28
TUGAS EKONOMI MAKRO Wet Blue” Penyumbang Devisa Negara Disusun oleh: Yuni Puji Lestari Program Studi : Agribisnis NIM : H0810127

Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

  • Upload
    vudat

  • View
    224

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

TUGAS EKONOMI MAKRO“Wet Blue” Penyumbang Devisa Negara

Disusun oleh:

Yuni Puji LestariProgram Studi : Agribisnis

NIM : H0810127

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2011

Page 2: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

BAB IPendahuluan

A. Latar belakang masalah

Indonesia sebagai negara agraris yang terkenal dengan

kekayaan alamnya, sekarang tidak hanya berkutat pada masalah

pertanian dalam arti sempit saja, yang hanya meliputi masalah

bercocok tanam, tapi mulai melirik bidang bisnis pertanian dalam arti

luas seperti peternakan. Selain dapat melaksanakan tujuan pertanian

yang terpadu dan berkelanjutan, yakni melaksanakan pertanian yang

ramah lingkungan, misalnya dengan jalan pemanfaatan kotoran sapi

sebagai pupuk kandang yang berfungsi menyuburkan tanah. Sapi

ternyata tidak hanya dimanfaatkan sebagai penyubur tanah melalui

pupuk kandang atau hanya bisa diambil daging dan susunya saja,

sekarang mulai dilirik usaha pemanfaatan kulit sapi. Selain dapat

digunakan sebagai bahan dasar kerupuk rambak kulit sapi, tapi juga

dapat menjadi peluang yang menjanjikan untuk sektor industri tekstil.

Seiring dengan semakin mambaiknya kehidupan sosial di

Indonesia, dengan mengesampingkan problematika kesenjangan

sosial yang terjadi saat ini, para kaum menengah ke atas lebih

cenderung untuk memperindah sandang mereka dengan produk-

produk tekstil berkualitas. Kali ini Indonesia tidak kalah dengan

bangsa-bangsa penghasil tekstil terbaik dunia, pasalnya dengan

pelimpahan sumberdaya yang ada, Indonesia mampu bersaing di

pasar ekspor dengan menonjolkan produk kulit sapi jadi, kulit sapi wet

blue, kulit sapi crust.

Produk kulit sapi yang pada mulanya hanya dipandang sebelah

mata, terbukti dapat meningkatkan pendapatan nasional Indonesia.

Selain itu, perusahaan yang mengadakan jasa pembuatan produk-

produk tekstil dari bahan dasar kulit sapi tersebut juga ikut serta dalam

Page 3: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

program pengentasan rakyat miskin melalui pengadaan tenaga kerja

yang dapat menjadi sumber penghasilan bagi mereka.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana pemanfaatan kulit sapi agar memiliki nilai ekonomis

yang tinggi?

2. Apa hubungan antara ekspor kulit sapi samakan dengan

peningkatan devisa negara?

C. Tujuan

Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui:

1. Pemanfaatan kulit sapi agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi

2. Hubungan antara ekspor kulit sapi samakan(wetblue) dengan

peningkatan devisa negara

Page 4: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

BAB IIKerangka Teori Dan Tinjauan Pustaka

A. Kerangka Teori

Diversifikasi Pertanian

Peternakan Sapi Potong

Produk olahan dari kulit sapi

Bagian yang dianggap sebagai produk

sampingan setelah daging

Peningkatan devisa negara

Ekspor

Kulit sapi samakan (wet blue)

Page 5: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

B. Tinjauan Pustaka

Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya

diperuntukkan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri,

jasa, dan atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian.

Dalam kegiatan ini, ternak yang dimaksudkan adalah Sapi Potong,

Sapi Perah, dan Kerbau (Anonima, 2011).

Ekspor kulit, tulang dan tanduk yang merupakan bahan

selain pangan menduduki rangking berikutnya walaupun

menunjukkan kecenderungan fluktuatif. Pada tahun 2003

ekspornya berjumlah US$ 66.723,3 atau setara Rp 614 milyar

kemudian pada tahun 2007 terjadi penurunan yang cukup dramatis

yaitu US$ 59.819,13 ribu atau setara Rp 550 milyar sehingga

pertumbuhannya berkisar -6,3% pertahun (Chairul Arifin, 2008).

Kinerja ekspor kulit Indonesia akhir-akhir ini menurun tajam.

Walaupun jumlah ternak pemamahbiak yang dipotong selalu

bertambah setiap tahunnya dengan rata-rata pertambahan berkisar

1,9 - 3,5 %

(Direktorat Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil, 1998).

HPE untuk kulit hewan dari jangat dan kulit merah biri-biri/

domba tetap 5,5 dolar AS per lembar, sapi dan kerbau 2,6 dolar AS

per kg, dan kambing 5,5 dolar AS per lembar. Sementara HPE

janggat dan kulit pickled dari sapi dan kerbau 1,8 dolar AS per kaki

persegi, biri-biri/domba 1,2 dolar AS per kaki persegi, dan kambing

1,1 dolar AS per kaki persegi (Anonimb, 2007).

Produk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah enjadi

kulit samak berbulu, kulit samak, kulit jangat dan gelatin. Kulit

samak diolah melalui proses pengawetan dapat menjadi kulit awet

dan kulit perkamen. Kulit awet dapat dijadikan sebagai kulit split,

kulit kalf untuk kulit lapis bahan pembuatan tas, sepatu, ikat

pinggang dan dompet, kulit potongan, wet blue, kulit afkir dan kulit

berat untuk kulit sol, harmes dan ban mesin. Kulit perkamen dapat

Page 6: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

dijadikan kap lampu, wayang kulit dan rebana. Kulit jangat dapat

diolah menjadi kerupuk kulit

(Judoamidjojo,1980; Wahyono dan Marzuki, 2004; Murtidjo, 2005).

Page 7: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

BAB IIIData dan Pembahasan

Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan

baru khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada

umumnya. Pada tahun 2006. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa

subsektor peternakan menyumbang Rp 33.309.9 Milyar (12.75%) dari

jumlah total PDB sektor pertanian secara nasionalarah pemanfaatan

Bukti tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian khususnya

untuk subsektor peternakan tidak boleh dipandang sebelah mata. Sangat

banyak yang dapat kita ambil manfaatnya, tidak hanya untuk kebutuhan

daging, tapi juga untuk penyedia bahan baku industri tekstil dan jasa.

Peluang kerja yang diciptakan pun juga tergolong tidak sedikit, sebab

untuk saat ini terdapat 67 pabrik dan 120 industri rumahan penyamakan

kulit yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah,

Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kapasitas terpasang

industri penyamakan itu mencapai 150 juta square feet setara dengan

lima juta lembar kulit sapi dan 100 juta lembar kulit kambing. Sementara

itu, tingkat utilitas mencapai 40 persen kulit sapi dan 20 persen kulit

kambing. Industri ini mampu menyerap 6.410 orang tenga kerja.

Sejak masa pra sejarah pemanfaatan kulit telah dikenal oleh

masyarakat. Hal tersebut terbukti dari peninggalan tertulis maupun

pahatan/relief pada batu yang menunjukan bagaimana proses pengolahan

kulit dan kegunaannya pada manusia sebagai pakaian serta rumah tenda

dari bahan kulit (bangsa Indian).

A. Definisi dan Kriteria KulitKulit adalah lapisan luar badan yang melindungi badan atau

tubuh hewan dari pengaruh-pengaruh luar, seperti panas, pengaruh

yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan pengatur suhu

badan. Pada saat hidup, kulit mempunyai fungsi antara lain sebagai

indra perasa, tempat pengeluaran hasil pembakaran, sebagai

Page 8: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

pelindung dari kerusakan bakteri kulit, sebagai buffer terhadap

benturan, sebagai penyaring sinar matahari, serta sebagai alat

pengatur suhu tubuh. Masing-masing kulit hewan memiliki sifat dan

karakter yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

kulit antara lain kondisi geografi asal ternak, aktifitas ternak,

kesehatan dan usia ternak.

Page 9: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

Definisi dan Kriteria Teknis

Jenis kulit Definisi Kriteria Teknis

Kulit Mentah Kulit yang diperoleh dari hasil pemotonganternak (Kerbau, sapi, Domba dan Kambing),dimana kulit tersebut telah dipisahkan dariseluruh bagian dagingnya, baik yang segar(green Hide), yang dikeringkan (dried hide)maupun yang digarami (salted hide)

Berbulu dalam keadaan segar (Freshed/green Hides)

Berbulu dalam keadaan kering (dried Hide)

Berbulu dalam keadaan awet garam basah (wet salterd)

Berbulu dalam keadaan awet garam kering (brain cured).

Pickled Kulit Mentah yang sudah diproses sampaipengasaman

Tidak berbulu Dalam keadaan

basah Derajat keasaman

(pH) paling tinggi 3 Berwarna Putih

Wetblue Kulit mentah yang disamak sampia proses penyamakan krom (chrome), masih dalam keadaan basah dan belum di proses selanjutnya.

Berwarna biru Dalam keadaan

basah Derajat keasaman

(pH) 3,5 - 4,0

Crust Kulit Hewan yang disamak masak (tanning)dan disamak ulang (re-tanning)/penyamakankombinasi yang baik yang mengalamipewarnaan (natural crust) dan belum mengalamipenyempurnaan.

Untuk kulit natural crust berwarna putih kebiruan

Untuk kulit dyed crust berwarna seperti bahan pewarnanya (dyestuff

Dalam keadaan kering (kadar air pailing tinggi 25%)

Sumber: Departemen Perdaganagan, 2010

Page 10: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

Jenis kulit berdasarkan bagian tubuh hewan:

a. Bagian punggung

Bagian kulit yang letaknya ada pada punggung dan mempunyai

jaringan struktur yang paling rapat luasnya 40% dari seluruh luas

kulit.

b. Bagian leher

Bagian kulit agak tebal, sangat rapat dan terdapat beberapa

kerutan .

c. Bagian bahu.

Bagian kulit lebih tipis, kualitasnya lebih baik, namun terdapat

kerutan yang dapat mengurangi kualitas kulit.

d. Bagian perut dan paha

Struktur jaringan kurang rapat, tipis dan mulur setelah kering dan

kualitas kulit tidak homogen.

Dalam industri perkulitan dikenal dua pengelompokan kulit, yaitu:

a. Kulit yang belum mengalami pengolahan penyamakan dikenal

dengan kulit perkamen atau kulit mentah, dapat digunakan sebagai

bahan seni tatah sungging.

b. Kulit yang telah melalui proses pengolahan penyamakan kulit

disebut kulit-jadi (kulit tersamak), digunakan sebagai bahan baku

berbagai industri barang jadi kulit.

Perbedaan Kulit Mentah dan Kulit Tersamak

Jenis Kulit Mentah Kulit TersamakBentuk lembaran belahanWarna Seperti kulit aslinya Tergantung bahan

penyamak yang digunakan

Kenampakan sifat

Kering, kaku, keras, mudah busuk karena

bakteri

Lemas, elastis, plastis, tidak mudah busuk,

tidak mudah menjadi lem

Susunan penampang

Bulu, epidermis, corium, dan sub cutis

Corium saja

Page 11: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

Kulit yang bisa digunakan dalam pembuatan produk adalah

kulit jadi, yaitu kulit yang sudah disamak atau diproses menggunakan

bahan kimia dan nabati. Berat kulit sapi, kambing dan kerbau sekitar

7-10% dari berat tubuh, secara ekonomis kulit memiliki harga sekitar

10-15% dari harga ternak. Kulit mempunyai sifat dan ciri yang unik,

daya tahan dan nilai artistik yang tidak dimiliki oleh bahan lain.

Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri, terdapat produk unggulan

dari Kota Magelang yang telah berhasil menembus pasar dunia.

Beberapa produk yang telah menembus pasar ekspor dan

menghasilkan devisa adalah kulit sapi jadi, kulit sapi wet blue, kulit

sapi crust, laminating board, dan tembakau krosok. Kecuali

Laminating Board, nilai ekspor produk-produk tersebut cenderung

naik. Kenaikan terbesar dan juga nilai ekspor terbesar dihasilkan oleh

produk kulit sapi wet blue, yakni sebesar US $ 6.459.684,73. Pada

pengembangan usaha jenis ini lebih banyak digunakan wet blue dari

sapi, karena memiliki kepadatan kulit dan kekuatan, berukuran lebih

lebar, tebal dan permukaan.

Kulit sapi yang akan dipasarkan perlu diolah terlebih dahulu

agar digunakan pada industri barang jadi kulit. Industri penyamakan

kulit adalah industri yang mengolah kulit mentah hewan menjadi kulit

jadi yang siap digunakan untuk berbagai keperluan bagi industri

barang jadi kulit seperti industri sepatu/sandal, tas, sarung tangan,

sabuk, jaket dan sebagainya.

Penyamakan dilakukan untuk mengubah kulit mentah yang

mudah rusak oleh mikroorganisme. Kulit tersamak lebih tahan

terhadap faktor-faktor yang dapat merusak kulit yaitu dengan

memasukkan bahan penyamak ke dalam jaringan kulit yang berupa

jaringan kolagen sehingga terbentuk ikatan kimia antara keduanya

menjadikan lebih tahan terhadap faktor perusak. Zat penyamak bisa

berupa penyamak nabati, sintetis, mineral dan penyamak minyak.

Page 12: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

B. Perkembangan Ekspor Produk Kulit IndonesiaPopulasi ternak sapi selama kurun waktu 2005 hingga 2009

mengalami kenaikan. Pada tahun 2005 populasi sapi sebesar 10,6

juta ekor dan pada tahun 2006 menjadi 10,9 juta ekor atau meningkat

2,8%. Kenaikan populasi sapi meningkat tajam pada tahun 2007 dan

2008 yakni masing-masing 5,5% dan 6,9%. Kenaikan populasi sapi ini

kemudian melambat 2,4% pada tahun 2009.

Berdasarkan data dan keterangan di atas, menunjukkan bahwa

untuk saat ini, populasi sapi semakin berkurang. Ketersediaan kulit

mentah nasional baru mencapai 20% dari kebutuhan kulit nasional.

Tingginya harga kulit mentah dunia menyebabkan para pengusaha

kulit cenderung mengekspor kulit mentah dari pada memasok

kebutuhan industri kulit nasional, sehingga industri penyamakan kulit

nasional kekurangan bahan baku kulit mentah. Pada saat ini terdapat

sekitar 100 perusahaan penyamakan kulit dengan kapasitas 94,7 juta

sqfeet pertahun yang berlokasi didaerah yang berdekatan dengan

pusat pertumbuhan industri alas kaki yang sebenarnya dapat

membentuk klaster guna peningkatan efisiensi produksi dan daya

saing (Departemen Perindustrian, 2007).

Adanya kebijakan Pajak Eksport (PE) terhadap kulit mentah

dengan tujuan untuk mendukung industri penyamakan kulit nasional,

ternyata belum memiliki arti lebih. Hal tersebut dapat kita lihat dari

Page 13: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

rendahnya ketersediaan bahan baku kulit yang bersumber dari dalam

negeri, sehingga kekurangan bahan baku industri harus diimpor. Disisi

lain birokrasi dan prosedur impor kulit (mentah, wet-blue/pickle dan

kulit jadi) belum mendukung pengembangan industri yang bergerak

dalam pengolahan kulit.

Semenjak tahun 1970 hingga tahun 1995, industri penyamakan

kulit telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di dalam

penggunaan teknologi untuk merubah kulit mentah dan wet blue

hingga menjadi kulit jadi yang akan digunakan untuk kepentingan

industi barang-barang kulit, seperti sepatu, tas, sarung tangan,

garmen dan lain lain. Nilai tambah yang dihasilkan kulit cukup tinggi

yang menjadikannya bahan baku potensial untuk kepentingan industri

hilir barang-barang kulit seperti tersebut di atas. Hal ini dibuktikan

dengan pertumbuhan nilai ekspor kulit dan barang-barang kulit setiap

tahunnya. Sebagai contohnya total nilai ekspor kulit dan barang-

barang kulit di tahun 1995 mencapai US$ 2,4 miliar dan menjadi

penyumbang devisa terbesar ke-3 untuk kategori ekspor non-migas.

Untuk komoditi peternakan, ekspor kulit ke Hongkong masih

menjanjikan karena 94% kenaikan yang dialami oleh komoditi ini di

Page 14: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

tahun 2009. Walaupun hal yang sama terjadi untuk ke negara tujuan

Malaysia, Vietnam, dan Thailand, seperti Malaysia Pakistan, dan AS,

mengalami penurunan masing-masing 11%,10%, dan 3%, di tahun

2009. Tapi volume ekspornya masih lebih kecil jika dibandingkan ke

Hongkong.

Setiap tahun, 67 pabrik penyamakan kulit dan 120 industri

rumah tangga penyamakan kulit di Indonesia kekurangan pasokan

bahan baku sebanyak 3 juta lembar kulit sapi dan 15 juta lembar kulit

kambing/domba. Hal ini diakibatkan karena ekspor kulit mentah ke

negara-negara tujuan tidak dibatasi oleh peraturan pemerintah,

sehingga terjadi kekurangan suplai bahan baku untuk rumah tangga

industri kulit yang ada di Indonesia. Lebih-lebih bahan mentah berupa

kulit sapi Jawa sangat laku keras di pasar ekspor, karena kulit sapi

Jawa banyak sekali diminati kalangan pembeli di luar negeri.

Produksi Kulit dan Produk Kulit Indonesia

Berdasarkan uraian di atas, menjelaskan bahwa industri kulit

merupakan industri andalan keempat untuk menghasilkan barang-

Page 15: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

barang yang berorientasi ekspor, terutama ekspor non-migas,

sehingga mampu mendatangkan devisa bagi negara. lndustri

pengolahan kulit merupakan salah satu industri strategis karena

bahan baku yang digunakannya merupakan limbah dari industri

peternakan. Bahan baku kulit diperoleh dari kulit-kulit yang berasal

dari ternak pemamahbiak yang dipotong di rumah-rumah potong

hewan, seperti sapi, kerbau, kambing dan domba; dan bahan baku

kulit yang diperoleh dari hewan-hewan lain yang khusus dipelihara

untuk mendapatkan kulitnya, seperti buaya dan ular.

Perkembangan nilai ekspor kulit Indonesia pada periode 2004-

2008 menujukkan trend yang menurun sebesar 17,12%. Pasar

tradisional ekspor kulit Indonesia ditujukan ke 10 negara terbesar Italy,

Spanyol, RRC, India, Hongkong, Jepang, Singapura, vietnam, Prancis

dan Thailand dengan total nilai ekspor ke negara tersebut sebesar

US$ 22,77 Juta. Kinerja ekspor kulit Indonesia ke negara tujuan pasar

ekspor tradisional pada periode 2004-2008 dengan pangsa pasar Italy

(26%), Spanyol (18%), RRC (16%), India (12%), Hongkong (8%),

Jepang (5%), Singapura (3%), vietnam (3%), Perancis (2%) dan

Thailand (2%). Pangsa pasar lima negara pengekspor kulit didominasi

oleh Italy, USA, Brazil, German dan India. Italy memiliki pangsa pasar

terbesar yaitu 18,74% dengan trend 2,31%, sedangkan USA dengan

pangsa pasar 10,24% dengan trend -2,88%, Brazil dengan Pangsa

sebesar 7,63% dengan trend 8,37%, Jerman dengan pangsa pasar

4,07% dengan trend 4,36% dan India dengan pangsa pasar 3,90%

dengan trend 8,97%. Sedangkan Indonesia hanya memiliki pangsa

pasar 0.87% dengan trend perdagangan menunjukkan trend yang

naik sebesar 13,96% pada periode yang sama dan berada pada

peringkat ke-26 negara-negara pengekspor kulit dunia

(Pusdata Depdag, 2010).

Industri penyamakan kulit yang memasok kebutuhan bahan

baku kulit untuk industri sepatu. Bahan baku kulit untuk kebutuhan

Page 16: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

industri sepatu biasanya lebih tebal dan lebih kaku. Untuk keperluan

industri sepatu ini industri penyamakan kulit biasanya menggunakan

bahan mentah dari kulit sapi atau kulit kerbau.

Sedangkan untuk produk alas kaki Indonesia sendiri memiliki

keunggulan spesifik dan kekuatan di pasar dunia, terutama untuk

komoditi alas kaki formal dan pesta (formal and dress shoe). Hal ini

disebabkan sifat kulit sapi (terutama sapi Jawa) memiliki keunggulan

khusus/ tertentu dan telah dikenal didunia dengan julukan Java Boks.

Sepatu buatan tangan (hand made shoe) kualitas tinggi sangat

diminati dan potensial untuk pasar Eropa dan USA.

Lain halnya dengan industri penyamakan kulit yang memasok

kebutuhan bahan baku kulit untuk industri garmen dari kulit. Biasanya

kulit samakan untuk industri garmen memiliki ketebalan kulit yang

lebih tipis jika dibandingkan dengan kulit samakan untuk industri

sepatu. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku ini, biasanya

kalangan industri penyamakan kulit menggunkan bahan mentah

berupa kulit kambing atau kulit domba. Selain dipergunakan sebagai

bahan baku untuk industri garmen (seperti jaket kulit), jenis kulit ini

biasanya juga dipakai sebagai bahan baku untuk industri sarung

tangan golf. Sedangkan industri penyamakan kulit yang memasok

kebutuhan bahan baku kulit untuk industri sarung tangan kerja

(working gloves) dari kulit. Bahan kulit mentah yang dipakai untuk

proses penyamakan kulit jenis ini biasanya diambil dari hasil split atau

seset dari kulit sapi atau kulit kerbau.

Salah satu pelaku industri penyamakan kulit di daerah Garut,

Sukaregang adalah Endies Leather Company yang menggeluti

industri penyamakan kulit sejak tahun 1990. Perusahaan tersebut

memfokuskan diri dalam industri penyamakan kulit untuk kebutuhan

industri garmen dan sarung tangan golf dengan bahan baku utama

berupa kulit kambing dan kulit domba yang memang banyak terdapat

Page 17: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

di wilayah Garut dan kabupaten di sekitarnya seperti Bandung dan

Sumedang.

Sentra industri kulit di Kabupaten Garut ini telah berkembang

menjadi klaster industri yang cukup lengkap dan mapan, mulai dari

industri hulu berupa industri penyamakan kulit hingga industri hilir

berupa industri kerajinan sepatu, tas, jaket, dompet, ikat pinggang,

topi dan lain-lain. Keterkaitan antara industri hulu dengan industri

hilirnya pun sudah terjalin dengan sangat erat sehingga tumbuh

menjadi hubungan yang saling membutuhkan antara satu dengan

yang lainnya.

Endies Leather Company sendiri rata-rata memproduksi kulit

samakan antara 50.000 sampai 60.000 kaki persegi setiap bulannya.

Produk kulit samakan itu dijual kepada kalangan industri pengguna di

dalam negeri yang sudah menjadi pelanggan tetap dan tersebar di

Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali. Selain dijual kepada industri

kerajinan jaket kulit di Garut, kulit samakan dengan ukuran di atas 7

kaki persegi produksi Endies Leather Company juga dijual kepada

industri garmen kulit di Yogyakarta dan Bali. Sedangkan kulit samakan

dengan ukuran di bawah 7 kaki persegi biasanya dijual kepada

perusahaan-perusahaan sarung tangan golf milik pengusaha Jepang

dan Korea yang berlokasi di Yogyakarta. Sementara itu, kegiatan

ekspor kulit samakan tidak dilakukan secara langsung melainkan

melalui pihak ketiga.

C. Kebijakan Terkait Perdagangan KulitDalam rangka peningkatan pendapatan nasional melalui

pelaksanaan ekspor, pemerintah tidak hanya memikirkan keuntungan

semata, melainkan juga melindungi produk ekspor dan badan usaha

yang melaksanakan kegiatan ekspor agar lebih memiliki landasan dan

perlindungan hukum yang kuat, seperti:

Page 18: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

1. PP No. 55 Tahun 2008

Dalam pelaksanaan ekspornya sesuai dengan PP No. 55

Tahun 2008 kulit mentah, pickle dan wet blue dikenakan pungutan

ekspor (PE). Adapun besarnya pungutan ekspor dimaksud adalah

25 % untuk kulit mentah dan pickle dan 15% untuk wet blue.

2. Undang-undang No.16 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No.

82 Tahun 2000

Dengan pertimbangan terhadap dampak sosial ekonomi

nasional dan perdagangan internasional serta gangguan kesehatan

masyarakat veteriner serta untuk mencegah menularnya penyakit

hewan melalui bahan baku kulit yang diekspor, ditetapkan bahwa

media pembawa hama penyakit hewan karantina yang berasal dari

hewan, bahan asal hewan, hasil bahan hewan dan atau benda lain

yang dapat diolah lebih lanjut bersifat dapat membawa atau

mempunyai potensi penyebaran hama penyakit bila dibawa atau

dikirim dari suatu area ke area lain, transit dan atau dikeluarkan dari

wilayah Republik Indonesia dikenakan tindakan karantina.

Sehingga dalam pelaksanaan ekspornya harus dilengkapi dengan

dokumen karantina.

Dokumen karantina merupakan sertifikat kesehatan yang

diterbitkan oleh pejabat berwenang, sekurangkurangnya memuat

keterangan tentang; negara asal, area, atau tempat yang dalam

kurun waktu tertentu tidak terjangkit hama penyakit hewan

karantina yang dapat ditularkan melalui jenis hewan, saat

pemberangkatan tidak menunjukkan hama penyakit menular, bebas

ektoparasit, dalam keadaan sehat dan layak diberangkatkan,

berasal dari jenis hewan yang sehat dan bebas dari penyakit.

3. SK. Menperindag N0. 558/MPP/kep/4/1998 jo Permendag No.

01//M-DAG/PER/1/2007

Sesuai dengan SK. Menperindag N0.558/MPP/kep/4/1998 jo

Permendag No. 01//M-DAG/PER/1/2007 tentang Ketentuan Umum

Page 19: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

di Bidang Ekspor bahwa bahwa kulit adalah termasuk dalam

kelompok komoditi yang bebas tata niaga ekspornya, artinya kulit

dapat di ekspor oleh setiap badan usaha atau perorangan yang

telah memiliki SIUP, NPWP dan TDP.

4. Convention on Internatinal Trade in Endangerous Species (CITES)

Untuk kulit yang berasal dari hewan yang dilindungi sesuai

dengan Appendix II Convention on Internatinal Trade in

Endangerous Species (CITES) adalah kelompok komoditi yang

diawasi tata niaga ekspornya artinya dalam pelaksanaan ekspornya

harus mendapat sertifikat CITES yang dikeluarkan oleh

Managemant Authority di Indonesia yaitu Direktorat Jenderal

Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen

Kehutanan dan mendapat persetujuan ekspor dari Direktorat

Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan.

Page 20: Web viewProduk samping sapi potong berupa kulit dapat diolah ... Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kulit antara lain kondisi ... Jurnal Teknologi, Volume 2

Daftar Pustaka

Anonima, http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/38698/Jaga-Pasokan-Domestik-Ekspor-Kulit-Sapi-Mentah-Semestinya-Ditutup

b, http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+ Magelang

c, http://arifh.blogdetik.com/endies-leather-company-memasok-bahan-baku-kulit-berkualitas-hingga-ke-mancanegara/

d http://www.tempo.co/hg/bisnis/2011/04/28/brk,20110428-

330763,id.html

e www.depdag.go.idf www.ipb.ac.id/pembangunan-peternakan-sapi-potong/.

Majalah Kina (No.5-2007).2007.Departemen Perindustrian RI.

Hastutiningrum, Sri. 2009. Pemanfaatan limbah kulit split industri Penyamakan kulit untuk glue dengan hidrolisis Kolagen. Jurnal Teknologi, Volume 2 Nomor 2 , Desember 2009, 208-212.