8
JENIS DAN KOMPOSISI CAIRAN INFUS Komposisi Cairan/infus : 1. Larutan NaCl, berisi air dan elektrolit (Na+, Cl-), 2. Larutan Dextrose, berisi air atau garam dan kalori 3. Ringer laktat, berisi air dan elektrolit (Na+, K-, Cl-, Ca+ +, laktat) 4. Balans isotonik, isi bervariasi : air, elektrolit, kalori( Na+, . K Mg CI-.HCO3 .glukonat). 5. Whole blood (darah lengkap) dan komponen darah. 6. Plasma expanders, berisi albumin, dextran, fraksi protein plasma 5 %plasmanat), hespan yang dapat meningkatkan tekanan osmotik, menarik cairan dari interstisiall kedalam sirkulasi dan meningkatkan volume darah sementara. 7. Hiperalimentasi parenteral (cairan, elektrolit, asam amino, dan kalori.

Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

terapi cairan

Citation preview

Page 1: Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

JENIS DAN KOMPOSISI CAIRAN INFUSKomposisi Cairan/infus :

1. Larutan NaCl, berisi air dan elektrolit (Na+, Cl-),

2. Larutan Dextrose, berisi air atau garam dan kalori

3. Ringer laktat, berisi air dan elektrolit (Na+, K-, Cl-, Ca++, laktat)

4. Balans isotonik, isi bervariasi : air, elektrolit, kalori( Na+, . K Mg CI-.HCO3 .glukonat).

5. Whole blood (darah lengkap) dan komponen darah.

6. Plasma expanders, berisi albumin, dextran, fraksi protein plasma 5 %plasmanat), hespan

yang dapat meningkatkan tekanan osmotik, menarik cairan dari interstisiall kedalam

sirkulasi dan meningkatkan volume darah sementara.

7. Hiperalimentasi parenteral (cairan, elektrolit, asam amino, dan kalori.

Page 2: Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

JENIS-JENIS CAIRAN INFUS

ASERING

Indikasi:

Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah

dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

Komposisi:

Setiap liter asering mengandung:

Na 130 mEq

K 4 mEq

Cl 109 mEq

Ca 3 mEq

Asetat (garam) 28 mEq

Page 3: Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

Keunggulan:

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang

mengalami gangguan hati

2. Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik

dibanding RL pada neonatus

3. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi

dengan isofluran

4. Mempunyai efek vasodilator

5. Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml

RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko

memperburuk edema serebral

KA-EN 1B

Indikasi:

1. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus

emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)

2. < 24 jam pasca operasi

3. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-

500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak

4. Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

KA-EN 3A & KA-EN 3B

Indikasi:

1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan

kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral

terbatas

2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

3. Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A

4. Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

KA-EN MG3

Indikasi :

Page 4: Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan

kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral

terbatas

2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

3. Mensuplai kalium 20 mEq/L

4. Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

KA-EN 4A

Indikasi :

1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak

2. Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar

konsentrasi kalium serum normal

3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi (per 1000 ml):

Na 30 mEq/L

K 0 mEq/L

Cl 20 mEq/L

Laktat 10 mEq/L

Glukosa 40 gr/L

KA-EN 4B

Indikasi:

1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun

2. Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia

3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi:

1.

o Na 30 mEq/L

o K 8 mEq/L

o Cl 28 mEq/L

o Laktat 10 mEq/L

o Glukosa 37,5 gr/L

Page 5: Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

Otsu-NS

Indikasi:

1. Untuk resusitasi

2. Kehilangan Na > Cl, misal diare

3. Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi

adrenokortikal, luka bakar)

Otsu-RL

Indikasi:

1. Resusitasi

2. Suplai ion bikarbonat

3. Asidosis metabolik

MARTOS-10

Indikasi:

1. Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik

2. Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres

berat dan defisiensi protein

3. Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam

4. Mengandung 400 kcal/L

AMIPAREN

Indikasi:

1. Stres metabolik berat

2. Luka bakar

3. Infeksi berat

4. Kwasiokor

5. Pasca operasi

6. Total Parenteral Nutrition

7. Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit

AMINOVEL-600

Indikasi:

1. Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI

2. Penderita GI yang dipuasakan

Page 6: Jenis Dan Komposisi Cairan Infus

3. Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)

4. Stres metabolik sedang

5. Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)

PAN-AMIN G

Indikasi:

1. Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan

2. Nitrisi dini pasca operasi

3. Tifoid

Daftar Pustaka

Cummins, R.O. 1997. Advanced Cardiac Life Support. American Hearth Association. USA.

Muhiman, M. 1989. Penatalaksanaan pasien di Intensive Care Unit. Bagian Anestesiologi, FKUI.

Jakarta.

Delp, MH. And Manning, RT. 1996. Major Diagnosis Fisik. EGC. Jakarta.

DeGowin, RL. And Brown, DD. 2000. Diagnostic Examination, 7th ed. McGraw-Hill. New

York.