu semua dan insya allah tidak ada apa-apa yang terpenting adalah kepastian hukum dari hasil pemilukada Sampang ini,” katanya.

Joni mengharap masyara-kat tidak mudah terkontami-nasi dengan permasalahan ini sehingga masyarakat bisa menikmati dari hasil pemilukada ini dengan baik agar proses ini bisa berjalan lancar dan tetap damai.

Ditanya pihak mana yang akan digugat, Joni men-gatakan secara aturan adalah KPU. ”Secara aturan itu KPU karena hasil penetapan, bu-

kan kepada calon, jadi calon dan tim semua baik yang dipersoalkan adalah men-genai perolehan suaranya,” tandasnya.

Sementara itu saat dikon-firmasi mengenai gugatan tim pasangan calon Hejaz ke MK, Ketua KPU Abu Ahmad Dovier Syah mengatakan tetap tunduk dengan proses hukum. “Kita ikuti sajalah proses dan hasilnya dari MK bagaimana, nantinya kita tetap tuntuk pada putusan hukum,” katanya.

KH Abu Ahmad Dovier Syah mengatakan, berdasar-kan aturan, masing-masing pasangan calon diberi waktu sanggah 3 (tiga) hari kerja untuk menyampaikan sang-gahannya apabila terdapat keberatan setelah peneta-pan pasangan calon terpilih kemarin.

Ahmad Dovier Syah men-gatakan sanggahan bisa langsung disampaikan ke MK. “Sanggahan meru-pakan hak asasi manusia bagi semua pasangan calon, baik yang menang maupun yang kalah dan tidak puas terhadap hasil penetapan pasangan calon yang men-jadi pemenang dalam Pe-milukada Sampang 2012,” ujar Ahmad Dovier dalam rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara tingkat KPU, Senin (17/12).

Rapat pleno yang berlang-sung selama 6 jam tersebut dihadiri oleh seluruh saksi dan tim kampanye pasan-gan calon kecuali saksi dari pasangan nomor urut dua, yakni Pasangan Yamfa (KH Ahmad Yahya-KH Faidhol Mubarak). Di samping itu, hadir pula unsur muspida dan masing-masing per-wakilan tim kampanye.

Rapat pleno dimulai dengan pembacaan hasil rekapitulasi Panitia Pemungutan Keca-matan (PPK) se-Kabupaten Sampang yang dimulai dari PPK Sreseh dan berakhir PPK Karang Penang.

Karena pembacaan hasil rekapitulasi PPK itu tidak

berlangsung selama 1 hari, maka KPUD Sampang lang-sung melanjutkan penetapan calon terpilih.”Kami sudah menetapkan sesuai rapat pleno dan jika ada yang keberatan atau memiliki bukti-bukti untuk menyang-gah silakan ke lembaga yang berwenang menanganinya,” kata Dovier Syah.

Sementara itu, ikut ha-dir pula dalam rekapitu-lasi tersebut Ketua KPU Jatim Andre Dewanto. Atas nama pribadi, ia mengatakan proses jalannya pelaksa-naan pleno rekapitulasi dan penghitungan suara tingkat KPU sudah sesuai prose-dur dan kewenangan. Kata Andre, saksi dan panwas selalu diberikan waktu untuk sanggahan dan keberatan setelah dilakukan pemba-caan hasil rekapitulasi dari tingkat PPK. “Sudah baik dan sesuai dengan prosedur dan kewenangan, tempatnya terang, aman dan para saksi-pun ada dan sudah sesuai dengan mekanisme reka-pitulasi yang benar,” ujar Andre saat ditemui Kabar Madura di sela acara.

Mengenai adanya gugatan yang akan dilayangkan oleh salah satu calon, dirinya menilai hal tersebut wajar dan sudah menjadi haknya sebagai peserta pemilu. Gu-gatan tersebut disampaikan dan diberi waktu selama 3 hari semenjak penetapan calon terpilih oleh KPUD. “Gak apa-apa itu haknya pa-sangan calon,” ungkapnya.

Dengan adanya keberatan dari pasangan Hejaz, pene-tapan pemenang Pemilu-kada Sampang oleh KPUD Sampang tertunda. Dalam rapat pleno kemarin, dik-etahui dari hasil rekapitulasi pasangan calon KH Fannan Hasib – Fadhillah Budiono (Al Falah) mendapatkan suara terbanyak diband-ingkan pasangan calon lainnya. Pasangan Alfalah memperoleh 163.483 su-ara, pasangan Yamfa (KH Ahmad Yahya-KH Faidhol

Mubarak) dengan 15.936 suara, pasangan Tjahaja Purnama (Noer Tjahja-Heri Purnomo) dengan 88.044 su-ara, pasangan Haryono Ab-dul Bari-Hamiduddin Ihsan dengan 87.438 suara, dan pasangan Faiq (KH. Faishol Muqoddas-Triyadi Khusnul Yakin) dengan 4.249 suara serta pasangan Hejaz (Her-manto subaidi-KH. Ja’far Sodiq) sebagai nomor urut 6 memperoleh suara 160.899 suara. Dengan adanya sang-gahan ini, pekerjaan KPU belum berakhir.

Dalam rapat pleno tersebut juga diketahui, tingkat par-tisipasi masyarakat dalam Pemilukada sebesar 78,39 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) seban-yak 675.870 pemilih. Dalam rekapitulasi KPU itu, pasan-gan Alfalah unggul di 7 ke-camatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sam-pang. Yakni, Kecamatan Karang penang, Sokobanah, Banyuates, Sampang, Pan-garengan, Tambelangan, dan kecamatan Jrengik. Kemenangan mutlak pasan-gan yang diusung PBR, PKS dan PKNUI tersebut terjadi di Kecamatan Sampang, Sokobanah, dan Banyuates. Ketiga kecamatan itu meru-pakan basis dari wilayah Alfalah yang merupakan sebagai salah satu basis ter-besar diwilayah kabupaten Sampang.

Sementara, lima keca-matan lainnya kemenangan diperoleh pasangan Hejas (Hermanto Subaidi-KH. Ja’far Sodiq). Yakni kecamatan Torjun, Kedungdung, Keta-pang, Robatal dan Omben. “Berdasarkan hasil rapat dan pleno penghitungan manual tingkat KPUD, didapatkan salah satu pasangan unggul dari pasangan lainnya dengan prosentase 31,44 persen,” ujar Ketua KPUD Sampang KH Abu Ahmad Dovier Syah usai memimpin rapat pleno dan penghitungan suara tingkat KPU, Senin (17/12). (waw/KM10/zis)

Bahkan tampak galvalum dan dinding ruangan belum selesai digarap.

Menurut pengakuan Jo-han, salah seorang pekerja, renovasi tersebut mengalami banyak kendala terutama

hujan yang menggangu proses pengulitan beton penyangga.

“Ini baru bulan kemarin mas dikerjakan, kendalanya hujan,” ungkap pria asli Bondowoso itu.

Lebih lanjut pria berusia 29 tahun itu juga mengatakan

kemungkinan besar proyek renovasi sekolah tersebut baru akan selesai pada pertenga-han Januari 2013 nanti.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Ka-bar Madura, dana proyek perbaikan SDN Keranggan Barat 3 tersebut berasal dari

dana swakelola Dinas Pendi-dikan Kabupaten Bangkalan.

Dikonfirmasi terkait lamban-nya renovasi sekolah ini, Ke-pala Sekolah SDN Keranggan Barat 3 belum dapat dikon-firmasi. Padahal tinggal 2 minggu lagi memasuki tahun anggaran 2013.(fir/zis)

Untuk menjaga para wisa-tawan yang ingin berziarah dan berdoa di asta kiai yang dikenal sebagai penyebar ilmu tasawwuf itu, Suhabi, 62 selalu setia mengantarkannya.

Bahkan tidak hanya itu, tugas Suhabi selaku juru kunci asta tersebut juga bertugas mem-bersihkan lingkungan asta. Ia tidak dibayar namun tetap setia menjaga asta tersebut, dengan harapan mendapat barokah dari kiai Ali.

”Saya sudah 10 tahun menjaga asta ini, awalnya saya mendapat kepercayaan menjaga asta ini dari ketu-runan Kiai Ali. Jadi semua yang bertanggungjawab di

sini ya saya” tutur pria asal Kalimo’ok tersebut pada Ka-bar Madura.

Demi pengabdiannya ke-pada Kiai Ali, Suhabi jarang pulang rumah meski jarak tidak terlalu jauh dari Asta Brambang karena masih satu desa. Ia lebih senang memilih tinggal di Asta sampai 24 jam daripada tinggal di rumah.

”Kalau pulang rumah tidak tentu, bisa dua kali sehari bahkan sampai 2 hari tidak pulang,” ungkapnya.

Saat ditanya untuk ke-butuhan kesehariannya, dengan penuh keyakinan bapak tersebut mengatakan semuanya dipasrahkan ke-pada yang Maha Kuasa. Padahal ia tidak mendapat

upah dari siapa-siapa, ” semuanya kan tergantung Tuhan,” jawabnya singkat.

Lebih jauh Suhabi menceri-takan, untuk kebutuhannya sehari-hari, ia mengaku mendapat rezeki yang dia-nugrahkan Tuhan terhadap keberadaan Asta Brambang.

Namun demikian, Suhabi dengan tegas tidak pernah meminta kepada pengun-jung asta. ” Rejeki saya itu biasanya melalui pengun-jung, kadang ada orang bersedakah. Itu yang menu-tupi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga, namun uang itu bagi saya nomor sekian, karena tujuan saya di sini pengabdian,” terang-nya. (zis)

Hadir juga Ketua dan ang-gota Panitia Pengawas (Pan-was).

“Audensi ini, merupak-an ide dari Tim ASRI. Tim ASRI mengajukan diri untuk beraudiensi dengan KPU berkenaan dengan temuan-nya,” terang salah seorang anggota KPU Pamekasan, Agus Kasiyanto.

Hanya saja, terang Agus Kasiyanto, setelah koordinasi dengan KPU Jatim, maka Tim KOMPAK dan AHO juga dilibatkan.

Dalam kesempatan itu, Heru memohon agar KPU dan Panwas segera menin-daklanjuti temuan Tim ASRI. Jika tidak, terangnya maka tiada gunanya KPU Pame-kasan diganti.

“Begitu pula Panwas, harus profesional. Tidak boleh te-bang pilih,” tekan Heru sem-bari menegaskan, temuan dugaan penggelembungan daftar pemilih tersebut, dapat dipertanggungjawabkan.

“Di daerah Kecamatan Pa-lengaan ada sekitar 3000-an pemilih tanpa NIK. Diduga pakai keterangan tempat tanggal lahirnya macam-macam. Ada Sumenep, Sam-pang, Bangkalan, Bondowoso, Bangka, Jember, Jakarta,” ujar Sekretaris Tim Advokasi ASRI, Mohammad Alim.

Dikatakan, yang dilakukan Tim ASRI masih di satu TPS. Belum mengecek secara lintas TPS. “Dan kami ber-janji, setelah audiensi ini, kami akan melakukan pen-elusuran lintas kecamatan.

Sementara ini, di Kecamatan Palengaan dan Pakong ban-yak pengelembungan data pemilih,” ungkap Moham-mad Alim.

Sementara itu, dari Ketua Tim Pemenangan AHO, Erfan, menyatakan belum menemukan catatan-catatan sebagaimana yang dilaku-kan Tim ASRI.

“Kami tidak pernah curiga. Dari pihak AHO sejak awal percaya sepenuhnya kepada KPU Pamekasan,” tegas Erfan.

Adapun dari perwakilan Tim Kompak, Masfuri , kurang berkenan memberi-kan penjelasan secara de-til. Pihaknya menjelaskan tidak jauh berbeda dengan pemaparan Tim AHO.

Dari pihak KPU Pame-kasan sendiri, menegaskan bahwa apapun yang na-manya duplikasi pemilih atau pengelembungan, tidak dapat dibenarkan.

“Sungguh demikian, kami belum berani menegaskan bahwa temuan ASRI benar atau tidak. Mengacu pada pasal 9, DPT yang sudah diplenokan dapat diubah berdasarkan pleno KPU dan dilandaskan bukti tertulis dari tim pasangan calon yang direkomendasikan oleh Panwas Kabupaten Pame-kasan. Apakah realitas atau data-data pasangan calon memenuhi pasal 9 ini, silah-kan buat data tertulis dan minta rekomendasi Panwas, maka kami akan koordina-sikan ke KPU Jatim,” terang Agus Kasiyanto.

Namun, sejauh ini, Agus menyatakan belum menemu-

kan persoalan. Harapannya, dalam pemilu, satu orang harus satu suara.

“Misalnya ganda dan ada unsur pidana, si lahkan laporkan ke polisi. Kami tidak akan mempersulit,” terang Agus.

Nuzulul Qornain, anggota KPU Pamekasan lainnya, menegaskan bahwa KPU Pa-mekasan sebatas pelaksana. Semuanya ditangani oleh KPU Jatim. “Hasil audiensi ini nantinya dikonfirmasikan ke KPU Jatim,” tegasnya.

Menyikapi hal itu, Heru menyatakan bahwa audensi tersebut sangat bermakna. Dan lebih bermakna lagi, katanya, jika ada respon dari KPU Jatim. “Karena itu, audiensi ini harus ada tin-dak lanjut. Data yang kami temukan ini bisa dipertang-gungjawabkan. Ini dokumen hidup yang mesti ditinda-klanjuti. Mohon laporan kami ini segera tindaklanjuti. Surat tertulis, kami pastikan segera buat dan memohon rekomendasi Panwas,” be-bernya.

Akhirnya, pertemuan yang berakhir pukul 21.57 terse-but, membuat kesepakatan untuk menghapus nama-nama ganda manakala nanti-nya ditemukan dalam daftar pemilih.

Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah disosialisasikan KPU Pamekasan adalah 644.142 orang. Mereka itu terdiri dari sebanyak 310.665 pe-milih laki-laki dan seban-yak 333.477 pemilih perem-puan. (anm/zis/adv)

Dalam rekapitulasi, pa-sangan Makmur unggul di semua kecamatan. Di kecamatan Kota, misalnya, Makmur memperoleh 26.872 suara dan Nikmat mendapat-kan 2.579 suara, dengan su-ara tidak sah sebanyak 7.506.

Di Socah, Makmur meraih 25.424 suara dan Nikmat mendapatkan 2.809 suara. Sedangkan suara yang ti-dak sah sebanyak 3.146. Di Burneh, Makmur mem-peroleh 36.301 suara dan Nikmat mendapatkan 1.833 suara. Suara tidak sah seban-yak 2.157.

Makmur mendapatkan 27.681 suara dan Nikmat memperoleh 1.891 suara di Kecamatan Geger dengan suara tidak sah berjumlah 1.420. Di kecamatan Tanah Merah, Makmur mendapat-kan 49.397 suara dan Nikmat memperoleh 2.200 dengan suara yang tak sah 1.980 su-ara. Makmur mendapatkan 25.767 suara dan Nikmat memperoleh 2.045 suara dan suara yang tidak sah mencapai 1.733 suara di Kec. Modung.

Ketua KPU Bangkalan, Fauzan Jakfar, mengatakan,

sesuai dengan hasil rekapit-ulasi suara dan rapat pleno, pemenang dalam pemilu-kada adalah nomor urut 3 yakni pasangan Makmur. Pasangan tersebut ditetap-kan sebagai pasangan calon terpilih. “Kami tadi sudah melakukan rapat pleno dan rekapitulasi. Hasilnya, kami menetapkan nomor 3 adalah pasangan calon terpilih. Sesuai dengan aturan yang ada, diberi kesematan bagi pasangan calon untuk laku-kan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Apabila ada tahapan yang kita laku-kan menurut mereka tidak sesuai dengan koridor, atau ada selisih hasil antara per-hitungan kami dengan yang mereka lakukan,” ucapnya.

Mereka yang ingin men-gajukan gugatan ke MK di-beri waktu selama 3 hari dari penetapan ini. Kalau menu-rut aturan, yang bisa men-gadukan gugatan tentang hasil perselisihan adalah pasangan calon.

“Sehingga menurut kami, yang bisa yakni nomor 2 dan 3. Tetapi itu menjadi ranah MK, apabila menurut putusan PTUN pasangan calon yang dibatalkan dan melakukan guggatan ke MK,

lalu diberi legal standing berarti yang digugat KPU, kami siap mengikuti alur,” paparnya.

Namun, kalau sampai tiga hari tidak ada gugatan dari pasangan calon lain ke MK, maka KPU Bangkalan akan membuat SK lalu disampai-kan ke DPRD dan KPU Ja-tim tentang pasangan calon terpilih.

Terpisah, Ketua Tim Pe-menangan nomor urut 1 H Imam Buchori Cholil-Zainal Alim (Imam-Zain), yang didiskualifikasi KPU Bangkalan, Sofiulloh Syarif, menegaskan, pihaknya akan menyampaikan gugatan ke-pada MK.

“Kita setelah rekapitula-si dan ditetapkan, sesuai aturan dalam tiga hari kede-pan, kita akan ajukan gu-gatan ke MK. Bahwa semua tahapan proses pemilukada, kita tidak menerima dan menurut kami semua kepu-tusan sampai hasil suara yang ditetapkan KPU cacat demi hukum,” ucapnya.

Menurut pandangannya, dari sisi pencoretan pas-angan Imam-Zain sebagai peserta pemilukada, setelah dikaji disinyalir ada pemak-saan keabsahan yang ber-

lindung di balik keputusan PTUN. Padahal, semestinya ada upaya banding oleh KPU Bangkalan.

“Kenapa tidak dilakukan. Sehingga kami menilai per-tama, KPU tidak memper-tahankan keputusan dalam menetapkan Imam-Zain dalam peserta pemilukada. Sehingga KPU tidak me-nyelesaikan upaya hukum secara tuntas,” paparnya.

Kedua, KPU Bangkalan di-tuding telah mematikan hak konstitusi seseorang, dalam hal ini hak pasangan Imam-Zain. Dari sisi ini melihat ada beberapa banyak celah, dari sisi keputusan KPUD cacat hukum, sehingga semua proses tahapan pihaknya sangat keberatan dan tidak menerima dari semua hasil keputusan mulai pencoretan sampai penetapan.

“Kita ini bagian proses yang ditetapkan KPU seb-agai peserta. Dari awal kita mengikuti semua prosesnya mulai melengkapi dokumen administrasi dari partai pen-gusung sampai ditetapkan sebagai peserta calon dan nomor urut. Nah, dari sisi ini kita berhak untuk meng-gugat hasil ini kepada MK,” urainya. (ful/zis)

Hejaz Tak Akui Rekapitulasi

Makmur Unggul di Setiap Kecamatan

Mau Tutup, Renovasi Baru Dikerjakan

Tim ASRI Temukan Dugaan ‘Mark Up’ Data Pemilih

10 Tahun Mengabdi Tanpa Bekerja

Hj Mukhlis yang men-gaku memiliki tanah tersebut sejak dulu tidak memper-bolehkan siapapun untuk masuk ke lokasi pemakaman tersebut. Kuburan yang kini sudah dijadikan pasar itu dulunya digembok dan dipa-sangi plang tanah kuburan keluarga.

”Mungkin dulunya Bu Mukhlis sudah membeli tanah ini kepada kepala desa yang lama. Tapi karena dulunya saat membeli tidak ada tanda bukti surat-surat tanah, akhirnya sekarang dipermasalahkan” kata

seorang pedagang sayur dengan dialek bahasa Mad-ura yang kental.

Namun demikian, pihak kepala desa tetap bersiku-kuh, tanah tersebut meru-pakan tanah milik desa bu-kan milik warga. Dia akan membuktikan di pengadilan dengan bukti surat-surat tanah yang dia miliki. ”Saya siap membuktikan ini di pen-gadilan. Jika memang ibu Hj Mukhlis masih akan mem-perkarakan tanah kuburan itu,” kata Rachmad Ariadi, Kepala Desa Pamoloan.

Ketiadaan surat-surat tanah yang dimilikinya membuat ibu Hajjah Mukhlis hanya

pasrah, melihat tanahnya dirampas oleh pemerintah desa. Karena itu, dia memas-rahkan persoalan tersebut ke Yayasan Rogo Suto yang berada di bawah naungan K. H. Said Abdullah. ”Saya sudah tidak mau lagi bicara soal tanah kuburan keluarga itu,” katanya.

Namun mendengar per-nyataan itu, kepala desa tetap bersikukuh membawa kasus tersebut ke pengadilan jika masih belum menerima tanah keluarganya diam-bil. ”Ya kalau memang ada bukti tentang surat-surat ta-nah, buktikan di pengadilan saja,” tantangnya. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

OBYEK REBUTAN: Lahan kuburan yang di atasnya terdapat pasar, menjadi obyek sengketa antara pemdes dan warga setempat.

Pemdes-Warga Rebutan Tanah Kuburan

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

SELASA 18 Desember 2012 7

KAMI masyarakat Madura dan pendukung berat P-MU mohon Pak Manejer untuk mengkaji lagi keberadaan pela-tih Mustaqim, menurut saya semenjak dilatih Mustaqim tidak ada peningkatan prestasi. Kami tidak ingin P-MU jadi bulan-bulanan dan lumbung gol bagi tim ISL lainnya

Hidayat Cip Kar Sumenep, +6287750051251

KEPUTUSAN manajemen memutuskan kontrak dengan Mustaqim sangat disayangkan dan saya nilai terlalu cepat. Sebenarnya asahan pelatih Mustaqim mulai menunjuk-kan performance tim yang lumayan bagus. Cuma problem yang dihadapi Mustaqim sebenrnya ada di materi pemain yang sebagian besar di bawah standar untuk tampil di ISL. Manajemen harus sabar, bongkar pasang pemain hal biasa, tapi gonta-ganti pelatih bukan solusi terbaik. Yang perlu diperhatikan kualitas materi pemain. Maaf cuma masukan.

Mokosidi Sampang, 081230001767

PMU terus maju. Semangat biar dapat rahmat, tegak-kan kemenangan lewat jalan kanan yang arahnya dipintu kebenaran. Bukan jalan kiri karena disana banyak orang iri. Tunjukan merah putih mu, ....

O2nc Pmk, di Guluk-Guluk, +6282334114866

P_MU termasuk club satu-satunya dari Madura yang masuk ISL dan juga termasuk club terkaya di Indonesia. Tapi kalau mendatangkan pelatih jangan kayak Mus-taqim dong

AKSAY Warung Lesehan Ayu’ Jl.Raya Bettet, +6281935181160

SALAM P-MU. Tingkatkan semangatmu! Carikan pela-tih yang berkualitas dan sudah berpengalaman ISL & IPL

+6287750486847

PEMBERITAAN mengenai munculnya Rhoma Irama di bursa calon presiden yang entah akan dicalokan oleh partai apa men-jadi hal yang menarik bagi dunia politik. Sebab tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba nama Rhoma muncul, katanya diminta oleh se-jumlah kiai (tanpa menyebut kiai mana saja), untuk maju menjadi calon presiden.

Lebih menarik perhatian adalah langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mencoba untuk bergandengan tangan den-gan “si raja dangdut” itu. Dalam sebuah kesempatan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didam-pingi Sekjen PKB Helmy Faisal Zaini bertemu dengan Rhoma Irama. Usai pertemuan, mereka menggelar jumpa pers yang me-nyatakan sepakat untuk saling bergandengan tangan dalam membangun kekuatan politik. Begitu pula dengan pengurus dan kader PKB di daerah. Salah satunya dari Malang, sudah menyatakan siap mengamankan Rhoma Irama.

Pesohor seperti Rhoma Irama dengan popularitas tinggi ternyata menggoda minat dan perhatian PKB untuk bermitra dengan “Bang Haji.” Tampaknya, PKB lebih per-caya diri menghadapi kontestasi lima tahunan Pemilu 2014 men-datang dengan bersama Rhoma.

PKB tampaknya menurun tingkat percaya dirinya usai dit-inggal Gus Dur. Mungkin karena membaca realitas perolehan suara yang diraih pada Pemilu 2009 lalu, dan tren survei beberapa waktu terakhir, yang menempat-kan PKB di posisi buncit pada perolehan suara, versi survei.

Menarik perhatian, sebab sela-ma ini PKB dikenal kental sebagai partai politik yang merupakan anak kandung dan ideologis dari mantan Presiden Kiai Haji Abdur-rahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur pun pernah sukses mengan-tarkan PKB menjadi parpol papan atas selevel dengan partai-partai besar lain, seperti Golkar dan PDI Perjuangan.

Gus Dur juga berhasil membawa PKB dari partai agama men-jadi partai terbuka dan diterima semua kalangan. Namun tetap dengan basis utama kultural kaum nahdliyyin. Bahkan, di era Gus Dur, PKB sebagai partai poli-tik lebih dikenal sebagai parpol yang pluralis daripada parpol dengan aliran keagamaan.

PKB dalam sejarahnya, juga berhasi l mengantarkan Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia. Saat menjadi pres-iden tersebut, Gus Dur kembali meneguhkan sikapnya sebagai penegak dan satria demokrat sejati, dengan menetapkan Kong Hu Cu sebagai salah satu agama yang resmi dan diakui negara. Gus Dur kemudian dilengserkan oleh Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Apakah keberadaan Rhoma bisa menggantikan Gus Dur untuk menjadi ikon yang bisa mengang-kat PKB ke level lima besar partai politik di Indonesia? Biarlah nanti waktu yang membuktikan, atau ada survei menjelaskan menge-nai tesis ketum dan sekjen PKB. Ikon Gus Dur di PKB menjadikan

PKB berhasil men-dulang perolehan suara besar, melebi-hi perolehan suara Partai Amanat Na-sional (PAN) yang menjadikan Amien Rais sebagai ikon.

Setiap partai poli-tik membutuhkan tokoh yang selan-jutnya dapat men-jadi ikon yang akan menjadi pendorong dukungan publik terhadap parpol ber-sangkutan. Golkar di masa Orde Baru menjadikan Soeharto sebagai ikon. Begitu dengan Partai De-mokrat yang berhasil menjadi partai pemenang Pemilu 2009 memiliki ikon Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Gerindra juga menjadikan Prabowo Subianto sebagai ikon, meski hanya men-duduki ketua dewan pembina. PDI Perjuangan pun demikian, menjadikan Megawati Soekarno Putri sebagai ikon partai.

Rata-rata, dan hampir pasti, partai politik yang tidak memiliki ikon tokoh tidak begitu sukses mendulang perolehan suara pada pemilihan umum. Sebut misalnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), PKB sejak ditinggalkan Gus Dur, Partai Bulan Bintang (PBB), dan sejumlah partai gurem lainnya. Bahkan terkadang parpol itu gagal melewati ambang batas perolehan suara minimal di par-lemen. Sehingga terlikuidasi.

Siapa Dapat Apa?Maka perspektif yang dibangun

dalam melihat soal ini adalah konteks politik. Salah satunya adalah yang dikenal dengan idiom “who gets what,” siapa dapat apa. Atau, dengan bahasa lain yang lebih ekstrim, siapa memanfaatkan siapa.

Hanya saja, menjadi sangat kontradiktif dan bisa jadi kon-traproduktif jika benar Rhoma Irama dijadikan sebagai ikon PKB menggantikan Gus Dur yang telah meninggal. Sebab, ked-uanya berbeda. Bukan sekadar berbeda secara nama, personal maupun karakter, namun juga ideologi.

Gus Dur sangat dikenal sebagai bapaknya kaum pluralis di Indo-nesia. Sedangkan Rhoma Irama, lebih dikenal lebih sektarian, terutama dengan ceramahnya yang kontroversial di sebuah mas-jid, menjelang Pemilukada DKI lalu. Gus Dur lebih cenderung menentang poligami, sedangkan Rhoma Irama dikenal memiliki isteri lebih dari satu.

Dalam kasus Inul Daratista, Gus Dur pun berseberangan dengan Rhoma Irama. Rhoma mencekal Inul, sedangkan Gus Dur mem-bela, saat itu.

Meski begitu, Gus Dur memi-liki persamaan dengan Rhoma Irama. Salah satunya adalah keduanya pernah diberitakan memiliki skandal pernikahan lagi. Gus Dur pernah diberitakan menikah dengan Ariyanti Boru Sitepu, gara-gara fotonya beredar di sebuah tabloid ibukota. Meski gosip ini kemudian tidak terbukti. Rhoma Irama pernah gencar

diberitakan info-tainment menikah secara sirri dengan Angle Lelga, yang kemudian berakhir dengan perceraian.

Persamaan yang lain, di tingkat akar rumput, baik Rhoma maupun Gus Dur m e m a n g s a n g a t dikenal dan cuk-up melekat di hati rakyat. Keduanya juga mampu meng-hibur hati publik tanah air dengan kelebihan dan ke-

mampuan masing-masing. Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang jenaka dan apa adanya. Sehingga joke dan statemennya seringkali dikutip publik dan selalu menarik untuk dilontarkan. Terutama “be-gitu aja kok repot.”

Rhoma Irama juga dikenal luas sebagai seniman dan aktor yang pernah mampu menghibur dan menyedot perhatian publik. Salah satu kata-kata Rhoma yang sering dikutip banyak orang adalah “terlalu”. Kata-kata itu semakin dipopulerkan oleh para pelawak Tanah Air yang tampil di layar televisi.

Begitu seterusnya, banyak sekali perbedaan dan persamaan yang dimiliki oleh Gus Dur dan Rho-ma Irama. Namun sekian ban-yak perbedaan dan persamaan tersebut, Gus Dur telah terbukti membawa PKB sukses besar meraih dukungan publik saat itu. Sedangkan Rhoma Irama masih belum terbukti dan baru sebatas penjajakan.

Apakah, Rhoma Irama akan sukses membawa PKB menjadi salah satu partai papan atas di Indonesia, sebagaimana dulu Gus Dur pernah sukses? Tentu saja, masih butuh waktu untuk membuktikannya. Hanya saja, kegagalan Rhoma Irama men-dongkrak suara Fauzi Bowo atau Foke, dan kalah kepada Joko Widodo pada Pemilukada DKI 2012 lalu bisa menjadi salah satu ukuran yang perlu menjadi salah satu referensi.

Banyak yang menilai langkah Muhamimin cs menggandeng Rhoma untuk membuat PKB semakin populer dan dikenal, sebagaimana pesohornya Rhoma. Kalau melihat dari sukses yang pernah diraih PKB pada waktu dipimpin Gus Dur, maka popu-laritas PKB saat itu sudah cukup tinggi. Artinya, saat ini publik se-bagian besar sudah kenal dengan PKB. Jadi tidak perlu diperkenal-kan lagi oleh Rhoma Irama atau bersama dengan Rhoma Irama. Meski butuh pembuktian lebih lanjut, bisa jadi popularitas PKB lebih tinggi daripada popularitas Rhoma Irama.

Sesungguhnya, langkah PKB menggandeng Rhoma Irama sangat gambling dan terlalu berisiko gagal daripada sukses. Sebab Rhoma Irama tidak memi-liki rekam jejak yang cemerlang dalam dunia politik. Bintangnya moncer dan bersinar hanya di dunia seni dengan lagu Begadang dan layar lebar dengan film Satria Bergitar.

Mengapa Bukan Mahfud?Mengapa PKB tidak menjual

tokoh seperti Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi. Mahfud dikenal sebagai tokoh yang me-miliki komitmen tinggi dalam memberantas korupsi dan pen-egakan hukum. Pendapat dan komentarnya di berbagai media selalu jelas tidak ada toleransi terhadap koruptor.

Popularitas dan elektabilitas Mahfud juga cukup tinggi di se-jumlah lembaga survei. Bahkan survei terhadap opinion leader yang dilakukan LSI, Dahlan menempati nomor urut pertama di antara tokoh lain, mengalahkan tokoh senior dan petinggi partai politik yang sudah lama terjun dalam dunia politik.

Mahfud juga dikenal sebagai orang yang sangat dekat dengan Gus Dur. Sewaktu PKB dipimpin Gus Dur, Mahfud menjadi salah satu fungsionaris DPP PKB dan menjadi Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Presiden Abdurrah-man Wahid. Bahkan hingga terjadi kisruh di tubuh PKB sewaktu yang terjadi pada era Matori Abdul Jalil dan Alwi Shihab, Mahfud lebih memilih untuk tidak terlibat dalam pusaran konflik dan kisruh yang terjadi.

Menggandeng Mahfud MD, PKB justeru memiliki lebih ban-yak poin dan insentif politik. Hal ini disebabkan karena saat ini popularitas dan elektabilitas Mahfud cukup tinggi. Sehingga untuk mendongkrak elektabilitas PKB bisa cukup efektif. Terlebih lagi, Mahfud cukup dikenal di kalangan internal PKB dan para kiai yang menjadi tokoh-tokoh PKB. Terutama yang berasal dari Jawa Timur, sebagai kantong utama suara PKB.

Hanya saja yang menjadi pe-kerjaan rumah bagi PKB saat ini adalah, apakah Mahfud MD mau diusung dan digandeng oleh PKB untuk bersama-sama berjuang menjadi partai politik yang bisa mengusung calon presiden? Ini-lah yang sebetulnya perlu dicer-mati, dan semua kembali lagi pada rumus politik yang selalu mengacu kepada siapa mendapat-kan apa, atau siapa memanfaat-kan siapa.

Kalau melihat dari posisi PKB saat ini, bisa jadi Mahfud MD memang akan berpikir seribu kali untuk mau diusung sebagai capres oleh PKB. Mengingat PKB berada di urutan bawah dalam berbagai survei partai politik menjelang Pemilu 2014. Masih jauh di bawah partai Golkar, PDI Perjuangan, Demokrat, dan partai-partai menengah lain.

Maka pilihan PKB untuk meng-gandeng Rhoma memang cukup beralasan. Rhoma Irama mau dan petinggi PKB juga mau. Maka tinggal kita lihat saja nanti apakah langkah Muhaimin cs menggandeng Rhoma sebagai capres akan efektif meningkat-kan dukungan? Waktu yang akan membuktikan. Begitu aja kok repot. Jika tidak terbukti, maka sungguh langkah PKB, terlalu.

*) Moh. Hidayaturrahman, MIKom Alumni Magister Ilmu Komunikasi

Unitomo Surabaya

Mau Kemana PKB Bersama Rhoma Irama?

PERIBAHASA l ama men-gatakan, Asam di gunung, garam di laut. Hal ini menjadi bagian dalam memori hidup saya pribadi, terlahir tumbuh dan berkembang di daerah pegunungan. Namun kemudian, sejak tahun 2010 kami mencoba dan berikhtiar meneladani konsep Rasul yaitu Hijrah. Dengan hijrah dimaksud, terdapat beragam suasana baru, tradisi baru yang sudah mendarah daging dan menjadi kebiasaan masyarakat pesisir (Jumiang dan Branta).

Sebagai bagian dari masyarakat yang pernah dibesarkan di data-ran tinggi (gunung), maka sumber penghasilan dan ketergantungan ekonomi masyarakatnya tentu dan pasti pada dataran tinggi/gu-nung tersebut. Mereka memiliki hak dan kewajiban merawat dan melestarikan alam tersebut. Baik dalam sudut pandang ilmu Geo-grafi maupun melalui sudut pan-dang mistik (ritual keagamaan).

Demikian pula dengan kon-disi yang terjadi pada masyara-kat pesisir, hak dan kewajiban-nya senantiasa melekat untuk merawat dan melestarikan alam-nya dalam berbagai dimensi kehidupan.

Terlepas dari maksud dan tujuan masyarakat pesisir melakukan

ritual petik laut, s e b a g a i b a h a n diskusi kecil kita, sejenak saya men-gut ip apa yang menjadi teori Clif-fort Gerts bahwa masyarakat Jawa menurut Clifford Gerts dikategori-kan ke dalam tiga golongan. Yakni Islam santri, aban-gan, dan priyayi.

Kelompok Islam santri digunakan untuk mengacu pada orang Mus-l im yang men-gamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat Islam. Kelompok abangan meru-pakan golongan penduduk Jawa muslim yang mempraktikkan Islam yang cenderung mengikuti kepercayaan adat yang di dalam-nya mengandung unsur tradisi Hindu, Budha, dan Animisme. Sedangkan kelompok priyayi digunakan sebagai istilah orang yang memiliki tingkat sosial yang lebih tinggi atau sering disebut kaum bangsawan.

Namun penggolongan ketiga kategorisasi ini tidaklah terlalu tepat, karena pengelompokkan

priyayi-non priyayi adalah berdasar-kan garis ketu-runan seseorang. Sedangkan penge-lompokkan santri-abangan dibuat berdasarkan si-kap dan perilaku seseorang dalam m e n g a m a l k a n agamanya (Islam).

Dalam real i ta , ada priyayi yang santri dan ada pula y a n g a b a n g a n , bahkan ada pula yang non muslim.

Kaitannya den-gan pet ik laut ,

masyarakat pesisir berangga-pan bahwa larung sesaji yang dilakukan oleh para nelayan ini sebagai lambang kebersamaan di kalangan para nelayan. Di samp-ing itu juga sebagai bentuk rasa syukur para nelayan atas rezeki yang diterima nelayan dari hasil laut. Nilai filosofisnya sebenarnya merupakan bentuk rasa syukur para nelayan. Larung sesaji oleh para nelayan ini ditempatkan di sebuah “bitek” yakni perahu kecil yang terbuat dari pohon pisang atau kayu yang merupakan minia-tur perahu nelayan. Di dalamnya

berisi berbagai jenis makanan. Sebelum bitek dilarung, ma-

syarakat menggelar doa bersama yang dipimpin oleh tokoh ma-syarakat agama setempat. Tak lupa, diiringi musik tradisional, uldaul khas Madura, serta sesajen diarak keliling kampung menuju pantai. Dengan harapan, upaya yang mereka lakukan akan me-nambah penghasilan tangkapan nelayan setempat di masa-masa yang akan datang.

Kemenyan dan kembang tujuh rupa seolah menambah suasana doa masyarakat nelayan ini se-makin hikmat. Semua jenis ses-ajen yang ada di dalam bitek itu sebenarnya mengandung nilai filosofis kehidupan sehari-hari. Kembang tujuh rupa melambang-kan jumlah hari dalam seminggu, yakni sebanyak tujuh hari. Dan kembang itu harum, maksudnya kita berharap agar kehidupan kita senantinya bermanfaat, memberi-kan manfaat kepada sesama.

*) Alumni PPs S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dosen Tetap STAI NATA Sampang, Dosen

STIT Al-Ibrohimy, Dosen UIM Kampus III Sumber Bungur Pa-

kong, Asisten Dosen UNIRA dan Guru MTs Ainul Falah

Tradisi Rokat Tasek dalam Perspektif Masyarakat Pesisir

Oleh:MOH. HIDAYATURRAHMAN, MIKOM

Oleh:MOH. WARDI, M.PD. I

Page 8: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Dinilai PelanggaranBANGKALAN-Tim pe-

menangan pasangan Mak-mur (Mohammad Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii) mel-aporkan pelaku seruan golput (golongan putih) dalam Pemilu-kada Bangkalan kemarin. Diduga kuat, pelakunya adalah Imam Bu-chori Cholil, calon bupati yang akh-irnya didiskualifi-kasi KPU Bangka-lan atas putusan PTUN Surabaya. Sebab yang ber-sangkutan diket-ahui melakukan seruan golput dengan cara mengumpulkan surat undan-gan para pemilih.

”Kami sudah melaporkan Ra Imam (Imam Buchori Cho-lil, Red) pada Panwaskab,” terang Wakil Ketua Tim Pe-menangan Makmur, Fatkur-rahman, pada Kabar Madura saat dikonfirmasi kemarin.

Dijelaskan, pihaknya mel-aporkan yang bersangkutan karena disinyalir mengim-bau golput. Yakni, agar ma-syarakat tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan surat undangan-nya dikumpulkan.

”Itu termasuk pelanggaran dalam pemilukada. Kami mempunyai bukti-bukti berupa rekaman dan kliping koran serta saksi-saksi. Bukti-bukti tersebut akan diserah-kan pada panwaskab, Rabu (20/12) besok,” ucapnya.

Menurutnya, surat undan-gan yang dikumpulkan seba-gian besar tidak diserahkan secara sukarela. Namun, ada oknum yang memaksa su-paya surat undangan terse-but diserahkan. Sehingga

warga tidak bisa m e n g g u n a k a n hak pilihnya.

”Tapi, pada saat itu juga saya bi-lang pada mereka, setelah koordi-nasi dengan KPU bahwa mereka bisa ikut nyoblos, asalkan namanya masuk dalam DPT dan memiliki KTP. Walau tidak ada surat undangan,” ungkap Ketua DPC PDI Bangka-

lan tersebut.Sementara itu, Ketua Pan-

waskab Bangkalan, Mashuri, menyatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Ia mengaku, panwaskab akan menindaklanjuti ter-hadap semua laporan yang masuk, termasuk laporan imbauan golput. ”Laporan akan diproses sesuai aturan yang ada,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Tim Pe-menangan Pasangan Imam Buchori Cholil-Zainal Alim menyatakan, dirinya memper-silahkan pihak lain melapor-kan hal tersebut. Pasalnya, itu merupakan hak mereka.

”Namun yang perlu diingat, kami hanya sebatas mengim-bau. Tidak pernah ada pe-maksaan. Masyarakat send-iri yang menyerahkan surat undangannya pada kami,” pungkasnya. (ful/ed)

Email Redaksi: [email protected]

SELASA 18 Desember 20128

Jl Pemuda Kaffa di Depan KPU

BANGKALAN-Situasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangkalan berangsur-angsur kondusif. Itu tampak dari berkurangnya jum-lah personil pengamanan yang bertugas di kantor yang berlokasi di Jl Pemuda Kaffa No 1 tersebut.

Tak heran, blokade jalan di de-pan kantor KPU Bangkalan mulai kemarin (17/12) sore, telah dibuka oleh aparat keamanan. Meski untuk sementara masih satu jalur untuk dua arah. Yakni, dari ruas Jalan Trunojoyo maupun yang hendak menuju Jalan Trunojoyo dari Jalan Pemuda Kaffa.

Kesempatan tersebut langsung dioptimalkan para pengguna ja-lan. Mereka leluasa melintas, mes-ki memang harus ekstra hat-hati

karena sempitnya jalur. Namun itu dinilai lebih bagus dibanding sebelumnya yang harus men-cari jalan alternatif, yakni dengan memutar melalui gang sempit di belakang kantor KPU Bangkalan.

”Enak kalau dibuka seperti ini. Ti-dak perlu lewat gang sempit, apa-lagi sering macet,” tandas Rosikin, 36, warga Kecamatan Arosbaya yang sering mengunjungi kera-batnya yang kini sedang dirawat di

RSUD Syamrabu Bangkalan.Sementara itu, Komandan Kom-

pi (Danki) Dalmas Polda Jatim AKP Roy mengatakan, dibukanya blokade jalan di depan Kantor KPU Bangkalan karena melihat kondisi keamanaan Bangkalan yang sudah kondusif.

”Blokade jalan dibuka juga untuk memperlancar arus lalu lintas,” ungkap mantan Kanitreskrim Polres Sampang itu. (fir/ed)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

LANCAR: Setelah delapan hari ditutup akibat ketegangan Pemilukada Bangkalan, akhirnya jalan di depan KPU Bangkalan di buka satu jalur kemarin sore (17/12).

Akhirnya Dibuka Satu Jalur

KM/SYAIFUL ISLAM

FATKURRAHMANWakil Ketua Tim

Pemenangan Pasangan Makmur

Imbauan Golput Dilaporkan Panwaskab

SAMPANG-Sejumlah mas-sa pendukung Al-Falah (A. Fannan Hasyib-Fadhillah Budiono) melakukan aksi potong rambut gratis, ke-marin (17/12). Itu dilaku-kan sebagai bentuk syukur atas kemenangan jagoannya pada Pemilukada Sampang. Aksi gundul bareng tersebut dilakukan setelah ada kepas-tian kemenangan Al-Falah dari hasil rekapitulasi PPK se Kabupaten Sampang.

Massa yang menamakan diri Garda Al-Falah dan pendukung Al-Falah ini, melakukan aksi gundul bareng di Rumah Dinas Wabup Sampang.

Jumlah massa yang digun-duli sengaja tidak dibatasi. Bahkan, berdasar daftar na-manya mencapai 30 orang. ”Jumlahnya memang ban-yak. Kami tidak membatasi, berapa pun kami siap men-cukur gundul,” ujar salah satu tim sukses Al-Falah,

Husen Nawawi.Diceritakan, kegiatan ini

awalnya akan digelar di Kecamatan Tambelangan. Namun karena dinilai bersi-fat positif, akhirnya seluruh tim sukses setuju aksi potong rambut ini digelar di Keca-matan Kota. Dan diharapkan dari aksi ini, seluruh ma-syarakat dapat berpartisipasi dengan pasangan nomor 1 ini untuk membangun Kota Bahari lebih baik lagi.

”Partisipasi dari rakyatlah yang kami inginkan,’’ tegas Husen Nawawi.

Salah seorang peserta aksi gundul, Slamet, mengaku sangat bangga dengan ke-menangan Al-Falah. ”Kare-na dari awal kita pengin Al-Falah menang,” terangnya.

Lebih lanjut diakuinya, sejak awal dirinya optimistis Pemi-lukada Sampang hanya satu putaran. Dan juga sangat op-timistis jika pasangan A-Falah pemenangnya. (KM10/ed)

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

PLONTOS: Massa pendukung Al-Falah gundul massal menyukuri kemenangan jagoannya, kemarin.

Massa Al-Falah Gundul Bareng

BANGKALAN-Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) disinyalir telah ikut kampanye salah satu pasangan calon dalam tahapan Pemilukada Bangkalan, lalu. Bahkan, PNS tersebut informasinya menjadi juru kampanye (jurkam).

Padahal, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53/2010 tentang Disiplin PNS menye-butkan, PNS harus netral. Tidak boleh memberi du-kungan secara terbuka pada pasangan calon, meskipun PNS boleh nyoblos.

”Kami mendapat laporan dari Tim Pemenangan Imam-Zain adanya PNS yang ikut kampaye atau menjadi jur-kam mendukung salah satu pasangan calon,” terang Ket-ua TI2P Kabupaten Bangka-lan, Abdul Syukur, kemarin.

Ia menjelaskan, PNS me-mang tidak dilarang meng-gunakan hak pilihnya dalam pemilukada. Namun, PNS ti-dak boleh memberi dukungan secara terbuka atau terang-terangan. Hal tersebut sesuai dengan PP Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.

”Larangan itu biasanya diikuti dengan surat edaran

dari Bupati agar para PNS tetap fokus terhadap peker-jaannya melayani masyara-kat,” ungkapnya.

Surat edaran tersebut, diakui menjadi penegas dari Peraturan Pemerintah No-mor 53/2010 tentang Disiplin PNS. Sanksinya diatur ses-uai peraturan yang berlaku.

Adapun PNS yang diduga ikut kampanye atau meng-kampanyekan adalah oknum pejabat. Yang bersangkutan dengan terang-terangan me-nyampaikan kalimat: ”Ra Momon-Ra Mundir melan-jutkan pembangunan.” Ka-limat itu sesuai visi dan misi pasangan calon nomor tiga, yaitu pasangan Mohammad Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii alias Makmur.

”Laporan yang berupa video diambil saat camat melakukan bhakti sosial pembagian sembako pada tanggal 26 September di Ke-camatan Labang,” ucapnya.

Apa yang dilakukan peja-bat itu diakui Abdul Syukur sudah sangat melanggar. Apalagi ia dengan beraninya menyerukan atau menga-jak masyarakat untuk me-

menangkan pasangan nomor 3. Selain itu juga, TI2P masih memilki data-data pelangga-ran lain yang dilakukan PNS saat Pemilukada Bangkalan.

”Namun, kami belum bisa mengungkap secara kes-eluruhan karena masih di-pelajari. Secepatnya akan melaporkan ke pihak ber-

wenang. Diantaranya BKN, Presiden, Gubernur, BKD dan pihak berwenang lain-nya seperti Ombudsman,” pungkasnya. (ful/ed)

Adukan PNS Ikut Kampanye

Keterlibatan PNS dalam Suksesi Paslon

BANGKALAN-Isu yang berkembang di kalangan masyarakat terkait keterli-batan oknum pegawai neg-eri sipil (PNS) dalam Pemi-lukada Bangkalan kemarin ternyata belum terbukti. Abdul Rasjid, kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Bangkalan men-gaku belum menirima lapo-ran ataupun temuan dari stafnya terkait hal tersebut.

Namun demikian, Rasjid berjanji kendati sanksi ter-beratnya hanya penundaan kenaikan pangkat, dirinya ber-serta jajaran di bawahnya akan mengupayakan mencari bukti sehubungan hal tersebut.

”Belum ada Mas. Sejauh ini

saya belum menerima lapo-ran terkait hal tersebut. Temuan pun tidak ada,” jelas Rasjid saat ditemui Ka-bar Madura, kemarin (17/12).

Apakah sejauh ini ada koordinasi atau komunikasi dari pihak Panwaskab sehu-bungan dengan isu terse-

but? ”Masih belum ada, juga dari panwaskab. Jika ada, saya yakin panwaskab langsung berkordinasi den-gan kami,” jawabnya.

Mengenai pelanggaran tersebut, Rasjid menegas-kan bentuk pelanggaran ini memang telah diatur. ”Ya memang ada. Itu sesuai PP no 53, tentang disiplin pen-gawai negeri sipil. Bahwa PNS memang dilarang un-tuk itu,” jelas Rasjid.

Tetapi dengan informasi tersebut, Rasjid akan mengu-payakan untuk berkoordinasi dengan jajaran di bawahnya. Yakni mengumpulkan infor-masi dan bukti. Jika memang nantinya benar adanya, BKD akan bekerjasama dengan in-spektorat untuk membentuk tim guna menyidang oknum yang terlibat. (jos/ed)

KM/AGUS JOSIANDI

ABDUL RASJIDKepala BKD Pemkab

Bangkalan

BKD Belum Terima Laporan

Page 9: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

PARPOL

SELASA 18 Desember 2012 9

TLANAKAN-Pelatihan oto-motif yang berlangsung 10 hari di kediaman Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Djuhaini, di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pame-kasan, merupakan inisiatif wakil rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ini.

Diakui, dirinya berjibaku di komisinya saat mengajukan berbagai pelatihan yang dimak-sud untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Pen-didikan. Dalam asumsi sosok yang juga pengasuh pondok pesantren ini, itu adalah sebuah kebutuhan di tengah masyara-kat. Sehingga sangatlah perlu untuk diusulkan dan diperha-tikan oleh pihak terkait.

”Dengan senang hati kami teri-ma di komisi jika ada masyara-kat yang memberi aspirasi dari

bawah. Supaya nantinya bisa dijadikan bahan pertimbangan, yang kemudian diusulkan di komisi,” ungkapnya saat di temui Kabar Madura dalam penutupan pelatihan otomotif di kediaman-nya, Senin (17/12) kemarin.

Ditambahkan, pihaknya akan selalu siap menerima aspirasi yang muncul dari bawah. Uta-manya yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat luas. Supaya amanah sebagai wakil rakyat tak terabaikan.

”Di Komisi D, Kami juga men-gusulkan pelatihan komputer dan handphone. Karena kami lihat kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. Alhadulillah sudah diterima dan disetuji,” ujar wakil rakyat dari Dapil I tersebut.

Menanggapi pelatihan otomo-tif yang berlangsung di kedia-mannya, dia sangat apresiatif

dan berterima kasih kepada dinas terkait. Diharapkan, pela-tihan bisa berlanjut dengan pembinaan berkelanjutan. Se-hingga angka pengangguran terus berkurang.

”Dan kepada peserta pelati-han, supaya ada tindak lanjut-nya. Sehingga yang didapat bisa berguna, tidak lagi menjadi pengangguran. Dan bantuan kompresor ini mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik. Tidak dijual dan lain sebagainya,” ucap sosok yang tidak asing lagi di media ini.

Terpisah, Azidius Andhy, Kasi Pelatihan Kerja dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Swasta Dinsosnakertrans Kabupaten Pamekasan mengatakan, wakil rakyat di komisi D merupakan mitranya. ”Bapak Juhaini ini merupakan mitra kami di komi-si,” katanya. (jck/ed/adv)

KM/MARZUKIY

SIMBOLIS: Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Djuhaini (kiri, baju batik) menerima bantuan dari Dinsos-nakertrans Kabupaten Pamekasan Muhammad Zakir, yang akan diteruskan ke peserta pelatihan otomotif.

Legawa Serap Aspirasi dari Bawah

Ruhut Dipecat, Sudah Pantas

SUMENEP-Pemecatan Ketua DPP Bi-dang Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat 9PD), Ruhut Sitompul oleh Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, ru-panya masih menjadi bola panas di tubuh partai bentukan Presiden SBY. Lebih-leb-ih, politisi yang dikenal dekat dengan SBY tersebut, diusir dari ruang Silaturrahmi Nasional (Silatnas), beberapa hari lalu.

Namun demiki-an, bagai Dewan Pengurus Cabang (DPC) PD Kabupat-en Sumenep, pem-ecatan terhadap politisi yang sering bicara blak-blakan tersebut, dianggap sudah tepat. Karena selama ini Ruhut Sitompul sering kali berbicara kontro-versi. Baik di tubuh partai politik (par-pol) sendiri maupun di luar partai.

Ketua DPC PD Kabupaten Sumenep, Djoni Tunaidi mengatakan, dasar pem-ecatan Ruhut salah satunya karena yang bersangkutan seringkali membuat per-nyataan yang kontroversial. Sehingga sering membuat kader PD di daerah panas telinga.

”Misalnya, Anas harus mundur karena terlibat, tapi ternyata tidak ada bukti. Makanya, pemecatan tersebut sudah tepat,” ujar Djoni Tunaidi kepada Kabar Madura, Senin (17/12).

Diakuinya, selama ini ketika ada kader PD yang tersandung kasus korupsi, partai seakan tidak memberikan protek secara khusus. Tapi meski begitu, bukan berarti pengurus DPP PD diperbolehkan memberi pernyataan-pernyataan yang kontroversi, apalagi jiga tudingannya tidak terbukti.

”Kalau dibiarkan, maka pernyataan-pernyataan Ruhut memberikan dampak negatif terhadap kader-kader yang ada di daerah. Makanya, bagi kami lebih baik dipecat agar tidak berpengaruh negatif terhadap kader yang ada di daerah,” terangnya.

Selain memecat Ruhut, DPP PD juga merotasi sejumlah pengurusnya. Mis-alnya, Andi Nurpati menjadi Kepala Divisi Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Sedangkan Ketua Departe-men Pemuda dan Olahraga, I Gede Pasek Suardika, menggantikan Andi Malla-rangeng yang mundur pekan lalu. Se-mentara, posisi Ruhut digantikan Komar, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Departemen Kominfo Demokrat. (bus/ed)

SUMENEP-Salah satu ungkapan kader PKNU Sumenep yang tidak sepakat dengan kader perem-puan menjadi pemimpin, menyulut emosi warga Nahdliyin. Dinilainya, pernyataan sikap tersebut telah mendiskriminasikan peluang kaum hawa.

Ungkapan tersebut dikeluarkan Wakil Sekretaris PC NU Sumenep, Muhammad Suhaidi. Menurut aktivis

gender ini, ungkapan yang mendiskreditkan perempuan merupakan sikap yang tidak menghargai hak perempuan.

”NU sangat menghargai hak perempuan. Di mata publik, perempuan sama dan saat ini bukan waktunya membeda-be-dakan jenis kelamin. Itu kalimat bias gender,” kata Suhaidi pada Kabar Madura (17/12).

Peneliti gender di pulau Mad-ura ini menegaskan, untuk men-jadi pemimpin tidak harus meli-hat jenis kelamin. Karena semua jenis mempunyai hak yang sama. Namun yang harus diperhatikan

dalam kepemimpinan adalah sejauh mana kemampuan dan kapabilitas seseorang yang pantas dipilih.

”Perempuan yang mampu memimpin lebih baik daripada laki-laki yang tidak memiliki kemampuan dalam kepemimpinan. Artinya, perempuan dan laki-laki sama-sama mempunyai peluang menjadi pemimpin. Tidak ada kata tidak boleh,” tegasnya.

Respon dari wakil sekretaris PC NU Sumenep ini sebentuk pembelaan kepada hak perempuan. Karena telah mendiskriminasikan kaum hawa.

Muhammad Suhadi mengelak jika keterlibatan emosinya ada keterkaitan dukung-mendukung ter-hadap Khofifah Indar Parawansa sebagai figur yang ditolak kader PKNU itu. ”Respon ini bukan bentuk dari dukungan kepada Khofifah. Tetapi lebih pada membela hak perempuan. Ungkapan itu jelas mendis-kriminasi perempuan. NU tidak pernah memerso-alkan perempuan-laki-laki. Kalau mampu, silakan jadi pemimpin, tidak harus dikotak-kotak,” tegasnya.

Menghadapi pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013 nanti, pihaknya berharap masyarakat tidak terprovo-kasi dengan bias gender. Karena mampu atau tidak menjadi pemimpin, kata Suhaidi, tidak bisa di ukur dengan jenis kelamin.

”Bagi kami untuk pemilihan Gubernur 2013, silakan masyarakat berpolitik. Memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya. Tidak harus terkooptasi atau terpengaruh dengan bias gender,” pungkasnya.

Sebelumnya, Muhammad Husen selaku kader PKNU Sumenep saat ditanya pilihannya kepada figur yang disebut-sebut, Khofifah Indar Parawansa dan Saiful-lah Yusuf, ia mendukung Gus Ipul. Dan dirinya juga menegaskan tidak mau perempuan (Khafifah) menjadi pemimpin, meskipun ia merupakan kader NU.

”Tidak, karena kita (PKNU) tidak mau kader perempuan. Orang NU pasti tidak mau kader perem-puan, termasuk saya,” ungkapnya beberapa waktu lalu. (rei/ed)

KM / BUSRI THAHA

DJONI TUNAIDIKetua DPC PD

Kabupaten Sumenep

KM / DOK

MUHAMMAD SUHAIDIWakil Sekretaris PC

NU Sumenep

Kecewa, Ada Diskriminasi Perempuan

Terkait Hijrahnya Anggotanya ke KPU

PAMEKASAN-Keberadaan Panitia Pengawas Kabupat-en (Panwaskab) Pamekasan mendapat sorotan dari aktivis Lumbung Intelektual Pemuda Pamekasan (Limpa). Pasalnya, anggota Panwaskab kini tak lagi lengkap. Sebab, anggota Panwaskab Divisi Hukum & Tindak Lanjut, Agus Kasiyan-to, tak lagi bisa mengemban amanah di Panwaskab.

”Seperti diketahui, Pak Agus (Agus Kasiyanto) kini sudah mengemban amanah lain. Yaitu, menjadi ang-gota KPU Pamekasan dari

hasil proses klarifikasi per-gantian antar waktu (PAW) yang dilakukan KPU Ja-tim. Pak Agus, memenuhi syarat sehingga beralih pro-fesi ke KPU Pamekasan,” terang Sekretaris Limpa, Minhadji Ahmad, kepada wartawan Kabar Madura, Senin (17/12).

Berangkat dari kenyataan hijrahnya satu anggota Pan-waskab ke KPU Pamekasan, menjadikan kerja-kerja Pan-waskab kini ditangani dua orang. Yakni, Zaini selaku ketua Panwas dan Achmad Husaifi yang membidangi Divisi Pengawasan.

Mencermati kenyataan tersebut, Minhadji me-nyatakan bahwa tidak me-

nutup kemungkinan kin-erja Panwaskab melemah. “Panwaskab Pamekasan yang selama ini kritis dalam menyikapi persoalan Pemi-lukada, jangan sampai tidak bertenaga,” tekannya.

Sementara itu, Ketua Pan-waskab Pamekasan, Zaini, dalam perbincangan dengan wartawan Kabar Madura menegaskan, berkurangnya jumlah anggota Panwaskab tidak lantas memerosotkan kinerja Panwaskab.

”Bahkan, ini menjadi tan-tangan bagi kami. Kerja-kerja Panwaskab dipastikan akan tetap sebagaimana mestinya, tutur Zaini.

Berkenaan dengan itu, Min-hadji mengurai tiga hal yang

perlu dimiliki Panwaskab. Dan ketiga hal tersebut dituntut diimbangi integritas dan sikap tidak mudah diintervensi.

Pertama, terangnya, Pan-waskab harus memiliki ke-mampuan prediktif. Yaitu, melacak dan mendaftar se-jumlah potensi masalah yang akan muncul dan melakukan tindakan pencegahan.

”Selain itu, Panwas dapat membaca situasi atau keadaan dan mengambil langkah yang diperlukan,” katanya.

Adapun yang kedua, menu-rut Minhadji, harus memiliki kemampuan proaktif. Arti-nya, tidak seperti pemadam kebakaran yang datang setelah kebakaran terjadi.

“Ketiga, Panwas harus me-

miliki kemampuan reaktif. Yaitu, bertindak cepat jika sudah ada pelanggaran yang terjadi serta memrosesnya. Ke-mudian, diteruskan pada pi-hak yang berwenang. Apalagi, dalam Pemilukada ada batas waktu terhadap penanganan pelanggaran,” tukasnya.

Sementara itu, Agus Ka-siyanto menyatakan antara KPU dan Panwaskab saat ini berencana turun ke PPK untuk mengharmoniskan kinerja mereka.

”Agar tidak bersitegang yang tak berdasarkan per-aturan. Selama ini, belum ditemukan persoalan yang disampaikan Panwaskab ke KPU Pamekasan yang baru,” ujarnya. (anm/ed)

KM/HAIRUL ANAM

MULAI MESRA: Mantan anggota Panwaskab Pamekasan, Agus Kasiyanto (kiri) yang kini duduk di KPU Pamekasan berbincang dengan anggota Panwaskab Divisi Penga-wasan, Achmad Husaifi , Senin (17/12).

Panwaskab Pamekasan Disorot

PAMEKASAN-Mendekati masa kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Pamekasan, Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Pamekasan mulai tebar jaring hukum. Itu, difokuskan bagi tiga pa-sangan calon peserta pesta demokrasi di Kabupaten Pamekasan yang tak meny-ertakan sumber dana kam-panyenya.

Anggota Panwaskab Pame-kasan Divisi Pengawasan, Achmad Husaifi, kepada wartawan Kabar Madura menegaskan, janji tersebut dihembuskan tiada lain demi kebaikan bersama.

”Sebagaimana diketahui, sumber dana kampanye itu ada ketentuannya. Hal terse-but diatur dalam Keputusan KPU Pamekasan nomor 8 tahun 2012. Keputusan ini menyinggung tentang pedo-man teknis kampanye Pemi-lukada Pamekasan 2013,” ungkapnya.

Sumber dana kampanye, terang Husaifi, setidaknya bersumber dari pasangan calon yang bersangkutan, partai politik atau gabungan partai yang mengusulkan pasangan calon, dan sum-bangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat.

”Yang dimaksud tidak mengikat tersebut meliputi sumbangan perorangan dan atau badan hukum swasta. Bisa berupa uang, barang, dan atau jasa,” bebernya.

Ditegaskan pula, dana kampanye yang berasal dari perseorangan tidak bo-leh melebihi Rp 50 juta. “Demikian pula dana kam-panye yang berasal dari kelompok, perusahaan, atau badan hukum swasta, tidak boleh melebihi Rp 350 juta,” tegasnya.

Adapun pemberi sumban-gan tersebut, tambahnya, manakala lebih dari Rp 2,5 juta, harus mencantumkan idenditas yang jelas. ”Karena itu, dana kampanye berupa uang wajib dicatat dalam pembukuan khusus dana kampanye. Dan, ditempat-kan pada rekening khusus dana kampanye pada bank,” tekannya.

Adapun dana kampanye dalam bentuk barang dan atau jasa, tambah Husaifi, dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar saat sum-bangan itu diterima.

”Segala aturan tersebut wa-jib dijalani oleh para kontes-tan politik. Kalau dilabrak, kami pasti perkarakan,” tukasnya. (anm/ed)

Paswaskab Janji Bakal Perkarakan Jika Ada Sumber Dana Kampanye Paslon yang Tak Jelas

Page 10: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

SELASA 18 Desember 201210

Sarat Kepentingan Politis dan Tidak Rasional SUMENEP-Gelombang

penolakan di Sumenep, ter-hadap rencana Kementerian Pendidikan RI menerapkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun 2013, kian gencar.

Setelah Dewan Pendidi-kan Kabupaten Sumenep meluncurkan sorotan tajam terhadap rencana Kement-

erian Pendidikan RI itu, kini giliran para mahasiswanya yang angkat bicara.

Koordinator Badan Ekse-kutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Se-Sumenep, Khairul Umam, menyatakan, badan pimpinannya itu menolak secara tegas rencana pelak-sanaan PPG tersebut.

Menurutnya, dengan diber-lakukannya PPG, menanda-kan Kementerian Pendidikan RI masih meragukan kualitas sarjana pendidikan lulusan tiap perguruan tinggi neg-

eri maupun swasta, yang memiliki fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP).

Padahal, para sarjana pen-didikan itu telah mendapat-kan gemblengan, minimal selama 4 tahun, di masing-masing kampusnya. ”Wah, ini pelecehan pada kam-pus yang ada fakultas tarbi-yah (pendidikan)-nya,” ujar Umam, dengan nada serius.

Umam melanjutkan, ren-cana penerapan PPG terse-but sarat dengan dengan kepentingan politis dan tidak rasional. Hal itu terbukti,

PPG bakal diterapkan ke-pada sarjana apapun yang berkecimpung di bidang pendidikan. Tak peduli, yang bersangkutan punya latar belakang ilmu kegu-ruan dan pendidikan, atau-pun tidak.

”Kalau itu berlaku untuk lulusan sarjana yang umum (non-ilmu pendidikan, red), barangkali tak masalah. Masih bisa dianggap wajar,” kata Umam.

“Tetapi kalau itu berlaku juga bagi yang memang sudah konsen (fokus, red)

pendidikanannya di dunia keguruan, ini kan lucu,” im-buhnya seraya tertawa kecil.

Tak hanya Umam yang ber-bicara tegas macam itu. Siti Rosita, Wakil Presiden BEM STIA Baraji, Gapura juga bersikap serupa. Dia men-gatakan, kebijakan tersebut tidak tepat sasaran.

Menurutnya, penerapan PPG merupakan bagian dari pembunuhan karakter terha-dap sarjana ilmu keguruan dan pendidikan. ”Ya jelas, sudah lulus jadi sarjana pen-didikan kok masih di su-

ruh ikut PPG lagi. Itu kan buang-buang waktu saja,” tandasnya.

Dulsiam, anggota Komisi D DPRD Sumenep juga punya pendapat senada. Dia men-egaskan, akan menggalang aksi penolakan terhadap PPG, di kalangan anggota dewan.

Dulsiam juga berjanji, akan berupaya sedemikian rupa sehingga PPG tersebut tidak sampai diterapkan, terutama di Sumenep. ”Saya rasa, se-luruh anggota Komisi D juga sepakat dengan pernyataan

saya,” tandasnya.Tapi, pemerintah rupanya

tetap bergeming. Bahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep terkesan bersikap acuh tak acuh, trerkait gel-ombang penolakan trehadap PPG.

Ahmad Masuni, Kepala Disdik Sumenep mengaku, belum tahu bahwa sudah ada penolakan terkait den-gan kebijakan tersebut. ”Saya masih belum tahu. Biar besok saya pelajari dulu baca dulu.” Kata Ma-suni. (aqu/yoe)

Kian Gencar, Penolakan Terhadap PPG

Bantuan Fungsional Dipastikan Molor

PAMEKASAN-Pencairan dana bantuan fungsional untuk guru madrasah di Pa-mekasan dipastikan molor hingga awal tahun 2013. Kepastian bernada negatif itu diungkapkan staf Map-enda (Madrasah dan Pen-didikan Agama) Kemenag Pamekasan, Hasan kepada Kabar Madura.

“Insya Allah pendistribusi-annya (baru) akhir Desember ini dan pastinya hingga awal tahun atau bulan Januari (2013). Sebab pengambilan-nya itu nanti per kecamatan. Mungkin dimulai akhir De-sember (2012) berlangsung hingga Januari (2013),” be-ber Hasan di ruang kerjanya, Senin (17/12) kemarin.

Menurutnya, pembagian fungsional tahun ini secara teknis masih belum dibi-carakan oleh pihak terkait, sehingga untuk pendistribu-sian fungsional untuk guru tersebut belum di ketahui.

”Belum kami bicarakan den-gan pihak bank teknisnya bagaimana,” tandas Hasan.

Dia menambahkan, selain disebabkan jadwal per keca-matan, molornya penyaluran fungsional itu juga karena banyaknya jumlah guru. “Guru itu banyak, sehingga hal itu juga yang menjadi kendala,” katanya.

Lebih parah lagi, pihak Mapenda Kemenag Pame-kasan belum memastikan apakah pencairannya terse-but tepat pada akhir Desem-ber tahun ini atau tidak. Se-bab jadwal yang semestinya sudah diagendakan, ternyata hingga saat ini belum juga terlaksana.

“Insya allah akhir Desem-ber, karena sekarang jad-walnya masih belum dibuat. Teragenda bulan ini tapi karena guru banyak, mung-kin pencairannya terjadi hingga bulan Januari 2013,” pungkas Hasan. (jck/yoe)

SAMPANG-Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Sampang dikabar-kan, bakal memasukkan materi pelajaran kitab kuning, dalam kurikulum wajib. Saat ini, materi pelajaran itu sudah diujicobakan di salah satu SMPN di Sampang.

Namun, Ketua Dewan Pendidi-kan Sampang, Ali Daud Bey men-gaku, belum pernah mendengar kabar kepastian bahwa pemkab akan menerapkan materi pelajaran tersebut sebagai kurikulum wajib seluruh sekolah di Sampang.

Saat ditemui Kabar Madura, Senin (17/12), Ali Daud menegas-kan, perlu kajian yang lebih men-dalam terhadap program tersebut, sebelum benar-benar diterapkan dalam kurikulum wajib. Meski-pun, menurut Ali Daud, pemkab menyimpan tujuan yang baik.

“Memang, itu (pelajaran kitab kuning, red) bagus buat pengem-bangan budi pekerti siswa. Tapi,

perlu ada kajian mendalam apakah program tersebut meng-ganggu kurikulum yang sudah ada atau tidak,” terangnya.

Meski demikian, Ali Daud tetap menyambut baik program yang direncanakan pemerintah karena menurutnya dalam kitab kuning banyak mengandung pengeta-huan tentang pembinaan moral serta karakter.

Dia berpendapat, pendidikan karakter memang diperlukan walaupun perilaku remaja Sam-pang saat ini, belum menunjuk-kan gelagat mengkhawatirkan. “Menurut saya remaja Sampang saat ini tidak begitu menonjol perilaku negatifnya. Secara pre-sentase masih di bawah nol koma sekian lah,” katanya.

Ali Daud menambahkan, ke-nakalan-kenakalan remaja Sam-pang, sejauh ini belum terlalu menjuurus ke arah pidana, atau

tindak asusila berlebihan. Se-hingga masih dapat tertangani dengan mudah.

“Kalau (remaja) Sampang masih biasa-biasa sajalah (bentuk kena-kalannya) daripada kehidupan remaja di kota besar. Jadi masih bisa diantisipasi,” imbuh Ali Daud.

Dia lantas menuturkan, dengan hadirnya program pembelajaran berbasis agama bisa menjawab apa yang menjadi kelemahan perkembangan siswa saat ini.

Pendapat yang sedikit berbeda, diungkapkan Untung Rifa’i, salah satu praktisi pendidikan di Sampang. Guru BK (bimbingan konseling) salah satu sekolah di Sampang, sekaligus pengasuh sanggar pendidikan bagi remaja ini, berpendapat, hadirnya pro-gram pembelajaran dengan kitab kuning tidak semudah membalik-kan telapak tangan.

“Tidak mudah membuat mer-

eka bisa memahami kitab terse-but. Perlu waktu 24 jam sehari, tidak bisa sekedar dimasukkan dalam mata pelajaran begitu saja,” tandas Untung.

Selanjutnya Untung berharap, Pemkab Sampang harus benar-benar menggarap program itu secara serius, tidak sekadar seb-agai langkah politis saja.

Sebagaimana diketahui, pada awal November lalu Dinas Pen-didikan (Disdik) Kabupaten Sam-pang melaunching program Pembelajaran Membaca, Men-erjemahkan, Memahami Kitab Kuning dan Alquran, sistem atau pola 40 jam.

Program tersebut, saat ini se-dang diujicobakan terhadap siswa-siswi SMP Negeri 1 Sam-pang. Rencananya, program itu akan diterapkan di semua seko-lah tingkat SMP dan SMA negeri se-Sampang. (waw/yoe)

Kurikulum Kitab Kuning Masih Perlu DikajiKM/EL-AMINMOJOKERTO.BLOGSPOT.COM

PENDIDIKAN MORAL: Kitab kuning sarat akan pelajaran pembentukan karakter. Dapat digunakan untuk mengantisipasi maraknya kenakalan remaja.

UTS Harus Jadi Bahan EvaluasiPAMEKASAN-UTS (ujian

tengah semester) sudah berja-lan beberapa waktu yang lalu dan sudah dianggap selesai. Hampir seluruh pelajar di Pamekasan, dipastikan sudah mengikuti tahapan UTS yang telah diselenggarakan oleh masing-masing sekolah.

Karena itu, sudah sepat-utnya pelajar menjadikan UTS sebagai bahan evaluasi untuk mengukur, seberapa jauh penguasaan mereka ter-hadap materi pelajaran yang telah diikuti selama kurang lebih 6 bulan terakhir.

Penuturan itu diungkap-kan Abd Rofiq, mahasiswa pascasarjana UIN Malang, kepada Kabar Madura saat di temui , Senin (17/12) kemarin.

“Kalau memang siswa itu peduli kepada pelajaran-nya dan mawas diri, maka sepatutnya UTS yang baru saja diikuti menjadi bahan pertimbangan terhadap dir-inya dan menjadi bahan

mengoreksi diri terhadap pelajarannya,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, ka-lau dilihat dari kebanyakan siswa yang banyak meng-habiskan waktunya di ping-gir jalan sepulang sekolah,

seperti tidak terbesit dibenak mereka untuk memikirkan, seberapa besar mereka men-guasai materi pelajaran.

“Apalagi sampai intropeksi diri akan hasil ujiannya, be-lajar ketika mau menghadap

ujian pun sudah hal yang sangat membanggakan. Meskipun tidak bisa dipung-kiri, masih banyak pelajar yang berprestasi di kota ter-cinta kita ini,” katanya.

Maraknya siswa yang

sering ugal-ugalan dija-lan menjadi kekhwatiran tersendiri, sebab keadaan ini akan merugikan banyak kalangan ketika aset penerus bangsa seakan acuh tak acuh terhadap pendidikannya.

Sebaliknya, para pelajar punya alsan tersendiri, men-gapa mereka suka rama-ramai nongkrong di pinggir jalan, seusai sekolah, atau mengikuti UTS.

Alasan yang paling sering mengemuka adalah, sebatas mengisi waktu kosong dan menjaga nilai persahabatan di antara teman-teman se-pergaulan.

“Kalau tidak ikut bergaul dengan teman, nanti dikira tidak peduli terhadap te-man-teman. Terus, jadi tidak diperhatikan oleh teman-teman, yang pada akhirnya kurang teman untuk melaku-kan aktifitas sehari-hari,” kilah HD saat ditemui Kabar Madura, Senin (17/12) ke-marin. (ong/yoe)

KM/FATHOR RAHMAN

ASET BANGSA: Banyak pelajar yang lebih suka nongkrong ketimbang mengevaluasi diri, sepulang sekolah. Padahal mereka menjadi tumpuan harapan bangsa dan negara ini.

SUMENEP-Tudingan Tim Pembinaan Bahasa Mad-ura (Nabara) terhadap Di-nas Pendidikan (Disdik) Sumenep mendapat respon berupa tangkisan keras dari Disdik, Senin (17/12).

Sebagaimana diketahui, untuk kurikulum 2013, Dis-dik Sumenep berencana me-lebur mata pelajaran Bahasa Madura ke dalam mata pela-jaran ilmu seni dan budaya.

Rencana itu langsung mendapat respon keras dari Nabara. Sunaryo, anggota organisasi non-pemerintah itu menuding, upaya Disdik tersebut melanggar undang-undang. Sebab salah satu undang-undang menegas-kan, bahasa daerah yang dipelihara dengan baik oleh masyarakat juga dipelihara oleh negara.

Menurut Sunaryo, bahasa daerah tersebut harus memi-liki kurikulum tersendiri dan tak boleh digabung dengan materi apa pun.

Kasi Kurikulum Disdik Sumenep, Fajarisman, Senin

(17/12), berujar, Sunaryo se-bagai anggota Tim Nabara terlalu terburu menanggapi hal itu. ”Ini kan masih dalam taraf sosialisasi. Jadi sebai-knya kita tunggu hasil dari sosialisasi kurikulum terse-but,” jelasnya.

Dia menambahkan, apa pun landasan dari perkataan Sunaryo, Fajarisman tetap menyayangkan terlontarnya kata-kata itu. Pernyataan tersebut dinilainya sebagai tindakan yang kurang etis dan tak pantas diucapkan. ”

Menurut saya tetap tidak boleh berkata seperti itu. Se-bab seperti yang saya katakan tadi, ini masih dalam taraf so-sialisasi. Jangan dulu meng-klaim seperti itu,” katanya.

Kasi kurikulum Disdik tersebut menyarankan ke-pada semua pihak untuk tetap menunggu hasil dari sosialisasi. Sebab menu-rutnya, wacana penerapan kurikulum itu sudah ada yang mengurusnya. ”Kita tunggu saja hasil dari tim ahli,” pungkasnya. (aqu/yoe)

Nabara Jangan Main Tuding

Page 11: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

SELASA 18 Desember 2012 11

Bangkalan Tuan Rumahi Madura CupBANGKALAN-Pemilihan

Umum Kepala Daerah (Pe-milukada) yang digelar tiga kabupaten di Madura, tak menyurutkan langkah Pen-gurus Kabupaten (Pengkab) PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Bangkalan untuk menggelar even. Yang digagas adalah Madura Cup. Yakni turnamen perorangan dan beregu se wilayah eks karesidenan Madura, yang selama ini tergelar rutin dua tahunan.

”Kami sedang menggiatlan konsolidasi terkait rencana digelarnya Madura Cup ini,” ungkap Sayyid Hasan, ketua PBSI Bangkalan kemarin.

Tak hanya itu, Sayyid juga berencana mengajukan Bang-kalan sebagai tuan rumah dalam ajang dimaksud. ”Kita berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah,” imbuh Sayyid Hasan.

Mengenai waktu pelaksa-naan, Sayyid Hasan masih belum berani memastikan. Pria tinggi besar itu baru akan memberi komentar setelah kon-solidasi yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait, rampung dilakukan. ”Mengenai jadwal pelaksanaan nanti menyusul,” tutup Sayyid Hasan. (bai/ed)

BULUTANGKIS

AQ Tetapkan Syarat Pelatih Baru P-MU

PAMEKASAN-Kursi kosong pelatih kepala Persepam Mad-ura United (P-MU) rupanya menjadi incaran banyak pela-tih. Buktinya, tak hanya Daniel Roekito yang akan merapat ke kandang Laskar Sape Kerap. Terbaru, Manajer Tim P-MU Achsanul Qasasi mengaku juga menjalin komunikasi intensif dengan Carlos De Melo, eks pemain asal Brasil yang kini

sudah berganti profesi sebagai pelatih. Yang bersangkutan per-nah pernah memperkuat PSM Makassar, Barito Putra serta Persebaya Surabaya.

Menurut rencana, kedua calon pelatih P-MU tersebut akan merapat ke Madura. Tepatnya ke Stadion A. Yani Sumenep, kala P-MU meladeni tantangan Deltras Sidoarjo, besok sore (19/12). Pada kesempatan itu, kedua calon pelatih bisa melihat langsung komposisi pemain P-MU yang disiapkan berlaga di kancah Indonesia Super League (ISL).

”Mereka saya minta untuk melihat materi pemain P-MU

dan mengamati pertandingan terlebih dahulu. Untuk kemu-dian, mereka harus membuat perencanaan strategi dan club plaining strategic dengan men-gacu pada materi pemain yang ada,” jelas Achsanul.

Usai membuat club plaining strategic tersebut, menurut Ach-sanul, keesokan harinya (Kamis, 20/12) dua calon pelatih tersebut akan dipanggil secara terpisah untuk mempresentasikan club plaining strategic yang telah disusun.

”Presentasi program calon pelatih tersebut akan dilak-sanakan di kantor P-MU, di Pamekasan,” imbuhnya.

Pilihan cara tersebut, diakui Achsanul dilakukan dalam rangka merekrut pelatih P-MU secara fair. Sehingga bisa ber-buah positif untuk masa depan prestasi Laskar Sape Kerap. Sehingga tidak ada riak lagi di tengah jalan.

”Jika ada info-info yang pent-ing terhadap kedua calon pela-tih tersebut, bisa disampaikan kepada manajemen. Asal jangan didasari fitnah dan sumber infor-masi yang tidak jelas,” terang Achsanul.

Sementara itu, terkait po-sisi asisten pelatih P-MU serta pelatih P-MU lainnya, yak-ni Jamrawi Jambak (asisten

teknik), Miftahul Hadi (pelatih kiper), Troy Medicana (pelatih fisik) dan Anis Fuad (asisten pelatih), diakui Achsanul jika mereka akan tetap bekerja se-bagaimana biasanya. Kendati nantinya datang pelatih anyar tidak, posisi mereka tidak akan terpengaruh.

”Posisi pelatih lainnya tetap, yang berubah hanya pelatih kepala,” tandas Achsanul.

Selain itu juga, tidak akan ada perubahan mendasar terhadap susunan pemain P-MU yang ada saat ini. Nantinya, atas reko-mendasi pelatih terpilih, hanya akan ada tambahan satu atau dua pemain saja. (bri/ed)

Harus Ajukan Planning Program

Tim Sepak Bola U-21 Pamekasan

PAMEKASAN-Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Sepak Bola Selu-ruh Indonesia (PSSI) Pamekasan tak ingin setengah-tengah dalam mengu-sung target prestasi di arena Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV, di Kab. Madiun mendatang. Yakni, sebagai finalis dari cabang olahraga (cabor) paling favorit tersebut.

Target tersebut, sebagaimana dis-ampaikan Abd. Mukti, Wakil Ketua I PSSI Pamekasan. Alasannya, karena prestasi sepak bola Pamekasan dalam ajang Poprov, selama ini selalau gagal di tahap pra-porprov.

”Kami ingin prestasi sepak bola Pa-mekasan beriringan dengan seniornya, yakni Persepam Madura United (P-MU) yang lolos ke ISL. Sedang target kami adalah lolos ke babak final por-prov,” jelas Abd. Mukti.

Dalam rangka meraih prestasi terse-but, diakui Mukti, pelaksanaan rekrut-men pemain dilakukan sangat selektif. Pada pertandingan uji coba melawan P-MU kemarin, diakui Mukti sebagai proses seleksi pemain U-21 Pamekasan yang akan diturunkan di ajang Porprov IV mendatang.

”Saat ini Kami kumpulkan 28 pemain terpilih. Mereka akan kami kerucut-kan menjadi 25 pemain sebagaimana

kuota dari KONI Pamekasan,” ungkap Abd. Mukti.

Usai proses seleksi yang akan segera selesai dalam waktu dekat ini, Mukti me-rencanakan pemusatan latihan. Itu, bakal digelar hingga adanya kepastian jadwal pertandingan pra-Porprov sepak bola.

”Jadwal pra-Porprov hingga kini memang belum kami terima. Tapi usai melaksanakan seleksi, akan ada

pemusatan latihan khusus tim U-21 cabor sepak bola,” pungkas Mukti.

Berdasar informasi yang disampaikan Sobie, tim pelatih U-21 Pamekasan, sebelum mengerucut 28 pemain, se-belumnya terdapat 34 pemain seleksi. Pengerucutan jumlah hingga 25 pe-main akan dilakukan jika anak didiknya sudah menjalani tiga kali pertandingan uji coba. (bri/ed)

Target Lolos Pra-Porprov Wilayah Madura

KM/TABRI S. MUNIR

OPTIMISTIS: Pengurus PSSI Pamekasan bersama tim pelatih U-21 Pamekasan.

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

ADU KONSEP: Carlos De Melo (kiri) dan Daniel Rukito, dua calon pelatih yang diharapkan bisa menularkan ilmunya saat dipercaya menukangi Laskar Sape Kerap di kancah ISL mendatang.

Page 12: Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

SELASA 18 Desember 201212

Han Sang Min TerpentalPagi Ini, Laskar Sape Kerap ke Sumenep

PAMEKASAN-Masa transisi berlaku di kepe-mimpinan pelatih Persepam Madura United (P-MU). Usai merumahkan Mustaqim, Laskar Sape Kerap kini dijabat Carteker Jamrawi Jambak. Kondisi tersebut tentunya berimbas ke internal tim kebangaan masyarakat Madura ini.

Setidaknya, itu tergambar nyata dalam sua-sana latihan serta pengambilan keputusan penting di tim P-MU. Dimana saat ini di-lakukan bersama-sama oleh tim pelatih yang ada, serta pemain. Hal itu tentunya jauh berbeda dengan kebiasaan ketika Mustaqim masih pelatih kepala P-MU.

Semisal penentuan kapan akan bertolak ke Sumenep, dalam rangka meladeni tan-tangan Deltras Sidoarjo yang akan dilak-sanakan di Stadion A. Yani Sumenep, besok (19/12). Terkait penentuan waktu bertolak ke Sumenep ini, Jamrawi mempersilakan sejumlah pemain berembuk terlebih dahulu.

”Untuk saat ini, keputusan me-mang harus dilakukan bersama-sama dengan pemain. Sedang posisi saya hanya menyampai-kan kepada manajemen. Sebab pemain sebenarnya sudah tahu program yang akan dihadapinya dalam beberapa hari ini,” jelas Jamrawi.

Dari hasil rembuk antar-pe-main, disepakati jika mereka akan bertolak ke Sumenep pagi harinya, sebagaimana dilakukan beberapa hari lalu menjelang pertandingan melawan Persebaya DU Surabaya. Untuk kemu-dian, melakukan latihan pagi di Sumenep.

”Kami merasa lebih enak jika di Sumenep lang-sung melakukan latihan,” jelas Tassio Bako, el capitino P-MU.

Rencana mereka, rombongan P-MU akan bertolak ke Sumenep pukul 06.00 untuk kemudian melaku-

kan latihan di lapangan Stadion A. Yani Sumenep, hingga pukul 09.00.

Sementara itu, satu pemain seleksi yang pernah diturunkan dalam pertandingan antara P-MU kontra Persebaya DU, Han Sang Min, su-dah resmi gagal dalam perebutan jatah pemain asing Asia di P-MU. Pemain tersebut sebagaimana disam-

paikan Arif, tim asistensi manajemen P-MU sudah dipulangkan kemarin

(16/12). Alasannya, karena yang bersangkutan secara skill

dan teknis permainan dianggap tidak layak bermain di P-MU.

Nasib Han Sang Min berbeda den-gan Amaobi Uzow-uru. Pemain asal V i e t n a m y a n g hingga saat ini masih mengala-mi cedera, masih diterapi khusus oleh dokter di Surabaya, dengan

diantar Troy Medi-cana, pelatih fisik Las-

kar Sape Kerap. (bri/ed)

SAYONARA: Setelah menunjukkan kemahirannya

mengolah si kulit bundar saat P-MU tanding lawan

Persebaya DU, manajemen akhirnya mencoret pemain

Cina, Han San Min, dari skuad Laskar Sape Kerap.

SAINAL ABIDIN

KetuaIRFAN HIDAYAT

Sekretaris

ASOSIASI KONSTRUKSI PEMBORONG INDONESIAASKOPINDO KABUPATEN SAMPANG

Mengucapkan

Bersiap Ladeni Deltras Sidoarjo

PAMEKASAN-Pelan tapi pasti, bebak psikis yang diemban pe-main Persepam Madura United (P-MU) mulai lepas. Itu, seiring hasil seri lawan Persebaya Divisi Utama (Persebaya DU) Surabaya, beberapa hari lalu. Terbukti, me-ladeni juniornya tim U-21 Pame-kasan yang akan disiapkan ke are-na Porprov IV Jatim mendatang, Indriyanto dan kawan-kawan mulai bisa tampil lepas. Hasilnya, Laskar Sape Kerap memperdayai juniornya 3-0 (0-0).

Sparring antara P-MU melawan tim U-21 Pamekasan tersebut, di-langsungkan di Lapangan Kowel Pamekasan, kemarin sore (17/12).

Skuad P-MU yang dipimpin Jamrawi Jambak selaku carteker pelatih P-MU, dalam melayani juniornya tersebut menurunkan pemain kelas kedua. Hanya ada tiga pemain lapis pertama yang diturunkan dalam laga yang berlangsung di bawah guyuran hujan dan lapangan becek serta licin tersebut. Yakni Khairul Mashuda, Indriyanto Nugroho dan Fachruddin.

Mengawali pertandingan yang berdurasi 2 x 40 menit, anak-anak P-MU awalnya terlihat masih terbebani tekanan psikis harus menang. Sehingga press-ing permainan yang ditampil-kan terkadang kasar. Beberapa peluang gol sebenarnya sempat terjadi sepanjang babak pertama ini. Sayangnya, penyelesaian akhir dari Ervan Hidayatullah, Fahad Al Dossary dan Indriyanto Nugroho masih gampang dimen-tahkan kiper U-21 Pamekasan. Sehingga pada babak pertama, tak satupun gol tercipta.

Memasuki babak kedua, Jam-

rawi menarik Fahad untuk ke-mudian digantikan Issac Jober. Termasuk menarik Hussein Akil dan memasukkan Rossi Nopri-hanis. Perubahan pola serangan P-MU mulai tampak. Serangan P-MU mulai tertata rapi. Berbagai peluang gol tersaji.

Terlihat pada menit ke-10, Ervan Hidayatullah hanya berhadapan satu lawan satu dengan kiper Tim U-21 Pamekasan. Sayang, ten-dangan kaki kirinya masih belum menemui sasaran, sehingga tak terjadi gol.

Memasuki menit ke-15, P-MU akhirnya bisa menggetarkan ga-wang juniornya. Itupun didapat melalui titik putih. Rossi Nupri-hanis yang menjadi eksekutor mampu menyelesaikannya den-gan baik.

Mulai terpecah kebuntuan mencetak gol, menjadikan per-mainan P-MU terus bangkit. Tak

heran, 10 menit akhir dari pertand-ingan tersebut berturut-turut ter-jadi dua gol. Masing-masing dari kaki Issac Jober dan Sudirman.

”Soal hasil pertandingan, saya belum bisa berkomentar apa-apa. Tetapi melihat pemain, disaat masa transisi saat ini, mereka terlihat mampu menjaga kekom-pakan dan tetap bersikap pro-fesional,” jelas Jamrawi yang mendampingin latihan pemain P-MU sejak sore kemarin.

Sementara itu, sejumlah pemain P-MU yang diproyeksikan sebagai starting eleven dalam pertandin-gan uji coba P-MU kontra Deltras Sidoarjo besok (19/12), banyak yang tak diturunkan. Seperti Michel Orah, Khusnul Yuli, Osas Saha dan duo stoper jangkung Tas-sio Bako-Firly Apriyansyah.

”Mereka perlu istirahat untuk me-ladeni pertandingan Deltras Sido-arjo besok,” jelas Jamrawi. (bri/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

HEADING: Sundulan Khokok Roniarto (3) di depan mulut gawang Tim U-21 Pamekasan masih belum menemui sasaran.

Simpan Pemain Utama, Menang 3-0

(staqim, Laskar Sape Jamrawi Jambak. rimbas ke internal Madura ini.nyata dalam sua-bilan keputusan ana saat ini di-im pelatih yangtentunya jauh

ketika Mustaqim

akan bertolak meladeni tan-

akan dilak-Sumenep, uan waktu Jamrawipemain

an me-sama-dang

mpai-ebabtahu

pinya jelas

pe-eka ep

na u

p gSumenep, hingga p

Sementara itu, sayang pernah dipertandingan anPersebaya DU, Hdah resmi gagaljatah pemain asiPemain tersebut se

paikan Arif, tim asiP-MU sudah dipu

(16/12). Alasabersang

dan tdianbe

NMguV

dcana

kar Sap

Smenunj

mesaat

Persebakhirn

Cina, Han

KM/TABRI S. MUNIR

KM/TABRI S. MUNIR

BERKELIT: Pemain asing P-MU, Hussein Akil (21) melepaskan diri dari hadangan pemain Tim U-21 Pamekasan, kemarin.