24
PENGARUH TERPAAN IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP SIKAP BERHENTI MEROKOK (Terpaan Iklan Rokok Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Warning Terhadap Sikap Berhenti Merokok Pada Perokok Dewasa Di kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014) SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Indra Firdaus NIM. 20080530117 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

PENGARUH TERPAAN IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP

SIKAP BERHENTI MEROKOK

(Terpaan Iklan Rokok Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Warning

Terhadap Sikap Berhenti Merokok Pada Perokok Dewasa Di kelurahan Pandeyan

Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Indra Firdaus

NIM 20080530117

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

ii

ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Advertising

Indra Firdaus

Pengaruh Terpaan Iklan Media Luar Terhadap Sikap Berhenti (Terpaan Iklan Rokok

Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Waring Terhadap Sikap Berhenti

Merokok Pada Perokok Dewasa Di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta 2014)

Tahun Skripsi 2014 + 78 Halaman

Daftar Kepustakaan 34 Buku + 6 Jurnal Penelitian + 10 Sumber Online

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok terhadap

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta Tahun 2014rdquo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

terpaan iklan pictorial warning rokok terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Sampel yang diambil adalah

sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta

sebanyak 100 sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability

sampling dengan metode cluster sampling Alat analisis dalam penelitian ini

menggunakan Regresi Linier Sederhana Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel terpaan iklan pictorial warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap

sikap berhenti merokok pada perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini

dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat maka sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa akan mengalami peningkatan Hasil analisis

diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok sebesar

84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model

misalnya bintang iklan desain atau model iklan

Kata kunci Terpaan Iklan Pictorial Warning Sikap

iii

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang

remaja maupun dewasa bahkan anak-anak usia sekolah dasar walaupun sering ditulis di

surat-surat kabar majalah dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok

membahayakan kesehatan Bagi pecandunya mereka dengan bangga menghisap rokok

di tempat-tempat umum kantor rumah jalan-jalan dan sebagainya Di tempat-

tempat yang telah diberi tanda ldquodilarang merokokrdquo sebagian orang ada yang masih

terus merokok Selain orang dewasa anak-anak sekolah yang masih berpakaian

seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok Merokok merupakan

salah satu masalah yang sulit dipecahkan Apalagi sudah menjadi masalah nasional

dan bahkan internasional Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak

faktor yang saling memicu sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan

Ditinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan

penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian oleh karena itu

merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin

Konsumsi rokok saat ini bisa dibilang terus meningkat dari tahun ke tahun diikuti

dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rokok yang terus bermunculan disetiap

wilayah di Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan rokok saling

berkompetisi untuk memasarkan rokok produksinya Jumlah konsumsi rokok di

Indonesia menurut the Tobacco Atlas 2002 menempati posisi kelima tertinggi di dunia

yaitu sebesar 215 miliar batang Mengikuti China sebanyak 1634 triliun batang

Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang Jepang sebanyak 328 miliar batang dan

Rusia sebanyak 258 miliar batang) Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan

iv

Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang

sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta

remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya

merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)

Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)

menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan

merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal

ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok

pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti

Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata

satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian

mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju

hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang

diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75

penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan

jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara

dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami

peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk

dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik

jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)

Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok

seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu

pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak

masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah

Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui

v

label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan

sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya

dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor

gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang

rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati

2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden

menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok

Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak

9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media

luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang

dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929

anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos

iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa

di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah

iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia

(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki

kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak

misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang

yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan

kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap

dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan

sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di

mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan

dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang

vi

diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas

di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey

(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan

614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya

perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok

khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia

merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674

persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap

rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen

dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga

memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke

bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-

perokok1506181html diakses 14 mei 2014)

Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca

peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak

percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok

Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih

efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada

kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk

meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi

kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah

diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan

POM RI 20134)

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 2: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

ii

ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Advertising

Indra Firdaus

Pengaruh Terpaan Iklan Media Luar Terhadap Sikap Berhenti (Terpaan Iklan Rokok

Media Luar Ruang Yang Mencantumkan Pictorial Waring Terhadap Sikap Berhenti

Merokok Pada Perokok Dewasa Di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta 2014)

Tahun Skripsi 2014 + 78 Halaman

Daftar Kepustakaan 34 Buku + 6 Jurnal Penelitian + 10 Sumber Online

Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok terhadap

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta Tahun 2014rdquo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

terpaan iklan pictorial warning rokok terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Sampel yang diambil adalah

sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta

sebanyak 100 sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability

sampling dengan metode cluster sampling Alat analisis dalam penelitian ini

menggunakan Regresi Linier Sederhana Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel terpaan iklan pictorial warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap

sikap berhenti merokok pada perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini

dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat maka sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa akan mengalami peningkatan Hasil analisis

diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok sebesar

84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model

misalnya bintang iklan desain atau model iklan

Kata kunci Terpaan Iklan Pictorial Warning Sikap

iii

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang

remaja maupun dewasa bahkan anak-anak usia sekolah dasar walaupun sering ditulis di

surat-surat kabar majalah dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok

membahayakan kesehatan Bagi pecandunya mereka dengan bangga menghisap rokok

di tempat-tempat umum kantor rumah jalan-jalan dan sebagainya Di tempat-

tempat yang telah diberi tanda ldquodilarang merokokrdquo sebagian orang ada yang masih

terus merokok Selain orang dewasa anak-anak sekolah yang masih berpakaian

seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok Merokok merupakan

salah satu masalah yang sulit dipecahkan Apalagi sudah menjadi masalah nasional

dan bahkan internasional Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak

faktor yang saling memicu sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan

Ditinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan

penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian oleh karena itu

merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin

Konsumsi rokok saat ini bisa dibilang terus meningkat dari tahun ke tahun diikuti

dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rokok yang terus bermunculan disetiap

wilayah di Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan rokok saling

berkompetisi untuk memasarkan rokok produksinya Jumlah konsumsi rokok di

Indonesia menurut the Tobacco Atlas 2002 menempati posisi kelima tertinggi di dunia

yaitu sebesar 215 miliar batang Mengikuti China sebanyak 1634 triliun batang

Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang Jepang sebanyak 328 miliar batang dan

Rusia sebanyak 258 miliar batang) Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan

iv

Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang

sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta

remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya

merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)

Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)

menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan

merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal

ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok

pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti

Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata

satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian

mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju

hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang

diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75

penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan

jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara

dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami

peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk

dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik

jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)

Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok

seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu

pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak

masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah

Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui

v

label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan

sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya

dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor

gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang

rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati

2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden

menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok

Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak

9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media

luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang

dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929

anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos

iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa

di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah

iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia

(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki

kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak

misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang

yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan

kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap

dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan

sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di

mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan

dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang

vi

diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas

di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey

(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan

614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya

perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok

khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia

merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674

persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap

rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen

dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga

memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke

bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-

perokok1506181html diakses 14 mei 2014)

Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca

peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak

percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok

Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih

efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada

kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk

meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi

kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah

diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan

POM RI 20134)

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 3: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

iii

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang

remaja maupun dewasa bahkan anak-anak usia sekolah dasar walaupun sering ditulis di

surat-surat kabar majalah dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok

membahayakan kesehatan Bagi pecandunya mereka dengan bangga menghisap rokok

di tempat-tempat umum kantor rumah jalan-jalan dan sebagainya Di tempat-

tempat yang telah diberi tanda ldquodilarang merokokrdquo sebagian orang ada yang masih

terus merokok Selain orang dewasa anak-anak sekolah yang masih berpakaian

seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok Merokok merupakan

salah satu masalah yang sulit dipecahkan Apalagi sudah menjadi masalah nasional

dan bahkan internasional Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak

faktor yang saling memicu sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan

Ditinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan

penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian oleh karena itu

merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin

Konsumsi rokok saat ini bisa dibilang terus meningkat dari tahun ke tahun diikuti

dengan banyaknya perusahaan-perusahaan rokok yang terus bermunculan disetiap

wilayah di Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan rokok saling

berkompetisi untuk memasarkan rokok produksinya Jumlah konsumsi rokok di

Indonesia menurut the Tobacco Atlas 2002 menempati posisi kelima tertinggi di dunia

yaitu sebesar 215 miliar batang Mengikuti China sebanyak 1634 triliun batang

Amerika Serikat sebanyak 451 miliar batang Jepang sebanyak 328 miliar batang dan

Rusia sebanyak 258 miliar batang) Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan

iv

Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang

sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta

remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya

merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)

Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)

menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan

merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal

ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok

pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti

Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata

satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian

mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju

hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang

diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75

penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan

jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara

dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami

peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk

dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik

jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)

Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok

seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu

pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak

masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah

Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui

v

label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan

sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya

dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor

gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang

rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati

2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden

menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok

Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak

9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media

luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang

dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929

anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos

iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa

di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah

iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia

(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki

kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak

misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang

yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan

kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap

dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan

sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di

mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan

dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang

vi

diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas

di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey

(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan

614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya

perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok

khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia

merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674

persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap

rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen

dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga

memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke

bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-

perokok1506181html diakses 14 mei 2014)

Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca

peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak

percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok

Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih

efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada

kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk

meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi

kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah

diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan

POM RI 20134)

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 4: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

iv

Indonesia pada tahun 2007 perokok aktif di Indonesia sekitar 1414 juta orang

sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta orang Diperkirakan dari 70 juta

remaja dengan rata-rata usia 14-17 tahun di Indonesia 37 atau 259 juta diantaranya

merokok (wwwdepkesgoid diakses 1 Maret 2014)

Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)

menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena kebiasaan

merokok dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya Jika hal

ini berlanjut maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok

pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70 kasus terjadi di negara berkembang seperti

Indonesia Pada tahun 2005 terdapat 54 juta kematian akibat merokok atau rata-rata

satu kematian setiap 6 detik Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian

mencapai angka 8 juta Merokok juga merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju

hilangnya produktivitas dan hilangnya kesehatan Menurut tobacco atlas yang

diterbitkan oleh WHO merokok adalah penyebab bagi hampir 90 kanker paru 75

penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan juga menjadi 25 penyebab dari serangan

jantung (Rasti 20082) Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara

dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia Indonesia mengalami

peningkatan tajam konsumsi tembakau yaitu 65 juta perokok atau 28 perpenduduk

dari 225 milyar batang pertahun data dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik

jumlah perokok 135 miliar orang (wwwcarahidupumacid diakses 1 Maret 2014)

Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok

seharusnya konsumsi rokok pada orang dewasa semakin menurun tetapi tidak begitu

pada kenyataannya Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak

masyarakat di Yogyakarta merokok bahkan di tempat umum dan di lingkungan sekolah

Oleh karena itu diperlukan sosialisasi mengenai dampak buruk dari merokok melalui

v

label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan

sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya

dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor

gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang

rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati

2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden

menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok

Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak

9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media

luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang

dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929

anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos

iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa

di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah

iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia

(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki

kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak

misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang

yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan

kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap

dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan

sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di

mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan

dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang

vi

diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas

di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey

(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan

614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya

perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok

khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia

merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674

persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap

rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen

dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga

memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke

bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-

perokok1506181html diakses 14 mei 2014)

Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca

peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak

percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok

Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih

efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada

kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk

meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi

kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah

diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan

POM RI 20134)

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 5: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

v

label peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok Label peringatan

sebaiknya dibuat lebih menakutkan mengenai dampak merokok itu sendiri misalnya

dengan membuat label yang disertai dengan gambar yang menakutkan (fear factor

gambar paru-paru yang rusak janin yang abnormal tengkorak gigi dan mata yang

rusak dll) sehingga minat berhenti merokok remaja dapat berkurang

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 terhadap 1000 responden (Tresnawati

2001) dan hasil penelitian Global Youth Tobacco (GYTS) terhadap 2074 responden

menunjukan bahwa rata-rata remaja usia belasan tahun adalah pengkonsumsi rokok

Global Youth Tobacco Survey Indonesia pada tahun 2006 juga melaporkan sebanyak

9230 iklan terdapat di televisi 1780 iklan di media cetak dan 3239 iklan di media

luar ruang seperti umbul-umbul papan reklame dan baliho Gencarnya iklan yang

dilakukan industri rokok berdasarkan GYTS Indonesia tahun 2006 sebanyak 929

anak-anak terekspos dengan iklan yang berada di media televisi dan 828 terekspos

iklan yang berada di majalah dan koran Penelitian ini dilakukan pada perokok dewasa

di Yogyakarta karena selain terpaan iklan pictorial warning di media televisi jumlah

iklan outdoor di Yogyakarta terbanyak dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia

(httpidwikipediaorgwikiDetikCom diakses 5 April 2014) Iklan outdoor memiliki

kelebihan karena iklan outdoor dilihat oleh sebagian besar audien yang bergerak

misalnya saat seseorang pengendara atau pejalan kaki yang dewasa dimana seseorang

yang sudah dewasa (umur 25-45) memiliki karakteristik kemandirian ekonomi dan

kemandirian dalam membuat keputusan lebih mampu berpikir dan mengambil sikap

dalam menentukan pilihan dibandingkan dengan anak-anak remaja dan menjadikan

sesuatu sebuah pilihan berhenti merokok atau tidak karena pertimbangan kesehatan di

mana orang dewasa lebih paham akan masalah dan fungsi kesehatan dibandingkan

dengan anak remaja selain itu Sebuah survei perokok dewasa global 2011 yang

vi

diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas

di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey

(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan

614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya

perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok

khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia

merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674

persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap

rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen

dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga

memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke

bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-

perokok1506181html diakses 14 mei 2014)

Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca

peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak

percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok

Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih

efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada

kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk

meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi

kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah

diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan

POM RI 20134)

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 6: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

vi

diluncurkan Selasa (129) menunjukkan bahwa dua pertiga pria berusia 15 tahun ke atas

di Indonesia adalah perokokHasil survei yang disebut Global Adult Tobacco Survey

(GATS) 2011 di Indonesia dan diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan

614 juta orang dewasa di Indonesia merokok dua pertiganya laki-laki dan sisanya

perempuan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan prevalensi perokok

khususnya laki-laki terus meningkat di Indonesia Data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 1995 menunjukkan sebanyak 534 persen pria dewasa di Indonesia

merupakan perokok aktif sedangkan pada 2011 menurut survei tersebut mencapai 674

persenlebih lanjut Nafsiah menyatakan persentase orang dewasa yang terpapar asap

rokok di tempat umum atau perokok pasif mencapai 854 persen di rumah 784 persen

dan di tempat kerja 513 persenSelain dampak buruk bagi kesehatan merokok juga

memberikan dampak negatif bagi ekonomi keluarga terutama keluarga menengah ke

bawah (httpwwwvoaindonesiacomcontentdua-pertiga-pria-dewasa-di-indonesia-

perokok1506181html diakses 14 mei 2014)

Walaupun lebih dari 90 (sembilan puluh persen) masyarakat pernah membaca

peringatan kesehatan berbentuk tulisan di bungkus rokok hampir separuhnya tidak

percaya dan 26 (dua puluh enam persen) tidak termotivasi untuk behenti merokok

Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih

efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja Oleh karena itu pesan kesehatan pada

kemasan rokok wajib dicantumkan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk

meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi

kesehatan Agar efektif peringatan kesehatan harus mudah dilihat relevan dan mudah

diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang (Badan

POM RI 20134)

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 7: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

vii

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan

judul rdquoPengaruh Terpaan Iklan Media Luar Ruang Terhadap Sikap Berhenti

Merokokrdquo (Terpaan Iklan Rokok Media luar Ruang Yang Mencantumkan

Pictorial Warning terhadap Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2014)

B BAHAN DAN METODE

- Definisi Konsep dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1 Definisi Konsep

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Terpaan pictorial warning adalah interaksi konsumen dengan pesan dari

pengiklan atau pemasar dengan segala bentuk penyajian iklan berupa gambar

tulisan yang berisikan himbauan dari pihak perusahaan di televisi maupun

media cetak dengan tujuan untuk mengimbau kepada konsumen dalam bentuk

penyajian label berupa gambar yang berisikan peringatan dari pihak

perusahaan yang tercantumkan dalam kemasan rokok dengan tujuan untuk

memperingatkan kepada konsumen tentang bahanya merokok Terpaan iklan

terdiri dari frekuensi intensitas dan durasi (Wells Burnet amp Moriarty

2000156)

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Sikap berhenti merokok perokok dewasa adalah berupa niat seseorang

berhenti menghisap rokok disebabkan karena alasan-alasan tertentu misalnya

adanya pengaruh lingkungan media dan pengaruh psikologi Sikap terdiri

dari faktor kognitif faktor afektif dan faktor psikomotor (Walgito 200355)

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 8: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

viii

2 Definisi Operasional

a Terpaan Iklan Pictorial Warning (X)

Dalam penelitian ini pengukuran terpaan iklan pictorial warning yang terdiri

dari tiga indikator yaitu (Wells Burnet amp Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

1) Frekuensi

Terpaan ditentukan dari frekuensi adalah seberapa sering iklan dilihat dan

dibaca Menurut Shimp (2003 182) frekuensi terpaan terjadi ketika sebuah

iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see)

mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut

2) Intensitas

Terpaan ditentukan dari intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti

pesan iklan Dimensi intensitas merupakan seberapa jauh khalayak mengerti

isi pesan iklan dan seberapa lama memperhatikan iklan dan dimensi

frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam

media placement atau penempatan media baik itu media cetak ataupun

media elektronik (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

3) Durasi

Terpaan ditentukan dari durasi adalah seberapa lama khalayak

memperhatikan iklan atau suatu iklan dilihat atau dibaca Sesering dan

selama apapun seseorang melihat suatu iklan belum tentu ia melihat iklan

tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir) bisa saja hanya sekilas

atau sebagian (Wells Burnett and Moriarty dalam Ilmi dkk 20138)

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 9: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

ix

Terpaan iklan pictorial warning diukur dengan menggunakan skala Likert 5

point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai dengan Sangat

Setuju (SS) dengan skor = 5

b Sikap perokok dewasa berhenti merokok (Y)

Dalam penelitian ini pengukuran sikap perokok dewasa berhenti merokok

yang terdiri dari tiga indikator yaitu (Walgito 200355)

1) Faktor kognitif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti

pengetahuan pengertian dan keterampilan berpikir

2) Faktor afektif

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti

minat sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri

3) Faktor psikomotor

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik

seperti tulisan tangan mengetik dan mengoperasikan mesin

Keinginan perokok dewasa berhenti merokok diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 point dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 sampai

dengan Sangat Setuju (SS) dengan skor = 5

Gambar 13 Hubungan antar Variabel

Sikap Perokok Dewasa

Berhenti Merokok (Y)

1 Faktor kognitif

2 Faktor afektif

3 Faktor psikomotor

Pictorial Warning (X)

1 Frekuensi

2 2 Intensitas

3 Durasi

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 10: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

x

- Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang mencari hubungan sebab akibat dari suat masalah Penelitian ini

menggunakan metode survei Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara

komprehensif Survei biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau

wawancara dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka apa yang mereka

pikir rasakan atau kecenderungan suatu tindakan Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden

menggunakan skala Likert (Singarimbum dan Efendy 201357)

- Populasi dan Sampel

a Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 201075)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perokok dewasa (umur 25-45) di

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di DIY adalah 666000 orang (LKPJ DIY

201312)

b Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 201075) Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah sebagian perokok dewasa (umur 25-45) di Kelurahan Pandeyan Kota

Yogyakarta Jumlah penduduk dewasa di Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta

adalah 32540 orang (LKPJ DIY 201312) Melihat jumlah populasi yang besar

maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10 dari total populasi yaitu

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 11: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xi

10 dari 32540 jadi sampelnya berjumlah 3254 orang (Gay amp Diehl dalam

Rahayu 2005 40) Akan tetapi mengingat jumlah sampel yang masih besar maka

ditetapkan sampelnya hanya diambil 100 orang Menurut Fraenkel dan Wallen

(Rahayu 2005 46) pengambilan sampel 100 responden untuk penelitian

deskriptif sudah mewakili populasi Selain itu jumlah sampel 100 orang untuk

penelitian eksplanatif atau kausal juga sudah sudah mewakili populasi di mana

sampel yang baik adalah sampel yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

tetapi memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya (representative)

(Gay amp Diehl dalam Rahayu 2005 46)

- Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling Penggunaan nonprobability

sampling dengan metode purposive sampling adalah teknik Menurut Sugiyono

(2012120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberikan peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2012122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentuPemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan criteria yang

ditentukan Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap hasil analisis Sampel penelitian yang diambil adalah sebagian perokok

dewasa di kelurahan Pandeyan di karenakan banyaknya iklan rokok media luar

ruang yang mencantumkan pictorial warning pada daerah tersebut

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 12: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xii

- Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data

1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perokok di Yogyakarta

2) Data sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi Data

sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian

ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai

dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap

b Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner Pada tahapan ini peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada responden secara langsung untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi

mungkin Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh

responden tanpa bantuan dari pihak peneliti serta pertanyaan yang diajukan pada

responden mengenai terpaan iklan rokok luar ruang yang mencantumkan

pictorial warning mempunyai pengaruh terhadap sikap perokok dewasa berhenti

merokok

Dengan melakukan penyebaran kuesioner guna untuk mengukur responden

peneliti menggunakan skala Likert (Sugiyono 201065) Pertanyaan dalam

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 13: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xiii

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari

responden Nilai untuk skala tersebut adalah

1) Sangat Setuju 5

2) Setuju 4

3) Ragu-Ragu 3

4) Tidak Setuju 2

5) Sangat Tidak Setuju 1

- Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian

1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso 2005 269)

Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat

angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skor total Dengan jumlah sampel uji coba

kuesioner sebanyak 30 responden maka dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan skor total Apabila nilai rxy gt 0361 maka dapat dinyatakan

item tersebut valid Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam

penelitian Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai

berikut (Santoso 2005 268)

rxy =

2222

YYnXXn

YXXYn

Keterangan

rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variabel (Y)

N = jumlah responden yang diuji coba

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 14: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xiv

X = jumlah skor butir (X)

Y = jumlah skor variabel (Y) 2X = jumlah skor butir (X) kuadrat

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat

menunjukkan dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu 2005 273)

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan jumlah

sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden Suatu instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila nilai probabilitas statistik lt 005 Perhitungan

reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows Release 1300 Formula untuk menghitung koefisien Cronbach

Alpha adalah sebagai berikut (Santoso 2005 269)

=

Vt

ViVt

b

b

1

Keterangan

α = Cronbach Alpha

b = Banyaknya butir angket

Vt = Varian skor total

Vi = Varian butir i=12hellipn

- Metode Analisis Data

1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan rokok yang mencantumkan

pictorial warning terhadap sikap perokok dewasa berhenti merokok Model

persamaan Regresi Linier Sederhana yang digunakan dengan formula sebagai

berikut (Gujarati 2003 121)

Y = b0 + b1X + ei

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 15: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xv

Dimana

Y = Sikap perokok dewasa berhenti merokok

X = Terpaan Iklan Pictorial Warning

b0 = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi

ei = Error Term

2 Pengujian Hipotesis

a Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain

tetap atau konstan Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah

1) Merumuskan hipotesis

Ho bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen)

Ha bi ne 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Menentukan kriteria pengujian

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi maka daerah penolakannya berada

di sisi kanan kurva yang luasnya α (5) dan derajat kebebasan (degree of

freedom) yaitu df = n-k di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah

konstanta

- Bila Probabilitas t-statistik gt Level of Significant = 005 maka Ho diterima

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 16: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xvi

- Bila Probabilitas t-statistik lt Level of Significant = 005 maka Ho ditolak

artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen

3) Mencari nilai t-statistik (Gujarati 2008 74)

Se

hitung-ti

i

Keterangan

t = Nilai t-statistik

βi = Koefisien regresi

Se βi = Standart error βi

b R2 (Koefisien Determinasi)

R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

Nilai R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1 Semakin besar

R2

mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel independen Perumusan yang digunakan untuk mencari

nilai R2 adalah (Gujarati 2008 139)

R2

=

2222

2

YiYiNXiXiN

YiXiXiYiN

Keterangan

R2

= Koefisien determinasi

X i = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

N = Observasi

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 17: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xvii

C HASIL

Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 100

Setuju 63 630

Ragu-ragu 24 240

Tidak Setuju 3 3

Sangat Tidak Setuju 0 00

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

Sikap Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 130

Setuju 45 450

Ragu-ragu 28 280

Tidak Setuju 2 20

Sangat Tidak Setuju 12 120

Jumlah 100 1000 Sumber Data Primer Diolah 2014

- Analisis Regresi Linier

Tabel 332

Hasil Regresi Linier Metode OLS

Variabel Koefisien

Regresi

Standart

Error t-hitung Probabilitas

Konstanta 1681 0563 2984 0004

Terpaan iklan pictorial warning

rokok 0462 0154 2991 0004

R2

0084

Adjusted R2

0074

F-statistik 8943

N 100 Sumber Hasil Regresi Linier Sederhana 2014

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 18: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xviii

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer

SPSS for Windows Release 1300 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier sebagai

berikut

Y = 1681 + 0462X

Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) terhadap sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) Adapun arti dari

koefisien regresi tersebut adalah

1 Konstanta b0 = 1681

Artinya apabila terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sama dengan nol tidak ada

perubahan maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) sebesar 1681

2 Koefisien regresi terpaan iklan pictorial warning rokok (X) (b1) = 0462

Koefisien regresi positif searah artinya jika terpaan iklan pictorial warning rokok (X)

meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) akan meningkat

dan sebaliknya

- Pengujian Hipotesis

Dengan taraf nyata α = 5 = 005 dan dari hasil Regresi diperoleh t-hitung =

2991

Tabel 333

Hasil Uji t Variabel Terpaan Iklan Pictorial Warning Rokok

Variabel t-hitung t-tabel Sig Keterangan

Terpaan iklan

pictorial warning

rokok

2991

2000

0004

Signifikan

Sumber Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of

Significant = 005 maka disimpulkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial warning

rokok (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap berhenti merokok pada perokok

dewasa (Y)

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 19: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xix

- Pengujian R2

Koefisien Determinasi

Hasil dari regresi diperoleh R2 sebesar 0084 artinya variabel dependen Y

dalam model yaitu sikap berhenti merokok pada perokok dewasa (Y) dijelaskan oleh

variabel independen (X) yaitu terpaan iklan pictorial warning rokok (X) sebesar 84

sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan oleh variabel lain di luar model misalnya

bintang iklan desain atau model iklan dll (Purnama 200342-54)

D Pembahasan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa dengan nilai probabilitas t-hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal

ini dapat diartikan jika terpaan iklan pictorial warning rokok meningkat

Secara teoritis hasil penelitian ini didukung oleh teori terpaan media iklan di mana

media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity) Frekuensi penggunaan media dalam

mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu

minggu berapa kali seminggu menggunakan media dalam satu bulan (untuk program

mingguan) serta berapa kali sebulan menggunakan media dalam setahun (untuk program

bulanan) Setelah terpaan media exposure kemudian muncul respon dari stimulus berupa

terpaan yang dikenal dengan teori S-O-R yang menurut stimulus response ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan (terpaan iklan pictorial

warning rokok) dan reaksi komunikan (perokok dewasa (umur 25-45) di Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 20: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xx

sikap (sikap untuk berhenti merokok) adalah aspek ldquohowacute bukan ldquowhatrdquo dan ldquowhyrdquo

Jelasnya how to communicate dalam hal ini adalah how to change attitude yaitu

bagaimana mengubah sikap komunikan Dalam proses pengubahan sikap tampak bahwa

sikap dapat berubah hanya jika stimulus (terpaan iklan pictorial warning rokok) yang

menerpa benar-benar melebihi semula (Effendy 2003 200)

Perubahan sikap (kesadaran atau awareness) tergantung pada proses yang terjadi pada

individu Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan

Proses berikutnya komunikan mengerti Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan

proses berikutnya Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah

kesedian untuk mengubah sikap (melakukan keputusan pembelian) (Effendy 2003 210)

Dalam teori penggunaan media kaitannya dengan terpaan iklan pictorial warning rokok

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang

dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren 1974 227) Efek

media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan

kepuasan misalnya sampai sejauh mana surat kabar membantu responden memperjelas

suatu masalah sebagai dependensi media misalnya kepada media mana atau isi yang

bagaimana responden amat bergantung untuk tujuan informasi dan sebagai pengetahuan

misalnya apa yang diketahui responden perihal persoalan tertentu yang kemudian akan

mendorong keputusan pembelian

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 21: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xxi

E KESIMPULAN

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan pictorial

warning rokok mempunyai pengaruh positif terhadap sikap berhenti merokok pada

perokok dewasa di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan nilai probabilitas t-

hitung 0004 lt Level of Significant = 005 Hal ini dapat diartikan jika terpaan iklan

pictorial warning rokok meningkat maka sikap berhenti merokok pada perokok dewasa

akan mengalami peningkatan Hasil analisis diperoleh R2 sebesar 0084 artinya sikap

berhenti merokok pada perokok dewasa dijelaskan oleh variabel independen yaitu terpaan

iklan pictorial warning rokok sebesar 84 sedangkan sisanya sebesar 916 dijelaskan

oleh variabel lain di luar model misalnya bintang iklan Slogan iklan desain atau model

iklan dll (Purnama 200342-54)

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 22: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xxii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael Henry 1998 Consumer Behavior and Marketing Action Fourth Edition PWS

Kent Publising Company Boston

Azwar S 2007 Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi kedua Yogyakarta

Pustaka Pelajar

Algifari 2000 Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi Yogyakarta BPFC

Ester Jon 2001 Sour Grapes Studies in the Subversion of Rationality Cambridge

University Press

Ghozali 2012 SEM metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2 Semarang

BP-Undip

Gujarati Damodar 1999 Ekonometrika Dasar JakartaErlangga

Gunarsa S D 2003 Psikologi Remaja Jakarta Gunung Mulia

Hardiman Ima 2005 400 Istilah PR Media dan Periklanan Jakarta Gagas Ulung

Hurlock B Elizabeth 1999 Psikologi Perkembangan Jakarta PT Gramedia

Irwanto 2002 Psikologi Umum Jakarta Prenhalindo

Iskandar 2008 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif) Jakarta Gaung Persada Pers

Kasali Rhenald 1992 Manajemen Periklanan Jakarta Pustaka Utama Grafiti

Kreitner dan Kinicki 2005 Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2 Jakarta Salemba Empat

Kotler Philip 1997 Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi amp

Kontrol Jakarta Prenhallindo

Kotler Philip dan Gary Armstrong 1992 Dasar-Dasar Pemasaran jilid 1 Jakarta

Intermedia

Liliweri A 1991 Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat Bandung

Citra Aditya Bakti

Mowen JC 2003 Perilaku Konsumen Jilid 1 Jakarta Erlangga

Nazir Mohammad 2005 Metode Penelitian Bogor Ghalia Indonesia

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 23: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xxiii

Neuman W L 2000 Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach

A Pearson Education Company

Perse E M 2001 Media Effect and Society New Jersey Lawrence Erlbaum

P Robbins Stephen dan Judge 2007 Perilaku Organisasi Jakarta Salemba Empat

Rahmat Jalaluddin 2005 Psikologi Komunikasi Bandung Remaja Rosdakarya

Rakhmat Jalaluddin 1993 Metodologi Penelitian Komunikasi Bandung Remaja

Rosdakarya

Royan Frans M 2005 Marketing Selebritis Jakarta Elex Media Komputindo

Rahayu Sri 2005 SPSS Versi 1200 Dalam Riset Pemasaran Bandung CV Alfabeta

Surjomihardjo Abdurracham 2008 Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe Sejarah Sosial

1880-1930 Jakarta Komunitas Bambu

Sarwono Sarlito 2009 Psikologi Sosial Jakarta Salemba Himanika

Singarimbun Masri 1995 Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi) Jakarta LP3ES

Singgih Santoso 2005 Menguasai Statistik di Era Informasi Jakarta PT Elek Media

Komputindo

Soetjiningsih 2007 Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Sagung seto

Jakarta

Sutisna 2001 Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Bandung Remaja

Rosdakarya

Swastha Basu 1981 Azas-azas Marketing Yogyakarta BPFE

Tjiptono Fandi dkk 2008 Pemasaran Strategik Yogyakarta Andi

West Richard dan Turner Lynn H 2008 Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi Jakarta PT Salemba Humanika

Jurnal Penelitian

BPS 2010 Yogyakarta Dalam Angka BPS Kota Yogyakarta

Depkes 2003 Konsumsi Tembakau dan Prevalensinya di Indonesia Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

Hammond D Fong G McNeill A Borland R Cummings KM 2006 bdquoEffectiveness of

Cigarette Warning Labels in Informing Smokers about the Risks of Smoking

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014

Page 24: JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN …

xxiv

Findings from the International Tobacco Control (ITC) Four Country Survey‟

Tobacco Contro 15(Suppl III) iii9-iii25

Komalasari Dian 2007 Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja

Diakses pada tanggal 22 februari 2009

Lukiono Wahyu Tri 2010 Dampak Program Stop Merokok terhadap Perilaku Merokok

Warga Kabupaten Blitar Jurnal Penelitian Dinkes Kota Blitar

Purnama Nursyarsquobani 2003 Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik

terhadap Recall Audience Jurnal Sinergi Vol 6 No 1 Yogyakarta

Sumber Online

FTC 2003 Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau Framework

Convention on Tobacco Control Amerika Serikat

httpwwwinosearowhointLinkFilesTobacco_Initiative_Bab_9-

Label_Peringatan_Kesehatan_pada_Kemasan_Produk_Tembakaudoc

Rasti 2008 Bahaya Rokok httpknoeydagdigdugcom20080505bahaya-merokok

diakses 30 Juni 2014

httpwwwvoaindonesiacomcontentsolobebasrokok1826438html Diakses 31

Juni 2014

httpwwwrepublikacoid2C+rokokampoq=http3A2F2Fwwwrepublikacoid2

C+rokokampgs_l=serp35158551585152031110000000001c152ser

p100ts4R4uTTON4 Diakses 31 Juni 2014

httpkaramhamzalblogspote-psikologimerokok+remajacom Diakses 31 Juni 2014

httpwwwcarahidupumacidwp-contentuploads201001 Diakses 29 Juni 2014

httpwebcachegoogleusercontentcomsearchq=cacheBV1x7dd0As4Jvejaabrilcomb

rblogrodrigo-constantinodemocraciamiriam-leitao-fala-na-tortura- Diakses 31

Juni 2014

httpchirpstorycomli182154 Pictorial Health Warning Sudah Waktunya ldquoMelekrdquo

Bahaya Merokok Diakses 29 Juni 2014

httpidwikipediaorgwikiDetikCom pictorial warnings Diakses 31 Juni 2014

httpkliniksehatcoid+rokokampgs_l=serp316473184461188896600000000

01c152serp6002I_b3ZoxYkU Diakses 30 Juni 2014