Author
hervinda-sukma-tri-agustiana
View
250
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
1/125
DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
MATERI AKTIVA TETAP
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi
Oleh:
LEONARDO RISANDIKA CHANDRA GRACIA
NIM : 091334052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIBIDANG
KEAHLIANKHUSUSPENDIDIKANAKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
2/125
DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
MATERI AKTIVA TETAP
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
LEONARDO RISANDIKA CHANDRA GRACIA
NIM : 091334052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIBIDANG
KEAHLIANKHUSUSPENDIDIKANAKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
3/125
TUGAS AKHIR
DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGAUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
MATERI AKTIVA TETAP
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
4/125
TUGAS AKHIR
DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGAUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PARTISIPASI BELAJARSISWA DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
MATERI AKTIVA TETAP
Yogyakarta, 29 Juli 2015
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
5/125
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
1)
Tuhan YME yang selalu memberiku Kasih tanpa henti, terimakasih
Tuhan atas semua rejeki yang Kau berikan padaku, baik kehidupan,
kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, kerukunan, keluarga, kekasih, harta
yang cukup, dan semua yang tidak dapat kusebutkan satu- persatu.
2) Bapak Aryadi dan ibu Widowati, kedua orang tuaku tersayang yang
selama ini membimbing dan membiayaiku hingga saat ini. Doa dan tirakat
ibuku yang setiap hari ke gereja telah menghantarkanku di ujung
pendidikanku. Terimakasih pak, bu, jasa kalian harus kubalas kelak.
3) Mbak Putri dan Mas Satria, kedua kakakku tersayang yang selalu
mengingatkan dan mencegahku bila aku salah dan akan berbuat nakal.
4) Kekasihku tercinta yang paling aku jaga, yang selalu ada di
sampingkusetiap hari, selalu mengingatkanku bila aku salah, selalu
membantu dalam karirku, merawatku bila aku sakit, pokoknya terimaksih
kekasihku Bernadeta Retno Anggraeni kamulah MY ENDLEES LOVE...
5) Keponakanku Leticia, Farhan, dan Hafis, yang selalu jadi kegemasanku,
selalu meluluhkan setiap amarahku, selalu jadi penyejuk di dalam
keluarga...tetaplah lucu dan menggemaskan, banggakan keluarga kita di
mata dunia kelak...
6)
Bapak Laurentius Saptono, dosen penyelamatku, dosen
pembimbingku...terimakasih banyak atas kesediaan anda membantuku
keluar dari keputusasaan, atas kesabaran anda, atas jiwa yang lapang
dalam menghadapiku...aku akan selalu ingat jasa-jasa anda pak..
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
6/125
7) Sahabat-sahabat tercintaku, Taufik Darmawan dan Andre Anggara yang
tiada henti membantuku menyelesaikan tugas-tugas selama kuliah. Susah
untuk mendapatkan teman seperti kalian, jangan segan-segan
merepotkanku ya gaes..!!!hehehehehe
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku :
Universitas Sanata Dharma
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
7/125
MOTTO
Berpikir yang membuat pintar sehingga aman
karena menguntungkan
Jangan memukul kalau tidak ingin dipukul,
terkadang pukulan itu datangnya kelak
Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
8/125
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Juli 2015
Penulis
Leonardo Risandika C.G
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
9/125
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Leonardo Risandika Chandra Gracia
Nomor Mahasiswa : 091334052
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Desain Media Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Partisipasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Materi Aktiva
Tetap
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 September 2015
Yang menyatakan
( Leonardo Risandika Chandra Gracia)
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
10/125
ABSTRAK
DESAIN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUKMENINGKATKAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSIMATERI AKTIVA TETAP
Leonardo Risandika .C.G
Universitas Sanata Dharma
2015
Tugas akhir ini bertujuan untuk memaparkan desain media
pembelajaran dengan metode permainan ular tangga untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dan partisipasi belajar siswa pada pelajaran aktiva
tetap bagi kelas XI Akuntansi di SMK Sanjaya Pakem.
Dalam menyusun desain media ular tangga yang akan diterapkan pada
proses pembelajaran siswa, terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama adalah tahap
pra produksi, berisi tentang prosedur yang harus dilakukan sebelum membuat
media ular tangga. Tahap kedua adalah tahap produksi, berisi tentang cara
membuat media ular tangga untuk pembelajaran. Tahap ketiga adalah tahap
pasca produksi, berisi tentang prosedur evaluasi kelayakan media dan
variabel.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
11/125
ABSTRACT
SNAKES AND LADDERS MEDIA DESIGN TO IMPROVE THESTUDENTS LEARNING MOTIVATION AND PARTICIPATION
IN LEARNING FIXED ASSETS MATERIAL OF ACCOUNTING
Leonardo Risandika .C.G
Sanata Dharma University
2015
The goal of this study is to explain learning media design with snakes and
ladders game method to improve the students learning motivation andparticipation in the fixed assets material for eleventh grade students of Accounting
in SMK Sanjaya Pakem.
The arrangement of the snakes and ladders media design that will be
applied in the learning process consists of three phases. The first phase is pre-
production phase, which explains about the procedure that has to be carried out
before making the media. The second phase is the production phase, which
explains about the process of making the snakes and ladders media. The third
phase is post production phase, which explains about the evaluation procedure of
media fairness and its variable.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
12/125
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan judul Desain Media Permainan Ular Tangga untuk
Meningkatkan Motivasi dan Partisipasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Akuntansi Materi Aktiva Tetap. Tugas akhir ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
Penulisan tugas akhir ini terwujud berkat bantuan dari beberapa pihak,
baik bantuan berupa informasi, tenaga, pikiran, dan material. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1.
Tuhan YME yang selalu memberkatiku sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar dan peduli terhadap keadaan studi saya serta memberi jalan
keluar untuk saya sehingga saya bangkit dan semangat lagi.
5.
Dosen-dosen saya yang baik : Pak Heri, Pak Ruby, Pak Bondan, Pak
Bambang, Pak Muhadi, Bu Indah, Bu Prem, Bu Rita, Bu Cornel
terimakasih atas ilmu dan pengetahuan yang telah anda berikan pada saya
selama saya kuliah di Universitas Sanata Dharma.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
13/125
6. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi dan Dekan FKIP : Mbak Aris dan
Pak Anto terimakasih atas bantuannya dalam mengurus administrasi
perkuliahan saya.
7. Bapak Aryadi dan ibu Widowati, kedua orang tuaku tersayang yang
selama ini membimbing dan membiayaiku hingga saat ini. Doa dan tirakat
ibuku yang setiap hari ke gereja telah menghantarkanku di ujung
pendidikanku. Terimakasih pak, bu, jasa kalian harus kubalas kelak.
8. Mbak Putri dan Mas Satria, kedua kakakku tersayang yang selalu
mengingatkan dan mencegahku bila aku salah dan akan berbuat nakal.
9. Kekasihku tercinta yang paling aku jaga, yang selalu ada di
sampingkusetiap hari, selalu mengingatkanku bila aku salah, selalu
membantu dalam karirku, merawatku bila aku sakit, pokoknya terimaksih
kekasihku Bernadeta Retno Anggraeni kamulah MY ENDLEES LOVE...
10.
Keponakanku Leticia, Farhan, dan Hafis, yang selalu jadi kegemasanku,
selalu meluluhkan setiap amarahku, selalu jadi penyejuk di dalam
keluarga...tetaplah lucu dan menggemaskan, banggakan keluarga kita di
mata dunia kelak...
11.Sahabat-sahabat tercintaku, Taufik Darmawan dan Andre Anggara yang
tiada henti membantuku menyelesaikan tugas-tugas selama kuliah. Susah
untuk mendapatkan teman seperti kalian, jangan segan-segan
merepotkanku ya gaes..!!!hehehehehe
12.
Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2009 Program Studi Pendidikan
Akuntansi : Taufik, Arip, Dodi, Yoga, Chondro, Anang, Riki, Priam, Heri,
Arjun, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
14/125
terimakasih atas bantuan, dukungan, kerjasama, dan semangat kalian
untuk penyempurnaan tugas akhir ini dan atas semua kenangan manis
selama kita kuliah di kampus kita yang tercinta ini.
13.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan, yang telah berperan dalam
pembuatan tugas akhir ini.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas akhir ini menjadi lebih baik. Dan semoga
tugas akhir ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Penulis,
Leonardo Risandika C.G.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
15/125
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH ....................................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
ABSTRACT................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Batasan Masalah 3
C. Rumusan Masalah 3
D. Tujuan Tugas Akhir 3
E.
Manfaat Penulisan Tugas Akhir 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 5
A.
Media Pembelajaran 5
1.Pengertian Media Pembelajaran...................................5
2. Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran....... 6
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
16/125
3. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi...... 6
4. Prinsip-Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media.....7
5. Media Pembelajaran Model Games.............................8
6. Ular Tangga..................................................................8
B. Motivasi Belajar...............................................................10
C. Partisipasi Belajar.............................................................30
D. Materi Ajar.......................................................................32
BAB III RINCIAN DESAIN MEDIA............................................... 38
A. Prosedur Penelitian dan Pengembangan 38
B. Evaluasi Terhadap Motivasi 43
C.
Evaluasi Terhadap Partisipasi Belajar 55
DAFTAR PUSTAKA.. 47
Lampiran 1LEMBAR KUESIONER VALIDASI..................................... 49
Lampiran 2 LEMBAR KUESIONER MOTIVASI BELAJAR.................. 58
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI PARTISIPASI BELAJAR.. 63
Lampiran 4 MANUAL BOOK.... 68
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN............... 97
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
17/125
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tuntutan dalam dunia pendidikan berubah seiring dengan
bertambahnya kemajuan di beberapa bidang. Kondisi tersebut tidak cukup
disikapi dengan mempertahankan paradigma pembelajaran lama bahwa
seorang guru adalah pemberi informasi atau pengetahuan kepada siswa
terutama pada siswa yang pasif. Tetapi hendaknya dalam proses pembelajaran
digunakan paradigma baru bahwa guru adalah sebagai fasilitator,
pembimbing, pengarah, dan pendorong siswa untuk aktif belajar.
Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan guru
mata pelajaran aktiva tetapkelas XIAkuntansi di SMK Sanjaya Pakem, proses
belajar mengajar dalam satu semester siswa dinilai guru kurang menunjukkan
respon yang positif saat guru menyampaikan materi. Siswa yang duduk di
deretan belakang cenderung lebih sibuk bercanda dengan temannya daripada
memperhatikan penjelasan guru. Selain itu saat guru memberikan tugas, siswa
kurang maksimal dalam mengerjakan tugas tersebut. Sebagian besar siswa
hanya menyalin jawaban dari teman lain tanpa mencoba mengerjakan sendiri
terlebih dahulu. Ketika guru menyuruh siswa untuk berdiskusi menyelesaikan
soal dengan kelompok, siswa tidak fokus berdiskusi tentang materi melainkan
membicarakan hal lain di luar materi. Hasil diskusi kelompok umumnya
dilakukan tanpa melalui musyawarah dalam kelompok, oleh sebab yang
menyelesaikan soal hanya beberapa anggota kelompok saja.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
18/125
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar dan partisipasi siswa kelas XI Akuntansi di SMK Sanjaya
Pakem masih perlu ditingkatkan. Dari data yang diperoleh melalui guru
tersebut, peneliti tertarik untuk menyusun rancangan pembelajaran materi
Aktiva Tetap dengan menggunakan media permainan ular tangga. Alasan
sebagai berikut:
1. Dengan permainan ular tangga, siswa dilatih untuk saling bekerja sama
dalam kelompok.
2. Adanya penghargaan bagi kelompok yang kinerjanya baik, sehingga
dapat menumbuhkan motivasi dan partisipasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
3.
Memanfaatkan suatu permainan dalam kelompok untuk memperoleh
tambahan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah yang terkait
dengan materi pembelajaran.
Penulis berkeyakinan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media permainan ular tangga mampu meningkatkan motivasi belajar dan
partipasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Karena dengan variasi
pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk menjadi bagian dalam permainan,
tidak hanya pasif mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh
guru.Sehingga komunikasi yang proaktif terjadi dalam pembelajaran ini yang
akan membangkitkan motivasi belajar dan partisipasi belajar siswa. Tugas
akhir ini bermaksud untuk memaparkan desain media permainan ular tangga
untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa dalam
pembelajaran akuntansi materi aktiva tetap.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
19/125
B. Batasan Masalah
Media pembelajaran dapat dilakukan menggunakan berbagai cara.
Secara garis besar media pembelajaran dipilah menjadi tiga bagian, yaitu
media visual (hanya dapat dilihat), media audio ( hanya dapat didengar), dan
media audio visual (dapat dilihat dan didengar). Dalam tugas akhir ini penulis
hanya membatasi pada media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan indera penglihatan untuk meningkatkan motivasi dan
partisipai belajarsiswa pada mata pelajaran aktiva tetap.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: bagaimana desain media permainan ular
tangga untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar siswa pada
pelajaran aktiva tetap?
D. Tujuan Tugas Akhir
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memaparkan bagaimana
desain media permainan ular tangga untuk meningkatkan dan partisipasi
belajar siswa pada pelajaran aktiva tetap.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
20/125
E. Manfaat Penulisan Tugas Akhir
1.
Bagi Guru
Tugas akhir ini diharapkan berguna bagi guru dalam membantu
memilih dan menerapkan media pembelajaran yang menyenangkan dan
kreatif dengan tujuan meningkatkan motivasi dan partisipasi belajar
siswa.
2. Bagi Peserta Didik
Tugas akhir ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses
belajar supaya siswa mampu mengikuti pembelajaran secara aktif dan
mampu bekerja sama menyelesaikan masalah dengan siswa lain.
3.
Bagi Universitas
Tugas akhir ini diharapkan menjadi salah satu sumber referensi
pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan perangkat media
pembelajaran untuk menunjang efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran.
4. Bagi Penulis
Sebagai calon guru, penulis dapat memanfaatkannya untuk
menerapkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang
sesuai dengan tuntutan pendidikan yaitu berpusat pada siswa.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
21/125
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2010: 204), kata media berasal dari bahasa Latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat
diartikan sebagai perantara atau pengantar. Lesle J. Briggs menyatakan
media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya
terjadi proses belajar. Rossy dan Breidgle (1966), mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
untuk tujuan pendidikan, seperti radio televisi, buku, koran, majalah, dan
sebagainya.
Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja,
akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh
pengetahuan. Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa
media pembelajaran meliputi perangkat keras (hard-ware) dan perangkat
lunak (soft-ware). Hard-ware adalah alat-alat yang mengantar pesan
seperti Over Head Projektor, radio televisi, dan sebagainya. Sedangkan
soft-wareadalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi
yang terdapat pada transparasi atau buku dan bahan cetakan lainnya,
cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam
bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
22/125
2. Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2010: 197), dahulu ketika teknologi khususnya
informasi belum berkembang seperti sekarang ini; ketika ilmu
pengetahuan belum sepesat ini proses pembelajaran biasanya berlangsung
pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran adalah proses
komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media
utama penyampaian materi pelajaran. Proses pembelajaran sangat
tergantung pada guru sebagai sumber belajar. Dalam kondisi semacam
ini, akan ada proses pembelajaran manakala ada guru; tanpa kehadiran
guru di kelas sebagai sumber belajar tidak mungkin ada proses
pembelajaran.
Dewasa ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi di monopoli oleh adanya
kehadiran guru di dalam kelas. Siswa dapat belajar dimana dan kapan
saja. Siswa bisa belajar apa saja sesuai dengan minat dan gaya belajar.
Seseorang disainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber
belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif
dan efisien.
3. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi
Menurut Sanjaya (2010: 205), proses belajar mengajar hakikatnya
adalah proses komunikasi, dimana guru berperan sebagai pengantar pesan
dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
23/125
berupa isi/materi pelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi baik verbal maupun non verbal, proses ini dinamakan
encoding.
Namun demikian, bisa terjadi proses komunikasi mengalami
hambatan, artinya tidak selamanya pesan yang disampaikan oleh
pengirim pesan mudah diterima oleh penerima pesan. Bahkan adakalanya
pesan yang diterima tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesalahan komunikasi.
Pertama, faktor lemahnya kemampuan pengirim pesan dalam
mengomunikasikan informasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak
jelas diterima, atau mungkin salah menyampaikannya. Kedua, faktor
lemahnya kemampuan penerima pesan dalam menerima pesan yang
disampaikan, sehingga ada kesalahan dalam menginterprstasi pesan yang
disampaikan. Oleh sebab itu, dalam suatu proses komunikasi diperlukan
saluran yang berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Inilah
hakikat dari media pembelajaran.
4. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Menurut Sanjaya (2010: 224), ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya:
a. Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif atau psikomotorik.
b.
Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya
pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru
atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
24/125
integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa.
c.
Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Ada
media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok
untuk siswa yang lain.
d. Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya
dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami
karakteristik serta prosedur penggunaan media yang dipilih
e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas,
dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.
5. Media Pembelajaran Model Games
Menurut Sanjaya (2010: 222), modelgames atau model permainan,
dikembangkan berdasarkan atas desain pembelajaran menyenangkan,
di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan
aturan permainan. Menurut Eleanor. L. Criswell dalam Sanjaya (2010:
222), dalam konteks pembelajaran ini sering disebut dengan
instructionnal games. Kelebihan dari media ini adalah siswa dapat belajar
secara mandiri, tidak harus tergantung pada guru. Siswa dapat memulai
belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya.
6. Ular tangga
Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang
dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-
kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau
http://id.wikipedia.org/wiki/Permainan_papanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Permainan_papan7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
25/125
"ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini
diciptakan pada tahun 1870.Tidak ada papan permainan standar dalam
ular tangga - setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri
dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan.
Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya
kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu.
Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila
pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung
pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular,
mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah
pemain pertama yang mencapai kotak terakhir. Biasanya bila seorang
pemain mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali
lagi. Bila tidak, maka giliran jatuh ke pemain
selanjutnya.(http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga)
Kelebihan media ini sebagai berikut :
(http://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-
ular-tangga.html)
a. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan di dalam kegiatan
belajar mengajar karena kegiatan ini menyenangkan sehingga anak
tertarik untuk belajar sambil bermain.
b. Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung.
http://id.wikipedia.org/wiki/1870http://id.wikipedia.org/wiki/Daduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daduhttp://id.wikipedia.org/wiki/18707/23/2019 Jurnal pend akuntansi
26/125
c. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan untuk membantu
semua aspek perkembangan anak salah satu mengembangkan
kecerdasan logika metematika.
d. Media permainan ular tangga dapat merangsang anak belajar
memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.
e. Penggunaan media permainan ular tangga dapat dilakukan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
Kelemahan media ini adalah:
a. Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu
untuk menjelaskan kepada anak.
b. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi
pembelajaran.
c. Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat
menimbulkan kericuhan.
d. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami
kesulitan dalam bermain.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (1986: 73-76),
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
27/125
adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini
mengandung tiga elemen penting.
a.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological
yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan
energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau feeling, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan sikap
tingkah laku manusia.
c.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.
Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,
dalam hal ini adalah tujuan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga
akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini
didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
28/125
Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan
minat. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal
ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang
kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.
2. Kebutuhan dan Teori Tentang Motivasi.
Menurut Sardiman (1986: 76-83), seseorang melakukan aktivitas
itu didorong oleh adanya faktor-faktor kebutuhan biologis, instink, unsur-
unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya
manusia. Sebenarnya semua faktor-faktor itu tidak dapat dipisahkan dari
soal kebutuhan, kebutuhan dalam arti luas, baik kebutuhan yang bersifat
biologis maupun psikologis. Dengan demikian dapatlah ditegaskan
bahwa motivasi, akan selalu berkait dengan soal kebutuhan. Sebab
seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada sesuatu
kebutuhan. Kebutuhan ini timbul karena adanya keadaan yang tidak
seimbang, tidak serasi atau rasa ketegangan yang menuntut suatu
kepuasan. Kalau sudah seimbang dan terpenuhinya pemuasannya berarti
tercapailah suatu kebutuhan yang diinginkan.
Menurut Morgan, yang dikutip Nasution (Sardiman, 1986: 78-80),
dikatakan bahwa manusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan:
a.
Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
29/125
Hal ini bagi anak sangat penting, karena perbuatan sendiri itu
mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini,
maka bagi orang tua yang memaksa anak untuk diam saja di rumah,
adalah bertentangan dengan hakikat anak. Activities in it self is
apleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar
bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan
rasa gembira.
b. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.
Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi
untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga
diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya memberikan
kesenangan kepada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan
kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan
kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai
kegiatan, misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para siswa itu
rajin/rela belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan sesuatu
kegiatan belajar untuk orang yang disukainya (misalnya belajar demi
orang tua, atau orang yang sudah dewasa bekerja demi seseorang
calon teman hidupnya).
c. Kebutuhan untuk mencapai hasil.
Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik,
kalau disertai dengan pujian. Aspek pujian ini merupakan
dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat.
Apabila hasil pekerjaan atau usaha belajar itu tidak dihiraukan orang
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
30/125
lain/guru atau orang tua misalnya, boleh jadi kegiatan anak menjadi
berkurang. Dalam kegiatan belajar-mengajar istilahnya perlu
dikembangkan unsur reinforcement. Pujian atau reinforcement ini
harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus
diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan
hasil yang optimal, sehingga ada sense of succes. Dalam kegiatan
belajar-mengajar maka pekerjaan atau kegiatan itu harus dimulai dari
yang mudah/sederhana dan bertahap menuju sesuatu yang semakin
sulit/kompleks.
d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.
Suatu kesulitan atau hambatan seperti cacat, dapat
menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk
mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa,
sehingga memiliki kelebihan/keunggulan dalam bidang tertentu.
Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan ini sebenarnya banyak
bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dengan
ini maka peran motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan
kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk
berusaha agar memperoleh keunggulan.
Kebutuhan seperti telah dijelaskan di atas senantiasa akan
selalu berubah. Begitu juga motivasi selalu berkait dengan kebutuhan
tentu yang berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan
keinginan dan perhatian manusia. Relevan dengan soal kebutuhan itu
maka timbullah teori tentang motivasi.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
31/125
Teori tentang motivasi lahir dan awal perkembanganya ada
dikalangan para psikolog. Menurut para ahli jiwa, dijelaskan bahwa
dalam motivasi itu ada suatu hirarki, maksudnya motivasi itu ada
tingkatan-tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada
beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal
kebutuhan.
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat,
dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan (security) yakni rasa aman, bebas dari
takut dan kecemasan.
c.
Kebutuhan akan cinta dan kasih: kasih, rasa diterima dalam suatu
masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).
d.
Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan,
sosial, pembentukan pribadi.
Disamping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui:
a.
TeoriInstinct
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan
seperti tingkah binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu
berkaitan dengan instink atau pembawaan. Dalam memberikan
respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari.
b. Teori Fisiologis
Teori ini juga disebutnya behavior theories. Menurut teori
ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
32/125
kepuasan atau kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan
fisik atau disebut sebagai kebutuhan primer, seperti kebutuhan
tentang makanan, minuman, udara, dan lain-lain yang diperlukan
untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari teori inilah muncul
perjuangan hidup, perjuangan mempertahankan hidup, struggle for
survival.
c. Teori Psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori instink, tetapi lebih ditekankan
pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa
setiap tindakan manusia yakni iddan ego.
Selanjutnya untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori
tentang motivasi itu, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi.
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b.
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk
orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,
ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap
setiap tindak kriminal, dan sebagainya).
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
33/125
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e.
Cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f.
Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
g. Tidak mudah untuk melepaskan hal yang diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti
seseorang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi
seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam
kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, bila siswa tekun
mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan
hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan
terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa juga harus
mempertahankan pendapatnya kalau ia sudah yakin dan dipandangnya
cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus lebih peka dan responsif
terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan
pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar
dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang
tepat dan optimal.
3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Menurut Sardiman (1986: 83-85), dalam belajar sangat diperlukan
adanya motivasi Motivation is an assential condition of learning. Hasil
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
34/125
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi
yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi
akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan
harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak
akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca
komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain
bahwa adanya motivasi mendorong seseorang yang belajar itu
memperoleh prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan
sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
35/125
4. Macam-macam Motivasi
Menurut Sardiman (1986: 85-90), berbicara tentang motivasi ini
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi
atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
1) Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang
dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu tanpa dipelajari. Sebagai
contoh misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk
minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, untuk
seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang
disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N.
Frandsen memberi istilah jenis motifphsyological drives.
2)
Motif-motif yang dipelajari
Motif-motif yang muncul karena dipelajari. Sebagai
contoh: dorongan untuk belajar sebuah cabang ilmu
pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam
masyarkat. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang
diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup di lingkuangan
sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi
tersebut terbentuk. Fransen, mengistilahkan dengan affiliative
needs. Sebab dengan kemampuan berhubungan, kerja sama di
dalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Dengan
demikian manusia perlu mengembangkan sifat-sifat ramah,
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
36/125
kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi
orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini
dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.
Jenis-jenis motif yang lain yaitu:
1) Cognitive motives
Motif ini menunjuk kepada gejala intrinsic, yakni
menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang
berada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud dan produk
mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam
kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan intelektual.
2) Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia.
Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu
mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi mampu juga
membuat suatu kejadian. Untuk itu memang diperlukan
kreativitas, penuh imajinasi. Dalam hal ini seseorang itu ada
keinginan untuk aktualisasi diri.
3) Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi
akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan
kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap
individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi
yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
37/125
b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
(Sardiman, 1986: 90) adalah sebagai berikut:
1)
Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan
untuk makan, minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan
untuk beristirahat.
2) Motif-motif darurat, yang termasuk dalam motif ini antara lain:
dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas,
untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi ini timbul
karena rangsangan dari luar.
3) Motif-motif obyektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk
dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu
menjadi dua jenis yaitu motivasi jasmaniah dan rohaniah. Yang
termasuk motivasi jasmaniah: refleks, instink otomatis, nafsu.
Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah, yaitu kemauan. Soal
kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat
momen.
1)
Momen timbulnya alasan
Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih
olahraga untuk menghadapi suatu di sekolahnya, tetapi tiba-tiba
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
38/125
disuruh ibunya untuk mengantarkan seseorang tamu membeli
tiket kereta karena tamu itu mau pulang ke Jakarta. Si pemuda
itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si
pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu
kegiatan (kegiatan mengantar). Alasan baru itu bisa karena
untuk menghormati tamu atau mungkin keinginan untuk tidak
mengecewakan ibunya.
2) Momen pilih
Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada
alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan diantara
alternatif atau alasan-alasan itu. Kemudian seseorang
menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian
menentukan pilihan alternatif yang akan dikerjakan.
3)
Momen putusan
Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang
tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu alternatif. Satu
alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk
dikerjakan.
4)
Momen terbentuknya kemauan
Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk
dikerjakan, maka timbulah dorongan pada diri seseorang untuk
bertindak, melaksanakan putusan itu.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
39/125
d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
1)
Motivasi intrinsik
Yang disebut dengan motivasi intrinsik adalah motif-
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang oleh luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh
seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh
atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud
dengan motivasi intrinsik ini adalah untuk mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai
contoh konkrit seorang siswa itu melakukan belajar, karena
betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau
keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. intrinsic
motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes. Itulah sebabnya motivasi intrinsik
dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajarnya. Seperti dicontohkan tadi bahwa seseorang
belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
40/125
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi
intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang terdidik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-
satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai ialah
belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan,
tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakan itu
bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan
keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan
berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari
kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan
sekedar simbol dan seremonial.
2)
Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai
contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan
ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai yang baik,
sehingga akan dipuji oleh temannya atau pacarnya. Jadi yang
penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan nilai yang baik atau agar mendapatkan
hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa
yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
41/125
dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik
ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-
mengajar tetap penting. Sebab keadaan siswa itu dinamis,
berubah-ubah, dan mungkin juga komponen-komponen lain
dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi
siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
5. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Menurut Sardiman (1986: 90), di dalam belajar-mengajar peranan
motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi
bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah.
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah
nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport.
Angka-angka yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi
yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
42/125
belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini
menunjukkkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila
dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik.
Namun demikian semua itu harus di ingat oleh guru bahwa
pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar
yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah
selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara
memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang
terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para
siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan
dan afeksinya.
b.
Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan
untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
c.
Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
43/125
dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga
sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
d.
Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik
dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik
adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si
subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa karena
harga dirinya.
e.
Memberi ulangan
Memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi tetapi
yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering (misalnya
setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam
hal ini guru harus juga terbuka maksudnya, kalau ada ulangan harus
diberitahukan kepada siswanya.
f.
Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi
pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
44/125
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcementyang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi,
pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk
suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian
hukuman.
i.
Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik dibandingkan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti
pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,
sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat
hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada
kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat
merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
45/125
lancar kalau disertai minat. Mengenai minat ini antara lain dapat
dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1)
Membangkitkannya adanya suatu kebutuhan.
2)
Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
4) Menggunakan berbagai bentuk untuk mengajar.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di
atas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa
dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-
macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat
melahirkan hasil belajar yang bermakna. Mungkin pada mulanya,
karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa itu rajin belajar, tetapi
guru harus bisa melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bisa
diarahkan menjadi kegiatan belajar yang bermakna, sehingga
hasilnya pun akan bermakna bagi kehidupan si subjek belajar.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
46/125
C. Partisipasi Belajar
Menurut Mulyasa (2004: 156), partisipasi siswa dalam
pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Partisipasi siswa merupakan wujud tingkah laku secara nyata
dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu
keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi dan tanggung jawab terhadap tercapainya
prestasi belajar yang memuaskan.
1. Jenis dan Pengelompokan Partisipasi
Keterlibatan seseorang dalam suatu program akan berbeda-beda
tergantung jenis keterlibatannya, dengan adanya keterlibatan yang
bervariasi maka jenis partisipasi yang dimiliki seseorang berbeda juga.
Jenis-jenis partisipasi dapat dibedakan menjadi 5 bagian antara lain:
a. Partisipasi berupa buah pikiran
b. Partisipasi berupa tenaga
c.
Partisipasi berupa harta benda
d.
Partisipasi berupa keterampilan dan kemahiran
e.
Partisipasi berupa sosial
2. Bentuk-bentuk Partisipasi
Dalam partisipasi suatu kegiatan, seseorang akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti faktor internal dan eksternal, yaitu faktor dari luar
diri seseorang seperti keluarga, teman dan lingkungan masyarakat.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
47/125
Melalui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi partisipasi
seseorang terhadap suatu kegiatan maka terdapat bentuk-bentuk
partisipasi yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif.
Mengenai kedua bentuk partisipasi dapat dijelaskan sebagai
berikut: partisipasi aktif adalah orang yang menerima dan melaksanakan
tugas dalam suatu kegiatan dengan penuh tanggung jawab. Seseorang
akan mencurahkan pengetahuan, perasaan dan keterampilannya untuk
mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sedangkan partisipasi pasif
adalah orang yang hanya ikut saja dalam suatu kegiatan tanpa tanggung
jawab yang penuh seperti tidak memberikan tanggapan dan saran untuk
tujuan seseorang yang tidak menerima dan menolak program yang
diajukan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi adalah:
a. Adanya daya tarik dari partisipasi
b. Hadiah dari partisipasi
c. Keuntungan kegiatan dan usaha
d. Motivasi atau dorongan dari luar
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
partisipasi dipengaruhi oleh daya tarik kegiatan, hadiah, keuntungan, dan
motivasi. Dalam hal ini suatu kegiatan akan mendapatkan respon positif
jika kegiatan tersebut mempunyai daya tarik, memberikan kemungkinan
untuk memperoleh penghargaan. Jika ikut terlibat, memberikan
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
48/125
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dan adanya motivasi
baik bersifat internal maupun eksternal.
4. Indikator Dalam Partisipasi
Untuk mengetahui kekuatan partisipasi siswa, dapat dilihat dari
beberapa indikator sebagai berikut:
a. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran
b.
Memperhatikan penjelasan guru
c.
Menanggapi pembahasan pembelajaran
d.
Berani bertanya
e. Melakukan pencatatan terhadap hal yang penting
f. Mengerjakan tugas dengan baik
D. Materi Ajar
1.
Pengertian Aktiva Tetap
Menurut Bastian (2006: 131), aktiva tetap adalah aktiva berwujud
yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau yang harus dibangun
terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas pemerintah, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas
pemerintah, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva
memiliki wujud, sehingga sering kali aktiva tetap disebut dengan aktiva
tetap berwujud (tangible fixed assets).
Sedangkan menurut Somantri, (2011: 1) aktiva tetap (fixed assets)
atau disebut juga plant assets adalah aktiva berwujud yang mempunyai
masa penggunaan (manfaat) lebih dari satu tahun.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
49/125
2. Ciri-ciri Aktiva Tetap
Menurut Somantri (2011: 1), suatu aktiva dapat digolongkan
sebagai aktiva tetap apabila memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.
Mempunyai bentuk fisik (tangible), artinya secara fisik dapat dilihat
b. Dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas usaha, artinya
dalam keadaan usaha normal tidak ada maksud untuk dijual
c. Mempunyai masa (usia) penggunaan lebih dari satu tahun atau
memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi.
3. Penggolongan Aktiva Tetap
Menurut Bastian (2006: 131), aktiva tetap dalam entitas pemerintah
daerah umumnya, digolongkan menjadi:
a.
Tanah
Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya
ini meliputi harga pembelian, biaya untuk memperoleh hak, biaya
yang berhubungan dengan pengukuran, dan biaya penimbunan. Nilai
tanah termasuk juga harga pembelian bangunan tua yang terletak
pada tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sesuatu
yang baru, jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar.
b. Jalan dan Jembatan
Jalan dan jembatan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk membangun jalan dan jembatan sampai dengan
siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lain-lain
(termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah untuk pembangunan
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
50/125
jalan) sampai dengan jalan dan jembatan tersebut siap untuk
digunakan.
c.
Bangunan Air
Bangunan air (irigasi) menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun irigasi sampai
dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan
biaya-biaya lain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah)
sampai dengan irigasi tersebut siap untuk digunakan.
d. Instalasi dan Jaringan
Instalasi dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk membangun instalasi dan jaringan sampai dengan
siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lain-lain
(termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah) sampai dengan
instalasi dan jaringan tersebut siap untuk digunakan.
e. Bangunan Gedung
Gedung menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai
dengan siap dipakai. Biaya ini meliputi harga beli, biaya
pembebasan, biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
51/125
f. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan
siap pakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalansi, dan
biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan
aktiva agar dapat digunakan.
g. Kendaraan
Kendaraan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh kendaraan sampai dengan siap untuk dipakai.
Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung lainnya untuk
memperoleh serta mempersiapkan aktiva sehingga dapat digunakan.
h.
Mebel dan Perlengkapan
Mebel dan Perlengkapan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap pakai. Biaya ini
meliputi harga pembelian dan biaya langsung lainnya untuk
memperoleh serta mempersiapkan aktiva sehingga dapat digunakan.
4. Prosedur Pengelolaan Aktiva Tetap
Menurut Bastian (2006: 267), prosedur aktiva tetap adalah:
a.
Prosedur akuntansi aktiva tetap pada SKPD meliputi pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi,
perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aktiva tetap yang
dikuasai/digunakan SKPD.
b.
Pemeliharaan aktiva tetap yang bersifat rutin dan berkala tidak
dikapitalisasi.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
52/125
c. Rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi apabila
memenuhi salah satu kriteria penambahan volume dan kapasitas,
peningkatan fungsi dan efisiensi, dan atau penambahan masa
manfaat.
d. Perubahan klasifikasi aktiva tetap tersebut berupa perubahan aktiva
tetap ke klasifikasi selain aktiva tetap atau sebaliknya.
e. Penyusutan tersebut merupakan penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aktiva tetap.
f. Setiap aktiva tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan
dilakukan penyusutan yang sistematis sesuai dengan masa
manfaatnya.
g.
Metode penyusutan yang dapat digunakan antara lain:
1)
Metode Garis Lurus
2)
Metode Saldo Menurun Ganda
3) Metode Unit Produksi
h. Metode garis lurus merupakan penyusutan nilai aktiva tetap dengan
membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aktiva tetap dalam
jumlah yang sama setiap periode sepanjang umur ekonomis aktiva
tetap yang bersangkutan.
i. Metode saldo menurun ganda merupakan penyesuaian nilai aktiva
tetap dengan membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aktiva
tetap yang lebih besar pada periode awal pemanfaatan aktiva
dibandingkan periode akhir sepanjang umur ekonomis aktiva tetap
yang bersangkutan.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
53/125
j. Metode unit produksi merupakan penyesuaian nilai aktiva tetap
dengan membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aktiva tetap
berdasarkan unit produksi yang dihasilkan dari aktiva tetap yang
bersangkutan.
k. Penetapan umur ekonomis aktiva tetap dimuat dalam kebijakan
akuntansi berpedoman pada perundang-undangan.
l. Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aktiva
tetap berupa bukti memorial yang dilampiri dengan:
1) Berita acara penerimaan barang
2) Berita acara serah terima barang
3)
Berita acara penyelesaian pekerjaan
m.
Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dan/atau kejadian
dalam prosedur akuntansi aktiva tetap menyangkut:
1)
Jurnal
2) Buku Besar
3) Buku Besar Pembantu
5. Pentingnya Penjelasan Aktiva Tetap Menggunakan Media
Aktiva tetap merupakan salah satu materi pembelajaran yang terdiri
dari teori dan praktik. Pentingnya penjelasan materi aktiva tetap
menggunakan media yaitu siswa semakin mendalami dan mengingat
teori-teori yang berkaitan dengan aktiva tetap sehingga saat berpraktik
siswa menjadi mudah karena sudah menguasai teori dengan baik.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
54/125
BAB III
RINCIAN DESAIN MEDIA
A. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan produk ular tangga
sebagai media pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu: pra produksi,
produksi, dan pasca produksi.
1. Tahap Pra Produksi
Tahap pra produksi terdiri dari empat langkah, sebagai berikut:
a. Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan dimaksudkan untuk mengetahui masalah
yang dialami siswa dalam proses belajar. Masalah yang ditemukan
akan dijadikan acuan dalam mengembangkan produk. Berdasarkan
hasil pengamatan tampak nyata bahwa siswa SMK Sanjaya Pakem
Kelas XI Akuntansi memiliki motivasi belajar dan partisipasi belajar
siswa rendah. Masalah tersebut perlu segera diatasi agar hasil belajar
sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara yang dipilih dalam
penelitian ini adalah menyediakan media yang tepat dan menarik
dalam pembelajaran, yaitu ular tangga.
b. Analisis Tujuan
Tujuan pengembangan ini dijadikan acuan dalam mengukur
tingkat keberhasilan siswa memahami materi yang disampaikan.
Berikut kompetensi dasar dan tujuan pengembangan media ular tangga
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
55/125
pokok bahasan aktiva tetap, dengan kompetensi dasar :
Mendeskripsikan Pengelolaan Kartu Aktiva Tetap:
1)
Tujuan pembelajaran
a)
Siswa dapat mendefinisikan pengertian aktiva tetap
b) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri aktiva tetap
c) Siswa dapat menyebutkan penggolongan aktiva tetap
d) Siswa dapat mendefinisikan pengertian aktiva tetap berwujud
dari penggolongkan aktiva tetap
e) Siswa dapat mendefinisikan pengertian aktiva tetap tidak
berwujud dari penggolongkan aktiva tetap
f)
Siswa dapat mendefinisikan pengertian hak paten dari
penggolongkan aktiva tetap
g)
Siswa dapat mendefinisikan pengertian hak cipta dari
penggolongkan aktiva tetap
h) Siswa dapat mendefinisikan pengertian franchise dari
penggolongkan aktiva tetap
i) Siswa dapat mendefinisikan pengertian merek dagang dari
penggolongkan aktiva tetap
j)
Siswa dapat mendefinisikan pengertian goodwill dari
penggolongkan aktiva tetap
k) Siswa dapat menyebutkan prosedur pengelolaan aktiva tetap
2) Indikator:
a) Mendefinisikan pengertian aktiva tetap
b) Menyebutkan ciri-ciri aktiva tetap
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
56/125
c) Menyebutkan penggolongan aktiva tetap
d)
Mendefinisikan pengertian aktiva tetap berwujud dari
penggolongkan aktiva tetap
e)
Mendefinisikan pengertian aktiva tetap tidak berwujud dari
penggolongkan aktiva tetap
f) Mendefinisikan pengertian hak paten dari penggolongkan
aktiva tetap
g) Mendefinisikan pengertian hak cipta dari penggolongkan aktiva
tetap
h) Mendefinisikan pengertian franchise dari penggolongkan
aktiva tetap
i)
Mendefinisikan pengertian merek dagang dari penggolongkan
aktiva tetap
j)
Mendefinisikan pengertiangoodwilldari penggolongkan aktiva
tetap
k) Menyebutkan prosedur pengelolaan aktiva tetap
Keberhasilan belajar disamping dilihat dari aspek kognitif
sebagaimana tampak dari indikator, juga dilihat dari aspek afektif yaitu
motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
c. Pengembangan Materi
Pengembangan materi adalah proses mengidentifikasi materi
yang akan disajikan dalam media pembelajaran ular tangga. Materi
yang dipilih, akan dikembangkan sesuai dengan tujuan yang telah
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
57/125
ditetapkan. Pada ular tangga ini, materi yang dipilih adalah materi
tentang aktiva tetap.
d.
Pengembangan Alat dan Evaluasi
Pengembangan alat dan evaluasi bertujuan untuk mengukur
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang
disampaikan melalui produk hasil pengembangan. Alat evaluasi juga
digunakan untuk mengetahui efektivitas pemakaian produk
pengembangan terhadap hasil belajar. Pada penelitian ini alat
evaluasinya adalah kuisioner dan lembar pengamatan. Kuisioner dan
lembar pengamatan digunakan untuk mengumpulkan data tentang
motivasi dan partisipasi siswa selama pembelajaran.
2. Tahap Produksi
Tahap produksi merupakan tahap menghasilkan media sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
Rasional Ular Tangga Front Back Beautiful:
Ular TanggaFront Back Beautiful, istilah ini digunakan agar dalam
pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan yang artinya dalam
bahasa Indonesia adalah Ular Tangga Maju Mundur Cantik. Adapun
materi yang disajikan dalam Ular Tangga Front Back Beautifulini adalah
tentang Aktiva Tetap.
1. Papan ular tangga Front Back Beautiful
Papan ular tangga didesain menggunakan komputer dengan
aplikasi corel draw kemudian diprint dengan kertas banner
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
58/125
indoorukuran 3 meter x 3 meter. Dalam papan terdapat 40 petak
bernomor secara urut dengan bebearapa petak yang diberi gambar
menarik dan konsekuensi permainan, seperti:
a.
Tangga : pemain maju sesuai angka yg dituju
b. Ular : pemain mundur sesuai angka yang dituju
c. Kapal : pemain mundur sesuai angka yang dituju
d. Tali : pemain maju sesuai angka yang dituju
e. Pesawat: pemain maju sesuai angka yang dituju
2. Pion atau orang-orangan
Pion dibuat menggunakan botol bekas yang terbuat dari kaca,
kemudian dihiasi dengan tempelan bergambar huruf A, B, C, D sesuai
jumlah kelompok. Pion digunakan untuk alat melangkah dari petak
yang satu ke petak yang lain.
3.
Dadu
Dadu terbuat dari bahan plastik yang berukuran 5 cm x 5 cm x 5
cm. Jumlah dadu ada 2 butir dengan warna yang berbeda, namun yang
digunakan untuk bermain hanya 1 butir saja sedangkan yang satunya
untuk kelompok lain yang siap bermain selanjutnya.
4.
Kartu soal
Kartu soal berjumlah 40 lembar, dibuat dari kertas ukuran A4 90 gram
yang dileminating.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
59/125
3. Tahap Pasca Produksi
a. Validasi dan Revisi
Tahap pasca produksi pengembangan produk adalah proses
validasi dan revisi. Proses validasi merupakan tahap evaluasi atau
penilaian terhadap media yang telah dibuat. Proses validasi dilakukan
oleh ahli media dan materi yang berkompeten. Validasi bertujuan untuk
mengetahui kevalidan media permainan ular tangga dari segi media dan
materi. Jika media permainan ular tangga dinyatakan telah valid maka
media tidak perlu direvisi. Validasi produk dilakukan oleh dosen
akuntansi dan guru akuntansi kelas XI Akuntansi.
Revisi adalah tahap perbaikan yang dilakukan berdasarkan
masukan ahli media dan materi. Apabila hasil validasi belum valid,
maka revisi harus dilaksanakan hingga mencapai kriteria valid. Ketika
media telah valid maka tidak perlu direvisi dan dapat langsung
digunakan untuk penelitian.
Kuesioner untuk ahli materi dan kuesioner untuk ahli media dapat
dilihat pada lampiran mulai halaman 49.
B. Evaluasi Terhadap Motivasi
1. Teori
Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (1986: 73-76),
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
60/125
adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini
mengandung tiga elemen penting.
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada
diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological
yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan
energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau feeling, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan sikap
tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni
tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,
dalam hal ini adalah tujuan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga
akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi,
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
61/125
untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong
karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan
minat. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang
kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.
2. Kuesioner
Kuesioner motivasi belajar dapat dilihat di lampiran halaman 58.
C. Evaluasi Terhadap Partisipasi Belajar
1. Teori
Menurut Mulyasa (2004: 156), partisipasi siswa dalam
pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Partisipasi siswa merupakan wujud tingkah laku secara nyata
dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu
keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi dan tanggung jawab terhadap tercapainya
prestasi belajar yang memuaskan.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
62/125
2. Observasi
Lembar observasi dapat dilihat di lampiran halaman 63.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
63/125
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
________________. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Handayani, Penti. 2010. Peningkatan Motivasi, Partisipasi, dan Prestasi Belajar
Siswa dengan Menggunakan Metode Active Learning Tipe Poster SessionPada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Stela Duce 2 Yogyakarta.
Disertasi Sarjana. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Nugroho, Jalu. 2010. Penggunaan Media Pembelajaran Mind Map UntukMeningkatkan Meningkatkan Motivasi, Partisipasi dan Prestasi Belajar
Siswa Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Sades Sapientiae JambuKabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Disertasi Sarjana.
Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.
Sardiman. 1986.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Sanjaya W. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung: PT
Fajar Inter Pratama.
Sestyaningrum, Lelly. 2009. Penggunaan Media Internet Guna Meningkatkan
Motivasi, Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi
Untuk Mendukung Pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 6 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2008/2009. Disertasi Sarjana. Universitas Sanata Dharma: tidak
diterbitkan.
Somantri, Hendi. 2011.Akuntansi SMK. Bandung: CV Armico.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
64/125
Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisier.
Wiraatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
65/125
LEMBAR KUESIONER VALIDASI
KUESIONER UNTUK AHLI MATERI
Evaluasi Kualitas Media Ular Tangga
Mata Pelajaran : Akuntansi
Materi : Aktiva Tetap
Sasaran Program : Siswa Kelas XI SMK Sanjaya Pakem
Judul Penelitian : Desain Media Permainan Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Partisipasi Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Materi Aktiva
Tetap.
Peneliti : Leonardo Risandika Chandra Gracia
Ahli Media :
Tanggal :
Petunjuk :
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari
Bapak/Ibu sebagai Ahli Materi Akuntansi, tentang kualitas media ular
tangga pada mata pelajaran akuntansi kelas XI yang sedang dalam proses
pengembangan.
2.
Penilaian, kritik, dan saran yang Bapak/Ibu sampaikan melalui kuesioner
ini akan menjadi acuan pengembang untuk memperbaiki dan
meningkatkan media ular tangga yang sedang dikembangkan. Lembar
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
66/125
evaluasi ini terdiri dari dari aspek pembelajaran, aspek isi, kebenaran
pembelajaran dan isi, komentar atau saran umum, dan kesimpulan.
3.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mohon kiranya Bapak/Ibu
memberikan penilaian, kritik, dan saran terhadap kualitas media ular
tangga tersebut, dengan cara memberi tanda V pada kolom di bawah
bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5 sesuai dengan pendapat anda.
Keterangan :
1 : sangat kurang baik / sangat kurang tepat / sangat kurang jelas
2 : kurang baik / kurang tepat / kurang jelas
3 : cukup baik / cukup tepat / cukup jelas
4 : baik / tepat / jelas
5 : sangat baik / sangat tepat / sangat jelas
4.
Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada tempat yang telah
disediakan.
5. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan
banyak terima kasih.
A. Aspek Pembelajaran
No. Aspek yang dinilai
Skala Penilaian
Komentar1 2 3 4 5
1. Kejelasan tujuan pembelajaran
2. Relevansi tujuan pembelajaran
3. Kejelasan sasaran/pengguna media
4. Variasi cara penyajian materi
5. Kejelasan penyajian materi
6. Kesesuaian gambar
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
67/125
7. Kesesuaian soal evaluasi dengan
indikator dan tujuan pembelajaran
8. Pemberian umpan balik dengan
evaluasi
Jumlah
Total penilaian
Kriteria Aspek Pembelajaran
B. Aspek Isi
No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
1.Kecukupan materi untuk pencapaian
kompetensi
2. Kebenaran isi/konsep
3. Kejelasan materi/konsep
4. Kedalaman uraian materi
5. Kontekstualitas materi
6. Sistematika penyajian materi
7.Penyediaan gambar untuk
membantu memahami materi
8. Tingkat kesulitan soal evaluasi
9. Efektifitas kalimat10. Penggunaan bahasa baku
Jumlah
Total Penilaian
KriteriaAspekIsi
C. KebenaranAspekPembelajaran danIsi
Petunjuk:
1.
Apabilaterjadikesalahanpadaaspekpembelajaran,danaspekisimohondituli
spada kolom2, padabagian/tampilan manakesalahan tersebut terjadi.
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
68/125
2.
Padakolom3ditulisjeniskesalahan,misalnyakesalahankonsep,susunankalim
at, penggunaangambar, danlain-lain.
3.
Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas
padakolom4.
D. Komentar dan Saran Umum
E. Kesimpulan
Media ular tangga ini dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan/ujicobalapangan tanparevisi
2. Layak untuk digunakan/ujicobalapangan denganrevisisesuai saran
3. Tidaklayak untuk digunakan/ uji cobalapangan
(Mohon diberi tandasilangpadanomor sesuai dengan kesimpulan Anda)
Yogyakarta
Ahli Materi
( )
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
69/125
53
KUESIONER UNTUK AHLI MEDIA
Evaluasi Kualitas Media Ular Tangga
Mata Pelajaran : Akuntansi
Materi : Aktiva Tetap
Sasaran Program : Siswa Kelas XI SMK Sanjaya Pakem
Judul Penelitian : Desain Media Permainan Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Partisipasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Akuntansi Materi Aktiva Tetap.
Peneliti : Leonardo Risandika Chandra Gracia
Ahli Media :
Tanggal :
Petunjuk :
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari Bapak/Ibu sebagai
Ahli Media, tentang kualitas media ular tangga pada mata pelajaran akuntansi kelas XI
yang sedang dalam proses pengembangan.
2. Penilaian, kritik, dan saran yang Bapak/Ibu sampaikan melalui kuesioner ini akan
menjadi acuan pengembang untuk memperbaiki dan meningkatkan media ular tangga
yang sedang dikembangkan. Lembar evaluasi ini terdiri dari dari aspek tampilan, aspek
penyajian, aspek pemrograman, kebenaranaspek tampilan, aspekpenyajiandanaspek
pemrograman, komentar dan saran umum, dan kesimpulan.
3. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mohon kiranya Bapak/Ibu memberikan
penilaian, kritik, dan saran terhadap kualitas media ular tangga tersebut, dengan cara
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
70/125
54
memberi tanda V pada kolom di bawah bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5 sesuai dengan
pendapat anda.
Keterangan :
1 : sangat kurang baik / sangat kurang tepat / sangat kurang jelas
2 : kurang baik / kurang tepat / kurang jelas
3 : cukup baik / cukup tepat / cukup jelas
4 : baik / tepat / jelas
5 : sangat baik / sangat tepat / sangat jelas
4.
Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada tempat yang telah disediakan.
5. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan banyak terima
kasih.
A. Aspek Tampilan
No. Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Pemilihan gambar ular tangga
2 Keserasian warna tulisan dengan
gambar ular tangga
3 Layout gambar ular tangga
4 Kemenarikan desain halaman
5 Ketepatan pemilihan jenis huruf
6 Ketepatan ukuran huruf
7 Keterbacaan teks
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
71/125
55
8 Ketepatan penempatan teks
9 Kejelasan gambar
10 Ketepatan penempatan gambar
11 Kemenarikan gambar
12 Ukuran gambar
13 Kemenarikan pion
14 Kemenarikan dadu
15 Kemenarikan kartu soal
16 Konsistensi penempatan soal
17 Ketepatan penempatan soal
18 Ukuran pion
19 Ukuran dadu
20 Ketepatan pemilihan pion
21 Ketepatan pemilihan dadu
22 Ketepatan pemilihan kartu soal
Jumlah
Total penilaian
B. Aspek Penyajian
7/23/2019 Jurnal pend akuntansi
72/125
56
No. Aspek yang dinilai Skala Penilaian Keterangan
1 2 3 4 5
1. Penyajian materi dengan media
ular tanggati