Upload
cerfi-rizki-handisa
View
637
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya terdapat
di kawasan tropis. Kecoa disebut juga dengan cockroach atau roach. Kata
cockroach berasal dari bahasa Spanyol yaitu cuca racha. Kecoa merupakan jenis
serangga bersayap yang paling primitif dan merupakan fosil serangga tertua yang
pernah ditemukan oleh manusia.
Kecoa termasuk dalam phyllum Arthropoda yang tergolong dalam kelas
insekta. Para ahli serangga memasukkan kecoa kedalam ordo serangga yang
berbeda-beda. Maurice dan Harwood ( 1969 ) memasukkan kecoa ke dalam ordo
Blattaria dengan salah satu familinya Blattidae. Smith ( 1973 ) dan Ross ( 1965 )
memasukkan kecoa kedalam ordo Dicyoptera dengan sub ordonya Blattaria,
sedangkan para ahli serangga lainnya memasukkan ke dalam ordo Orthoptera
dengan sub ordo Blattaria dan famili Blattidae.
Kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran, hotel,
rumah sakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain sebagainya. Seranga ini
sangat dekat kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat,
lembab dan banyak terdapat makanan. Hidupnya berkelompok serta aktif pada
malam hari seperti di dapur, di tempat penyimpanan makanan, sampah, maupun
saluran air kotor. Pada umumnya, kecoa menghindari adanya suatu sinar atau
cahaya. Kecoa akan melakukan aktivitas di siang hari dengan cara bersembunyi di
tempat gelap maupun dicela-cela. Serangga ini dikatakan pengganggu karena
mereka biasa hidup ditempat kotor serta dapat mengeluarkan cairan yang berbau
tidak sedap.
Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit
diantaranya adalah sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikroorganisme
patogen, sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing serta menyebabkan
timbulnya reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak
mata. Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen, antara
lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya sehingga mereka
berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri, diare, kolera, virus hepatitis
1 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
A, polio pada anak-anak. Penularan penyakit dapat terjadi melalui organisme
patogen sebagai bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan,
dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari
kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit penyakit
tersebut menkontaminasi makanan.
Melakukan suatu tindakan yang tepat dalam menanggulangi tersebarnya
penyakit melalui vektor kecoa sangatlah penting untuk dilakukan. Menjaga
kebersihan makanan serta tidak lupa untuk menutup sumber makanan adalah
usaha preventif menuju hidup sehat dan produktif bagi masyarakat. Menutup
lubang-lubang atau celah-celah agar kecoa tidak masuk kedalam ruangan serta
membuang sampah pada tempatnya merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang di atas, maka secara spesifik permasalahan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana dengan gambaran umum kecoa ?
2. Bagaimana dengan bentuk morfologi kecoa ?
3. Sebutkan beberapa sifat dan habitat kecoa ?
4. Bagaimana dengan siklus hidup kecoa ?
5. Sebutkan beberapa jenis kecoa ?
6. Sebutkan beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat vektor
kecoa ?
7. Sebutkan beberapa pengendalian terhadap kecoa ?
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah dengan judul “ Pengendalian Kecoa “ ini bertujuan
untuk :
1. Agar kita dapat mengetahui gambaran umum kecoa,
2. Agar kita dapat mengetahui bentuk morfologi kecoa,
3. Agar kita dapat mengetahui beberapa sifat serta habitat kecoa,
4. Agar kita dapat mengetahui siklus hidup kecoa,
2 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
5. Agar kita dapat mengetahui beberapa jenis kecoa,
6. Agar kita dapat mengetahui beberapa gangguan kesehatan yang dapat
ditimbulkan adanya vektor kecoa,
7. Agar kita dapat mengerti bagaimana melakukan pengendalian terhadap
kecoa,
1.4 Metode
Metode penulisan makalah ini adalah studi pustaka. Penulis
mengumpulkan bahan dari buku atau literatur yang ada kaitannya dengan isi
makalah ini.
3 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
BAB 2.PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Kecoa
Kecoa diyakini sebagai salah satu binatang atau hewan tertua di dunia
yang berasal dari zaman purba. Kecoa memilki daya tahan yang luar biasa
sehingga mampu bertahan di planet bumi ini selama 300 juta tahun lebih.
Keberadaan kecoa sejak zaman purba dibuktikan dengan temuan fosil. Fosil kecoa
yang tertua diidentifikasi dari periode Carboniferous diakhir periode Devonian
sekitar 354-295 juta tahun lalu. Berdasarkan uji umur, fosil ini diperkirakan dari
masa awal Cretaceous yaitu ssekitar 145-4 juta tahun lalu.
Kecoa terdapat di berbagai penjuru dunia terkecuali di daerah kutub
karena memiliki kemampuan serta desain tubuh yang tahan terhadap berbagai
kondisi serta mampu bergerak dengan lincah. Kecoa memiliki banyak jenis dan
macamnya yang mencapai ribuan spesies. Kecoa merupakan hama yang umum
terdapat pada rumah maupun bangunan lain.
Kecoa disebut juga cockroach atau roach. Kata cockroach berasal dari
bahasa Spanyol yaitu cuca racha. Kecoa adalah salah satu jenis insekta yang
berasal dari ordo Blattodea. Famili Blattidae adalah salah satu serangga malam
yang berukuran cukup besar. Pada umumnya, kecoa terdapat di kawasan tropis.
Akan tetapi, kini telah tersebar di seluruh dunia. Spesies kecoa di dunia terdapat
kurang lebih 3.500 spesies yang tergolong dalam 6 familia.
Kecoa merupakan serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral.
Badan kecoa dicirikan dengan bentuknya yang gepeng, oval dengan antena yang
panjang, badannya mengkilap serta berwarna coklat kehitaman. Kepalanya
tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan
satu mata tunggal, antena panjang, memiliki dua pasang sayap, dan tiga pasang
kaki. Pronotum dan sayap bertekstur licin, tidak berambut dan tidak bersisik,
berwarna coklat sampai coklat tua. Pada bagian kepala kecoa memilki wujud
menunduk ke bawah, sedangkan pada bagian mulutnya mengarah ke belakang.
Hal tersebut menunjukkan suatu perbedaan kecoa dengan serangga lainnya,
karena pada umumnya serangga lainnya memilki bagian mulut yang mengarah ke
depan. Kecoa jantan memilki dua pasang sayap sedangkan kecoa betina memilki
4 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
sayap pendek atau tak berkembang serta bisa dikatakan tidak bersayap.
Mengangkat telur dalam kantung telur (ootheca) yang menonjol ke luar dari
badannya adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh kecoa.
Di antara beberapa spesies kecoa, yang paling terkenal adalah kecoa
Amerika (Periplaneta Americana), yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman
(Blattella Germanica), dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia (Blattella
Asahinai) dengan panjang sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama
dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk
dalam kategori ini. Klasifikasi ilmiah kecoa terdiri atas :
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Upakelas : Pterygota
Infrakelas : Neoptera
Superordo : Dictyoptera
Ordo : Blattodea
2.2 Morfologi Kecoa
Kecoa memilki bentuk tubuh oval, pipih serta dorso-ventral. Berwarna
coklat muda, merah, abu-abu maupun hitam. Memilki antena yang panjang serta
bersegmen. Bagian kepala tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan
sepasang mata majemuk serta satu mata tunggal.
Kecoa memilki dua pasang sayap yang terletak di depan menutupi sayap
belakang dan melipat seperti kipas. Pada bagian sayap berstruktur licin, tidak
berambut dan tidak bersisik. Ukuran sayap jantan lebih besar daripada sayap
betina. Memilki 3 pasang kaki serta berwarna coklat sampai coklat tua. Panjang
tubuh kecoa adalah sekitar 0,6-0,7 sentimeter dan memilki telur yang terbungkus
pada kantung seperti kapsul (ootecha) yang menempel pada perut kecoa betina.
5 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Gambar 1. Morfologi Kecoa
Kecoa jantan memilki warna abdomen serta sayap yang lebih terang.
Ukuran sayap jantan kecoa lebih panjang daripada sayap betina. Dalam penelitian,
dilakukan identifikasi terhadap morfologi kecoa, bahwa panjang sayap kecoa
jantan adalah 2,7 cm sedangkan pada sayap kecoa betina adalah 2,4 cm. Bentuk
abdomen dari kecoa jantan lebih ramping serta ujung abdomennya lebih runcing
dibandingkan dengan kecoa betina. Pada kecoa betina bentuk abdomennya lebih
melebar. Memilki antena yang lebih panjang daripada kecoa betina adalah salah
satu ciri lainnya dari kecoa jantan.
Gambar 2. Perbedaan Bentuk Kecoa Jantan dan Betina
Sejak lama diketahui, bahwa kecoa memiliki kecepatan reaksi yang sangat
mengagumkan untuk meloloskan diri dari bahaya. Rahasianya terletak pada
sistem saraf dan sistem gerak motorik kecoa. Dalam sejarah evolusi kecoa,
menyatakan bahwa kecoa memilki dua sistem senso-motorik yang independen.
6 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Hal tersebut menyatakan bahwa kecoa memilki fungsi yang dapat digunakan
secara bersamaan.
Sistem senso-motorik yang pertama berada di bagian kepala, dengan dua
antena yang berfungsi sebagai penala getaran. Sistem yang kedua di bagian kaki
belakang yang menerus ke bagian perut, dengan rambut-rambut halus yang
berfungsi serupa antena. Penelitian Prof. Christopher Comer, ahli saraf dari
Universitas Illinois di Chicago AS, menunjukan kecepatan lari kecoa sebetulnya
tidak mengagumkan, yakni hanya sekitar lima kilometer per jam. Tetapi,suatu hal
yang sangat mengagumkan adalah kecepatan reaksi sistem senso-motoriknya
dalam menanggapi rangsangan dari luar. Jika sistem penala getaran di kaki
belakang atau antena di kepala mendapat rangsangan tiba-tiba, reaksinya terjadi
hanya dalam waktu 15 sampai 20 milidetik atau lebih cepat dari kedipan mata,
kecoa akan berlari dan menghilang di bawah lemari atau meja.
Melaui kecepatan reaksi terhadap rangsangan yang luar biasa, kecoa yang
memiliki kecepatan kemampuan untuk berlari sejauh lima kilometer per jam,
untuk dapat melepaskan diri dari segala bahaya. Kedua sistem senso-motorik
kecoa yang terpisah dan independen yang dimilki kecoa memilki kelebihan, yaitu
jika salah satu sistemnya dimatikan, sistem yang lain masih tetap aktif dan
berfungsi meskipun melakukan pemotongan terhadap kepalanya, kecoa masih
dapat bereaksi secepat semula.
2.3 Sifat dan Habitat Kecoa
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya memilki
dua sayap lipat yang terdapat di atas punggung. Kebanyakan jenis kecoa jarang
terbang tetapi mereka dapat berjalan dengan cepat. Kecoa memiliki warna yang
bervariasi, yaitu dari warna coklat sampai warna kehitaman. Kecoa memilki
panjang 2 sampai 3 milimeter sampai 80 milimeter serta terdapat lebih dari 3.500
jenis kecoa yang teridentifikasi.
Kecoa jantan memilki dua pasang sayap sedangkan kecoa betina tidak
memilki sayap atau bersayap pendek (tidak berkembang). Mengangkut telur
dalam kantung telur (ootheca) yang menonjol keluar dari badannya merupakan
salah satu aktivitas yang dilakukan kecoa. Kecoa merupakan hewan yang tidak
7 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
suka tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, kecoa lebih menyukai tempat yang
gelap dan lembab. Pada tempat lembab, gelap, dan kotor merupakan tempat kecoa
untuk bersarang dan menetap seperti di got, tempat sampah, bawah lemari, atap
rumah, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan aktivitas
kecoa dalam melakukan kehidupannya. Melalui kaki serta badannya yang kotor,
kecoa dapat mendatangkan suatu penyakit serta menularkan penyakit pada
makhluk hidup terutama manusia.
Kecoa biasanya berlindung di celah lemari maupun ruang bawah tanah
karena di celah lemari maupun ruang bawah tanah adalah ruangan yang gelap dan
lembab yang sesuai dengan tempat adaptasi kecoa. Pada umumnya, mereka
melakukan aktivitas pada malam hari, seperti merusak barang atau bahan pangan.
Kecoa lebih banyak merusak barang maupun bahan pangan daripada
mengkonsumsinya, serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Namun, kecoa
menyukai makanan yang mengandung karbohidrat, makanan yang dalam keadaan
mentah ataupun matang, sisa-sisa makanan, serta buku.
Kecoa mampu berjalan dengan cepat serta melakukan aktivitasnya
berdasarkan dengan tempat yang dapat dijadikan kecoa untuk berlindung. Melaui
sensor yang terdapat di kepala sebanyak dua antena, kecoa mampu berpindah
tempat sesuai dengan adaptasi yang mereka inginkan. Gerakan serta arah jalan
dan terbang kecoa tidak dapat diduga. Kecoa bisa dengan cepat dari sudut yang
satu ke sudut yang lainnya. Hal tersebut adalah salah satu kelebihan kecoa dalam
berjalan dengan cepat melalui kakinya yang tajam.
Pada dasarnya, kecoa adalah makhluk omnivora yaitu pemakan hasil
ternak dan nabati. Kecoa senang sekali menemukan makanan yang mengandung
pati, manis, daging, hasil susu maupun produk sayuran. Disamping tergolong
sebagai hama perusak di gudang-gudang, kecoa berbahaya bagi kesehatan karena
dapat menyebarkan bibit penyakit, seperti Streptococci, Salmonella, dan lain
sebagainya yang dapat dipindahkan oleh kecoa kepada manusia dan ternak atau
binatang. Kecoa mencari makan dengan mengotori atau mencemari makanan,
mereka juga membawa kuman Salmonella dan menyebabkan infeksi makanan.
Badan kecoa biasanya tipis, kurus dan mampu bertangkar dan bersembunyi pada
celah dan retakan dinding yang sangat kecil.
8 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Perkembangbiakan kerajaan kecoa biasanya berasal dari bagian lantai dan
dinding yang retak atau pecah, celah-celah atau sambungan kayu. Di belakang
atau di bawah rak-rak, lemari es, serta bak cuci. Di samping itu, kecoa banyak
berkembang biak di bawah alat-alat dapur, di bawah permukaan alat masak,
pancuci piring, saluran air, batang-batang besi pada elevator, di gudang, dan
ruangan tertutup seperti tempat pembuangan sampah. Kecoa mampu bertelur
untuk meneruskan perkembangbiakannya. Telur kecoa memilki ciri bercangkang
keras yang ditempatkan di tempat yang tersembunyi dan sulit dijangkau.
2.4 Siklus Hidup Kecoa
Kecoa memilki siklus hidup yang tidak lengkap, yaitu dari telur menjadi
stadium nimfa kemudian stadium dewasa. Nimfa biasanya menyerupai yang
dewasa kecuali ukurannya, sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam taraf
perkembangan. Terdapat 30 – 86 kapsul per kecoa dengan interval peletakan tiap
3 – 5 hari.
Gambar 3. Metamorfosis Kecoa
9 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Jumlah telur yang bisa dikeluarkan adalah sekitar 15-40 butir. Telur yang
telah menetas akan membentuk kepompong yang mirip dengan bentuk dewasa.
Kecoa muda tidak memilki sayap serta pada umumnya memilki panjang sekitar
beberapa milimeter. Kecoa akan berwarna putih pada saat pertama menetas
kemudian akan menjadi berwarna gelap dalam beberapa jam. Kecoa berkembang
dengan berulang kali pergantian atau melakukan penanggalan kulit. Hal tersebut
dilakukan adalah untuk mengganti bagian tubuh seperti sayap yang telah rusak.
Telur kecoa berada dalam kelompok yang diliputi oleh selaput keras yang
biasanya dikenal dengan kapsul telur atau ootheca. Kapsul telur dihasilkan oleh
kecoa betina dan diletakkan pada tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan
pemukaan sekatan kayu hingga menetas dalam waktu tertentu yang dikenal
sebagai masa inkubasi kapsul telur, tetapi pada spesies kecoa lainnya kapsul telur
tetap menempel pada ujung abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa
inkubasi tiap kapsul telur berbeda menurut spesiesnya.
Melaui kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang
hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur berwarna
putih seperti butiran beras, kemudian berangsur-angsur berubah menjadi berwarna
coklat. Nimfa tersebut berkembang melalui sederetan instar dengan beberapa kali
berganti kutikula sehingga mencapai stadium dewasa.
Kecoa terdiri dari beberapa jenis. Pada kecoa jenis Periplanetta
Americana Linnaeus dewasa dapat dikenal dengan adanya perubahan dari tidak
bersayap pada stadium nimfa menjadi bersayap pada stadium dewasanya. Pada
Periplanetta Americana yang dewasa terdapat dua pasang sayap baik pada yang
jantan maupun betinanya. Daur hidup Periplaneta Brunnea Burmeister dalam
kondisi laboratorium dengan suhu rata-rata 29 º C serta kelembaban 78 %
mencapai 7 bulan, terdiri atas masa inkubasi kapsul telur rata-rata 40 hari.
Perkembangan stadium nimfa terjadi sekitar 5-6 bulan.
Masa inkubasi kapsul telur Periplanetta Americana rata-rata 32 hari,
perkembangan nimfa inkubasi antar 5-6 bulan. Serangga dewasa akan berkopulasi
dan satu minggu kemudian menghasilkan kapsul telur yang pertama sehingga daur
hidup Periplanetta Americana memerlukan waktu rata-rata 7 bulan. Daur hidup
Neostylopyga rhombifolia (Stoll) mencapai 6 bulan, meliputi masa inkubasi
10 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
kapsul telur rata-rata 30 hari, perkembangan nimfa antara 4-5 bulan. Serangga
dewasa kemudian berkopulasi dan 15 hari kemudian yang betina menghasilkan
kapsul telur.
Daur hidup Periplaneta australasiae (Fabricius) mencapai 7 bulan,
meliputi masa inkubasi kapsul telur rata-rata 35 hari, perkembangan nimfa
memerlukan waktu antara 4-6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan
10 hari kemudian yang betina menghasilkan kapsul telur yang pertama.
2.5 Jenis-Jenis Kecoa
Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat) spesies
diantaranya umumnya terdapat di dalam rumah yaitu Periplaneta Americana
(American Cockroach), Blattela Germanica (German Cockroach), Blatta
Orientalis (Oriental Cockroach), dan Supella Langipalpa (Brown Banded
Cockroach) ke empat spesies kecoa tersebut mengalami proses dari kapsul telur,
nimfa dan dewasanya. Dari beberapa jenis spesies kecoa, jenis kecoa yang paling
terkenal adalah spesies kecoa Amerika (Periplaneta Americana) yang berukuran 3
cm, lalu kecoa Jerman (Blattella Germanica) yang tubuhnya kecil yaitu sekitar
1,5 cm. Jenis lainnya adalah kecoa Asia (Blattella Asahinai) yang juga bertubuh
kecil sepanjang 1,5 cm.
Namun satu kecoa spesies baru yang hidup di kegelapan gua Kalimantan
diketahui berukuran 8-10 cm. Kecoa tersebut merupakan hasil temuan ahli zoologi
LIPI Cahyo Rahmadi yang telah menemukan kecoa terbesar yang sudah
teridentifikasi. Berikut ini adalah beberapa ciri dari kecoa menurut jenisnya.
a. Kecoa Amerika (Periplaneta Americana).
Merupakan kecoa Amerika yang terdapat di seluruh dunia. Memilki
panjang sekitar 35-40 mm. Pada kecoa jenis Amerika (Periplaneta
Americana), kecoa betina mengeluarkan 50 ootheca atau kapsul-kapsul telur
yang masing-masing berisi 16-18 butir telur dengan panjang sekitar 1 cm atau
8-10 mm dan akan menetas pada umur 45 hari. Masa nimfanya berkisar satu
tahun. Bentuk dewasanya merupakan jenis kecoa yang terbesar yaitu sekitar 4
cm panjangnya. Jenis kecoa ini berwarna merah coklat, dengan warna terang
11 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
pada dadanya. Sayap kecoa tumbuh sempurna baik pada yang jantan maupun
yang betina dan terbentang manutupi seluruh perutnya, sehingga mampu
terbang jarak jauh. Kecoa dewasa dapat mencapai umur 2,5 tahun. Hidup di
luar rumah atau di daerah yang gelap.
b. Kecoa Australia (Periplaneta Austrolasiae).
Merupakan jenis kecoa Australia yang terdapat di sebagian besar area
subtropis dan tropis. Kapsul telur dan bentuk nimfanya mirip dengan kecoa
Amerika. Namun bentuk dewasanya memilki ukuran yang lebih kecil, yaitu
dengan panjang antara 2,5-3,2 cm. Memilki warna yang lebih gelap dengan
batas pada pinggir-pingir toraknya atau dadanya berwarna kuning.
Mempunyai belang kuning pucat pada masing-masing kepala serta sayap
depan berkembang sekitar sepertiga dari panjang tubuhnya. Kandung telur
berisi sekitar 22-24 butir telur.
c. Kecoa Oriental (Blatta Orientalis).
Kecoa Orientalis termasuk jenis kecoa rumah yang paling kotor dalam
melakukan aktivitasnya. Pada umumnya, kecoa ini ditemukan pada daerah
yang memilki temperatur dingin. Kecoa ini berbentuk oval, berwarna hitam
mengkilat atau coklat gelap dengan panjang sekitar 25 mm atau 20-27 mm
serta memilki siklus hidup seperti kecoa Amerika. Memilki kandung telur
dengan ukuran 10-12 mm dan berisi 16-18 telur.
Kecoa jantan memilki sayap yang pendek, tetapi memilki kelebihan dalam
perkembangannya. Perkembangan jenis kecoa tersebut ke seluruh dunia
melalui alat transportasi perdagangan yang berasal dari Asia, seperti kapal laut
dan kapal terbang. Pada kecoa jantan memilki sayap penuh sedangkan yang
betina bersayap kecil (rediment). Kapsul telurnya biasanya berisi 16 telur.
d. Kecoa Jerman (Blatalla Germanica).
Jenis kecoa ditemukan paling banyak di sebagian dunia, paling cepat
berkembang, aktif serta dapat dijumpai di mana-mana. Kecoa ini berwarna
coklat muda kekuningan. Namun kecoa ini jarang terbang dan tidak jauh
12 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
bergerak dari sarangnya. Jenis kecoa ini termasuk dalam jenis kecoa domestik
yang memilki tubuh kecil, memilki panjang 1,3 cm atau 10-15 mm dan lebih
langsing dari jenis kecoa yang lain. Dalam kurun waktu satu tahun mampu
menghasilkan 2-3 generasi dengan warna coklat muda tetapi kadang-kadang
bisa sangat gelap warnanya. Bagian dadanya memilki dua strip longitudinal.
Kecoa betina pada umumnya membawa kandung telur sampai kecoa muda
keluar. Kandung telur kacoa ini berwarna terang dengan panjang sektar 7-9
mm serta berisi sekitar 40 butir telur.
Sayap kecoa dewasa sangat berkembang dan terlipat di atas punggungnya,
sehingga terlihat ujung belakangnya runcing. Satu generasi memerlukan
waktu 103 hari bila hidup dalam kondisi lingkungan yang baik, bertangkar
sepanjang tahun dan mampu hidup lebih dari 200 hari. Jenis kecoa ini banyak
dijumpai di supermarket dan sering memasuki makanan grosir dan kotak
kemasan. Kecoa ini juga terdapat di sekitar dapur, bak cuci piring, saluran air,
lemari, di bawah lemari es serta peralatan lainnya.
Gambar 4. Daur Hidup Blatella Germanica
e. Kecoa Berselendang Coklat (Supella Supellectillium).
Kecoa ini menyerupai kecoa Jerman dengan ukuran sedikit lebih kecil,
tetapi tidak memilki dua strip gelap. Pada bagian sayapnya, terdapat dua pita
coklat kekuningan melintang pada punggungnya. Dengan warna hitam sampai
13 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
kuning emas. Jenis kecoa ini senang bersembunyi di lemari dan tempat-tempat
yang tinggi letaknya, laci dan rak-rak. Kapsul telur mengandung minimum 18
telur yang dilekatkan di sekitar bak cuci bagian bawah, meja, dan peralatan
rumah tangga lain. Kecoa dewasa sangatlah aktif dan mudah atau suka
terbang. Perkembangan menjadi dewasa betina selama 161 hari. Kecoa jantan
memilki sayap yang berkembang penuh dengan warna lebih terang daripada
kecoa betina. Kecoa betina memiliki sayap pendek yang tidak berkembang.
Gambar 5. Perbedaan Beberapa Jenis Kecoa
2.6 Gangguan Kesehatan Akibat Kecoa
Kecoa tergolong dalam hama penting karena mereka menyebarkan kotoran
di makanan, pabrik dan bangunan lainnya. Migrasi massal telah dilaporkan
dilakukan oleh beberapa jenis kecoa. Kecoa akan berpindah ke area baru denga
merayap atau terbang ke daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi.
Transportasi jarak jauh dapat terjadi pada pesawat terbang, kapal atau sarana
angkutan lain. Kecoa dapat mengeluarkan bau yg sangat menyengat.
Mengeluarkan sesuatu pada bahan makanan atau area yang dikunjungi serta
merusak bahan tersebut.
14 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Kecoa dapat menyebarkan penyakit dengan cara mencemari makanan
manusia serta membawa kuman yang mereka bawa dari kakus, tempat sampah,
selokan, dan lain sebagainya. Kecoa membawa telur cacing seperti parasit yang
dapat menyebabkan reaksi alergi yang dapat menimbulkan dermatitis sehingga
timbul bercak merah, bengkak, serta iritasi. Jenis infeksi lain yang dapat
ditimbulkan diantaranya adalah infeksi kulit, rasa gatal, bengkak pada kelopak
mata serta kondisi yang berhubungan dengan pernapasan serius. Serangga ini
dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen, antara lain Streptococcus,
Salmonella, dan lain sebagainya sehingga mereka berperan dalam penyebaran
penyakit seperti disentri, diare, kolera, penyakit demam tipus, kolera, virus
hepatitis A, dan polio pada anak-anak. Penularan penyakit dapat terjadi melalui
organisme patogen sebagai bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa
makanan, dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya
dari kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit
penyakit tersebut menkontaminasi makanan.
Penyakit tersebut dapat timbul karena kecoa membawa kuman, virus
maupun parasit yang kemudian mengkontaminasi makanan yang akan dikonsumsi
oleh manusia. Jika makanan yang terkontaminasi tertelan dalam tubuh manusia,
maka penyakit dapat muncul berdasarkan jenis kuman, virus, maupun parasit yang
tumbuh atau berkembang dalam sumber makanan tersebut. Menjaga kebersihan
lingkungan sekitar sangatlah penting untuk dilakukan, sehingga vektor pembawa
penyakit ini tidak dapat berkembang biak di lingkungan sekitar.
2.7 Pengendalian Kecoa
Pengendalian kecoa dapat dilakukan melalui beberapa cara atau metode.
Namun, dalam melakukan pengendalian terhadap kecoa harus tetap
memperhatikan lingkungan sekitar. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah
sisa makanan harus tidak ada yang tertinggal sedikitpun, demikian juga
kemungkinan tempat berteduh dan berlindung bagi kecoa harus dihindarkan.
Simpanlah bahan-bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat, bersihkan
dengan baik bila ada makanan tertumpah atau yang melekat pada mesin dan
peralatan. Selain ceceran makanan dilantai, sampah makanan di tempat sampah
15 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
dapur juga merupakan tempat yang disenangi kecoa, usahakan untuk segera
membuang sampah tersebut ke tempat sampah di luar rumah dan menutup tempat
sampah. Hilangkan adanya kebocoran air dan ruangan-ruangan yang lembab.
Segala syarat untuk menghindari munculnya kecoa di lingkungan sekitar
haruslah terpenuhi, terutama masalah kebersihan lingkungan. Jika ditemukan
tanda adanya kecoa, maka segera lakukan penanganan dengan cara menuju ke
tempat yang disenangi kecoa diantaranya adalah dapur. Dapur merupakan tempat
yang paling disenangi oleh kecoa.
Pada dasarnya kecoa mempunyai banyak musuh. Di lingkungan alam
bebas, kecoa dapat dimakan oleh burung, mamalia kecil serta hewan amfibi.
Kecoa di alam liar menjadi sumber makanan bagi predator serangga. Namun, di
lingkungan manusia kecoa tidak mempunyai musuh yang mematikan terkecuali
manusia. Oleh sebab itu, beberapa spesies kecoa yang sangat terancam di
lingkungan liar yang kemudian akan mengungsi ke lingkungan manusia untuk
berkembang biak dengan pesat, beranak pinak serta membentuk koloni.
Melakukan pengurangan masuknya kecoa dilakukan dengan cara : (1)
bahan makanan, penatu, pakaian kotor, peti kayu dan mebel harus dicek sebelum
dibawa ke dalam suatu bangunan. (2) Masuknya kecoa ke bangunan dapat
dikurangi dengan melakukan penutupan lubang pada bingkai pintu dan lantai,
bukaan saluran, pipa selokan dan air, air minum dan kabel listrik.
Upaya pengendalian secara mekanik diantaranya adalah dengan jalan
melakukan upaya pemberantasan yang ditujukan terhadap kapsul telur dan kecoa.
Pembersihan kapsul telur dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu mengambil
kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding, celah-celah almari, celah-
celah peralatan, dan dimusnakan dengan membakar atau dihancurkan.
Pengendalian secara fisik atau mekanis yaitu dengan cara membunuh
langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan, menyiram tempat perindukkan
dengan air panas, serta menutup celah-celah dinding. Namun, kecoa memilki
kelebihan dalam hal melakukan pemukulan oleh manusia. Jika tidak sampai
hancur atau remuk, kecoa bisa menahan benturan dan mampu bertahan hidup
walau menderita luka. Mekanisme pertahanan akan merespons pukulan dengan
16 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
gerakan diam seolah mati, tetapi setelah itu ia akan melarikan diri. Ketahanan
tubuhnya terhadap benturan disokong oleh lapisan pelindung di sekujur tubuhnya.
Pengendalian secara kimiawi adalah dengan cara menggunakan bahan
kimia (insektisida) dengan formulasi spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol
(semprotan) atau bait (umpan). Melakukan pengendalian kecoa dengan
menggunakan bahan kimia sangatlah sukar untuk dikendalikan dengan obat
pembasmi serangga. Sebab memiliki beberapa pertimbangan yang harus
dipikirkan kembali, salah satunya adalah pada kenyataannya mereka bisa bersifat
kebal pada campuran bahan kimia yang digunakan sebagai obat pembasmi
serangga. Obat pembasmi serangga yang diberikan pada tempat persembunyian
bisa berupa semprotan debu anti serangga serta menebar serbuk kapur anti kecoa
dan semut.
Jika kecoa dapat bersarang didalam rumah, maka perlu dilakukan
identifikasi sumber habitatnya. Jika ditemukan kecoa Amerika yang biasanya
berada di saluran pipa sanitasi maupun saptic tank, perlu dilakukan
pemberantasan dengan pestisida cair maupun bubuk. Menyemprot lubang saluran
sanitasi atau saluran pipa pembuangan maupun dengan cara pengasapan adalah
salah satu metodenya. Namun, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah dalam
hal memberantas kecoa ini dilakukan dengan cara bertahap, karena pada saat
penyemprotan atau pengasapan pertama binatang ini bisa menyelamatkan diri dan
dapat berkembang biak.
Sistem tubuh kecoa dengan cepat bisa mengantisipasi racun pembasmi
serangga. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kecoa yang dapat
bertahan hidup dari insektisida dengan racun yang tersisa di tubuhnya. Setelah
berhasil menjinakkan racun tersebut, kecoa akan meneruskan kemampuan untuk
bergenerasi. Hal inilah yang termasuk dalam kelompok kecoa mutan yang kebal
terhadap racun pembasmi serangga.
17 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit
diantaranya adalah sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikroorganisme
patogen, sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing serta menyebabkan
timbulnya reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak
mata. Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen, antara
lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya sehingga mereka
berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri, diare, kolera, virus hepatitis
A, polio pada anak-anak.
Oleh sebab itu, melakukan suatu pengendalian yang sesuai dengan
keadaan lingkungan sekitar sangatlah perlu untuk diperhatikan. Menyimpan bahan
makanan pada tempat-tempat yang tertutup, membuang sampah pada tempat
pembuangan sampah dan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah
setiap hari ke tempat pembuangan akhir serta menutup lubang atau celah-celah
agar kecoa tidak masuk kedalam ruangan sangatlah perlu untuk dilakukan. Jika
hal tersebut dapat diwujudkan, maka perkembangbiakan kecoa yang dapat
menggangu kehidupan manusia dapat terhindarkan.
3.2 Saran
Dari uraian yang telah dismpaikan di atas, maka diharapkan para pembaca
mampu untuk,
1. mengetahui tentang gambaran umum kecoa,
2. mengerti mengenai morfologi kecoa,
3. mengetahui sifat serta habitat kecoa,
4. mengetahui siklus hidup kecoa,
5. mengetahui beberapa jenis kecoa,
6. mengerti berbagai gangguan kesehatan akibat kecoa,
7. mengetahui beberapa pengendalian terhadap kecoa,
Apabila hal-hal diatas dapat terpenuhi, niscaya bisa memberikan pengetahuan
bagi para pembaca untuk melakukan suatu tindakan yang benar bagaimana cara
18 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
menanggulangi kecoa di lingkungan sekitar serta tetap menjaga sanitasi
lingkungan agar kecoa tidak dapat berkembang biak.
19 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
DAFTAR PUSTAKA
Azrul Azwar, 1990. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan, Takarta, Mutiara
Sumber Widya
Adong Iskandar, 1989. Pemberantasan Serangga dan Binatang Penganggu,
Jakarta : DepKes RI
Soedarto, 1990. Entomologi Kedokteran, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
` http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1670146-agar-rumah-bebas-
kecoa/#ixzz1KtagGLWP. Diakses pada tanggal 19 Maret 2011
20 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
DAFTAR PERTANYAAN
1. Pada tubuh manakah vektor kecoa dapat membawa suatu cacing maupun
parasit yang dapat menularkan penyakit ?
Jawab :
Pada dasarnya kecoa dapat mendatangkan suatu penyakit serta
menularkan penyakit pada makhluk hidup terutama manusia melaui bagian
kaki serta badannya yang kotor. Kecoa dapat menyebarkan penyakit
dengan cara mencemari makanan manusia serta membawa kuman yang
mereka bawa dari kakus, tempat sampah, selokan, dan lain sebagainya.
Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen,
antara lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya sehingga
mereka berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri, diare,
kolera, penyakit demam tipus, kolera, virus hepatitis A, dan polio pada
anak-anak.
2. Mengapa dapat dikatakan bahwa kecoa betina tidak memilki sayap serta
bagaimanakah sistem pemakaian debu anti serangga ?
Jawab :
Kecoa jantan memilki dua pasang sayap sedangkan kecoa betina
memilki sayap pendek atau tak berkembang serta bisa dikatakan tidak
bersayap. Hal tersebut menyatakan bahwa pada kecoa betina hanya
memiliki struktur sayap pendek. Ukuran sayap jantan kecoa lebih panjang
daripada sayap betina. Dalam penelitian, dilakukan identifikasi terhadap
morfologi kecoa, bahwa panjang sayap kecoa jantan adalah 2,7 cm
sedangkan pada sayap kecoa betina adalah 2,4 cm.
Pemakaian debu anti serangga adalah salah satu metode dalam
menanggulangi kecoa. Namun, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah dalam hal memberantas kecoa ini dilakukan dengan cara bertahap,
karena pada saat penyemprotan atau pengasapan pertama binatang ini bisa
menyelamatkan diri dan dapat berkembang biak.
21 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Sistem tubuh kecoa dengan cepat bisa mengantisipasi racun
pembasmi serangga. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa
kecoa yang dapat bertahan hidup dari insektisida dengan racun yang
tersisa di tubuhnya. Setelah berhasil menjinakkan racun tersebut, kecoa
akan meneruskan kemampuan untuk bergenerasi. Hal inilah yang
termasuk dalam kelompok kecoa mutan yang kebal terhadap racun
pembasmi serangga.
3. Jenis kecoa manakah yang paling banyak ditemukan di Indonesia ? apakah
tergantung pada keadaan iklim ?
Jawab :
Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat)
spesies diantaranya umumnya terdapat di dalam rumah yaitu Periplaneta
Americana (American Cockroach), Blattela Germanica (German
Cockroach), Blatta Orientalis (Oriental Cockroach), dan Supella
Langipalpa (Brown Banded Cockroach) ke empat spesies kecoa tersebut
mengalami proses dari kapsul telur, nimfa dan dewasanya. Dari beberapa
jenis spesies kecoa, jenis kecoa yang paling terkenal adalah spesies kecoa
Amerika (Periplaneta Americana) yang berukuran 3 cm, lalu kecoa
Jerman (Blattella Germanica) yang tubuhnya kecil yaitu sekitar 1,5 cm.
Jenis lainnya adalah kecoa Asia (Blattella Asahinai) yang juga bertubuh
kecil sepanjang 1,5 cm.
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang pada umumnya
terdapat di kawasan tropis. Kecoa terdapat di berbagai penjuru dunia
terkecuali di daerah kutub karena memiliki kemampuan serta desain tubuh
yang tahan terhadap berbagai kondisi serta mampu bergerak dengan
lincah.
4. Bagian manakah dari tubuh kecoa yang dapat menimbulkan suatu
penyakit? Antara kecoa jantan dan kecoa betina manakah yang lebih
berbahaya ?
Jawab :
22 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Melalui kaki serta badannya yang kotor, kecoa dapat
mendatangkan suatu penyakit serta menularkan penyakit pada makhluk
hidup terutama manusia. Kecoa dapat menyebarkan penyakit dengan cara
mencemari makanan manusia serta membawa kuman yang mereka bawa
dari kakus, tempat sampah, selokan, dan lain sebagainya. Kecoa membawa
telur cacing seperti parasit yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang
dapat menimbulkan dermatitis sehingga timbul bercak merah, bengkak,
serta iritasi. Jenis infeksi lain yang dapat ditimbulkan diantaranya adalah
infeksi kulit, rasa gatal, bengkak pada kelopak mata serta kondisi yang
berhubungan dengan pernapasan serius. Serangga ini dapat memindahkan
beberapa mikroorganisme patogen, antara lain Streptococcus, Salmonella,
dan lain-lain sebagainya sehingga mereka berperan dalam penyebaran
penyakit seperti disentri, diare, kolera, penyakit demam tipus, kolera,
virus hepatitis A, dan polio pada anak-anak.
Pada dasarnya, antara kecoa jantan dan kecoa betina dalam
menularkan penyakit adalah sama. Penyakit tersebut dapat timbul karena
kecoa membawa kuman, virus maupun parasit yang kemudian
mengkontaminasi makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia. Jika
makanan yang terkontaminasi tertelan dalam tubuh manusia, maka
penyakit dapat muncul berdasarkan jenis kuman, virus, maupun parasit
yang tumbuh atau berkembang dalam sumber makanan tersebut.
5. Dengan adanya berbagai penyakit yang berbeda-beda apakah vektor kecoa
yang membawa parasit tersebut juga berbeda ?
Jawab :
Penyakit tersebut dapat timbul karena kecoa membawa kuman,
virus maupun parasit yang kemudian mengkontaminasi makanan yang
akan dikonsumsi oleh manusia. Jika makanan yang terkontaminasi tertelan
dalam tubuh manusia, maka penyakit dapat muncul berdasarkan jenis
kuman, virus, maupun parasit yang tumbuh atau berkembang dalam
sumber makanan tersebut.
23 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
Jadi, penyakit dapat timbul berdasarkan pada kuman, virus, atau
parasit manakah yang di bawa oleh tubuh kecoa dalam menularkannya
atau mengkontaminasi makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia.
6. Apa fungsi dari pergantian kulit yang dilakukan oleh kecoa ?
Jawab :
Kecoa berkembang dengan berulang kali pergantian atau
melakukan penanggalan kulit dengan tujuan untuk untuk mengganti
bagian tubuh seperti sayap yang telah rusak.
7. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit kolera, lepra, maupun demam
tipus ?
Jawab :
Pada dasarnya, Penyakit tersebut dapat timbul karena kecoa
membawa kuman, virus maupun parasit yang kemudian mengkontaminasi
makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia. Jika makanan yang
terkontaminasi tertelan dalam tubuh manusia, maka penyakit dapat muncul
berdasarkan jenis kuman, virus, maupun parasit yang tumbuh atau
berkembang dalam sumber makanan tersebut.
Melalui kaki serta badannya yang kotor, kecoa dapat
mendatangkan suatu penyakit serta menularkan penyakit pada makhluk
hidup terutama manusia. Kecoa dapat menyebarkan penyakit dengan cara
mencemari makanan manusia serta membawa kuman yang mereka bawa
dari kakus, tempat sampah, selokan, dan lain sebagainya. Kecoa membawa
telur cacing seperti parasit yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang
dapat menimbulkan dermatitis sehingga timbul bercak merah, bengkak,
serta iritasi. Jenis infeksi lain yang dapat ditimbulkan diantaranya adalah
infeksi kulit, rasa gatal, bengkak pada kelopak mata serta kondisi yang
berhubungan dengan pernapasan serius.
Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikroorganisme
patogen, antara lain Streptococcus, Salmonella, dan lain-lain sebagainya
sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit seperti disentri,
24 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
diare, kolera, penyakit demam tipus, kolera, virus hepatitis A, dan polio
pada anak-anak.
8. Bagaimana cara melakukan pengendalian terhadap kecoa yang terdapat di
pesawat ?
Jawab :
Salah satu jenis kecoa yang paling banyak terdapat di pesawat
adalah kecoa Oriental (Blatta Orientalis). Perkembangan jenis kecoa
tersebut ke seluruh dunia melalui alat transportasi perdagangan yang
berasal dari Asia, seperti kapal laut dan kapal terbang. Dengan adanya
migrasi yang dilakukan oleh kecoa, maka perlu dilakukan penanganan
yang lebih intensif di area penerbangan. Hal tersebut dilakukan untuk
peningkatan pelayanan bagi pengguna pesawat terbang. Salah satu metode
preventif dalam menanggulangi adanya kecoa adalah melakukan
pemeriksaan terhadap barang-barang penumpang sebelum masuk dalam
awak pesawat. Melalui idenfikasi adanya kecoa untuk kemudian
melakukan tindakan selanjutnya adalah perlakuan yang harus diperhatikan.
9. Bagaimana cara melakukan pengendalian terhadap kecoa yang terdapat di
kapal ?
Jawab :
Berikut ini terdapat beberapa upaya dalam menanggulangi kecoa
yang berada di daerah kapal laut, diantaranya adalah : (1) upaya
pengendalian secara mekanik diantaranya adalah dengan jalan melakukan
upaya pemberantasan yang ditujukan terhadap kapsul telur dan kecoa.
Pembersihan kapsul telur dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu
mengambil kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding kapal,
celah-celah almari, celah-celah peralatan, dan dimusnakan dengan
dihancurkan.
Pengendalian secara fisik atau mekanis yaitu dengan cara
membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan, menyiram
25 | P e n g e n d a l i a n K e c o a
tempat perindukkan dengan air panas, serta menutup celah-celah dinding
yang terdapat di kapal.
Namun, beberapa hal yang harus tetap diperhatikan adalah
melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang penumpang sebelum
masuk dalam kapal. Melalui idenfikasi adanya kecoa untuk kemudian
melakukan tindakan selanjutnya adalah perlakuan yang harus diperhatikan
seperti halnya pada pesawat terbang.
26 | P e n g e n d a l i a n K e c o a