3
JARAS KESADARAN a. Pusat pengaturan kesadaran: serabut transversal retikularis (dari batang otak sampai thalamus) dilanjutkan oleh formasio activator reticularis (menghubungkan thalamus dengan korteks serebri). b. Rangsangan formation reticularis midbrain gelombang beta keadaan bangun dan terjaga. c. Lesi pada formation reticularis midbrain gelombang delta stadium koma. d. Formatio reticularis dan Nuclei reticular thalamus ARAS (proyeksi menuju area di forebrain korteks serebri. e. Keadaan normal: serabut sensori aferen sinyal sensori cabang-cabang kontralateral akson stimulasi ARAS jika terangsang seluruhnya proyeksi ARAS memicu aktivasi kortikal umum dan terjaga. f. Neurotransmitter ARAS: kolinergik, monoaminergik, GABA. g. ARAS berfungsi sebagai kunci kesadaran terhadap diri dan lingkungan atau input rangsang sensoris (awareness). h. Korteks serebri sebagai pengemban kesadaran. i. Jaras kesadarannya: masukan impuls dari pusat sensorik pada korteks serebri menuju ARAS → diproyeksikan kembali ke korteks cerebri → terjadi peningkatan aktivitas korteks dan kesadaran (Price, 2006). MENINGITIS Port de entry: a. THT (perkontinuitatum) b. Hematogen

Jaras Kesadaran dan Meningitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jaras Kesadaran dan Meningitis

Citation preview

Page 1: Jaras Kesadaran dan Meningitis

JARAS KESADARAN

a. Pusat pengaturan kesadaran: serabut transversal retikularis (dari batang otak sampai

thalamus) dilanjutkan oleh formasio activator reticularis (menghubungkan thalamus

dengan korteks serebri).

b. Rangsangan formation reticularis midbrain gelombang beta keadaan bangun dan

terjaga.

c. Lesi pada formation reticularis midbrain gelombang delta stadium koma.

d. Formatio reticularis dan Nuclei reticular thalamus ARAS (proyeksi menuju area di

forebrain korteks serebri.

e. Keadaan normal: serabut sensori aferen sinyal sensori cabang-cabang

kontralateral akson stimulasi ARAS jika terangsang seluruhnya proyeksi ARAS

memicu aktivasi kortikal umum dan terjaga.

f. Neurotransmitter ARAS: kolinergik, monoaminergik, GABA.

g. ARAS berfungsi sebagai kunci kesadaran terhadap diri dan lingkungan atau input

rangsang sensoris (awareness).

h. Korteks serebri sebagai pengemban kesadaran.

i. Jaras kesadarannya: masukan impuls dari pusat sensorik pada korteks serebri menuju

ARAS → diproyeksikan kembali ke korteks cerebri → terjadi peningkatan aktivitas

korteks dan kesadaran (Price, 2006).

MENINGITIS

Port de entry:

a. THT (perkontinuitatum)

b. Hematogen

c. Paparan terbuka

Trias:

a. Demam

b. Kejang, kesadaran menurun.

c. Riwayat nyeri kepala

Khas pada pemeriksaan neurologi:

a. Kaku kuduk (+)

b. Dapat terjadi lumpuh separuh tubuh (hemiparesis)

Diagnosis:

Analisis LCS:

Page 2: Jaras Kesadaran dan Meningitis

LCS

Normal

Meningitis

Virus

Meningitis Bakterial Meningitis

Purulenta

Meningitis TB

90-

150 ml

warna

LCS

tampak

jernih,

wujud dan

viskositas

sebanding

air.

–      

kadar protein

meningkat

gula normal

tidak

ditemukan

bakteri.

Pleositosis

Peningkatan

kadar protein

Penurunan

kadar glukosa

LCS.

Tekanan LCS

meningkat

warna LCS

(keruh, jernih,

berdarah)

tekanan

meningkat

cairan keruh

jumlah sel

darah putih

dan protein

meningkat

glukosa

menurun

kultur (+)

beberapa

jenis bakteri

Warna

jernih /

xantokrom

Jumlah Sel

meningkat

MN > PMN

Limfositer

Protein

meningkat

Glukosa

menurun <50

% kadar

glukosa darah

Prognosis:

Prognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik yangmenimbulkan

penyakit, banyaknya organisme dalam selaput otak, jenis meningitis dan lama penyakit

sebelum diberikan antibiotic

Terapi:

Antibiotic sesuai dengan etiologinya.