23
FRANSISCA HILDA CAROLINA PRATIWI 112014222 KOAS THT RS BAYUKARTA PERIODE 4 MEI – 6 JUNI Effect of partial tonsillectomy on the immune function of children with osbtructive sleep apnea-hypopnea syndrome at early

Journal Reading Tonsilektomi PPT-sisca

Embed Size (px)

DESCRIPTION

trhhry

Citation preview

Journal Reading : Effect of partial tonsillectomy on the immune function of children with osbtructive sleep apnea-hypopnea syndrome at early

Fransisca hilda carolina pratiwi112014222

Koas THT RS Bayukarta periode 4 mei 6 juni

Effect of partial tonsillectomy on the immune function of children with osbtructive sleep apnea-hypopnea syndrome at early

Topik PembahasanFungsi tonsil Tonsil adalah organ imun yang aktif, yang berperan memunculkan sistem imunitas humoral dan selular

sistem imunitas tubuh

www.highlands.eduImunitasimunitas humoral :

Apabila distimulasi antigen, limfosit B proliferasi dan berubah menjadi sel plasma dengan bantuan sel T helper.

Sel yang dihasilkan IgA, IgG, IgMimunitas selular :

Apabila distimulasi antigen, limfosit T berubah menjadi CD4, CD8.

Sistem kriptaBerfungsi untuk menahan antigen dari ingesti / inhalasi sampai diatasi oleh sistem imun.

Tonsil

TONSILEKTOMI

DEFINISI UMUMKeadaan apnea (henti aliran udara) dan hipopnea (pengurangan aliran udara) selama 10 detik akibat hambatan repetitif dari jalan napas atas

Akibatnya: hipoksia berkepanjangan waktu tidur terpotong keletihan siang hariDikatakan sebagai suatu Obstructive Sleep Apnea apabila:Respiratory Disturbance Index (RDI) 5 kejadian/jamRingan (5-15 kejadian/jam), Sedang (15-30 kejadian/jam, Berat ( >30 kejadian/jam)Dikatakan sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome apabila:RDI > 15 kejadian/jamETIOLOGISubjek dan metodeSubjek adalah 57 anak yang menderita OSAS yang dipilih melalui kriteria inklusi.

Kriteria inklusi :AHI > 5x/jam dan/atau apnea index >1x/jam, dengan saturasi O2 terendah 92%.PF tonsil grade IIINasopharyngeal lateral radiograph yang memberikan adenoid hypertrophyKriteria eksklusi :Tidak ada rhinitis allergic, tidak ada tonsilitis akut rekuren, tidak ada ISPA.37 subjek operasi partial tonsilektomi.

20 subjek operasi total tonsilektomi.Metode penelitian diukur kadar IgM, IgA, IgG, CD 4, CD 8, CD 4/ CD 8.Diambil dari darah vena pasien yang telah dipuasakan sebanyak 4ml, 2 hari sebelum operasi, 1 bulan setelah operasi, 3 bulan setelah operasiHasil penelitian

KOMPLIKASIDari hasil penelitian Arens et al (2001), Fregosi et al (2003), Arens et al (2005). Dengan ukuran tonsil yang semakin besar maka ada penyempitan jalan nafas, yang bisa menimbulkan apnea/hipopnea.Tonsilektomi merupakan metode terapi pembedahan pada anak dengan OSAS.

Teknik radiofrekuensi plasma dengan suhu rendah memiliki keuntungan pendarahan yang sedikit, kerusakan jaringan yang lebih sedikit.

Dari hasil penelitian, dengan teknik reseksi parsial dengan radiofrekuensi tidak didapatkan perubahan bermakna dari fungsi imunitas tonsil anak.KesimpulanTonsilektomi merupakan terapi operasi untuk mengatasi OSAS pada anak, pada penelitian didapatkan bahwa setelah operasi imunitas humoral anak akan berkurang, namun akan kembali normal setelah 3 bulan setelah operasi. Teknik radiofrekuensi memberikan efek preservasi fungsi tonsil yang lebih baik.