30
Narulita Dijawab 4 tahun yang lalu Galaktosa Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa. Disakarida Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly. Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut.

jawaban soal kimia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jawaban soal kimia

Narulita Dijawab 4 tahun yang lalu

Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.

Sukrosa

Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.

Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.

Maltosa

Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru.

Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut.

Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2%

Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:

-amilosa tinggi 25-33%

-amilosa menengah 20-25%

-amilosa rendah 09-20%

-amilosa sangat rendah <>

Loktosa

Page 2: jawaban soal kimia

Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.

Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.

-susu sapi 4-5%

-asi 4-7%

Laktosa dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai pada bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara menetap. Gejala yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang perut. Defisiensi laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karena bayi sering diare. Terapi diit dengan pemberian formula rendah laktosa seperti LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama (maksimum tiga bulan), karena laktosa diperlukan untuk pertumbu ban sel-sel otak.

Polisakarida

Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.

Nilai Kome

Mekanisme Terjadinya

Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas

matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan

kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen,

oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah,

laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat

daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke

atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi

panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida

dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar.

Page 3: jawaban soal kimia

Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya

molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini

dikenal sebagai efek rumah kaca.

Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari

menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh

bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya,

panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang

panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi

tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca

lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.

Proses Terjadinya Gas Rumah Kaca dan Dampaknya

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti pernah mendengar efek gas rumah kaca, atau dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Green House Effect. Apa yang dimaksud dengan gas rumah kaca itu sendiri?

Gas rumah kaca merupakan suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari menembus atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Singkatnya kumpulan gas yang menghalangi sinar pantulan dari bumi disebut dengan gas rumah kaca (green house gases), sedangkan efek yang ditimbulkan oleh gas rumah kaca ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect).

Keberadaan gas rumah kaca di atmosfer ibarat selimut yang membuat bumi tetap hangat. Secara alami, konsentrasi gas rumah kaca sebenarnya berubah setiap saat yang diikuti dengan berubahnya iklim. Periode ketika iklim menjadi hangat menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer saat itu tinggi, sedangkan periode ketika iklim menjadi lebih dingin menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer adalah rendah. Perubahan tersebut sebenarnya merupakan siklus alami yang terjadi dalam skala waktu ribuan bahkan jutaan tahun setiap periode.

Namun saat ini perubahan konsentrasi gas rumah kaca tersebut tidak lagi terjadi secara alamiah, tetapi juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, yang dampaknya baru disadari setelah jangka waktu lama.

Fenomena efek rumah kaca atau green house effect ini pertama kali ditemukan oleh fisikawan Perancis Joseph Fourier pada 1824 dan di-buktikan secara kuantitatif oleh Svante Arrhenius pada 1896. Penyebutan nama efek rumah kaca sebenarnya didasarkan atas peristiwa alam yang mirip dengan yang terjadi di rumah kaca yang biasa digunakan untuk kegiatan pertanian dan

Page 4: jawaban soal kimia

perkebunan untuk menghangatkan tanaman di dalamnya. Panas yang masuk ke dalam rumah kaca akan sebagian terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.

Lapisan atmosfir bumi terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer. Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.

Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik.

Dalam bahasa yang sederhana, proses terjadinya efek rumah kaca adalah demikian: panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui atmosfer. Sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.

Page 5: jawaban soal kimia

Gambar 1. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Yang termasuk gas rumah kaca di atmosfer adalah uap air (H2O), carbondioksida (CO2), Gas Methan (CH4), dan ozon (O3). Konsentrasi gas rumah kaca di bumi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.

1. Pemanfaatan berbagai macam bahan bakar fosil atau BBM (bahan bakar minyak) yang terlalu boros

2. Kerusakan hutan (kebakaran hutan, penebangan liar, dll)

Page 7: jawaban soal kimia

Gambar 4. Limbah Industri

Efek rumah kaca yang berlebihan yang ditingkatkan oleh konsentrasi gas rumah kaca yang semakin tinggi akan membahayakan manusia. Efek rumah kaca yang semakin parah karena polusi udara ini akan menimbulkan terjadinya pemanasan global. Dalam Anonimus e dinyatakan bahwa menurut perkiraan efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5 derajat Celcius. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5 – 4,5 derajat Celcius sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mngakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

Peningkatan suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Dalam Setiono, Masjhur, dan Alisyahbana (1998: 42-43) dinyatakan bahwa meskipun kenaikan suhu ini tampaknya kecil namun dampaknya adalah besar. Selain itu, pemanasan global yang merupakan dampak dari efek rumah kaca ini akan memperluas infeksi petogen, mengakibatkan perubahan iklim, meningkatkan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrim (misalnya banjir), mengakibatkan naiknya permukaan laut karena melelehnya es kutub. Dengan adanya pemanasan global pada tahun 2100 permukaan laut diperkirakan akan 38-55 cm lebih tinggi dari sekarang.

Penjelasan diatas merupakan dampak-dampak negative dari efek rumah kaca. Tapi, adakah dampak positif dari efek rumah kaca tersebut? Jawabannya tentu saja ada. Ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta permukaan bumi, sekitar 70% dari energi tersebut tetap tinggal di bumi, diserap oleh tanah, lautan, tumbuhan serta benda-benda lainnya. 30 % sisanya

Page 8: jawaban soal kimia

dipantulkan kembali melalui awan, hujan serta permukaan reflektif lainnya. Tetapi panas yang 70 % tersebut tidak selamanya ada di bumi, karena bila demikian maka suatu saat bumi kita akan menjadi “bola api”. Benda-benda di sekitar planet yang menyerap cahaya matahari seringkali meradiasikan kembali panas yang diserapnya. Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa, tinggal di sana dan akan dipantulkan kembali ke bawah permukaan bumi ketika mengenai zat yang berada di atmosfer, seperti karbon dioksida, gas metana dan uap air. Panas tersebut yang membuat permukaan bumi tetap hangat dari pada di luar angkasa, karena energy lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang dipantulkan kembali. Dengan adanya efek rumah kaca suhu di bumi menjadi hangat daripada di luar angkasa, karena energy lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang dipantulkan kembali.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium

(Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air

yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral

yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion

logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk

menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa

yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit

sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari

CaCO3.

Page 9: jawaban soal kimia

A. Pengertian air sadah,

penyabab dan jenis kesadahan

     1. Pengertian air sadah

            Air merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan. Air tersedia secara alami

dan dapat diperoleh sebagai air tanah, air hujan, dan lainnya. Air alam mengandung berbagai

jenis mineral tergantung dari asal air itu. Contoh air yang bersumber dari tanah dan batuan dapat

mengandung mineral kalsium sulfat (CaSO4), kalsium hidrogen karbonat Ca(HCO3)2,

magnesium sulfat (MgSO4), dan magnesium hidrogen karbonat Mg(HCO3)2. 

Air yang mengandung ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ dalam jumlah banyak disebut air sadah (hard

water ). Air yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung ion Ca+ dan Mg+ disebut air lunak

(soft water).

                        Ca2+ (aq) + 2CH3(CH2)16COO–(aq) → Ca(CH3(CH2)16COO)2(s)

                                         ion stearat dari sabun            endapan sabun

       2. Penyebab air sadah

       Air sadah ditimbulkan oleh adanya senyawa kalsium hidrogen karbonat. Senyawa ini

terbentuk ketika air hujan meresap ke dalam batu kapur yang mengandung senyawa

kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat tidak larut dalam air, tetapi air hujan yang sedikit

asam karena mengandung karbon dioksida dapat bereaksi dengan batu kapur menghasilkan

kalsium hidrogen karbonat yang dapat larut dalam air. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Page 10: jawaban soal kimia

                 CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) →  Ca(HCO3)2(aq)

                    batu kapur                    air hujan       kalsium hidrogen karbonat

        3. Jenis air sadah        Kesadahan air dibedakan atas kesadahan sementara dan kesadahan tetap.

Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh

jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium

bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air

sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air

tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa

tersebut akan mengendap pada dasar ketel..

Kesadahan sementara (temporary hardness) disebabkan oleh garam-garam hidrogen karbonat,

yaitu Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2. Reaksi yang terjadi adalah :

          Ca(HCO3)2 (aq)  →  CaCO3 (s)  +  H2O (l)  +  CO2 (g)

Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat

berupa ion Cl-, NO3- dan SO4

2-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida

(CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2),

magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-

senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya

dengan cara pemanasan.

Kesadahan tetap (permanent hardness) disebabkan oleh garam CaSO4, CaCl2, MgSO4, dan

MgCl2.

B. Penghilangan kesadahan

    Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara :

◘ Mendidihkan atau memanaskan air tersebut, karena garam karbonat mengendap pada

pemanasan.

                    Ca(HCO3)2 (aq) →CO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l)

◘ Menambahkan larutan Ca(OH)2

          Ca(HCO3)2 (aq)  + Ca(OH)2 (aq) → 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)

Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan cara-cara berikut :

Page 11: jawaban soal kimia

a. Proses soda-kapur

      Menurut cara ini, air sadah direaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2, sehingga

ion-ion Ca2+ dan Mg2+ diendapkan.

                        Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) → (2CaCO3(s) + 2H2O(l)

                         MgSO4(aq) + Ca(OH)2(aq) →Mg(OH)2(s) + CaSO4(aq)

                           CaSO4(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + Na2SO4(aq)

b. Proses zeolit

   Dengan cara ini, air sadah dialirkan melalui natrium zeolit, sehingga ion-ion Ca2+ dan Mg2+

akan diikat zeolit menggantikan ion Na+ membentuk kalsium atau magnesium zeolit.

c. Distilasi (penyulingan)

    Cara ini relatif mahal khususnya untuk produksi dalam jumlah besar.

d. Menggunakan resin penukar ion

    Resin penukar ion kini banyak digunakan untuk melunakkan air, baik untuk kebutuhan rumah

tangga maupun industri.

Resin penukar ion mengandung ion-ion natrium bebas. Jika air sadah dilewatkan melalui resin

penukar ion, maka resin akan menahan ion-ion kalsium dan magnesium. Sehingga diperoleh air

lunak yang tidak lagi mengandung ion kalsium dan magnesium, tetapi mengandung ion natrium

yang tidak menimbulkan kesadahan. Regenerasi resin penukar ion dilakukan dengan

mengalirkan larutan natrium klorida pekat melalui kolom. Air lunak yang dihasilkan dari proses

ini mengandung ion natrium dalam kadar yang relatif tinggi.

C. Keuntungan dan kerugian dari air sadah

     Air sumur merupakan salah satu contoh air sadah. Air sadah dapat menguntungkan dan

merugikan bagi kehidupan kita.

a) Keuntungan yang dapat diperoleh dari air sadah sebagai berikut.

* Mempunyai rasa yang lebih baik daripada air lunak.

* Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pembentukan gigi dan tulang.

* Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah. Timbal merupakan racun bagi

tubuh.

b) Kerugian yang ditimbulkan air sadah sebagai berikut.

* Memboroskan sabun

Page 12: jawaban soal kimia

Karena air sadah menggumpalkan sabun membentuk scum, sehingga sabun tidak akan berbuih

sebelum ion Ca2+ dan Mg2+ mengendap.

* Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga pakaian menjadi kusam.

* Menimbulkan batu ketel

   Batu ketel adalah sejenis karang yang terbentuk pada dasar ketel. Adanya batu ketel

mengakibatkan penghantaran panas dari ketel ke air berkurang, sehingga akan

   memboroskan penggunaan bahan bakar. Selain itu, batu ketel dapat menyumbat pipa saluran air

panas, misalnyapada radiator.

D. Dampak air sadah

     Kesadahan pada air menyebabkan air sulit berbuih. Jika sabun dicampur dengan air sadah,

maka buih atau busa tidak muncul.

Percampuran air sadah dengan sabun menghasilkan gumpalan sabun (scum).

2NaSt (aq) + Ca(HCO3)2 (aq) → Ca(St)2 (s) + 2NaHCO3 (aq)

NaSt = Natrium Strearat = C17H35COO-Na+

Kesadahan air dapat ditentukan dengan menggunakan sabun. Jumlah sabun yang dibutuhkan

untuk menghasilkan buih atau busa pada air menunjukkan tingkat kesadahan tersebut.

Jawaban TerbaikPilihan Penanya

Cassia alata Dijawab 4 tahun yang lalu

ATP menghasilkan energi dengan cara pemutusan ikatan fosfat menjadi molekul yang lebih sederhana. Jumlah bersih energi yang dilepas saat ATP bereaksi menjadi ADP pada suhu dan temperatur ruangan adalah sekitar 20 kJ/mol. Angka tersebut cukup besar mengingat ATP bekerja secara interseluler.

Source:biosel

Penilaian & komentar penanya

Page 13: jawaban soal kimia

thx, tapi saya butuh tau, kenapa waktu si ATP memutuskan ikatan fosfatnya, bisa ada energi yang dihasilkan. . juga NADH, NADPH, n' FADH, kenapa mereka juga disebut senyawa berenergi tinggi . . .

Nilai Komentar

Jawaban Lainnya (1)

IAAR Dijawab 4 tahun yang lalu

Sebab senyawa ATP digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. Molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan tumbuhan dalam respirasi selular. Yang dihasilkan melalui berbagai proses selular, namun seringnya dijumpai di mitokondria melalui proses fosforilasi oksidatif dengan bantuan enzim pengkatalisis ATP sintetase. Pada tumbuhan, proses ini lebih sering dijumpai di dalam kloroplas melalui proses fotosintesis. Bahan bakar utama sintesis ATP adalah glukosa dan asam lemak. Mula-mula, glukosa dipecah menjadi piruvat di dalam sitosol. Dari satu molekul glukosa akan dihasilkan dua molekul ATP. Tahap akhir dari sintesis ATP terjadi dalam mitokondria dan menghasilkan total 36 ATP.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Adenosina_trifosfat

Beranda nikku chan my LittLe gaLery

razuna's BlogStay updated via RSS

atashi. .^^

Page 14: jawaban soal kimia

Arsip Kategori

o all about my task (9) o health (2) o my special collection (1) o songs lyrics (9) o space (1)

KINETIKA REAKSI ENZIM

Posted: 11 Oktober 2012 in all about my task

0

Tujuan :Dapat memahami kinetika reaksi enzim dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi optimum suatu enzim.

Teori DasarEnzim merupakan protein yang mengkatalisis reaksi biokimia yang secara bersama-sama membentuk metabolisme perantara dari sel, berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi. Enzim bekerja dengan urutan yang teratur, dapat mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menguraikan molekul nutrien, reaksi yang menyimpang dan mengubah energi kimiawi serta yang membuat makromolekul sel dari prekursor sederhana. Kerja enzim yaitu menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia tanpa mengubah keseluruhan perubahan energi bebas reaksi atau letak kesetimbangan akhir, serta meningkatkan fraksi molekul dalam kumpulan molekul tertentu untuk lebih cepat bereaksi per satuan waktu dibandingkan dengan keadaan tanpa katalisator. Selama dalam siklus katalitik, enzim akan bergabung dengan substrat.Salah satu sifat enzim yaitu ikut bereaksi, tetapi pada akhir reaksi akan didapatkan kembali dalam bentuk semula. Hal tersebut mengakibatkan enzim dapat dipakai kembali setelah melaksanakan aktivitasnya, sehingga tubuh kita tidak membutuhkan enzim dalam jumlah yang besar. Jumlah atau kadar enzim yang kecil tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri bagi kita untuk mengukur kadar enzim, sehingga memerlukan teknik yang rumit. Secara klinis pengukuran kadar enzim sangat penting dilakukan. Disamping untuk mengetahui kadar suatu enzim pada seorang penderita, enzim plasma nonfungsinal dapat dijadikan sebagai pertanda adanya kerusakan organ tertentu. Pengukuran kadar enzim dapat dilakukan dengan dua cara,

Page 15: jawaban soal kimia

yaitu:Dibandingkan dengan enzim murni.Dilakukan dengan membandingkan enzim yang ingin diukur kadarnya dengan enzim murni yang sudah diketahui kadarnya. Kadar enzim dinyatakan dengan satuan µg. Contoh misalnya enzim murni dengan kadar 2 ug dapat mengkatalisis substrat dengan jumlah tertentu selama 10 detik. Jika memakai enzim yang ingin diukur kadarnya membutuhkan waktu 20 detik, maka kadar enzim yang bersangkutan adalah 1 ug. Pengukuran dengan cara diatas, jelas membutuhkan tersedianya enzim murni. Kenyataannya banyak enzim yang belum tersedia bentuk murninya.Mengukur kecepatan reaksi yang dikatalisisnya.Satuan enzim dinyatakan dalam unit, kadarnya diukur berdasarkan jumlah substrat yang bereaksi atau produk yang terbentuk per satuan waktu. Satu unit internasional disepakati sebagai jumlah enzim yang diperlukan untuk mengkatalisis pembentukan 1 µmol produk per menit pada kondisi tertentu. Pengukuran aktifitas enzim dapat pula dilakukan menggunakan alat spektrofotometer. Contoh misalnya aktifitas enzim dehidrogenase yang bergantung NAD+ diperiksa secara spektofotometris dengan mengukur perubahan absorbsinya pada 340 nm yang menyertai oksidasi atau reduksi NAD+ atau NADPH. Oksidasi NADH menjadi NAD+ terjadi disertai dengan penurunan densitas optik (OD, optical density) pada 340 nm, yang proporsional dengan jumlah NADH yang dioksidasi. Demikian pula, kalau NAD+ direduksi, OD pada 340 nm akan meningkat sebanding dengan jumlah NADH yang terbentuk. Perubahan OD pada 340 nm ini dapat dimanfaatkan bagi pemeriksaan analisis kuantitatif setiap enzim dehidrogenase yang bergantung NAD+ atau NADP+. Bagi enzim dehidrogenase yang mengatalitis oksidasi NADH oleh substratnya yang teroksidasi, kecepatan penurunan OD pada 340 nm akan berbanding lurus dengan konsentrasi enzim. Oleh karena itu, hasil pengukuran kecepatan penurunan OD pada 340 nm memungkinkan kita menyimpulkan kuantitas enzim.

Kecepatan reaksi enzimatik dapat diukur dengan mengukur jumlah substrat yang diubah atau produk yang dihasilkan per satuan waktu, dan pada suatu waktu yang sangat pendek, atau pada satu titik tertentu pada grafik diatas disebut kecepatan sesaat (instantaneus velocity). Kecepatan sesaat merupakan tangens dari garis singgung terhadap grafik pada suatu titik tertentu. Kecepatan sesaat pada waktu mendekati nol, yaitu saat grafik masih berupa garis lurus disebut kecepatan awal (Vo). Pada reaksi enzimatis, jika disebut kecepatan, umumnya yang dimaksud adalah kecepatan awal. Hal ini disebabkan karena pada keadaan awal reaksi, kita dapat mengetahui kondisi/ keadaan dengan lebih tepat. Disamping kecepatan sesaat dan Vo, juga dikenal istilah kecepatan rata-rata, yaitu perbandingan antara perubahan jumlah substrat terhadap waktu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatik :1. Suhu2. pH3. Kadar enzim4. Kadar substrat5. Aktivator6. InhibitorReaksi enzimatik :

Page 16: jawaban soal kimia

Keterangan : E : EnzimS : SubstratP : ProdukReaksi enzimatik berlangsung melalui pembentukan kompleks enzim substrat (ES), bila semua enzim dalam keadaan ES (sistem jenuh oleh substrat) maka laju reaksi akan mencapai nilai maksimum (Vmaks). Kinetika enzim menginvestigasi bagaimana enzim mengikat substrat dengan mengubahnya menjadi produk. Data laju yang digunakan dalam analisa kinetika didapatkan dari asai enzim.Aktivitas enzim akan meningkat bersamaan dengan peningkatan suhu, laju berbagai proses metabolisme akan naik sampai batasan suhu maksimal. Prinsip biologis utama adalah homeostatis, yaitu keadaan dalam tubuh yang selalu mempertahankan keadaan normalnya. Perubahan relatif kecil saja dapat mempengaruhi aktivitas banyak enzim. Adanya inhibitor non kompetitif irreversibel dan antiseptik dapat menurunkan aktivitas enzim. Kecepatan reaksi mula-mula meningkat dengan menaiknya suhu, hal ini disebabkan oleh peningkatan energi kinetik pada molekul-molekul yang bereaksi. Akan tetapi pada akhirnya energi kinetik enzim melampaui rintangan energi untuk memutuskan ikatan hidrogen dan hidrofobik yang lemah, yang mempertahankan struktur sekunder-tersiernya. Pada suhu ini terjadi denaturasi enzim menunjukkan suhu optimal. Sebagian besar enzim suhu optimalnya berada diatas suhu dimana enzim itu berada.Ada dua metode analisis kuantitatif kinetika reaksi enzim, yaitu asas keseimbangan Michaelis-Menten dan asas teori keadaan tunak (steady state theory) Briggs-Haldone. Persamaan Michaelis-Menten merupakan persamaan kecepatan reaksi enzimatik substrat tunggal yang menyatakan hubungan kuantitatif kecepatan reaksi awal (Vo), kecepatan reaksi maksimum (Vmaks), konsentrasi substrat [S], dan konstanta Michaelis-Menten [KM].

Persamaan reaksi Michaelis-Menten :(Km=(K2+K3))/K1

Keterangan : Vo = kecepatan reaksi awalVmaks = kecepatan reaksi maksimum[S] = konsentrasi substrat[KM] = konstanta Michaelis-Menten

Persamaan Briggs-Haldone menyatakan dimana laju reaksi pembentukan kompleks ES sama dengan laju reaksi penguraian ES menjadi P dan E yang akan menghasilkan persamaan yang sama untuk hubungan laju reaksi enzim dengan konsentrasi substrat.

Persamaan reaksi Briggs-Haldone :(Vo=Vmax .[S])/([S]+ Km)

Persamaan Michaelis-Menten dapat diturunkan secara aljabar menjadi bentuk lain menjadi persamaan Lineweaver-Burk karena dapat menghasilkan penentuan Vmaks secara lebihtepat yang hanya dapat diduga pada pemetaan V0 terhadap [S].

Alat dan BahanAlat :

Page 17: jawaban soal kimia

- Stopwatch- Tabung reaksi- Pengaduk gelas- Pipet ukur 1 ml, 5 ml, dan 10 ml- Pipet tetes- Water bath 35℃- Kertas saring- Kuvet- Spektrofotometer- Corong kaca

Bahan :- Larutan TCA 20 %- Larutan Kasein 2% (b/v)- Larutan dapar fosfat 0,1 M; pH 8,0- Larutan NaOH 0,5 N- Aquadest- Reagen Folin-Ciocalteu- Larutan tripsin ( 10 mg tripsin dalam 25 ml dapar fosfat 0,1 M; pH 8,0 )

Prosedur percobaanTabung t = 0 menitLarutan buffer fosfat + tripsin

⊕ 3 ml larutan TCA 20%diadukInkubasi 30 menit dalam water bath 35℃⊕ larutan kasein sesuai label

Diamkan 20 menit dalam air es

Di sentrifuga 10 menit

Di saring untuk di ambil supernatannya

Filtrat diperlakukan lebih lanjut menurut Metode Anson

Tabung t = 20 menitKasein dalam tabung reaksi yang sesuai table diinkubasi 5 menit dalam water bath 35℃diaduk perlahan ( jangan sampai berbusa )⊕ larutan buffer fosfat dan larutan tripsin berturut-turut

Diinkubasi tepat 20 menit dalam incubator 35℃

Page 18: jawaban soal kimia

Dihitung setelah penambahan tripsinReaksi dihentikan⊕ 3 ml TCA 20% ke dalam tabungdiaduk kuatDidiamkan 20 menit dalam air es, untuk menyempurnakan pengendapan

Di sentrifugasi 10 menitdisaringDiambil supernatannya

Filtrat diperlakukan lebih lanjut dengan Metode Anson

Metode Anson2 ml TCA-Filtrat di atas + 4 ml NaOH 0,5 M

⊕ 1 ml larutan Folin-Ciocalteu ( 1 volume reagen + 1 volume aquadest hingga mengandung 1 N asam )

Didiamkan 10 menit

Serapannya ditetapkan pada 650 nm ( pengukuran harus dilakukan tepat setelah 10 menit ).Pengolahan Data- Absorbansi (A)∆ A = At20-At0∆ t = t20-t0v= ∆ A∆ ts=(aliquot) x 2%Vtot.Grafik dibuat yang menggambarkan 1/V terhadap 1/S (grafik Lineweaver-Burk) dan tentukan nilai Vmax. dan Km.

Data PengamatanTabung t = 0 menitBuffer fosfat + tripsin + TCA 20% : Larutan tidak ada perubahan warna, tetap warna bening. Diinkubasi tidak ada perubahan+ kasein 20% : larutan berwarna bening dan terdapat endapan kasein di atas permukaan tabung. Diaduk larutan berwarna putih, endapan menyebar. air es : larutan berwarna bening dan endapan terdapat pada bawah tabung. Disentrifuga :endapan menempel di dinding tabung reaksi. Filtrat berwarna putih bening.

Tabung t = 20 menitKasein : berwarna putih keruh ada endapanTabung 1 : kasein diinkubasi tidak ada perubahan diaduk + Buffer fosfat + tripsin larutan tetap tidak berubah. diinkubasi larutan menjadi bening. + TCA 20% larutan berwarna bening. Air es larutan tetap berwarna bening tidak berubah.Tabung 2 : kasein diinkubasi tidak ada perubahan diaduk + Buffer fosfat + tripsin larutan

Page 19: jawaban soal kimia

menjadi berwarna putih keruh dan ada endapan putih. + TCA 20% larutan menjadi bening dan terdapat sedikit endapan. Air es larutan menjadi keruh dan terdapat agak banyak endapan.Tabung 3 : kasein diinkubasi tidak ada perubahan diaduk + Buffer fosfat + tripsindiinkubasi larutan berwarna putih keruh. + TCA 20% larutan berwarna bening dan terdapat banyak endapan. Air es larutan menjadi keruh dan terdapat agak banyak endapan.Tabung 4 : kasein diinkubasi tidak ada perubahan diaduk + Buffer fosfat + tripsindiinkubasi larutan berwarna putih keruh. + TCA 20% larutan berwarna bening dan terdapat sedikit endapan. Air es larutan menjadi keruh dan terdapat sedikit endapan.Tabung 5 : kasein diinkubasi tidak ada perubahan diaduk + Buffer fosfat + tripsindiinkubasi + TCA 20% larutan berwarna keruh dan terdapat banyak endapan. Air es larutan menjadi keruh dan terdapat banyak endapan .

Metode AnsonNo. Tabung Tripsin (ml) Kasein (ml) Buffer fosfat (ml)t = 0 1 0,1 5,9t = 20 1 0,1 5,9t = 0 1 0,5 5,5t = 20 1 0,5 5,5t = 0 1 1,0 5,0t = 20 1 1,0 5,0t = 0 1 3,0 3,0t = 20 1 3,0 3,0t = 0 1 5,0 1,0t = 20 1 5,0 1,0

2 ml TCA Filtrat + NaOH larutan tidak terjadi perubahan. + 1 ml Folin-Ciocalteu larutan berwarna hijau muda bening, setelah didiamkan dispektrofotometer

t = 0Tabung Absorbansi nm1 0,03 ABS2 0,07 ABS3 0,015 ABS4 0,374 ABS5 0,053 ABS

t = 20Tabung Absorbansi nm1 0,108 ABS2 0,207 ABS3 0,214 ABS4 0,158 ABS5 0,151 ABS

Perhitunganπ=650 nm

Page 20: jawaban soal kimia

ΔA = At20 – At0ΔA1 = 0,108 – 0,03 = 0,078ΔA2 = 0,207 – 0,07 = 0,137ΔA3 = 0,214 – 0,015 = 0,199ΔA4 = 0,158 – 0,374 = – 0,216 ; dimutlakan jadi 0,216ΔA5 = 0,151 – 0,053 = 0,098

Δt = t20-t0= 20-0= 20

V = ΔAΔtV1 = 0,078 = 3,9 x 10-320V2 = 0,137 = 6,85 x 10-320V3 = 0,199 = 9,95 x 10-320V4 = 0,216 = 1,08 x 10-220V5 = 0,098 = 4,9 x 10-320

S = aliquot x 2% aliquot: bagian kecil yang diambil dari substrat.VtotalS1 = 0,1 x 2% = 0,00028 = 2,857 x 10-47S2 = 0,5 x 2% = 0,0014 = 1,428 x 10-37S3 = 1,0 x 2% = 0,0028 = 2,857 x 10-37S4 = 3,0 x 2% = 0,0085 = 8,571 x 10-37S5 = 5,0 x 2% = 0,014 = 1,42 x 10-27Perhitungan nilai Vmaks dan KmPersamaan Lineweaver-Burk : y = mx + b1/V = Km/Vmaks x 1/[S] + 1/VmaksDiperoleh dari persamaan grafik : y = 0,0436x + 105,24Jadi, Vmaks :1/Vmaks = 105,24Vmaks = 1/105,24Vmaks = 0,0095021 = 9,5021 x 10-3

Page 21: jawaban soal kimia

GrafikDi lembaran terpisah setelah kesimpulan.

PembahasanDalam percobaan kinetika reaksi enzim substrat yang digunakan adalah kasein dan enzimnya adalah enzim tripsin yang terdapat pada usus dua belas jari (duodenum). Didalam usus, protein akan dihidrolisis oleh tripsin. Fungsi enzim tripsin yaitu untuk mereaksikan substrat.Pada percobaan t = 0 dan t = 20, dilakukan penambahan buffer fosfat yang bertujuan mengaktifkan kerja enzim dan untuk mempertahankan pH, karena enzim bekerja pada pH optimum. pH optimum enzim tripsin adalah 8,0. Lalu penambahan TCA 20% untuk dapat menghentikan jalannya reaksi kerja enzim dengan cara mendenaturasi protein sehingga enzim tidak dapat bekerja lagi.Fungsi t = 0 yaitu agar enzim tidak dapat bekerja lagi walaupun terus menerus di tambahkan substrat. Larutan-larutan substrat dan enzim yang direaksikan diinkubasi dalam water bath terlebih dahulu agar dapat bekerja pada suhu yang optimum serta enzim dapat mengkatalis substrat, tetapi jika terlalu tinggi suhunya > 40 ℃ pada water bath enzim akan menjadi rusak sehingga tidak dapat mengkatalisis. Jika terlalu rendah suhunya enzim menjadi tidak aktif, sehingga enzim tidak dapat bekerja. Biasanya suhu optimum enzim untuk bekerja adalah 30 ℃, minimalnya 0 ℃. Kemudian dimasukkan dan didiamkan pada air es untuk menurunkan kelarutan suatu larutan, sehingga akan menyebabkan terbentuknya endapan. Maka endapan yang terbentuk akan semakin besar.Fungsi sentrifugasi yaitu untuk memisahkan partikel koloid, dalam percobaan dilakukan untuk memisahkan endapan dari campuran larutan sehingga akan didapatkan filtrat yang jernih. Sentrifugasi dilakukan berdasarkan prinsip dasar memisahkan partikel koloid dari endapan. Perbedaan t = 0 dan t = 20 yaitu :t = 0 : dari awal kerja enzim sudah di non-aktifkan atau dihentikan.t = 20 : enzim bekerja selama 20 menit.Pada percobaan t = 20 dilakukan penambahan TCA 20% setelah 20 menit yang berfungsi memberhentikan reaksi kerja enzim dalam mengkatalis substrat. Enzim dan substrat sudah bekerja, enzim mengkatalisis kasein (substrat) dan diberhentikan oleh TCA. Sedangkan inkubasi dilakukan untuk mengoptimalkam kerja enzim dimana enzim dapat mengkatalisis substrat. Campuran dari filtrat yang sudah ada TCA ditambahkan NaOH bersifat basa, untuk menetralkan larutan TCA, karena TCA bersifat asam sehingga larutan sifatnya menjadi netral.Pada metode Anson, penambahan larutan Folin-Ciocalteu dilakukan untuk mengetahui hasil absorban pada spektrofotometer dimana Folin-Ciocalteu berfungsi untuk membentuk senyawa berwarna, sehingga dapat diukur nilai absorban dalam spektrofotometer. Spektro visible digunakan untuk reaksi yang berwarna. Ukuran spektro visible biasanya 600 nm dari 380 nm – 700 nm.

KesimpulanEnzim merupakan protein yang mengkatalisis reaksi biokimiasecara kolektif membentuk metabolism perantara dari sel. Fungsinya adalah untuk mempercepat reaksi.Ananlisis kuantitatif kinetika reaksi enzim dilakukan atas dua asas, yaitu asas keseimbangan Michaelis-Menten dan asas teori keadaan tunak (steady state theory) Briggs-haldone.Persamaan reaksi Michaelis-Menten :(Vo=Vmax .[S])/([S]+ Km)

Page 22: jawaban soal kimia

Persamaan reaksi Briggs-Haldone :(Km=(K2+K3))/K1

Daftar PustakaAnonima. http://klinikdokterhairrudin.blogspot.com/2008/10/kinetika-enzim_14.html. Diakses pada tanggal 31 Oktober 9:46 AM.Anonima. http://filzahazny.wc/2009/07/20/enzim-2/.html. Diakses pada tanggal 01 Desember 2010 9:37 PM.Anonima. http://lihatdarisini.blogspot.com/2009_10_01_archive.html. Diakses pada tanggal 12 Desember 2010 9:14 PM.Wirahadikusumah, M. 1989. Biokimia : Protein, Enzim, dan Asam nukleat. Bandung : ITB.Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.Murrey, Robert K. 2002. Biokimia, Jakarta : Harper Ecg.Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Related

PENGARUH PH DAN INHIBITOR TERHADAP AKTIVITAS ENZIMIn "all about my task"

UJI IDENTIFIKASI KARBOHIDRATIn "all about my task"

Sterilisasi Alat dan Bahan Pada Pengujian MikrobiologiIn "all about my task"

Tinggalkan Balasan

INOKULASI DAN PEREMAJAAN BIAKAN DALAM MEDIA PADAT DAN CAIR

PENGARUH PH DAN INHIBITOR TERHADAP AKTIVITAS ENZIM

Halamano my LittLe gaLery o nikku chan

Cari disitus ini

Page 23: jawaban soal kimia

Oktober 2012

S S R K J S M

« Nov

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30 31

Blogrollo Documentation o Plugins o Suggest Ideas o Support Forum o Themes o WordPress Blog o WordPress Planet

Blog pada WordPress.com. | The Greyzed Theme. Ikuti

Follow “razuna's Blog”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com