17
Permetrin dan Ivermectin untuk Skabies Bart J. Currie, F.R.A.C.P, dan James S. McCarthy, F.R.A.C.P Masalah Klinis Skabies adalah infeksi parasit pada manusia yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei varietas hominis. Infeksi terjadi akibat kontak langsung dari kulit ke kulit, bisa juga penyebarannya dari tungau yang melekat pada pakaian, selimut dan handuk. 1 Skabies terjadi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 300 juta kasus pertahun. Infeksi ini endemik di banyak masyarakat miskin, namun tingkat prevalensinya bervariasi, wabah musiman dan puncak kejadian dilaporkan selama perang dan mungkin terkait dengan kepadatan dan migrasi penduduk. 4,5 Pada beberapa negara industri, skabies terjadi endemik pada populasi yang kurang beruntung (sosial ekonomi rendah), dan wabahnya juga terjadi pada panti jompo dan rumah sakit. 6-8 Manifestasi klinis dari skabies adalah gatal yang terutama terjadi pada malam hari dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Namun, komplikasi dan kematian juga dapat terjadi , biasanya akibat dari pioderma bakteri sekunder, yang pada umumnya disebabkan oleh Streptococcus pyogens dan Staphylococcus aureus. Infeksi sekunder tersebut mengakibatkan komplikasi seperti Glomerulonefritis Post Streptokokus dan sepsis sistemik. 5,9,10 Patofisiologi dan Efek Terapi Siklus hidup dari S. Scabiei dimulai ketika tungau dewasa menembus kulit manusia (host) dan pasangannya yang betina

Jurnal Skabies

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Skabies

Permetrin dan Ivermectin untuk Skabies

Bart J. Currie, F.R.A.C.P, dan James S. McCarthy, F.R.A.C.P

Masalah Klinis

Skabies adalah infeksi parasit pada manusia yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes

Scabiei varietas hominis. Infeksi terjadi akibat kontak langsung dari kulit ke kulit, bisa juga

penyebarannya dari tungau yang melekat pada pakaian, selimut dan handuk.1

Skabies terjadi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 300 juta kasus pertahun. Infeksi

ini endemik di banyak masyarakat miskin, namun tingkat prevalensinya bervariasi, wabah

musiman dan puncak kejadian dilaporkan selama perang dan mungkin terkait dengan

kepadatan dan migrasi penduduk.4,5 Pada beberapa negara industri, skabies terjadi endemik

pada populasi yang kurang beruntung (sosial ekonomi rendah), dan wabahnya juga terjadi

pada panti jompo dan rumah sakit.6-8

Manifestasi klinis dari skabies adalah gatal yang terutama terjadi pada malam hari dan

menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Namun, komplikasi dan kematian juga dapat

terjadi , biasanya akibat dari pioderma bakteri sekunder, yang pada umumnya disebabkan

oleh Streptococcus pyogens dan Staphylococcus aureus. Infeksi sekunder tersebut

mengakibatkan komplikasi seperti Glomerulonefritis Post Streptokokus dan sepsis sistemik. 5,9,10

Patofisiologi dan Efek Terapi

Siklus hidup dari S. Scabiei dimulai ketika tungau dewasa menembus kulit manusia

(host) dan pasangannya yang betina bertelur disana. Larva menetas dari telur dan akhirnya

berkembang menjadi tungau dewasa, sehingga siklus hidupnya selesai. Lesi kulit pada

skabies disebabkan karena tungau membuat terowongan pada lapisan kulit dan menyebabkan

inflamasi yang lebih luas pada kulit oleh karena reaksi hipersensitivitas terhadap tungau dan

sekretnya (air ludah). 2,4,11 Pada sebagian besar infeksi skabies, jumlah tungau betina terbatas

antara 10 - 15 , dan terowongan yang dibuatnya sulit untuk dideteksi. Dalam presentasi klinik

ini, lesi lebih sering terdapat di sela jari dan permukaan fleksor pergelangan tangan. Siku,

aksila, bokong, dan genitalia juga cukup sering terlibat, seperti juga aerola mammae pada

wanita. Presentasi atipikal seperti kulit kepala dapat juga terlihat pada bayi dan orang tua.

Nodus skabies yang muncul akibat reaksi hipersensitivitas ini ditandai oleh kronis, nodul

gatal yang sering berlokasi di aksila, pangkal paha, dan genitalia seperti skrotum. 2

Page 2: Jurnal Skabies

Krusta skabies,yang disebut Skabies Norwegia, terjadi ketika replikasi tungau tidak

dapat dikendalikan oleh sistem imun host dan berkembangnya hiperinfeksi. Bentuk skabies

ini biasanya terjadi pada pasien imunokompramaise seperti HIV atau mendapat terapi

imunosupresan jangka lama.6 Pasien dengan kusta skabies ini sangat lah infeksius, dapat

terjadi penularan besar di masyarakat maupun wabah di institusi, dan beresiko kematian yang

tinggi akibat infeksi sekunder sepsis yang sulit untuk diobati. 10

Berbagai agen yang kebanyakan topikal telah digunakan untuk mengobati skabies.

Termasuk Sulfur 5-10% dalam parrafin, obat yang digunakan secara luas di Amerika Selatan.

Lindane 1% yang tidak lagi digunakan secara luas di banyak negara barat karena

kekhawatiran terhadap konsentrasi neurotoksiknya. Benzil Benzoat 10-25% sering digunakan

di Eropa dan Australia. Dan Malation, Crotamiton 10% 12 dan minyak pohon teh dalam

kombinasi dengan benzil benzoat.13,14

Permetrin adalah agen piretroid buatan yang dioleskan sebagai krim topikal 5% untuk

pengobatan skabies. Obat ini mengganggu fungsi saluran tegangan Natrium pada artropoda,

menyebabkan pemanjangan depolarisasi membran sel saraf dan mengganggu

neurotransmisi.15 Efek neurotoksik selektif permetrin pada invertebra adalah karena

perbedaan struktural dalam saluran tegangan Natrium antara vertebra dan invertebra.15 Krim

Permetrin 5% telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1989.

Ivermectin adalah antibiotik golongan makrosiklik lakton semisintetik yang

digunakan secara oral. Obat ini bekerja dengan mengganggu fungsi dari saluran ion klorida

yang menyebabkan pembukaan menetap dari saluran.16 Interaksi ini baik dipelajari pada

nematoda, dengan kedua asam –aminobutiric dan saluran pintu glutamat yang diidentifikasi

sebagai target.16 Namun, target obat ini pada tungau skabies belum teridentifikasi, hanya pH

saluran pintu klorida yang sensitif terhadap ivermectin.17 Walaupun selektivitas ivermectin

untuk invertebrata ini belum sepenuhnya dipahami, hal ini dapat dijelaskan dengan teori

bahwa pada invertebrata, pompa obat glikoprotein mengecualikan obat dari potensial

aksinya.16 Ivermectin oral telah disetujui untuk pengobatan skabies di Perancis sejak 2001.

Obat ini tidak resmi digunakan dalam pengobatan skabies di Amerika Serikat, tapi telah

semakin banyak digunakan di beberapa negara.

Bukti Klinis

Ada kekurangan berkualitas tinggi dari studi yang membandingkan berbagai terapi

untuk skabies. Penilaian terhadap temuan penelitian yang diterbitkan terhambat oleh

Page 3: Jurnal Skabies

penelitian yang relative sedikit dan kurangnya follow up dan standarisasi diagnosis. Sebuah

review oleh Cochrane menyimpulkan bahwa data yang tersedia tidak cukup untuk

membandingkan efek relatif permetrin topikal dan benzil benzoat topikal. Namun, review

tersebut menunjukkan bahwa permetrin lebih efektif daripada crotamiton dan lindane

(kegagalan pengobatan dengan permetrin dibandingkan dengan crotamiton, 0,24 dalam dua

percobaan yang melibatkan 194 subyek, dan resiko relatif dengan permetrin dibandingkan

dengan lindane, 0,32 dalam lima percobaan yang melibatkan 753 subyek). Review Cochrane

juga menyimpulkan bahwa ivermectin oral lebih efektif daripada lindane dan benzil benzoat

topikal (risiko relatif kegagalan pengobatan dengan ivermectin dibandingkan dengan lindane,

0,36 dalam dua percobaan yang melibatkan 193 subyek, dan risiko relatif dengan ivermectin

dibandingkan dengan benzil benzoat, 0,50 dalam tiga uji coba yang melibatkan 192 subyek).

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengobatan dengan ivermectin dosis tunggal

memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan benzil benzoat topikal.

Temuan ini mungkin membuktikan bahwa ivermectin tidak mensterilkan telur skabies. Oleh

karena itu, dosis kedua ivermectin biasanya diberikan setidaknya 1 minggu setelah dosis

pertama untuk membunuh tungau yang baru menetas. Dukungan lebih lanjut untuk konsep ini

berasal dari uji coba yang membandingkan permethrin dengan ivermectin topikal pada 85

pasien. Dalam uji coba tersebut, dosis tunggal ivermectin kurang efektif jika dibandingkan

permetrin topikal (angka kesembuhan dari 70% vs 98%), tetapi jika dosis kedua ivermectin

diberikan kepada pasien yang tidak memiliki respon setelah dosis pertama, angka

kesembuhan dengan ivermectin naik menjadi 95%. Tidak ada studi banding dari keamanan

dan kemanjuran dari berbagai terapi untuk skabies untuk kelompok khusus seperti bayi, anak-

anak kecil, dan orang tua atau kasus krusta skabies. Namun, penelitian observasional telah

menunjukkan bahwa regimen ivermectin efektif setelah kegagalan terapi topikal pada pasien

dengan krusta skabies.

Penggunaan secara Klinis

Rekomendasi kami untuk pengobatan sindrom skabies diringkas dalam Tabel 1.

Untuk pengobatan klasik skabies, krim permetrin 5% merupakan pilihan. Untuk memastikan,

krim harus dioleskan pada seluruh permukaan kulit kecuali di sekitar mata. Meskipun

beberapa pedoman menganjurkan bahwa terapi topikal tidak perlu diterapkan di atas leher,

kami percaya bahwa daerah ini termasuk sangat penting pada anak-anak kecil dan orang tua,

pada kelompok tersebut infeksi cukup sering melibatkan kulit kepala. Perhatian khusus harus

diberikan pada daerah-daerah yang paling sering terlibat, termasuk daerah antara jari tangan

Page 4: Jurnal Skabies

dan kaki, lengan bawah, dan di bawah kuku tangan dan kuku kaki, pergelangan tangan,

genitalia eksternal, dan bokong. Untuk memaksimalkan paparan tungau terhadap obat, maka

umumnya direkomendasikan untuk mengoleskan krim di malam hari dan dibiarkan

semalaman. Untuk membasmi tungau yang tidak terkena pada saat pengobatan pertama,

disarankan pemberian kedua selama 1 sampai 2 minggu setelah yang pertama. Namun,

efektivitas dari pengobatan pertama dibandingkan dengan kedua belum teruji secara formal,

dan interval optimal dosisnya pun belum didefinisikan.

Ivermectin, diberikan secara oral dengan dosis 200 µg per kilogram berat badan,

merupakan pengobatan alternatif yang efektif. Karena konsumsi makanan meningkatkan

bioavailabilitas ivermectin melalui dua faktor, mengonsumsi obat dengan makanan akan

meningkatkan penetrasi obat ke epidermis. Karena ivermectin tidak ovicidal, disarankan

pemberian dalam dua dosis, dipisahkan dalam 1 sampai 2 minggu, diberikan untuk

pengobatan klasik skabies. Waktu paruh ivermectin adalah 18 jam, dengan eliminasi obat

terjadi melalui metabolisme di hati dan ekskresi metabolit aktif melalui ginjal. Penyesuaian

dosis tidak diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal. Namun, keamanan pemberian

dosis ganda ivermectin pada pasien dengan penyakit hati yang berat belum diteliti.

Dalam kasus skabies berkrusta, kami sarankan frekuensi pemberian ivermectin lebih

sering, mulai dari tiga sampai tujuh dosis, tergantung pada tingkat keparahan infeksi (Tabel

1). Pasien dengan skabies berkrusta harus diobati bersamaan dengan scabicide topikal

(misalnya, permetrin, benzil benzoat, atau benzil benzoat dengan teh-minyak pohon), serta

krim keratolitik untuk memfasilitasi pemecahan krusta dan meningkatkan penetrasi agen

topical.

Dalam beberapa hari pertama setelah terapi untuk skabies dimulai, eksaserbasi

transien dari pruritus kadang-kadang terjadi sebagai akibat dari sensitisasi dari inang manusia

terhadap antigen tungau, dengan reaksi imunologi konsekuen. Sensitisasi juga sering sebagai

hasil dari resolusi gejala yang tertunda, sehingga membingungkan staf klinis, pasien, dan

keluarga, yang mungkin salah menafsirkan perjalanan alami pemulihan sebagai kegagalan

pengobatan atau sebagai tanda reinfeksi. Untuk menghindari kebingungan ini, pasien dapat

diberikan lembar informasi yang menjelaskan pengobatan, mengingatkan mereka mengenai

fakta bahwa resolusi pruritus mungkin dapat tertunda, dan meyakinkan mereka bahwa

pengobatan berulang umumnya tidak perlu. Terapi topikal, intralesi, atau sistemik

kortikosteroid dapat dipertimbangkan untuk orang-orang dengan skabies nodular yang

memiliki gejala persisten, asalkan telah diberikan terapi skabisidal yang memadai.

Page 5: Jurnal Skabies

Tabel 1. Terapi Skabies

Tujuan Terapi Terapi

Rekomendasi

Terapi Alternatif Komentar

Pengobatan klasik

skabies

Dua penggunaan--

satu pada hari

pertama dan satu

antara hari-8 dan

hari-15- permethrin

topical 5%,

dioleskan malam

hari dan dibiarkan

semalaman

Dua dosis oral

ivermectin

(200µg/kg/dosis),

dengan makanan--

satu pada hari-1 dan

satu antara hari-8

dan hari-15

Pengobatan scabies

berkrusta

Permethrin topical

5% tiap 2-3 hari

selama 1-2 minggu

dan ivermectin oral

(200 μg/

kg/dosis), dengan

makanan, diberikan

dalam tiga dosis

(hari 1, 2, dan 8),

lima dosis (hari

1,2,8,9, dan 15) atau

tujuh dosis (hari

1,2,8,9,15,22, dan

29) tergantung berat

infeksi*

Benzil benzoate

topical 25%

(dengan atau tanpa

tea-tree oil 5%)

pengganti

permethrin

krim keratolitik dapat digunakan untuk kulit yang berkrusta, waspadai perkembangan menjadi sepsis, menerapkan langkah-langkah yang tepat

untuk

mengendalikan

penyebaran

infeksi skabies

Pencegahan infeksi

kontak tertutup pada

pasien skabies

Penggunaan tunggal

permethrin topical

5% dioles malam

hari dan dibiarkan

ivermectin Oral

(200 µg/kg/dosis),

dengan

Page 6: Jurnal Skabies

semalaman makanan, diberikan

dosis tunggal*

Manajemen institusional

perjangkitan/kekambuhan

skabies

Obati orang dengan

kasus klinis seperti

yang

direkomendasikan di

atas untuk klasik dan

skabies berkrusta

dan semua orang

yang berpotensi

terpapar (berkontak)

seperti yang

direkomendasikan di

atas

Untuk perjangkitan

yang sulit

disembuhkan,

disarankan

mengobati semua

dengan ivermectin

oral *

Perhatikan “core

transmitter” indeks

kasus skabies

berkrusta, beri

perhatian untuk

perencanaan dan

logistik terapi;

menerapkan

langkah-langkah

yang tepat

untuk mengontrol

penyebaran

infeksi skabies

Pencegahan pada

komunitas endemik

scabies atau manajemen

Pendekatan

multifactor termasuk

edukasi, dan

keterlibatan

komunitas; obati

kasus klinis seperti

yang

direkomendasikan di

atas untuk orang

dengan klasik dan

scabies berkrusta

dan semua anggota

keluarga dan rumah

tangga seperti yang

direkomendasikan di

atas untuk kontak;

pertimbangkan

Obati penderita

klasik dan scabies

berkrusta, maupun

kontak pada

komunitas, seperti

yang

direkomendasikan

di atas

Perhatikan “core

transmitter” indeks

kasus scabies

berkrusta, beri

perhatian untuk

perencanaan dan

logistik terapi,

waspada, control

scabies, perlu

digarisbawahi

scabies berkaitan

dengan kepadatan

dan akses untuk

perangkat

kesehatan

(e.g.Penggunaan

kran air bersih, bak

Page 7: Jurnal Skabies

untuk mengobati

semua anggota

komunitas

sebagaimana

rekomendasi di atas

cuci, dan toilet di

rumah), health care

dan edukasi

* Food and Drug Administration tidak mengakui ivermectin untuk indikasi ini; masih kurang

data keamanan ivermectin pada kehamilan dan anak < 5 tahun.

Adanya interval yang berkepanjangan antara terjadinya infeksi primer, dimana pasien

menularkan ke orang lain, dan munculnya manifestasi klinis. Selama periode ini, yang terjadi

selama 10 minggu,1 infeksi dapat ditularkan dari host yang tidak bergejala ke host yang

mengalami kontak. Karena kemungkinan pasti bahwa infeksi subklinis akan terjadi pada

kontak dekat dengan host dan akan menyebabkan terjadinya infeksi lanjut dari kontak

tersebut, sehingga semua anggota keluarga dan orang yang mengalami kontak fisik yang

dekat juga harus diobati. Sprei dan pakaian harus dicuci dalam air panas, namun terdapat

pengolahan khusus seperti autoklaf atau pemutihan seringkali diperlukan. Sepatu dan benda

lainnya yang nonwashable harus ditempatkan dalam kantong plastik yang tertutup rapat

untuk setidaknya untuk 3 hari. Penuntasan pengobatan yang ideal memerlukan tindak lanjut

penilaian klinis paling tidak untuk 1 bulan. Hal ini memungkinkan waktu untuk

penyembuhan lesi dan untuk setiap telur dan tungau untuk mencapai tingkt kematangan jika

pengobatan gagal.

Kontrol yang sukses terhadap wabah skabies dalam pengaturan kelembagaan seperti

panti jompo memerlukan perhatian untuk terapi dalam perencanaan dan logistik.7 Langkah

penting dalam pengendalian wabah termasuk dalam koordinasi dokumentasi kasus subyek

dan kontaknya; pengisolasian penderita dengan klinis skabies, edukasi terhadap warga,

keluarga, pengunjung, dan staf; memberikan terapi untuk semua warga, staf, dan kontak yang

potensial lainnya; serta desinfeksi benda yang telah terkontaminasi dengan skabies.7,25-27

Surveilans berkepanjangan mungkin diperlukan untuk memastikan pemberantasan

skabies.28 Terapi yang spesifik digunakan untuk skabies pada kelembagaan akan bervariasi

sesuai dengan ketersediaan, biaya, dan persetujuan obat saat ini, tapi setidaknya bagi orang-

orang dengan kasus klinis, dosis pengobatan kedua, diberikan 1 sampai 2 minggu setelah

dosis pertama, adalah direkomendasikan (Tabel 1). Metode yang sukses termasuk pemberian

terapi topikal seperti benzoat permetrin atau benzil untuk semua kasus dan kontaknya,26,29

Page 8: Jurnal Skabies

administrasi dari ivermectin oral untuk semua warga,30-32 dan kombinasi terapi topikal dan

oral ivermectin, yang terakhir dianggap penting terapi untuk orang dengan skabies yang

berkrusta.8,25,27 Di Amerika Serikat, rata-rata harga tiap tabung 60-g krim permetrin 5%

adalah sekitar $ 30,33. Biaya dari 3-mg tablet dari ivermectin adalah sekitar $ 6, yang

diterjemahkan menjadi biaya sekitar $ 30 untuk dosis tunggal untuk pasien dengan berat 70

kg.33 Satu studi memperkirakan bahwa antara 2001 dan 2005, biaya khusus untuk mengobati

skabies, dengan mempertimbangkan kedua dosis, kegagalan pengobatan, dan jumlah

kunjungan, adalah sekitar $ 95.34

Dampak Buruk

Permetrin tidak baik diserap melalui kulit, dan sebagian kecil yang diserap

dimetabolisme cepat, dengan eliminasi yang hampir selesai setelah 1 minggu.35 Karena secara

teoritis kekhawatiran mengenai penyerapan sistemik permetrin pada bayi, maka secara umum

direkomendasikan bahwa bayi diperlakukan dengan crotamiton atau preparat belerang bukan

permetrin. Namun, mengingat efektivitas permetrin,12 maka semakin banyak digunakan pada

anak-anak usia 2 bulan atau lebih tua.

Sumber data yang paling banyak didapatkan, dampak merugikan dari ivermectin pada

dewasa yang tidak hamil adalah Program Pengendalian Onchocerciasis. Melalui program ini,

lebih dari 400 juta perawatan telah didistribusikan di Afrika, dengan beberapa orang telah

menerima perawatan hingga 20 tahunan.36 Ketika ivermectin digunakan untuk mengobati

parasit filaria, reaksi yang tidak diinginkan kadang-kadang terjadi, misalnya demam, mialgia,

malaise, dan hipotensi postural.37 Reaksi-reaksi yang merugikan mungkin berhubungan

dengan intensitas infeksi filaria dan pelepasan antigen parasit.38 Komplikasi yang lebih parah,

termasuk kelesuan, kebingungan, dan koma, terlihat ketika ivermectin diberikan pada pasien

di Afrika Barat yang terinfeksi Loa-loa berat.37 Komplikasi ini juga telah dikaitkan dengan

pembunuhan parasit daripada efek toksik dari ivermectin. Sampai saat ini, penggunaan

ivermectin untuk mengobati skabies belum dianjurkan karena terkait dengan efek samping

yang serius.24 Namun, dianjurkan ivermectin tidak diberikan pada anak-anak yang usia

kurang dari 5 tahun atau pada mereka yang beratnya kurang dari 15 kg karena kurangnya data

mengenai keselamatan dan teoritis kekhawatiran mengenai potensi neurotoksisitas (Lihat di

bawah). Hal ini juga merekomendasikan bahwa ivermectin tidak digunakan selama

kehamilan. Namun demikian, laporan yang telah mendokumentasikan pemberian obat yang

sengaja pada ibu hamil belum menunjukkan hasil yang buruk untuk yang fetus.39-41

Page 9: Jurnal Skabies

Area Ketidakpastian

Resistensi obat adalah kekhawatiran yang muncul dengan akarisida. Mekanisme

potensi untuk ketahanan terhadap permetrin termasuk mutasi channel natrium pada

organisme yang membuatnya kurang rentan terhadap pengobatan,42 penghapusan obat oleh

disempurnakan penghabisan pompa seperti P-glikoprotein, dan enzimatik degradasi drug.43

Mekanisme potensi untuk ketahanan terhadap ivermectin termasuk mutasi chanel klorida

mutasi pada organisme dan ditingkatkan ekspresi P-glikoprotein. Penelitian secara in vitro

telah menunjukkan bahwa kerentanan terhadap permetrin secara progresif dikurangi dengan

pemberian berulang,13,43 meskipun resistensi klinis tetap harus didokumentasikan. Resistensi

secara klinis terhadap ivermectin telah didokumentasikan, dengan di konfirmasi in vitro, pada

dua orang dengan skabies berkrusta, yang perkembangan terjadinya resistensi setelah

administrasi rejimen berulang dari dosis ganda ivermectin.14

Toksisitas sistem saraf pusat yang mengakibatkan kematian setelah pengobatan

dengan ivermectin terjadi pada bermacam vertebrates.44 Sebagaimana dicatat di atas, efek

neurologis yang parah pada manusia di Afrika setelah pemberian ivermectin telah dikaitkan

dengan respon inflamasi dengan parasit filaria yang merupakan target pengobatan.38 Namun

demikian, ada satu laporan tingkat kematian jelas dikaitkan dengan neurotoksisitas ketika

ivermectin digunakan dalam keperawatan rumah untuk mengontrol epidemi dari skabies.45

Laporan ini telah dikenakan kritikan pada bagian epidemiologi.46-48 Namun, keamanan

ivermectin pada usia yang ekstrim hanya disimpulkan bisa, meskipun terdapat peningkatan.

Data menunjukkan bahwa penggunaan ivermectin pada anak-anak adalah aman.49

GUIDELINES

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan rekomendasi untuk

skabies dan informasi pada terapi spesifik untuk penyedia layanan kesehatan, pasien, dan

perawat di www.cdc.gov/scabies/hcp/index.html. Ini versi 2008 dari pedoman CDC yang

memiliki informasi berguna pada umumnya dan pengelolaan wabah institusional. Pedoman

untuk pengobatan skabies juga tersedia Pedoman Pengobatan CDC untuk Penyakit Menular

Seksual di tahun 2006.50 Pedoman yang saat ini sedang diperbarui, termasuk rekomendasi

untuk penggunaan ivermectin tanpa label. Pedoman Manajemen Nasional dari Infestation

Skabies Inggris dari Asosiasi Kesehatan Seksual dan HIV Inggris telah diupdate tahun 2008

dan juga mencakup informasi tentang penggunaan ivermectin tanpa label. Kami telah

mengembangkan pedoman spesifik untuk penggunaan ivermectin pada orang dengan skabies

Page 10: Jurnal Skabies

yang berkrusta yang meliputi menggabungkan terapi topikal dengan dosis ganda oral

ivermectin, menurut keparahan; pedoman ini tersedia di

www.health.nt.gov.au/Centre_for_Disease_Control/Publikasi/CDC_Protocols/index.aspx.

REKOMENDASI

Kasus skabies berkrusta pada perempuan tua pada daerah yang tidak biasa, dan

meskipun dia mungkin sudah menjadi pusat utama dalam situasi ini, kebanyakan dokter tidak

akan melihat kasus skabies berkrusta dalam praktek klinis. Perempuan ini membutuhkan

isolasi yang ketat setelah masuk ke rumah sakit untuk mencegah penularan skabies ke Staf,

dan kami akan merawat keparahannya, skabies berkrusta seperti tercantum dalam Tabel 1.

Sementara perempuan dalam rumah sakit, anggota keluarga dan masyarakat lainnya kontak

dapat dinilai dan dirawat untuk skabies, dan peralatan rumah tangga, kasur, dan pakaian harus

dicuci dan dipanaskan. Permetrin topikal 5% dapat diberikan pada pasien kontak yang

beratnya kurang dari 15 kg dan pada wanita hamil, dan permetrin atau oral ivermectin topikal

5%, pada dosis 200 mg per kilogram, diberikan dengan makanan, dapat diberikan kepada

semua kontak lainnya. Kontak skabies yang memiliki klinis jelas atau dicurigai harus

memiliki perawatan kedua 7 sampai 14 hari setelah yang pertama.

Didukung oleh hibah dari National Health Australia dan Medical Research Council (NHMRC), Penelitian Koperasi Pusat Kesehatan

Aborigin, Pemerintah Queensland Negara Smart Program, dan Fellowship Praktisi dari NHMRC (Dr McCarthy).

Tidak ada potensi konflik kepentingan yang relevan dengan artikel ini adalah dilaporkan. Pengungkapan bentuk yang disediakan oleh

penulis yang tersedia dengan teks lengkap artikel ini di NEJM.org.