104
1 HERBAL DAN JAMU (pengaruh dan efek sampingnya) Oleh: Ning Harmanto M. Ahkam Subroto 1. PENGANTAR 2. PENDAHULUAN 3. INDUSTRI JAMU DAN OBAT HERBAL INDONESIA 4. PENGERTIAN OBAT MEDIS, HERBAL DAN JAMU 5. KAJIAN ILMIAH HERBAL DAN JAMU 6. FILOSOFI HIPOCRATES TENTANG MAKANAN, OBAT DAN RACUN 7. EFEK SAMPING DAN REAKSI NEGATIF - OBAT MEDIS - HERBAL DAN JAMU 8. HERBAL YANG TOKSIK DAN BERACUN 9. JAMU YANG BEREFEK SAMPING 10. DOSIS DAN WAKTU PEMAKAIAN 11. INTERAKSI ANTARA OBAT MEDIS DAN HERBAL 12. ASPEK ALERGI HERBAL DAN JAMU 13. IDENTIFIKASI JENIS HERBAL 14. PENGARUH BUDIDAYA HERBAL - LOKASI PENANAMAN - PEMUPUKAN - PEMBERANTASAN HAMA PENYAKIT 15. PERLAKUAN PASCA PANEN - WAKTU PANEN - KEAMANAN PENGOLAHAN - KEMASAN DAN PENYIMPANAN - HACCP DAN IRRADIASI 16. PROMOSI DAN IKLAN YANG MENYESATKAN 17. KONSULTASI DAN LAYANAN PELANGGAN 18. IZIN DEPKES DAN BADAN POM 19. SARAN DALAM MEMILIH JAMU DAN HERBAL 20. POLA HIDUP DAN POLA MAKAN YANG MENYEHATKAN 21. PENUTUP 22. DAFTAR PUSTAKA 23. BIODATA PENULIS Internal Use Only PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

1

HERBAL DAN JAMU (pengaruh dan efek sampingnya)

Oleh:

Ning Harmanto M. Ahkam Subroto

1. PENGANTAR 2. PENDAHULUAN 3. INDUSTRI JAMU DAN OBAT HERBAL INDONESIA 4. PENGERTIAN OBAT MEDIS, HERBAL DAN JAMU 5. KAJIAN ILMIAH HERBAL DAN JAMU 6. FILOSOFI HIPOCRATES TENTANG MAKANAN, OBAT DAN RACUN 7. EFEK SAMPING DAN REAKSI NEGATIF

- OBAT MEDIS - HERBAL DAN JAMU

8. HERBAL YANG TOKSIK DAN BERACUN 9. JAMU YANG BEREFEK SAMPING 10. DOSIS DAN WAKTU PEMAKAIAN 11. INTERAKSI ANTARA OBAT MEDIS DAN HERBAL 12. ASPEK ALERGI HERBAL DAN JAMU 13. IDENTIFIKASI JENIS HERBAL 14. PENGARUH BUDIDAYA HERBAL

- LOKASI PENANAMAN - PEMUPUKAN - PEMBERANTASAN HAMA PENYAKIT

15. PERLAKUAN PASCA PANEN - WAKTU PANEN - KEAMANAN PENGOLAHAN - KEMASAN DAN PENYIMPANAN - HACCP DAN IRRADIASI

16. PROMOSI DAN IKLAN YANG MENYESATKAN 17. KONSULTASI DAN LAYANAN PELANGGAN 18. IZIN DEPKES DAN BADAN POM 19. SARAN DALAM MEMILIH JAMU DAN HERBAL 20. POLA HIDUP DAN POLA MAKAN YANG MENYEHATKAN 21. PENUTUP 22. DAFTAR PUSTAKA 23. BIODATA PENULIS

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 2: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

2

JAMU DIJAMIN KARENA BERMUTU Jamu sudah ada sejak jaman dulu Jamu diminum karena perlu Jamu dicari dan diburu Jamu jaminan mutu. Jamu jadi milikmu Jamu jadinya ketemu Jamu jaga kesehatanmu Jamu jadi kebanggaanmu. Bila bahannya berkualitas Bila mengolahnya sungguh tuntas Bila benar meramu Bila jujur mencampur Yakinlah sehat bisa didapat Sungguh sakit tak akan terjangkit Benar hidup tak mungkin meredup Bahagia terengkuh sempurna Bila Tuhan ijinkan Jamu sebagai pengobat rindu Jamu pengusir penyakit membelenggu Semoga Tuhan berkenan memberikan berkat dan harapan. Jakarta, 1 April 2006 Ning Harmanto NB: Ada foto ilustrasi karikatur bakul jamu (Bu Ning sedang menggendong jamu)

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 3: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

3

1. PENGANTAR

Syukur tak terukur. Terima kasih kepada Tuhan Maha Pengasih tak pilih kasih, atas terwujudnya penulisan buku ini. Buku karya bersama antara bakul jamu dan bakul ilmu. Saya Ning Harmanto bakul jamu, Dr.Muhammad Ahkam Subroto bakul ilmu atau peneliti senior dari LIPI. Sengaja dipilih judul buku ”HERBAL DAN JAMU, Pengaruh dan Efek Sampingnya”, agar masyarakat tidak salah memilih jamu dan memanfaatkan herbal yang aman dan menyehatkan. Bagi Ning Harmanto buku ini merupakan buku yang ke 16 dan merupakan buku yang ke 11 bagi pak Ahkam.

Mensinergikan pengalaman empiris dengan penelitian ilmiah, sungguh indah. Sejak awal mula saya menekuni pengolahan herbal atau pembuatan jamu selalu mengacu pada pengalaman orang tua dan nenek moyang. Belajar dari pengalaman demi pengalaman orang yang sudah lebih dulu tahu. Mencatat dan terus mencatat kemudian mencari tahu hasil penelitian dan berdiskusi dengan para peneliti.

Ide penulisan buku ini merupakan tanggung jawab moral dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saya ingin pengalaman menekuni usaha herbal atau jamu mempunyai dasar ilmiah yang bisa meyakinkan masyarakat luas dan bisa diterima kalangan medis. Pak Ahkam selalu siap berbagi ilmu, memberi kekuatan ilmiah pengalaman empiris. Kami berharap masyarakat tidak ragu lagi menikmati jamu dan memanfaatkan obat herbal Indonesia untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Suatu saat nanti semoga semua Rumah Sakit di Indonesia dan di seluruh dunia menyediakan jamu dan obat herbal yang berkualitas untuk bisa jadi pilihan pengobatan pasien.

Terima kasih khusus buat pak Ahkam ilmuwan senior yang bersedia menulis buku bersama bakul jamu. Pak Ahkam peneliti senior yang menjadi guru dan sahabat dan ilmuwan yang patut ditiru dalam berbagi ilmu. Sungguh saya merasa terhormat bisa menulis bersama.Terima kasih pula kepada semua staf saya dari PT.Mahkotadewa Indonesia yang membantu dan mendukung terwujudnya penulisan buku ini. Terima kasih kepada mas Aluisius Ari Subagijo dari Elex Media Komputindo yang memberikan kesempatan saya menulis buku untuk diterbitkan Elex Media Komputindo. Tak lupa juga terima kasih kepada suami Ir.Harmanto, anak-anak tersayang Bimo, Rani dan Wibi serta mantu Andrea. Semoga dengan terbitnya buku ini bisa menjadi masukan kepada masyarakat luas untuk lebih bijak memilih jamu atau obat herbal milik bangsa Indonesia. Semoga jamu Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dicintai bangsa di seluruh negeri. Salam dan doa kami.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 4: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

4

Bila di dalam buku ini ada salah kata dan ada salah ungkap mohon maaf. Silahkan memberi masukan dan kritikan agar buku ini menjadi lebih lengkap dan bermanfaat.

Jakarta, Desember 2006 Ning Harmanto

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 5: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

5

2. PENDAHULUAN Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, penggunaan pengobatan

komplementer dan alternatif (complementary and alternative medicine, CAM) dalam 20 tahun terakhir semakin meningkat tajam, tidak hanya sekedar karena trend back to nature namun juga karena CAM merupakan sumber layanan kesehatan yang mudah diperoleh dan terjangkau oleh masyarakat luas. Selain itu, bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah yang semakin banyak menyebabkan CAM semakin populer di kalangan masyarakat dunia. Saat ini pasar global CAM bernilai sekitar US$ 60 milyar/tahun dan terus meningkat setiap tahun.

Di Indonesia sendiri saat ini tercatat sekitar 40% penduduk Indonesia menggunakan pengobatan tradisional, 70% berada di daerah pedesaan. Pada tahun 1999 ada 723 perusahaan obat tradisional, 92 di antaranya merupakan industri besar. Pemerintah pun dengan sungguh-sungguh menaruh perhatian yang sangat besar untuk pengembangan CAM di Indonesia. Pengobatan tradisional sudah sejak tahun 1992 diatur melalui Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, kemudian melalui SK Menteri Kesehatan no 1076 tahun 2003 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional. Saat ini Pemerintah melalui Depkes tengah menyiapkan RPP tentang pengobatan tradisional untuk melengkapi peraturan yang telah ada tersebut. Bahkan di tingkat ASEAN pada tanggal 22 April 2004 di Penang-Malaysia telah dikeluarkan “Declaration of the 7th ASEAN Health Ministers Meeting” yang salah satu babnya mendeklarasikan tentang kerangka kerja kerjasama untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional/CAM ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional, terutama yang berkenaan dengan penggunaan CAM yang aman, efektif dan rasional yang mencakup antara lain penelitian dan pengembangan untuk mendukung bukti-bukti empiris, perlindungan kekayaan intelektual dan perlindungan terhadap pencurian sumber daya genetik (biopiracy).

Saat ini penggunaan herbal dalam pengobatan komplementer dan alternatif di Indonesia semakin populer, terutama sejak Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan sekitar tahun 1997. Selain itu, bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah yang semakin banyak terhadap khasiat herbal menyebabkan herbal semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Saat ini herbal dalam bentuk jamu banyak digunakan oleh masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, termasuk penyakit-penyakit berat seperti kanker, diabetes mellitus, jantung, hipertensi, stroke, hepatitis, dan AIDS.

Di Indonesia, masyarakat dapat menggunakan herbal secara bebas tanpa harus berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya. Kecenderungan yang ada adalah masyarakat telah bertindak menjadi “dokter” untuk dirinya sendiri dalam penggunaan herbal, bahkan tidak jarang mereka mengkonsumsinya bersamaan dengan obat konvensional. Dosis dan waktu yang tepat dalam mengkonsumsi herbal dan jamu seringkali diabaikan. Masyarakat seringkali “bereksperimen” dalam penggunaan herbal dan jamu

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 6: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

6

untuk mengobati penyakitnya. Hal ini terjadi karena mayoritas dari mereka menganggap herbal adalah aman untuk dikonsumsi karena berasal dari alam dan sudah digunakan secara turun temurun. Fenomena ini tentu saja sangat mengkhawatirkan karena paradigma “alami berarti aman” dan “herbal dan jamu pasti aman” merupakan hal yang salah. Faktanya adalah, walaupun herbal bersifat “alami”, namun kenyataannya banyak jenis herbal yang dalam penggunaannya perlu pengawasan ketat dari tenaga medis profesional karena cukup berbahaya, bahkan ada beberapa jenis herbal yang sudah dilarang penggunaannya oleh Badan POM karena malah dapat merugikan kesehatan yang serius. Selain itu, penggunaan herbal seringkali memiliki interaksi negatif bila dikonsumsi bersamaan dengan obat konvensional. Dari penelitian diungkap bahwa sekitar 63% tanaman obat tradisional Indonesia dapat menyebabkan interaksi farmakokinetik dengan obat-obat konvensional bila dikonsumsi secara bersamaan.

Fakta-fakta di atas diperparah dengan kondisi industri jamu di Indonesia yang masih sangat memprihatinkan. Dengan modal yang sangat minim, banyak produk jamu yang beredar di pasaran sangat rendah kualitasnya sehingga sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi. Kualitas produk jamu yang buruk tersebut diakibatkan oleh banyak hal, misalnya bahan baku yang jelek dan tidak standar, proses pengolahan yang tidak higienis, hingga kemasan yang asal-asalan.

Persaingan yang semakin ketat cenderung pula membuat Industri jamu menghalalkan segara cara untuk dapat bertahan hidup. Pencampuran jamu dengan bahan-bahan kimia berbahaya sering dilakukan untuk menjadikan jamu tersebut semakin berkhasiat secara instan. Tentunya kita masih ingat tentang penarikan peredaran beberapa produk jamu yang dicampur dengan bahan-bahan kimia berbahaya beberapa tahun yang lalu. Kasus serupa terulang lagi pada akhir tahun 2006 ini dimana sebanyak 93 produk ditarik dari peredaran. Jamu-jamu yang ditarik dari peredaran tersebut oleh Badan POM justru merupakan jamu-jamu yang laris di pasaran karena efeknya cespleng dalam mengobati berbagai penyakit seperti pegal linu, rematik, sesak napas, masuk angin dan pelangsing. Bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan meliputi metampiron, fenilbutason, antalgin, deksametason, allopurinol, CTM, sildenafil sitrat, sibutramin hidroksida, furosemid, kofein, teofilin dan parasetamol. Obat-obat yang mengandung bahan-bahan kimia tersebut memiliki efek samping berbahaya. Misalnya jamu yang mengandung fenilbutason dapat menyebabkan peradangan lambung dan dalam jangka panjang akan merusak hati dan ginjal. Sedangkan jamu yang mengandung altalgin dapat menimbulkan kelainan darah. Jika dikonsumsi oleh atlet, ia dapat dinyatakan menggunakan doping.

Cara-cara pengiklanan yang menyesatkan seringpula ditempuh untuk mendongkrak penjualan. Misalnya dengan mengklaim dapat mengobati segala macam penyakit, padahal aturan dari Badan POM hanya memperbolehkan satu klaim penyakit untuk satu jenis jamu.

Dengan masih adanya pemahaman yang minim dan salah terhadap pengobatan herbal dan penggunaan jamu di kalangan masyarakat, maka

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 7: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

7

dalam buku ini akan dibahas seputar filosofi penggunaan herbal dan jamu, sisi keamanan herbal dan jamu, efek samping herbal dan jamu serta penggunaannya yang tepat untuk membantu mengatasi penyakit-penyakit degeneratif. Buku ini diulas dengan contoh-contoh laporan kasus yang telah diteliti secara ilmiah dan dilengkapi dengan kasus empiris yang selama ini dialami oleh pasien Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 8: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

8

3. INDUSTRI JAMU DAN OBAT HERBAL INDONESIA Obat herbal Indonesia selama ini lebih dikenal dengan nama jamu dan ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI juga digolongkan dalam jamu. Sedangkan jamu sendiri identik dengan serbuk yang harus diseduh dan terasa pahit, sehingga membayangkan minum jamu sebagian masyarakat modern terasa tidak nyaman dan bahkan berkesan kuno. Menyadari hal ini maka produsen jamu mulai membuat inovasi dengan memproduksi jamu dalam bentuk kapsul atau tablet dan sekarang dikenal dengan obat herbal. Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM RI No.00.05.4.2411 Tahun 2004, berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Jamu, yang merupakan obat tradisional warisan nenek moyang, 2. Obat herbal terstandar, yang dikembangkan berdasarkan bukti-bukti

ilmiah dan uji pra klinis serta standarisasi bahan baku, dan 3. Fitofarmaka, yang dikembangkan berdasarkan uji klinis, standarisasi

bahan baku dan sudah bisa diresepkan dokter. Khusus fitofarmaka, konsepnya tidak berbeda dengan obat modern karena merupakan obat yang berasal dari tanaman dan telah melalui prosedur uji klinis dan uji pra klinis persyaratan formal produk pengobatan. Hingga tahun 2006 produk jamu yang memiliki ijin TR di Indonesia jumlahnya sudah ribuan, namun untuk ijin obat herbal terstandard baru terdaftar 17 (tujuh belas produk), sedangkan obat tradisional Indonesia yang sudah memperoleh sertifikat Fitofarmaka baru 5 (lima) produk saja. Selama ini industri jamu bertahan tanpa dukungan memadai dari pemerintah maupun industri medis. Dokter dan apoteker belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada pasien sehingga pemasaran produk jamu tidak bisa menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern. Kendala-kendala yang dihadapi Perkembangan jamu dan obat herbal di Indonesia sering terhambat karena kendala-kendala sbb.:

1. Pengolahan bahan jamu/herbal yang belum terstandar, terutama mutu.

2. Industri jamu/obat herbal juga sering tidak jujur dengan menambahkan bahan-bahan kimia ke dalam produknya sehingga sering menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 9: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

9

3. Kurangnya penelitian ilmiah dan dukungan pemerintah terus-menerus. 4. Sebagian masyarakat tidak tahan dengan rasa pahit dan aroma tidak

enak. 5. Masyarakat terbiasa mengkonsumsi sesuatu yang bisa dirasakan

secara instan (seketika). 6. Tidak semua bahan baku obat herbal dibudidayakan secara serius

sehingga seringkali bahan obat herbal tertentu hilang di pasaran karena kesulitan bahan baku.

7. Sulitnya meraih kepercayaan msyarakat karena belum dilakukan penelitian ilmiah secara menyeluruh.

8. Biaya penelitian untuk uji pra klinis dan uji klinis sangat mahal sehingga menjadi kendala utama bagi industri jamu yang kebanyakan merupakan industri kecil dan menengah.

Di pihak dokter, sistem pendidikan masih mengacu kepada pengobatan barat/modern dan tidak menyentuh substansi pengobatan dengan bahan alam (fitofarmaka). Hal ini mungkin juga disebabkan oleh pengolahan bahan alami untuk jamu atau obat herbal sering meragukan kebersihan ataupun kualitasnya, di samping itu karena memang uji klinis dan praklinis yang belum ada. Dengan kondisi di atas, tak heran bila pasar industri jamu/obat herbal sulit berkembang pesat. Padahal, dengan jumlah masyarakat Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa, sesungguhnya potensi pasar bagi produk jamu amatlah besar. Terlebih lagi, saat ini tampak ada trend hidup sehat pada masyarakat kelas menengah atas untuk menggunakan produk berasal dari alam (back to nature). Sebagai cerminan dapat kita bandingkan dengan data yang dimuat oleh majalah Tempo tertanggal 4-10 Agustus 2003 tentang situasi pasar obat kimia di Indonesia. Disebutkan bahwa penjualan pada tahun 2003 mengalami kenaikan 2% namun sayangnya bahan baku 90% masih diimpor dari China dan India. Walaupun sudah memiliki 2250 distributor, 5670 apotik dan 5500 toko obat namun konsumsi obat farmasi masih sangat rendah, yaitu Rp. 60 per kapita per tahun. Hal lain yang menghambat perkembangannya adalah aturan dan birokrasi yang berbelit-belit dan pajak berganda bahan baku yang mengakibatkan harga obat tinggi. Data di atas menunjukkan bahwa perkembangan obat farmasi begitu banyak hambatannya, apalagi untuk dikembangkan oleh industri kecil. Maka seharusnya ini dapat dijadikan bahan pemikiran untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan potensi kekayaan alam Indonesia sebagai obat alami khas Indonesia. Perkembangan saat ini banyak dilakukan penelitian obat tradisional yang menjanjikan. Contoh yang dapat dikedepankan adalah obat penurun kadar

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 10: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

10

kolesterol dan penurun kadar gula darah produksi salah satu perusahaan obat besar Indonesia. Juga penelitian obat-obat tradisional yang mempunyai khasiat anti kanker sedang banyak dilakukan. Namun demikian, biaya untuk membuat obat tradisional menjadi fitofarmaka sangat tinggi. Untuk biaya uji klinis, per’item’nya bisa mencapai 300-400 juta rupiah, sehingga produsen lebih memilih memproduksi jamu racikan atau ekstrak. Peluang Pasar Dunia Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Hal ini tentunya juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha pengolahannya. Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) yang dikeluarkan pada bulan Juli 2002 menyebutkan bahwa perkembangan pemanfaatan penggunaan obat tradisional di beberapa negara dapat terlihat dalam kolom di bawah ini. Perancis, 75% penduduk menggunakan pengobatan alternatif paling tidak 1 kali. Jerman, 77% dari Klinik therapy menggunakan akupuntur. Amerika, pasar untuk pengobatan alternatif sebesar US$ 60 juta/th. China, 95% rumah sakit di China punya klinik tradisional. India, digunakan sekitar 70% penduduknya. Indonesia, 40% menggunakan pengobatan tradisional dan 70% ada di pedesaan. Jepang, pasar obat tradisional sekitar US$ 2.5 juta. Thailand, punya sistem terpadu untuk pengobatan tradisional di 1120

“health centre” Data di atas menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat dunia terhadap tanaman obat begitu besar, tinggal bagaimana cara kita untuk membuat sebuah terobosan agar potensi besar ini tidak diambil oleh negara lain. Untuk negara kita sendiri akhir-akhir ini memang perhatian terhadap obat alami meningkat dengan tajam. Penelitian mengenai potensi dan khasiat obat alamipun mengalami peningkatan. Hal ini merupakan sesuatu yang menggembirakan, mengingat potensi kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 11: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

11

4. PENGERTIAN OBAT MEDIS, HERBAL DAN JAMU Orang yang menderita sakit entah fisik maupun non fisik tentu memerlukan obat agar penyakitnya bisa segera dan secepat mungkin sembuh. Masyarakat modern yang memiliki pengetahuan dan dana yang cukup, pilihan pertama untuk mengatasi penyakitnya tentu akan memilih dokter atau tenaga medis untuk memeriksa dan memilihkan obat modern yang sesuai dengan keluhannya. Bila secara medis tak ada obatnya baru memilih ke pengobatan alternatif. Sebaliknya, masyarakat yang kurang mampu langkah pertama untuk mengobati penyakitnya membuat obat sendiri dari pengetahuan tradisional turun temurun atau mencari pengobatan alternatif yang diyakini bisa menyembuhkan. Bila tidak berhasil baru ke dokter atau ke Rumah Sakit. Sesungguhnya obat medis modern mempunyai keunggulan tertentu dibandingkan jamu atau obat herbal. Demikian pula jamu dan obat herbal juga mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki obat medis modern. Masyarakat yang kritis dan cerdas sudah mulai bisa memilih dan menentukan obat mana yang akan digunakan. Masyarakat tidak perlu membanding-bandingkan keunggulan masing-masing obat, yang terpenting adalah bahwa keduanya saling melengkapi atau komplementer karena tujuannya sama, yaitu menyembuhkan penyakit yang diderita pasien.

A. Obat Medis

Obat medis adalah obat modern yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam yang diolah secara modern dan digunakan serta diresepkan dokter dan kalangan medis untuk mengobati penyakit tertentu. Obat medis yang bisa diresepkan mempunyai kekuatan ilmiah karena sudah melalui uji klinis yang dilakukan bertahun-tahun. Sebagian besar obat medis yang beredar di Indonesia dan diresepkan berasal dari negara-negara barat dan dipatenkan. Meski begitu efek samping dari obat-obat modern yang sudah diuji klinis tetap ada karena daya tahan tubuh dan kondisi kesehatan masing-masing orang tidak sama. Obat medis modern yang beredar di masyarakat luas ada yang murah, ada juga yang mahal. Obat bisa menjadi mahal karena bermerek dan memiliki paten, yang murah tapi khasiatnya sama dengan yang bermerek dinamakan obat generik. Obat generik bisa murah karena patennya sudah kadaluarsa sehingga pemilik merek sudah kehilangan hak ekslusif-nya dalam memproduksi obat tersebut. Dalam hal ini obat generik dapat diproduksi oleh perusahaan lain tanpa harus membayar royalti sehingga harga jualnya bisa ditekan menjadi murah. Karena sugesti yang mahal lebih manjur maka obat yang bermerek lebih diminati. Sebagian besar obat medis modern bisa didapatkan hanya dengan resep dokter dan para medis yang menguasai indikasi dan kontra indikasinya. Selain memberikan resep pengobatan dokter

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 12: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

12

dan para medis mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan medis seperti mendiagnosa penyakit pasien, menyuntik, mengoperasi dan merekomendasikan langkah-langkah pengobatan secara modern. Meski ilmu pengetahuan yang dipelajari dan ditekuni kalangan medis sama namun dalam memberikan obat bisa berbeda. Bahkan anjuran dan tindakan medis yang dilakukan tidak sama. Hal ini dimungkinkan karena masing-masing dokter mempunyai kebijakan sendiri-sendiri. Selain itu, kemampuan atau daya tangkap dan pemahaman mereka menerima pelajaran tidak sama. Seperti halnya anak sekolah ada yang nilainya 10, 8, 6 atau bahkan di bawah 5. Kadang kala meski sesama dokter ahli bisa saja cara penanganan pasiennya berbeda, menentukan jenis penyakit yang diderita pasien bisa saja lain. Maka sebagai orang awam kita perlu juga mengetahui dan mempelajari ilmu pengetahuan medis yang bisa didapatkan dari bacaan populer berbagai majalah atau buku kesehatan atau bisa pula mencari tahu di Internet. Atau setidaknya kita bisa mengkritisi kesimpulan diagnosa dokter yang mungkin saja salah lalu mendiskusikan dengan dokter lain agar mempunyai pembanding yang lebih menguatkan diagnosa dokter (second opinion) bila kita mempunyai sahabat atau teman dekat seorang dokter yang benar-benar bisa dipercaya.

Suatu kali saya bertemu keluarga pasien yang mengeluhkan penyakit ibunya disimpulkan berbeda-beda dan disarankan mengambil tindakan yang tidak sama oleh beberapa dokter yang memeriksanya. ”Saya bingung lho Bu Ning, dokter A bilang penyakit ibu saya tumor kandungan, lalu disuruh operasi. Dokter B menyimpulkan ibu saya menderita kanker ganas disarankan kemotherapi saja, tidak usah operasi. Sesama dokter ahli kenapa yang A bilang tumor, yang B bilang kanker. Selain itu dokter A bilang boleh makan apa saja yang B menyarankan pantang makanan yang berlemak dan minuman yang mengandung alkohol. Jadi dokter mana yang harus saya percaya dan ikuti?”. Sebagian masyarakat sering kebingungan mau mengikuti saran dokter A atau percaya pada dokter B.

Bagi yang mempunyai kemampuan finansial cukup dan bersikap kritis akan memilih langkah berkonsultasi kepada tiga atau lima dokter ahli, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka akan memastikan penyakitnya setelah ada kesimpulan yang sama dari beberapa dokter. Bila sebelum ini apapun keputusan dokter harus dilakukan tindakan medis, pasien akan ikuti saja. Namun, di era reformasi sekarang ini pasien bebas memilih mau ikuti saran dokter atau tidak. Kembali ke soal efek samping obat medis, walaupun sudah diuji klinis obat medis tetap saja memiliki efek samping baik jangka pendek maupun jangka panjang. Efek samping penggunaan jangka pendek umumnya sudah diketahui dengan pasti dan sudah ditulis dalam kemasan atau brosur obat

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 13: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

13

tersebut. Untuk obat-obat yang beredar di Indonesia, masyarakat juga bisa membaca buku ”ISO Indonesia” (Informasi Spesialite Obat Indonesia) yang diterbitkan oleh Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). Buku tersebut memuat secara komprehensif obat-obat yang beredar di Indonesia beserta penjelasannya, termasuk indikasi, kontra indikasi, dosis, efek samping, kemasan dan harga. Namun demikian, masih banyak obat medis yang belum memiliki catatan mengenai efek samping jangka panjang, terutama untuk produk-produk baru yang belum atau sedang dilakukan studi pasca pemasaran (post marketing surveillance) (uji klinis Fase IV). Karena itu, dalam mengkonsumsi obat medis, masyarakat hendaknya membaca brosurnya terlebih dahulu untuk obat bebas dan harus konsultasi dengan dokter untuk obat resep. Sebagai contoh bisa diberikan obat-obat yang mengandung allopurinol yang biasa digunakan untuk mengobati gout kronis (artritis gout) yang disebabkan oleh terlalu banyaknya kadar asam urat dalam darah. Konsumsi allopurinol dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti ruam kulit, trombositopenia, agranulositosis, dan anemia aplastik pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Jadi sebelum menggunakan allopurinol, Anda harus konsultasi dulu dengan dokter, terutama bagi Anda yang tergolong:

1. Memiliki gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung, diabetes melitus, dan tekanan darah tinggi.

2. Alergi terhadap makanan, pengawet atau pewarna tertentu; 3. Sedang hamil; 4. Sedang menyusui; 5. Anak-anak; 6. Lansia; dan 7. Sedang menggunakan obat lain atau herbal, terutama:

a. antikoagulan (pengencer darah). Allopurinol dapat meningkatkan resiko pendarahan sehingga dosis antikoagulan mungkin perlu dirubah, tergantung pada hasil tes darah;

b. Azathioprine (misalnya Imuran) atau Mercaptopurine (misanya Purinethol). Allopurinol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah lebih tinggi.

Lolosnya suatu obat medis melalui uji klinis tidak menjamin 100% bahwa obat tersebut aman bagi konsumen, terutama dalam jangka panjang. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, di antaranya adalah (1) kondisi setiap individu berbeda sehingga responnya terhadap obat juga berbeda; (2) ketatnya aturan mengenai obat di satu negara berbeda dari negara lainnya. Ada negara-negara yang aturannya masih lemah seperti umumnya negara-negara terbelakang dan sedang berkembang, sementara negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada dan negara-negara Uni Eropa aturannya cukup ketat, bahkan sangat ketat; (3) Banyak obat yang memang belum memiliki data klinis untuk jangka panjang sehingga kadang-kadang timbul efek samping yang diluar dugaan; dan (4) uji klinis tidak

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 14: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

14

dilakukan secara baik. Sebagai contoh yang sangat populer di tahun 1960-an adalah thalidomide. Thalidomide merupakan obat medis golongan sedatif untuk wanita hamil (menghilangkan mual-mual atau morning sickness) yang diproduksi oleh perusahaan Jerman Chemie Grunenthal dan dijual secara bebas maupun dengan resep dokter. Tanpa melalui uji teratogenik pada hewan (aturan saat itu memang tidak mewajibkan), ternyata dalam pemakaiannya thalidomide menyebabkan cacat janin sehingga lebih dari 10.000 bayi di 46 negara lahir dalam cacat, ada yang tanpa lengan, cuma ada kepala, kelainan jantung dll. Efek semacam itu tidak teramati pada hewan coba karena percobaan dengan hewan hamil tidak pernah dilakukan sebelum diujicobakan ke manusia. Setelah thalidomide ditarik dari peredaran, barulah dilakukan uji teratogenik ke hewan seperti mencit, tikus, hamster, kelinci, babon dan kera yang semuanya menunjukkan efek teratogenik. Selain itu, belakangan terbukti bahwa si produsen thalidomide tersebut tidak jujur dalam memberikan data keamanan kepada konsumen. Saat itu dipromosikan bahwa thalidomide tidak toksik, tidak ada efek samping dan sangat aman untuk wanita hamil. Belakangan terbukti tidak satupun klaim tersebut ada yang benar. Amerika Serikat merupakan negara yang selamat dari bencana thalidomide itu karena FDA (Food and Drug Administration) menolak memberikan ijin edar obat itu. Obat medis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu obat bebas (over the counter) yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter dan tersedia di banyak outlet seperti apotek, toko obat, supermarket, dan obat resep dokter yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan tersedia secara terbatas di apotek, rumah sakit atau klinik. Namun perlu kita akui secara jujur bahwa di Indonesia banyak obat resep dokter yang bisa diperoleh secara ilegal di banyak tempat tanpa perlu resep dokter. Kondisi ini tentu saja sangat berbahaya. Selain rentan pemalsuan juga berbahaya karena tanpa pengawasan dokter. Obat resep dokter umumnya ditujukan untuk gangguan kesehatan yang serius dan efek sampingnya juga relatif lebih besar dibanding obat bebas, apalagi bila akan dikonsumsi oleh kalangan tertentu, misalnya anak-anak, lansia, ibu hamil dan menyusui. Karena itu, disarankan agar masyarakat selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obat resep demi keamanannya sendiri. B. Jamu Masyarakat Indonesia secara turun temurun mengenal obat dari alam dibuat ramuan dalam bentuk jamu. Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang dibuat dari tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Bahan-bahan yang digunakan tidak menggunakan bahan kimia sintetik. Jamu biasanya

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 15: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

15

diresepkan oleh pengobat tradisional (BATRA). Jamu yang diresepkan bisa buatan pabrik, buatan BATRA atau harus dicari dan dibuat sendiri.

Jamu bisa dimanfaatkan untuk obat luar dan obat dalam yang harus diminum. Obat luar bisa dioles, digosok, direndam, atau ditempel. Bahan jamu yang digunakan bisa berasal dari bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan maupun hewan tertentu. Image jamu biasanya bau yang tidak enak dan rasanya pahit. Khasiat jamu dipercaya sejak jaman dulu. Selanjutnya seiring dengan berjalannya waktu, negara Indonesia dijajah Belanda masuklah budaya barat yang memperkenalkan obat medis yang praktis, kecil, tidak berbau dan tinggal telan. Jamu menggunakan bermacam-macam tumbuhan yang diambil langsung dari alam dan efek sampingnya relatif lebih kecil dibanding obat medis. Namun karena masyarakat sudah dijejali dengan informasi pengobatan yang serba praktis maka tidak mudah meyakinkan kalangan medis meresepkan jamu atau obat herbal yang belum dilakukan penelitian ilmiah atau uji klinis. Meski pada kenyataannya jamu atau obat herbal sudah digunakan puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu secara turun temurun sebelum farmakologi modern masuk Indonesia. C.Obat Herbal Akhir-akhir ini pengobatan alternatif atau ramuan tradisional mulai naik daun. Dimana-mana mulai banyak bermunculan klinik-klinik pengobatan tradisional yang sangat diminati oleh masyarakat luas. Bahkan juga masyarakat sering mengupayakan terapi kesembuhan dengan cara yang terkadang tidak masuk akal. Jika selama ini untuk kesembuhan suatu penyakit hanya bergantung pada dokter dan kata-kata dokter seperti sebuah “aturan yang tak terbantahkan dan mutlak harus dituruti ”, namun kini lain ceritanya, masyarakat mulai menyadari ternyata obat tradisional tidak kalah hebat dengan obat modern. Ada pula sebagian golongan masyarakat yang bersifat lebih bijak dan realitis yaitu dengan tetap melakukan diagnosa medis dan ingin tahu proses perkembangan penyakitnya tetap menggunakan jasa dokter, namun proses pengobatannya menggunakan obat tradisional/herbal. Seperti halnya untuk mengatasi penyakit kanker, untuk mengetahui seberapa parah penyakitnya perlu ada diagnosa medis yang konkrit. Sebagian orang berpendapat bahwa vonis penyakit kanker merupakan momok yang menakutkan namun sebenarnya bila Tuhan ijinkan, ternyata alam Indonesia menyimpan potensi yang luar biasa untuk mengatasi kanker. Sebenarnya obat alami sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia sejak beribu tahun yang lalu. Di Indonesia, penggunaan obat alami yang lebih dikenal sebagai jamu, telah meluas sejak zaman nenek moyang hingga kini dan terus dilestarikan sebagai warisan budaya. Bangsa kita dengan berbagai

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 16: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

16

suku bangsa, memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tanaman obat/herbal. Untuk ramuan obat alternatif, masyarakat biasanya menggabungkan beberapa herbal sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut dilakukan untuk bisa saling melengkapi dan juga meningkatkan khasiatnya. Misalnya saja PT Mahkotadewa Indonesia kini melakukan terobosan penelitian khusus untuk 1000 penderita kanker. Penelitian ini memerlukan waktu kurang lebih 2 tahun untuk bisa mengukur kemampuan therapi pengobatan herbal Indonesia mengatasi kanker. Mengukur kesembuhan pasien dengan menggunkan analisa medis sehingga benar-benar akurat hasilnya dan bisa diterima secara medis. Selain itu dibuat pula beberapa paket pengobatan seperti paket diabetes, stroke dan lever juga asam urat dan gagal ginjal. Di samping menggunakan herbal mahkota dewa juga memanfaatkan herbal umbi daun dewa, temu putih, temu mangga, temu lawak, sambiloto, sambung nyawa, pegagan, akar alang-alang, tapak liman, anjelica, daun salam dan lain sebagainya. Dari literatur yang sudah ada, sesungguhnya herbal Indoensia sangat potensial mengatasi aneka macam penyakit terutama bila benar cara pengolahannya, tepat cara penggunaan maupun dosisnya dan selalu dilakukan pemantauan untuk mengetahui proses kesembuhannya. Sinergi pengalaman empiris dan penelitian ilmiah tentang khasiat dan manfaat herbal akan menjadi bukti yang kuat keberhasilan obat herbal yang relatif kecil efek sampingnya. Hal ini akan meningkatkan pula kepercayaan masyarakat untuk tidak ragu lagi menggunakan warisan nenek moyang yakni obat herbal. Cara Kerja Obat herbal Menurut dr.Henry Naland Sp.B (K) Onk, ahli bedah kanker dari Rumah Sakit Omni Medical Center (OMC), Jakarta dalam seminar tentang ”Mengatasi kanker dengan solusi Mahkotadewa”, 26 Mei 2005, menjelaskan bahwa mekanisme kerja dari obat herbal masih memerlukan penelitian lebih lanjut tetapi pada umumnya cara kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai efek toksik langsung terhadap sel kanker. 2. Salah satu senyawaan tanaman obat/herbal itu berperan pada fase

tertentu dalam siklus mitosis sel. 3. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan meningkatkan dan

mengaktifkan natural killer sel (pembunuh sel kanker alami). 4. Merupakan sumber ion/unsur Kalium (K) yang melimpah. 5. Merupakan sumber antioksidan untuk menanggulangi radikal bebas. 6. Sumber asam laktat. 7. Memperbaiki dan memperkuat lingkungan jaringan tubuh dimana

kanker berada.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 17: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

17

8. Masih banyak lagi mekanisme kerja lain yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Peran serta pihak medis sangat diharapkan untuk memperkaya modalitas baru berupa tanaman obat/herbal dalam memerangi Kanker, berupa Terapi Herbal. Diharapkan di masa mendatang adanya kerjasama yang baik dan saling mendukung dari Kedokteran Konvensional dan Pengobatan alternatif khususnya terapi Herbal untuk memerangi Kanker. Obat herbal sebenarnya juga jamu yang dikemas secara modern. Agar jamu punya image yang modern tidak terasa pahit dan aromanya tidak menyengat serta difungsikan seperti obat dibuatlah sediaan jamu jadi kapsul, kaplet dan sirup yang manis. Sebagian besar obat herbal yang beredar di Indonesia ijin edarnya menggunakan identitas jamu dan sertifikat TR (tradisional). Untuk produsen jamu skala kecil biasanya hanya menggunakan ijin dari Dinas Kesehatan masing-masing wilayah Kotamadya atau Kabupaten dengan Sertifikat Penyuluhan Industri Rumah tangga (SP-IRT). Kini mulai banyak bermunculan klinik-klinik herbal dengan pengawasan dokter atau banyak juga dokter-dokter yang praktek meresepkan obat herbal. Bahkan beberapa rumah sakit yang ada di Indonesia mulai menerima kehadiran obat herbal untuk mencarikan jalan keluar para pasien yang penyakitnya sulit disembuhkan dengan obat modern. Obat herbal yang sudah diuji cobakan kepada binatang coba dan menurut kriteria Badan POM memenuhi syarat akan memperoleh sertifikat ”Obat herbal terstandar”. D. Obat Tradisional Yang Sering Tidak Masuk Akal Mungkin di antara anda sering melihat tayangan salah satu stasiun TV Nasional yang sering menghadirkan acara yang tidak masuk akal, menjijikkan dan membuat kita tidak nafsu makan. Misalnya kebiasaan orang makan tanah liat, makan belatung, makan jengkerik, makan cicak atau makan anak tikus yang baru lahir, yang menurut pengakuan mereka enak dan membuat badan sehat. Bagi kita memang tidak masuk akal dan aneh tapi itu nyata. Therapi pengobatan China juga memanfaatkan berbagai macam binatang yang menjijikkan dan juga berbisa untuk mengobati penyakit kronis. Dari berbagai sumber yang saya kumpulkan ternyata banyak sekali pengetahuan tradisional khususnya untuk obat-obatan, seringkali tidak masuk akal, aneh dan bahkan menjijikkan. Ketika saya berkunjung ke Yogya bertemu seorang apoteker senior di daerah Bantul mengatakan : ” Benar lho bu, kalau ada gangguan kulit di pipi bayi lalu muncul bercak-bercak merah membentuk lingkaran atau setengah lingkaran, tidak usah diobati macam-macam. Cukup oleskan ludah kita pagi-pagi sebelum gosok gigi. Saya sudah buktikan sendiri. Cucu saya mukanya merah-merah karena air susu, dibawa

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 18: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

18

ke dokter dikasih obat macam-macam satu minggu nggak sembuh juga. Anda boleh percaya boleh tidak, menggunakan ludah pagi hari malah sembuh dalam waktu 3 hari.” Menurut penelitian ludah kita di pagi hari mengandung zat kekebalan tubuh atau immunoglobulin, hormon tertentu yang bisa mengobati penyakit kulit anak bayi. Maka benar saja beberapa pengobat tradisional sering menggunakan air ludahnya untuk mengobati sakit kurap, kudis dan koreng yang tidak sembuh-sembuh. Murah meriah meski kesannya menjijikan. Ada lagi informasi turun-temurun yang membuat kita bergidik dan tidak doyan makan. Untuk mengobati batuk anak-anak yang tidak kunjung sembuh bisa menggunakan darah menstruasi ibunya setetes yang dicampur dengan air jeruk nipis, diseduh dengan air sesendok lalu diminumkan sehari dua kali. Katanya manjur, ditanggung batuknya hilang dalam waktu tiga hari. Saya sendiri tidak akan pernah berani mencoba. Informasi ini saya dapatkan dari pak Warsono warga Yogya. Untuk obat sakit asma yang menjengkelkan ada lagi obat lain dari binatang cicak yang cukup manjur. Caranya tangkap cicak 3 ekor, matikan dan rendam dalam air panas dan dibuang kulitnya lalu digoreng begitu saja, tambahkan sedikit garam, gunakan untuk lauk makan siang. Selain itu daging binatang tokek, kadal dan daging ular dipercaya bisa untuk mengobati sakit kulit yang tidak kunjung sembuh. Beberapa informasi yang ditularkan berikut ini juga dipercaya masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain:

1. Cacing tanah bisa untuk obat sakit typhus. Bisa dibuat jus dengan menggabungkan buah jambu atau dikeringkan lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Minum sehari dua kali hingga sembuh.

2. Hati dan Daging Codot untuk obat asma. Bisa dimasak bacem setelah dibuang kulitnya.

3. Daging tokek, kadal dan daging ular dipercaya bisa untuk mengobati sakit kulit yang tidak kunjung sembuh.

4. Binatang undur-undur yang sering muncul di tanah yang berpasir bisa dijadikan obat Diabetes melitus.

5. Sate daging bajing juga dipercaya mengobati Diabetes Melitus. 6. Daging bulus, tangkur buaya, bayi kijang yang direndam dalam

minuman keras disimpan selama bertahun-tahun juga diyakini bisa untuk obat kuat atau meningkatkan keperkasaan pria.

7. Empedu ular kobra dan sarang semut juga dipercaya untuk obat kanker.

8. Cabe rawit yang ditelan utuh sebanyak 5 buah, jangan dikunyah dan lakukan hingga lima hari berturut-turut bisa mengatasi wasir.

Masih banyak lagi informasi pengetahuan tradisional dari berbagai daerah yang bisa dipercaya bisa tidak. Terserah kepada masyarakat untuk memilihnya. Yang perlu dipahami adalah orang lain mungkin sembuh

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 19: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

19

menggunakan obat tertentu namun belum pasti penyakit yang sama bisa diatasi dengan obat dan therapi yang sama.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 20: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

20

5. KAJIAN ILMIAH JAMU DAN HERBAL Para ilmuwan dan peneliti Indonesia menyadari bahwa potensi alam Indonesia sesungguhnya luar biasa. Beberapa bahan baku alam yang berasal dari daerah Papua seperti buah Mahkotadewa, buah Merah dan sarang semut ternyata mempunyai khasiat obat yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Begitu ada pembuktian secara ilmiah lalu para produsen berlomba-lomba membuat produknya dan begitu diiklankan di media massa maka orang akan berlomba-lomba memburunya. Sebagian orang merasakan khasiatnya setelah mengkonsumsi produknya sebagian lagi kecewa karena tidak berhasil sembuh seperti kisah kesembuhan yang dipromosikan (testimoni). Hal ini bisa saja dimungkinkan karena dosis pemakaian tidak tepat, produknya palsu, pengolahannya tidak benar, bahan bakunya dicampur obat kimia dan mungkin juga karena tidak cocok dengan kondisi kesehatannya atau memang penyakitnya memang tidak bisa disembuhkan lagi. Salah satu karakteristik utama dari obat tradisional adalah penggunaannya yang telah berlangsung secara turun temurun, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengobatan tradisional lebih menekankan keluhan-keluhan subyektif, ini bertolak belakang dengan pengobatan konvensional yang lebih menekankan temuan-temuan obyektif. Sebagai akibatnya, walaupun pengobatan tradisional, termasuk pemakaian herbal dan jamu, telah memiliki sejarah panjang namun bukti-bukti ilmiahnya umumnya masih sangat dangkal. Sementara itu, tuntutan bukti-bukti ilmiah dari para pengguna obat tradisional semakin meningkat dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Sejatinya sudah banyak kajian ilmiah dari jamu dan herbal yang telah dilakukan, terutama di negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, Jepang, Cina dan India. Jenis-jenis herbal yang diteliti tentu saja yang sering mereka gunakan sendiri. Misalnya di Cina sudah banyak dilakukan penelitian tentang beberapa komponen herbal penyusun ramuan tradisional Cina dan di India tentang tanaman obat yang digunakan dalam sistem pengobatan Ayurveda. Di Indonesia pun kini sudah mulai banyak penelitian yang dilakukan untuk beberapa jenis tanaman obat asli Indonesia, misalnya mahkota dewa dan buah merah. Sumbangan tanaman obat dalam pengembangan obat konvensional sebenarnya cukup besar. Saat ini sekitar 25% obat konvensional berasal dari tanaman. Senyawa-senyawa aktif dari tanaman seringpula digunakan sebagai ”lead compound”. Artinya senyawa tersebut digunakan untuk mengarahkan atau memandu untuk mendapatkan senyawa lain yang bisa disintesa atau direaksikan kembali dengan senyawa lain untuk menghasilkan obat. Contoh beberapa senyawa obat yang berasal dari tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 21: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

21

Beberapa Senyawa Obat Konvensional yang berasal dari tanaman. Nama Senyawa

aktif Contoh Kegunaan Tanaman

Atropin Sebagai mediatrikum dan sikloplegikum pada obat tetes mata; komponen obat saluran cerna.

Beladona (Atropa belladona)

Colchicine Autumn crocus Digoxin Pengobatan lemah

jantung, aritmia Digitalis purpurea

Etoposida Terapi kanker sel kecil tenggorokan, tumor saluran testis, leukemia limpositik dan mielogen akut, limfoma non-Hodgkin.

Podophyllum peltatum

Morfin Penenang (sedatif) Ganja (Papaver somniferum) Kuinin Anti-malaria,

antihipertensi. Kina (Cinchona ledgeriana)

Salicylin Pengobatan pilek, influenza, demam, sakit kepala, sakit sendi.

Salix alba

Skopolamin Sebagai mediatrikum pada obat tetes mata.

Hyoscyamus niger

Tamoxifen Pengobatan paliatif kanker payudara, antineoplastik.

Taxus (Taxus brevifolia)

Vinkristin Terapi kombinasi pengobatan leukemia limpoblastik akut (terutama pada anak), kanker limpa, rhabdomyosarcoma, neuroblastoma, tumor Wilm, sarkoma osteogenik, mycosis fungoides, sarcoma Ewing, kanker rahim atau payudara, malignant melanoma, kanker paru dan tumor organ seks pada anak.

Tapak dara (Catharanthus roseus)

”Kandungan” ilmiah dari suatu herbal dan jamu akan menentukan kelas dari herbal dan jamu tersebut, apakah tergolong jamu, herbal terstandar, atau

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 22: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

22

fitofarmaka. Hirarki pembuktian ilmiah dari jamu dan herbal dapat dilihat pada gambar di bawah.

Hirarki pembuktian ilmiah obat bahan alam Indonesia Saat ini secara global sudah banyak herbal dan produknya yang diuji klinis dan produknya sudah banyak dijual di pasaran dunia, baik dalam bentuk herbal tunggal maupun sebagai komponen ramuan herbal. Herbal-herbal tersebut yang sudah populer di Indonesia antara lain bawang putih, ginseng, cengkeh, angkak, anggur, ginkgo, dan jahe. Karena sudah diuji klinis, maka herbal-herbal tersebut sudah bisa disejajarkan dengan obat konvensional yang dapat diresepkan dokter. Di Indonesia produk dari herbal-herbal tersebut digolongkan dalam fitofarmaka. Sayangnya di Indonesia hingga saat ini baru ada 5 produk fitofarmaka, yaitu Nodiar (PT. Kimia Farma), Rheumaneer (PT. Nyonya Meneer), Stimuno (PT. Dexa Medica), Tensigard dan X-Gra (Phapros). Nodiar merupakan fitofarmaka anti-diare dengan bahan baku daun jambu biji (Psidium guajava) dan Curcuma domestica, Rheumaneer adalah antirematik dengan bahan baku Curcuma xanthorrhiza, Stimuno untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan bahan baku meniran (Phyllanthus niruri), Tensigard merupakan obat anti-hipertensi dengan bahan baku kumis kucing (Orthosiphon stamineus) dan seledri (Apium graviolens), sedangkan X-gra adalah aprodisiak dengan bahan baku linzhi (Ganoderma lucidum), pasak bumi (Eurycoma longifolia) dan ginseng. Mengingat masih sedikitnya fitofarmaka yang telah ada dan kekayaan tanaman obat yang berlimpah, sudah selayaknya kita berharap jumlah fitofarmaka di Indonesia akan meningkat terus seiring dengan permintaan dari konsumen yang semakin kritis dan peraturan pemerintah yang semakin ketat serta tuntutan persaingan global.

Pengalaman empiris

Studi kasus

Studi observasi

Uji coba (tidak terkontrol)

Uji klinis (skala kecil)

Uji klinis (skala besar)

Herbal terstandar

Jamu

Fitofarmaka

Pengalaman empiris

Studi kasus

Studi observasi

Uji coba (tidak terkontrol)

Uji klinis (skala kecil)

Uji klinis (skala besar)

Herbal terstandar

Jamu

Fitofarmaka

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 23: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

23

Hal yang perlu difahami oleh masyarakat adalah bahwa proses pengembangan jamu dan herbal berbeda dengan proses pengembangan obat konvensional. Hal ini dapat dilihat secara skematis seperti gambar di bawah.

Pengembangan obat konvensional.

Dalam pengembangan obat konvensional, penelitian diawali dengan melakukan berbagai uji laboratorium yang meliputi uji karakterisasi, sintesis, purifikasi, studi fisiologi dan farmakologi. Bila uji laboratorium menunjukkan prospek yang baik, maka penelitian dilanjutkan ke studi praklinis, yaitu studi hewan yang meliputi uji bioaktivitas, mekanisme kerja dan studi efek samping. Bila hasilnya baik maka baru dilakukan uji klinis terhadap manusia. Berbeda dengan pengembangan obat konvensional, pengembangan obat tradisional (herbal) diawali dengan menggali pengetahuan tradisional yang telah turun-temurun (studi etnobotani), pencatatan pengalaman empiris, studi kasus dan observasi. Inilah yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan uji laboratorium yang sifatnya untuk membuktikan fakta-fakta tersebut, dilanjutkan dengan studi praklinis dan klinis. Perbedaan utama dari obat konvensional dengan obat tradisional adalah bahwa obat konvensional belum diperkenankan untuk dipasarkan sebelum uji klinis dilakukan, sedangkan obat tradisional sudah boleh dipasarkan walaupun belum ada dukungan penelitian ilmiahnya sama sekali asalkan didasarkan pada pengetahuan tradisional yang minimal telah digunakan secara turun-temurun oleh 3 generasi.

Fase IUjiManusia

Fase IIResponsPenyakit

Fase IIIKlinis

Studi PraklinisKarakterisasi

SintesisPurifikasiFisiologiFarmakologi

Studi HewanBioaktivitasMekanismeEfek samping

Fase IUjiManusia

Fase IIResponsPenyakit

Fase IIIKlinis

Studi PraklinisKarakterisasi

SintesisPurifikasiFisiologiFarmakologi

Studi HewanBioaktivitasMekanismeEfek samping

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 24: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

24

Pengembangan obat tradisional (herbal).

Fase I Fase IIStudiPraklinis

• Lembaga Penelitian untukmengkaji pra-klinis dan isu-isuFase I dan Fase II

• Uji terbatas (di klinik)

KarakterisasiIntervensi dan dosisBelum standar

•Pengalaman empiris•Temuan kasus•Pengetahuantradisional

•Studi observasi

Fase IIIKlinisFase I Fase IIStudi

Praklinis

• Lembaga Penelitian untukmengkaji pra-klinis dan isu-isuFase I dan Fase II

• Uji terbatas (di klinik)

KarakterisasiIntervensi dan dosisBelum standar

•Pengalaman empiris•Temuan kasus•Pengetahuantradisional

•Studi observasi

Fase IIIKlinis

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 25: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

25

6. FILOSOFI HIPOCRATES TENTANG MAKANAN, OBAT DAN RACUN Kunci pola hidup sehat adalah hanya mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan, tidak merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan teratur berolah raga. Filosofi Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran Modern: ”let food be your medicine and medicine your food” (gunakanlah makanan sebagai obatmu dan obatmu sebagai makanan). Konsep Hippocrates ini pulalah yang melandasi penggunaan herbal dan jamu untuk kesehatan. Dalam konsentrasi tertentu makanan bisa menjadi obat, obat bisa menjadi makanan serta makanan dan obat bila dalam konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis) bisa menjadi racun bagi tubuh kita. Prinsip kehati-hatian perlu diterapkan di sini secara proporsional. Makanan secara umum digunakan untuk tindakan pencegahan (prevention), sedangkan obat digunakan untuk tindakan pengobatan (treatment).

Di masa lalu, kebanyakan orang menggunakan herbal karena tradisi atau alasan ekonomi tidak mampu membayar dokter. Namun fenomena ini sudah mulai berubah dengan semakin sadarnya orang akan khasiat dan keamanan herbal (efek samping relatif rendah dibanding pengobatan konvensional). Seringkali herbal juga digunakan sebagai komplementer pengobatan konvensional, terutama untuk mengurangi penderitaan (rasa sakit). Namun masih disayangkan bahwa hingga saat ini herbal masih dianggap sebagai upaya terakhir dalam pengobatan karena terapi konvensional gagal atau tidak memuaskan. Seharusnya herbal ditempatkan sebagai komplementer dalam pengobatan konvensional dan dalam pencegahan penyakit. Artinya, penggunaan herbal dan jamu untuk menjaga kesehatan sehingga tetap bugar dan sehat sepanjang masa dan terbebas berurusan dengan dokter dan rumah sakit.

Racun

Makanan Obat

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 26: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

26

Filosofi Hipocrates tersebut mengisyaratkan bahwa dalam mengkonsumsi makanan dan obat kita harus memperhatikan dosis atau takaran, sehingga konsumsi tersebut bersifat aman dan efektif. Saat ini penggunaan herbal dalam pengobatan dianggap sebagai alternatif atau komplementer dari pengobatan konvensional. Hal penting yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan herbal harus aman, efektif dan rasional. Selain itu, herbal sebaiknya digunakan secara rutin untuk pencegahan timbulnya penyakit, bukan sebagai alternatif terakhir setelah pengobatan konvensional gagal. Di samping itu, agar penggunaan herbal efektif maka calon pengguna hendaknya secara pasti sudah mengetahui jenis penyakitnya. Jadi periksa ke dokter menjadi suatu kewajiban, terutama bila jenis penyakitnya belum diketahui. Jangan pernah mendiagnosa penyakit sendiri hanya berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan. Walaupun seringkali herbal diklaim sebagai panasea (obat segala penyakit), namun untuk efektivitasnya dalam mengobati penyakit tertentu, si penderita harus periksa ke dokter dulu untuk memastikan jenis penyakitnya sehingga pengobatan bisa dilakukan secara tepat dan efektif. Perlu diingat bahwa istilah panasea berarti bisa menyembuhkan macam-macam penyakit, bukan segala penyakit. Dengan menerapkan filosofi Hipocrates tersebut di atas, masyarakat diharapkan dalam menggunakan herbal secara aman, efektif dan rasional.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 27: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

27

7. EFEK SAMPING DAN REAKSI NEGATIF OBAT MEDIS, JAMU DAN HERBAL

Penggunaan obat dikatakan rasional bila pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhannya untuk periode waktu tertentu dengan harga yang wajar dan masuk akal. Sungguh tidak bijak bila menginginkan penyakitnya cepat sembuh lalu segala macam obat diminum. Obat dokter diminum, obat sinshe diminum, jamu diminum, obat herbal diminum. Selain itu sengaja dosis yang digunakan tidak mau mengikuti aturan. Aturannya diminum sehari tiga kali lalu diminum sekaligus. Aturannya obat diminum sehari 3 x 1 kapsul tapi diminum sehari 3 x 2 kapsul.

Siapapun yang sakit membutuhkan obat. Obat yang dipilih bisa obat modern atau tradisional. Bila yang ditanya dokter atau kalangan medis, mana yang lebih baik, tentu obat modern yang sudah ada uji klinisnya dan bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Sebaliknya bila yang ditanya para Pengobat Tradisional (BATRA) maka akan dijawab jamu atau obat herbal lebih baik karena mampu lebih ditolerir oleh tubuh karena memiliki efek samping miimal dan relatif tanpa efek samping dan digunakan sejak ratusan tahun. Teruji oleh waktu dan kepercayaan secara turun temurun.

Sesungguhnya semua obat itu baik asal penggunaannya tepat, dosisnya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pemakai. Lebih baik lagi bila pemakaiannya di bawah pengawasan orang-orang yang ahli di bidangnya. Meski begitu perlu dipahami masyarakat bahwa semua obat modern maupun tradisional pasti mempunyai efek samping. Efek samping bisa bersifat intrinsik (dari obat itu sendiri), bisa pula bersifat ekstrinsik (dari luar obat itu sendiri). Termasuk faktor intrinsik antara lain:

- salah dosis, - salah waktu pemakaian, - alergi atau tidak cocok dengan kondisi kesehatan pemakai, - Interaksi negatif dengan obat atau herbal lain.

Sedangkan yang termasuk faktor ekstrainsik antara lain:

- salah identifikasi jenis obat atau tanaman, - proses pengolahan dan kemasan tidak berkualitas, - klaim atau iklan yang menyesatkan, - pemalsuan.

Sahabat dan guru saya Dr. Regina Sumastuti dari Farmakologi, Universitas Gajah Mada pernah menyurati saya dan memberikan penjelasan bahwa ”obat itu ya racun, racun itu ya obat”. Artinya bila obat itu tidak digunakan dengan benar bisa menjadi racun, sebaliknya racun sendiri kalau tahu cara penggunaannya justru menjadi obat. Sebagai contoh tanaman obat yang beracun misalnya mahkotadewa, sambiloto, kecubung, singkong beracun dan lainnya adalah tanaman yang mempunyai kandungan racun namun justru

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 28: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

28

menjadi obat yang ampuh bila tahu dan tepat cara pengolahan dan pemakaiannya. Begitu pula halnya dengan binatang berbisa ular cobra, lipan, dan lainnya adalah binatang beracun dan berbahaya namun bila tahu cara pemakaiannya justru bisa jadi obat mujarab. A. Efek Samping Obat Medis Ilmu kedokteran sangat luas dan kompleks. Menguasai ilmu kedokteran memerlukan waktu bertahun-tahun. Mulai dari dokter umum, dokter spesialis dan gurunya dokter atau profesor. Ilmu dan pelajaran yang didapat di bangku kuliah sebagian besar mengacu pada pengobatan barat. Hanya ada satu semester saja atau secara sepintas mereka mempelajari pengobatan timur atau tradisional. Maka tak heran bila dalam praktek para dokter akan menggunakan metode pengobatan barat yang sudah ada uji klinisnya.

Meski semua obat modern sudah dilakukan uji klinis ternyata seringkali terjadi kasus pasien yang tidak kunjung sembuh, bahkan karena pemakaian obat medis terlalu lama akhirnya muncul efek samping yang tidak diinginkan dan muncul penyakit lain. Beberapa kasus yang dikenal dengan mal-praktek seringkali menyadarkan masyarakat untuk tetap hati-hati dan jeli menggunakan obat medis konvensional. Beberapa kasus sering muncul di koran atau ditayangkan televisi, seseorang yang dirawat di Rumah Sakit justru mengalami kondisi yang semakin buruk atau justru muncul penyakit tambahan misalnya gagal ginjal. Maka hendaknya kita berpikir dan bersikap realistik. Pasien mempunyai hak menghentikan minum obat tertentu bila ada dampak yang negatif yang tidak diinginkan. Bagi penderita kanker yang harus melakukan kemotherapi untuk mengatasi penyakit kankernyapun bisa meminta dihentikan therapinya bila memang tubuh pasien benar-benar tidak kuat dan sudah sangat lemah. Dokter yang bijak tentu juga akan mempertimbangkan dan mendiskusikan kepada pasien dan keluarganya bila obat yang diberikan tidak sesuai dengan harapan. Maka setiap kali akan dilakukan tindakan operasi, pasien dan keluarga pasien diminta menanda tangani perjanjian yang tujuannya tidak akan menuntut bila terjadi sesuatu terhadap pasien di luar perhitungan medis. Bila mengalami efek samping obat medis modern seperti tersebut di atas segeralah hubungi dokter yang memberikan resep dan untuk sementara hentikan dulu minum obatnya. Khusus untuk obat medis jenis antibiotik bila tidak diminum sampai habis sesuai petunjuk dokter justru akan menimbulkan masalah karena obat antibiotik yang tidak diminum dalam dosis sesuai anjuran akan menyebabkan resistensi kuman tertentu. Kuman akan memproduksi bahan kimia tertentu yang akan melindunginya terhadap gempuran antibiotik di kemudian hari. Misalnya dengan menghasilkan enzim penicillinase yang membuat bakteri tahan terhadap obat penisilin dan turunannya.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 29: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

29

Oleh karena itu, pada rumah sakit besar dikembangkan uji sensitifitas kuman terhadap antibiotik untuk menentukan regimen antibiotik yang paling tepat untuk kuman yang menginfeksi pasien tersebut. Namun, kendala yang utama dihadapi adalah semakin bertambahnya biaya pengobatan dan waktu yang dibutuhkan. Dengan semakin maraknya pemakaian antibiotik yang semakin luas di masyarakat, maka ancaman akan resistensi kuman juga akan semakin meningkat. Sehingga diperlukan antibiotik turunan terbaru, selain dari yang sudah umum dipakai sekarang ini misalnya, golongan penisilin, golongan sulfa, golongan cefalosporin dan makrolides dan membuat seseorang akan sulit diobati bila sakit lagi atau akan membuat auto imun seseorang. Efek samping obat medis juga dapat dialami pasien bila dokter memberikan obat yang tidak rasional kepada pasien yang disebut peresepan irasional. Adapun peresepan irasional dapat dikelompokkan menjadi :

1. Peresepan mewah, yaitu pemberian obat baru dan mahal padahal tersedia obat tua yang lebih murah yang sama efektif dan sama amannya, pengobatan simtomatik untuk keluhan remeh sehingga dana untuk penyakit yang berat tersedot, atau penggunaan obat dengan nama dagang walaupun tersedia obat generik yang sama baiknya.

2. Peresepan berlebihan, yaitu yang mengandung obat yang tidak diperlukan, dosis terlalu tinggi, pengobatan terlalu lama, atau jumlah yang diberikan lebih dari yang diperlukan. Terdapat beberapa jenis obat yang paling banyak diberikan kepada pasien tanpa indikasi yang jelas dan tepat. Golongan obat tersebut di antaranya adalah antibiotik, kortikosteroid dan multivitamin dan mineral.

3. Peresepan salah, yaitu obat diberikan untuk diagnosis yang keliru, obat yang dipilih untuk suatu indikasi tertentu tidak tepat, penyediaan (di apotik, rumah sakit) salah, atau tidak disesuaikan dengan kondisi medis, genetik, lingkungan dan faktor lain yang ada pada saat itu..

4. Polifarmasi, yaitu penggunaan dua atau lebih obat padahal satu obat sudah mencukupi atau pengobatan setiap gejala secara terpisah padahal pengobatan terhadap penyakit primernya sudah dapat mengobati semua gejala.

5. Peresepan kurang, yaitu tidak memberikan obat yang diperlukan, dosis tidak mencukupi atau pengobatan terlalu singkat.

Pemilihan obat pada beberapa kondisi:

1. Penyakit saluran cerna Obat yang dapat memperberat kondisi ini misalnya aspirin, steroid, dll.

2. Penyakit hati Obat-obat hepatotoksik, obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat (terutama morfin), diuretic kuat, obat-obat yang menyebabkan sembelit, pil Kontrasepsi.

3. Penyakit ginjal

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 30: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

30

Obat-obat golongan tetrasiklin, diuretic, antidiabetik yang diminum dan aspirin.

4. Kehamilan • Hampir semua obat dapat melalui plasenta. • Tidak ada obat yang 100% aman untuk janin. • Efek obat pada janin bisa tidak sama dengan efek farmakologi

pada ibu. • Metabolisme obat pada kehamilan sangat lebih lambat

dibandingkan saat tidak hamil. • Efek obat tertentu lebih bertahan lama pada janin daripada ibu

seperti kloramfenikol. • Pengalaman penggunaan obat selama kehamilan terbatas.

5. Menyusui Hampir setiap makanan, minuman dan zat yang terhirup sewaktu ibu bernafas, terutama material yang tidak diinginkan seperti obat, bahan kimia, mineral berbahaya dan polusi lingkungan dapat ditemukan dalam ASI. Pada banyak kasus konsentrasi obat dalam ASI cukup rendah sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI, jika bayi tidak memberikan gejala-gejala tertentu dari efek obat tersebut. Tiga kategori obat yang masuk dalam ASI yaitu :

• Obat-obatan yang tidak terdeteksi pada bayi yang tidak diabsorpsi di usus.

• Obat-obatan yang mencapai bayi dalam jumlah yang tidak signifikan, seperti analgesik non-narkotik, penisilin, antihipertensi.

• Obat-obatan yang mencapai bayi dalam dosis yang cukup berbahaya, misalnya laksatif, imunosupresor.

Penggunaan Antibiotik Keuntungan: Sebagian besar antibiotik pada demam memang tidak mengenai sasaran dan tidak efektif, tetapi pada keadaan tertentu ada gunanya, yaitu bila antibiotik mengenai sasaran yang tidak diperhitungkan semula. Kerugian:

• Semakin banyak suatu antibiotik digunakan semakin banyak timbul resistensi kuman terhadapnya.

• Meningkatnya efek samping tidak diimbangi oleh efektivitas obat. • Pasien harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi, yang sebagian

besar tidak diperlukan. • Masking effect yang mungkin timbul menyulitkan follow up pasien

dan mungkin menimbulkan kematian bila terlambat diketahuinya. • Menimbulkan false security pada dokter, sehingga mengabaikan

cara-cara diagnostik yang baik.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 31: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

31

Penggunaan Kortikosteroid Kortikosteroid dapat menimbulkan berbagai efek samping kompleks sehingga banyak dokter takut memberikan kortikosteroid dosis besar yang sebenarnya diperlukan pada berbagai pengobatan penyakit inflamasi.

• Pada pemberian kortikosteroid yang lama dan menetap: sindrom Cushing, penaikan berat badan, gangguan emosi, gangguan penyembuhan luka, resiko infeksi meningkat.

• Pada pemberian dosis tingi yang kumulatif: osteoporosis, katarak, kulit mengisut, gangguan pertumbuhan pada anak, aterosklerosis (pengapuran pembuluh darah).

• Tergantung dosis: hipertensi, tukak lambung, jerawat. • Kadang-kadang, tergantung dosis: perlemakan hati, hirsutisme

(kelaki-lakian) • Jarang terlihat, tidak terduga: psikosis, pankreatitis, glaucoma,

alergi kortikosteroid. Erupsi Alergi Obat Ialah reaksi alergi pada kulit yang terjadi sebagai akibat pemberian obat. Patogenesis Mekanisme terjadinya erupsi alergi obat sebagian besar merupakan reaksi imunologik (alergi). Keadaan ini terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat tersebut. Obat-obat yang sering menyebabkan alergi ialah penisilin dan derivatnya (ampisilin, amoksisilin, kloksasilin), sulfonamide, golongan analgetik dan penurun demam, misalnya asam salisilat, metampiron, parasetamol, tetrasiklin,dll. Gejala Klinis

• Urtikari: Bengkak, merah dan gatal, biasanya berbentuk pulau-pulau.

• Eritema: Kemerahan pada kulit yang hilang dengan penekanan disertai rasa gatal.

• Purpura: Kemerahan pada kulit yang tidak hilang dengan penekanan karena akibat perdarahan di bawah kulit.

• Eksantema fikstum: Bercak berwarna gelap yang lama baru menghilang bahkan sering menetap. Kelainan ini akan timbul berkali-kali pada tempat yang sama jika mengalami alergi obat.

• Eritroderma: Kemerahan di seluruh tubuh atau hampir seluruh tubuh karena alergi obat dan timbul sisik pada stadium penyembuhan.

• Kelainan lain yang dapat terjadi adalah eritema multiforme, sindrom Steven Johnson dan nekrolisis epidermal toksik.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 32: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

32

Diagnosis Dasar diagnosis erupsi alergi obat ialah didapatkan riwayat penggunaan obat-obat disertai kelainan kulit yang timbul baik secara akut maupun yang timbul beberapa hari sesudah penggunaan obat. Rasa gatal dapat terjadi disertai demam yang biasanya ringan. Distribusi kelainan kulit yang ditemukan dapat menyeluruh dan simetris dengan berbagai bentuk kelainan yang timbul. Saat ini belum ditemukan cara yang cukup sensitif dan dapat diandalkan untuk mendeteksi erupsi alergi obat. Pengobatan

1. Sistemik: Kortikosteroid, antihistamin. 2. Topikal (dari luar) : Bedak salisil 2% dan mentol ½-2%, kompres

larutan asam salisilat 1%, krim kortikosteroid. Prognosis Erupsi alergi obat akan sembuh dalam 2 minggu bila penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. Beberapa reaksi seperti anafilaktik, sindrom Stevens Johnson atau nekrolisis epidermal toksik dapat mengancam hidup, tergantung luas kulit yang terkena. Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) Adalah kelainan kulit berupa eritema (kemerahan), vesikel/bula(bintil yang berisi cairan), dapat disertai purpura (perdarahan di bawah kulit) yang mengenai kulit, selaput lendir dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari baik sampai buruk. Penyebab Penyebab pasti SSJ belum diketahui. Salah satu penyebabnya ialah alergi obat secara sistemik, di antaranya penisilin, streptomisin, sulfonamide, tetrasikilin, derivate salisil, metamizol, metampiron, parasetamol, klorpromasin, jamu dll. Selain itu juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, parasit, kanker, post imunisasi, radiasi dan makanan. Gejala Klinis Umumnya terdapat pada anak dan dewasa, jarang dijumpai pada usia 3 tahun ke bawah. Trias SSJ adalah :

• Kelainan kulit berupa eritema (kemerahan), vesikel dan bula (bintil yang berair) yang kemudian pecah sehingga terjadi erosi yang luas. Purpura (perdarahan bawah kulit) dapat terjadi dan prognosisnya menjadi lebih buruk.

• Kelainan selaput lendir, yang tersering adalah mukosa mulut (100%), alat kelamin (50%), lubang hidung (8%) dan anus (4%).

• Kelainan mata (80%) yaitu konjungtivitis.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 33: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

33

Komplikasi Bronkopneumoni (16%), demam tinggi, kehilangan cairan/darah, kebutaan. Nekrolisis Epidermal Toksik Adalah penyakit kulit akut dan berat dengan gejala khas berupa epidermis (kulit lapisan luar) terlepas dari dasarnya dengan gambaran klinisnya menyerupai luka bakar. Penyebab Sama dengan SSJ. Gejala Klinis Umunya NET terjadi pada orang dewasa. NET merupakan penyakit berat dan sering menyebabkan kematian karena gangguan keseimbangan cairan/elektrolit atau sepsis. Epidemolisis yang menyerupai luka baker mudah dilihat pada tempat yang sering terkena tekanan, yakni punggung, ketiak dan bokong. Kuku dapat terlepas dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan saluran cerna. Komplikasi Gangguan ginjal berupa kerusakan dan radang ginjal (nekrosis tubular akut dan glomerulonefritis), bronkopneumoni, syok, kebutaan.

Dari pengalaman sebagai herbalis saya banyak mencatat kasus pasien yang mengalami cuci darah atau gangguan ginjal biasanya karena bertahun-tahun menggunakan obat medis misalnya penderita darah tinggi, diabetes melitus dan penyakit kronis lainnya. Belum lagi tindakan operasi untuk pasien kanker dan tumor sering menimbulkan masalah tumbuh lagi sel kankernya di tempat yang sama atau tempat lain meski setelah operasi dinyatakan bersih dari sel kanker. Beberapa pasien kanker payudara pernah harus melakukan operasi 4 hingga lima kali lalu sudah dilakukan penyinaran dan kemotherapi namun tetap saja tumbuh lagi di beberapa tempat dan makin parah. Bahkan ada beberapa catatan yang menarik beberapa pasien yang berobat dan melakukan tindakan operasi di Rumah Sakit Singapora dianjurkan untuk tidak operasi berulangkali lagi karena pada kenyataannya sel kankernya terus bertumbuh. Bahkan ada kasus pasien yang melakukan operasi tumor di bagian kepala, tumor bisa tumbuh menjadi banyak di bekas sayatan yang menyilang, mirip seperti monster yang menakutkan. Kegagalan tindakan operasi mungkin disebabkan beberapa hal, antara lain:

1. Tindakan operasinya kurang bersih. 2. Sel kanker/tumor memang bisa tumbuh lagi meski sudah diangkat. 3. Pasien tidak mengikuti saran penyinaran atau kemotherapi yang

harusnya dilakukan setelah operasi.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 34: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

34

4. Pasien tidak mau pantang makanan yang berlemak atau makanan yang dibakar dan mengandung bahan kimia.

Tindakan operasi yang dilanjutkan denngan kemoterapi selain memerlukan biaya yang cukup mahal juga membuat pasien ketakutan dan trauma menjalani tindakan penyinaran atau kemotherapi karena menimbulkan masalah yang negatif antara lain:

1. Rambut rontok dan gundul. 2. Tenggorokan terasa kering. 3. Muncul sariawan. 4. Kulit dan kuku gosong dan menghitam. 5. Mual muntah dan tidak nafsu makan. 6. Tubuh lemas tak bertenaga. 7. Pusing dan badan sakit semua.

Efek negatif tersebut dimungkinkan karena tindakan penyinaran dan kemotherapi sering mengakibatkan sel-sel yang sehat ikut terbakar. Maka sebaiknya bila melakukan tindakan medis harus dibarengi dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi tinggi agar sel-sel yang rusak segera bisa diperbaiki dan diganti. Solusi yang lain bisa dengan menggabungkan therapi herbal. Ternyata reaksi-reaksi yang negatif bisa dikurangi bahkan dihilangkan.

B. Efek Samping Jamu Dan Herbal Sebagian besar kalangan medis bersikukuh tidak percaya dan tidak memperbolehkan pasiennya menggunakan obat lain meski penyakit pasien tak kunjung sembuh atau tak bisa sembuh. Bila pasien benar-benar tak tertolong mereka akan semakin yakin dengan pendapat bahwa penyakit pasien tidak bisa disembuhkan. Kecuali pasien sendiri atau keluarga pasien memaksa atau sembunyi-sembunyi menggunakan jamu/obat herbal. Namun bila suatu saat ada pasien yang seharusnya sudah tak ada harapan ternyata bisa sembuh maka dokter akan berkomentar ”mukjijat Tuhan atau bahkan mungkin ”hanya kebetulan” saja terjadi. Tidak pernah dipertimbangkan untuk memanfaatkan obat tradisional yang bisa juga menjadi perantara kesembuhan.

Kini ada sebagian dokter yang mulai menyadari potensi obat tradisional dan kelemahan obat medis konvensional. Mulai dipertimbangkan perlunya memanfaatkan obat tradisional untuk mengatasi penyakit tertentu atau mendampingi therapi medis untuk bisa memperoleh kesembuhan pasiennya. Selain itu juga untuk menghindari efek samping obat medis. Bahkan kini mulai banyak kalangan dokter yang memproduksi dan meresepkan obat-obat tradisional.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 35: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

35

Setiap kali saya talk show atau mengadakan seminar di berbagai daerah, pertanyaan yang selalu muncul adalah : ”Apa efek sampingnya bila minum ramuan dalam jangka waktu lama? Apakah tidak berbahaya untuk ginjal dan lever ?”.

Bisa dipahami apabila ada sebagian masyarakat khawatir dengan efek samping menggunakan ramuan atau jamu. Maklum sebagian besar produk jamu yang beredar di masyarakat luas belum dilakukan uji klinis yang bisa mengukur efek samping. Bahkan lebih memprihatinkan lagi sebagian besar kalangan medis melarang para pasiennya minum jamu karena ada beberapa produsen jamu yang mencampurkan bahan kimia yang berbahaya.

Seiring dengan maraknya tren back to nature muncul berbagai macam produk kesehatan berbahan baku alami. Sebagian besar orang berpendapat bahwa yang alami lebih aman dan kecil sekali efek sampingnya karena sifat herbal yang konstruktif terhadap tubuh. Namun harus tetap dipahami bahwa yang alami bisa saja tidak aman bila cara pemanfaatannya salah. Selain itu ada beberapa bahan alam yang menyebabkan efek negatif dan dilarang oleh Badan POM seperti:

1. Aristolochia sp. yang menyebabkan gagal ginjal stadium lanjut 2. Produk Kava-kava (Piper metysticum) merupakan herbal sedatif yang

bersifat hepatotoksik, biasanya digunakan untuk menenangkan diri. Anda akan merasakan kantuk, gerakan mulut dan lidah terasa kaku dan aneh.

3. Ephedra bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Produk ephedra disebut juga produk ’ma huang’ yang digunakan untuk menurunkan berat badan bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, detak jantung menjadi tidak teratur, rasa gelisah, sakit kepala dan susah tidur.

4. Batang pohon kina (Cinchonae cortex) dan daun artimisia (Artemesiae folium) yang dapat menyebabkan resistensi Plasmodium falcifarum dan P. vivax terhadap anti malaria.

Menurut penelitian terbaru, 63 persen tanaman obat Indonesia dapat menyebabkan interaksi farmakokinetik dengan obat-obat medis konvensional, antara lain: Temu giring, merica putih, delima putih, tapak dara, kemukus, pulosari, sambiloto, serai, kayu legi, klembak, kayu cendana, cengkeh, brotowali, pulai dan lempuyang wangi. Dari pengalaman empiris beberapa herbal bisa mempengaruhi kesehatan lambung terutama herbal yang rasanya pahit misalnya sambiloto, brotowali, biji mahoni, mahkotadewa, daun pepaya, buah mengkudu. Bila mengkonsumsi herbal tersebut hendaknya setelah makan atau sebaiknya berkonsultasi kepada yang ahli.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 36: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

36

Dari pengalaman empiris yang terjadi di klinik herbal yang saya kelola ternyata beberapa herbal memang bisa mempengaruhi kesehatan lambung terutama herbal yang rasanya pahit misalnya sambiloto, brotowali, biji mahoni, mahkotadewa, daun pepaya, buah mengkudu. Bila mengkonsumsi herbal tersebut hendaknya setelah makan atau sebaiknya berkonsultasi kepada yang ahli. Kadang kala pasien sudah diberi resep sesuai dengan standar klinik herbal saya namun ternyata pasien ada yang kreatif menambahkan jamu atau obat herbal dari China atau herbal lain yang dipikirnya bisa mempercepat kesembuhan. Bisa juga karena sungkan dengan teman atau keluarga yang sudah membelikan obat secara sukarela. ”Habis sungkan bu Ning, kalau obat dari saudara tidak saya minum juga”, jelas pasien dengan alasan serba nggak enak dan sungkan. Mungkin juga karena bujukan atau informasi dari penjual obat yang menjajikan kesembuhan super kilat bahkan kadang-kadang berani memberi janji ”pasti sembuh”, akibatnya para pasien ingin minum segala macam obat biar cepat sembuh. Berikut ini diinformasikan efek samping yang dialami pasien dan masyarakat karena beberapa sebab antara lain:

a. Salah mengolah. b. Over dosis. c. Terlalu cepat menggantikan obat medis dengan herbal. d. Terlalu cepat ingin sembuh, semua obat diminum. e. Tidak mau pantang makanan pemicu.

a. Salah mengolah Suatu kali saya diprotes tetangga karena gara-gara minum jus buah Mahkotadewa harus masuk rumah sakit. Sebut saja namanya ibu Ria. ”Bu Ning, gara-gara Mahkotadewa saya harus masuk rumah sakit”. ”Lho bagaimana ceriteranya bu, koq sampai ibu harus opname di RS?” ”Kata bu Ning buah Mahkotadewa bisa mengobati kanker tapi saya malah jadi sakit yang lain”, gerutu bu Ria ingin menyalahkan saya. ”Maaf, apa ibu menggunakan ramuan Mahkotadewa saya?” ”Ya tidak, tapi saya tahu Mahkotadewa ’kan dari Bu Ning”. ”Lalu ibu membuat ramuan Mahkotadewa sendiri? ”Iya, saya petik 3 buah Mahkotadewa yang sudah merah dan wangi, lalu saya potong-potong dan saya buat jus dicampur gula. Rasanya lumayan enak. Tak lama kemudian selang setengah jam kemudian, kepala terasa mutar-mutar lalu perut mual dan saya diare tidak berhenti sampai sepuluh kali. Saya nyaris pingsan lalu dibawa ke Rumah Sakit. Waduh saya kapok deh minum Mahkotadewa”. ”Ya ampun bu Ria, siapa yang ngajarin minum jus Mahkotadewa seperti itu?” ”Ya nggak ada, mau saya sendiri”.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 37: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

37

Setelah tahu kronologis efek samping ibu Ria minum jus Mahkotadewa dan berakibat fatal, saya jelaskan bahwa cara dia memanfaatkan herbal Mahkotadewa memang salah dan membahayakan kesehatan. Hal seperti ini sering pula terjadi pada pengguna herbal buah Mengkudu. Perlu diketahui bahwa buah Mengkudu yang matang jaman dulu biasa digunakan untuk membersihkan keris yang berkarat. Keris yang berkarat digosok dengan buah Mengkudu yang sangat matang langsung akan bersih dan berkilau lagi kerisnya. Bisa dibayangkan kalau air Mengkudu diminum setiap hari, usus yang halus akan sangat bersih namun beresiko luka atau akan mengalami iritasi yang tidak diinginkan. Mengolah dan menggunakan buah Mengkudu atau pace secara langsung hendaknya dipertimbangkan dengan kondisi tubuh masing-masing. Bila ingin memanfaatkan langsung pilihlah buah pace yang mengkal saja dan jangan diminum tiap hari terutama yang punya gangguan maag. Alih-alih mengobati tapi hasilnya justru menyakiti. Lain lagi kisah pasien yang salah memahami penjelasan cara mengolah. Sebut saja namanya pak Brongto. Pak Brongto pakai herbal saya bulan Agustus 2004, umur 75th menderita kanker prostat dan berobat ke klinik herbal saya di Jl. Cemara Angin Blok AA no 37, Nyiur Melambai II, Plumpang, Jakarta Utara. Pak Brongto asli orang Jawa yang sering minum jamu godokan dan biasa merebus jamu sekaligus dalam kuali lalu diminum berhari-hari dengan cara dihangatkan. Pak Brongto juga minta ramuan rebusan karena memang dia ingin yang lebih alami. Di klinik herbal saya selalu dijelaskan secara rinci bagaimana cara merebus, seberapa banyak ukurannya dan bagaimana cara mengkonsumsinya. Misalnya resep untuk pak Brongto kita berikan paket kanker berupa Racikan Mahkotadewa, akar alang-alang, tapak liman, temu putih, temu mangga dan umbi daun dewa yang dikemas ke dalam lima toples. Mungkin karena lupa dengan nasehat konsultan herbalis klinik saya dan pengalaman pak Brongto biasa merebus jamu godokan satu panci besar, Pak Brongto mengabaikan penjelasan konsultan dan menuang ke dalam panci besar semua ramuan yang lima toples dan harusnya untuk konsumsi sebulan. Seperti kebiasaannya ramuan diminum seperti dia minum jamu godokan. Hanya satu hari saja dia minum ramuan sebanyak tiga gelas, akibatnya dia nggak bisa bangun dan sangat lemas. Pak Brongto salah mengolah sekaligus overdosis. Herbal Mahkotadewa itu termasuk obat keras dan minum ramuannya dimulai dengan dosis yang sangat kecil agar tubuh menyesuaikan diri namun karena kesalahan mengolah akibatnya terjadi hal yang tidak diinginkan. Keluarganya lalu telpon dan minta penjelasan kenapa pak Brongto jadi begitu setelah minum ramuan Mahkotadewa. Setelah dijelaskan bahwa cara mengolah ramuannya salah dan overdosis, barulah keluargannya mengerti. Menggunakan ramuan rebusan dengan dosis tinggi ada yang mengalami reaksi negatif ada juga yang tidak. Bagi yang tidak mengalami reaksi negatif

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 38: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

38

karena salah mengolah mungkin karena fisiknya kuat. Suami saya sendiri tidak mengalami masalah meski makan mentah-mentah buah Mahkotadewa tanpa diolah. Dia tidak mengalami reaksi apapun, justru badannya terasa makin sehat. NB: Contoh foto tanaman Mahkotadewa yang sedang berbuah merah dengan komentar: Buah Mahkotadewa beraroma wangi bila matang namun jangan dibuat jus untuk diminum, bisa memabukkan. b. Overdosis Selain efek samping akibat salah mengolah, banyak juga yang mengalami efek samping akibat overdosis. Terjadi over dosis karena sering salah mengerti dengan anjuran yang ditetapkan atau karena keinginan cepat sembuh. Pasien dengan latar belakang pendidikan yang kurang memadai berfikir bahwa dengan minum obat dosis tinggi atau dua kali lipat dari anjuran berharap penyakitnya lebih cepat sembuh. Pada hal overdosis sering menimbulkan masalah dan malah menimbulkan penyakit yang lain. Di klinik herbal yang saya kelola biasanya pasien dibekali resep minum obat herbal secara umum berbentuk kapsul dengan dosis 3 x 1 kapsul. Sudah dijelaskan minumnya 3 kali lalu setiap minum satu kapsul. Namun ternyata ada yang salah mengerti dikira sekali minum 3 kapsul. Khusus untuk kapsul MADE atau Mahkotadewa kita selalu menganjurkan dengan dosis 1 x 1 kapsul, bila tak ada reaksi negatif tiga hari kemudian baru ditingkatkan dosisnya menjadi 2 x 1 kapsul atau 3 x 1 kapsul. Meski obat herbal pada umumnya lebih aman namun untuk herbal tertentu harus diminum dengan dosis bertahap 1x1, 2x1 dan 3 x1. Kasus overdosis begini pernah dialami beberapa pasien yang untungnya langsung berkonsultasi sehingga tidak berakibat lebih fatal lagi. Contoh kasus ibu Budi (bukan nama sebenarnya) yang datang berobat ke klinik karena sakit kista, bulan januari 2006. Dia memilih ramuan dalam bentuk kapsul supaya praktis. Suatu hari karena lupa pagi dan siang hari tidak minum obat lalu malam hari obat yang seharusnya dimimun 3 x hanya diminum sekali saja saat sempat dan ingat. Meski sebelumnya tidak pernah mengalami reaksi negatif saat minum obat dengan dosis sehari 3 x 1 kapsul, begitu obatnya diminum sekaligus tubuhnya langsung lemas, mengeluarkan keringat dingin dan mual-mual. Untunglah segera berkonsultasi ke klinik saya dan kita jelaskan bahwa tindakannya salah, kita juga memberi saran agar segera minum susu hangat dan air putih lebih banyak dari biasanya. Untuk sementara dianjurkan stop minum ramuan sampai kondisi tubuh sehat kembali. c. Mendadak menggantikan obat medis dengan herbal Khusus untuk mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes, darah tinggi, kholestrol dan asam urat harus bijak mensikapinya bila ingin beralih ke obat

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 39: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

39

herbal. Kecenderungan untuk back to nature memang baik namun tidak bisa secara mendadak meninggalkan obat medis bila selama bertahun-tahun seseorang sudah terbiasa menggunakan obat medis konvensional. Secara medis untuk penyakit tertentu harus minum obat seumur hidup tanpa tawar menawar bila tidak ingin penyakitnya kambuh, misalnya utk diabetes dan darah tinggi. Sekali sudah minum obat medis, seumur hidup harus minum obat terus menerus tanpa bisa dipertimbangkan solusi lain. Dari pengalaman saya selama ini bila memaksa ditempuh juga penggantian obat medis secara mendadak maka kecil kemungkinannya bisa berhasil. Contoh kasus ibu Yuni (bukan nama sebenarnya) yang menderita sakit diabetes dan sudah selama 5 tahun minum obat medis. Saking semangatnya ingin menggunakan obat herbal lalu obat medis distop diganti obat herbal. Akibatnya gula darah bukan turun namun sebaliknya malah makin naik. Hal seperti ini bukan berarti bahwa obat herbal tidak bisa menurunkan kadar gula darah namun karena obat herbal proses kerjanya lebih lambat dibanding obat medis konvensional. Namun dibalik kelemahannya, obat herbal punya keunnggulan sifatnya yang konstruktif atau membangun. Meski kerjanya lambat namun pasti. Untuk itu bagi penderita diabetes bila ingin berganti ke obat herbal perlu bersikap bijak. Misalnya saja apabila terbiasa minum obat medis dosisnya 3 x 1 sehari maka secara bertahap dikurangi dosisnya 2x1 lalu yang satu kali masuk obat herbal. Seminggu atau dua minggu kemudian dicek secara medis, bila kadar gula darah sudah normal kurangi lagi dosis obat medis menjadi 1 x1 dan naikkan obat herbal menjadi 2 x1. Selanjutnya dipantau terus kadar gula darah, bila dalam sebulan sudah bisa normal barulah obat medis dihentikan. Bagi yang kadar gulanya cukup tinggi misalnya gula darah sewaktu mencapai 300 mg/dl dan tidak mau turun meski sudah minum obat medis sesuai anjuran dokter maka kasus seperti ini bisa diambil langkah obat medis jangan diturunkan dulu lalu setelah dua jam bisa minum obat herbal. Mengurangi obat medis bisa dilakukan bila kadar gula darah sudah bisa turun atau normal. Yang paling aman memang harus cek dan ricek kadar gula darah lalu baru menentukan langkah atau sebaiknya berkonsultasi dengan yang ahli atau konsultan dokter atau herbalis. d. Terlalu cepat ingin sembuh, semua obat diminum Keinginan cepat sembuh bagi semua pasien memang bisa dimaklumi. Informasi atau iklan yang menjanjikan cepat sembuh atau pasti sembuh sering membuat pasien bingung memilih. Karena memang punya dana semua obat dibeli dan diminum semua. Kembali untuk kasus diabetes, ada kasus pasien yang gula darahnya langsung drop karena semua obat diminum. Obat dokter diminum, obat herbal diminum, obat dari teman diminum ditambah lagi melakukan diet yang berlebihan. Sebut saja namanya bu Mira (bukan nama sebenarnya). Gula darah sewaktu hanya 200 lalu sudah minum obat medis, beli obat herbal paket diabetes di outlet saya tanpa

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 40: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

40

mau berkonsultasi. Saking takutnya penyakit gula darah makin parah maka dia minum juga paket diabetes dengan dosis tinggi lalu dietnya sangat ketat tidak mau menyentuh gula sama sekali dan tidak makan nasi. Akibatnya baru minum 3 hari tubuhnya lemah lunglai tak bertenaga setelah dicek gula darahnya ternyata drop sampai tinggal 35 mg/dl. Kalau sudah seperti ini sebaiknya stop dulu semua obat dan minum air gula atau makan permen. Sehari setelahnya dicek lagi gula darahnya lalu berkonsultasi ke dokter atau herbalis yang bisa dipercaya. e. Tidak mau pantang makanan pemicu Anjuran mengikuti pantangan makanan pemicu munculnya penyakit tertentu memang harus diikuti. Meski sudah minum obat medis yang mahal harganya atau minum obat herbal tertentu yang ampuh sekalipun bila tidak mau mengikuti pantangan makanan tertentu ya akan sia-sia upaya penyembuhannya. Misalnya saja penyakit kanker, diabetes, darah tinggi, asam urat atau kolestrol. Contoh kasus nona Devi (bukan nama sebenarnya), yang menderita kanker payudara. Ketika datang ke klinik saya dia sepakat untuk mau mengikuti pantangan yang kita tetapkan. ”Mbak Devi mau cepat sembuh atau tidak?”, tanya saya. ”Ah bu Ning, tentu saya mau cepat sembuh”. “Kalau mau cepat sembuh harus ikuti pantangan yang kita tetapkan”. “Pantangannya susah enggak sih bu?” ”Ya, kalau dinilai susah ya mungkin susah, tapi kalau sudah niat pasti jadi mudah. Kalau anda mau patuh Insya Allah kesembuhan bisa lebih cepat diraih”. ”Ya deh, saya mau lakukan apa saja yang penting sembuh”. ”Baiklah kalau begitu. Yang utama harus dilakukan adalah Doa dan keyakinan untuk sembuh serta tekun dan rutin minum ramuan paket kanker. Selanjutnya anda tidak boleh makan makanan yang dibakar, digoreng berulang-ulang, berlemak dan yang diawetkan. Juga hindari minuman beralkohol, rokok dan juga buah durian, nangka, lengkeng, nenas, dan yang agak sulit cabe serta tidak boleh jajan di luar terutama menu ayam negeri”. “Waduh bu Ning, yang terakhir itu berat sekali. Tidak boleh makan cabe dan kenapa juga tidak boleh jajan di luar?”. “Ya bagi orang sehat, cabe itu bagus namun bagi penderita kanker cabe itu menghambat masuknya oksigen ke dalam tubuh. Tidak boleh jajan karena biasanya makanan di restoran pasti mengandung penyedap kimia atau MSG. Lalu ayam negeri selain sangat berlemak juga sering disuntik hormon yang bisa memicu makin berkembangnya sel kanker”. Singkat cerita, dalam waktu satu bulan Devi benar-benar patuh mengikuti saran saya dan syukur alhamdulilah kanker payudaranya cepat sekali mengalami perubahan. Dari yang semula terasa sering nyeri sekarang tidak

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 41: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

41

pernah sakit lagi, dan benjolannya dengan cepat bisa mengecil. Devi langsung telpon memberitahu keberhasilan pengobatannya dengan paket kanker dari klinik saya. Akhirnya dalam waktu 3 bulan benjolan kankernya sudah nyaris hilang. Saya sudah berpesan agar tetap minum ramuan meski dosisnya diturunkan menjadi dua kali satu kapsul atau sekali sehari saja untuk pencegahannya dan tak kalah pentingnya tetap jalani pantangannya. Suatu kali Devi pergi ke Amerika untuk berlibur selama tiga bulan. Karena merasa kankernya sudah sembuh, Devi tidak peduli lagi dengan pantangan makanan yang selama ini dijalani dan lupa dengan pesan saya. Kebetulan makanan yang mudah dan murah didapat di kota New York adalah ayam goreng atau fried chicken. Selama 3 bulan hampir setiap hari tiada hari tanpa makan ayam goreng lengkap dengan sambal dan sausnya. Genap 3 bulan dia di New York tiba-tiba tanpa disadari payudara yang semula sudah hampir normal menjadi mengeras dan bengkak lebih besar dari sebelum dia sakit. Devi panik dan mendatangi saya sambil merajuk dan protes. ”Bu Ning, gimana sih ini. Ramuan tetap saya minum, dulu sudah sembuh kenapa sekarang kambuh lagi lebih berat. Coba periksa nih, payudara saya bisa mengeras seperti batu”. Saya meminta Devi menceriterakan kebiasaan pola makan yang terakhir ini lalu dia katakan bahwa selama 3 bulan ini ada di Amerika dan setiap hari makan ayam negeri yang digoreng. Selanjutnya saya sarankan untuk kembali lagi ke pola makan sebelumnya dan ramuan yang diminum dosisnya kembali ke semula serta dibantu dengan minum jus buah sehari setidaknya satu kilogram. Saya juga meminta Devi untuk masak dengan bumbu herbal yang saya buat tanpa MSG dan menggabungkan sebelas macam herbal. Seminggu kemudian Devi memberi kabar kalau payudaranya sudah mulai mengempes lagi dan rasa sakitnya hilang. Contoh kasus Devi juga dialami oleh Susi dan beberapa pasien lain yang mengalami efek samping saat minum ramuan herbal. Sebagian besar penyebab penyakitnya bisa kambuh lagi karena tidak mau pantang makanan. Begitu pula halnya dengan penderita diabetes, darah tinggi dan kolestrol, meski semula sudah sembuh karena minum obat herbal namun bisa kambuh lagi bila tidak bisa menjaga makanan atau mengikuti pantangan yang ditetapkan. Bahkan kasus pasien yang bernama Susi (bukan nama sebenarnya) yang menderita kanker di kaki lebih mengkhawatirkan lagi karena sebelumnya sudah sembuh tiba-tiba kedua kakinya bengkak seperti kaki gajah dan nyaris tidak bisa jalan gara-gara setiap hari makan kepala ayam negeri kesukaannya. Karena panik dia langsung periksa ke dokter dan cek darah. Uniknya hasil lab bagus semua kecuali kolestrol sedikit di ambang batas. Dokternya juga sempat ragu untuk memastikan penyebab sakitnya. Ketika datang ke klinik, saya minta dia ceriterakan semuanya dan benar dugaan saya Susi melanggar pantangan. Setiap hari makan kepala ayam negeri dan senang makan udang.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 42: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

42

NB: Foto separo tubuh potongan ayam negeri yang dibakar dan sate, dengan komentar : Bahan makanan ini sebaiknya dipantang oleh penderita kanker karena mengandung lemak serta kholestrol tinggi serta warna gosong di kulit ayam menandung zat karsinogen, pemicu munculnya kanker. Secara umum ada beberapa efek atau reaksi negatif yang muncul setelah minum jamu/obat herbal, antara lain:

1. Mual dan muntah. 2. Diare. 3. Alergi gatal-gatal dan bengkak. 4. Gangguan maag. 5. Pusing dan sakit kepala. 6. Panas dingin dan seluruh badan menjadi sakit. 7. Tekanan darah menjadi tinggi atau justru drop. 8. Gula darah drop. 9. Badan lemas keluar keringat dingin. 10. Mengantuk. 11. Sulit tidur.

Meski begitu efek samping yang ditimbulkan oleh herbal biasanya hanya bersifat sementara karena tubuh sedang menyesuaikan diri. Maka dalam mengkonsumsi obat herbal sebaiknya menggunakan dosis secara bertahap. Mulai dari sehari sekali saja dulu, rasakan dan perhatikan apakah tubuh mengalami reaksi tertentu. Kondisi penyesuaian diri perlu dilakukan hingga 3 hari lalu bila tak ada masalah dosis ditingkatkan menjadi dua kali dan tiga kali sehari sesuai anjuran. Maka sebelum memutuskan membeli jamu atau obat tradisional teliti dulu kontra indikasinya atau tanyakan kepada customer service maupun konsultan produknya. Selain karena faktor-faktor luar tersebut di atas, konsumsi herbal atau jamu dapat menimbulkan efek samping yang memang merupakan sifat dari dalam herbal atau jamu itu sendiri. Berikut diberikan ilustrasi efek samping herbal dari Cina yang diambil dari jurnal WJM tahun 1999. Susan (bukan nama sebenarnya), 32 tahun, yang baru melahirkan seorang bayi laki-laki 3 minggu, dilarikan ke instalasi gawat darurat (UGD) sebuah rumah sakit karena mengalami sakit kepala berat, lemas dan muntah-muntah. Tekanan darahnya di UGD mencapai 195/85 mm Hg yang diukur beberapa kali. Catatan medisnya sebelumnya menunjukkan bahwa ia memiliki tekanan darah normal dan juga kadar gula darah normal. Dari pemeriksaan oleh dokter ia mengaku telah mengkonsumsi sup akar dong quai (Angelica sinensis) untuk membantu proses persalinan yang dibuat oleh ibunya. Ia menolak mengkonsumsi herbal lain yang disodorkan oleh ibunya. Sup tersebut telah ia konsumsi sebanyak 2 kali pada hari ia dilarikan ke UGD. Setelah menjalani perawatan intensif, Susan pulih kembali dan tekanan darahnya kembali normal dalam waktu 12 jam.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 43: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

43

Namun keesokan harinya anak Susan dibawa ke dokter anak untuk pemeriksaan kemungkinan hipertensi. Tekanan darah bayi tersebut adalah 115/69 dan 117/63 pada kaki dan lengan kirinya. Bayi tersebut tidak diberi obat anti-hipertensi dan tekanan darahnya kembali normal dalam waktu 48 jam. Selama waktu tersebut pemberian ASI dihentikan sementara. Analisis toksikologi dari sampel dong quai menunjukkan bahwa penyebab hipertensi Susan dan bayinya adalah efek negatif konsumsi dong quai dimana bayinya menerimanya melalui ASI. Dari kasus di atas, terlihat bahwa konsumsi herbal yang tidak tepat bahkan dapat mengakibatkan hipertensi yang merupakan efek samping dari fungsi herbal yang diinginkan. Dalam kasus Susan, ia mengkonsumsi sup dong quai untuk membantu proses persalinannya, namun berefek samping meningkatkan tekanan darahnya. Contoh lain adalah ginseng (Eleutherococcus senticocus) dan akar Hydrastis canadensis yang dalam dosis tinggi dan penggunaan yang lama dapat mengakibatkan hipertensi. Cara paling bijak bila mengkonsumsi jamu atau obat herbal, bila merasakan ada hal yang negatif segera hentikan dulu untuk sementara lalu konsultasikan kepada ahlinya atau yang menjual produknya. Selain itu bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Minum banyak air putih. 2. Minum susu dan tambahkan jahe. 3. Banyak konsumsi jus buah atau jus sayur. 4. Minum air kelapa hijau bila ada. 5. Minum air teh pahit bila diare. 6. Gunakan herbal daun dewa, pegagan dan ashitaba untuk menetralisir efek negatif. 7. Segera minum air gula atau makan permen bila kadar gula darah tiba-tiba drop. Saat ini sudah banyak herbal yang diteliti secara ilmiah, bahkan hingga ke uji klinis sehingga herbal yang telah melalui serangkaian penelitian tersebut sudah sejajar dengan obat konvensional dan dapat diresepkan oleh dokter. Seperti layaknya obat konvensional, selain indikasinya untuk penyakit tertentu, herbal-herbal tersebut sudah diketahui kontra-indikasinya dan efek sampingnya sehingga konsumen mengetahui dengan pasti keuntungan dan kerugiannya dalam mengkonsumsi herbal-herbal tersebut. Berikut daftar 10 herbal yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat berikut indikasi dan efek sampingnya. Sepuluh herbal yang paling sering digunakan di AS.

Herbal Kegunaan Efek Samping dan Interaksi Echinacea angustifolia

Pencegahan dan pengobatan infeksi

Ruam, pruritis, pusing, efek jangka panjang terhadap sistem

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 44: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

44

saluran pernapasan dan demam.

kekebalan.

St. John’s Wort (Hypericum perforatum)

Depresi ringan hingga sedang.

Masalah sistem pencernaan, fotosensitivitas.

Gingko biloba Demensia (menurunnya ingatan)

Distres pencernaan sedang, pusing, dapat mempengaruhi antikoagulan.

Bawang putih (Allium sativum)

Pencegahan dan pengobatan hipertensi, hiperkolesterolemia, atherosklerosis.

Masalah pencernaan, gas, refluks, nausea, reaksi alergi, dapat memiliki efek terhadap antiplatelet.

Serenoa repens Hiperplasia prostat Jarang Ginseng (Panax ginseng)

Peningkatan stamina, aprodisiak, energi, fertilitas, dll.

Dosis tinggi dapat menyebabkan diare, hipertensi, insomnia, nerves, dapat berinteraksi dengan warvarin.

Hydrastis canadensis

Pencegahan dan pengobatan infeksi saluran pernapasan dan demam.

Diare, hipertensi, vasokonstriksi.

Lidah buaya (Aloe vera)

Aplikasi topikal (luar tubuh) untuk dermatitis, herpes, luka, dan psoriasis, aplikasi oral untuk konstipasi.

Dapat menunda penyembuhan luka untuk aplikasi topikal, diare dan hipokalemia untuk penggunaan oral.

Ginseng Siberia (Elentherococcus senticosus)

Peningkatan stamina, aprodisiak, energi, fertilitas, dll.

Dapat merubah kadar digoksin.

Valerian officinalis

Insomnia, ansietas. Kelelahan, gemetar, pusing, insomnia paradoksial, tidak dianjurkan dengan sedatif lain dan hipnotis.

Sumber: Mar & Bent (1999). Selain itu, beberapa herbal telah diteliti secara spesifik untuk satu penyakit tertentu, misalnya untuk kanker, diabetes melitus, rematik, dll. Karena itu, selain khasiatnya beberapa herbal tersebut telah diketahui senyawa aktifnya, efek samping dan kontraindikasinya. Berikut diberikan contoh herbal yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai jenis penyakit rematik yang meliputi indikasi, senyawa aktif, efek samping dan kontraindikasinya. Profil Herbal yang umum digunakan pada pengobatan penyakit rematik. Nama tanaman Indikasi Senyawa Efek Samping* Peringatan/Kontraindi

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 45: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

45

umum aktif kasi** Oenothera biennis

RA, Sindrom Sjorgren

GLA Mencret, konstipasi, kembung, sendawa.

Epilepsi temporal; penggunaan saat kehamilan dan menyusui; penggunaan secara bersamaan anestesi atau fenotiazin

Boragio officinalis

Osteoartritis, sakit punggung bawah, neuralgia, pusing, demam

ALA

Ribes nigrum DGLA Harpagophytum procumbens

Osteoartritis, sakit punggung bawah, neuralgia, pusing, demam.

Hepargo-sida, Harpagida, Harpago-genin

Gangguan gastrointestinal

Radang lambung dan usus duabelas jari, batu kemih, diabetes

Ocimum americanum

Demam, Pusing

Asam linoleat

Penggunaan saat kehamilan dan menyusui

Ocimum basilicum

Ocimum sanctum

Salix alba Sakit punggung bawah, osteoartritis

Asam salisilat, tanin, flavonoid, salicin ester

Penyakit radang peptik, diabetes, kelainan hati dan ginjal, diketahui alergi terhadap aspirin, penggunaan pada anak-anak

Salix fragilis Salix purpurea Salix daphnoides

Tanacetum parthenium

Demam, RA, migren

Partenolida Radang mulut, nausea, muntah, diare, kembung, emmenago-gum, dapat memperpan-jang waktu pendarahan

Penggunaan pada wanita hamil, penggunaan secara bersama dari antikoagulan, alergi ragweed

Triptergium wilfordii

RA, SLE, ankylosing spondylitis, psoriasis, nephropat.

Canin Triptolida

Diare, nausea, muntah akopecia, mulut kering, pusing, gatal-gatal, pigmentasi kulit, agular

Penyakit radang peptik, menopause prematur

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 46: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

46

stomatitis, radang mulut, gastritis, berat badan naik/turun, hipertensi diastolik, vaginal spotting, amnorrhea, osteoporosis

Uncaria tometosa

SLE, sindrom lelah kronis, ostoartritis, busitis

Tripdiolida Nephrotoksik Gangguan ginjal.

Uncaria gulagenensis

Urtica diocia Alopeciea, eksim, gout, urticaria, alergi rhinitis, RA, BPH

Alkaloid, polifenol, asam quinovik glikosida

Urticarial rash, sakit perut

Penggunaan bersama sedatif, obat-obat diabetes dan hipertensi

Zingiber officinale (jahe)

Osteoartritis, antiemetik, motion sickeness, pusing

Gingerols, asam kafeat, curcumin

Dispepsia, nausea

Kemungkinan berefek pada waktu pendarahan

Alpinia officinarum

Sumber: Setty et al. (2005). RA= rhematoid artritis,: GLA= asam gammalinoleat, ALA= Asam alfa-linoleat, DGLA= asam dihomogamalinoleaat; SLE= lupus erthemantosus sistemik; BPH= Benign prostatic hypertrophy. * Ini adalah beberapa efek samping umum, tidak semua efek samping ditunjukkan. **Peringatan direkomendasikan terhadap penggunkan semua herbal ini karena mereka belum dipelajari secara rinci. Dari beberapa organ tubuh penting yang paling sering terkena efek samping dari jamu dan herbal adalah hati. Hal ini bisa dipahami karena organ tersebut yang secara langsung melakukan detoksifikasi bahan-bahan asing termasuk obat, jamu dan herbal. Secara umum organ hati akan terpengaruh bila konsumsi jamu dan herbal overdosis. Namun apa pula kasus-kasus dimana herbal dapat menginduksi kerusakan hati (hepatotoksisitas) seperti yang telah dilaporkan dalam beberapa publikasi ilmiah. Tabel di bawah memberikan contoh kasus-kasus hepatotoksisitas akibat konsumsi herbal. Laporan kasus-kasus hepatotoksisitas yang diiduksi oleh herbal.

Nama Tanaman Jumlah Laporan Kasus

Perkiraan mekanisme kerusakan hati

Dictamnus dasycarpus, 6 Tidak diketahui

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 47: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

47

Rehmannia glutimosa, Paeonia species, Glycyrrhiza species, Laphatherum species Atractlis gummifera 1 Hepatotoksin langsung,

kolestasis, nekrosis hepatosit Larrea tridentata 16 Mekanisme tidak diketahui,

kokestasis , nekrosis hepatosit Teucrium chamaedrys 10 Tidak diketahui, mungkin

dimediasi oleh imunitas Chelidonium majus 10 Tidak diketahui, mungkin

idiosinkratik Lcopodium serratum, Stephania species, Corydalis species

7 Tidak diketahui

Ephedra species 1 Tidak diketahui Viscum album 1 Tidak diketahui Mentha puleguim, Hedeoma pulegoides

5 Metabolit reaktif oksidatif menyebabkan nekrosis hepatosit

Tussilago farfara 1 Hepatoksin langsung, penyakit veno-occlusive, hipertensi portal, nekrosis centrilobular, dan karsinoma hepatoselular

Symphtum officinale, Symphytum asperum atau Syymphytum uplandicum

5 Hepatoksin langsung, penyakit veno-occlusive, hipertensi portal, nekrosis centrilobular, dan karsinoma hepatoselular

Crotalaria + Hepatoksin langsung, penyakit veno-occlusive, hipertensi portal, nekrosis centrilobular, dan karsinoma hepatoselular

Senecio longilobus 2 Hepatoksin langsung, penyakit veno-occlusive, hipertensi portal, nekrosis centrilobular, dan karsinoma hepatoselular

Cassia angustifolia 1 Mungkin hepatotoksin langsung, nekrosis centrilobular adalah pola kerusakan yang perdominan

Scutlleria lateriflora dan Valeriana officinalis

6 Mungkin reaksi hipersensitivitas

Sumber: haller et al. (2002). Dari pengalaman saya mengelola Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto, saya telah mencatat efek-efek samping dari herbal dan ramuan herbal yang saya gunakan dan dari pengalaman itu akhirnya saya telah menemukan cara untuk

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 48: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

48

mengatasinya atau meminimumkan efeknya (menetralisir). Berikut diberikan daftar efek samping dari herbal dan jamu yang sering digunakan di Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto beserta cara mengatasinya. Herbal dan jamu yang sering digunakan di Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto

No Nama Herbal/

Paket Efek Samping Cara Penanggulangan 1 Akar alang -

alang - -

2 Daun alpukat *Menurunkan tekanan darah *mengganggu maag

* Harus diimbangi dengan herbal yang fungsinya menaikkan tekanan darah dan mengobati maag (tapak liman dan temu lawak)

3 Daun mengkudu - - 4 Daun salam * Perut kembung dan

pusing * Dikombinasikan dengan temu lawak

5 Hendelem * Perut mulas dan diare serta mengganggu BAB bila overdosis

* Dosis minum tidak boleh lebih dari 2 kapsul sekali minum.

6 Mengkudu * Perut nyeri (asam lambung naik) * Kembung dan mual

* Disarankan konsumsi Instan Temulawak 15 menit sebelum minum herbal yang lain.

7 Pegagan * Pusing karena tekanan darah turun * Lemas

* Perlu ditambahkan Teh Wedang-weding untuk mengurangi pusing * Tapak liman dan temu lawak untuk nyeri lambung

8 Sambiloto * Gangguan pencernaan (perih, mules) * Menurunkan tekanan darah * Berefek aborttifasien

* Disarankan konsumsi Instan Temulawak 15 menit sebelum minum herbal yang lain. * Diberikan tapak liman * Jangan diberikan pada wanita hamil

9 Sambung Nyawa

* Agak pusing * Menurunkan tekanan darah

* Ditambahkan dengan tapak liman atau Teh Wedang-Weding, atau dengan Instan Made II bila tidak ada keluhan maag.

10 Sidaguri - - 11 Tapak liman * Tekanan darah bisa

naik * Diberikan temu putih/ Sambung

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 49: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

49

Nyawa/Sambiloto/Daun Salam

12 Tempuyung * Pusing * Lemas

* Ditambahkan dengan Tapak Liman atau Teh Wedang-Weding, atau dengan Instan Made II bila tidak ada keluhan maag.

13 Temu Lawak * Apabila menggunakan racikan Temulawak terasa mual karena rasa langu

* Menggunakan produk dari kapsul.

14 Temu Mangga - - 15 Temu Putih * Haid menjadi lebih

banyak * Pusing * Menurunkan tekanan darah

* Tidak dikonsumsi saat menstruasi * Ditambahkan dengan Tapak Liman atau Teh Wedang-Weding, atau dengan Instan Made II bila tidak ada keluhan maag.

16 Mahkotadewa * Mual * Nyeri lambung * Pusing * Sering BAK * Ngantuk * Gatal-gatal * Sariawan

* Minum susu dan gula jawa untuk mual dan pusing * Konsumsi bengkoang tiap hari untuk sariawan * Konsumsi temulawak untuk nyeri lambung * Menggunakan minyak made untuk gatal-gatal

17 Angelica * Pada kasus tertentu menyebabkan gatal-gatal dan kulit merah

-

18 Cangkang Mahkotadewa

* Pusing * Menurunkan tekanan darah * Merangsang asam lambung * BAB agak keras

* Ditambahkan dengan Temulawak dan Tapak Liman *minum susu hangat * minum banyak air putih

19 Paket Kanker : ((Mahkotadewa, Umbi Daun Dewa,Sambiloto,Temu Putih, Temu Mangga)

* Susah BAB * Pusing * Mual * Gatal * Sariawan * Nyeri lambung * Ngantuk

* Bagi yang susah BAB, disarankan untuk mengkonsumsi Kp. Hendelem atau Temulawak * Untuk pusing,mual,gatal (minum susu) * Sariawan : konsumsmi bengkoang * Untuk nyeri lambung

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 50: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

50

minum instan temulawak atau kapsul temulawak

20 Paket Liver: (Mahkota dewa, umbi daun dewa, temulawak, pegagan/sambiloto, temu putih, akar alang-alang).

* Pusing * Tekanan darah turun

* Ditambahkan dengan Tapak Liman atau Teh Wedang-Weding

21 Paket Stroke: (Mahkota dewa, umbi daun dewa, sambiloto, daun salam, daun pegagan, anjelica/sambung nyawa)

* Pusing * Nyeri lambung mual

* Konsumsi susu dan gula jawa * Ditambahkan temulawak untuk nyeri lambung

22 Paket Diabetes : Ekstrak Made, Kapsul Umbi Daun Dewa,Daun Salam, Sambiloto,Mengkudu)

* Badan lemas * Diberikan Tapak Liman atau Wedang Weding *dosis pemakaian diminum secara bertahap mis. Sehari sekali lalu tigahari kemudian dua kali dan tiga kali

23 MadeCa (Mahkota dewa, temu mangga, temu lawak, temu putih, pegagan, daun dewa).

* Mual * Lemas * Pusing * Tekanan darah turun

* Ditambahkan Tapak Liman untuk menstabilkan tekanan darah * Temulawak untuk nyeri lambung

24 Batu Ginjal : Kapsul Made, Tempuyung, Daun alpukat)

* Tekanan darah turun * BAK sakit dan susah

* Ditambahkan dengan Tapak Liman dan Akar alng-alang

Catatan: Teh Wedang Weding terdiri dari the hijau, daun sidaguri, daun mahkota dewa, daun tapak liman dan adas. (-) = belum ditemukan adanya efek samping.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 51: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

51

Catatan: Foto Teh Wedang-Wedding, Instant Temu lawak, segelas susu serta kapsul tapak liman, handelem untuk mengatasi efek samping obat tradisional. 8. HERBAL YANG TOKSIK ATAU BERACUN Sebenarnya tumbuhan beracun itu banyak, namun uniknya justru yg beracun bila tahu penggunaannya malah berkhasiat obat cukup manjur dan sebagian bisa bermanfaat untuk anestesi atau obat bius. Misalnya saja biji Mahkotadewa dan bunga kecubung. Biasanya tidak seluruh bagian tanaman mengandung racun. Mungkin saja hanya buahnya, bijinya atau akarnya saja. Hanya saja perlu diperhatikan untuk tanaman yang mengandung racun tidak boleh atau harus hati-hati bila digunakan untuk ibu hamil, menyusui dan anak-anak. Jangan gunakan herbal yang beracun secara tunggal tanpa mencampurnya dengan bahan lain. Gunakan herbal pendampingnya yg bersifat diuretik. Berikut ini beberapa tanaman yang dikenal memiliki kandungan racun dari bagian pohonnya, khasiat dan penjelasan racunnya, dilarang untuk dikonsumsi wanita hamil. 1. Apel, bijinya mengandung racun. Meski daging buah apel tidak diragukan

kandungan vitamin dan gizinya ternyata bijinya beracun. Daging buah Apel juga bermanfaat untuk mencegah kanker.

2. Mahkotadewa (Phaleria macrocarpa, (Scheff) Boerl), bijinya beracun. Bisa membuat mabuk dan tertidur lemas. Maka pengirisan dan pengolahannya jangan menggunakan bijinya. Daging buah dan daunnya aman dikonsumsi dan sangat berkhasiat utk pengobatan kanker, diabetes, asam urat dan penyakit kronis lainnya. Kandungan kimia: Daun dan buah Mahkotadewa mengandung saponin, flavonoida, polifenol, dan alkaloid.

3. Ceremai (Phyllanthus acidus), akarnya beracun namun daun dan buahnya berkhasiat obat utk membuang lemak dan melangsingkan badan.

Sifat dan Khasiat : Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa, dan berkhasiat sebagai

peluruh dahak dan pencahar (purgatif). Kulit dan akar buah bersifat sebagai pencahar.

Kandungan kimia : Daun, kulit batang dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoid,

tanin dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C.

4. Daun encok (Plumbago zeylanica) beracun, hanya boleh digunakan untuk obat luar dengan cara dihaluskan dan ditempelkan di bagian yang sakit selama 15 hingga 30 menit saja. Bila terlalu lama ditempelkan bisa menyebabkan kulit melepuh dan gosong seperti terbakar.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 52: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

52

Sifat dan Khasiat : Daun encok bersifat pahit, tonik dan beracun. Berkhasiat menghilangkan

bengkak dan nyeri (analgesik) Kandungan Kimia : Daun mengandung plimbagin, 3-3’-biplumbagin, 3-chloroplumbagin,

chitranone, dan Droserone. Zat berkhasiatnya yang bernama plimbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat menyebabkan kerusakan kulit berupa lepuh seperti luka bakar.

5. Daun kompri (Symphytum officinalle L) , bisa merusak hati dan penyebab kanker. Sementara ini masih ada pro dan kontra tentang khasiatnya untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti radang, payudara bengkak, batuk dll.

Sifat dan Khasiat : Daun kompri berkhasiat sebagai antiradang dan antirematik, sedangkan

akarnya berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis). Kandungan kimia :

Daun kompri mengandung symphatyne, echimidine, anadoline, alkaloid pyrrolizine (Pas), tanin, minyak atsiri, allantoin, dan vitamin (B1,B2, C, dan E). Alkaloid pyrrolizine diketahui merupakan penyebab kerusakan hati yang dinamakan hepatic veno-occlisive disease (HVOD). Sedangkan akarnya mengandung alkaloid pyrrolizine dengan jumlah yang lebih besar dari daun.

6. Pule pandak (Rauvolfia serpentina (L) Bentham ex. Kurz.) berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi, bersifat menenangkan/sedatif, mudah tidur/hipnotik, menghilangkan nyeri dll. Mempunyai sifat pahit, dingin dan sedikit beracun.

Sifat dan Khasiat : Akar bersifat pahit, dingin, dan sedikit beracun. Berkhasiat sebagai

penenang (sedatif), dan menyebabkan tidur (hipnotik), penurun tekanan darah tinggi (hipotensif), melancarkan aliran darah, penghilang nyeri (analgesik), pereda deman (antipiretik), pereda panas dalam, dan panas liver, dan antiradang.

Batang dan daun bersifat pahit, manis dan sejuk yang berkhasiat menolak angin, hipotensif dan menghilangkan darah beku.

Kandungan Kimia : Akar mengandung 3 kelompok alkaloid yang jenis dan jumlahnya

tergantung dari daerah asal tumbuhnya. Kelompok I termasuk alkaline kuat (quarterarry ammonium compound):

serpentine, serpentinine, sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek jika digunakan secara peroral (diminum).

Kelompok II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan tetraphyllicine.

Kelompok III termasuk alkaline lemah (secondary amines) : reserpines, rescinnamine, deserpidine, raunesine, dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif. Ajmaline, serpentine dan rescinnamine berkhasiat sedatif, yohimbine merangsang pembentukan testoteron yang dapat

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 53: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

53

membangkitkan gairah seks. 7. Tapak dara (Catharanthus roseus (L) G. Don). Bagian tanaman yang

digunakan mulai dari bunga, daun, batang dan akarnya. Warna bunganya putih dan merah jambu. Uniknya tanaman ini meski beracun namun punya khasiat menghilangkan racun. Racun melawan racun.

Sifat dan Khasiat: Herba sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik), masuk meridian hati. Berkhasiat sebagai anti kanker (antineoplastik), menenangkan hati, peluruh kencing (diuretik), menurunkan tekanaan darah, penghenti perdarahan (hemostatis), serta menghilangkan panas dan racun. Sedangkan akar tapak dara berkhasiat sebagai peluruh haid. Kandungan Kimia : Herba mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen antikanker, yaitu alkaloid seperti vincaleukoblastine (Vinblastine =VBL), leurocristine (vinkristin = VCR), leurosin (VLR), vinkadiolin, leurosidin, dan katarantin. Alkaloid yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) antara lain leurosine, katarantin, lochnerin, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin. Sedangkan akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin.

8. Daun dewa (Gynura procumbens Lour. Merr var. macrophylla) atau Gynura pseudo-china DC. Bagian tanaman yang digunakan daun dan umbinya, bisa digunakan untuk obat luar dan bisa dikonsumsi untuk diminum.

Sifat dan Khasiat : Daun Dewa bersifat manis, tawar, dingin dan sedikit toksik. Berkhasiat sebagai antiradang, pereda demam (antipiretik), penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, dan membuyarkan bekuan darah. Kandungan Kimia : Daun dewa mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, minyak atsiri, dan tanin.

9. Jambu mede (Anacardium accidentale L.), bagian tanaman yang sering dimanfaatkan adalah daging buahnya dan biji jambu mede yang letaknya menggantung di bagian luar buah.

Sifat dan Khasiat : Kulit kayu berbau lemah, rasanya kelat, dan lama kelamaan menimbulkann rasa tebal di lidah. Khasiatnya sebagai pencahar, astrigen, dan memacu aktivitas enzim pencernaan (alteratif). Daun berbau aromatik, rasanya kelat, berkhasiat antiradang dan penurun kadar glukosa darah (hipoglikemik). Biji berkhasiat sebagai pelembut kulit dan penghilang nyeri (analgesik). Tangkai daun berfungsi sebagai pengelat dan akar berkhasiat sebagi laksatif. Kandungan Kimia : Kulit kayu mengandung tanin yang cukup banyak, zat samak, asam galat dan gingkol katekin. Daun mengandung tanin-galat, flavonol, asam akardiol, asam elagat, senyawa fenol, kardol dan metil kardol. Buah mengandung protein, lemak, vitamin (A, B, dan C), kalsium, fosfor, besi dan belerang. Pericarp mengandung zat samak, asam anakardat, dan

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 54: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

54

asam elegat. Biji mengandung 40-45 % minyak dan 21 % protein. Minyaknya mengandung asam oleat, asam linoleat, dan vitamin E. Getahnya mengandung furfural. Asam anakardat berkhasiat bakterisidal, fungisidal, mematikan cacing dan protozoa.

10. Kecubung (Datura metel L). Bagian tanaman yang digunakan adalah bunga yang mekar ke atas, biji dan daunnya. Dilarang diberikan pada kondisi badan yang lemah, hipertensi, anak-anak dan ibu hamil serta menyusui. Daun dan biji digunakan untuk anestesi lokal.

Sifat dan Khasiat : Rasanya pahit, pedas, sifatnya hangat, beracun (toksik), masuk meridian jantung, paru dan limpa. Kecubung berkhasiat antiasmatik, anti batuk (antitusif), antirematik, penghilang nyeri (analgesik), afrodisiak dan pemati rasa (anestetik). Kandungan Kimia : Kecubung mengandung 0,3-0,43 % alkaloid (sekitar 85% skopolamin dan 15% hyoscyamine), hyoscine, dan atropin. Zat aktifnya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya. Jika alkaloid kecubung diisolasi maka terdeteksi adanya senyawa methyl crystalline yang mempunyai efek relaksasi pada otot gerak.

11. Kecubung gunung (Brugmansia suaveolens (H. Et B.) B. Et P.). Bagian tanaman yang digunakan adalah bunganya yang merunduk ke bawah. Rasanya pahit dan pedas. Sifat dan Khasiat : Bunga kecubung gunung beracun, berkhasiat antispasmatik, dan penghilang nyeri. Kandungan Kimia : Alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoid, dan polifenol. Zat aktif ini bisa menyebabkan halusinasi.

Herbal Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Wanita Hamil

Bila wanita hamil yang sedang sakit tidak boleh sembarangan minum obat karena bisa mempengaruhi janin di dalam kandungannya. Bisa menyebabkan janin cacat atau mengalami keguguran. Beberapa herbal yang dilarang untuk wanita hamil antara lain: 1. Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl). Bagian tanaman yang digunakan

adalah buah yang sudah tua, daun dan akarnya. Rasanya pedas dan panas. Sifat dan Khasiat : Buah cabe jawa masuk meridian limpa dan lambung. Cabe jawa berkhasiat untuk mengusir dingin, menghilangkan nyeri (analagesik), peluruh keringat (doaforetik), peluruh kentut (karminatif), stimulan dan afrodisiak. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya, berkhasiat sebagai tonik, diuretik, stomakik, dan peluruh haid (emenagog).

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 55: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

55

Kandungan Kimia : Bauh cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, piperidin, minyak atsiri, dan sesamine. Piperin memiliki daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, san menekan susunan syaraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlongiminine.

2. Daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.). Bagian tanaman yang

digunakan adalah daun dan akar. Rasanya pedas dan sedikit asam. Sifat dan Khasiat : Berkhasiat melancarkan peredaran darah, membuyarkan sumbatan, anti rematik, peluruh keringan (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), dan pencahar. Sedangkan kulit kayunya bersifat sebagi perangsang muntah. Kandungan Kimia : Justisin, minyak atsiri, kalium, kalsium oksalat, tanin, dan alkaloid yang agak beracun.

3. Inggu ( Ruta angustifolia (L.) Pers.). Bagian tanaman yang digunakan

adalah seluruhnya. Rasanya pedas, agak pahit dan dingin. Sifat dan Khasiat : Inggu berkhasiat sebagai pereda deman (antipiretik), penghilang nyeri (analgesik), anti radang, penawar racun (antitoksin), peluruh kentut (karminatif), membuyarkan bekuan darah, pereda kejang (antikonvulsan), peluruh haid (emenagog). Aborvitum, pembersih darah, stimulan pada sistem saraf dan kandungan (uterus), antelmintik. Minyak atsirinya mengandung oleum rutae, rasanya pahit, pedas dan memualkan, larut dalam air, tetapi tidak larut dalam alkohol dan eter. Berkhasiat sebagai aborvitum dan rubifasien. Kandungan Kimia : Minyak atsiri mengandung metil-nonilketon sampai 90%, ketone, pinena, l-limonena, cineol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine, skimmianine, bergapten, graveoline, quarsetin flavenol, graveolinin, asam modic, rutin, sedikit tanin. Minyak atsiri juga digunakan pada industri kosmetika, seperti pembuatan sabun, krim dan wangi-wangian.

4. Landep (Barleria prionitis L.). Bagian tanaman yang digunakan adalah

daunnya. Sifat dan Khasiat : Daun memiliki bau yang lemah, rasa agak kelat. Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), tonik, pereda demam (antipiretik) dan peluruh dahak. Akar berkhasiat sebagi pereda demam (antipiretik), kulit kayunya berkhasiat sebagai peluruh dahak dan peluruh kerngat (diaforetik). Kandungan Kimia : Daun landep mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.

5. Pacar cina (Aglaia odorata Lour )

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 56: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

56

Sifat dan Khasiat : Pacar cina bersifat pedas, manis, netral, masuk meridian paru, lambung dan hati. Berkhasiat mengurangi darah haid. Kandungan Kimia : Daun pacar cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, damar, garam mineral dan tanin.

6. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)Nees)

Sifat dan Khasiat : Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan dan usus kecil. Antibakteri, antiradang, menghambat reaksi imunitas (imunosupresi), penghilang nyeri (analagesik), pereda demam (antipiretik), menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembab, penawar racun (detoksifikasi), dandetumescent. Kandungan Kimia : Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neosndrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkene, keton, aldehid, mireral (kalsium, kalium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (pelindung sel hati)

7. Srigading (Nyctanthes arbor-tritis L.)

Sifat dan Khasiat : Bunga berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik) dan peluruh haid (emenagog). Daunnya yang pahit berkhasiat sebagai diuretik, emenagog, peluruh dahak (ekspektoran), peluruh keringat (diaforetik), antelmintik, kolagoga, dan laksatif. Kulit kayu berkhasiat sebagai ekspektoran, kolagoga dan laksatif. Kandungan Kimia : Daun mengandung tanin, metil salisilat, resin, niktantin, dan gula. Bagian bunga mengadung minyak atsiri dan zat warna merah yang disebut niktantin.

8. Tembelekan (Lantana camara)

Sifat dan Khasiat : Akar bersifat tawar dan sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demem (antipiretik), penawar racun (antitoksin), penghilang nyeri (analgesik), dan penghenti pendarahan (hemostatis). Daun bersifat pahit, sejuk, berbau, dan sedikit beracun (toksik), yang berkhasiat menghilangkan gatal (anti pruritus), anti toksik, menghilangkan bengkak, dan perangsang muntah. Sedangkan bunga tembelekan manis rasanya dan sejuk, berkhasiat sebagai penghenti pendarahan. Kandungan Kimia : Daun mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak atsiri), Beta-caryophyllene, alpha-pinene,

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 57: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

57

p-cymene. 9. Biduri (Caloptropis gigantea)

Sifat dan Khasiat : Kulit dan akar biduri berkhasiat kolagoga, peluruh keringat (diaforetik), perangsang muntah (emetik), pemacu kerja enzim pencernaan (alteratif), peluruh kencing (diuretik). Kulit kayu biduri berkhasiat emetik, bunga berkhasiat tonik, dan menambah nafsu makan (somatik). Daun berkhasiat rubifasie, dan menghilangkan gatal. Getahnya beracun dan dapat menyebabkan muntah, namun berkhasiat obat pencahar. Kandungan Kimia : Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin, dan harsa. Daun mengandung flavonoid, polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.

10. Buah makasar (Brucea javanica)

Sifat dan Khasiat : Rasanya pahit, sifatnya dingin dan beracun (toksik), masuk merisian usus besar. Khasiat buah makasar dapat membersihkan panas dan racun, menghentikan pendarahan (hemostatis), membunuh parasit (parasitoid), antidisentri, dan antimalaria. Khasiat daun makasar dapat membersihkan panas dan racun. Kandungan Kimia : Buah makasar mengandung alkaloid (brucamarine, yatanine), glikosida (bruceolic acid). Bijinya mengandung busatol dan bruceine A,B,C,E,F,G,H. Daging buahnya mengandung minyak lemak, asam moleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam palmitoleat. Buah dan daunnya mengandung tanin.

11. Bungur kecil (Lagerstroemia indica L)

Sifat dan Khasiat : Akar rasanya agak pahit, sifatnya netral, astrigen. Khasiat akar bungur adalah merangsang proses sirkulasi, menghentikan pendarahan (hemostatis), antiradang, peluruh kencing (diuretik), dan menetralisir racun (detoksikan). Bunga, daun, dan kulit kayu berkhasiat pencahar (laksatif). Kandungan Kimia : Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine. Akarnya mengandung sitosterol, 3,3’, 4-tri-o-methylellagic acid.

12. Iler (Coleus scutellarioides)

Sifat dan Khasiat : Iler baunya harum, rasanya agak pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai sebagai peluruh haid (emenagog), perangsang nafsu makan,

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 58: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

58

penetralisir racun (detoksikan), penghambat pertumbuhan bakteri (antiseptik), membuyarkan gumpalan darah, mempercepat pematangan bisul dan pembunuh cacing (vermisida). Kandungan Kimia : Batang dan daun mengandung minyak atsiri, fenol, tanin, lemak, phytosterol, kalsium oksalat, dan peptic substances.

13. Nanas (Ananas comosus)

Sifat dan Khasiat : Buah masak sifatnya dingin. Berkhasiat mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan, membantu mencerna makanan di lambung, antiradang, peluruh kencing (diuretik), membersihkan jaringan kulit yang mati (skin debridement), mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat penggumapalan trombosit (agregasi platelet), dan mempunyai aktifitas fibrinolitik. Buah nanas rasanya asam, berkhasiat memacu enzim pencernaan, antelmintik, diuretik, peluruh haid (emenagog), aborvitum, peluruh dahak (mukolitik) dan pencahar. Daun berkhasiat antipiretik, antelmintik, pencahar, antiradang, dan menormalkan siklus haid. Kandungan Kimia : Buah mengandung viatmin A dan C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, klaium, dekstrosa, sukrosa dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinolitik. Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit (konstipasi). Daun mengandung kalsium oksalat dan peptic substances.

14. Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis)

Sifat dan Khasiat: Rasa pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai pembersih darah, antiradang, dan peluruh kencing (diuretik). Kandungan Kimia : Pecut kuda mengandung glikosida flavonoid, dan alkaloid.

15. Putri malu (Mimosa pudica L.)

Sifat dan Khasiat: Rasanya manis, sifatnya agak dingin, astrigen. Herba putri malu berkhasiat penenang (transquillizer), peluruh dahak (ekspektoran), peluruh kencing (diuretik), obat batuk (antitusif), pereda demam (antipiretik), dan antiradang. Akar dan biji putri malu berkhasiat sebagai perangsang muntah. Kandungan Kimia : Herba putri malu mengandung tanin, mimosin dan asam pipekolinat.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 59: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

59

16. Sangitan (Sambucus javanica Reinw) Sifat dan Khasiat : Rasanya manis sedikit pahit, sifatnya hangat. Herba ini masuk meridian hati (liver) dan berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan nyeri (analgesik), dan melancarkan sirkulasi darah. Akarnya berkhasiat meredakan kolik (antispasmodik) dan menghilangkan pembengkakan. Buah berkhasiat peluruh kencing, pembersih darah, pencahar dan perangsang muntah. Kandungan Kimia : Tumbuhan ini mengandung minyak atsiri, cyanogenic glucoside, ursolic acid, Beta sitosterol, alpha-amyrin palmitate, KNO3, dan tanin. Buah mengandung saponin dan flavonoid.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 60: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

60

9. JAMU YANG BEREFEK SAMPING

Sesungguhnya jamu milik Indonesia mempunyai potensi luar biasa untuk bisa dikembangkan. Minum jamu terus menerus setiap hari tidak akan mempengaruhi kesehatan ginjal atau lever bila pengolahan jamunya benar dan bermutu serta dosisnya benar. Mengkonsumsi jamu sama halnya minum dan makan sayur karena bahan bakunya daun-daunan dan rimpang alami yang sifatnya konstruktif dan membangun. Maka sesungguhnya relatif lebih aman bila dibandingkan obat medis konvensional atau bahan kimia yang sifatnya destruktif. Seperti halnya obat konvensional dan herbal, jamu tetap memiliki efek samping walaupun relatif lebih ringan dibandingkan obat konvensional. Karena itu minum jamu tetap ada dosis dan waktu yang tepat. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh produsennya atau kalau membuat ramuan sendiri, baca buku-buku atau publikasi lainnya mengenai komponen dari jamu tersebut untuk mengetahui indikasi, kontra indikasi, dosis, waktu konsumsi dan efek sampingnya. Efek samping jamu yang lebih besar justru biasanya datang dari faktor ekstrinsik (luar), misalnya karena pengolahannya tidak benar, salah jenis tanaman yang digunakan, terkontaminasi bahan berbahaya seperti pestisida dan logam berat, promosi yang menyesatkan (misalnya klaim yang terlalu bombastis), sudah kadaluarsa, dan yang paling parah adalah pemalsuan. Sayang memang selalu saja ada produsen jamu yang tidak memikirkan efek negatif atau efek samping dari pengguna dan konsumen, dengan mencampurkan bahan kimia ke dalam jamu atau obat herbal. Sebagai contoh, keterangan dari beberapa sumber menyebutkan bahwa saat ini banyak pembuat jamu gendong yang malas meramu sendiri jamunya. Sebagai jalan pintas mereka menyeduh saja serbuk dalam sachet yang banyak dijual di pasaran oleh produsen besar, lalu mengemasnya dalam botol-botol untuk dijajakan sebagai jamu gendong. Hal yang lebih parah lagi adalah untuk membuat khasiatnya terasa cespleng dan seketika (instan), mereka kadangkala menambahkan obat-obat kimia, misalnya parasetamol untuk penurun panas. Selain melanggar aturan dan membahayakan konsumen, hal ini tentu saja membuat pamor jamu gendong yang luhur semakin turun.

Beberapa kali Badan POM terpaksa melarang beredarnya beberapa jamu yang meski punya nomor registrasi namun setelah diteliti ternyata mengandung bahan kimia yang berbahaya dan berdampak rusaknya beberapa organ tubuh penting seperti ginjal dan hati. Inilah sebabnya mengapa banyak kalangan medis yang melarang pasiennya minum jamu. Untuk itu konsumen hendaknya memanfaatkan jamu dan herbal yang benar-benar bisa dipercaya. Beberapa produk jamu dan obat herbal meski mempunyai nomor registrasi dari Badan POM ternyata belum menjadi

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 61: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

61

jaminan produknya aman dan benar mengolahnya. Meski dijual di apotik tetap harus diwaspadai keasliannya. Produsen yang bertanggung jawab akan mencantumkan alamat dan layanan konsultasi atau customer service. Kini beberapa dokter atau kalangan medis sudah banyak yang bersedia memberi pelayanan di klinik-klinik herbal yang terpercaya. Pencampuran jamu dengan bahan kimia obat sudah sering terjadi dan dilakukan berulang-ulang walaupun BPOM telah melakukan tindakan tegas dengan menarik produk-produk tersebut dari pasaran dan memusnahkannya. Kasus terbaru terjadi pada Desember 2006 dimana sebanyak 93 produk ditarik dari peredaran. Jamu-jamu yang ditarik dari peredaran tersebut oleh Badan POM justru merupakan jamu-jamu yang laris di pasaran karena efeknya cespleng dalam mengobati berbagai penyakit seperti pegal linu, rematik, sesak napas, masuk angin dan pelangsing. Bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan meliputi metampiron, fenilbutason, antalgin, deksametason, allopurinol, CTM, sildenafil sitrat, sibutramin hidroksida, furosemid, kofein, teofilin dan parasetamol. Produsennya sebagian besar adalah produsen industri kecil lokal, namun ada beberapa yang diproduksi di luar negeri, misalnya Cina. Obat-obat yang mengandung bahan-bahan kimia tersebut memiliki efek samping berbahaya bila digunakan tanpa pengawasan dokter, yaitu: - Metampiron dapat menyebabkan gangguan saluran cerna seperti mual,

pendarahan lambung, rasa terbakar serta gangguan sistem saraf seperti tinitus (telinga berdenging) dan neuropati, gangguan darah, pembentukan sel darah dihambat (anemia aplastik), agranulositosis, gangguan ginjal, syok, kematian dan lain-lain.

- Fenilbutason dapat menyebabkan mual, muntah, ruam kulit, retensi cairan dan elektrolit (edema), pendarahan lambung, nyeri lambung, dengan pendarahan atau perforasi, reaksi hipersensitivitas, hepatitis, nefritis, gagal ginjal, leukopenia, anemia aplastik, agranulositosis dan lain-lain.

- Deksametason dapat menyebabkan moon face, retensi cairan dan elektrolit, hiperglikemia, glaukoma (tekanan dalam bola mata meningkat), gangguan pertumbuhan, osteoporosis, daya tahan terhadap infeksi menurun, miopati (kelemahan otot), lambung, gangguan hormon dan lain-lain.

- Allupurinol dapat menyebabkan ruam kulit, trombositopenia, agranulositosis, dan anemia aplastik pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

- CTM dapat menyebabkan mengantuk, sukar menelan, gangguan saluran cerna, pusing, lelah tinitus (telinga berdenging), diplopia (penglihatan ganda), stimulasi susunan saraf pusat terutama pada anak berupa euforia, gelisah, sukar tidur, tremor, kejang.

- Sildenafil Sitrat dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dispepsia, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, rinitis (radang hidung), infark miokard, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung cepat) dan kematian.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 62: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

62

- Sibutramin Hidroklorida dapat meningkatkan tekanan darah (hipertensi), denyut jantung serta sulit tidur. Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif, aritmia atau stroke.

- Parasetamol dalam penggunaan yang lama dapat menyebabkan gangguan kerusakan hati.

Oleh karena efek samping-efek samping yang sangat berbahaya tersebut, maka konsumen diharapkan dapat memilih produk jamu yang baik. Berikut ini diberikan beberapa tips dalam memilih dan mengkonsumsi jamu secara benar.

- Bila Anda sudah memutuskan akan menggunakan jamu untuk meraih kesembuahan, sebaiknya Anda sudah mengetahui jenis penyakit Anda secara jelas dan pasti. Konsultasi ke dokter atau tenaga medis lain untuk mengetahui penyakit Anda merupakan langkah yang bijaksana. Jangan mencoba untuk mendiagnosa sendiri dengan mengacu pada gejala-gejala yang Anda rasakan yang masih bersifat umum. Seringkali untuk memastikan jenis penyakit tertentu diperlukan pemeriksaan laboratorium (tes darah, X-ray dll.).

- Pilih produk yang jelas produsennya (misalnya di kemasan ada nama produsen, alamat, no. Tinpun untuk layanan konsumen).

- Pilih produk yang telah memiliki ijin edar dari Badan POM (ada nomor registrasi POM TR ............). Dalam kasus pemalsuan jamu yang terbongkar oleh BPOM tercatat ada produsennya yang mencantumkan nomor registrasi fiktif. Kalau Anda ragu terhadap no. Registrasi yang tercantum dalam kemasan suatu produk, Anda bisa mengklarifikasinya ke BPOM.

- Salah satu ciri produk jamu yang baik adalah mengikuti aturan BPOM dalam mencantumkan klaim penyakit yang dapat disembuhkan, yaitu hanya boleh satu klaim dan diawali dengan kata-kata: ”Secara tradisional digunakan..........”. Sebagai contoh: ” Secara tradisional digunakan pada penderita kanker”.

- Hati-hati dalam membeli produk dengan ijin P-IRT (Penyuluhan Industri Rumah Tangga) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten. Produk jamu seharusnya terdaftar di BPOM dengan ciri no. Registrasi POM TR (no. Reg.). Ijin P-IRT dari Depkes umumnya diberikan untuk produk makanan dan minuman, bukan jamu. Hanya ada satu perkecualian produk yaitu Virgin Coconut Oil (VCO). Dalam kenyataannya di pasaran seringkali kita temukan produk-produk jamu dengan ijin P-IRT. Memang ada silang pendapat tentang ijin P-IRT ini. Beberapa Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten memberikan ijin untuk produk-produk jamu dengan alasan jamu juga dikonsumsi seperti makanan, jadi masih termasuk dalam ruang lingkup pemberian ijin P-IRT. Bila akhirnya Anda memutuskan juga untuk membeli jamu dengan ijin P-IRT karena ada alasan tertentu (misalnya

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 63: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

63

produk dengan ijin BPOM tidak ada), maka perhatikan hal-hal lain yang di bahas di atas.

- Bila penyakit Anda sudah sembuh, hentikan pemakaian jamu tersebut atau kurangi dosisnya untuk menjaga supaya penyakit Anda tidak kambuh.

- Jangan menjadikan harga sebagai pertimbangan utama dalam memilih produk jamu. Gunakan pertimbangan masalah keamanan dan khasiat sebagai pertimbangan utama.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 64: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

64

10. DOSIS DAN WAKTU PEMAKAIAN

Berulangkali terjadi kisah sedih yang memprihatinkan dialami masyarakat umum akibat kesalahan minum obat karena dosis pemakaian tidak sesuai dengan yang dianjurkan. Pernah satu kali ada yang memberi informasi bahwa saudaranya tidak bisa bangun dari tidur selama 3 hari karena overdosis minum rebusan buah Mahkotadewa 1 kg dipotong-potong lalu direbus menjadi satu panci dan diminum seperti minum air putih hingga satu liter. Untungnya pasien menjadi segar bugar, penyakit diabetesnya hilang setelah tak berdaya selama tiga hari. Kadang kala masyarakat terlalu bernafsu untuk segera sembuh dari gangguan penyakit lalu minum obat dan ramuan sepuluh kali lipat dari dosis anjuran. Mengkonsumsi obat medis modern, jamu, herbal maupun memanfaatkan pengetahuan tradisional hendaknya tetap mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Dosis dan frekuensi pemakaian, termasuk seberapa banyak dan berapa

kali harus diminum dalam sehari. 2. Waktu mengkonsumsi sesudah atau sebelum makan. 3. Pertimbangkan kondisi kesehatan secara menyeluruh, termasuk tekanan

darah dan gangguan pencernaan seperti maag. 4. Kebersihan, mutu dan kualitas produksi. 5. Perhatikan pula tanggal kedaluarsa produk. 6. Jangan mengkonsusmsi obat medis, jamu dan herbal serta therapi

tradisional yang lain pada waktu, hari dan jam yang sama. 7. Beri jarak waktu satu hingga dua jam untuk menggabungkan therapi obat

modern dan tradisional. Ada kalanya obat modern dan herbal memiliki interaksi negatif, sehingga bila ingin mengkombinasikan keduanya hendaknya konsultasikan dulu dengan dokter atau tenaga medis lainnya.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dosis menentukan apakah suatu herbal atau jamu itu makanan, obat atau racun. Makanan termasuk herbal bisa jadi obat, bisa pula jadi racun tergantung dosisnya. Demikian pula obat itu bisa menjadi racun kalau overdosis, bisa pula jadi obat seperti harapan kalau dosisnya tepat, bisa pula jadi makanan kalau dosisnya kurang. Mengkonsumsi makanan secara berlebihan saja bisa mengakibatkan sakit (berfungsi sebagai racun), apalagi mengkonsumsi herbal atau obat hingga overdosis. Sebagai contoh, mengkonsumsi secara berlebihan makanan yang mengandung purin tinggi (misal jerohan, udang) dapat mengakibatkan penumpukan asam urat. Itu tidak berarti kita tidak boleh mengkonsumsi jerohan atau udang yang kaya protein, vitamin dan mineral penting untuk tubuh. Boleh namun jumlahnya sewajarnya sehingga tidak menimbulkan efek samping yang tidak kita inginkan (asam urat tinggi). Waktu pemakaian tergantung dari jenis obatnya, apakah dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Sebagai contoh obat antidiabetika oral untuk penderita

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 65: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

65

diabetes melitus. Bila obat tersebut termasuk golongan yang berfungsi untuk menginduksi sekresi insulin atau meningkatkan efektivitas pengikatan glukosa oleh insulin, maka harus dikonsumsi sebelum makan supaya jumlah insulin siap untuk menerima glukosa hasil penguraian karbohidrat yang kita makan. Namun ada pula kondisi dimana obat harus dikonsumsi tidak boleh perut dalam keadaan kosong sehingga harus diminum sesudah makan. Setiap obat dan juga produk-produk jamu dan herbal umumnya sudah ada aturan pakainya, apakah dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, jadi ikuti saja aturan pakainya. Jangan sekali-kali menyimpang dari aturan yang sudah ada supaya tidak terjadi efek-efek samping yang tidak diinginkan atau khasiat obat atau herbal dan jamu tersebut menjadi menurun. Bila Anda membuat jamu ramuan sendiri dari herbal, upayakan untuk memperoleh informasinya dari ahlinya atau dari membaca buku atau terbitan lainnya. Dosis harian umumnya juga dibagi menjadi beberapa frekuensi pemakaian. Misalnya 3x1 sendok makan (15 ml), artinya setiap hari obat tersebut harus dikonsumsi sebanyak 3x (misal pagi, siang, malam) masing-masing sebanyak 1 sendok makan (15 ml). Walaupun dosis tersebut sebanyak 45 ml (3x15 ml ) per hari, ini bukan berarti Anda boleh mengkonsumsinya sekaligus 3 sendok makan pada waktu yang bersamaan. Bila Anda terlupa pagi hari misalnya, Anda tetap tidak boleh mengkonsumsi 2x pada siang harinya. Prinsipnya ikuti aturan yang sudah diberikan. Adakalanya frekuensi konsumsinya bukan 3x1 sehari, tapi 2x sehari namun dengan dosis yang berbeda. Misalnya untuk obat antidiabetika oral, pagi 2 tablet, siang 1 tablet, sedangkan malam tidak diperkenankan karena ditakutkan akan terjadi hipoglikemia sewaktu tidur malam hari yang sangat berbahaya.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 66: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

66

11. INTERAKSI ANTARA OBAT MEDIS DAN HERBAL

Ketika herbal atau jamu dikonsumsi secara bersamaan dengan obat konvensional (obat resep dokter maupun obat bebas), mereka dapat berinteraksi di dalam tubuh, menyebabkan perubahan kerja mereka dibandingkan bila mereka digunakan secara terpisah. Perubahan-perubahan semacam itu disebut interaksi herbal-obat. Tentunya interaksi ini dapat mempengaruhi kesehatan dan efektivitas pengobatan. Sebagai contoh, beberapa herbal dapat:

- meningkatkan efek samping dari obat sehingga bisa timbul keracunan. - menurunkan efek terapi (khasiat) dari obat sehingga pengobatan bisa

gagal. Dalam kasus tertentu seperti penggunaan HAART (highly active antiretroviral therapy) pada penderita HIV/AIDS, interaksi semacam itu dapat menyebabkan resistensi obat sehingga mengurangi pilihan pengobatan di kemudian hari.

- merubah cara kerja obat sehingga bisa menimbulkan komplikasi yang tidak terduga.

- meningkatkan efek terapi obat sehingga bisa menyebabkan overdosis. Hingga kini sudah banyak kasus yang dilaporkan mengenai adanya interaksi herbal-obat. Sebagai contoh, penggunaan sediaan Ayurveda (pengobatan tradisional di India) yang disebut shankhapushpi telah dilaporkan mengakibatkan penurunan konsentrasi serum fenitoin yang mengakibatkan hilangnya kontrol terhadap kejang. Satu kasus pernah dilaporkan pula adanya gangguan koagulasi setelah konsumsi tanaman obat Cina yang dikombinasi dengan warfarin (antikoagulan). Contoh lain yang populer adalah penggunaan St. John’s Wort atau hypericin (Hypericum perforatum) yang umum digunakan di Amerika Serikat dan Kanada untuk mengatasi masalah depresi ringan. Bila hypericin dikonsumsi oleh penderita HIV/AIDS bersamaan dengan inhibitor protease atau NNRTI (non nucleoside reverse transcriptase inhibitors), maka akan terjadi interaksi yang serius. Hypericin diproses di dalam tubuh oleh enzim yang sama yang digunakan untuk memproses kebanyakan obat, termasuk inhibitor protease dan kebanyakan NNRTI. Enzim ini disebut p450 dan beberapa suplemen makanan dan herbal telah dilaporkan memiliki efek terhadapnya. Tergantung bagaimana produk-produk tersebut berinteraksi dengan p450, penggunaan obat-obat anti-HIV dengan herbal dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi obat-obat anti-HIV tersebut dalam darah. Herbal-herbal yang telah dilaporkan memiliki efek terhadap p450 di antaranya adalah hypericin, bawang putih, ginseng, melatonin, silymarin dan geniposide. Tabel berikut memberikan contoh interaksi beberapa herbal dengan warfarin ketika keduanya dikonsumsi secara bersamaan.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 67: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

67

Interaksi beberapa herbal dengan warfarin.

Nama Herbal

Indikasi

Efikasi Potensi Interaksi dengan Warfarin

Bawang putih (Allium sativum)

Hiperkolesterolaemia Ya Meningkatnya resiko pendarahan.

Ginseng (Panax ginseng)

Berbagai macam penyakit

Tidak Meningkatnya resiko pendarahan.

Gingko biloba Demensia Timpang klaudikasi

Ya Ya

Meningkatnya resiko pendarahan.

Tanacetum parthenium

Pencegahan migrain Ya Meningkatnya resiko pendarahan.

Kencur (Kaempferia galanga)

Nausea, muntah Ya Meningkatnya resiko pendarahan.

St. John’s Wort (Hypericum perferatum)

Depresi ringan dan sedang

Ya Meningkatnya resiko penggumpalan.

Bagaimana dengan herbal-herbal Indonesia? Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Phytomedicine tahun 2006 diketahui bahwa sekitar 63% tanaman obat tradisional Indonesia yang diuji dapat menyebabkan interaksi farmakokinetik dengan obat-obat konvensional bila dikonsumsi secara bersamaan. Dalam hal ini enzim spesifik yang dipengaruhi adalah CYP3A4 dan CYPP2D6 dimana keduanya merupakan enzim utama pada hati dan usus yang memetabolisme obat-obat konvensional masing-masing sebesar 50% dan 30%. Herbal-herbal tersebut antara lain adalah temu giring (Curcuma heyneana), merica putih (Piper nigrum), delima putih (Punica granatum), tapak dara (Catharanthus roseus), kemukus (Piper cabeba), pulosari (Alyxia reinwardtii), sambiloto (Andrographis paniculata), sere (Cymbopogon nardus), kayu legi (Glycyrrhiza glabra), klembak (Rheum palmatum), kayu candana (Santalum album), cengkeh (Syzygium aromaticum), brotowali (Tinospora crispa), pulai (Alstonia scholaris) dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum). Sebenarnya yang ada tidak hanya interaksi antara herbal-obat. Ada pula interaksi antara herbal-herbal bahkan interaksi makanan-obat. Sebuah penelitian di Kanada menunjukkan bahwa vitamin A (beta karoten dan retinoid lainnya) memiliki efek juga terhadap p450. Adanya interaksi antara makanan-obat dapat dilihat dari waktu konsumsi obat apakah sebelum atau sesudah makan dimana kondisi ini akan mempengaruhi baik-buruknya penyerapan obat-obat tertentu. Interaksi herbal-herbal sebenarnya sudah dipelajari sejak lama, misalnya dalam pengobatan tradisional Cina (TCM) yang mengandalkan studi kasus dan teori-teori tradisional. Sebagai contoh, dalam semua formula herbal-herbal panas diimbangi dengan herbal-herbal dingin dan sebaliknya. Para herbalis TCM secara hati-hati memformulasikan

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 68: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

68

ramuanj herbal berdasarkan manifestasi penyakit dan energi ”Qi” pasien. Karena itu, obat dingin atau panas jarang direkomendasikan untuk penggunaan yang lama yang diyakini dapat menguras energi ”Qi” tubuh. Dalam pengobatan barat, laksatif dan steroid merupakan contoh tipikal dari obat dingin dan panas. Selain itu, para herbalis TCM juga mengandalkan rasa dari herbal sebagai panduan dalam memformulasikan ramuan herbal. Sebagai contoh, herbal manis seperti licorice (glyccerhiza) dianggap netral dan bernutrisi sehingga sering digunakan dalam formula herbal TCM untuk menghilangkan efek samping dari komponen lainnya. Mengingat banyaknya kasus interaksi herbal-obat dan masih banyaknya interaksi yang belum diketahui, maka disarankan kepada masyarakat bila ingin mengkonsumsi herbal atau jamu dan obat konvensional secara bersamaan sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter atau tenaga profesional lainnya. Saran secara umum adalah untuk tidak mengkonsumsinya secara berbarengan. Berilah jarak waktu sekitar 2 jam antar keduanya.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 69: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

69

12. ASPEK ALERGI HERBAL DAN JAMU Alergi merupakan perubahan daya reaksi tubuh terhadap suatu zat yang diperoleh pada kontak kemudian sebagai akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi. Seperti halnya efek samping konsumsi obat konvensional, alergi merupakan salah satu bentuk efek samping lain dari konsumsi jamu dan herbal. Penyebabnya ada yang diketahui, namun lebih banyak belum diketahui. Sebagai contoh, untuk orang-orang tertentu, konsumsi rebusan irisan kering buah mahkota dewa dapat menimbulkan alergi berupa sakit di tenggorokan, namun bila mengkonsumsi kapsul ekstrak etanol buah mahkota dewa reaksi alergi tersebut tidak muncul. Diduga ada senyawa larut air penyebab alergi yang tidak ada dalam ekstrak etanol. Contoh ini menunjukkan bahwa konsumsi herbal dapat pula menyebabkan reaksi alergi pada individu tertentu sehingga pemilihan jenis herbal dan sediaan yang cocok perlu dilakukan. Awalnya aspek alergi akibat konsumsi herbal dan jamu tidak pernah diperhatikan oleh banyak orang, termasuk dokter dan herbalis. Namun karena kemudian mulai banyak bermunculan masalah alergi yang diduga diakibatkan oleh konsumsi herbal dan jamu, maka masalah alergi ini kemudian mulai mendapat perhatian. Walaupun belum ada laporan akibat efek alergi yang serius, namun untuk individu tertentu yang hipersensitivitas perlu kehati-hatian dalam mengkonsumsi herbal dan jamu terutama untuk pertama kalinya. Contoh herbal yang sudah dilaporkan positif menyebabkan alergi pada individu tertentu adalah dari genus Ephedra yang di Indonesia oleh BPOM sudah dilarang penggunaannya dalam ramuan herbal atau jamu. Ephedra mengandung kelompok senyawa ephedrine, di antaranya ephedrine, pseudoephedrine, dan norephedrine (phenylpropanolamine) yang umum digunakan sebagai dekongestan atau bronkodilator. Senyawa lainnya adalah methylephedrine, methylpseudoephedrine dan norpseudoephedrine. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal The Western Journal of Medicine tahun 1993, diketahui bahwa senyawa-senyawa golongan ephedrine tersebut dapat menyebqbkan eritroderma, yaitu suatu penyakit kulit yang ditandai dengan kemerahan kulit yang mencolok. Walaupun golongan senyawa ephedra sudah dilarang penggunaannya dalam obat tradisional di Indonesia, namun disinyalir produk-produk yang mengandung ephedra masih dapat dijumpai dijual secara ilegal di beberapa tempat, misalnya di Pasar Senen dan Pasar Baru Jakarta. Produk-produk tersebut umumnya diimpor secara ilegal dari Cina. Contoh lain adalah alergi akibat konsumsi teh Kombucha yang dilaporkan di jurnal GJIM tahun 1997. Teh Kombucha (atau Manchurian atau Kargasok) adalah minuman kesehatan yang dibuat dengan cara menginkubasikan ”jamur’ Kombucha dalam larutan teh dan gula. Sebenarnya Kombucha bukan

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 70: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

70

jamur, namun merupakan agregat simbiotik antara khamir dan bakteri yang dikelilingi oleh membran permeabel. Teh Kombucha juga cukup populer di Indonesia dan dipercaya dapat mengobati kanker, menurunkan tekanan darah, meningkatkan vitalitas, meningkatkan jumlah sel-T, mengobati jerawat, arthritis, menghilangkan kerut, membersihkan kandung kemih, mengatasi konstipasi, bahkan dapat mengembalikan rambut uban menjadi hitam kembali. Dalam jurnal tersebut setidaknya dilaporkan ada 4 kasus efek samping setelah mengkonsumsi teh Kombucha. Dua kasus alergi, satu kasus kuning (jaundice) dan satu kasus dengan keluhan nausea, muntah dan sakit di leher dan kepala. Alergi yang timbul berupa pernapasan yang tersengal, radang tenggorokan, dan akathisia. Ada 2 dugaan kuat penyebab timbulnya alergi, yaitu adanya alergan dari teh Kombucha atau adanya kontaminasi mikroba. Dari analisis laboratorium diketahui sampel Kombucha mengandung sejumlah besar bakteri Acetobacter ketogenum dan Pichia fermentans yang bersifat non-patogen yang merupakan bakteri endogen. Sampel juga mengandung kontaminan mikroba patogen, yaitu Penicillium spp. dan Candida albicans (penyebab penyakit kulit). Selain itu, pada proses fermentasi Kombucha dalam teh dihasilkan 0,5% alkohol, aam glukuronat, asam hialuronat, chondroitin sulfat, heparin dan asam laktat. Herbal yang paling umum menimbulkan reaksi alergi adalah dari kelompok Asteraceae. Termasuk dari kelompok ini adalah krisan, dahlia, sawi dan artichoke. Efek yang ditimbulkan misalnya demam dan asma. Orang yang sensitif terhadap alergan tertentu (misalnya makanan tertentu) akan lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain. Hal ini dikenal dengan istilah ”reaktiitas silang”. Salah satu yang paling umum adalah sindrom alergi oral, dimana pada kondisi ini terjadi gatal dan membengkaknya mulut dan lidah. Asteraceae dilaporkan dapat menyebabkan contact allergic dermatitis, misalnya ruam kulit. Beberapa herbal lain yang telah dilaporkan menyebabkan reaksi alergi adalah chamomile yang menyebabkan reaksi alergi kulit atau anaphylaxis dan atopi (alergi turunan), echinacea, bawang putih (iritasi pada mulut, kerongkongan dan lambung), gingko (alergi kulit), dan peppermint (iritasi dan alergi kulit). Selain contoh-contoh di atas, sebenarnya masih banyak lagi kasus alergi akibat konsumsi herbal dan jamu, namun kasus-kasus tersebut tidak dipublikasikan. Di lapangan kami sering menemukan atau mendapatkan laporan dari pasien atau pelanggan yang mengeluh karena timbulnya reaksi alergi dari jamu atau herbal yang mereka konsumsi, walaupun efek yang ditimbulkannya tidak berbahaya atau berat. Reaksi alergi yang umum dilaporkan mereka adalah gatal-gatal pada kulit atau tenggorokan dan kulit kemerahan.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 71: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

71

Saran yang dianjurkan di sini adalah dalam mengkonsumsi herbal atau jamu, gunakan dosis terkecil, kemudian amati adanya alergi dalam 1-3 hari. Bila timbul reaksi alergi, hentikan segera konsumsi herbal atau jamu tersebut dan segera periksa ke dokter. Kalau tidak timbul reaksi alergi, dosis dapat ditingkatkan hingga mencapai dosis yang direkomendasikan untuk penyakit Anda.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 72: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

72

13. IDENTIFIKASI JENIS HERBAL Identifikasi jenis herbal yang salah merupakan salah satu penyebab timbulnya efek samping herbal. Kesalahan identifikasi herbal bisa terjadi karena antara satu herbal dengan herbal yang lain secara fisik (morfologi) hampir sama sehingga orang awam salah dalam memilihnya. Sebagai contoh, banyak tanaman obat yang masih termasuk satu famili atau satu genus memiliki tampilan fisik yang sama atau serupa, perbedaan kadang-kadang hanya terdapat pada bentuk buahnya, sedangkan batang dan daunnya mirip. Ada pula spesies dalam satu genus yang sangat mirip secara keseluruhan bila hanya dilihat secara morfologi, perbedaannya pada tingkat jumlah kromosom atau pada tingkat seluler atau molekuler. Karena itulah para ahli taksonomi selalu berhati-hati dalam mengidentifikasi suatu spesies tanaman. Bila secara morfologi mirip, identifikasi perlu dilanjutkan secara lebih detail hingga menggunakan peralatan canggih seperti uji molekuler. Ada beberapa contoh di lapangan mengenai kesalahan identifikasi ini yang terjadinya karena ketidaktahuan masyarakat. Contoh yang paling baru adalah tentang tumbuhan sarang semut yang secara tradisional terbukti dapat mengobati beragam penyakit degeneratif seperti kanker, jantung koroner, dan rematik. Dari catatan pengetahuan tradisional hanya ada 3 spesies tumbuhan sarang semut yang digunakan, yaitu Myrmecodia tuberosa, Myrmecodia pendans dan Hydnophytum formicarum. Saat ini tercatat ada 26 jenis sarang semut Myrmecodia dan 45 jenis sarang semut Hydnophytum. Karena ketidaktahuan mengenai hal itu, saat ini masyarakat banyak yang menggunakan spesies di luar ketiga spesies tersebut. Hal ini jelas tidak benar karena spesies yang lain belum ada catatan pengetahuan tradisionalnya ataupun dukungan ilmiahnya sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan. Celakanya masyarakat tidak akan bisa mengidentifikasi spesies yang benar dan hanya ahli taksonomi yang bisa melakukannya. Contoh salah identifikasi herbal yang menghebohkan pernah dilaporkan untuk tanaman obat Cina yang digunakan sebagai obat pengurus badan. Obat pengurus badan ini beredar di Belgia antara 1990--1992 sampai terdapat peningkatan adanya kasus interstitial renal fibrosis dan gagal ginjal. Tanaman ini ternyata mengandung asam aristolokat dan mengakibatkan kematian pada lebih dari 30 pasien. Semua pasien menggunakan regimen pengurus badan dan diagnosis dibuat berdasarkan biopsi ginjal. Semua pasien mengalami perburukan klinis segera dan membutuhkan dialisis. Pada studi lanjutan diperoleh data bahwa korban lebih dari 80 pasien, sekitar setengahnya membutuhkan transplantasi ginjal. Kasus yang menghebohkan di atas sebenarnya merupakan contoh dari kesalahan penggunaan tanaman obat yang berbeda. Tanaman obat yang biasa dipakai sebagai pengurus badan sebenarnya adalah fang ji (Stephania tetranda) dan hou pu (Magnolia

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 73: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

73

officinalis). Namun, formula yang dipakai selama 12 bulan adalah quang fang ji (aristolochic fang chi) yang sebenarnya digunakan untuk arthritis serta efek diuretik dan memang mempunyai efek toksik terhadap ginjal. Tanaman ini pun di Indonesia sudah dilarang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu oleh BPOM. Karena adanya beberapa kasus tersebut, maka kepada masyarakat yang hendak mengkonsumsi herbal atau jamu disarankan untuk “teliti sebelum membeli”. Apakah herbal yang dimaksud memang benar adanya?. Dalam kasus tumbuhan sarang semut di atas, pada kemasan produknya harus ada informasi tentang jenis sarang semut yang digunakan, misalnya Myrmecodia pendans, Myrmecodia tuberosa atau Hydnophytum formicarum. Kalau hanya ditulis sarang semut atau Myrmecodia sp. atau Hydnophytum sp. perlu diragukan karena kurang spesifik. Kalau hanya tertulis sarang semut bisa saja bahannya bukan dari tanaman tapi memang benar-benar dari sarang semut. Kalau cuma ditulis Myrmecodia sp. berarti bisa salah satu dari 26 jenis yang ada atau campurannya. Bagi masyarakat yang ingin meramu sendiri herbal atau jamunya, dalam mengambil tanamannya perlu mempelajari dulu ciri-cirinya secara lengkap supaya tidak terjadi kesalahan. Bila ingin membeli bibit tanamannya untuk ditanam di pekarangan rumah, belilah bibit dari sumber yang terpercaya, misalnya dari lembaga penelitian atau pembibitan komersial. Bagi industri jamu yang menerapkan sistem plasma dengan petani juga perlu menyediakan bibit yang benar kepada petani mitranya. Selain hasilnya akan seragam, ada jaminan bahwa tanamannya memang benar.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 74: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

74

14. PENGARUH BUDIDAYA HERBAL Kualitas suatu produk herbal atau jamu sangat ditentukan oleh kualitas bahan baku dan proses produksinya. Menyangkut bahan baku, supaya kualitas produknya standar kualitas bahan bakunya juga perlu distandarisasi, yaitu melalui pemilihan bibit yang baik, lokasi optimal dan seragam, dan pemeliharaan yang baik termasuk pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit. Berikut diuraikan lebih lanjut tentang lokasi penanaman, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit. a. Lokasi Penanaman Meski diakui bahwa tanaman obat asli Indonesia benar-benar berkhasiat obat namun ternyata meski tanamannya sama khasiatnya bisa berbeda bila budidaya herbalnya tidak di lokasi yang benar. Misalnya saja buah merah benar-benar berkhasiat obat bila ditanam di lokasi dataran tinggi seperti di Wamena, Papua. Meski sama-sama buah merah bila lokasi budidayanya tidak benar (misalnya di dataran rendah) ternyata buah merah hanya berfungsi sebagai pewarna merah saja. Begitu pula halnya dengan sarang semut. Tidak semua sarang semut yang ada di Papua berkhasiat obat. Selain lokasi akan menentukan khasiat ternyata pemberian pupuk juga bisa mempengaruhi khasiat tanaman obat. Termasuk juga obat kimia untuk mengatasi hama penyakit tanaman obat. Yang paling baik adalah bila lokasi menanam tepat, pupuk dan obat hama yang digunakan bahan organik yang ramah lingkungan. Sebagian besar (74%) dari tumbuhan obat yang digunakan oleh industri jamu diambil langsung dari alam, selebihnya (26%) dibudidayakan dalam skala terbatas. Budidaya tanaman obat tidak berbeda dengan budidaya tanaman lainnya, dan keberhasilan budidaya tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain lingkungan/lokasi penanaman (iklim setempat, kesuburan tanah, ketinggian tempat), serta pemeliharaan (pemupukan dan pemberantasan hama penyakit). Budidaya ditujukan untuk meningkatkan kuantitas (produksi per satuan luas) dan kualitas (seperti kandungan zat aktif, higienis, bebas bahan beracun). b. Pemupukan Untuk mencapai hasil yang tinggi, tanaman memerlukan faktor-faktor tumbuh yang optimal. Salah satu faktor tersebut adalah ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Tujuan pemupukan adalah menambahkan unsur hara yang diperlukan tanaman ke dalam tanah, atau melalui daun agar diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 75: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

75

Secara umum, ada 16 unsur yang diakui sebagai unsur hara, yaitu 9 unsur hara makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg ) serta 7 unsur hara mikro ( Zn, Fe, Cu, Bo, Mn, Mo dam Cl). Sementara itu, dari segi pemupukan, paling tidak terdapat 12 unsur hara yang mutlak penting bagi tanaman, yaitu C, N, P, K, S, Ca, Mg, Zn, Fe, Bo, Mn dan Mo. Pada dasarnya unsur-unsur hara tersebut di dalam tanah terdapat di dalam bentuk tersedia dan tidak tersedia bagi tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan unsur hara di dalam tanah antara lain, kapasitas tukar kation, kemasaman tanah, fiksasi dan proses pencucian. Lahan-lahan pertanian yang akan dijaga kesuburannya memerlukan pemberian bahan organik yang sering, untuk menggantikan bahan organik yang telah berkurang akibat proses dekomposisi. Sumber bahan organik utama yang dapat diberikan untuk memelihara kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah di antaranya pupuk kandang atau kotoran hewan, kompos, sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk hayati, dan pupuk alam.

c. Pemberantasan Hama Penyakit

Perlu dipertimbangkan bahwa penggunaan pestisida kimia sintesis sering menimbulkan residu di komoditas tanaman. Tidak bisa dibayangkan jika bahan obat mengandung racun, tentu akan sangat berbahaya. Tanaman obat yang jelas akan digunakan sebagai obat, idealnya harus terbebas dari bahan kimia yang bersifat racun yang berdampak negatif bagi konsumennya. Karena itu, sedapat mungkin hama penyakit atau Organisme Penggangu Tanaman (OPT) diberantas dengan menggunakan pestisida nabati, musuh alami atau predator, serta mengendalikan secara mekanik. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Pestisida jenis ini mudah terdegradasi di alam, sehingga tidak meninggalkan residu atau sisa pada komoditas tanaman. Contoh dari pestisida nabati ini antara lain adalah bunga krisan (Chrysanthenum cinerariaefolium), bonggol bunganya terdapat zat aktif piretrin yang bekerja sebagai racun syaraf pada serangga. Bunga krisan sebagai pestisida nabati dapat digunakan dengan cara dipakai langsung dalam bentuk tepung bunganya. Pestisida nabati lain adalah mimba (Azadiractha indica), pada daun dan bijinya terdapat zat azadirachtin, yang sangat efektif untuk mengendalikan serangga, jamur dan bakteri, serta nematoda. Daun tembakau juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Nikotin yang terdapat pada daun tembakau selain menyerang syaraf dan otot juga dapat menyerang sistem pernapasan hama penyakit. Musuh alami seperti jamur, parasitoid, pelepasan jantan mandul dan predator juga dapat digunakan dalam pengendalian hama. Contohnya adalah penggunaan jamur Beaveria bassiana. Jamur ini dapat diperbanyak dengan

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 76: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

76

media buatan seperti jagung. Jika sudah tumbuh di media jagung, jamur dapat diaplikasikan dengan mengencerkannya dalam air dan disemprotkan ke tanaman. Hama serangga yang terinfeksi jamur ini dapat menularkannya ke serangga lain di alam, sehingga akan terjadi pengendalian beruntun. Cara pengendalian lain adalah dengan pelepasan predator seperti coccinella atau parasitoid ke lapangan. Cara ini harus diimbangi dengan pemeliharaan keseimbangan lingkungan agar keberadaan parasitoid atau predator dapat lestari di alam. Salah satunya adalah dengan menghindari perstisida sintesis.

Cara pengendalian hama dengan cara mekanis adalah cara konvensional, yaitu dengan cara memungut atau mengambil hama dari tanaman dan memusnahkannya. Cara ini hanya memungkinkan di areal yang relatif sempit karena akan sangat memerlukan tenaga kerja. Cara ini banyak dilakukan para petani atau pengusaha yang menanam di dalam rumah kaca (green house atau screen house).

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 77: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

77

15. PERLAKUAN PASCA PANEN Keberhasilan suatu proses produksi tanaman obat tidak hanya tergantung dari kegiatan pengelolaan lapangan produksi saja, melainkan sangat tergantung juga pada proses perlakuan pasca panen. Kegiatan lepas panen tanaman obat sangat penting kedudukannya dalam rangkaian proses produksi simplisia. Karena pada umumnya tanaman obat sebagai bahan baku industri jamu tidak digunakan dalam keadaan segar, tetapi setelah melalui beberapa tahap perlakuan, dan kalau tidak dinyatakan khusus, selalu dalam keadaan kering. Perhatikan kebersihan wadah yang digunakan untuk pengeringan dan juga kemasan karung untuk penyimpanan jangan menggunakan karung bekas. Apalagi bekas pupuk kimia.

Dengan demikian, perlakuan pasca panen tanaman obat harus benar-benar diperhatikan dan dilakukan secara baik sebagai bagian dari proses produksi bahan baku jamu atau obat. Kualitas simplisia sebagai bahan baku jamu atau obat tradisional tidak hanya mengacu pada jumlah produksi yang tinggi dan ukuran-ukuran normatif sebagai produk pertanian, tetapi lebih pada kandungan atau isi dari bahan tersebut yang bermanfaat sebagai obat. A.Waktu Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari eksplorasi alam, maka penanganan atau penentuan saat panen secara tepat sangat berarti. Tanaman obat pada umumnya memiliki sifat khas, terutama dalam hal pemanfaatan berdasarkan kandungan zat berkhasiat yang kadarnya sangat bervariasi. Pada dasarnya tujuan penanganan dan pengelolaan saat panen adalah sebagai berikut:

- Untuk memperoleh bahan baku yang sesuai dengan standar mutu. - Menghindari terbuangnya hasil panen secara percuma serta

mengurangi kerusakan hasil panen. - Agar semua hasil panen dapat dimanfaatkan sesuai harapan.

Menentukan saat panen yang tepat bagi tanaman obat perlu diketahui pertumbuhan dari setiap spesies tanaman. Secara umum, untuk menentukan kemasakan tanaman obat (maturity indices) amat tergantung pada bagian tanaman yang akan diambil produknya. Untuk itu digunakan metode organoleptis (dengan menggunakan organ panca indera) secara subyektif dengan melihat warna, bentuk, rasa dan bau. Selain itu, dapat juga menggunakan cara obyektif dengan menentukan umur, ukuran, kadar serta jumlah kandungan komponen kimianya. Mengingat mutu produk tanaman obat berhubungan erat dengan kadar kandungan senyawa aktif maka permanenan bagian tanaman tersebut harus

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 78: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

78

benar-benar memperhatikan derajat kematangannya. Mutu simplisia, selain dipengaruhi oleh derajat kematangan, juga dipengaruhi keseragaman derajat kematanganya. Keseragaman derajat kematangan, bukan sekadar mempengaruhi mutu, tetapi membawa konsekuensi terhadap biaya dan tenaga pada waktu pembersihan dan sortasi. Akhirnya, ketidakseragaman tingkat kematangan dapat menurunkan rendemen yang diperoleh. Untuk simplisia daun, pada prinsipnya setiap jenis daun memiliki sifat khusus sehubungan dengan pemanfaatannya sebagai obat. Waktu panen simplisia daun, sampai saat ini masih berdasarkan pengalaman (empiris) saja. Pemanenan herbal seperti sambiloto (Andrographis paniculata), pegagan (Centella asiatica) dan meniran (Phylanthus niruri), sebaiknya dilakukan sebelum tanaman berbunga atau jika tanaman sudah berbunga, diusahakan sebelum bunga gugur agar diperoleh rendemen kandungan senyawa aktif yang optimal. Bila seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku, tanaman obat dapat dipanen dengan cara mencabut hingga ke akarnya dengan hati-hati, dan sebaiknya dilakukan secara manual. Pemanenan daun dari tumbuhan terna, seperti beladon (Atropa belladona), hiosiami (Hyoscyamus nigra) dan kecubung (Datura metel) sebaiknya dilakukan sebelum tanaman berbunga atau jika tanaman sudah berbunga, diusahakan sebelum bunga gugur. Cara panen dengan cara memetik langsung, terutama daun yang sudah mengalami pertumbuhan maksimal, atau telah membuka sempurna, tetapi belum menunjukkan gejala kelayuan fisiologis, yang ditandai dengan menguningya daun secara merata mulai dari tangkai daun sampai helaian daun. Untuk simplisia kulit batang, seperti keningar (Cinnamomum cassia) dan pule (Alstonia scholaris) sebaiknya dipanen saat batang belum terlalu tua. Batang yang terlalu tua, pada kulit batangnya biasanya kandungan gabusnya sudah cukup banyak, dan kandungan senyawa aktifnya sedikit. Pemanenan dilakukan dengan cara tradisional dengan memotong batang yang dikehendaki, kemudian mengulitinya. Untuk simplisia bunga, umumnya dipanen saat bunga mekar penuh, seperti mawar (Rosa galica). Namun ada pula simplisia bunga yang dipanen pada saat masih kuncup, seperti cengkeh (Eugenia aromatica), cempaka (Michelia champaka) dan melati (Jasminum sambac). Untuk simplisia akar tanaman tahunan berbentuk semak, perdu atau pohon, pemanenan akar ditetapkan setelah tanaman berumur lebih dari dua tahun, misalnya tanaman pule pandak (Rauwolfia serpentina). Lain halnya dengan tanaman semusim, pemanenan dilakukan setelah tanaman menyelesaikan fase pertumbuhan vegetatifnya. Pemanenan dilakukan dengan mencabut tanaman atau menggali tanah di sekitar tanaman.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 79: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

79

Rimpang merupakan salah satu produk tanaman obat yang berada di bawah permukaan tanah dan merupakan tanaman semusim. Tanda-tanda umum rimpang siapa panen terlihat pada bagian tanaman yang berada di atas permukaan tanah. Tanaman tampak mulai ”mati” secara fisiologis. Dalam keadaan demikian rimpang telah memiliki ukuran dan kandungan senyawa aktif yang cukup tinggi. Pemanenan rimpang sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, untuk memudahkan penanganan, pengolahan serta pengeringan. Umbi juga merupakan produk tanaman obat yang berada di bawah permukaan tanah. Menurut jenisnya umbi dibedakan menjadi tiga, yaitu umbi lapis, umbi batang dan umbi akar. Untuk tanaman umbi berumur semusim seperti bawang merah (Alium cepa) dan bawang putih (Allium sativum), pemanenan dilakukan pada saat tanaman memasuki fase generatif. Untuk tanaman umbi berumur tahunan seperti bidara upas (Merremia mamosa) dan gadung (Dioscorea bulbifera), pemanenan dilakukan setelah tanaman berakhir masa pertumbuhannya. B. Keamanan Pengolahan Selain lokasi, budidaya dan pasca panen sangat mempengaruhi khasiat tanaman obat, pengolahan bahan obat juga menjadi kunci pokok menentukan kualitas produk jamu. Bahkan perlakukanlah pengolahan bahan baku obat seperti juga mengolah makanan yang kita nikmati sehari-hari. Bila tidak dilakukan langkah-langkah pengamanan bisa bisa saja produk obat bukannya mengobati malah menyakiti. Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman, masing-masing komponen dalam unit pengolahan harus memenuhi standar. Unit penanganan dan pengolahan hasil meliputi bangunan (fisik), bahan baku, bahan pembantu, bahan pengemas dan label, distribusi, sanitasi, karyawan dan lain-lain. Lokasi bangunan unit pengolahan harus ditempatkan di daerah yang bebas dari kotoran yang bersifat bakteriologis, biologis, fisis, kimia, seperti di daerah rawa, pembuangan sampah, perkampungan yang padat penduduknya dan kotor, dekat industri yang memungkinkan pencemaran udara dan air, sehingga tidak menimbulkan kontaminasi terhadap produk yang diolah dan bahaya bagi kesehatan manusia. Bahan baku harus berasal dari daerah yang tidak tercemar, dan bahan baku harus kelihatan sehat (tidak menunjukkan adanya hama). Bahan pembantu seperti air untuk penanganan dan pengolahan harus cukup, aman dan bersih sesuai standart air minum.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 80: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

80

Bahan pengemas yang bersentuhan langsung dengan produk harus cukup kuat, tahan perlakukan fisik dan tidak mempengaruhi kualitas produk. Pada kemasan produk harus tertera label dengan benar dan mudah dibaca, yang dapat memberikan informasi tentang jenis produk, ukuran, berat bersih, kode produksi, tanggal kadaluarsa, dan keterangan tentang alamat unit penanganan produk dibuat. Pada saat distribusi produk, jenis angkutan yang digunakan harus mampu mempertahankan mutu produk, bersih dari semua kontaminan yang dapat membahayakan produk dan kesehatan manusia. Untuk melindungi produk yang sedang dalam proses pengolahan, dari kontaminasi oleh serangga, bahan kimia dan bakteriologi serta bahan berbahaya lainnya, maka perlu diambil tindakan pembersihan dan sanitasi. Metode dan prosedur penanganan dan pengolahan harus dapat menjamin keadaan bersih dan saniter. Setiap karyawan harus memelihara kebersihan pribadi yang tinggi selama bertugas. Pakaian dan perlengkapan kerja seperti penutup rambut, penutup mulut serta sarung tangan, harus selalu digunakan saat bekerja dan harus selalu dalam keadaan bersih. Karyawan harus selalu menerapkan kebiasaan yang baik dalam mengolah produk, seperti tidak memakai kosmetika, tidak merokok, selalu mencuci tangan dengan sempurna setiap akan memulai pekerjaannya. Jika karyawan sakit tidak diijinkan bekerja di ruang penanganan dan pengolahan. C. Kemasan dan Penyimpanan Pengemasan simplisia tergantung pada jenis dan tujuan pengemasannya. Bahan dan bentuk kemasan harus sesuai sehingga bahan terhindar dari kerusakan dan sesuai dengan segi pemanfaatannya baik untuk keperluan pengangkutan atau tujuan penyimpanan. Syarat bahan pengemas yang baik adalah sebagi berikut:

- Mampu melindungi simplisia dari kerusakan teknis. - Tidak mengandung zat kimia yang menyebabkan kerusakan isi, rasa, bau, dan kadar zat aktif simplisia. - Sesuai dengan kebutuhan konsumen, misalnya tidak terlalu berat,

praktis, ukuran dan bentuk menarik. - Mampu mencegah penambahan air atau menghindari kelembaban

yang akhirnya menyebabkan peningkatan kadar air simplisia. - Mampu menahan pengaruh cahaya. - Memiliki daya lindung yang dapat diandalkan dan murah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 81: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

81

Bahan pengemas harus bersifat netral atau tidak menimbulkan reaksi dengan simplisia (inert) sehingga tidak menyebabkan penyimpangan atau perubahan warna, rasa dan bau simplisia serta tidak bersifat racun (toksik).

Dalam dunia pertanian, penyimpanan merupakan bagian dari proses produksi sebelum hasil tersebut digunakan oleh konsumen. Untuk itu, dalam membangun gudang penyimpanan simplisia perlu diperhatikan hal-hal berikut:

- Gudang atau tempat penyimpanan harus mempunyai ventilasi udara yang cukup baik.

- Bebas dari kotoran. - Terpisah dari tempat penyimpanan bahan atau alat-alat lain yang tidak sejenis. - Berpenerangan cukup, serta dapat mencegah masuknya sinar

matahari yang berlebih. - Bersih dan bebas dari sampah dan limbah yang memungkinkan

menjadi sarang hama dan serangga. Penyimpanan simplisia di gudang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pemasukan dan pengeluaran barang yang disimpan. Untuk jenis simplisia yang sama harus diberlakukan prinsip FIFO (first in first out). Untuk itu, perlu dilakukan pencatatan tanggal penyimpanan simplisia. Sedapat mungkin jangan terlalu lama menyimpan simplisia di gudang. Juga harus diperhitungkan jumlah persediaan dan total kebutuhan simplisia agar tidak terjadi kerusakan. Dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan pemeriksaan gudang secara rutin, meliputi pengecekan dan pengujian mutu seluruh simplisia yang ada di gudang. Dengan cara tersebut, dapat diketahui lebih dini simplisia yang masih bermutu dan yang tidak bermutu lagi. Kerusakan akibat penyimpanan dapat berupa kehancuran, jamuran, dimakan serangga, berubah warna, rasa dan bau. Simplisia demikian harus segera dikeluarkan untuk selanjutnya dimusnahkan atau dibuang. D. HACCP dan Irradiasi Dengan meningkatnya tuntutan konsumen terhadap mutu produk pertanian yang lebih baik, maka berbagai negara telah mengembangkan sistem jaminan mutu (Quality Assurance System). Salah satu sistem jaminan mutu ini adalah Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). HACCP adalah suatu sistem jaminan mutu keamanan pangan, yang didasarkan pada kesadaran bahwa bahaya dapat timbul pada setiap proses produksi. Namun bahaya tersebut dapat dicegah dengan melakukan pengendalikan terhadap titik-titik kritis. Berkembangnya isu keamanan

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 82: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

82

pangan disebabkan karena masyarakat ingin mendapatkan makanan yang aman, sehat, bermutu dan tidak menimbulkan resiko. Hal ini dipacu dengan masih banyak kejadian keracunan dan produk-produk tidak bermutu. Sistem keamanan pangan harus didukung oleh berbagai unsur penunjang yaitu berupa program dan prosedur oprasional yang terdokumentasikan, di mana kesemua unsur pendukung tersebut bersifat pencegahan, dalam rangka menjamin keamanan pangan. Program-program tersebut antara lain: pre-requisite program, penggunaan bahan kemasan, kondisi gedung dan peralatan, program kebersihan/sanitasi, pengendalian hama dan lingkungan, pengendalian pemasok, kalibrasi peralatan, pelatihan karyawan dan penarikan produk, serta program pemantauan dan pengawasan mutu sesuai sistem yang digunakan. Sistem HACCP dirancang untuk meminimalkan resiko terhadap kemungkinan kontaminasi dan potensi bahaya (fisik, kimia maupun biologi dan mikrobiologi). Pendekatan ini telah diterapkan di banyak negara maju dan kemudian berkembang menjadi salah satu persyaratan dalam perdaganagn dunia. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meminimalkan resiko terhadap potensi bahaya mikrobiologi adalah dengan proses irradiasi. Irradiasi diakui efektif dan aman untuk pengawetan rempah-rempah, yang sangat diminati oleh industri makanan dan telah diterapkan pada 35-40 negara di Amerika, Asia dan Australia. Pertama Di Indonesia: Beruntunglah PT Mahkotadewa Indonesia mendapat perhatian yang menggembirakan dengan dukungan Departemen Pertanian dan Dinas Pertanian DKI untuk terus bisa meningkatkan kualitas produknya. Bahkan belum lama ini berhasil memperoleh sertifikat keamanan pangan internasional (HCCP) yang difasilitasi PT M’Brio. Hal ini merupakan langkah yang berani karena selama ini belum pernah ada produsen rempah/herbal di Indonesia yang berani diuji kualitas keamanan pangannya. PT Mahkotadewa Indonesia merupakan perusahaan rempah/jamu di Indonesia yang pertama kali berhasil mendapatkan sertifikat HACCP. Langkah berani seperti ini patut diikuti oleh perusahaan-perusahaan rempah/jamu di Indonesia lainnya agar suatu saat nanti kita benar-benar memperoleh kepercayaan masyarakat dunia. Terlebih lagi produk-produk jamu kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Akan lebih baik lagi bila dikumpulkan dan didokumentasikan bukti-bukti empiris maupun database para pasien yang berhasil sembuh dengan menggunakan jamu/obat herbal Indonesia. Kepercayaan masyarakat juga akan meningkat bila terus ada pendampingan penelitian ilmiah tentang potensi dan khasiat obat herbal

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 83: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

83

seperti yang dilakukan LIPI, Litbang Depkes dan berbagai perguruan tinggi seperti UGM, ITB, IPB, UI, dll. Dibandingkan dengan obat alami asal Cina atau negara-negara lain, kenapa obat alami asal Indonesia ini tidak dapat berkembang sepesat obat-obat alami asal Cina tersebut?. Sebenarnya memang harus diakui adanya beberapa titik lemah dalam pengobatan dengan menggunakan obat alami Indonesia yang membuatnya tidak berkembang seperti pengobatan tradisional Cina, India, Korea maupun Jepang. Selain faktor ketidakpercayaan masyarakat, pengobatan dengan bahan alami Indonesia tidak/ belum memiliki tradisi pendokumentasian. Hal ini berbeda dengan Cina yang dokumentasi obat-obat pertabibannya terakumulasi dari abad ke abad, yang melalui proses sosialisasi, menciptakan unit disiplin tersendiri untuk kemudian membentuk tradisi keilmuan ‘Timur’ dengan standar-standar khusus. Selain itu, penyebab ketertinggalan pengobatan dengan bahan alam Indonesia adalah pengembangannya yang masih relatif baru, yaitu pada tahun 1985 dananya terbatas dan belum mendapat prioritas (Kompas, 2000). Namun apapun kendalanya, saat ini banyak pihak mulai melihat potensi pasar obat tradisional ini, sehingga dari segi bisnis, prospek pemasaran obat tradisional sangat menggiurkan. Memang idealnya, harus ada pembuktian terlebih dahulu mengenai khasiat obat alami terhadap suatu penyakit sebelum dinyatakan dapat digunakan sebagai obat suatu penyakit. Kini beberapa perusahaan farmasi mulai berlomba-lomba memproduksi obat-obat herbal seiring dengan kesadaran masyarakat untuk back to nature. Berbagai perguruan tinggi juga terus melakukan berbagai penelitian tanaman obat Indonesia yang potensial sebagai obat, antara lain temulawak, temu putih, sambiloto, pegagan dan juga mahkotadewa. Agar kekayaan alam Indonesia tidak dipatenkan di luar negeri maka Sentra HaKI LIPI terus memberikan penyuluhan dan mensosialisasikan pentingnya mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual dari berbagai disiplin ilmu. PT Mahkotadewa Indonesia juga mengadakan kerjasama dengan Sentra HaKI LIPI untuk mendapatkan paten produk pengolahan paket kanker Mahkotadewa dan madu Mahkotadewa. Selain itu, bekerjasama dengan ilmuwan Jepang akan diupayakan memperoleh hak paten penelitian Mahkotadewa untuk berbagai negara. Nantinya diharapkan Indonesia mampu memperoleh kepercayaan dunia untuk memproduksi obat herbal untuk berbagai macam penyakit. Begitu pula halnya kerjasama antara produsen obat herbal dan Persatuan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Timur (PDPKT) akan meningkatkan kepercayaan kalangan medis dan masyarakat luas dalam memanfaatkan obat herbal Indonesia. Selain itu ada kerjasama di kalangan pengobat tradisional Indonesia untuk mengumpulkan data semua pasien yang ditangani dengan memanfaatkan obat herbal asli Indonesia. Bila hal

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 84: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

84

ini bisa diwujudkan maka dengan sendirinya peluang pasar dunia akan bisa diraih lebih mudah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 85: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

85

16. PROMOSI DAN IKLAN YANG MENYESATKAN Promosi dan iklan di berbagai media cetak dan elektronik merupakan bagian dari sebuah usaha memperkenalkan produk yang dijual. Biaya promosi dan iklan seringkali lebih tinggi dibandingkan biaya produksi. Namun bila tidak melakukan promosi akan sulit memasarkan produknya.

Bagi pengusaha besar, beriklan di majalah dan koran lalu berpromosi melalui berbagai stasiun radio dan televisi merupakan suatu kegiatan yang harus dijalani bila ingin usahanya maju dan dagangannya laku. Pamor jamu yang dulu hanya berkesan kuno dan ketinggalan jaman serta diminati masyarakat pedesaan saja kini beda. Ungkapan kata ”orang pintar minum jamu tolak angin”, menimbulkan kesan golongan yang berkelas menikmati jamu. Selain itu para pengusaha jamu juga berlomba-lomba mencari cara berpromosi yang lebih bergengsi misalnya mengadakan seminar ilmiah, pameran di berbagai mal dan hotel, juga berani berpromosi ke berbagai negara.

Hal yang lebih menarik lagi kini banyak masyarakat mancanegara yang berdatangan ke Indonesia untuk membeli jamu dari Indonesia. Klinik herbal yang saya kelola juga sering kali mendapat tamu dari berbagai negara seperti Amerika, Australia, Jerman, Belanda, Singapore, Malaysia, Jepang dan negara lainnya. Mereka mengakui keunggulan jamu Indonesia, mereka mengetahui informasi tentang jamu Indonesia melalui internet. Hampir semua perusahaan jamu yang terkenal memiliki website yang bisa diakses dari seluruh belahan dunia.

Bila dibandingkan dengan negeri China, sebenarnya Indonesia tidak kalah dan bisa duduk sejajar dalam mengembangkan potensi jamu atau obat tradisional. Dukungan penelitian pemerintah China luar biasa untuk mengembangkan obat China. Pemerintah Indonesia juga sudah memberikan dukungan untuk penelitian namun masih belum maksimal. Hanya saja kadang di antara kita sering berlomba mengunggulkan produknya dengan cara yang tidak sehat dan tidak jujur. Promosi atau iklan yang cenderung menyesatkan ini tentu saja sangat merugikan konsumen dan telah melanggar kode etik periklanan, bahkan melanggar aturan BPOM. Beberapa ciri promosi yang menyesatkan antara lain:

1. berani memberi garansi sembuh dalam waktu tertentu. 2. satu macam obat diklaim bisa menyembuhkan lebih dari sepuluh

macam penyakit. 3. banyak produk yang mempunyai sertifikat SP-IRT beriklan dengan

iming-iming menyembuhkan berbagai macam penyakit. Menurut aturan Badan POM ijin SP-IRT tidak boleh beriklan dan tidak boleh mencantumkan khasiatnya karena belum ada penelitian ilmiah.

4. Berani menjanjikan uang kembali 100% bila tidak sembuh. 5. Waspadai promosi atau iklan yang tidak masuk akal

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 86: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

86

6. Jangan terjebak promosi antar teman yang tidak bertanggung jawab 7. hati-hati dengan banyaknya promosi pengobatan tanpa operasi untuk

berbagai macam penyakit.

Bila kita cermati banyak sekali iklan herbal dan jamu di media massa yang klaim-klaimnya sangat bombastis, kadang-kadang tidak masuk akal dan tidak ada dukungan ilmiahnya sama sekali. Misalnya iklan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) dimana seringkali para produsennya mengklaim dalam iklannya VCO dapat menyembuhkan beragam penyakit, mulai dari penyakit kulit hingga diabetes, jantung dan kanker. Jelas iklan-iklan tersebut melanggar aturan dari BPOM. Aturan BPOM untuk jamu hanya memperbolehkan pencantuman satu klaim saja, misalnya untuk VCO ”Secara tradisional digunakan untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh”. Karena itu, masyarakat hendaknya lebih kritis dan rasional dalam menyikapi iklan-iklan seperti itu. Mintalah pendapat dokter atau para ahlinya sebelum mengkonsumsi jamu atau produk herbal tersebut. Dalam iklan atau promosi jamu dan herbal di media massa seringkali disertakan pula kesaksian atau testimoni (pengalaman empiris) dari mereka yang sudah merasakan manfaat jamu atau herbal tersebut. Namun, perlu diingatkan di sini bahwa semua pengalaman yang dipaparkan dalam iklan-iklan tersebut merupakan pengalaman empiris individu-individu tertentu, sehingga tidak bisa digunakan sebagai patokan 100% untuk kesembuhan orang lain. Banyaknya dosis dan lama kesembuhan suatu penyakit sangat ditentukan oleh jenis kelamin, umur, pola hidup, pola makan, dan kondisi awal penyakitnya. Yang terpenting, anggaplah pengalaman tersebut hanya sebagai hal yang dapat memberikan semangat untuk kesembuhan penyakit Anda. Bila orang lain bisa sembuh, kenapa Anda tidak?. Hal yang terpenting Anda pegang adalah sejauh mana khasiat jamu atau herbal tersebut telah diuji. Apakah baru sebatas pengetahuan tradisional, pengalaman empiris, sudah melalui uji pra-klinis dengan hewan percobaan atau sudah melalui uji klinis?. Jamu atau herbal yang baik selain memiliki sejarah penggunaan secara tradisional dan pengalaman empiris juga perlu didukung oleh data ilmiah yang sahih.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 87: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

87

17. KONSULTASI DAN LAYANAN PELANGGAN Di Indonesia maupun di luar negeri, secara umum herbal dan jamu dapat diperoleh konsumen secara bebas tanpa memerlukan resep dari dokter. Misalnya, herbal dan jamu dengan mudah dapat diperoleh di pasar tradisional, toko obat, supermarket, klinik dan apotek. Masyarakat bahkan seringkali menanam sendiri beberapa jenis tanaman obat untuk diracik sendiri bila memerlukannya. Kondisi ini tentu saja merupakan hal yang positif bila ditinjau dari segi kemudahan ketersediaannya dan harga yang terjangkau. Namun demikian masyarakat perlu hati-hati dalam beberapa hal berikut:

1. Bila menanam sendiri tanaman obat, sebaiknya bibit diperoleh dari sumber yang terpercaya untuk menghindari adanya kesalahan identifikasi yang bila terjadi tentu saja akan berakibat fatal.

2. Bila membeli herbal atau jamu yang dijual bebas, maka perlu kewaspadaan dalam memilih herbal atau jamu yang berkualitas. Saat ini banyak sekali dijual herbal dan jamu dengan kualitas buruk. Jangan menggunakan patokan harga murah sebagai parameter dalam memilih produk. Pilihlah herbal yang dijual di tempat-tempat terpercaya. Bila memungkinkan, belilah produk di tempat-tempat yang memberikan layanan konsultasi. Hal ini penting untuk menanyakan cara pemakaian, dosis, pantangan dll. Yang berkaitan dengan produk tersebut. Dengan demikian konsumen mendapatkan jaminan kualitas dan keamanan produk yang dibelinya.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara berkala melakukan pengawasan dan seringkali juga melakukan inspeksi mendadak untuk produk obat, kosmetik, makanan dan minuman yang dijual di pasar bebas untuk memantau dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seringkali terjadi pemalsuan untuk produk-produk yang laris. Kadang kala juga terjadi penyimpangan pembuatan produk tertentu, misalnya jamu yang dicampur bahan kimia atau kosmetik yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. (contoh merkuri). Dari berbagai informasi yang bisa dipercaya, obat-obat China yang beredar di Indonesia seringkali dipalsukan, terutama untuk produk yang laris dan harganya mahal. Seringkali pula terjadi peredaran produk obat, kosmetik atau makanan dan minuman dari mancanegara yang sebenarnya sudah dilarang peredarannya namun tetap saja dijual demi keuntungan sesaat. Kadang kala kemasan produk nyaris sama namun isi di dalamnya berbeda. Bahkan produk lokal yang cukup laku seringkali pula dipalsukan, hingga membuat masyarakat kecewa karena dirugikan. Menyadari hal ini maka sejak semula merintis usaha, saya berupaya memberikan ciri khas kemasan produk PT. Mahkotadewa Indonesia dengan warna ungu dan logo gambar saya bersanggul Jawa. Selain itu, agar masyarakat tidak tertipu oleh bujuk rayu yang menyesatkan maka saya

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 88: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

88

berusaha mendirikan klinik herbal yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Ada tenaga dokter yang bertugas keliling di klinik herbal saya untuk membantu memonitor perkembangan kesehatan pasien. Dengan demikian pelayanan klinik herbal bisa memberikan jaminan keamanan bagi pasien. Seperti halnya praktek dokter, Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto selalu mecatat secara lengkap data pasien yang datang. Adapun data pasien yang dicatat antara lain:

1. Nama lengkap. 2. Alamat. 3. No telpon/HP. 4. Tempat dan Tanggal lahir. 5. Tekanan darah. 6. Berat badan. 7. Jenis penyakit utama dan penyakit lain yang menyertai (bila ada). 8. Tindakan terapi medis yang sudah dilakukan (misalnya: tindakan

medis atau perawatan yang sudah diberikan oleh dokter). 9. Jenis obat atau ramuan herbal yang sudah dan sedang diminum

(misalnya obat medis maupun jamu). 10. Keluhan-keluhan yang dirasakan. 11. Kebiasaan olah raga dan aktifitas ibadah. 12. Catatan saran-saran yang pernah diberikan. 13. Ramuan yang diresepkan dan dosisnya. Selain data tersebut di atas, semua konsultan akan memberikan layanan konsultasi saat pasien datang atau bisa juga pasien berkonsultasi melalui telpon, email maupun sms. Cara pelayanan konsultasi Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto adalah sebagai berikut:

a. mendengar dan mencatat semua keluhan pasien. b. menanyakan pola makan dan pola hidupnya. c. memberikan masukan untuk perbaikan. d. Memberikan penjelasan ramuan yang akan dikonsumsi untuk

pengobatan. e. pasien bisa memilih ramuan rebusan atau kapsul. f. berapa lama harus mengkonsumsi. g. bila sudah sembuh perlu ramuan untuk pencegahan. h. Mengajak pasien untuk selalu ada komunikasi dengan

konsultan bila ada keluhan negatif. i. Monitoring setiap 10 hari atau sebulan sekali. j. Meminta masukan/ mengadakan diskusi dengan Tim Medis bila

ada masalah. Berbagai data dan layanan seperti ini bisa menjadi masukan untuk mencari langkah dan terapi serta ramuan mana yang sebaiknya diberikan. Pasien

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 89: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

89

menjadi lebih aman dan nyaman karena mendapat obat yang tepat. Selain itu, pasien juga diberi masukan tentang pola hidup dan pola makan yang seharusnya, sehingga tingkat kesembuhan lebih tinggi. Meski begitu bukan berarti semua pasien yang datang ke klinik dijamin pasti sembuh, karena sebagian pasien yang datang ke Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto seringkali sudah tidak ada harapan sembuh atau dokter sudah angkat tangan karena sudah tidak sanggup mengobatinya. Yang pasti kita sudah berupaya semaksimal kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik, bila hasilnya tidak seperti yang diharapkan ya Tuhan saja yang tahu. Pencatatan data pasien tersebut dimaksudkan juga untuk mendapatkan beberapa informasi penting yang dapat digunakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh klinik. Informasi tersebut antara lain mengenai dosis pemakaian suatu herbal, perkiraan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan suatu penyakit, pantangan-pantangan untuk suatu penyakit tertentu, terapi-terapi tambahan yang dapat mempercepat kesembuhan, menu makanan yang tepat untuk jenis pernyakit tertentu, dll. Bila semua pencatatan data tersebut dilakukan secara sistematis dengan menggunakan program basisdata komputer, maka data tersebut dengan mudah dapat diolah untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut di atas. Basisdata inilah yang dapat digunakan untuk memberikan layanan pengobatan di klinik secara lebih aman dan rasional. Contoh Kasus: Masing-masing orang berbeda reaksinya bila minum jamu atau mengkonsumsi obat herbal ataupun juga obat modern yang sudah dilakukan uji klinis sekalipun. Maka sebaiknya untuk amannya masyarakat disarankan untuk memanfaatkan produk jamu atau obat modern yang jelas produsennya dan memberikan layanan purna jual atau customer service atau layanan konsultasi oleh ahlinya. Beberapa kali saya sempat khawatir dengan reaksi pasien yang negatif, misalnya badan lemas tak bertenaga karena tekanan darahnya drop, setelah dievaluasi ternyata pasien salah dosis atau kadang kala saking mau cepat sembuh, semua obat dari dokter A, dokter B dan ramuan dari Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto diminum semua dalam waktu bersamaan. Di lain kesempatan, kondisi pasien justru makin buruk setelah minum ramuan karena ternyata pasien mengalami tekanan jiwa atau depresi yang cukup berat, misalnya kasus kanker rahim. Sebut saja ibu Anik (bukan nama sebenarnya) yang menderita kanker rahim stadium II. Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto sudah mendata dan memberikan solusi ramuan paket kanker yang harus dikonsumsi, termasuk mengatur pola makan dan pola hidupnya. Pada mulanya kondisi pasien berangsur-angsur makin baik dan sehat. Tiba-tiba keluarganya memberitahu kalau kondisi pasien memburuk. Setelah dievaluasi dan dicari penyebabnya ternyata pasien sedang bermasalah

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 90: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

90

dengan suaminya. Karena perlu waktu untuk sembuh, suaminya tidak sabar sehingga mencari pelampiasan kebutuhan biologisnya dengan menggandeng wanita lain. Istilah sekarang suami selingkuh dengan wanita lain dengan alasan isterinya bau dan tidak bisa memenuhi kebutuhan suami. Karena beban mental maka kondisi isterinya makin buruk. Ketika diberi masukan agar jangan stres, pasien malah balik bertanya: ”Bagaimana menghilangkan stresnya bu? Suami yang sangat saya cintai dan diharapkan memberi dukungan justru sebaliknya menjauhi bahkan mencaci maki?. Setiap kali ingat perlakuan suami, dada langsung sesak dan darah keluar mengucur deras.” Bila pasien dalam kondisi seperti ini maka tidak cukup diberikan ramuan, namun sangat perlu diberikan pendampingan dan bantuan moral dari anggota keluarga yang lain. Lain lagi dengan kasus ibu Maria (bukan nama sebenarnya) yang sama-sama menderita kanker rahim namun dengan cepat bisa diatasi karena didukung kondisi psikis yang tenang dan nyaman. Suaminya terus memberikan support serta limpahan kasih sayang, anak-anak dan keluarganya saling bergantian menjaga serta menghiburnya. Selain itu, pasien juga mau mentaati pantangan-pantangan makanan yang ditetapkan, misalnya menghindari makanan yang berlemak, dibakar, digoreng berulang-ulang, alkohol, makanan yang pedas atau mengandung zat tumbuh seperti tauge, kangkung dan sawi putih. Meski secara medis penyakit kankernya sulit disembuhkan namun ternyata seperti ada keajaiban Tuhan, dengan ramuan paket kanker yang sama dengan yang dikonsumsi ibu Anik, pelan tapi pasti akhirnya ibu Maria berhasil sembuh. Walaupun penyakitnya sama lalu diberikan obat paket kanker yang sama namun ternyata reaksi dan hasilnya berbeda. Ibu Anik dari membaik menjadi buruk, ibu Maria dari buruk menjadi baik dan sembuh. Untuk membantu pasien yang bermasalah secara psikis dan juga mempercepat kesembuhan kini diberikan layanan tambahan hipnotherapi. Hipnotherapi atau Hypnosis atau hypnotisme merupakan suatu seni komunikasi dan seni sugesti yang dapat mempengaruhi alam bawah sadar secara efektif. Hypnosis atau hypnotherapi tidak ada hubungannya dengan "magic" atau "mistik", serta tidak bertentangan dengan agama serta aman. Bagi pasien yang sangat percaya kesembuhan akan didapat dan seringkali mengalami efek yang tidak masuk akal. Rasa sakit yang begitu mendera bisa hilang dalam sekejap mata setelah dilakukan hypnotherapi. Bahkan orang lumpuh bisa langsung jalan, benar-benar menakjubkan. Seperti contoh kasus ibu Dewi dari Serpong (bukan nama sebenarnya) yang menderita kanker payudara hingga puting susunya berlubang mengeluarkan nanah dan darah serta berbau. Hanya dalam waktu satu minggu minum paket kanker dalam bentuk kapsul dan sugestinya begitu tinggi akhirnya sembuh total hingga sekarang. Karena seni sugesti ini sangat ilmiah dan aman maka mulai diterima di kalangan medis. Bahkan mulai ada penjajagan pasien yang harus

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 91: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

91

dioperasi tidak perlu dibius untuk menghilangkan rasa sakit. Kini sebagian dokter merasa perlu menambah pengetahuannya dengan hypnotherapi untuk bisa menenangkan pasien dan menghilangkan rasa sakit yang mendera sehingga kesembuhan bisa didapat lebih cepat dan lebih baik. Hypnosis dalam bentuk tradisional telah dikenal sejak ribuan tahun silam di berbagai kebudayaan termasuk Indonesia. Pada abad ke-18, Dr. Franz Anton Mesmer dari Austria, mulai mengeksplorasi hypnosis dengan pendekatan ilmu pengetahuan, dan dilanjutkan oleh para ilmuwan lainnya, termasuk Sigmund Freud yang dikenal sebagai salah satu tokoh peletak dasar-dasar ilmu kejiwaan. Setelah melalui perjalanan yang panjang, kini hypnosis telah menemukan formatnya sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, terutama setelah proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dr. Milton Erickson sebagai salah satu tokoh utama Modern Clinical Hypnotherapy. Secara teknis, saya mencoba menggabungkan herbal dan hypnotherapi. Hypnotherapi yang coba saya kembangkan selalu diawali dengan doa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Selanjutnya secara berulang-ulang pasien saya ajak bersyukur, lalu menyesali diri atas segala dosa yang telah dilakukan. Kemudian pasien diajak mohon ampun kepada Tuhan, lalu diajak memaafkan siapapun yang menyakiti kita dan dilanjutkan dengan berpasrah diri kepada Tuhan. Setelah itu pasien tertidur, kemudian baru dilakukan terapi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk memperoleh hasil yang baik bagi kesembuhan pasien perlu dilakukan berbagai upaya. Selain memberikan obat atau ramuan sesuai dengan penyakit dan keluhan yang dirasakan juga dibutuhkan pendekatan secara spiritual serta perhatian dan kasih sayang dari seluruh keluarga.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 92: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

92

18. IZIN DEPKES MELALUI BADAN POM Pemerintah Indonesia melalui Badan POM membuat peraturan yang cukup ketat untuk keamanan obat dan makanan yang beredar di pasaran. Namun celakanya banyak produsen yang tahu aturan mainnya namun justru dilanggar demi kepentingan bisnis. Saking ketatnya peraturan juga bisa menghambat perkembangan obat tradisional untuk memperoleh kepercayaan masyarakat. Dalam sebuah seminar yang diselenggarakan di aula Badan POM saya mendapatkan informasi bahwa suatu produk obat meski sudah diteliti secara ilmiah oleh Litbang Depkes masih harus diuji lagi hasilnya oleh Badan POM. Bahkan meski sudah diteliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang diakui duniapun harus tetap diuji dan diteliti ulang di Badan POM. Obat tradisional yang beredar di Indonesia mempunyai sertifikat berjenjang, yaitu:

1. Sertifikat TR (tradisional), untuk obat yang menggunakan bahan baku yang diakui berkhasiat obat secara turun temurun. Sertifikat TR ini hanya boleh mencantumkan khasiat ramuan satu macam saja dengan kata-kata standar ”Secara tradisional digunakan untuk pengobatan........”

2. Sertifikat Obat Herbal Terstandar apabila sebuah ramuan sudah diuji cobakan kepada hewan coba, atau dilakukan uji praklinis.

3. Sertifikat Fitofarmaka untuk obat yang sudah dilakukan uji klinis.

Uji praklinik merupakan persyaratan uji untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi), profil farmakokinetik dan toksisitas calon obat. Pada mulanya yang dilakukan pada uji praklinik adalah pengujian ikatan obat pada reseptor dengan kultur sel terisolasi atau organ terisolasi, selanjutnya dipandang perlu menguji pada hewan utuh. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji menggunakan primata. Hanya dengan menggunakan hewan utuh dapat diketahui apakah obat menimbulkan efek toksik pada dosis pengobatan atau aman. Penelitian toksisitas merupakan cara potensial untuk mengevaluasi :

- Toksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat akut atau kronis.

- Kerusakan genetis (genotoksisitas, mutagenisitas). - Pertumbuhan tumor (onkogenisitas atau karsinogenisitas). - Kejadian cacat waktu lahir (teratogenisitas).

Selain toksisitasnya, uji pada hewan dapat mempelajari sifat farmakokinetik obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat. Semua hasil pengamatan pada hewan menentukan apakah dapat diteruskan dengan uji pada manusia.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 93: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

93

Di samping uji pada hewan, untuk mengurangi penggunaan hewan percobaan telah dikembangkan pula berbagai penelitian in vitro, untuk menentukan khasiat obat, contohnya uji aktivitas enzim, uji antikanker menggunakan cell line, uji anti mikroba pada pembenihan mikroba, uji antioksidan, uji anti inflamasi dan lain-lain untuk menggantikan uji khasiat pada hewan, tetapi belum semua uji dapat dilakukan secara in vitro. Uji toksisitas sampai saat ini masih tetap dilakukan pada hewan percobaan, belum ada metode lain yang menjamin hasil yang menggambarkan toksisitas pada manusia. Setelah calon obat dinyatakan mempunyai kemanfaatan dan aman pada hewan percobaan maka selanjutnya diuji pada manusia (uji klinik). Uji pada manusia harus diteliti dulu kelayakannya oleh kode etik mengikuti Deklarasi Helsinki. Uji Klinik terdiri dari 4 fase, yaitu :

1. Fase I, calon obat diuji pada sukarelawan sehat untuk mengetahui apakah sifat yang diamati pada hewan percobaan juga terlihat pada manusia. Pada fase ini ditentukan hubungan dosis dengan efek yang ditimbulkannya dan profil farmakokinetik pada manusia.

2. Fase II, calon obat diuji pada pasien tertentu, diamati efikasi pada penyakit yang diobati. Yang diharapkan dari obat adalah mempunyai efek yang potensial dengan efek samping rendah atau tidak toksik. Pada fase ini mulai dilakukan pengembangan uji stabilitas bentuk sediaan obat.

3. Fase III, melibatkan kelompok besar pasien, di sini obat baru dibandingkan efek dan keamanannya terhadap obat pembanding yang sudah diketahui. Setelah calon obat dapat dibuktikan berkhasiat sekurang-kurangnya sama dengan obat yang sudah ada dan menunjukkan keamanan bagi si pemakai, maka obat baru diizinkan untuk diproduksi oleh industri sebagai legal drug dan dipasarkan dengan nama tertentu serta dapat diresepkan oleh dokter.

4. Fase IV, setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca pemasaran (post marketing surveillance) yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk melihat nilai teraupetik dan pengalaman jangka panjang dalam menggunakan obat. Setelah hasil studi fase IV dievaluasi masih memungkinkan obat ditarik dari peredaran perdagangan jika membahayakan pasien.

Produk jamu dan herbal yang beredar di Indonesia baik yang diproduksi secara lokal atau merupakan produk impor semuanya harus mendapatkan ijin dari BPOM dan digolongkan menjadi salah satu golongan obat tradisional tersebut di atas. Ijin tersebut sangat penting untuk memberikan jaminan kepada konsumen. Hal ini perlu diperhatikan oleh konsumen ketika memilih produk jamu atau herbal.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 94: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

94

19. SARAN DALAM MEMILIH DAN MENGGUNAKAN JAMU DAN HERBAL Saat ini memilih produk jamu dan herbal yang cocok dengan penyakit kita bukan perkara yang mudah. Banyak sekali produk herbal dan jamu yang berbeda memiliki indikasi atau klaim penyakit yang sama atau sejenis, bahkan banyak produk yang diklaim oleh produsennya sebagai panasea (obat segala penyakit). Contohnya untuk penyakit kanker, produk mana yang akan Anda pilih?. Pilihannya banyak, ada mahkota dewa, buah merah, sarang semut, keladi tikus, linzhi, benalu teh, jeli gamat, spirulina, dll. Untuk diabetes melitus juga ada banyak produk, misalnya VCO, mahkota dewa, buah merah, jeli gamat, spirulina, mengkudu, dll. Anda pasti bingung mau pilih yang mana. Karena itu, berikut ini akan diberikan beberapa tips dalam memilih jamu dan herbal sesuai dengan kebutuhan penyakit Anda. 1. Sebelum memilih dan menggunakan jamu dan herbal, Anda harus tahu

dulu penyakit Anda. Untuk mengetahuinya Anda tidak bisa menduga-duga dari keluhan yang Anda rasakan. Anda harus periksa ke dokter atau lab.

2. Setelah Anda tahu penyakitnya, mintalah saran dokter mengenai terapi terbaik untuk penyakit Anda.

3. Bacalah buku-buku kesehatan, terutama yang menyangkut penyakit Anda. Dari sini Anda akan tahu lebih dalam mengenai penyakit tersebut, jenis-jenis terapi yang yang tersedia dan jenis terapi yang terbaik saat ini.

4. Bila akhirnya Anda memutuskan untuk menggunakan terapi alternatif atau komplementer dengan menggunakan jamu atau herbal, itu merupakan hal Anda sepenuhnya.

5. Kemudian tanyakan kepada ahlinya (Batra atau pengobat tradisional) mengenai herbal atau jamu yang tepat untuk penyakit Anda tersebut. Anda juga bisa menanyakan ke beberapa dokter yang sekaligus berprofesi sebagai Batra. Atau Anda bisa mempelajarinya dari buku-buku bacaan populer yang banyak dijual di toko-toko buku.

6. Bila Anda sudah menemukan herbal atau jamu ramuannya, Anda punya dua pilihan, yaitu membuat ramuannya sendiri atau membeli ramuan yang sudah dijual. Bila ternyata Anda hanya memerlukan herbal tunggal, mungkin Anda bisa membuatnya sendiri dari tanaman di sekitar Anda, misalnya tanaman di pekarangan rumah. Namun bila jamu yang Anda perlukan terdiri dari beberapa komponen herbal, maka disarankan untuk membelinya saja yang sudah siap saji supaya tidak repot. Kecuali bila ramuan tersebut belum ada yang menjual, Anda terpaksa harus membuatnya sendiri atau meminta orang lain menyiapkan untuk Anda. Anda jangan khawatir karena saat ini sudah banyak klinik tradisional yang dapat membantu membuatkan ramuan khusus untuk Anda.

8. Pilihlah produk yang berkualitas dengan ciri-ciri di antaranya sebagai berikut: dijual di tempat-tempat resmi seperti apotek, toko obat atau agen-agen resmi yang ditunjuk, nama dan alamat produsen jelas, memiliki merek dagang terdaftar, memiliki ijin edar dari BPOM, memiliki klaim sesuai aturan, tercantum tanggal kadaluarsa dan kode produksi.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 95: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

95

7. Ikuti cara aturan pakainya, meliputi dosis setiap kali konsumsi, frekuensi pemakaiannya dan waktu yang tepat untuk mengkonsumsinya.

8. Ikuti pula pantangan-pantangan yang harus dilakukan. Pantangan untuk semua penyakit adalah tidak merokok dan minum minuman yang mengandung alkohol. Pantangan lain tergantung jenis penyakitnya. Misalnya untuk diabetes melitus harus menghindari makanan dan minuman manis serta mengurangi makanan berlemak. Untuk penyakit asam urat harus berpantang makanan dengan kadar purin tinggi seperti jerohan, udang, emping melinjo dan kacang-kacangan. Untuk penyakit kanker harus berpantang makanan berlemak, makanan dengan pengawet, penyedap buatan seperti vetsin dan tauge.

9. Proses penyembuhan juga harus didukung dengan penerapan pola hidup sehat dan secara psikis bisa mengendalikan stres.

10. Secara berkala Anda harus memeriksakan perkembangan penyakit Anda ke dokter. Perubahan-perubahan yang Anda rasakan memang merupakan indikasi awal yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui pengaruh jamu dan herbal yang Anda kondumsi dalam memerangi penyakit Anda. Namun Anda tetap perlu periksa ke dokter untuk melihat perkembangan yang tidak Anda rasakan dan secara kuantitatif bisa diukur.

11. Untuk menghindari efek samping jangka panjang, sebaiknya konsumsi jamu atau herbal dihentikan bila penyakit Anda sudah benar-benar sembuh secara medis.

12. Anda dapat terus mengkonsumsi ramuan herbal dengan dosis lebih rendah (dosis pencegahan), atau mengganti ramuan herbal dengan produk suplemen herbal seperti misalnya teh celup herbal.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 96: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

96

20. POLA HIDUP DAN POLA MAKAN YANG MENYEHATKAN

Bila anda sering menyaksikan tayangan Televisi antara jam 23.00 hingga 24.00 ada banyak acara yang memunculkan gaya hidup masyarakat kota-kota besar dengan berbagai macam problema seks yang tidak sehat. Mulai dari perselingkuhan, gaya pacaran yang seperti suami istri hingga kehidupan malam yang serba glamour dengan hingar bingar musik dan tidak jauh dari minuman beralkohol dan narkoba. Pola kehidupan malam seperti itu mungkin menyenangkan dan membuat ketagihan dari sebagian orang, namun akibatnya akan menjadi penyesalan di kelak kemudian hari. Menurut penelitian sering tidak tidur malam atau begadang ternyata akan sangat mempengaruhi kesehatan lever dan pencernaan. Pola hidup yang tidak benar akan menimbulkan aneka macam penyakit dan memperpendek umur. Meski memiliki uang berlimpah ruah kalau sudah sakit parah dan tidak ada obatnya maka uang tak akan ada artinya lagi. Bila anda ingin sehat dan berumur panjang hendaknya mengubah pola hidup yang lama menjadi pola hidup yang sehat. Pola hidup sehat adalah upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dan membuang kebiasaan buruk. Bila disadari bahwa untuk mengobati penyakit itu tidak gampang dan tidak murah, kenapa tidak mencegahnya saja?. Untuk itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Pilihlah buah dan sayur yang menyehatkan sesuai dengan kondisi kesehatan.

2. Berolahraga secara teratur. 3. Kendalikan stres yang berkepanjangan. 4. Syukuri apapun yang terjadi. 5. Ambil hikmah dibalik kesulitan dan masalah yang ada. 6. Hindari penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropika dan Zat Adiktif). 7. Jangan merokok. 8. Jangan lakukan hubungan seks sebelum menikah atau tanpa ikatan

sah. 9. Jangan berganti-ganti pasangan.

Yang dibutuhkan hanyalah kedisiplinan mengikuti langkah-langkah pengelolaan hidup aman dan sehat. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat untuk bisa berkarya dan bekerja bagi nusa, bangsa, dan negara.

Apabila penyakit sudah terlanjur menjangkiti ya apa boleh buat, upayakan mengatasinya dengan pola makan yang benar dan aman. Terutama bagi anda yang sudah memasuki usia 40 tahun perlu menghindari makanan dan buah-buahan sbb.:

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 97: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

97

1. makanan yang berlemak akan meningkatkan kholestrol dan trigliserid serta bisa mempengaruhi kesehatan jantung dan otak.

2. makanan yang digoreng berulang-ulang mengandung zat karsinogen. 3. makanan yang dibakar sampai gosong mengandung zat karsinogen. 4. makanan yang terlalu pedas merangsang lambung dan mengganggu

pencernaan. 5. hindari makan telur burung puyuh karena kandungan kolesterolnya

sangat tinggi. 6. buah durian, nangka dan kesemek bisa merangsang tumbuhnya sel

kanker dan meningkatkan kadar asam urat. 7. hindari makanan dan minuman yang terlalu manis karena bisa

mempengaruhi kesehatan pankreas atau memicu timbulnya penyakit Diabetes Melitus, terutama bagi mereka yang memiliki garis keturunan DM dan kegemukan.

Menurut pakar diabetes dari FK Unair/RS dr Soetomo Surabaya Prof Dr dr Askandar Tjokroprawiro, pengaturan makan pada penderita diabetes sebenarnya tidaklah rumit. "Jangan dikira dengan pengaturan cara makan ini, penderita diabetes hanya makan sedikit," katanya. Penderita Diabet bisa menikmati makanan dalam jumlah banyak namun dipilih bahan makanan yang bisa membantu menurunkan kadar gula darah, misalnya: kentang, buah sukun, ubi jalar, bengkoang, talas dan lain-lain.

Begitu pula halnya penderita kanker dan tumor, harus banyak mengikuti pantangan tidak boleh makan daging sapi, kambing, ayam broiler, seafood udang, kerang, kepiting dan cumi-cumi bukan berarti tidak boleh makan enak. Justru orang sakit makanannya harus lebih bergizi dan tetap bisa makan enak hanya dipilih. Misalnya bisa menikmati makanan daging ayam kampung. Boleh juga makan ikan gurame, ikan mas dan tetap boleh makan telur ayam kampung. Lebih menyehatkan lagi bila pengolahan masakannya ditumis, direbus dan dikukus serta tambahkan beberapa tanaman obat di dalamnya agar masakan lebih sehat. Lihat resep-resep masakan herbal di dalam buku ini.

Pilih Bahan Makanan Yang Seimbang

Budaya kita para orang tua selalu mengatakan bahwa selesai makan nasi makanlah buah sebagai pencuci mulut saja. Itulah sebabnya makan buah hanya sebagai pelengkap menu. Ada ya syukur kalau tidak ada ya tidak menjadi masalah. Sesungguhnya bila ingin sehat makanlah buah dan sayur lebih banyak dibandingkan nasi dan lauk pauk. Gambarannya 60 persen buah dan sayur 40 persen nasi dan lauk pauk. Selain itu juga tetap harus dipilih buah dan sayur yang sesuai dengan kondisi kesehatan kita masing-masing.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 98: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

98

Meski buah itu bagus untuk kesehatan namun khusus buah durian dan nangka misalnya sangat tidak dianjurkan bagi penderita kanker, tumor, Diabetes, dan darah tinggi karena mengandung alkohol. Bila buah tersebut dinikmati maka justru akan memperparah penyakit. Bukannya mengobati malah menyakiti. Begitu pula halnya dengan buah yang rasanya asam tentu tidak baik dikonsumsi penderita maag, karena akan memperparah penyakitnya. Penderita Diabetes sebaiknya menjauhi bubur dan kue yang manis karena tanpa dikunyah makanan itu akan langsung menjadi gula. Tak kalah pentingnya juga bagi anda yang ingin menurunkan berat badan dan membuang kolestrol. Meski susu dan keju itu bagus untuk kesehatan namun kalau dikonsumsi setiap hari akan membuat berat badan makin meningkat. Sebaiknya bila ingin minum susu pilihlah susu non fat dengan gula rendah kalori.

Perlu juga menjadi perhatian para vegetarian yang tidak mengkonsumsi daging atau protein hewani, bahkan tidak konsumsi bawang putih dan bawang merah. Bila kurang imbang mengatur menu makanannya bisa juga kena penyakit. Suatu kali sahabat saya penganut vegetarian yang tinggal di Rembang memberitahu kalau sedang sakit. Yang membuat saya heran dan terkejut ketika dia mengatakan sakitnya darah tinggi, batu ginjal, kolestrol, trigliserid, dan asam urat tinggi sampai 9 point. Mengapa bisa begini? Analisa saya karena memang dia sedang punya masalah dan stres berat. Setiap hari hanya makan tahu tempe, sayur daun singkong, bayam dan kangkung. Buah yang setiap hari dikonsumsi hanya pisang. Dia tidak menyadari menu makanan yang dikonsumsi kurang seimbang dan mengandung purin cukup tinggi.

Laki-Laki Butuh Gizi Lebih Banyak Selain pengaturan pola hidup dan pola makan seimbang yang harus diperhatikan adalah olahraga. Olah raga yang aman dan murah meriah adalah jalan kaki atau lari pagi. Bisa dilakukan di luar rumah maupun di dalam rumah dengan cara mondar mandir dari depan dan belakang rumah atau naik dan turun tangga di dalam rumah atau di kantor. Jenis kelamin laki-laki memerlukan zat gizi lebih dibandingkan wanita, karena luas permukaan tubuh maupun otot pada laki-laki lebh besar daripada wanita. Terutama bila punya anak lelaki yang sedang tumbuh remaja, biasanya kita akan tercengang dan hampir tidak percaya saat makan di luar bersama, mereka bisa menghabiskan bakso atau soto hingga empat mangkok bahkan sepuluh mangkok sekali makan. Uniknya meski porsi makannya begitu banyak belum tentu tubuh mereka akan jadi gembrot. Saya sendiri sering iri pada anak lelaki saya yang bungsu umur 18 th. Kalau makan porsinya sangat banyak namun badannya tetap langsing bahkan bisa dibilang kurus. Hal ini bisa dimaklumi karena kegiatan fisiknya sangat banyak dan membutuhkan banyak energi. Jadi meski makan banyak, energi yang dikeluarkan juga

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 99: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

99

seimbang. Maka kita tidak perlu membatasi porsi makan anak laki-laki yang sedang tumbuh remaja, terutama remaja pria. Namun kebutuhan Fe/zat besi pada wanita cenderung lebih tinggi, karena wanita mengalami menstruasi. Zat besi bisa diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 100: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

100

21. PENUTUP Sebagai penutup dari buku ini, berikut diberikan beberapa hal penting yang harus diingat:

1. Obat (termasuk jamu dan herbal) bisa menjadi racun dan racun bisa menjadi obat, maka dalam mengkonsumsi obat Anda harus memperhatikan aspek dosis dan waktu yang berkaitan dengan keamanannya.

2. Semua obat baik modern dan tradisional mempunyai efek samping. Pilihlah produk yang berkhasiat tetapi memiliki efek samping minimal.

3. Pasien berhak menentukan terapi mana yang akan dipilih untuk mengatasi penyakitnya.

4. Segera hubungi dokter atau konsultan kesehatan yang terpercaya bila mengalami reaksi negatif ketika mengkonsumsi obat modern maupun herbal dan jamu.

5. Jangan mudah tergiur iklan dan promosi yang berani memberikan janji-janji surga namun kenyataannya tidak ada.

6. Masing-masing individu bisa berbeda reaksinya bila menggunakan suatu produk yang sama. Belum pasti bila ada teman yang sembuh minum obat tertentu Anda juga pasti sembuh.

7. Lebih baik mengupayakan hidup sehat untuk mencegah datangnya penyakit dari pada mengobati penyakit.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 101: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

101

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2002. Pedoman Pembinaan Mutu Hasil Pertanian, Dinas Pertanian

dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta. Anonim. 2005. Peraturan Perundang-undangan di bidang obat tradisional,

obat herbal terstandar dan Fitofarmaka, Badan POM RI. Azis, S. & S.R. Muktiningsih. 2006. Studi manfaat daun katuk (Sauropus

androgynus). Cermin Dunia Kedokteran 151. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 2006. Peringatan Tentang

Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat. Peringatan No. KH00.01.1.5116 Tanggal 4 Desember 2006.

Barnes, J., L.A. Anderson & J.D. Phillipson. 2003. Herbal interaction. The Pharmaceutical Journal 270: 118-121.

Bent, S., H. Goldberg, A. Padula & A.L. Avins. 2005. Spontaneous bleeding associated with Ginkgo biloba: a case report and systematic review of the literature. J. Gen. Intern. Med. 20: 657-661.

Canadian AIDS Treatment Information Exchange. 2005. A practical guide to herbal therapies for people living with HIV. CATIE.

Catun, D.H., M. Sekera & D.C. Adelman. 1993. Erythroderma associated with ingestion of an herbal product. West J. Med. 159: 491-493.

Gunawan, A. 2004. Food combining, kombinasi makanan yang serasi, pola makan untuk langsing dan sehat, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Haller, C.A., J.E. Dyer, R.J. Ko & K.R. Olsen. 2002. Making a diagnosis of herbal-related toxic hepatitis. WJM 176: 39-44.

Harvey, J. & Colin-Jones. 1981. Mistletoe hepatitis. British Medical Journal 282: 186-187.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). 2006. ISO Indonesia. Volume 41. Kardinan, A. & A. Ruhnayat. 2003. Budidaya Tanaman Obat Secara Organik.

Agromedia Pustaka. Katno & S. Pramono. 2006. Tingkat manfaat dan keamanan tanaman obat

dan obat tradisional. Keputusan Kepala Badan POM RI No.00.05.4.2411 Tahun 2004 Tentang

Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia.

Kesehatan keluarga 98, Medi Media International Group,Yayasan Essentia Medica, Po Box 1058, Yogyakarta.

Ko, R. 1999. Adverse reactions to watch for in patients using herbal remedies. WJM 171: 181-186.

Ko, R.J., M.S. Greenwald, S.M. Loscutoff, A.M. Au, B.R. Appel, R.A. Kreutzer, W.F. Haddon, T.Y. Jackson, F.O. Boo & G. Presicek. 1996. Lethal ingestion of Chinese herbal tea containing Ch’an Su. WJM 164 (1): 71-75.

Laliberte, L. & J.-P. Villeneuve. 1996. Hepatitis after the use of germander, a herbal remedy. Can Med Assoc J. 154 (11): 1689-1692.

Liu, B. 2006. Terapi Bawang Putih. Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 102: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

102

Majalah Natural, edisi ke 14, Mei 2006. Mansjoer, A. dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2, Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2003. Mar, C. & S. Bent. 1999. An evidence-based review of the 10 most commonly

used herbs. WJM 171: 168-171. Nambiar, S., R.H. Schwartz & A. Constantino. 1999. Hypertension in mother

and baby linked to ingestion of Chinese herbal medicine. WJM 171: 152.

Setty, A.R. & L.H. Sigal. 2005. Herbal medications commonly used in the practice of rheumatology: mechanisms of action, efficacy, and side effects. Seminars in Arthritis and Rheumatism 34: 773-784.

Siswanto, Y.W. Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial, Penerbar Swadaya,2004.

Smith, L., E. Ernst, P. Ewings, P. Myers & C. Smith. 2004. Co-ingestion of herbal medicine and warfarin. British Journal of General Practice 54: 430-441.

Srinivasan, R., S. Smolinske & D. Greenbaum. 1997. Probable gastrointestinal toxicitry of kombucha tea. J. Gen. Intern Med. 12: 643-644.

Subroto, M.A. 2006. Pengobatan herbal untuk mengatasi penyakit degeneratif. Makalah disampaikan dalam Seminar Kesehatan “Pengobatan Herbal untuk Mengatasi Penyakit Degeneratif”, Wellness Clinic, Jakarta, 15 Pebruari 2006.

Sudibyo, A. Perlakuan Irradiasi Rempah-rempah untuk Tujuan Pengawetan dan Menjaga Higiene, Deperindag, Bogor.

Thai, H.C. 2004. Herb-drug interactions. (http://ethnomed.org/clin_topics/herbal_medicine/herb-drug_rev.pdf).

Treasure, J. 2005. Herbal medicine and cancer: an introductory overview. Seminars in Oncology Nursing 21 (3): 177-183.

Turana, Y. 2002. Tanaman obat, tidak lepas dari efek samping (http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/pus-3.htm).

Usia, T., H. Iwata, A. Hiratsuka, T. Watabe, S. Kadota & Y. Tezuka. 2006. CYP3A4 and CYP2D6 inhibitory activities of Indonesian medicinal plants. Phytomedicine 13: 67-73.

Internet www.allergycapital.com.au www.fda.gov www.healthforum.com www.herbalgram.org www.nlm.nih.gov www.pom.go.id www.ptphapros.co.id www.rds-online.org.uk www.tempo.co.id

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 103: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

103

BIODATA PENULIS

NING HARMANTO M. Wuryaning Setyawati, atau lebih dikenal dengan Ning Harmanto, dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 Mei 1957. Lulusan ABA Jurusan Bahasa Inggris ini mempunyai hobi bermacam-macam, al. Membaca buku, menulis buku dan meracik herbal). Buku “HERBAL DAN JAMU, PENGARUH DAN EFEK SAMPINGNYA” merupakan karyanya yang ke 16, dan merupakan seri pertama dari buku Keluarga Hidup Sehat yang diterbitkan oleh Media Elexindo, Kelompok Gramedia. Beberapa prestasi di bidang pertanian dan usaha yang pernah diraihnya adalah Juara I Lomba Pekarangan Produktif tingkat DKI Jakarta pada Expo Agribisnis tahun 1999, Juara I PRODUK UNGGULAN Jakarta Utara tahun 2000 dan 2002, Juara I PRODUK UNGGULAN DKI Jakarta tahun 2000 dan juara II USAHA KECIL dan MENENGAH TELADAN tingkat DKI Jakarta tahun 2003. Pernah menjadi dosen tamu wiraswasta di STIE, menjadi pembicara di beberapa seminar nasional serta menjadi peserta undangan pada pertemuan APO di Lembang, Bandung bulan Oktober 2003 yang lalu. Wanita yang menikah dengan Harmanto ini dikaruniai 3 orang putra-putri (Bimo, Rani dan Wibi), baru-baru ini mendapatkan penghargaan “The Hottest Entrepreneur 2005” dari majalah SWA. Dari majalah Eksekutif edisi bulan April 2006, Ning diprofilkan sebagai salah satu KARTINI MASA KINI. Dari tabloid Nova dinobatkan sebagai Wanita Inspirasi Nova. Disela-sela kesibukannya masih memberikan layanan konsultasi dan hypnotherapi di Klinik Herbal Ny.Ning Harmanto yang diresmikan tanggal 3 November 2003. Pasiennya berasal dari seluruh penjuru Tanah Air dan kini merambah ke berbagai negara seperti Amerika, Eropa, Australia dan berbagai negara Asia. Hingga kini masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Mahkotadewa Indonesia yang bergerak di bidang produksi obat-obatan dari Tanaman obat Asli Indonesia. Adapun kegiatan organisasi lain yang sampai sampai saat ini masih aktif dijalaninya adalah sebagai pengurus di KTNA Nasional di Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Bulan Maret th 2006 Ning Harmanto terpilih menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Tanaman Obat Indonesia (APTOI). Kegiatannya di bidang pertanian dan pengobatan tradisional juga sudah diekspos di berbagai media cetak seperti tabloid NOVA, TRUBUS, Kompas, Buana Minggu, Warta Kota, Suara Pembaruan, Hidup, Senior, Intisari, tabloid Jamu, majalah Pengusaha, SWA, GATRA. Beberapa media elektronik juga pernah memprofilkannya sebagai pengusaha sukses al.: TV7, ANTV, TRANSTV, SCTV, TVRI, RCTI, JAKTV dan lainnya.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 104: Jamu Herbal Tanpa Efek Samping

104

DR. IR. M. AHKAM SUBROTO, M.App.Sc., APU Lahir di Blora, 2 januari 1964. Gelar Sarjana (Ir.) diperoleh dari Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1987). Gelar Master of Applied Science (M.App.Sc.) bidang Bioteknologi diraih dari Department of Biotechnology, The University of New South Wales, Sydney, Australia (1991). Sedangkan gelar Doctor of Phylosophy (Ph.D.) jugta diraih dari Department of Biotechnology, The University of New South Wales, Sydney, Australia (1995). Sejak tahun 1987 ia bekerja sebagai staf peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong Science Center. Pada bulan Oktober 2005 ia diangkat sebagai Ahli Peneliti Utama (APU) bidang Bioteknologi di Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI. Ia juga aktif sebagai staf pengajar di Sekolah Pascasarjana, Program Studi Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1998 – sekarang) dan sebagai Widyaiswara di Pusbindiklat Peneliti LIPI (2003 – sekarang). Prestasi yang pernah diraih adalah peneliti muda terbaik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1997. Beberapa penelitian yang telah dan sedang dilakukan antara lain pengembangan obat herbal dari leunca (Solanum nigrum), mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), buah merah (Pandanus conoideus), virgin coconut oil, PCO (Pandanus Cocos Oil), ganoderma, sarang semut (Myrmecodia spp.) dan keben (Barringtonia asiatica). Lebih dari 70 karya ilmiahnya telah dipublikasikan di berbagai jurnal dan seminar, baik nasional maupun internasional. Buku ini merupakan karyanya yang ke-11 dan merupakan karya perdananya yang diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo.

CATATAN: 1. Saya (bu Ning) dan pak Ahkam memohon agar penerbitan buku ini dilengkapi

dengan foto-foto yang sebagian besar kami sudah ada. 2.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com