36
1 Jamur-Jamur Subkutan Jamur-Jamur Subkutan Dr. Nurdin Siregar, SpMK

Jamur-Jamur Subkutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jamur-Jamur Subkutan

1

Jamur-Jamur SubkutanJamur-Jamur Subkutan

Dr. Nurdin Siregar, SpMK

Page 2: Jamur-Jamur Subkutan

2

1. Candida Albicans Penyakitnya dilaporkan oleh Gruby 1842 Merupakan jamur khamir Ditemukan pada manusia dan binatang sebagai saprofit

Penyakitnya : Disebut Kandidiasis Dapat menyerang : - Kulit, kuku

- Selaput lendir

- Organ-organ dalam Pada manusia sering ditemukan

- Dalam mulut orang sehat

- Dalam tinja

- Pada kulit

- Dibawah kuku

Page 3: Jamur-Jamur Subkutan

3

Faktor-faktor Predisposisi :1. Faktor Fisiologis

- Kehamilan, umur

- Siklus menstruasi

2. Faktor Non Fisiologis

- Maserasi kulit

- Kerusakan mukosa mulut

- Gangguan nutrisi

- Kelainan endokrin/ DM

- Keganasan pada jaringan

- Pemberian beberapa obat, seperti antibiotik

- KU kurang baik

- Penyakit infeksi

- Defisiensi imun/ AIDS

Page 4: Jamur-Jamur Subkutan

4

Biakan Pada SGA

Tipe koloni yeast like Koloni basah/ lembek Putih seperti kapur sirih Seperti koloni Stafilokokus Pada media bisa terbentuk

Pseudomycelium

Page 5: Jamur-Jamur Subkutan

5

MikroskopisPewarnaan gram dapat dilihat :o Sel, bulat/ oval, besar heterogeno Budding sel/ tunaso Myceliumo Pseudomyceliumo Blastosporeo Chlamydiosporeo Diameter (1-5)(5-30 mikron)

Page 6: Jamur-Jamur Subkutan

6

Penyakit-penyakit Oleh Candida :

- Bisa Akut/ Kronis1. Kandidiasis Kulit2. Kandidiasis Kuku3. Kandidiasis Selaput lendir4. Kandidiasis Intestinal5. Kandidiasis Vagina6. Kandidiasis Sudut mulut7. Kandidiasis Saluran nafas8. Kandidiasis Hematogen9. Kandidiasis Kandung kemih

Page 7: Jamur-Jamur Subkutan

7

Diagnosis Lab

1. Specimen : - Jaringan

- Darah, abses, urine

- Sputum, tinja, usap tenggorok

2. Pewarnaan Gram

3. Biakan/ Kultur SDA + Antibiotik

4. Reaksi Serologis

- Tes Imunodifusi

- Tes Indirect Fluorecent Antibody

Page 8: Jamur-Jamur Subkutan

8

Page 9: Jamur-Jamur Subkutan

9

2. Lobomycosis (Keloidal Blastomycosis)

- Pertama kali dilaporkan Dr. Jorgen Lob, 1931

- Infeksi kronis pada kulit- Penyebabnya : Lacazia Loboi- Nama lama : Loboa Loboi- Natural Infection : - Manusia

- Dolphins

Page 10: Jamur-Jamur Subkutan

10

Morfologi

- Tipe koloni Yeast Like- Bentuk sel, sferis/ oval- Dinding sel, tebal, double refractive

Reproduksi- Dengan Budding- Biasanya membentuk rantai sel, berhubungan

dengan Tube sempit seperti jembatan

Page 11: Jamur-Jamur Subkutan

11

Epidemiologi

Endemik, Amerika tengah dan selatan Saprofit, ditanah Infeksi terjadi Trauma pada kulit Banyak terlihat pada :

- Petani

- Pekerja tambang

- Pemburu

- Pekerja kebun karet

Page 12: Jamur-Jamur Subkutan

12

Gejala Klinis- Tumbuh nodul kulit, berkembang perlahan-lahan

akhirnya terbentuk lesi seperti nodular keloid pada : wajah, telinga, lengan, kaki

Diagnosis Lab- Dengan pewarnaan : GMS, PAS, HE

- Terlihat dinding sel hyalin berlapis dua tebal

- Budding selnya harus dibedakan dari :

- P. Brasiliensis

- H. Capsulatum

- S. Schenckii

- Loboa Loboi belum dapat dibiakkan

Page 13: Jamur-Jamur Subkutan

13

Page 14: Jamur-Jamur Subkutan

14

3. Rhinosporidiosis

Definisi

- Suatu penyakit granulomatous pada manusia,

hewan, dengan karakteristik adanya

pembentukan polip terutama di :

- Nasopharyng

- Ocular konjunctiva Etiologi

- Rhinosporidium Seeberi Agent

- Ditemukan Dr. Guillermo Seeberi, 1900

Page 15: Jamur-Jamur Subkutan

15

Morfologi

Belum dapat dibiakkan In Vitro Deskripsi morfologi Berdasarkan Sediaan

Jaringan Developmental Form :

1. Sporangia + Endospora

2. Trophocyte Sporangiospore (endospore) Trophocyte

Sporangium

Page 16: Jamur-Jamur Subkutan

16

Gejala Klinis

Slow Growing Polypoid atau Tumor Like Masses Mukosa hidung, conjunctiva Auto Inoculation Gejala : - Nasal Obstruksi

- Perdarahan Tidak menular

Diagnosis Lab Trophocyte - HE Sporangia - Mayer’s Mucicarmine

Page 17: Jamur-Jamur Subkutan

17

4. Sporotrikosis Jamur Penyebab : Sporotrichum Schenckii Morfologi :

- Jamur Dimorfik

- Pada suhu kamar

- Koloni Filamen Putih

- Hipa halus

- Spora tersusun seperti bunga diujung

konidiofora

- Pada suhu 37°C

- Membentuk Koloni ragi

- Blastospora, bulat/ lonjong

Page 18: Jamur-Jamur Subkutan

18

Gambaran Klinis

1. Sporotrikosis Kulit

2. Sporotrikosis Limfatika Lokalisata

3. Sporotrikosis Pulmonum

4. Sporotrikosis Diseminata

Page 19: Jamur-Jamur Subkutan

19

Diagnosis Lab

Specimen : - Nanah, aspirasi abses

- Sputum, Jaringan ulkus Pewarnaan/ Pulasan :

- Hematoksilin Eosin/ HE

- Jamur sulit ditemukan

- Pulasan Gram Jamur

- Periodik Acid Schiff/ PAS Mudah

- Gomori Methenamine Silver Stain Dilihat Biakan pada Medium Sabouraud, suhu kamar

- Koloni filamen

- Susunan konidia khas seperti bunga Biakan Suhu 37°C Koloni ragi

Page 20: Jamur-Jamur Subkutan

20

Percobaan binatang :

- Suntikan nanah kedalam peritoneummencit jantan

- Dalam waktu 1-2 minggu Orkitis

- Dalam jaringan testis Blastospora bulat/ lonjong

Page 21: Jamur-Jamur Subkutan

21

5. Kromomikosis

Jamur Penyebab :

1. Phialophora Verrucosa

2. Phialophora Pedrosoi

3. Phialophora Compactum

4. Phialophora Dermatitidis

5. Cladosporium Carionii

Page 22: Jamur-Jamur Subkutan

22

Morfologi

Tergolong jamur dematiaceae, jamur warna gelap

- Hijau keabu-abuan

- Hujau kehitam-hitaman

- Coklat kehitam-hitaman Membentuk koloni filamen Sporulasi tiap species berbeda

Page 23: Jamur-Jamur Subkutan

23

Diagnosis Lab

Specimen : - Kerokan kulit

- Biopsi jaringan

- Bahan autopsi Pewarnaan : larutan KOH 10-20%

- Morfologi : - Spora tengguli, berdinding tebal

- Dengan atau tanpa sekat

- Spora satu-satu/ berkelompok

- Spora dapat membelah jadi dua/ lebih

- Dari abses tampak hipa tengguli, bercabang

Page 24: Jamur-Jamur Subkutan

24

Biakan pada Agar Sabouraud :

- Pada suhu kamar

- Membentuk koloni filamen warna tengguli tua/

hijau kehitam-hitaman Ada 3 macam sporulasi :

- Tipe Hormodendrum

- Tipe Akroteka

- Tipe Fialofora

Page 25: Jamur-Jamur Subkutan

25

6. Micetoma

Adalah kumpulan gejala yang disebabkan infeksi jamur pada jaringan dibawah kulit

Sinonim :

1. Madura Foat

2. Maduro Mikosis Sejarah :

- Pertama kali dilaporkan oleh John Gill, 1842, di

madras india

- Van Dyke Carter, 1860, menyebut penyakit ini

micetoma, karena penyebabnya jamur

Page 26: Jamur-Jamur Subkutan

26

Penyebab Micetoma

1. Micetoma Aktinomikotik oleh Schizomycophyta yaitu: - Aktinomyces

- Nocardia

- Streptomyces

2. Micetoma Maduro Mikotik oleh Eumycophyta yaitu : - Madurella Mycetomi

- Allescheria Boydii/ Monosporium Apiospermum

Page 27: Jamur-Jamur Subkutan

27

Morfologi Didalam jaringan/ abses koloni berupa hipa-hipa

jamur membentuk gumpalan disebut butir-butir jamur/ granule

Warna butir-butir jamur : putih, kekuning-kuningan, tengguli hitam tergantung species jamur

Penyakit disebut Micetoma Aktinomikotik Bila butir-butir jamur terdiri atas hipa halus lebar

kurang 1 mikron Disebut Micetoma Maduromikotik bila terdiri atas

hipa-hipa kasar lebar lebih dari 1 mikron Pada Media Agar Sabouraud :

- Pada suhu kamar

- Jamur membentuk koloni filamen

Page 28: Jamur-Jamur Subkutan

28

Gejala Klinis Infeksi micetoma terjadi :

- Melalui trauma/ tusukan duri

- timbul kelainan pada tempat tusukan

- Mula-mula tumor kecil, makin lama membesar

- merusak jaringan dan tulang

- kemudian membentuk abses dan fistel

- Dari fistel keluar nanah

- Dalam nanah dan jaringan bawah kulit

membengkak ditemukan butir-butir jamur/ granula

- Pembengkakan tidak terasa sakit

- Proses berlangsung menahun

- Micetoma banyak terdapat :

- kaki/ Micetoma Pedis

- Kadang-kadang pada tungkai tangan & bahu

Page 29: Jamur-Jamur Subkutan

29

Diagnosis Lab

Specimen, nanah, jaringan biopsi Nanah diambil :

- Secara langsung dari fistel

- Aspirasi abses Butir-butir jamur/ granula diwarnai dengan KOH

10% Pemeriksaan mikroskopis tampak :

- Gumpalan hipa berwarna putih/ kekuningan

- Granula halus berukuran 1-2 mm

Page 30: Jamur-Jamur Subkutan

30

Macam pewarnaan untuk membedakan Jamur

1. Pulasan Ziehl Neelsen

- Untuk membedakan Nocardia Asteroides dan

N. Brasiliensis dengan jamur lain

2. Pulasan HE

- Untuk melihat hipa halus/ lebar

3. Pulasan GMS

- Untuk melihat struktur jamur

- Kemungkinan granula dibentuk oleh kuman

(Botriomikosis)

4. Pembiakan bahan klinis :

- Pada Agar Sabouraud secara aerob, suhu kamar

- Jika diduga penyebabnya Aktinomyces Israelii

biakan secara anaerob

Page 31: Jamur-Jamur Subkutan

31

Epidemiologi

Micetoma tidak menular Infeksi terjadi karena tusukan duri/ ranting kayu

yang mengandung jamur penyebab Banyak ditemukan pada :

- Petani

- Pekerja perkebunan

Page 32: Jamur-Jamur Subkutan

32

Page 33: Jamur-Jamur Subkutan

33

Page 34: Jamur-Jamur Subkutan

34

Page 35: Jamur-Jamur Subkutan

35

Page 36: Jamur-Jamur Subkutan

36