134
LAPORAN TEKNIS / AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Judul KAK (PROPOSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI BEBERAPA JENIS IKAN DI RAWA PENING JAWA TENGAH Oleh : Agus Djoko Utomo, Siti Nurul Aida, Taufiq Hidayah, Muhamad Ali, Elva D Hamilia, Gatot Subroto, Busyrol Waroh , Prijadi Sudarsono. BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2013

Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

LAPORAN TEKNIS / AKHIRTAHUN ANGGARAN 2013

Judul KAK (PROPOSAL) :BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI BEBERAPA JENIS IKAN

DI RAWA PENING JAWA TENGAH

Oleh :

Agus Djoko Utomo, Siti Nurul Aida, Taufiq Hidayah, Muhamad Ali, Elva D Hamilia,

Gatot Subroto, Busyrol Waroh , Prijadi Sudarsono.

BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN

DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANTAHUN 2013

Page 2: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Penelitian BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI BEBERAPA JENIS IKAN

DI RAWA PENING JAWA

2. Tim Peneliti 1 Agus Djoko Utomo

2 Siti Nurul Aida

3 Taufiq Hidayah

4 Muhamad Ali

5 Elva D Hamilia

6 Gatot Subroto

7 Busyrol Waro

8 Prijadi Sudarsono

Palembang, Desember 2013

Mengetahui,Kepala Balai Penelitian Perikanan PerairanUmum Palembang

Koordinator Kegiatan,

Drs. Budi Iskandar Pri SantosoNIP. 19580918 198603 1 003

Dr Ir. Agus Djoko Utomo, M.SiNIP. 19571014 198403 1 004

Page 3: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI BEBERAPA JENIS IKANDI RAWA PENING JAWA TENGAH

ABSTRAK

Rawa Pening adalah merupakan Danau Rawa Air Tawar di Jawa Tengah merupakan tempathidup organisme air, sumber air untuk pertanian. Termasuk dari 15 danau prioritas Indonesia.Perlu pelestarian SDI dan mempertahankan fungsi danau berdasarkan prinsip keseimbanganekosistem dan keberlanjutan SDI. Tekanan ekologis yang sangat menonjol yaitu adanyablooming eceng gondok yang menimbulkan pendangkalan dan penurunan potensi sumberdayaikan, disambing itu juga kegiatan penangkapan yang semakin meningkat. Kajian biologi,dinamika populasi dan kapasitas penangkapan ikan beberapa spesies kunci diharapkan akanmemberikan masukan bagi pengelolaan sumberdaya ikan di Rawa pening. Dinamika populasimeliputi pertumbuhan, mortalitas dan tingakat eksplotasi penngkapan. Pendugaan parameterdinamika populasi dan ruaya ikan dengan menggunakan metode penandaan ikan. Ada tujuhalat tangkap utama di perairan rawa pening yaitu Beranjang (lift net), Jaring (gill net),Midik/Kere (Active Barrier, with FAD), Ngetrol (Active Seine, no FAD), Jaring Ecek (ActiveSeine,with FAD), Seser udang (Scop net), Seser remis (Scop net), Jala (Cast net), Rawai (Longline), Pancing (Hook line), Wuwu (Pot traps), Kicir (Pot traps). Para meter populasi ikanGabus: Panjang maksimal (L)= 66 cm, konstante percepatan pertumbhan (K) = 1,1,Mortalitas total (Z) = 3,162, mortalitas alami (M) = 1,2, mortalitas penangkapan (F) = 1,64,Laju penangkapan (E) = 0,52. Para meter populasi ikan Gabus: Panjang maksimal (L)= 25cm, konstante percepatan pertumbhan (K) = 1,6, Mortalitas total (Z) = 3,378, mortalitas alami(M) = 2,501, mortalitas penangkapan (F) = 0,878, Laju penangkapan (E) = 0,26. Populasiikan Gabus = 2.700.000 ekor atau 945 ton, populasi ikan Melem = 4.446.000 ekor atau 667ton, populasi ikan Nila = 7645990 ekor atau 1529.2 ton

Kata kunci : Biologi, dinamika populasi, Penangkapan, Rawa.

Page 4: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya Laporan Teknis Penelitian

Tahun Anggaran 2013 yang berjudul ” BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI BEBERAPA JENIS

IKAN DI RAWA PENING JAWA TENGAH“ Tujuan akhir penelitian adalah untuk memberikan

masukkan bagi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di Rawa Pening. Tujuan

penelitian pada tahun 2013 yaitu mendapatkan data dan informasi tentang tingkat pemanfaatan

kegiatan penangkapan ikan di rawa pening, membuat rekomendasi pengelolaan perikanan

tangkap di Rawa Pening

Dengan berakhirnya kegiatan penelitian tahun anggaran 2013, kami mengucapkan

terima kasih Kepada Bapak Kepala Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum atas fasilitas

dan kelancaran yang telah diberikan selama ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan

ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu masukan dan saran sangat diperlukan guna

penyempurnaan laporan ini.

Palembang, Desember 2013

Tim Penulis

Page 5: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

D A F T A R I S I

ISI: HALAMAN

LEMBAR PENGESAHAN i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2.

1.3.

Justifikasi

Tujuan dan Sasaran

2

3

1.4. Keluaran 4

1.5. Hasil yang diharapkan 4

1.5. Manfaat dan Dampak 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karateristik Waduk

2.2. Biologi Perairan

2.3. Fisika Kimia Perairan

2.4. Kegiatan Perikanan Tangkap

2.5. Kegiatan Perikanan Budidaya

6

6

10

13

16

16

BAB III. BAHAN DAN METODE 18

3.1. Waktu dan lokasi penelitian 18

3.2. Kebutuhan Data Penelitian 18

3.3. Teknik Pengumpulan Data 20

3.3.1. Analisis Data

A. Fisika Kimia Air

B. Dinamika Populasi

C. Ruaya Ikan

20

20

20

22

Page 6: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Daerah.

4.2. Hasil Tahun 2012

4.3. Kualitas Air

4.4. Ruaya Ikan

4.5. Pertumbuhan dan Mortalitas

4.6. Kegiatan Penangkapan

4.7. Populasi Ikan

4.8. Plankton

23

23

26

27

33

35

43

52

53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 66

DAFTAR PUSTAKA 68

LAMPIRAN 69

Page 7: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

DAFTAR TABEL

NO: TABEL Halaman

Tabel 1 Parameter dan Metode Analisis Sampel Air 18

Tabel 2 Metode Analisis Dinamika Populasi 19

Tabel 3 Pertumbuhan dan Mortalitas 36

Tabel 4 Frekuensi Panjang Ikan Gabus 37

Tabel 5 Frekuensi Panjang Ikan Nila 39

Tabel 6 Frekuensi Panjang Ikan Melem (O. hasselti) 41

Tabel 7 Hasil Tangkapan Anggota Kelompok Nelayan 47

Tabel 8 Hasil Tangkapan Berbagai Macam Alat. 48

Tabel 9 Jumlah Produksi Penangkapan dan Nilai Produksi Berdasarkan

Jenis Ikan Di Rawa Pening 2006

50

Tabel 10 Kelimpahan, Keanekaragaman dan Dominansi Plankton WadukGajah Mungkur Bulan Mei 2013

60

Tabel 11 Kelimpahan, Keanekaragaman dan Dominansi Plankton WadukGajah Mungkur Bulan Juni 2013

63

Page 8: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

DAFTAR GAMBAR

NO GAMBAR HALAMAN

Gambar 1 Peta DAS di Rawa Pening 10

Gambar 2 Gambaran umum Rawa Pening, sebagian besar tertutup

oleh tanaman air

22

Gambar 3 Pemanfaatan Eceng Gondok untuk kerajinan 25

Gambar 4 Budidaya Ikan dengan Keramba Jaring Apung 25

Gambar 5 Alat Tangkap Beranjang 26

Gambar 6 Kadar Oksigen Berdasarkan lokasi dan Kedalaman 29

Gambar 7 Suhu berdasarkan Lokasi dan Kedalaman 30

Gambar 8 Peta Ruaya Ikan 35

Gambar 9 Kura Pertumbuhan Ikan Gabus 37

Gambar 10 Mortalitas Ikan Gabus (Z) 38

Gambar 11 Mrtalitas Alami Ikan Gabus (M) 38

Gambar 12 Kurva Pertumbuhan Ikan Nila 39

Gambar 13 Mortalitas Ikan Nila (Z) 40

Gambar 14 Mortalitas Ikan Alami Ikan Nila (M) 40

Gambar 15 Kurva Pertumbuhan Ikan Melem 41

Gambar 16 Mortalitas Ikan Melem (Z) 42

Gambar 17 Mortalitas Alami Ikan Melem (M) 42

Gambar 18 Trend Penurunan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Trawl 50

Gambar 19 Penurunan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Beranjang 51

Gambar 20 Trend Penurunan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Jala 51

Gambar 21 Kelimpahan Fitoplankton Trip I dan Trip II 54

Gambar 22 Kelimpahan Zooplankton Trip I dan Trip II 55Gamba2 23 Indeks Keanekaragaman H’ Fitoplankton Trip I dan Trip II 56Gambar 24 Indeks Keanekaragaman H’ Zooplankton Trip I dan Trip II 57Gambar 25 Indeks Dominansi Fitoplankton Trip I dan Trip II 58Gambar 26 Indeks Dominansi Zooplankton Trip I dan Trip II 59

Page 9: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1 Kualitas Trip I Perairan di Rawa Pening (Mei 2013). 69

2 Kualitas Trip II Perairan di Rawa Pening (Juni 2013). 78

3 Kualitas Trip III Perairan di Rawa Pening (Agustus 2013). 87

4 Kualitas Trip IV Perairan di Rawa Pening (Oktober 2013). 97

5 Pelepasan Ikan Bertanda Trip I, Mei 2013 di Rawa Pening 108

6 Pelepasan Ikan Bertanda Trip II, Juni 2013 di Rawa Pening 112

7 Pelepasan Ikan Bertanda Trip III, Agustus 2013 di Rawa Pening 115

8 Pelepasan Ikan Bertanda Trip IV, Oktober 2013 di Rawa Pening 117

9 Contoh Ikan Bertanda Tertangkap Kembali. 119

10 Gambar Cara dan Posisi Penandaan Ikan 120

11 Penjelasan Cara Pencatatan dan Pengembalian Ikan Bertanda 121

12 Cara Penngkuran Ikan Bertanda 122

13 Foto pengamatan kualitas air dan pengambilan sample air. 123

14 Kegiatan Penangkapan Ikan. 124

Page 10: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

1

I. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang.

Pemerintah Belanda pada tahun 1912 – 1916 membangun dam di Kali Tuntang

sebagai satu-satunya pintu keluar Rawa Pening, sehingga terbentuk Danau Buatan Rawa

Pening. Pada tahun 1936 Danau ini kemudiaan diperluas mencapai 2.667 Ha pada musim

penghujan dan pada musim kemarau 1.650 ha. Danau Rawapening terletak pada

Astronomi 704‘ LS - 7030‘ LS dan 1100 24‘46‘‘ BT – 110049‘06‘‘ BT, berada di

ketinggian antara 455 – 465 meter di atas permukaan laut (dpl) serta dikelilingi oleh tiga

Gunung: Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Letak Danau Rawa Pening strategis karena

berada di tepian jalan raya Nasional Semarang - Solo dan Semarang – Yogyakarta, serta

berada di jalan antar Ambarawa – Kota Salatiga (htp://file.wordpress.com/,2011).

Rawa Pening terletak di Kabupaten Semarang Jawa Tengah, mempunyai luas 2.020

ha. Perairan Rawa Pening berbatasan dengan empat kecamatan yaitu Ambarawa, Tuntang,

Bawen dan Banyubiru. Rawa Pening merupakan tipe perairan danau yang di bendung

untuk keperluan pembangkit tenaga listrik dan irigasi pertanian. Sekitar 19 sungai

bermuara di Rawa Pening dan 1 sungai yang menjadi outletnya yaitu sungai Tuntang.

Debit air yang banyak menjadikan Rawa Pening sebagai irigasi untuk pertanian, pemutar

turbin PLN, perikanan dan wisata air (Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang,

2007).

Hasil penelitian menunjukkan ada 14 jenis ikan yang mudah ditemui di Rawa

pening yaitu : Rasbora lateristriata, Rasbora jacopsoni, Mystacoleusus marginatus,

Barbus conchonius, Puntius binotatus, Osteochilus hasseltii, Anabas testudineus,

Trichogaster trichopterus, Trichogaster pectoralis, Oreocromis niloticus, Oreocromis

mossambica, Trorichthys meeki, Channa melasoma, Aplocheilus panchax. Plus ikan belut

& bulus (http://rowopening.blogspot.com/2009). Ikan tebaran yang tumbuh dengan baik

yaitu Bandeng air tawar, Nila, Karper dan Mujair. Keunikan potensi sumberdaya alam

yang dimiliki oleh perairan Rawa Pening maka Wilayah Rawa Pening dijadikan salah satu

dari sebelas kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET), kawasan sentra produksi

(KPS) di Wilayah Kabupaten Semarang . Visi dari pemda setempat tentang Wilayah Rawa

Peing yaitu mewujudkan peternakan dan perikanan yang mandiri, maju, tangguh, efisien,

dan berkelanjutan untuk mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat (Dinas

Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2007).

Page 11: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

2

Rawa Pening merupakan salah satu dari 15 danau prioritas Indonesia. Perlu

pelestarian SDI dan mempertahankan fungsi danau berdasarkan prinsip keseimbangan

ekosistem dan keberlanjutan SDI. Fungsi Rawa Pening yang sangat vital seolah menjadi

jantung kehidupan bagi masyarakat sekitarnya. Rawa Pening sebagai Danau alam yang

menjadi sumber kehidupan disekitar dan sepanjang aliran yang dilaluinya. Memiliki fungsi

sebagai penyangga ekosistem dan menjadi habitat bagi beraneka ragam mahluk hidup.

Rawa Pening adalah salah satu danau yang berperan penting dalam menjaga

kesinambungan kehidupan. Seolah tidak tergantikan perannya, sehingga perlu adanya

konservasi, tetapi yang terjadi saat ini adalah exploitasi yang terus-menerus. Keluhan

adanya goncangan keseimbangan alam seperti; berkurangnya kwalitas dan kwantitas ikan,

pendangkalan dan pengurangan luasan danau (http://wisata.kompasiana.com, 2010).

Kementerian kelautan dan perikanan untuk mengembangkan ekonomi perikanan

akan menggunakan pendekatan konsep Blue economy. Pembangunan sektor kelautan dan

perikanan memberikan jaminan bahwa mampu mensejahterakan masyarakat, sekaligus

memberikan jaminan bagi keberlangsungan sumberdaya yang digunakan. Guna

mendorong percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan, maka Kementerian

Kelautan dan perikanan mempunyai program industrialisasi perikanan. Salah satu butir

dalam kegiatan industrialisasi perikanan dari ke tujuh butir, yaitu butir ke enam

menyatakan pentingnya pembangunan perikanan yang berkelanjutan. Pemanfaatan

sumberdaya perikaan secara optimal disatu sisi dan perlindungan terhadap sumberdaya

perikanan dan lingkungan di sisi lain (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012). Kajian

tentang, lingkungan perairan, biologi ikan dan dinamika populasi di Rawa Pening

diharapkan dapat mendukung pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan di Rawa

Pening.

1.2. Justifikasi

Penelitian biologi terutama yang menyangkut ruaya, food habits dan bilogi

reproduksi merupakan komponen yang penting dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.

Ruaya merupakan salah satu mata rantai daur hidup bagi ikan untuk menentukan habitat

dengan kondisi yang sesuai bagi keberlangsungan suatu tahapan kehidupan ikan. Studi

mengenai ruaya ikan menurut Cushing, dalam Effendi 1992, merupakan hal yang

fundamental untuk dunia perikanan karena dengan mengetahui lingakaran ruaya ikan akan

diketahui daerah dimana stok atau sub populasi itu hidup. Ruaya ini mempunyai arti

Page 12: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

3

penyesuaian, peyakinan terhadap kondisi yang menguntungkan untuk eksistensi dan untuk

reproduksi.

Biologi reproduksi merupakan komponen yang menentukan keberadaan stok ikan.

Pada saat ikan matang gonad mau memijah harus dapat menemukan habitat yang sesuai

untuk pemijahan (spawning ground). Musim pemijahan juga memegang peran penting

bagi keberadaan stokm ikan, pada umumnya ikan memijah pada saat musim penghujan.

Dengan diketahuinya informasi tentang biologi reproduksi ikan maka kita dapat

pengaturan daerah larangan untuk dilakukan penangkapan atau waktu penangkapan saat

ikan memijah.

Pola kebiasaan makan (food habits) merupakan komponen biologi perikanan yang

penting diketahui, karena dengan mempelajari food habits bisa mengetahui preferensi

pakan alami ikan dan habitat tempat mencari pakan (feeding ground). Dengan diketahui

feeding ground maka kita dapat melindungi habitat sebagai tempat mencari makanan.

Dengan diketahui prferensi makanan ikan maka dalam pengembangan budidaya ikan maka

kita dapat membuat komposisi pakan yang sesuai dengan pakan alami.

Dinamika populasi mempelajari pertumbuhan, mortalitas alami dan mortalitas

penangkapan. Dengan diketahuinya parameter dinamika populasi beberapa jenis ikan yang

dominan di Rawa Pening maka diharapkan dapat dijadikan landasan untuk pengelolaan

perikanan tangkap.

1.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Tujuan akhir mendapatkan informasi kualitas perairan, pola ruaya, biologi dan

dinamika populasi beberapa jenis ikan, sebagai bahan masukkan pengelolaan sumberdaya

perikanan tangkap di Rawa Pening.

Tahun 2012 :

Mendapatkan data dan informasi tentang biologi, ruaya, pertubumhan dan populasi

beberapa jenis ikan ekonomis penting dan dominan.

Mendapatkan data dan infromasi Fisika Kimia perairan

Tahun 2013 :

Mendapatkan data dan informasi tentang tingkat pemanfaatan kegiatan

penangkapan ikan di rawa pening

Membuat rekomendasi pengelolaan perikanan tangkap di Rawa Pening

Page 13: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

4

Sasaran

Bahan kebijakan pemerintah daerah untuk pengelolaan sumberdaya perikanan

tangkap di rawa pening.

1.4. Keluaran

Tahun pertama (2012)

Data dan informasi tentang biologi ikan ekonomis penting dan dominant di rawa

Pening (Nila, Melem, Gabus)

Ruaya , pertumbuhan dan populasi ikan Nila

Data dan informasi tentang Fisika Kimia

Data dan informasi kualitas air dan biologi perairan (Plankton, bentos)

Tahun ke dua (2013):

Data dan informasi tentang ruaya, pertumbuhan dan populasi ikan Melem dan

Gabus

Data dan informasi tingkat pemanfaatan kegiatan penangkapan ikan di rawa

pening

Data dan informasi ikan bertanda tertangkap kembali (recapture)

1.5. Hasil yang diharapkan

Laporan ilmiah tentang biologi dan pertumbuhan beberapa jenis ikan di rawa

pening (Nila, Melem, Gabus)

Laporan ilmiah tentang populasi beberapa jenis ikan ekonomis penting dan

dominant (Nila, Melem, Gabus).

Laporan ilmiah tentang Fisika Kimia dan biologi perairan Rawa Pening

Laporan ilmiah tentang sebaran dan ruaya beberapa jenis ikan di rawa pening

Laporan ilmiah tentang tingkat pemanfaatan perikanan tangkap beberapa jenis ikan

Rekomendasi pengelolaan sumberdaya ikan di rawa pening

Page 14: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

5

1.6. Manfaat dan dampak

Manfaat

Kajian biologi, dinamika populasi beberapa spesies kunci dan lingkungan perairan

diharapkan akan memberikan masukan bagi pengelolaan sumberdaya ikan di Rawa pening

Dampak

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai landasan dalam pengelolaan sumberdaya

ikan di Rawa Pening sehingga dapat lestari dan berkelanjutan.

Page 15: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik perairan.

Berdasarkan terbentuknya waduk maka secara umum waduk ada tiga macam yaitu

waduk Lapangan, waduk irigasi dan waduk serba guna. Waduk lapangan terbentuk karena

pembendungan sungai episodic (berisi air hanya saat hujan), luasan kurang dari 10 ha,

kedalaman maksimal 5 m, masa berisi air krang dari 9 bulan, funsi irigasi lokal. Waduk

irigasi terbentuk karena pembendungan sungai intermiten (berisi air saat musim

penghujan), luasan 10–500 ha, kedalaman maksimal 25 m, masa simpan air 9- 12 bulan,

fungsi irigasi. Waduk serba guna terbentuk karena pembendungan sungai permanen,

luasan lebih besar 500 ha, kedalam maksimal 100 m, masa berisi air 12 bulan; mempunyai

funsgi sebagai irigasi, pembangkit tenaga listrik, sumber air minum, pengendali banjir.

Waduk mempunyai ciri fisik sebagai berikut; banyak teluk, daerah tangkap hujan luas,

garis pantai panjang, pengeluaran air dari bawah, fluktuasi air besar (5-25 m), masa simpan

air sebentar karena sering diperlukan untuk irigasi, daerah litoral luas, tidak terjal seperti

danau (Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Sumberdaya air, 2006.).

Tepian pantai (litoral) waduk yang cukup luas merupakan habitat biota air termasuk

ikan dan banyak sumber makanan dari daratan. Perairan yang dalam memungkinkan

adanya stratifikasi perairan berdasarkan suhu dan cahaya. Daerah tangkap hujan luas

menyebabkan banyak nutrien yang masuk terbawa air masuk waduk. Garis pantai yang

panjang juga menyebabkan banyak nutrien yang masuk dari daratan. Banyak teluk

merupakan daerah yang tenang, terlindung dan stabil

Rawa pening merupakan perairan sungai rawa banjiran yang dibendung. Sekitar 9

sungai bermuara di Rawa Pening dan 1 sungai yang menjadi outletnya yaitu sungai

Tuntang. Beberapa anak sungai yang masuk ke Rawa Pening antara lain Sungai Torong,

Sungai Bejalen/Sungai Panjang, Sungai Kedung Ringin, Sungai Muncul, Sungai Blolok,

Sungai Ngalik, Sungai Galeh, Sungai Legi. Debit air yang banyak menjadikan Rawa

Pening sebagai irigasi untuk pertanian, pemutar turbin PLN, perikanan dan wisata air.

Berdasarkan sejarah terbentuknya Rawa Pening maka perairan Rawa Pening merupakan

waduk (bendungan) yang sudah mengalami pendangkalan dan sudah banyak ditumbuhi

oleh tanaman eceng gondok, sehingga menyerupai rawa. Sedimentasi yang masuk ke

waduk cukup tinggi, permukaan yang tertutup eceng gondok mencapai 70 %, dan banyak

Page 16: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

7

kegiatan budidaya ikan keramba jaring apung (Dinas Peternakan dan Perikanan Kab.

Semarang, 2007).

Rawa Pening merupakan danau semi alami yang terbentuk setelah pembangunan

bendungan di sungai Tuntang antara tahun 1912-1916 pada tanah gambut yang berawa-

rawa. Luasan danau menjadi bertambah setelah dibangun untuk yang ke dua pada tahun

1939, selanjutnya diperbaiki pada tahun 1962 dan 1966 dengan luas maksimum 2.500 Ha.

Kapasitas air danau berkisar antara 25 juta m3- 65 juta m3 yang banyak digunakan untuk

kebutuhan irigasi sawah, pembangkit tenaga listrik, perikanan, kebutuhan rumah tangga

dan wisata (Guritno,2003). Luas dan kapasitas air danau semakin berkurang akibat sungai-

sungai yang bermuara ke danau membawa endapan lumpur dan materi organik sehingga

menyebabkan pendangkalan di dasar danau. Pendangkalan tersebut mendukung

pertumbuhan Hydrilla verticillata karena penetrasi cahaya matahari sampai ke dasar

danau.

Berdasarkan klasifikasi Oldeman, Danau Rawapening termasuk zone C, dan zone D,

dan berdasarkan klasifikasi iklim Koppen beriklim Af sehingga klasifikasi iklimnya

memiliki ciri sebagai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Suhu rata-rata antara

25OC - 29OC serta kelembaman udara antara 70-90%. Berdasarkan data dari Biro Pusat

Statistik Kabupaten Semarang, jumlah curah hujan pada tahun 2005 ada 133 hari, dengan

curah hujan rata-rata 2.387 mm per tahun. Musim penghujan terjadi selama enam bulan

(bulan basah) terjadi pada bulan November sampai dengan April, dan musim kemarau

selama enam bulan (bulan kering) terjadi pada Mei sampai dengan Oktober dan puncak

masa kekeringan terjadi antara bulan Agustus sampai dengan September. Lebih jelasnya

lihat hydrograph curah hujan harian dua stasiun rata-rata tahun 2003 – 2007.

Kondisi hidrologi meliputi kondisi air permukaan dan air tanah. Kondisi ini sangat

dipengaruhi oleh topografi, vegetasi dan jumlah curah hujan. Berdasarkan topografi Danau

Rawapening terletak di daerah yang rendah dan merupakan lembah yang dikelilingi oleh

daerah yang tinggi (pegunungan dan perbukitan) serta terbendung di Kali Tuntang.

Kondisi ini menyebabkan jumlah air di danau mengalami penambahan terus-menerus,

sementara air yang keluar hanya sedikit. Namun penambahan air juga membawa material-

material yang diendapkan di danau sehingga memberi sumbangan endapan yang cukup

besar.

Jenis tanah atau jenis endapan di danau adalah kedap air, sehingga danau mampu

menampung air. Vegetasi yang ada disekeliling danau cukup banyak sehingga mampu

untuk menyimpan air dan mengeluarkannya melalui mata air-mata air yang mengalir ke

Page 17: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

8

danau melalui sungai dan mata air. Dengan demikian jumlah air di Danau Rawapening

dipengaruhi langsung oleh banyaknya curah hujan, air tanah yang muncul sebagai mata air

(spring), aliran permukaan (air sungai), dan secara tidak langsung oleh kondisi topografi

dan aktifitas manusia. Oleh karena sedimentasi terjadi secara terus-menerus, maka sejak

tahun 1970 pada saat musim penghujan danau ini sering di landa banjir terutama di DAS

Tuntang Hilir, yaitu di Kabupaten Demak dan Grobogan.

Aliran air sungai yang masuk ke Danau Rawapening berasal dari pemasukan air

tanah yang terdapat di tempat yang lebih tinggi, yakni aliran influen dengan tipe

konsekuen. Sungai-sungai yang mengalir ke Danau Rawapening terdiri dari:

(1) Sub-DAS Galeh, terdiri dari Sungai Galeh dan Sungai Klegung

Sub DAS Galeh melewati daerah di Kecamatan Banyubiru (Desa Wirogomo, desa

Kemambang, Desa Rowoboni, Desa Tegaron, desa Kebondowo, Desa Banyubiru dan desa

Ngrapah) dan Kecamatan Jambu (Desa Bedono, Kelurahan, Brongkol, Rejosari dan Desa

Banyukuning). Luas sub DAS Galeh mencapai 6.121 ha.

(2) Sub-DAS Torong, yaitu Sungai Torong

Sub DAS Torong melewati daerah di Kecamatan Ambarawa dan Bandungan (desa

Ngampin, Panjang dan Pojoksari). Berdasarkan letaknya sub DAS Torong berada di

sebelah barat danau Rawapening, dengan luas wilayah 2.687 ha. Sub DAS Torong juga

melewati daerah Kecamatan Jambu (Desa Jambu, Gondoriyo, Kuwarasan, Kebondalem

dan Genting). DAS Torong berada di sebelah barat danau Rawapening, dengan luas

wilayah 2.687 ha.

(3) Sub-DAS Panjang, terdiri dari Sungai Panjang dan Sungai Kupang

Sub DAS Panjang melewati daerah di Kecamatan Ambarawa dan Bandungan

(Kelurahan Bejalen, Desa Lodoyong, Kranggan, Pasekan, Baran, Jetis, Duren, Bandungan,

Kenteng dan Candi). Berdasarkan letaknya sub DAS Panjang berada di sebelah utara

danau Rawapening, dengan luas wilayah 4.893,24 ha.

(4) Sub-DAS Legi, yaitu Sungai Legi

Sub DAS Legi melewati daerah di Kecamatan Banyubiru (Desa Sepakung dan

sebagian desa Rowoboni) yang wilayahnya memanjang dari bagian hulu di lereng gunung

Telomoyo hingga bermuara ke danau Rawapening.

(5) Sub-DAS Parat, yaitu Sungai Parat

Sub DAS Parat melewati daerah di Kecamatan Banyubiru (Desa Gedong dan desa

Kebumen), Kecamatan Tuntang (Desa Gedangan, Desa Kalibeji dan desa Rowosari). Sub

DAS Parat berada di sebelah selatan danau Rawapening, dengan luas wilayah 4.638,35 ha

Page 18: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

9

yang meliputi 16 desa dari 3 Kecamatan (Banyubiru, Getasan dan Tuntang) Kabupaten

Semarang. Sungai utamanya adalah sungai Parat dan sungai Muncul dengan mata air di

punggung Gunung Merbabu dan Gunung Gajah Mungkur.

Kecamatan Getasan menjadi wilayah sub-DAS Parat yang wilayahnya meliputi Desa

Kopeng, Polobogo, Manggihan, Getasan, Wates, Tolokan, Ngrawan, dan Desa Nogosaren.

(6) Sub-DAS Sraten, yaitu Kali Sraten

Sub DAS Sraten hanya melewati daerah di Kecamatan Getasan, yaitu; Desa Batur,

Tajuk, Jetak, Samirono, dan Desa Sumogawe.

(7) Sub-DAS Rengas, terdiri dari Sungai Rengas dan Sungai Tukmodin

Sub DAS Rengas hanya melewati daerah di Kecamatan Ambarawa dan Bandungan

meliputi kelurahan Tambakboyo, Kelurahan Kupang dan desa Mlilir. Berdasarkan letaknya

sub DAS Rengas berada di sebelah utara Danau Rawapening, dengan luas wilayah 1.751

ha.

(8) Sub-DAS Kedung Ringin, yaitu Sungai Kedung Ringin

Sub DAS Kedungringin melewati daerah Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo,

Lopait dan Desa Tuntang). Sub DAS Kedungringin berada di sebelah timur Danau Rawa

Pening, dengan luas catchment area 774,86 ha. Di sub-sub DAS Kedungringinmengalir

sungai Ngreco, Ndogbacin dan sungai Praguman, yang ketiganya bermuara di Danau

Rawapening. Sub DAS Kedungringin merupakan sub DAS yang paling kecil, dengan mata

air di sekitar Gunung Kendil.

(9) Sub-DAS Ringis, yaitu Sungai Ringis

Sub DAS Ringis melewati daerah Kecamatan Tuntang tepatnya di Desa Jombor,

Kesongo dan Desa Candirejo serta Kecamatan Sidorejo (Kelurahan Sidorejo, Blotongan),

dan Kecamatan Argomulyo (Kelurahan Pulutan dan Mangunsari) Kota Salatiga. Sub DAS

Ringis berada di sebelah timur Danau Rawapening luas catchment area 1.584,84 ha yang

terdiri dari 7 desa/Kelurahan 3 Kecamatan (Tuntang Kabupaten Semarang, Sidomukti dan

Sidorejo Kota Salatiga). Di sub-sub DAS Ringis mengalir Sungai Tengah dan Sungai

Tapen, yang keduanya bermuara di danau Rawapening.

Page 19: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

10

Gambar 1. Peta DAS di Rawa Pening

2.2. Biologi Perairan.

Perairan waduk merupakan habitat bagi organisme air, ada lima kelompok utama

organisme perairan di waduk yaitu yaitu:

2.2.1. Plankton

Plankton merupakan organisme air yang hidupnya melayang di perairan, arah

peregerakanya sangat ditentukan oleh arus. Ada dua macam plankton yaitu fitoplankton

dan zooplankton. Fitoplankton merupakan plankton nabati (tumbuhan) sedang zooplankton

merupakan plankton hewani. Plankton merupakan organisme yang penting dalam rantai

makanan di perairan yaitu sebagai pakan alami bagi larva ikan. Plankton nabati

Page 20: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

11

merupakan jenis plankton yang punya zat hijau daun, dapat melakukan proses fotosintesa

mengasilkan oksigen dan bahan organik (Effendie, 1997). Beberapa genera fitoplankton

ditemukan di Rawa Pening sebagai indikator bahwa perairan tersebut sudah masuk

katagori eutrofik yaitu Fragillaria, Melosira, Stepanidiscus, Anabaena, Mycrocystis,

Oscilatoria, Asterionela. Menurut Leyli (2009) ada 10 jenis fitoplankton yaitu: Closterium

sp, Cooneis sp, Microcytis sp, Navicula sp, Nitzchia sp, Perinidium sp, Actinastrum sp,

Scenedesmus sp, Staurastrum sp, Synendra sp. Menurut Wijaya dan Hariyati (2009)

kelimpahan fitoplankton tertinggi di daerah Asinan 122 ind./L yang didominansi oleh

Melosira. Nilai rata-rata produktivitas primer di Rawapening adalah 7,17 g C/m2/hari

dengan kisaran 6,2 – 9,2 g C/m2/hari. Dari kriteria kualitas air untuk kesuburan perairan

maka berdasarkan nilai tersebut dinyatakan berkesuburan tinggi sampai sangat tinggi

(eutropik) (Suparjo, 2005). Kelimpahan suatu populasi fitoplankton di perairan akan

cenderung menarik zooplankton dalam proses pemangsaan, sebaliknya dibagian perairan

yang lain dimana jumlah zooplankton relatif sedikit (adanya migrasi) maka akan terjadi

perkembangan populasi fitoplankton kembali apabila didukung oleh potensi unsur hara

yang cukup. Oleh karena itu kompetisi untuk menggunakan oksigen, ruang, makanan,

maupun cahaya matahari, akan berpengaruh terhadap kelimpaha planton diperairan

tersebut. Dari dasar tropodinamik didalam ekosistem perairan yang tergenang seperti

Rawapening pendugaan tingkat kesuburan dapat dilakukan melalui evaluasi jumlah

populasi fitoplankton yang ada. Jenis dari zooplankton air tawar terdiri dari protozoa,

rotifera, cladocera, dan capepoda.

Menurutwinner (1975), untuk perairan tergenang yang telah mantap pada

komunitas zooplanktonnya akan didominer oleh udang-udangan kecil

(cladocera/copepoda), rotifera dan protozoa yang tidak berpigmen serta beberapa larva dari

insekta. Oleh karena itu Landner (1976) memberikan penilaian kualitas perairan

berdasarkan komonitas zooplankton yang kriterianya dinyatakan dalam jumlah per liter

zooplankton rotifera dan udang-udangan kecil (cladodera, copepoda) yang dihubungkan

dengan tingkat kesuburan dan produktivitas perairannya. Kandungan rotifera di perairan

Rawapening rata-rata sebanyak 422 ind/l dengan kisaran 316 – 586 ind/l, sedangkan

udang-udangan kecil (cladosera, copepoda) rata-rata sebanyak 96 ind/l dengan kisaran 66 –

133 ind/l. Dari kriteria yang diberikan Landner (1976) berdasarkan 183 kelimpahan rotifer

dan udang-udangan kecil, maka perairan Rawapening dikatakan sangat subur.

Page 21: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

12

2.2.2. Bentos

Bentos yaitu organisme air yang hidupnya di dasar perairan, bersifat menetap tidak

banyak mengadakan perpindahan. Bentos memakan bahan organik yang mengendap di

dasar perairan. Peran bentos dalam rantai makanan yaitu sebagai pakan alami ikan yang

hidupnya di dasar seperti ikan Lele (Clarias). Beberapa macam bentos yang terdapat di

perairan Rawa Pening yaitu: a).Cacing (Tubificidae) dari genus: Aulodrilus, Limnodrilus,

b). Serangga air (Insect) dari genus: Parachironomus, Clinotypus.

2.2.3. Macrophyta (tanaman air)

Tanaman air ada yang mengapung contoh eceng gondok (Ecornia), ada yang

tenggelam contoh Hydrilla, ada yang mencuat contoh teratai. Tanaman air mempunyai

zat hijau daun dapat melakukan fotosintesa menghasilkan oksigen dan bahan organik.

Dalam biologi perairan, tanaman air berperan sebagai makanan ikan, tempat naungan anak

ikan, tempat menempel perifyton, tempat pemijahan ikan. Gulma air seperti Eichhornia

crassipes dan Salvinia cucullata tumbuh dengan subur yang menyebabkan

ketidakseimbangan ekosistem Danau Rawa Pening. Sementara itu di sisi yang lain H.

verticillata merupakan habitat bagi berkembang biaknya Caridina laevis. Keberadaan C.

laevis di danau Rawa Pening memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan

ekologis yaitu sebagai pemakan alga, sisa materi organik dan juga makanan bagi ikan dan

udang air tawar lainnya. C. laevis merupakan salah satu jenis udang air tawar dan

masyarakat sekitar Rawa Pening cenderung menggunakan istilah “rebon” untuk menyebut

C. laevis yang jauh lebih kecil dari udang biasa (Sulistyo 2003). Tanaman air yang

berkembang pesat di Rawa Pening yaitu Eceng Gondok, Hidriola dan Nayas. Keberadaan

tanaman air tersebut trutama eceng gondok yang telah menutup 70 % luas perairan sangat

mengganggu transportasi air dan menghambat penetrasi sinar matahari ke perairan

(Wibowo 2004).

Menurut Balai PSDA Jragung Tuntang (2010) laju pertumbuhan eceng dondok di

Rawa Pening dan sekitarnya telah meningkat tajam dan mulai mengganggu pasokan air ke

PLTA Jelok. Saat ini eceng gondok telah menutupi kanal dari Rawa Pening menuju PLTA

Jelok mencapai 1.800 m2. Debit air yang mengalir dari Rawa Pening menuju Jelok saat ini

sebesar 8,36 m3/detik. Sedangkan yang mengalir di saluran irigasi sekitar 0,5 m3/detik.

Dengan debit air sebesar itu, hanya mampu menggerakkan tiga dari empat turbin yang ada.

Untuk memperlancar aliran air, eceng gondok tersebut dibuang lewat pintu dam Jelok.

Page 22: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

13

2.2.4. Nekton

Nekton adalah jenis organisme air yang dapat bergerak bebas di perairan contoh

ikan, udang. Nekton merupakan jenis organisme air yang mempunyai nilai ekonomi yang

tinggi dibanding organisme air lainnya. Beberapa jenis ikan ekonomis penting dan

dominan yang terdapat di perairan Rawa Pening yaitu: Nila (Oreochromis niloticus, Linn),

Gabus (Channa striata). Menurut Leyli (2009) ada 14 jenis ikan yang mudah ditemui di

Rawa pening Kabupetan Semarang yaitu: Rasbora lateristriata, Rasbora jacopsoni,

Mystacoleusus marginatus, Barbus conchonius, Puntius binotatus, Osteochilus hasseltii,

Anabas testudineus, Trichogaster trichopterus, Trichogaster pectoralis, Oreocromis

niloticus, Oreocromis mossambica, Trorichthys meeki, Channa melasoma, Aplocheilus

panchax, belut, bulus.

2.2.5. Neuston

Neuston adalah organisme air yang mengapung di permukaan air termasuk

serangga air yang berada di permukaan perairan. Peran neuston dalam rantai makanan

yaitu sebagai makanan ikan. Serangga air termasuk dalam neuston, banyak terdapat di

perairan yang banyak tumbuhan air. Beberapa jenis ikan yang memakan serangga air yaitu

Nila (Oreochromis niloticus, Linn), Mujair (Oreochromis, mussambicu), Melem

(Osteochilus spp).

2.3. Fisika Kimia Perairan.

Danau Rawa Pening merupakan daerah yang dikelilingi lahan pertanian berupa

sawah, Pada setiap musim penghujan dan kemarau sawah tersebut selalu dimanfaatkan

petani untuk ditanami berbagai macam tanaman pertanian seperti padi. Untuk

memaksimalkan produksi padi dari serangan hama pertanian, banyak petani di sekitar

perairan ini menggunakan pestisida sebagai salah satu upaya pemberantasannya.

Keberadaan pestisida di lingkungan pertanian memang sangat efektif membantu petani

dalam pemberantasan hama. Peredaran pestisida yang mudah didapat dan tidak terkontrol

penjualannya memudahkan petani bebas memilih berbagai macam pestisida yang di

butuhkan. Pestisida adalah bahan kimia yang mencakup bahan-bahan beracun yang

berfungsi mengendalikan hama. Racun dalam pestisida dapat membunuh organisme

sasaran, dengan cara masuk ke dalam tubuh organism secara fisis/ kontaminasi secara

langsung melalui mulut yang kemudian menghambat proses metabolisme. Pada

konsentrasi sublethal dampak yang ditimbulkan antara lain perubahan fisiologi organisme,

Page 23: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

14

tingkah laku organisme yang berbeda dari kondisi normal, serta kerusakan organ

organisme ( Djojosumarto, 2008).

Furadan 3G adalah salah satu jenis dari pestisida yang sering digunakan para petani

di lahan pertanian sekitar Danau Rawa Pening. Furadan 3G termasuk jenis insektisida-

akarisida-nematisida karbamate, dengan bahan aktif karbofuran 3% dan berbentuk butiran,

pestisida ini efektif memberantas hama khususnya serangga. Cara penggunaan Furadan 3G

dengan menyebarkan disekitar tanaman, dan jika sudah berada dalam lingkungan memiliki

waktu paruh 30-60 hari. Sifat racun dalam karbofuran sebagai racun kontak dan racun

perut, yang berpengaruh terhadap jalannya impuls syaraf, yakni pada tranmisi aksonal,

reseptor asetilkholin atau asetilkholinesterase ( Djojosumarto, 2008 ). Furadan 3G masuk

ke perairan Rawa Pening dalam konsentrasi kecil dan bersifat sublethal atau

mempengaruhi secara perlahan, tetapi dari efek sublethal tersebut kemungkinan akan

mempengaruhi kemampuan Caridina laevis untuk menetaskan telurnya dan keberhasilan

persentasennya kira-kira 85% dari jumlah telur yang dihasilkan. Dari sifat sublethal

tersebut kemudian dilakukan penelitian dengan tujuan penelitian pada berbagai macam

konsentrasi Furadan 3G terhadap kemampuan penetasan Caridina laevis.

Menurut Wibowo 2004, Perairan Rawa Pening sudah dalam kondisi eutrofik

(kesuburan tinggi). Kecerahan rata rata 118,07 cm, kandungn nitrogen 0,746 – 2,88 mg/L,

total fosfor rata rata 0,260 mg/L, klorofil 4,47 – 21,72 µg/L. Menurut Effendi, 2000,

menyatakan bahwa perairan oligotrophic mempunyai kadar Fospor total kurang dari

10 (µg/ l), Nitrogen total kurang dari 200 (µg/ l),Klorofil-a kurang dari 4 (µg/ l).

Perairan Mesotrophic mempunyai kadar Fospor total 10-20 (µg/l), Nitrogen total 200-500

(µg/ l ), Klorofil a 4-10 (µg/l ). Sedangkan perairan eutrophic mempunyai kadar Fospor

total lebih besar 20 ( µg/ l ), Nitrogen total lebih besar 500 ( µg/ l ), Klorofil-a lebih besar

10 ( µg/ l ).

Konsentrasi phosphat pada akhir tahun 2017di perairan Rawa Pening lebih dari 0,2

mg/L. Kadar phosphat ini melebihi baku mutu kualitas air kelas II yang mempunyai fungsi

peruntukan untuk perikanan (PP No. 82 tahun 2001). Oleh karena itu apabila tidak ada

perbaikan kualitas air, pada masa sepuluh tahun mendatang Danau Rawa Pening tidak

layak untuk dijadikan tempat budidaya ikan. Selain itu kandungan phosphat dalam perairan

lebih dari 0,01 mg/L akan menyebabkan pertumbuhan ganggang yang tidak terkendali

pada badan air atau disebut eutrofik. Meskipun kadar nitrat masih di bawah baku mutu

kualitas air kelas II yaitu di bawah 10 mg/L, keberadaannya bersama dengan phosphat

Page 24: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

15

kadar tinggi akan menyebabkan tumbuhnya ganggang dan kekurangan oksigen dalam air

(Budiarjo dan Haryono, 2007).

Waduk merupakan perairan yang tergenang dan relatip dalam maka berdasarkan

suhu air di permukaan panas dan makin dalam secara bertahap suhu makin dingin.

Namun pada kedalaman tertentu akan terjadi penurunan suhu yang menyolok.

Berdasarkan lapisan suhu secara vertikal maka ada lapisan Epilimnion, termoklin dan

hypolimnion. Lapisan Epilimnion yaitu lapisan yang berada permukaan, suhu panas.

Lapisan termoklin yaitu lapisan dibawah epilimnion terjadi penurunan suhu yang tajam.

Lapisan hypolimnion yaitu lapsan dibawah termoklin yang suhunya lebih dingin (Mitsch

and Jorgensen 2004).

Perairan waduk yang dalam berdasarkan cahaya matahari yang masuk maka

lapisan Fotik dan Afotik. Lapisan fotik berada di permukaan, banyak cahaya matahari yang

masuk, tumbuhan maupun phyto-plankton dapat melakukan proses fotosintesa, kondungan

oksigen relatip tinggi. Sedangkan lapisan afotik merupakan lapisan yang berdada di dasar

perairan, tidak ada sinar matahari yang masuk, tidak ada aktivitas fotosintesa. Lapisan

afotik banyak terdapat gas CO2, H2S, NH3, NH4 sebagai hasil proses dekomposisi bahan

organik yang mengendap di dasar perairan. Batas diantara lapisan fotik dan afotik disebut

titik kompensasi, yaitu oksigen hasil fotosintesa impas untuk kebutuhan respirasi

organisme yang ada di lapisan tersebut.

Pada saat musim penghujan apabila beberapa hari terjadi hujan terus menerus maka

suhu permukaan menjadi dingin, berat jenis air menjadi besar, maka akan terjadi

perputaran air secara vertikal, lapisan atas turun ke bawah dan lapisan bawah naik ke atas.

Peristiwa ini disebut ”UP-WELLING” (Odum, 1996). Teraduknya air menyebabkan

nutrient bisa merata, sehingga perairan menjadi subur. Namun sering juga terjadi gas

beracun sperti CO2, NH3, NH4, H2S di dasar perairan juga ikut teraduk ke atas sehingga

akan menyebabkan kematian ikan, terutama ikan yang dipelihara di Keramba Jaring

Apung. Kejadian ini telah menimpa beberapa kali di Waduk Jatiluhur dan Cirata, peristiwa

tersebut oleh masyarakat setempat dinamakan ”UMBALAN”.

Selanjutnya dikatakan oleh Krismono, 2003 bahwa terjadinya Upwelling di waduk

mempunyai indikasi sebagai berikut transpiransi air mengecil, kelimpahan Microcytis sp,

menurunnya kadar oksigen, menurunnya kedalaman air di inlet. Penurunan kadar

oksigen dan teraduknya gas beracun dari dasar perairan akan menyebabkan kematian

masal bagi ikan.

Page 25: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

16

2.4. Kegiatan Perikanan Tangkap.

Kegiatan perikanan meliputi kegiatan penangkapan ikan dan budidaya ikan.

Kelompok nelayan di perairan Rawa Pening ada 46 kelompok, masing masing kelompok

mempunyai anggota antara 15 – 150 orang, jumlah nelayan . Di Kecamatan Ambarawa ada

11 kelompok, Bawen 5 kelompok, Banyubiru 12 kelompok, Tuntang 18 kelompok.

Kelompok nelayan ini tergabung dalam GAPOKYAN, mempunyai jadwal pertemuan rutin

1-3 bulan sekali. Pertemuan semacam ini dapat digunakan oleh petugas perikanan untuk

melakukan pembinaan.

Produksi hasil tangkapan ikan di Rawa Pening berkisar antara 1.042 ton – 1.134

ton/tahun. Hasil tangkapan didominansi oleh ikan Nila, Mujair, Wader dan udang air

tawar. Jenis alat tangkap yang digunakan yaitu Jaring, Bubu, Pancing, Branjang. Kegiatan

penagkapan ikan di Rawa Pening telah diatur oleh Perda Kabupaten Semarang Nomor 25

tahun 2001. Alat tangkap yang diatur dalam Perda tersebut antara lain: Alat Beranjang

Kerap, Jala, Jaring.

Ketentuan penangkapan ikan dengan alat Beranjang Kerap. Beranjang Kerap

ukuran mata jaring minimal 0,5 inch, luas lahan per unit maksimal 20 m x 20 m, jarak

antar beranjang minimal 20 m, ukuran beranjang maksimal 2 m x 2 m, pemasangan

beranjang harus pada alur sungai di Rawa Pening. Ketentuan kegiatan penangkapan ikan

dengan Jala yaituukuran mata jaring minimal 2 inch. Ketentuan penangkapan ikan dengan

alat Jaring yaitu ukuran mata jaring minimal 2 inch, tinggi jaring maksimal 1 m, panjang

jaring maksimal 1.000 m.

Perda Kabupaten Semarang Nomor 25 tahun 2001 juga mengatur tentang zona

penagkapan ikan. Perairan Rawa Pening dibagi dalam tiga zona yaitu zona suaka, zona

penangkapan dan zona budidaya. Zona suaka yaitu zona tertutup untuk umum, mupakan

tempat berkembang biak ikan. Zona penangkapan merupakan zona untuk usaha

penangkapan ikan. Zona penangkapan dibagi menjadi tiga yaitu untuk alat tangkap

beranjang, alat tangkap sodo tarik, alat tangkap lainnya (jaring, jala dll).

2.5. Kegiatan Perikanan Budidaya.

Kegiatan budidaya ikan di Rawa Pening berupa pemeliharaan ikan dalam keremba

jaring apung. Menurut perda Nomor 25 tahun 2001 luas maksimal lahan yang dapat

diusahakan oleh per orangan atau kelompok yaitu 400 m2, luas lahan yang diusahakan oleh

Page 26: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

17

badan maksimal yaitu 1.500 m2, Jumlah kelompok pembudidaya ikan ada 124 kelompok

terdiri dari 2.193 orang. Jenis ikan yang dibudidayakan yaitu ikan Nila, Karper dan Lele.

Zona budidaya Keramba Jaring Apung juga sudah diatur dalam Perda yaitu Sub

zona Muncul 1,5 ha, Sub zona Talang Alit 1,5 ha, Sub zona Puteran 1,5 ha, Sub zona

Cobening 1,5 ha, Sub zona Sagalok 1,5 ha, sub zona Sumenep 1,5 ha, Sub zona Nglonder

1,5 ha, Sub zona Serondo 1,5 ha, Sub zona Sumurup 1,5 ha dan sub zona Tuntang 1,5 ha.

Ikan mas/tombro/waderbang/bader (Cyprinus carpio)pada umumnya dipelihara di karamba

sungai maupun di danau pada umumnya di berbagai tempat di Jawa. Budidaya jenis ikan

mas menggunakan karamba di rawa pening tidaklah cocok, kenapa?

Menurut Leyli (2010) budidaya ikan mas di rawa pening dengan karamba akan

meningkatkan kandungan organik dalam air yang memperkeruh air. Hal ini akan

mempengaruhi kemampuan sinar matahari untuk menembus air dan mengurangi intesitas

fotosintesis ganggang dan tumbuhan air lainnya, sehingga mengarah ke penurunan

produktifitas rawa, dimana kandungan oksigen air rawa yang disuplay dari alga dan

tumbuhan rawa seperti Hydrilla otomatis akan berkurang. Produktivitas sejumlah species

juga akan terganggu, dan juga budidaya karamba ikan mas ini akan menghilangkan sumber

makanan di bawah atau didasar rawa sekitar karamba. Akan banyak sisa makanan karamba

yang jatuh ke dasar rawa, makanan sisa yang tidak terkonsumsi menyebabkan

pembusukan, meningkatkan suspensi yang memperkeruh dan mengurangi akses mahatari

ke dasar rawa dan ini merupakan sebab utama penurunan oksigen dirawa.

Ikan mas termasuk ikan yang membutuhkan oksigen continyu siang dan malam, sementara

di rawapening, tinggkat oksigen dimalam hari akan mendekati 0.

Alasan lain adalah; rawapening pada umumnya dangkal.

Page 27: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

18

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan lokasi

Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Desember 2013 di Rawa Pening, Kab.

Semarang Jawa Tengah

3.2. Kebutuhan data

A. Fisika kimia perairan

Sebagai data dukung lainnya maka diamati pula beberapa parameter kualitas air

yaitu: Suhu, Kecerahan, Conductivity (DHL), pH, CO2, alkalinitas, TSS, TDS berdasarkan

metode APHA 1986 (Tabel 1).

Tabel 1. Parameter dan Metode Analisis Sampel Air

Parameter Satuan Metode dan peralatan

1. Suhu 0 C Insitu. Termometer

2. Kecerahan Cm Insitu. Piring sechi

3. DHL µS/ cm Insitu. SCT meter

4. pH pH unit Insitu. pH universal indicator

5. Karbondioksida mg/L Insitu,metode Winkler, titrimetri dengan NaOH

sebagai titrant

6. Oksigen terlarut mg/L Insitu,metode Winkler, titrimetri dengan larutan

thiosulfat sebagai titrant.

7. Alkalinitas mg/L Insitu, metode Winkler, titrimetri dengan larutam

H2SO4 sebagai titrant

9. TP µg/L Metode Vanadate molibdate,

Spectrophotometric

10. TN mg/L Metode Nessler, Spectrophoto metric.

11. TDS mg/L TDS meter

12. Klorofil µg/L Spectrophoto metric.

Sumber (Source): APHA 1986

Page 28: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

19

B. Dinamika Populasi.

Tabel 2. Metode Analisis Dinamika Populasi

Data / Parameter Metoda/Peralatan Penyajian/Analisa

Parameter Pertumbuhan Data release dan recapture tagging - VBGF

- Regresi analisis

Mortalitas Alami Length frequency, FISAT Empiris Pauliy, D

Mortalitas Penangkapan

(F) dan Total (Z)

Length frequency, FISAT Jones and Van

Zalinge analisis Plot

Tingkat eksploitasi (E) Length frequency, FISAT Pauliy, D

Pendugaan populasi Pelepasan dan penangkapankembali ikan bertanda

Petersen

C. Ruaya

Penelitian tentang ruaya ikan dilakukan percobaan penandaan (tagging experiment)

pada ikan untuk mengetahui pola ruaya dan pertumbuhannya di Rawa Pening. Sebelum

dilakukan percobaan, terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada masyarakat dan

nelayan di sekitar waduk Rawa Pening tentang hal hal yang berkaitan dengan penelitian

tersebut.

Alat atau bahan penandaan yang digunakan dengan menggunakan “Gun tags” dan

“TBA dan PDS” (Hoggarth, 1994). Bahan penandaan tusukan pada punggung ikan

diantara sirip keras (contoh pada gambar Lampiran1). Ikan bertanda dicatat nomornya,

ukuran ikan panjang (cm) dan berat (gram), dicatat tempat pelepasannya dan posisi

geografis (GPS) selanjutnya dilepas di perairan. Nelayan yang menemukan ikan bertanda

tersebut diwajibkan mencatat tanggal ditemukan, nomor tanda, tempat penangkapan,

ukuran ikan yang tertangkap (Lampiran 2), selanjutnya dilaporkan kepada tim peneliti saat

melakukan penelitian dilapangan atau kepada petugas dilapangan yang telah ditunjuk

sebagai pengumpul catatan dari nelayan. Tempat pelepasan ikan bertanda harus sama

dengan tempat tertangkapnya ikan tersebut, ukuran ikan harus mewakili dari ukuran kecil

sampai ke yang besar. Percobaan penandaan ikan harus mewakili saat musim kemarau dan

Page 29: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

20

musim penghujan. Monitoring ikan bertanda ini akan dilakukan terus dan dilanjutkan ke

tahun berikutnya.

3.3. Teknik pengumpulan data

Sampling dan observasi lapangan akan dilakukan sebanyak 4 kali yang mewakili

musim kemarau dan penghujan yaitu pada bulan April, Juni, September, Nopember 2013.

Penelitian bersifat survei lapangan dan studi kasus di Rawa Pening, Kabupaten Semarang

3.4. Analisis data

A. Analisis Fisika-Kimia Perairan

Data fisika-kimia perairan yang diperoleh selama survei lapangan akan ditabulasikan

kemudian diuraikan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, dan lain-lain.

B. Analisis Dinamika Populasi

a. Analisis Data Pertumbuhan Ikan

Pendugaan pertumbuhan berdasarkan persamaan Vont Batalanfy dalam Pauly

1984: Lt = L∞ ( 1- e -k( t – to ) )

Lt = Panjang ikan pada saat t (Cm)

L∞ = Panjang infinity (Cm).

k = Koefisien pertumbuhan.

t0 = Umur pada saat panjangnya = 0 Cm.

Dari percobaan penandaan ikan akan didapatkan nilai ∆L (perubahan ukuran,

selisih ukuran saat dilepas dan tertangkap kembali) dan ∆t (perubahan waktu, selang waktu

saat dilepas dan tertangkap kembali). Untuk mencari parameter pertumbuhan (L∞) dan k

dengan cara membuat analisis regresi ∆L/∆t = a + b.L’ (Gulland and Holt 1959 dalam

Spare 1992).

∆L/∆t = perubahan ukuran/ perubahan waktu.

L’ = ukuran rata rata panjang antara saat dilepas dan tertangkap kembali.

Besarnya koefisien pertumbuhan yaitu K = -b, sedangkan L∞ = -a/b, besarnya t0

diduga berdasarkan persamaan empiris Pauly, 1984:

Log (-t0) = - 0,3922-0,2752 Log L ∞ - 1,038 Log K.

b. Mortalitas dan Tingkat eksploitasi penangkapan.

Berdasarkan data contoh frekuensi ukuran panjang yang di dapat dari bulan ke

bulan dengan bantuan program ELEFAN dalam paket program FISAT II (Gayanilo et al,

1996), contoh ikan diambil dari alat non selektif yaitu beranjang (lift net). Parameter

Page 30: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

21

mortalitas penangkapan total ( Z) diduga dengan metoda Jones and Van Zalinge dalam

Spare and Venema (1992) yang berdasarkan basis kelompok ukuran panjang dan

parameter pertumbuhan yang telah didapatkan, dikerjakan dengan bantuan paket program

FISAT II. Metode tersebut menggunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Log C (L , L) = a +Z/K * Log (L - L)

Z/K = b (sudut regresi)

Keterangan:

1. C (L , L) = Hasil tangkapan kumulatif pada ukuran panjang L cm

2. L = panjang infiniti, K = konstanta percepatan pertumbuhan, Z = parameter

mortalitas total.

Pendugaan parameter mortalitas alami ( M ) berdasarkan persamaan empiris Pauly,

(1984) yaitu: Log ( M) = - 0, 0152 – 0,2790 Log (L ) + 0,6543 Log ( K ) + 0, 4634 Log (

T), rata rata suhu perairan pada lokasi penelitian. Sedangkan parameter mortalitas

penangkapan ( F ) = Z – M dan laju penangkapan E = F/ Z.

c. Analisis Pendugaan Populasi

Pendugaan populasi dilakukan dengan mengguakan metode Petersen, metode ini

merupakan metode sensus tunggal dengan cara melaskan ikan bertanda dan menangkap

kembali. Sebelum dilakukan percobaan, terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada

Masyarakat di sekitar tentang hal hal yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Alat

atau bahan penandaan yang digunakan dengan menggunakan “T. tags” dan “PDS Tags”

(Hoggarth, 1994). Bahan penandaan dimasukan ke ikan pada punggungnya. Ikan bertanda

dicatat nomornya, ukuran ikan panjang (cm) dan berat (gram), dicatat tempat pelepasannya

dan posisi geografis (GPS) selanjutnya dilepas di perairan (Lampiran 1 dan 2). Nelayan

yang menemukan ikan bertanda tersebut diwajibkan mencatat jenis ikan, nomor tanda,

tempat penangkapan, ukuran ikan yang tertangkap, selanjutnya dilaporkan kepada tim

peneliti saat melakukan penelitian dilapangan.

Hasil tangkapan ikan dari Nelayan ada yang bertanda dan ada yang tidak ada

tandanya. Berdasarkan metode Petersen maka populasi ikan dapat dihitung sebagai berikut

(Effedie 1992) :

Page 31: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

22

MxCN = ______

RKeterangan:

N = Popuasi ikan yang akan di hitung

M = Jumlah ikan bertanda yang dilepas keperairan

C = Jumlah ikan yang tertangkap (tidak bertanda dan bertanda)

R = Ikan bertanda tertangkap kembali.

C. Analisis Ruaya

Data yang diperoleh dari hasil monitoring ikan bertanda yang tertangkap kembali

(recapture) akan ditabulasi, diuraikan secara deskriptif dan dibuat peta ruaya.

Page 32: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Daerah.

Rawa Pening terletak di Kabupaten Semarang Jawa Tengah, mempunyai luas 2.020

ha. Perairan Rawa Pening berbatasan dengan empat kecamatan yaitu Ambarawa, Tuntang,

Bawen dan Banyubiru. Rawa Pening merupakan tipe perairan danau yang di bendung

untuk keperluan pembangkit tenaga listrik dan irigasi pertanian. Sekitar 19 sungai

bermuara di Rawa Pening dan 1 sungai yang menjadi outletnya yaitu sungai Tuntang.

Debit air yang banyak menjadikan Rawa Pening sebagai irigasi untuk pertanian, pemutar

turbin PLN, perikanan dan wisata air (Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang,

2007). Danau Rawapening terletak pada Astronomi 704‘ LS - 7030‘ LS dan 1100 24‘46‘‘

BT – 110049‘06‘‘ BT, dan berada di ketinggian antara 455 – 465 meter di atas permukaan

laut (dpl) serta dikelilingi oleh tiga Gunung: Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Letak

Danau ini strategis karena berada di tepian jalan raya Nasional Semarang - Solo dan

Semarang – Yogyakarta, serta berada di jalan antar Ambarawa – Kota Salatiga.

Rawa Pening merupakan danau semi alami yang terbentuk setelah pembangunan

bendungan di sungai Tuntang antara tahun 1912-1916 pada tanah gambut yang berawa-

rawa. Luasan danau menjadi bertambah setelah dibangun untuk yang ke dua pada tahun

1939, selanjutnya diperbaiki pada tahun 1962 dan 1966 dengan luas maksimum 2.500 Ha.

Kapasitas air danau berkisar antara 25 juta m3- 65 juta m3 yang banyak digunakan untuk

kebutuhan irigasi sawah, pembangkit tenaga listrik, perikanan, kebutuhan rumah tangga

dan wisata (Guritno,2003). Luas dan kapasitas air danau semakin berkurang akibat sungai-

sungai yang bermuara ke danau membawa endapan lumpur dan materi organik sehingga

menyebabkan pendangkalan di dasar danau. Pendangkalan tersebut mendukung

pertumbuhan Hydrilla verticillata karena penetrasi cahaya matahari sampai ke dasar

danau.

Page 33: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

24

Gambar 2. Gambaran umum Rawa Pening, sebagian besar tertutupoleh tanaman air

Danau Rawa Pening merupakan daerah yang dikelilingi lahan pertanian berupa

sawah, Pada setiap musim penghujan dan kemarau sawah tersebut selalu dimanfaatkan

petani untuk ditanami berbagai macam tanaman pertanian seperti padi. Untuk

memaksimalkan produksi padi dari serangan hama pertanian, banyak petani di sekitar

perairan ini menggunakan pestisida sebagai salah satu upaya pemberantasannya.

Keberadaan pestisida di lingkungan pertanian memang sangat efektif membantu petani

dalam pemberantasan hama. Peredaran pestisida yang mudah didapat dan tidak terkontrol

penjualannya memudahkan petani bebas memilih berbagai macam pestisida yang di

butuhkan. Pestisida adalah bahan kimia yang mencakup bahan-bahan beracun yang

berfungsi mengendalikan hama. Racun dalam pestisida dapat membunuh organisme

sasaran, dengan cara masuk ke dalam tubuh organism secara fisis/ kontaminasi secara

langsung melalui mulut yang kemudian menghambat proses metabolisme. Pada

konsentrasi sublethal dampak yang ditimbulkan antara lain perubahan fisiologi organisme,

tingkah laku organisme yang berbeda dari kondisi normal, serta kerusakan organ

organisme ( Djojosumarto, 2008).

Page 34: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

25

Gambar 3. Pemanfaatan Eceng Gondok untuk kerajinan

Kegiatan perikanan meliputi kegiatan penangkapan ikan dan budidaya ikan.

Kelompok nelayan di perairan Rawa Pening ada 46 kelompok, masing masing kelompok

mempunyai anggota antara 15 – 150 orang, jumlah nelayan . Di Kecamatan Ambarawa ada

11 kelompok, Bawen 5 kelompok, Banyubiru 12 kelompok, Tuntang 18 kelompok.

Kelompok nelayan ini tergabung dalam GAPOKYAN, mempunyai jadwal pertemuan rutin

1-3 bulan sekali. Pertemuan semacam ini dapat digunakan oleh petugas perikanan untuk

melakukan pembinaan.

Gambar 4. Budidaya Ikan dengan Keramba Jaring Apung

Page 35: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

26

Gambar 5. Alat Tangkap Beranjang

Produksi hasil tangkapan ikan di Rawa Pening berkisar antara 1.042 ton – 1.134

ton/tahun. Hasil tangkapan didominansi oleh ikan Nila, Mujair, Wader dan udang air

tawar. Jenis alat tangkap yang digunakan yaitu Jaring, Bubu, Pancing, Branjang. Kegiatan

penagkapan ikan di Rawa Pening telah diatur oleh Perda Kabupaten Semarang Nomor 25

tahun 2001. Alat tangkap yang diatur dalam Perda tersebut antara lain: Alat Beranjang

Kerap, Jala, Jaring. Kegiatan budidaya ikan di Rawa Pening berupa pemeliharaan ikan

dalam keremba jaring apung. Menurut perda Nomor 25 tahun 2001 luas maksimal lahan

yang dapat diusahakan oleh per orangan atau kelompok yaitu 400 m2, luas lahan yang

diusahakan oleh badan maksimal yaitu 1.500 m2, Jumlah kelompok pembudidaya ikan ada

124 kelompok terdiri dari 2.193 orang. Jenis ikan yang dibudidayakan yaitu ikan Nila,

Karper dan Lele.

4.2. Hasil Tahun 2012.

Data dan informasi tentang keanekaragaman bentos dan plankton, dapat

disimpulkan perairan Rawa Pening mempunyai keanekaragaman bentos dan

plankton yang rendah.

Data dan informasi tentang kualitas perairan, dapat disimpulkan bahwa perairan

rawa pening mempunyai kualitas perairan kurang baik dan sudah dalam kondisi

kesuburan sedang sampai tinggi

Page 36: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

27

Data dan informasi tentang biologi ikan Nila, Melem dan Gabus. Ikan Nila dan

Melem termasuk ikan herbivora pemakan tumbuhan dan plankton, dapat memijah

sepanjang tahun. Ikan Nila menyebar disemua tipe perairan Rawa Pening, sedang

Ikan Melem banyak di daerah inlet. Ikan Gabus termasuk ikan karnivora, hampir

menyebar di semua tipe perairan.

Data dan informasi tentang ruaya dan pertumbuhan ikan Nila (L∞ = 30, k = 0,6)

Data dan informasi tentang populasi ikan Nila = 1.529 ton.

4.3. Kualitas Air

4.3.1. Kecerahan dan Kekeruhan.

Berdasarkan data pada Lampiran 1 -4 bahwa; nilai kecerahan perairan Rawa Pening

sangat rendah, berkisar antara 27 – 102 cm, kecerhan terendah ada di inlet sungai torong

dan tertinggi di daerah tengah yang tidak banyak eceng gondok. Inlet sungai torong

banyak membawa sedimen dari hulu sungai sehingga perairan menjadi keruh. Daerah

tengah yang jauh dari pengaruh daratan umumnya mempunyai kecerahan yang tinggi,

apalagi tidak banyak tumbuhan air.

Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan menurut banyaknya

cahaya yang diserap dan dipencarkan oleh bahan bahan yang terdapat dalam air. Nilai

kekeruhan di Rawa Pening berkisar antra 2 – 48 NTU, nilai terttinggi di inlet Kedung

Ringin 48 NTU dan di inlet Ngaglik 40 NTU (Lampiran1), inlet tersebut kecil dan banyak

dipengaruhi oleh limbah pertanian di sekitarnya. Kekeruhan pada perairan tergenang

seperti Rawa Pening lebih banyak disebabkan oleh bahan tersuspensi berupa koloid dan

partikel halus. Nilai kekeruhan juga menunjukkan banyaknya partikel anorganik dari hasil

erosi dan juga dari bahan organik yang terlarut bisa berasal dari limbah budidaya ikan

maupun limbah rumah tangga.

Kekeruhan yang tinggi dapat menyebabkan terganggunya sistem osmoregulasi

seperti pernafasan dan daya lihat organisme akuatik, serta dapat menghambat penetrasi

cahaya ke dalam air. Peningkatan kekeruhan 25 NTU di perairan yang dangkal seperti

pada inlet Keduang dapat mengakibatkan berkurangnya produktivitas primer sebanyak 13

– 50 %. Peningkatan kekeruhan 5 NTU di perairan tergenang seperti Waduk Gajah

Mungkur dapat mengurangi produktivitas primer sebanyak 75 % (Effendi, 2000).

4.3.4. Oksigen.

Kedalaman pada stasiun pengamatan berkisar antara 1,5 – 7 m. Semakin ke dasar

perairan kandungan oksigen semakin rendah, hal tersebut disebabkan karena dasar perairan

banyak banhan organik yang membusuk mereduksi oksigen. Lapisan air bagian dasar yang

Page 37: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

28

banyak bahan organik dan kandungan oksigen rendah, suatu saat akan membahayakan, bila

terjadi upwelling maka akan mematikan ikan (Gambar 6).

Kandungan oksigen pada lapisan permukaan pada semua lokasi nilainya lebih besar

3 mg/L (Lampiran 1-4), dengan demikian kandungan oksigen pada lapisan permukaan

perairan Rawa Pening masih bisa memenuhi syarat minimal kebutuhan ikan. Bila

kandungan oksigen minimal 3 mg/L maka ikan dapat tumbuh, namun bila kandungan

oksigen kurang 3 mg/L hingga 2 mg/L maka ikan masih dapat bertahan hidup namun

pertumbuhannya terganggu, sedangkan bila kurang dari 2 mg/L dapat menyebabkan

kematian bagi ikan (Boyd, 1988). Kandungan oksigen terlarut (DO) di perairan merupakan

parameter yang sangat penting untuk organisme air terutama ikan. Pernafasan oleh ikan

memerlukan oksigen yang cukup untuk proses pembakaran yang akan menghasilkan

energi. Oksigen di perairan selain diperlukan oleh organisme air juga diperlukan dalam

proses dekomposisi bahan organik menjadi bahan anorganik. Sumber oksigen di perairan

berasal dari hasil proses fotosintesa tumbuhan air terutama oleh fitoplankton, juga dari

difusi oksigen dari atmosfer (Effendi, 2000).

Gambar 6, mempelihatkan bahwa kandungan oksigen pada semua lokasi penelitian

semakin ke arah dasar perairan semakin menurun, hal tersebut disebabkan semakin ke arah

dasar perairan aktivitas fotosintesa semakin mengecil, di dasar perairan pada umumnya

juga banyak bahan organik yang mengendap dan membusuk sehingga mereduksi oksigen.

Perairan yang ada pemanenan eceng gondok, dekat KJA dan inlet torong pada kedalaman

kurang dari 2 m kandungan oksigen kurang dari 3 mg/L, bahkan di inlet Torong pada

kedalaman 1 m sudah mendekati nol. Lokasi dekat KJA banyak sisa pakan dan kotoran

ikan yang lepas ke perairan mengndap di dasar perairan, sehingga kandungan oksigen di

lapisan dasar rendah. Pemanenan eceng gondok yang sisanya juga dibuang ke perairan

akan membusuk mengndap di dasar perairan dan menyebabkan kandungan oksigen pada

lapisan dasar perairan rendah. Inlet Torong, sangat keruh dan banyak limbah dari hulu

sungai menuju muara torong, mengendap di dasar perairan sehingga kandungan oksigen di

lapisan perairan rendah.

Page 38: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

29

Gambar 6. Grafik kadar oksigen berdasarkan kedalaman di Rawa Pening

05

1015

20

0. 1. 2..

3..

4..

5..

(m)

Oks

igen

(mg/

L)

KJA,LIPI Puteran KJA BejalenInlet Torong Inlet Muncul TengahPemanenan EG Pemanenan EG2 Puteran 2

4.3.5. Suhu.

Suhu merupakan salah satu faktor fisika perairan yang penting bagi proses

metabolisme organisme air. Perubahan suhu yang ekstrim dan mendadak akan

nenyebabkan stres bagi organisme air bahkan dapat menyebabkan kematian. Suhu sangat

dipengaruhi oleh perubahan musim, wilayah, ketinggian tempat, kedalaman air, waktu

pengukuran (Effendi, 2000).

Suhu perairan di Rawa Pening berkisar antara 26 - 31 0C (Lampiran 1-4). Suhu dapat

mempengaruhi metabolisme dan respirasi ikan, peningkatan suhu akan mempengaruhi

konsumsi oksigen bagi ikan. Bila suhu perairan tinggi dan kadar oksigen rendah maka

akan menimbulkan permasalahan bagi ikan terutama ikan pada KJA yang terkurung,

karena peningkatan konsumsi oksigen oleh ikan tidak diimbangi dengan ketersediaan

oksigen di perairan (Haslam, 1995). Suhu yang optimum bagi budidaya ikan Nila

(Oreochromis niloticus) pada KJA yaitu atara 26 – 280 C (Schmittou, 1991). Pada saat

suhu tinggi di atas 300C, maka konsumsi oksigen ikan meningkat.

Page 39: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

30

Ada kecenderungan semakin ke arah dasar maka suhu semakin menurun

(Gambar 7). Apa bila suhu permukaan lebih rendah dari bagian dasar perairan maka massa

air di permukaan akan lebih berat, dapat menyebabkan perputaran air dari atas ke bawah

dan dari bawah ke atas (Upwelling). Perputaran air tersebut akan membawa akibat

teraduknya bahan organik di dasar perairan yang banyak gas beracun seperti H2S, NH3

dan CO2, sehingga dapat menyebabkan kematian ikan terutama yang ada pada KJA karena

tidak dapat meloloskan diri. Peristiwa Upwelling dapat terjadi apabila ada hujan lebat yang

lama sehingga lapisan perairan permukaan turun ke bawah.

Gambar 7. Grafik Suhu berdasarkan kedalaman di Rawa Pening

4.3.6. Total Fosfor (TP).

Kandungan total P berkisan antara 0,03 – 1, 6 mg/L, hal tersebut menunjukkan

perairan dengan kesuburan tinggi (eotrofik) Menurut Novotny dan Olem (1994); perairan

oligotrofik (kesuburan rendah) bila kandungan total fosfor kurang dari 10 μg/L, mesotrofik

(kesuburan sedang) bila kandungan fosfor total antara 10 – 35 μg/L, eutrofik (kesuburan

tinggi) bila kandungan fosfor total lebih dari 35 – 100 μg/L, hipertrofik bila kandungan

fosfor total > 100 μg/L. Sumber fosfor secara alami sangat sedikit, sehingga fosfor

Page 40: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

31

merupakan faktor pembatas bagi kesuburan perairan, apa bila kadar fosfor diperairan tinggi

merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik. Sumber pencemaran bahan

organik di Rawa Pening yaitu sisa buangan pemanenan eceng gondok, budidaya ikan pada

KJA, rumah tangga dan pertanian. Keberadaan fosfor yang tinggi di perairan dapat

menstimulir pertumbuhan fitoplankton, selanjutnya dapat menghambat penetrasi sinar

matahari masuk ke perairan sehingga tidak menguntungkan bagi ekosistem perairan. Salah

satu penyebab berkembangnya eceng gondok di Rawa Pening yaitu tingginya kandungan

fosfor. Eceng gondok sudah menutup perairan sekitar 60 % dari luasan perairan.

4.3.7. Total nitrogen (T N).

Kandungan total nitrogen di perairan Rawa Pening berkisar antara 0,19-0,6mg/L

(Lampiran 1-4). Menurut Novotny dan Olem (1994); perairan oligotrofik bila kandungan

total N < 0,2 mg/L, mesotrofik bila kandungan total N antara 0,2- 0,5 mg/L, eutrofik bila

kandungan total N > 0,5mg/L. Perairan Rawa Pening berdasarkan pada kandungan total

nitrogen, secara umum sudah masuk katagori perairan mesotrofik (kesuburan sedang)

sampai dengan eutrofik (kesuburan tinggi. Keberadaan nitrogen yang berlebihan di

perairan dapat menimbulkan pencemaran, kandungan nitrogen yang tinggi dapat diebabkan

karena limbah organik. Sumber nitrogen di perairan banyak yaitu bisa dari atmosfir, bahan

anorganik dan organik yang masuk ke perairan.

4.3.8. Klorofil.

Klorofil merupakan zat hijau daun yang sangat berperan dalam proses fotosintesis, di

perairan yang mempunyai klorofil adalah fitoplankton. Banyaknya nilai klorofil

bergantung pada banyaknya fitoplankton di perairan, dan banyaknya fitoplankton sangat

ditentukan oleh kandungan nutrien di perairan terutama fosfor. Kandungan total klorofil-a

di perairan Rawa Pening berkisar antara 10 -174 μg/L (Lampiran 1-4). Menurut Novotny

dan Olem (1994); perairan oligotrofik bila kandungan klorofil < 4 μg/L, mesotrofik bila

kandungan klorofil antara 4-10 μg/L, eutrofik bila kandungan klorofil >10 μg/L. Menurut

kandungan klorofil, secara umum perairan Waduk Gajah Mungkur sudah masuk katagori

perairan eutrofik (kesuburan tinggi). Kandungan klorofil yang tinggi tersebut dikarenakan

jumlah fitoplankton sudah cukup tinggi yang disebabkan karena adanya pengkayaan unsur

hara (eutrofikasi) terutama unsur fosfor di perairan (Utomo et al., 2010).

4.3.9. Karbondioksid (CO2)

Sumber karbondioksida di perairan dapat berasal dari hasil respirasi organisme

perairan dan hasil dekomposisi bahan organik. Saat siang hari di lapisan permukaan

perairan kadar karbon dioksida sangat rendah bahkan bisa mencapai 0 mg/L, hal tersebut

Page 41: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

32

disebabkan pada siang hari aktivitas fotosintesa oleh fitoplankton sangat intensif banyak

memerlukan karbondioksida, sedangkan sebaliknya saat malam hari kadar karbon dioksida

relatip lebih tinggi (lampiran 1-4).

Keberadaan karbon dioksida di perairan diperlukan oleh fitoplankton untuk proses

fotosintesa, namun dalam jumlah yang besar maka keberadaan karbondioksida di perairan

bersifat racun, bila kandungan karbon dioksida yang diserap ke dalam darah ikan

terlampau banyak maka daya serap haemoglobine terhadap oksigen akan menurun. Kadar

karbondioksida di perairan sangat dipengaruhi oleh bahan organik dan kadar oksigen di

perairan. Bila kandungan oksigen rendah maka pada umumnya kandungan karbondioksid

akan tinggi, dan akan terjadi sebaliknya. Karbondioksid akan menghambat pernafasan

organisme air terutama bila kandungan oksigen rendah (DO<2 mg/L), pada kondisi

demikian maka ikan akan keracunan karbondioksida, daya serap oksigen oleh hemoglobin

akan menurun (methemoglobinemia) (Marganof, 2007). Kadar karbondioksid melebihi 10

mg/L diikuti dengan kadar oksigen yang rendah maka ikan akan stres dan dapat

membahayakan kehidupan ikan (Boyd, 1988). Kadar karbondioksida pada lapisan

permukaan nilainya kurang dari 10 mg/L.

4.3.10. Total alkalinitas dan pH.

Alkalinitas merupakan gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau

kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH. Alkalinitas dihasilkan dari

karbondioksida dan batuan karbonat, kalsium karbonat (CaCO3) merupakan sumber nilai

alkalinitas dan kesadahan di air tawar. Dari hasil pemeriksaan parameter fisika-kimia

perairan, didapatkan bahwa kandungan total alkalinitas dan pH yaitu kisaran nilai pH

antara 5,5 – 8,8, kisaran nilai alkalinitas antara 17- 85 mg/L. (Lampiran 1). Perairan

kadang nilai pH rendah dibawah 6, hal tersebut disebabkan karena bahan organik yang

membusuk menyebabkan perairan menjadi asam. Sebagian besar organisme air tawar

hidup dengan baik pada kisaran pH 7 – 8,5 (Novotny dan Olem, 994).

Nilai alkalinitas perairan yang melebihi 40 mg/L termasuk perairan yang sadah (hard

water), sedangkan perairan dengan nilai alkalinitas kurang dari 40 mg/L disebut perairan

lunak (soft water) (Boyd, 1988). Secara tidak langsung nilai alkalinitas berhubungan erat

dengan kehidupan ikan yaitu bila perairan mempunyai alkilinitas yang relatif tinggi maka

perairan tersebut tidak akan banyak mengalami perubahan pH yang drastis karena

alkalinitas merupakan penyangga terhadap perubahan pH, bila pH tidak banyak mengalami

perubahan maka kehidupan ikan tidak banyak mengalami stres (Effendi, 2000). Sedangkan

Page 42: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

33

perairan Rawa Pening termasuk perairan yang banyak mengalami perubahan pH dan

perubahan alkalinitas.

4.3.11. Total Disssolved Solid (TDS) dan Total Suspended Solid (TSS).

Padatan terlarut total (TDS) adalah bahan terlarut berupa senyawa kimia dan bahan

lainnya yang tidak tersaring oleh kertas saring berdiameter 0,45 μm, penyebab TDS

biasanya adalah bahan anorganik berupa ion. Nilai TDS di Rawa Pening berkisar antara

100 – 121 mg/L. TDS dapat bersumber dari antropogenic yaitu pencemaran bahan

organik, bisa dari limbah rumah tangga ataupun KJA (Effendi, 2000).

TSS adalah bahan-bahan tersuspensi, terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad

jasad renik. Penyebab utama TSS adalah erosi tanah yang terbawa ke badan air. Nilai TSS

cenderung lebih tinggi saat musim penghujan dari pada saat musim kemarau, hal tersebut

disebabkan karena saat musim penghujan banyak materi dari hasil erosi. Nilai TSS di

Rawa Pening berkisar antara 2 – 16 mg/L (Lampiran 1-4).Nilai TSS pada satsiun dekat

inlet cenderung lebih tentinggi bila dibanding stasiun lain, hal tersebut merupakan indikasi

bahwa daerah inlet banyak membawa materi hasil erosi dari daerah huluan.

4.4. Ruaya Ikan.

Selama penelitian telah dilepaskan ikan Gabus sebanyak 90, ikan Melem sebanyak

259 ekor, Nila 365 ekor. Ikan bertanda yang tertangkap lagi oleh nelayan ada ikan Melem

sebanyak 6 ekor, ikan Gabus sebanyak 4 ekor, ikan nila 40 ekor. Pelepasan ikan Gabus dan

Melem di perairan Bejalen, Kampung Rawa,Tuntang, Kesongo. Ikan Melem cenderung

beruaya ke tepi mencari air yang mengalir seperti inlet dan outlet. Ikan Gabus cenderung

beruaya ke tepi mencari perairan yang dangkal. Pelepasan ikan Nila sekitar perairan

Rowoboni, Puteran, Kebundowo, dan Selumbu. Pelepasan ikan Nila di sekitar daerah

Rowo Boni, Bayny Biru, Bukit Cinta. Arah ruaya ikan Nila menyebar ke berbagai penjuru,

ada yang ke tengah dan ada yang ke tepi.

Ikan Melem tertangkap kembali dalam selang waktu 19 – 98 hari, jarak ruaya 500 –

1000 m. Ikan Gabus tertangkap kembali dalam selang waktu 7- 29 hari, jarak ruaya 500 –

1000 m. Ikan Nila dalam selang waktu 9 – 65 hari ikan beruaya sejauh 800 m hingga

4200 m dari lokasi pelepasan ikan bertanda. Arah ruaya menyebar ada yang ke arah barat,

ke arah timur, ke arah selatan dari tempat pelepasannya. Ikan mulai menyebar ke lokasi

lebih tengah dan juga ke tepi hingga mencapai inlet sungai Torong, inlet sungai

Muncul.(Gambar 8).

Page 43: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

34

Ikan bertanda saat musim penghujan lebih banyak tertangkap dari pada saat musim

kemarau, hal ini disebabkan saat musim penghujan ikan lebih menyebar ke seluruh bagian

perairan hingga ke tepi. Dan bergerak mengikuti volumen air yang meningkat keseluruh

bagian perairan. Ikan tertangkap oleh nelayan jauh dari tempat pelepasan. Ikan bertanda

yang masuk ke zona suaka dan ikan yang lain yang berada dalam zona suaka juga akan

keluar kembali mengikuti penyebaran volumen air yang meningkat. Hal ini berarti bahwa

dengan adanya daerah yang dilindungi di Waduk Rawa Pening mempunyai arti penting

bagi peningkatan produksi perikanan tangkap di daerah sekitarnya, untuk ketersediaan stok

calon induk. Ikan yang ada di daerah perlindungan dapat merupakan cadangan produksi

ikan dan dapat menyumbangkan produksi ikan di daerah sekitarnya.

Pada saat hujan maka air baru masuk dari inlet ke waduk membawa air baru yang

banyak membawa nutrisi dan pakan alami, hal ini merangsang ikan untuk mencari air baru.

Daerah yang ditetapkan sebagai zona suaka yang berada di tengah perairan di depan muara

sungai atau inlet waduk mempunyai peran penting untuk tempat pemijahan ikan terutama

saat musim penghujan. Hal ini menjadi salah satu yang menyebabkan ikan Nila dapat

berkembang biak di waduk Rawa Pening adalah tersedianya daerah pemijahan dan tempat

banyak tersedia makanan alami. Selain itu jika daerah yang ditetapkan sebagai suaka di

pertahankan akan menjadi daerah feeding ground yang merupakan daerah stok calon induk

untuk perkembangbiakan selanjutnya.

Page 44: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

35

Gambar 8 Peta Ruaya Ikan di Rawa Pening

Keterangan:

Ruaya ikan Gabus:

Ruaya ikan Melem:

Ruaya ikan Nila :

4.5. Pertumbuhan dan Mortalitas.

Ikan Gabus merupakan contoh ikan yang berukuran besar, ikan Nila merupakan

contoh ikan berukuran sedang dan Melem contoh ikan berukuran kecil. Berdasarkan

analisis pertumbuhan dengan FISAT II didapatkan parameter pertumbuhan ikan Gabus:

panjang maksimal (L) = 66 cm, percepatan pertumbuhan (K) = 1,1/th, mortalitas total (Z)

= 3,162/th , mortaitas alam (M) = 1,52/th, mirtalitas penangkapan (F) = (Z-M) =1,64, laju

penangkapan (E) = F/Z = 0,52. Hasil analisis parameter pertembuhan Ikan Nila didapatkan

(L) = 35cm, percepatan pertumbuhan (K) = 1,5/th, mortalitas total (Z) = 3,081/th ,

mortaitas alam (M) = 2,19/th, mirtalitas penangkapan (F)= (Z-M) =0,891, laju

penangkapan (E) = F/Z = 0,26. Sedangkan hasil analisis parameter pertembuhan Ikan

Page 45: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

36

Melem didapatkan (L) = 25 cm, percepatan pertumbuhan (K) = 1,6/th, mortalitas total

(Z) = 3,378/th , mortaitas alam (M) = 2,501 /th, mirtalitas penangkapan (F)= (Z-M)

=0,878, laju penangkapan (E) = F/Z = 0,26

Ikan Gabus contoh ikan ukuran besar, nilai F (mortalitas penangkapan) lebih tinggi.

Ikan yang berukuran besar cenderung tidak akan lolos dari alat tangkap, ikan gabus

mempunyai ukuran kepala yang besar dapat tertangkap oleh berbagai macam alat tangkap.

Ikan Nila dan Ikan Melem merupakan contoh ikan berukuran sedang dan kecil, nilai

mortalitas penangkapan (F) kecil namun mortalitas alami (M) lebih besar. Sedangkan ikan

berukuran kecil akan banyak lolos dari alat tangkap, apa lagi ikan Melem yang bentuknya

pipih mudah lolos dari alat tangkap beranjang dan jarring gill net ukuran >2 inch yang

banyak beroperasi di perairan Rawa Pening. Ikan berukuran kecil melakukan reproduksi

lebih dari satu kali dalam satu tahun dan mempunyai fekunditas yang tinggi. Namun ikan

kecil terutama melem mempunyai nilai mortalitas alami yang besar, ikan berukuran kecil

kurang tahan terhadap perubahan lingkungan. Khusus ikan melem hidupnya di perairan

yang mengalir, airnya relatif jernih, air tidak asam. Lingkungan perairan Rawa Pening

sudah banyak mengalami perubahan kualitas airnya jelek, airnya keruh, asam, banyak

pendangkalan sehingga menyebabkan mortalitas alami lebih besar dan populasi ikan

terutama ikan melem berkurang.

Tabel 3 Pertumbuhan dan Mortalitas

Jenis Ikan (L) K Z M F E

Gabus (Channa striata) 66 1,1 3,162 1,52 1,64 0,52

Nila (Oreochromis. niloticus) 35 1,5 3,081 2,19 0,891 0,26

Melem (Ostiechilus hasselti) 25 1.6 3,378 2,501 0,878 0,26

Page 46: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

37

A.Pertumbuhan dan mortalitas Ikan Gabus

Tabel 4 Frekuensi Panjang Ikan Gabus

Gambar 9 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy terhadap frekuensi panjang totalikan Gabus (C. striata)

Page 47: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

38

Gambar 10. Analisis parameter mortalitas (Z) ikan Gabus ( C. striatus )

Gambar 11. Analisis parameter mortalitas alami (M) ikan Gabus ( C. striatus),berdasarkan persamaan empiris Pauly.

Page 48: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

39

B. Pertumbuhan dan mortalitas Ikan Nila.

Tabel 5 Frekuensi Panjang Ikan Nila

Gambar 12. Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy terhadap frekuensi panjang totalikan Nila

Page 49: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

40

Gambar 13. Analisis parameter mortalitas (Z) ikan Nila

Gambar 14. Analisis parameter mortalitas alami (M) ikan Nila berdasarkanpersamaan empiris Pauly

Page 50: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

41

Tabel 6 Frekuensi Panjang Ikan Melem (O. hasselti)

Gambar 15. Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy terhadap frekuensi panjang totalikan Melem (O. hasselti)

Page 51: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

42

Gambar 16. Analisis parameter mortalitas (Z) ikan Melem (O.hasselti)

Gambar 17. Analisis parameter mortalitas alami (M) ikan Melem berdasarkanpersamaan empiris Pauly

Page 52: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

43

4.6. Kegiatan Penangkapan ikan

Perikanan tangkap mempunyai peran penting di Rawa Pening, merupakan mata

pencaharian nelayan di sekitar Danau Rawa Pening. Produksi perikanan tangkap di rawa

pening 1000-1200 ton/tahun, jumlah nelayan ada 1650 RTP. Alat tangkap utama yang

digunakan untuk menangkap ikan di rawa pening yaitu Beranjang (lift net), Jaring (gill

net), Jala (Cast Net), Pancing (hook line), Rawai (Long line), Seser udang (scop net), Seser

Remis (scop net) Kere/Midi (Active Barrier, with FAD), Ngetrol (Active Seine, no FAD),

Jaring Ecek (Seine, with FAD), Wuwu (Pot traps), Kicir (Pot traps)

a). Alat tngkap Beranjang (lift net)

Alat tangkap utama terbuat dari waring (nilon), mesh size 2,5 inch , bentuk persegi

ukuran 8 m x 8 m sampai dengan 12,5 m x 12,5 m. Alat bantu berupa tiang bambu (Antro)

sebagai tempat bergantungnya baranjang dengan dibantu tali (tali brabutan), . Empat tiang

brabutan satu sama lain dihubungkan oleh bambu mendatar (Klakaran) sehingga

membentuk bangunan persegi. Masing masing antro dipasang kerekan untuk tempat tali

brabutan tempat berenjang bergantung. Gubuk, bangunan rumah kecil terbuat dari bambu

ukuran 2,5 m x 2,5 m untuk tempat pemilik beranrjang menjaga alat dan megoperasikan

alat saat mengambil hasil. Ontel, fungsinya untuk mengangkat beranjang dengan cara

memutar ontel yang dihubungkan dengan tali (tali pengerat) ke tali beranjang (brabut),

setelah ontel diputar maka benjang akan terangkat. Setelah beranjang terangkat maka ikan

diambil dengan cerok (Lampiran 8).

Hasil tangkapan Beranjang 4- 7 kg/hari; komposisi hasil tangkapan Beranjang yaitu

Mujair, lohan Redevil, Wader, Gabus. Hasil tangkapan Beranjang didominansi oleh Mujair

yang mmencapai 70 %. Penangkapan dengan Beranjang umumnya dilakukan di Tengah

Danau pada kedalaman 3- 5 m, disekitar beranjang banyak tumbuhan eceng gondok. Hasil

tangkapan pada saat musim penghujan umumnya akan lebih banyak dari pada musim

kemarau.

b). Alat tangkap Kere/Midi (Avtive Barrier, with FAD)

Alat tangkap ini terbuat dari bilah bambu yang dianyam. Ukuran satu set kere

panjang 15 m , tinggi 1,5 m, jarak natar anyaman 0,5 cm. Penangkapan ikan dengan kere

memerlukan empat set kere, dioperasikan pada perairan dangkal 1- 1,5 m, pada perairan

yang banyak tumbuhan air eceng gondok. Prinsip cara operasional alat tangkap kere yaitu

mengurung ikan, menggiring dan menangkap. Alat tangkap kere dipasang melingkar pada

Page 53: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

44

perairan yang banyak eceng gondok dengan tujuan mengurung ikan yang bersembunyi di

eceng gondok, kemudian eceng gondok dikeluarkan dari area lingkaran alat kere, area

lingkaran alat tangkap kere diperkecil, setelah area lingkaran kere mengecil kurang lebih

diameter lingkaran tinggal 2 m maka ikan yang ada dalam lingkaran area tersebut diambil

dengan cerok (Lampiran 8).

Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap Kere di Rawa Pening hanya nelayan di

Desa Kesongo. Jumlah nelayan yang ikut dalam operasional sebaanyak 6 – 15 orang.

Hasil tangkapan 14 – 35 kg/hari; komposisi hasil tangkapan yaitu Mujair (22 %), Gabus

(25 %), Wader (40 %), lain lain 13 % (Sepat, Pisau/Putak, Grass Carp). Berdasarkan hasil

wawancara dengan nelayan bahwa hasil tangkapan dengan alat tangkap kere semakin lama

semakin menurun, sepuluh tahun yang lalu hasil tangkapan kere bisa mencapai 50 kg/hari

dan didominansi oleh wader ijo (melem).

c). Jaring Ecek (Active Seine, with FAD)

Alat utama terbuat dari jaring nilon, mesh size 2 inch, panjang 200 m, tinggi 2 m.

Alat tangkap dioperasikan pada perairan yang dangkal antara 1,5 - 2 m dan banyak

tanaman air seperti eceng gondok. Prinsip cara operasional alat tangkap jaring ecek hampir

sama dengan alat tangkap kere yaitu mengurung ikan, menggiring dan menangkap. Alat

tangkap ecek dipasang melingkar pada perairan yang banyak eceng gondok dengan tujuan

mengurung ikan yang bersembunyi di eceng gondok, kemudian eceng gondok dikeluarkan

dari area lingkaran alat ecek, area lingkaran alat tangkap ecek diperkecil, setelah area

lingkaran ecek mengecil kurang lebih diameter lingkaran tinggal 2 m maka ikan yang ada

dalam lingkaran area tersebut diambil dengan cerok, kemudian diperkecil lagi jaring di

tarik ke atas untuk mengambil ikan yang tersisa (Lampiran 8).

Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring ecek yaitu di daerah Bejalen dan

Asinan, Jumlah nelayan yang ikut dalam operasional ada 2 – 4 orang, hasil tangkapan

mencapai 5 – 30 kg/hari. Komposisi hasil tangkapan teridiri atas Nila/Mujair 50 %, Gabus

20 %, lain lain 30 % ( Melem/Karper, sepat, lohan)

d). Alat Ngetrol (Active Seine, no FAD).

Alat utama terbuat dari jaring nilon tiga lapis yaitu jaring ukuran 9 inc, 9 inc dan 2

inch. Ukuran panjang 100 m, tinggi 2 m. Pelampung terbuat dari karet berbentuk bulat

memanjang dengan diameter 1 cm dipasang di tali ris atas, jarak antar pelampung kurang

lebih 30 cm, Pemberat terbuat dari timah berbentuk bulat berdaimeter 1 cm dipasang di

tali ris bagian bawah, jarak antar pemberat sekitar 15 cm. Dioperasikan di perairan yang

dangkal dengan kedalaman 1,5 – 2 m, bersih dari tanaman air.

Page 54: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

45

Prinsip cara operasional alat tangkap ngetrol hampir sama dengan alat tangkap

jaring ecek yaitu mengurung ikan, menggiring dan menangkap. Alat tangkap ngetrol

dipasang melingkar pada perairan tepi danau yang dangkal dengan tujuan mengurung ikan,

Setelah ikan terkurung area lingkaran jaring diperkecil dengan cara menarik jaring, setelah

area lingkaran ecek mengecil kurang lebih diameter lingkaran tinggal 2 m maka ikan yang

ada dalam lingkaran area tersebut diambil dengan cerok, kemudian diperkecil lagi jaring

di tarik ke atas untuk mengambil ikan yang tersisa.(Lampiran 8)

Nelayan yang mengoperasikan alat ngetrol berjumlah 3 – 5 orang. Dalamsi

memerlukan waktu 1,5 – 2 jam satu hari dapat mengoperasikan alat 6 kali operasi

berpindah tempat, satu kali oper hasil tangkapan mencapai 10-20 kg/hari. Komposisi hasil

tangkapan terdiri dari Gabus (60 %), Nila (20 %), lain lain 20 % (Wader , sepat, loan).

Sepuluh tahun yang lalu yang punya trawl hanya 2 kelompok hasil tangkapan 60 -80

kg/kelompok/hari, tahun 2008 20-25 kg/kelompok/hari, sekarang tahun 2013 yang punya

alat trawl ada 15 kelompok hasil tangkapan 15 kg/kelompok/hari. Sepuluh tahuan yang

lalu ikan asli Danau seperti Gabus dan Wader ijo (Melem) mendominansi hasil tangkapan,

sekarang hasil tangkapan didominansi oleh ikan tebaran seperti Nila dan Mujair.

e). Alat Tangkap Jaring (gill net)

Bahan utama yaitu jaring nilon. Jaring gill net merupakan alat tangkap yang terbuat

tali nilon, dianyam membentuk mata jaring dalam jumlah banyak. Rangkaian anyaman

mata jaring dalam jumlah banyak berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang

panjang 10 - 50 m lebar 1,5 -2 m. Jaring yang dioperasikan di rawa pening pada umumnya

mempunyai ukuran mata jaring 2- 2,5 inch, satu potong jaring panjangnya 35 m dan lebar

2 m, mempunyai tali ris atas dan tali ris bawah. Pelampung terbuat dari karet berbentuk

bulat memanjang dengan diameter 1 cm, dipasang pada tali ris atas jarak antar pelampung

30 cm. Pemberat terbuat dai timah berbentuk bulat memanjang, diameter 1 cm, dipasang

pada tali ris bawah jarak antar pemberat 15 cm.

Alat tangkap jaring gillnet termasuk alat tangkap yang pasif, menunggu ikan agar

masuk terjerat di mata jaring. Cara opersi alat tangkap yaitu jaring gillnet dipasang vertikal

memanjang di perairan dengan tali ris atas mengapung di permukaan air, dan tali ris bawah

tenggelam di perairan. Maksud dari cara operasi membentangkan jaring secara vertikal di

perairan yaitu agar ikan yang berenang di perairan masuk pada mata jaring, sehingga ikan

terjerat di bagian insangnya oleh mata jaring. Pemasangan jaring di perairan pada

umumnya dilakukan sore hari kemudian dibiarkan jaring terapung di air satu malam,

selanjutnya pagi harinya dilakukan pemgambilan ikan yang terjerat di mata jaring. Ada

Page 55: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

46

juga yang memasang pagi hari kemudian sorenya dilakukan pengmbilan hasil tangkapan.

Pada umumnya nelayan memasang jaring gillnet sebanyak 20 potong, hasil tangkapan

mencapai 2- 5 kg/hari. Komposisi hasil tangkapan terdiri dari Nila/Mujair 60 %, Wader

40 %. Menagkap ikan dengan jaring biasanya hanya dilakukan oleh satu orang.

f). Alat tangkap Jala (Cast Net)

Alat utama jala terbuat dari tali nilon yang dianyam membentuk mata jaring

berukuran kecil yaitu kurang dari 2 inch. Kemudian jaring tersebut dibuat jala berbentuk

kerucut. Cara operasi jala yaitu dengan menebarkan jala ke perairan kemudian di tarik ke

atas perahu, tertangkapnya ikan karena ikan terkurung dan terjerat oleh mata jaring jala

(Lampiran 7). Hasil tangkapan jala 5- 6 kg/hari; komposisi hasil tangkapan terdiri dari ikan

Mujair/Nila 70 %, Gabus 20 % lain lain (Wader, sepat, lohan) 10 %.

g). Seser Remis (Scop Net).

Alat utama terbuat dari waring (net) berbentuk kerucut terpancung, dengan alat

bantu satang bambu sepanjang 5 m diameter 4 cm untuk pegangan saat dioperasikan.

Garis tengah kerucut 40 cm, panjang 0,5 m. Kerangka seser terbuat dari plat besi

(Lampiran 7). Cara operasi seser remis yaitu di tarik dengan satang bambu di dasar

perairan yang banyak lumpur. Remis yang ada didasar perairan akan masuk dalam seser,

kemudian satang dangkat dan diambil hasilnya. Penangkapan dilakukan di perairan tengah

maupun teti pada kedalaman 2- 4 m, dasar perairan berlumpur. Hasil tangkapan 7- 10

kg/hari, bila dasar perairan banyak lumpur hasil tangkapan bisa mencapai 30 kg/hari.

h). Seser udang (Scop Net)

Alat utama terbuat dari waring (net) berbentuk kerucut dengan alat bantu satang

bambu untuk pegangan. Kerangka seser terbuat dari deruji besi berdiameter 0,5 cm. Seser

kecil berukuran diameter seser 30 cm, panjang satang 1m. Seser terdiri dari dua lapis, lapis

pertama waring dengan mesh size 2,5 inc untuk menyaring tumbuhan air, lapis ke dua

waring dengan mesh size 1,25 inch untuk hasil udang yang tertangkap. Cara operasi alat

yaitu alat tersebut di serokkan di perairan yang banyak tumbuhan hidrila, kemudian seser

diangkat diambil hasilnya engan cara membuka tali yang terdapat di kantong seser, hasil

tangkapan 2- 5 kg/hari (Lampiran 8).

i). Wuwu (Pot traps)

Bahan utama wuwu yaitu bilah bambu dibuat menjadi perangkap ikan. Bagian

utama dari wuwu yaitu badan wuwu dan injab. Injab adalah pintu depan wuwu berbentuk

huruf V untuk masuk ikan ke dalam wuwu, ikan yang sudah masuk ke dalam wuwu tidak

dapat keluar lagi melalui injab. Pengambilan hasil tangkapan ikan yang sudah trperangkap

Page 56: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

47

dengan cara membuka pintu belakang wuwu yang terbuat dari tempurung kelapa. Bentuk

wuwu hampir silindris, tinggi 50 cm diameter 20 cm. Pada umumnya nelayan

mengoperasikan wuwu sebanyak 100 buah, hasil tangkapan 4-5 kg/hari. Komposisi hasil

tangkapan terdiri dari Gabus 80 %, lain lain 20 % (sepet, nila). Wuwu dpat dioperasikan di

perairan tepi maupun tengah danau yang banyak vegetasi seperti eceng gondok, wuwu

diletakkan diantara tumbuhan eceng gondok yang lebat.

j). Kicir (Pot traps).

Bahan utama kicir yaitu botol aqua. Dua buah botol aqua ukuran 1 liter dipotong

disusun menjadi satu, botol tersebut dilobangi kecil kecil agar air yang masuk ke botol

dapat keluar. Bagian ujung botol diotong dan diasang ke dalam botol dalam posisi terbalik

fungsinya sebagai pengganti injab (pintu masuk ke dalam alat). Pemasangan alat ini

dengan menggunakan umpan yaitu bekatul dimasukkan dalam kicir. Alat tangkap kicir

dirangkai pada ikatan tali sepanjang 100 m yang ujung talinya diikatkan pada tiang bambu

tinggi 2 m, tiang tersebut di tancapkan di dasar perairan. Tiap satu meter tali terdapat 5

kecir. Kicir umumnya dipasang di perairan yang banyak eceng gondok, hasil tangkapan

kicir adalah 100 % udang kecil. Musim penangkapan sepanjang tahun, dipasang sore dan

diambil hasil tangkapan pagi atau dipasang pagi diambil sore. Pada umumnya nelayan

memasang 500 – 600 buah kicir, hasil tngkapan udang sebanyak 1- 3 kg/hari.

Tabel 7. Hasil Tangkapan Anggota Kelompok NelayanAlat Tangkap Kere di Waduk Rawa Pening.

No NamaNelayan/

Ikan

Juni(kg/hari)

Juli(kg/hari)

Agustus(kg/hari)

1 Arifin

Gabus 16 14.5 11,5

Melem 28,5 13 20,2

Nila/Mujahir 12 6 10,6

Total/hari 56,5 33,5 42,3

2 Badhoi

Gabus 6,3 4,1 5,5

Melem 6,6 7,5 7

Nila/Mujahir 6,5 3,3 6,6

Total/hari 19,4 15,3 19,1

Page 57: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

48

Tabel 8. Hasil Tangkapan Berbagai Macam Alat.

NamaNelayan/Tanggal

Alat Tangkap JumlahAlat

Hasil(kg)

Keterangan

Jumadi,21-6-2013

Icir 600 2 Udang manis

20-6-2013 Icir 600 1Eko22-6-2013

Jaring 1 3 Mujair, setengah hari

21-6-2013 Jaring 1 5 Setengah hariWidodo21-6-2013

Beranjang 1 4 Mujair

20-6-203 Beranjang 1 3,5 Mujair 3 kg, kutuk 0,5 kg21-6-2013 Beranjang 1 1 Mujair20-6-2013 Beranjang 1 1,5 Mujair22-6-2013 Beranjang 1 3 MujairMulyadi,23-8-2013

Jaring Ecek 1 5 Mujahir 3 kg, lain lain lain 2 kg(karper, sepat)P= 30 m, mesh= 3 cm, L=1,25 m.Bahan nilon.

Midi,23/8/2013

Jaring Ecek 1 27 Grass-Carp 14 kg, kutuk 3,5 kg,mujahir 7,5 kg, lain lain 2 kg (wader,sepat)

20-8-2013 Idem 1 3 Mujahir21-8-2013 Idem 1 7 Mujahir 5,5 kg, kutuk 1,5 kg22-8-2013 Idem 1 23 Mujahir

P=200 m, L 2m, mesh 2 inch, dalamair 1,5 m. Cara operasi jaringdikecilkan dipersempit, ditarik.

Suproyadi,25-8-2013

Jala 1 3 Mujahir, Gabus

25-8-2013 Jaring 9 pice 8 Karper 60 %, Mujahir 40 %. 1 Pice =5 m. L=1,25 m, 1,75 inch.

Kasno,24-8-2013

Beranjang 2 bh 15 kg Mujahir

25-8-2013 Idem 2 bh 3 kg Mujahir25-8-2013 Jala 1 2 3 jam, Mujahir.25-8-2013 Jala 1 3 3 jam, mujahir25-8-2013 Jala 1 2 3 jm, mujahir23-8-2013 Jala 1 4 Satu hari, mujahirSuradi,25-8-2013

Jaring ecek 1 4 Grass carp 1 kg, gabus 0,3 kg, nila 2,5,lohan 0,6 kg.

24-8-2013 Idem 1 519-10-013 Seser 1 3 Mujahir 1, Wader 2 kg17-10-013 Seser 1 5 Mujahir 2 kg, Wader 3 kg19-10-013 Jaring 3 Mujahir. P=50 m, L=80 cm, 3,5 inc18-10-013 Jaring 5 Mujahir19-10-013 Kere 1 20 Mujahir 6 kg, gabus 5 kg, wader 9 kg

Page 58: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

49

19-10-013 Icir B=30,K=30

1kg B=Icir besar, K=Icir kecil. Lobster =o.5 kg, udang kecil 0.5 kg

18-10-013 Icir 0,8 Lobser=0,5, udang kecil 0,3 kg. Tiappagi ambil dan pasang alat.

18-10-013 Jaring 6 Redevil 2, betutu 2 kg, dll 2 kg.P=50,L=0,5 m mesh= 2 inch

17-10-013 Jaring 1120-10-013 Icir 50 1,5 Lobster19-10-013 Icir 50 1,5 LobsterNawawi,18-10-2013

Jala 1 2 Mujair

17-10-2013 Jala 1 5 Mujair, Redevil16-10-2013 Jala 1 6 Mujair, RedevilYani, 18-10-203

Seser 1 2 Mujair

19-10-2013 Seser 1 1,5 Mujair19-10-2013 Jala 1 3 Mujair19-10-2013 Jaring P50 m, 3

inch3 Mujair

18-10-2013 Jaring Idem 3,5 MujairIchsan, 17-10-2013

Susuk 1 4 Mujair

18-10-2013 Icir 500 bh 3 Dari botol aqua, unpan bekatul bakar,keong dihancurkan. hasil: udang

17-10-2013 Icir 500 bh 3,5 udang19-10-2013 Jala 1 4 Mujair 90 %, kutuk 10 %18-10-2013 Jala 1 7 Mujair 6,5 kg, kutuk 0,5 kg19-10-2013 Brabudan 1 5 Mujair 4,5 kg. Kutuk 0,5 kg. Cara

operasi: alat tangkap beranjangdioperasikan di eceng gondok, ecenggondok diangkat jaring ditarik

Ahmad, 19-10-2013

Jaring P=10 m,L=1m

6 2,5 inch. di penjalen/ngaglik. Mujahir

Hadi, 19-10-2013

Seser ikan 1 3 Mujair

19-10-2013 Jala 1 6 Mujair20-10-2013 Jala 1 2 kg Operasi setengah hari. Mujair.Gaotot, 21-10-2013

Beranjang 1 10,5 Nila, Melem

20-10-2013 Beranjang 1 15 Nila 14,5 kg, melem 0,5 kg.20-10-2103 Pancing kolor 200 bh.

Panjang100 m

2 - 5 Umpan: cacing, ikan kecil. Pasangsore ambil pagi. Gabus, betutu.

Pancing lempar 1 Umpan katak buatan dari karet.Perairan yang ada ganggang

Pancing ulur 1 Nila. Umpan lumut, roti. Pancingrekreasi

Page 59: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

50

Tabel 9 . Jumlah Produksi Penangkapan dan Nilai Produksi BerdasarkanJenis Ikan Di Rawa Pening 2006

No. Jenis IkanJumlah

Produksi(Ton)

PersentaseDari Total

Nilai ProduksiDalam

(Rp. 1000,-)

1 Tawes 0.3 0.0 1200

2 Nila Hitam 346.1 45.9 2131100

3 Wader Ijo 63.3 8.4 281500

4 Mujair 191.4 25.4 997050

5 Gabus 40.2 5.3 321600

6 Nila Merah 0.5 0.1 3000

7 Sepat Siam 24.3 3.2 89350

8 Betutu 9.7 1.3 194000

9 Lele 6.9 0.9 46100

10 Ikan Lainnya 72 9.5 360000

Jumlahproduksi 754.7 100 4424900

Sumber: Dinas Peternakan dan perikanan kabupaten Semarang. 2007.

Gambar 18 Trend Penurunan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Trawl

Page 60: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

51

Gambar 19. Trend Penurunan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Beranjang

Gambar 20 Trend Penurunan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Jala

Hasil tangkapan dari berbagai macam alat tangkap secara umum dari tahun ketahun

mengalami penurunan, hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor antara lain:

1). Kegiatan penangkapan semakin bertambah, misal yang punya alat tangkap trwal pada

tahun 1990 hanya 2 orang sedangkan pada tahun 2013 menjadi 15 orang.

2). Eceng gondok semakin berkembang menutup perairan 60 %, menyulitkan kegiatan

penangkapan.

Page 61: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

52

3). Penurunan kualitas air. Banyak limbah yang masuk ke rawa pening, sekarang perairan

menjadi asam. Dampaknya beberapa jenis ikan sangat berkurang karena air menjadi asam.

Sebagai contoh ikan Wader Ijo dulu tahun 1990 banyak tertangkap sekarang sangat jauh

berkurang, hanya terdapat di perairan yang jernih dekat inlet.

4.7. Populasi Beberapa Jenis Ikan.

Ikan Gabus.

Jumlah ikan bertanda yang dilepas ke perairan selama penelitian berjumlah 90

ekor, ikan gabus bertanda tertangkap kembali 4 ekor, semua ikan gabus yang tertangkap

120.000 ekor. Dengan demikian berdasarkan persamaan Petersen dapat dihitung populasi

ikan Nila sebagai berikut: N = (M.*C)/ R= 90* (120.000)/ 4 = 2.700.000 ekor, dengan

asumsi jumlah rata rata ikan 350 gram per ekor, maka biomasa ikan Gabus di Waduk Rawa

Pening adalah ekor 2.700.000 x 0,250 kg/ekor = 945.000 kg/waduk sama dengan 945 ton.

Populasi ikan Gabus di Waduk Rawa Pening tidak tinggi, namun masih mempunyai arti

penting bagi kehidupan nelayan setempat, dapat tertangkap oleh nelayan tiap hari

walaupun hasilnya tidak banyak. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dikumpulkan

enumerator di waduk Rawa Pening, maka produksi hasil tangkapan ikan Gabus masih

menempati urutan ke tiga.

Ikan Melem/Wader

Jumlah ikan Melem bertanda yang dilepas ke perairan selama penelitian berjumlah

259 ekor, ikan Melem bertanda tertangkap kembali 6 ekor, semua ikan Melem yang

tertangkap 103.000 ekor. Dengan demikian berdasarkan persamaan Petersen dapat

dihitung populasi ikan Nila sebagai berikut: N = (M.*C)/ R= 259* (103.000)/ 6 =

4.446.000 ekor, dengan asumsi berat rata-rata 150 gram per ekor, maka biomasa ikan

Melem di Waduk Rawa Pening adalah 4.446.000 ekor x 0,150 kg/ekor = 666.900 kg/waduk

sama dengan 667 ton.

Populasi ikan Melem di Waduk Rawa Pening tidak tinggi, namun masih mempunyai arti

penting bagi kehidupan nelayan setempat, dapat tertangkap oleh nelayan tiap hari

walaupun hasilnya tidak banyak. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dikumpulkan

enumerator di waduk Rawa Pening, maka produksi hasil tangkapan ikan Melem masih

menempati urutan ke dua.

Page 62: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

53

Ikan Nila/Mujahir.

Jumlah ikan bertanda yang dilepas ke perairan selama penelitian berjumlah 365

ekor. Berdasarkan data hasil produksi ikan Nila hasil tangkapan nelayan adalah = 837916

ekor dan ikan bertanda yang tertangkap selama 5 bulan ada 40 ekor. Dengan demikian

berdasarkan persamaan Petersen dapat dihitung populasi ikan Nila sebagai berikut: N =

(M.*C)/ R. N = 365* (837916.6667+40)/ 40 = 7645990 ekor, dengan asumsi berat rata-

rata 200 gram per ekor, maka biomasa ikan Nila di Waduk Rawa Pening adalah ekor

7645990 x 0,20 kg/ekor = 1529198 kg/waduk sama dengan 1529.2 ton.

Populasi ikan Nila di Waduk Rawa Pening cukup tinggi, sehingga mempunyai arti

penting bagi kehidupan nelayan setempat. Berdasarkan data hasil pengamatan yang

dikumpulkan enumerator di waduk Rawa Pening, maka produksi hasil tangkapan ikan Nila

termasuk dominan dan menempati urutan pertama. Tingginya populasi ikan Nila di Waduk

Rawa Pening karena ikan Nila termasuk mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada

kondisi habitat yang terjadi di rawa pening, selain itu banyaknya daerah kaya pakan,

daerah pemijahan dan asuhan bagi anak ikan, sehingga menunjang perkembangbiakan

ikan Nila di Rawa Pening.

4.8. Plankton

Dari hasil penelitian ditemukan 36 spesies plankton, terdiri atas kelompok

fitoplankton 23 spesies dan zooplankton 13 spesies lebih sedikit bila dibandingkan dengan

Hariati (2009) yang menemukan 77 spesies plankton (65 fitoplankton dan 12 zooplankton).

Namun kelimpahan secara umum pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan Hariati

(2009) yang hanya mencapai 1500-4.000 sel/L, sedangkan kelimpahan fitoplankton dalam

penelitian mencapai 5000- 80.000 sel/L(Gambar 21 dan 22). Hal tersebut menununjukkan

bahwa adanya perubahan struktur komunitas plankton, yaitu terjadi penurunan jumlah

spesies dan peningkatan kelimpahan/kepadatan plankton. Hal ini dimungkinkan karena

adanya perbedaan stasiun pengamatan dan waktu pengambilan. Dari jenis-jenis

fitoplankton yang paling sering dijumpai adalah Kelompok diatomae Bacillaryophyceae

yaitu Synedra sp. Merupakan indikasi tingginya produktifitas suatu danau dan kebanyakan

dari beberapa genera tersebut umum ditemukan pada danau/waduk oligitrofik dan eutrofik.

Tertutupnya sebagian besar permukaan air oleh tumbuhan air merupakan salah satu

sebab rendahnya kelimpahan pada Stasiun I (Tempat Pemanenan Enceng gondok).

Menurut Odum (1993), beberapa jenis ganggang yang dijumpai terapung pada zona litoral

Page 63: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

54

dan limnetik akan berasosiasi atau terikat dengan tanaman yang berakar, ini merupakan ciri

utama zona litoral. Beberapa tipe ganggang yang utama pada keadaan tersebut adalah

kelompok Bacillaryophyceae yang meliputi Asterionella, Navicula, Synedra dan

Fragillaria.

Gambar 21. Kelimpahan Fitoplankton Trip I dan Trip II 2013

Page 64: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

55

Gambar 22. Kelimpahan Zooplankton Trip I dan Trip II 2013

Page 65: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

56

Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener pada penelitian selengkapnya

disajikan pada Gambar 23 dan 24

Gambar 23. Indeks Keanekaragaman H’ Fitoplankton Trip I dan Trip II 2013

Page 66: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

57

Gambar 24. Indeks Keanekaragaman H’ Zooplankton Trip I dan Trip II 2013

Berdasarkan Gambar 23 dan 24 tersebut maka dapat diasumsikan bahwa

keanekaragaman jenis plankton (fitooplankton dan zooplankton) baik pada Trip I maupun

pada Trip II rawa pening termasuk rendah - sedang. Maguran (1988) menyatakan bahwa

indeks keanekaragaman berkisar antara 0-1,0 termasuk rendah dan 1,0-3,0 termasuk

sedang. Stasiun VI (daerah sekitar KJA LIPI) memiliki nilai Indeks keanekaragaman

terendah pada zooplankton Trip II. KJA LIPI ini hanya merupakan rangkaian kegiatan riset

bukan karamba komersial, sehingga tidak banyak aktivitas pemberian pakan dan lain-lain

pada stasiun ini menyebabkan nutrien yang ada (unsur N dan P).

Page 67: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

58

Gambar 25. Indeks Dominansi Fitoplankton Trip I dan Trip II

Page 68: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

59

Gambar 26. Indeks Dominansi Zooplankton Trip I dan Trip II

Indeks Dominansi pada Gambar 25 dan 26, terlihat bahwa fitoplankton pada Trip I

dan Trip II tergolong dominansi rendah, yaitu dibawah 0,5. Sedangkan pada Indeks

dominansi zooplankton pada Trip I tergolong tinggi yaitu pada stasiun I dan II

mendekati/sama dengan 1 yaitu stasiun Tempat pemanenan enceng gondok dan stasiun

Puteran. Pada Trip II yang tergolong sedang adalah pada stasiun KJA LIPI (0,5<C<0,75).

Page 69: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

60

Tabel 10. Kelimpahan, Keanekaragaman dan Dominansi Plankton Waduk Gajah Mungkur Bulan Mei 2013

No Kelas Jenis

Tempat PemanenanEnceng Gondok

PuteranTengah, tidak adaEnceng Gondok

Inlet SungaiMuncul

MuaraSungaiTorong

KJA LIPIOutlet (Sungai

Tuntang)

Mei-13

A FITOPLANKTON

1

Bacillariophyceae

Synedra 220 80 340 170 80 140 470

2 Melosira 10 0 10 10 0 0 0

3 Cyclotella 20 0 0 10 10 0 0

4 Pinnularia 0 10 0 0 0 0 0

5 Cymbella 0 0 0 0 0 10 0

6 Nitschia 0 0 0 0 0 0 0

7

Chlorophyceae

Scenedesmus 0 0 0 10 10 10 20

8 Closterium 0 0 0 10 0 0 0

9 Coelastrum 0 0 10 0 20 0 0

10 Staurastrum 0 0 40 0 0 10 20

11 Cosmarium 0 10 0 0 0 10 0

12 Phormidium 0 0 10 0 0 0 0

13 Pediastrum 0 0 0 10 0 0 0

14 Oocystis 0 0 0 0 10 0 0

15 Asterococcus 40 40 20 40 0 50 40

16 Ulothrix 40 0 0 0 30 0 70

17 Ekalonthorix 0 0 0 0 0 0 0

18 Crucigenia 10 0 10 0 0 0 0

19 Spaerocystis 0 0 40 0 0 0 0

20 Pleodorina 10 20 0 0 0 0 0

Page 70: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

61

Lanjutan Tabel 10.

21Cyanophyceae

Chrococcus 0 0 10 0 10 10 0

22 Merismopedia 0 0 0 10 0 0 0

23Euglenophycaea

Phacus 10 40 20 0 30 20 10

24 Euglena 0 0 0 0 10 0 10

25 Trachelomonas 70 110 20 50 300 170 90

26 Dinophyceae Peridinium 50 370 140 260 270 360 790

27Crustaceae

Nauplius 0 0 0 10 0 0 0

28 Brachionus 0 0 0 10 0 0 0

29Sarcodina

Difflugia 0 0 10 20 20 0 0

30 Acanthocystis 0 0 0 0 10 0 0

31

Monogononta

Polyartha 10 10 0 0 0 0 0

32 Anuraeopsis 0 0 0 10 0 0 0

33 Pleuronema 0 0 0 10 0 0 0

34 Spyrogira 0 0 30 20 0 0 0

490 690 710 660 810 790 1520

Indeks Keanekaragaman (H') 1.536 1.438 1.636 1.535 1.592 1.539 1.287

Indeks Dominansi 0.249 0.334 0.279 0.235 0.262 0.29 0.372

Page 71: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

62

Lanjutan Tabel 10.

B ZOOPLANKTON

1Crustaceae

Nauplius 0 0 0 200 0 0 0

2 Brachionus 0 0 0 200 0 0 0

3Sarcodina

Difflugia 0 0 200 400 400 0 0

4 Acanthocystis 0 0 0 0 200 0 0

5

Monogononta

Polyartha 200 200 0 0 0 0 0

6 Anuraeopsis 0 0 0 200 0 0 0

7 Pleuronema 0 0 0 200 0 0 0

8 Spyrogira 0 0 600 400 0 0 0

200 200 800 1600 600 0 0

Indeks Keanekaragaman (H') 0 0 0.562 1.732 0.636 0 0

Indeks Dominansi 1 1 0.625 0.187 0.555 0 0

Page 72: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

63

Tabel 11. Kelimpahan, Keanekaragaman dan Dominansi Plankton Waduk Gajah Mungkur Bulan Juni 2013

No Kelas Genus

TempatPemanenan

Enceng GondokPuteran

Tengah,tidak adaEncengGondok

Inlet SungaiMuncul

MuaraSungaiTorong

KJALIPI

Outlet(Sungai

Tuntang)

Jun-13

A FITOPLANKTON

1

Chlorophyceae

Ulothrix 8200 20600 10600 1000 5600 7200 4600

2 Staurastrum 0 3400 0 0 0 0 600

3 Closterium 0 0 0 0 0 200 0

4 Tetraedron 0 0 1200 200 0 0 200

5 Actinastrum 0 0 0 0 200 0 200

6 Pediastrum 600 0 600 0 600 2400 200

7 Scenedesmus 2200 0 6000 400 3800 0 600

8 Mougeotia 0 4800 800 400 4600 0 0

9

Cyanophyceae

Aphanocapsa 400 0 2200 0 800 400

10 Mycrocystis 0 0 0 0 0 0 200

11 Merismopedia 0 3800 0 0 0 0 0

12 Gomphosphaeria 0 5800 3000 0 0 1200 0

13 Oscillatoria 0 0 0 0 0 0 0

14 Selenastrum 0 5600 1200 400 6600 0 0

Page 73: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

64

Lanjutan Tabel 11.

15

Bacillariophyceae

Cyclotella 5400 3400 0 0 1600 1000 2600

16 Coconeis 0 0 1400 0 1800 0 800

17 Cosmarium 0 2000 0 1800 3600 200 400

18 Synedra 5800 12400 4200 400 2400 2600 2800

19 Diatoma 2400 2400 20800 200 4400 0 600

20 Navicula 4400 1400 2800 0 0 6000 1600

21 Coscinodiscus 0 11400 8400 0 0 0 0

22 Fragilaria 0 2200 0 400 400 200 0

23 Asterionella 600 2000 4000 0 2800 400 0

30000 81200 67200 5200 39200 21400 15800

Indeks Keanekaragaman (H') 1.87 2.314 2.173 1.921 1.618 2.369 2.125

Indeks Dominansi 0.178 0.129 0.157 0.189 0.277 0.106 0.162

Page 74: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

65

Lanjutan Tabel 11.

B ZOOPLANKTON

1

Mastigophora

Phacus 1000 2200 0 1200 600 200 600

2 Trachelomonas 0 2800 1200 800 1800 2800 0

3 Euglena 0 0 200 0 0 0 0

4 Lepocinclis 0 0 0 1400 0 0 0

5 Peridinium 1400 14000 2600 1600 5000 17800 400

6

Monogononta

Trichocerca 0 1200 200 0 0 200 0

7 Keratela 400 600 200 0 200 200 400

8 Polyartha 0 3800 0 0 200 0 200

9 Anureopsis 0 800 0 200 0 0 0

10 Brachionus 0 800 0 0 0 0 0

11 Mytilina 0 0 0 0 200 0 0

12 Sarcodina Difflugia 0 0 0 200 0 0 0

13 Crustacea Nauplius 0 0 0 200 0 0 0

2800 26200 4400 5600 8000 21200 1600

Indeks Keanekaragaman (H') 1.32 1.352 1.669 1.502 0.992 1.086 1.1

Indeks Dominansi 0.397 0.329 0.429 0.214 0.5 0.722 0.281

Page 75: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

66

V. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN.

1. Kualitas perairan Rawa Pening kurang baik karena kecerahan rendah kurang dari 1m,

kandungan oksigen dibeberapa lokasi pada kedalaman 2 m sudah mendekati nol,

kandungan klorofil cukup tinggi (10 -174 μg/L), kandungan total P tinggi (0,030 – 1,6

mg/L) sudah termasuk tingkat eutrofik.

2. Selama penelitian didapatkan 36 jenis plankton. Fitoplankton yang mendominansi dari

kelompok diatomae Bacillaryophyceae yaitu Synedra sp.

3. Rawa Pening mempunyai Nilai indeks keanekaragaman (H’) plankton dengan kisaran

1- 2,5 (keanekaragaman sedang). Kelimpahan fitoplankton 5.000 – 80.000 sel/L,

kelimpahan zooplankton 1500 - 30.000 sel/L

4. Ikan Melem cenderung beruaya ke tepi mencari air yang mengalir seperti inlet dan

outlet. Ikan Gabus cenderung beruaya ke tepi mencari perairan yang dangkal. Arah

ruaya ikan Nila menyebar ke berbagai penjuru, ada yang ke tengah dan ada yang ke

tepi.

5. Parameter pertumbuhan ikan Nila: L∞ (panjang maksimal = 35 cm, konstante

percepatan pertumbuhan 1,5. Total mortality (Z) = 3,081. Mortalitas alami (M) = 2,19.

Mortalitas penangkapan (F) = 0,891. Laju penangkapan (E) = 0,26.

6. Parameter pertumbuhan ikan Gabus L∞ (panjang maksimal = 66 cm, konstante

percepatan pertumbuhan 1,1. Total mortality (Z) = 3,162. Mortalitas alami (M) = 1.52.

Mortalitas penangkapan (F) = 1,64. Laju penangkapan (E) = 0,52.

7. Parameter pertumbuhan ikan Melem L∞ (panjang maksimal = 25 cm, konstante

percepatan pertumbuhan 1,6. Total mortality (Z) = 3,378. Mortalitas alami (M) =

2,051. Mortalitas penangkapan (F) = 0,878. Laju penangkapan (E) = 0,26.

8. Populasi ikan Gabus 2.700.000 ekor atau 945 ton, populasi ikan Melem adalah 4.446.000

ekor atau 667 ton. Populasi ikan Nila 7.645.990 atau 1529 ton.

9. Secara umum sudah terjadi penurunan produksi perikanan yang disebabkan oleh penurunan

kualitas air, berkembangnya eceng gondok yang telah menutupi luas perairan 60 %,

berkembangnya kegiatan penangkapan ikan.

Page 76: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

67

SARAN.

Agar supaya potensi produksi perikanan tangkap di Rawa Pening tidak turun terus,

maka harus dlakukan beberapa upaya sebagai berikut:

1. Pengendalian lingkungan.

Untuk mengurangi penurunan kualitas perairan maka hendaknya dilakukan

pelarangan pembuangan sisa panenan eceng gondok ke perairan yang jumlahnya

mencapai lebih dari 20 ton/hari.

Untuk mengurangi kelimpahan eceng gondok di perairan yang menutupi 60 %

perairan maka harus dilakukan pengendalian secara bijaksana: a). pemanfaatan

eceng gondok untuk kesejahteraan masyarakat (industri rumah tangga/kerajinan,

biogas, pakan ternak dll), b). Penebaran ikan yang dapat memakan eceng gondok

(Grass-Carp) secara kontinyu.

Tata ruang untuk semua pemangku kepentingan di Danau Rawa Pening dan daratan

sekelilingnya.

2. Pengendalian Penangkapan.

Pembatasan kegiatan penangkapan dengan alat tangkap Beranjang yang semakin

lama semakin berkembang.

Perlu adanya pengaturan zona penangkapan dan zona suaka/reservat yang

terpelihara dan terawasi dengan baik

Page 77: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

68

DAFTAR PUSTAKA

APHA, 1986. Standard methods for the examinations of water and wastewater. APHAinc, Washington DC.

Danau Rawa Pening. BIOMA, Vol.11, No.2 Hal. 76-81.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2007. Data Statistik PerikananKabupaten Semarang

Effendi, M.I. 1992. Metoda biologi perikanan. Fakultas Perikanan. Bagian Ichtiology IPB.112 halaman.

Hariyati R, E. Wiryani & Y.K. Astuti. 2009. Struktur Komunitas Plankton di Inlet danOutlet

Hoggarth, D 1994. Survey methodologies. Fisheries Dynamics of modified floodplains inSouthern Asia. MRAG, London. 46 p.

http://.files.wordpress.com/2011. Menyelamatkandanaulimboto. 12 Nevember 2012

http://wisata.kompasiana.com, 2010. Rawa Pening yang Makin Pening akan MasaDepannya. 15 Nopember 2012.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012. Blue Economy: Pembangunan KelautanPerikanan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Kottelat, M; A.J Whitten; S.N Kartikasari dan S. Wirjoatmodjo, 1993. Freshwater Fishesof Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air tawar Indonesia Bagian Barat danSulawesi ). Periplus Editions- Proyek EMDI. Jakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. Thrid Edition. W.B. Sounders Company,Toronto. 574 p.

Nikolsky, G.V. 1963. The scology of fishes. Academia Press. 325 p.

Pauly, D 1984. Some Simple Methods for The Assessment of Tropical Fish Stock.ICLARM. Makati, Metro manila – Philiphines. 52 p.

Sparre, P and S. C Venema 1992. Introduction to tropical fish stock assessment. FAO –DANIDA. Rome. 306(1). 375 p.

Weber, M and De Beaufort, 1916. The fishes of the Indo-Australian Archipelago. E.J BrillLtd. Leiden. 2: 404 pp

Page 78: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

69

Lampiran 1. Kualitas Trip I Perairan di Rawa Pening (Mei 2013).

Lokasi : KJA,

GPS : S : 07⁰.16'.40,525" / E : 110⁰.25'.23.502"

Pukul : 12.15

Hari /

Tgl : Jum'at / 10 Mei 2013

No Parameter Kedalaman (m)0 1 2 3

1 Suhu ( ⁰C ) 30.3 28.6 28.12 27.7

2 Kecerahan (cm) 95

3 Kedalaman (m) 3.1

4 pH 6.97 6.9 6.88 6.9

5 CO2 (mg/l) 4,4

6 DO (ppm) 3.93 3.3 2.05 0.6

7 Total Alkalinitas (mg/l) 20.05

8 DHL (ms/cm) 0.212 0.204 0.203 0.212

9 TDS (mg/l) 100

10 Klorofil-a (µg/L) 40.46

11 Turbidity 2.9

12 PO4-P (mg/l) 0.035

13 NO3-N (mg/l) 0.57

14 TSS (mg/l) 5

15 TP (mg/l) 0.053

16 TN (mg/l) 0.908

17 NH3-N (mg/l) 3.17

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 79: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

70

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Mendekati Puteran

GPS : S : 07⁰.16'.53,396" / E : 110⁰.25'.46,271"

Pukul : 12.00

Hari /

Tgl : Jum'at / 10 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 2 31 Suhu ( ⁰C ) 30 28.7 28.3 27.7

2 Kecerahan (cm) 62

3 Kedalaman (m) 4

4 pH 7.4 6.8 6.79 6.79

5 CO2 (mg/l) 696.96

6 DO (ppm) 5.38 1.6 0.3 0.25

7 Total Alkalinitas (mg/l) 19

8 DHL (ms/cm) 0.215 0.207 0.206 0.208

9 TDS (mg/l)

10 Klorofil-a (µg/L) 55.93

11 Turbidity 0.9

12 PO4-P (mg/l) 0.018

13 NO3-N (mg/l) 0.492

14 TSS (mg/l) 15

15 TP (mg/l) 0.074

16 TN (mg/l) 0.286

17 NH3-N (mg/l) 5.293

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 80: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

71

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : KJA Pejalen dekat LIPI

GPS : S : 07⁰.16'.39,332" / E : 110⁰.25'.22,183"

Pukul : 11.10

Hari /

Tgl : Jum'at / 10 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 21 Suhu ( ⁰C ) 29 28.4 28.7

2 Kecerahan (cm) 76

3 Kedalaman (m) 2.9

4 pH 8.8 8.39 8.1

5 CO2 (mg/l) 0

6 DO (ppm) 8.48 7.13 2.3

7 Total Alkalinitas (mg/l) 19

8 DHL (ms/cm) 0.208 0.205 0.208

9 TDS (mg/l) 100

10 Klorofil-a (µg/L) 13.09

11 Turbidity 2.2

12 PO4-P (mg/l) 0.079

13 NO3-N (mg/l) 0.754

14 TSS (mg/l) 12

15 TP (mg/l) 0.043

16 TN (mg/l) 0.336

17 NH3-N (mg/l) 4.014

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 81: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

72

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Muara S.Torong

GPS : S : 07⁰.17'.00.336" / E : 110⁰.25'.43.387"

Pukul : 10.30

Hari /

Tgl : Jum'at / 10 Mei 2013

No Parameter Kedalaman (m)0 1 2 3

1 Suhu ( ⁰C ) 29 28.41 28.3 27.8

2 Kecerahan (cm) 75

3 Kedalaman (m) 3

4 pH 5.85 6.91 7 7.09

5 CO2 (mg/l) 0

6 DO (ppm) 4 0.4 0.37 0.37

7 Total Alkalinitas (mg/l) 20

8 DHL (ms/cm) 0.214 0.215 0.212 0.238

9 TDS (mg/l) 101

10 Klorofil-a (µg/L) 46.41

11 Turbidity 2

12 PO4-P (mg/l) 0.066

13 NO3-N (mg/l) 0.648

14 TSS (mg/l) 10

15 TP (mg/l) 0.06

16 TN (mg/l) 0.361

17 NH3-N (mg/l) 3.626

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 82: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

73

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Muara Muncul (Inlet)

GPS : S : 07⁰.18'.30,565" / E : 110⁰.25'.58,823"

Pukul : 14.30

Hari /

Tgl : Kamis / 9 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 2 3

1 Suhu ( ⁰C ) 31 31 29.7 28

2 Kecerahan (cm) 81

3 Kedalaman (m) 5.2

4 pH 5.8 5.8 5.6 5.2

5 CO2 (mg/l) 3.52

6 DO (ppm) 10.6 14.2 4.3

7 Total Alkalinitas (mg/l) 21

8 DHL (ms/cm) 0.234 0.233 0.226 0.221

9 TDS (mg/l)

10 Klorofil-a (µg/L) 38.08

11 Turbidity 5.6

12 PO4-P (mg/l) 0.053

13 NO3-N (mg/l) 0.771

14 TSS (mg/l) 12

15 TP (mg/l) 0.047

16 TN (mg/l) 0.619

17 NH3-N (mg/l) 3.973

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 83: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

74

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Tidak Ada Enceng Gondok

GPS : S : 07⁰.17'.37,607" / E : 110⁰.26'.14,506"

Pukul : 13.45

Hari /

Tgl : Kamis / 9 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 2 3

1 Suhu ( ⁰C ) 30.75 30 28.1 28

2 Kecerahan (cm) 75

3 Kedalaman (m) 4.6

4 pH 5.66 5.7 5.36 5.2

5 CO2 (mg/l) 5.28

6 DO (ppm) 11.63 14.4 6.8 5.8

7 Total Alkalinitas (mg/l) 22

8 DHL (ms/cm) 0.226 0.222 0.218 0.221

9 TDS (mg/l)

10 Klorofil-a (µg/L) 36.89

11 Turbidity 4.4

12 PO4-P (mg/l) 0.048

13 NO3-N (mg/l) 0.419

14 TSS (mg/l) 209

15 TP (mg/l) 0.047

16 TN (mg/l) 0.363

17 NH3-N (mg/l) 3.898

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 84: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

75

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Penambangan Enceng Gondok II

GPS : S : 07⁰.17'.15,415" / E : 110⁰.26'.32,331"

Pukul : 12.50

Hari /

Tgl : Kamis / 9 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 2 3

1 Suhu ( ⁰C ) 30.19 28.7 29 28.4

2 Kecerahan (cm) 89.5

3 Kedalaman (m) 3.4

4 pH 5.4 5.04 5 4.7

5 CO2 (mg/l) 29.92 2.5

6 DO (ppm) 5.2 1.96 4.2 1.4

7 Total Alkalinitas (mg/l) 20

8 DHL (ms/cm) 0.219 0.214 0.214 0.28

9 TDS (mg/l)

10 Klorofil-a (µg/L) 32.13

11 Turbidity 4

12 PO4-P (mg/l) 0.088

13 NO3-N (mg/l) 0.883

14 TSS (mg/l) 6

15 TP (mg/l) 0.053

16 TN (mg/l) 0.447

17 NH3-N (mg/l) 5.286

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 85: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

76

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Penambangan Enceng Gondok I

GPS : S : 07⁰.16'.43,798" / E : 110⁰.26'.45,569"

Pukul : 12.45

Hari / Tgl : Kamis / 9 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 2

1 Suhu ( ⁰C ) 30 28.29 28

2 Kecerahan (cm) 86.5

3 Kedalaman (m) 2.4

4 pH 5.4 5.39 5.32

5 CO2 (mg/l) 26.4

6 DO (ppm) 9.13 6 4.2

7 Total Alkalinitas (mg/l) 17

8 DHL (ms/cm) 0.212 0.201 0.201

9 TDS (mg/l)

10 Klorofil-a (µg/L) 9.52

11 Turbidity 3.1

12 PO4-P (mg/l) 0.022

13 NO3-N (mg/l) 0.575

14 TSS (mg/l) 16

15 TP (mg/l) 0.032

16 TN (mg/l) 0.437

17 NH3-N (mg/l) 3.497

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 86: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

77

Lanjutan Lampiran 1.

Lokasi : Tuntang (Outlet)GPS : S : 07⁰.15'.54,725" / E : 110⁰.26'.59.138"Pukul : 12.00Hari /Tgl : Kamis / 9 Mei 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu ( ⁰C ) 292 Kecerahan (cm) 97.53 Kedalaman (m) 1.84 pH 5.35 CO2 (mg/l) 39.66 DO (ppm) 8.57 Total Alkalinitas (mg/l)8 DHL (ms/cm)9 TDS

10 Klorofil-a (mg/l)11 Turbidity12 PO4-P13 NO3-N14 TSS15 TP16 TN17 NH3-N18 Sedimen (C-Organik)19 H2S20 Plankton

Page 87: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

78

Lampiran 2. Kualitas Trip II Perairan di Rawa Pening (Juni 2013).

Lokasi : KJA Pejalen (LIPI)

GPS :S : 07⁰.16'.35,8" / E :110⁰.25.23,06"

Pukul : 13.30Tanggal : 21 Juni 2013

No Parameter Kedalaman (m)0 1 2

1 Suhu ( ⁰C ) 28.47 27.69 27.3

2 Kecerahan (cm) 79

3 Kedalaman (m) 3.1

4 pH 7.87 7.71 7.66

5 CO2 (mg/l) 1.408

6 DO (ppm) 5.45 5.27 4.02

7 Total Alkalinitas (mg/l) 38

8 DHL 0.275 0.272 0.271

9 TDS 103

10 Klorofil-a (µg/L) 174.93

11 Turbidity 10.72

12 PO4-P 0.003

13 NO3-N 0.64

14 TSS 8

15 TP 0.063

16 TN 0.193

17 NH3-N 0.26

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 88: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

79

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Kali Kedung Ringin 2 (Pangkal)

GPS : S : 07⁰.17'.53,5" / E : 110⁰.27.03,9"

Pukul : 10.50

Tanggal : 21 Juni 2013

Ket : Banyak sampah domestic

No ParameterKedalaman (m)0

1 Suhu ( ⁰C ) 25.55

2 Kecerahan (cm) 27

3 Kedalaman (m) 1.9

4 pH 7.36

5 CO2 (mg/l) 2.816

6 DO (ppm) 0.66

7 Total Alkalinitas (mg/l) 68

8 DHL 0.286

9 TDS 105

10 Klorofil-a (µg/L) 17.85

11 Turbidity 49.5

12 PO4-P 0.01

13 NO3-N 1.487

14 TSS 13

15 TP 1

16 TN 0.357

17 NH3-N 0.079

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 89: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

80

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Kali Kedung Ringin 1

GPS : S : 07⁰.17'.46,4" / E : 110⁰.26'.58,5"

Pukul : 10.30

Tanggal : 21 Juni 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu ( ⁰C ) 27.58

2 Kecerahan (cm) 87

3 Kedalaman (m) 2.5

4 pH 7.34

5 CO2 (mg/l) 2.221

6 DO (ppm) 6.59

7 Total Alkalinitas (mg/l) 65

8 DHL 0.527

9 TDS 101

10 Klorofil-a (µg/L) 67.83

11 Turbidity 11.37

12 PO4-P 0.003

13 NO3-N 0.878

14 TSS 8

15 TP 0.938

16 TN 0.327

17 NH3-N 0.407

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 90: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

81

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Bebas Enceng Gondok

GPS : S : 07⁰.17'.09,7" / E : 110⁰.26'.04,7"

Pukul : 11.35

Tanggal : 20 Juni 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu ( ⁰C ) 28.32

2 Kecerahan (cm) 102

3 Kedalaman (m) 2.6

4 pH 7.78

5 CO2 (mg/l) 3.168

6 DO (ppm) 7.66

7 Total Alkalinitas (mg/l) 72

8 DHL 0.266

9 TDS 108

10 Klorofil-a (µg/L) 40.46

11 Turbidity 7

12 PO4-P 0.003

13 NO3-N 0.286

14 TSS 8

15 TP 0.188

16 TN 0.252

17 NH3-N 0.041

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 91: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

82

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Pemanenan Enceng Gondok

GPS : S : 07⁰.17'.35,2" / E : 110⁰.25'.57,2"

Pukul : 11.06

Tanggal : 20 Juni 2013

No Parameter Kedalaman (m)0

1 Suhu ( ⁰C ) 27.52

2 Kecerahan (cm) 91

3 Kedalaman (m) 2.6

4 pH 7.52

5 CO2 (mg/l) 3.696

6 DO (ppm) 5.66

7 Total Alkalinitas (mg/l) 85

8 DHL 0.262

9 TDS 106

10 Klorofil-a (µg/L) 47.6

11 Turbidity 7.45

12 PO4-P 0.002

13 NO3-N 0.479

14 TSS 8

15 TP 1.625

16 TN 0.353

17 NH3-N 0.063

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 92: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

83

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Puteran

GPS : S : 07⁰.16'.43,6" / E : 110⁰.25'.52,3"

Pukul : 10.35

Tangga

l : 20 Juni 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 1 2 3 4 51 Suhu ( ⁰C ) 28.03 27.56 27.02 26.6 26.28 26.24

2 Kecerahan (cm) 87

3 Kedalaman (m) 6.8

4 pH 7.52 7.4 7.42 7.44 7.43 7.36

5 CO2 (mg/l) 1.584

6 DO (ppm) 7.07 7.16 6.76 3.32 1.28 0.72

7 Total Alkalinitas (mg/l) 75

8 DHL 0.267 0.262 0.26 0.266 0.268 0.272

9 TDS 109

10 Klorofil-a (µg/L) 54.74

11 Turbidity 11.72

12 PO4-P 0.003

13 NO3-N 0.434

14 TSS 2

15 TP 0.188

16 TN 0.196

17 NH3-N 0.207

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 93: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

84

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Kali NgadlikGPS : S : 07⁰.16'.23,6" / E : 110⁰.25'.45,0"

Pukul : 10.25

Tanggal : 20 Juni 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu ( ⁰C ) 27.8

2 Kecerahan (cm) 51

3 Kedalaman (m) 1.4

4 pH 7.25

5 CO2 (mg/l) 3.872

6 DO (ppm) 5.22

7 Total Alkalinitas (mg/l) 65

8 DHL 0.292

9 TDS 121

10 Klorofil-a (µg/L) 27.37

11 Turbidity 38.9

12 PO4-P 0.007

13 NO3-N 0.765

14 TSS 9

15 TP 0.625

16 TN 0.243

17 NH3-N 0.285

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 94: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

85

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Kali Gempol (Sungai Ngasinan)

GPS : S : 07⁰.15'.54,8" / E : 110⁰.26'.59,2"

Pukul : 10.05

Tanggal : 20 Juni 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu ( ⁰C ) 27.18

2 Kecerahan (cm) 88

3 Kedalaman (m) 1.4

4 pH 7.2

5 CO2 (mg/l) 3.344

6 DO (ppm) 4.68

7 Total Alkalinitas (mg/l) 84

8 DHL 0.268

9 TDS 110

10 Klorofil-a (µg/L) 17.85

11 Turbidity 8.1

12 PO4-P 0.001

13 NO3-N 0.278

14 TSS 3

15 TP 1.188

16 TN 0.456

17 NH3-N 0.398

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 95: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

86

Lanjutan Lampiran 2.

Lokasi : Tuntang (Outlet)

GPS : S : 07⁰.15'.54,4" / E : 110⁰.26'.58,6"

Pukul : 09.40

Tanggal : 20 Juni 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu ( ⁰C ) 27.15

2 Kecerahan (cm) 73

3 Kedalaman (m) 2.4

4 pH 7

5 CO2 (mg/l) 4.224

6 DO (ppm) 6.35

7 Total Alkalinitas (mg/l) 76

8 DHL 0.05

9 TDS 104

10 Klorofil-a (µg/L) 53.55

11 Turbidity 9.85

12 PO4-P 0.004

13 NO3-N 0.156

14 TSS 2

15 TP 1.688

16 TN 0.385

17 NH3-N 0.392

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Page 96: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

87

Lampiran 3. Kualitas Air Trip 3, Bulan Agustus 2013

Lokasi :Tuntang(Outlet)

GPS S:070 15’ 47. E:1100 27’ 4,17Pukul : 11.20

Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/cerah

Tanggal :24 Agustus2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu (0 C) 24

2 Kecerahan (cm) 65

3 Kedalaman (m) 1.5

4 pH 7

5 CO2 (mg/l) 10.56

6 DO (ppm) 4.8

7 Total Alkalinitas (mg/l) 75

8 DHL (ms/cm) 174

9 TDS (mg/l) 128

10 Klorofil-a (μg/l) 42.8411 Turbidity (NTU)

12 PO4-P (mg/l)

13 NO3-N (mg/l)

14 TSS (mg/l)

15 TP (mg/l)

16 TN (mg/l)

17 NH3-N (mg/l)

18 Sedimen (C-Organik)

19 H2S

20 Plankton

Rumus Total Alkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/V sampel

Rumus CO2(ml titran*0,02*1000*44)/V sampel

Page 97: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

88

Lanjutan Trip 3.

Lokasi :Kali Gempol (SungaiNgasinan)

GPS S: 070 16’ 15,42”. E: 1100 26’ 2,3”Pukul : 12.00Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/cerahTanggal : 24 Agustus 2013

No ParameterKedalaman (m)0

1 Suhu (0C) 26

3 Kecerahan (cm) 404 Kedalaman (m) 1.35 pH 76 CO2 (mg/l) 5.287 DO (ppm) 6.48 Total Alkalinitas (mg/l) 859 DHL (ms/cm) 20510 TDS (mg/l) 12811 Klorofil-a (μg/l) 29.7512 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus Total Alkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/vsampel

Rumus CO2(ml titran*0,02*1000*44)/V sampel

Page 98: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

89

Lanjutan Trip 3.

Lokasi :tengah/Tanpa EncengGondok

GPS S: 07 16’ 30,9”. E: 110, 26’, 4”Pukul : 12.35Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/ cerahTanggal : 24 Agustus 2013

No ParameterKedalaman (m)

01 Suhu ( C) 25

3 Kecerahan (cm) 554 Kedalaman (m) 3.85 pH 7.56 CO2 (mg/l) 8.87 DO (ppm) 6.728 Total Alkalinitas (mg/l) 879 DHL (ms/cm) 20210 TDS (mg/l) 12911 Klorofil-a (μg/l) 48.7912 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 99: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

90

Lanjutan Trip 3.

Lokasi :Tempat Pemanenan Enceng Gondok(Semurup)

GPS S: 07 16’ 87”. E: 110 26’ 33,56”Pukul : 10.30Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/cerahTanggal : 25 Agustus 2013

No ParameterKedalaman (m)

01 Suhu ( C) 25

3 Kecerahan (cm) 604 Kedalaman (m) 0.75 pH 76 CO2 (mg/l) 14.087 DO (ppm) 4.88 Total Alkalinitas (mg/l) 809 DHL (ms/cm) 18010 TDS (mg/l) 13011 Klorofil-a (μg/l) 35.712 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 100: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

91

Lanjutan Trip 3.

Lokasi : Sungai Torong

GPS :S : 07⁰.17'.08,75" / E :110⁰.25'.36,13"

Pukul : 08.30Keterangan warna air/cuaca : Kuning Kecoklatan/CerahTanggal : 28 Agustus 2013

01 Suhu Udara (

⁰C ) 23

2 Suhu Air (

⁰C ) 25

3 Kecerahan (cm) 1004 Kedalaman (m) 275 pH 76 CO2 (mg/l) 21.127 DO (ppm) 48 Total Alkalinitas (mg/l) 909 DHL (ms/cm) 178

10 TDS (mg/l) 13211 Klorofil-a (μg/l) 29.7512 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus Total Alkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

No ParameterKedalaman (m)

Page 101: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

92

Lanjutan Trip 3.

Lokasi :Sungai Ngaglik atauNgicikK

GPS :S : 07⁰.16'.50,14" / E :110⁰.25'.31,48"

Pukul : 09.05Keterangan warna air/cuaca : Kuning Kecoklatan/ CerahTanggal : 28 Agustus 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) 252 Suhu Air ( ⁰C ) 253 Kecerahan (cm) 534 Kedalaman (m) 3.65 pH 76 CO2 (mg/l) 22.887 DO (ppm) 2.888 Total Alkalinitas (mg/l) 559 DHL (ms/cm) 18510 TDS (mg/l) 13111 Klorofil-a (μg/l) 48.7912 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 102: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

93

Lanjutan Trip 3.

Lokasi : Pejalen

GPS :S : 07⁰.16'.43,42" / E :110⁰.25'.25,13"

Pukul : 10.30Keterangan warna air/cuaca : Kuning Kecokelatan /cerahTanggal : 28 Agustus 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) 272 Suhu Air ( ⁰C ) 253 Kecerahan (cm) 454 Kedalaman (m) 2.45 pH 7.56 CO2 (mg/l) 19.367 DO (ppm) 4.648 Total Alkalinitas (mg/l) 559 DHL (ms/cm) 18410 TDS (mg/l) 13111 Klorofil-a (μg/l) 46.4112 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 103: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

94

Laanjutan Trip 3.

Lokasi : KJA LIPIGPS : S : 07⁰.16.34,40" / E : 110⁰.25.23,85"Pukul : 10.00Keterangan warna air/cuaca : Cokelat kehijauan / CerahTanggal : 28 Agustus 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) 262 Suhu Air ( ⁰C ) 253 Kecerahan (cm) 504 Kedalaman (m) 1.55 pH 76 CO2 (mg/l) 0.667 DO (ppm) 688 Total Alkalinitas (mg/l) 0.2869 DHL (ms/cm) 10510 TDS (mg/l) 17.8511 Klorofil-a (μg/l) 49.512 Turbidity (NTU) 0.0113 PO4-P (mg/l) 1.48714 NO3-N (mg/l) 1315 TSS (mg/l) 116 TP (mg/l) 0.35717 TN (mg/l) 0.07918 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 104: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

95

Lanjutan Trip 3.

Lokasi : PuteranGPS : S : 07⁰.17'.33,5" / E : 110⁰.25.41,81"Pukul : 12.30Keterangan warna air/cuaca : Kuning kecokelatan / cerahTanggal : 28 Agustus 2013

Kedalaman (m)0

1 Suhu Udara (

⁰C ) 28

2 Suhu Air (

⁰C ) 28

3 Kecerahan (cm) 654 Kedalaman (m) 1.35 pH 86 CO2 (mg/l) 07 DO (ppm) 12.168 Total Alkalinitas (mg/l) 709 DHL (ms/cm) 187

10 TDS (mg/l) 12911 Klorofil-a (μg/l) 35.712 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S21 Plankton

Rumus Total Alkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

No Parameter

Page 105: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

96

Lanjutan Trip 3.

Lokasi :MuaraMuncul

GPS : S : 07⁰.18'.16,47" / E : 110⁰.26.28,07"Pukul : 13.10

Keterangan warna air/cuaca :Cokelat kehijauan /cerah

Tanggal : 28 Agustus 2013

No ParameterKedalaman(m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) 292 Suhu Air ( ⁰C ) 273 Kecerahan (cm) 504 Kedalaman (m) 2.35 pH 86 CO2 (mg/l) 3.527 DO (ppm) 12.968 Total Alkalinitas (mg/l) 789 DHL (ms/cm) 17210 TDS (mg/l) 13111 Klorofil-a (μg/l) 52.3612 Turbidity (NTU)

13 PO4-P (mg/l)

14 NO3-N (mg/l)

15 TSS (mg/l)

16 TP (mg/l)

17 TN (mg/l)

18 NH3-N (mg/l)

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 106: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

97

Lampiran 4. Kualitas Air Trip 4, Bulan Oktober 2013

Lokasi : Muara Kedung RinginGPS : S : 07⁰.18'.00,0" / E : 110⁰.26'.56,1"Pukul : 11.20Keterangan warna air/cuaca :Tanggal : 20 Oktober 2013

No ParameterKedalaman(m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 303 Kecerahan (cm) 434 Kedalaman (m) 1.65 pH

6 CO2 (mg/l) 17.2487 DO (ppm) 11.368 Total Alkalinitas (mg/l) 59 DHL (ms/cm) 0.31110 TDS (mg/l) 10711 Klorofil-a (μg/l) 54.7412 Turbidity (NTU) 4.513 PO4-P (mg/l) 0.8514 NO3-N (mg/l) 0.17415 TSS (mg/l) 2516 TP (mg/l) 1.34217 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.46619 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 107: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

98

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : Sungai MunculGPS : S : 07⁰.18'.13,5" / E : 110⁰.26'.35,1"Pukul : 11.00Keterangan warna air/cuaca :Tanggal : 20 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 26

3 Kecerahan (cm)Tidak dapat diukur karena arus cukupderasdari sumber ke waduk

4 Kedalaman (m) 15 pH

6 CO2 (mg/l) 29.927 DO (ppm) 7.28 Total Alkalinitas (mg/l) 59 DHL (ms/cm) 0.24410 TDS (mg/l) 10811 Klorofil-a (μg/l) 012 Turbidity (NTU) 0.9913 PO4-P (mg/l) 0.114 NO3-N (mg/l) 0.27815 TSS (mg/l) 4916 TP (mg/l) 1.2517 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.10219 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 108: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

99

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : PuteranGPS : S : 07⁰.18'.06,8" / E : 110⁰.26'.04,5"Pukul : 10.10Keterangan warna air/cuaca : CerahTanggal : 20 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 3 5

1 Suhu Udara ( ⁰C ) - - -2 Suhu Air ( ⁰C ) 29 29 293 Kecerahan (cm) 82 - -4 Kedalaman (m) 5.5 - -5 pH

6 CO2 (mg/l) 3.344 22.88 29.927 DO (ppm) 11.2 5.92 48 Total Alkalinitas (mg/l) 5 4 69 DHL (ms/cm) 0.286 0.245 0.42710 TDS (mg/l) 13211 Klorofil-a (μg/l) 7.14 40.46 51.1712 Turbidity (NTU) 2.19 2.87 1.913 PO4-P (mg/l) 0.45 0.25 0.414 NO3-N (mg/l) 0.173 0.199 0.23515 TSS (mg/l) 8 9 6716 TP (mg/l) 1.383 1.367 1.16717 TN (mg/l) - - -18 NH3-N (mg/l) 0.126 0.128 0.14419 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/vsampel

Page 109: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

100

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : Pemanenan Enceng Gondok di Muara MunculGPS : S : 07

⁰.18'.12,0" / E : 110

⁰.26'.32,4"

Pukul : 14.15Keterangan warna air/cuaca :Tanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman(m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 303 Kecerahan (cm) 624 Kedalaman (m) 1.35 pH

6 CO2 (mg/l) 0.887 DO (ppm) 13.768 Total Alkalinitas (mg/l) 69 DHL (ms/cm) 0.25310 TDS (mg/l) 12811 Klorofil-a (μg/l) 14.2812 Turbidity (NTU) 3.4213 PO4-P (mg/l) 0.5514 NO3-N (mg/l) 0.13715 TSS (mg/l) 1016 TP (mg/l) 0.88317 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.24519 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 110: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

101

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : Tengah (Tidak Enceng Gondok)GPS : S : 07⁰.17'.01,7" / E : 110⁰.26'.10,3"Pukul : 13.45Keterangan warna air/cuaca :Tanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 313 Kecerahan (cm) 674 Kedalaman (m) 1.85 pH

6 CO2 (mg/l) 07 DO (ppm) 9.68 Total Alkalinitas (mg/l) 69 DHL (ms/cm) 0.2610 TDS (mg/l) 13411 Klorofil-a (μg/l) 29.7512 Turbidity (NTU) 4.0613 PO4-P (mg/l) 0.9514 NO3-N (mg/l) 0.11515 TSS (mg/l) 1316 TP (mg/l) 1.41717 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.24419 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 111: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

102

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : Kali TorongGPS : S : 07⁰.17'.11,5" / E : 110⁰.25'.23,6"

Pukul : 11.15Keterangan warna air/cuaca :Tanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 2 4

1 Suhu Udara ( ⁰C ) - - -

2 Suhu Air ( ⁰C ) 30 29 29

3 Kecerahan (cm) 64 - -

4 Kedalaman (m) 4.8 - -

5 pH

6 CO2 (mg/l) 1.76 9.68 16.192

7 DO (ppm) 8 4.16 2.24

8 Total Alkalinitas (mg/l) 6 6 6

9 DHL (ms/cm) 0.27 0.268 0.383

10 TDS (mg/l) 148

11 Klorofil-a (μg/l) 1.19 22.61 27.37

12 Turbidity (NTU) 2.72 14.8 8.06

13 PO4-P (mg/l) 0.95 1.4 3.55

14 NO3-N (mg/l) 0.105 0.085 0.195

15 TSS (mg/l) 9 20 38

16 TP (mg/l) 1.317 1.408 1.275

17 TN (mg/l) - - -

18 NH3-N (mg/l) 0.126 0.285 0.215

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus Total Alkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 112: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

103

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : BejalenGPS : S : 07⁰.16'.56,8" / E : 110⁰.25'.37,3"Pukul : 10.50Keterangan warna air/cuaca :Tanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0 2

1 Suhu Udara ( ⁰C ) - -2 Suhu Air ( ⁰C ) 29 283 Kecerahan (cm) 58 -4 Kedalaman (m) 2.4 -5 pH

6 CO2 (mg/l) 2.816 16.8967 DO (ppm) 8.48 3.848 Total Alkalinitas (mg/l) 6 79 DHL (ms/cm) 0.094 0.2910 TDS (mg/l) 148 14811 Klorofil-a (μg/l) 38.08 35.712 Turbidity (NTU) 2.63 6.7613 PO4-P (mg/l) 0.05 1.3514 NO3-N (mg/l) 0.101 0.09915 TSS (mg/l) 7 816 TP (mg/l) 1.317 1.30817 TN (mg/l) - -18 NH3-N (mg/l) 0.119 0.12819 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 113: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

104

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : KJA LIPI di Tambak RejoGPS : S : 07⁰.16'.34,2" / E : 110⁰.25'.23,8"Pukul : 10.30Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/cerahTanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman(m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 293 Kecerahan (cm) 694 Kedalaman (m) 1.15 pH

6 CO2 (mg/l) 5.4567 DO (ppm) 6.728 Total Alkalinitas (mg/l) 69 DHL (ms/cm) 0.29310 TDS (mg/l) 14511 Klorofil-a (μg/l) 21.4212 Turbidity (NTU) 3.7813 PO4-P (mg/l) 0.6514 NO3-N (mg/l) 0.12315 TSS (mg/l) 1216 TP (mg/l) 0.99217 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.119 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 114: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

105

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi : NgaglikGPS : S : 07⁰.16'.29,0" / E : 110⁰.25'.45,7"Pukul : 10.15Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/CerahTanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 303 Kecerahan (cm) 684 Kedalaman (m) 1.35 pH

6 CO2 (mg/l) 0.5287 DO (ppm) 88 Total Alkalinitas (mg/l) 69 DHL (ms/cm) 0.27210 TDS (mg/l) 14711 Klorofil-a (μg/l) 4.7612 Turbidity (NTU) 4.7613 PO4-P (mg/l) 0.414 NO3-N (mg/l) 0.13115 TSS (mg/l) 716 TP (mg/l) 1.28317 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.13419 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Page 115: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

106

Lanjutan Lampiran 4.

Lokasi :Kali Gempol (SungaiNgasinan)

GPS : S : 07⁰.16.23,8" / E : 110⁰.26'.00,6"Pukul : 09.55Keterangan warna air/cuaca : Kehijauan/cerahTanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -2 Suhu Air ( ⁰C ) 293 Kecerahan (cm) 674 Kedalaman (m) 1.15 pH

6 CO2 (mg/l) 0.887 DO (ppm) 7.528 Total Alkalinitas (mg/l) 5.59 DHL (ms/cm) 0.29110 TDS (mg/l) 14211 Klorofil-a (μg/l) 5.9512 Turbidity (NTU) 4.5813 PO4-P (mg/l) 0.914 NO3-N (mg/l) 0.07315 TSS (mg/l) 816 TP (mg/l) 1.29217 TN (mg/l) -18 NH3-N (mg/l) 0.21119 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus TotalAlkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/v sampel

Rumus CO2(ml titran*0,02*1000*44)/V sampel

Page 116: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

107

Lanjutan Lamoiran 4.

Lokasi : Tuntang (Outlet)

GPS : S : 07⁰.21'.59,07" / E : 111⁰.36'.36,00"

Pukul : 09.30

Keterangan warna air/cuaca : Cokelat/cerah

Tanggal : 19 Oktober 2013

No ParameterKedalaman (m)

0

1 Suhu Udara ( ⁰C ) -

2 Suhu Air ( ⁰C ) 27

3 Kecerahan (cm) 40

4 Kedalaman (m) 1

5 pH

6 CO2 (mg/l) 7.92

7 DO (ppm) 4.32

8 Total Alkalinitas (mg/l) 6

9 DHL (ms/cm) 0.281

10 TDS (mg/l) 144

11 Klorofil-a (μg/l) 8.6812 Turbidity (NTU) 6.32

13 PO4-P (mg/l) 0.8

14 NO3-N (mg/l) 0.149

15 TSS (mg/l) 8

16 TP (mg/l) 1.367

17 TN (mg/l) -

18 NH3-N (mg/l) 0.216

19 Sedimen (C-Organik)

20 H2S

21 Plankton

Rumus Total Alkalinitas(ml titran*0,02*50*1000)/V sampel

Rumus CO2(ml titran*0,02*1000*44)/V sampel

Page 117: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

108

Lampiran 5. Pelepasan Ikan Bertanda Trip I, Mei 2013 di Rawa Pening

Tanggal Loksai/GPS Jenis Ikan No Panjang(Cm)

Berat(Gram)

9 Mei 2013 Tuntang Melem BRPPU 751 13.2 50S: 070 16 ‘ 10,9” Melem BRPPU 753 15.5 100E: 1100 26’ 50,8” Melem BRPPU 754 15.5 80

Melem BRPPU 755 13.2 50Melem BRPPU 756 13.3 50Melem BRPPU 757 12.5 50Melem BRPPU 758 12 50Melem BRPPU 759 11 40Melem BRPPU 763 9.5 20Melem BRPPU 764 10 20Melem BRPPU 765 9.5 20Melem BRPPU 768 9.5 20Melem BRPPU 769 8.5 20Melem BRPPU 770 8 15Gabus BRPPU 772 20 90Gabus BRPPU 773 22.6 100Gabus BRPPU 774 16.5 20Gabus BRPPU 775 45.5 650Gabus BRPPU 777 42 500Gabus BRPPU 778 34 270

S= 070 16’ 19” Melem BRPPU 779 13.5 80E = 1100 26’ 49” Melem BRPPU 780 14 80

Melem BRPPU 781 12.5 50Melem BRPPU 782 11 40Melem BRPPU 783 13 50Melem BRPPU 784 15.5 80Melem BRPPU 785 14 60Melem BRPPU 786 13 50Melem BRPPU 787 10.8 30Melem BRPPU 788 12.5 50Melem BRPPU 789 14 60Melem BRPPU 790 12.8 50Melem BRPPU 791 14 50Melem BRPPU 792 11.5 20Melem BRPPU 793 12.5 40Melem BRPPU 794 11.2 30Melem BRPPU 795 11.5 25Melem BRPPU 796 11.5 30Melem BRPPU 797 11.7 30Melem BRPPU 798 10.5 30

Page 118: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

109

Lanjutan Lampiran 5

Tanggal Loksai/GPS Jenis Ikan No Panjang(Cm)

Berat(Gram)

9 Mei 2013 Tuntang Melem BRPPU 799 11 30S: 070 16 ‘ 10,9” Melem BRPPU 851 10.4 20E: 1100 26’ 50,8” Melem BRPPU 853 9.7 20

Melem BRPPU 854 8.3 15Melem BRPPU 856 17.5 80Melem BRPPU 857 9.2 15Melem BRPPU 858 8.5 15Melem BRPPU 859 8.5 15Melem BRPPU 860 8.5 15Melem BRPPU 861 8.6 10Melem BRPPU 862 8.2 10Melem BRPPU 863 10.3 30Melem BRPPU 864 8.3 20Melem BRPPU 865 8.5 15Melem BRPPU 866 9 15Melem BRPPU 867 8.8 15Melem BRPPU 868 8.5 15Melem BRPPU 869 9.5 20Melem BRPPU 870 9.5 20Melem BRPPU 871 9.4 20Melem BRPPU 872 8 15Melem BRPPU 873 8 15Melem BRPPU 874 6.5 8Melem BRPPU 875 8 10Gabus BRPPU 876 31.5 240Gabus BRPPU 877 31 200Gabus BRPPU 878 30.5 150Gabus BRPPU 879 25.5 140Gabus BRPPU 880 26 120Gabus BRPPU 881 29 100Gabus BRPPU 882 23 100

10 Mei 2013 Asinan Gabus BRPPU 883 29.5 300S: 070 16’ 28,6” Gabus BRPPU 884 26.7 250E: 1100 26’ 8,3” Gabus BRPPU 885 24.3 200

Depan S. TuntangS = 07.16' 9.6"E = 110.26' 50.3"

Gabus BRPPU 886 32.5 250

Page 119: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

110

Lanjutan Lampiran 5

Tanggal Loksai/GPS Jenis Ikan No Panjang(Cm)

Berat(Gram)

11 Mei 2013Depan DermagaTuntang

Ikan Gabus BRPPU 88733.5

S = 07.16'.14,9" Ikan Gabus BRPPU 888 41E= 110.26'.43,2" Ikan Gabus BRPPU 889 30

Ikan Gabus BRPPU 890 30Ikan Gabus BRPPU 891 31.5Ikan Gabus BRPPU 892 41Ikan Gabus BRPPU 893 33Ikan Gabus BRPPU 900 34.3Ikan Gabus BRPPU 899 33.8Ikan Gabus BRPPU 898 38Melem BRPPU 897 7Melem BRPPU 896 16.5Melem BRPPU 901 14Melem BRPPU 902 14.5Melem BRPPU 904 13Melem BRPPU 905 13.5Melem BRPPU 906 12Melem BRPPU 907 10.5Melem BRPPU 908 11Melem BRPPU 909 12.5Melem BRPPU 910 12.5Melem BRPPU 911 12Melem BRPPU 912 11.7Melem BRPPU 913 10.5Melem BRPPU 914 12Melem BRPPU 915 11Melem BRPPU 916 10Melem BRPPU 917 10.8Melem BRPPU 918 12Melem BRPPU 919 10.5Melem BRPPU 920 9.5Melem BRPPU 922 8.7Melem BRPPU 923 10.5Melem BRPPU 924 11.5Melem BRPPU 925 9Melem BRPPU 926 9Melem BRPPU 927 10Melem BRPPU 928 9

Page 120: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

111

Lanjutan Lampiran 5

Tanggal Loksai/GPS Jenis Ikan No Panjang(Cm)

Berat(Gram)

11 Mei 2013Depan DermagaTuntang

Gabus BRPPU 929 37

S = 07.16'.14,9" Gabus BRPPU 930 35.5E= 110.26'.43,2" Gabus BRPPU 931 29

Gabus BRPPU 932 22

Melem BRPPU 933 10.5Melem BRPPU 934 14.5Melem BRPPU 935 10.5Melem BRPPU 936 13Melem BRPPU 937 14.8Melem BRPPU 938 11.5Melem BRPPU 939 12Melem BRPPU 940 14Melem BRPPU 941 14Melem BRPPU 942 11Gabus BRPPU 943 19Melem BRPPU 944 9Melem BRPPU 945 9.5Melem BRPPU 946 11.3

Page 121: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

112

Lampiran 6. Pelepasan Ikan Bertanda Trip II, Juni 2013 di Rawa Pening

PELEPASAN IKAN BERTANDALOKASI : KJA LIPI DESA PENJALENTANGGAL 22-Jun-13S = 07.16'.34.4" E = 110.25' 28.88"(DESA PENJALEN)

JENIS IKAN NOMOR PANJANG(CM) BERAT(GRAM)

IKAN MELEM BRPPU 1377 17.3 95IKAN MELEM BRPPU 1378 16.8 94IKAN MELEM BRPPU 1380 11.3 26IKAN MELEM BRPPU 1382 10.2 19IKAN MELEM BRPPU 1383 15.4 69IKAN MELEM BRPPU 1384 13.4 41IKAN MELEM BRPPU 1385 14.9 65IKAN MELEM BRPPU 1386 15.2 72IKAN MELEM BRPPU 1387 15.5 69IKAN MELEM BRPPU 1388 14.3 52IKAN MELEM BRPPU 1389 12.2 33IKAN MELEM BRPPU 1390 11.6 29IKAN MELEM BRPPU 1391 10.4 19IKAN GABUS BRPPU 1392 27.5 183IKAN GABUS BRPPU 1393 25.5 142IKAN GABUS BRPPU 1394 28.5 203IKAN GABUS BRPPU 1395 28 190IKAN GABUS BRPPU 1396 40 474IKAN GABUS BRPPU 1397 34 306IKAN GABUS BRPPU 1398 30 250IKAN GABUS BRPPU 1399 17 43IKAN GABUS BRPPU 1400 16.8 38IKAN GABUS BRPPU 1301 17 38IKAN GABUS BRPPU 1302 18.5 55IKAN MELEM BRPPU 1303 15.7 62IKAN MELEM BRPPU 1304 32.5 267IKAN MELEM BRPPU 1305 15.8 78IKAN MELEM BRPPU 1306 13.3 44IKAN MELEM BRPPU 1307 11.2 27IKAN MELEM BRPPU 1308 14.7 62IKAN MELEM BRPPU 1309 12 33IKAN MELEM BRPPU 1310 11.5 26IKAN MELEM BRPPU 1311 19.3 144

Page 122: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

113

Lanjutan Lampiran 6.

IKAN MELEM BRPPU 1312 11.8 35IKAN MELEM BRPPU 1313 13.6 47

IKAN MELEM BRPPU 1314 9.9 20IKAN MELEM BRPPU 1315 13.5 43IKAN MELEM BRPPU 1316 12 27IKAN GABUS BRPPU 1317 25 130IKAN GABUS BRPPU 1318 50.5 850IKAN GABUS BRPPU 1320 27 160IKAN GABUS BRPPU 1321 29 247IKAN GABUS BRPPU 1322 31.5 249IKAN GABUS BRPPU 1323 25.2 142IKAN MELEM BRPPU 1324 13.5 44IKAN MELEM BRPPU 1325 12 29IKAN MELEM BRPPU 1326 20.8 193IKAN MELEM BRPPU 1327 12.2 35IKAN MELEM BRPPU 1328 12.3 30IKAN MELEM BRPPU 1329 12.3 36IKAN MELEM BRPPU 1330 13.5 38IKAN MELEM BRPPU 1331 11 25IKAN MELEM BRPPU 1332 11.7 29IKAN MELEM BRPPU 1333 11.5 20IKAN MELEM BRPPU 1334 11.5 29IKAN MELEM BRPPU 1335 13 37IKAN MELEM BRPPU 1336 13.2 41IKAN MELEM BRPPU 1337 11.1 27IKAN MELEM BRPPU 1338 10.5 19IKAN MELEM BRPPU 1339 10 20IKAN MELEM BRPPU 1340 9.6 18IKAN MELEM BRPPU 1341 11.1 30IKAN MELEM BRPPU 1342 10 17IKAN MELEM BRPPU 1343 9.5 16IKAN MELEM BRPPU 1344 10 16IKAN MELEM BRPPU 1345 8.6 14IKAN MELEM BRPPU 1346 9 13IKAN MELEM BRPPU 1347 10.5 21IKAN MELEM BRPPU 1348 9.8 17

Page 123: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

114

Lanjutan Lampiran 6.

IKAN MELEM 0 8.6 13IKAN MELEM 0 10 16IKAN MELEM 0 9.1 14IKAN MELEM 0 9 12IKAN MELEM 0 9 13IKAN MELEM 0 8.4 10IKAN MELEM 0 8 9IKAN MELEM 0 13.5 43IKAN MELEM BRPPU 1251 10.1 18IKAN MELEM BRPPU 1252 8.5 13IKAN MELEM 0 8 10IKAN MELEM 0 9.1 15IKAN MELEM 0 9.4 13IKAN GABUS BRPPU 1253 31 247IKAN GABUS BRPPU 1254 30.5 253IKAN GABUS BRPPU 1257 28 172IKAN GABUS BRPPU 1258 28.5 172IKAN GABUS BRPPU 1259 22 80IKAN GABUS BRPPU 1260 20.1 67IKAN GABUS BRPPU 1261 34 308IKAN GABUS BRPPU 1264 36 361

Page 124: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

115

Lampiran 7. Pelepasan Ikan Bertanda Trp III, Agustus 2013.

Tanggal Loksai/GPS Jenis Ikan No Panjang Berat(Cm) (Gram)

26-Aug-13 Desa Mbaan Melem BRPPU 1019 16 66S = 07.16'.19,72" Melem BRPPU 1020 14.5 58E= 110.26'.28,66" Melem BRPPU 1022 19 125

Melem BRPPU 1023 15 61Melem BRPPU 1024 18.5 127Melem BRPPU 1025 12.6 30Melem BRPPU 1026 20 160Melem BRPPU 1027 12 28Melem BRPPU 1028 16 73Melem BRPPU 1029 14 55Melem BRPPU 1030 9.5 13Melem BRPPU 1031 11.5 27Melem BRPPU 1032 12.5 33Melem BRPPU 1034 11 24Melem BRPPU 1035 11 23Melem BRPPU 1037 10 17Melem BRPPU 1038 13.8 48Melem BRPPU 1039 16.8 97Melem BRPPU 1040 16 82Melem BRPPU 1041 20 138Melem BRPPU 1042 12 30Melem BRPPU 1043 15 59Melem BRPPU 1044 16.7 87Melem BRPPU 1045 13 37Melem BRPPU 1046 12.6 40Melem BRPPU 1047 14 48Melem BRPPU 1048 11.4 24Melem BRPPU 1049 14 52Melem BRPPU 1050 11.5 26Melem BRPPU 1051 10 17Melem BRPPU 1052 10 13Melem BRPPU 1054 11 22Melem BRPPU 1055 13.5 46Melem BRPPU 1056 13 39

Page 125: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

116

Lanjutan Lampiran 7

Tanggal Lokasi Jenis Ikan NomorPanjang

(Cm)Berat

(Gram)8/27/2013 Tuntang Gabus BRPPU 1067 40 490

S = 07.16'.03,71" Melem BRPPU 1068 12.5 18E= 110.26'.54,16" Gabus BRPPU 1069 40 482

8/28/2013 KJA LIPI Gabus BRPPU 1070 32.1 355Gabus BRPPU 1071 33.6 305Gabus BRPPU 1072 38.8 437Gabus BRPPU 1074 32.5 298Gabus BRPPU 1075 35 173Gabus BRPPU 1076 51 1300Gabus tidak ditanda 28 200

8/28/2013 Puteran Melem BRPPU 1102 20 191Melem BRPPU 1103 16 71Melem BRPPU 1107 18.5 86Melem BRPPU 1108 17.5 84

8/28/2013 Tuntang Gabus BRPPU 1113 33.2 299Gabus BRPPU 1114 25 120Gabus BRPPU 1115 30 214Gabus BRPPU 1117 28 175Gabus BRPPU 1118 21.5 84Gabus BRPPU 1120 48.6 902Gabus BRPPU 1121 36.8 369Gabus BRPPU 1122 49.5 636Gabus BRPPU 1123 40.5 493

Page 126: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

117

Lampiran 8. Pelepasan Ikan Bertanda Trip 4, Oktober 2013

Tanggal Loksai/GPS Jenis Ikan No Panjang Berat(Cm) (Gram)

21-Oct-13 KJA LIPI Melem BRPPU 1345 11.7 27S = 07.16'.35,4" Melem BRPPU 903 13.5 44E= 110.25'.27,7" Melem BRPPU 776 15.5 70

Melem BRPPU 1224 13.5 43Melem BRPPU 1319 14.3 55Melem BRPPU 1122 12 31Melem BRPPU 762 17 80Melem BRPPU 1036 21.5 181Melem BRPPU 1032 17.3 100Melem BRPPU 1119 15.3 60Melem BRPPU 994 15.3 70Melem BRPPU 1057 15.7 68Melem BRPPU 1053 7.5 99Melem BRPPU 1243 15.7 68Melem BRPPU 1018 18 112Melem BRPPU 1125 16 71Melem BRPPU 1250 16 73Melem BRPPU 921 13 37Melem BRPPU 752 13.5 46Melem BRPPU 894 13.2 42Melem BRPPU 1256 16 74Melem BRPPU 1021 17.3 104Melem BRPPU 1350 13.8 47Melem BRPPU 767 14 45Melem BRPPU 1262 12.8 38Melem BRPPU 1126 14.5 57Melem BRPPU 1127 13 63Melem BRPPU 1128 15.5 70Melem BRPPU 1130 13.9 45Melem BRPPU 1131 14 53Melem BRPPU 1132 14 50Melem BRPPU 1133 14 38Melem BRPPU 1134 14 52Melem BRPPU 1135 13.5 42Melem BRPPU 1136 14 50Melem BRPPU 1137 12.5 33Melem BRPPU 1138 14 47Melem BRPPU 1139 14.6 58Melem BRPPU 1140 14.2 53

Page 127: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

118

Lanjutan Lampiran 8

Tanggal LokasiJenis Ikan Nomor Panjang

(Cm)Berat

(Gram)Melem BRPPU 1141 13.2 42Melem BRPPU 1142 13.6 47Melem BRPPU 1150 12.3 36Melem BRPPU 1143 48.2 875Gabus BRPPU 1144 24.6 124Gabus BRPPU 1145 28.5 185Gabus BRPPU 1146 26 156Gabus BRPPU 1147 34 299Gabus BRPPU 1148 25 128Gabus BRPPU 1149 29.3 210Melem BRPPU 1129 12.9 34

21-Oct-13 KJA LIPI Gabus BRPPU 800 49 1020S : 07o16'35.4" Gabus BRPPU 1265 35.3 362E : 110o25'27.7" Gabus BRPPU 895 35.2 330

Gabus BRPPU 766 42.2 645Gabus BRPPU 1086 29.1 211Gabus BRPPU 1379 37.3 387Gabus BRPPU 1078 27.5 163Gabus BRPPU 1073 27.7 175Melem BRPPU 1285 12.5 33Melem BRPPU 1381 12.7 38Melem BRPPU 847 14 47Melem BRPPU 1116 11.3 26Melem BRPPU 1263 11.7 29Melem BRPPU 1241 12.7 37melem BRPPU 1222 13.5 43

Page 128: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

119

Lampiran 9. Contoh Ikan Bertanda Tertangkap Kembali.

No Tanggal Ikan No. TaggingPanjang(cm) Lokasi

1 21/7/2013 Gabus BRPPU 1254 33 Bejalen2 21/7/2013 Melem BRPPU 1327 13 Bejalen3 30/5/2013 Melem BRPPU 906 12 Semurup4 16/5/2013 Gabus BRPPU 880 26 Cikal5 20/10/2012 Nila BRPPU 387 16 Tereng alit6 10/12/2012 Nila BRPPU 266 16 Rw.Pening7 20/10/2012 Nila BRPPU 412 19 Grajen8 12/10/2012 Nila BRPPU 335 16 Rw.Pening9 11/10/2012 Nila BRPPU 334 15 Tereng alit10 11/10/2012 Nila BRPPU 341 24 Panggang Doyong11 11/12/2012 Nila BRPPU 346 17 Tereng alit12 11/12/2012 Nila BRPPU 346 17 Tereng alit13 11/10/2012 Nila BRPPU 333 15 Slumbu14 10/10/2012 Nila BRPPU 330 12 Tereng alit15 14/10/2012 Nila BRPPU 198 8 Selembang16 12/10/2012 Nila BRPPU 347 18 Rw.Pening17 20/10/2012 Nila BRPPU 342 16 Tereng alit18 19/8/2013 Melem BRPPU 901 15 Kanal Tuntang19 14/10/2012 Nila BRPPU 235 16.5 Panggang Doyong20 10/10/2012 Nila BRPPU 385 11 Tereng alit21 10/10/2012 Nila BRPPU 314 13 Tereng alit

Page 129: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

120

Lampiran 10. Gambar Cara dan Posisi Penandaan Ikan

(a) (b)“T-Bar Tags “ Cara penandaan ikan

Possisi penendaan ikan (Nila, Melem, Gabus) : dibawah sirp punggung

Page 130: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

121

LAMPIRAN 11. PENJELASAN CARA PENCATATAN DAN PENGIRIMANTANDA NOMOR PADA IKAN YANG TERTANGKAP KEMBALI.

Barang siapa menangkap ikan bertanda di Rawa Pening dan sekitarnya harap

mencatat keterangan yang diperlukan sebagai berikut:

Lepaskan nomor yang melekat pada badan ikan, kemudian nomor beserta catatan

tersebut serahkan kepada petugas Dinas Perikanan atau rombongan penelitian pada saat

datang ke Rawa Pening dan sekitarnya.

Jenis ikan yang dilakukan percobaan penandaan (Tagging Experiment) yaitu ikan

Nila/ Mujair, Gabus, dan Nilem. Bagian yang diukur untuk ikan Nilem yaitu panjang

lekuk (Fork Length), sedangkan untuk ikan Gabus dan Nila/Mujair yaitu panjang total

(lihat Gambar).

Setiap penyerahan satu nomor yang disertai dengan catatan yang lengkap akan

diberi hadiah berupa baju Kaos atau uang Rp50.000. Ikannya kalau perlu disimpan dalam

formalin atau almari es, namun bila mendapat kesulitan teknis dalam penyimpanan ikan

maka hanya nomor tanda dan catatan yang diserahkan.

Jenis Ikan :

Nomor :

Tanggal: Panjang (Cm):

Lokasi tertangkap: Alat tangkap: Nama:

Alamat

Page 131: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

122

LAMPIRAN 12. CARA PENGUKURAN IKAN BERTANDA

Panjang Lekuk

NILEM

Panjang Total

NILA/MUJAIR

Panjang Total

GABUS

Page 132: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

123

Lampiran 13. Foto pengamatan kualitas air dan pengambilan sample air.

Pengamatan kualitas air, titrasi Hasil Tritrasi

Pengamatan kualitas air dengan long cable Pengambilan contoh air dengan watersampler

Page 133: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

124

Lampiran 14. Kegiatan Penangkapan Ikan.

Alat Tangkap kere (Active Barrier, withFAD)

Jaring ecek (Active Seine, with FAD)

Ngetrol (Active Seine, no FAD) Bagan (Lief Net)

Page 134: Judul KAK (PROP OSAL) : BIOLOGI DAN DINAMIKA POPULASI ...bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Laptek Rawa... · Judul KAK (PROP OSAL) : ... Kajian biologi, ... Kajian

125

Lanjutan Lampiran 14

SESER UDANG (Scop Net) WUWU ( Pot Traps)

JALA (Cast Net) Jaring (Gill Net)