25
1. An. F. 8 tahun, datang dibawa ibunya ke dokter akibat sesak yang terjadi sejak 2 bulan lalu. Sesak terjadi 2x dalam 2 bulan terakhir. Sesak hilang timbul dan kadang muncul ketika aktivitas berat. Sekarang pasien sesak, tanda vital ditemukan Hr 120x per menit, laju napas 36 x per menit dan suhu badan 36,7 derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik ditemukan wheezing pada kedua lapang paru dan tidak ditemukan ronkhi. Selain itu saturasi oksigen pasien adalah 88%. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan foto dada tidak ditemukan opasitas dan perselubungan. Diagnosis yang paling mendekati adalah a. Asma bronkiale eksaserbasi akut b. Penyakit jantung bawaan c. Pneumoniae d. Croup e. Laringitis JAWABAN a. Asma bronkiale eksaserbasi akut PEMBAHASAN Asma pada anak mempunyai gejala batuk, mengi, dan sesak napas, atau napas cepat. Faktor yang dapat menyebabkan eksaserbasi adalah infeksi virus, paparan allergen, olahraga, dan perubahan emosi. Selama episode akut pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya takipnea, takikardi, batuk, mengi, dan ekspirasi yang memanjang. Temuan klinis bisa kurang jelas, mengi yang klasik mungkin tidak terdengar atau hanya minimal. Apabila serangan berlanjut dapat menyebabkan sianosis, berkurangnya aliran udara, retraksi, agitasi, ketidakmampuan bicara, posisi duduk tripod, diaphoresis, dan pulsus paradoksus.

JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

1. An. F. 8 tahun, datang dibawa ibunya ke dokter akibat sesak yang terjadi sejak 2 bulan lalu. Sesak

terjadi 2x dalam 2 bulan terakhir. Sesak hilang timbul dan kadang muncul ketika aktivitas berat.

Sekarang pasien sesak, tanda vital ditemukan Hr 120x per menit, laju napas 36 x per menit dan suhu

badan 36,7 derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik ditemukan wheezing pada kedua lapang paru dan

tidak ditemukan ronkhi. Selain itu saturasi oksigen pasien adalah 88%. Pemeriksaan fisik lain dalam

batas normal. Pada pemeriksaan foto dada tidak ditemukan opasitas dan perselubungan. Diagnosis yang

paling mendekati adalah

a. Asma bronkiale eksaserbasi akut

b. Penyakit jantung bawaan

c. Pneumoniae

d. Croup

e. Laringitis

JAWABAN

a. Asma bronkiale eksaserbasi akut

PEMBAHASAN

Asma pada anak mempunyai gejala batuk, mengi, dan sesak napas, atau napas cepat. Faktor yang dapat

menyebabkan eksaserbasi adalah infeksi virus, paparan allergen, olahraga, dan perubahan emosi.

Selama episode akut pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya takipnea, takikardi, batuk, mengi,

dan ekspirasi yang memanjang. Temuan klinis bisa kurang jelas, mengi yang klasik mungkin tidak

terdengar atau hanya minimal. Apabila serangan berlanjut dapat menyebabkan sianosis, berkurangnya

aliran udara, retraksi, agitasi, ketidakmampuan bicara, posisi duduk tripod, diaphoresis, dan pulsus

paradoksus.

Page 2: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

SUMBER

NELSON ILMU KESEHATAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 340

Page 3: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

https://getasthmahelp.org/asthma-classification-children-five-to-eleven.aspx

2. Tatalaksana asma anak dengan serangan asma ringan adalah

a. Beta agonist

b. Alpha agonist

c. Streoid intravena

d. Steroid intrabronkial

e. Fenitoin intravena

JAWABAN

a. Beta agonist

PEMBAHASAN

Pada serangan asma ringan, dilakukan sekali nebulisasi pasien dan diobervasi selama 1-2 jam jika respon

nebulisasi tersebut bertahan. Pasien dibekali dengan obat beta agonist yang diberikan 4-6 jam. Jika

pencetus serangannya adalah infeksi virus dapat diberikan obat steroid oral jangka pendek (3-5 hari).

Pasien kemudian dianjurkan kontrol untuk evaluasi dalam waktu 24-48 jam.

Page 4: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review
Page 5: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 114

Page 6: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

https://getasthmahelp.org/asthma-classification-children-five-to-eleven.aspx

3. Berikut ini antibodi yang berperan dalam patofisiologi asma pada anak

a. IgE

b. IgG

c. IgD

d. IgF

e. IgA

JAWABAN

a. IgE

PEMBAHASAN

Pada banyak kasus, terutama paa anak dan dewasa muda, asma dihubungkan dengan manifestasi atopi

melalui mekanisme IgE dependent. Di dalam populasi faktor atopi diperkirakan memberi konstribusi

pada 40% pasien asma anak dan dewasa. Limfosit subtype CD4$ telah dikenal profilnya dalam produksi

sitokin. Mensikupun kedua jenis limfosit T mensekresi IL-3 dan grnulocyte macrophage colony

stilmulating factor (GM-CSF) TH1 terutama memproduksi IL-2, IF gama dan TNF Beta, sedangkan Th2

memproduksi stiokin yang terlibat dalam asma yaitu IL-4, IL-5, IL-9, IL-13, dan IL-16. Sitokin profinflamasi

yang dihasilkan oleh Th2 menyebabkan terjadinya hiperaktivitas, inflamasi dan obstruksi bronkus.

Page 7: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93

The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE

E. Hamelmann

European Respiratory Review Sep 2007, 16 (104) 61-66; DOI: 10.1183/09059180.00010401

4. An. K, 8 tahun, datang ke dokter dengan keluhan batuk pilek sejak 2 minggu yang lalu. Batuk pilek

terjadi terus menerus dan tidak berkurang dengan obat. Menurut ibu pasien, pasien tinggal dengan

kakeknya yang 1 bulan lalu terdiagnosis tuberculosis paru. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya

ronkhi pada paru bagian superior. Untuk menegakkan diagnosis, perlu dibantu dengan pemeriksaan

a. CT scan kepala

Page 8: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

b. Slit skin smear

c. Uji tuberculin

d. Pemeriksaan saraf tepi

e. MRI Thoraks

JAWABAN

c. Uji tuberculin

PEMBAHASAN

Tuerkuli adalah komponen protein kuman TB yang mempunyai sifat antigenic yang kuat. Uji tuberculin

merupakan alat diagnosis yang sudah lama sikneal, namun memiliki nilai diagnostik yang bagus. Uji

tuberculin secara mantoux dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml PPD-RT-232TU atau PPD S 5TU.

Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang timbul. Apabila diameter indurasi 0-4 mm, dinyatakan uji

tuberkulin negatif. Diameter 5-9 mm dianyatakan positi meragukan. Pada anak balita yang telah

mendapat imunisasi BCG diameter indurasi 10-15 mm dinyatakan uji tuberculin positif.

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 185

5. Uji tuberculin dilakukan pada lokasi anatomis berikut ini

a. Regio temporalis

b. Intraabdominal

c. Volar lengan bawah

d. Manus

e. Pedis

JAWABAN

c. Volar lengan bawah

PEMBAHASAN

Tuberkulin adalah komponen protein kuman tuberculosis yang mempunyai sifat antigenic yang kuat.

Jika disuntikkan secara intrakutan kepada seseorang yang telah terinfeksi TB (telah ada kompleks primer

dalam tubuhnya dan telah terbentuk imunitas selular terhadap TB) maka akan terjadi reaksi berupa

indruasi di lokasi suntikan. Indurasi ini terjadi akibat vasodilatasi lokal, edema, endapan fibrin dan

Page 9: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

terakumulasinya sel-sel inflamasi di daerah suntikan. Ukuran indurasi dan bentuk reaksi tuberculin tidak

dapat menentukan tingkat aktivitas dan beratnya proses penyakit. Uji tuberculin cara Mantoux

dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-23 2TU atau PPD s 5TU, secara intrakutan di bagian vola

lengan bawah.

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 185

https://phil.cdc.gov/

6. Setelah seorang pasien dilakukan uji tuberculin, evaluasi dilakukan dalam waktu

a. 16 jam

b. 1 minggu

c. 72 jam

d. 24 jam

e. 48 jam

JAWABAN

c. 72 jam

Page 10: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

PEMBAHASAN

Pembacaan uji tuberculin dilakukan 72 jam setelah penyuntikan. Pengukuran dilakukan terhadap

indurasi yang timbul, bukan hiperemi atau eritemanya. Indurasi diperiksa dengan cara palpasi untuk

menentukan indurasi, ditandai dengan pulpen, kemudian diameter transversal indurasi diukur dengan

alat pengukur transparan dan hasilnya dinyatakan dalam milimeter. Jika tidak timbul indurasi sama

sekali, hasilnya dilaporkan sebagai 0 mm, jangan anya dilaporkan sebagai negatif.

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 184

https://www.grepmed.com/images/2645/interpretation-tuberculosis-tuberculin-thresholds-induration-

diagnosis-diameters

7. An. H, 4 tahun datang dengan keluhan demam dan batuk sejak 3 minggu. Demam tidak tinggi namun

hilang timbul, begitu juga dengan batuk. Pasien juga dikeluhnkan tidak mau makan dan berat badan

turun. Sebelumnya pasien dirawat oleh seorang baby sitter yang 2 bulan lalu baru saja didiagnosis

tuberculosis. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronki basah dan mengi pada auskultasi paru. Dokter

kemudian melakukan tes tuberculin dan ditemukan hasil indurasi sebesar 14 mm. Diagnosis yang paling

mendekati pada anak tersebut adalah

a. Tuberkulosis paru

Page 11: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

b. Croup

c. Whopping cough

d. Infeksi virus influenza

e. Laringitis

JAWABAN

a. Tuberkulosis paru

PEMBAHASAN

Gejala sistemik yang sering terjadi pada TB anak adalah demam. Temuan demam berkisar antara 40-80%

kasus. Demam biasanya tidak tinggi dan hilang timbul dalam jangka waktu yang cukup lama. Manifestasi

sistemik lain yang sering dijumpai adalah anoreksi dan berat badan tidak naik, serta malaise. Pada

sebagian besar kasus TB anak, manifestasi respiratorik tidak menonjol. Pada anak gejala respirasi paling

sering disebabkan oleh asma, maka gejala asma juga perlu ditelusuri. Fokus primer TB paru apada anak

terdapat di parenkim yang tidak memiliki reseptor batuk. Selain itu infeksi saluran napas (akibat

etiologic lain) dapat terjadi karena imunitas tubuh berkurang akibat infeksi tuberculosis.

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 180

8. Tatalaksana pada TB paru anak kasus baru adalah dengan menggunakan regimen

a. 2RHZ 4HRE

b. 2RHZ 4H

c. 2RHZ 4HE

d. 2RHZ 4HR

e. 2RHZS

JAWABAN

d. 2RHZ 4HR

PEMBAHASAN

Page 12: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

Pengobatan TB dibagi menjadi dua fase yaitu fase intensif pada 2 bulan pertama dan sisanya sebagai

fase lanjutan. Prinsipnya adalah tiga macam obat pada fase intensif dan dua macam obat pada fase

lanjutan. Jika dilakukan dengan fixed dose combination atau kombinasi dosis tetap, maka dosis berikut

dapat digunakan

Berat badan dalam kg 2 bulan RHZ (75/50/150 mg) 4 bulan RH (75/50)

5-9 1 tablet 1 tablet

10-14 2 tablet 2 tablet

15-19 3 tablet 3 tablet

20-32 4 tablet 4 tablet

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 202

9. Pasien TB paru anak tiba-tiba mengeluhkan kencingnya berwarna oranye kemerahan. Obat manakah

yang dapat menyebabkan efek samping berikut

a. Isoniazid

b. Rifampisin

c. Pirazinamid

d. Ethambutol

e. Streptomisin

JAWABAN

b. Rifampisin

PEMBAHASAN

Berikut ini meruapakan efek samping dari berabgai obat TB

Jenis obat Efek samping

Isoniazid Hepatitis, neuritis perifer, hipersensitivitas

Rifampisin Gastrointetinal, reaksi kulit, hepatitis, trombositopenia, peningkatan enzim hati, cairan tubuh berwarna oranye kemerahan

Pirazinamid Toksisitas hati, atralgia, gastrointestinal

Etambutol Neuritis optic, ketajaman mata berkurang, buta warna merah-hijau, penyempitan lapang pandang, hipersensitivitas gastrointestinal

Page 13: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

Streptomisin Ototoksik, nefrotoksik

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI HALAMAN 200

10. Berikut ini merupakan kondisi yang mengindikasikan pemberian steroid pada tuberculosis anak

a. Obstruksi saluran napas akibat TB kelenjar

b. TB ringan

c. TB dengan batuk

d. TB dengan demam presisten

e. TB dengan manifestasi tulang belakang

JAWABAN

a. Obstruksi saluran napas akibat TB kelenjar

PEMBAHASAN

Kortikosteorid dapat digunakan untuk tatalaksana TB yang sulit seperti meningitis TB, obstruksi jalan

napas akibat TB limfonodi, TB pericardial. Kortikosteroid telah menunjukkan bahwa dapat memperbaiki

morbiitas dan mortalitas pada TB yang advanced, dan pada berbagai kasus meningitis tuberculosis.

Prednisone digunakan paling sering, dengan dosis 2 mg/kg per hari ditingkatkan hingga 4 mg/kg per hari

pada anak-anak dengan sakit berat dengan dosis maksimal 60 mg/hari selama 4 minggu. Dosis harus

diturunkan perlahan selama 1-2 minggu sebelum berhenti.

SUMBER

Guidance for National Tuberculosis Programmes on the Management of

Tuberculosis in Children. 2nd edition. Geneva: World Health Organization;

2014. 4, Treatment of TB in children. Available from:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK214449/

11. An. K, 8 tahun, dibawa ibunya ke dokter akibat demam dan batuk sejak 3 hari. Batuk terjadi terus

menerus dan tidak berhenti. Batuk dirasakan seperti menggongong, dank eras. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan adanya stridor inspiratorik. Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah

a. Pneumonia bakterial

b. TB Paru

Page 14: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

c. Croup

d. Ezcema

e. Pneuomonitis Compensata

JAWABAN

c. Croup

PEMBAHASAN

Croup aalah sebuah sindrom klinis yang ditandai dengan suara serak, batuk menggongong, stridor

inspirasi, dengan atau tanpa adanya stress pernapasan. Istilah croup ini adalah laryngitis akut yang

menunjukkan lokasi inflamasi, jika meluas sampai trakea disebut laringotrakeitis, dan jika sampai ke

bronkus disebut lringotrakeobronkitis. Manifestasi klinis biasanya didahului dengan demam yang tidak

begitu tinggi selama 12 jam, hidung berair, nyeri menelan dan batuk ringan. Kondisi ini kemudian

akanberkembang menjadi batuk nyari, suara menjadi parau dan kasar. Bila keadaan berat dapat terjadi

sesak napas, stridor inspiratorik yang berat, dan retraksi.

SUMBER

BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI HALAMAN 297

12. Terapi yang dapat diberikan pada croup ringan adalah

a. Deksametason

b. Ribavirin

c. Lamivudin

d. Fenitoin oral

e. Asiklovir

JAWABAN

a. Deksametason

PEMBAHASAN

Page 15: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

Pada croup ringan, pemberian deksametason oral dapat menurunkan masa perawatan. Deksametason

dapat diberikan oral maupun intramuscular. Pada croup yang lebih berat, terapi ini juga dapat

memberikan manfaat. Deksametason fosfat (0,6-1mg /kg) dapat diberikan 1 x secara intramuscular atau

deksametason (0,6-1 mg/kg) sekali secara oral. Terapi alnternatif lain yang dapat diberikan adalah

prednisolone 2 mg/kg/hari diberikan terbagi 2-3 kali sehari secara oral.

SUMBER

NELSON ILMU KESEHATAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 523

13. Pada pasien yang dicurigai menderita Croup, temuan berikut ini pada foto radiologi disebut sebagai

a. Narrow sign

b. Olive sign

c. Steeple sign

d. Koronoid Sign

e. Straw sign

JAWABAN

Page 16: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

c. Steeple sign

PEMBAHASAN

Pemeriksaan radiologi anteroposterior leher kerap dapat membantu meskipun tak selalu ditemukan.

Penegakan diagnosis adanya penyempitan subglotis pada penyakit croup disebut sebagai Steeple sign.

Tanda ini kadang juga disebut sebagai wine bottle sign. Pada pemeriksaan x ray lateral juga nampak

penyempitan trakea subglotis dan ballooning dari hipofaring.

SUMBER

https://radiopaedia.org/articles/steeple-sign-trachea

NELSON ILMU KESEHATAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 522

14. Sindroma croup dapat mengalami komplikasi bakterial menjadi laringotrakeobronkitis. Tatalaksana

untuk kasus tersebut adalah?

a. Ceftriaxone

b. Chlofamphenicol intravena

c. Fenitoin per oral

d. Labetolol

e. Propanolol

JAWABAN

a. Ceftriaxone

PEMBAHASAN

Antibiotik yang diberikan harus mengcover banyak jenis bakteri (broad spectrum) termasuk MRSA. Jika

dapat dilakukan periksa dulu dengan pewarnaan gram. Guidline terbaru merekomendasikan 10-14 hari

terapi antibiotik. Terapi lini pertama harus termasuk obat-obat di bawah ini ceftriaxone, nafcillin, atau

vancomycine atau clindamycin.

SUMBER

Burton LV, Silberman M. Bacterial Tracheitis. [Updated 2020 May 30]. In:

StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-

. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470240

15. Seorang ibu membawa anaknya usia 1 tahun BB 10 kg, PB 75 cm, karena sering

meludahkan/mengeluarkan makanannya sejak usia 1 bulan. Kejadian ini terjadi baik siang atau malam.

Page 17: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

Frekuensi 3-5 kali/hari. Dari pengukuran tumbuh kembang tidak ada kelainan, berat selalu naik.

Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Diagnosis untuk pasien ini adalah

a. Gangguan tumbuh kembang

b. Akalasia

c. GER

d. Atresia esofagus

e. Atresia duodenum

JAWABAN

c. GERD

PEMBAHASAN

Regurgitasi merupakan gejala paling umum dari GERD atau Reflekus Gastoesofagus (RGE). Regurgitasi

pada bayi sebagian besar bersifat fisiologis terutama pada bayi di bawah 12 bulan. RGE dianggap normal

ketika pemberian nutrisi adekuat, tidak ad akomplikasi seperti esophagitis, tidak ada kelainan lain dan

tidak ada gangguan pada tumbuh kembang bayi. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan RGE adalah diet

cair, posisi tubuh horizontal, esofagus sempti dan pendek, lambung kecil, dan tiak elastis, volume

makanan dan minuman yang relative besar dan sering, serta sinfger esofagus bawah yang imatur.

SUMBER NELSON ILMU KEDOKTERAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 468

16.Berikut ini gejala-gejala yang harus diwaspadai pada refluks gastroesofageal yang harus

dikomunikasikan pada keluarga pasien adalah? Kecuali

a. Berat badan tidak naik

b. Pasien sesak

c. Tidak mau makan

d. Muntah presisten

e. Anak sering minum

JAWABAN

e. Anak sering minum

Page 18: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

PEMBAHASAN

Keberdaan refluks gastroesofageal yang patologis dapat dilihat jika terdapat keluhan klinis seperti nyeri

ulu hati, disfagia, mengi, pneumonia aspirasi, suara serak, gagal tumbuh, dan otitis media serta sinusitis

berulang. Umumnya RGE patologis diidagnosis di atas usia 12 bulan atau bila ada komplikasi seperti

esophagitis, gejala pernapasan, atau gagal tumbuh pada bayi yang lebih kecil.

SUMBER NELSON ILMU KESEHATAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 468

17. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada diagnosis refleks gastroeseofageal adalah

a. MRI abdomen

b. MRI thoraks

c. Colonoscopy

d. Barium serial

e. BOF

JAWABAN

d. Barium serial

PEMBAHASAN

Pada anak diagnosis seringkali cukup berdasarkan gejala klinis klasik regurgitasi dan tanpa komplikasi.

Pemeriksaan penunjang diperlukan bila terdapat gejala presisten atau komplikasi, atau bila ada gejala

yng mengarah pada kemungkinan refleks gastroesofageal yang patologis. Anak yang membutuhkan

pemeriksaan tersebut biasanya adalah anak dengan peneumonia berulang, batuk kronik, atau serangan

apena tanpa muntah berlebihan. Anak-anak

SUMBER NELSON ILMU KESEHATAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 468

18. An. D. 8 bulan dibawa ke dokter karena sering memuntahkan ASI yang diminum. Muntah 2 x per hari,

sekitar 1 sendok teh. Anak tidak pernah menangis, dan tidak pernah menolak ASI. Berat badan terus

naik dan pemeriksaan lain dalam batas normal. Menurut kuisioner GER vs GERD, skor bayi ini < 7 yang

berarti diagnosisnya adalah

a. GER

b. GERD

Page 19: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

c. GERD berat

d. Achalasia

e. Atresia esofagus

JAWABAN

a. GER

PEMBAHASAN

Pasien muntah 2x (skor 1), tidak pernah menangis, tidak terdapat gangguan tumbuh kembang, dan tidak

tersedak. Skor pasien hanya 1. Skor pasien < 7 mengindikasikan diagnosis refluks gastroesofageal.

SUMBER Cheema, Huma & Parkash, Arit. (2014). Gastroesophageal Reflux Disease: Review of

Pathogenesis, Clinical Presentation, Diagnosis and its Management in Infants and Children. Pakistan

pediatric journal (Pak Ped Rev 2014; 2(3): 126-38). 3. 126-38.

Page 20: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

19. An. J, 2 hari dibawa ke dokter setelah ditemukan oleh ibu tiba-tiba kulit dirasakan berwarna kuning.

Pada pemeriksan fisik ditemukan kuning pada kepala dan menyebar ke badan. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan adanya konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan lanjutan ditemukan golongan darah anak A,

sedangkan golongan darah ibu O. Diagnosis yang paling mendekati untuk pasien ini adalah

a. Anemia defisiensi besi

b. Breast milk jaundice

c. ABO incompatibility

d. Anemia megaloblastik

e. Thalasemia

JAWABAN

c. ABO incompatibility

PEMBAHASAN

Anemia hemolitik isoimun dapat terjadi ketika inkompatibilitas ABO terjadi antara ibu dengan neonatus.

Kelainan ini umum ditemukan pada neonatus dengan golongan darah A atau B yang lahir dari ibu

dengan golongan darah O. Manifestasi klinis yang muncul pada awal penyakit adalah jaundice muncul

dalam 24 jam pertama kelahiran. Sedangkan manifestasi kedua yang muncul adalah anemia akibat

terjadi proses hemolitik ringan.

SUMBER Neonatology 7th Edition Halaman 547

20. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada inkompatibilitas ABO?

a. MRI Kepala

b. Biopsi limfonodi

c. Hitung retikulosit

d. Aspirasi sumsumtulang

e. MRI thoraks

JAWABAN

c. Hitung retikulosit

Page 21: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

PEMBAHASAN

Pemeriksaan hitung retikulosit perlu disesuaikan dengan usia gestasional dan derajat anemia.

Pemeriksaa ini dapat mendukung diagnosis anemia hemolitik. Untuk neonatus aterm, nilai normalnya

adalah 4-5%, sedangkan untuk neonatus preterm usia gestasional 30-36 minggu, 60-10%. Pada penyakit

anemia hemolitik akibat inkompatibilitas ABO, nilainya berkisarn antara 10-30%.

SUMBER Neonatology 7th Edition Halaman 547

21. Coombs test atau direct antiglobulin test bekerja dengan cara

a. Mendekteksi keberadaan antibody pada platelet

b. Mendeteksi keberadaan antibody pada sel darah merah

c. Medeteksi cold agglutinin

d. Mendeteksi keberadaan antigen-antibody complex

e. Mendeteksi keberadaan gen rentan hemolisis

JAWABAN

b. Mendeteksi keberadaan antibody pada sel darah merah

PEMBAHASAN

Page 22: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

Serum Coombs yang mengenali immunoglobulin manusia (Ig) atau komplemen © digunakan untuk

mendeteksi keberadaan antibody atau komplemen pada permukaan sel darah meran (SDM) dengan

aglutinasi. Namun pada bayi baru lahir, umumnya hanya sedikit antibody pada sel darah merah sehingga

tes ini hanya positif lemah saat lahir dan dapat menjadi negatif pada 2-3 hari pertama. Hasil tes positif

yang kuat harus dicurigai diakibatkan oleh proses autoimun atau isoimun yang lain.

SUMBER Neonatology 7th Edition Halaman 548

https://microbiologyinfo.com/coombs-test-principle-types-procedure-and-result-interpretation/

22. Pada pasien yang didiagnosis dengan inkompatibilitas ABO, kapan dilakukan terapi sinar

a. Segera

b. Pada kasus sangat berat

c. Harus didahulu transfusi

d. Harus didahului pertukaran plasma

e. Pada kasus yang tidak respon dengan porfirin

JAWABAN

a. Segera

Page 23: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

PEMBAHASAN

Ketika diagnosis inkompatibilitas ABO ditegakkan, fototerapi harus segera dilakukan untuk mengobati

pasien. Fototerapi dapat dilakukan segera, bahkan sebelum dilakukan pertukaran plasma. Pada pasien

dengan hemolisis ringan dan sedang, fototerapi dapat menjadi satu-satunya pengobatan dan

menghilangkan kebutuhkan akan exchange plasma.

SUMBER Neonatology 7th Edition Halaman 548

https://emedicine.medscape.com/article/1894477-periprocedure

23. An. D, 10 bulan, laki-laki, dibawa ke dokter karena setelah ditimbang di posyandu selama 2 bulan

beraturut, berat badan tidak naik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan panjang badan 67 cm, menurut

grafik WHO ini berada di bawah -2 simpangan deviasi. Diagnosis yang tepat untuk pasien

a. Anak kerdil

b. Gigantisme

c. Obesitas

d. Stunted

e. Sakit kronis

JAWABAN

d. Stunted

Page 24: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

PEMBAHASAN

Seorang anak dikatakan stunted jiika ditemukan grafik tinggi per usia nya di bawah 2 standar deviasi

pada grafik Growth Chart WHO. Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang akibat anak-anak yang

mengalami pemberian nutrisi yang buruk, infeksi berulang, atau stimulasi psikososial yang inadekuat.

Stunting pada 1000 tahun pertama setelah konsepsi sampai usia 2 tahun.

SUMBER World Health Organization

24. Berikut ini poin-poin edukasi yang bisa diberikan pada orang tua untuk mencegah stunting. Kecuali

a. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

b. Berikan anak makanan tinggi garam

c. Beri ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

d. Pantau tumbuh kembang anak

e. Selalu jaga kebersihan lingkungan

JAWABAN

b. Berikan anak makanan tinggi garam

PEMBAHASAN

Page 25: JAWABAN · 2021. 6. 4. · SUMBER BUKU AJAR RESPIROLOGI ANAK IDAI ED 1HALAMAN 93 The rationale for treating allergic asthma with anti-IgE E. Hamelmann European Respiratory Review

Mencegah stunting harus dimulai dari sejak masa kehamilan. Kebutuhan gizi yang baik serta kehamilan

yang sehat menyebabkan ibu dan janin terhindar dari berbagai komplikasi. Setelah bayi lahir, pastikan

pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan serta lanjutkan ASI dengan pemberian MPASI. Terus pantau

tumbuh kembang anak, timbang di POSYANDU dengan rutin. Selain itu jaga kebersihan lingkungan agar

anak terhindar dari penyakit.

SUMBER http://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting

25. Kemungkinan diagnosis untuk anak yang datang dengan keluhan berat badan, panjang badan, lingkr

kepala < - 2 SD adalah, kecuali

a. Perawakan pendek familial

b. Perawak pendek konstitusional

c. Cidera intrauterine

d. Anencephaly

e. Abnormalitas genetik

JAWABAN

d. Anencephaly

PEMBAHASAN

Kemungkinan diagnosis pada panjang badan, lingkar kepala, berat badan, < -2 SD. Diagnosis yang

mungkin

Perawakan pendek familial

Perawakan pendek konstitusional

Cidera interauterin

Abnormalitas gentetik

Pada diagnosis perawakan pendek familial, perlu pemeriksaan tinggi midparental. Sedangkan

perawakan pendek konstitusional perlu pemeriksaan evaluasi perkembangan pubertal. Sedangkan

cidera intrauterine perlu pemeriksaan evaulasi catatan medis prenatal. Abormalitas genetik butuh

pemeriksaan analisis kromosom.

SUMBER NELSON ILMU KESEHATAN ANAK ESENSIAL HALAMAN 14