63
Hal. 1 dari 63 THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST, AND OWNERSHIP STRUCTURE 1. Pendahuluan 1.1. Tujuan Makalah Dalam makalah ini kami menggunakan pendekatan pengembangan terbaru dari teori (1) hak milik, (2) lembaga, dan (3) keuangan untuk mengembangkan teori struktur kepemilikan 1 bagi perusahaan. Selain untuk mengikat masing-masing unsur-unsur teori tiga bidang tersebut, analisis kami memberikan pencerahan baru dan memiliki implikasi untuk berbagai masalah dalam literatur profesional dan populer termasuk definisi perusahaan, "pemisahan kepemilikan dan kontrol", "tanggung jawab sosial" bisnis, definisi dari "fungsi objektif perusahaan", penentuan struktur modal yang optimal, spesifikasi isi perjanjian kredit, teori organisasi, dan sisi penawaran dari kelengkapan masalah pasar. Teori kami membantu menjelaskan: 1. mengapa seorang pengusaha atau manajer perusahaan yang memiliki struktur keuangan campuran (terdiri dari utang dan hak ekuitas luar) akan memilih serangkaian kegiatan untuk perusahaan sehingga nilai total perusahaan adalah kurang dari yang seharusnya jika ia sebagai pemilik dan mengapa hasil ini tidak tergantung pada apakah perusahaan beroperasi di monopolistik atau produk yang kompetitif atau faktor pasar; 2. mengapa kegagalan untuk memaksimalkan nilai perusahaan benar-benar konsisten dengan efisiensi; 3. mengapa penjualan saham biasa merupakan sumber modal yang layak meskipun manajer tidak sungguh-sungguh memaksimalkan nilai perusahaan; 4. mengapa utang diandalkan sebagai sumber modal sebelum pembiayaan utang yang ditawarkan keuntungan pajak relatif terhadap ekuitas; 5. mengapa saham preferen akan diterbitkan;

Jensen, Meckling ~ Theory of Firm (Terjemahan)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Terjemahan sederhana dari Theory of Firm - Jensen, Meckling. Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Citation preview

  • Hal. 1 dari 63

    THEORY OF THE FIRM:

    MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST, AND OWNERSHIP STRUCTURE

    1. Pendahuluan

    1.1. Tujuan Makalah

    Dalam makalah ini kami menggunakan pendekatan pengembangan terbaru dari

    teori (1) hak milik, (2) lembaga, dan (3) keuangan untuk mengembangkan teori struktur

    kepemilikan1 bagi perusahaan. Selain untuk mengikat masing-masing unsur-unsur teori

    tiga bidang tersebut, analisis kami memberikan pencerahan baru dan memiliki implikasi

    untuk berbagai masalah dalam literatur profesional dan populer termasuk definisi

    perusahaan, "pemisahan kepemilikan dan kontrol", "tanggung jawab sosial" bisnis,

    definisi dari "fungsi objektif perusahaan", penentuan struktur modal yang optimal,

    spesifikasi isi perjanjian kredit, teori organisasi, dan sisi penawaran dari kelengkapan

    masalah pasar.

    Teori kami membantu menjelaskan:

    1. mengapa seorang pengusaha atau manajer perusahaan yang memiliki struktur

    keuangan campuran (terdiri dari utang dan hak ekuitas luar) akan memilih

    serangkaian kegiatan untuk perusahaan sehingga nilai total perusahaan adalah

    kurang dari yang seharusnya jika ia sebagai pemilik dan mengapa hasil ini tidak

    tergantung pada apakah perusahaan beroperasi di monopolistik atau produk yang

    kompetitif atau faktor pasar;

    2. mengapa kegagalan untuk memaksimalkan nilai perusahaan benar-benar konsisten

    dengan efisiensi;

    3. mengapa penjualan saham biasa merupakan sumber modal yang layak meskipun

    manajer tidak sungguh-sungguh memaksimalkan nilai perusahaan;

    4. mengapa utang diandalkan sebagai sumber modal sebelum pembiayaan utang yang

    ditawarkan keuntungan pajak relatif terhadap ekuitas;

    5. mengapa saham preferen akan diterbitkan;

  • Hal. 2 dari 63

    6. mengapa laporan akuntansi akan diberikan secara sukarela kepada para kreditur

    dan pemegang saham, dan mengapa auditor independen akan dilibatkan oleh

    manajemen untuk menunjukkan keakuratan dan kebenaran laporan tersebut;

    7. mengapa pemberi pinjaman sering melakukan pembatasan pada kegiatan

    perusahaan kepada siapa mereka meminjamkan, dan mengapa perusahaan sendiri

    akan menyarankan pengenaan pembatasan tersebut;

    8. mengapa beberapa industri ditandai dengan perusahaan yang dioperasikan pemilik

    yang satu-satunya di luar sumber modal pinjaman;

    9. mengapa industri yang sangat diatur seperti kebutuhan publik atau bank akan

    memiliki rasio ekuitas utang yang lebih tinggi untuk tingkat risiko setara dengan

    perusahaan non-regulated rata-rata;

    10. mengapa analisis keamanan dapat secara sosial produktif bahkan jika tidak

    meningkatkan portofolio kembali ke investor.

    1.2 Teori Perusahaan: Sebuah Kotak Kosong?

    Di saat literature ekonomi dipenuhi dengan referensi "teori perusahaan", pokok-

    pokok bahasan yang umumnya dimasukkan dalam judul tersebut sebenarnya bukan

    teori perusahaan melainkan teori pasar di mana perusahaan tersebut adalah actor

    penting. Perusahaan merupakan "kotak hitam" yang dioperasikan untuk memenuhi

    kondisi marjinal yang relevan sehubungan dengan input dan output, sehingga

    memaksimalkan keuntungan, atau lebih tepatnya, nilai sekarang. Kecuali untuk

    beberapa langkah-langkah baru dan tentatif, namun, kita tidak memiliki teori yang

    menjelaskan bagaimana tujuan yang saling bertentangan dari peserta individu yang

    dibawa ke ekuilibrium sehingga menghasilkan hasil tersebut. Keterbatasan tampilan

    kotak hitam dari perusahaan diantaranya telah dikutip oleh Adam Smith dan Alfred

    Marshall. Baru-baru ini, popular dan professional berdebat mengenai "tanggung jawab

    sosial" perusahaan, pemisahan kepemilikan dan pengendalian, dan sejumlah tinjauan

  • Hal. 3 dari 63

    literature pada "teori perusahaan" telah dibuktikan dengan perhatian yang berkelanjutan

    dengan persoalan.

    Sejumlah upaya besar telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir untuk

    membangun teori perusahaan dengan cara menggantikan model lain demi keuntungan

    atau memaksimalisasi nilai, dengan setiap upaya yang dimotivasi oleh keyakinan

    bahwa yang terakhir adalah tidak memadai untuk menjelaskan perilaku manajerial

    dalam perusahaan besar. Beberapa upaya reformulasi tersebut telah menolak prinsip

    dasar memaksimalkan perilaku serta menolak model memaksimalkan laba yang lebih

    spesifik. Kami mempertahankan gagasan memaksimalkan perilaku pada bagian dari

    semua individu dalam analisis yang mengikuti.

    1.3 Hak Kekayaan

    Sebuah aliran independen penelitian dengan implikasi penting bagi teori

    perusahaan telah distimulasi oleh karya perintis dari Coase, dan diperluas oleh Alchian,

    Demsetz, dan yang lain. Sebuah survey komprehensif dari literature ini diberikan oleh

    Furubotn dan Pejovich (1972). Ketika focus penelitian ini adalah "hak milik", materi

    mencakup jauh lebih luas dari istilah yang menunjukkan. Apa yang penting bagi

    masalah dibahas di sini adalah bahwa spesifikasi hak-hak individu menentukan

    bagaimana biaya dan manfaat akan dialokasikan antara peserta dalam setiap

    organisasi. Karena spesifikasi hak umumnya dipengaruhi melalui kontrak (implicit

    maupun eksplisit), perilaku individu dalam organisasi, termasuk perilaku manajer, akan

    tergantung pada sifat dari kontrak tersebut. Kita memfokuskan dalam makalah ini pada

    implikasi perilaku dari hak milik yang ditetapkan dalam kontrak antara pemilik dan

    manajer perusahaan.

    1.4. Biaya Keagenan

    Banyak masalah yang terkait dengan keterbatasan teori perusahaan saat ini juga

    dapat dipandang sebagai kasus khusus dari teori hubungan keagenan dimana

  • Hal. 4 dari 63

    literaturnya semakin bertambah. Literatur ini telah mengembangkan teori hak properti

    walaupun masalah-masalah tersebut sangatlah mirip, faktanya pendekatan-pendekatan

    tersebut saling melengkapi.

    Kami mendefinisikan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana satu

    atau lebih orang (pemberi kuasa) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan suatu

    pelayanan atas nama mereka dengan cara mendelegasikan beberapa kewenangan

    pengambilan keputusan kepada agen. Jika kedua pihak dalam hubungan tersebut

    adalah sama-sama pencari keuntungan, maka terdapat kemungkinan bahwa agen tidak

    akan selalu mengambil tindakan yang selalu menguntungkan pemberi kuasa. Pemberi

    kuasa dapat mengurangi risiko penyimpangan ini dengan menetapkan insentif yang

    pantas bagi agen dan mengawasi biaya-biaya yang timbul untuk membatasi aktivitas

    agen yang menyimpang. Selain itu, dalam situasi tertentu, pemberi kuasa akan

    membayar agen untuk membelanjakan sumber dayanya untuk menjamin bahwa agen

    tidak akan mengambil tindakan tertentu yang akan merugikan pemberi kuasa atau

    untuk menjamin bahwa pemberi kuasa akan mendapat ganti rugi jika agen

    menyebabkan kerugian. Bagaimanapun juga, pada umumnya tidak mungkin pemberi

    kuasa atau agen, tanpa biaya sama sekali, menjamin bahwa agen akan membuat

    keputusan yang optimal dari sudut pandang pemberi kuasa. Pada kebanyakan

    hubungan keagenan, pemberi kuasa dan agen akan menyepakati suatu pengawasan

    yang positif dan biaya perikatan (baik yang berkaitan dengan uang maupun tidak),

    selain itu akan terdapat suatu penyimpangan antara keputusan yang dibuat oleh agen

    dengan keputusan yang seharusnya paling menguntungkan pemberi kuasa. Kerugian

    yang dialami oleh pemberi kuasa yang disebabkan penyimpangan ini, juga merupakan

    biaya hubungan keagenan atau disebut juga kerugian residu (residual loss). Kami

    mendefinisikan biaya kegenan sebagai jumlah dari:

    1. Pengeluaran/beban pengawasan oleh pemberi kuasa,

    2. Pengeluaran/beban perikatan oleh agen,

    3. Kerugian residu.

    Perhatikan juga bahwa biaya keagenan meningkat pada situasi tertentu yang

    melibatkan usaha kerja sama (seperti pembutan paper ini) oleh dua atau lebih orang

  • Hal. 5 dari 63

    walaupun tidak ada perikatan yang jelas mengenai siapa pemberi kuasa dan siapa

    agennya. Sudah jelas bahwa definisi kami mengenai biaya keagenan dan pentingnya

    biaya keagenan bagi teori perusahaan erat kaitannya dengan masalah kelalaian dan

    pengawasan kepada tim produksi yang diungkapkan oleh Alchian dan Demsetz (1972)

    pada paper mereka mengenai teori perusahaan.

    Karena hubungan antara pemegang saham dan manajer memenuhi definisi dari

    hubungan keagenan murni, maka tidak mengherankan jika masalah yang terkait

    dengan pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian pada perusahaan modern

    dengan kepemilikan yang tersebar, terkait erat dengan masalah keagenan pada

    umumnya. Kami menunjukan bahwa penjelasan mengapa dan bagaimana biaya

    keagenan yang ditimbulkan oleh bentuk perusahaan ketika didirikan mengarahkan ke

    teori struktur kepemilikan (atau modal) dari perusahaan.

    Sebelum beralih ke topik selanjutnya, bagaimanapun juga, perlu disampaikan

    generalisasi dari masalah keagenan. Masalah dalam membujuk agen untuk bertindak

    seolah-olah dia memaksimalkan keuntungan pemberi kuasa adalah cukup umum.

    Masalah ini terdapat dalam semua organisasi dan dalam usaha kerjasama, pada setiap

    level manajemen dari perusahaan, universitas, perusahaan kerjasama, koperasi,

    otoritas dan biro pemerintah, perserikatan, dan dalam hubungan yang secara normal

    diklasifikasikan sebagai hubungan keagenan seperti pada umumnya dalam

    pertunjukkan seni dan pemasaran real estate. Perkembangan teori untuk menjelaskan

    bentuk biaya agensi dalam setiap situasi ini (dimana hubungan kontraktual berbeda

    secara signifikan), dan bagaimana dan mengapa mereka muncul pada teori besar

    organisasi yang sekarang kurang di bidang ekonomi dan ilmu sosial secara umum.

    Kami membatasi perhatian dalam makalah ini hanya pada sebagian kecil dari masalah

    umum -- analisis biaya agensi yang dihasilkan oleh pengaturan kontrak antara pemilik

    dan manajemen puncak perusahaan.

    Pendekatan kami terhadap masalah agensi di sini berbeda secara fundamental

    dari sebagian besar literatur yang ada. Literatur yang berfokus hampir secara eksklusif

    pada aspek normatif dari agency relationship; yaitu, bagaimana struktur hubungan

    kontraktual (termasuk insentif kompensasi) antara prinsipal dan agen untuk

  • Hal. 6 dari 63

    memberikan insentif yang tepat bagi agen untuk membuat pilihan yang akan

    memaksimalkan kesejahteraan prinsipal, mengingat bahwa ada ketidakpastian dan

    monitoring yang tidak sempurna. Kami fokus hampir seluruhnya pada aspek positif dari

    teori. Artinya, kita mengasumsikan individu memecahkan masalah-masalah normatif,

    dan mengingat bahwa hanya saham dan obligasi dapat diterbitkan sebagai klaim, kami

    menyelidiki insentif yang dihadapi oleh masing-masing pihak dan unsur-unsur yang

    masuk ke dalam penentuan bentuk kontrak keseimbangan karakteristik hubungan

    antara manajer (agen) perusahaan dan pihak luar pemengang ekuitas dan utang

    (prinsipal).

    1.5 Komentar Umum Definisi perusahaan

    Ronald Coase dalam makalahnya yang berjudul "The Nature of the Firm" (1937)

    menunjukkan bahwa ekonomi tidak memiliki teori positif untuk menentukan batas-batas

    perusahaan. Dia mengkarakteristikkan batas-batas perusahaan sebagai rentang

    pertukaran di mana sistem pasar itu ditekan dan di mana alokasi sumber daya dicapai

    bukan oleh otoritas dan arah. Dia fokus pada biaya penggunaan pasar untuk

    mempengaruhi kontrak dan pertukaran dan berpendapat bahwa kegiatan akan

    dimasukkan dalam perusahaan setiap kali biaya penggunaan pasar lebih besar dari

    biaya menggunakan kewenangan langsung. Alchian dan Demsetz (1972) memikiki

    gagasan bahwa kegiatan dalam perusahaan diatur oleh otoritas, dan menekankan

    peran kontrak sebagai sarana untuk pertukaran sukarela. Mereka menekankan peran

    pengawasan dalam situasi di mana ada input gabungan atau tim production. Kami

    bersimpati dengan kepentingan mereka dalam melampirkan pemantauan, tetapi kami

    percaya penekanan Alchian dan Demsetz dalam input produksi gabungan terlalu sempit

    sehingga menyesatkan. Hubungan kontraktual adalah inti dari perusahaan, tidak hanya

    dengan karyawan tetapi dengan pemasok, pelanggan, kreditur, dan sebagainya.

    Masalah biaya agensi dan monitoring ada pada semua kontrak ini, terlepas dari apakah

    ada produksi gabungan, produksi gabungan dapat menjelaskan hanya sebagian kecil

    dari perilaku individu yang terkait dengan perusahaan.

  • Hal. 7 dari 63

    Penting untuk menyadari bahwa sebagian besar organisasi adalah legal fiksi

    secara sederhana dimana hukum berfungsi sebagai penghubung untuk satu set

    hubungan kontrak antara individu-individu. Ini termasuk perusahaan, lembaga non-profit

    seperti perguruan tinggi, rumah sakit, dan yayasan, organisasi bersama seperti bank

    tabungan bersama, perusahaan asuransi, dan koperasi, beberapa klub swasta, dan

    bahkan badan-badan pemerintah seperti kota, negara, dan pemerintah federal ,

    perusahaan pemerintah seperti TVA, Kantor Pos, sistem transit, dan sebagainya.

    Badan usaha swasta atau perusahaan adalah sebuah bentuk legal fiction yang

    berperan sebagai penghubung bagi perikatan kontrak dan ditandai dengan adanya

    klaim residual yang dapat dipisahkan atas aset dan arus kas organisasi yang dapat

    dijual tanpa izin dari para pihak yang terikat kontrak. Walaupun definisi perusahaan

    tersebut hanya mengandung sedikit hal yang bersifat substantif, penekanan pada sifat

    esensial dari kontrak antara perusahaan dengan organisasi lainnya akan memfokuskan

    perhatian pada pertanyaan-pertanyaan krusial, kenapa beberapa hubungan kontraktual

    tertentu timbulpada berbagai macam jenis organisasi,apa konsekuensi dari hubungan

    kontraktual ini, dan bagaimana hubungan tersebut terpengaruh oleh perubahan yang

    terjadi di luar organisasi. Dilihat dari sudut pandang ini, maka menjadi tidak masuk akal

    jika mencoba membedakan hal-hal yang ada di dalam perusahaan (atau organisasi

    lainnya) dengan hal-hal yang ada di luar perusahaan. Dalam arti yang nyata, terdapat

    banyak hubungan yang kompleks (kontrak) antara legal fiction (perusahaan) dan para

    pemilik tenaga kerja, material, serta input modal dan output konsumen.

    Melihat perusahaan sebagai penghubung dari seperangkat kontrak di antara

    para individu juga berperan untuk memperjelas bahwa personalisasi perusahaan yang

    ditunjukkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang harusnya menjadi fungsi

    tujuan dari perusahaan? atau apakah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial?

    menjadi menyesatkan. Perusahaan bukanlah individu. Perusahaan merupakan legal

    fiction yang berperan sebagai fokus bagi proses kompleks di mana konflik tujuan antar

    individu (beberapa di antaranya mewakili organisasi lain) dibawa ke dalam

    keseimbanganyang ada di dalam kerangka kerja hubungan kontraktual. Dalam hal ini

    perilaku perusahaan seperti perilaku pasar, yaitu merupakan outcome dari proses

  • Hal. 8 dari 63

    keseimbangan yang kompleks. Kita jarang jatuh ke dalam perangkap dalam

    menggolongkan pasar gandum atau saham sebagai suatu individu, tetapi kita sering

    membuat kesalahan seperti ini dalam berpikir mengenai organisasi seolah-olah hal-hal

    tersebut adalah individu yang memiliki motivasi dan maksud-maksud tertentu.

    1.6. Ikhtisar dari Tulisan ini

    Kami mengembangkan teori kami ke dalam tahapan-tahapan. Bagian kedua dan

    keempat menyajikan analisis agency cost dari ekuitas dan utang secara berurutan. Hal

    tersebut membentuk fondasi teori ini. Di bagian ketiga, kami menampilkan beberapa

    pertanyaan terkait keberadaan bentuk korporasi perusahaan dan membahas peran dari

    kewajiban terbatas. Bagian kelima menyajikan sintesis dari konsep dasar yang berasal

    dari bagian kedua hingga keempat ke dalam sebuah teori struktur kepemilikan

    korporasi yang memperhitungkan trade-off yang tersedia bagi manager-pengusaha di

    antara ekuitas dan utang yang ada di dalam dan di luar. Beberapa kualifikasi dan

    tambahan dari analisis tersebut didiskusikan di bagian keenam, bagian ketujuh berisi

    ringkasan dan kesimpulan.

    2. Agency Cost of Outside Equity

    2.1. Ikhtisar

    Dalam bagian ini kami menganalisis efek dari ekuitas luar pada agency cost

    dengan cara membandingkan perilaku menajer saat dia memiliki 100 persen klaim

    residual pada perusahaan dengan perilakunya saat dia menjual sebagian dari klaim

    tersebut kepada pihak luar. Jika sebuah perusahaan yang dimiliki secara penuh dikelola

    oleh pemiliknya, dia akan membuat keputusan operasi yang memaksimalkan

    kegunaannya.

    Keputusan-keputusan itu akan mempengaruhi bukan saja manfaat yang berasal

    dari pengembalian uang tetapi juga hal lain yang berhubungan dengan berbagai aspek

  • Hal. 9 dari 63

    non-uang dari aktivitas usaha nya seperti janji temu langsung di kantor, tingkah laku

    para staff, level disiplin para pegawai, jenis dan jumlah kontribusi amal, hubungan

    pribadi dengan pegawai, penggunaan komputer yang lebih besar antara manfaat dari

    kegiatan yang berhubungan dengan uang dan non-uang akan dicapai ketika utilitas

    marjinal yang berasal dari penambahan pengeluaran dalam sejumlah dolar (diukur

    bersih pada tiap efek produksi) adalah sebanding dengan setiap hal non-uang dan dan

    sebanding pula terhadap utilitas marjinal yang berasal dari penambahan sejumlah dolar

    pada kemapuan membeli setelah pajak (kekayaan).

    Jika manajer-pemilik menjual modal yang merupakan berasal dari kepunyaannya

    sendiri (contonya saham yang mendapat laba perusahaan secara proporsional dan

    batasan kewajiban), biaya agen akan digabungkan dengan selisih antara bunganya dan

    para pemegang saham lainnya, sehingga dia hanya akan menemukan pengaruh dari

    biaya yang keluar terhadap manfaat non-uang yang dia keluarkan saat memperluas

    utilitasnya sendiri. Jika manajer memiliki hanya 95% dari bagian saham, dia hanya akan

    menghabiskan sumber daya ini pada titik dimana utilitas marjinal berasal dari setiap

    dolar pengeluaran sumber daya firma yaitu tiap bagian utilitas marjinalnya bertambah

    95 sen dalam kemampuan membeli dan bukan 1 dolar. Berbagai aktivitas, pada

    bagiannya, dapat dibatasi (tapi tidak dapat dihilangkan) dari sumber daya pengeluaran

    pada aktivittas pengawasan oleh pemegang saham lainnya. Tetapi seperti yang

    ditunjukan dibawah, pemilik akan mengantisipasi seluruh efek kekayaannya dari

    kemungkinan baiya yang muncul jauh sebelumnya sebagai modal pasar yang

    mengantisipasi efek ini. para pemegang saham minoritas akan menyadari bahwa bunga

    yang didapatkan manajer-pemilik akan berbeda dari apa yang mereka punya;

    karenanya harga yang akan mereka bayarkan untuk saham-saham akan

    menggambarkan biaya pengawasan dan efek dari selisih bunga antara kedua pihak,

    yaitu manajer-pemilik dan mereka sendiri. Walaupun demikian, mengesampingkan

    kemungkinan meminjam dengan kekayaannya, sang pemilik akan menemukan bahwa

    lebih menguntungkan jika biaya ini dapat diantisipasi dan ditahan selama peningkatan

    kesejahteraan dari pengalaman mengkonversi klaim firma terhadap kemampuan

    membeli suatu firma sudah cukup besar untuk mengimbangi mereka.

  • Hal. 10 dari 63

    Sebagaimana bagian kepemilikan manajer-pemilik jatuh, bagian kejatuhannya

    mengklaim dampak kejatuhan dan ini cenderung akan membuat manajer-pemilik untuk

    menyesuaikan jumlah yang lebih besar dari sumber daya perusahaan dalam bentuk

    tambahan penghasilan. Ini juga membuat hal ini menjadi pantas bagi pemegang saham

    minoritas untuk memberikan lebih banyak sumber daya yang lebih besar dalam rangka

    melakukan monitoring perilaku. Dengan demikian, biaya kekayaan terhadap pemilik kas

    dalam pasar saham meningkat bersamaan dengan kejatuhan bagian kepemilikan.

    Kita mesti melanjutkan memberikan karakteristik permasalahan keagenan antara

    pemilik-manajer dan pemegang saham di luar sebagaimana kecenderungan manajer

    untuk melakukan penyesuaian tambahan penghasilan atas sumber daya perusahaan

    untuk konsumsi pribadinya. Bagaimanapun, kita tidak ingin untuk meninggalkan kesan

    bahwa hal ini merupakan satu-satunya atau mungkin sumber daya yang paling penting

    dari permasalahan. Memang, sangat mungkin bahwa konflik yang paling penting dapat

    meningkat dari kenyataan di mana kepemilikan manajer-pemilik jatuh, penghasilannya

    untuk memberikan usaha signifikan untuk mengkreasikan aktivitas seperti mencari

    kejatuhan kepemilikan yang menguntungkan. Manajer-pemilik mungkin pada

    kenyataannya menghindari resiko karena membutuhkan terlalu banyak kesalahan atau

    usaha dalam bagiaannya untuk mengatur atau mempelajari tekonologi baru.

    Penghindaran biaya personal ini mewakili sebuah sumber daya dalam pekerjaan dan

    hal ini dapat menghasilkan nilai perusahaan.

    2.2 Sebuah bentuk analisis sederhana Sumber Biaya Keagenan atas Kepemilikan dan

    Siapa yang Menanggung

    Untuk mengembangkan beberapa bentuk analisis untuk diikuti kita perlu

    membuat dua asumsi. Pertama (asumsi permanen) adalah apa yang yang akan

    membawa melalui hampir semua analisis dalam bagian 2-5. Efek menyederhanakan

    beberapa dari hal ini didiskusikan pada bagian 6.

    Set kedua (asumsi sementara) dibuat hanya untuk tujuan eksposisional/ penjelas

    dan tidak perlu diperhatikan sepanjang poin-poin utama telah diklarifikasi/ telah jelas.

  • Hal. 11 dari 63

    Asumsi permanen:

    1. seluruh pajak adalah nol

    2. tidak ada piutang dagang (trade credit) yang tersedia

    3. seluruh saham yang berada di luar tidak memiliki hak voting

    4. tidak ada klaim keuangan yang rumit seperti obligasi konvertibel, saham preferen

    atau warrant yang dapat diterbitkan

    5. tidak ada kepentingan lainnya bagi pemilik terhadap perusahaan selain

    dampaknya terhadap kekayaan dan arus kasnya

    6. seluruh aspek dinamis atas permasalahan sepanjang waktu diabaikan dengan

    asumsi bahwa hanya ada satu keputusan produksi-pembiayaan yang dibuat oleh

    pengusaha

    7. gaji manajer-pengusaha adalah konstan sepanjang penelitian/ analisis

    8. terdapat satu manajer tunggal (koordinator puncak) yang berkepentingan dengan

    perusahaan

    Asumsi temporer/ sementara

    1. ukuran perusahaan tetap

    2. tidak ada kemungkinan aktivitas monitoring dan bonding

    3. tidak ada kemungkinan pembiayaan utang dengan obligasi, saham preferen atau

    pinjaman personal (aman atau tidak)

    4. seluruh elemen permasalahan keputusan manajer-pemilik melibatkan

    pertimbangan portofolio sebagai akibat dari adanya ketidakpastian dan

    keberadaan risiko yang dapat beragam diabaikan

    Definisi:

  • Hal. 12 dari 63

    X = {X1, X2,Xn} = besaran seluruh faktor dan aktivitas di dalam perusahaan berasal

    dari manfaat non-keuangan yang diperoleh manajer, Xi didefinisikan bahwa keuntungan

    marginal ini adalah positif bagi mereka.

    C(X) = total biaya (dalam dolar) dengan jumlah yang diberikan atas item ini

    P(x) = total nilai (dalam dolar) bagi perusahaan atas manfaat produktif dari X

    B(x) = P(X) C(X) = manfaat bersih (dalam dolar) bagi perusahaan dengan

    mengabaikan pengaruh X terhadap keseimbangan gaji manajer.

    Dengan mengabaikan pengaruh X terhadap keuntungan manajer dan tingkat

    keseimbangan gajinya, tingkat faktor dan aktivitas X yang optimum adalah didefinisikan

    sebagai X* sebagai berikut:

    Jadi untuk setiap vektor X >= X * (misalnya, di mana setidaknya satu unsur X

    lebih besar dibandingkan unsur X *), F = B (X *) - B (X) > 0 mengukur biaya dollar untuk

    perusahaan (setelah dikurangi efek produktif) memberikan selisih X - X * dari faktor-

    faktor dan aktivitas yang menghasilkan keuntungan untuk manajer. Kami berasumsi

    bahwa untuk selanjutnya setiap tingkat biaya bagi perusahaan, F, vektor dari faktor dan

    aktivitas dimana F dihabiskan, X, menghasilkan keuntungan yang maksimum bagi

    manajer. Dengan demikian F = B (X *) - B (X).

    Sejauh ini dalam diskusi kami mengabaikan fakta bahwa pengeluaran pada X

    tersebut terjadi antara beberapa waktu dan oleh karena itu akan ada trade-off yang

    terjadi pada waktu antara unsur-unsur alternatif X. Selain itu, kami telah mengabaikan

    fakta bahwa pengeluaran di masa depan cenderung melibatkan ketidakpastian (yaitu,

    mereka tunduk pada distribusi probabilitas) dan oleh karena itu beberapa cadangan

    harus dibuat atas dasar risiko tersebut. Kami menyelesaikan kedua masalah ini dengan

    mendefinisikan C, P, B, dan F menjadi nilai pasar saat ini dari urutan distribusi

    probabilitas per periode saat terdapat arus kas yang terlibat.

  • Hal. 13 dari 63

    Mengingat definisi F adalah nilai pasar saat ini dari aliran pengeluaran manager

    pada manfaat non-keuangan, kami menggambarkan kendala yang pemilik-manajer

    tunggal hadapi dalam memutuskan berapa banyak pendapatan non-keuangan yang

    akan dia ambil dari perusahaan dengan garis VF pada gambar 1. Hal ini sebanding

    dengan kendala anggaran. Nilai pasar dari perusahaan diukur sepanjang sumbu

    vertikal dan nilai pasar dari arus pengeluaran manajer pada manfaat non-keuangan, F,

    diukur sepanjang sumbu horisontal. OV adalah nilai perusahaan ketika jumlah

    pendapatan non-keuangan yang dikonsumsi adalah nol. Menurut definisi, V adalah nilai

    pasar maksimum arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan untuk upah yang diberikan

    untuk manajer ketika konsumsi manajer dari manfaat non-keuangan adalah nol. Pada

    titik ini semua faktor dan kegiatan dalam perusahaan yang menghasilkan utilitas untuk

    manajer berada pada tingkat X* didefinisikan naik. Ada kendala anggaran VF yang

    berbeda untuk setiap kemungkinan skala perusahaan (yaitu, tingkat investasi, I) dan

    untuk tingkat alternatif upah, W, untuk manajer. Untuk saat ini kita memilih tingkat

    kewenangan investasi (yang kita asumsikan telah dibuat) dan menahan skala konstan

    perusahaan pada tingkat ini. Kami juga menganggap bahwa upah manajer tetap pada

    tingkat W* yang merupakan nilai pasar saat kontrak upahnya dalam paket kompensasi

    optimal yang terdiri dari kedua upah, W*, dan manfaat non-keuangan, F*. Dimana satu

    dolar nilai saat ini dari manfaat non-keuangan yang ditarik dari perusahaan oleh

    manajer akan mengurangi nilai pasar perusahaan sebesar $ 1, menurut definisi,

    kemiringan VF adalah -1.

    Keinginan dari pemilik-manajer akan kekayaan dan manfaat non-keuangan

    diwakili dalam gambar 1 dengan sistem kurva indiferen, U1, U2, dan seterusnya. Kurva

    indiferen akan cembung seperti ditarik selama tingkat marginal substitusi dari pemilik-

    manajer adalah antara manfaat non-keuangan dan kekayaan dikurangi dengan

    peningkatan tingkat keuntungan. Untuk pemilik-manajer yang 100 persen, dianggap

    bahwa tidak ada pengganti yang sempurna untuk manfaat yang tersedia di luar, yaitu,

    sampai batas tertentu dari pekerjaan tertentu. Untuk bagian dari pemilik-manajer ini

    diandaikan jika manfaat tidak dapat diubah menjadi daya beli umum pada harga

    konstan.

  • Hal. 14 dari 63

    Ketika pemilik memiliki 100 persen dari ekuitas, nilai perusahaan akan menjadi

    V* dimana kurva indiferen U2 bersinggungan dengan VF, dan tingkat manfaat non-

    keuangan yang dikonsumsi adalah f*. Jika pemilik menjual seluruh ekuitas tetapi tetap

    sebagai manajer, dan jika pembeli ekuitas dapat, dengan biaya nol, memaksa pemilik

    lama (sebagai manajer) untuk mengambil pada tingkat yang sama dari manfaat non-

    keuangan seperti yang dia lakukan sebagai pemilik, maka V* adalah harga yang

    bersedia dikeluarkan oleh pemilik baru untuk membayar seluruh ekuitas.

    Tetapi, secara umum, kita tidak dapat mengharapkan bahwa pemilik yang baru

    dapat menjalankan perilaku yang identik (identical behavior) dengan pemilik lama pada

    biaya nihil (zero cost).Jika pemilik lama menjual bagian dari perusahaan kepada pihak

    luar, dia, sebagai manajer, tidak akan lagi menanggung keseluruhan biaya dari manfaat

    non-finansial yang diakonsumsi. Anggap pemilik tersebut menjual suatu saham

    perusahaan, 1-, (0 < < 1) dan menahan untuk dirinya sendiri suatu saham, . Jika

    calon pembeli percaya bahwa manjaer-pemilik akan mengkonsumsi tingkat manfaat

    non-finansial yang sama seperti yang dilakukannya sebagai pemilik penuh, pembeli

    akan berkeinginan untuk membayar (1-)V* untuk suatu bagian (1-) dariekuitas. Kini

    pihak luar memiliki (1-) dari suatu ekuitas, tetapi, biaya konsumsi manajer-pemilik $1

  • Hal. 15 dari 63

    atas manfaat non-finansial dalam perusahaan tersebut tidak akan lagi sebesar $1.

    Sebaliknya, biaya tersebut akan menjadi x $1. Jika pada kenyataannya calon pembeli

    membayar sebesar (1-)V* untuk sahamnya, dan apabila kemudian manajer dapat

    memilih tingkat manfaat non-finansial yang dia inginkan, batas anggarannya akan

    menjadi V1P1 seperti dalam gambar 1 dan memiliki lereng (slope) sama dengan ,

    termasuk pembayaran yang diterima pemilik dari pembeli sebagai bagian dari pasca-

    penjualan kekayaan pemilik (owners post-sale wealth), batas anggarannya, V1P1, harus

    melewati D, jika dia berharap memiliki kekayaan dan tingkat konsumsi non-finansial

    yang sama sebagai pemilik penuh.

    Tetapi jika manajer-pemilik bebas untuk memilih tingkat keuntungan, F,

    bergantung hanya pada kerugian yang diasebabkan sebagai bagian dari pemilik,

    kesejahteraannya akan maksimal dengan meningkatkan konsumsi atas manfaat non-

    finansialnya. Dia akan bergerak ke poin A dimana V1P1 merupakan garis singgung U1

    menggambarkan tingkat utilitas (utility) yang lebih tinggi. Nilai perusahaan turun dari V*,

    ke V0, sejumlah biaya dari peningkatan pengeluaran non-finansial, dan konsumsi atas

    manfaat non-finansial manajer-pemilikmeningkat dari F* ke F0.

    Jika ekuitas pasar dikarakteristikan dengan ekspektasi rasional pembeli akan

    menyadari bahwa pemilik akan meningkatkan konsumsi non-finansialnya ketika

    kepemilikan sahamnya berkurang. Jika fungsi dari respon pemilik diketahui atau jika

    ekuitas pasar membuat estimasi respon pemilik terhadap perubahan insentif menjadi

    tidak bias, pembeli tidak akan membayar (1-)V* untuk (1-) dari ekuitas.

    Teorema. Untuk klaim atas perusahaan dari (1-) pihak luar hanya akan

    membayar (1-) kali nilai yang ia harapkan dari perusahaan yang telah memberikan

    perubahan yang disebabkan oleh perilaku pemilik-manager.

    Contoh. Untuk mempermudah kita mengabaikan unsur ketidak pastian yang

    dikarenakan kurangnya pengetahuan yang sempurna tentang fungsi respon pemilik-

    manajer. Ketidakpastian tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir jika pasar

    ekuitas adalah besar selama perkiraan rasional (tidak bias) dan kesalahan di seluruh

  • Hal. 16 dari 63

    perusahaan adalah independen. Kondisi terakhir menjamin bahwa risiko ini

    didiversifikasi dan karenanya harga keseimbangan akan sama dengan nilai yang

    diharapkan.

    W merupakan jumlah kekayaan pemilik setelah ia menjual klaim yang sama

    dengan 1- dari ekuitas kepada pihak luar. W memiliki dua komponen. Salah satunya

    adalah pembayaran, S0, yang dibuat oleh pihak luar untuk1-ekuitas; sisanya, Si,

    adalah nilai dari pemilik (yaitu, pihak dalam) bagian dari perusahaan, sehingga W,

    kekayaan pemilik, diperoleh sebagai berikut:

    W = S0 + Si = S0 + V(F,)

    dimana V(F,) merepresentasikan nilai perusahaan yang diberikan dimana bagian

    pecahan kepemilikan manajer adalah dan ia mengkonsumsi penghasilan tambahan

    dengan nilai pasar saat ini dari F. V2P2,dengan kemiringan - merepresentasikan

    trade-off dari pemilik-manager antara manfaat non-uangdan kekayaannya setelah

    penjualan. Mengingat bahwa pemilik telah memutuskan untuk menjual klaim 1-

    dariperusahaan, kesejahteraannya akan dimaksimalkan ketika V2P2 bersinggungan

    dengan beberapa kurva indiferen seperti U3 digambar 1. Harga untuk klaim (1-) pada

    perusahaan yang memuaskan untuk pembeli dan penjual akan mengharuskan

    singgungan ini terjadi di sepanjang VF, yaitu bahwa nilai perusahaan harus V'. Untuk

    menunjukkan hal ini, anggaplah bahwa itu bukan kasus yang terjadi, singgungan

    terjadidi sebelah kiri titik B padagaris VF. Kemudian, karena kemiringan V2P2 adalah

    negatif, nilai perusahaan akan lebih besar dari V'.

    Pilihan pemilik-manajer dari tingkat yang lebih rendah dari konsumsi manfaat

    non-uang ini akan menyiratkan nilai yang lebih tinggi baik bagi perusahaan secara

    keseluruhan dan sebagian kecil dari perusahaan (1-) yang telah di akuisisi pihak luar;

    yaitu, (1-) V'> S0. Dari sudut pandang pemilik, dia telah menjual 1- dari perusahaan

    kurang dari yang dia bisa, mengingat (diasumsikan) tingkat yang lebih rendah dari

    manfaat non-uang yang dia nikmati. Di sisi lain, jika titik singgung B adalah di sebelah

    kanan garis VF, para pemilik-manager dengan konsumsi yang lebih tinggi dari manfaat

    non-uang berarti nilai perusahaan adalah kurang dari V', dan karenanya (1-)V(F,)

  • Hal. 17 dari 63

    = (1-)V'. Pemilik dari luar kemudian telah membayar lebih untuk bagian ekuitasnya itu

    sangat berharga. Jadi akan menjadi harga yang saling memuaskan jika dan hanya jika

    (1-) V' = S0. Tapi ini berarti bahwa kekayaan pemilik setelah penjualan sama dengan

    (dikurangi) nilai perusahaan V', sejak W = S0 + V'= (1- ) V' + V'= V'.Q.E.D.

    Persyaratan bahwa V dan F' jatuh pada VF setara dengan mengharuskan

    bahwa nilai klaim diakuisisi oleh pembeli di luar sama dengan jumlah yang dia bayar

    untuk itu, dan sebaliknya untuk pemilik. Ini berarti bahwa penurunan nilai total

    perusahaan (V*-V') seluruhnya dikenakan pada pemilik-manager. Total kekayaan

    setelah penjualan (1-) dari ekuitas adalah V' dan penurunan kekayaannya adalah V*-

    V'.

    Jarak V*-V' adalah penurunan nilai pasar perusahaan yang ditimbulkan oleh

    hubungan agen dan merupakan ukuran dari "kerugian residual" yang ditetapkan

    sebelumnya. Dalam contoh sederhana ini kerugian residual merupakan total biaya agen

    yang disebabkan oleh penjualan ekuitas pihak luar karena kegiatan monitoring dan

    bonding yang tidak diizinkan. Kerugian kesejahteraan pemilik yang terjadi adalah

    kurang dari kerugian residual dari nilai peningkatan dalam manfaat non-uang (F'-F*).

    Dalam gambar 1 perbedaan antara perpotongan pada sumbu Y dari dua kurva indiferen

    U2 dan U3 adalah ukuran dari kerugian kesejahteraan pemilik-manajer karena timbulnya

    biaya agensi, dan ia akan menjual klaim tersebut hanya jika kenaikan kesejahteraan

    yang dicapai dengan menggunakan uang tunai sebesar (1-) V' untuk hal-hal lain yang

    lebih berharga baginya daripada jumlah harta kekayaan ini.

    2.3 Penentuan Skala Optimal dari Perusahaan

    Kasus atas semua pembiayaan ekuitas. Mempertimbangkan masalah yang

    dihadapi oleh pengusaha dengan kekayaan awal berupa harta, W, dan akses monopoli

    ke proyek yang memerlukan pengeluaran investasi, I, subjek pada pengembalian yang

    berkurang pada I. Gambar. 2 menggambarkan solusi untuk skala optimal perusahaan

    mempertimbangkan biaya agensi yang berkaitan dengan keberadaan luar ekuitas.

    Sumbu yang digambarkan pada gambar 1 kecuali kita sekarang plot pada sumbu

  • Hal. 18 dari 63

    vertikal total kekayaan pemilik, yaitu, kekayaan awalnya, W, ditambah V (I) -I, kenaikan

    bersih kekayaan ia memperoleh dari eksploitasi peluang investasinya. Nilai pasar dari

    perusahaan, V = V (I, F), sekarang fungsi dari tingkat investasi, I, dan nilai pasar saat

    belanja manajer sumber daya perusahaan pada manfaat non-uang, F. Let V (I)

    merupakan nilai perusahaan sebagai fungsi dari tingkat investasi saat pengeluaran

    manajer pada manfaat non-uang, F, adalah nol. Jadwal dengan mencegat berlabel W +

    [V (I *) - I *)] dan kemiringan sama dengan -1 di gambar 2 merupakan tempat

    kombinasi kekayaan pasca-investasi dan biaya dolar untuk perusahaan manfaat non-

    uang yang tersedia untuk manajer ketika investasi dilakukan ke titik nilai maksimal, I *.

    Pada titik ini V (I) -I = 0. Jika kekayaan manajer yang cukup besar untuk menutupi

    investasi yang dibutuhkan untuk mencapai skala operasi ini, I *, dia akan

    mengkonsumsi F * manfaat non-uang dan memiliki kekayaan berupa uang dengan nilai

    W + V * -I *. Namun, jika di luar pembiayaan diperlukan untuk menutup investasi dia

    tidak akan mencapai titik ini jika biaya monitoring non-zero.

    Jalur ekspansi OZBC merupakan kombinasi keseimbangan kekayaan dan

    manfaat non uang, F, yang manajer dapat memperolehnya jika ia memiliki kekayaan

    pribadi yang cukup untuk membiayai semua tingkat investasi hingga I*. Ini adalah

    tempat kedudukan titik-titik seperti Z dan C yang menyajikan posisi kesetimbangan

    untuk 100 persen pemilik-manajer di setiap tingkat kemungkinan investasi, I. Seperti I

    yang kita gerakkan meningkat ke atas jalur ekspansi di titik C dimana V(I) I berada

    pada tingkat maksimum. Investasi tambahan di balik titik ini mengurangi nilai bersih

    perusahaan, dan seperti halnya jalur keseimbangan kekayaan manajer dan manfaat

    non-uang retraces (dalam arah sebaliknya) yang OZBC kurva. Kami menggambar jalan

    sebagai fungsi cekung halus hanya untuk kenyamanan.

  • Hal. 19 dari 63

    Gambar 2. Penentuan skala optimal dari perusahaan dalam kasus di mana tidak ada

    monitoring terjadi. Titik C menunjukkan investasi yang optimal, I *, dan manfaat non-

    uang, F *, ketika investasi 100% dibiayai oleh pengusaha. Titik D menunjukkan

    investasi yang optimal, I, dan manfaat non-uang, F, ketika pembiayaan ekuitas luar

    digunakan untuk membantu membiayai investasi dan pengusaha memiliki sebagian

    kecil ' perusahaan. Jarak A mengukur biaya agensi bruto.

    Jika manajer memperoleh pembiayaan dari luar dan jika tidak ada biaya yang

    timbul untuk hubungan agency (mungkin karena biaya monitoring tidak ada), jalur

    ekspansi juga akan diwakili oleh OZBC. Oleh karena itu, jalan ini merupakan apa yang

    kita sebut solusi yang "ideal", yaitu hal yang akan terjadi tanpa adanya biaya agensi.

    Asumsikan manajer memiliki kekayaan pribadi yang cukup untuk sepenuhnya

    membiayai perusahaan hanya sampai tingkat investasi I1, yang menempatkan pada titik

    Z. Pada titik ini W = I1. Untuk meningkatkan ukuran perusahaan melewati titik ini dia

    harus mendapatkan pendanaan dari luar untuk menutupi investasi tambahan yang

    diperlukan, dan ini berarti mengurangi kepemilikannya. Ketika ia melakukan hal ini ia

    menimbulkan biaya agensi, dan mengurangi kepemilikannya, semakin besar pula biaya

  • Hal. 20 dari 63

    agency yang timbul. Namun, jika investasi yang membutuhkan pendanaan dari luar

    yang cukup menguntungkan maka kesejahteraannya akan terus meningkat.

    Jalur ekspansi ZEDHL pada contoh. 2 menggambarkan satu kemungkinan dari

    tingkat keseimbangan manfaat pemilik dan kekayaan pada setiap tingkat kemungkinan

    investasi yang lebih tinggi dibandingkan I1. Jalur ini adalah tempat kedudukan titik-titik

    seperti E atau D di mana (1) kurva indiferen manajer bersinggungan dengan garis

    dengan kemiringan yang sama dengan - dan (2) persinggungan terjadi pada "budget

    constrain" dengan kemiringan = -1 untuk nilai perusahaan dan berupa manfaat lain

    pada tingkat investasi yang sama. Ketika kita bergerak pada ZEDHL klaim bagiannya

    pada perusahaan terus turun karena semakin bertambahnya modal dari luar. Jalur

    ekspansi ini merupakan kesempatan yang ditetapkan untuk kombinasi kekayaan dan

    manfaat lain, mengingat adanya biaya hubungan agency dengan pemegang saham

    luar. Titik D, di mana kesempatan ini ditetapkan bersinggungan dengan kurva indiferen,

    menggambarkan solusi yang memaksimalkan kesejahteraannya. Pada titik ini, tingkat

    investasi adalah I', kepemilikan saham dalam perusahaan adalah a', kekayaannya

    adalah W + V' - I', dan ia mendapatkan aliran manfaat lain dengan nilai pasar saat ini F'.

    Biaya agensi bruto (dilambangkan dengan A) sama dengan (V * - I *) - (V' - I').

    Mengingat bahwa tidak ada monitoring yang dapat dilakukan, I' adalah tingkat optimal

    investasi serta tingkat optimal pribadi.

    Kita dapat mengkarakteristikkan tingkat optimal investasi sebagai titik I' yang

    memenuhi kondisi berikut untuk perubahan kecil:

    V - I + ' F = 0 (1)

    V - I adalah perubahan nilai pasar bersih perusahaan, dan a' F adalah nilai

    yang diterima manajer sebagai pendapatan tambahan (yang membebani perusahaan

    senilai F). Selain itu, mengakui bahwa V = V' - F, di mana V' adalah nilai perusahaan

    pada setiap tingkat investasi ketika F = 0, kita dapat mengganti ke kondisi optimum

    untuk mendapatkan

    (( ) 1 ) = 0 (3)

  • Hal. 21 dari 63

    sebagai suatu ekspresi alternatif untuk menentukan investasi pada level yang optimal.

    Solusi yang ideal atau zero agency cost, I*, muncul pada kondisi ( ) = 0,

    dan karena F bernilai positif kesejahteraan yang sebenarnya memaksimalkan level dari

    investasi I akan kurang dari I*, karena ( )harus positif pada I jika (3) dalam

    kondisi puas. Karena merupakan landaian dari kurva indeferen pada titik optimum

    dan oleh karena itu menunjukkan harga permintaan dari manajer atas peningkatan

    manfaat lain, F, kita tahu bahwa F merupakan nilai dolar baginya dalam kenaikan

    tunjangan yang membebani perusahaan sebesar F dolar. Persamaan (1 )

    mengukur kerugian perusahaan (dan bagi manajer) dari tambahan F dolar yang

    digunakan pada manfaat lainnya. Persamaan merupakan kenaikan kotor pada

    nilai perubahaan pakai manfaat lain yang diabaikan oleh perusahaan. Oleh karena itu,

    manajer menghentikan penambahan ukuran perusahaan saat kenaikan nilai kotor offset

    dengan kenaikan kerugian yang melibatkan pakai atas tambahan tunjangan yang

    disebabkan oleh declining fractional interest pada perusahaan.

    2.4 Peranan Aktivitas Pengawasan dan Perikatan pada Pengurangan Biaya Keagenan

    Pada analisis di atas kita mengabaikan potensi untuk mengendalikan perilaku

    dari owner-manager melalui pengawasan dan aktivitas pengendalian lainnya. Pada

    prakteknya, biasanya mungkin dengan menghabiskan sumber daya untuk mengubah

    kesempatan yang dimiliki owner-manager untuk mendapatkan manfaat lainnya. Metode

    ini termasuk auditing, sistem pengendalian formal, pembatasan anggaran,

    pembentukan sistem kompensasi insentif yang berfungsi untuk mengidentifikasi minat

    dari manajer dengan lebih dekat terhadap para pemegang saham dari luar dan

    sebagainya. Figure 3 menggambarkan efek dari pengawasan dan aktivitas

    pengendalian lainnya pada situasi sederhana yang digambarkan pada Figure 1. Figures

    1 dan 3 mirip kecuali pada kurva BCE pada Figure 3 yang menggambarkan suatu

    kendala anggaran muncul saat kemungkinan pengawasan diperhitungkan. Tanpa

    pengawasan, dan dengan modal dari luar (1 ), nilai dari perusahaan akan menjadi

    V dan manfaat lainnya F. Dengan memunculkan biaya pengawasan, M, para

  • Hal. 22 dari 63

    pemegang saham dapat membatasi pakai manajer dari penghasilan tambahan menjadi

    kurang dari F. F(M, ) menunjukkan penghasilan tambahan maksimum yang dapat

    dipakai oleh manajer sebagai level alternatif dari belanja pengawasan, M, kepemilikan

    saham . Kita berasumsi bahwa peningkatan pada pengawasan mengurangi F, dan

    pengurangan ini pada suatu tarif menurun, yaitu, /< 0 dan 2/2> 0.

    Karena current value dari ekspektasi belanja pengawasan atas para pemegang

    saham dari luar mengurangi nilai dari setiap klaim pada perusahaan terhadap mereka

    dollar for dollar, para pemegang saham dari luar akan memperhitungkan ini untuk

    menentukan harga maksimal yang mereka bayar atas setiap pecahan dari saham

    modal perusahaan. Oleh karena itu, mengingat aktivitas monitoring positif nilai dari

    perusahaan adalah = (, ) dan inti dari poin-poin untuk berbagai level

    dari M dan untuk level tertentu dari terletak pada garis BCE pada Figure 3. Perbedaan

    vertikal antara kurva dan BCE adalah M, nilai pasar saat ini dari belanja

    pengawasan di masa akan datang.

    Jika mungkin bagi pemegang saham luar untuk membuat pengawasan

    pengeluaran pengeluaran ini dan dengan demikian memaksakan pengurangan

    konsumsi F dari owner-manager, dia akan secara sukarela masuk ke dalam kontrak

    dengan pemegang saham luar yang memberikan mereka hak untuk membatasi

    konsumsinya akan item-item non-keuangan untuk F ". Hal ini diinginkan karena akan

    menyebabkan nilai perusahaan naik ke V.

    Mengingat kontrak, pengeluaran monitoring yang optimal pada bagian dari luar,

    M, adalah jumlah D-C. Seluruh peningkatan nilai perusahaan yang timbul akan

    tercermin dalam kesejahteraan pemilik, tetapi kesejahteraannya akan meningkat kurang

    dari ini karena dia membatalkan beberapa manfaat non-keuangan yang sebelumnya

    dinikmati.

  • Hal. 23 dari 63

    Fig.3 Nilai perusahaan (V) dan tingkat manfaat non-keuangan (F) saat ekuitas

    dari luar (1-), U1, U2, U3 mewakili kurva indiferensi owner antara kesejahteraan dan

    manfaat non-keuangan dan aktivitas pengawasan (atau ikatan) yang memaksakan

    kesempatan untuk menetapkan BCE sebagai kendala pertukaran bagi owner.

    Jika pasar modal kompetitif dan menunjukan estimasi yang tidak bias terhadap

    pengawasan pengeluaran-pengeluaran F dan V, pembeli potensial akan terabaikan

    diatara dua kontrak berikut:

    Pembelian saham perusahaan (1-) dengan harga total (1-)V dan hak untuk

    mengeluarkan sumber daya hingga mencapai nilai sama dengan D-C yang akan

    membatasi konsumsi tambahan owner-manager pada F.

    Menurut kontrak (ii) pemegang saham luar akan bersedia mengawasi hak-hak

    penuh atas kontrak mereka karena mereka dibayar untuk itu. Akan tetapi, jika pasar

    modal kompetitif total keuntungan (biaya monitoring bersih) akan dikapitalisasikan ke

    dalam harga yang diklaim. Dengan demikian, bukanlah hal yang mengejutkan jika

    owner-manager mendapatkan banyak keuntungan dari kesempatan menulis dan

    menjual kontrak pengawasan.

    Analisis dari ikatan pengeluaran-pengeluaran. Kita juga dapat melihat dari

    analisis fig.3 bahwa tidak ada bedanya siapa yang membuat monitoring pengeluaran

    pemilik tetap menanggung jumlah keseluruhan dari biaya-biaya ini ketika terjadi

    penurunan kekayaan dalam kasus apapun. Seandainya owner-manager dapat

  • Hal. 24 dari 63

    mengeluarkan sumber daya untuk memberikan jaminan pada pemegang saham luar

    bahwa dia akan membatasi aktivitasnya yang mengakibatkan timbulnya biaya F.

    Kita menyebut pengeluaran ini sebagai biaya perikatan (bonding cost) dan

    pengeluaran tersebut akan berbentuk seperti jaminan kontrak untuk memiliki akun

    finansial yang diaudit oleh akuntan publik, ikatan eksplisit yang bertentangan dengan

    penyimpangan pada pihak manajer, dan pembatasan kontraktual pada kekuasaan

    manajer dalam pembuatan keputusan (yang membebankan pada perusahaan karena

    membatasi kemampuannya untuk mengambil keuntungan penuh dari beberapa

    peluang yang menguntungkan sekaligus membatasi kemampuan manajer untuk

    merugikan pemegang saham sementara membuat dirinya lebih makmur).

    Jika timbulnya biaya perikatan (bonding cost) sepenuhnya di bawah kendali

    manajer dan jika biaya tesebut menghasilkan kesempatan yang sama menetapkan

    BCE baginya dalam gambar 3, ia akan menanggung biaya tersebut dalam jumlah D-C.

    Hal ini akan membatasi konsumsinya atas insentif ke F dari F, dan solusinya adalah

    persis sama jika pemegang ekuitas luar telah melakukan monitoring. Manajer

    menemukan itu dalam kepentingannya untuk menanggung biaya tersebut sepanjang

    kenaikan bersih kekayaannya yang dihasilkan biaya tersebut (dengan mengurangi

    biaya keaagenan dan karena peningkatan nilai perusahaan) lebih berharga

    dibandingkan insentif yang diberikan. Optimum ini terjadi pada titik C dalam kedua

    kasus di bawah asumsi kami bahwa pengeluaran perikatan (bonding expenditure)

    menghasilkan keuntungan yang sama ditetapkan sebagai pengeluaran monitoring.

    Secara umum, tentu saja, itu akan membayar pemilik manajer untuk terlibat dalam

    kegiatan perikatan (bonding activities) dan menulis kontrak yang memungkinkan

    monitoring sepanjang manfaat marjinal masing-masing kegiatan lebih besar

    dibandingkan biaya marjinalnya.

    Skala optimal dari perusahaan dengan adanya monitoring dan kegiatan

    perikatan (bonding activities). Jika kita membiarkan pemilik luar untuk terlibat dalam

    kegiatan monitoring (memakan biaya) untuk membatasi pengeluaran manajer pada

    manfaat non-finansial dan membiarkan manajer untuk terlibat dalam kegiatan perikatan

    (bonding activities) untuk menjamin kepada pemilik luar bahwa manajer akan

  • Hal. 25 dari 63

    membatasi konsumsinya F, kita akan mendapatkan jalur ekspansi seperti yang

    diilustrasikan pada gambar 4 dimana Z dan G terletak. Kita telah asumsikan dalam

    gambar 4 bahwa fungsi biaya yang terlibat dalam monitoring dan perikatan (bonding)

    yang sedemikian rupa sehingga level positif dari kegiatan merupakan yang diinginkan

    yaitu manfaat hasil yang lebih besar dari biayanya. Jika hal ini tidak benar jalur

    ekspansi yang dihasilkan oleh pengeluaran sumber daya dari kegiatan tersebut akan

    terletak di bawah ZD dan tidak ada kegiatan seperti itu yang akan berlangsung pada

    setiap level investasi. TitikZ, C, dan D dan dua jalur ekspansi yang terletak adalah

    identik dengan yang digambarkan pada gambar 2. Titik Z dan C terletak pada jalur

    ekspansi kepemilikan 100 persen, dan titik Z dan D terletak pada kepemilikan sebagian

    (fraksional), zero monitoring dan jalur ekspansi kegiatan perikatan.

    Jalur yang ditunjukkan terletaknya titik Z dan G adalah salah satu yang diberikan

    kedudukan titik-titik ekuilibrium untuk tingkat alternatif investasi yang ditandai titik

    berlabel C pada gambar 3 yang menunjukkan level optimum dari monitoring dan

    kegiatan perikatan (bonding activities) dan menghasilkan nilai-nilai perusahaan dan

    manfaat non-finasial kepada manajer memberikan level yang tetap atas investasi. Jika

    salah satu monitoring atau perikatan (bonding) merupakan penghematan biaya jalur

    ekspansi dimana Z dan G terletak harus berada di atas jalur ekspansi non-monitoring

    atas beberapa rentang. Selain itu, jika itu terletak dimana saja di sebelah kanan kurva

    indiferen melewati titik D (solusi zero monitoring-bonding) solusi akhir untuk masalah ini

    akan melibatkan nilai positif dari monitoring dan/atau kegiatan perikatan (bonding

    activities). Berdasarkan uraian di atas kita tahu bahwa sepanjang kontrak antara

    manajer dan pihak luar tidak ambigu mengenai hak-hak masing-masing pihak, solusi

    akhir akan berada di titik dimana jalur ekspansi baru hanya bersinggungan dengan

    kurva indeferen tertinggi. Pada titik ini, level optimal atas monitoring dan pengeluaran

    perikatan (bonding expenditures) adalah M dan b; kekayaan pasca-investasi

    pembiayaan manajer diberikan melalui W + V- I M b dan manfaat non-

    finansialnya adalah F. Total biaya kotor keagenan, A, diberikan melalui A(M, b, a, I)

    = (V* - I*) (V I M b).

  • Hal. 26 dari 63

    2.5 Optimalitas Pareto dan Biaya Keagenan dalam Perusahaan yang Dioperasikan

    Manajer

    Secara umum kami berharap untuk mengamati baik kegiatan perikatan (bonding)

    dan monitoring eksternal, dan insentif sedemikian rupa sehingga level kegiatan akan

    memenuhi kondisi efisiensi. Mereka tidak akan, bagaimanapun, menyebabkan

    perusahaan yang dijalankan dengan cara sehingga dapat memaksimalkan nilai

    perusahaan. Perbedaan antara V*, solusi yang efisien di bawah zero monitoring dan

    biaya perikatan (bonding cost) (dan oleh karena zero agency cost), dan V, nilai

    perusahaan yang diberikan biaya monitoring yang positif, adalah total biaya kotor

    keagenan yang telah didefinisikan sebelumnya dalam pendahuluan.

    Perbedaan antara V*, solusi yang efisien di bawah monitoring cost dan bonding

    cost nol (dan karena itu agency cost nol), dan V, nilai monitoring cost positif yang

    diberikan perusahaan, adalah total bruto agency cost yang telah ditetapkan di awal. Ini

    adalah biaya dari "pemisahan kepemilikan dan kontrol" yang difokuskan Adam Smith

    pada di bagian yang dikutip di awal tulisan ini dan yang dipopulerkan oleh Berle dan

    Means (1932) 157 tahun kemudian. Solusi yang ditawarkan atas masalah yang

    disederhanakan ini menyiratkan bahwa agency cost akan positif sepanjang biaya

    monitoring positif-di mana memang demikian.

    Gambar. 4. Penentuan skala optimal dari perusahaan yang memungkinkan untuk

    kegiatan monitoring dan bonding. Monitoring cost optimal M "dan bonding cost b" dan

    skala keseimbangan perusahaan, kekayaan manajer dan konsumsi manfaat bukan

    uang berada pada titik G.

  • Hal. 27 dari 63

    Nilai perusahaan yang berkurang yang disebabkan oleh konsumsi manajer dari

    penghasilan tambahan yang diuraikan di atas adalah "non-optimal" atau tidak efisien

    hanya dibandingkan dengan dunia di mana kita bisa mendapatkan kepatuhan dari agen

    atas keinginan pelaku utama dengan biaya nol atau dibandingkan dengan dunia

    hipotetis di mana agency cost yang lebih rendah. Tapi biaya ini (monitoring cost dan

    bonding cost dan residual loss) merupakan hasil yang tidak dapat dihindari dari

    hubungan keagenan. Selain itu, karena mereka ditanggung sepenuhnya oleh

    pengambil keputusan (dalam hal ini pemilik asli) yang bertanggung jawab untuk

    menciptakan hubungan, ada insentif untuk melihat bahwa mereka diminimalkan (karena

    ia menangkap manfaat dari pengurangan tersebut). Selain itu, agency cost ini akan

    terjadi hanya jika manfaat kreasi itu bagi pemilik-manajer cukup besar untuk melebihi

    mereka. Dalam contoh saat ini, manfaat tersebut muncul dari ketersediaan investasi

    yang menguntungkan memerlukan investasi modal lebih dari kekayaan pribadi pemilik

    asli.

    Sebagai kesimpulan, menemukan bahwa agency cost yang tidak nol (yaitu,

    bahwa ada biaya yang terkait dengan pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam

    korporasi) dan kesimpulan bahwa hubungan keagenan itu tidak optimal, boros atau

    tidak efisien adalah setara dalam setiap arti untuk membandingkan sebuah dunia di

    mana bijih besi merupakan komoditas yang langka (dan karena itu mahal) untuk

    sebuah dunia di mana itu tersedia secara bebas pada biaya sumber daya nol, dan

    menyimpulkan bahwa dunia pertama adalah "non-optimal" -sebuah contoh sempurna

    dari kesalahan yang dikritik oleh Coase (1964) dan apa yang Demsetz (1969) cirikan

    sebagai "Nirvana" bentuk analisis.

    2.6 Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Perbedaan dari Maksimalisasi Ideal

    Besarnya agency cost yang dibahas di atas akan bervariasi dari perusahaan ke

    perusahaan. Ini tergantung pada selera manajer, kemudahan yang mereka dapat dalam

    melaksanakan preferensi mereka sendiri sebagai lawan nilai maksimalisasi dalam

    pengambilan keputusan, dan biaya atas aktivitas monitoring dan bonding. Agency cost

  • Hal. 28 dari 63

    juga akan tergantung pada biaya untuk mengukur kinerja manajer (agen) dan

    mengevaluasinya, biaya perencanaan dan menerapkan indeks untuk kompensasi

    manajer yang berkorelasi dengan kesejahteraan pemilik (pelaku utama), dan biaya

    untuk menyusun dan menegakkan aturan perilaku tertentu atau kebijakan.

    Lebih lanjut, karena mereka ditanggung sepenuhnya oleh pengambil keputusan

    (dalam hal ini pemilik asal) yang bertanggung jawab untuk menciptakan hubungan

    karena dia memiliki insentif untuk melihat bahwa mereka diminimalisir (karena dia

    menangkap manfaat dari adanya pengurangan tersebut). Selain itu, biaya keagenan ini

    hanya akan terjadi jika manfaat yang dirasakan oleh pemilik-manajer atas kreasi yang

    dihasilkan cukup besar daripada mereka. Dalam contoh saat ini manfaat tersebut

    muncul dari ketersediaan investasi yang menguntungkan yang membutuhkan investasi

    modal lebih dari kekayaan pribadi pemilik asal.

    Sebagai kesimpulan, menyatakan bahwa biaya keagenan yang tidak nol (yaitu,

    bahwa ada biaya yang berkaitan dengan pemisahan kepemilikan dan pengendalian

    dalam perusahaan) dan dapat disimpulkan bahwa hubungan keagenan tidak optimal,

    sia-sia atau tidak efisien adalah setara jika dibandingkan dengan saat dimana bijih besi

    merupakan komoditas yang langka di dunia (oleh karena itu harganya mahal) dengan

    sebuah dunia di mana hal tersebut tersedia secara bebas tanpa biaya sumber daya,

    dan menyimpulkan bahwa dunia pertama yang disebutkan tadi adalah "tidak optimal"-

    contoh sempurna dari kesalahan yang dikritik oleh Coase (1964) dan Demsetz (1969)

    yang digambarkan sebagai bentuk analisis "Nirvana".

    2.6 Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Perbedaan dari Maksimalisasi Ideal

    Besarnya biaya keagenan yang dibahas di atas akan bervariasi dari perusahaan

    ke perusahaan. Hal ini akan tergantung kepada selera manajer, kemudahan yang dapat

    mereka eksekusi atas pilihan sebagai lawan atas nilai maksimalisasi dalam

    pengambilan keputusan, serta biaya pengawasan dan aktivitas yang terkait.29 Biaya

    keagenan juga akan bergantung pada biaya untuk mengukur kinerja manajer dan

    pengevaluasiannya, biaya perencanaan dan penerapan indeks untuk kompensasi

  • Hal. 29 dari 63

    manajer yang berkorelasi dengan kesejahteraan pemilik, dan biaya untuk menyusun

    dan menegakkan aturan perilaku tertentu atau kebijakan. Saat manajer tidak

    mempunyai ketertarikan pada perusahaan, hal tersebut juga akan tergantung pada

    pasar untuk manajer. Persaingan dari manajer potensial lainnya akan membatasi biaya

    untuk memperoleh layanan manajerial (termasuk sejauh mana seorang manajer dapat

    menyimpang dari solusi ideal yang akan dicapai jika semua biaya pengawasan dan

    biaya terikat lain adalah nol). Ukuran perbedaan (biaya keagenan) akan langsung

    berhubungan dengan biaya penggantian manajer. Jika tanggung jawabnya

    membutuhkan sangat sedikit pengetahuan khusus untuk perusahaan, dan jika mudah

    untuk mengevaluasi kinerja, dan jika biaya pencarian pengganti adalah kecil, maka

    perbedaan dari ideal akan relatif kecil dan sebaliknya.

    Perbedaan ini juga akan dibatasi oleh pasar untuk perusahaan itu sendiri,

    misalnya dengan pasar modal. Pemilik selalu memiliki pilihan untuk menjual

    perusahaan mereka, baik sebagai sebuah unit atau dijual sedikit demi sedikit. Pemilik

    atas operasional manajer dapat dan bisa melakukan sampel pasar modal dari waktu ke

    waktu. Jika mereka merasa bahwa nilai aliran laba masa depan kepada orang lain lebih

    tinggi daripada nilai laba bagi perusahaan mereka yang diberikan oleh manajernya

    sendiri, maka mereka dapat menggunakan hak mereka untuk menjual. Bisa

    dibayangkan bahwa pemilik perusahaan lain tersebut bisa lebih efisien dalam

    mengawasi atau bahkan bahwa satu individu dengan bakat manajerial yang tepat dan

    dengan kekayaan pribadi yang cukup besar akan memilih untuk membeli perusahaan.

    Dalam kasus terakhir ini pembelian oleh seperti satu individu benar-benar akan

    menghilangkan biaya keagenan. Jika ada sejumlah potensi seperti pembeli pemilik-

    manajer (semua dengan bakat dan selera identik dengan manajer saat ini) pemilik akan

    menerima harga penjualan perusahaan dengan nilai penuh hak-hak penggugat sisa

    termasuk nilai modal yang dihilangkan biaya keagenan ditambah dengan nilai hak

    manajerial.

    Monopoli, persaingan dan perilaku manajerial. Hal ini sering diperdebatkan

    bahwa adanya persaingan dalam produk (dan faktor) pasar akan membatasi perilaku

    manajer untuk membuat ideal nilai maksimalisasi, seperti, adanya monopoli dalam

  • Hal. 30 dari 63

    produk (atau monopsoni dalam faktor) pasar akan memungkinkan divergensi yang lebih

    luas dari maksimalisasi nilai. Analisis kami tidak mendukung hipotesis ini. Pemilik

    perusahaan dengan kekuatan monopoli memiliki insentif yang sama untuk membatasi

    divergensi manajer dari maksimalisasi nilai (misalnya, kemampuan untuk meningkatkan

    kekayaan mereka) seperti yang dilakukan pemilik perusahaan yang kompetitif.

    Selanjutnya, persaingan di pasar untuk manajer, secara umum pemilik tidak perlu

    berbagi sewa dengan manajer. Pemilik perusahaan monopoli hanya perlu membayar

    harga penawaran untuk manajer.

    Karena pemilik monopoli memiliki insentif kekayaan yang sama untuk

    meminimalkan biaya manajerial seperti pemilik perusahaan yang kompetitif, keduanya

    akan melakukan monitoring yang menyetarakan biaya marjinal pemantauan terhadap

    peningkatan kekayaan marginal dari pengurangan konsumsi atas penghasilan

    tambahan oleh manager. Dengan demikian, keberadaan monopoli tidak akan

    meningkatkan biaya keagenan.

    Selain adanya persaingan dalam produk dan faktor pasar tidak akan

    menghilangkan biaya keagenan karena masalah kontrol manajerial seperti yang sering

    ditegaskan (cf. Friedman, 1970). Jika semua pesaing saya dikenakan biaya keagenan

    yang setara atau lebih besar dari saya, saya tidak akan tereliminasi dari pasar oleh

    persaingan mereka.

    Keberadaan dan ukuran biaya keagenan bergantung pada sifat biaya monitoring,

    selera manajer terhadap manfaat non-uang dan pasokan manajer potensial yang

    mampu membiayai seluruh usaha dari kekayaan pribadi mereka. Jika tidak ada biaya

    monitoring, biaya keagenan akan menjadi nol atau jika pemilik perusahaan memiliki 100

    % kepemilikan maka pemilik akan menjalankan semua perusahaan dalam industry

    (baik kompetitif maupun tidak) sehingga baiay agensi dalam industri tersebut akan

    menjadi nol.

    3. Beberapa Pertanyaan yang tidak terjawab mengenai bentuk keberadaan

    perusahaan

  • Hal. 31 dari 63

    3.1 Pertanyaan

    Analisis dasar pada bagian ini memberikan sebuah pertanyaan dasar bagi kita,

    mengapa? Hal ini dikarenakan adanya biaya yang kita keluarkan sekarang dalam

    hubungannya dengan perusahaan, apakah kita menemukan banyak terjadi kepemilikan

    perusahaan yang menyebar ? Jika salah satu pihak dengan serius mempelajari literatur

    yang berhubungan dengan pengaruh kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh pimpinan

    perusahaan besar. Dalam hal ini sulit dimengerti fakta peristiwa masa lalu bahwa terjadi

    pertumbuhan ekuitas yang cukup besar pada banyak organisasi tidak hanya di Amerika

    Serikat, tetapi juga di seluruh dunia. Dalam tulisannya Alchian (1968) menyatakan

    bagaimana hal ini terjadi ketika jutaan orang berkeinginan untuk menyerahkan sebagian

    besar kekayaaan mereka kepada organisasi yang dijalankan oleh manajer yang hanya

    memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah? bagian yang paling mencengangkan,

    mengapa mereka memiliki keinginan untuk membuat komitmen murni sebagai siasa

    pengaduan yaitu antisipasi terhadap manajer yang akan menjalankan operasional

    perusahaan sehingga akan didapat pendapatan yang menjadi bagian pemilik saham.

    Terdapat beberapa pilihan pertimbangan yang menyebabkan manusia tidak

    melakukan investasi, termasuk dalam hal ini yaitu perbedaan bentuk organisasi.

    Bahkan jika pertimbangan ini dibatasi pada organisasi perusahaan terdapat beberapa

    pilihan untuk meningkatkan modal perusahaan, yaitu melakukan klaim terhadap

    beberapa bagian seperti obligasi, piutang, hipotyek dan lain-lain. Lebih daripada itu

    pajak penghasilan perusahaan sepertinya mendukung penggunaan klaim tetap

    sebagaimana disebutkan diatas sejak bunga dapat diakui sebagai beban yang dapat

    dikurangkan dari pajak. Mereka yang menyatakan bahwa manajer tidak memihak pada

    kepentingan pemilik saham umumnya bukanlah sebuah pertanyaan yang penting.

    Mengapa, jika bukan seorang manajer yang memiliki saham terdapat semacam

    keseriusan yang tidak efisien, apakah mereka akan dikeluarkan dari klaim tetap yang

    dibuat oleh perusahaan?.

    3.2 Beberapa alternative penjelasan mengenai struktur kepemilikan perusahaan

  • Hal. 32 dari 63

    Manne (1967) dan Alchian dan Demsetz (1972) pada Buku Peraturan Hutang

    yang dibatasi, memberikan pendapat bahwa salah satu bagian yang menarik dari

    sebuah perusahaan yang berbentuk kepemilikan perseorangan ataupun persekutuan

    adalah bagian kewajiban terbatas pada saat klaim ekuitas perusahaan tersebut. Tanpa

    hal itu maka masing-masing dan setiap investor ketika akan membeli satu atau lebih

    saham perusahaan memiliki potensi untuk bertanggungjawab penuh atas hutang

    perusahaan dengan menggunakan kekayaan pribadinya. Beberapa individu

    menemukan bahwa resiko yang diinginkan dapat diterima dan manfaat utama yang

    diperoleh dari pengurangan resiko melalui diversifikasi usaha akan didapatkan

    sebagian besar. Pendapat ini, bagaimanapun tidak lengkap sejak kewajiban terbatas

    tidak menghapus resiko dasar, tetapi hal itu hanya bergeser saja. Argumen ini berhenti

    pada biaya transaksi saja. Jika semua pemegang saham GM bertanggung jawab pada

    hutang GM, maka kewajiban maksimum dari seorang pemilik saham akan lebih besar

    daripada saham yang dimilikinya. Namun mengingat bahwa terdapat banyak pemegang

    saham, dan masing-masing bertanggungjawab pada proporsi klaim yang belum dibayar

    terhadap proporsi kepemilikannya, sehingga sangat tidak mungkin pembayaran

    maksimum masing-masing pemilik saham akan sama besarnya dengan bangkrutnya

    GM karena total kekayaan pemegang saham juga besar. Namun, karena adanya

    kewajiban yang tidak terbatas akan memberikan insentif kepada pemegang saham

    untuk menemukan seluruh hutang GM dan kekayaan dari pemilik GM yang lain. Hal ini

    mudah mengingat bahwa biaya akan jauh lebih tinggi dibandingkan membayar premium

    dalam bentuk membayar suku bunga yang lebih tinggi kepada kreditu GM sebagai

    imbalan atas sebuah kontrak yang memberikan kewajiban terbatas pada shareholders.

    Kreditur kemudian menanggung risiko atas non-pembayaran utang dalam hal

    kebangkrutan GM.

    Hal ini juga tidak dikenal secara umum bahwa kewajiban terbatas hanyalah

    kondisi yang diperlukan untuk menjelaskan besarnya ketergantungan pada ekuitas,

    bukan kondisi yang cukup. Utang biasa juga membawa kewajiban terbatas. Jika

    kewajiban terbatas adalah yang dibutuhkan mengapa kita tidak melihat perusahaan

    yang besar, yang secara individu dimiliki, dengan sebagian kecil modal yang disediakan

    oleh pengusaha dan sisanya melalui pinjaman. Pada awalnya pertanyaan ini kelihatan

  • Hal. 33 dari 63

    konyol untuk banyak orang (seperti halnya pertanyaan mengenai mengapa perusahaan

    akan mengeluarkan hutang atau saham preferen dalam kondisi dimana tidak ada

    manfaat pajak yang diperoleh dari perlakuan bunga atau pembayaran prefered

    deviden). Kami telah menemukan bahwa sering kali pertanyaan ini disalahtafsirkan

    menjadi salah satu hal mengapa perusahaan mendapatkan modal. Masalahya bukan

    mengapa mereka memperoleh modal, tetapi mengapa mereka mendapatkannya

    melalui bentuk-bentuk tertentu yang kita telah amati untuk priode yang lama. Faktanya

    adalah tidak ada jawaban yang secara artikulasi untuk pertanyaan ini yang tepat baik

    secara keuangan maupun ekonomi.

    Ketidakrelevan dari struktur modal. Bertentangan dengan artikel biaya modal,

    modligiani dan miller (1958) menunjukkan bahwa dengan tidak adanya biaya kepailitan

    dan subsidi pajak untuk pembayaran bunga dari perusahan adalah independen dari

    struktur keuangan. Mereka kemudian (1963)menunjukkan bahwa adanya subsidi pajak

    atas pembayaran bunga akan menyebabkan nilai dari perusahaan meningkat dengan

    jumlah pembiayaan utang oleh jumlah nilai kapitalisasi dari subsidi pajak. Tetapi alur

    agrumentasi menunjukkan bahwa perusahaan harus dibiayai seluruhnya dengan

    utang. Menyadari ketidakkonsistenan dari prilaku yang diamati, Modigliani dan Miller

    (1963) berkomentar:

    Ini mungkin berguna untuk mengingatkan pembaca sekali lagi bahwa

    keberadaan dari keuntungan pajak untuk pembiayaan utang tidak berarti bahwa

    perusahaan selalu berusaha untuk menggunakan jumlah maksimum utang dalam

    struktur modal mereka . seperti yang kita tunjukkan, keterbatasan dikenakan oleh

    pemberi pinjaman serta banyak dimensi lain (dan jenis biaya) di dunia nyata dari

    strategi keuangan yang tidak sepenuhnya dipahami dalam kerangka model

    keseimbangan statis. Pertimbangan tambahan tersebut, yang biasanya dikelompokkan

    dalam bentuk kebutuhan untuk mempertahankan fleksibilitas biasanya akan

    menyiratkan pemeliharaan oleh perusahaan dari cadangan pinjaman yang belum

    dimanfaatkan.

  • Hal. 34 dari 63

    Modigliani dan Miller pada dasarnya tidak menggunakan teori penentuan struktur

    modal yang optimal, dan Fama dan Miller (1972, hal 173) mengomentari masalah yang

    sama menegaskan kesimpulan:

    Dan kita harus mengakui bahwa pada titik tersebut, ada sedikit cara bahwa dari

    penelitian yang meyakinkan, baik secara teoritis maupun empiris, yang menjelaskan

    seberapa besar utang yang harus perusahaan punya dalam struktur permodalan

    mereka

    Teorema Modigliani-Miller didasarkan pada asumsi bahwa distribusi probabilitas

    dari arus kas ke perusahaan tidak tergantung pada struktur modal. Sekarang diakui

    bahwa keberadaan biaya positif yang terkait dengan kebangkrutan dan adanya subsidi

    pajak atas pembayaran bunga perusahaan akan mematahkan ketidak relevanan

    teorema ini tepatnya karena distribusi probabilitas arus kas masa depan berubah

    sebagai kemungkinan timbulnya kebangkrutan biaya berubah, misalnya, dengan rasio

    utang terhadap ekuitas naik. Kami percaya adanya biaya agensi memberikan alasan

    kuat untuk menyatakan bahwa probabilitas distribusi arus kas di masa depan tidak

    bebas dari pengaruh struktur modal atau kepemilikan.

    Sementara pengenalan biaya kebangkrutan dengan adanya subsidi pajak

    mengarah pada teori yang mendefinisikan struktur modal yang optimal, kami

    berpendapat bahwa teori ini sangat tidak sempurna karena mengandung arti bahwa

    tidak ada utang harus pernah digunakan tanpa adanya subsidi pajak jika biaya

    kebangkrutan bersifat positif.Sejak kami mengetahui utang umumnya digunakan

    sebelum adanya subsidi pajak atas pembayaran bunga teori ini tidak menangkap apa

    saja yang harus menjadi faktor penentu penting dari struktur modal perusahaan.

    Selain itu, baik biaya kebangkrutan atau adanya subsidi pajak tidak dapat

    menjelaskan penggunaan saham preferen atau waran yang tidak memiliki keuntungan

    pajak, dan tidak ada teori yang memberitahu kita sesuatu tentang apa yang

    menentukan bagian tuntutan ekuitas yang dimiliki oleh orang dalam sebagai lawan dari

    pihak luar yang kami analisis pada bagian 2 mengindikasikan ini sangat penting.Kita

  • Hal. 35 dari 63

    kembali ke masalah ini nanti setelah menganalisis secara rinci faktor-faktor yang

    mempengaruhi biaya agensi yang berkaitan dengan utang.

    4. Biaya Agensi dari Utang

    Secara umum jika biaya agensi yang disebabkan oleh keberadaan pemilik luar

    adalah positif itu akan membayar absentee owner (yaitu, pemegang saham) untuk

    menjual kepada manajer pemilik yang dapat menghindari biaya ini. Hal ini dapat dicapai

    secara prinsip dengan memiliki manajer menjadi pemegang saham tunggal dengan

    membeli kembali semua klaim ekuitas dari luar dengan dana yang diperoleh melalui

    penerbitan utang secara terbatas dan penggunaan kekayaan pribadinya sendiri.

    Perusahaan dengan pemilik tunggal ini tidak akan menderita biaya agensi yang

    berkaitan dengan ekuitas dari luar. Oleh karena itu harus ada beberapa alasan kuat

    mengapa kita banyak menemukan perusahaan dengan kepemilikan tersebaryang

    dibiayai oleh tuntutan ekuitas, begitu lazim digunakan sebagai bentuk organisasi.

    Seorang pengusaha yang cerdik ingin memperluas usahanya, telah terbuka

    baginya kesempatan untuk merancang seluruh hierarki terhadap klaim tetap pada aset

    dan pendapatan, yaitu dengan premi yang dibayarkan untuk tingkat risiko yang

    berbeda. Mengapa kita tidak mengamati perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki

    secara individual dengan sebagian kecil dari modal yang diberikan oleh pengusaha

    sebagai imbalan atas 100 persen dari ekuitas dan sisanya hanya meminjam? Kami

    percaya ada beberapa alasan: (1) efek insentif berhubungan dengan perusahaan

    dengan utang yang sangat besar, (2) menimbulkan biaya pemantauan terhadap efek

    insentif ini, dan (3) timbulnya biaya kebangkrutan. Lebih lanjut, semua biaya ini

    hanyalah bagian tertentu dari biaya agensi yang berkaitan dengan adanya klaim utang

    pada perusahaan.

    4.1 Pengaruh Insentif Terkait dengan Utang

  • Hal. 36 dari 63

    Kami tidak menemukan banyak perusahaan besar yang dibiayai hampir

    seluruhnya dengan utang-jenis klaim (yaitu, nonresidual klaim) karena efek seperti

    struktur keuangan akan berpengaruh pada tingkah laku owner-manager. Kreditur

    potensial tidak akan meminjamkan $ 100.000.000 untuk sebuah perusahaan di mana

    pengusaha memiliki investasi sebesar $ 10.000. Dengan struktur keuangan pemilik-

    manager akan memiliki insentif yang kuat untuk terlibat dalam kegiatan (investasi) yang

    menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi jika sukses bahkan jika mereka memiliki

    kemungkinan keberhasilan sangat rendah. Jika mereka ternyata baik, ia memperoleh

    sebagian besar keuntungan, jika mereka ternyata buruk, para kreditur menanggung

    sebagian besar biaya.

    Untuk menggambarkan efek insentif yang terkait dengan adanya hutang dan

    untuk menyediakan kerangka kerja dimana kita dapat membicarakan dampak

    monitoring dan ikatan biaya, transfer kekayaan, dan timbulnya biaya agen, kami

    kembali mempertimbangkan situasi sederhana. Anggaplah kita memiliki perusahaan-

    manajer yang dimiliki tanpa hutang di sebuah dunia di mana tidak ada pajak.

    Perusahaan memiliki kesempatan untuk mengambil salah satu dari dua peluang

    investasi biaya yang sama saling eksklusif, yang masing-masing menghasilkan hasil

    acak, Xj, periode T di masa depan (j = 1,2). Kegiatan produksi dan monitoring

    berlangsung terus menerus antara waktu 0 dan waktu T, dan pasar di mana klaim pada

    perusahaan dapat diperdagangkan terbuka terus menerus selama periode ini. Setelah

    waktu T perusahaan tidak memiliki kegiatan produktif sehingga hasil Xj meliputi

    distribusi semua aset yang tersisa. Untuk mempermudah, kita mengasumsikan bahwa

    dua distribusi adalah log-normal terdistribusi dan memiliki total hasil yang diharapkan

    yang sama, E (X), di mana X didefinisikan sebagai logaritma dari hasil akhir. Distribusi

    hanya berbeda hanya pada varians dengan 12 < 2

    2. Risiko sistematis atau kovarians

    dari masing-masing distribusi, j, di Sharpe (1964) - Lintner (1965) capital asset pricing

    model, diasumsikan indentik. Dengan asumsi bahwa harga aset ditentukan sesuai

    dengan capital asset pricing model, asumsi sebelumnya menyiratkan bahwa total nilai

    pasar dari masing-masing distribusi ini identik, dan kami mewakili nilai ini dengan V.

  • Hal. 37 dari 63

    Jika pemilik-manajer memiliki hak untuk menentukan program investasi yang

    akan diambil, dan jika setelah dia memutuskan, ia memiliki kesempatan untuk menjual

    sebagian atau seluruh klaimnya dalam bentuk baik hutang atau ekuitas, ia tidak akan

    membedakan antara dua investasi.

    Namun, jika pemilik memiliki kesempatan pertama untuk meminjam utang,

    kemudian untuk memutuskan mana investasi yang akan diambil, dan kemudian menjual

    seluruh atau sebagian dari klaim ekuitas yang tersisa di pasar, ia akan

    mempertimbangkan antara dua investasi. Alasannya adalah bahwa dengan

    menjanjikan untuk mengambil proyek dengan variansi yang rendah, menjual obligasi

    dan kemudian mengambil proyek variansi tinggi dia dapat mentransfer kekayaan dari

    pemegang obligasi untuk dirinya sebagai pemegang ekuitas.

    Dengan X* adalah jumlah dari "tetap" klaim dalam bentuk non-coupon bearing

    bond yang dijual kepada pemegang obligasi dengan nilai total hasil Rj (j = 1, 2,

    menunjukkan distribusi yang dipilih Manajer), adalah

    Rj = X*, if X*

    = Xj, if X*

    B1 menjadi nilai pasar saat ini klaim pemegang obligasi jika investasi 1 diambil,

    dan B2 menjadi nilai pasar saat ini pemegang obligasi klaim jika investasi 2 diambil.

    Karena dalam contoh ini nilai total perusahaan, V, tidak bergantung pada pilihan

    investasi dan juga keputusan pembiayaan kita dapat menggunakan Black-Scholes

    (1973) model penentuan harga opsi untuk menentukan nilai dari utang, Bj, dan ekuitas ,

    Sj, di bawah masing-masing pilihan. Black-Scholes memperoleh solusi untuk

    menghitung nilai European call option (sebagian hanya dapat digunakan pada saat

    jatuh tempo) dan berpendapat bahwa hasil perhitungan call option yang diperoleh dapat

    digunakan untuk menentukan nilai ekuitas pada perusahaan yang bersangkutan.

    Pemegang saham dalam perusahaan tersebut dapat dilihat sebagai pemegang

    European stock option pada total nilai perusahaan dengan exercise price sebesar X

    (nilai nominal surat hutang), yang dapat dicairkan pada saat jatuh tempo surat hutang.

    Lebih sederhananya, pemegang saham memiliki hak untuk membeli perusahaan

  • Hal. 38 dari 63

    kembali dari pemegang obligasi dengan harga sebesar X pada masa T. Merton

    (1973,1974) menunjukan bahwa varian dari hasil distribusi membuat nilai saham

    meningkat dan dari dua distribusi yang hanya berbeda pada variannya, 22 > 1

    2, nilai

    ekuitas S1 lebih kecil dari pada nilai S2. Hal ini menghasilkan B1> B2, dengan B1 = V-S1

    dan B2 = V-S2.

    Sekarang jika manajer-pemilik menjual obligasi dengan nilai nominal X dengan

    kondisi bahwa pemegang obligasi percaya bahwa ini adalah klaim pada distribusi 1,

    dan dia akan memperoleh harga B1. Setelah menjual obligasinya, kepemilikan saham

    dalam distribusi 1 akan memiliki nilai S1. Namun, kita ketahui bahwa S1 lebih besar dari

    S2 dan dengan demikian maka manajer dapat melakukan perbaikan dengan mengubah

    investasi dengan varian distribusi 2 yang lebih tinggi, sehingga mendistribusikan

    kekayaan dari pemegang saham untuk dirinya sendiri. Semua ini tentu saja dengan

    asumsi bahwa pemegang obligasi tidak dapat mencegah manajer dalam mengubah

    kebijakan program investasi. Jika pemegang obligasi tidak dapat mengubah kebijakan,

    dan jika mereka melihat manajer memiliki kesenpatan untuk menggunakan distribusi 2,

    mereka akan membayar manajer sebesar B2 untuk klaim sebesar X. menyadari bahwa

    hal ini akan menuntunnya untuk memilih distribusi 2. Dalam hal ini, tidak ada redistribusi

    kekayaan antara pemegang obligasi dengan pemegang saham (dan secara umum

    dengan ekspektasi yang rasional tidak akan pernah ada) dan tidak ada kerugian

    (welfare loss). Kasus yang sederhana, namun, insentif ini menghasilkan biaya riil.

    Kita coba dengan distribusi aliran kas 2, dalam contoh sebelumnya yang memiliki

    nilai yg diharapkan (expected value) E(X2), yang lebih rendah dibandingkan dengan

    distribusi 1, kemudian kita ketahui bahwa V1 > V2, dan jika nilai V, yang diperoleh dari

    rumus V = V1 V2 = (S1-S2) + (B1-B2), adalah relative kecil untuk mengurangi nilai

    obligasi dan nilai saham akan meningkat. Dengan menghitung ulang nilai V kita melihat

    perbedaan antara nilai ekuitas pada dua investasi yang diperoleh dari rumus S1-S2 =

    (B1-B2) (V1-V2) dan dalam istilah pertama di RHS, (B1-B2), adalah jumlah kekayaan

    yang ditransfer dari pemegang obligasi dan V1-V2 adalah pengurangan nilai

    perusahaan secara keseluruhan. Karena kita tahu bahwa B1>B2 S2-S1 bisa menjadi

    positif meskipun penurunan nilai perusahaan, V1-V2, bernilai positif. Sekali lagi,

  • Hal. 39 dari 63

    pemegang obligasi tidakakan secara nyata mengalami kerugian selama mereka

    sepenuhnya memahami motivasi dari manajemen pemilik ekuitas dan kesempatannya

    untuk mengambil proyek 2 dan karenanya akan membayar tidak lebih dari B2 untuk

    obligasi tersebut saat diterbitkan.

    Dalam contoh sederhana pengurangan nilai dari perusahaan, V1 - V2, adalah

    biaya agensi yang ditimbulkan dari penerbitan hutang dan ditanggung oleh pemilik-

    manager. Jika dia bisa membiayai proyekdari kekayaan pribadinya , ia jelas akan

    memilih proyek 1 karena pengeluaran investasinya diasumsikan sama dengan proyek 2

    dan nilai pasarnya , V1 , lebih besar. Kehilangan kekayaan ini, V1 - V2 , adalah "sisa

    kerugian" yang merupakan bagian dari apa yang telah kita didefinisikan sebagai biaya

    agensi dan itu dihasilkan oleh kerjasama yang dibutuhkan untuk mendapatkan dana

    untuk investasi. Bagian penting lainnya dari biaya agensi adalah biaya monitoring dan

    bonding dan kita sekarang mempertimbangkan peran mereka.

    4.2 Peran Biaya Monitoring dan Bonding

    Pada prinsipnya akan mungkin bagi pemegang obligasidengan dimasukkannya

    berbagai persyaratan dalam ketentuan indenture, untuk membatasi perilaku manajerial

    yang menghasilkan pengurangan nilai obligasi. Ketentuan yang menyebabkan

    hambatan pada keputusan manajemen mengenai seperti dividen, masalah utang di

    masa depan, dan pemeliharaan modal kerja adalah tidak biasa di penerbitan obligasi,

    Untuk benar-benar melindungi pemegang obligasi dari efek insentif, ketentuan iniakan

    harus sangat rinci dan mencakup sebagian besar aspek-aspek operasi dari perusahaan

    termasukpembatasan resiko dari proyek yang dilakukan. Biaya yang terlibat dalam

    penerbitan seperti provisi, biaya menegakkannya dan pengurangan profitabilitas

    perusahaan (diinduksi karena perjanjian sesekali membatasi kemampuan manajemen

    untuk mengambil tindakan yang optimal pada isu-isu tertentu) kemungkinan tidak akan

    kecil. Bahkan, karena manajemen adalah proses pengambilan keputusan yang

    berkesinambungan, hampir mustahil untuk benar-benar menentukan kondisi seperti

    tanpa adanya pemegang obligasi yang benar-benar melakukan fungsi

  • Hal. 40 dari 63

    manajemen.Semua biaya yang terkait dengan perjanjian tersebut adalah apa yang

    kitamaksud dengan biaya monitoring.

    Pemegang obligasi akan memiliki insentif untuk terlibat dalam penulisan

    persyaratan tersebut dan memantau tindakan manajer sampai titik di mana "nominal"

    biaya marjinal mereka darikegiatan tersebut adalah sama dengan manfaat marjinal

    yang mereka anggap melibatkan mereka. Kami menggunakankata nominal sini karena

    debtholders akan tidak sebenarnya menanggung biaya tersebut. Selama mereka

    mengakui keberadaan mereka, mereka akan membawanya ke penghitungan dalam

    menentukan harga yang mereka akan bayar pada setiap klaim yang timbul dari utang,

    dan oleh karena itu penjual klaim (pemilik) akan menanggung biaya seperti dalam

    kasus ekuitas yang dibahas dalam bagian 2

    Selain itu manajer memiliki insentif untuk memperhitungkan biaya yang

    dikenakan atas perusahaan dalam batasan perjanjian hutang yang secara langsung

    mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan sejak mereka mengurangi klaim nilai

    pasarnya. Karena biaya pemantauan eksternal dan internal yang dikenakan pada

    pemilik - manajer itu adalah untuk kepentingan bahwa pemantauan dilakukan dengan

    cara biaya terendah. Anggaplah, misalnya, bahwa pemegang obligasi (atau di luar

    ekuitas pemegang) akan merasa berguna untuk menghasilkan laporan keuangan rinci

    seperti yang tercantumdalam laporan akuntansi yang diterbitkan biasa sebagai alat

    pemantauan manajer. Jika manajer sendiri dapat menghasilkan informasi tersebut

    dengan biaya lebih rendah daripada mereka (mungkin karena dia telah mengumpulkan

    banyak data yang mereka inginkan untuk tujuan pengambilan keputusan internalnya

    sendiri), hal itu akan membuat dia menyetujui untuk menanggung biaya penyediaan

    laporan tersebut dan membuat auditor luar yang independen memberi kesaksian

    tentang akurasi mereka. Ini adalah contoh dari apa yang kita sebut sebagai bonding

    cost.

    4.3 Kepailitan dan Biaya Reorganisasi

  • Hal. 41 dari 63

    Kami berpendapat di bagian 5 bahwa ketika utang dalam struktur modal

    meningkat melampaui titik tertentu, biaya agensi marginal dari utang mulai

    mendominasi biaya keagenan (agency cost) marginal dari luar ekuitas dan hasilnya

    adalah fenomena yang diamati umum dari penggunaan secara simultan dari hutang

    dan luar ekuitas. Sebelum mempertimbangkan masalah ini, bagaimanapun, kami

    menganggap komponen utama ketiga atas biaya keagenan dari utang yang membantu

    menjelaskan mengapa utang tidak sepenuhnya mendominasi struktur modal yaitu

    adanya kepailitan dan biaya reorganisasi.

    Penting untuk menekankan bahwa kepailitan dan likuidasi adalah peristiwa yang

    sangat berbeda. Definisi hukum kepailitan sulit untuk ditentukan dengan tepat. Secara

    umum, hal itu terjadi ketika perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran saat ini

    pada kewajiban utang, atau satu atau lebih ketentuan lain yang menyebaban kepailitan

    dilanggar oleh perusahaan. Dalam peristiwa ini para pemegang saham telah kehilangan

    semua klaim pada perusahaan, dan kerugian yang terjadi, perbedaan antara nilai

    nominal klaim tetap dan nilai pasar perusahaan, ditanggung oleh pemegang hutang.

    Likuidasi aset perusahaan hanya akan terjadi jika nilai pasar atas arus kas masa depan