33
MAKALAH “JERAWAT” DAFTAR ISI A. Gambaran Umum : ……………………………………….1 B. Patofisiologi : ……………………………………….2 C. Pengenalan Gejala : ……………………………………….3 D. Pengobatan Dengan OTC Dan OWA :……………………………………….4

Jerawat - Copy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JERAWAT

Citation preview

Page 1: Jerawat - Copy

MAKALAH“JERAWAT”

DAFTAR ISI

A. Gambaran Umum :……………………………………….1

B. Patofisiologi :……………………………………….2

C. Pengenalan Gejala :……………………………………….3

D. Pengobatan Dengan OTC Dan OWA :……………………………………….4

E. Pemilihan Obat Yang Rasional :……………………………………….5

F. Info Yang Tepat :……………………………………….6

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Jerawat - Copy

Istilah swamedikasi sendiri berarti mengobati segala keluhan pada diri

sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotek atas inisiatif sendiri tanpa

nasehat dokter. Tujuan pengobatan sendiri adalah untuk menanggulangi secara

cepat dan efektif keluhan yang tidak memerlukan konsultasi medis, mengurangi

beban pelayanan kesehatan pada keterbatasan sumber daya dan tenaga, serta

meningkatkan keterjangkauan masyarakat yang jauh dari pelayanan kesehatan.

Alasan pengobatan sendiri adalah kepraktisan waktu, kepercayaan pada obat

tradisional, masalah privasi, biaya, jarak, dan kepuasaan terhadap pelayanan

kesehatan.

Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa adalah

jerawat, karena dapat mengurangi kepercayaaan diri seseorang (1). Jerawat adalah

penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun kelenjar polisebasea yang

ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat

predileksi. Jerawat merupakan kelainan kulit yang bersifat umum, menyerang

hampir pada semua remaja yang berusia16-19 tahun, bahkan dapat berlanjut

hingga usia 30 tahun (2).

Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas, tubuh mengalami

perubahan hormonal disertai peningkatan jumlah kelenjar minyak. Peningkatan

produksi minyak mengakibatkan muara kelenjar tersumbat dan timbul bintil-bintil

kasar pada kulit (komedo). Penyumbatan dapat pula akibat sisa kulit mati, sisa

kosmetik atau kotoran pada kulit yang disebabkan oleh peningkatan hormon.

Kadar hormon androgen yang disebut sebagai penyebab jerawat, sepanjang masa

kehidupan perempuan, kadarnya relatif tidak turun secara drastis. Ini

memungkinkan jerawat muncul dalam masa kehidupan perempuan. Hormon

androgen ini berasal dari suatu mekanisme perubahan lemak, khususnya

kolesterol.

BAB II

Page 3: Jerawat - Copy

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PENYAKIT

A.1. Jerawat

Jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan

menahun kelenjar polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul,

pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksi. Jerawat merupakan kelainan

kulit yang bersifat umum, menyerang hampir pada semua remaja yang

berusia16-19 tahun, bahkan dapat berlanjut hingga usia 30 tahun.

Jerawat adalah peradangan kulit, karena penyumbatan pori-pori

kulit. Penyumbatan terjadi karena adanya sekresi berlebihan dari kelenjar

minyak kulit dan akumulasi sel-sel kulit mati. kombinasi ini mendorong

bakteri Propionibacterium kulit lebih banyak dan menyebabkan peningkatan

peradangan kulit. Jerawat berasal dari kata Yunani, άκμή atau Acme, berarti

erupsi kulit. Atau kata lainnya jerawat adalah acne vulgaris. Akne vulgaris

didefinisikan sebagai peradangan kronik dari folikel polisebasea yang

disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran klinis yang khas. Ia

merupakan reaksi peradangan dalam folikel sebasea yang pada umumnya

dan biasanya disertai dengan pembentukan papula, pustula, dan abses

terutama di daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea. Daerah-

daerah predileksinya terdapat di muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas

superior, dada, dan punggung

Jerawat terlihat seperti benjolan kemerahan, membengka atau

benjolan berisi nanah. Kadang-kadang jerawat terjadi sendiri-sendiri, tanpa

kista tambahan. Gangguan hormonal selama masa remaja merupakan

penyebab utama dari jerawat. jerawat biasanya hilang setelah mencapai usia

dua puluhan. Bagi beberapa orang, penderitaan terus melampaui tahun-tahun

remaja, dibentuk bekas luka. Jerawat juga dapat terjadi karena genetic dan

make-up.

Page 4: Jerawat - Copy

A.2 Klasifikasi Jerawat

Jerawat terbagi menjadi menjadi empat tingkatan yaitu ringan,

sedang, agak berat dan berat. Tingkatan tersebut ditentukan berdasarkan

jumlah jerawat yang ada pada wajah, dada dan punggung, serta ukuran besar

kecil jerawat atau kondisi peradangan jerawat. Selain itu, di bawah ini juga

termasuk dalam perbedaan jenis jerawat:

1. Jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn acne): Jerawat jenis ini

menyerang sekitar 20 persen bayi yang baru lahir dan tergolong jerawat

ringan.

2. Jerawat pada bayi (infantile acne): Bayi berumur 3–6 bulan juga

ditumbuhi jerawat, dan akan tumbuh kembali pada saat ia beranjak

remaja.

3. Jerawat vulgaris (Acne vulgaris): Jerawat jenis ini adalah yang paling

umum terjadi pada remaja dan kaum muda yang beranjak dewasa,

sekitar 12 – 24 tahun.

4. Jerawat konglobata (cystic acne): Jerawat jenis ini terjadi pada kaum pria

muda, tergolong serius namun jarang terjadi.

B. Patofisiologi Jerawat

Page 5: Jerawat - Copy

Seorang remaja putri yang sudah memasuki masa puber biasanya akan

sering mengalami proses hormonal, seperti menstruasi, keputihan, atau bahkan

stres yang bisa mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Timbulnya jerawat seringkali

dianggap sebagai bagian dasar reaksi hormonal juga, akibat turunnya hormon

seks wanita pada saat menstruasi. Pada wanita acne meningkat sebelum atau

selama periode haid sewaktu kadar estrogen terendah. Komplikasi yang terjadi

pada jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang prah. Rasa tidak percaya diri

dapat terganggu meski kondisi tidak terlalu buruk.

Terdapat dua jenis acne : meradang dan tidak meradang. Kedua jenis acne

tersebut ditsiswii oleh pembentukan sebum yang berlebihan. Sebum yang

berlebihan tersebut tertimbun di folikel sehingga folikel membengkak. Pada acne

yang meradang, folikel tersumbat oleh sebum dan bakteri yang berproliferasi di

kanal yang disebut propionibacterium acnes. Akhirnya, folikel mengalami ruptur

dan sebum serta bakteri keluar ke dermis dan menyebabkan peradangan jaringan

dermis. Pada acne nonradang, folikel tidak pecah tetapi berdilatasi. Sebum

mengalir ke permukaan kulit (blackhead, komedo terbuka) atau kanalis tetap

tersumbat (whitehead, komedo tertutup).

Faktor makanan yang bisa menjadi faktor penyebab munculnya jerawat :

1. Gula

Gula menjadi faktor bagi jerawat jika sudah berubah kebentuk yang

lebih sederhana,melalui proses pengolahan.Gula pasir adalah bentuk gula

sederhana yang dapat memicu jerawat dan banyak digunakan dalam permen

dan berbagai jenis kue.

2. Susu

Page 6: Jerawat - Copy

Kandungan yang terdapat didalam susu dan produk olahannya sangat

tinggi sehingga efeknya terhadap jerawat sama seperti makanan berlemak.Es

krim,keju dan sejenisnya termasuk produk olahan susu yang sebaiknya

dihindari bagi wajah yang berjerawat.Selain itu,ada beberapa jenis susu yang

diperah dari sapi betina yang hamil. Jenis susu mengandung hormon tertentu

yang ada didalam tubuh manusia akan diubah menjadi hormon

dihydrotestosterone (DHT) penyebab jerawat.

3. Caffeine

Caffeine bisa memperparah jerawat.Kopi,teh,minuman bersoda dan

beberapa jenis obat penghilang rasa nyeri merupakan sumber-sumber dari

caffeine.Salah satu faktor caffeine adalah merangsang kelenjar

adrenalin,sehingga dapat meningkatkan kadar stress yang merupakan salah

satu faktor penyebab jerawat.Caffeine juga dapat menyebabkan gangguan

tidur,yang juga bisa menyebabkan jerawat.Selain meningkatkan

stress,kurangnya tidur juga dapat menghambat proses pemulihan kondisi dan

mekanisme pembuangan racun yang terjadi didalam tubuh.

Secara patofisiologi, terjadinya jerawat dipahami sebagai hasil

keterlibatan empat faktor yaitu:

1. Peran hormon androgen (hormon seksual) yang menstimulasi aktivitas

kelenjar sebasea (kelenjar minyak) sehingga produksi minyak/sebum pada

kulit meningkat

2. Proses keratinisasi (penumpukan sel-sel kulit mati) yang tidak normal yang

menutupi folikel atau saluran dari unit polisebasea merupakan cikal bakal

terbentuknya komedo

3. Proliferasi (pertumbuhan) dari bakteri propionibacterium acnes penyebab

jerawat

Page 7: Jerawat - Copy

4. Proses inflamsi atau peradangan pada unit pilosebasea.

Etiologi (hormonal, stress, genetic, bakteri) –> masa puberitas –> hormone

androgen –> menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebabse membesar dan

mensekresi sebum –> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –>

mengalir keluar pada permukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –

> lesi obstruktif –> di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu:

1. Penipisan dinding folikular (penipisan dinding folikular –> pecah –> isi

folikular keluar dan mengiritasi dermis –> lesi baru –>infeksi berulang)

2. Resiko Infeksi

C. Pengenalan Gejala

Berikut adalah tahap-tahap terbentuknya jerawat yaitu:

Page 8: Jerawat - Copy

1. Penumpukan sel kulit mati

2. Tumpukan sel kulit mati terkena bakteri acne

3. Mulai muncul jerawat

4. Jerawat  mulai membesar dan berwarna kemerahan (disebut popules)

5. Bila muncul nanah (pus), jerawat disebut pastules

6. Bila mengandung nanah, lemak, dan cairan-cairan lain, berarti jerawat sudah

berada pada kondisi terparah (cyst)

7. Bila cyst tidak terawat, akan muncul bopeng (scar) karena rusaknya jaringan

kolagen sampai lapisan dermis. Bopeng tidak dapat diperbaiki secara

maksimal. Yang mungkin dapat dilakukan hanyalah mempertebal lapisan

kulit sedikit demi sedikit dengan produk yang mengandung asam glikolat

(asam buah dari tanaman tebu).

Di lihat dari gejala-gejalanya jerawat terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Jerawat Juvenil

Jerawat  jenis ini mucul pada masa puber.

Biasanya menyerang remaja pada usia 14-20 tahun.

Penyebabnya adalah masalah hormonal yang belum stabil dalam

memproduksi sebum.

Kulit wajah dengan jerawat juvenil dirawat dengan menggunakan sabun

ber-pH seimbang atau sabun bayi transculent.

2. Jerawat Vulgaris

Jerawat berbentuk komedo yang banyak terdapat pada kulit berminyak.

Perawatan tipe jerawat ini dengan penguapan hingga kulit cukup kenyal

dan lembab. Kemudianjerawat diambil dengan sendok una, dan olesi

dengan krim jerawat / acne lotion. Biarkan semalaman baru dibilas

dengan air hangat keesokan harinya.

3. Jerawat Rosacea

Biasanya terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun.

Page 9: Jerawat - Copy

Kulit yang terkena jenis jerawat ini perlu pengobatan secara serius pada

dokter kulit.

Mula-mula jerawat akan tampak kemerahan yang dapat menjadi radang

hingga menimbulkan sisik di lipatan hidung.

Perawatan kulit yang terkena jenis jerawat ini biasanya dengan

penguapan, kompres air panas, atau penyinaran dengan lampu infra

merah agar jerawat cepat kering.

4. Jerawat Nitrosica

Tipe Jerawat ini termasuk sangat berbahaya karena akan

menimbulkan lubang / bopeng. Tahap yang terjadi sudah termasuk tahap

akhir yang memerlukan penanganan khusus dari dokter ahli kulit.

Berikut adalah gejala-gejalah saat menjelang timbulnya jerawat

Timbulnya bintik merah walupun tidak membahayakan namun

mengganggu

Terkadang bintik merah disertai peradangan yang terasa gatal pada

waktu mulai timbul dan terasa sakit bila ditekan

Peradangan juga bias disebabkan oleh kuman tertentu yang

membentuk kantong kecil (kista) bila pecah mengeluarkan nanah dan

darah tetapi tidak berbau.

Biasanya timbul dibagian wajah akan tetapi dapat juga timbul dibagian

kulit kepala, leher, punggung dan dada bagian atas.

Timbulnya bintik putih / hitam yang menonjol dan tidak sakit

(komedo).

D. Pengobatan Jerawat Dengan OTC dan OWA

Untuk swamedikasi terhadap jerawat dapat digunakan obat-obat yang

mengandung :

a. Menggunakan Obat Yang mengandung Sulfur / belerang endap

Page 10: Jerawat - Copy

Cara kerja obat :Mempunyai sifat germisida, fungisida, parasitisida, dan juga

mempunyai efek keratolitik.

Hal yang perlu diperhatikan : Hindarkan kontak dengan mata, mulut dan

mukosa.

Efek yang tidak diinginkan : Iritasi kulit

Contoh Obat OTC :

Acne Feldin® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007; 275)

Komposisi : Sulfur Prespitat 6,6 %

Indikasi : Akne Vulgaris

Dosis : Oleskan 2 x sehari pada kulit berjerawat yang telah

dibersihkan

Acnomel® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007; 275)

Komposisi : Resorsinol 2%, sulfur 8 %

Indikasi : Pengobatan Jerawat

Bioacne® ( B )

Komposisi : Per g Cetrimide 5 mg, resorsinol 5 mg, sulfur 50 mg.

Indikasi : Jerawat

Dosis : Oleskan 2-3x/hari

b. Menggunakan Obat Yang mengandung Asam Salisilat

Cara kerja obat : Mempunyai sifat keratolitik, yang dapat melunakkan kulit

sehingga dapat membantu penyerapan obat lain dan fungisida yang lemah.

Efek yang tidak diinginkan : Iritasi kulit

Contoh Obat OTC :

Verile® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007; 307 )

Komposisi : Asam Salisilat 0,5 %,Asam Borak 1 %, Resorsinol 2 %, aloe

vera 0,1 %,triklosan 0,1 %, alkohol 25 %.

Indikasi : Akne Vulgaris

Rosal® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007; 306 )

Page 11: Jerawat - Copy

Komposisi : Asam Salisilat 0,2 %, Resorsinol 0,5 %

Indikasi : Menghilangkan minyak yang berlebih pada kulit yang

berjerawat, mencegah timbulnya jerawat

Dosis : Tuangkan pada kapas, oles pada bagian yang berjerawat,

digunakan sesudah mandi dan sesudah membersihkan.

c. Menggunakan Obat Yang mengandung Resorsinol

Cara kerja obat : Mempunyai efek anti fungi, anti bakteri dan keratolitik.

Hal yang perlu diperhatikan : Tidak dianjurkan pemakaian jangka lama

karena dapat menggangu fungsi tiroid

Efek yang tidak diinginkan : Iritasi, reaksi alergi pada kulit

Contoh Obat OTC :

Acnomel® ( B )

Komposisi : Resorsinol 2%, sulfur 8 %

Indikasi : Pengobatan Jerawat

Rosal® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007; 275 )

Komposisi : Asam Salisilat 0,2 %, Resorsinol 0,5 %

Indikasi : Menghilangkan minyak yang berlebih pada kulit yang

berjerawat, mencegah timbulnya jerawat

Dosis : Tuangkan pada kapas, oleskan pada bagian yang berjerawat,

digunakan sesudah mandi atau sesudah membersihkan muka

(Botol 100 mL)

Verile® ( B ) ) ( ISO INDONESIA, 2007; 307 )

Komposisi : Asam Salisilat 0,5 %,Asam Borak 1 %, Resorsinol 2 %, aloe

vera 0,1 %,triklosan 0,1 %, alkohol 25 %.

Indikasi : Akne Vulgaris

d. Menggunakan Obat Yang mengandung Benzoil Peroksida

Page 12: Jerawat - Copy

Cara kerja obat : Benzoil Peroksida secara perlahan-lahan melepaskan

oksigen aktif yang memberikan efek bakteriostatik juga mempunyai efek

keratolitik dan mengeringkan sehingga dapat menunjang efek pengobatan.

Hal yang perlu diperhatikan : Hindari kontak dengan mata, mulut dan

mukosa.

Efek yang tidak diinginkan : Iritasi kulit.

Contoh Obat OTC :

Feldixid® ( B ) ( ISO INDONESIA, 2007;300 )

Komposisi : Benzoil Peroksida 5 %, Sulfur Presipitat 2%

Indikasi : Akne Vulgaris

Dosis : Oleskan 2x sehari pada kulit berjerawat yang telah

dibersihkan

Pimplex® ( T ) ( ISO INDONESIA, 2007;304 )

Komposisi : Benzoil Peroksida 2,5 % / Krim

Indikasi : Akne Vulgaris

Polybenza AQ® ( B) ( ISO INDONESIA, 2007;275 )

Komposisi : Benzoyl Peroxide 2,5 % / 20 g

Indikasi : Akne Vulgaris

Dosis : Oleskan 1 atau 2 x sehari pada area yang terkena

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 347/ MenKes/SK/VII/1990

tentang OBAT WAJIB APOTIK yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh

Apoteker kepada pasien di Apotik tanpa resep dokter. Contoh obat keras untuk

mengobati acne, yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di

apotik

(obat wajib apotik no 2) :

Page 13: Jerawat - Copy

No.

Nama Generik

Jumlah Maksimal TiapJenis Obat Per Pasien

Pembatasan

1. Clindamicin 1 tube Sebagai obat luar untuk obat acne.

2. Dexametason 1 tube Sebagai obat luar untuk obat acne.

3. Dexpanthenol

1 tube Sebagai obat luar untuk obat acne.

4. Diclofenac 1 tube Sebagai obat luar untuk obat acne.

E. Penggunaan Obat yang Rasional

Pengobatan secara topikal merupakan standar dalam penanggulangan

jerawat, tetapi dalam bab ini juga akan membahas bagaimana cara-cara

pencegahan agar tidak terkena jerawat ;

• Rutin membersihkan wajah

Page 14: Jerawat - Copy

• Minum 8 gelas air sehari

• Kurangi penggunaan kosmetik yang berlebihan

• Makan sayur dan buah yang mengandung antioksidan

• Tidak usil terhadap jerawat sendiri maupun punya orang

Cara mengatasi jerawat yang rasional adalah dengan mengetahui

penyebabnya, dan memilih obat sesuai penyebabnya. Berikut, beberapa zat

berkhasiat yang terkandung dalam obat yang dijual bebas yang dapat digunakan

untuk mengatasi jerawat adalah :

• Benzoil peroksida

• Asam salisilat

• Sulfur

• Kombinasi sulfur dan resorsinol

Benzoil Peroksida

Benzoil peroksida efektif untuk mengatasi jerawat ringan sampai

sedang. Zat ini juga bersifat keratolitik (mengelupaskan lapisan tanduk kulit)

karena dapat mengurangi sel kulit mati pada kulit. Selama menggunakan

produk yang mengandung Benzoil Peroksida hindari kontak dengan pakaian

dan rambut karena dapat menyebabkan pemutihan (bleaching) dan hindari

paparan sinar matahari langsung, disarankan menggunakan tabir surya.

Pengunaan Benzoil Peroksida pada wanita hamil harus dengan kehati-hatian.

Beberapa efek yang tidak diinginkan dapat muncul setelah penggunaan

Benzoil Peroksida diantaranya adalah dapat menyebabkan kulit kemerahan

pada awal penggunaan namun akan menghilang setelah penggunaan 1–2

minggu, selain itu dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang

tertentu. Apabila terjadi reaksi alergi berupa kemerahan pada kulit saat

Page 15: Jerawat - Copy

produk dioleskan maka hentikan penggunaan dan segera konsultasikan ke

dokter.

Asam Salisilat

Asam salisilat adalah juga bersifat keratolitik yang sering

digunakan pada obat jerawat dengan konsentrasi 0,5% sampai 2%.

Sulfur

Obat jerawat dengan kandungan sulfur 3% sampai 10%, bersifat

sebagai keratolitik dan antibakteri sehingga efektif untuk mengatasi komedo.

Obat dioleskan pada kulit yang berjerawat 1 - 3 kali sehari sehingga

membentuk lapisan tipis. Lapisan tipis ini berwarna kuning dan biasanya

membuat pasien kurang nyaman karena baunya.

Kombinasi Sulfur Dan Resorsinol

Kombinasi sulfur 3-8% dan resorsinol 2-3% sering digunakan pada

obat jerawat. Produk ini digunakan sebagai keratolitik, dan mempercepat

pertumbuhan sel baru.

Selain zat-zat kimia yang dapat menghilangkan jerawat, juga dapat

digunakan bahan lain yang berasal dari alam, baik untuk pencegahan maupun

pengobatan :

- Jeruk nipis (Citrus aurantium), yang dioleskan pada wajah pada malam hari

sebelum tidur dan baru dibersihkan pada pagi harinya, ini dapat menjadi

solusi untuk mengobati jerawat.

- Tumbukan Daun Jambu biji juga berfungsi mengobati jerawat dan

menghaluskan kulit wajah. Oleskan di wajah kemudian di diamkan beberapa

menit. Sama seperti halnya penggunaan masker.

Page 16: Jerawat - Copy

- Pepaya. Alternatif pertama adalah pepaya yang telah matang di lumat dan di

campur dengan air sedikit saja hingga menjadi adonan kental bisa anda

gunakan sebagai masker untuk mengobati dan membasmi jerawat.

Kemudian alternatif kedua adalah gunakan sebagai masker tumbukan

daunnya.

- Tomat. Buah ini ampuh juga sebagai tips obat jerawat. Pilih buah tomat yang

sudah masak dibelah dua atau 3, kemudian langsung dipakai untuk

menggosok wajah berjerawat

- Lidah buaya, yaitu dengan cara mengoleskan batang lidah buaya pada bagian

yang tumbuh jerawat,dan lakukan berulang-ulang setiap pagi dan sore hari.

F. Info Yang Tepat

Saat jerawat yang anda alami membaik atau hilang, anda dapat

melanjutkan pengobatan medis atau perawatan lainnya untuk mencegah

timbulnya jerawat baru. Tanyakan pada dokter anda tentang bagaimana anda

dapat mencegah timbulnya jerawat yang baru. Anda juga dapat mencegah

Page 17: Jerawat - Copy

timbulnya jerawat baru dengan tindakan perawatan diri sendiri seperti

membersihkan kulit anda dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh

area yang bermasalah.Tips lain untuk mencegah timbulnya jerawat adalah :

• Bersihkan area kulit yang memiliki kencenderungan jerawat akan timbul dua

kali sehari. Membersihkan kulit akan menghilangkan kelebihan minyak dan

sel kulit mati. Akan tetapi jika terlalu banyak dapat membuat kulit iritasi.

Bersihkan kulit dengan pembersih yang lembut dan gunakan yang bebas dari

kandungan minyak. Gunakanlah produk perawatan kulit yang berbahan

dasar air.

• Gunakan krim atau jel penghilang jerawat untuk membantu kulit tetap kering

dari minyak yang berlebih. Gunakan produk yang mengandung benzoyl

peroxide atau salicylic acid sebagai bahan aktif.

• Hindari foundation makeup yang berat. Gunakan kosmetik krim sebagai

alas sebelum kosmetik bubuk dipakai.

• Bersihkan makeup sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik yang masih

menempel pada kulit dapat menyumbat pori-pori kulit. Pastikan juga untuk

tidak menggunakan kosmetik lama bersihkan peralatan kosmetik anda secara

berkala dengan air sabun.

• Hindari pakaian ketat. Pakaian yang ketat dapat menyimpan panas dan uap

air dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Hindari juga tali / karet, tas

punggung, helm atau peralatan olahraga yang ketat untuk mencegah tekanan

pada kulit.

• Mandilah setelah berolah raga atau setelah melakukan pekerjaan yang berat.

Minyak dan keringat pada kulit dapat menahan kotoran dan bakteri.

Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang info untuk pencegahan dan

pengobatannya.

Untuk pencegahan

Page 18: Jerawat - Copy

Hindari makan makanan yang berlemak karena makanan yang berlemak

dapat memicu timbulnya jerawat

Membersihka bakteri yang melekat dikulit, misalnya sisa make

up ,karena dapat juga memicu timbulnya jerawat

Jangan suka bergadang, karena itu juga salah satu faktor pemicu

timbulnya jerawat

Untuk pengobatan berdasarkan penyebabnya yaitu

Kurangi Sumbatan,

Bila terjadi karena adanya penyumbatan kelenjar sebasea

disarankan agar mengurangi sumbatan tersebut menggunakan obat

jerawat yang bersifat keratolitik. "Obat jerawat ini berfungsi sebagai

pengelupasan, untuk mengangkat sumbatan tersebut. Obat jerawat

bersifat keratolik bisa berupa obat yang mengandung asam salisilat, sulfu,

asam vitamin A, resorcinol, dan benzoil peroxide. Obat jerawat ini

bersifat topikal, atau penggunaannya dengan cara dioleskan pada area

yang berjerawat. "Untuk aturan penggunaannya, sebaiknya

dikonsultasikan ke dokter kulit, karena biasanya disesuaikan dengan

kondisi jerawat."

Kurangi Aktivitas Kelenjar Minyak

Mengurangi aktivitas kelenjar minyak dilakukan dengan terapi

hormonal, melalui pemberian obat secara oral yang mengandung estrogen

dan antiandrogen. "Tentunya tindakan ini juga harus dilakukan oleh

dokter ahli, termasuk aturan dan dosisnya."

Page 19: Jerawat - Copy

Kurangi Jumlah Bakteri

Bakteri memang bisa memicu munculnya jerawat. Namun

keberadaan bakteri di kulit adalah hal yang wajar, dan ada pada setiap

orang. "Hanya saja, jika jumlah bakteri terlalu banyak atau berlebihan,

ditambah adanya kotoran atau kondisi lingkungan yang mendukung untuk

mempercepat perkembangbiakannya, tentu bisa menimbulkan masalah

kulit termasuk jerawat." Nah, untuk mengurangi jerawat, bisa dilakukan

dengan mengurangi jumlah bakteri di kulit. Caranya dengan

menggunakan antibiotik topikal maupun oral.

Kurangi Peradangan

Mengurangi peradangan bisa dilakukan menggunakan obat

antiinflamasi seperti kortikosteroid. Cara Penggunaannya dengan jalan

injeksi. Hasilnya, jerawat akan cepat kering dan berangsur-angsur hilang.

"Namun injeksi antiinflamasi hanya dilakukan pada jerawat yang sudah

menjadi pustula atau abses."

Tips Mencegah Timbulnya Jerawat

Bersihkan kulit wajah dengan lembut minimal 2 kali sehari menggunakan

pembersih khusus yang sesuai dengan jenis kulit dengan air hangat.

Penggunaan pembersih yang membuat kulit mengelupas dan kering dapat

memperburuk kondisi jerawat. Pengobatan sendiri juga harus menjaga

kelembapan kulit.

Page 20: Jerawat - Copy

Hindari penyebab yang dapat menimbulkan jerawat

Hindari penggunaan kosmetik yang dapat menyumbat pori-pori (kosmetik

berbasis minyak).

Jaga kebersihan rambut dan hindari model rambut yang menutupi wajah

Jangan memencet jerawat karena dapat memperparah jerawat atau

menimbulkan perlukaan yang dapat meninggalkan parut.

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Page 21: Jerawat - Copy

Dengan adanya penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

Jerawat adalah kondisi kulit yang abnormal dikarenakan gangguan produksi

dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar minyak ini

atau sebaceous gland akan menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel

rambut dan pada pori-pori kulit. Jerawat dapat timbul di karenakan beberapa

faktor penyebab. Seperti :

1. Produksi kelenjar minyak yang berlebih

2. penyumbatan pori-pori pada wajah

3. Infeksi dari bakteri akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan wajah

III.2 Saran

Bagi mahasiswa/ Remaja yang berjerawat dengan banyak nya Tips Tips

cara menghilangkan jerawat, terlebih lagi yang berbahan kimia perlu

diwaspadai terkadang dalam produk yang para mahasiswa gunakan untuk

penghilang jerawat mengandung merkuri (raksa) dan formalin sangat

membahayakan bagi kesehatan kulit tubuh diri kita. Jangan sampai keinginan

menghilangkan jerawat di wajah justru dapat merusak wajah.

Dan bagi mahasiswa / Remaja yang tidak berjerawat mempercantik

wajah adalah hal yang positif. Dengan merawat dan selalu menjaga kebersihan

wajah. Pemilihan yang selektif dalam memilih cara yang cocok untuk

perawatan wajah dan bahan-bahan yang di gunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Amor, Rich. Panduan Lengkap Jerawat.Authorized Distributor Online,

www.richamorindonesiafacebook.com/richamorindonesia. Diakses tanggal 19

september 2013.

Page 22: Jerawat - Copy

Anonim, 2012, Info POM; Regulasi tentang Klaim Gizi dan Klaim Kesehatan pada

Produk Pangan; Seri Swamedikasi 1 Obat Jerawat, Biro Hukum dan Humas

Badan POM RI, Jakarta.

Anonim, 2007, ISO Indonesia, Volume 43, PT. Isfi Penerbitan, Jakarta.

Mutschler E., Dinamika Obat, Edisi V, diterjemahkan oleh M.B. Widianto & A.S.

Ranti, Penerbit ITB, Bandung, 1991.