11
SOAL: 1. Jelaskan karakter dari kepemimpinan politik pada masa khulafaurrsyidin! 2. Jelaskan mengapa pola pemerintahan politik pada masa Ummayah dan Abbasiyah lebih didominasi oleh monarki patrimonial! JAWABAN: 1. Khulafaurrsyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah sebutan untuk 4 (empat) orang pemimpin (khalifah) pertama yang memimpin kaum agama Muslim setelah Nabi Muhammad meninggal dunia. Empat orang yang dipercaya oleh kaum Muslim untuk memimpin adalah empat orang yang dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad yang paling dekat dan paling dikenal oleh umat Muslim lainnya. Empat orang itu antara lain; a) Abu Bakar, b) Ummar bin Khatab, c) Ustman bin Affan dan d) Ali bin Abi Thalib. Di dalam jawaban ini saya akan mencoba menjelaskan karakter kepemimpinan dari empat orang tersebut. Sempat terjadi perselisihan dalam menentukan pemimpin setelah Nabi Muhammad wafat. Hal ini dikarenakan di Al-Quran tidak dijelaskan teknis kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat nantinya. Ada pihak yang memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penerus Nabi Muhammad dan ada juga pihak yang lebih memilih Abu Bakar sebagai penerus Muhammad. Oleh karena itulah, umat Muslim terpecah menjadi dua;

Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uts politik islam

Citation preview

Page 1: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

SOAL:

1. Jelaskan karakter dari kepemimpinan politik pada masa khulafaurrsyidin!

2. Jelaskan mengapa pola pemerintahan politik pada masa Ummayah dan

Abbasiyah lebih didominasi oleh monarki patrimonial!

JAWABAN:

1. Khulafaurrsyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah sebutan untuk 4 (empat)

orang pemimpin (khalifah) pertama yang memimpin kaum agama Muslim

setelah Nabi Muhammad meninggal dunia. Empat orang yang dipercaya oleh

kaum Muslim untuk memimpin adalah empat orang yang dikenal sebagai

sahabat Nabi Muhammad yang paling dekat dan paling dikenal oleh umat

Muslim lainnya. Empat orang itu antara lain; a) Abu Bakar, b) Ummar bin

Khatab, c) Ustman bin Affan dan d) Ali bin Abi Thalib. Di dalam jawaban ini

saya akan mencoba menjelaskan karakter kepemimpinan dari empat orang

tersebut. Sempat terjadi perselisihan dalam menentukan pemimpin setelah

Nabi Muhammad wafat. Hal ini dikarenakan di Al-Quran tidak dijelaskan

teknis kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat nantinya. Ada pihak

yang memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penerus Nabi Muhammad dan ada

juga pihak yang lebih memilih Abu Bakar sebagai penerus Muhammad. Oleh

karena itulah, umat Muslim terpecah menjadi dua; kaum Syi’ah dan kaum

Sunni. Kaum Syi’ah meyakini bahwa Nabi Muhammad telah resmi menunjuk

Ali bin Abi Thalib sebagai penerusnya nanti. Mereka meyakini bahwa Ali

adalah satu-satunya penerus Muhammad. Hal ini merujuk pada Hadits Ghadir

Khum. Ghadir Khum adalah tempat dimana Nabi Muhammad diyakini

menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penerusnya. Lagipula kaum Syi’ah

meyakini bahwa kepemimpinan atau imamah yang adalah milik keturunan

langsung Muhammad, dimulai dari Husain Putra Ali dan seterusnya, telah

ditetapkan oleh pendahulunya.1 Lalu ada juga kaum Sunni. Kaum ini meyakini

bahwa orang yang pantas menjadi khalifah setelah Nabi Muhammad wafat

adalah Abu Bakar. Keempat khalifah tersebut bukanlah berdasarkan

1 Black, Antony. 2001. The History of Islamic Political Thought: From the Prophet to the Present. Edinburgh University Press. (hal. 48)

Page 2: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

keturunannya, melainkan berdasarkan hasil konsensus masyarakat.2 Berikut

adalah karakter kepemimpinan dari masig-masing khalifah.

a. Abu Bakar As-Shidiq

Abu Bakar adalah seorang pedagang di zaman itu. Ia diberikan gelar

“As-Shidiq”, yang artinya “orang yang percaya”. Abu Bakar diberi gelar

tersebut karena dialah orang pertama yang mempercayai peristiwa Isra’

Mi’raj. Abu Bakar merupakan salah satu sahabat Muhammad. Bahkan

Abu Bakar telah menjadi sahabat karib Muhammad sebelum datangnya

Islam. Ia bahkan sempat menggantikan Muhammad untuk menjadi imam,

memimpin umat Muslim untuk beribadah saat Muhammad jatuh sakit. Ia

jugalah yang setia menemani Muhammad, bahkan sampai Muhammad

wafat. Tidak heran jika ia terpilih menjadi khalifah pertama penerus

Muhammad. Abu Bakar dipilih oleh umat Muslim ketika itu tak lain

disebabkan oleh sifatnya yang tegas namun lemah lembut. Karakter lain

yang dimiliki oleh Abu Bakar adalah selalu memiliki ide cemerlang ketika

keadaan genting, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras). Dia begitu

setia menemani Nabi Muhammad, bahkan turut mengikuti semua

peperangan yag Muhammad ikuti, antara lain; perang Badar, Uhud,

Khandaq, Penaklukkan Kota Mekkah, Hunain dan juga peperangan di

Tabuk. Selama kepemimpinannya, Abu Bakar dikenang banyak orang

karena ia memimpin umat Muslim dengan baik. Ia menjalankan

pemerintahan yang berdasarkan musyawarah, selalu menempatkan diri di

bawah undang-undang, menyelesaikan permasalahan kaum Riddat

(gerakan pembelot agama Islam yang bermula semenjak Nabi Muhammad

jatuh sakit), dsb. Meskipun kepemimpinan ketika masa itu bersifat

sentralistik, namun Abu Bakar selalu mencoba untuk bermusyawarah

dengan rakyat terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Bahkan

terlihat di pidatonya yang pertama kepada rakyat setelah dia diangkat

menjadi khalifah penerus Nabi Muhammad, “Apabila aku berbuat baik,

2 Syaikh , Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu. 2004. Tafsir Ibnu Katsir Jilid I. Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi’i. (hal. 103)

Page 3: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

maka bantulah aku. Tetapi apabila aku berbuat buruk, maka luruskanlah

jalanku.”

Abu Bakar hanya sempat menjadi khalifah selama dua tahun, yaitu

semenjak meninggalnya Nabi Muhammada pada tahun 632 M sampai pada

tahun ketika ia meninggal, tahun 634 M. Ketika Abu Bakar merasa bahwa

ajalnya sudah dekat, maka ia menunjuk khalifah berikutnya, yaitu Umar bin

Khattab.

b. Umar bin Khattab

Umar bin Khattab adalah sahabat Nabi Muhammad yang ditunjuk menjadi

khalifah berikutnya setelah wafatnya Abu Bakar As-Shidiq.Umar ditunjuk

secara langsung oleh Abu Bakar. Namun dalam penunjukkannya tersebut,

Abu Bakar tidak meninggalkan musyawarah dengan masyarakat. Ia tetap

mengutamakan prinsip musyawarah dan mufakat yang selalu ditaatinya.

Umar dikenal sebagai orang yang sangat pemberani, punya ketabahan dan

kemauan keras, tidak ragu, sederhana. Umar dikenal berhasil menaklukkan

banyak wilayah di negeri Syam, antara lain Damaskus, Yordania, Baisan,

Gazza dan Anthakiyah. Dia juga dikenal berhasil menaklukkan Mesir,

Alexandria, Tripoli Barat dan Burqah.

Umar bin Khattab terkenal akan karakter kepemimpinannya yang dekat

dan memerhatikan kondisi rakyat dengan seksama. Dia ikut merasakan

penderitaan rakyatnya. Diceritakan bahwa jika malam telah tiba, Umar

akan keluar berkeliling tanpa diketahui oleh siapapun. Selama dia

berkeliling ini ia melihat dan memperhatikan kehidupan rakyatnya,

terutama rakyat yang hidup sengsara. Umar dikenal sebagai salah satu

khalifah yang sederhana. Bahkan jubahnya dipenuhi dengan tambalan dari

kulit.

Umar menjadi khalifah selama sepuluh tahun. Dia wafat karena

ditikam oleh Abu Lu’lu’ah Fairuz.

c. Ustman bin Affan

Ustman bin Affan adalah orang yang terpilih untuk meneruskan masa

kekhalifahan yang ketiga. Di dalam kepemimpinannya, ia memberikan

banyak perkembangan bagi umat Islam. Misalnya, didirikan angkatan laut

untuk pertama kalinya. Ustman dikenal sebagai pribadi yang memiliki

akhlak mulia, sangat pemalu, dermawan, dan mendahulukan kebutuhan

Page 4: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

keluarganya. Ustman bin Affan diketahui pertama kali masuk Islam

melalui dakwah Abu Bakar As-Shiddiq.

Ustman bin Affan dikenal sangat setia dalam menemani khalifah-

khalifah yang sebelumnya. Ustman menemani Nabi Muhammad, Abu

Bakar dan juga Umar bin Khattab dengan setia, baik semenjak mereka

menjabat menjadi khalifah sampai ajal menjemput masing-masing dari

mereka. Salah satu peraturan yang dikeluarkan Ustman yang terkenal

adalah bahwa ia mengharuskan bagi setiap gubernur untuk menghadiri

satu musim pasar yang diadakan setahun sekali. Lalu dia akan menuliskan

sebuah pesan untuk rakyat yang berisi bahwa jika ada di antara mereka

yang pernah merasa terzhalimi oleh gubernur tersebut, maka rakyat itu

dapat membalasnya pad setiap musim pasar dan Ustman akan

mengambilkan hak mereka daripada gubernur tersebut.

Ustman bin Affan menjabat menjadi khalifah umat Islam sebelas tahun

lamanya. Ia menemui ajalnya ketika berumur 88 tahun. Beliau dibunuh

oleh pemberontak ketika itu. Pemberontakan ini terjadi karena Utsman

mengangkat anggota keluarganya untuk menjadi gubernur.

d. Ali bin Thalib

Ali bin Thalib adalah penerus kekhalifahan yang memiliki hubungan

darah dengan Nabi Muhammad. Ayahnya, Abu Thalib, adalah paman

kandung dari Nabi Muhammad. Sebenarnya, setelah meninggalnya Nabi

Muhammad, Ali dipercaya oleh banyak orang untuk meneruskan

kekhalifahan Nabi Muhammad ketika itu. Banyak rakyat Muslim yang

percaya bahwa Nabi Muhammad telah menunjuk Ali untuk menjadi

penerusnya ketika berada di daerah Ghadir Khum. Penunjukkan tersebut

lalu disebut dengan Hadits Ghadir Khum. Kaum yang mendukung Ali

untuk menjadi khalifah berikutnya disebut dengan kaum Syi’ah.

Ali terkenal dengan karakter kepemimpinan yang berani dan tegas

dalam menegakkan keadilan. Dialah yang memecat gubernur yang

diangkat oleh Khalifah sebelumnya, yaitu khalifah Ustman. Dia jugalah

yang mengambil kembali semua harta-harta yang telah diberian khalifah

Ustman kepada anggota keluarganya. Selain itu, Ali juga dikenal sebagai

seorang yang mempunya keahlian di dalam bidang militer dan strategi

perang.

Page 5: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

Ketika masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, saat itu banyak rakyat

yang memberontak. Hal ini disebabkan oleh karena kekhalifahan Ali

adalah kekhalifahan yang paling akhir. Saat itu keadaan kacau. Penduduk

Syam saat itu telah tercerai-berai ke utara dan selatan. Ali wafat karena

dibunuh ketika ia sedang membangunkan orang-orang untuk shalat malam

Jum’at 17 Ramadhan.

Masa kekhalifahan Ali hanya empat tahun. Beliau wafat ketika usia 63

tahun.

2. Alasan mengapa sistem pemerintahan pada masa bani Umayyah dan bani

Abbasiyah menganut sistem monarki patrimonial adalah sebagai berikut

a. Sejarah mengatakan, ketika masa pemerintahan politik masa bani

Umayyaah dan bani Abbasiyah, sudah terkenal bahwa sistem

pemerintahan yang berlaku adalah kekhalifahan monarki patrimonial.

Maksud dari patrimonial disini adalah sistem pemerintahan yang dianut

pada masa itu adalah, “pemerintahan yang memberikan hak kepada

pemimpin untuk menganggap Negara sebagai miliknya dan bisa

diwariskan kepada keluarganya secara turun-temurun, sementara rakyat

dipandang sebagai bawahan yang berada di bawah perlindungan dan

dukungannya.”3 Jadi, kepemimpinan pada masa ini bisa dibilang

merupakan kepemimpinan yang mutlak dan tak bisa dicampuri oleh orang

lain. Pemimpin di masa ini dianggap sebagai bapak atau kepala keluarga

yang memimpin dan memberikan perlindungan kepada anak-anaknya

(rakyat). Sistem kepemimpinan pada masa ini bisa dibilang mirip dengan

sitem kepemimpinan monarki absolut. Bisa dibilang seorang khalifah

berkuasa penuh atas penetapan syari’at. Menurut Antony Black, bani

Umayyah lah yang paling mengekpresikan pemikiran mereka mengenai

sistem pemerintahan patrimonial ini. Mereka menganggap khalifah atau

pemimpin adalah wakil Tuhan dan sekaligus penerus Nabi Muhammad.

Walaupun khalifah adalah pemimpin tertinggi, tetap saja mereka harus

memposisikan diri di bawah hukum tertulis. Para khalifah diwajibkan

untuk membahagiakan rakyatnya.

3 Ibid. hal. 50

Page 6: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

b. Tradisi pemerintahan monarki muncul ketika Mu’awiyah mengangkat

anaknya, Yazid bin Mu’awiyah sebagai penggantinya. Pengangkatan ini

tentu mendapat respon keras dari rakyat karena Mu’awiyah telah

mengganti sistem pemerintahan dari kekhalifahan menjadi monarki atau

kerajaan. Ketika Yazid naik tahta banyak dari masyarakat yang menolak

utuk melakukan bai’at. Namun Mu’awiyah berhasil memaksa mereka

untuk melakukan pembaiatan. Semenjak saat itu, sistem pemerintahan

monarki atau kerajaan diteruskan. Selain itu, kekalahan Ali dalam

diplomasi perang Shiffin, yaitu perang yang diakibatkan oleh kepentingan

politik Mu’awiyah dan konflik etnis bani Umayyah dan bani Hasyim,

menyebabkan dunia Islam diperintah dengan sistem monarki.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU DAN JURNAL

Page 7: Jawaban Soal Takehome Ujian Tengah Semester

Black, Antony. 2001. The History of Islamic Political Thought: From the Prophet to

the Present. Skotlandia: Edinburg University Press.

Syaikh , Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu. 2004. Tafsir

Ibnu Katsir Jilid I. Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Katsir, Ibnu. 2004. Al-Bidayah Wan Nihayah: Masa Khulafa’ur Rasyidin. Jakarta:

Darul Haq.

Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam 1. Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru.

2003.

WEBSITE

http://www.bisosial.com/2013/02/makalah-akhlak-khulafaurrasyidin.html (diakses

pada hari Jumat, 24 Oktober 2014 pk. 23.47)