171
PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SDIT LATANSA CENDEKIA TANGERANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Dian Mas Utami NIM 11140182000032 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SDIT

LATANSA CENDEKIA TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Dian Mas Utami

NIM 11140182000032

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DISDIT

LATANSA CENDEKIA TANGERANG

SIcipsi

Di巧 Jum untuk Melllenuhi Gelar Sagana Pendidikan(S.Pd)pada Fakultas IImu

Tarbiyah dan Ke〔 興man

C)leh:

Dian Mas UtamlNIDI。 11140182CXH132

Di bawah bimbingan,

Pembimbing I

Dra.Nurdelima Wamwu、 M.PdNIP.196710202001122001

測 RUSAN MANA』EMEN PENDⅡ)IKAN

FAKIIILTASILMU TARBIYAⅡ DAN KEGURUAN

UNIVERSITASISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAⅡ

JAKARTA

2018

Eva Fitriati,MA

Page 3: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul *Pengelolaan Media Pembelajaran di SDIT LatansaCendekia Tangerang'. Disusun oleh Dian lVlas Utami, NIIV[. 11140182fim32,Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingandan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidangm.maqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pihak fakultas.

Jよarta,8 Juni 2018

Yang mengesahkan,

Pembimbing I

E)ra.Nurdelima Waruwu,M.PdNIP.196710202001122001

Page 4: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi berjudul “Pengelolaan Media Pembelajaran Di SDIT Latansa

Cendekia Tangerang” disusun oleh Dian Mas Utami, NIM: 11140182000032,

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 08

Agustus 2018 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh

gelar Sarjana S1 (S.Pd) di bidang Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 30 Agustus 2018

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan MP)

Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd

NIP. 19661009 199303 1 004

..........................

..........................

Sekretaris Jurusan MP

Abdul Ghofur, M.A

NIP. 19681208 199703 1 003

..........................

..........................

Penguji I

Yudhi Munadi, M.Ag

NIP. 19701203 199803 1 003

..........................

..........................

Penguji II

Dr. Teuku Rusman N, M.Pd

NIP. 19670525 199512 1 001

..........................

..........................

Mengetahui,

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 5: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

UJI REFERENSI

Seluruh refrensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul*Pengelolaan Media Pembelajaran Di sDrr Latansa cendekia Tangerang,,yang disusun oleh Dian Mas Utami, NIM. 11140182m032, Program StudiManajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakartatelah diuji kebenarannya oleh dosenpembimbing skripsi pada tanggal 8 Juni 2018

Jakarta, 8 Juni 2018

Yang mengesahkan,

Pembimbing II

Eva Fitriati. MA

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

SIIRAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang berta■ (h tangan di bawah ini:

Nama l Dian Mas Utalnl卜Π■江 :11140182000032

Fakultas

Jurusan

:1lmu「rarbiyah dan ICcguruan

:Manttemen Pendidikan

4ヽENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bah、va slcipsi }ang bcrJudul Pengelolaan ■lredia Pembelajaran Di SDIT

Lammsa cendetta Tangerallg adalah bcnar hasil kawa scndiri di ba、vah

billabingan

Pembimbing I

Nalna :E)ra.Nurdelima WaruⅥuン トl Pd

NIP : 196710202001122001

Pembilnbing II

Nama l Eva FitFiati,卜 仏

NIP i

Dcmikian surat pcmyataan ini saya buat dcngan scbcnar― bcnarnya dan saya siap

lllencrilna scgala konsckuensi apabila tcrbukti bah、 va skripsi ini bukan hasil kawa

scnd」 .

Jakarta,8 Juni 2018

NIas Utami

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

i

ABSTRAK

Dian Mas Utami (NIM 11140182000032), Pengelolaan Media Pembelajaran

Di SDIT Latansa Cendekia Tangerang. Skripsi Program Strata Satu (S-1)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018

Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di sekolah, media

pembelajaran merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Media

pembelajaran dianggap sebagai alat yang dapat membantu proses belajar mengajar

dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat

tercapainya tujuan pembelajaran. penelitian dengan judul “Pengelolaan Media

Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia”, memiliki rumusan masalah yaitu

bagaimana pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia, apa saja

hambatan/kendala yang dihadapi dalam pengelolaan media pembelajaran di SDIT

Latansa Cendekia, dan apa saja upaya yang dilakukan dalam mengatasi

hambatan/kendala dalam pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia, untuk mengetahui hambatan/kendala

yang dihadapi dalam pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia,

dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan/kendala

dalam pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data

observasi, wawancara, dan studi dokumen. Sumber data dalam penelitian ini yaitu

peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, perwakilan guru dan atau

pengelola media serta perwakilan siswa.

Berdasarkan analisa data yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan

bahwa dalam hal perencanaan, SDIT Latansa Cendekia membuat perencanaan

dengan mencocokkan materi yang akan diajarkan dengan media yang tersedia,

serta membuat media sendiri berdasarkan kebutuhan pembelajaran. Selanjutnya,

dalam hal pengadaan, SDIT Latansa Cendekia melakukan pengadaan media

sesuai dengan kebutuhan media pembelajaran dengan mencatat media apa saja

yang diperlukan dan melaporkan bilamana ada beberapa media pembelajaran yang

sudah harus diganti, hilang, rusak dan harus diperbaiki. Sedangkan dalam hal

pemeliharaan, kepala sekolah SDIT Latansa Cendekia memberikan kesadaran

kepada guru dan siswa untuk merawat dan memelihara media pembelajaran yang

tersedia. Dan dalam pelaksanaannya, pemeliharaan media pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik. Meskipun dalam pelaksaanaan pengelolaan media

pembelajaran tidak terlepas dari segala macam hambatan, namun sekolah selalu

berupaya untuk mengatasi hambatan tersebut dengan sebaik mungkin.

Kata kunci: Perencanaan, Pengadaan, Pemeliharaan, Media Pembelajaran.

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

ii

ABSTRACT

Dian Mas Utami (NIM 11140182000032), Management Of Instructional Media

At SDIT Latansa Cendekia Tangerang. Minithesis Strata1 (S-1) Faculty of

Tarbiyah and Teaching Science, Islamic State University Syarif Hidayatullah

Jakarta.

In the implementation of learning process in school, learning media is one

of the most important element. Learning media is considered as a tool that can

help the learning process and serves to clarify the meaning of the message

conveyed, so that it can achieve the purpose of learning. a research entitled

"Management of Learning Media at SDIT Latansa Cendekia", has a problem

formulation that is how the management of learning media at SDIT Latansa

Cendekia, what are the obstacles faced in the management of instructional media

at SDIT Latansa Cendekia, and what efforts are made in overcoming obstacles /

obstacles in the management of instructional media at SDIT Latansa Cendekia.

The purpose of this research is to know the management of instructional media at

SDIT Latansa Cendekia, to know the obstacles faced in the management of

instructional media at SDIT Latansa Cendekia, and to know the effort done in

overcoming obstacles / obstacles in the management of instructional media at

SDIT Latansa Cendekia.

This research uses descriptive method with qualitative approach. This

research uses observation data collection techniques, interviews, and document

studies. Sources of data in this study are researchers conducted interviews with

principals, representatives of teachers and / or media managers and student

representatives.

Based on data analysis conducted, it is concluded that in planning, SDIT

Latansa Cendekia make a plan by matching the material that will be taught with

available media, and make their own media based on learning needs.

Furthermore, in the case of procurement, SDIT Latansa Cendekia performs media

procurement in accordance with the needs of instructional media by recording

any media required and reporting when there are some learning media that have

to be replaced, lost, damaged and must be repaired. While in terms of

maintenance, the headmaster of SDIT Latansa Cendekia provides awareness to

teachers and students to care for and maintain the available learning media. And

in the implementation, the maintenance of learning media has been done well.

Although the implementation of learning media management can not be separated

from all kinds of obstacles, but the school always try to overcome these obstacles

with the best possible.

Keywords: Planning, Procurement, Maintenance, Instructional Media.

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan hidup, kebahagiaan, rahmat, dan karunia-Nya, memberikan

akal dan pikiran kepada manusia sehingga mampu untuk berkarya dalam

kehidupan sehari-hari. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Baginda

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah

mengantarkan umatnya dari jaman kegelapan hingga jaman yang terang

benderang, dan semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, atas izin Allah SWT penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “Pengelolaan Media Pembelajaran Di SDIT

Latansa Cendekia Tangerang” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit

kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras, do’a,

perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Abdul Ghofur, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

iv

5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran

membimbing, memberikan motivasi dan mengarahkan proses penulisan

skripsi ini.

6. Eva Fitriati, MA selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran membimbing,

memberikan motivasi dan mengarahkan proses penulisan skripsi ini.

7. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan arahannya kepada penulis.

8. Seluruh dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan segenap ilmu dan keahlian dengan ketulusan dan dedikasi

yang tinggi selama perkuliahan.

9. Dewi Utami, S.Pd, MM selaku kepala SDIT Latansa Cendekia dan seluruh

guru yang telah memberikan izin, memfasilitasi penulis, dan meluangkan

waktunya untuk mengisi angket guna mendapatkan informasi penelitian.

10. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sudarno dan Ibunda Siswanti yang

telah memberikan cinta, kasih sayang, selalu mendoakan tanpa pamrih,

membimbing dan memotivasi serta memberikan dukungan moral maupun

materil.

11. Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva

Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa menemani

dalam suka maupun duka.

12. Sahabat Grup Berkah, Ratna Sari, Syahrina Rahmaniah, Rifda Herlani,

Atika Kheirini Selsy, Neneng Handayani, dan Lutfiatuzzahroh yang selalu

memberikan semangat, senantiasa menemani, membuat hari-hari menjadi

lebih berwarna dengan keceriaan dan canda tawa.

13. Kawan seperjuangan Manajemen Pendidikan angakatan 2014 yang telah

memberi banyak kesempatan untuk belajar bersama dan memberikan

dukungannya kepada penulis.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

terbatasnya pengalaman dan masih minimnya ilmu yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan

demi penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi

semua pihak yang terlibat. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Jakarta, 25 Mei 2018

Penulis

Dian Mas Utami

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

UJI REFERENSI

SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................................... 8

A. Deskripsi Teoretik ............................................................................... 8

1. Media Pembelajaran ......................................................................... 8

a. Definisi Media Pembelajaran ...................................................... 8

b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran .................................................... 12

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ................................. 14

d. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ............................. 15

2. Pengelolaan..................................................................................... 20

a. Definisi Pengelolaan .................................................................. 20

b. Fungsi-Fungsi Pengelolaan ........................................................ 21

c. Prinsip-Prinsip Pengelolaan ....................................................... 22

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

vii

d. Keterampilan-Keterampilan Pengelolaan .................................. 23

3. Pengelolaan Media Pembelajaran ................................................... 25

a. Definisi Pengelolaan Media Pembelajaran ................................ 25

b. Perencanaan Pengadaan Media Pembelajaran ........................... 26

c. Pengadaan Media Pembelajaran ................................................ 31

d. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran ...................... 37

e. Pemeliharaan Media Pembelajaran ............................................ 45

f. Pengembangan Media Pembelajaran ......................................... 48

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 54

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 54

B. Metode Penelitian .............................................................................. 55

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................... 56

D. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 58

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................................... 60

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 64

A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................... 64

1. Sejarah Singkat SDIT Latansa Cendekia ....................................... 64

2. Profil SDIT Latansa Cendekia........................................................ 64

3. Visi dan Misi SDIT Latansa Cendekia ........................................... 66

4. Struktur Organisasi SDIT Latansa Cendekia ................................. 68

5. Sarana dan Prasarana SDIT Latansa Cendekia .............................. 71

6. Kondisi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDIT Latansa .......... 73

7. Kurikulum SDIT Latansa Cendekia ............................................... 74

8. Ekstrakurikuler SDIT Latansa Cendekia ........................................ 75

9. Prestasi SDIT Latansa Cendekia .................................................... 76

B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 77

1. Perencanaan Media Pembelajaran .................................................. 77

2. Pengadaan Media Pembelajaran ..................................................... 82

3. Pemeliharaan Media Pembelajaran ................................................ 87

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

viii

4. Hambatan dalam Pengelolaan Media Pembelajaran ...................... 95

5. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi Hambatan Pengelolaan .. 99

C. Pembahasan Hasil Temuan ............................................................ 102

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 104

A. Kesimpulan ...................................................................................... 104

B. Saran-Saran ..................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 109

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian.................................................................. 54

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah ............................... 58

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru dan Siswa .............................. 59

Tabel 4.1 Profil SDIT Latansa Cendekia ............................................................ 64

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SDIT Latansa Cendekia ................................... 69

Tabel 4.3 Data Rombongan BelajaR Siswa SDIT Latansa Cendekia ................. 73

Tabel 4.4 Ekstrakurikuler SDIT Latansa Cendekia ............................................ 74

Tabel 4.5 Prestasi SDIT Latansa Cendekia ......................................................... 75

Tabel 4.6 Media Pembelajaran SDIT Latansa Cendekia .................................... 89

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Gedung SDIT Latansa Cendekia ..................................................... 70

Gambar 4.2 Masjid .............................................................................................. 70

Gambar 4.3 Salah Satu Ruang Kelas .................................................................. 70

Gambar 4.4 Laboratorium Komputer .................................................................. 70

Gambar 4.5 Perpustakaan.................................................................................... 71

Gambar 4.6 Laboratorium IPA ........................................................................... 71

Gambar 4.7 Kegiatan Outbond ABK .................................................................. 72

Gambar 4.8 Dewan Guru SDIT Latansa Cendekia ............................................. 72

Gambar 4.9 Koleksi Penghargaan ....................................................................... 76

Gambar 4.10 Proyektor dan Kamera ..................................................................... 90

Gambar 4.11 Media Belajar Al-Qur’an ................................................................ 91

Gambar 4.12 Alat Belajar T3Q ............................................................................. 91

Gambar 4.13 Bulu Tangkis ................................................................................... 91

Gambar 4.14 Bola, Suttlekock, kasti ..................................................................... 91

Gambar 4.15 Sound ............................................................................................... 91

Gambar 4.16 Alat Peraga Matematika Gasing ...................................................... 91

Gambar 4.17 Komputer ......................................................................................... 92

Gambar 4.18 Alat Peraga IPA ............................................................................... 92

Gambar 4.19 Media Gambar ................................................................................. 92

Gambar 4.20 Buku Bacaan ................................................................................... 92

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

2. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Guru

3. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara dengan Siswa

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan Nasional di Indonesia mengenai upaya pemerintah

untuk mencerdaskan bangsa Indonesia yaitu lewat pembangunan Nasional

Indonesia di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dalam

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945, yang memungkinkan warganya

mengembangkan diri sebagai bangsa Indonesia seutuhnya. Hal ini selaras

dengan fungsi pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang RI

No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang sistem pendidikan Nasional yaitu

sebagai berikut:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perwujudan pembangunan

pendidikan harus terus menerus memerlukan peningkatan dan penyempurnaan

dalam sistem pendidikannya, terutama dalam penyelenggaraan proses

pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di sekolah, media

pembelajaran merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Media

pembelajaran dianggap sebagai alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

1 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional

(sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 8.

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

2

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan

sempurna.2

Pada prinsipnya, media pembelajaran berguna untuk memudahkan siswa

belajar memahami sesuatu yang mungkin sulit atau menyederhanakan sesuatu

yang kompleks sehingga pembelajaran yang disampaikan dapat membuahkan

hasil. Prinsip tersebut mengisyaratkan perlunya penggunaan media sebagai

penyaluran pesan-pesan dan penyajian informasi sehingga informasi yang

disampaikan kepada siswa dapat diterima dan diserap dengan baik dan

akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan

dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan serta terjadi perubahan atau

peningkatan terhadap kemampuan dasar anak yaitu kemampuan kognitif,

bahasa, sosial emosional, dan kemampuan dasar lainnya. Dan dalam

pelaksanaannya, diharapkan kemampuan guru dalam pengelolaan media

pembelajaran yaitu kemampuan guru dalam membuat sebuah perencanaan, di

mana perencanaan tersebut menyangkut dengan media apa yang diperlukan

siswa dan media apa yang dapat menumbuh kembangkan kemampuan-

kemampuan anak serta menyediakan media yang di butuhkan oleh siswa.

Kebutuhan akan media semakin hari semakin meningkat seiring

perkembangan teknologi saat ini dan diharapkan sekolah dapat merencanakan,

menyediakan dan memelihara media pembelajaran, serta diharuskan

kemampuan guru dalam mengelola media pembelajaran dengan baik sehingga

media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan tujuan pendidikan

dapat tercapai. Apabila media pembelajaran tidak dapat dikelola dengan baik

oleh guru, maka pembelajaran akan berlangsung kurang menarik. Hal tersebut

akan mengakibatkan rendahnya daya tarik siswa untuk mengikuti pembelajaran

secara optimal.

Pada dasarnya setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda

dengan pelajaran lainnya. Oleh karena itu, masing-masing mata pelajaran pun

memerlukan media pembelajaran yang berbeda pula. Dalam menyelenggarakan

2 Cecep Kustandi, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2011), hal. 8.

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

3

pembelajaran guru pastinya memerlukan media yang dapat mendukung

kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan

dukungan media pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya

menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai

dengan media pembelajaran yang telah disiapkan guru. Sebab, guru

membutuhkan media pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran.

Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran,

dukungan dari media pembelajaran sangat penting dalam membantu guru.

Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah

sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga

pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran, media

pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar

mengajar.

Pengelolaan media pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan

dengan cara merencanakan, mengadakan, memelihara, serta mengembangkan

media pembelajaran yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dan digunakan

dalam sebuah lembaga pendidikan.

Pada hakikatnya, kemampuan masing-masing sekolah dalam melengkapi

media pembelajaran pun beragam. Bagi sekolah-sekolah yang memiliki

pembiayaan yang besar tidak ada kendala dalam melengkapi media

pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru pengampu pelajaran, sebaliknya

untuk sekolah-sekolah yang kekurangan dukungan media pembelajaran

menjadikan guru harus bekerja ekstra keras. Kesenjangan yang mencolok

dalam melengkapi media pembelajaran pastinya juga akan memberikan

pengaruh terhadap keberhasilan proses belajar.

Mengingat pentingnya media pembelajaran dalam kegiatan

pembelajaran, maka siswa, guru dan kepala sekolah akan terkait secara

langsung. Siswa akan lebih terbantu dengan dukungan media pembelajaran.

Tidak semua siswa mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga

penggunaan media pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya

yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, maka guru

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

4

akan terbantu dengan dukungan media pembelajaran tersebut. Sedangkan

kepala sekolah berkewajiban sebagai pihak yang paling bertanggung jawab

terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain

merencanakan dan menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara media

pembelajaran yang telah dimiliki.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di SDIT Latansa Cendekia

bahwa peran media pembelajaran memang sangat dibutuhkan dalam setiap

kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan hasil pengamatan awal dapat

diketahui bahwa sekolah ini sudah menerapkan pengelolaan media

pembelajaran dengan baik namun masih terdapat beberapa kekurangan, terlihat

bahwa dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah

SDIT Latansa Cendekia, bahwa di sekolah ini media yang digunakan dalam

pembelajaran belum dapat menarik perhatian siswa, hal ini diakibatkan oleh

beberapa faktor diantaranya, ketersediaan jumlah media pembelajaran masih

terbatas, hal tersebut dikarenakan biaya yang digunakan untuk pengadaan

media pembelajaran masih minim. Dapat diketahui bahwa dalam penggunaan

LCD/Proyektor masih digunakan secara bergantian antar kelas. Selain itu, tidak

tersedianya ruangan khusus untuk penyimpanan seluruh media pembelajaran,

sehingga media pembelajaran yang telah digunakan disimpan secara terpisah di

beberapa ruangan. Hal tersebut tentu saja membuat pengawasan terhadap

pemeliharaan media pembelajaran yang ada di sekolah menjadi kurang

optimal, meskipun kesadaran dan kerjasama warga sekolah dalam memelihara

media pembelajaran sudah mulai terbentuk.3

Berangkat dari permasalahan di atas perlu adanya perhatian terhadap

pengelolaan media pembelajaran, agar siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran di kelas. Selain itu dalam mengembangkan kemampuan belajar

siswa juga perlu adanya proses pembelajaran yang menyenangkan dan

menarik. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik

perhatian siswa untuk belajar adalah dengan menggunakan media yang tepat

3 Dewi Utami, Hasil Wawancara dengan Kepala SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 02

Februari 2018.

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

5

dan sesuai dengan materi pembelajaran. Oleh karena itu, disamping guru

dituntut untuk mampu memanfaatkan media pembelajaran yang akan

digunakan, guru dan warga sekolah juga dituntut untuk mengelola media

pembelajaran dengan baik. Pengelolaan tersebut dapat dimulai dari

perencanaan mengenai media yang akan disediakan, kemudian pengadaan

media yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa hingga kepada pemeliharaan

media pembelajaran yang telah disediakan dalam proses pembelajaran.

Berpijak pada latar belakang di atas, maka penulis ingin meneliti lebih

lanjut mengenai pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cedekia.

Tujuan penulisan adalah ingin mengetahui bagaimana pengelolaan media

pembelajaran di sekolah tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang di atas,

maka penulis mengambil judul “Pengelolaan Media Pembelajaran di SDIT

Latansa Cendekia Tangerang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Minimnya biaya untuk pengadaan media pembelajaran siswa.

2. Minimnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran.

3. Belum tersedia ruangan khusus untuk penyimpanan media pembelajaran.

4. Belum optimalnya pengawasan yang dilakukan terhadap pemeliharaan

media pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan pengkajian teoritis dan penelitian serta menghindari

pembahasan yang terlalu luas dalam penelitian ini, maka masalah yang akan

dibahas yaitu hanya pada pengelolaan media pembelajaran meliputi

perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT

Latansa Cendekia.

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

penelitian ini dapat merumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimana pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia?

2. Apakah hambatan/kendala yang dihadapi dalam pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia?

3. Apakah upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan/kendala dalam

pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian skripsi in i yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan media pembelajaran di SDIT

Latansa Cendekia.

2. Untuk mengetahui apakah hambatan/kendala yang dihadapi dalam

pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia.

3. Untuk mengetahui apakah upaya yang dilakukan dalam mengatasi

hambatan/kendala dalam pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang terkait, adapun manfaat dapat ditinjau secara teoritis dan praktis sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi dalam

meningkatkan pengetahuan peneliti sendiri sehingga mampu menghasilkan

penelitian yang lebih mendalam dan penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang

pengelolaan dan media pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

7

Untuk meningkatkan kompetensi yang ada sehingga dapat melaksanakan

tugas dan fungsi manajerial pendidikan.

b. Bagi Guru

Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola media pembelajaran

dan mengembangkan profesionalisme keguruan.

c. Bagi Peneliti Lain

Memberikan informasi serta wawasan baru mengenai permasalahan

pengelolaan media pembelajaran yang terjadi di lapangan.

d. Bagi Sekolah

Sebagai informasi dan masukan dalam upaya peningkatan pengelolaan

media pembelajaran di sekolah.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

8

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur

informasi belajar atau penyalur pesan.4 Di samping sebagai sistem

pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut

Fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua

pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media

menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang

efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar dengan siswa dan isi

pelajaran.5 Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan

pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran

mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat

disebut media.

Gagne’ dan Briggs Secara implisit mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,

tape recorder, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik,

dan komputer.6 Dengan kata lain, media adalah sumber belajar atau

wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Sedangkan menurut Heinich dan kawan-kawan, media merupakan

alat saluran komunikasi. Dalam proses pembelajaran, media itu terdapat

4 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010),

Cet. 5, h. 120. 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Cet. 13, h. 3.

6 Ibid.

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

9

pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya

merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut

disampaikan oleh guru kepada siswa melalui suatu media.7

Pendapat lainnya, yaitu Yusuf Hadi Miarso membatasi pengertian

media dengan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

siswa untuk belajar. Selain pengertian yang telah disebutkan di atas,

terdapat pengertian media yang lebih luas. Sebagaimana dikemukakan

oleh Gerlach dan Ely media adalah “A medium, conceived is any person,

material or event that establishs condition which enable the lerner to

acquire knowledge, skill, and attitude”, Menurut Gerlach secara umum

media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang

menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap.8

Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya perantara seperti TV,

radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai

sumber belajar atau kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata,

simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah

keterampilan.

Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya

berperan sebagai komunikasi atau penerima pesan, bisa saja siswa

bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi

seperti itu, maka terjadi apa yang disebut sebagai komunikasi dua arah

bahkan komunikasi banyak arah. Dalam bentuk komunikasi

pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih

meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi.

7 Asep Henry Hernawan. dkk, Media Pembelajaran Sekolah Dasar, (Bandung: UPI

PRESS, 2008), h. 3. 8 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012),

hal. 204.

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

10

Artinya, proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada

komunikasi antara penerima pesan dengan penyalur pesan lewat media

tersebut.

Apabila media adalah sumber belajar, maka secara luas media

dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang

memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti

yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan

bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak

didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat

mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau

kelimat tertentu. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna

bahan daripada tanpa bantuan media.

Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa

saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pengajaran.

1) Media Sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah

suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah

yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam

menyampaikan pesan-pesan dari materi pelajaran yang diberikan oleh

guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka

materi pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak

didik, terutama materi pelajaran yang rumit atau kompleks.

Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang

bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan

alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat

memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik,

gambar, dan sebagainya. Behan pelajaran dengan tingkat kesukaran

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

11

yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak

didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan.9

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi memudahkan jalan

menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan

keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media

mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang

cukup lama. Maka dari itu kegiatan belajar anak didik dengan bantuan

media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik

daripada tanpa bantuan media.

Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak

bisa sembarangan menurut sekehendak hai guru. Tetapi harus

memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan. Media yang dapat

menunjang tercapainya tujuan pengajaran tentu lebih diperhatikan.

Sedangkan media yang tidak menunjang tentu saja tidak boleh

digunakan dalam proses belajar. Kompetensi guru sendiri patut

dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau tidak mempergunakan

media tersebut. Jika tidak, maka jangan mempergunakannya, sebab

hal itu akan sia-sia dan mengacaukan jalannya proses belajar

mengajar.

Maka, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam

poses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk

membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.

2) Media Sebagai Sumber Belajar

Media sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru

memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis

media pembelajaran yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu

pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru

dapat membawa bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di

kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan

9 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 121.

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

12

mengenai benda tersebut. Maka benda itulah yang dijadikan sebagai

sumber belajar.

Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif,

visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini

tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan

instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri.

Anjuran agar menggunakan media dalam pengajaran terkadang

sukar dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk membelinya.

Menyadari akan hal itu, maka disarankan kembali untuk tidak

memaksakan pihak sekolah untuk membeli, tetapi cukup membuat

media pembelajaran yang sederhana dan memanfaatkan keterampilan

yang ada selama menunjang tercapainya tujuan pengajaran.10

Dari beberapa pengertian yang dijelaskan di atas, dapat

disimpulkan bahwa media adalah alat bantu fisik yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, serta keinginan siswa untuk belajar.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan

petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan

oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya.

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpan,

dan merekontruksi, suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau

objek diurut dan disusun kembali dengan media, seperti fotografi,

video tape, audio tape, disket komputer, compact disk dan film. Suatu

objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video dengan

mudah dapat direproduksi, bisa kapan saja diperlukan. Dengan ciri

fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek

yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa

mengenal waktu.

10

Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 123.

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

13

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena

media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga

menit dengan teknik pengambilan gambar.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan

kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan

stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau

beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu,

tetapi juga media tersebut misalnya rekaman video, file pada

komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan

kapan saja.11

Sekali informasi dapat direkam dalam format media apa saja,

maka ia dapat diproduksi beberapa kali dan siap untuk digunakan

secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-

ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan

terjamin sama atau sama dengan aslinya.

Dari ketiga ciri di atas, dapat diketahui bahwa media

menggambarkan kemampuan yang berbeda-beda terhadap suatu objek

atau peristiwa, mulai dari dari menyimapan, merekam, merekontruksi,

memanipulasi, dan mentranportasi, yang secara bersamaan kejadian

tersebut dapat disajikan kepada siswa dengan stimulus yang relatif

sama mengenai kejadian tersebut.

11

Cecep Kustandi, op. cit., h. 13.

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

14

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan

sebagai berikut:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, seperti

misalnya:

a) Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar,

film.

b) Objek yang kecil, bisa dibantu dengan proyektor mikro, film, dan

gambar.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse.

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat rekaman film, video, foto, maupun secara verbal.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran

berguna untuk:

a) Menimbulkan kegairahan belajar.12

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungannya.

c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

4) Dapat memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat

ditekankan beberapa hal berikut ini:

12

Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,

(PT. Raja Grafindo: Jakarta, 2014), Cet. 17, h. 17.

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

15

1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,

tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk

mewujudkan situasi belajar yang lebih efektif.

2) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan

proses pembelajaran.

3) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi

ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam

pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.

4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk

permainan atas memancing perhatian siswa semata.

5) Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.

6) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar.

7) Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk

berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.13

Dapat dipahami bahwa sebagai alat bantu peran media sangat

penting dalam rangka memudahkan jalan menuju tercapainya tujuan

pengajaran. Hal ini dapat diyakini bahwa proses belajar mengajar dengan

bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih

baik daripada tanpa bantuan media.

d. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Media pembelajaran pada umumnya dapat dikelompokkan ke

dalam tiga jenis, yaitu media visual, media audio, dan media audio-

visual:

1) Media Visual

Sesuai dengan namanya, media visual adalah media yang hanya

dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media

13

Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jnderal Pendidikan Agama Islam

Departemen Agama RI, 2009), Cet. 1, h. 10.

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

16

inilah yang sering digunakan oleh guru-guru Sekolah Dasar untuk

membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media visual

ini terdiri dari media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak

dapat diproyeksikan. Berikut penjelasan mengenai jenis media visual

tersebut:

2) Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)

Media visual yang dapat diproyeksikan pada dasarnya adalah

media yang menggunakan alat proyeksi sehingga gambar atau tulisan

nampak pada layar. Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi

diam misalnya gambar diam dan media proyeksi gerak misalnya

gambar bergerak.

Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan

membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai. Pada sekolah-

sekolah yang ada di daerah perkotaan yang memiliki kemampuan

untuk mengadakan media proyeksi ini tentu sangat menguntungkan

sebab bisa ditata lebih menarik perhatian dibandingkan dengan media

yang tidak diproyeksikan. Namun, pada umumnya sekolah-sekolah

(SD) di Indonesia masih banyak yang belum memungkinkan untuk

mengadakan media proyeksi ini sebab dianggap cukup mahal

harganya, di samping itu diperlukan juga kemampuan yang memadai

dari para guru untuk menggunakan dan memelihara alat proyeksi

tersebut.14

Jenis alat proyeksi yang saat ini bisa digunakan untuk

kegiatan pembelajaran diantaranya: opaque projection, overhead

projection (OHP), dan Slide Projection. Ketiga jenis alat proyeksi

tersebut yaitu untuk menampilkan gambar diam. Opaque ialah

proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan

gambar/huruf dari halaman buku atau majalah atau lembar kertas

biasa. Berbeda dengan proyektor OHP dan slide projektor yang

memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar

plastik yang tembus cahaya (transparan).

14

Asep Herry Hernawan, op. cit., h. 22.

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

17

Untuk menampilkan gambar hidup (motion pictures) bisa

menggunakan alat proyeksi yang disebut filmstrips atau film

projection. Dengan adanya perkembangan yang sangat pesat dalam

dunia media visual yang diproyeksikan, saat ini di sekolah-sekolah

yang sudah modern sudah digunakan alat proyeksi LCD dengan

berbantuan komputer. Pada sekolah-sekolah yang memiliki

kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi LCD ini tentu bisa

menata pembelajaran secara lebih menarik lagi karena bisa

menampilkan berbagai hal yang terkait dengan pencapaian

kompetensi/tujuan pembelajaran dibandingkan dengan alat proyeksi

lainnya.

3) Media Visual Tidak Diproyeksikan (Non-Projected Visual)

Jenis media visual tidak diproyeksikan yang akan dijelaskan

dalam kegiatan belajar ini mencakup: gambar fotografik, grafis, dan

media tiga dimensi.

a) Gambar fotografik

Gambar fotografik atau seperti fotografik ini termasuk ke

dalam gambar diam/mati, misalnya gambar tentang manusia,

binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan

isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

b) Grafis

Media grafis ini merupakan media pandang dua dimensi

(bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk

mengkomunikasikan pesan pembelajaran.15

Unsur-unsur yang

terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini

dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui

penggunaan kata-kata, angka, dan bentuk simbol (lambang).

Karakteristik dari media ini yaitu sederhana, dapat menarik

perhatian, murah, dan mudah disimpan atau dibawa. Cukup banyak

15

Asep Herry Hernawan, op. cit., h. 24.

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

18

jenis media grafis ini, namun yang sering digunakan dalam

kegiatan pembelajaran diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster,

kartun dan komik.

c) Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realita

dan media model. Media realita merupakan alat bantu visual

dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman

secara langsung kepada siswa. Media realita merupakan model dan

objek nyata dari suatu benda, contohnya seperti tumbuhan,

binatang dsb. Menggunakan media nyata dalam proses

pembelajaran merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebab siswa

akan lebih memahami materi yang diajarkan.

Media model adalah media tiga dimensi yang sering

digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini

merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang

terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil,

objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek

yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari

siswa wujud aslinya.16

4) Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam

bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari

bahan ajar.

Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada

umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan

aspek-aspek keterampilan medengarkan. Kelebihan lain dari media

audio ini yaitu harganya relatif cukup murah. Bersifat mobile,

program relatif mudah diproduksi dan bervariasi, merangsang

partisipasi aktif pendengar, melatih daya imajinasi dan sensitivitasi,

16

Asep Herry Hernawan, op. cit., h. 31.

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

19

sumber belajar di dalam kelas. Dari sifatnya yang auditif, media ini

mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara

memanfaatkan alat dan media lainnya.

Terdapat beberapa pertimbangan dalam menggunakan media

audio ini, diantaranya:

a) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang

sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.

b) Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi

dibanding media lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik

tertentu dalam belajar melalui media ini.

c) Karena sifatnya auditif, jika ingin memperoleh hasil belajar yang

baik diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,

sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan kata-

kata, bahasa, dan susunan kalimat.17

5) Media Audio-Visual

Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio

dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan

menggunakan media ini maka akan semakin lengkap dan optimal

penyajian bahan ajar kepada para siswa. Selain dari itu media ini

dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas

guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi

tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media audio visual,

maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu

memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh dari

media audio visual diantaranya yaitu video pendidikan, video

instruksional, program slide suara, dan program CD interaktif.18

Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana disebutkan

di atas, kiranya patut menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru

ketika akan memilih dan mempergunakan media dalam pengajaran.

17

Asep Herry Hernawan, op. cit., h. 33. 18

Asep Herry Hernawan, op. cit., h. 34.

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

20

Karakteristik media yang mana yang dianggap tepat untuk menunjang

pencapaian tujuan pengajaran, itulah media yang seharusnya dipakai.

2. Pengelolaan

a. Definisi Pengelolaan

Istilah pengelolaan sering diidentikan dengan istilah manajemen.

Manajemen adalah suatu kemampuan dan keterampilan khusus untuk

melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui

orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.19

Menurut Mariyana dan kawan-kawan istilah pengelolaan memang

merupakan terjemahan dari kata management, berasal dari kata “to

manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola,

mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata management sendiri

sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang

berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai suatu proses

mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat

diselesaikan secara efisien dan efektif.20

Hersey dan Blanchard memberi arti pengelolaan sebagai berikut

“Management as working with and through individuals and groups to

accomplish organizational goals”, pengelolaan merupakan kegiatan yang

dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan

maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan Sumijo dan

soebedjo mengemukakan bahwa “Management is the process of

planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organizing

members and of using all other organizational resources to achieve

stated organizational goals”.21

19

Bambang Ismaya, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2015), Cet.

1, h. 2. 20

Rita Mariyana, Ali Nugraha, dan Yeni Rachmawati, Pengelolaan Lingkungan Belajar,

(Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1, h. 16. 21

Bambang Ismaya. loc. cit.

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

21

Apabila kita kaji dari kedua pengertian diatas, dapat diketahui

bahwa implementasi dari pengertian tersebut yaitu manajemen

merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,

menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan secara inovatif

terhadap segala upaya dalam mengatur sumberdaya yang ada untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

b. Fungsi-fungsi Pengelolaan

Fungsi pengelolaan merupakan bagian-bagian yang terdapat dalam

proses pengelolaan itu sendiri. Sebuah organisasi yang baik harus

menjalankan fungsi atau bagian dari pengelolaan. Fungsi-fungsi

pengelolaan tersebut berfungsi sebagai pemandu dalam menjalankan

aktivitas organisasi.

Secara umum, perbedaan-perbedaan para tokoh dalam menentukan

fungsi atau bagian apa saja yang harus ada dalam pengelolaan

mempunyai titik temu dalam menyebutkan fungsi-fungsi tersebut, yaitu:

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Penggerakan

4) Pengawasan22

Fungsi-fungsi pengelolaan yang dirumuskan oleh para tokoh

terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan fungsi

pengelolaan terlihat pada beberapa fungsi, yaitu:

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengendalian

Adapun perbedaan yang terletak pada pilihan kata atau istilah yang

digunakan untuk menyebutkan suatu fungsi pengelolaan, yaitu:

1) Pemberian perintah

2) Pengkoordinasian

22

Didin Kurniadin, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), Cet. 3, h. 35.

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

22

3) Penyusunan pekerja

4) Pengarahan

5) Penyusunan laporan

6) Pelaksanaan

7) Inovasi

8) Perakitan sumber-sumber

9) Memimpin

Meskipun menggunakan istilah yang bervariasi, jika dilihat dari

bentuk dan isi kegiatannya, sebenarnya fungsi tersebut dikerjakan secara

bersamaan dan berkaitan antara satu dan yang lainnya. Seperti istilah

pemberian perintah, penyusunan pekerja, pengarahan, penyusunan

laporan, perakitan sumber-sumber, memimpin dan inovasi adalah bentuk

pelaksanaan dari fungsi pengorganisasian. Berbagai nama kegiatan

tersebut dapat disederhanakan dalam satu fungsi pengelolaan yaitu

pelaksanaan.23

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa dalam

menyederhanakan perbedaan dan persamaan istilah mengenai fungsi

pengelolaan tersebut, secara umum dapat dirumuskan fungsi pengelolaan

sebagai berikut:

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pelaksanaan

4) Pengoordinasian

5) Pengendalian

c. Prinsip-prinsip Pengelolaan

Prinsip dalam konteks pengelolaan ini merupakan sebuah aturan

pokok yang digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan organisasi. Sifat

prinsip-prinsip pengelolaan disini adalah fleksibel, sesuai dengan kondisi

dan situasi organisasi serta pola dari pengelolaan yang diterapkan.

Penggunaan prinsip-prinsip pengelolaan juga tidak kaku dan baku, harus

23

Ibid., h. 38.

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

23

berdasarkan teori-teori. Akan tetapi, tetap harus tergantung dengan

pengalaman yang dimiliki dan berkembang sesuai dengan kebutuhan

organisasi.24

Gullick dan Urwick dalam Kurniadin menyederhanakan prinsip-

prinsip pengelolaan menjadi enam, yaitu:

1) Kesatuan perintah

2) Penggunaan staf

3) Pembagian departementasi

4) Kesatuan tanggung jawab

5) Rentangan atau pengawasan

6) Menempatkan orang sesuai dengan struktur organisasi

Sedangkan Mooney dan Relly dalam buku yang sama

mengemukakan empat prinsip pengelolaan, yaitu:

1) Prinsip koordinasi untuk menyatukan tindakan

2) Prinsip rantai berkala yang menitikberatkan pada hierarki

3) Prinsip fungsional, yang mengorganisasi tugas ke dalam unit

departementasi

4) Prinsip pengadaan staf, yang membantu menyediakan nasihat dan

informasi25

Dari beberapa prinsip yang dijabarkan di atas, dapat dipahami

bahwa prinsip-prinsip pengelolaan dimaksudkan untuk memberi arahan

dan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas organisasi sehingga dapat

menghasilkan kinerja yang efektif, efisien, dan produktif. Dengan

prinsip-prinsip pengelolaan tersebut, kesalahan dan tumpang tindih tugas

dapat dieliminasi sehingga tercipta harmoni organisasi.

d. Keterampilan-keterampilan Pengelolaan

Inti dari suatu pengelolaan adalah kepemimpinan. Oleh karenanya,

setiap orang dalam sebuah organisasi adalah pemimpin atau manajer.

Manajer terdiri dari tiga tingkatan, manajer puncak (top manager),

24

Ibid., h. 40. 25

Ibid., h. 43.

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

24

manajer menengah (middle manager), dan manajer bawah (lower

manager).26

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi pengelolaannya, seorang

manajer atau semua anggota organisasi harus memiliki kemahiran

manajemen. Keterampilan manajemen ini berguna dalam rangka

menggerakkan orang-orang, memanfaatkan sumber daya, dan

menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan

bersama. Keterampilan-keterampilan dalam pengelolaan yang harus

dimiliki oleh setiap anggota organisasi atau manajer meliputi conceptual

skill, human relation skill, dan technical skill.

Keterampilan konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan

mental untuk berpikir, memberikan pandangan, pengertian, persepsi dan

pendapat dalam menangani kegiatan-kegiatan organisasi secara

menyeluruh, baik mengenai visi, misi, strategi, kebijakan, dan prediksi-

prediksi dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi.

Keterampilan hubungan manusia (human relationship skill) adalah

kemampuan dalam rangka membangun kerja sama kelompok atau tim,

organisasi lain dan sesama individu. Kemampuan memberi motivasi,

berkomunikasi, memimpin, dan menggerakkan orang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Keterampilan teknis (technical skill) adalah keterampilan

menangani dan memegang suatu masalah melalui penggunaan peralatan,

prosedur, metode, dan teknis dalam proses operasional, terutama yang

berhubungan dengan permasalahan dan alat-alat yang harus digunakan

dalam menyelsaikan pekerjaan.

Oleh karena itu, setiap manajer atau anggota organisasi harus

memiliki keterampilan-keterampilan tersebut sesuai dengan tingkat atau

posisinya masing-masing. Ketiga keterampilan menejemen ini pada

hakikatnya saling berhubungan dan bergantung satu sama lain, hanya

saja perbedaannya berada pada kapasitas dan presentasi keterampilan

26

Ibid., h. 44.

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

25

yang harus dimiliki sesuai dengan jabatan dalam tingkatan suatu

pengelolaan.

3. Pengelolaan Media Pembelajaran

a. Definisi pengelolaan media pembelajaran

Jika memperhatikan administrasi dari kacamata manajemen, akan

terlihat adanya pengaturan atau pengelolaan sumber daya yang dimiliki

organisasi atau sumber daya yang harus ada untuk pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan

seefisien dan seefektif mungkin.27

Pengelolaan fasilitas (peralatan dan perlengkapan) sudah

seharusnya dilakukan oleh sekolah, mulai dari pengadaan, pemeliharaan,

dan perbaikan, hingga pengembangan. Hal tersebut didasari oleh

kenyataan bahwa sekolahlah yang paling mengetahui kebutuhan fasilitas,

baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemutakhirannya, terutama fasilitas

yang sangat erat kaitannya secara langsung dengan proses belajar

mengajar.28

Pengelolaan merupakan proses yang dilakukan dengan melalui

perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, hingga pada pengembangan yang

bertujuan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan dengan efektif dan efisien.

Sedangkan media merupakan suatu alat yang dijadikan sebagai

sarana perantara untuk menyampaikan sebuah pesan, supaya pesan yang

diinginkan dapat tersampaikan dengan tepat, mudah, dan diterima serta

dipahami sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa manajemen memang

memiliki istilah yang sama dengan pengelolaan, sehingga pengelolaan

media pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan

melalui perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, hingga pengembangan

27

Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi dengan Contoh

Rencana Strategis dan Rencana Operasional, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), h.19. 28

Ibid., h. 67.

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

26

terhadap media pembelajaran, sehingga dalam menentukan dan mencapai

sasaran pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai

dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Perencanaan Pengadaan Media Pembelajaran

1) Hakikat Perencanaan Pengadaan Media

Seperti yang telah disinggung bahwa dilihat dari pengadaannya

media dapat menggunakan yang sudah ada yang dibuat oleh pihak

tertentu (produsen media) dan kita dapat langsung menggunakannya,

begitu juga media yang sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan

sekolah juga termasuk yang dapat langsung digunakan. Selain itu, kita

juga dapat membuat media sendiri sesuai dengan kebutuhan. Di

sinilah diperlukannya perencanaan, jika kita memiliki media dengan

cara membeli yang sudah ada, kegiatan perencanaan media tidak

terlalu banyak dilakukan, cukup dengan mencocokkan materi yang

akan diajarkan dengan media yang tersedia. Berbeda halnya jika kita

membuat media sendiri berdasarkan kebutuhan, dalam hal ini

diperlukan analisis terhadap berbagai aspek, sehingga sesuai dengan

kebutuhan.

Ditinjau dari arti kata, perencanaan adalah proses kegiatan

rasional dan sistematik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau

langkah-langkah yang akan dilaksanakan dikemudian hari dalam

rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Perencanaan ini mengandung arti: pertama, manajer memikirkan

dengan matang terlebih dahulu sasaran (tujuan) dan tindakan

berdasarkan pada beberapa metode, rencana, atau logika. Kedua,

rencana mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur

terbaik untuk mencapainya. Ketiga, di samping itu, rencana

merupakan pedoman untuk: organisasi memperoleh dan menggunakan

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, anggota

organisasi melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan tujuan dan

prosedur yang sudah ditetapkan, dan memonitor serta mengukur

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

27

kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat

diambil bila kemajuan tidak memuaskan.29

Sedangkan menurut Kauffman, perencanaan adalah proses

penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan

jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien

dan seefektif mungkin.30

Menurut Barnawi & Arifin perencanaan perlengkapan sekolah

termasuk media pembelajaran merupakan proses perancangan upaya

pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang,

rekondisi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang

sesuai dengan kebutuhan sekolah.31

Proses ini hendaknya melibatkan

unsur-unsur penting di sekolah, seperti kepala sekolah dan wakilnya,

dewan guru, kepala tata usaha, dan bendahara sekolah. Hal ini perlu

dilakukan untuk membuka masukan dari berbagai pihak dan

meningkatkan tingkat kematangan dari sebuah rencana.

Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam membuat

perencanaan media pembelajaran di sekolah memang harus

disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, yang dalam pelaksanaan

perencanaannya diharuskan melibatkan unsur penting di sekolah agar

tujuan perencanaan dapat berjalan dengan sesuai dengan yang

diharapkan.

Dalam sejumlah literatur lainnya seperti dikutip oleh Saud dan

Makmud, ditemukan beberapa pernyataan menyangkut esensi

perencanaan, seperti: “Planning is intelligent attempts to shape the

future; to make the future better than the past. “Planning is trying to

understand the present situations, to analyze it in formal way.”

29

Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2016), Cet. VI, h. 25. 30

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), Cet. 10, h. 49. 31

Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana & Prasara Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012), Cet. I, h. 51.

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

28

“Planning is looking a head.” “Planning is bring about better future;

current problems are to be overcome, to see what happen in the

future.”32

Berdasarkan uaraian singkat di atas, ada beberapa karakteristik

esensial perencanaan pengadaan media pembelajaran, yaitu sebagai

berikut:

a) Perencanaan media pembelajaran merupakan proses menetapkan

dan memikirkan.

b) Objek pikir dalam perencanaan media pembelajaran adalah upaya

memenuhi sarana pendidikan yang dibutuhkan sekolah.

c) Tujuan perencanaan media pembelajaran adalah efektivitas dan

efisiensi dalam pengadaan media pembelajaran.

d) Perencanaan media pembelajaran sekolah harus memenuhi prinsi-

prinsip. Prinsip-prinsip tersebut yaitu perencanaan media

pembelajaran harus betul-betul merupakan proses intelektual,

perencanaan didasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi

komprehensif mengenai masyarakat sekolah dan kemungkinan

pertumbuhannya, serta prediksi populasi sekolah, perencanaan

media pembelajaran harus realistis, sesuai dengan kenyataan

anggaran, dan visualisasi hasil perencanaan media pembelajaran

harus jelas dan rinci, baik jumlah, jenis, merek, dan harganya.33

Pada hakikatnya, tujuan yang ingin dicapai dengan perencanaan

pengadaan media pembelajaran yang telah diuraikan di atas tersebut

adalah untuk memenuhi kebutuhan media pembelajaran. Oleh karena

itu, keefektifan suatu perencanaan pengadaan media pembelajaran

dapat dinilai atau dilihat dari seberapa jauh pengadaannya itu dapat

memenuhi kebutuhan media pembelajaran di sekolah dalam periode

tertentu. Apabila pengadaan media pembelajaran itu betul-betul sesuai

32

Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmum, Perencanaan Pendidikan Suatu

Pendekatan Komprehensif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 5. 33

Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, h. 27.

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

29

dengan kebutuhannya, maka perencanaan pengadaan media

pembelajaran di sekolah betul-betul efektif.

2) Prosedur Perencanaan Pengadaan Media Pembelajaran

Jones menegaskan bahwa perencanaan pengadaan media

pembelajaran diawali dengan menganalisis jenis pengalaman

pendidikan yang diberikan di sekolah itu. Jones mendeskripsikan

langkah-langkah perencanaan pengadaan media pembelajaran sebagai

berikut:

a) Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan

menetapkan program untuk masa yang akan datang sebagai dasar

untuk mengevaluasi keberadaan media pembelajaran dan membuat

model perencanaan media pembelajaran yang akan datang.

b) Melakukan survei ke seluruh unit sekolah untuk menyusun master

plan untuk jangka waktu tertentu.

c) Memilih kebutuhan utama berdasarkan hasil survei.

d) Mengembangkan educational specification untuk setiap proyek

yang terpisah-pisah dalam usulan master plan.

e) Merancang setiap proyek yang terpisah-pisah sesuai dengan

spesifikasi pendidikan yang diusulkan.

f) Mengembangkan atau menguatkan tawaran atau kontrak dan

melaksnakan sesuai dengan gambaran kerja yang diusulkan.

g) Melengkapi perlengkapan gedung dan meletakannya sehingga siap

untuk digunakan.

Menurut Stoop dan Johnson, langkah pertama perencanaan

pengadaan media pembelajaran adalah pembentukan panitia

pengadaan. Pada latar Sekolah Dasar, panitia tersebut bisa dipimpin

langsung oleh kepala sekolah ataupun guru. Panitia tersebut dapat juga

sama dengan komite Sekolah Dasar untuk dana bantuan operasional

(DBO), yang terdiri dari kepala sekolah, salah seorang guru,

perwakilan orang tua. Kedua, panitia tersebut menganalisi kebutuhan

media pembelajaran dengan jalan menghitung dan mengidentifikasi

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

30

barang-barang yang rusak, kekurangan unit kerja, dan kebijaksanaan

kepala sekolah. Berdasarkan hasil kerja (kedua) di atas, panitia

menetapkan spesifikasi dan harga satuan media pembelajaran.

Penetapan kedua hal tersebut merupakan hal ketiga dan keempat.

Kelima, pengujian segala kemungkinan, termasuk juga kemungkinan

adanya kenaikan harga barang di masa yang akan datang. Keenam

adalah pengesahan hasil rencana yang telah dibuat. Akhirnya, sebagai

langkah ketujuah adalah penilaian kembali terhadap perencanaan

begitu selesai dilakukan pengadaannya.34

Menurut Soekarno yang dikutip Bafadal, langkah-langkah

perencanaan pengadaan media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a) Menampung semua usulan pengadaan media pembelajaran yang

diajukan setiap unit kerja sekolah atau menginventarisasi

kekurangan media pembelajaran.

b) Menyusun rencana kebutuhan media pembelajaran untuk periode

tertentu, misalnya untuk satu triwulan atau satu tahun ajaran.

c) Memadukan rencana kebutuhan media pembelajaran yang telah

disusun dengan perlengkapan yang telah tersedia sebelumnya.

Dalam rangka itu, perencana atau panitia pengadaan mencari

informasi tentang media pembelajaran yang telah dimiliki oleh

sekolah.

d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran

sekolah yang telah tersedia. Apabila dana yang tersedia tidak

mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan itu maka perlu

dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan media pembelajaran

yang telah direncanakan, dengan melihat urgensi setiap media

pembelajaran tersebut. Semua media pembelajaran yang urgen

segera didaftar.

e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan media pembelajaran

dengan dana atau anggaran yang ada. Apabila ternyata masih

34

Ibid., h. 28.

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

31

melebihi dari anggaran yang tersedia, perlu dilakukan seleksi lagi

dengan cara membuat skala prioritas.

f) Penetapan rencana pengadaan akhir.35

Berdasarkan keseluruhan uraian tentang prosedur perencanaaan

pengadaan media pembelajaran di Sekolah Dasar sebagaimana

dikemukakan di atas, dapat ditegaskan bahwa proses perencanaan

pengadaan media pembelajaran di Sekolah Dasar tidak mudah.

Agar prinsip-prinsip tersebut betul-betul terpenuhi, semua pihak

yang dilibatkan atau ditunjuk sebagai panitia perencanaan pengadaan

media pembelajaran di sekolah perlu mengetahui dan

mempertimbangkan program pendidikan. media pembelajaran yang

sudah dimiliki, dana yang tersedia, dan harga pasar. Dalam kaitannya

dengan dana yang tersedia, ada beberapa sumber dana yang biasanya

dimiliki sekolah, seperti dana yayasan, dan sumbangan rutin orang tua

murid. Sedangkan dalam hubungannya dengan media pembelajaran

yang sudah dimiliki ada tiga hal yang perlu diketahui, yaitu jenis

media, jumlah media dan kualitas masing-masing media.

c. Pengadaan Media Pembelajaran

1) Hakikat Pengadaan Media Pembelajaran

Gunawan yang dikutip Minarti mendefinisikan pengadaan

sebagai segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan

barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Dalam konteks

persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan

dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa

berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang

kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai

dengan tujuan yang diinginkan.36

Pengadaan media pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya

merealisasikan rencana pengadaan media pembelajaran yang telah

35

Ibid., h. 29. 36

Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), Cet. IV, h. 258.

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

32

disusun sebelumnya. Seringkali Sekolah Dasar mendapatkan bantuan

media pembelajaran dari pemerintah (Dinas Pendidikan). Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pun hampir setiap tahun

memiliki program pengadaan buku paket, buku bacaan. Namun

bantuan tersebut dalam jumlah terbatas dan tidak selalu ada, sehingga

sekolah dituntut untuk selalu berusaha juga melakukan pengadaan

media pembelajaran dengan cara lain.

Langkah-langkah pengadaan peralatan Sekolah Dasar adalah

sebagai berikut:

a) Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten menyusun daftar

media pembelajaran yang memenuhi standar mutu, apabila

dipandang perlu media yang dari segi efektivitas dan efisiensinya

telah mendapat pengesahan dari dari Direktorat Jenderal Sekolah

Dasar dan Menengah atau pejabat lain yang berwenang. Sebaiknya

daftar tersebut memuat sebanyak-banyaknya nama-nama media

pembelajaran yang dilengkapi dengan spesifikasinya masing-

masing.

b) Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten memberitahukan

kepada kepala sekolah bahwa sekolah yang bersangkutan akan

mendapatkan bantuan dana untuk pengadaan media pembelajaran.

Pemberitahuan tersebut harus dilengkapi dengan jumlah bantuan

dana, daftar media yang dapat dibeli, petunjuk pengadaan, serta

formulir-formulir yang harus ditandatangani oleh kepala sekolah

sebagai lampiran dalam pengajuan untuk mendapatkan dana

bantuan.

c) Kepala sekolah mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan

Nasional Kota/Kabupaten untuk mendapatkan dana bantuan

pembelian media pembelajaran dilampiri dengan berkas-berkas

yang terdiri atas: Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB),

kuitansi dengan mencantumkan nomor rekening sekolah, daftar alat

penunjang KBM yang akan dibeli, dan berita Acara Rapat

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

33

Pemilihan Media Pembelajaran, yang keseluruhan sudah dibubuhi

tanda tangan dan stempel sekolah.

d) Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten memberikan

persetujuan dan mencairkan dana yang diminta sekolah ke sekolah

yang bersangkutan melalui prosedur pencairan dana sebagaimana

berlaku.

e) Berdasarkan uang yang diterima, kepala sekolah membeli media

pembelajaran sesuai dengan pilihannya ke toko atau langsung ke

produsen dengan prosedur yang telah diatur oleh pemerintah,

misalnya dengan ketentuan sebagai berikut: membeli media

pembelajaran melalui toko harus membandingkan 3 penawar dan

memilih 1 dari 3 penawar terendah dan apabila tidak dapat

membandingkan 3 penawar dimungkinkan 2 penawar atau hanya 1

penawar, membeli media pembelajaran langsung ke produsen

adalah suatu pilihan yang baik, dan apabila media pembelajaran

sulit didapat di toko alat atau produsen sedangkan alat tersebut

dapat dibuat pendanaannya oleh sekolah, dimungkinkan untuk

membeli bahan bakunya kemudian merakit/merancang sendiri di

sekolah.

f) Kepala sekolah membuat laporan pelaksanaan pengadaan media

pembelajaran dan membuat pertanggungjawaban terhadap

sejumlah dana yang telah diterima, kemudian disampaikan segera

kepada Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten. Dalam hal ini

merakit /merancang alat sendiri tidak dibenarkan memungut uang

jasa, pertanggungjawaban keuangan hanya meliputi pembelian alat

dan bahan saja.37

Dengan adanya langkah-langkah pengadaan yang telah

diuraikan di atas, maka kepala sekolah akan lebih mudah menambah

dan mendapatkan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa

37

Ibid., h. 31.

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

34

dalam upaya membantu proses belajar mengajar dikelas sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

2) Cara Pengadaan Media Pembelajaran

Dalam kaitan tersebut, dengan pengadaan media pembelajaran,

ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pengelola media

pembelajaran untuk mendapatkan media pembelajaran yang

dibutuhkan sekolah, antara lain:

a) Pembelian

Untuk membeli media pembelajaran dapat ditempuh dengan

beberapa cara, yaitu membeli di pabrik, membeli di toko, dan

memesan. Pembelian ini dapat dilakukan jika kondisi keuangan

sekolah memang memungkinkan. Cara ini merupakan cara yang

sangat mudah. Namun, dalam pembelian hendaknya disiasati agar

tidak terlalu mahal.

b) Hadiah atau Sumbangan

Selain dengan cara membeli, media pembelajaran juga bisa

diperoleh dari hadiah atau sumbangan dari perorangan maupun

organisasi, atau lembaga-lembaga tertentu.

Barnawi dan Arifin mengatakan bahwa: “penambahan

koleksi sumber belajar dapat diperoleh dari hadiah, pemberian,

hibah ataupun sumbangan dari berbagai pihak, seperti instansi

pemerintah, swasta ataupun perorangan”.38

Permintaan hadiah atau sumbangan media pembelajaran

dijadikan tambahan media pembelajaran di sekolah yang dapat

dirinci sebagai berikut: hadiah atau sumbangan dari murid-murid

yang akan masuk sekolah atau yang akan lulus keluar dari sekolah

dan mengenai jenis dan jumlahnya ditentukan oleh murid-murid itu

sendiri, hadiah atau sumbangan dari guru atau staf lainnya yang

berupa buku-buku baru, buku-buku yang sudah dibaca, majalah,

surat kabar dan sebagainya, serta hadiah atau sumbangan dari

38

Barnawi dan M.Arifin, op.cit., h. 61.

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

35

penerbit untuk memperoleh media belajar seperti buku yang

terlebih dahulu guru pustakawan mengajukan permintaan kepada

penerbit yang bersangkutan.

Untuk memperoleh hadiah atau sumbangan media

pembelajaran atau bahan pustaka lainnya banyak tergantung

kepada hubungan antara sekolah dengan sumber-sumber yang

dapat dijadikan tempat meminta hadiah atau sumbangan, juga

tergantung kemampuan pengelolaan media pembelajaran di dalam

berusaha memperoleh hadiah atau sumbangan.

c) Tukar-menukar

Untuk memperoleh tambahan media pembelajaran, pengelola

media pembelajaran bisa mengadakan hubungan kerja sama dengan

pengelola media pembelajaran di sekolah lainnya. Hubungan kerja

sama tersebut berupa saling menukar media pembelajaran. Perlu

dikemukakan di sini, bahwa media pembelajaran yang akan

ditukarkan harus diseleksi dengan sebaik-baiknya, sehingga

kegiatan tukar-menukar media pembelajaran tidak sia-sia. Media

pembelajaran yang ditukarkan adalah yang jumlahnya melebihi

kebutuhan. Misalnya sekolah memiliki globe sebanyak 7 buah,

sementara kebutuhannya hanya 6 buah. Oleh karena melebihi

kebutuhannya, maka 1 buah globe perlu ditukarkan dengan media

pembelajaran lain yang belum dimiliki ke sekolah-sekolah yang

masih kekurangan globe.

d) Meminjam

Pengadaan media pembelajaran bisa dilakukan dengan cara

meminjam kepada pihak-pihak tertentu. Menurut Barnawi dan

Arifin, “Peminjaman dalah cara pemenuhan kebutuhan media

pembelajaran dengan memanfaatkan barang pihak lain untuk

kepentingan sekolah secara sukarela sesuai dengan perjanjian

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

36

pinjam meminjam”.39

Cara ini cocok untuk kebutuhan media

pembelajaran yang sifatnya sementara atau temporer. Pihak-pihak

yang dapat dipinjam adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru-guru ataupun orangtua murid. Sering kali ada seseorang yang

memiliki sejumlah barang, buku-buku, surat kabar, dan majalah

yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh sekolah sebagai

kelengkapan media pembelajaran di sekolah. Namun, seseorang itu

tidak bersedia memberikannya kepada sekolah, walaupun

sebenarnya tidak digunakan lagi di rumahnya, sehingga sebagai

jalan tengahnya pengelola perlengkapan sekolah tidak memintanya

tetapi hanya meminjamnya dalam jangka waktu tertentu.

Dalam melakukan pengadaan media pembelajaran yang telah

dijelaskan di atas, bahwasannya pengadaan media pembelajaran

dilakukan sesuai dengan kekebutuhan dan keadaan sekolah.

Apabila sekolah tidak memiliki banyak biaya untuk melakukan

pegadaan dengan cara membeli maka pihak sekolah dapat

melakukan pengadaan dengan cara lain seperti menukar,

meminjam, ataupun menerima sumbangan untuk penambahan

koleksi media pembelajaran yang dibutuhkan di sekolah.

3) Prosedur Pengadaan Barang untuk Keperluan Sekolah

Pengadaan barang di sekolah umumnya melalui prosedur yang

meliputi:

a) Menganalisis kebutuhan dan fungsi barang.

b) Mengklasifikasikan.

c) Membuat proposal pengadaan barang yang ditujukan kepada

pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah

swasta.

d) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk

mendapat persetujuan dari pihak yang dituju.

39

Barnawi dan M. Arifin, op.cit., h. 62.

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

37

e) Setelah dikunjungi dan disetujui maka barang akan dikirim ke

sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan barang

tersebut.40

Dapat di ketahui bahwa sebelum dilakukannya pengadaan,

pihak sekolah harus melalui beberapa prosedur yang telah di sebutkan

di atas, yang tujuannya agar barang ataupun keperluan sekolah

sebelum dilakukan pengadaan harus benar-benar di analisis

kebutuhannya, sehingga barang keperluan sekolah akan dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan yang telah dianalisis

sebelumnya.

4) Tanggung Jawab Kepala Sekolah dan Guru Dalam Pengadaan Barang

untuk Keperluan Sekolah

Tanggung jawab kepala sekolah berkaitan dengan pengadaan

barang di sekolah, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan

pemeliharaan. Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai

andil pengadaan barang di sekolah mengingat bahwa guru lebih

banyak berhubungan dengan media pembelajaran. Pengadaan barang

kadang memerlukan keterlibatan guru karena semua barang yang

dipergunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan rancangan

kegiatan belajar mengajar dan gurulah yang mengetahui prioritas

pengadaan barang yang dibutuhkan. Pengadaan barang yang menuntut

keterlibatan guru diantaranya adalah pengadaan alat dan media

pembelajaran.

d. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran

1) Pemilihan Media Pembelajaran

Terkait dengan semakin beragamnya media pembelajaran,

Raharjo mengatakan pemilihan media hendaknya memperhatikan

beberapa prinsip yaitu:

40

Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV.

Multi Karya Mulya, 2008), h. 49.

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

38

a) Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media. Apakah untuk

keperluan hiburan, informasi umum, pembelajaran dan sebagainya.

b) Familiaritas media, yang melibatkan pengetahuan akan sifat dan

ciri-ciri media yang akan dipilih.

c) Sejumlah media dapat diperbandingkan karena adanya beberapa

pilihan yang kiranya lebih sesuai dengan tujuan pengajaran.

Banyak penelitian diadakan mengenai media pembelajaran

mana yang paling sesuai untuk tujuan tertentu, dan hasil penelitian

menunjukan bahwa:

a) Tidak setiap media pengajaran dapat dimanfaatkan untuk mencapai

sembarang tujuan pengajaran.

b) Semua media pengajaran dapat membantu guru dalam

melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pengajaran, seperti

mengisahkan, mengontrol/mengecek, memberikan penguatan dan

mengadakan evaluasi.

Winkel mengatakan bahwa pemilihan media disamping

melihat kesesuiannya dengan tujuan intruksional khusus,

materi pelajaran, prosedur didaktis dan bentuk pengelompokan

siswa, juga harus dipertimbangkan soal biaya (cost factor),

ketersediaan peralatan waktu dibutuhkan (avaibility factor),

ketersediaan aliran listrik, kualitas teknis (technical cuality),

ruang kelas, dan kemampuan guru menggunakan media secara

tepat (technical know-how).41

Sejalan dengan pendapat di atas, seperti yang dikutip Sadiman

dalam tulisan Mahnun mengatakan bahwa pemilihan media

seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwasanya media

merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.

Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor

lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi

kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur

penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.

41

Nunu Mahnun, “Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-langkah Pemilihan

Media dan Implementasinya)”, Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 37, 2012, h. 29.

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

39

Dalam hubungan ini dapat diketahui bahwa di samping

kesesuaian dengan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat

faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu:

a) ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang

bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka

harus dibeli atau dibuat sendiri.

b) Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada

dana, tenaga dan fasilitasnya.

c) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan

media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya bisa

digunakan di manapun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan

kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.42

Dalam menggunakan media pembelajaran sebagai alat

komunikasi khusunya dalam hubungannya dengan masalah proses

belajar mengajar, kiranya harus didasarkan pada kriteria pemilihan

yang objektif. Sebab penggunaan media pembelajaran tidak sekedar

menampilkan program pengajaran ke dalam kelas. Karena harus

dikaitkan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai, strategi

kegiatan belajar mengajar dan bahan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan

prioritas pengadaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Relevansi pengadaan media pembelajaran edukatif.

b) Kelayakan pengadaan media pembelajaran edukatif.

c) Kemudahan pengadaan media pembelajaran edukatif.

Berdasarkan ketiga faktor tersebut, maka dalam memberikan

prioritas pengadaan media pembelajaran perlu diadakan pengukuran

untuk ketiga faktor tersebut sesuai dengan jenis dan jenjang

pendidikan di sekolah.

Pemilihan sekaligus pemanfaatan media perlu memperbaiki

kriteria berikut ini:

42

Ibid.

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

40

a) Tujuan

Media hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan.43

b) Keterpaduan (validitas)

Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.

c) Keadaan peserta didik

Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik dan besar

kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.

d) Ketersediaan

Pemilihan perlu memperhatikan ada/tidak media tersedia

diperpustakaan di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.

e) Mutu teknis

Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.

f) Biaya

Hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan

apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian

atau tidak.

Menurut Kasmadi bahwa di dalam memilih media pembelajaran

perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu:

a) Pertimbangan Produksi, yang terdiri dari: Availability (tersedianya

bahan), Cost (harga) yang tinggi tidak menjamin penyusunan

menjadi tepat, Physical condition (kondisi fisik), Accessibility to

student (mudah dicapai), dan Emosional impacty yaitu Sejauh

mana yang dapat dicapai oleh pendidikan maka pelaksanaan

pengajaran dengan menggunakan media harus mampu bernilai

estetika sebab akan lebih menarik untuk menumbuhkan motivasi.

b) Pertimbangan Peserta Didik, yang terdiri dari: Student

characteristics (watak peserta didik) yaitu guru harus mampu

memahami tingkat kematangan dan latar belakang peserta

43

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 238.

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

41

didik,44

Student relavance (sesuai dengan peserta didik) yaitu bahan

yang relevan akan memberi nilai positif dalam mencapai tujuan

belajar, dan Student involvement (keterlibatan peserta didik) yaitu

bahan yang disajikan akan memberikan kemampuan peserta didik

serta keterlibatan peserta didik secara fisik dan mental (peran aktif

peserta didik) untuk meningkatkan potensi belajar.

c) Pertimbangan Isi, yang terdiri dari: Curriculair-relevance yaitu

penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum, tujuannya

harus jelas, perlu dengan baik, Content-soundness (pembelian

media disesuaikan dengan kebutuhan saat ini), dan Presentation

(cara penyajian harus benar).

d) Pertimbangan Guru, yang terdiri dari: Teacher-utilization yaitu

guru harus mempertimbangkan dari segi pemanfaatan media yang

akan digunakan, dan Teacher peace of mind yaitu media yang

digunakan mampu memecahkan problem jangan malah

menimbulkan masalah maka perlu observasi dan review bahan-

bahan tersebut belum disajikan.45

Dapat disadari bahwa setiap media memiliki keunggulan dan

kelemahan atau keterbatasan. Pengetahuan tentang keunggulan dan

keterbatasan setiap jenis media menjadi penting, sehingga guru dapat

memperkecil kelemahan atas media yang dipilih atau guru sekaligus

dapat langsung memilih berdasarkan kriteria yang dikehendaki.

2) Penggunaan Media Pembelajaran

Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media

pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan

dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya

memahami materi pelajaran.

44

Ibid., h. 241. 45

Ibid., h. 243.

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

42

Menurut Wina Sanjaya, agar media pembelajaran benar-benar

digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip

yang harus diperhatikan, diantaranya:

a) Media yang akan digunakan guru harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

b) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan

kondisi siswa.

d) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan

efisiensi.

e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru

dalam mengoperasikannya.46

Sedangkan Media pembelajaran yang akan dibahas ini

mengikuti taksonomi Leshin dan kawan-kawan, yaitu media berbasis

manusia (guru, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain),

media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja atau latihan,

lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta,

gambar, film bingkai atau slide), media berbasis audio visual (video,

film, slide bersama tape), dan media berbasis komputer (pembelajaran

dengan bantuan komputer dan video interaktif).

a) Media berbasis manusia

Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif,

yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala

Socrates. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini

adalah sebagai berikut: merumuskan masalah yang relevan,

mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan terkait untuk

memecahkan masalah, ajarkan mengapa pengetahuan itu penting

dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan

46

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2008), Cet. 5, h. 173.

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

43

masalah,47

kemudian kembangkan masalah dalam konteks yang

beragam dengan tahapan tingkat kerumitan, serta nilailah

pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk

dipecahkan.

b) Media berbasis cetakan

Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum

dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan

lembaran lepas. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik

perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak.

Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian

kepada informasi yang penting. Selanjutnya, huruf yang dicetak

tebal atau miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau

judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan

menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat

penuntun sedapat mungkin dihindari karena membuat kata tersebut

sulit dibaca.

c) Media berbasis visual

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting

dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman dan memperkuat ingatan. Ada beberapa prinsip umum

yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis

visual, yaitu: usahakan sajian visual itu sesederhana mungkin

dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram,

kemudian visualisasi digunakan untuk menekankan informasi

sasaran, ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk

meningkatkan daya ingat, gunakan gambar untuk melukiskan

perbedaan konsep-konsep secara seimbang,48

sajian visual yang

diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca, sajian visual

(khususnya diagram) sangat membantu untuk mempelajari materi

47

Cecep Kustandi, op. cit,. h. 84. 48

Ibid., hal. 87.

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

44

yang agak kompleks, dan Caption (keterangan gambar) harus

disiapkan, serta gunakan warna secara realitis sebab warna dan

pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan

membedakan kompnen-komponen.

d) Media berbasis audio visual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara

memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah

satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio visual

adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan banyak

persiapan, rancangan, dan penelitian.

Naskah yang menjadi narasi, disaring dari isi pelajaran.

narasi ini merupakan penuntut untuk memikirkan bagaimana video

menggambarkan materi pelajaran. Pada awal pelajaran, media

harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian

semua siswa, sehingga siswa dituntun untuk dapat merangkum dan

mengembangkan program melalui penggunaan cerita atau

permasalahan yang memerlukan pemecahan.

e) Media berbasis komputer

Dewasa ini, komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda

dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai

manajer dalam proses pembelajaran.

Secara umum, penggunaan komputer sebagai media

pembelajaran mengikuti proses pembelajaran yaitu: merencanakan,

mengatur, mengorganisasikan, menjadwalkan pembelajaran,

mengevaluasi siswa (tes), mengumpulkan dan menganalisis data,

serta membuat catatan perkembangan pembelajaran (individu atau

kelompok).49

Pada prinsipnya, penggunaan media pembelajaran dilakukan

untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pembelajaran

serta membuat siswa untuk tertarik megikuti pembelajaran di kelas.

49

Ibid., h. 89.

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

45

Dalam penggunaannya, media pembelajaran terdiri dari media

berbasis orang, media berbasis cetakan, media berbasis visual,

media berbasis audio visual hingga media yang berbasis komputer,

yang pada hakikatnya masing-masing dari media tersebut dalam

penggunaannya memiliki peran masing-masing dalam proses

pembelajaran.

e. Pemeliharaan Media Pembelajaran

1) Konsep Pemeliharaan Media Pembelajaran

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan

dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik

dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang

terus menerus untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan

baik. kegiatan pemeliharaan dimuali dari pemakaian barang, yaitu

dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang

bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai

keahlian khusus pula sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.50

Kegiatan pemeliharaan barang hendaknya harus sudah

dipikirkan dari sejak tahap pengadaannya. Bagaimana dan berapa

besar dana yang disiapkan untuk biaya pemeliharaan sarana dan

prasarana setiap bulannya guna mempertahankan umur pemakaian

secara maksimal.

Maka, dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan merupakan upaya

atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna

dan hasil guna dari suatu media pembelajaran dengan jalan

memelihara, merehabilitasi dan menyempurnakannya sehingga media

pembelajaran tersebut dapat lebih tahan lama dalam pemakaian.

2) Tujuan Pemeliharaan Media Pembelajaran

Beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan

pemeliharaan media pembelajaran yaitu:

50

Matin dan Nurhattati, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), Cet. 1, h. 89.

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

46

a) Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting

terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu

peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat

bagian dari peralatan tersebut.

b) Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung

kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

c) Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui

pengecekan secara rutin dan teratur.

3) Manfaat Pemeliharaan Media Pembelajaran

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan pemeliharaan media

pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Jika peralatan terlihat baik, umurnya akan awet yang berarti tidak

perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.

b) Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan

yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.

c) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih

terkontrol sehingga menghindari kehilangan.

d) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan

dipandang.

e) Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.51

Maka, dapat dipahami bahwa dengan dilakukannya

pemeliharaan yang baik terhadap media pembelajaran yang telah

disediakan disekolah akan diperoleh manfaat bagi warga sekolah.

Terbukti bahwa dengan dilakukannya pemeliharaan maka media

pembelajaran akan bertahan lama dan dalam kondisi yang masih baik

untuk digunakan, sehingga akan menghasilkan hasil pekerjaan yang

baik pula.

4) Cara Praktis Memelihara Media Pembelajaran

Agar media pembelajaran dapat terpelihara dengan baik dan

dapat digunakan berkali-kali dalam waktu yang relatif lama, maka

51

Ibid., hal. 92.

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

47

perlu diupayakan pemeliharaan atau perawatannya. Di bawah ini

diuraikan beberapa cara praktis dalam memelihara media

pembelajaran sederhana yang bisa dilakukan tanpa harus

mengeluarkan biaya yang terlalu banyak, atau bahkan bisa tanpa

mengeluarkan biaya:

a) Media grafis seperti bagan, diagram, grafik, poster, dan kartun

yang dibuat dengan ukuran cukup besar, bisa diberi bingkai pada

bagian atas dan bawahnya. Cara menyimpannya tidak digulung

atau dilipat supaya media tersebut tidak cepat rusak atau robek.

Janganlah media tersebut digantungkan di ruang kelas sepanjang

tahun, dan hanya berfungsi sebagai hiasan kelas belaka. Hal

tersebut hanya akan mengganggu konsentrasi siswa yang sedang

belajar.52

b) Dalam rangka upaya pemeliharaan dan kepraktisan dalam

penggunaan media grafis, bisa diupayakan dengan pembuatan

display ataupun papan penyajian. Display ini bisa saja berupa

papan planel, papan buletin, papan tikar, atau bisa juga berupa

lembaran balik (flipchart). Lembaran balik digunakan dengan cara

membalikkan gambar satu persatu ke belakang. Lembar-lembar

gambar digantung atau disandarkan. Ukuran gambarnya harus

cukup besar sehingga dapat dibaca atau dilihat oleh siswa dalam

kelas. Gambar-gambarnya merupakan satu kesatuan yang mudah

dimengerti.

c) Apabila pihak sekolah memiliki dana yang cukup memadai,

sebaiknya disediakan ruang tertentu untuk penyimpanan berbagai

media pembelajaran, baik yang telah dibuat sendiri oleh guru

maupun hasil membeli dari toko, sehingga media tersebut

awet/tahan lama dan terpelihara dengan baik. Ruang tersebut bisa

juga berfungsi sebagai pusat media (media center) atau pusat

sumber belajar pada tingkat sekolah. Media pembelajaran tersebut

52

Asep Herry Hernawan, op. cit., h. 43.

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

48

baru digunakan apabila memang tujuan dan materi pelajaran

menuntut menggunakan media pembelajaran tersebut. Kalau perlu

ada petugas khusus yang menangani alat dan media pembelajaran

tersebut.53

Dengan adanya cara praktis dalam memelihara media

pembelajaran, maka warga sekolah akan lebih mudah dalam merawat

atau memelihara media pembelajaran yang ada tanpa harus

mengeluarkan biaya yang mahal, sehingga tidak ada alasan lagi bagi

warga sekolah untuk tidak memelihara media pembelajaran yang telah

disediakan dan digunakan dalam proses pembelajaran.

f. Pengembangan Media Pembelajaran

1) Media Berbasis Visual

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin

disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai

bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis. Menurut

Sipahelut dan Sunaryo, media grafis memiliki beberapa unsur, yang

meliputi berikut ini:

a) Garis

b) Bidang/Bentuk

c) Tekstur

d) Warna

e) Gelap Terang

f) Ruang (Kedalaman)

g) Komposisi

Selain itu, terdapat beberapa prinsip visual yang dapat kita tarik

satu per satu, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Kesatuan (Unity)

Kesatuan merupakan paduan unsur-unsur visual yang antara

unsur satu dengan yang lain saling menunjukkan adanya hubungan

atau keterkaitan. Agar sebuah karya seni menjadi enak dipandang,

53

Ibid., h. 44.

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

49

maka syarat utamanya adalah memiliki kesatuan. Kesatuan akan

terwujud jika di dalamnya terdapat keserasian, keseimbangan,

irama dan fokus perhatian.

b) Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan prinsip pengaturan unsur visual

dengan memperhatikan bobot visual yang tidak berat sebelah atau

timpang. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu simetris dan

asimetris. Keseimbangan simetris adalah pengaturan unsur yang

sama bentuk dan jumlahnya, sedangkan keseimbangan asimetris

adalah pengaturan unsur yang antar bagiannya tidak sama bentuk

dan jumlahnya, tetapi menunjukkan kesan bobot visual yang sama.

c) Keserasian (Harmony)

Keserasian merupakan perpaduan unsur visual yang selaras

atau hubungan yang tidak bertentangan antara bagian satu dengan

bagian lainnya. Keserasian dapat terbentuk karena pengaturan

unsur yang memiliki kedekatan bentuk atau kemiripan, perpaduan

warna, maupun unsur peran.

d) Irama (Rhytm)

Pengulangan unsur-unsur visual dalam sebuah tatanan akan

menimbulkan kesan gerak bagi orang yang melihatnya. Kesan

gerak inilah yang disebut irama.54

e) Kesebandingan (Proportion)

Kesebandingan atau lebih dikenal dengan sebutan proporsi

adalah perbandingan ukuran unsur-unsurnya, baik perbandingan

antar bagian maupun antara bagian terhadap keseluruhan.

f) Fokus Perhatian (Centre of Interest)

Fokus perhatian sering disebut pula dengan dominasi. Dalam

tatanan sebuah karya media grafis selalu diupayakan terdapat satu

bagian yang lebih menonjol dari bagian lainnya, artinya terdapat

satu bagian yang mencuri perhatian pengamat. Fokus perhatian

54

Cecep Kustandi, op. cit., h. 101.

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

50

dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya membuat aksentuasi

atas bentuk yang seragam, perbedaan ukuran, perbedaan warna,

dan lainnya.

2) Media Berbasis Audio Visual

Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang

murah dan terjangkau. Di samping menarik dan memotivasi siswa

untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan

untuk:

a) Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa

yang telah didengar.

b) Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan

mengungkapkan pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

c) Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.

d) Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan

belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah.55

3) Media Berbasis Komputer

Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara

sederhana ia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa

kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video. Definisi

sederhana ini telah mencakup pula salah satu jenis kombinasi yang

telah diuraikan, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada

bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media

ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan

gabungan media.56

Dengan demikian, arti multimedia yang umunya dikenal dengan

berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi.

Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-

sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.

55

Cecep Kustandi, op. cit., h. 103. 56

Cecep Kustandi, op. cit., h. 104.

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

51

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan mengenai media

pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

Pertama, dalam penelitian yang dilakukan oleh Mai Syarah (2017) yang

berjudul Pengelolaan Media Pembelajaran Anak Usia Dini di TK Sambinoe

Takengon Aceh Tengah. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa

Pengelolaan media pembelajaran anak usia dini dilakukan untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan dengan menggunakan media sebagai

penyaluran pesan-pesan dan penyajian informasi sehingga informasi yang

disampaikan kepada anak usia dini dapat diterima dan diserap anak dengan

baik. Persamaan penelitian di atas dengan skripsi penulis yaitu, pengelolaan

media pembelajaran yang meliputi pengadaan dilakukan dengan pembelian

barang, penerimaan bantuan/sumbangan dan pemanfaatan DBO. Penggunaan

media dilakukan secara kelompok, individual dan klasikal. Kekurangan media

pembelajaran merupakan kendala yang dihadapi guru, hal ini disebabkan oleh

keterbatasan dana dalam pengadaan media pembelajaran. Solusi yang

dilakukan untuk mengatasi hal tersebut guru memanfaatkan lingkungan alam

dan kreatifitas guru sebagai sumber belajar. Perbedaan penelitian di atas

dengan skripsi penulis yaitu, skripsi penulis dalam pengelolaan media

pembelajaran yang dilakukan di SDIT Latansa Cendekia hanya meliputi tahap

perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan. Dan dalam hasil penelitian

menunjukan bahwa pengelolaan media pembelajaran yang dilakukan di

sekolah ini sudah berjalan dengan baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Mai Syarah dalam pengelolaan media pembelajaran meliputi tahap

perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, dan pengawasan. Dan hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Pengelolaan media pembelajaran yang

dilakukan di TK Sambinoe belum berjalan secara maksimal. Hal ini

disebabkan kurangnya kerjasama sekolah dengan masyarakat.57

57

Mai Syarah, “Pengelolaan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (Studi Kasus di TK

Sambinoe Takengon Aceh Tengah)”, Skripsi UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Banda

Aceh, 2017, h.v, dipublikasikan.

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

52

Kedua, dalam penelitian yang dilakukan oleh Nina Indrawati (2012) yang

berjudul Pengelolaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata

Pelajaran Kimia Kelas X SMA Negeri 3 Salatiga. Dari penelitian tersebut

diperoleh hasil bahwa perencanaan dalam kegiatan pengadaan pembelajaran

berbasis komputer pada mata pelajaran kimia kelas X di SMA Negeri 3

Salatiga tidak terbatas jumlah dan harga, namun harus benar-benar sesuai

dengan kebutuhan pembelajaran. Persamaan penelitian di atas dengan skripsi

penulis yaitu, perencanaan dalam kegiatan pengadaan media pembelajaran

dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan pembelajaran atau disesuaikan

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Perbedaan penelitian di atas dengan

skripsi penulis yaitu, skripsi penulis tidak hanya membahas mengenai

pengelolaan media komputer (audio-visual) saja untuk satu mata pelajaran,

akan tetapi membahas mengenai pengelolaan media pembelajaran yang

meliputi media audio, visual, dan audio-visual untuk seluruh mata pelajaran.

Dan dalam hal pengadaan, seluruh guru sudah mampu membuat sendiri media

pembelajaran dengan baik sekaligus memanfaatkannya. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Nina Indrawati yaitu membahas mengenai pengelolaan

media pembelajaran berbasis komputer saja untuk satu mata pelajaran yaitu

kimia. Dan dalam hal pemanfaatan media berbasis komputer pada mata

pelajaran kimia kelas X, belum semua guru mampu merancang piranti lunak

dengan aplikasi powerpoint dengan baik. Selain itu dari segi kelengkapan

seperti perangkat komputer, LCD proyektor, Screen LCD, dan satu stop kontak

di dekat meja guru pada setiap kelas pun masih kurang.58

Ketiga, dalam penelitian yang dilakukan oleh Indri Istiani (2017) yang

berjudul Pengelolaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Kelas V Di SD

Muahammadiyah Pasir Kidul. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa

penelitian tentang pengelolaan dan pemanfaatan media pembelajaran di SD

Muhammadiyah Pasir Kidul melalui tahap (1) perencanaan media

pembelajaran yang diawali dengan menentukan sumber anggaran yang

58

Nina Indrawati, “Pengelolaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata

Pelajaran Kimia Kelas X SMA Negeri 3 Salatiga”, Tesis pada Pasca Sarjana Universitas

Muhamadiyah Surakarta, Surakarta, 2012, h.viii, dipublikasikan.

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

53

dibutuhkan, dan petugas pelaksanaan, (2) pengadaan media pembelajaran

sebagian besar sumbangan atau hibah pemerintah dalam bentuk barang, dan

sebagian pengadaan secara mandiri melalui pembelian bertahap, (3)

inventarisasi media pembelajaran belum dilaksanakan sebagaimana mestinya,

(4) pemeliharaan media pembelajaran dilaksanakan secara gotong royong, (5)

penyimpanan media pembelajaran telah dietakkan di tempat yang aman, (6)

penghapusan media pembelajaran telah dilakukan apabila terdapat media yang

sudah tidak dapat dipergunakan, namun tidak disertai dengan berita acara.

Persamaan penelitian di atas dengan skripsi penulis yaitu, dalam pengadaan

media pembelajaran sebagian besar dana bantuan yang ada yaitu didapat dari

dana hibah yang sebagian pengadaannya melalui pembelian bertahap.

Perbedaan penelitian di atas dengan skripsi penulis yaitu, skripsi penulis dalam

pengelolaan media pembelajaran yang dilakukan di SDIT Latansa Cendekia

hanya meliputi tahap perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Indri Istiani dalam pengelolaan media

pembelajaran meliputi tahap perencanaan, pengadaan, inventarisasi,

pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan.59

59

Indri Istiani, “Pengelolaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Kelas V (Studi Kasus

di SD Muhammadiyah Pasir Kidul)”, Skripsi Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Purwokerto, 2017, h.ix, dipublikasikan.

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Latansa Cendekia yang berlokasi di

Jalan Gelam RT 09/02 Kutajaya, Pasar Kemis-Tangerang. Adapun waktu

yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Waktu Kegiatan Penelitian

No Jenis

Kegiatan

Waktu

Juli Des Jan Feb Maret April Mei

2. Pengajuan

proposal

3. Seminar

proposal

4. Persetujuan

proposal

skripsi

5. Penyerahan

proposal

skripsi

6. Konsultasi

dengan

pembimbing

7. Meminta izin

ke sekolah

8. Pengumpulan

data

9. Pengolahan

dan analisis

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

55

data

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam suatu bidang.60

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif menurut Nazir

adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang yang masih memungkinkan dalam ingatan responden.61

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.62

Pendekatan kualitatif dipilih karena sejalan dengan tujuan penelitian

yaitu untuk menggambarkan suatu kegiatan pengelolaan media pembelajaran

yang meliputi perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia. Sedangkan metode deskriptif dipilih karena untuk

meneliti kegiatan pengelolaan media pembelajaran yang sedang dilakukan.

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk memperoleh data, penulis menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data yaitu menggunakan teknik pengumpulan data dengan

observasi, wawancara dan studi dokumen.

60

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2016), Cet. 23, h. 6. 61

Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian Suatu Tinjauan Teoritis & Praktis,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Cet. 1, h. 202. 62

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006), Cet. 22, h. 6.

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

56

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner, kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi obyek-obyek alam

yang lain.63

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan

pancaindra lainnya.64

Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pengelolaan media

pembelajaran yang dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru, dan siswa di

SDIT Latansa Cendekia. Dalam kegiatan observasi ini, peneliti melihat

langsung proses pengelolaan yang terdiri dari perencanaan, pengadaan,

dan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan

atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Inti dan metode

wawancara ini bahwa di setiap penggunaan metode ini selalu muncul

beberapa hal, yaitu pewawancara, responden, materi wawancara, dan

pedoman wawancara.

Pewawancara adalah orang yang menggunakan teknik wawancara

sekaligus dia bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara

tersebut.65

63

Sugiyono, op. cit., h. 203. 64

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2015), Cet.

2, h. 142. 65

Ibid., h. 133.

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

57

Responden adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh

pewawancara, karena dianggap menguasai data, informasi ataupun fakta

dari suatu objek penelitian.

Materi wawancara adalah persoalan yang ditanyakan kepada

responden, yang berkisar antara masalah atau tujuan penelitian.

Sedangkan pedoman wawancara adalah instrumen yang digunakan

untuk memandu jalannya wawancara.

Wawancara ini untuk mengetahui dan menggali informasi dari

subyek penelitian (informan) yang berhubungan dengan kegiatan

pengelolaan media pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pengadaan

dan pemeliharaan di SDIT Latansa Cendekia. Sumber data dalam

penelitian ini yaitu peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah,

perwakilan guru dan atau pengelola media serta perwakilan siswa.

3. Studi Dokumen

Studi Dokumen adalah salah satu teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penelitian sosial.

Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,

catatan harian, kenang-kenangan, laporan, dan sebagainya. Sifat utama

dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang

kepada peneliti untuk hal-hal yang telah silam. Kumpulan data berbentuk

tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas termasuk monumen, artefak,

foto, tape, mikrofilm, disc, dan sebagainya.66

Dokumen ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data mengenai

kegiatan pengelolaan media pembelajaran, seperti foto kegiatan yang

berkaitan dengan perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia.

66

Ibid., h. 154.

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

58

D. Instrumen Pengumpulan Data

Setiap kegiatan penelitian membutuhkan instrumen penelitian, karena

membantu peneliti dalam mengumpulkan data.

Selain peneliti sebagai instrumen utama, maka untuk mendapatkan data

yang lebih lengkap dibutuhkan alat bantu seperti pedoman wawancara, alat

tulis dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan di lapangan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah

Variabel Aspek Indikator

Pengelolaan Media

Pembelajaran

1. Perencanaan

Pengadaan Media

Pembelajaran

a. Peran kepala sekolah

dalam merencanakan

media pembelajaran

b. Prosedur dalam

perencanaan

pengadaan media

pembelajaran

c. Sumber-sumber

pendanaan media

pembelajaran

2. Pengadaan Media

Pembelajaran

a. Pelaksanaan

pengadaan media

pembelajaran

b. Program pengadaan

media pembelajaran

c. Prosedur/langkah-

langkah dalam

pengadaan media

pembelajaran

d. Cara pengadaan media

pembelajaran

e. Pertanggungjawaban

kepala sekolah dan

guru dalam pengadaan

3. Pemeliharaan Media

Pembelajaran

a. Pelaksanaan

pemeliharaan media

pembelajaran di

sekolah

b. Cara praktis

memelihara media

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

59

pembelajaran

c. Pengawasan terhadap

media pembelajaran

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru dan Siswa

Variabel Aspek Indikator

Pengelolaan

Media

Pembelajaran

1. Perencanaan

Pengadaan

Media

Pembelajaran

Guru Siswa

a. Keterlibatan guru

dalam membuat

perencanaan

pengadaan media

pembelajaran

b. Sumber-sumber

pendanaan media

pembelajaran

a. Keterlibatan guru

dalam membuat

perencanaan

pengadaan media

pembelajaran

b. Sumber-sumber

pendanaan media

pembelajaran

2. Pengadaan

Media

Pembelajaran

a. Keterlibatan guru

dalam pelaksanaan

pengadaan media

pembelajaran

b. Alokasi dana yang

digunakan dalam

pengadaan

c. Pelaksanaan

pengadaan media

pembelajaran

d. Program pengadaan

media pembelajaran

e. Prosedur/langkah-

langkah dalam

pengadaan media

pembelajaran

f. Cara pengadaan

media pembelajaran

g. Pertanggungjawaban

kepala sekolah dan

guru dalam

pengadaan

a. Keterlibatan guru

dalam pelaksanaan

pengadaan media

pembelajaran

b. Alokasi dana yang

digunakan dalam

pengadaan

c. Pelaksanaan

pengadaan media

pembelajaran

d. Program pengadaan

media pembelajaran

e. Prosedur/langkah-

langkah dalam

pengadaan media

pembelajaran

f. Cara pengadaan

media pembelajaran

g. Pertanggungjawaban

kepala sekolah dan

guru dalam

pengadaan

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

60

3. Pemeliharaan

Media

Pembelajaran

a. Pelaksanaan

pemeliharaan media

pembelajaran di

sekolah

b. Cara praktis

memelihara media

pembelajaran

c. Pengawasan

terhadap media

pembelajaran

a. Pelaksanaan

pemeliharaan media

pembelajaran di

Sekolah

b. Cara praktis

memelihara media

pembelajaran

c. Pengawasan

terhadap media

pembelajaran

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data sangat diperlukan agar data yang dihasilkan

dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengecekan

keabsahan data merupakan suatu langkah untuk mengurangi kesalahan dalam

proses perolehan data penelitian yang tentunya akan berpengaruh terhadap

hasil akhir dari suatu penelitian.

Oleh karena itu, dalam proses pengecekan keabsahan data pada

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data

dalam penelitian ini dengan manggunakan pengecekan kembali data yang

diperoleh dari berbagai sumber, baik hasil observasi, wawancara, maupun

dokumentasi selama penelitian.

Adapun teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam

penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara

mengecek data yang telah di peroleh melalui beberapa sumber. Sebagai

contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang perilaku murid, maka

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan

oleh guru, teman murid yang bersangkutan dan orang tuanya. Data dari

ketiga sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian

kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang

sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut.

Sehingga data yang telah dianalisis oleh peneliti dapat menghasilkan suatu

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

61

kesimpulan, yang selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chcek)

dengan tiga sumber data tersebut.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan

observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian

kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka

peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

benar, atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-

beda.

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu untuk menguji kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredible. Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya.

Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian, dari tim peneliti lain yang diberikan tugas melakukan

pengumpulan data.67

Maka dalam penelitian ini, teknik triangulasi yang dilakukan peneliti

yaitu dengan membandingkan data yang diperoleh dari lapangan atau yang

disebut dengan data primer dengan data sekunder yang didapat dari

beberapa dokumen-dokumen serta referensi-referensi yang membahas hal

67

Sugiyono, op. cit., h. 374.

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

62

yang sama. Teknik ini berguna untuk mengetahui pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia.

F. Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkung, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.68

Dalam mereduksi data,

setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.

Reduksi data pada penelitian ini adalah untuk memilah dari semua

data yang ditemukan, kemudian mengambil data yang sesuai dengan

penelitian.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay

data. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami

apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang

telah dipahami.

Penyajian data pada penelitian ini adalah setelah data telah melewati

tahap reduksi data, maka dilakukanlah penyajian data hasil penelitian.

3. Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

68

Sugiyono, op. cit., h. 338.

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

63

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Singkat SDIT Latansa Cendekia

SDIT Latansa Cendekia berdiri mulai tahun 2007, terletak di

Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Di kawasan Pasar Kemis

yang merupakan kawasan industri. SDIT Latansa Cendekia sangat mudah

dikenali dan diamati. Pendaftaran mayoritas adalah warga di sekitar

perumahan yang ada di sekeliling sekolah. Meskipun terletak di tempat yang

jauh dari kota, namun perkembangan mutunya tidak kalah dengan sekolah

unggulan.

Pada tahun 2009 SDIT Latansa Cendekia mulai menerima anak

berkebutuhan khusus dan menjadi Sekolah Inklusi, yaitu sekolah yang

menyelenggarakan program pendidikan inklusif. Di wilayah Kecamatan

Pasar Kemis, baru SDIT Latansa Cendekia yang merupakan sekolah inklusi.

Saat ini, siswa berkebutuhan khusus sebanyak 43 siswa dan guru siswa

berkebutuhan khusus sebanyak 13 orang.69

2. Profil SDIT Latansa Cendekia

Tabel 4.1

Profil SDIT Latansa Cendekia

Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SDIT LATANSA CENDEKIA

2. NPSN : 20613831

3. Jenjang Pendidikan : SD

4. Status Sekolah : Swasta

69

Dewi Utami, Hasil Wawancara Kepala SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 20 April

2018.

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

65

5. Alamat Sekolah : Jl. Gelam RT.09/02 Perum Villa

Tangerang elok

RT/RW : 09/02

Kode Pos : 15560

Kelurahan : Kuta Jaya

Kecamatan : Pasar kemis

Kabupaten/Kota : Tangerang

Provinsi : Banten

Negara :

6. Posisi Geografis : -6,1655 Lintang

106,5641 Bujur

Data Pelengkap

7. SK Pendirian Sekolah : 421.1/3/3/DISPENDIK/2009

8. Tanggal SK Pendirian : 2009-06-30

9. Status Kepemilikan : Yayasan

10. SK Izin Operasional : 421.1/313/DISPENDIK/2009

11. Tgl SK Izin Operasional : 2009-06-30

12. Kebutuhan Khusus Dilayani : B,C,H,K,P,Q

13. Nomor Rekening : 17028898101

14. Nama Bank : BJB

15. Cabang KCP/Unit : Cikupa

16. Rekening Atas Nama : SDIT LATANSA CENDEKIA

17. MBS : Ya

18. Luas Tanah Milik (m2) : 5000

19. Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0

20. Nama Wajib Pajak :

21. NPWP :

Kontak Sekolah

22. Nomor Telepon : 2159319100

23. Nomor Fax : 2159319100

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

66

24. Email : [email protected]

25. Website :

Data Periodik

26. Waktu Penyelenggaraan : Pagi

27. Bersedia Menerima BOS : Bersedia Menerima

28. Sertifikat ISO : Belum Bersertifikat

29. Sumber Listrik : PLN

30. Daya Listrik (watt) : 5500

31. Akses Internet : 3 (Tri)

32. Akses Internet Alternatif :

Data Lainnya

33. Kepala Sekolah : Dewi Utami

34. Operator Pendaftaran : Nurhayati

35. Akreditasi : A

36. Kurikulum : KTSP

Sumber: Studi Dokumen SDIT Latansa Cendekia 2018

3. Visi dan Misi SDIT Latansa Cendekia

SDIT Latansa Cendekia dalam melaksanakan proses pembelajaran

memiliki visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

“ Menjadi Sekolah Islam Terpadu yang Unggul Kebanggaan umat”.

Indikator Sekolah Unggul Kebanggaan Umat yang dimaksud dalam visi

sekolah adalah sebagai berikut:

1) Unggul

a) Unggul Sumber Daya Manusia

b) Unggul Edukasi

c) Unggul Layanan

d) Unggul Fasilitas

e) Unggul Persepsi

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

67

Kelima keunggulan ini menjadi “Pilar Keunggulan” dalam

pengembangan SDIT Latansa Cendekia.

2) Kebanggaan Umat

a) Menjadi sekolah favorit khususnya di wilayah Pasarkemis dan

sekitarnya, serta di wilayah Tangerang pada umumnya.

b) Meraih tingkat kepercayaan tinggi dan citra positif sekolah di mata

orang tua siswa dan masyarakat sekitar.

b. Misi

1) Membiasakan perilaku yang sesuai dengan nilai Islam.

2) Meningkatkan kompetensi guru, melalui pembinaan yang intensif dan

berkesinambungan.

3) Menyediakan sarana prasarana penunjang pembelajaran.

4) Mengikutsertakan peserta didik secara aktif dalam berbagai ajang

kompetisi.

5) Meningkatkan mutu KBM, termasuk layanan pendidikan inklusi.

6) Meningkatkan kerja sama yang efektif dengan orang tua siswa,

masyarakat dan instansi terkait.70

70

Hasil Dokumentasi di SDIT Latansa Cendekia pada tanggal 20 April 2018.

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

68

4. Struktur Organisasi SDIT Latansa Cendekia

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Wakasek

Kurukulum

Wakasek

Kesiswaan

TU

Wali Kelas -1

Wali Kelas -4

Wali Kelas -2

Wali Kelas -5

Wali Kelas -3

Wali Kelas -6

PENJAGA

MASYARAKAT

GISMA Perpustakaan Guru Bid. Studi

SISWA

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

69

Garis koordinasi:

Garis komando:

SDIT Latansa Cendekia menjalankan tugas dan fungsinya di bawah

naungan yayasan Sarwo Sarana Umat. Dalam struktur organisasi tingkat

yayasan ada Struktur Manajemen yaitu:

1. Ketua Yayasan: dr. Sarwoko

2. Direktur

3. Manajer ESDM dan Manajer ADM dan Keuangan

4. Kepala TKIT, Kepala SDIT, dan Kepala SMPIT Latansa Cendekia.

5. Sarana dan Prasarana SDIT Latansa Cendekia

Pertama beroperasi SDIT Latansa Cendekia sudah memiliki lokasi

sekolah sendiri. Sarana ruang belajar yang pada awalnya kegiatan

operasional sekolah ini hanya memiliki 6 ruang belajar, kini memiliki 20

ruang belajar ditambah sarana fisik lainnya seperti ruang kesehatan, ruang

laboratorium komputer, ruang laboratorium IPA, ruang perpustakaan, ruang

kepala sekolah, ruang TU, ruang guru yang representative, masjid, serta

sarana-sarana lainnya. Di sektor non-fisik juga mengalami peningkatan,

baik dari segi prestasi akademis maupun non-akademis yang berhasil diraih

oleh siswa-siswi terbaik alumni SDIT Latansa Cendekia dari tahun ke

tahun.71

Berdasarkan hasil observasi dan studi dokumen yang dilakukan oleh

penulis bahwasannya SDIT Latansa Cendekia memiliki sarana dan

prasarana yang baik yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana SDIT Latansa Cendekia

No Uraian Jumlah Kondisi

Baik Rusak

1. Ruang Kelas 20 √

71

Utami. loc. cit

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

70

2. Ruang Lab 2 √

3. Ruang Perpus 1 √

4. Ruang Kesehatan/UKS 1 √

5. Ruang Kepala Sekolah 1 √

6. Ruang Guru 1 √

7. Ruang TU 1 √

8. Masjid 1 √

9. Lapangan 1 √

10. Kamar Mandi/WC 2 √

Sumber: Hasil Obeservasi Sarana dan Prasarana SDIT Latansa Cendekia

2018

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Gedung SDIT Latansa Cendekia Masjid SDIT Latansa Cendekia

Gambar 4.3 Gambar 4.4

Salah Satu Ruang Kelas Laboratorium Komputer

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

71

Gambar 4.5 Gambar 4.6

Perpustakaan Laboratorium IPA

Berdasarkan gambar di atas dapat kita ketahui bahwasannya SDIT

Latansa Cendekia memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan baik

dalam menunjang proses pendidikan di sekolah. selain itu terlihat bahwa

lingkungan sekolah, laboratorium, masjid, perpustakaan dan ruang kelas

terawat dengan baik.

6. Kondisi Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Rombongan Belajar

Siswa SDIT Latansa Cendekia

Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDIT Latansa Cendekia terdiri

dari 58 orang, staf tata usaha 3 orang, staf keamanan 3 orang dan tenaga

kebersihan 4 orang. Adapun daftar guru terdapat 13 guru pendamping

khusus atau disebut juga sebagai Gisma (Guru Siswa Istimewa).

Seorang Gisma rata-rata mengampu 3 siswa berkebutuhan khusus.

Dalam menjalankan program inklusi, SDIT Latansa Cendekia memiliki tim

khusus yang terdiri gari koordinator Gisma dan Gisma lainnya membantu

pelaksanaan di kelas. Seluruh SDM bersinergi dan memiliki pengetahuan

tentang Sekolah Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus.

Kualifikasi akademik PTK SDIT Latansa Cendekia belum 100% S1.

Namun masih ada 10% PTK yang pendidikan terakhirnya SMA karena

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

72

kebutuhan akan guru bagi siswa istimewa syarat utamanya adalah sabar dan

cekatan.72

Berikut adalah hasil observasi dan studi dokumen yang dilakukan oleh

penulis berkaitan dengan kondisi pendidik di SDIT Latansa Cendekia:

Gambar 4.7 Gambar 4.8

Kegiatan Outbond ABK Dewan Guru SDIT Latansa

Sedangkan untuk rombongan belajar siswa, SDIT Latansa Cendekia

pada tahun ajaran 2015/2016 memiliki 19 rombongan belajar dengan jumlah

siswa sebanyak 638. Pada tahun ajaran 2017/2018 atau saat ini SDIT

Latansa Cendekia memiliki rombongan belajar 20 dengan jumlah siswa

sebanyak 652, yang terdiri dari kelas 1 berjumlah 119 siswa dengan rincian

70 siswa laki-laki dan 49 siswa perempuan. Kelas 2 berjumlah 119 siswa,

dengan rincian 69 siswa laki-laki dan 50 siswa perempuan. Kelas 3

berjumlah 104 siswa, dengan rincian 56 siswa laki-laki dan 48 siswa

perempuan. Kelas 4 berjumlah 106 siwa, dengan rincian 53 siswa laki-laki

dan 53 siswa perempuan. Kelas 5 berjumlah 102 siswa, dengan rincian 54

siswa laki-laki dan 48 siswa perempuan. Dan kelas 6 berjumlah 102 siswa,

dengan rincian 57 siswa laki-laki dan 45 siswa perempuan. Untuk

mengetahui lebih rinci jumlah siswa di SDIT Latansa Cendekia pada tahun

ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini

72

Ibid.

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

73

Tabel 4.3

Data Rombongan Belajar Siswa SDIT Latansa Cendekia

Tahun Ajaran 2017/2018

No Uraian Detail Jumlah Total

1 Kelas 1 L 70

119 P 49

2 Kelas 2 L 69

119 P 50

3 Kelas 3 L 56

104 P 48

4 Kelas 4 L 53

106 P 53

5 Kelas 5 L 54

102 P 48

6 Kelas 6 L 57

102

P 45

Sumber: Studi Dokumen Data Rombongan Belajar Siswa Baru SDIT

Latansa Cendekia 2018

7. Kurikulum SDIT Latansa Cendekia

Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia menggunakan kurikulum

DIKNAS yang dipadukan dengan kurikulum kekhasan Latansa Cendekia

serta didukung dengan menggunakan multi metode dan berbagai media.73

Berikut adalah hasil studi dokumen mengenai kurikulum yang digunakan di

SDIT Latansa Cendekia:

a. Kurikulum Nasional (KTSP dan K13)

SDIT Latansa Cendekia menggunakan kurikulum DIKNAS yang secara

inovatif dikembangkan dan dikemas dengan:

1) Memadukan kurikulum DIKNAS dengan kurikulum khas SDIT

Latansa Cendekia

73

Ibid.

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

74

2) Menyeimbangkan dan memadukan antara ilmu pengetahuan umum

(Ilmu Kauniyah) dengan ilmu agama (Ilmu Syar’i)

3) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar Bahasa Arab

dan Bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari.

4) Memperkaya pendidikan yang mengarah pada keterampilan hidup

(Life Skill Education)

b. Kurikulum Khas SDIT Latansa Cendekia

1) Kurikulum Al-Qur’an (Belajar Membaca, Tahsin, dan Tahfidz Al-

Qur’an

2) Kurikulum Diniyah

3) Kurikulum Pembinaan Siswa

8. Ekstrakurikuler SDIT Latansa Cendekia

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran

sekolah biasa yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan

untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara mata

pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan

terhadap siswa. Berkaitan dengan hal di atas dalam mengembangkan minat

dan bakat siswa serta memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan

yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi, SDIT Latansa Cendekia

mengadakan berbagai macam ekstrakulikuler yang dapat diikuti oleh setiap

siswa. Berikut adalah macam-macam ekstrakurikuler yang ada di SDIT

Latansa Cendekia:

Tabel 4.4

Ekstrakurikuler SDIT Latansa Cendekia

No Jenis Materi Waktu Pelatih

1. Kepanduan Pramuka Jum’at

Nurlaelah

2. Bela Diri Wushu Kamis dan Sifu Seihu

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

75

Jum’at

3. Kesenian Ekpresi Senin Deni Indrayani

4. Olah raga Futsal Selasa dan

Jum’at

Feissal

Affandi

5. Sains Sains Club Senin, Selasa,

Kamis

Erna

Sulistyawati

6. Kesenian Sanggar Lukis Selasa dan

Kamis Ikhwan

7. Ilmiah Berkebun

(Green Club) Jum’at Afiatun

8. Bahasa English Club Selasa dan

Kamis

Louly, Maret,

Indrawati

9. Religi MTQ dan

Pildacil Kamis Nailis Sa’adah

Sumber: Studi Dokumen SDIT Latansa Cendekia 2018

9. Prestasi SDIT Latansa Cendekia

Keberhasilan sebuah sekolah salah satunya dapat terlihat dari

sejumlah prestasi yang diraih. Prestasi yang sudah diraih oleh SDIT Latansa

Cendekia yaitu sebagai berikut:

Tabel. 4.5

Prestasi SDIT Latansa Cendekia

No Prestasi Tahun

1. Juara 2 English Spelling Contest pada Al Fattah Edu

Competition Se Tangerang Raya

2016

2. Juara 1 Arabic Spelling Contest pada Al Fattah Edu

Competition Se Tangerang Raya

2016

3. Juara 2 Arabic Spelling Contest pada Al Fattah Edu

Competition Se Tangerang Raya

2016

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

76

4. Juara 3 Arabic Spelling Contest pada Al Fattah Edu

Competition Se Tangerang Raya

2016

5. Juara 1 Pantomim pada FLS2N tingkat Kecamatan 2016

6. Juara 1 Pantomim pada FLS2N tingkat Kabupaten 2016

(mewakili tingkat Provinsi)

2016

7. Juara 2 Gambar Bercerita pada FLS2N tingkat

Kecamatan

2016

8. Juara 3 Gambar Bercerita pada FLS2N tingkat

Kecamatan

2016

9. Juara 2 ceramah PAI (Pildacil) pada FLS2N tingkat

Kecamatan

2016

10. Juara Harapan 3 lomba DA’I Cilik pada Festival Al

Azhom Kota Tangerang

2016

11. Juara 1 Wushu (Kungfu) tingkat Kota Tangerang 2017

12. Penulis Cilik pada buku Antologi Cerpen “Kuda Poni

dan Kurcaci” dalam acara Bulan Bahasa Se Kabupaten

Tangerang yang diselenggarakan bersama Saung Sastra

2017

13. Mendapat Penghargaan dari Olimpiade Sains Kuark (5

orang siswa dengan nilai Baik)

2017

14. Tempat Penyelenggara Olimpiade Sains Kuark Nasional 2017

15. Juara 2 Lomba OSN pada tingkat Kabupaten Tangerang 2018

Sumber: Studi Dokumen SDIT Latansa Cendekia 2018

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

77

B. Deskripsi dan Analisis Data

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang sudah ditetapkan

dan dilengkapi dengan hasil dari observasi dan studi dokumen di SDIT Latansa

Cendekia, berikut adalah deskripsi data dan hasil penelitian penulis.

1. Pengelolaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

Pengelolaan media pembelajaran merupakan suatu proses yang

dilakukan dengan merencanakan, mengadakan, dan memelihara segala

sesuatu yang berkaitan dengan media pembelajaran dengan mengupayakan

media yang digunakan dapat membantu proses pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan, penulis menemukan

beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan media pembelajaran.

Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru SDIT

Latansa Cendekia yang berjumlah 3 orang dan Siswa SDIT Latansa

Cendekia yang berjumlah 2 orang. Data diperoleh dari hasil wawancara,

observasi dan dokumentasi. Adapun data yang dianalisis adalah pelaksanaan

pengelolaan media pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

Seperti yang telah diketahui bahwa dalam hal pengadaan, media

pembelajaran dapat menggunakan yang sudah ada yang dibuat oleh pihak

tertentu (produsen media) dan dapat langsung digunakan, begitu juga

media yang sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga

termasuk yang dapat langsung digunakan. Apalagi media pembelajaran

yang dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan, di sinilah diperlukannya

perencanaan, jika sekolah memiliki media dengan cara membeli yang

sudah ada, kegiatan perencanaan yang dilakukan yaitu cukup dengan

mencocokkan materi yang akan diajarkan dengan media yang tersedia.

Berbeda halnya jika sekolah membuat media sendiri berdasarkan

kebutuhan, dalam hal ini diperlukan analisis terhadap berbagai aspek,

sehingga sesuai dengan kebutuhan.

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

78

Berkaitan dengan hal di atas dalam perencanaan media

pembelajaran, kepala sekolah sangat berperan dalam merencanakan apa

saja yang berkaitan dengan media pembelajaran di sekolah. Hal ini sama

dengan pernyataan Utami selaku Kepala Sekolah yaitu “tentunya kepala

sekolah sangat berperan dalam membuat perencanaan media

pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa, karena memang sudah

menjadi tugas seorang kepala sekolah dalam membuat suatu

perencanaan”.74

Dapat penulis ketahui bahwa kepala sekolah di SDIT Latansa

Cendekia ini memang sangat berperan dalam membuat perencanaan

media pembelajaran. Kepala sekolah membuat perencanaan media

pembalajaran terkait dengan media apa saja yang dibutuhkan untuk

setiap mata pelajaran. Namun dalam pelaksanaannya, terkadang kepala

sekolah juga tidak bekerja sendiri. Oleh karena itu, kepala sekolah

beserta wakil kepala sekolah secara bersama-sama membuat perencanaan

media yang memang disesuaikan dengan mata pelajaran yang ada. Hal

ini sejalan dengan pernyataan Louly selaku Guru Bahasa Inggris yang

mengatakan bahwa: “sebagai contoh untuk mata pelajaran Bahasa Inggris

sangat membutuhkan media seperti flash card dalam proses

pembelajaran”.75

Seperti halnya untuk media pembelajaran Bahasa Inggris di sini

tentunya aneka media pembelajarannya pun harus ditentukan untuk kelas

1, 2, 3, 4, 5, 6, memiliki jenis media pembelajaran yang berbeda. Sebagai

contoh untuk mata pelajaran Bahasa Inggris sangat membutuhkan media

seperti flash card. Meskipun hanya sekedar flash card artinya bukan

flash card yang hanya digunakan untuk bermain, tetapi ada tujuannya

yaitu menyesuaikan dengan materi vocabulary siswa sudah sampai mana.

Materi yang berkaitan dengan kata kerja, ungkapan, dan yang sedang

dilakukan pun sekolah menggunakan flash card. Hal ini juga sejalan

74

Ibid. 75

Louly, Hasil Wawancara Guru Bahasa Inggris SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 27

April 2018.

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

79

dengan apa yang disampaikan oleh Guru Matematika, Endang yaitu

“untuk mata pelajaran matematika pun, SDIT Latansa Cendekia ini

menerapkan metode GASING (Gampang Asik dan Menyenangkan)”.76

Sehingga pada mata pelajaran matematika ini siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik dan tidak membosankan, karena metode

GASING ini dilengkapi dengan media pembelajaran yang membuat

siswa menjadi semangat dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini

sangat membantu memudahkan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan

pembelajaran. Dikarenakan SDIT Latansa Cendekia ini memang sudah

menjadi sebagai sekolah inklusi, jadi tidak hanya siswa reguler saja yang

dapat menikmati media pembelajaran yang sudah di sediakan di sekolah,

namun anak berkebutuhan khusus pun harus bisa diajak serta untuk

menikmati media pembelajaran tersebut.

Sedangkan dalam pengelolaannya khususnya dalam perencanaan,

sejauh ini kepala sekolah membentuk penanggung jawab pada tiap mata

pelajaran, karena K13 yang digunakan di sekolah sudah pasti

menggunakan media pembelajaran untuk setiap mata pelajaran, seperti

yang diungkapkan oleh Guru IPA, Herni yaitu “kepala sekolah di sini

juga mengharuskan setiap guru untuk membuat RPP dan melakukan

pengembangan program yaitu dengan menyesuaikan perkembangan,

kebutuhan dan kemampuan anak, dikarenakan anak yang masuk sekolah

di SDIT Latansa Cendekia ini memiliki perbedaan setiap tahunnya”.77

Mengingat penjelasan sebelumnya, penulis berpendapat

bahwasannya SDIT Latansa Cendekia dalam perencanaan media

pembelajaran disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat, karena program

pembelajaran yang disusun sudah memuat beberapa media yang

diperlukan, guru diwajibkan menggunakan dan menyediakan media yang

telah di susun dalam sebuah program tersebut dan wajib menjalankan

program tersebut selama waktu yang sudah ditentukan, sehingga guru

76

Endang, Hasil Wawancara Guru Matematika SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 23

April 2018. 77

Herni, Hasil Wawancara Guru IPA SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 25 April 2018.

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

80

akan mudah dalam menentukan media pembelajaran seperti apa yang

sesuai untuk digunakan. Selain kepala sekolah mengharuskan setiap guru

untuk membuat RPP, tentunya setiap guru juga harus mampu

merencanakan media pembelajaran yang dibutuhkan, kemudian setiap

guru juga harus bisa mencari bahan media pembelajaran dan membuat

media itu sendiri. Tidak hanya sekedar membuat medianya saja, namun

kepala sekolah juga selalu mengajarkan kepada setiap guru untuk

membuat LKPJ (Lembar Kerja Peserta Didik) sendiri yang di dalamnya

terdapat lembar khusus untuk media, bahkan cara untuk membuat media

pembelajarannya pun harus ada.

Selain itu, dapat diketahui pula bahwa perencanaan media

pembelajaran yang di lakukan di SDIT Latansa Cendekia memang tidak

dilakukan begitu saja, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah,

Utami yaitu “perencanaan media pembelajaran dilakukan berdasarkan

prosedur yang telah dibuat oleh sekolah mulai dari menganalisis,

menyusun, memadukan rencana kebutuhan baik dengan perlengkapan

yang telah tersedia maupun dengan dana/anggaran yang ada hingga pada

penetapan rencana pengadaan akhir”.78

Berkaitan dengan pernyataan di atas, maka dalam melakukan

perencanaan memang harus berdasarkan prosedur yang ada, yaitu

sebagai berikut:

1) Menganalisis kebutuhan pendidikan dan menampung semua usulan

pengadaan media pembelajaran yang diajukan setiap unit kerja

sekolah.

2) Menyusun rencana kebutuhan media pembelajaran untuk periode

tertentu.

3) Memadukan rencana kebutuhan media pembelajaran yang telah

disusun dengan media yang telah tersedia sebelumnya.

4) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah

yang telah tersedia. Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk

78

Utami. loc. cit.

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

81

pengadaan semua kebutuhan, maka perlu dilakukan seleksi terhadap

semua kebutuhan media pembelajaran yang telah direncanakan,

dengan melihat urgensi terhadap media pembelajaran tersebut.

5) Memadukan kebutuhan media pembelajaran dengan dana atau

anggaran yang ada. Apabila masih melebihi dari anggaran yang

tersedia, perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat skala

prioritas.

6) Penetapan rencana pengadaan akhir.

Setelah penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan

guru, sekolah ini sudah menerapkan prosedur yang baik dalam

perencanaan. Kepala sekolah selalu menganalisis apa saja yang

dibutuhkan dan menampung semua usulan/masukan dari berbagai unit

kerja di sekolah mengenai pengadaan media pembelajaran. Setelah itu

kepala sekolah juga menyusun rencana kebutuhan media untuk periode

tertentu, yang kemudian memadukan rencana kebutuhan yang telah

disusun tersebut dengan ketersediaan media yang sudah ada. Selanjutnya

kepala sekolah juga harus memadukan kebutuhan media pembelajaran

dengan dana yang tersedia dengan cara menyeleksi kira-kira media

pembelajaran mana yang paling dibutuhkan. Dan yang terakhir yaitu

pada penetapan rencana pengadaan akhir.

Apabila berbicara mengenai sumber dana dan anggaran pengadaan

media pembelajaran, SDIT Latansa Cendekia biasanya memperoleh

sumber dana dari dana hibah untuk membeli media pembelajaran.

Dalam hal ini dapat penulis ketahui bahwa berkaitan dengan

sumber dana, SDIT Latansa Cendekia memperoleh sumber dana dari

dana hibah/dana BOS untuk membeli media pembelajaran dan tidak

menerima dana bantuan dari komite, karena memang dana yang

diberikan dari komite biasanya bukan digunakan untuk kepentingan

media pembelajaran melainkan untuk kegiatan yang sifatnya

menyeluruh.

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

82

Sedangkan perencanaan anggaran untuk pengadaan media itu

sendiri, kepala sekolah membuat perencanaan anggaran dan

mengeluarkan dana media pembelajaran dengan menyesuaikan RPS

(Rencana Pembelajaran Semester) yang telah dibuat sebelumnya.

Sehingga dana yang dikeluarkan untuk membeli media nantinya benar-

benar di sesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran pada saat itu.

b. Pengadaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

Pengadaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

memang dilakukan sesuai dengan kebutuhan media pembelajaran.

Masing-masing dari guru yang telah ditunjuk sebagai penanggung jawab

pada setiap mata pelajaran berkewajiban untuk mencatat media apa saja

yang diperlukan dan melaporkan bilamana ada beberapa media

pembelajaran yang sudah harus diganti, hilang, rusak dan harus

diperbaiki, sehingga kepala sekolah akan melakukan pengadaan terhadap

media pembelajaran yang dibutuhkan.

Apalagi SDIT Latansa Cendekia ini sudah menjadi sekolah inklusi

yang notabennya dalam setiap pembelajaran anak berkebutuhan khusus

sangat membutuhkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan

kebutuhan mereka. Seperti yang dikatan oleh Utami selaku Kepala

Sekolah yaitu “Kebetulan dalam pengadaan media pembelajaran ini,

SDIT Latansa Cendekia mendapatkan dana hibah berupa dana BOS

untuk pengadaan media elektronik, media audio, media visual, dan media

audio-visual baik untuk siswa reguler maupun siswa berkebutuhan

khusus”.79

Mengingat peran dari media pembelajaran itu sendiri sangat

penting dalam membantu proses pembelajaran, sehingga sangat perlu

diadakannya media tersebut seperti media elektronik, media audio, media

visual, dan media audio-visual. Media visual itu sendiri merupakan

media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.

79

Ibid.

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

83

Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru Sekolah Dasar

untuk membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran.

Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya

untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek

keterampilan medengarkan, melatih daya imajinasi dan sensitivitasi, serta

sebagai sumber belajar di dalam kelas. Lain halnya dengan media audio-

visual, seperti LCD, CD Interaktif, dan video/film pendidikan. Dengan

menggunakan media ini maka akan semakin lengkap dan optimal

penyajian bahan ajar kepada para siswa. Selain itu, media ini dalam

batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru.

Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi karena

penyajian materi bisa diganti oleh media audio visual, maka peran guru

bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi

para siswa untuk belajar.

Berkaitan dengan pernyataan kepala sekolah pada alenia

sebelumnya, dapat penulis ketahui bahwa dalam pengadaan media

pembelajaran, SDIT Latansa Cendekia mendapatkan dana hibah berupa

dana BOS yang dalam pelaksanaan pengadaannya memang dilakukan

secara bertahap berdasarkan media pembelajaran yang paling

dibutuhkan. Selain itu, dana hibah yang dikeluarkan pun memang tidak

sepenuhnya diperuntukkan untuk siswa reguler saja, namun

diperuntukkan juga khusus untuk para anak berkebutuhan khusus. Lain

halnya untuk anak berkebutuhan khusus yang sudah tidak dikategorikan

sebagai ABK ringan dan membutuhkan media pembelajaran khusus

untuk setiap proses pembelajaran, dana pengadaan media pembelajaran

tidak sepenuhnya di dapat dari dana hibah saja namun dana untuk

pengadaan media pembelajaran didapat dari iuran wajib bagi wali murid

yang memang memiliki anak dengan kebutuhan khusus dan sudah tidak

dikategorikan sebagai ABK ringan, sehingga sangat membutuhkan media

pembelajaran khusus untuk setiap proses pembelajaran.

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

84

Untuk pengadaan media pembelajaran yang mudah dibuat oleh

guru, biasanya sekolah menyediakan alat dan bahan-bahan yang belum

jadi yang kemudian guru mengolah media tersebut sesuai dengan tema

yang telah disusun sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan hasil

wawancara dengan Louly selaku Guru Bahasa Inggris yaitu “dalam

melakukan pengadaan media pembelajaran harus sesuai dengan prosedur

pengadaan yang telah dibuat, mulai dari menganalisis, membuat

proposal, dan apabila telah disetujui makan media akan dikirim ke

sekolah”.80

Hal tersebut juga sejalan dengan penulis bahwasannya dalam

melakukan pengadaan media pembelajaran memang harus dilaksanakan

berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut:

1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi media pembelajaran.

2) Mengklasifikasikan.

3) Membuat proposal pengadaan media pembelajaran yang ditujukan

kepada pemerintah.

4) Apabila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk

mendapat persetujuan dari pemerintah.

5) Setelah dikunjungi dan disetujui maka media akan dikirim ke sekolah

atas pengajuan permohonan pengadaan media pembelajaran.

Sejalan dengan pembahasan di atas bahwa SDIT Latansa Cendekia

dalam hal pengadaan media pembelajaran memang sudah sesuai dengan

prosedur yang ada. Setiap guru mata pelajaran diharuskan untuk

menganalisis media apa saja yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran,

apakah media pembelajaran yang digunakan masih berfungsi dengan

baik atau media pembelajaran tersebut sudah harus diganti. Kemudian

setelah guru melakukan analisis, guru melakukan pengklasifikasian

mengenai media pembelajaran yang dibutuhkan. Setelah itu, guru

melaporkan mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengadaan media

kepada kepala sekolah, sehingga sekolah akan segera membuat proposal

80

Louly. loc. cit.

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

85

pengadaan media pembelajaran untuk mendapatkan persetujuan dari

pihak pemerintah. Apabila proposal telah disetujui maka media akan

dikirim ke sekolah sebagai alat bantu pembelajaran.

Berbicara mengenai pengadaan media pembelajaran, sejauh ini

kepala sekolah dan guru sudah bertanggung jawab dalam hal pengadaan

media pembelajaran, terlihat bahwa kepala sekolah bertanggung jawab

terkait dengan pengadaan media yang ada di sekolah baik perencanaan,

pengadaan, penyimpanan serta pemeliharaan. Sedangkan guru sebagai

pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai andil terhadap pengadaan

karena mengingat bahwa guru lebih banyak berhubungan dengan media

pembelajaran. Pengadaan media pembelajaran terkadang memerlukan

keterlibatan guru karena semua media yang digunakan dalam

pembelajaran harus sesuai dengan rancangan kegiatan belajar mengajar

dan gurulah yang mengetahui prioritas media pembelajaran apa saja yang

dibutuhkan. Selain itu, berkaitan dengan tanggung jawab kepala sekolah

dan guru dalam pengadaan media pembelajaran, kepala sekolah selalu

memfasilitasi dan menyediakan bahan-bahan untuk membuat media

pembelajaran dan guru pun selalu kreatif dalam membuat media

pembelajaran itu sendiri serta mengajarkan kepada siswa cara membuat

media tersebut.

Sedangkan alokasi dana untuk pengadaan media pembelajaran,

biasanya pihak sekolah menyediakan dana khusus untuk media

pembelajaran berdasarkan RPS (Rencana Pembelajaran Semester). Yang

mana dana tersebut memang khusus disediakan untuk kebutuhan media

pembelajaran di sekolah. Untuk pengadaan media pembelajaran yang

sifatnya membutuhkan biaya yang besar seperti pengadaan untuk Lab.

Komputer, Lab. IPA, dan Perpustakaan, pihak sekolah memang

menggunakan dana hibah berupa dana BOS untuk pengadaannya. Lain

halnya untuk pengadaan media pembelajaran yang tidak membutuhkan

biaya yang besar, biasanya guru menyesuaikan dana dengan kebutuhan

media pada saat itu.

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

86

Meskipun di sekolah ini tidak ada alokasi dana khusus untuk

pengadaan media pembelajaran dari tiap siswa, hal ini sejalan dengan

pernyataan Herni selaku Guru IPA yaitu “seringkali dana yang digunakan

untuk membuat media pembelajaran yang mudah dibuat dan tidak

membutuhkan dana yang besar didapat dari dana kas tiap kelas”.81

Seperti yang penulis ketahui bahwa dalam setiap mata pelajaran

yang memang membutuhkan media pembelajaran dengan bahan-bahan

yang mudah diperoleh, setiap guru selalu membuat sendiri. Seperti

halnya pada mata pelajaran IPA dengan tema pelajaran yaitu organ

pernapasan bagi tubuh manusia (pernapasan perut). Dapat penulis ketahui

bahwa guru telah membuat media gerak organ pernapasan perut yang

dibuat dengan bahan-bahan yang murah dan mudah di dapat seperti balon

udara, botol bekas, sedotan ukuran besar. Karena dengan begitu siswa

akan lebih mudah memahami materi pelajaran dengan baik.

Hal ini dilakukan sekaligus untuk mengatasi segala kekurangan

apabila bantuan dana hibah untuk pengadaan media pembelajaran

mengalami keterlambatan, maka pihak sekolah akan selalu mensiasati

agar siswa tetap dapat belajar dengan menggunakan media pembelajaran

yang memadai meskipun dengan bahan-bahan yang tidak mahal.

Dikarenakan setiap guru di sekolah ini memiliki kreatifitas yang tinggi

dan selalu memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekolah untuk

membuat media pembelajaran sesuai dengan materi atau tema

pembelajaran, maka tidak khawatir dan tidak ada alasan bagi sekolah

untuk tidak menyediakan media pembelajaran di sekolah.

c. Pemeliharaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

Pemeliharaan media pembelajaran yang dilaksanakan di SDIT

Latansa Cendekia yaitu kepala sekolah memberikan kesadaran kepada

seluruh warga sekolah untuk merawat dan memelihara media

pembelajaran yang tersedia. Namun dalam hal ini pemeliharaan media

pembelajaran bukan semerta-merta dilaksanakan begitu saja,

81

Herni. loc. cit.

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

87

pemeliharaan media pembelajaran tersebut harus dilaksanakan dengan

cara yang baik dan benar. Agar media pembelajaran dapat terpelihara

dengan baik dan dapat digunakan berkali-kali dalam waktu yang relatif

lama, maka perlu diupayakan pemeliharaan. Seperti yang dikatakan

Endang, selaku Guru Matematika yaitu “untuk pemeliharaan media grafis

seperti bagan, diagram, grafik, poster yang dibuat dengan ukuran cukup

besar di setiap kelas, cara menyimpannya tidak digulung atau dilipat”.82

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dalam pemeliharaan

media grafis dengan ukuran besar, diupayakan agar setiap kelas membuat

papan penyajian dengan ukuran yang cukup besar, sehingga media grafis

selain dapat menjadi penyampai informasi ketika dibaca oleh siswa, juga

dapat terpelihara dengan baik dalam jangka waktu yang panjang.

Bentuk pemeliharaan lainnya yaitu ketika pelajaran komputer yang

memang kegiatan pembelajarannya dilakukan di lab komputer, seperti

yang dikatakan oleh Zaskya, siswi kelas 5 yaitu “biasanya setiap siswa

dilarang meninggalkan ruangan lab sebelum mematikan komputer setelah

pelajaran selesai”.83

Sedangkan pernyataan Damar, siswa kelas 6 yaitu

“pada saat pelajaran IPA ketika siswa sedang melakukan praktikum di

lab IPA, guru mengharuskan kepada setiap siswa untuk meletakkan dan

menyimpan kembali alat peraga yang telah digunakan agar tetap terjaga

dengan baik”.84

Begitu pula pada saat pembelajaran berlangsung di kelas, ketika

materi pelajaran mengharuskan untuk menggunakan LCD dalam proses

pembelajaran, maka kegiatan pemeliharaan juga perlu untuk dilakukan

agar LCD dapat terus beroperasi dengan baik pada saat digunakan, hal ini

sejalan dengan pernyataan Damar siswa kelas 6 bahwa “ketika pelajaran

IPA, guru menerangkan materi pelajaran tentang makhluk hidup dengan

82

Endang. loc. cit. 83

Zaskya, Hasil Wawancara Siswi Kelas 5 SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 30 April

2018. 84

Damar, Hasil Wawancara Siswa Kelas 6 SDIT Latansa Cendekia, pada tanggal 30 April

2018.

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

88

menggunakan LCD, dan setelah pelajaran selesai gurupun langsung

mematikan LCD dan merapihkan kemudian memasukannya dalam tas

LCD”.85

Berdasarkan pernyataan di atas dapat penulis ketahui bahwa dalam

pelaksanaannya sejauh ini tidak hanya guru dan siswa saja yang sudah

melaksanakan pemeliharaan media pembelajaran, namun seluruh warga

sekolah pun sudah ikut serta dan terlibat langsung dalam melaksanakan

pemeliharaan media pembelajaran di sekolah. Terlihat pada saat

pembelajaran, siswa dibiarkan dan diperbolehkan untuk menggunakan

media yang ada, setiap guru pun melakukan pengawasan pada saat itu.

Media pembelajaran apapun ketika sudah selesai digunakan harus

dirapihkan dan disusun kembali ke tempat penyimpanan. Tidak hanya

guru dan siswa saja yang melaksanakan pemeliharaan media

pembelajaran di sekolah, hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh

Utami selaku Kepala Sekolah, mengatakan bahwa “dalam hal

pemeliharaan, petugas kebersihan pun ikut dalam melaksanakan

pemeliharaan media pembelajaran”.86

Hal serupa juga didukung oleh

pernyataan dari Herni selaku Guru IPA yaitu “selain petugas kebersihan

memiliki tanggung jawab untuk membersihkan media pembelajaran yang

ada, namun ia juga bertanggung jawab dalam hal maintenance”.87

Berkaitan dengan pernyataan di atas bahwa dalam hal maintenance

(pemeliharaan rutin) dilakukan oleh petugas kebersihan yang memang

merangkap tugas selain membersihkan ruangan juga melakukan inspeksi

(memeriksa kondisi komponen), pemeliharaan berjalan (pemeliharaan

yang dilaksanakan tanpa menghentikan kerja peralatan, penggantian

komponen kecil pada media, serta pemeliharaan berhenti (pemeliharaan

yang dilakukan hanya pada saat kerja peralatan berhenti), seperti halnya

dalam hal pemeliharaan yang dilakukan di SDIT Latansa Cendekia

85

Ibid. 86

Utami. loc. cit. 87

Herni. loc. cit.

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

89

bahwa petugas kebersihan tidak hanya bertugas untuk membersihkan

ruang kelas, perpustakaan, toilet dan lab saja, namun ketika proses

kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah selesai, maka seorang petugas

kebersihan pun memiliki tanggung jawab untuk merawat dan

memeliharan media pembelajaran seperti mengecek apakah media

pembelajaran masih dapat beroperasi dengan baik, mengecek apakah ada

kerusakan ringan pada media pembelajaran, membersihkan komponen

komputer, membersihkan alat peraga, serta membersihkan media lain

yang diletakkan di ruang kelas agar kondisi media tetap dalam keadaan

baik dan tidak berdebu serta menjaga media agar tetap bagus keadaannya

saat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Dari hasil observasi dan studi dokumen yang dilakukan oleh

penulis bahwasannya meskipun SDIT Latansa Cendekia belum memiliki

jumlah media pembelajaran yang sangat banyak namun dalam hal

pemeliharaan, sekolah sudah melakukan pemeliharaan media

pembelajaran dengan baik. Berikut adalah daftar dan gambar media

pembelajaran yang ada di SDIT Latansa Cendekia:

Tabel 4.6

Media Pembelajaran SDIT Latansa Cendekia

No Media

Pembelajaran Jenis Media Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

1. LCD/Proyektor Visual 4 Buah √

2. Layar Proyektor Visual 2 Buah √

3. Laptop Audio-Visual 4 Buah √

4. Speaker/Sound Audio 4 Buah √

5. CD Interaktif Audio-Visual 15 Buah √

6. Kamera Visual 2 Buah √

7. Komputer Audio-Visual 24 Buah √

8. Buku Bacaan Visual 500 Buah √

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

90

9. Alat Peraga

Matematika

GASING SD

Visual 2 Box √

10. Alat Peraga IPA Visual 20 Buah √

11. Papan Media

T3Q/Media Baca

Visual 10 Buah √

12. Kartu Huruf

Hijaiyah

Visual 3 Buah √

13. Bola Voli Visual 2 Buah √

14. Bola Basket Visual 2 Buah √

15. Bola Futsal Visual 2 Buah √

16. Suttlekock Visual 2 Buah √

17. Raket Bulu Tangkis Visual 2 Buah √

18. Catur Visual 2 Buah √

Sumber: Hasil Obeservasi Media Pembelajaran SDIT Latansa Cendekia

2018

Gambar 4.10

Proyektor dan Kamera

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

91

Gambar 4.11 Gambar 4.12

Media Belajar Al-Qur’an Alat Peraga P3Q

Gambar 4.13 Gambar 4.14

Bulu Tangkis Bola, Suttlekock, Kasti

Gambar 4.15 Gambar 4.16

Sound Alat Peraga Matematika Gasing

Gambar 4.17 Gambar 4.18

Komputer Alat Peraga IPA

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

92

Gambar 4.19 Gambar 4.20

Media Gambar Buku Bacaan

Berdasarkan gambar di atas, dapat kita lihat bahwasannya SDIT

Latansa Cendekia memiliki media pembelajaran dengan kondisi yang

baik, sehingga kondisi media yang baik tersebut nantinya dapat

membantu kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Namun lain halnya apabila media pembelajaran sudah tidak dapat

beroperasi dengan baik atau dalam keadaan rusak parah dan harus

diperbaiki, maka pihak sekolah akan memanggil petugas yang memang

ahli dalam perbaikan media pembelajaran. Seperti halnya pada kerusakan

komputer, ketika dalam keadaan rusak dan harus diperbaiki biasanya

sekolah langsung memanggil petugas yang ahli dalam perbaikan

komputer.

Sejalan dengan hal maintenance yang dilakukan terhadap media

pembelajaran, apabila maintenance tidak dilakukan secara rutin maka

media pembelajaran akan menjadi mudah rusak, sama halnya dengan

penggunaan media yang tidak digunakan secara terus-menerus dapat

mengakibatkan media pembelajaran menjadi mudah rusak dan tidak

dapat digunakan kembali. Seperti halnya dalam penggunaan komputer

dan LCD pada proses pembelajaran, semakin sering komputer dan LCD

digunakan dalam proses pembelajaran, maka sistem operasi mesin pada

komputer dan LCD akan terus beroperasi dengan baik. Lain halnya

apabila komputer dan LCD jarang digunakan dalam proses pembelajaran,

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

93

maka komputer dan LCD tersebut akan mudah rusak karena tidak

dioperasikan dan digunakan dengan baik dan rutin, begitu pula untuk

media pembelajaran lainnya seperti alat peraga, media gambar, media

GASING matematika, dan alat olah raga apabila hanya diletakkan di

dalam ruangan saja dan jarang digunakan, hal tersebut hanya dapat

membuat media tersebut menjadi berdebu dan tidak dapat digunakan

kembali.

Selain itu, dapat penulis ketahui bahwa meskipun SDIT Latansa

Cendekia dalam hal pemeliharaan media pembelajaran belum terdapat

ruangan khusus untuk menyimpan seluruh media pembelajaran yang ada.

Namun hal tersebut tidak begitu menyulitkan sekolah, sejalan dengan

pernyataan Endang selaku Guru Matematika menyatakan bahwa “jumlah

dari media pembelajaran yang tersedia belum sangat banyak dan kepala

sekolah pun membentuk PJ (Penanggung Jawab) untuk setiap mata

pelajaran sehingga pemeliharaan masih mudah untuk dilakukan”.88

Seperti halnya pada mata pelajaran olahraga, IPA, IPS,

Matematika, Seni budaya dan mata pelajaran lainnya yang notabennya

sangat membutuhkan media pembelajaran pada saat kegiatan belajar

mengajar, maka setiap PJ bertanggung jawab terhadap penyimpanan

media pembelajaran pada mata pelajaran masing-masing. Beberapa dari

media pembelajaran yang telah digunakan dapat diletakkan dan disimpan

di ruang kelas. Namun untuk penyimpanan LCD yang sudah selesai

digunakan, biasanya PJ (Penanggung Jawab) mata pelajaran ataupun

siswa wajib mengembalikan dan meletakkan LCD tersebut di ruang

kantor. Sehingga, meskipun tidak ada ruangan secara khusus untuk

menyimpan seluruh media pembelajaran, akan tetapi media pembelajaran

yang ada di sekolah ini tetap dapat terpeliharan dengan baik.

Sedangkan untuk pemeliharaan buku bacaan yang ada di

perpustakaan, kepala sekolah juga membentuk PJ (Penanggung Jawab)

88 Endang. loc. cit.

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

94

perpustakaan dengan tujuan agar buku-buku yang telah dipinjam dan

dibaca oleh siswa tidak mudah hilang dan tidak mudah rusak. Selain itu,

untuk menghindari adanya buku yang rusak ataupun hilang, setiap siswa

hanya boleh membaca buku di dalam ruangan perpustakaan saja dan

satelah selesai dibaca buku harus diletakkan ditempat semula. Apabila

diketahui ada siswa yang menghilangkan ataupun merusak buku yang

ada diperpustakaan, maka siswa tersebut wajib untuk mengganti buku

sebanyak dengan jumlah buku yang telah dihilangkan ataupun dirusak.

Berbeda halnya dengan buku bacaan yang ada di setiap kelas,

bukan PJ (Penanggung Jawab) perpustakaan lagi yang bertanggung

jawab dalam pemeliharaan buku bacaan tersebut, namun masing-masing

dari wali kelaslah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan buku

bacaan yang ada di setiap kelas. Tujuan disediakannya buku bacaan di

setiap kelas agar ketika siswa malas untuk pergi ke perpustakaan, siswa

dapat membaca buku yang ada di kelas. Meskipun jumlah buku yang

disediakan di setiap kelas jumlahnya tidak begitu banyak, namun buku

bacaan tersebut dapat digunakan secara bergantian antar siswa dan

setidaknya hal tersebut dapat melatih siswa untuk suka membaca buku.

2. Hambatan/Kendala yang dihadapi dalam Pengelolaan Media

Pembelajaran Di SDIT Latansa Cendekia

Dalam proses pengelolaan media pembelajaran tidak terlepas dari

segala macam hambatan. Hambatan tersebut antara lain: terbatasnya biaya

untuk pengadaan media pembelajaran, minimnya media pembelajaran yang

ada di sekolah serta belum tersedianya ruangan khusus untuk penyimpanan

media pembelajaran. Selain itu, Utami selaku Kepala Sekolah juga

menjelaskan mengenai hambatan yang dirasakan dalam pengelolaan media

pembelajaran yaitu:

“Jadi, kendala yang ada dalam pengelolaan media pembelajaran di

sini yaitu lagi-lagi tidak terlepas dari dana, karena memang selama

ini media pembelajaran dalam pengadaannya hanya kami dapatkan

dari dana hibah saja. Selain itu dalam hal pemeliharaan, kendala

Page 112: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

95

kami hanya saja pada ruangan untuk penyimpanan media. Karena

di sekolah ini belum ada ruangan khusus untuk menyimpan media

pembelajaran, sehingga dalam penyimpanannya masih dilakukan

secara terpisah atau disimpan diruangan yang berbeda-beda dan

pengawasan terhadap pemeliharaan media pembelajaran pun

menjadi agak sulit untuk dilakukan”.89

Berdasarkan penjabaran di atas penulis berpendapat bahwa segala

macam kegiatan termasuk di dalamnya yaitu kegiatan pengelolaan, tentu

saja tidak selalu dapat berjalan dengan baik dan tidak terlepas dari segala

macam hambatan. Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan

media pembelajaran yang dilakukan di SDIT Latansa Cendekia. Dalam

pengelolaan media pembelajaran, SDIT latansa Cendekia mengalami

kendala dalam hal dana untuk pengadaan media pembelajaran. Kebetulan

sekolah ini dalam pengadaan media pembelajaran hanya memanfaatkan

dana hibah berupa dana BOS saja. Meskipun kepala sekolah tidak

menjelaskan secara detail mengenai dana hibah yang disediakan untuk

pembelian media pembelajaran, namun dana hibah tersebut memang

diutamakan untuk pengadaan media pembelajaran yang sifatnya

membutuhkan dana yang besar seperti untuk pengadaan media komputer,

media baca untuk perpustakaan hingga alat peraga IPA. Lain halnya untuk

pengadaan media pembelajaran yang sifatnya mudah untuk dibuat dan

didapat, biasanya guru memanfaatkan bahan-bahan yang tidak mahal dalam

membuat media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Zaskya,

siswi kelas 5 yaitu “setiap pelajaran Seni Budaya biasanya guru selalu

mengajarkan kepada siswa untuk berinovasi dengan cara membuat media

pembelajaran sendiri dengan bahan-bahan yang semenarik mungkin seperti

pembuatan bagan silsilah keluarga yang dibuat dengan susunan korek api

dan dihiasi dengan hiasan kertas origami warna-warni”.90

Sehubungan dengan hal tersebut, tentu saja dalam membuat media

pembelajaran tersebut tidak membutuhkan dana yang mahal. Hanya dengan

89

Utami. loc. cit. 90

Zaskya. loc. cit.

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

96

memanfaatkan kreatifitas, semua siswa dapat belajar sekaligus

mengembangkan inovasi dalam membuat media pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan.

Hambatan lain yang juga dirasakan di SDIT Latansa Cendekia yaitu

dalam hal pemeliharaan media pembelajaran, kebetulan sekolah ini memang

belum menyediakan ruangan khusus untuk menyimpan media pembelajaran

yang ada di sekolah. Sehingga untuk penyimpanannya itu sendiri masih

dilakukan secara terpisah di ruangan yang berbeda-beda. Untuk media

seperti LCD, laptop, dan kamera sejauh ini disimpan di ruangan kantor

kepala sekolah dan disediakan lemari tertutup untuk penyimpanannya agar

tidak mudah rusak dan berdebu. Dan untuk media pembelajaran seperti

media GASING matematika, sound, dan alat olahraga diletakkan dan

disimpan di ruang kantor guru. Berbeda dengan media pembelajaran yang

diletakkan dan disimpan di ruang kelas, dikarenakan lemari tertutup untuk

menyimpan media jumlahnya terbatas, maka tidak sedikit dari media

pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru dan murid yang hanya

diletakkan dan disimpan di rak terbuka di ruang kelas, sehingga media

pembelajaran tersebut menjadi berdebu (kotor) dan mudah rusak.

Berkaitan dengan analisa sebelumnya yang penulis dapatkan dari hasil

penelitian mengenai hambatan dalam hal pemeliharaan media pembelajaran

tersebut sejalan dengan pernyataan Damar, siswa kelas 6 yang menyatakan

bahwa:

“Kesulitan yang dirasakan dalam memelihara media pembelajaran

yaitu pada ruangan untuk menyimpan media pembelajaran. Belum

ada ruangan khusus, jadi penyimpanan media pembelajaran

sebagian ada yang disimpan di kantor dan di ruang kelas.

Dikarenakan di ruang kelas selalu ramai dan mudah untuk

menyentuh media pembelajaran yang ada, sehingga tidak jarang

media pembelajaran yang disimpan di ruang kelas menjadi mudah

rusak”.91

91

Damar. loc. cit.

Page 114: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

97

Sedangkan, Louly selaku Guru Bahasa Inggris juga menjelaskan

mengenai hambatan yang dirasakan dalam pengelolaan media pembelajaran

yaitu:

“Media pembelajaran di sini termasuk alat/barang yang memang

sangat dibutuhkan dalam setiap pembelajaran, namun seperti yang

kita ketahui di sini memang SDIT Latansa Cendekia dalam hal

pengadaan media pembelajaran bisa dibilang sudah cukup lengkap,

namun kendalanya hanya saja jumlah persediaan media

pembelajaran yang memang masih terbatas. Seperti halnya LCD,

sound, dan layar untuk tampilan LCD, dikarenakan jumlahnya

masih terbatas, sehingga dalam penggunaannya masih digunakan

secara bergantian antar kelas”.92

Berdasarkan hasil pernyataan di atas, maka dapat diketahui

bahwasannya hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia yaitu keterbatasan dana untuk

media pengadaan media pembelajaran lagi-lagi sama dengan permasalahan

yang dirasakan oleh kepala SDIT Latansa Cendekia yang memang dalam

pengadaannya sekolah hanya mengandalkan dana bantuan/dana hibah

sehingga media pembelajaran yang tersedia pun terbatas sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran. Dengan jumlah media pembelajaran yang bisa

dibilang terbatas dan dalam penggunaannya pun masih digunakan secara

bergantian, sejauh ini para guru masih bisa mengkondisikan penggunaan

media pembelajaran tersebut dengan baik. seperti hal nya LCD, yang

notabennya saat ini sebagian besar mata pelajaran membutuhkan media

LCD untuk proses pembelajaran di kelas. Begitu pula untuk pelajaran

Bahasa Inggris sangat membutuhkan media audio untuk materi

pembelajaran tentang vocabulary. Sejauh ini memang masih dapat

dikondisikan dengan baik meskipun harus digunakan secara bergantian.

Namun, kekhawatiran juga dapat dirasakan oleh guru ketika keadaan media

pembelajaran seperti LCD dan sound memang sedang dalam keadaan tidak

dapat digunakan atau dalam keadaan rusak, karena memang jumlahnya

92

Louly. loc. cit.

Page 115: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

98

terbatas maka hal tersebut justru akan mengganggu proses kelancaran

kegiatan belajar mengajar di kelas.

Selain itu belum tersedianya ruangan khusus untuk penyimpanan

media pembelajaran juga menjadi hambatan bagi PJ (Penanggung Jawab)

media pembelajaran tiap mata pelajaran, karena akan mempersulit jalannya

pengawasan terhadap pemeliharaan media pembelajaran yang disimpan

secara terpisah atau tidak dalam satu ruangan penyimpanan. Sehingga PJ

pun akan kesulitan mengetahui secara detail kira-kira media pembelajaran

mana yang rusak, kapan media pembelajaran tersebut rusak serta apa

penyebab media pembelajaran menjadi rusak atau bahkan hilang.

3. Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi Hambatan/Kendala Dalam

Pengelolaan Media Pembelajaran Di SDIT Latansa Cendekia.

Setiap hambatan/kendala yang dialami pasti dapat diatasi. Oleh karena

itu Utami selaku Kepala Sekolah SDIT Latansa Cendekia juga menjelaskan

mengenai upaya yang dilakukan dalam mengatasi mengatasi hambatan yang

ada dalam pengelolaan media pembelajaran:

“Jadi, meskipun dalam pengadaan media pembelajaran sekolah

memang memiliki keterbatasan dalam hal biaya, namun sejauh ini

saya selaku kepala sekolah selalu mengajarkan kepada setiap guru

bahwa tidak hanya memanfaatkan dana saja untuk mendapatkan

media pembelajaran, namun setiap guru di sini selalu dituntut untuk

sekreatif mungkin dalam membuat media pembelajaran dengan

bahan-bahan yang mudah murah dan mudah didapat”.93

Hal di atas juga sejalan dengan pernyataan Herni selaku Guru IPA

juga menjelaskan mengenai upaya yang dilakukan dalam mengatasi

hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan media pembelajaran:

“Pengadaan media pembelajaran tidak selalu didapat dengan cara

membeli, kami sebagai guru di sini di samping dituntut untuk dapat

menggunakan media pembelajaran akan tetapi juga dituntut untuk

membuat media yang memang mudah untuk dibuat sendiri sesuai

dengan materi atau tema pembelajaran dengan menggunakan

93

Utami. loc. cit.

Page 116: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

99

bahan-bahan yang mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya

yang mahal”.94

Sehingga dari pernyataan di atas, penulis berpendapat bahwa sejauh

ini baik kepala sekolah maupun guru sudah melakukan upaya dalam

mengatasi hambatan/kendala yang dihadapi dalam pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia yaitu dalam hal pemeliharaan itu

sendiri meskipun SDIT Latansa Cendekia belum memiliki ruangan khusus

untuk menyimpan seluruh media pembelajaran yang ada. Akan tetapi hal

tersebut tidak begitu menyulitkan sekolah, seperti yang dikatakan oleh Ibu

Endang selaku Guru Matematika bahwa: “kepala sekolah pun sudah

membentuk PJ (Penanggung Jawab) untuk setiap mata pelajaran terhadap

penyimpanan media pembelajaran”.

Meskipun sekolah belum memiliki ruangan khusus untuk

penyimpanan media pembelajaran dan penyimpanan medianya pun

diletakkan di ruangan yang terpisah, namun hal tersebut masih dapat

dikondisikan dengan baik karena kepala sekolah dalam hal pemeliharaan

media pembelajaran telah membentuk membentuk PJ (Penanggung Jawab)

untuk setiap mata pelajaran. Tujuan dibentuknya PJ (Penanggung Jawab) itu

sendiri yaitu untuk memastikan bahwa media pembelajaran yang telah

digunakan selama proses pembelajaran setelah selesai digunakan harus di

kembalikan dan disimpan di tempat semula. Sehingga tidak ada alasan lagi

apabila media pembelajaran yang telah digunakan rusak dan hilang, karena

masing-masing dari mata pelajaran telah memiliki PJ media nya masing-

masing dan PJ harus bertanggung jawab atas hal tersebut.

Sedangkan kendala lain seperti keterbatasan dalam hal biaya, sejauh

ini kepala sekolah selalu mengajarkan kepada setiap guru bahwa tidak

hanya memanfaatkan dana saja untuk mendapatkan media pembelajaran,

namun setiap guru di sini selalu dituntut untuk sekreatif mungkin dalam

membuat media pembelajaran dengan bahan-bahan yang tidak mahal dan

94

Herni. loc. cit.

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

100

mudah didapat. Sehingga ketika guru memiliki kreatifitas dalam membuat

berbagai macam media untuk proses pembelajaran, maka hal tersebut akan

bermanfaat pula untuk diajarkan pada setiap siswa agar dapat membuat

media pembelajaran sendiri di sekolah.

Karena pada kenyataannya, media pembelajaran yang digunakan

untuk setiap proses pembelajaran tidak selalu didapat dengan cara membeli,

sebab guru di SDIT Latansa Cendekia ini di samping dituntut untuk dapat

menggunakan media pembelajaran dengan baik akan tetapi juga dituntut

untuk dapat membuat media sendiri yang tentunya harus sesuai dengan

materi atau tema pembelajaran. Namun tidak hanya sekedar membuat

medianya saja, kepala sekolah juga selalu mengajarkan kepada setiap guru

untuk dapat membuat LKPJ (Lembar Kerja Peserta Didik) sendiri yang di

dalamnya terdapat lembar khusus untuk media disertai dengan cara untuk

membuat media pembelajarannya. Namun dalam pelaksanaannya,

pembuatan LKPJ tersebut hanya dapat berjalan sebentar sebab sebagian

besar guru merasa dengan adanya pembuatan LKPJ (Lembar Kerja Peserta

Didik) justru membuat tugas guru menjadi semakin bertambah. Akan tetapi

sejauh ini kepala sekolah tidak mempermasalahkan hal tersebut, asalkan

setiap guru mampu membuat media pembelajaran sesuai dengan RPP yang

telah dibuat dan tidak ada alasan bagi setiap guru untuk tidak menggunakan

media pembelajaran pada proses belajar mengajar di sekolah.

Upaya lain yang dapat dilakukan oleh guru ketika memang setiap guru

dituntut untuk dapat menyampaikan informasi atau pesan pembelajaran

dengan baik yaitu dengan menggunakan media selain dengan membuat

media pembelajaran sendiri, maka guru disini juga harus mampu

menerapkan media realita sebagai media pembelajaran siswa. Media realita

itu sendiri merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi

memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa seperti objek nyata

dari suatu benda, contohnya seperti tumbuhan, binatang dan sebagainya.

Menggunakan media nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang

sangat dianjurkan, sebab siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan.

Page 118: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

101

Berkaitan dengan keterbatasan dana yang telah dibahas sebelumnya,

karena memang sekolah ini hanya menggunakan dana hibah dalam

pengadaan media pembelajan yang bisa dibilang mahal seperti LCD,

komputer, sound, dan media audio-visual lainnya. Tentunya hal ini juga

berpengaruh terhadap jumlah dari media pembelajaran yang tersedia di

sekolah. Seperti yang penulis ketahui bahwa media pembelajaran yang

sifatnya audio-visual memang jumlahnya bisa dibilang masih terbatas dan

dalam penggunaannya pun masih digunakan secara bergantian, sejauh ini

para guru masih bisa mengkondisikan penggunaan media pembelajaran

tersebut dengan baik. seperti hal nya LCD, yang notabennya saat ini

sebagian besar mata pelajaran membutuhkan media LCD untuk proses

pembelajaran di kelas. Begitu pula untuk pelajaran Bahasa Inggris sangat

membutuhkan media audio untuk materi pembelajaran tentang vocabulary.

Sejauh ini memang masih dapat dikondisikan dengan baik meskipun harus

digunakan secara bergantian. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi

penghalang bagi setiap guru untuk tetap memanfaatkan media audio-visual

tersebut dengan baik, meskipun harus digunakan secara bergantian antar

kelas. Sebab, bagaimanapun SDIT Latansa Cendekia ini bisa dibilang

memiliki kemampuan untuk mengadakan media proyeksi seperti LCD ini

yang tentu saja sangat menguntungkan untuk setiap proses pembelajaran.

Seperti yang kita ketahui bahwa tidak sedikit pula sekolah-sekolah

khususnya Sekola Dasar (SD) yang memang belum memungkinkan untuk

mengadakan media proyeksi ini, di samping dianggap cukup mahal

harganya, akan tetapi juga diperlukan kemampuan yang memadai dari para

guru untuk menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut. Dan

kebanyakan dari sekolah-sekolah tersebut belum mampu melakukan hal itu

dengan baik.

Page 119: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

102

C. Pembahasan Hasil Temuan

Berkaitan dengan deskripsi dan analisis data, maka dapat penulis bahas

mengenai beberapa masalah yang ada dalam pengelolaan media pembelajaran

di SDIT Latansa Cendekia bahwa segala macam kegiatan termasuk di

dalamnya yaitu kegiatan pengelolaan, tentu saja tidak selalu dapat berjalan

dengan baik dan tidak terlepas dari segala macam hambatan. Hal tersebut

berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan media pembelajaran yang dilakukan

di SDIT Latansa Cendekia. Dalam pengelolaan media pembelajaran, SDIT

latansa Cendekia mengalami kendala dalam hal dana untuk pengadaan media

pembelajaran. Kebetulan sekolah ini dalam pengadaan media pembelajaran

hanya memanfaatkan dana hibah berupa dana BOS saja. Meskipun kepala

sekolah tidak menjelaskan secara detail mengenai dana hibah yang disediakan

untuk pembelian media pembelajaran, namun dana hibah tersebut memang

diutamakan untuk pengadaan media pembelajaran yang sifatnya membutuhkan

dana yang besar seperti untuk pengadaan media komputer, media baca untuk

perpustakaan hingga alat peraga IPA. Lain halnya untuk pengadaan media

pembelajaran yang sifatnya mudah untuk dibuat dan didapat, biasanya guru

memanfaatkan bahan-bahan yang tidak mahal dalam membuat media

pembelajaran.

Hambatan lain yang juga dirasakan di SDIT Latansa Cendekia yaitu

dalam hal pemeliharaan media pembelajaran, kebetulan sekolah ini memang

belum menyediakan ruangan khusus untuk menyimpan media pembelajaran

yang ada di sekolah. Sehingga untuk penyimpanannya itu sendiri masih

dilakukan secara terpisah di ruangan yang berbeda-beda. Untuk media seperti

LCD, laptop, dan kamera sejauh ini disimpan di ruangan kantor kepala sekolah

dan disediakan lemari tertutup untuk penyimpanannya agar tidak mudah rusak

dan berdebu. Dan untuk media pembelajaran seperti media GASING

matematika, sound, dan alat olahraga diletakkan dan disimpan di ruang kantor

guru. Berbeda dengan media pembelajaran yang diletakkan dan disimpan di

ruang kelas, dikarenakan lemari tertutup untuk menyimpan media jumlahnya

terbatas, maka tidak sedikit dari media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh

Page 120: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

103

guru dan murid yang hanya diletakkan dan disimpan di rak terbuka di ruang

kelas, sehingga media pembelajaran tersebut menjadi berdebu (kotor) dan

mudah rusak. Selain itu belum tersedianya ruangan khusus untuk penyimpanan

media pembelajaran juga menjadi hambatan bagi PJ (Penanggung Jawab)

media pembelajaran tiap mata pelajaran, karena akan mempersulit jalannya

pengawasan terhadap pemeliharaan media pembelajaran yang disimpan secara

terpisah atau tidak dalam satu ruangan penyimpanan. Sehingga PJ pun akan

kesulitan mengetahui secara detail kira-kira media pembelajaran mana yang

rusak, kapan media pembelajaran tersebut rusak serta apa penyebab media

pembelajaran menjadi rusak atau bahkan hilang.

Page 121: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

104

Bab V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 3 minggu di

SDIT Latansa Cendekia mengenai pengelolaan media pembelajaran, maka

dapat penulis simpulkan bahwa:

Sehubungan dengan media pembelajaran, SDIT Latansa Cendekia dalam

setiap kegiatan pembelajaran sangat membutuhkan peran media pembelajaran.

Baik media pembelajaran yang di dapat dengan cara dibeli ataupun media

pembelajaran yang dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan, sehingga dalam

pelaksanaannya sekolah membutuhkan pengelolaan media pembelajaran yang

baik mulai dari perencanaan, pengadaan, maupun pemeliharaannya. Dalam hal

perencanaan, sekolah tidak melakukan kegiatan perencanaan yang terlalu

banyak apabila sekolah memiliki media dengan cara membeli yang sudah ada,

yaitu cukup dengan mencocokkan materi yang akan diajarkan dengan media

yang tersedia. Berbeda halnya jika sekolah membuat media sendiri berdasarkan

kebutuhan, dalam hal ini diperlukan analisis yang matang terhadap berbagai

aspek, sehingga sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya dalam hal pengadaan,

sekolah ini melakukan pengadaan media sesuai dengan kebutuhan media

pembelajaran. Masing-masing dari guru yang telah ditunjuk sebagai

penanggung jawab pada setiap mata pelajaran berkewajiban untuk mencatat

media apa saja yang diperlukan dan melaporkan bilamana ada beberapa media

pembelajaran yang sudah harus diganti, hilang, rusak dan harus diperbaiki.

Berkaitan dengan dana yang digunakan untuk pengadaan media pembelajaran,

sekolah menerima dana hibah berupa dana BOS untuk pengadaan media yang

sifatnya membutuhkan dana yang besar. Lain halnya untuk pengadaan media

pembelajaran yang tidak membutuhkan dana yang besar dan dengan bahan-

bahan yang mudah didapat, biasanya guru membuat media pembelajaran

sendiri yang disesuaikan dengan materi atau tema pembelajaran pada saat itu.

Page 122: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

105

Sedangkan dalam hal pemeliharaan, kepala sekolah memberikan kesadaran

kepada seluruh warga sekolah untuk dapat merawat dan memelihara media

pembelajaran yang tersedia. Namun dalam hal ini pemeliharaan media

pembelajaran bukan semerta-merta dilaksanakan begitu saja, pemeliharaan

media pembelajaran tersebut harus dilaksanakan dengan cara yang baik dan

benar dan tentunya tetap pada pengawasan guru yang telah ditunjuk sebagai PJ

media dari masing-masing mata pelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan, tentu saja tidak selalu

berjalan dengan baik dan tidak terlepas dari segala macam hambatan/kendala.

Hal tersebut sejalan dengan pelaksanaan pengelolaan media pembelajaran yang

dilakukan di SDIT Latansa Cendekia yang juga tidak terlepas dari segala

hambatan/kendala. Adapun kendala yang dihadapi dalam pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia yaitu antara lain Pertama, terbatasnya

biaya untuk pengadaan media pembelajaran, Kedua, minimnya media

pembelajaran yang ada di sekolah serta belum tersedianya ruangan khusus

untuk penyimpanan media pembelajaran.

Berkaitan dengan hambatan/kendala yang dihadapi dalam pengelolaan

media pembelaran tentunya dapat diatasi dengan baik. Upaya yang dilakukan

oleh SDIT Latansa Cendekia dalam mengatasi kendala yang dihadapi tersebut

yaitu dengan cara memberikan kesadaran agar setiap guru dituntut untuk

mampu membuat media pembelajaran sendiri serta mampu menerapkan media

objek berupa media pembelajaran langsung dengan objek nyata. Sehingga,

meskipun sekolah tidak memiliki dana dan jumlah ketersediaan media yang

sangat banyak, akan tetapi dalam setiap proses pembelajaran sekolah ini selalu

berusaha menyediakan dan memanfaatkan media pembelajaran dengan sebaik

mungkin. Serta membentuk PJ (Penanggung Jawab) untuk setiap mata

pelajaran terhadap pemeliharaan media pembelajaran pada mata pelajaran

masing-masing. Sebab, meskipun tidak ada ruangan secara khusus untuk

menyimpan seluruh media pembelajaran, akan tetapi media pembelajaran yang

ada di sekolah ini tetap dapat terpeliharan dengan baik.

Page 123: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

106

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis ingin menyampaikan

beberapa saran yang membangun dan bisa bermanfaat untuk memperlancar

kegiatan pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia, antara

lain:

1. Kepala sekolah dapat meningkatkan kerja sama yang baik dengan seluruh

warga sekolah dalam rangka melaksanakan pengelolaan media

pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia agar dapat terlaksana dengan

semaksimal mungkin.

2. Guru dapat terus belajar dan mengembangkan kreatifitasnya dalam rangka

membuat media pembelajaran yang lebih menarik untuk setiap kegiatan

pembelajaran.

3. Siswa dapat terus belajar dan berkreatifitas dalam membuat, memanfaatkan

dan memelihara media pembelajaran tersebut dengan baik.

4. Sekolah sebaiknya memfasilitasi segala sesuatu yang berkaitan dengan

media pembelajaran, misalnya menyediakan ruangan khusus penyimpanan

media pembelajaran serta penambahan jumlah media pembelajaran untuk

kegiatan belajar mengajar.

5. Sekolah sebaiknya mengadakan pelatihan untuk para guru dalam upaya

mengembangkan inovasi-inovasi baru mengenai media pembelajaran.

Page 124: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

107

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. 13, 2010.

Arum, Wahyu Sri Ambar. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Jakarta: CV. Multi Karya Mulya, 2008.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta: Kencana, Cet.

2, 2015.

Bafadal, Ibrahim. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya.

Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 3, 2008.

Cecep, Kustandi. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011.

DEPDIKNAS. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara, 2003.

Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

Cet. 5, 2010.

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. 10, 2009.

Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Hernawan, Asep Henry, dkk. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI

PRESS, 2008.

Ismaya, Bambang. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama, Cet.

1, 2015.

Kurniadin, Didin. Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan

Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. 3, 2016.

Mariyana, Rita, dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana, Cet. 1,

2010.

Matin and Nurhattati. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. 1, 2016.

M. Arifin, Barnawi. Manajemen Sarana & Prasara Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, Cet. I, 2012.

Page 125: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

108

Mahnun, Nunu “Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-langkah

Pemilihan Media dan Implementasinya)”, Jurnal Pemikiran Islam, Vol.

37, 2012.

Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. IV, 2016.

Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, Cet. VI, 2016.

Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, Cet. 22, 2006.

Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian Suatu Tinjauan Teoritis &

Praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. 1, 2011.

Riyana, Cepi. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jnderal Pendidikan

Agama Islam Departemen Agama RI, Cet. 1, 2009.

Rohiat. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi dengan Contoh

Rencana Strategis dan Rencana Operasional. Bandung: PT. Refika

Aditama, 2012.

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo, Cet. 17, 2014.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,

2012.

-------------------. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, Cet. 5, 2008.

Sa’ud, Udin Syaefudin., and Makmum, Abin Syamsuddin. Perencanaan

Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 23, 2016.

Page 126: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

109

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara;

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian;

3. Surat Bimbingan Skripsi;

4. Surat Permohonan Izin Observasi.

Page 127: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Jum’at/20 April 2018

Nama : Dewi Utami

Jabatan : Kepala Sekolah SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 08.30 WIB

Tempat : Kantor Kepala Sekolah

Pertanyaan:

1. Bagaimana sejarah berdirinya SDIT Latansa Cendekia?

2. Bagaimana keadaan tenaga pendidik, kependidikan, dan rombongan belajar di

SDIT Latansa Cendekia?

3. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana di SDIT Latansa Cendekia?

4. Kurikulum apa yang digunakan di SDIT Latansa Cendekia?

5. Prestasi apa yang pernah diraih oleh SDIT Latansa Cendekia?

Jawaban:

1. SDIT Latansa Cendekia berdiri mulai tahun 2007, terletak di Kecamatan Pasar

Kemis, Kabupaten Tangerang. Di kawasan Pasar Kemis yang merupakan

kawasan industri. SDIT Latansa Cendekia sangat mudah dikenali dan diamati.

Pendaftaran mayoritas adalah warga di sekitar perumahan yang ada di

sekeliling sekolah. Meskipun terletak di tempat yang jauh dari kota, namun

perkembangan mutunya tidak kalah dengan sekolah unggulan. Sedangkan pada

tahun 2009 SDIT Latansa Cendekia mulai menerima anak berkebutuhan

khusus dan menjadi Sekolah Inklusi, yaitu sekolah yang menyelenggarakan

program pendidikan inklusif. Di wilayah Kecamatan Pasar Kemis, baru SDIT

Latansa Cendekia yang merupakan sekolah inklusi. Saat ini, siswa

berkebutuhan khusus sebanyak 43 siswa dan guru siswa berkebutuhan khusus

sebanyak 13 orang.

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDIT Latansa Cendekia terdiri dari 58

orang, staf tata usaha 3 orang, staf keamanan 3 orang dan tenaga kebersihan 4

Page 128: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

orang. Terdapat pula 13 guru pendamping khusus atau disebut juga sebagai

Gisma (Guru Siswa Istimewa). Seorang Gisma rata-rata mengampu 3 siswa

berkebutuhan khusus. Dalam menjalankan program inklusi, SDIT Latansa

Cendekia memiliki tim khusus yang terdiri gari koordinator Gisma dan Gisma

lainnya membantu pelaksanaan di kelas. Seluruh SDM bersinergi dan memiliki

pengetahuan tentang Sekolah Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus.

Sedangkan untuk rombongan belajar siswa, SDIT Latansa Cendekia pada tahun

ajaran 2015/2016 memiliki 19 rombongan belajar dengan jumlah siswa

sebanyak 638. Pada tahun ajaran 2017/2018 atau saat ini SDIT Latansa

Cendekia memiliki rombongan belajar 20 dengan jumlah siswa sebanyak 652,

yang terdiri dari kelas 1 berjumlah 119 siswa dengan rincian 70 siswa laki-laki

dan 49 siswa perempuan. Kelas 2 berjumlah 119 siswa, dengan rincian 69

siswa laki-laki dan 50 siswa perempuan. Kelas 3 berjumlah 104 siswa, dengan

rincian 56 siswa laki-laki dan 48 siswa perempuan. Kelas 4 berjumlah 106

siwa, dengan rincian 53 siswa laki-laki dan 53 siswa perempuan. Kelas 5

berjumlah 102 siswa, dengan rincian 54 siswa laki-laki dan 48 siswa

perempuan. Dan kelas 6 berjumlah 102 siswa, dengan rincian 57 siswa laki-

laki dan 45 siswa perempuan.

3. Pertama beroperasi SDIT Latansa Cendekia sudah memiliki lokasi sekolah

sendiri. Sarana ruang belajar yang pada awalnya kegiatan operasional sekolah

ini hanya memiliki 6 ruang belajar, kini memiliki 20 ruang belajar ditambah

sarana fisik lainnya seperti ruang kesehatan, ruang laboratorium komputer,

ruang laboratorium IPA, ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang TU,

ruang guru yang representative, masjid, serta sarana-sarana lainnya. Di sektor

non-fisik juga mengalami peningkatan, baik dari segi prestasi akademis

maupun non-akademis yang berhasil diraih oleh siswa-siswi terbaik alumni

SDIT Latansa Cendekia dari tahun ke tahun.

4. Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia menggunakan kurikulum DIKNAS

yang dipadukan dengan kurikulum kekhasan Latansa Cendekia serta didukung

dengan menggunakan multi metode dan berbagai media.

Page 129: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

5. Prestasi yang sudah diraih oleh SDIT Latansa Cendekia yaitu mulai dari tahun

2016 hingga tahun 2018 memang bisa dibilang hampir tiap tahun sekolah

mengikuti berbagai macam perlombaan dan mendapatkan juara. Seperti halnya

pada tahun 2016 yaitu mendapat Juara 1 Arabic Spelling Contest pada Al

Fattah Edu Competition Se Tangerang Raya, Juara 2 ceramah PAI (Pildacil)

pada FLS2N tingkat Kecamatan. Pada tahun 2017 yaitu mendapat Juara 1

Wushu (Kungfu) tingkat Kota Tangerang, Mendapat Penghargaan dari

Olimpiade Sains Kuark (5 orang siswa dengan nilai Baik) sekaligus sebagai

tempat penyelenggara Olimpiade Sains Kuark Nasional Tahun 2017.

Sedangkan pada tahun 2018 baru ada sedikit juara yang diraih yaitu Juara 2

Lomba OSN pada tingkat Kabupaten Tangerang. Untuk prestasi yang diraih

memang paling banyak pada tahun 2016 namun dalam hal ini tidak bisa

disebutkan satu persatu secara rinci.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Kepala Sekolah Penulis

Dewi Utami Dian Mas Utami

Page 130: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Jum’at/20 April 2018

Nama : Dewi Utami

Jabatan : Kepala Sekolah SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 08.30 WIB

Tempat : Kantor Kepala Sekolah

Pertanyaan:

a. Perencanaan

1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam merencanakan media pembelajaran

di sekolah?

2. Bagaimana prosedur dalam perencanaan pengadaan media pembelajaran?

3. Apakah sebelum memulai pengadaan media pembelajaran terlebih dahulu

membuat perencanaan Anggaran?

4. Dari mana sajakah sumber dana yang diperoleh SDIT Latansa Cendekia?

5. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari pemerintah

seperti dana BOS dan BOP? Jika ada dialokasikan untuk apa saja dan jika

tidak mengapa?

6. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari komite

sekolah?

7. Adakah dana khusus yang disediakan sekolah untuk pengelolaan media

pembelajaran mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan media?

b. Pengadaan

1. Bagaimana pelaksanaan pengadaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Apa sajakah program yang dilakukan terkait pengadaan media

pembelajaran yang ada di SDIT Latansa Cendekia?

3. Bagaimana prosedur/langkah-langkah dalam pengadaan media

pembelajaran?

Page 131: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

4. Bagaimana pertanggung jawaban kepala sekolah dalam pengadaan media

pembelajaran?

5. Berapa alokasi dana yang disediakan sekolah untuk pengadaan media

pembelajaran tiap tahunnya? Dan untuk pengadaan media pembelajaran

apa saja dana tersebut digunakan?

6. Pernahkah SDIT Latansa Cendekia mengalami keterlambatan dalam

menerima dana BOS atau BOP?

7. Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan biaya

pendidikan dalam pengadaan media pembelajaran?

8. Apakah pengadaan media berdasarkan rencana pengadaan media

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya?

9. Kendala apa yang dihadapi dalam pengadaan media pembelajaran?

10. Apa yang anda lakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi

dalam pengadaan media pembelajaran?

c. Pemeliharaan

1. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

di sekolah?

3. Apakah seluruh warga sekolah sudah memelihara media pembelajaran

dengan baik? jika belum bagaimana solusinya?

4. Dalam bentuk apa saja pemeliharaan media pembelajaran yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia?

5. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap media

pembelajaran agar dapat meminimalisir kerusakan?

6. Apakah di SDIT Latansa Cendekia menyediakan ruangan untuk

penyimpanan media pembelajaran?

7. Apa yang anda lakukan agar media pembelajaran dapat digunakan dalam

jangka panjang?

Page 132: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Jawaban:

a. Perencanaan

1. Tentunya kepala sekolah sangat berperan dalam membuat perencanaan

media pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa, karena memang sudah

menjadi tugas seorang kepala sekolah dalam membuat suatu perencanaan.

2. Perencanaan media pembelajaran dilakukan berdasarkan prosedur yang

telah dibuat oleh sekolah mulai dari menganalisis, menyusun, memadukan

rencana kebutuhan baik dengan perlengkapan yang telah tersedia maupun

dengan dana/anggaran yang ada hingga pada penetapan rencana pengadaan

akhir.

3. Perencanaan anggaran untuk pengadaan media itu sendiri, kepala sekolah

membuat perencanaan anggaran dan mengeluarkan dana media

pembelajaran dengan menyesuaikan RPS (Rencana Pembelajaran

Semester) yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga dana yang dikeluarkan

untuk membeli media nantinya benar-benar di sesuaikan dengan kebutuhan

pembelajaran pada saat itu.

4. Sumber dana yang diperoleh untuk pengadaan media pembelajaran yaitu

sekolah hanya mendapatkan bantuan dari dana hibah / dana BOS saja.

5. SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan berupa dana BOS dan di

alokasikan untuk pengadaan media pembelajaran yang sifatnya mahal

seperti pengadaan komputer, LCD, alat peraga Biologi, dan buku bacaan di

perpustakaan.

6. Sekolah tidak menerima bantuan dana dari komite sekolah untuk

pengadaan media pembelajaran. Lain halnya untuk wali murid yang

memiliki anak dengan kebutuhan khusus dan harus dengan menggunakan

bantuan media pembelajaran khusus untuk setiap proses pembelajarannya,

maka ada biaya tambahan dari wali murid untuk membeli media

pembelajaran tersebut.

7. Sejauh ini sekolah hanya menyediakan dana khusus dengan menyesuaikan

RPS (Rencana Pembelajaran Semester) yang telah dibuat sebelumnya.

Page 133: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Sehingga dana yang dikeluarkan untuk membeli media nantinya benar-

benar di sesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran pada saat itu.

b. Pengadaan

1. Pengadaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia memang

dilakukan sesuai dengan kebutuhan media pembelajaran yang ada di

sekolah.

2. Program yang dilakukan sejauh ini sih belum ada terkait pengadaan media

pembelajaran yang ada di SDIT Latansa Cendekia namun setiap guru dari

masing-masing mata pembelajaran dituntut untuk dapat mengajak dan

mengajarkan kepada siswa agar dapat membuat media pembelajaran

sendiri yang tentunya selain untuk membantu dalam proses pembelajaran

juga dapat mengembangkan keterampilan siswa di sekolah.

3. Tidak jauh berbeda dengan prosedur dalam perencanaan, hanya saja

setelah membuat perencaan yang baik setelah itu sekolah harus membuat

proposal untuk diajukan kepada pemerintah, setelah proposal diterima dan

disetujui maka media pembelajaran dapat diadakan dan dikirim ke sekolah.

4. Sejauh ini saya selaku kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang besar

dalam hal pengelolaan media pembelajaran, baik perencanaan, pengadaan,

penyimpanan serta pemeliharaan. Khusus untuk pengadaan saya selalu

mengusahakan bagaimana caranya media pembelajaran yang ada harus

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

5. Alokasi dana yang disediakan untuk pengadaan sejauh ini disesuaikan

dengan kebutuhan media pembelajaran saat itu, sehingga untuk jumlah

dana nya tidak dapat disebutkan secara rinci dan detail. Berkaitan dengan

dana, sekolah ini menggunakan dana disediakan untuk pengadaan media

elektronik, media audio, media visual, dan media audio-visual baik untuk

siswa reguler maupun siswa berkebutuhan khusus.

6. Dana BOS yang turun dari pemerintah pernah mengalami keterlambatan

namun pada saat itu hanya sekali dan itupun hanya terlambat beberapa

minggu dan selebihnya dana BOS tersebut terkait pengadaan media

pembelajaran selalu turun tepat waktu.

Page 134: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

7. Dalam meningkatkan biaya pendidikan khususnya dalam pengadaan media

pembelajaran, sekolah hanya mengadakan iuran wajib tiap bulan bagi wali

murid yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus, karena media yang

digunakan pun harganya cukup mahal. Sehingga hal tersebut memudahkan

sekolah dalam pengadaan media pembelajaran.

8. Pengadaan media pembelajaran di sekolah ini diadakan berdasarkan

rencana pengadaan media pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

Masing-masing dari guru mata pelajaran yang telah ditunjuk sebagai PJ

(Penanggung Jawab) terhadap media apa saja yang dibutuhkan wajib

dicatan dan disusun untuk dapat dilakukan pengadaan media pembelajaran

tersebut.

9. Kendala yang ada dalam pengelolaan media pembelajaran di sini yaitu

lagi-lagi tidak terlepas dari dana, karena memang selama ini media

pembelajaran dalam pengadaannya hanya kami dapatkan dari dana hibah

saja.

10. Jadi meskipun dalam pengadaan media pembelajaran sekolah memang

memiliki keterbatasan dalam hal biaya/dana, namun sejauh ini saya selaku

kepala sekolah selalu mengajarkan kepada setiap guru bahwa tidak hanya

memanfaatkan dana saja untuk mendapatkan media pembelajaran, namun

setiap guru di sini selalu dituntut untuk sekreatif mungkin dalam membuat

media pembelajaran dengan bahan-bahan yang mudah murah dan mudah

didapat.

c. Pemeliharaan

1. Pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan di SDIT Latansa Cendekia sejauh

ini sudah berjalan dengan baik. Hampir seluruh warga sekolah sudah

menerapkan pemeliharaan sesuai dengan aturan yang dibuat oleh sekolah.

2. Dalam pemeliharaan tidak hanya guru dan siswa saja yang terlibat langsung

dalam pemeliharaan media pembelajaran, petugas kebersihan pun ikut

dalam melaksanakan pemeliharaan media pembelajaran.

3. Seluruh warga sekolah sudah menerapkan pemeliharaan media

pembelajaran dengan baik. Terlihat bahwa siswa sudah mulai selalu

Page 135: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

menyimpan media yang telah digunakan ketempat semula, guru pun selalu

mengawasi jalannya pemeliharaan agar media tetap terjaga dengan baik,

begitu pula dengan petugas kebersihan yang sudah selalu melakukan

pemeliharaan dalam hal maintenance.

4. Bentuk pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini biasanya dalam bentuk

penyimpanan dan maintenance (pemeliharan rutin) dengan cara mengecek

apakah media pembelajaran masih dapat berfungsi dan digunakan dengan

baik atau tidak.

5. Kebetulan saya selaku kepala sekolah tidak mengawasi secara langsung

mengenai media pembelajaran yang ada di sekolah, dan biasanya

pengawasan terkait media pembelajaran dilakukan oleh guru.

6. Ruangan khusus untuk penyimpanan media pembelajaran itu sendiri

kebetulan sekolah ini memang belum menyediakan, sehingga

penyimpanannya diletakkan di ruangan yang terpisah.

7. Agar media pembelajaran dapat digunakan dalam jangka waktu panjang dan

relatif lama, lagi-lagi sekolah harus selalu mengingatkan untuk tetap

berhati-hati baik dalam penggunaannya maupun pemeliharaannya.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Kepala Sekolah Penulis

Dewi Utami Dian Mas Utami

Page 136: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Guru SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Senin/23 April 2018

Nama : Endang

Jabatan : Guru Matematika SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Kantor Guru

Pertanyaan:

a. Perencanaan

1. Apakah guru terlibat langsung dalam perencanaan pengadaan media

pembelajaran? Jika iya, bagaimana keterlibatan guru dalam membuat

perencanaan pengadaan media pembelajaran?

2. Apakah sebelum memulai pengadaan media pembelajaran terlebih dahulu

membuat perencanaan Anggaran?

3. Dari mana sajakah sumber dana yang diperoleh SDIT Latansa Cendekia?

4. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari pemerintah

seperti dana BOS dan BOP? Jika ada dialokasikan untuk apa saja dan jika

tidak mengapa?

5. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari komite

sekolah?

6. Adakah dana khusus yang disediakan sekolah untuk pengelolaan media

pembelajaran mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan media?

b. Pengadaan

1. Seberapa besar keterlibatan guru dalam pengadaan media pembelajaran di

sekolah?

2. Apa sajakah program pengadaan media pembelajaran yang ada di SDIT

Latansa Cendekia?

3. Bagaimana prosedur/langkah-langkah dalam pengadaan media

pembelajaran?

4. Bagaimana pertanggung jawaban guru dalam pengadaan media

pembelajaran?

Page 137: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

5. Berapa alokasi dana yang disediakan sekolah untuk pengadaan media

pembelajaran tiap tahunnya?

6. Berapa alokasi dana tiap siswa untuk pengadaan media pembelajaran tiap

tahunnya?

7. Pernahkah SDIT Latansa Cendekia mengalami keterlambatan dalam

menerima dana BOS atau BOP? Jika pernah bagaimana menyikapinya?

8. Apakah pengadaan media berdasarkan rencana pengadaan media

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya?

9. Kendala apa yang dihadapi dalam pengadaan media pembelajaran?

10. Apa yang anda lakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi

dalam pengadaan media pembelajaran?

c. Pemeliharaan

1. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

di sekolah?

3. Apakah seluruh warga sekolah sudah memelihara media pembelajaran

dengan baik? jika belum bagaimana solusinya?

4. Dalam bentuk apa saja pemeliharaan media pembelajaran yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia?

5. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh guru terhadap media

pembelajaran agar dapat meminimalisir kerusakan?

6. Apakah di SDIT Latansa Cendekia menyediakan ruangan untuk

penyimpanan media pembelajaran?

7. Apa yang anda lakukan agar media pembelajaran dapat digunakan dalam

jangka panjang?

Jawaban:

a. Perencanaan

1. Dalam perencanaan media pembelajaran guru tidak dilibatkan secara

langsung, karena yang terlibat langsung dalam perencanaan hanya kepala

Page 138: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

sekolah dan guru hanya menjalankan segala sesuatu yang telah

direncanakan sebelumnya.

2. Untuk perencanaan anggaran biasanya hanya menyesuaikan dengan

kebutuhan media yang akan digunakan pada saat itu, dan biasanya sekolah

hanya berpedoman pada RPS untuk mengetahui anggaran yang akan

digunakan.

3. Sumber dana yang digunakan untuk media pembelajaran biasanya diperoleh

dari dana hibah/dana BOS dari pemerintah. Namun untuk pembuatan media

pembelajaran yang tidak membutuhkan dana yang besar, biasanya dana

tersebut didapat dari kas kelas.

4. Sejauh ini sekolah memang menerima bantuan dana dari pemerintah berupa

dana BOS dan dialokasikan untuk pengadaan media pembelajaran yang

sifatnya mahal dan jumlahnya cukup banyak seperti media audio visual.

5. Berkaitan dengan media pembelajaran, sekolah ini tidak menerima bantuan

dari komite sekolah karena biasanya bantuan dari komite sekolah hanya

digunakan untuk kegiatan sekolah yang sifanya menyeluruh seperti acara

bazar buku, workshop pendidikan di sekolah dan bukan digunakan untuk

kegiatan pembelajaran.

6. Sejauh ini sekolah hanya menyediakan dana khusus dengan menyesuaikan

RPS (Rencana Pembelajaran Semester) yang telah dibuat sebelumnya.

Sehingga dana yang dikeluarkan untuk membeli media nantinya benar-

benar di sesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

b. Pengadaan

1. Setiap guru sangat terlibat dalam pengadaan media pembelajaran. Sebab

masing-masing guru yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai

penanggung jawab pada setiap mata pelajaran berkewajiban untuk

mencatat media apa saja yang diperlukan dan melaporkan bilamana ada

beberapa media pembelajaran yang sudah harus diganti, hilang, rusak dan

harus diperbaiki, sehingga kepala sekolah akan melakukan pengadaan

terhadap media pembelajaran yang dibutuhkan.

Page 139: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

2. Program yang dilakukan sejauh ini sih belum ada terkait pengadaan media

pembelajaran yang ada di SDIT Latansa Cendekia namun setiap guru dari

masing-masing mata pembelajaran dituntut untuk dapat mengajak dan

mengajarkan kepada siswa agar dapat membuat media pembelajaran

sendiri yang tentunya selain untuk membantu dalam proses pembelajaran

juga dapat mengembangkan keterampilan siswa di sekolah. Seperti halnya

untuk pelajaran matematika biasanya saya membuat media bangun ruang

dari bahan-bahan yang mudah dibuat.

3. Biasanya langkah pertama yang dilakukan itu mulai dari menganalisis

media apa saja yang dibutuhkan, kemudian setelah dianalisis media

tersebut dikelompokkan, selanjutnya membuat proposal pengadaan media,

jika proposal sudah dibuat maka diajukan untuk disetujui, apabila telah

disetujui dan telah dinilai kelayakannya maka media pembelajaran bisa

dikirim.

4. Dalam pengadaan media pembelajaran, sejauh ini guru bertanggung jawab

dalam hal mencatat apa saja media pembelajaran yang dibutuhkan, baik

dilihat dari segi kelayakannya maupun segi jumlah.

5. Alokasi dana yang disediakan untuk pengadaan sejauh ini disesuaikan

dengan kebutuhan media pembelajaran saat itu, sehingga untuk jumlah

dana nya tidak dapat disebutkan secara rinci dan detail.

6. Untuk pengadaan media pembelajaran, guru tidak mengalokasikan dana

dari siswa. Namun, untuk pengadaan media yang sifatnya sederhana

memang seringkali guru menggunakan uang kas dan biasanya media yang

telah dibuat tersebut pun untuk kepentingan siswa pada saat proses

pembelajaran.

7. Dana BOS yang turun dari pemerintah memang pernah mengalami

keterlambatan namun sangat jarang hal itu terjadi dan selebihnya dana

BOS tersebut terkait pengadaan media pembelajaran selalu turun tepat

waktu.

8. Pengadaan media pembelajaran di sekolah ini diadakan berdasarkan

rencana pengadaan media pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

Page 140: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Masing-masing dari guru mata pelajaran yang telah ditunjuk sebagai PJ

(Penanggung Jawab) terhadap media apa saja yang dibutuhkan wajib

dicatan dan disusun untuk dapat dilakukan pengadaan media pembelajaran

tersebut.

9. Sejauh ini kendala yang dihadapi dalam pengadaan media pembelajaran

tidak terlepas dari dana. Meskipun dananya cukup untuk pengadaan media,

namun hal tersebut hanya dapat digunakan untuk membeli media dengan

jumlah yang tidak banyak.

10. Untuk mengatasi kendala tersebut saya selaku guru selalu berupaya untuk

dapat membuat media pembelajaran sendiri sehingga siswa menjadi

mudah memahami pelajaran dan tentunya menarik siswa agar bersemangat

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

c. Pemeliharaan

1. Dalam pemeliharaan, sekolah ini sudah melaksanakan pemeliharaan dengan

baik terhadap pemeliharaan media pembelajaran. Seperti halnya untuk

pemeliharaan media grafis seperti bagan, diagram, grafik, poster yang

dibuat dengan ukuran cukup besar di setiap kelas, diupayakan agar

menyimpannya pun tidak dengan digulung atau dilipat. Sehingga dapat

mengurangi kerusakan pada media grafis yang sifatnya mudah rusak.

2. Dalam pemeliharaan tidak hanya guru dan siswa saja yang terlibat langsung

dalam pemeliharaan media pembelajaran. Namun dalam hal maintenance,

petugas kebersihan pun ikut dalam melaksanakan pemeliharaan media

pembelajaran di sekolah.

3. Seluruh warga sekolah sudah menerapkan pemeliharaan media

pembelajaran dengan baik. Terlihat bahwa siswa sudah mulai selalu

menyimpan media yang telah digunakan ketempat semula, guru pun selalu

mengawasi jalannya pemeliharaan agar media tetap terjaga dengan baik,

begitu pula dengan petugas kebersihan yang sudah selalu melakukan

pemeliharaan dengan cara mengecek secara fungsional terhadap media

pembelajaran yang akan digunakan.

Page 141: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

4. Bentuk pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini biasanya dalam bentuk

penyimpanan dan maintenance (pemeliharan rutin) dengan cara mengecek

apakah media pembelajaran masih dapat berfungsi dan digunakan dengan

baik atau tidak.

5. Pengawasan yang dilakukan oleh guru biasanya dilihat kira-kira jumlah

media yang tersedia masih lengkap atau tidak, dan harus

dipertanggungjawabkan apabila ada media yang rusak ataupun hilang.

6. Ruangan khusus untuk penyimpanan media pembelajaran itu sendiri

kebetulan sekolah ini memang belum menyediakan, sehingga

penyimpanannya diletakkan di ruangan yang terpisah. Sebagian media ada

yang disimpan di ruangan kantor kepala sekolah, ruang kantor guru, dan

ruang kelas.

7. Agar media pembelajaran dapat digunakan dalam jangka waktu panjang dan

relatif lama, lagi-lagi sekolah harus selalu mengingatkan untuk tetap

berhati-hati baik dalam penggunaannya maupun pemeliharaannya. Bagi

siapa saja yang ingin meminjam media pembelajaran wajib mengembalikan

ketempat semula di saat itu juga untuk menghindari adanya kerusakan dan

kehilangan.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Guru Matematika Penulis

Endang Dian Mas Utami

Page 142: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Guru SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Rabu/25 April 2018

Nama : Herni

Jabatan : Guru Biologi SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Kantor Guru

Pertanyaan:

a. Perencanaan

1. Apakah guru terlibat langsung dalam perencanaan pengadaan media

pembelajaran? Jika iya, bagaimana keterlibatan guru dalam membuat

perencanaan pengadaan media pembelajaran?

2. Apakah sebelum memulai pengadaan media pembelajaran terlebih dahulu

membuat perencanaan Anggaran?

3. Dari mana sajakah sumber dana yang diperoleh SDIT Latansa Cendekia?

4. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari pemerintah

seperti dana BOS dan BOP? Jika ada dialokasikan untuk apa saja dan jika

tidak mengapa?

5. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari komite

sekolah?

6. Adakah dana khusus yang disediakan sekolah untuk pengelolaan media

pembelajaran mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan media?

b. Pengadaan

1. Seberapa besar keterlibatan guru dalam pengadaan media pembelajaran di

sekolah?

2. Apa sajakah program pengadaan media pembelajaran yang ada di SDIT

Latansa Cendekia?

3. Bagaimana prosedur/langkah-langkah dalam pengadaan media

pembelajaran?

4. Bagaimana pertanggung jawaban guru dalam pengadaan media

pembelajaran?

Page 143: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

5. Berapa alokasi dana yang disediakan sekolah untuk pengadaan media

pembelajaran tiap tahunnya?

6. Berapa alokasi dana tiap siswa untuk pengadaan media pembelajaran tiap

tahunnya?

7. Pernahkah SDIT Latansa Cendekia mengalami keterlambatan dalam

menerima dana BOS atau BOP? Jika pernah bagaimana menyikapinya?

8. Apakah pengadaan media berdasarkan rencana pengadaan media

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya?

9. Kendala apa yang dihadapi dalam pengadaan media pembelajaran?

10. Apa yang anda lakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi

dalam pengadaan media pembelajaran?

c. Pemeliharaan

1. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

di sekolah?

3. Apakah seluruh warga sekolah sudah memelihara media pembelajaran

dengan baik? jika belum bagaimana solusinya?

4. Dalam bentuk apa saja pemeliharaan media pembelajaran yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia?

5. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh guru terhadap media

pembelajaran agar dapat meminimalisir kerusakan?

6. Apakah di SDIT Latansa Cendekia menyediakan ruangan untuk

penyimpanan media pembelajaran?

7. Apa yang anda lakukan agar media pembelajaran dapat digunakan dalam

jangka panjang?

Jawaban:

a. Perencanaan

1. Dalam perencanaan media pembelajaran guru tidak dilibatkan secara

langsung, karena yang terlibat langsung dalam perencanaan hanya kepala

Page 144: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

sekolah dan guru hanya menjalankan segala sesuatu yang telah

direncanakan sebelumnya.

2. Untuk perencanaan anggaran biasanya hanya menyesuaikan dengan

kebutuhan media yang akan digunakan pada saat itu.

3. Sumber dana yang digunakan untuk media pembelajaran biasanya diperoleh

dari dana hibah/dana BOS dari pemerintah. Namun untuk pembuatan media

pembelajaran yang tidak membutuhkan dana yang besar, biasanya dana

tersebut didapat dari kas kelas.

4. Sejauh ini sekolah memang menerima bantuan dana dari pemerintah berupa

dana BOS dan dialokasikan untuk pengadaan media pembelajaran yang

sifatnya mahal dan jumlahnya cukup banyak seperti halnya untuk pelajaran

biologi yang hampir setiap materinya membutuhkan media pembelajaran.

5. Berkaitan dengan media pembelajaran, sekolah ini tidak menerima bantuan

dari komite sekolah karena biasanya bantuan dari komite sekolah hanya

digunakan untuk kegiatan umum sekolah.

6. Sejauh ini sekolah hanya menyediakan dana khusus dengan menyesuaikan

RPS (Rencana Pembelajaran Semester) yang telah dibuat sebelumnya.

Sehingga dana yang dikeluarkan untuk membeli media nantinya benar-

benar di sesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

b. Pengadaan

1. Di sekolah ini setiap guru memang dilibatkan langsung dalam pengadaan

media pembelajaran, sebab masing-masing guru di sini ditunjuk oleh

kepala sekolah sebagai penanggung jawab pada setiap mata pelajaran

untuk mencatat media apa saja yang diperlukan dan melaporkan bilamana

ada beberapa media pembelajaran yang sudah harus diganti, hilang, rusak

dan harus diperbaiki.

2. Program yang dilakukan sejauh ini sih belum ada terkait pengadaan media

pembelajaran. Namun setiap guru dari masing-masing mata pembelajaran

dituntut untuk dapat mengajak dan mengajarkan kepada siswa agar dapat

membuat media pembelajaran sendiri yang tentunya selain untuk

membantu dalam proses pembelajaran juga dapat mengembangkan

Page 145: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

keterampilan siswa di sekolah. Seperti halnya untuk pelajaran Biologi

biasanya kita melakukan praktikum tentang aliran listrik, dan biasanya

media yang telah dibuat di sekolah dapat disimpan di kelas atau di lab,

sehingga media tersebut dapat digunakan kembali untuk pembelajaran

selanjutnya.

3. Tidak jauh beda dengan perencanaan, pertama biasanya melakukan

analisis mengenai media apa saja yang dibutuhkan dan

mengklasifikasikannya, selanjutnya membuat proposal pengadaan media,

jika proposal sudah dibuat maka diajukan untuk disetujui, apabila telah

disetujui dan telah dinilai kelayakannya maka media pembelajaran bisa

dikirim.

4. Dalam pengadaan media pembelajaran, sejauh ini guru bertanggung jawab

dalam hal mencatat apa saja media pembelajaran yang dibutuhkan,

sehingga tidak ada alasan bagi setiap guru untuk tidak menggunakan

media pembelajaran pada setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah.

5. Sejauh ini alokasi dana yang disediakan untuk pengadaan disesuaikan

dengan kebutuhan media pembelajaran saat itu, karena setiap tahunnya

media pembelajaran yang dibutuhkan pun berbeda-beda.

6. Untuk pengadaan media pembelajaran, guru tidak mengalokasikan dana

dari siswa. Namun, untuk pengadaan media yang sifatnya sederhana

memang seringkali guru menggunakan uang kas dan biasanya media yang

telah dibuat tersebut pun untuk kepentingan siswa pada saat proses

pembelajaran.

7. Dana BOS yang turun dari pemerintah memang pernah mengalami

keterlambatan namun hal tersebut jarang terjadi.

8. Biasanya pengadaan media pembelajaran di sekolah ini diadakan

berdasarkan rencana pengadaan media pembelajaran yang telah disusun

sebelumnya berdasarkan apa yang telah dicatat oleh masing-masing guru

pada tiap mata pelajaran.

9. Sejauh ini kendala yang dihadapi dalam pengadaan media pembelajaran

tidak terlepas dari dana. Apalagi untuk mata pelajaran Biologi itu sendiri

Page 146: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

sangat membutuhkan media pembelajaran yang cukup lengkap untuk tiap

materi pembelajarannya.

10. Pengadaan media pembelajaran tidak selalu didapat dengan cara membeli,

kami sebagai guru di sini di samping dituntut untuk dapat menggunakan

media pembelajaran akan tetapi juga dituntut untuk membuat media yang

memang mudah untuk dibuat sendiri sesuai dengan materi atau tema

pembelajaran dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan

tidak membutuhkan biaya yang mahal.

c. Pemeliharaan

1. Pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini dimulai dengan cara

memberikan kesadaran bahwa hal tersebut sangat perlu untuk dilakukan.

Dengan pemeliharaan yang baik, maka kegiatan pembelajaranpun akan

berjalan dengan baik, sebab media pembelajaran yang digunakan pun selalu

dalam keadaan baik pada saat digunakan.

2. Dalam pemeliharaan tidak hanya guru dan siswa saja yang terlibat langsung

dalam pemeliharaan media pembelajaran. Namun petugas kebersihan pun

ikut dalam melaksanakan pemeliharaan media pembelajaran di sekolah.

petugas kebersihan di sini tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk

membersihkan ruangan saja, akan tetapi bertanggung jawab juga secara

rutin terhadap pengecekan media pembelajaran yang berada di lab maupun

di ruang kelas dan di ruang kantor.

3. Seluruh warga sekolah sudah menerapkan pemeliharaan media

pembelajaran dengan baik. Terlihat bahwa siswa sudah mulai selalu

menyimpan media yang telah digunakan ketempat semula, guru pun selalu

mengawasi jalannya pemeliharaan agar media tetap terjaga dengan baik.

4. Bentuk pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini biasanya dalam bentuk

penyimpanan dan maintenance (pemeliharan rutin) dengan cara mengecek

apakah media pembelajaran masih dapat berfungsi dan digunakan dengan

baik atau tidak.

Page 147: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

5. Pengawasan yang dilakukan oleh guru biasanya dilihat kira-kira jumlah

media yang tersedia masih lengkap atau tidak, dan apakah penyimpanan

media sesuai dengan tempat semula atau tidak setelah digunakan.

6. Kebetulan sekolah ini masih belum memiliki ruangan khusus untuk

penyimpanan media pembelajaran, sehingga untuk menyimpan media

pembelajaran tidak disimpan disatu ruangan saja.

7. Agar media pembelajaran dapat digunakan dalam jangka waktu panjang dan

relatif lama, baik kepala sekolah maupun guru selalu berupaya agar setiap

pemakaian media yang telah selesai digunakan harus dikembalikan dan

diletakkan ditempat semula dan dihari itu juga. Seperti halnya untuk

pemakaian alat peraga yang ada di lab Biologi, setiap siswa hanya boleh

menggunakan media tersebut pada saat jam pelajaran berlangsung serta

tidak diperkenankan digunakan untuk bermain dan benar-benar digunakan

untuk belajar.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Guru Biologi Penulis

Herni Dian Mas Utami

Page 148: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Guru SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Jum’at/27 April 2018

Nama : Louly

Jabatan : Guru Bahasa Inggris SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 09.30 WIB

Tempat : Ruang Kelas

Pertanyaan:

a. Perencanaan

1. Apakah guru terlibat langsung dalam perencanaan pengadaan media

pembelajaran? Jika iya, bagaimana keterlibatan guru dalam membuat

perencanaan pengadaan media pembelajaran?

2. Apakah sebelum memulai pengadaan media pembelajaran terlebih dahulu

membuat perencanaan Anggaran?

3. Dari mana sajakah sumber dana yang diperoleh SDIT Latansa Cendekia?

4. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari pemerintah

seperti dana BOS dan BOP? Jika ada dialokasikan untuk apa saja dan jika

tidak mengapa?

5. Apakah SDIT Latansa Cendekia menerima bantuan dana dari komite

sekolah?

6. Adakah dana khusus yang disediakan sekolah untuk pengelolaan media

pembelajaran mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan media?

b. Pengadaan

1. Seberapa besar keterlibatan guru dalam pengadaan media pembelajaran di

sekolah?

2. Apa sajakah program pengadaan media pembelajaran yang ada di SDIT

Latansa Cendekia?

3. Bagaimana prosedur/langkah-langkah dalam pengadaan media

pembelajaran?

4. Bagaimana pertanggung jawaban guru dalam pengadaan media

pembelajaran?

Page 149: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

5. Berapa alokasi dana yang disediakan sekolah untuk pengadaan media

pembelajaran tiap tahunnya?

6. Berapa alokasi dana tiap siswa untuk pengadaan media pembelajaran tiap

tahunnya?

7. Pernahkah SDIT Latansa Cendekia mengalami keterlambatan dalam

menerima dana BOS atau BOP? Jika pernah bagaimana menyikapinya?

8. Apakah pengadaan media berdasarkan rencana pengadaan media

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya?

9. Kendala apa yang dihadapi dalam pengadaan media pembelajaran?

10. Apa yang anda lakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi

dalam pengadaan media pembelajaran?

c. Pemeliharaan

1. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

di sekolah?

3. Apakah seluruh warga sekolah sudah memelihara media pembelajaran

dengan baik? jika belum bagaimana solusinya?

4. Dalam bentuk apa saja pemeliharaan media pembelajaran yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia?

5. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh guru terhadap media

pembelajaran agar dapat meminimalisir kerusakan?

6. Apakah di SDIT Latansa Cendekia menyediakan ruangan untuk

penyimpanan media pembelajaran?

7. Apa yang anda lakukan agar media pembelajaran dapat digunakan dalam

jangka panjang?

Jawaban:

a. Perencanaan

1. Dalam perencanaan media pembelajaran guru tidak terlibat secara langsung

dan hanya kepala sekolah yang berperan dalam membuat perencanaan.

Page 150: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

2. Sekolah sangat jarang membuat perencanaan anggaran sebelum memulai

pengadaan, sebab anggaran yang ada biasanya betul-betul menyesuaikan

media apa saja yang memang dibutuhkan dan akan dilakukan pengadaan.

3. Sumber dana yang digunakan untuk media pembelajaran biasanya hanya

diperoleh dari dana hibah/dana BOS dari pemerintah saja.

4. Sejauh ini sekolah memang menerima bantuan dana dari pemerintah berupa

dana BOS dan dialokasikan untuk pengadaan media pembelajaran yang

sifatnya memang membutuhkan dana dari pemerintah. Seperti halnya untuk

pelajaran bahasa inggris yang memang membutuhkan media flash card

untuk melatih keterampilan menghafalkan kosakata Bahasa Inggris pada

saat proses pembelajaran. Dikarenakan harganya cukup mahal dan tiap

jenjang SD pun membutuhkan media flash card tersebut, maka sekolah

membutuhkan bantuan dana BOS untuk pengadaannya.

5. Kebetulan dalam hal pengelolaan media pembelajaran, sekolah ini tidak

menerima bantuan dari komite karena memang bantuan dana dari komite

tidak dipergunakan untuk kepentingan pembelajaran, melainkan untuk

kegiatan di sekolah yang sifatnya diluar proses pembelajaran.

6. Sejauh ini sekolah hanya menyediakan dana khusus dengan menyesuaikan

RPS (Rencana Pembelajaran Semester) yang telah dibuat sebelumnya.

Sehingga dana yang dikeluarkan untuk membeli media nantinya benar-

benar di sesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

b. Pengadaan

1. Setiap guru sangat terlibat dalam pengadaan media pembelajaran. Gurulah

yang mengetahui media apa saja yang dibutuhkan dalam membantu proses

belajar mengajar di sekolah.

2. Program yang dilakukan sejauh ini sih belum ada terkait pengadaan media

pembelajaran yang ada di SDIT Latansa Cendekia namun setiap guru dari

masing-masing mata pembelajaran dituntut untuk dapat mengajarkan

kepada siswa agar dapat membuat media pembelajaran sendiri yang

tentunya selain untuk membantu dalam proses pembelajaran juga dapat

mengembangkan keterampilan siswa di sekolah. Untuk pelajaran Bahasa

Page 151: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Inggris itu sendiri saya selalu mengajarkan kepada siswa membuat media-

media yang menarik, misalnya membuat media dari origami yang

didalamnya mengandung unsur vocabulary sehingga siswa akan lebih

mudah menghafal kosakata-kosakata Bahasa Inggris.

3. Dalam melakukan pengadaan media pembelajaran harus sesuai dengan

prosedur pengadaan yang telah dibuat, mulai dari menganalisis, membuat

proposal, dan apabila telah disetujui makan media akan dikirim ke sekolah.

4. Dalam pengadaan media pembelajaran, sejauh ini guru bertanggung jawab

dalam hal mencatat apa saja media pembelajaran yang dibutuhkan,

sehingga tidak ada alasan bagi setiap guru untuk tidak menggunakan

media pembelajaran pada setiap proses pembelajaran.

5. Alokasi dana yang disediakan untuk pengadaan sejauh ini disesuaikan

dengan kebutuhan media pembelajaran saat itu, sehingga tidak ada dana

yang di alokasikan untuk pengadaan media yang memang tidak betul-betul

dibutuhkan untuk proses pembelajaran.

6. Untuk pengadaan media pembelajaran, guru tidak mengalokasikan dana

dari siswa. Namun, untuk pengadaan media yang sifatnya sederhana

memang seringkali guru menggunakan uang kas dan tidak jarang siswa

yang membawa bahan-bahan dari rumah, sebab biasanya media yang telah

dibuat tersebut pun untuk kepentingan siswa pada saat proses

pembelajaran.

7. Pernah memang sekolah ini mengalami keterlambatan dalam menerima

dana BOS. Namun hal tersebut tidak membuat sulit para guru, sebab hal

itu jarang terjadi dan setiap guru juga sudah selalu mengantisipasi

keterlambatan dana untuk pengadaan media dengan cara memanfaatkan

media yang tersedia di sekolah dengan sebaik mungkin.

8. Pengadaan media pembelajaran di sekolah ini diadakan berdasarkan

rencana pengadaan media pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

Masing-masing dari guru mata pelajaran yang telah ditunjuk sebagai PJ

(Penanggung Jawab) terhadap media apa saja yang dibutuhkan wajib

dicatan dan disusun untuk dapat dilakukan pengadaan media pembelajaran

Page 152: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

tersebut. Sehingga pengadaan media memang betul-betul sesuai dengan

apa yang dibutuhkan dalam membantu proses pembelajaran.

9. Media pembelajaran di sini termasuk alat/barang yang memang sangat

dibutuhkan dalam setiap pembelajaran, namun seperti yang kita ketahui di

sini memang SDIT Latansa Cendekia dalam hal pengadaan media

pembelajaran bisa dibilang sudah cukup lengkap, namun kendalanya

hanya saja jumlah persediaan media pembelajaran yang memang masih

terbatas. Seperti halnya LCD, sound, dan layar untuk tampilan LCD,

dikarenakan jumlahnya masih terbatas, sehingga dalam penggunaannya

masih digunakan secara bergantian antar kelas.

10. Untuk mengatasi kendala tersebut saya selaku guru selalu berupaya untuk

dapat membuat media pembelajaran sendiri khusus untuk media

pembelajaran sederhana. Namun lain halnya untuk media seperti LCD,

sound dan sejenisnya. Sejauh ini sekolah sedang mengupayakan untuk

penambahan jumlah LCD, sound dan layar tampilan LCD. Dikarenakan

dana nya belum turun, sehingga guru tetap memanfaatkan media tersebut

dengan sebaik mungkin meskipun penggunaannya masih digunakan secara

bergantian antar kelas.

c. Pemeliharaan

1. Pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini sudah cukup berjalan dengan

baik, setiap siswa dengan kesadarannya sudah mulai menjaga dengan cara

mengembalikan dan meletakkan media pembelajaran pada tempatnya

masing-masing setelah pembelajaran selesai.

2. Semua warga sekolah sudah mulai terlibat secara langsung dalam hal

pemeliharaan media pembelajaran sesuai dengan tugas mereka masing-

masing.

3. Baik guru, siswa, ataupun petugas kebersihan sudah mulai menerapkan

pemeliharaan dengan benar. Meskipun masih ada sedikit siswa yang masih

harus selalau diingatkan untuk memeliahara media pembelajaran yang ada,

namun sejauh ini sebagian besar sudah menerapkan pemeliharaan dengan

baik.

Page 153: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

4. Bentuk pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini biasanya dalam bentuk

penyimpanan. Berkaitan dengan pelajaran bahasa inggris biasanya setelah

selesai pembelajaran siswa langsung membantu guru membawakan sound

dan flash card untuk disimpan di ruang kantor guru.

5. Pengawasan yang dilakukan oleh guru biasanya dilihat kira-kira jumlah

media yang tersedia masih lengkap atau tidak, dan harus

dipertanggungjawabkan apabila ada media yang rusak ataupun hilang.

6. Ruangan khusus untuk penyimpanan media pembelajaran itu sendiri

kebetulan sekolah ini memang belum menyediakan, sehingga sebagian

media ada yang disimpan di ruangan kantor kepala sekolah, ruang kantor

guru, dan ruang kelas.

7. Agar media pembelajaran dapat digunakan dalam jangka waktu panjang dan

relatif lama maka dibuat aturan bahwa bagi siapa saja yang ingin meminjam

media pembelajaran wajib lapor dan mengembalikan ketempat semula dan

di hari itu sehingga menghindari adanya kerusakan dan kehilangan.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Guru Bahasa Inggris Penulis

Louly Dian Mas Utami

Page 154: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Siswi SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Senin/30 April 2018

Nama : Zaskya

Jabatan : Siswi Kelas 5 SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Ruang Kelas

Pertanyaan:

a. Pemeliharaan

1. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

di sekolah?

3. Apakah seluruh siswa sudah memelihara media pembelajaran dengan baik?

jika belum bagaimana solusinya?

4. Dalam bentuk apa saja pemeliharaan media pembelajaran yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia?

5. Apakah di SDIT Latansa Cendekia menyediakan ruangan untuk

penyimpanan media pembelajaran?

6. Apa yang anda lakukan agar media pembelajaran dapat digunakan dalam

jangka panjang?

Jawaban:

1. Di sekolah ini sudah melaksanakan pemeliharaan media pembelajaran

dengan cukup baik. Kita semua juga sudah selalu diajarkan oleh guru untuk

dapat menjaga media pembelajaran dengan cara menggunakan, merapihkan

dan menyimpan dengan baik setelah selesai digunakan.

2. Semua siswa terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

karena semua siswa menggunakannya untuk pembelajaran di kelas.

3. Ada beberapa siswa yang sudah mulai memeliharan media pembelajaran

tetapi ada juga beberapa siswa yang tidak peduli untuk menjaga media yang

Page 155: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

ada di kelas, seperti ketika selesai membaca buku yang disediakan di setiap

kelas tidak segera dirapihkan kembali tetapi malah dibiarkan berantakan

begitu saja.

4. Biasanya bentuk pemeliharaan yang kita lakukan yaitu dengan merapihkan

media yang ada di ruang kelas seperti buku bacaan, gambar-gambar grafis

yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan media belajar lainnya.

Selain itu, biasanya kita membantu guru untuk mengembalikan dan

menyimpan kembali media setelah selesai digunakan. Sedangkan pada saat

pelajaran komputer biasanya setiap siswa dilarang untuk meninggalkan

ruangan lab sebelum mematikan komputer setelah pelajaran selesai.

5. Di sekolah ini belum ada ruangan khusus untuk menyimpan media

pembelajaran dan hanya ada beberapa ruang kelas, perpustakaan, ruang

kantor dan ruang laboratorium saja.

6. Berhubung di kelas memiliki banyak media pembelajaran yang sifatnya

mudah rusak, seperti media gambar, poster, buku bacaan, dan artikel-artikel

pendidikan yang di letakkan di kelas maka setelah selesai pembelajaran

media-media tersebut disimpan didalam lemari agar tidak mudah rusak.

Untuk media gambar dan poster biasanya guru menempelnya di tembok

agar tidak mudah hilang, sobek, dan mudah untuk di pelajari oleh siswa.

Interviewee Interviewer

Siswi Kelas 5 Penulis

Zaskya Dian Mas Utami

Page 156: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Hasil Wawancara dengan Siswa SDIT Latansa Cendekia

Hari/Tanggal : Senin/30 April 2018

Nama : Damar

Jabatan : Siswa Kelas 6 SDIT Latansa Cendekia

Waktu : 12.30 WIB

Tempat : Ruang Kelas

Pertanyaan:

a. Pemeliharaan

1. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan media pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam pemeliharaan media pembelajaran

di sekolah?

3. Apakah seluruh siswa sudah memelihara media pembelajaran dengan baik?

jika belum bagaimana solusinya?

4. Dalam bentuk apa saja pemeliharaan media pembelajaran yang dilakukan di

SDIT Latansa Cendekia?

5. Apakah di SDIT Latansa Cendekia menyediakan ruangan untuk

penyimpanan media pembelajaran?

6. Apa yang anda lakukan agar media pembelajaran dapat digunakan dalam

jangka panjang?

Jawaban:

1. Pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini bermacam-macam,

dimulai dari pemeliharaan media yang ada di lingkungan kelas dan sejauh

ini setiap siswa sudah mulai memelihara media pembelajaran dengan baik

atas kesadarannya sendiri.

2. Tidak hanya guru yang terlibat akan tetapi seluruh siswa terlibat dalam

pemeliharaan media pembelajaran.

3. Ada beberapa siswa yang masih harus ditegur oleh guru agar mau

merapihkan dan meletakkan kembali media yang telah selesai digunakan,

Page 157: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

terutama siswa laki-laki. Berbeda dengan siswa perempuan, dengan

kesadarannya masing-masing mereka selalu menggunakan dan merapihkan

media yang telah digunakan dengan baik dan benar.

4. Biasanya ketika pelajaran IPA, guru menerangkan materi pelajaran tentang

makhluk hidup dengan menggunakan LCD, biasanya setelah pelajaran

selesai gurupun langsung mematikan LCD dan merapihkan kemudian

memasukannya dalam tas LCD. Tidak hanya guru, siswa juga seringkali

membantu guru untuk membawakan LCD dan meletakannya di lemari yang

ada di ruang kantor kepala sekolah. Begitupun pada saat melakukan

praktikum di lab IPA, guru mengharuskan kepada setiap siswa untuk

meletakkan dan menyimpan kembali alat peraga yang telah digunakan agar

tetap terjaga dengan baik.

5. Sejauh ini sekolah memang belum memiliki ruangan khusus untuk

menyimpan media, sehingga penyimpanan dilakukan di ruangan yang

berbeda-beda.

6. Dengan selalu menjaga media apapun yang digunakan selama pembelajaran

dan merapihkan serta menyimpannya dengan benar, baik yang ada di dalam

ruangan kelas maupun di ruangan kantor dan lab.

Interviewee Interviewer

Siswa Kelas 6 Penulis

Damar Dian Mas Utami

Page 158: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

PEDOMAN OBSERVASI

Pengelolaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

Observasi atau pengamatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yakni

mengamati kepala sekolah, guru dan atau pengelola media, serta siswa dalam

pelaksanaan pengelolaan media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia, yang

meliputi:

A. Tujuan:

Untuk memperoleh informasi dan data mengenai pelaksanaan pengelolaan

media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia.

B. Aspek yang diamati:

1. Lokasi dan keadaan di sekitar sekolah

a. Alamat Sekolah

b. Lokasi berdasarkan GPS

c. Kemudahan akses transportasi sekolah

2. Ruang kelas

a. Keindahan kelas

b. Pengaturan sarana dan alat pengajaran

3. Media pembelajaran

a. Kebersihan dan Perawatan (Maintenance)

No

Media

Jadwal Pembersihan Media

Seminggu Sebulan

1x 2x 3x 4x 5x 1x 2x 3x 4x 5x

1 Komputer √

2 Buku

Bacaaan

3 Alat

peraga

Matemati

ka

Page 159: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

GASING

SD

4 Alat

Peraga

IPA

5 Papan

Media

T3Q/Medi

a Baca

b. Kondisi Media Pembelajaran

No Media

Pembelajaran Jenis Media Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

1. LCD/Proyektor Visual 4 Buah √

2. Layar Proyektor Visual 2 Buah √

3. Laptop Audio-Visual 4 Buah √

4. Printer Visual 2 Buah √

5. Speaker/Sound Audio 4 Buah √

6. CD Interaktif Audio-Visual 15 Buah √

7. Kamera Visual 2 Buah √

8. Komputer Audio-Visual 24 Buah √

9. Buku Bacaan Visual 500 Buah √

10. Alat Peraga

Matematika

GASING SD

Visual 2 Box √

11. Alat Peraga IPA Visual 20 Buah √

12. Papan Media

T3Q/Media Baca

Visual 10 Buah √

13. Kartu Huruf

Hijaiyah

Visual 3 Buah √

Page 160: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

14. Bola Voli Visual 2 Buah √

15. Bola Basket Visual 2 Buah √

16. Bola Futsal Visual 2 Buah √

17. Suttlekock Visual 2 Buah √

18. Raket Bulu Tangkis Visual 2 Buah √

19. Catur Visual 2 Buah √

Page 161: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Penelusuran Dokumentasi

Pengelolaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

A. Melalui arsip tertulis

1. Profil SDIT Latansa Cendekia

2. Visi dan misi sekolah

3. Rincian jumlah media pembelajaran di SDIT Latansa Cendekia

B. Foto kondisi lingkungan sekitar sekolah

1. Gedung atau bangunan SDIT Latansa Cendekia

2. Media pembelajaran di sekolah

3. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas

4. Kegiatan pembelajaran di luar kelas

Page 162: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Nama

NIM

'Judul Penelitian

Jurusan

Fakultas

Dosen Pembimbing

TABEL UJI REFERENSI

Dian Mas Utami

ll140182000032

Penge101aanMedia Pembelttaran di SDIT Latansa Cendekia Tangerang

Manttemen Pendidikan

Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

l.Dra.Nurdelima Waruwu,M.Pd

2.Eva Fitriati,MA

No

NoFootnote Referensi

HalamanSkripsi

HalamanReferensi

Paraf PembimbineI

BAB1 1 Undang-undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003Tentang Pendidikan Nasional(sisdiknas), (Bandung: CitraUmbara,2003), h. 8.

1 8

2 2 Cecep Kustandi,Mcグ Jα

2夕″ bθ′げ α″ 4 MZ′ 露α′滅2燿 Dな 滋 ′,

(BOgOr:Ghalia lndonesia,2011),hal.8.

2 8

ヽ ノ

3 3 Dewi Utami,肋 sJ′ ,7awarcα′α

αθ4gα″κttαた SDfrzα″4sα

Cc′グ`方

α,pada tangga1 02 Februan2018.

4/ノ

`イ

レ|

´

BABI 〃

4 1 Syai缶l Bah五 助alllarah,,“′等f

Bι′″αr滋刀ga/αr,(Jakarta:PT.

Rincka Cipta,2010),Cet.5,h.120。

8 120

ヽ′

′#′

5つ乙 Azhar Arsyad,A々 ″′α Pθ 771わθ′″αrα

,

(Jakalta:Rttawali Pers,2010),CCt.13,h3

8 D

|

0́ 4 Asep Henry Hcnrau'an. clkk. llediaP embe lal ar att S' t' ltt t I tL lt I.) as cLt',

9 |′ μ

Page 163: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

(Bandung: UPI PRESS, 2008), h. 3.

7 5 Wina Sanjaya, Perencanaan danD es ain Sis tem P embelaj aran,(Jakarta: Kencana, 2012), hal. 204.

9 204

\l/

00 9 Arief S. Sadiman, Media

P endidikan P engertian,Pengembangan danP emanfaat anny a, (PT . RajaGrafindo: Jakarta,2014), Cet. 17, h.17.

14 17

/炸

9 10 Cepi Riyana, Media Pembelajaran,(Jakarta: Direktorat JnderalPendidikan Agama IslamDepartemen Agama RI, 2009), Cet.1, h. 10.

くフ 10

\l/

10 16 Bambang Ismaya, PengelolaanPendidikan, (Bandung: PT RefikaAditama, 2015), CeL 7, h..2.

20 つ4 //r ハ

11

υ

17 Rita Mariyana, Ali Nugraha, danYeni Rachmawati, PengelolaanLin glcungan B e I aj ar, (Jakarta:Kencana,20i0), Cet. 1, h. 16.

20 16

つ乙 19 Didin Kurniadin, Manaj emen

Pendidikan Konsep dan PrinsipP enge lo laan P endidikan,(Jogj akarta'. Ar -Rttzz Media, 201 6),Cet. 3, h. 35.

う乙 35 l/'r β

υ

うD 24 Rohiat, Manajemen Sekolah Teori

Dasar dan Praktik Dilengkapidengan Contoh Rencana Strategisdan Rencana Operasional,(Bandung: PT. Refika Aditama,2012).h.19.

26 19

14 26 Mulyono, M anaj em en A dmini s tr a s i& Organisasi Pendidikan,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016),Cet. VI, h.25.

27 25 1ノ

岬くυ 27 Nanang Fattah, Landasan

Manaj emen P endidikaz, (Bandung:PT. Remaj a Rosdakarya, 2009),

27 49 I

{

Page 164: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Cet. 10, h.49.

16 28 Barnawi & M. Arifln, ManajemenSarana & Prasara Sekolah,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),Cet. I, h. 51.

27 51

\ilプ

17 29 Udin Syaefudin Sa'ud dan AbinSyamsuddin Makmum,P erencanaan P endidikan SuatuP end ekat an Ko mp r eh ens if,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2oo8), h. 5.

28 5

18 30 Ibrahim Bafadal, Manaj emen

Perlengkapan Sekolah Teori danAplikasinya, (lakarta: PT BumiAksara, 2008), Cet. 3, h.27 .

28 27′

19 33 Sri Minarti, Manajemen SekolahMengelola Lembaga PendidikanSecara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2016), Cet.IV, h. 258.

う0 258 t/r 1

20 37 Wahyu Sri Ambar Arum,Manajemen Sarana dan PrasaranaPendidikan, (Jakarta: CV. MultiKarya Mulya, 2008), h.49.

37 49

\,)

1ノ=ノ

21 38 Nunu Mahnun, "MediaPembelajaran (Kajian TerhadapLangkah-langkah Pemilihan Mediadan Implementasinya)", JurnalPemihiran Islam, Vol. 37, 2012, h.29.

38 29 t/rハ

22 40 Harjanto, PerencanaanP eng aj ar an, (J akarta: Rineka Cipta,2010), h. 238.

40 238

\J刀イク

うDつ

ん 43 Wina Sanjaya, StrategiP embelaj aran B erorientasi StandarPros es P endidikan, (Jakarta:

Kencana, 2008), Cet. 5, h. 173.

42 173

24 47 Matin dan Nurhattati, ManajemenSarana dan Prasarana PendidikanKonsep dan Aplikasinya, (Jakarta:Rajawali Pers, 2016), Cet. 1, h. 89.

45 89

/4/

\/

γ

Page 165: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

25 54 Mai Syarah, "Pengelolaan MediaPembelajaran Anak Usia Dini(Studi Kasus di TK SambinoeTakengon Aceh Tengaft) ", SkripsiUN Ar-Raniry Darussalam BandaAceh, Banda Aceh, 2017, h.v,dipublikasikan.

51

\t/

26 5D‐ Nina Indrawati, "Pengelolaan

Media Pembelajaran BerbasisKomputer Pada Mata PelajaranKimia Kelas X SMA Negeri 3

Salatiga ", Tesis pada Pasca SarjanaUniversitas MuhamadiyahSurakarta, Surakarta, 2012, h.viii,dipublikasikan.

52 /r―

27 56 Indn Istiani, "Pengelolaan danPemaffiatan Media PembelajaranKelas V (Studi Kasus di SDMuhammadiyah Pasir Kidul)",Skripsi Universitas MuhammadiyahPur-wokerto, Purwokerto, 2011,h.ix, dipublikasikan.

53

ノЛ

BABI I■

28 1 Sugiyono, Metode PenelitianP endi dikan P ende kat an Ku anti t atif,IQmlitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2016), Cet.23,h. 6.

55 6

\Jハ

ーー

29 つ乙 Andi Prastowo. Mcntahami

Metode-ntetode Penelition SuotLt

Tinjauon Teoritis & Praktis,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 201 1),

Cet. I .h.202.

55 つ4

0う乙 t/r ハ

30 うD Lexy J. Moleong, Metodologi

P en eli ti an Kua I i t atif, (B andungPT. Remaja Rosdakarya, 2006).Cet.22,h. 6.

55 6

\r/ハ

31 5 Burhan Bungin, MetodologiPenelitian Sosial & Ekonomi,(Jakarta: Kencana, 20I 5), Cet. 2, h.

t42.

56 142 ハ

ーー

Page 166: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

Jakaia,8 Juni 2018

Mengetahui,

Pe

Dra.Nurdclima nral‐ tl―、Nl.Pd

卜IIP.196710202001122001

Page 167: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAF:TKJr rr″ ′υa“プa~ο95 Clpυ ′ar,シ′2r●● nesa

FORM(FR)

No Dokumen : FI丁 K― FR‐AKD-081

d2010No. Revisi: : 01

Hal

SURAtt BIMBINGAN SKRIPS:

Nomor i Un.01/F1/KM.O13/■ 9E!/2017Lamp.:―Hal i Binlbingiln Si.11‐ ir)Si

Nanra

NI\4

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasisrva ybs.

Jakarra, l6 November 2017

Kepada Ytlr.Dra. Nurdelinra Warurvu, M.PdEva Fitriati MAPenrbimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif Hidayatul lahJakarta.

As salamu' ala iktrm wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk rnenjacli pembinrbing llll(materi/teknis) penu ! isan skripsi mahas isu,a:

Dian Mas utallli

11140182000032

MandCl■en Pcndidikan

VII(Tttuh)

Penge191aan MediaPembel可 arall di SDIT Latansa Cendekia

Tangerang

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal l6 November2017, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat nretakukan perubahan-redaksional padajudul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, rnohon pembimbingmenghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam rvaktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sanra Saudara, kami ucapkan terima kasih.

lYas s alarnu' ala i kum iwr.wb.

Asy'ari, M.Pd

纂奪 '1009199303 1004

Pendidikan

Page 168: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK」た′こH Juarlda rυ●95C■′ra′ ィ5`イ 2′ndOpesla

FORM(FR)

No Dokumen i FiTK― FR―AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No´ Revisi1 l ol

Hal

SURAtt PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

NomorLampiranHal

:B…573/Flノ KM 01 3ノ IV/2018

:Perrnohonan lzin Penentian

Kepada Yth

Kepala SDI丁 Latansa Cendekiadi

Tempat

ハssa′θ/77υ 'θノa′ ι々ノ用 しνr″b

Dengan horrnat kami sampalkan bahwal

Nama :Dian Mas utami

NIM :11140182000032

」urusan i Manalemen Pendidlkan

」akalta,02 Apri1 2018

Manalemen Pendidlkan

ari,M Pd1993031004

Semester : 8 (Delapan)

Judul Skripsr.Pengeloiaan Media Pembelajaran di SDIT Latansa

Cendekia

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UINJakarta yang sedang menyLlsun Skripsi, dan akan mengadakanpenelitian (riset) Ci instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan perrelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Vlassalan tu'alatkum Wr. Wb.

Tembusan:1. Dekan FITK2. Wakil Dekan Bidang Akademrk3. Mahasiswa yang bersangkutan

A n Dekan,

Page 169: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

KEMENTER:AN AGAMAU:N JAKARTAFITK」l lr江 ルa″da″ο95 Crpurat 75412カ dcre轟

FORM(FR)

No Dokumen i F:TK‐ FR―AKD‐066

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01

Ha

SURAtt PERMOHONAN:ZIN OBSERVAS:

Nomori Un.01/Fl./KM.01.3/.1.夕を./2018Lamp.:―

Hal i Obsen/asl

Kepada Yth.Kepala SDIT l_atansa CendekiaDi Tempat

Assa′amυ b′akυmし″たⅣb.

Dengan hormat kaml sampalkan bahwal

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Tembusan;Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan

Dian Mas∪ taml

ll140182000032

Manaiemeぬ Pendidikan

V‖ (丁 uluh)

adalah benar rnahasiswa pada Fakultas llrnu Tarblyah dan Keguruan UIN SyarifHldayatu‖ ah」akarta dan sehubungan dengan penyelesalan tugas pendahuluananalisa skripsi dengan iudul"Pengeiolaan Media Pembelaiaran di SDIT LatansaCendekia'', mahasiswa tersebut memeriukan obseⅣ asi dengan pihak terkait.Oleh karena itu, kar71i mohOn kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswatersebut daa rtembe〔n ha【魚蛤熙wa、

Denllkianlah,atas perhatian dan bantuan Saudara kanli ucapkan terima kasih.

拗(assafamυ bla′た

m″几wb.

Jakarta, 25 Januari 2018a.n. Dekan

bag. Tata Usaha

Thobroni, SE197306051998031 001

Page 170: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

YAYASAN SARWO SARANA UMATSDESLAM TERPADUL NSA CENDEK:ANam:』 .Ⅷ珈脚町Bokゅ.Geltt m剛20iaF,mSI胸 硼p.o2.5931"∞

SluRAT KETERANGANNomo「.197ノ(ソADM/SIDIT‐ LC/V/2018

Yang bemnda tangan di bahwa ini:

Nama :DEWIUTM S.Pd4M

NIP :

Jabatan :Kepala SDIT Latan Cendekia

Denf i面 men― mmw、 ya.ng teHbtt di bawah hi:

Dian tt Ummi

ll140182000032

ⅥⅡ Cdel叩→

Ihu Thiyah dan Ke_lIIN Swif Hdaymilah Jakam

Judul Skripsi : Pengelolaan MediaPembelajaran di SDIT latansa Cendekia Tangerang

Yang bersangkutan adalah beoar telah melaksanakan Riset di SDIT Latadsa Cendekia pada

tanggal 20 April2018 sampai 07 Mei 2018.

Dernikian surat keterangan ini dibuat dengan benar untuk diketahui da dipergunakan

sebagaimana mestinya-

Nama

NIM

Semester

Fakultas

Page 171: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU … Mas... · Sahabat Grup Ceuceu, Saraswati, Enggar Wahyu Asmoro, dan Ayu Siva Budi Maritha yang selalu memberikan semangat, senantiasa

BIOGRAFI PENULIS

Nama saya Dian Mas Utami, atau biasa dipanggil Uut. Saya lahir

di Wonogiri pada tanggal 28 Januari 1996. Saya tinggal di

Perumahan Villa Tangerang Elok Jalan Cemara 6 Blok C 14 No.

2. Saya menempuh pendidikan dari TK di TK Tunas Elok Baru.

Kemudian melanjutkan ke jenjang selanjutnya di SDS Tunas

Elok Baru, lalu melanjutkan ke SMPIT Latansa Cendekia, dan melanjutkan ke

SMA Plus Permata Insani Islamic School, hingga akhirnya setelah lulus SMA

saya melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Cita-cita saya

ingin menjadi seorang pengusaha muda.