38
KOTA DAN KOTA DAN PERKEMBANGANNYA PERKEMBANGANNYA Oleh Oleh Jamzani Sodik Jamzani Sodik

Isu & Kebijakan Perkotaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isu & Kebijakan Perkotaan

KOTA DAN KOTA DAN PERKEMBANGANNYAPERKEMBANGANNYA

OlehOlehJamzani SodikJamzani Sodik

Page 2: Isu & Kebijakan Perkotaan

Kota di Indonesia di bentuk Kota di Indonesia di bentuk oleh kampung-kampung, yg oleh kampung-kampung, yg

mengalami perubahan mengalami perubahan adalah fisiknya sementara yg adalah fisiknya sementara yg

tetap isinya.tetap isinya.Definisi administratif : suatu kota dianggap kota Definisi administratif : suatu kota dianggap kota

bila memiliki status yg berdasar administratif bila memiliki status yg berdasar administratif (ditetapkan dg UU) mempunyai status kota(ditetapkan dg UU) mempunyai status kotaDefinisi fungsional : suatu wilayah dianggap Definisi fungsional : suatu wilayah dianggap

kota karena mempunyai interaksi sosial, politik, kota karena mempunyai interaksi sosial, politik, ekonomi yg intensifekonomi yg intensif

Page 3: Isu & Kebijakan Perkotaan

Definisi KotaDefinisi Kota• Definisi kota amat bervariasi dan komplek Definisi kota amat bervariasi dan komplek

serta telah didefinisikan oleh banyak orang serta telah didefinisikan oleh banyak orang dengan beragai istilah. Menurut Hoekveld, dengan beragai istilah. Menurut Hoekveld, maka perbedaan ini dipengaruhi oleh :maka perbedaan ini dipengaruhi oleh :

• 1. Pengaruh berbagai ilmu pengetahuan1. Pengaruh berbagai ilmu pengetahuan• 2. Pengaruh ide-ide dan gambaran mengenai 2. Pengaruh ide-ide dan gambaran mengenai

manusia dan masyarakatmanusia dan masyarakat• 3. Pengaruh dari perkembangan kota dan 3. Pengaruh dari perkembangan kota dan

pedesaanpedesaan

Page 4: Isu & Kebijakan Perkotaan

Lanjutan…Lanjutan…• Dari sudut pandang DemografiDari sudut pandang DemografiMendefinisikan kota dengan cara Mendefinisikan kota dengan cara

berdasarkan jumlah pendudukberdasarkan jumlah penduduk Dari sdudut pandang SosiologiDari sdudut pandang SosiologiKota adl sebuah pemukiman yang relatif Kota adl sebuah pemukiman yang relatif

besar, padat dan permanen serta dihuni besar, padat dan permanen serta dihuni oleh orang-orang yang amat beragam oleh orang-orang yang amat beragam kedudukan sosialnya. Sehingga hub sosial kedudukan sosialnya. Sehingga hub sosial menjadi renggang, acuh tak acuhmenjadi renggang, acuh tak acuh

Page 5: Isu & Kebijakan Perkotaan

Lanjutan…Lanjutan…• Dari sudut pandang EkonomiDari sudut pandang EkonomiSullivan berpendapat Kota adl uraian mengenai Sullivan berpendapat Kota adl uraian mengenai

aktivitas ekonomi yang berlokasi di suatu tempat.aktivitas ekonomi yang berlokasi di suatu tempat.Dari sudut pandang GeografiDari sudut pandang GeografiKota adalah suatu tempat yang:Kota adalah suatu tempat yang:1.1.Kepadatan penduduk tinggiKepadatan penduduk tinggi2.2.Orang2 terikat pekerjaan bukan pertanianOrang2 terikat pekerjaan bukan pertanian3.3.Tempatnya mrpkn pusat dari budaya, administrasi, Tempatnya mrpkn pusat dari budaya, administrasi,

atau kegiatan ekonomi dari kawasan I sekitarnya.atau kegiatan ekonomi dari kawasan I sekitarnya.

Page 6: Isu & Kebijakan Perkotaan

Lanjutan…Lanjutan…• Dari sudut pandang Perencanaan KotaDari sudut pandang Perencanaan KotaKota adalah mrpk suatu konsentrasi orang Kota adalah mrpk suatu konsentrasi orang

dalam suatu kawasan geografis yang dalam suatu kawasan geografis yang dapat menyokong diri mereka sendiri dan dapat menyokong diri mereka sendiri dan aktivitas ekonomi yang relatif tetap. Kota aktivitas ekonomi yang relatif tetap. Kota dpt merupakan sebuah pusat induatri, dpt merupakan sebuah pusat induatri, perdagangan, pendidikan, pemerintahan, perdagangan, pendidikan, pemerintahan, atau gabungan berbagai kegiatan ini.atau gabungan berbagai kegiatan ini.

Page 7: Isu & Kebijakan Perkotaan

Lanjutan…Lanjutan…• Dari sudut pandang AdministratifDari sudut pandang AdministratifKota adl suatu kawasan yang merupakan Kota adl suatu kawasan yang merupakan

suatu kesatuan dan biasanya suatu kesatuan dan biasanya karakternya didominasi oleh karakter karakternya didominasi oleh karakter kota. Ada sebagian menyebut kota dari kota. Ada sebagian menyebut kota dari sudut pandang administrasi sudut pandang administrasi sebagaimana yang diatur di negaranya. sebagaimana yang diatur di negaranya. (berdasarkan aturan di negara masing2)(berdasarkan aturan di negara masing2)

Page 8: Isu & Kebijakan Perkotaan

Lanjutan…Lanjutan…• Dari sudut pandang FungsiDari sudut pandang Fungsi Kota merupakan suatu kawasan Kota merupakan suatu kawasan

menerus yang karakternya secara menerus yang karakternya secara konsisten adalah kota jika ilihat dari konsisten adalah kota jika ilihat dari tingkat kpadatan penduduk serta tingkat kpadatan penduduk serta fungsi dan fasilitas ekonominya.fungsi dan fasilitas ekonominya.

Page 9: Isu & Kebijakan Perkotaan

Fungsi kota, digunakan oleh Fungsi kota, digunakan oleh manusia sebagai ;manusia sebagai ;• Tempat kerja (work) terkait dengan pusat Tempat kerja (work) terkait dengan pusat

industriindustri• Tempat tinggal (life)Tempat tinggal (life)• Pusat perdaganganPusat perdagangan• Tempat pelayananTempat pelayanan• Tempat transit (saat akan pergi)Tempat transit (saat akan pergi)• Pusat investasiPusat investasi• Tempat arena politikTempat arena politik

Page 10: Isu & Kebijakan Perkotaan

Mengapa kota dipelajari ?Mengapa kota dipelajari ?Karena kota melalui Karena kota melalui

fungsinya dpt dijadikan fungsinya dpt dijadikan barometer dari suatu negara barometer dari suatu negara (terlihat dari dinamika suatu (terlihat dari dinamika suatu

kota)kota)Kota itu khas, maka perlu pengelolaan yg berbeda Kota itu khas, maka perlu pengelolaan yg berbeda dari pemerintah kabupaten, hal ini mengingat sifat dari pemerintah kabupaten, hal ini mengingat sifat

heterogen kota.heterogen kota.Kota di negara maju merupakan pengembangan dari Kota di negara maju merupakan pengembangan dari

real estate yg tertata & dirancangreal estate yg tertata & dirancangSementara itu kota di negara Sementara itu kota di negara

berkembang,merupakan daerah alami yg kemudian berkembang,merupakan daerah alami yg kemudian berkembangberkembang

Page 11: Isu & Kebijakan Perkotaan

Pertumbuhan perkotaanPertumbuhan perkotaan

• natural increase (pertumbuhan alamiah)natural increase (pertumbuhan alamiah)Kota yang dihuni mayoritas penghuni muda dgn Kota yang dihuni mayoritas penghuni muda dgn

tingkat reproduksi yg tinggi, rata-rata tingkat reproduksi yg tinggi, rata-rata pertumbuhan penduduk mencapai 3-4% per tahun.pertumbuhan penduduk mencapai 3-4% per tahun.

• Migrasi masukMigrasi masukPerpindahan dari luar kota masuk ke kota. Perpindahan dari luar kota masuk ke kota.

Menunjukkan adanya daya tarik kota.Menunjukkan adanya daya tarik kota.• Aneksasi/reklasifikasiAneksasi/reklasifikasiPerubahan batas wilayah administrasi (perluasan Perubahan batas wilayah administrasi (perluasan

kota) menyebabkan kuantitas penduduk kota) menyebabkan kuantitas penduduk bertambah secara mendadak.bertambah secara mendadak.

Page 12: Isu & Kebijakan Perkotaan

Studi perkotaan merupakan Studi perkotaan merupakan disiplin, bukan ilmu disiplin, bukan ilmu

perkotaan (gabungan dari perkotaan (gabungan dari berbagai ilmu/multidisiplin)berbagai ilmu/multidisiplin)

Di negara berkembang yg menjadi Di negara berkembang yg menjadi motivasi urbanisasi adalah ledakan motivasi urbanisasi adalah ledakan penduduk (population explotion), penduduk (population explotion),

urbanisasi lebih didorong oleh urbanisasi lebih didorong oleh kesengsaraan yg diakibatkan banyak kesengsaraan yg diakibatkan banyak

jumlah anak.jumlah anak.

Page 13: Isu & Kebijakan Perkotaan

Urbanisasi & pertumbuhan Urbanisasi & pertumbuhan kotakota• Definisi urbanisasi: Definisi urbanisasi:

Gunnar myrdal menyatakan : proses migrasi yg besar akan Gunnar myrdal menyatakan : proses migrasi yg besar akan membahayakan penduduk pedesaan, karena tenaga muda membahayakan penduduk pedesaan, karena tenaga muda akan terserap ke kota & tdk ada lagi yg terjun ke pertanianakan terserap ke kota & tdk ada lagi yg terjun ke pertanian

• KemiskinanKemiskinan Yoseph gugler menekankan pada pendekatan neo-Yoseph gugler menekankan pada pendekatan neo-

populis, jadi teori utama mengentaskan kemiskinan populis, jadi teori utama mengentaskan kemiskinan dgn datang ke daerah kantong kemiskinan, baru dgn datang ke daerah kantong kemiskinan, baru kemudian memikirkan potensi yg adakemudian memikirkan potensi yg ada

• Pertumbuhan ekonomi kotaPertumbuhan ekonomi kotaSektor primer (pertanian)Sektor primer (pertanian)Sektor sekunder (industri)Sektor sekunder (industri)Sektor tersier (jasa)Sektor tersier (jasa)

Page 14: Isu & Kebijakan Perkotaan

Informal ekonomi muncul Informal ekonomi muncul karena regulasi yg berbelit karena regulasi yg berbelit

dari pemerintah, status dari pemerintah, status pelaksana sektor informal pelaksana sektor informal biasanya kaum migran yg biasanya kaum migran yg

sangat marginal.sangat marginal.Di sektor informal, orang bekerja Di sektor informal, orang bekerja dengan kualitas yg sama, namun dengan kualitas yg sama, namun

dibayar dgn fee yang kecil. Ini akan dibayar dgn fee yang kecil. Ini akan menekan cost serendah-rendahnya menekan cost serendah-rendahnya

sehingga harga jual produk lebih murah sehingga harga jual produk lebih murah di tingkat konsumen.di tingkat konsumen.

Page 15: Isu & Kebijakan Perkotaan

Sektor formal sektor Sektor formal sektor informalinformal

Page 16: Isu & Kebijakan Perkotaan

Spasial dispersalSpasial dispersal

A

B

C

Page 17: Isu & Kebijakan Perkotaan

UKURAN DAN HIERARKI UKURAN DAN HIERARKI PERKOTAANPERKOTAAN

Page 18: Isu & Kebijakan Perkotaan

Kota MonosentrikKota MonosentrikMonosentrik: Pusat kota menjadi pusat Monosentrik: Pusat kota menjadi pusat

lingkaran sesuai dengan prinsip von lingkaran sesuai dengan prinsip von ThunenThunen

Dalam teori von Thunen, pstkota O adalah menjadi CBD(central business district), dikelilingi beberapa aktivitas ekonomi, berbentuk lingkar monosentrik

OX

Y

W

1

2

a

b

1

Page 19: Isu & Kebijakan Perkotaan

Ukuran Optimal Kota Ukuran Optimal Kota (Konfigurasi Barang & Layanan publik (Konfigurasi Barang & Layanan publik tertentu)tertentu)

Efek aglomerasi dgn Barang dan layanan

publik tertentu

Populasi dan Kegiatan

Efek eksternal negatif

Ukuran optimal

O

Manfaat Netto

2

Page 20: Isu & Kebijakan Perkotaan

Teori von ThunenTeori von ThunenTeori ini telah menjadi satu dasar pemikiran Teori ini telah menjadi satu dasar pemikiran

ekonomi spasial. Ekonomi dasar teori ini ekonomi spasial. Ekonomi dasar teori ini ialah kegiatan pertanian di atas bidang ialah kegiatan pertanian di atas bidang datar homogen, ada pusat kota sebagai datar homogen, ada pusat kota sebagai pusat pemasaran semua produk pertanian, pusat pemasaran semua produk pertanian, tetapi tanpa ada angkutan jalan raya. tetapi tanpa ada angkutan jalan raya.

Kemunculan jalan raya akan merobah Kemunculan jalan raya akan merobah konfigurasi ruang sekitar kota, atau akan konfigurasi ruang sekitar kota, atau akan merobah alokasi ruang terhadap komoditi merobah alokasi ruang terhadap komoditi yang ekonomis untuk diusahakan. Model yang ekonomis untuk diusahakan. Model lanjutan von Thunen terjadi dalam lanjutan von Thunen terjadi dalam pergeseran batas secara paralel; tetapi pergeseran batas secara paralel; tetapi hasil Simarmata (1988) menunjukkan, hasil Simarmata (1988) menunjukkan, adanya perpotongan garis pembatas adanya perpotongan garis pembatas wilayah produksiwilayah produksi

3

Page 21: Isu & Kebijakan Perkotaan

Konsekwensi von ThunenKonsekwensi von Thunen• Kota hanya berpusat tunggal, tidak ada Kota hanya berpusat tunggal, tidak ada

potensi multi-center citypotensi multi-center city• Setiap kegiatan berada pada satu jalur Setiap kegiatan berada pada satu jalur

melingkar mengelilingi pusat kotamelingkar mengelilingi pusat kota• Asumsi ruang homogen Asumsi ruang homogen

mengesampingkan adanya prasarana mengesampingkan adanya prasarana transpor yang merubah pola lokasi dari transpor yang merubah pola lokasi dari yang diharapkan oleh teori iniyang diharapkan oleh teori ini

• Prasarana transpor berat menjadi faktor Prasarana transpor berat menjadi faktor pemicu munculnya heterogenitas ruang pemicu munculnya heterogenitas ruang kota secara horizontal kota secara horizontal

4

Page 22: Isu & Kebijakan Perkotaan

Maka: Teori ChristalerMaka: Teori ChristalerTeori Christaler: Ruang pemasaran adalah Teori Christaler: Ruang pemasaran adalah

susunan segi-segi enam beraturan. susunan segi-segi enam beraturan. Akan terdapat hierarki pasar, sesuai dengan luas Akan terdapat hierarki pasar, sesuai dengan luas

wilayah pemasaran tepat dari pusat wilayah pemasaran tepat dari pusat bersangkutan. bersangkutan.

Makin tinggi posisi satu pusat akan terdapat Makin tinggi posisi satu pusat akan terdapat variasi produk yang makin banyak, mencakup variasi produk yang makin banyak, mencakup semua barang yang terdapat pada pusat-pusat semua barang yang terdapat pada pusat-pusat di bawahdi bawah

Dari teori Christaler, orang dapat menyimpulkan Dari teori Christaler, orang dapat menyimpulkan adanya bentuk beraturan dalam ruang homogen adanya bentuk beraturan dalam ruang homogen tetapi dapat berubah dalam ruang tidak tetapi dapat berubah dalam ruang tidak homogen yang berupa transformasi topologishomogen yang berupa transformasi topologis

5

Page 23: Isu & Kebijakan Perkotaan

Teori Christaler (lanjutan)Teori Christaler (lanjutan)Teori Christaler tidak berada pada ekonomi Teori Christaler tidak berada pada ekonomi

CRS (constant return to scale), karena ada CRS (constant return to scale), karena ada biaya tetap (fixed cost)biaya tetap (fixed cost)

Jarak terjauh dalam setiap lingkaran Jarak terjauh dalam setiap lingkaran pembungkus lingkaran segi enam pembungkus lingkaran segi enam ditentukan oleh biaya transpor hingga batas ditentukan oleh biaya transpor hingga batas lingkaranlingkaran

Riset Beguin (1988) atas teori Christaler Riset Beguin (1988) atas teori Christaler memberi: ruang homogen, tapi ada memberi: ruang homogen, tapi ada aglomerasi; aglomerasi; threshold levelthreshold level berarti ekonomi berarti ekonomi skala; aglomerasi sebagai akibat jumlah skala; aglomerasi sebagai akibat jumlah pusat minimal; optimal ruang konsumen; pusat minimal; optimal ruang konsumen; territorial terbagi habis wilayah pasarterritorial terbagi habis wilayah pasar

6

Page 24: Isu & Kebijakan Perkotaan

Teori Christaler (lanjutan)Teori Christaler (lanjutan)Sistem hierarki ruang dari teori Christaler memberi Sistem hierarki ruang dari teori Christaler memberi

hasil adanya 3 sistem: (L=1 + 6/a: a = 3; 2; 1)hasil adanya 3 sistem: (L=1 + 6/a: a = 3; 2; 1)Prinsip pasar, dengan jumlah pusat pemasaran Prinsip pasar, dengan jumlah pusat pemasaran hierarki bawah sebesar 3 buah (K=1+6/3); (a = hierarki bawah sebesar 3 buah (K=1+6/3); (a = 3) 3) Prinsip transport, dengan jumlah pusat pasar Prinsip transport, dengan jumlah pusat pasar hierarki bawah sebesar 4 buah (K= 1+6/2) (a=2)hierarki bawah sebesar 4 buah (K= 1+6/2) (a=2)Prinsip Administrasi, dengan jumlah pusat pasar Prinsip Administrasi, dengan jumlah pusat pasar hierarki bawah sebesar 7 buah (a=1)hierarki bawah sebesar 7 buah (a=1)

Sistem hierarki ini nantinya ternyata diperoleh dari Sistem hierarki ini nantinya ternyata diperoleh dari teori Loschteori Losch

7

Page 25: Isu & Kebijakan Perkotaan

Pasar hexagonal pertama dan Pasar hexagonal pertama dan keduakedua

Bentuk Pasar Hexagonal bersumber dari ketentuan bahwa wilayah pemasaran harus homogen dan pada setiap titik hanya ada satu pasar dari semua pasar yang ada. Awalnya bentuk pasar individual adalah lingkaran; tetapi dua lingkaran yang bersing-gungan akan memiliki daerah kosong tanpa pemasok, dan agar semua daerah dapat terlayani, maka bentuk pasar masing-masing pusat produksi adalah hexagonal tadi

b hexagoanal besar tengah orde ke-2a

o

8

Page 26: Isu & Kebijakan Perkotaan

Teori LoschTeori LoschTeori Losch didasarkan pada teori persaingan Teori Losch didasarkan pada teori persaingan

monopolistik Chamberlin, dengan fungsi monopolistik Chamberlin, dengan fungsi biaya eksplisit serta permintaan individuil. biaya eksplisit serta permintaan individuil. Sistem ini mencapai keseimbangan Sistem ini mencapai keseimbangan ekonomika-spasial. ekonomika-spasial.

Ekonomi dasar sistem Losch adalah Ekonomi dasar sistem Losch adalah pertanian. Dan atas dasar asumsi pertanian. Dan atas dasar asumsi sebelumnya, Losch pun sampai pada bentuk sebelumnya, Losch pun sampai pada bentuk pemasaran heksagonal, serupa dengan pemasaran heksagonal, serupa dengan bentuk dasar Chamberlinbentuk dasar Chamberlin

Gedanken experiment Losch ternyata sampai Gedanken experiment Losch ternyata sampai pada bentuk-bentuk konfigurasi Christalerpada bentuk-bentuk konfigurasi Christaler

9

Page 27: Isu & Kebijakan Perkotaan

Arti Ekonomi dari Hierarki Arti Ekonomi dari Hierarki KotaKota

• Makin tinggi hierarki kota, makin luas Makin tinggi hierarki kota, makin luas wilayah pasar pelayanan.wilayah pasar pelayanan.– Ini mempunyai arti ekonomi penting:Ini mempunyai arti ekonomi penting:

•Variasi produk meningkat (economies of scope)Variasi produk meningkat (economies of scope)•Tiap unit produksi dapat memanfaatkan economies of Tiap unit produksi dapat memanfaatkan economies of

scale scale •Tiap produk harus memenuhi kriteria critical mass Tiap produk harus memenuhi kriteria critical mass

bagi produksi, yang memenuhi volume produksi bagi produksi, yang memenuhi volume produksi minimalminimal

• Kota dari hierarki paling tinggi adalah kota Kota dari hierarki paling tinggi adalah kota denan variasi produk terbanyak (umumnya)denan variasi produk terbanyak (umumnya)

10

Page 28: Isu & Kebijakan Perkotaan

Spesialisasi kota dan Spesialisasi kota dan hierarkihierarki

• Ekonomi perkotaan menjadi faktor pembuka potensi Ekonomi perkotaan menjadi faktor pembuka potensi spesialisasi, baik bagi individu atau perusahaan, spesialisasi, baik bagi individu atau perusahaan, industri dan pada gilirannya pada kotaindustri dan pada gilirannya pada kota

• Adanya tiga tingkatan landasan ekonomi bagi Adanya tiga tingkatan landasan ekonomi bagi perkotaan: perusahaan, industri, & aglomerasi atau perkotaan: perusahaan, industri, & aglomerasi atau urbanisasi akan terkait dengan hierarki kota dalam urbanisasi akan terkait dengan hierarki kota dalam jaringan kota satu negerijaringan kota satu negeri

• Makin tinggi hierarki kota, makin vital peran dari Makin tinggi hierarki kota, makin vital peran dari efek aglomerasi dalam ekonomi kota dibanding efek aglomerasi dalam ekonomi kota dibanding tingkat industri apalagi perusahaan tingkat industri apalagi perusahaan

• Spesialisasi kota yang paling Spesialisasi kota yang paling vulnerablevulnerable dalam dalam kesinambungan jangka panjang ekonomi kota ialah kesinambungan jangka panjang ekonomi kota ialah bila kota tergantung perusahaan produk tertentubila kota tergantung perusahaan produk tertentu

11

Page 29: Isu & Kebijakan Perkotaan

Jaringan Kota: Jaringan Jaringan Kota: Jaringan Sistem ProduksiSistem Produksi

Ekonomi Kota: Basik dan Non-Basik, di mana Ekonomi Kota: Basik dan Non-Basik, di mana basik menjadi kegiatan untuk eksporbasik menjadi kegiatan untuk ekspor

Interaksi ekonomi basik dalam semua kota Interaksi ekonomi basik dalam semua kota menjadi pembentuk jaringan produksi menjadi pembentuk jaringan produksi nasionalnasional

Kegiatan Non-Basik dapat merupakan barang Kegiatan Non-Basik dapat merupakan barang publik lokal (publik lokal (non-tradable goodsnon-tradable goods) ataupun ) ataupun sektor swasta pasar lokalsektor swasta pasar lokal

Dengan mengacu pada tabel I-O, satu sektor Dengan mengacu pada tabel I-O, satu sektor dapat sekaligus menjadi basik dan non-basikdapat sekaligus menjadi basik dan non-basik

Dalam jangka panjang, kota dapat melakukan Dalam jangka panjang, kota dapat melakukan transformasi non-basik menjadi basiktransformasi non-basik menjadi basik

12

Page 30: Isu & Kebijakan Perkotaan

Sektor basik pembentuk Sektor basik pembentuk jaringan produksijaringan produksi

• Sektor basik adalah kegiatan ekspor, berarti Sektor basik adalah kegiatan ekspor, berarti merupakan landasan kehidupan kota merupakan landasan kehidupan kota secara umum.secara umum.

• Tetapi kegiatan basik harus didukung oleh Tetapi kegiatan basik harus didukung oleh kegiatan non-basik yang sesuaikegiatan non-basik yang sesuai

• Manfaat komparatif dan kompetitif setiap Manfaat komparatif dan kompetitif setiap kota akan merupakan kinerja komplementer kota akan merupakan kinerja komplementer antara kegiatan basik dan non-basik.antara kegiatan basik dan non-basik.

• Hal ini makin menonjol dalam era Hal ini makin menonjol dalam era globalisasi sebab tiap kota berhadapan globalisasi sebab tiap kota berhadapan dengan dunia luardengan dunia luar

13

Page 31: Isu & Kebijakan Perkotaan

Jaringan

hierarkiPolarisasi

Campuran

14

Page 32: Isu & Kebijakan Perkotaan

Rank 1

Rank 2

Rank 3

Rank 4

Rank 5

Hierarki kota, di mana kota rankrendah dgn jumlah produk kecil

Model Christaler kota-kota, makinTimggi level kota makin luas da-

erah pemasarannya

Dalam grafik hierarki bagian kiri ada pertanyaan, yang ditunjukkan oleh garis penghubung merah: Dapatkah satu kota dari ranking 4 berhubungan dengan kota ranking 5 yang berada di luar wilayah pengaruh kota raking 4 tersebut?

15

Page 33: Isu & Kebijakan Perkotaan

Tingkat hierarki 0 1 2 3 4 5Jumlah teorik pusat 0-1 2-3 9-10 39 154 615Jumlah pusat yang diamati 0 3 9 39 153 615*Jarak teorik antara pusat (mil) 179 90 45 22 11 5,6Jarak antara pusat hasil pengamatan (mil)

94 50 24 10 5,6*

* adalah harga-harga obserbasiSumber:Lösch direproduksi oleh Camagni (1992)

Demand curve Losch MarketMarket Area

Uji Coba Losch utk wilayah IOWA, Amerika Serikat16

Page 34: Isu & Kebijakan Perkotaan

Bagaimana dengan Bagaimana dengan Indonesia?Indonesia?

• Uji coba Losch di Iowa, USA merangsang orang Uji coba Losch di Iowa, USA merangsang orang bertanya: bagaimana halnya di Indonesia?bertanya: bagaimana halnya di Indonesia?

• Ada perbedaan vital antara Iowa dan USA Ada perbedaan vital antara Iowa dan USA secara umum dengan Indonesia, di mana secara umum dengan Indonesia, di mana Indonesia merupakan negara kepulauan, Indonesia merupakan negara kepulauan, sedang USA adalah negara benua. sedang USA adalah negara benua.

• Bentuk kurva hasil mencari logaritma rank-size Bentuk kurva hasil mencari logaritma rank-size di Indonesia terlihat lebih di Indonesia terlihat lebih distrorteddistrorted dibanding dibanding kurva sama untuk kotakurva sama untuk kota22 USA USA

• Tugas: Coba saudara susun jarak-jarak kota di Tugas: Coba saudara susun jarak-jarak kota di Indonesia, baik secara nasional maupun per Indonesia, baik secara nasional maupun per pulaupulau

17

Page 35: Isu & Kebijakan Perkotaan

Hukum ZipfHukum Zipf• Zipf: Power Law – Rank Size dari kota-kota.Zipf: Power Law – Rank Size dari kota-kota.• Dengan mengambil log rank dan ukuran Dengan mengambil log rank dan ukuran

kota diperoleh hubungan linier kota diperoleh hubungan linier • Tetapi dengan menggambarkan hubungan Tetapi dengan menggambarkan hubungan

itu dari data yang ada, garis itu tidak selalu itu dari data yang ada, garis itu tidak selalu dalam bentuk ideal, lurus, tetapi berkelokdalam bentuk ideal, lurus, tetapi berkelok

• Data untuk kota-kota Indonesia memberi Data untuk kota-kota Indonesia memberi gambar dalam slide berikutgambar dalam slide berikut

• Garis biru adalah data 1995, dan garis Garis biru adalah data 1995, dan garis merah adalah data 1990. Garis 1995 lebih merah adalah data 1990. Garis 1995 lebih tinggi dari garis 1990, sebab penduduk tinggi dari garis 1990, sebab penduduk naiknaik

18

Page 36: Isu & Kebijakan Perkotaan

DISTRIBUSI RANK-SIZE KOTA-2 INDONESIA: 1990 & 1995

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 22 43 64 85 106 127 148 169 190 211 232 253 274 295 316 337 358 379 400 421 442 463

LN(RANK)

LN(S

IZE)

-6,8

Series1 Series2

19

Page 37: Isu & Kebijakan Perkotaan

Grafik Rank-Size kota-kota AS Grafik Rank-Size kota-kota AS (2000)(2000)

20

Page 38: Isu & Kebijakan Perkotaan

Externalitas Jaringan kota Externalitas Jaringan kota • Teori jaringan menyatakan adanya efek Teori jaringan menyatakan adanya efek

eksternal positif dari satu sistem jaringan.eksternal positif dari satu sistem jaringan.• Jaringan kota akan mempunyai efek Jaringan kota akan mempunyai efek

positif tersebut, yang secara konvensional positif tersebut, yang secara konvensional muncul dari adanya jaringan transportasimuncul dari adanya jaringan transportasi

• Fenomena mutakhir, sistem jaringan Fenomena mutakhir, sistem jaringan terjadi dalam bidang telekomunikasi, terjadi dalam bidang telekomunikasi, yang berarti makin memperbanyak yang berarti makin memperbanyak sumber efek eksternal sistem jaringan. sumber efek eksternal sistem jaringan. Secara prinsip, efek ini akan Secara prinsip, efek ini akan meningkatkan kinerja ekonomi nasional. meningkatkan kinerja ekonomi nasional.

21