20
minute walk test in predicting multi vessel coronary arterial disease Oleh: Nadhiela Adani Pembimbing: dr. Camelia Khairun Nissa,Sp.PD

Journal Ipd

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal

Citation preview

Value of the 6 minute walk test in

predicting multi vessel coronary arterial disease

Oleh:Nadhiela Adani

Pembimbing: dr. Camelia Khairun Nissa,Sp.PD

Pendahuluan

• Tes-Latihan (Exercise testing) merupakan cara investigasi yang noninvasif untuk mengecek status fungsional pada penyakit jantung dan paru.

• Pada praktiknya, tes stres yang merupakan prosedur standar untuk sindrom iskemik stabil adalah treadmill atau sepeda ergometer.

• Spesifisitas dan sensitivitasnya sudah tidak dipungkiri, namun nilainya bervariasi tergantung hasil EKG dan populasi pasien yang diteliti.

• Tes berjalan selama 6 menit (6 minute walk test/6MWT) merupakan tes untuk mengetahui kapasitas fungsional.

• Tes ini digunakan klinisi untuk pasien yang tidak mampu melaksanakan tes stres karena kelainan ortopedi atau rematologi.

• Pada analisis kohort yang baru diterbitkan, dilaporkan bahwa 6MWT merupakan tes stres yang baik untuk memprediksi kematian, infark miokardium, dan gagal jantung pada pasien dengan penyakit koroner yang stabil.

Tujuan Penelitian

• Mengetahui protokol tertentu dari 6MWT dalam korelasinya dengan data angiografi koroner untuk memvalidasi 6MWT sebagai alat yang non invasiv untuk mengelompokkan pasien dengan multivessel coronary artery disease.

Metode Penelitian

• 100 pasien dengan penyakit arteri koroner stabil, yang sudah melaksanakan tes treadmil (Protokol Bruce) oleh kardiologis dan ditentukan dengan angiografi koroner.

• 6MWT merupaka tes yang dilakukan setelah angiografi

Kriteria Ekslusi

1. Menderita artery coronary syndrome dalam 6 minggu belakangan

2. Aritmia signifikan:• HR <50 atau >100 saat istirahat• Ventrikel takikardi• Atrial fibrilasi• 2 atau 3 heart blocks• R on T VE (ventricle ectopic beats)• Unifocal VE atau AE, terjadi > 10/menit

3. LV ejection fraction of <35%

4. Penyakit jantung (struktural)

5. Dyspnoea atau kelainan paru

6. Kelainan ortopedi atau rematologi

7. Rekam medik: Sindroma kardiak akut dalam 3 bulan terakhir

Semua pasien mendapat pengobatan 1 bulan sebelum 6MWT

Protokol 6MWT

• Pasien yang baik untuk berjalan dinilai dengan pertanyaan mengenai angina saat istirahat dan nyeri sendi.

• Tujuan dari tes ini dijelaskan kepada pasien sebagai berikut:

“Tes ini untuk menentukan kemampuan Anda untuk melakukan olahraga ringan sehingga Anda akan yakin untuk melakukan kegiatan anda di rumah. Selain itu kami berharap apakah EKG Anda muncul perubahan saat Anda terlibat dalam tes ini. Jika Anda merasakan sakit dada, kesulitan bernafas atau gejala lainnya, berhenti berjalan dan staf akan datang kepada Anda. Anda dapat duduk di tempat tidur terdekat atau kursi, kapan saja Anda inginkan”

• Pasien berjalan di koridor sepanjang 35 kaki, dimana pasien harus berjalan bolak balik selama 24 kali (total jarak adalah 840 kaki). Hal tersebut setara dengan kecepatan 2,5km/jam sesuai dengan protokol Bruce tetapi tanpa tes treadmil. Ketika pasien berjalan agak lambat diinstruksikan untuk berjalan lebih cepat jika bisa.

• Nadi dan tekanan darah direkam dan 12 lead EKG direkam sebelum dan sesudah tes.

• Pasien dipersilahkan berjalan dengan/tanpa alas kaki

• Pasien mendapat makanan ringan 1 jam sebelum tes

• Pengobatan rutin tidak terganggu

• Bila pasien mengeluh nyeri dada, jika nyeri dada non spesifik (bukan angina) maka tes dilanjutkan

• Bila pasien mengeluh sulit bernapas

Analisis Statistik• Continuous variable: nadi dan tekanan darah

• String variables: Gejala, perubahan EKG pada akhir 6MWT, data EKG dan angiografi koroner.

• Analisis X2 : Hubungan yang signifikan antara 6MWT dengan hasil angiografi koroner (p<0,05=signifikan)

• Test korelasi gamma dan spearman rank

• ANOVA

• String variable diubah menjadi variabel ordinal menurut tingkat keparahannya (tabel 1)

• Berdasarkan hasil angiografi koroner pasien dibagi menjadi multi vessel disease dan non multi vessel disease (tabel 2)

• Tes sensitivitas, spesifisitas, positive predictive value, dan negative predictive value.

Hasil• Dari 100 pasien, 5 yang datanya tidak

lengkap. Total 95 pasien dianalisis menggunakan SPSS versi 15.

• Interpretasi EKG pada 6MWT: T inversi, ST depresi dan ST elevasi.

• Interpretasi Angiografi koroner: single (SVD_, double (DVD) atau triple (TVD) vessel disease.

50,5%

• Analisis X2 : tidak ada hubungan yang signifikan antara hasil angiografi dengan parameter klinik yang diukur pada 6MWT (nadi, tekanan darah dan gejala)

Kesimpulan

• 6MWT memiliki sensitivitas yang sebanding dengan tes stres standar (treadmil/sepeda ergometer) berdasarkan adanya perubahan EKG dan gejala.

• 6MWT merupakan cara yang sederhana untuk mengevaluasi pasien jantung sebelum dirawat di RS, dan memungkinkan dokter untuk menginformasikan kepada pasien mengenai kegiatan sehari-hari dan olah raga yang aman bagi pasien.