35
JABATAN KRISTUS Bab 1 Pendahuluan: Jabatan Kenabian A. Catatan Pendahuluan tentang Jabatan-Jabatan Kristus secara umum 1. Pengertian tentang Jabatan-Jabatan Kristus secara umum Tiga jabatan yang berkenaan dengan karya Kristus adalah sebagai nabi, imam, dan raja. Terdapat perbedaan-perbedaan dalam memandang ketiga jabatan Kristus ini. Ada orang yang menerapkan gagasan tentang urut-urutan kronologis di antara ketiga jabatan itu, menganggap Kristus berfungsi sebagai seorang nabi pada saat pelayanannya di dunia, sebagai imam saat kematian-Nya di atas salib, dan sebagai raja saat sekarang ini duduk disamping Allah Bapa. Kelompok lain menyatakan ketiga jabatan ini tidak dapat dipisahkan. Adapula yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki dua jabatan , sebagai nabi di dunia dan raja di surga. Banyak pertentangan yang terjadi untuk membedakan jabatan-jabatan ini. Menurut Ernesti jabatan-jabatan ini dalam alkitab dikatakan sebagai kiasan sehingga tidak dapat diartikan secara khusus. Kenyataannya adalah Kristus memiliki jabatan itu di dalam dirinya, sehingga jabatan tersebut tidak dapat dibedakan secara tajam. Ada pula teolog Lutheran, Reinhard, Doerderlein dan lainnya menyatakan bahwa istilah profesi lebih cocok daripada jabatan. Sedangkan teologi modern menolak pemikiran tentang jabatan ini dan melihat Kristus sebagai manusia ideal. 2. Pentingnya perbedaan itu

JABATAN KRISTUS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JABATAN KRISTUS

JABATAN KRISTUS

Bab 1 Pendahuluan: Jabatan Kenabian

A. Catatan Pendahuluan tentang Jabatan-Jabatan Kristus secara umum

1. Pengertian tentang Jabatan-Jabatan Kristus secara umum

Tiga jabatan yang berkenaan dengan karya Kristus adalah sebagai nabi, imam, dan

raja. Terdapat perbedaan-perbedaan dalam memandang ketiga jabatan Kristus ini. Ada

orang yang menerapkan gagasan tentang urut-urutan kronologis di antara ketiga jabatan itu,

menganggap Kristus berfungsi sebagai seorang nabi pada saat pelayanannya di dunia,

sebagai imam saat kematian-Nya di atas salib, dan sebagai raja saat sekarang ini duduk

disamping Allah Bapa. Kelompok lain menyatakan ketiga jabatan ini tidak dapat dipisahkan.

Adapula yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki dua jabatan , sebagai nabi di

dunia dan raja di surga.

Banyak pertentangan yang terjadi untuk membedakan jabatan-jabatan ini. Menurut

Ernesti jabatan-jabatan ini dalam alkitab dikatakan sebagai kiasan sehingga tidak dapat

diartikan secara khusus. Kenyataannya adalah Kristus memiliki jabatan itu di dalam dirinya,

sehingga jabatan tersebut tidak dapat dibedakan secara tajam. Ada pula teolog Lutheran,

Reinhard, Doerderlein dan lainnya menyatakan bahwa istilah profesi lebih cocok daripada

jabatan. Sedangkan teologi modern menolak pemikiran tentang jabatan ini dan melihat

Kristus sebagai manusia ideal.

2. Pentingnya perbedaan itu

Perbedaan tiga jabatan Kristus sangat penting. Kristus berperan sebagai pengantara

kita untuk menjadi nabi, imam, dan raja. Sebagai nabi saat ia mewakili Allah dihadapan

manusia, sebagai imam Ia mewakili manusia di hadapan hadirat Allah, dan sebagai raja saat

Ia memerintah dan memperbaharui pemerintahan manusia.

B. Jabatan Nabi

1. Pengertian Alkitab tentang seorang nabi

Dalam perjanjian lama, menurut istilah-istilah yang digunakan, nabi adalah

seseorang yang melayani Tuhan secara khusus dan mendapat perhatian khusus dari

umatNya. Sedangkan dalam perjanjian baru, Nabi dapat disebut sebagai orang yang

berbicara secara langsung dari Tuhan. Dapat disimpulkan, nabi adalah seseorang yang

Page 2: JABATAN KRISTUS

melihat banyak hal, mendapat wahyu, melayani Tuhan sebagai seorang utusan dan berbicara

dalam Nama-Nya.

Ada dua elemen dalam fungsi sebagai nabi, yaitu aktif dan pasif, atau menerima dan

memberi. Elemen pasif mengendalikan elemen aktif. Yang dimaksudkan adalah Nabi

memperoleh wahyu Ilahi sebagai elemen pasif dan ketika dia menyampaikannya kepada

umat itulah elemen aktif. Tanpa menerima, nabi tidak dapat memberi dan nabi tidak dapat

memberi lebih dari yang ia terima.

Tugas para nabi adalah mengungkapkan kehendak Allah kepada umatNya. Sebagai

pengamat dari seluruh umat, penafsir hukum yang menekankankan kewajiban-kewajiban

moral, mendorong perlunya pelayanan kerohanian, menyatakan perlunya kebenaran dalam

hidup umat Allah. Sehingga apabila ada ada umat Allah yang menyimpang dari jalanNya,

nabi memanggil mereka untuk kembali kepada hukum.

2. Perbedaan-perbedaan berkenan dengan karya kenabian Kristus

Kristus berfungsi sebagai nabi dalam berbagai cara :

a. Sebelum maupun sesudah inkarnasi

Kristus tidak hanya aktif sebagai nabi saat ia dalam masa pelayananNya di

dunia saja. Sejak zaman Perjanjian Lama, dalam ajaran para nabi, Kristus bertindak

sebagai Roh pewahyuan (1 Ptr 1:11) dan dalam iluminasi spiritual orang- orang

percaya. Setelah inkarnasi, ia memegang tugas kenabian-Nya dalam ajaran ajaran

dan mujizat-mujizat-Nya, dalam khotbah para rasul serta pelayan firman, dan dalam

iluminasi dan perintah pada orang percaya sebagai Roh yang tinggal di dalam

mereka. Tindakan kenabianNya terus dilanjutkan dari Surga melalui karya Roh

kudus.

b. Melalui pengantara atau secara langsung

Yang dimaksud adalah Kristus melakukan tugas kenabianNya secara

langsung sebagai Malaikat Tuhan dan Tuhan yang berinkarnasi. Dan melalui

perantara, melalui tindakan roh kudus, ajaran para nabi dan para rasul. Sekarang Ia

melakukanNya dengan Roh Kudus yang tinggal di dalam hati orang percaya dan

melalui tindakan pelayan Injil.

3. Bukti Alkitab tentang jabatan kenabian Kristus

Kristus disebut sebagai nabi dalam Ul 18:15. Kristus menyebutkan diriNya nabi pada

Luk 13:33. Ia mengklaim sebagai pembawa pesan dari Bapa-Nya pada Yoh 8:26-28;

12:49,50; 14:10,24; 15:15; 17:8,20. Ia menyatakan hal-hal yang terjadi kemudian Mat 24:3-

35; Luk 19:41-44.

4. Tekanan modern atas karya kenabian Kristus

Page 3: JABATAN KRISTUS

Aliran liberal menekankan bahwa Yesus adalah guru. Namun liberal kuno

menyatakan Ia memperoleh arti penting yang dimilikiNya dari ajara-ajaranNya dam modern

menyatakan kepribadian Yesus yang unik memberi titik berat pada ajaranNya. Pada teologi

Barthian mereka memikirkan Sang Perantara sebagai Ia yang mengungkapkan.

REFLEKSI

Ada tiga peran Yesus yang dibahas melalui buku ini. Peran-peran tersebut adalah peran

Yesus sebagai Nabi, Imam, dan Raja. Setiap peran yang dipegang oleh Yesus mengemban

tugas yang penting, sebagai nabi saat ia mewakili Allah dihadapan manusia, sebagai imam

Ia mewakili manusia di hadapan hadirat Allah, dan sebagai raja saat Ia memerintah dan

memperbaharui pemerintahan manusia. Sebelum membaca buku ini saya tidak mengerti

akan peran-peran Yesus, dan tiap peran memiliki tugas yang berbeda-beda. Di dalam buku

ini dibahas secara mendalam peran-peran Yesus. Pada bab pertama buku ini, dibahas peran

pertama yaitu peran Yesus sebagai Nabi. Nabi merupakan utusan Tuhan yang berbicara atas

namaNya. Bila Yesus tak menjadi Nabi kita, kita tidak dapat mengetahui apa yang

sebenarnya Tuhan mau dalam hidup ini, karena natur dosa kita, kita tidak dapat lagi

mendengar suara Tuhan. Yesus menjadi jembatan kita akan hubungan kita dan Tuhan

sehingga Yesus mempunyai peran penting dalam hidup kita. Setelah membaca bab ini saya

menjadi mengerti apa yang dimaksud peran Yesus sebagai nabi.

Bab 2 : Jabatan Keimaman

A. Pengertian Alkitab tentang Seorang Imam

1. Istilah-istilah yang dipakai dalam Alkitab

Pada Perjanjian lama kata yang dipakai adalah kohen dan chemarim, arti mula-mula

nya tidak diketahui dengan pasti, namun kata itu menunjukkan arti tentang seorang yang

memegang jabatan yang mulia, penuh tanggung jawab, mempunyai otoritas atas orang lain,

serta petugas dalam peribadahan.

Perjanjian baru menggunakan kata hierus yang berarti “Ia yang perkasa” , “seorang

yang sakral”, “seorang yang mempersembahkan diri kepada Tuhan”.

2. Perbedaan antara seorang nabi dan seorang imam

Keduanya ditunjuk oleh Tuhan, namun Nabi dipilih untuk menjadi wakil Tuhan bagi

umatNya, sebagai guru agama, sedangkan Imam adalah wakil manusia di hadapan Allah.

3. Fungsi – fungsi imam sebagaimana disebutkan dalam Alkitab

Ayat yang menyebutkan ciri khas dan pekerjaan seorang imam adalah Ibr 5:1, Imam

dipilih oleh Tuhan dan dipilih diantara orang-orang untuk menjadi wakil mereka. Ay 4,

Page 4: JABATAN KRISTUS

ditetapkan manusia dalam hubungannya dengan alah dalam hal religius, pekerjaannya

adalah memberikan persembahan dan korban karena dosa. Ibr 7:25, Imam bersyafaat bagi

umatnya dan Im 9:22, memberkati mereka dalam nama Tuhan.

4. Bukti-bukti Alkitab tentang keimaman Kristus

Perjanjian lama menyebutkan akan keimaman dari sang Penebus yang akan datang

pada kitab Mzm 110:4 dan Za 6:13. Pada Perjanjian Baru, Ia disebut sebagi imam pada kitab

Surat Ibrani.

B. Karya Pengorbanan Kristus

Tugas Kristus sebagai imam adalah mempersembahkan korban yang cukup bagi dosa seisi

dunia.

1. Pengertian tentang korban dalam Alkitab

a. Teori Pemberian : Korban dipersembahkan kepada dewa untuk menetapkan

hubungan baik dan menjaga dewa tetap senang. Teori ini didasari atas konsep rendah

akan Allah dan tidak sesuai dengan Alkitab, korban hanya sebagai pernyataan terima

kasih bukan bertujuan agar Tuhan senang dan tidak menerangkan mengapa korban

harus dalam bentuk hewan yang disembelih.

b. Teori sakramen-persekutuan: Didasari pengertian totemistik yang menghormati

hewan yang dianggap mempunyai natur ilahi. Saat hewan disembelih dan dijadikan

makanan manusia, diartikan bahwa manusia memakan allahnya dan demikian

mengalami asimilasi kualitas ilahi. Teori ini tidak sesuai dengan ajaran Alkitab dan

tidak dapat diterima sebagai asal mula pandangan tentang korban dalam Alkitab.

c. Teori pernyataan rasa hormat: Korban adalah pernyataan rasa hormat dan

ketergantungan. Manusia mencari persekutuan dengan Allah bukan karena kesalahan

namun untuk mengungkapkan rasa hormat pada Tuhan. Teori ini tidak adil pada

korban korban awal yang dinyatakan Nuh dan ayub serta tidak menerangkan

mengapa korban harus dalam bentuk hewan yang disembelih.

d. Teori lambang: Persembahan adalah lambang-lambang persekutuan yang

diperbaharui dengan Tuhan. Penyembelihan hewan sebagai lambang kehidupan yang

dibawa ke mezbah, memberi arti penting persekutuan hidup dengan Allah. Teori ini

tidak sesuai dengan korban Nuh dan Ayub, serta Abraham yang menempatkan Ishak

diatas mezbah. Juga tidak menerangkan arti penting yang terkandung dalam

penyembelihan hewan korban di masa mendatang.

e. Teori piacular: Korban bersifat mendamaikan. Penyembelihan hewan korban adalah

sebagai pengganti dosa orang yang mempersembahkan korban, sebagai ungkapan

terimakasih kepada Tuhan. Teori ini diterima Alkitab ditunjang oleh pemikiran : (a)

Page 5: JABATAN KRISTUS

Korban bakaran Nuh bersifat penggantian, Kej 8:21. (b) Ayub mempersembahkan

korban tebusan bagi dosa anak-anaknya, Ayb 1:5. (c) Teori ini menjelaskan bahwa

darah yang dikeluarkan hewan sembelihan menunjukan penderitaan dan kematian

korban itu. (d) Korban yang dilakukan bangsa kafir bersifat sebagai pengganti. (e)

Sesuai dengan janji tentang kedatangan Sang Penebus yang diungkapkan pada jaman

sebelum Musa. Pengertian piacular tentang korban terlalu tingga pada masa itu. (f)

Sesuai dengan ritual persembahan korban yang dinyatakan kepada Musa, ritual

persembahan korban bukan hal yang baru.

Ada banyak pendapat akan asal mula tipe-tipe persembahan, ada yang berpendapat bahwa

Allah menetapkan cara persembahan korban melalui perintah Ilahi, namun tidak ada catatan

dari Alkitab. Pendapat lain bahwa korban dipersembahkan atas ketaatan yang tumbul

alamiah dalam diri manusia diiringi suatu refleksi. Bukan pendapat itu tidak benar, namun

korban penggantian sesudah manusia jatuh dalam dosa hanya mungkin berasal dari

pimpinan Ilahi. Didukung argumentasi Dr. A. A. Hodge yang menyatakan: tidak mungkin

manusia dapat berpikir akan persembahan korban pada Allah secara spontan, Allah tidak

mungkin meninggalkan manusia dan tidak memberitahu bagaimana cara mendekatiNya dan

memperoleh kebaikanNya, Allah menekankan hak kedaulatanNya dalam peraturan ibadah

dan pelayanan, sehingga manusia tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak

diperkenankanNya, Bukti tentang ibadah yang diterima keluarga Adam menunjukan adanya

korban yang mencurahkan darah. Semua terlihan dalam tindakan mula mula tentang Ibadah

Kej 4:3,4.

2. Karya pengorbanan Kristus dilambangkan

Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan korban-korban:

a. Natur penggantian dan pengantaraan: Banyak penafsiran untuk korban-korban

perjanjian lama, (1) Korban adalah pemberian untuk menyenangkan, menyatakan

rasa syukur, serta meredakan murka Allah; (2) korban melambangkan persekutuan

manusia dan Allah; (3) korban ditunjuk Tuhan sebagai sarana manusia mengaku

dosa; (4) korban adalah lambang Allah menerima orang berdosa, dan korban

dipersembahkan karena mereka merindukan keselamatan. Semua hewan korban

bersifat penggantian, yang artinya terlihat dalam hal persembahan bagi dosa dan

pelanggaran, ini terlihat jelas dalam pernyataan Im 1:4, 4:29,31,35, 5:10, 16:7,

17:11.

b. Natur tipiko profetis korban tersebut: Korban bersidat seremonial, simbolis, spiritual

serta tipikal. Bersifat kenabian dan mewakili Injil dalam hukum. Korban

melambangkan penderiaan Kristus yang menggantikan dan kematianNya yang

Page 6: JABATAN KRISTUS

mendamaikan. Di dalam perjanjian lama, korban-korban menggambarkan Kristus

dan karyaNya (Kol 2:17). Karena korban bersifat tipikal, korban memberikan sinar

pada natur dari korban pendamaian yang agung dari Yesus Kristus.

c. Tujuan korban ini: Sejauh teokratik, korban sebagai sarana untuk orang berdosa

dapat diperbaharui dan mendapatkan hak-haknya yang hilang karena pelanggaran

yang dilakukannya. Korban tidak menyempurnakan mereka yang

mempersembahkannya dan tidak menghapuskan dosa. Menurut pandangan spiritual,

korban merupakan tipikal penderitaan Kristus yang menggantikan orang berdosa

dengan demikian memberikan pengampunan pada mereka agar dapat diterima di

hadapan Allah.

3. Bukti-bukti Alkitab tentang karya perngorbanan Kristus

Kristus tampil baik sebagai Imam besar sekaligus korban. Disebutkan dalam surat

Ibrani, Sang Pengantara merupakan satu-satunya Imam Besar yang sesungguhnya, yang

sempurna, kekal, dan ditunjuk Allah sendiri, yang mengambil tempat orang berdosa dan

oleh pengorbananNya sendiri ia memperoleh penebusan yang sesungguhnya dan yang

sempurna Ibr 5:1-10; 7:1-28; 9:11-15,24,28; 10:11-14; 19:22; 12:24 dan teristimewa ayat-

ayat berikut 5:5;7:26;9:14. Lambang ular tembaga yang tidak berbisa melambangkan ikatan

dosa, seperti Kristus, Ia yang tidak berdosa menjadi berdosa karena kita. Ular tembaga yang

dinaikan diatas tiang melambangkan pengusiran atas tulah, seperti Kristus yang digantung di

kayu salib membawa penghapusan dosa. Dan ketika orang percaya ular naga itu

disembuhkan maka iman kepada Kristus menyembuhkan dan menyelamatkan jiwa.

4. Karya keimaman Kristus dalam Teologi Modern

Pemikiran modern tidak menerima jabatan Kristus dan sepenuhnya menolak jabatan

keimaman-Nya. Sebutan sebutan Kristus sebagai nabi,imam, dan raja dianggap merupakan

kiasan saja. Ini berbeda dengan Alkitab yang menyatakan Yesus adalah satu-satunya imam

yang sesungguhnya. Yehovah berkata: “Engkau adalah imam besar menurut peraturan

Melkizedek” maka Ia menyatakan Mesias sebagai Imam yang sesungguhnya.

REFLEKSI

Bab kedua dari buku ini membahas tentang peran Yesus sebagai Imam. Di bab sebelumnya

dibahas peran kenabian Yesus, sebenarnya saya menganggap nabi dan imam memiliki arti

yang sama maka ketika saya membaca lagi peran Yesus sebagai Nabi dan Imam memiliki

tugas yang sangat berbeda. Yesus menjadi Nabi adalah ketika Ia berbicara di depan umat

manusia atas nama Tuhan dengan kata lain Nabi adalah wakil Tuhan di hadapan umatNya,

sedangkan Imam berbanding terbalik dengan Nabi, Imam adalah wakil umatNya di hadapan

Page 7: JABATAN KRISTUS

Tuhan. Jadi Yesus tidak hanya berbicara untuk Tuhan namun Ia juga berbicara untuk kita di

hadapan Tuhan. Sehingga apapun yang kita bicarakan dengan Yesus dalam doa kita, Ia akan

menyampaikanNya pada Tuhan. Menurut saya peran Yesus sebagai Imam ini tidak gampang

karena Yesus menjadi wakil dari kita di hadapan Tuhan, dan tidak semua dari kita

mengatakan hal-hal yang baik dan pantas untuk Tuhan, namun Yesus membantu kita dan

menjadikan semua kata-kata buruk menjadi kata-kata yang indah dan layak di hadapanNya

sehingga mencegah Tuhan marah kepada kita. Di bab ini juga dibahas tentang karya

pengorbanan Kristus. Kristus mengorbankan diriNya untuk menebus kita semua dari natur

dosa kita, begitu besar pengorbanan Kristus bagi kita. Yesus adalah anak dari BapaNya yang

sebenarnya menurut saya hidupNya telah terjamin dan tidak perlu melewati semua

penderitaan ini, namun karena Ia begitu mengasihi kita dan tidak mau melihat kita jatuh

dalam dosa kita, Ia menyerahkan diriNya untuk menjadi korban penebusan. Apa yang

dimaksud dari korban penebusan? Banyak teori teori yang menjelaskan apa itu korban,

namun menurut saya korban adalah suatu cara bagaimana orang berdosa meminta maaf

kepada Tuhan agar mereka dapat mendapatkan hak-hak mereka kembali.

Bab 3 : Penyebab dan Perlunya Penebusan

A. Penyebab yang Menggerakan Korban Penebusan Kristus

Berdasarkan pada:

1. Kehendak Allah

Kristus sedih melihat orang berdosa yang tidak mempunyai pengharapan lagi, karena

itu Ia menawarkan dirinya menjadi korban mereka untuk membayar upah dosa mereka

dengan cara menyerahkan hidupNya untuk meredakan murka Allah. Menurut Alkitab

penyebab yang menggerakan penebusan sesungguhnya adalah kehendak Allah untuk

menyelamatkan orang berdosa. Kristus dinubuatkan bahwa ia datang ke dunia sebagai buah

dari kebaikan kemurahan Allah. Yoh 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini

sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya

kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Paulus berkata bahwa

Kristus “telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita untuk melepaskan kita dari dunia

yang jahat sekarang ini (Gal 1:4).

2. Bukan pada kehendak Allah yang sewenang-wenang

Alkitab menyatakan kehendak Allah yang menyelamatkan orang berdosa dengan penebusan

yang menggantikan didasarkan dari kasih dan keadilan Allah. Rm 3:24,25 “dan oleh kasih

karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus,

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan perdamaian iman, dalam darah-Nya. Hal

Page 8: JABATAN KRISTUS

ini dibuatnya untuk menunjukkan keadilan-Nya karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang

telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.”

3. Kasih dan keadilan digabungkan

Korban perdamaian Kristus tidak hanya didasarkan pada kasih dan keadilan Allah, penyebab

yang menggerakan penebusan adalah kasih Allah. Ada musuh-musuh teori penebusan

Kristus yang menyatakan Allah tidak mau mengampuni dan hanya memperhatikan

kehormatan diriNya sendiri.

B. Pandangan historis berkenan dengan pentingnya penebusan Kristus

1. Bahwa penebusan Kristus tidak penting

Banyak pandangan yang mengatakan bahwa sebenarnya penebusan ini tidak perlu dan

hanya tindakan Allah yang sewenang-wenang, penderitaan Kristus terjadi karena Allah puas

melihatnya, mungkin juga penebusan dapat dilakukan dengan cara lain. Adapula kaum

Arminian yang menyangkal perlunya Allah bertindak yuridis dan menganggap Allah dapat

mengampuni tanpa menuntut adanya pemuasan atas hukum. Pandangan-pandangan awal

teori pengaruh mistik dan moral dari penebusan, menyangkal kenyataan akan penebusan

obyektif dan mereka juga menyangkal pentingnya penebusan itu. Bagi mereka dan teori

liberal modern penebusan hanyalah pendamaian yang disebabkan oleh perubahan keadaan

moral orang berdosa. Sebagian orang berbicara tentang kepentingan moral namun menolak

pendapat tentang kepentingan legal.

2. Bahwa penebusan Kristus perlu secara relatif atau hipotesis

Sebagian Bapak Gereja menyangkal kepentingan mutlak penebusan dan menyatakan

penebusan hanya kepentingan hipotesis. Namun ada beberapa orang yang tidak setuju dan

menyatakan bahwa penebusan hanya kepentingan relatif atau hipotesis. Seorang bernama

Calvin kemudian berpendapat bahwa Ia yang menjadi pengantara kita haruslah Allah dan

manusia sejati. Kepentingannya harus dijelaskan dan mengalir dari ketetapan Ilahi yang dari

sana keselamatan manusia bergantung. Bapa yang penuh kasih telah menentukan hal yang

terbaik bagi kita semua. Jadi penebusan ini penting karena Allah dengan penuh kedaulatan,

mengampuni dosa tanpa syarat apapun.

3. Bahwa penebusan mutlak diperlukan.

Dari sejak zaman gereja mula-mula telah diajarkan kepentingan mutlak penebusan Kristus

yang didasarkan pada keadilan Allah. Penebusan merupakan hukuman bagi orang orang

yang melanggar, dan satu-satunya cara Allah dapat mengampuni dosa dan memuaskan

tuntuttan hukumNya. Pandangan ini paling selaras dengan Alkitab.

Page 9: JABATAN KRISTUS

C. Bukti-bukti perlunya penebusan

1. Allah tidak dapat menyepelekan ketaatan pada kemuliaanNya yang tidak terbatas, sehingga

dosa harus dihukum sebagaimana seharusnya. Paulus menyatakan dalam Rm 3:25,26 bahwa

Kristus perlu dipersembahkan sebagai korban penebusan dosa, agar Allah adil ketika

mengadili orang berdosa. Kepentingan penebisan keluar dari natur Ilahi.

2. Natur Allah yang peling mendasar mengharuskan hukuman bagi orang berdosa bukan hasil

dari kehendak bebasnya, Mat 5:18. Ul 27:26 “Terkutuklah orang yang tidak menepati

perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan.” Orang berdosa yang mau diselamatkan

Allah harus menyediakan pemuasan pengganti sebagai dasar dari pembenaran orang

berdosa.

3. Kebenaran Allah merupakan arti penting penebusan, yang adalah Allah kebenaran dan tidak

dapat berdusta. Rm 3:4, Paulus berkata “Allah adalah benar” dan “semua manusia

pembohong.” Kebenaran Allah menuntut hukuman harus dilaksanakan, jika orang berdosa

ingin diselamatkan, harusdilaksanakan dalam hidup seorang pengganti.

4. Dosa merupakan pelanggaran terhadap hukum Allah, dan dengan demikian merupakan

kesalahan, 1 Yoh 3:4; Rm 2:25,27. Kesalahan menjadikan seseorang berhutang pada hukum

yang menuntut penebusan pribadi atau melalui pengantara.

5. Menurut Dr A.A. Hodge, Allah tidak mungkin mengorbankan anaknya apabila ada cara lain

bagi keselamatan manusia yang berdosa. Pada Gal 3:21, Paulus menyatakan bahwa Kristus

tidak mungkin dikorbankan jika hukum dapat memberi hidup. Alkitab menyatakan dengan

jelas bahwa penderitaan Kristus perlu dalam Luk 24:26; Ibr 2:10; 8:3; 9:22,23.

D. Keberatan-keberatan terhadap Doktrin Kepentingan Mutlak dari Penebusan Kristus

Dua keberatan diungkapkan pada pernyataan, Allah menuntut pemuasan atas hukum dengan

tujuan supaya Ia dapat mengampuni dosa dan karena tidak ada jalan lain Allah menyerahkan

AnakNya yang tunggal menjadi korban karena dosa dunia.

1. Hal ini menjadikan Allah lebih rendah dari manusia

Allah tidak dapat mengampuni sampai Ia memperoleh pemuasan, padahal manusia dapat

memaafkan orang lain dengan cuma-cuma, hal ini berarti Ia lebih jahat dari orang berdosa.

Pandangan tersebut salah, karena manusia dapat melupakan persoalan pribadi tanpa

keadilan, sedangkan Allah adalah hakim dari seluruh bumi sehingga Ia harus terus

memegang hukum dan melaksanakan keadilan dengan ketat. Allah menebus manusia atas

kehendakNya, Allah sendiri yang menentukan penebusan ini, mengorbankan Anak Tunggal-

Nya untuk menyelamatkan musuh-musuhNya.

2. Keberatan yang baru saja kita bicarakan, seringkali berdampingan dengan keberatan yang

lain

Page 10: JABATAN KRISTUS

Kepentingan mutlak penebusan menimbulkan perpecahan dalam hidup Allah Tritunggal.

Allah sebagai hakim yang kejam dan memaksa penebusan dan Kristus adalah Juruselamat

yang menderitan memenuhi tuntutan hukum dan meredakan murka Allah, hal ini

menimbulkan perpecahan antara Allah dan Kristus. Keberatan ini salah, Allah dengan cuma-

cuma menyediakan keselamatan bagi manusia. Bapa mengorbankan PutraNya dan Sang

Putra dengan kemauan sendiri mengorbankan diriNya, sehingga tidak ada perpecahan

namun keselarasan terindah antara Bapa dan Putra. Mzm 40:6-8; Luk 1:47-50; Ef 1:3-14;

2:4-10; I Ptr 1:2.

REFLEKSI

Bab ketiga dari buku ini masih membahas tentang korban penebusan Kristus. Tentang apa

yang mendorong adanya penebusan dari Kristus dan keberatan keberatan yang diungkapkan

akan penebusan ini. Dari apa yang saya baca, adanya penebusan yang dilakukan oleh Kristus

adalah karena kehendak Allah dan kehendak Yesus sendiri. Menurut saya penebusan yang

dilakukan oleh Kristus sangat penting, karena tanpa penebusan Kristus kita tidak bisa

mendapat hidup yang kekal dan dosa kita tidak akan dapat bisa ditebus. Saya tidak setuju

dengan keberatan-keberatan yang diajukan oleh sebagian orang tentang karya penebusan

Kristus ini. Allah begitu baik mengorbankan Anak satu-satuNya namun orang lain

nenganggap Allah kejam, itu tidak benar, Allah memang menghendaki mengorbankan

AnakNya namun itu semua tidak kehendak sewenang-wenang Allah, Yesus dengan rela

menyerahkan diriNya sendiri sebagai korban penebusan, karena itu keberatan tersebut salah.

Karena itu kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah dan Kristus karena tanpa kebaikan

dari mereka kita tidak akan dapat lepas dari natur dosa kita dan mencapai hidup yang kekal.

Bab 4 : Natur Penebusan Kristus

A. Pernyataan Doktrin penggantian hukuman dari penebusan

1. Penebusan bersifat obyektif

Penebusan dimaksudkan untuk orang yang bersalah bukan untuk penuntut hukum yang oleh

karenanya korban ini terjadi. Penebusan juga untuk meredakan murka Allah dan untuk

mendamaikan Dia dengan orang berdosa.

2. Penebusan bersifat menggantikan

Allah menunjuk Yesus Kristus untuk menggantikan kedudukan orang berdosa dan sang

pengganti ini menebus dosa dan memperoleh penebuhan kekal bagi manusia. Penebusan

yang bersifat menggantikan dilakukan oleh pihak yang disalahi, mewakili bentuk belas kasih

tertinggi, dan membawa kepada perdamaian yang sesungguhnya dan hidup yang kekal.

Page 11: JABATAN KRISTUS

Bukti-bukti alkitab tentang penebusan kristus :

o perjanjian lama mengajarkan kepada kita untuk melihat korban yang

dipersembahkan sebagai korban yang menggantikan.

o Ayat alkitab berbicara tentang Yesus yang menanggung dosa kita Yes 53:6,12; Yoh

1:29; 2 Kor 5:21; Gal 3:13; Ibr 9:28; I Ptr 2:4

3. Penebusan ini menyangkut ketaatan Kristus secara aktif dan pasif

Ketaatan Kristus secara aktif dan pasif tidak dapat dipisahkan. Kristus menyerahkan diriNya

secara suka rela untuk mengalami penderitaan dan mati adalah merupakan ketaatan aktif.

Penderitaan dan kematian Kristus merupakan baguan dari ketaatan Kristus yang pasif.

Ketaatan Kristus yang aktif dan pasif saling melengkapi dari keseluruhan organik.

B. Keberatan terhadap Doktrin Penebusan yang Memuaskan tuntutan Hukum atau sebagai

Pengganti Hukuman.

1. Penebusan seperti itu sepenuhnya tidak perlu : Penebusan seperti itu tidak perlu karena dosa

bukanlah kesalahan sehingga tidak perlu pendamaian atau penebusan. Keberatan ini dijawab

dengan, Alkitab mengajarkan bahwa dosa adalah kesalahan sehingga menempatkan manusia

berada di bawah murka Allah dan berhak mendapat hukuman Ilahi.

2. Penebusan seperti itu mengecilkan sifat Allah : Penebusan mencemarkan sifat Allah karena

Ia menghukum orang yang tidak bersalah sebagai ganti orang yang bersalah dan menuntut

darah untuk meredakan murkanya. Namun Kristus secara suka rela mengambil tempat orang

berdosa sehingga penggantian ini tidak melibatkan ketidakadilan Tuhan.

3. Penebusan seperti itu berasumsi ketidakmungkinan pengalihan murka : Allah mengalihkan

murkaNya pada orang berdosa terhadap sang Pengantara, dan itu tidak masuk akal.

Jawabannya adalah semua karena ketidaksukaan Allah terhadap dosa, ketika hukuman

karena dosa dialihkan, murka Allah juga dialihkan. Kristus menyamakan diriNya dengan

umatNya sebagai pemuasan atas hukum sebagai Kepala yang bertanggung jawab atas

komunitasNya.

4. Pendamaian seperti itu tidak diajarkan dalam Injil : Sebagian orang berpendapat Injil tidak

mengajarkan demikian. Tetapi, inilah yang diajarkan Yesus namun tidak diterangkan oleh

Paulus. Alkitab menuliskan namun tidak jelas sekali tampak. Mat 20:28; Yoh 1:29; 3:16;

10:11; 15:13; Mat 26:27; Yoh 6:51.

5. Doktrin seperti itu tidak bermoral dan mencelakakan : Pandangan ini melemahkan dasar

otoritas hukum moral dan melemahkan kekuatan kewajiban kita. Tuduhan ini tidak benar

karena teori ini dikemukakan dari orang-orang yang mendukung keagungan hukum dan

tidak memperkecil tanggung jawab orang berdosa yang telah ditebus untuk tetap memegang

ketaatan pada hukum.

Page 12: JABATAN KRISTUS

REFLEKSI

Bab keempat membahas lebih dalam tentang natur penebusan Kristus. Saya setuju dengan

penulis buku ini tentang doktrin penebusan Kristus, bahwa walaupun Allah adalah hakim

yang mengutamakan hukum, namun korban ini dimaksudkan bukan untuk penegak hukum

tetapi lebih kepada orang yang melakukan dosa. Menurut saya penebusan Kristus dilakukan

bukan karena Allah haus akan hukum tetapi karena kasih Allah kepada kita, Ia tidak mau

melihat kita jatuh dalam dosa karena itu Ia menghendaki penebusan Kristus ini. Saya tidak

setuju dengan keberatan-keberatan yang diutarakan. Ada yang mengatakan bahwa dosa

bukan kesalahan, saya tidak mengerti mengapa mereka bisa mengatakan bahwa dosa bukan

suatu kesalahan. Dosa jelas-jelas merupakan perbuatan kita yang melanggar hukum dan

sudah jelas bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Adapula yang menyatakan bahwa Allah

berhati kecil karena menghukum orang yang tidak bersalah, menurut saya pendapat ini

sangat tidak pantas, Allah begitu mengasihi kita dan dengan semua kebaikanNya Ia

merelakan AnakNya untuk menebus kita yang telah berdosa, melakukan kesalahan yang

tidak dapat Ia terima, namun Ia tetap menebus kita. Menurut saya Allah tidak berhati kecil,

Ia menyalahkan orang yang tidak bersalah, karena kasihNya pada kita untuk mengeluarkan

kita dari dosa kita, untuk menebus kita, harus dengan penebusan yang utuh , dan kita tidak

dapat melakukannya karena kita telah berdosa, karena itu Ia menyerahkan AnakNya.

Bab 5 : Teori-teori yang menyimpang tentang Penebusan Kristus

A. Teori-teori dari Gereja Abad Mula-Mula

1. Teori pembayaran upah penebusan kepada Iblis.

Didasarkan pada pernyataan bahwa kematian Kristus merupakan pembayaran upah

penebusan pada iblis sebagai upaya untuk menunda klaim keadilan dari iblis pada manusia.

Iblis kalah tawar-menawar dan tidak dapat menguasai kristus. Teori ini dipegang teguh

pada gereja abad mula-mula, kemudian semakin lama memudar karena terasa sangat tidak

selaras. Ini adalah teori eksoterik gereja mula-mula.

2. Teori Rekapitulasi

Kristus merekapitulasi semua tingkatan hidup manusia termasuk tingkatan yang

merupakan milik keadaan kedudukan kita sebagai orang berdosa. Ia membalikkan jalan

yang dimulai Adam dalam kemanusiaannya yang berdosa dan menjadi ragi baru dalam

hidup umat masnusia. Ini adalah teori esoterik gereja mula-mula.

B. Teori pemuasan dari Anselmus (Teori Komersial)

Page 13: JABATAN KRISTUS

Anselmus menekankan kepentingan mutlak penebusan Kristus dengan mendasarkannya pada

natur Allah yang paling mendasar. Dosa dinyatakan kesalahannya dengan hukuman atau

penebusan. Karena kasih karunia Allah, ia memilih penebusan yang dilakukan oleh PuteraNya,

karena yang dituntut adalah pemuasan tiada terbatas. Ada beberapa kritikan : Teori ini tidak

menjelaskan pentingnya penebusan Kristus, Teori ini tidak menerima pemikiran bahwa Kristus

di dalam penderitaanNya menanggung hukuman dosa dan penderitaanNya untuk menggantikan

manusia.

C. Teori Pengaruh moral

Tidak ada prinsip natur Ilahi yang perlu pemuasan di pihak orang berdosa dan kematian Kristus

tidak boleh dianggap sebagai penggantian dosa, namun sebagai perwujudan kasih Allah yang

ikut menderita bersama umat yang berdosa dan mengambil kemalangan dan dukacita manusia.

Teori ini tidak memuaskan tuntutan hukum Ilahi tetapi mengungkapkan kasih Ilahi. Teori ini

bertentangan dengan ajaran Alkitab yang menyatakan karya penebusan Kristus itu perlu untuk

memuaskan tuntutan keadilanNya.

D. Teori Teladan

Dikemukakan oleh kaum Socinian. Prinsip dasarnya yaitu tidak ada keadilan retributif dalam

diri Allah yang secara mutlak menuntut dosa harus dihukum.Ia mengampuni tanpa menuntut

adanya pemuasan atas hukum.Kristus menyelamatkan manusia dengan menunjukan kepada

mereka teladan ketaatan yang benar dan memberikan ilham agar dapat hidup dengan sama.

Pandangan ini dientang karena sepenuhnya tidak Alkitabiah dengan menyatakan bahwa Kristus

adalah manusia biasa yang mempunyai kualitas luar biasa. Teori ini gagal menerangkan

keselamatan bagi mereka yang hidup sebelum Kristus berinkarnasi dan tentang kematian bayi-

bayi.

E. Teori Pemerintahan

Teori ini menyangkal keadilan Allah perlu menuntut semua persyaratan hukum harus dipenuhi.

Hukum merupakan kehendak Allah, sehingga Ia dapat merubahnya atau menyingkirkannya jika

Allah mau. Teori ini ditentang karena jelas bersandar padap rinsip yang salah. Menurut teori ini

hukum adalah kehendak sewenang-wenang Allah dan dapat berubag. Tujuan dari hukuman

dosa adalah mencegah manusia melakukan pelanggaran hukum pada masa yang akan datang

byjan untuk memuaskan tuntutan hukum. Teori ini memberikan penjelasan yang tidak pantas

tentang Allah. Teori ini bertentangan dengan Alkitab yang menyatakan penebusan Kristus

adalah keharusan wahyu kebenaran Allah. Teori ini gagal menjelaskan bagaimana orang kudus

Perjanjian Lama diselamatkan.

F. Teori Mistik

Page 14: JABATAN KRISTUS

Teori ini beranggapan bahwa inkarnasi hidup Ilahi memasuki hidup manusiawi supaya dapat

mengangkat hidup manusiawi menjadi Ilahi. Kristus menjadi ragi yang merubah dan perubahan

itu menghasilkan penebusan Nya. Teori ini dibebani dengan kesulitan yaitu teori ini tidak

memperhatikan kesalahan karena dosa, hanya memperhatikan cara menyingkirkan kecemaran

dosa.Teori ini bersandar pada prinsip keliru yang melihat dosa hanya sebagai kekuatan dan

kejahatan moral dalam dunia dan tidak melibatkan hukuman. Teori ini bertentangan dengan

Alkitab karena menjadikan Kristus sama-sama mempunyai kecemaran dan kematian Kristus

perlu karena keberdosaan natur Nya sendiri. Teori ini tidak menjelaskan bagaimana orang yang

hidup sebelum inkarnasi

G. Teori Pertobatan dengan Pengganti

Teori ini memiliki prinsip bahwa pertobatan yang sempurna dapat menjadi penebusan yang

cukup bagi dosa, namun manusia tidak dapat. Kristus menawarkan kepada Allah pertobatan

yang sempurna agar dapat melakukan penebusan. Kristus oleh penderitaanNya dan

kematianNya secara simpatik masuk dalam hukuman Allah karena dosa, menyingkirkan semua

kengerian dan dipandang Bapa sebagai pengakuan dosa yang sempurna, dan memberikan

kekudusan pada manusia. Teori ini lemah pada kesulitan karena tidak jelas bagaimana

inkarnasi memungkinkan Dia sama-sama merasakan dosa kita. Teori ini menghasilkan prinsip

keliru bahwa dosa tidak harus menjadikan manusia mengalami hukuman dosa, keadilan dan

kekudusan Allah tidak memerlukan penebusan yang obyektif dan bahwa satu-satunya

kepentingan pertolongan penebusan keluar dari ketidakmampuan manusia untuk bertobat

dengan cara yang benar. Teori ini bertentangan dalam pengertiannya, pengakuan dosa adalah

sepenuhnya subyektif supaya dapat diterima harus dilakukan secara pribadi. Teori ini tidak

memiliki dasar Alkitab.

REFLEKSI

Bab ini lebih membahas tentang teori-teori yang menyimpang tentang penebusan Kristus. Saya

setuju dengan buku ini bahwa teori-teori yang ada disini merupakan teori yang menyimpang.

Menurut saya teori-teori yang disebutkan disini tidak melihat kasih Bapa dan Kristus, dan tidak

mengerti Allah pada dasarnya dan mereka hanya menyimpulkan dari luarnya saja. Untuk apa

penebusan dilakukan untuk membayar kepada iblis? Ketika Allah lah yang utama dan satu-

satunya yang harus kita pandang. Semua pandangan-pandangan dari teori yang ada di atas tidak

mengerti betapa Bapa adil dan mengasihi kita. Penebusan dilakukan karena Bapa mengasihi

kita sehingga Ia tidak mau kita jatuh dalam dosa namun Ia tetap Bapa yang adil sehingga Ia

tidak bisa menebus kita secara semena-mena maka itu Ia menebus kita dengan menyerahkan

AnakNya yang tunggal agar semua kita dapat ditebus dosanya dan mendapat hidup yang kekal.

Page 15: JABATAN KRISTUS

Bab 6 : Tujuan dan Jangkauan Penebusan Kristus

A. Tujuan Penebusan Kristus

1. Akibatnya berkaitan dengan Allah. Penebusan Kristus tidak mengakibatkan perubahan

pada diri Allah. Perubahan yang terjadi adalah hubungan Allah dan obyek kasihNya

yang menebus, Ia diperdamaikan dengan obyek murkaNya oleh korban yang menutupi

dosa mereka. Penebusan Kristus perwujudan kasih Allah, Yoh 3:16.

2. Akibatnya berkenaan dengan Kristus. Dengan penebusan, Kristus menerima semua

yang menjadi milik kemuliaanNya, kepenuhan pemberian-pemberian anugerah yang Ia

berikan pada umatNya, anugerah Roh Kudus untuk membentuk tubuh mistis Nya dan

penerapan subyektif buah-buah karya penebusanNya, Ujung-ujung bumi adalah

milikNya dan dunia tempat kediamanNya itu merupakan janji yang diberikan padaNya

di Mzm 2:8 dan digenapi Ibr 2:6-9.

3. Pengaruhnya sejauh orang berdosa ikut terkait

a. Penebusan Kristus memungkinkan terjadinya keselamatan orang berdosa dan

menjaminnya.

b. Penebusan kristus menjamin bahwa semua yang menerimanya memiliki kedudukan

hukum yang sesuai karena mereka telah dibenarkan, kesatuan mistis orang percaya

dengan Kristus melalui regenerasi dan penyucian, menikmati hidup kekal sebagai

ciptaan baru dan sempurna.

B. Jangkauan Korban Perdamaian Kristus

1. Pusat pembicaraan yang sesungguhnya. Pertanyaan yang berkaitan dengan rencana

penebusan yaitu, apakah Bapa ketika mengirim Kristus dan ketika Kristus datang ke

dalam dunia untuk menebus dosa melakukan hal ini dengan satu rancangan dengan

tujuan menyelamatkan orang-orang pilihan saja atau menyelamatkan semua manusia.

2. Prnyataan pendapat Reformed. Pendapatnya adalah bahwa Kristus mati dengan tujuan

jelas untuk menyelamatkan hanya orang pilihan saja. Menurut mereka, Kristus tidak

mati untuk semua manusia tetapi bahwa Ia mati untuk semua manusia. Kasih Allah

yang memberi bersifat universal, Dia memberikan anugerah bagi seluruh manusia, dan

merupakan dasar tawaran universal untuk keselamatan. Tetapi, kasihNya yang memilih,

yang khusus hanya membawa hasil pada kaum pilihan saja.

3. Bukti-bukti doktrin penebusan yang terbatas. Prinsip dasarnya adalah rancangan-

rancangan Allah selalu bertujuan baik dan tidak dapat digagalkan oleh tindakan

manusia, sehingga tidak akan digagalkan oleh ketidak percayaan manusia. Semua segi

sudah mengakui hanya sejumlah tertentu yang ditentukan oleh Tuhan untuk

Page 16: JABATAN KRISTUS

diselamatkan. Kristus menderita dan mati untuk mereka yaitu: domba-dombaNya (Yoh

10:11,15), gerhaNya (Kis 20:28), UmatNya (Mat 1:21), orang pilihan (Rm 8:32-35).

Kristus membatasi karya syafaatNya (Yoh 17:9),

4. Keberatan-keberatan terhadap doktrin penebusan.

a. Ada ayat-ayat mengajarkan Yesus mati untuk dunia, keberatan keluar dari

asumsi yang sesungguhnya tidak didasarkan pada kata dunia, sebagaimana

dipakai dalam arti semua individu yang menyusun umat manusia. Dalam Rm

11:12-15, karta dunia konteksnya berbicara tentang Israel, dan membuktikan

bahwa buah dari karya penebusan Kristus sesungguhnya dimaksudkan untuk

semua. Kunci untuk menafsirkan kata dunia pada ayat Yoh 1:29; 6:33,51; II Kor

5:19; I Yoh 2:2.

b. Dalam ayat-ayat Rm 5:18; I Kor 15:22 dikatakan Kristus mati untuk semua

manusia, sebenarnya konteks semua dalam ayat tersebut hanya mencakup

mereka yang ada di dalam Kristus sebagai lawan dari semua yang ada di dalam

adam. Jika kata semua didalam ayat-ayat yang ada tidak ditafsirkan dalam

pengertian terbatas, maka ayat itu akan mengajarkan bahwa Kristus

memungkinkan keselamatan bagi semua manusia, tetapi sesungguhnya Ia

menyelamatkan semuanya tanpa terkecuali. Dalam ayat ini kata semua

menunjukkan semua yang ada dalam Kristus.

c. Kelompok ketiga dari ayat-ayat menentang penebusan terbatas tercakup dalam

ayat-ayat yang mengandung maksud adanya kemungkinan bahwa mereka yang

baginya Kristus mati gagal memperoleh keselamatan, I Kor 8:11. Kendatipun

Kristus telah membayar keselamatan untuk orang sedemikian, namun apabila

mereka melakukan sesuatu yang mengganggu hati nurani mereka, dan akibatnya

menjadi mundur, dapat cenderung untuk menghancurkan. Namun sesungguhnya

kehancuran itu tidak akan terjadi, Rm 14:14, oleh anugerah Allah semuanya

dapat dicegah.

d. Keberatan diajukan dari tawaran bonafide dari keselamatan. Kaum Arminian

beranggapan bahwa tawaran keselamatan tidak dapat dibuat oleh mereka yang

percaya bahwa Kristus mati hanya bagi orang pilihan. Jawaban yang dapat

diberikan: Tawaran keselamatan adalah janji keselamatan bagi siapa saja yang

menerima Kristus melalui iman, Tawaran ini bersifat universal dikondisi oleh

iman dan pertobatan hidup, Tawaran universal untuk keselamatan tidak tercakup

dalam pengumuman bahwa Kristus membuat tebusan bagi setiap orang yang

mendengarkan Injil dan bahwa Allah sesungguhnya bermaksud menyelamatkan

Page 17: JABATAN KRISTUS

setiap orang, Tawaran universal dari keuntungan penebusan Kristus memnacar

keluar dari kehendak Allah (Yeh 33:11), Tawaran keselamatan yang universal

berusaha mencapai tujuan pengungkapan pemberontakan manusia dalam

melawan injil dan menyingkirkan semua alasan.

5. Kandungan yang lebih luas dari korban penebusan. Tawaran universal penebusan

Kristus memiliki kandungan yang lebih luas dengan memakai kata mereka. Menurut

sebagian orang, orang berdosa semuanya berada didalam perjanjian Kristus bukan pada

esensi tetapi pada pelaksanaan perjanjian anugerah tetapi perjanjian ini hanya berlaku

bagi orang pilihan saja. Berkat anugerah umum keluar dari karya penebusan Kristus.

Karya penebusan Kristus juga memiliki arti penting bagi dunia malaikat, Ef 1:10 dan

Kol 1:20.

REFLEKSI

Bab ini membahas tentang tujuan dan jangkauan penebusan Kristus. Tujuan

dilakukannya penebusan menurut saya untuk mendamaikan Allah dengan umatNya

yang berdosa dan memberikan anugerah, tanpa penebusan itu akan mustahil terjadi. Dan

setelah membaca buku ini lebih lanjut, saya baru mengetahui bahwa ternyata penebusan

Kristus tidak ditujukan untuk semua manusia, melainkan lebih spesifik kepada

umatNya, orang-orang pilihanNya. Namun seperti biasa terdapat keberatan-keberatan

akan teori ini, banyak orang menganggap bahwa penebusan Yesus merupakan untuk

semua manusia. Orang-orang yang menyatakan keberatan teori itu hanya membaca

ayat-ayat yang tertulis dan tidak memahaminya, walaupun pada ayat di tulis kata

mereka namun sebenarnya ketika ditelaah lebih lanjut, mereka yang dimaksud adalah

orang-orang pilihanNya. Sebagai seorang percaya, saya setuju dengan apa yang tertulis

di buku ini akan tujuan penebusan dan jangkauan penebusan Kristus. Pada awalnya saya

tidak menyetujui akan jangkauan penebusan Kristus yang menyatakan bahwa

penebusanNya hanya terbatas bagi umatnya saja, namun setelah membaca nya terus

menerus dan memahami ayat-ayat yang ada saya menjadi mengerti bahwa benar

penebusanNya ditujukan untuk umatNya.

Bab 7 : Karya syafaat Kristus

Kristus merupakan Imam Besar Duniawi dan Imam Besar Surgawi.

A. Bukti Alkitab mengenai karya Syafaat Kristus

1. Karya syafaat Kristus dilambangkan. Karya syafaatnya dilambangkan dengan

pembakaran ukupan tiap hari di mezbah emas di ruang kudus. Asap wangi-wangian

Page 18: JABATAN KRISTUS

terus menerus menggambarkan doa bangsa israel. Pembakaran ukupan berhubungan

dengan pemberian korban, pemercikan darah korban penghapus dosa. Percikan darah

melambangkan korban Allah tinggal di antara kerubim. Ruang Maha Kudus lambang

dari Yerusalem surgawi.

2. Petunjuk dalam perjanjian baru bagi karya syafaat Kristus. Istilah paraklestos

diterapkan pada Kristus, diterjemahkan sebagai penghibur, pendamping, pengantara.

Kata tersebut menunjukkan arti orang yang dipanggil untuk memberikan bantuan

atau pertolongan, seorang pengantara, seorang yang memohon untuk orang lain dan

yang juga memberikan pada orang itu pertimbangan yang bijaksana.Kata paraklestos

ditemukan dalam Yoh 14:16,26; 15:26; 26:7; I Yph 2:1.

B. Natur karya syafaat Kristus

Elemen-elemen syafaat Kristus:

1. Kristus masuk ruang maha kudus dengan korban Nya yang sudah lengkap dan

sempurna yaitu dirinya sendiri dan mempersembahkannya kepada Bapa, Kristus

datang kepada Allah sebagai wakil dari umatNya membawa kemanusiaan di hadapan

allah.

2. Elemen Yuridis dalam syafaat sama seperti dalam penebusan. Kristus menggenapi

semua tuntutan keadilan hukum hingga tak ada tuntutan hukum yang dapat

menyerang mereka yang baginya Kristus telah membayar upah. Ia adalah parakletos,

pengantara bagi semua umat dan menjawab semua tuntutan yang diajukan pada kita.

Rm 8:33,34.

3. Ketika kita meneyebut Allah Bapa dengan namaNya, Ia menyucikan doa kita. Doa

disucikan karena doa sering tidak sempurna, superfisial, sering tidak tulus, padahal

doa ditujukan pada Dia yang sempurna dalam kekudusan dan kemuliaanNya. Juga

memungkinkan doa kita diterima, menyucikan pelayanan kita dalam Kerajaan Allah.

4. Doa syafaat memiliki acuan pada hal-hal yang ada pada Allah (Ibr 5:1). Dalam doa

syafaat Yoh:17, Kristus berkata bahwa Ia berdoa bagi muridNya dan semua orang

yang percaya kepadaNya melalui pemberitaan mereka. Ia berdoa bagi kita bahkan

sebelum kita belum bisa berdoa. Ia berdoa agar kita dilindungi dari bahaya yang

belum kita sadari , dari musuh-musuh yang mengancam, berdoa agar iman kita tidak

mati dan kita dapat mencapai kemenangan pada akhirnya.

C. Orang-orang dan Hal-hal yang didoakanNya

1. Orang-orang yang didoakanNya. Kristus bersyafaat berdoa bagi semua yang

menerima karya penebusanNya, semua dimaksud adalah orang percaya. Yoh 17,

Yesus berdoa bagi murid-muridNya yaitu orang yang percaya kepadaNya melalui

Page 19: JABATAN KRISTUS

pemberitaan para murid Yesus. Yoh 17:9, “Aku berdoa bagi mereka; Aku tidak

berdoa bagi dunia, tetapi bagi mereka yang kau berikan kepadaKu.” Ayat 20, Ia

bersyafaat bagi semua orang pilihan baik mereka yang sudah menjadi orang percaya

ataupun yang di masa akan datang.

2. Hal-hal yang didoakan Kristus. Ia berdoa agar orang pilihan yang belum datang

kepadaNya menerima anugrah, dan mereka yang telah datang menerima

pengampunan dari dosa-dosa mereka setiap hari, dapat menerima buah pembenaran,

idjaga dari ancaman iblis. Yoh 17:17, orang kurdus terus menerus disucikan; Ibr

4:14-16,10:21-22 hubungan mereka dengan surga dapat terus dijaga; I Ptr 2:5

pelayanan umat Allah dapat diterima; Yoh 17:24 mereka akhirnya menerima warisan

mereka di Surga.

D. Ciri Khas Syafaat Kristus

1. Syafaat Kristus selalu konstan. Dia setiap hari memastikan penerapan subjektif dari

buah-buah pengorbanan yang telah lengkap. Ia selalu memperhatikan, Ia hidup bagi

semua keperluan mereka, tidak satupun doa dari mereka Ia lewatkan.

2. Sifat otoritatif dari syafaatNya. Kristus berdiri di hadapan Bapa sebagai Juru syafaat

yang berotoritas, sebagai seorang yang berhak mengajukan klaim hukum. DoaNya

merupakan permohonan dari Anak kepada Bapa.

3. Keberhasilan syafaatNya. Doa syafaat Kristus tidak pernah gagal. Yoh 11:42, Di

kuburan Lazarus Tuhan menyatakan jaminan bahwa Bapa selalu mendengarkan Dia.

REFLEKSI

Karya syafaat Kristus begitu besar pengaruhnya bagi hidup kita. Yesus disebut sebagai

paraklestos yang berarti pendamping kita, pengantara kita, dan wakil kita. Karena itu Yesus

merupakan penolong kita, tanpaNya kita tidak dapat mendapat penebusan. Setelah

melakukan penebusan pun syafaatNya tidak berhenti, Ia selalu memperhatikan kita dan

membantu kita. Ia juga selalu mendoakan umatNya, orang-orang pilihanNya, dan agar

orang-orang yang belum percaya dapat segera mengenalNya dan mendapat anugerah serta

pengampunan dosa. Begitu besar kasih Yesus di dalam hidup saya, benar kata buku ini

bahwa Yesus tidak pernah berhenti memperhatikan kita. Sebelumnya saya bukanlah orang

percaya, namun setelah saya mengenalNya, tidak pernah sedetikpun Ia meninggalkan saya,

ini saya rasakan dalam hidup saya. Setiap masalah yang saya hadapi, ketika saya bawa

kehadapanNya, Ia selalu memberi saya jalan. Begitu besar rahmatNya bagi kita semua,

karena itu kita harus selalu bersyukur kepadaNya. Ia sudah rela mati untuk menebus kita,

tidak ada salahnya apabila kita setiap hari meluangkan waktu untuk datang kepadaNya.

Page 20: JABATAN KRISTUS

Bab 8 : Jabatan Sebagai Raja

A. Keadaan Kristus sebagai Raja Rohani

1. Natur dari jabatan Kristus sebagai Raja. Kristus sebagai Raja Rohani memerintah

kerajaanNya atas regnum gratiae, yaitu atas umat dan gerejaNya. Keadaan sebagai

Raja bersifat rohaniah karena mengandung maksud rohani dan tujuan akhir bersifat

rohani yaitu keselamatan atas umatNya. Jabatan ini dilaksanakan bukan karena

kekuatan dari luar tapi oleh Firman Roh. Keadaan sebagai Raja mengungkapkan

diriNya dalam hal mengumpulkan gereja, dalam pemerintahanNya juga melindungi

dan menyempurnakan. Kristus adalah kepala gereja sehingga dapat memerintah

secara organik dan rohaniah. Kaum Prelimenaris masa sekarang menekankan

pendapat mereka bahwa Yesus adalah Kepala gereja dan menyangkal keadaanya

sebagai Raja atas gereja dan Raja sekarang ini, sebab. Kaum Prelimenaris tidak

konsisten mengakui otoritas Tuhan.

2. Jangkauan kekuasaan kerajaan ini

a. Kerajaan ini berdasarkan karya penebusan. Regnum gratiae bermula dari

anugerah Nya yang menebus. Hanya orang yang ditebus yang memiliki

kehormatan dan hak istimewa. Kristus menebus mereka yang adalah

milikNya dan oleh RohNya memberikan mereka jasa pengorbananNya yang

sempurna, sehingga mereka adalah milikNya dan mengenal Dia sebagai

Tuhan dan Raja.

b. Kerajaan ini bersifat rohani. Natur rohaniah dari kerajaan dikemukakan

dengan berbagai cara. Secara negatif ditunjukkan kerjaan itu bukan kerajaan

eksternal dan nampak bagi orang Yahudi, Mat 8:11,12; 21:43; Luk 17:21;

Yoh 18:36. Secara positif kita diajarkan bahwa kerjaan hanya dapat kita

masuki melalui kelahiran kembali, Yih 3:3,5, yaitu seperti sebutir benih yang

ditaburkan di tanah Mrk 4:26,29, seperti biji sesawi, Mar 4:30, dan seperti

ragi, Mat 13:33. Kerajaan itu ada di dalam hati umatNya.

c. Kerajaan ini berada pada masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Kerajaan ini adalah masa sekarang yang terus berkembang, suatu kenyataan

dalam hati dan hidup manusia yang bersifat rohani dan pengaruh yang

dirasakan dalam cakupan yang terus menerus makin meluas. Kerajaan ini

juga merupakan harapan masa depan. Kerajaan masa depan akan terjadi

dengan berbagai macam perubahan katalismik.

Page 21: JABATAN KRISTUS

d. Kerajaan itu berkaitan erat dengan Gereja walaupun tidak sepenuhnya identik

dengannya. Kewarganegaraan Kerajaan sama-sama ekstensif dengan

keanggotaan gereja yang nampak, tapi Kerajaan ini bidang cakupannya lebih

luas dari Gereja, karena bertujuan untuk mengatur kehidupan seluruh

manifestasinya.

3. Lamanya kerajaan ini

a. Permulaannya. Pendapat umum yang diterima gereja adalah Kristus

menerima pengangkatan sebagai raja yang menjadi Pengantara sejak dari

kekekalan, Ia mulai berfungsi sebagai Raja segera sesudah kejatuhan

manusia. Ams 8:23; Mzm 2:6. Ia diperkenankan menjadi Pengantara sebelum

inkarnasi, namun secara formal menduduki takhtaNya dan meresmikan

kerajaan rohaniNya setelah Ia naik ke surga dan duduk sebelah kanan Allah

Bapa, Kis 2:29-36; Flp 2:5-11.

b. Akhirnya (?). Jabatan Kristus sebagai Raja Rohaniah akan terus berlangsung

sampai kekekalan, walaupun kerajaan ini akan mengalami perubahan-

perubahan besar. Ia tidak mungkin berhenti menjadi kepala gereja karena Ia

tidak mungkin meninggalkan tubuh tanpa kepala.

B. Keadaan Kristus sebagai Raja atas Alam Semesta

1. Natur Kerajaan ini. Regum potentiae, menerangkan tentang kekuasaan Manusia

Ilahi, Tuhan Yesus Kristus atas alam semesta, pemerintahan providensi dan

yuridisNya atas segala sesuatu dalam hubungan dengan gereja. Sebagai Raja alam

semesta, Ia memimpin dan menentukan setiap pribadi individual umat yang telah

ditebusNya, melindungi mereka dari bahaya. Ia sekarang adalah ‘tempat

perlindungan di atas takhta surga.’

2. Kaitan antara regnum potentiae dan regnum gratiae.Kristus sebagai raja alam

semesta di bawah keadaanNya sebagai Raja secara rohani. Allah memberikan

kepadaNya otoritas dunia untuk memastikan dasar yang aman bagi umatNya dalam

dunia dan melindungi milikNya dari kuasa kegelapan. Di bawah kuasa Kristus,

kemarahan manusia dapat diubah menjadi pujian bagi Tuhan.

3. Lama berlangsungnya kerajaan ini.Kristus resmi diberikan kuasa sebagai Raja alam

semesta ketika ditinggikan di kanan Allah Bapa. Kemuliaan itu pahala yang telah

dijanjikan karena Ia telah mengalami penderitaan. Keadaan Kristus sebagai Raja

berlangsung sampai pada kemenangan atas musuh-musuhNya secara sempurna juga

setelah maut dikalahkan , I Kor 15:24-28.

Page 22: JABATAN KRISTUS

REFLEKSI

Bab terakhir dari buku ini membahas tentang peran terakhir yaitu peran Yesus

sebagai Raja. Yesus berperan sebagai Raja rohani yang memerintah kerajaanNya dan

mengatur atas gereja dan umatNya. Menurut saya Yesus mengatur segalanya agar

umatNya dapat mendapat keselamatan dan umatNya mendapat tempat di mata Tuhan

unutk mencegah terjadinya dosa. KerajaanNya merupakan kerajaan yang berbeda

dari kerajaan biasa. Allah memberikan diriNya otoritas dunia sehingga Yesus

menjadi Raja yang memastikan umatNya aman dan melindungi mereka dari kuasa

kegelapan. Kerajaan Yesus ini berlangsung sampai pada kekekalan dengan Yesus

tetap menjadi Raja, saya setuju dengan buku ini yang menuliskan Yesus tidak akan

berhenti menjadi Raja karena Ia tidak mungkin meninggalkan tubuh tanpa

kepalanya. Jadi dari apa yang telah saya baca Yesus merupakan kepala dari segala

kepala, tanpa Yesus kita tidak memiliki pemimpin yang dapat mengatur kita

umatNya mendapat keselamatan. Sebagai umat Kristiani, saya merasa bahwa Yesus

merupakan tumpuan hidup saya, bersama Nya saya merasa Yesus mengatur hidup

saya sedemikian rupa sehingga hidup saya menjadi lebih baik ketika mengenalNya.

Bagian ketiga dari buku ini telah selesai, selama membaca buku ini saya merasa

buku ini sangat berat untuk seseorang yang tidak mengerti teologi seperti saya. Saya

harus membacanya berkali-kali agar memahami artinya, karena itu saya meminta

maaf apabila terdapat banyak kesalahan.