34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat modern sekarang ini dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Karena tanpa memahami bahasa sangat sulit untuk beradaptasi dan bergaul dalam kehidupan yang dijalani. Oleh sebab itu manusia dituntut untuk mencari ilmu supaya mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis, dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran untuk mencapai maksud dan tujuannya. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah merupakan sebuah bentuk usaha pengembangan bahasa yang 1

Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

  • Upload
    heru-joe

  • View
    11.815

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat modern sekarang ini dalam berkomunikasi menggunakan dua

cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan

(menyimak), merupakan komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih,

sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung.

Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa,

mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Karena tanpa

memahami bahasa sangat sulit untuk beradaptasi dan bergaul dalam kehidupan yang

dijalani. Oleh sebab itu manusia dituntut untuk mencari ilmu supaya mudah dalam

bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis, dengan menulis seseorang

dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran untuk mencapai maksud dan tujuannya.

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah merupakan sebuah

bentuk usaha pengembangan bahasa yang dilakukan melalui jalur formal, melalui

proses belajar mengajar diharapkan siswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik

dan benar, sehingga menunjang peningkatan mutu pendidikan. Guru yang

menduduki posisi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia dituntut terus

mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pembelajaran.

Implementasi kurikulum Tahun 2006 atau yang disebut KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan ) menuntut adanya kreativitas dari seorang guru dalam

melaksanakan aktivitas pembelajaran dikelas. Selama ini masih banyak guru yang

1

Page 2: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

2

masih kesulitan dalam mempraktekkan segala jenis pendekatan serta metode yang

tepat, mereka masih banyak yang menggunakan metode ceramah yang merupakan

metode lama.

Menurut Suyanto (2004:15) bahwa masih banyak guru bahasa Indonesia

kesulitan memvariasikan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Mereka hanya

berkutat dengan metode ceramah, diskusi dan penugasan. Mengarang pada

prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan dan

kemudian dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap manusia

semuanya diciptakan sebagai pengarang agar mudah untuk mengaplikasikan

kehidupan ini dengan benar.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang masih banyak

terdapat banyak kendala dalam mengaplikasikannya. Buktinya siswa kurang mampu

menulis karangan serta rendahnya penguasaan bahasa tulis secara sempurna. Mereka

tidak mampu menggunakan kata-kata yang sesuai dengan ketentuan dalam ejaan

bahasa Indonesia yang benar. Metode yang digunakan dalam belajar mengarang

sangat tidak menarik sehingga banyak siswa yang tidak memahami tentang

mengarang bahkan siswa merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Dalam lingkungan bermasyarakat banyak siswa yang pandai berbicara atau

berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan ide-ide serta gagasan-

gagasan kedalam bentuk bahasa tulisan yang benar dan mudah dimengerti oleh

pembaca. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai

kemampuan untuk menulis, kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar

dan berlatih.

Page 3: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

3

Permasalahanpun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika

melakukan observasi di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. Dari hasil observasi

tersebut penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam mengarang. Mengingat pentingnya kemampuan mengarang bagi siswa,

maka penulis berusaha mengungkap seberapa tinggi peningkatan kemampuan

mengarang melalui penggunaan media gambar seri. Untuk memperoleh informasi

faktual, penulis akan mengadakan suatu penelitian di sekolah MIN Juli dengan

dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DIKELAS V MIN JULI

KABUPATEN BIREUEN.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka

identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut :

1. Dalam menulis deskripsi anak mulanya masih rendah

2. Siswa dalam menulis deskripsi tidak menggambarkan topik

3. Penggunaan kalimat dalam menulis deskripsi masih rendah

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini :

1. Secara Umum

Bagaimana kemampuan karangan deskripsi dengan menggunakan media

gambar seri pada siswa MIN Juli Bireuen, makal masalah

Page 4: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

4

2. Secara Khusus

a. Adakah peningkatan kemampuan dalam menulis deskripsi melalui

penggunaan media gambar seri kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.

b. Adakah perubahan kemampuan siswa dalam menulis deskipsi melalui

penggunaan media gambar seri kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.

1.4 Tujuan Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini, bertujuan untuk :

1. Secara Umum

Adapun secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menulis deskripsi dengan media gambar seri kelas V MIN Juli Bireuen.

2. Secara Khusus

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

a. Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis

deskripsi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V MIN Juli

Kabupaten Bireuen.

b. Untuk mengungkapkan perubahan kemampuan siswa dalam menulis

deskripsi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V MIN Juli

Kabupaten Bireuen.

c. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar serf dalam upaya

meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana cara mengarang

dengan menggunakan media gambar seri di kelas V MIN Juli Kabupaten

Bireuen.

Page 5: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

5

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

maka diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat menambah literatur penelitian

dibidang pendidikan yaitu dibidang Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya menulis

deskripsi melalui media gambar seri dikelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyampaikan

pembelajaran secara aktif dan menarik sehingga mahasiswanya mampu

menyimak pelajaran yang sedang diajarkan dan apa yang diharapkan oleh

guru dapat tercapai, serta memberikan masukan bagi guru Bahasa dan Sastra

Indonesia tentang salah satu model pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

pada pembelajaran menulis deskripsi yang sesuai dengan karakteristik belajar

siswa. Guru juga dapat memperkaya teknik-teknik pembelajaran dan

mengetahui permasalahan siswa dan cara-cara mengatasinya.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para siswa

dalam belajar menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri,

sehingga mereka lebih serius dan bersemangat dalam memahami materi

pelajaran.

Page 6: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

6

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

tambahan informasi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan menulis

deskripsi melalui penggunaan media gambar seri.

1.6 Definisi Operasional

1. Meningkatkan

Meningkatkan adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

menulis deskripsi melalui melalui penggunaan media gambar seri.

2. Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis adalah kemampuan menyampaikan ide dan pesan dengan

penggunaan bahasa yang teratur sehingga dimengerti oleh orang lain.

3. Deskripsi

Deskripsi adalah gambaran sesuatu dengan jelas, sehingga membuat pembaca

seolah-olah menyaksikan atau mengalami sendiri sesuatu yang digambarkan

tersebut, sesuatu yang digambarkan itu dapat berupa benda ataupun suatu peristiwa.

4. Media Gambar Seri

Media gambar seri adalah serangkaian gambar yang terdiri dari 2 hingga 6

gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat dijadikan alur pemikiran

siswa dalam mengarang (Sapari, 2002:26). Media gambar seri juga merupakan media

yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran berupa gambar-gambar yang

berseri, dimana setiap gambar memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya.

Page 7: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah bentuk penyampaian ide, gagasan atau pesan dengan

menggunakan lambang grafik (tulisan). Tulisan adalah suatu sistem komunikasi

manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan

nyata. Menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa selain

mendengar, berbicara, dan membaca. Setiap keterampilan mempunyai hubungan

yang erat dengan keterampilan lainnya dalam memperoleh keterampilan berbahasa.

Menurut semi (2007:14), menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan

gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut seandainya

mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

Dengan demikian menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran

berdasarkan aturan-aturan dan disampaikan dengan cara menggunakan lambang-

lambang yang terpola, melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat

memahami apa yang dikomunikasikan oleh penulis.

Menurut syafi’ie (2001:36) menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat,

perasaan, keinginan, kemauan, dan informasi ke dalam bentuk tulisan dan kemudian

mengirimkannya kepada orang lain. Kegiatan menulis merupakan bentuk

komunikasi dalam interaksi sosial melalui bahasa tulis. Oleh karena itu seseorang

Page 8: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

8

yang ingin berkomunikasi dengan cara ini dituntut untuk mempunyai dan dapat

menggunakan simbol-simbol grafis sebagai media penyampai pesan. Pesan yang

disampaikan tersebut merupakan hasil pengalaman dan pengetahuan dalam berbagai

bentuk.Salah satu keterampilan berbahasa adalah kemampuan menulis berupa

karangan deskripsi, hal ini sangat penting dimiliki setiap siswa sekolah dasar. Hal ini

sesuai dengan pendapat Abdurrahman (2002:243) bahwa :

Banyak orang yang lebih menyukai membaca daripada menulis, karena menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit. Meskipun demikian, kemampuan menulis sangat diperlukan baik dalam kehidupan disekolah maupun dimasyarakat. Para siswa memerlukan kemampuan menulis untuk menyalin, mencatat, atau untuk menyelesaikan tugas-tugas disekolah.

Pendapat tersebut menegaskan pentingnya kemampuan menulis, karena

dalam menulis, seseorang dapat menuangkan ide, perasaaan, maupun pikirannya

dalam bentuk tulisan. Bahkan dengan kemampuan menulis seseorang dapat mencatat

berbagai pengetahuan yang dianggap penting untuk dipelajari.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Glaith dalam Sulasih (2004:13),

menulis adalah sebuah proses mengeksplorasikan pikiran dan ide-ide dalam bentuk

tulisan serta membuatnya menjadi sesuatu yang dapat dilihat dan nyata. Kegiatan

menulis mendorong proses tersebut sebagai bahan refleksi. Ketika pemikiran dan

ide-ide telah ditulis, ide-ide itu dapat diperiksa kembali, dipertimbangkan kembali,

ditambah, disusun kembali, dan diubah.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

proses menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang

efektif agar dapat dipahami oleh pembaca tulisan. Berdasarkan simpulan tersebut,

menulis merupakan kegiatan yang kompleks dimana memerlukan pengungkapan isi

Page 9: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

9

yang jelas, penggunaan bahasa yang tepat, dan pemahaman tentang orang yang akan

membaca tulisan tersebut. Selain itu dalam kegiatan menulis jga diperlukan

keterampilan memilih dan menata tulisan sehingga dapat mudah dipahami oleh orang

lain. Hal ini menjadi sangat penting karena kegiatan menulis merupakan bentuk

komunikasi yang digunakan secara tidak langsung.

2.2 Tujuan dan Manfaat Menulis

Sebagaimana yang diungkapkan oleh semi (2007:14) bahwa tujuan menulis

adalah niat dalam hati atau pikiran yang hendak dicapai dengan menulis. Secara

umum ada beberapa tujuan orang menulis, yaitu :

1. Untuk menceritakan sesuatu

2. Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan

3. Untuk menjelaskan sesuatu

4. Untuk meyakinkan

5. Untuk merangkum

Sedangkan menurut O’Malley dan Pierce dalam Sulasih (2004:15)

menyatakan bahwa ada tiga tujuan dalam menulis; (1) informatif, (2) ekspresif, (3)

persuasif. Seseorang akan menggunakan tujuan informatif untuk berbagi

pengetahuan dan informasi, memberi petunjuk atau mengungkapkan gagasan serta

ide-ide, menggambarkan suatu peristiwa atau pengalaman menguraikan konsep-

konsep, memperkirakan sebab akibat, dan mengembangkan gagasan-gagasan baru.

Tujuan ekspresif digunakan ketika seseorang menulis karangan atau cerita. Tujuan

persuasif digunakan ketika seseorang berusaha untuk mempengaruhi orang lain dan

memprakarsai suatu aksi atau perubahan.

Page 10: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

10

Adapun manfaat menulis menurut Bernard dalam Gie (2002:21-22) ada enam

manfaat kegiatan karang-mengarang yaitu; pertama, suatu sarana untuk

mengungkapkan diri atau perasaaan, kedua, sebagai sarana pemahaman disaat

mengarang lalu merenungkan gagasan-gagasan baru tentang hal yng ditulisnya.

Ketiga, sebagai sarana mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan dan perasaan

harga diri. Keempat, sebagai sarana meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap

lingkungan sekeliling. Kelima, suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat

dan bukannya penerimaan yang pasrah. Keenam, bermanfaat sebagai sarana dalam

mengembangkan suatu pemahaman tentang kemampuan menggunakan bahasa.

2.3 Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah sebuah karangan yang menggambarkan atau

menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang, benda atau objek.

Mendeskripsikan cita rasa, hal atau bunyi. Contohnya;

Warna biru laut dengan puncak-puncak gelombang dan ombak memutih,

membawa rasa segar dan sejuk. Digaris kaki langit yang menyelam ke samudera dan

ada seiring kapal motor mencari ikan, atimbul tenggelam bagaikan titik hitam.

Menurut Semi (2007:66) deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan

rincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada emosi serta

menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan

langsung apa yang disampaikan penulis.

Sedangkan menurut Wiyatno (2004:64) paragraf deskripsi merupakan

penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan

hidup.dalam angan-angan pembaca. Namun menurut Khairuddin (2007:102) paragraf

Page 11: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

11

deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan atau menerima sesuatu dengan sejelas-

jelasnya sehingga pembaca seolah-olah merasakan atau mengalami sendiri sesuatu

yang digambarkan.

Menurut Hartono (2003:37), deskripsi yaitu suatu bentuk komposisi yang

digunakan sebagai sarana penulis atau pembicara menggambarkan atau menceritakan

bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita

rasa suatu bends, hal atau bunyi. Deskripsi adalah lukisan yang menggambarkan

rupa, suara, bau, atau rasa sesuatu. Deskripsi adalah karangan yang lebih kompak

dan bertekstur dengan memilih detail-detail fisik dan emosional (Sudiati dkk.

2005:3-4).

2.4 Karakteristik Tulisan Deskripsi

Menurut Semi (2001:43) ada beberapa penanda, yang merupakan

karakteristik tulisan deskripsi, Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Deskripsi berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek.

2. Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi

pembaca.

3. Deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera

sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia

4. Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang

menggugah.

5. Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang.

Page 12: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

12

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa tulisan deskripsi dibangun dengan

ciri atau karakteristik tertentu sebagai penandanya. Ciri atau karakteristik itulah yang

membuat gaya penyampaian tulisan deskripsi berbeda dengan jenis tulisan lainnya.

Pendapat lain tentang karakteristik tulisan deskripsi ini dikernukakan oleh Sorenson

dalam Sulasih (2004:30). la menyatakan bahwa tulisan deskripsi hanya menyajikan

sebuah penggambaran tentang suatu objek. Gambaran yang dimasukkan dalam

tulisan biasanya mengikuti karakteristik-karakteristik umum tulisan deskripsi.

Selanjutnya, dikemukakan juga oleh Sarenson bahwa ada sebelas

karakteristik umum sebuah tulisan deskripsi, yaitu; (1) menggambarkan suatu objek

yang memang patut untuk digambarkan, (2) menekankan pada tanggapan

pancaindera secara langsung atau tidak langsung, (3) memanfaatkan kata-kata kiasan

untuk memperkaya gambaran dan memancing minat baca, (4) menggunakan kalimat

topik yang menggambarkan objek untuk membentuk pandangan pembaca terhadap

objek tersebut, (5) menerapkan salah satu pola pengorganisasian : kronologis, bagian

perbagian, atau tingkatan, (6) memasukkan kesan dan suasana yang tetap, (7)

mempunyai kesatuan antarparagraf dan tulisan secara keseluruhan, (8) memuat

rincian objek untuk mendukung kesan dan suasana, (9) menggunakan kosakata yang

jelas, (10) memvariasikan pola kalimat untuk meningkatkan pandangan positif dan

memberikan penekanan yang sesuai, serta (11) membuat simpulan yang efektif

terhadap objek yang digambarkan. Karakteristik yang dikemukakan oleh Sorenson

pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Semi. Perbedaannya terletak

pada kerincian karakteristik yang dikemukakan

Page 13: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

13

2.5 Jenis Karangan Deskripsi

Berdasarkan tujuan penulisan, Keraf (2001: 98) membedakan deskripsi atas

dua macam, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris.

1. Deskripsi Sugestif

Deskripsi sugestif adalah penggambaran suatu objek dengan tujuan

menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca.

Dalam paragraf deskripsi sugestif, penulis ingin memberikan berupa pengalaman

kepada pembaca, karena pembaca berhubungan langsung dengan objek Pengalaman

dari objek tersebut harus berkesan. Sasaran deskripsi sugesti adalah perangkaian

tentang kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan diri, sifat dan

watak dari objek tersebut untuk dapat diciptakan sugesti tertentu pada pembaca.

Dengan kata lain deskripsi sugesti berusaha menciptakan suatu penghayatan terhadap

objek tersebut melalui imajinasi pembaca.

Deskripsi sugestif mengurutkan sebuah objek menurut kuat lemahnya kesan

penulis terhadap bagian-bagian objek itu. Seseorang yang mendeskripsikan kamar

asrama tempat temannya tinggal dan bermaksud menonjolkan kejorokan yang

dilihatnya di sana, agaknya akan mulai mendeskripsikan ruang tersebut dengan bau

yang diciumnya. Ini adalah hal yang paling alamiah. Rangsangan bau jauh lebih

besar pengaruhnya terhadap manusia daripada rangsangan penglihatan atau

pendengaran.

Dari segala yang dilihatnya di kamar temannya itu penulis tentulah akan

mendahulukan apa yang menurut nilai dan norma yang dipegangnya paling penting,

misalnya pakaian kotor bergantungan di mana-mana atau kulit buah-buahan dan

Page 14: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

14

daun pembungkus makanan yang berserak di sana-sini. Urutan-urutan dalam

deskripsi sugestif ini bersifat subjelctif, tetapi tidak perlu seperti yang digambarkan

di atas. Dapat saja pendeskripsian dimulai da?i yang kurang jorok dan diakhiri

dengan bau. Dapat pula pendeskripsian dimulai dengan memilih menggunakan

urutan-urutan lain.

2. Deskripsi Ekspositoris

Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang sangat logis yang isinya

biasanya merupakan daftar rincian, atau yang menurut penulisnya hal yang penting-

penting saja, yang disusun menurut sistem dan urutan logis objek yang diamati.

Setiap benda, tempat, suasana tentu mempunyai logika urutan-urutan tersendiri.

Sebagai contoh, jika si penulis mengamati atau ingin mendeskripsikan rangkaian

kereta api; urutan logisnya agaknya pastilah dari depan, lokomotifnya, ke belakang,

gerbong-gerbong yang mengekori lokomotif tadi. Seorang manusia rasanya akan

lebih logis dideskripsikan dari atas ke bawah.

Deskripsi ini hanya bertujuan untuk memberikan identifikassi atau informasi

mengenai objeknya sehingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau

berhadapan dengan objek tersebut. Penulis tidak berusaha untuk menciptakan kesan

atau imajinasi pada diri pembaca, dalam tulisan deskripsi ini penulis memindahkan

kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan pengalaman dan perasaannya pada

pembaca. Deskripsi ini mengutamakan sifat terperinci wujud yang dapat ditemukan,

terhadap objek sehingga nada penulisan deskripsi bersifat informatif yang bersifat

melukiskan.

Page 15: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut

Suharjono (dalam Arikunto, 2009:58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian

tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya. Sedangkan menurut Kusnandar Penelitian tindakan kelas

(2010:411) adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh guru untuk

mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah

yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang

diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian

secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.

Prinsip utama dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah adanya

pemberian tindakan yang diaplikasikan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan,

siklus yang berkelanjutan tersebut digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis.

Secara garis besar dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) terdapat empat tahapan

yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3)

pengamatan (observing ), (4) refleksi ( reflecting ).

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MIN Juli Kabupaten Bireuen, penulis akan

mengadakan penelitian pada kelas punya yaitu kelas V Semester I Tahun Ajaran

2010/2011. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas V

MIN MIN Juli Kabupaten Bireuen.

Page 16: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

16

3.3 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan prosedur

PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yaitu menggunakan Siklus I, Siklus II dan Siklus

III, dimana tiap-tiap siklus memiliki tahapan-tahapan seperti; perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan reflekasi.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian

(Sanjaya, 2010:102), adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya : lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar respon siswa, tes

hasil belajar siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa teknik tes

dan teknik non tes, dimana instrumen tes ini diperlukan

3.6 Teknik Analisis Data

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MIN Juli Kabupaten Bireuen, penulis akan

mengadakan penelitian pada kelas yang dia punya yaitu kelas V Semester I Tahun

Ajaran 2010/2011.

kan kelas peneliti sebagai subjek dan siswa sebagai objek yang di teliti.

Penelitian ini adalah siswa kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen Tahun Ajaran

2010/2011. Jumlah siswa kelas V 32 siswa, peneliti menentukan kelas

V sebagai objek penelitian karena kemampuan menulis deskripsi masih kuran

Page 17: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

17

optimal. Hal ini disebabkan minat siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi

melalui media gambar serf masih kurang karena persediaan gambar tidak bervariasi

sehingga tidak menarik minat siswa dalam menulis karangan.

3.4 Data dan SumbarData

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif, yang diperoleh

dari :

1. Tes awal dan tes akhir pembelajaran observasi proses

2. Pembelajaran, wawancara danjurnal.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan tiga alai pengumpulan data, yaitu wawancara,

observasi dan tes perbuatan (performance) yang digunakan selama penelitian

masalah dalam makalah ini dan mendiagnosa serta mengevaluasi dari model yang

digunakan. Berikut ini penjelasannya :

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang biasa dilakukan

kapan saja. "Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau

suatu kegiatan (tingkah laku)".

Penulis menggunakan teknik observasi ini untuk mengamati keadaan siswa

sebelum, sedang dan sesudah model pembelajaran menulis karangan dengan

menggunakan media gambar serf.

2. Wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

Page 18: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

18

mendapat informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, apersepsi dan

keyakinan dari individu atau responder. Wawancara ini dilakukan dengan cara

mengadakan tanya jawab secara langsung dengan sumber data.

3. Tes Perbuatan

Tes perbuatan (performance) dimaksudkan untuk mengukur keterampilan dalam

melakukan sesuatu (Rachmat dan Suhendi, 1998 : 113). Alat pengukurannya

menggunakan pedoman penilaian atau format observasi. Tes perbuatan ini

digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menulis karangan dengan

baik dengan menggunakan media gambar serf.

4. Catatan Lapangan

Pada penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan deskripsi melalui

penggunaan media gambar serf, kondisi awal menunjukkan bahwa ketika diberi

pembelajaran media gambar serf yang di acak siswa belum memahaminya.

Sehingga kemampuan dalam menentukan topik karangan masih kurang optimal

karena penyusunan gambar masih rancu. Hal ini disebabkan karena minat siswa

dalam menulis karangan masih kurang dengan persediaan media yang sederhana.

3.6 Teknik Analisis Data

Jenis data yang dipergunakan adalah data kualitatif

1. Observasi

Skor yang diberikan pengamat pada Lembar Observasi Siswa dan Lembar

Observasi Guru dengan menggunakan rumus :

Page 19: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

19

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 4 orang siswa, wawancara dilakukan untuk

mengukur pemahaman siswa dalam menulis deskripsi dengan menggunakan media

gambar serf. Peneliti mengajukan 4 buah gambar yang diacak untuk disusun siswa

menjadi sebuah gambar yang beruntun untuk dibuatkan menjadi sebuah karangan.

3. Tes

Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis deskripsi dengan

menggunakan media gambar serf diperlukan beberapa gambar.

1. Dalam penyusunan gambar — gambar yang diacak

2. Kemampuan siswa membuat kerangka karangan

3. Kesesuaian antara terra dan gambar

4. Kemampuan dalam menggunakan EYD

5. Kerapian

3.7 Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menghindari dari kesalahan atail kekeliruan data yang terkumpul dari

hasil tindakan yang dilakukan dalam penelitian, perlu dilakukan pengecekan

keabsahan data dengan mendetail. Pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada

sesuatu diluar data untuk keperluan mengecek terhadap data yang telah ada.

(Moleong, 2007).

Page 20: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

20

3.8 Tahap – tahap Penelitian

Dalam penelitian ini akan dilakukan dua siklus.

1. Proses Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap penelitian ini peneliti akan mempersiapkan (1) satuan pelajaran,

(2) rancangan tindakan dalam bentuk rencana pembelajaran, (3) rencana evaluasi

yang meliputi tes dan nontes.

b. Tindakan

Pada tahap tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang akan

dilakukan. Pada saat proses pembelajaran menulis karangan berlangsung, siswa

diberi sebuah materi mengarang yang harus dikarang oleh siswa. Kemuadian

hasilnya dibahas bersama-sama. Setelah itu karangan yang dibuat dalam bentuk

cerita. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca isi karangan siswa

secara bergiliran. Siswa yang lain memperhatikan, apabila ada kesalahan yang

dilakukan oleh temannya, maka, mereka harus memberi koreksi terhadap ternannya,

yang melakukan kesalahan.

c. Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan dalam proses belajar mengajar berlangsung,

pengamatan dapat dilakukan dengan observasi atau pengamatan secara langsung atau

dengan wawancara. Pengambilan data dengan observasi bertujuan untuk

Page 21: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

21

dapat secara langsung mengamati semua perilaku siswa baik yang positif maupun

negatif selama proses belajar mengajar berlangsung dikelas.

d. Refleksi

Berdasarkan observasi dan wawancara pada tahap ini dijadikan sebagai

pedoman. Dari situasi tersebut dapat dipakai untuk pembenahan dan perbaikan pada

tahap selanjutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu proses

belajar mengajar pada tiap-tiap tahapan, misalnya ada beberapa siswa yang saling

berebut alai tulis, berpindah tempat duduk dan menyepelekan penggunaan media

gambar serf yang dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Oleh karena itu pada tahap ini

akan diambil tindakan untuk meningkatkan pengelolaan kelas dengan jalan menegur

mereka yang saling membuat keributan. Dengan kata lain pengamatan lebih intensif

pada siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Suriamiharja Agus, M.Pd, dkk (1996 / 1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta

Depdikbud

The Liang Gie (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta Liberty

Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1996 / 1997). Menulis. Jakarta : Depdikbud

www.sastraindo.com

tarigan, Djago, Drs (1996). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Bandung : Angkasa

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Page 22: Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

22

PT. Remaja Rosdakarya

www.blogspot-com

Piaget Jean. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya. Kasbolah,

Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud

http://eprint.Ums.Ac.Id/364/01/19. subyantoro.pdf

Sudirman. 1991. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

http://www.realonearcade.com

Arikunto, Suharsimin. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta