13
Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7 Rangkasbitu ng Rommy Pramudya Fitri Susanti Robbi r o m m y . p r a mu d y a @y a h oo . c o m m . a c . id . c o m Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom Bandung 201 1 Dalam memperbaharui laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 7 Rangkasbitung yang memiliki sedikit Resource sehinga tidak mencukupi sarana pembelajaran. Hal ini di sebabkan karena kondisi Laboratorum tersebut hanya memilki empat personal computer yang dapat berfungsi dengan baik namun jumlah siswa tiap kelas rata rata adalah 30 orang. Hal ini membuat pembelajaran mata pelajaran tersebut kurang efektif karena sebuah personal computer harus di gunakan oleh lima sampai enam orang secara bergantian. Selain permasalahan tersebut, sekolah pun memiliki keterbatasan dalam pengadaan biaya untuk pengayaan perangkat komputer namun sekolah memiliki 26 komputer yang rusak tapi dapat dimanfaatkan keyboard, mouse, VGA, RAM, dan monitornya dari sisa kelengkapan laboratorium terdahulu. Dengan semua permasalah tersebut maka dibutuhkan sebuah laboratorium yang dapat memenuhi standar pembelajaran sekolah menengah pertama dengan biaya yang kecil dengan memanfatkan kembali keyboard, mouse, VGA, RAM, dan monitor yang ada. Teknologi Thin Client pun menjadi solusi atas masalah tersebut,dengan memanfaatkan software betwin sebagai alat bantu, sebuah personal computer dapat digunakan oleh lima user sekaligus karena software tersebut membagi resource secara virtual hanya dengan mengunakan tambahan keyboard, mouse, monitor sebagai client baru. Maka diharapkan sekolah dapat memberikan fasilitas yang memadai untuk pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya karena mengunakan sebagian perangkat Personal Computer yang sudah tidak dapat di gunakan. Kata kunci : Thin Client, software Betwin To Update An Information and Communication Technology(ICT) laboratory at 7 National Junior High School Rangkasbitung that have lacking of their Resource, and make inappropriate means of learning. This is caused because the condition of Laboratories that only have four Personal Computer(PC) wich properly could be used but it’s have average 30 students per class. This condition makes the learning of these subjects are less effective because of a personal computer used by five to six people in turn. In addition of these problems the school also has limitations cost to providing computer for enrichment devices, beside that school has 26 computers that are damaged but can be used it’s keyboard, mouse, VGA, RAM, and the monitor from the rest of the enrichment of the previous lab. With all of these issues the idea of scientific writing was made in order to establish

Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7Rangkasbitung

Rommy Pramudya Fitri Susanti Robbi Hendiyantor o m m y . p r a mu d y a @y a h oo . c o m f i t r i @ p o l it e k n i k t e l ko m . a c . id ob i esa n @ g m a i l . c o m

Program Studi Teknik KomputerPoliteknik Telkom Bandung

2011

Dalam memperbaharui laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMPN 7Rangkasbitung yang memiliki sedikit Resource sehinga tidak mencukupi sarana pembelajaran. Hal inidi sebabkan karena kondisi Laboratorum tersebut hanya memilki empat personal computer yang dapat berfungsi dengan baik namun jumlah siswa tiap kelas rata rata adalah 30 orang. Hal ini membuat pembelajaran mata pelajaran tersebut kurang efektif karena sebuah personal computer harus di gunakan oleh lima sampai enam orang secara bergantian. Selain permasalahan tersebut, sekolah punmemiliki keterbatasan dalam pengadaan biaya untuk pengayaan perangkat komputer namun sekolah memiliki 26 komputer yang rusak tapi dapat dimanfaatkan keyboard, mouse, VGA, RAM, dan monitornya dari sisa kelengkapan laboratorium terdahulu.

Dengan semua permasalah tersebut maka dibutuhkan sebuah laboratorium yang dapat memenuhi standar pembelajaran sekolah menengah pertama dengan biaya yang kecil dengan memanfatkan kembali keyboard, mouse, VGA, RAM, dan monitor yang ada. Teknologi Thin Client pun menjadi solusi atas masalah tersebut,dengan memanfaatkan software betwin sebagai alat bantu, sebuah personal computer dapat digunakan oleh lima user sekaligus karena software tersebut membagi resource secara virtual hanya dengan mengunakan tambahan keyboard, mouse, monitor sebagai client baru. Maka diharapkan sekolah dapat memberikan fasilitas yang memadai untuk pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya karena mengunakan sebagian perangkat Personal Computer yang sudah tidak dapat di gunakan.

Kata kunci : Thin Client, software Betwin

To Update An Information and Communication Technology(ICT) laboratory at 7 National Junior High School Rangkasbitung that have lacking of their Resource, and make inappropriate means of learning. This is caused because the condition of Laboratories that only have four Personal Computer(PC) wich properly could be used but it’s have average 30 students per class. This condition makes the learning of these subjects are less effective because of a personal computer used by five to six people in turn. In addition of these problems the school also has limitations cost to providing computer for enrichment devices, beside that school has 26 computers that are damaged but can be used it’s keyboard, mouse, VGA, RAM, and the monitor from the rest of the enrichment of the previous lab.

With all of these issues the idea of scientific writing was made in order to establish laboratory so it could meet the standards of teaching at junior high school with little cost because tapped the keyboard, mouse, VGA, RAM, and an existing monitor. The Thin Client technology then becomes the solution to the problems encountered problems, and using betwin software as a tool, a personal computer can be used by five users at a time because the software is virtually divide resource by only using an additional keyboard, mouse, monitor as a new client. Then the school can provide adequate facilities for teaching the subjects of ICT without spending much money for personal computer use some parts that are not in use.

Key words: Thin Client, betwin software

Page 2: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

Thin Client, sistem dalam sebuah PC dapat browser dan email.diduplikasi menjadi beberapa client untuk 3. Pengunaan software yang tidak

1. Pendahuluan1.1 latar belakang

Pada SMPN 7 Banten terdapat satu lab Teknologi Informasi dan Komputerisasi (TIK) yang digunakan untuk pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputerisasi. Pada lab tersebut terdapat empat buah PC yang dapat digunakan secara maksimal, namun dalam satu kelas terdapat 30 siswa yang berarti pada saat pembelajaran TIK satu PC digunakan oleh lima orang siswa. Dengan kondisi seperti itu maka penyampaian pelajaran Teknologi Informasi dan Komputerisasi (TIK) kurang efektif. Setelah ditinjau kembali tercatat bahwa ada sekitar 26 CPU non oprasional yang memiliki keyboard, mouse dan monitor yang layak pakai. Pihak sekolah memiliki keterbatasan dalam dana untuk pengadaan kembali sejumlah CPU baru yang layak pakai.

Thin Client adalah sebuah teknologi mutakhir yang memungkinkan sebuah komputer (CPU) standar dapat dipakai bersama oleh lebih dari satu user. Setiap pemakai memiliki keyboard, mouse, layar, pengaturan, aplikasi dan data file sendiri-sendiri. Setiap pemakai dapat memakai aplikasi yang sama atau berbeda dengan pemakai lain tanpa ada masalah oleh karena itu Thin Client dapat menjadi solusi permasalahan di atas. Dengan

dengan menganalisis kestabilan sistem computer.

1.3 TujuanTujuan dari PA ini adalah untuk

mengimplementasikan Thin Client sehingga:1. Dapat memanfaatkan kembali monitor,

mouse, dan keyboard yang tidak terpakai dari PC yang CPUnya rusak sehingga mengefisienkan pengeluaran biaya pengadaan barang dan memberikan prasarana pembelajaran yang nyaman bagisiswa agar siswa lebih mudah memahami pelajaran TIK

2. Memanfaatkan resource sharing hardware dan menganalisi kesetabilan sistem Thin Client.

1.4 Batasan MasalahSesuai dengan rumusan masalah yang

ada maka dibuatlah batasan masalah seperti berikut :

1. Implementasi teknologi Thin Clientdifokuskan pada hardware/PC.

2. Pengujian dilakukan dengan mengujikannya pada software software pendukung pembelajaran yang tercantum pada kurikulum sperti program pengolah kata, program pengolah data, program

digunakan secara bersamaan.

Sistem yang akan diterapkan adalah sebuah pembangunan Thin Client dengan memanfaatkan software pembantu yaitu BeTwin sehingga perangkat diatas dapat digunakan secara maksimal tanpa memerlukan tambahan biaya besar. Software BeTwin adalah salah satu software yangmemungkinkan dua sampai lima user untuk berbagi kemampuan komputerisasi dan sumber daya dari satu buah computer. Oleh karena itu pada proyek akhir ini diusulkan ”Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab SMPN 7Rangkasbitung” sebagai solusi atas permasalahan di atas.

1.2 Rumusan MasalahSesuai dengan latar belakang yang

ada, maka disimpulkan beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana memanfaatkan 26 unit monitor, 26 unit mouse dan 26 keyboard yang dapat berfungsi dari PC yang CPUnya rusak di lab komputer agar mengurangi pengeluaran biaya dan labkomputer dapat kembali digunakan dengan layak serta memenuhi sarana pembelajaran.

2. Bagaimana memanfaatkan resource sharing hard ware pada Thin Client

mendukung pembelajaran pada pengujian memori dilakukan untuk mengukur kemampuan server.

4. Ke30 PC (26 PC Rusak,4 PC berfungsi baik) yang di miliki lab memiliki spesifikasi yang sama

5. Batas maksimum pengukuran utilitas CPU dan RAM server di turunkan menjadi 80% dari 100% untuk menjaga crash/hang karena pada proses 100% PC akan lag berat bahkan hang/crash.

1.5 Definisi OperasionalAdapun Definisi operasional yang terkait

pada penulisan proyek akhir ini yaitu Thin Client adalah sebuah teknologi PC sharing yang memanfaatkan monitor, mouse, dan keyboard lama yang tersedia di SMPN 7 Rangkasbitung sebagai sebuah client baru yang terhunbung pada server sebagai mainframe.

1.6 Metode PengerjaanPenyusunan dan penulisan tugas akhir ini

dilakukan dengan metode penelitian sebagai berikut :

1. Studi pustaka, dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber referensi yang meliputi bahan-bahan dalam menunjang tugas akhir.

Page 3: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

2. Pengumpulan data dan analisis pada studi kasus dilakukan dengan mewawancarai guru TIK SMPN7 Rangkasbitung dan menganalisis jumlah monitor, mouse dan keyboard yang masih layak guna dari berbagai CPU yang sudah tidak terpakai.

3. Analisis dan eksperimen dalam pembuatan

Thin Client melalui Port USB memakai Software BeTwin, yang sistem pengoperasiannya dengan menggunakan Windows XP.

4. Implementasi, dilakukan dengan mengimplementasikan Thin Client pada Laboratorium TIK SMPN 7 Banten, untuk melakukan pelatihan dan praktek berdasarkan teori dari berbagai macam sumber.

5. Analisis hasil diambil dari pengujian padaimplementasi Thin Client diLaboratorium TIK SMPN 7 Banten, dengan menguji kekurangan dan kelebihan Thin Client/ tersebut dengan kurikulum yang ada.

Kesimpulan diambil dari hasil pengujian analisis hasil dan implementasi yang telah di lakukan di laboratorium TIK SMPN 7 Banten.

2. landasan teori

2.2 Thin Client Server Computing

Menurut Joel Canter, jaringan Thin Client adalah suatu lingkungan jaringan, yang mana Client berfungsi sebagai terminal yang mengakses data dan aplikasi dari computer Server. Secara terpusat pengolahan data dilakukan oleh Server. Sedangkan Client hanya memproses input dari Keyboard, Mouse, dan keluaran berupa tampilan atau gambar (display), hal ini karena proses seutuhnya dilakukan oleh Server. Server utama menyediakan aplikasi dan sumber daya lainnya untuk sejumlah besar Terminal. Terminal (Client) hanya cukup mengoperasikan Mouse, Keyboard dan Monitor, Client dapat menjalankan berbagai aplikasi yang terinstall pada Server.

Thin Client Server Computing (TCSC) merupakan suatu konsep jaringan komputer yang menekankan proses komputasi pada sisi Clientyang berkinerja seminimal mungkin. Dalam konsep TCSC, terdiri dari Server dan Client, sisi Client disebut juga dengan Thin Client karena dapat menjalankan banyak aplikasi yang terinstal pada Server dengan spesifikasi dibawah standar (sisi Client), seperti menjalankan MS Office XP dengan prosesor 486.

Pada generasi pertama jaringan komputer,

konsep Thin Client Server Computing (TCSC) juga sudah digunakan dan lebih dikenal dengan istilah dumb terminal, yaitu Client hanya digunakan untuk memberi input dan melihat hasil dari Server lewat tampilan.

Salah satu kelebihan dari konsep Thin Client Server Computing adalah kompetibilitas. Sistem yang sudah ada, seperti Client-Server, bisa diterapkan bersamaan dalam satu jaringan dengan Thin Client Server Computing. Karena dalam penerapannya Thin Client Server Computing tidak merubah secara keseluruhan sistem maupun infrastruktur yang sudah ada.

2.3 Software BeTwin

Software BeTwin adalah salah satu software yang memungkinkan dua sampai lima user untuk berbagi kemampuan komputerisasi dan sumber daya dari satu buah komputer. Semua user dapat secara serentak melakukan segala pekerjaan yang diinginkan untuk dijalankan pada Windows yang digunakan. Software BeTwin yang didownload pada website, merupakan software demo yang masa percobaannya selama 15 hari yang kemudian harus melakukan registrasi otomatis yang terkoneksi melalui internet.

Namun dalam tiap kelas nya memiliki 30 orang siswa yang berarti dalam setiap pembelajaran satu PC tersebut harus digunakan lima orang siswa yang membuat kurang efisiennya pembelajaran. Terdapat pula sekitar 26 PC yang tidak layak guna karena motherboard dan beberapa part dari PC tersebut rusak namun memiliki keyboard, mouse, VGA, RAM, dan monitor yang masih bisa di manfaatkan.

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem (atau Produk)

Pada tahap analisis dilakukan analisa kebutuhan peralatan hardware dan software. Hasil dari analisis kebutuhan digunakan sebagai acuan dalam menyusun spesifikasi yang diperlukan dalam membuat Thin Client. Kemudian dirancang berdasarkan kriteria tersebut dan akhirnya diimplementasikan menjadi suatu pengujian dalam pembuatannya. Analisis kebutuhan dibedakan menurut penggunaannya yaitu :

3.2 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat

Lunaksesuai dengan studi kasus dimana terdapat

kurang lebih 30 siswa dalam satu kelas dan hanya tersedia empat PC yg dapat aktif atau berfungsi secara maksimal maka di putuskan untuk membuat satu PC dengan empat cloning yang berarti dari satu PC di bentuk menjadi lima PC untuk memenuhi kebutuhan jumblah siswa dalam satu kelas .Dengan spesific requirement untuk pembetunkan sebuah Thin Client dengan empat Client satu Server ato satu PC menjadi lima terdata sebagai berikut :

1. 1 CPU (intel Pentium3 / 4)2. RAM 1GB

Page 4: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

3. 5 Monitor4. 5 Keyboard5. 5 Mouse6. 5 VGA card PCI / AGP (256MB / 128MB)7. 5 buah kabel Port USB to PS28. dan sebuah software pendukung Thin

Clientdengan spesific requirtment seperti di atas di simpulkan, untuk membentuk 4 buah Thin Client di perlukan :

1. 4 CPU (intel Pentium3 / 4)2. RAM 1GB3. 20 Monitor4. 20 Keyboard5. 20 Mouse6. 20 VGA card PCI / AGP (256MB /

128MB)7. 20 buah kabel Port USB to PS28. sebuah software pendukung Thin Client

4. Implementasi dan pengujian

4.1 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem yang akan dilakukan adalah menerapkan sistem thin client agar dapat memotong pengeluaran biaya untuk membangun kembali sarana lab komputer dengan memanfaatkan keyboard, RAM, VGA, mouse, dan monitor dari sisa PC yang rusak dan tidak dapat di gunakan.

Gambar 1 : Logical Design dari hasil penerapan system

PC yang rusak memiliki spesifikasi kasi sebagi berikut:

- 1 buah CPU intel pentium4- 1 buah VGA PCIE 512MB- 1 buah Ram 1GB- 1 unit PS-2 mouse- 1 unit PS-2Keyboard- 1 unit monitor- 1 unit Motherboard asus seri PAP800

dan memiliki spesifikasi yang sama untuk ke 26 PC nya dan memiliki kesamaan pada bagian yang rusak yaitu motherboard dan CPUnya dan memiliki VGA, RAM, keyboard, mouse, monitor yang dapat dimanfaatkan untuk pembentukan thin client dengan spesifikiasi sebagai berikut:

- 1 buah CPU intel pentium4- 1 buah VGA PCIE 512MB

- 2 buah VGA PCI 265 MB- 2 buah Ram 1GB ( 1 buah diambil dari 4

PC rusak )- 5 unit PS-2 mouse ( 4 unit diambil dari 4

PC rusak )- 5 unit PS-2Keyboard ( 4 unit diambil dari

4 PC rusak )- 5 unit monitor ( 4 unit diambil dari 4 PC

rusak )- 1 unit Motherboard asus seri PAP800

Untuk tiap server nya Jadi dari ke 26 PC yang rusak tersebut yang terpakai untuk pembentukan thin client ini hanyalah 16 buah PC sedangkan ke10 PC rusak lain tidak digunakan dan dicadang kan untuk pembentukan lanjutan.

4.2 Implementasi SistemImplementasi dilakukan dengan beberapa

tahapan yaitu :1. Pemasangan VGA PCI ke mother board2. Menginstal software/driver VGA PC I

tersebut3. Perancangan tataletak komputer agar

efektif dan efisien4. Mencoba/menguji VGA PCI yang baru

dipasang5. Menata letak penempatan PC agar efisien

dan efektif.Adapun Contoh desain secara logical

C li e n t C li e n t C l ie n t

P C /s e r v e r

C l ie n t C li e n t

Gambar 2 : Logical design6. Melakukan penginstalasian software

betwin7. Mengconfigurasi software betwin sehinga

client satu sampai empat dapat di gunakan dengan baik dan tertata antara mouse, keyboard, dan monitor

8. Pengujian software betwin apakah dapatberjalan dengan baik atau tidak

9. Pengujian beban kerja server , di ukur dari CPU dan RAM stresment dengan rangkaian sebagai beikut :

4.3 PengujianPengujian dilakukan dengan tujuan utuk

melihat kelayakan sistem thin client apakah dapat diterapkan dengan baik di lab SMPN7Rangkasbitung. Pengujian di lakukan dengan duatahapan yaitu:

Page 5: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

1. Menguji kerja software Betwin yang baru di install

2. Menguji beban server di bidang CPUdan RAM stressment

Pengujian akan dijelaskan seara mendetail dalam subab sesuai dengan urutan pengujian yang di lakukan.

4.4 pengujian Kinerja softwarePengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah software Betwin dapat berjalan dengan baik setelah penginstalan pertama. Pengujian pertama dilakukan untuk mengetahui apakah komputer server yang telah terinstal dan terkonfigurasi software Betwin komputer client dapat booting dengan lancar.

4.5 Pengujian Beban ServerPengujian ini dilakukan dengan tujuan

untuk memantau kelayakan sistem pada hardware dimana satu pc menjadi lima pc dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Yang diuji: beban processor dan penggunaan memory

b. Waktu pengujian: Senin, 23 January2012 - Selasa, 14 January 2012 pada jam mata pelajaran TIK

c. Interval: satu jam setengah /2x 45menit(satu jam pelajaran)

d. Aplikasi yang digunakan: Microsoft word, dan Mozilla Firefox,Windows media player clasic.

Adapaun cara pengukuran yang akan di lakukan untuk emndapat kan hasil yag akurat adalah sebagai berikut :1. CPU stresment

dalam pengujian CPU dilakukan beberapa cara yaitu:

a. Setelah melakukan kloning satu pc menjadi lima secara bertahap lalumenjalankan program Microsoft office/software pendukung pembelajaran yang tercantum pada kurikulum dan memonitor CPU usagepada task manager .

b. Penambahan client dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan perubahan persentase pada task manager server.

c. Parameter pengujian dilihat dari task manager dengan mengamati persentasefluktuasi pengunaan CPU dan watu.

d. Tiap kenaikan pengunaan CPU akan dicatat dan dihitung untuk menentukan maksimum stabilitas sistem dengan maksimum CPU usage berada pada batas 60%.

e. Hasil akan di bandingkan dengan PC dengan spesifikasi yang sama namun tidak diimplementasikan thin client

untuk mengukur segi ke efektifan sistem thin client

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan

hasil bahwa pengunaan memory pada pc yang telah dipasang sistem thin client dengan lima client (satu server empat client) saat menggunakan MS office sistem meiliki keefektifan yang hampir sama dengan satu unit pc bisa yaitu pengunaan rata rata CPU 30% dengan fluktuasi perubahan CPU usage antara 20% dan 40% dengan pengunaan RAM sekitar 40% untuk pengamatan awal membuka program hingga akhir mata pelajaran

2. Memori stresmentDalam pengujian RAM akan di lakukan sebagai berikut :a. Setelah melakukan kloning satu pc menjadi

lima secara bertahap lalu menjalankan programWMP/Winamp dan program multimedia lainuntuk mengukur kapasitas maksimum memori usage yang dimonitor pada task manager.

b. Penambahan client dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan perubahan persentase pada task manager server.

c. Parameter pengujian dilihat dari task manager dengan mengamati persentase fluktuasi pengunaan CPU dan waktu. Tiap kenaikanpengunaan memori akan dicatat dan dihitung untuk menentukanmaksimum stabilitas sistem dengan maksimummemori usage berada pada batas 80%.

d. Hasil akan di bandingkan dengan PC dengan spesifikasi yang sama namun tidak diimplementasikan thin client untuk mengukur segi ke efektifan sistem thin client

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil bahwa pengunaan memory pada pc yang telah dipasang sistem thin client dengan lima client (satu server empat client) saat menggunakan Windows media player system meiliki keefektifan yang hampir sama dengan satu unit pc bisa yaitu pengunaan rata rata CPU 68% dengan fluktuasi perubahan CPU usage antara 50% dan 80% dengan pengunaan RAM sebesar 70% untuk pengamatan awal pembukaan hingga akhir pengujian.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pengujian dan

analisis pada proyek akhir ini, maka didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Perancangan dan implementasi telah berhasil dilakukan di SMPN7Rangkasbitung dan terbukti dapatmengefisienkan pengeluaran biaya dengan memanfaatkan Hardware yang ada. Terdata 16 mouse , 16 keyboard, 16 CPU

Page 6: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

dapat dimanfaatkan ulang.

Page 7: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7

2. Disimpulkan bahwa teknologi thin client ini tidak membebani prosesor secara signifikan meski telah dilakukan penambhan client secara bertahap dikarenakan proses hanya berlangsung pada saat pembukaan program.

3. Berdasarkan hasil pengujian yang telahdilakukan, Pembukaan program media player secara bersamaan tidak mendesak/membebani kemampuan VGA di karenakan fungsi VGA di bagi sesuaiclientnya dengan VGA yang berbeda

5.2 SaranSebaiknya menambahkan kapasitas RAM

and juga Hard Disk bila akan di implemantasikan pada kinerja yang lebih berat agar sistem tetap stabil dan tidak melebihi batas 80% kapasitas CPU karena bila melebihi batas tersebut PC akan lag hingga pada batas 90~100% PC akan crash/ Hang

Daftar Pustaka

Batto, A. B. (2007). Retrieved from Thin Cleint Computing : Instalation Manual: http://www.ciber- runa.net/serendipity

Borom, E. (2000). Study Offers Early Look at How Internet is Changing Daily Life. Stanford Institute for the Quantitative Study of Society.

BuSan. (2007, August Tuesday, 28). PC Cloning.

Canter, j. P. (1997). Understanding Thin Client/Server Computing. Microsoft Corporation.

David, B. (2002). ThinClient Benefit.Newburn Consulting Corporation.

Doe, J. (2000). Internet Usage WithinNations. Boston: BostonPublishing.

exforsys.com. (n.d.). Retrieved desember19, 2011, from h t t p : / / w ww .e x f or s y s . c o m / t u t o r i a l s / client-server/client-server- technology-thin-clients.html

exforsys.com. (n.d.). Retrieved desember19, 2011, from h t t p : / / w ww .e x f or s y s . c o m / t u t o r i a l s / client-server/client-server- technology-thin-clients/1.html

Imron. (2003). PC CLoning. PC Cloning.

Internet World Stats. (2006). Top 10Countries With The Highest Numbr of Internet Users. Retrieved 12 30,2006, from Internet World Stats:sage and Population Statistics: h t t p : / / w ww . i n t e r n e tw o r l d s t a t s .c om / top20.htm

Inu, H. (2002). PC Cloning. Jakarta: AlexMedia Koputindo.

Jayadi, M. (2010, Januari 11).Implementasi ISO 9001:2008 diPerguruan Tinggi. Bandung.

Lubis, J. (2001). Internet User Behaviour.McMillan Publishing.

Mellers. (2000). Choice and the relative pleasure of consequences. Psychological Bulletin, 5.

Roberts, S. (2009). Information System: Now and Tomorrow. Chicago: Adventure Press.

Rokoko, J. (2005). Pseudo-2D Hidden Markov Model. New York: McGraw Hill.

soft, t. (n.d.). thinsoft. Retrieved frombetwin: h t t p : / / w ww . t h i n s o f t i n c.c om / i n d e x . a spx

Sulung. (2002). Thin Cleint Server Computing. Jakarta: PT. Gramedia Elexmadia Computindo.

Supardi, D. (2006). Sistem Kerja Perpustakaan Daerah (15 ed.). Jakarta: Gramedia.

techsoup.org. (n.d.). Retrieved desember15, 2011, from h t t p : / / w ww . t e c h s o u p . or g / l ea m i n g c enter/software/page6684.cmf

wikipedia. (n.d.). Retrieved desember 1,2011, from h t t p : / / e n . wi k i p e d i a . or g / w i k i / C l o n e _%28Computing%29

Page 8: Jurnal Implementasi Thin Client Pada Perangkat Komputer Lab TIK SMPN 7