Isi Bab III Pkl Fixed 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    1/67

    BAB III

    IDENTIFIKASI DAN DETEKSI PARASIT, BAKTERI, SERTA VIRUS

    PADA KOMODITAS PERIKANAN DI BKIPM KELAS I JAKARTA II

    3.1 Teori Umum Ideni!i"#$i d#n Dee"$i P#r#$i, B#"eri, $er# Viru$

    %#d# Komodi#$ Peri"#n#n

    Komoditas perikanan merupakan salah satu komoditas yang penting dalam

     bidang ekspor dan impor, terutama berkaitan dengan keamanan pangan. Jenis-

     jenis parasit, bakteri, dan virus pada komoditas perikanan perlu diketahui

     pengertian umumnya, sebagai antisipasi dari penurunan mutu produk perikanan

    yang mengancam kesehatan manusia.

    3.1.1 Pen&eri#n P#r#$i

    Parasit merupakan organisme yang salah satu cara hidupnya merugikan

    organisme lain. Organisme yang hidup sebagai parasit selama hidupnya

    memerlukan organisme lain sebagai tempat hidupnya. Organisme lain itu dapat

     berupa tuan rumah utama (inang utama atau inang akhir), inang perantara, vektor 

    dan predator. enurut !rabda ("##"), parasit adalah organisme yang hidup di

    dalam atau pada organisme lain yang biasanya menimbulkan bahaya terhadap

    inangnya. Parasitisme merupakan salah satu bentuk hubungan antara penumpang

    (parasit) yang tergantung pada inang dan merugikan kehidupan inang dan tanpa

    inang organisme tersebut tidak dapat hidup. $nang merupakan habitat dan tempat

     pemberi makanan bagi organisme penumpang (parasit). Parasit dapat dibedakan

     berdasarkan ketergantungannya terhadap inang (Kabata et., al  "#%&), diantaranya'

    ") empat di ubuh $kan

    erdasarkan habitat atau tempatnya di tubuh ikan, parasit dibedakan

    menjadi ektoparasit dan endoparasit. *ktoparasit adalah parasit yang terdapat pada

     bagian luar tubuh ikan atau di bagian yang masih mendapat udara dari luar.

    *ktoparasit menyerang kulit, sirip, operculum, rongga mulut dan insang ikan.

    *ktoparasit, contohnya  Lernea cyprinacea,  Argulus japonicas,  Dactylogirus  sp.,

    Gyrodactilus  sp., Trichodina sp. dan lain sebagainya. *ndoparasit adalah parasit

    yang hidupnya di dalam tubuh inang seperti di pencernaan (usus), peredaran darah

    (pembuluh darah), otak, otot daging dan organ tubuh seperti ginjal, hati dan

    11

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    2/67

    12

    gelembung renang. *ndoparasit, contohnya Sangunicola inermis,  Myxosoma

    cerebralis, Cryptobis borreli, Anisais spp., dan lain sebagainya.

    +) aktu erdapatnya pada ubuh

    erdasarkan aktu terdapat di dalam tubuh ikan, parasit dibedakan

    menjadi parasit temporer, parasit permanen, dan parasit periodik. Parasit temporer 

    adalah parasit yang berada pada tubuh inang pada aktu mengambil makanan

    saja, bila sudah mendapatkan makanannya parasit meninggalkan inang dan parasit

    hidup bebas, contohnya pacet, lintah, dan nyamuk. Parasit permanen adalah

     parasit yang selama hidupnya termasuk seluruh siklus hidupnya berada pada

    tubuh inang. Parasit periodik adalah parasit yang hanya pada inang pada sebagiansiklus hidupnya.

    ) Kelangsungan /idup pada $nang (Ketergantungan pada $nang)

    erdasarkan si0at ketergantungannya pada inang, parasit dibedakan

    menjadi parasit obligat dan parasit 0akultati0. Parasit obligat adalah kelompok 

     parasit yang selama hidupnya tergantung pada inang, tanpa mendapat inang pada

    sebagian dari stadium larvanya, maka parasit tersebut akan mati, contohnya

     Lernea sp. dan Argulus sp. Parasit 0akultati0 adalah sekelompok parasit yang dapat

    hidup tanpa inang, contohnya Saprolegnia sp. dan !habditis sp.1) $nang bagi Parasit

    eradasarkan si0at inang bagi parasit, parasit dibedakan menjadi inang

    akhir (end host ), inang perantara (intermediate host ), inang reser"oir   (reser"oir 

    host ), inang transport (transport host ), dan vektor. $nang akhir (end host ) adalah

    tuan rumah, parasit akan tumbuh menjadi deasa, contohnya cacing  Ascaris

    masuk ke dalam tubuh inang berupa telur (kista) dan dalam tubuh inang telur 

     berkembang menjadi cacing deasa. $nang perantara (intermediate host ) adalah

    inang sementara bagi parasit, contohnya Cyclops merupkan inang perantara bagi

    cacing #otriocephalus latus.

    $nang reser"oir   (reser"oir host ) adalah kelompok hean yang dapat

    menjadi penyimpan atau habitat cadangan bagi parasit, contohnya  Armadillo

    merupakan inang reser"oir  bagi parasit Trypanosoma cru$i  dan inang reser"oir 

    tersebut dapat membantu penyebaran parasit Trypanosoma cru$i. $nang transpor 

    (tansport host ) merupakan hean yang membaa parasit di dalam tubuh atau di

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    3/67

    luar tubuh dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun stadium dalam

    kehidupannya, contohnya inang transport adalah lalat yang membaa Amoeba.

    2.  Anisais spp

    Klasi0ikasi Anisais menurut !rabda ("##") dapat dilihat pada !ambar &,

    sebagai berikut'

    Phylum ' 3emathelminthes

    4lass ' 3ematoda

    Ordo ' 2scaridida

    5amily ' 2nisakidae

    !enus ' Anisais

    6pesies ' Anisais sp.

    '#m(#r ). Anisais sp.1

    enurut illiams 7 Jones ("##1),  Anisais  baik dalam bentuk larva

    maupun deasa, merupakan parasit yang sangat umum dijumpai pada spesies

    ikan air laut. !rabda ("##") menyebutkan baha  Anisais merupakan golongan

    cacing nematoda yang berukuran besar dengan tiga buah bibir yang mengelilingi

    mulutnya.

    "http%&&'''.e(cleansing.com&parasites&anisaiasis(Anisais(simplex.htm l 

    8etak tiga buah bibirnya antara lain satu terletak di dorsal dan dua lainnya

    di sisi ventro-lateral. eberapa spesies memiliki bibir yang dipisahkan oleh

    interlabia yang berukuran lebih kecil (!rabda "##"). 2danya bibir yang

    13

    http://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.htmlhttp://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.htmlhttp://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.htmlhttp://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.html

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    4/67

     berkembang baik pada 0amili 2nisakidae deasa merupakan karakteristik khas.

    Kutikula jelas terlihat beralur transversal di sepanjang tubuhnya dan tembus

    cahaya (3uchjangreed et., al.  +99:).  Anisais  memiliki eso0agus yang lurus,

     berbentuk silindris atau sedikit mengalami pelebaran di bagian posteriornya,

    terdiri atas dua bagian, yaitu bagian anterior yang berupa otot dan bagian posterior 

    yang berbentuk kelenjar atau ventrikulus. agian ventrikulus berhubungan dengan

    usus halus dan bagian terminal dari sistem pencernaannya adalah rektum yang

    membuka keluar melalui anus dengan tiga kelenjar anal besar yang berasosiasi

    dengan rektum. or0ologi  Anisais dapat dilihat pada !ambar :.

    '#m(#r *. Mor!o+o&i Anisakis

    a) Predileksi

    ;istribusi dan lokalisasi in0eksi cacing ini pada ikan terbesar ditemukan

     pada usus kemudian hati dan lambung dan tidak tertutup kemungkinan terjadinya

    in0eksi pada bagian lain dari tubuh ikan seperti sirip, paru-paru, telur di uterus dan

    insang.

    )http%&&nmlc.org&)*+)&*)&marine(mammal(parasite(o(the(month(ans'er(january()*+)

    erdasarkan hasil observasi yang sudah pernah dilaporkan, tidak pernah

    ditemukan adanya migrasi postmortem dari cacing deasa karena cacing ini tidak 

    dapat bermigrasi ke daging ataupun bagian tubuh dengan tingkat vaskularisasi

    yang tinggi. ;istribusi cacing ini mengindikasikan kemampuannya bermigrasi

    14

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    5/67

     pada lokasi yang berbeda dari organ-organ tubuh ikan (3uchjangreed et., al.

    +99:).

     b) 6iklus /idup 4acing Anisais

    ;i

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    6/67

    8arva akan mengalami pergantian kulit (moulting ), berkembang menjadi larva

    stadium keempat dan kemudian menjadi deasa.

    .  1erinsus sp.

    6tudi mengenai 1erinsus spp. dimulai tahun "#1: oleh >niversitas e62 dan e

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    7/67

    mempunyai interval daerah inang yang luas. 6pesies  1erinsus  lain yang telah

    dideskripsi, yaitu  1erinsus 4ug'adi, 1erinsus chesapeai, 1erinsus andre'si

    dan  1erinsus mediterraneus (@illalba et., al.)**/5. 1erinsus  mengin0eksi

     berbagai jenis Mollusca (abalone, tiram, kerang, ? scallops?, kerang mutiara dll) di

    lima benua, dengan konsekuensi dramatis di banyak area. Penyakit ini telah

    menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup parah sehingga para peneliti di

    seluruh dunia berusaha untuk mempelajari parasit ini.

    !enus  1erinsus  pada mulanya ditempatkan di ordo Perkinsea dalam

    0ilum Apicomplexa. 2nalisa taksonomi berdasar se4uencing  nukleotida menandai

     baha secara 0ilogeni,  1erinsus  lebih dekat dengan ;ino0lagellata dan pada

    4occidean dan  1iroplasma apicomplexa  dibanding dengan pada jamur atau

    0lagellata. Penelitian terbaru mengindikasikan baha parasit ini bukan termasuk 

     Apicomplexa  tapi lebih dekat hubungannya dengan ;ino0lagellida (!oggin dan

    arker "##, Perkins "##:, 6iddal et., al. "##=, Aeece et., al. "##= dalam oer 

    +99:).

    4. ;eteksi olekular Parasit 1erinsus olseni enggunakan eknik P4A( 1olymerase Chain !eaction)

    Prinsip kerja P4A adalah memperbanyak ;32 suatu patogen sampai

     jumlah yang dapat dilihat dengan mata telanjang. eknik ini bekerja dalam siklus

    yang berulang-ulang sebanyak 9B19 kali setiap siklus terdiri dari tahapan

    reaksi yaitu denaturation (pemecahan ;32 target), annealing (penempelan

     primer pada ;32 target), dan elongation  (pemanjangan primer dengan bantuan

    enCim polymerase). Proses pemeriksaan untuk P4A terdiri dari tahapan utama

    yaitu, ekstraksi ;32 atau A32 target, ampli0ikasi dan elektro0oresis (deteksi

    ;32). Pada penelitian ini digunakan dua pasangan primer, sebagai berikut'

    &D 44! 4 ! ! !2E!4 44 D

    &D 242 42 !!4 4 42 2! 2! D

    Aeaksi P4A terdiri dari buer   ("9 m ris, p/ #,+F ",& m g4l+F

    =&m K4l 9,9+G een-+9F "9 H Tetramethylamonium Chloride (24)F "9

    HgEml 62F +,&G Dimethyl Suloxide (;6O) dan &G 0ormamidF " H masing-

    masing primerF +99 H masing-masing d2P, d4P, d!P dan dPF ",& unit

    17

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    8/67

    Ta4 polymerase  dan ;32 template  dalam volume total +& Hl. 6ampel P4A 

    dipanaskan dalam Thermocycler pada #& 94 selama 1 menit dan 19 siklus pada #&

    94 selama 1 menit, & 94 selama 1 menit dan :& 94 selama 1 menit dengan

    ekstensi akhir :& 94 selama 1 menit (4asas et., al.+99+ dalam oss et., al.+99:).

    3.1. Pen&eri#n B#"eri

    akteri (dari kata 8atin  bacteriumF jamak' bacteria) adalah kelompok 

    organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke

    dalam domain  prokariota  dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta

    memiliki peran besar dalam kehidupan di  bumi, beberapa kelompok bakteri

    dikenal sebagai agen penyebab in0eksi  dan penyakit. 6truktur sel bakteri relati0 

    sederhana, yaitu tanpa nukleus atau inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain

    seperti mitokondria dan kloroplas, hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara

    sel  prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.

    akteri dapat ditemukan di hampir semua tempat, diantaranya di tanah,

    air , udara, dalam simbiosis  dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit

    ( patogen), bahkan dalam tubuh ikan. akteri pada umumnya berukuran 9,&B& Im,

    tetapi terdapat bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga =99 Im. akteri

    tersebut pada umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan  dan jamur ,

    tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda ( peptidoglikan). eberapa jenis

     bakteri bersi0at motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh

    0lagel, sehingga perlu dilakukannya pengecekan bakteri pada ikan yang

    dilalulitaskan di K$P kelas " Jakarta + yang bertujuan untuk pencegahan penularan bakteri yang dapat membahayakan manusia.

    8aboratorium akteriologi, ikan atau sampel yang datang akan diuji

     bakteri apa yang ada atau yang terkandung dalam sampel tersebut hal ini

     bertujuan untuk mengetahui jenis ikan konsumsi tersebut terdapat bakteri yang

     berbahaya untuk manusia dan pada ikan hias tersebut apakah terdapat bakteri

    yang berbahaya untuk kelangsungan hidup ikan hias lain, serta mencegah

    masuknya bakteri berbahaya yang masuk, sehingga ikan yang teridenti0ikasi

    18

    https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotahttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttps://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Nukleushttps://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondriahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplashttps://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplashttps://id.wikipedia.org/wiki/Selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Eukariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Airhttps://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosishttps://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosishttps://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttps://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttps://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Flagelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttps://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Nukleushttps://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondriahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplashttps://id.wikipedia.org/wiki/Selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Eukariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Airhttps://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosishttps://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttps://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttps://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Flagel

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    9/67

    membaa bakteri berbahaya akan langsung dimusnahkan untuk mencegah

     penyebaran bakteri berbahaya tersebut.

    Persiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pengujian sebelum

    melakukan uji bakteri. Pengujian bakteri terlebih dahulu harus mengetahui alur 

    kerja 8aboratorium akteriologi agar lebih terarah. 2lur kerja 8aboratorium

    akteriologi, diantaranya'

    ") Pembuatan edia

    Pembuatan media dilakukan di 8aboratorium edia. 8aboratorium edia

    merupakan 8aboratorium yang berada di alai K$P Kelas $ Jakarta $$ anjung

    Priok, di dalam lab ini kita dapat melakukan pembuatan media, contohnya

     pembuatan media 62 (Tryptone Soy Agar5, 6$2 (Triple Sugar 6ron Agar ),

    edia >ji iokimia, !2 ( #rilliant Green Agar ), 46, Aeagen untuk Penguji

    >ji iokimia dan lain sebagainya. 8aboratorium edia selain pembuatan media

    laboratorium ini melakukan sterilisasi alat, bahan dan hal lain yang menunjang

    kebutuhan setiap laboratorium.

    +) Pelabelan 4ontoh >ji

    6ampel ikan yang akan diuji selanjutnya diberi tanda atau memberi label

     pada sampel uji dengan menggunakan nomor uji agar sampel tidak tertukar dan

    memudahkan untuk melakukan rekap data.

    )  7eropsi

     7eropsi dahulu sampel ikan sebelum sampel ikan diperiksa baik parasit,

     bakteri, 0ormalin ataupun virus.  7eropsi merupakan proses pemotongan bagian

    ikan atau sampel yang akan diperiksa. $kan yang akan diuji melalui laboratorium

     bakteri maka ikan harus di bedah terlebih dahulu sampai bagian hati dan ginjalikan terlihat.

    1) Pengujian

    eknik untuk melakukan pengujian bakteri bisa melalui dua cara, yaitu'

    • Konvensional akteri dengan tahapan, sebagai berikut'

    o $solat aal

    o Pemurnian

    o >ji biokimia

    o Pembacaan dan identi0ikasi hasil

    19

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    10/67

    • iologi olekuler dengan tahapan, sebagai berikut'

    o *kstraksi

    o 2mpli0ikasio *lektro0oresis

    o $nterpretasi hasil

    &) Aekaman atau Aekap ;ata

    Aekamanan atau rekap data didapatkan dari hasil pengujian baik dengan

    menggunakan metode konvensional bakteri ataupun dengan metode biologi

    molekuler. Aekaman data dilakukan dengan mencatat hasil pemeriksaan dari dua

    metode pengujian ke dalam 'orboo .

    3.1.3 Pen&eri#n Viru$

    @irus merupakan seperangkat gen di dalam bungkus protein. @irus dapat

    hidup dengan cara menempatkan gen-gennya dalam tubuh inang, kemudian

    memperbanyak dirinya. /asil penggandaan ini, yang akan mengin0eksi sel-sel

    inangnya, sehingga dengan cepat mampu memberi pengaruh buruk bagi sel inang

    yang ditempelinya.

    Prinsipnya virus tidak dapat dimusnahkan dengan cara pemanasan ataupun

     pendinginan, sehingga adan Kesehatan /ean ;unia atau 8ice 6nternational 

    des 9pi$ooties (O$*) tahun +99: mengeluarkan tujuh nama virus pada udang yang

    dikategorikan berbahaya dan harus diaspadai dalam sistem perdagangan

    internasional, diantaranya :hite Spot Syndrome 3irus (66@) menyerang ;32

    danTaura Syndrome 3irus (6@) menyerang A32.

    ") Penyakit :hite Spot Syndrome 3irus:hite Spot Syndrome merupakan jenis penyakit yang menyerang udang,

    kelompok 1enaeid . eberapa jenis udang 1enaeid yang berpotensi menjadi inang

    utama, yaitu  1enaeus monodon  dan  L. 3annamei, sedangkan udang air taar 

    ( Macrobrachium spp.).

    :hite Spot Disease adalah jenis virus ;32 yang dikelompokkan ke dalam

    Keluarga 7ima"iridae. :hite Spot Syndrome 3irus (66@) merupakan partikel

     bentuk batang (rod ) dengan ukuran 19B""9 nm < "99B199 nm, mengandung "9B 

    20

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    11/67

    "&  polypeptida  dan terdapat satu atau lebih nucleocapsid  yang tertutup sampul

    (en"elope).

    6erangan 66@ dapat menyebabkan udang menjadi lemah dan gejala

    klinis yang nampak, diantaranya usus kosong, tubuh pucat, karapas mudah

    terlepas dan muncul bercak putih dengan diameter 9,&B+,9 mm pada bagian

    cephalothorax sampai menyebar keseluruh tubuh. 8uka sering dijadikan indikasi

    kerusakan sistemik jaringan ektodermal dan mesodermal, termasuk jaringan

    haemopoietic, insang, epitelium subkutikula, epidermis kutikula perut, dan organ

    lymphoid . entuk in0eksi dan mor0ologi :hite Spot Syndrome 3irus  (66@)

    dapat dilihat pada !ambar % a dan b.

    '#m(#r /. Ud#n& 0#n& Terin!e"$i SSV, #. Ber2#" %ui %#d# "#r#%#$4

      d#n (. In!e"$i +#n5u SSV)1'''."etcare.gr&pics;noda"irosis;lesions.html 

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    12/67

     7orthern 1in Shrimp  ( 1enaeus duorarum),  7orthern :hite Shrimp ( 1enaeus

     setierus), dan Southern :hite Shrimp ( 1enaeus schmitti).

    Taura Syndrome adalah virus A32 yang diklasi0ikasikan keluarga

     Dicistro"iridae. Partikel virion 6@ sebesar + nm, berbentuk tanpa en"elope

    dengan densitas sebesar ".% gEml. !enom yang dimiliki oleh 6@ berbentuk 

    linier, single stranded  A32 () dengan "9,+9& nukleotida. ;aerah serangan virus

    6@ antara lain epitelium kutikula (hypodermis), eksoskeleton, saluran

     pencernaan, alat pernapasan, jaringan penghubung, jaringan haematopoietic,

    organ lymphoid,  dan kelenjar antennal. entuk in0eksi dan mor0ologi Taura

    Syndrome 3irus (6@) dapat dilihat pada !ambar # a dan b.

    '#m(#r 6. Ud#n& 0#n& Terin!e"$i TSV, #. Tu(u (er7#rn# "ei#m#n* 

    d#n (. E"or "i%#$ (er7#rn# "emer##n-

    :'''.disease.'atch=library.enaca.org&2ealth&>ieldGuide&histopage&ts.html 

    Taura syndrome memiliki tiga 0ase serangan, yaitu akut, transisi, dan

    kronis. Kondisi akut atau lesi patognomonik terjadi pada epitelium kutikula,sedangkan pada 0ase transisi dan kronis penyakit tidak tampak lesi patognomonik 

    dan pendeteksian dilakukan dengan metode molekular dan antibodi. 6erangan

    virus 6@ dapat dikenali dengan sejumlah tanda klinis seperti kosongnya perut

    hingga terjadinya proli0erasi arna, karapas yang lunak, perubahan arna ekor 

    udang menjadi merah, kerusakan nekrosis epitel kutikula, serta kematian massal

    udang "annamei sebesar 19G hingga lebih dari #9G pada 0ase  post(lar"ae,

     ju"enile, dan deasa.

    22

    b.a.

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    13/67

    ) Prinsip-Prinsip >mum P4A 

     1olymerase Chain !eaction (P4A) adalah teknik sintesis dan ampli0ikasi

    ;32 secara in "itro.  eknik ini memungkinkan adanya ampli0ikasi antara dua

    region  ;32 yang diketahui, hanya di dalam tabung reaksi, tanpa perlu

    memasukkannya ke dalam sel (in "i"o). eknik ini pertama kali dikembangkan

    oleh Karry ullis pada tahun "#%&. eknik P4A dapat digunakan untuk 

    mengampli0ikasi segmen ;32 dalam jumlah jutaan kali hanya dalam beberapa

     jam.

    1) Komponen Proses P4A 

    Komponen-komponen yang diperlukan pada proses P4A adalah ;32

    template, sepasang primer , d3Ps ( Deoxynucleotide Triphosphates), buer  P4A,

    magnesium klorida (g4l+), dan enCim ;32  polimerase. Komponen P4A 

    dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut'

    A.  Deoxynucleotide Acid  (;32) Template

     Deoxynucleotide Acid   (;32) template  di dalam proses P4A memiliki

    0ungsi sebagai cetakan untuk pembentukan molekul ;32 baru yang sama.

     Deoxynucleotide Acid   (;32) template ini dapat berupa ;32 kromosom, ;32

     plasmid ataupun 0ragmen ;32 apapun asal di dalam ;32 template tersebut

    mengandung 0ragmen ;32 target yang dituju.  Deoxynucleotide Acid   (;32)

    template untuk proses P4A dapat dilakukan dengan menggunakan metode lisis sel

    atau perusakan dinding sel tanpa harus merusak ;32 yang diinginkan. Perusakan

    tersebut dilakukan dengan memecahkan dinding sel menggunakan buer  lisis.

     #. 1rimer 

    Pada proses P4A, primer ber0ungsi sebagai pembatas 0ragmen ;32 target

    yang akan diampli0ikasi dan sekaligus menyediakan gugus hidroksi (-O/) pada

    ujung D yang diperlukan untuk proses eksistensi ;32. Perancangan  primer  dapat

    dilakukan berdasarkan urutan ;32 yang telah diketahui ataupun dari urutan

     protein yang dituju.

    4.  Deoxynucleotide Triphosphates (d3Ps)

     Deoxynucleotide Triphosphates  (d3Ps) merupakan campuran yang

    terdiri atas d2P ( Deosiadenosin Triosat ), dP ( Deositimidin Triosat ),

    23

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    14/67

    d4P ( Deosisitidin Triosat ) dan d!P ( Deosiguanosin Triosat ). Proses P4A 

    d3Ps bertindak sebagai building bloc ;32 yang diperlukan dalam proses

    ekstensi ;32.  Deoxynucleotide Triphosphates  (d3Ps) akan menempel pada

    gugus BO/ pada ujung D dari primer membentuk untai baru yang komplementer 

    dengan untai ;32 template.

    ;.  #uer P4A

    Aeaksi P4A hanya akan berlangsung pada kondisi p/ tertentu. #uer P4A 

    diperlukan untuk melakukan proses P4A. 5ungsi buer   di sini adalah untuk 

    menjamin p/ medium, selain itu buer P4A diperlukan juga adanya ion g+,

    ion tersebut berasal dari berasal g4l+. agnesium klorida (g4l+) bertindak 

    sebagai ko0aktor yang ber0ungsi menstimulasi aktivitas ;32  polimerase.

    agnesium klorida (g4l+) ini akan meningkatkan interaksi  primer dengan

    template yang membentuk komplek larut dengan d3P (senyaa antara).

    *. *nCim ;32 1olimerase

    *nCim ;32  polimerase  ber0ungsi sebagai katalisator untuk reaksi

     polimerisasi ;32. Pada proses P4A enCim ini diperlukan untuk tahap ekstensi

    ;32. eknik P4A digunakan dengan panjang 0ragmen ;32 yang dapat

    diampli0ikasi hingga mencapai & kilo basa. 2mpli0ikasi 0ragmen ;32 pendek 

    (kurang dari tiga kilo basa) relati0 lebih mudah dilakukan, sedangkan 0ragmen

    ;32 panjang (lebih besar dari tiga kilo basa) memerlukan beberapa kondisi

    khusus, diantaranya adalah diperlukan ;32  polimerase dengan aktivitas yang

    kuat dan juga buer  P4A dengan p/ dan kapasitas tinggi ( 2igh(salt buer ).

    3. Meodo+o&i Ideni!i"#$i d#n Dee"$i P#r#$i, B#"eri, $er# Viru$

    %#d# Komodi#$ Peri"#n#n

    etodologi selama melakukan identi0ikasi dan deteksi parasit, bakteri

    serta virus pada komoditas perikanan di K$P Kelas $, meliputi alat, bahan, dan

     prosedur kerja serta dijelaskan lebih rinci pada subbab ini.

    3..1 Meodo+o&i P#r#$i

    etodologi parasit terdiri dari identi0ikasi parasit pada  >ro$en >ish,

    identi0ikasi ikan hias air taar ( Li"e Tropical >ish), dan deteksi parasit 1erinsus

    olseni pada kerang darah ( Anadara granosa) dijelaskan pada subbab ini.

    24

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    15/67

    ") $denti0ikasi Parasit pada >ro$en >ish

    8angkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan identi0ikasi parasit

     pada ikan beku ( >ro$en >ish), khususnya ikan sarden (Sardinella  sp.) dan ikan

    macerel  (Scomber japonicas) di K$P Kelas $ Jakarta $$, sebagai berikut'

    2. Persiapan 2lat dan ahan $denti0ikasi Parasit pada >ro$en >ish

    2lat dan bahan yang digunakan dalam identi0ikasi parasit pada  >ro$en ish

    disajikan pada abel +.

    abel +. 2lat dan ahan $denti0ikasi Parasit pada >ro$en >ish

    No. A+# B##n

    " 2lat edah 5iksasi atau Pengaetan+ adah 6ampel ahan Pearnaan 7 Pengecetan

    ikroskop dan sets glass ahan Clearing  7 Mouting 

    1 Jarum Pentul

    . Prosedur Pelaksanaan

    Prosedur identi0ikasi parasit pada ikan beku, diantaranya'

    • $kan dineropsi dengan membuat tiga potongan, yaitu '

    o 6ampel ikan dipotong mulai dari depan anus ke atas hingga

    operkulum.

    o 6ampel ikan dipotong secara longitudinal mulai dari depan anus

    hingga ke operkulum baah.

    o 6ampel ikan dipotong mulai dari akhir potongan kedua hingga akhir 

     potongan pertama.

    • $si perut ikan diambil dan diletakkan di caan petri lalu diamati di baah

    mikroskop.

    • Organ dalam ikan (ginjal, usus, dan gonad) diamati di baah mikroskop.

     Anisais yang ditemukan kemudian dipisahkan dan diletakkan pada

     petridisc atau object glass.•  Anisais diaetkan pada botol yang berisi larutan alkohol =9G.

    +) $denti0ikasi Parasit pada $kan /ias 2ir aar ( Li"e Tropical >ish)

    8angkah-langkah dalam melakukan identi0ikasi parasit pada ikan hias air 

    taar adalah sebagai berikut'

    • Jenis ikan diidenti0ikasi kemudian diukur panjang total (Total Length)

    ikan.

    25

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    16/67

    • $kan dimatikan dengan cara menusuk jarum pada bagian otak atau dibius

    dengan alkohol =9G atau menggunakan air es.• agian tubuh ikan yang diperiksa, diantaranya insang, lendir, sirip dan

    usus dengan menggunting sedikit dari bagian organ-organ tersebut, kecuali

     pemeriksaan pada lendir dengan cara mengerok ikan dari anterior hingga

     posterior.

    • asing-masing preparat diletakkan pada caan petri kemudian ditetesi

    dengan akuades.

    • Preparat diamati di baah mikroskop.

    ) ;eteksi Parasit  1erinsus olseni  pada Kerang ;arah ( Anadara granosa)

    dengan eknik P4A 

    8angkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian parasit  1erinsus

    olseni pada kerang darah ( Anadara granosa), sebagai berikut'

    2. Persiapan 2lat dan ahan

    2lat dan bahan yang digunakan dalam mendeteksi parasit 1erinsus olseni

     pada Kerang ;arah ( Anadara granosa) dengan eknik P4A ( 1olymerase Chain

     !eaction). 2lat dan bahan deteksi parasit  1erinsus olseni  dapat dilihat pada

    abel , sebagai berikut'

    abel . 2lat dan ahan ;eteksi Parasit 1erinsus olseni

    No. B##n U5i No. A+# U5i

    E"$r#"$i

    a. *tanol #&G a. otol tempat cairan limbah

     b.  Lysis buer   b. !unting

    c. 6ampel kerang +9 mg c. $nkubasi

    d. * buer  d. ikropipet ukuran "99 Ildan "999 Il

    e. isu bersih e. ikrotip ukuran "99 Il

    dan "999 Il

    0.  Microtube ukuran besar 

    g. 3ampan

    h.  1etridisc

    i. Pinset

     j. Aak mikropipet

    k. Aak mirotube

    l.  !erigerated microcentriuge

    m. imbangan digital

    26

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    17/67

    No. B##n U5i No. A+# U5i

    n. @orteks

    Am%+i!i"#$ia.  >irst P4A 1reMix a.  Mirotube ukuran +.9 ml˃

     b.  7ested  P4A 1reMix  b. ikropipet ukuran "9 Il

    c. P () 6tandar "91 kopi c. ikrotip ukuran "9 Il

    d. ;32 Template (66@) d. P4A chamber 

    e. ?east tA32 (kontrol negati0) e. Spin do'n

    0.  6@$yme ;32 1olymerase 0. Aak mikropipet

    g. Aak mirotube

    Mem(u# Agarose

    a.  Agarose ",&G a. !elas ukur "99 ml

    esar ".& g b. abung erlenmeyer

    Kecil 9.=& g c. Oven

     b. 2* #uer  "

    esar "99 ml

    Kecil +& ml

    E+e"ro!ore$i$

    a. 2kuades a. 2lat *lektro0oresis

     b. Plasmid ;32 66@ hasil

    2mpli0ikasi

     b. Kertas para0ilm

    c. ;32 Marer  %%, :9 bp,

    bp

    c.  Mirotube ukuran +.9 ml˃

    d. :@$ Gel Doc (36D8C )

    . Prosedur Pelaksanaan

    Prosedur pelaksanaan dalam melakukan deteksi parasit  1erinsus olseni

     pada kerang darah ( Anadara granosa) dengan teknik P4A ( 1olymerase Chain

     !eaction), diantaranya'

    a) *kstraksi ;32 Aeagen Promega

    8angkah-langkah ekstraksi ;32, diantaranya'

    • 4angkang kerang dibuka secara perlahan dengan cara menyisipkan pisau

     pada bagian anterior cangkang lalu potong bagian adductor .

    6ampel dinkubasi pada suhu "99

    9

    4 selama 9 menit.

    27

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    18/67

    • 6ampel ditambahkan Il A32 solution lalu diinkubasi kembali selama 9

    menit pada suhu 9

    9

    4.• 6ampel tersebut ditambahkan +99 Il 1rotein 1recipitation Solution lalu di

    vorteks.

    • 6ampel di sentriuse pada kecepatan "&.999 < g selama 1 menit.

    • 6upernatan :99 Il diambil dari sampel.

    • 6upernatan dipindahkan ke dalam mirotube  baru ",&ml berisi :99 Il

    isopraponol lalu di bolak-balik.

    • 6ampel diambil pada bagian insang, kaki, dan mantel.

    • 6ampel dimasukkan dalam microtube  ",& ml berisi :99 Il larutan

     7uclease Lysis Solution.• 6ampel digerus menggunakan pestel atau dihaluskan dengan gunting.

    • 6ampel di sentriuse kembali dengan kecepatan "&.999 g selama " menit.

    • 6upernatan dibuang dan ditambah :99 Il etanol =9G kemudian di

     sentriuse dengan kecepatan "&.999 g selama " menit.

    • 6ampel ditambahkan "99 Il ;32  !ehidration Solution  dan diinkubasi

     pada suhu :& 94 selama " jam.

     b) 2mpli0ikasi

    8angkah-langkah dalam melakukan ampli0ikasi ;32, diantaranya'

    • 8ampu >@ pada P4A chamber dihidupkan selama & menit, selanjutnya

    dimatikan lampu >@ dan dinyalakan lampu neon.

    •  Mirotube 9,+ ml disiapkan sesuai jumlah contoh uji, kemudian diberi

    label dan letakkan di atas microplate.

    • Aeagen P4A Green Master Mix, primer 1erinsus olseni,  7ucleuse >ree

    :ater ,  #o"ine  serum albumin, ;32 template  serta kontrol positi0 

    diletakkan di atas nampan es dalam P4A chamber .

    • 4ampuran reagen dibuat ke dalam microtube 9,+ ml dengan komposisi 'o "+,& Il P4A green master mix

    o +,& Il 7uclease(ree 'ater 

    o +,& Il 1rimer or'ard speciic spesies 1erinsus olseni

    o +,& Il 1rimer reser"e speciic spesies 1erinsus olseni

    o +,& Il #o"ine 6erum 2lbumin Acetylated .

    • ;32template parasit atau kontrol positi0 atau kontrol negati0 ditambahkan

    sebanyak +,& Il sehingga total volume campuran reagen +& Il

    • 8arutan dicampur hingga homogen dengan cara pippetting .

    28

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    19/67

    • abung campuran reagen dicampur selama " menit untuk menurunkan

    larutan pada dasar microtube.• esin P4A Thermal Cycler   dihidupkan, dimasukkan microtube yang

     berisi campuran reagen, dan dijalankan dengan program siklus sesuai

    abel 1.

    abel 1. Proses esin P4A 

    NO Re#"$i Suu 89:; #"u Si"+u$

    "  Denaturation aal #& 1 menit "

    +  Denaturation #1 " menit 19

     Annealing  :+ " menit 191  9tension :& menit 19

    &  >inal elongation :& "9 menit "

    c) Pembuatan agar gel  untuk elektro0oresis.

    8angkah-langkah pembuatan  gel agarose  untuk elektro0oresis, sebagai

     berikut'

    • 6isir dari  gel agarose yang sudah mengeras diambil sehingga terbentuk 

    sumur.• 2* buer dituangkan ke dalam tangki elektro0oresis sampai menutupi

     permukaan gel .

    d) *lektro0oresis

    8angkah-langkah dalam melakukan elektro0oresis, sebagai berikut'

    • Green 'oring solution sebanyak  " Il diambil dan dicampurkan dengan &

    Il ;32 marer atau yang telah mengandung  #romaphenol blue  di atas

     plastik para0ilm.

    • 6ampel dimasukkan ke sumur atau lubang pertama pada agarose secara

     perlahan dan hati-hati.

    • 8arutan sybr green sebanyak  " Il diambil dan dicampurkan dengan "9 Il

     produk hasil ampli0ikasi atau termasuk kontrol di atas para0ilm hingga

    homogen. 6etiap campuran di pipet.

    • 4ampuran tersebut dimasukkan ke dalam sumur atau lubang kedua pada

    agarose secara perlahan dan hati-hati. 2lat elektro0oresis tersebut di tutup

    hingga rapat dan mesin atau  po'er suplai dihidupkan dengan kekuatan

    listrik %9 volt, maksimal +99 m2 selama 9 menit.

    29

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    20/67

    • 2lat dimatikan kemudian gel  diangkat dari tangki elektro0oresis kemudian

    dibilas atau merendam " menit dalam larutan akuades, gel  dapat langsungdiletakkan pada alat 36D8C  untuk membaca hasil akhir.

    • erat molekul ;32 akan terlihat dengan jelas dan berpendar berupa garis

     putih atau band . !ambar didokumentasikan dengan kamera Polaroid.

    • Pembacaan /asil $nterprestasi, sebagai berikut'

    o /asil dinyatakan Positi0 bila terlihat band  pada 1&9 bp.

    o /asil dinyatakan 3egati0 bila tidak terlihat band .

    3.. Meodo+o&i B#"eri

    etodologi bakteri terdiri dari alat, bahan, identi0ikasi bakteri (isolasi

     bakteri, pemurnian bakteri, uji biokimia), dan uji bakteri dijelaskan pada subbab

    ini.

    ")  2lat dan ahan ;eteksi akteri

    2lat dan ahan termasuk yang digunakan dalam melakukan isolasi aal

     bakteri, pemurnian bakteri, uji biokimia dan identi0ikasi bakteri dapat dilihat

    dalam abel &.

    abel &. 2lat dan ahan ;eteksi akteri

    Jeni$ U5i A+# B##n

    ") $solasi aal bakteri   •  #iosaety Cabinet 

    • 8ampu unsen

    • Jarum Ose

    • $nkubator 

    • Tryptone Soy Agar (62)

    •  #rilliant Green Agar (!2)

    • 46

    • 2lkohol =9 G

    +) Pemurnian bakteri   •   #iosaety Cabinet • 8ampu unsen

    • Jarum Ose

    • $nkubator 

    • Tryptone Soy Agar (62)• 6$2

    • 2lkohol =9G

    ) >ji biokimia

    2. >ji gram

    • 8ampu unsen

    • 8bject Glass dan

    Co"er Glass

    • Jarum Ose

    • ikroskop

    • KO/ G

    • !ram Stain

    • 2lkohol =9G

    •   A4uadest

    • $solasi murni pada media

    30

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    21/67

    Jeni$ U5i A+# B##n

    62

    . >ji oksidase   • 8ampu bunsen

    • Jarum ose atau

    tusuk gigi steril

    • 4aan petri

    kosong

    • Aeagen Oksidase

    • Kertas 6aring

    • $solat akteri urni

    4. >ji katalase   • 8ampu bunsen

    • Jarum ose atau

    tusuk gigi steril

    • Kaca objek 

    • /+O+ G

    • 2lkohol =9G

    • $solat bakteri murni

    • isu

    ;. U5i Triple

     Sugar Iron

     Agar  8TSIA;

    • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    • $nkubator ($K2 =)

    • edia 6$2

    • $solat bakteri murni

    *. U5i

    Fermen#$i

    K#r(oidr#

    8U5i 'u+#;

    • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    lancip

    •  #iosaety

    Cabinet 

    • !ula yang biasa digunakan

    di K$P kelas " Jakarta +

    yaitu '

    2donitol

    2rabinosa

    ;ulcitol

    !alaktosa !lukosa

    !lyserol

    8aktosa

    $nositol

    $nulin

    annitol

    anosa

    altosa

    Ahamnosa

    6ukrosa 6orbitol

    rehalose

    ;-

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    22/67

    Jeni$ U5i A+# B##n

    • KO/ 19G

    !. >ji hidrolisa

    gelatin

    • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    •  #iosaety Cabinet 

    • $nkubator 

    • Ae0rigrator 194

    • edia gelatin dalam tabung

    • $solat bakteri murni

    /. U5i Motility   •  #iosaety Cabinet 

    • 8ampu unsen

    • Jarum ose

    • $nkubator 

    • KO/ G

    • 2lkohol =9G

    • $solat bakteri murni

    • edia $O ( Motility, 6ndol

    7 8rnithin) dalam tabung

    reaksi

    $. U5i Indol    •  #iosaety Cabinet 

    • 8ampu unsen

    • Jarum ose

    • $nkubator 

    • 2lkohol =9G

    • $solat bakteri murni

    • edia $O ( Motility, 6ndol

    7 8rnithin) dalam tabung

    reaksi

    • Aeagen kovaks

    J. U5i Ornithin   •  #iosaety Cabinet 

    • 8ampu unsen• Jarum ose

    • $nkubator 

    • 2lkohol =9G

    • $solat bakteri murni• edia $O ( Motility, 6ndol

    7 8rnithin) dalam tabung

    reaksi

    • Aeagen kovaks

    K. U5i O"$id#i!

    d#n

    Fermen#i! 

    • 8ampu bunsen

    • Jarum ose lancip

    • $nkubator 

    •  #iosaety Cabinet 

    • edia OE5 tanpa para0in

    (media Oksidati0)

    • edia OE5 dengan para0in

    (media 0ermentati0)

    • $solat bakteri murni

    8. U5i Lysin Iron

     Agar  8LIA;

    •  #iosaety Cabinet 

    • 8ampu unsen

    • Jarum ose

    • $nkubator 

    • 2lkohol =9G

    • $solat bakteri murni

    • edia 8$2

    . U5i Ureanase   • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    •  #iosaety Cabinet 

    • $nkubator 

    • edia urea

    • $solat bakteri murni

     3. U5i Citrate   • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    • edia Citrate agar 

    • $solat bakteri murni

    32

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    23/67

    Jeni$ U5i A+# B##n

    •  #iosaety Cabinet 

    • $nkubator 

    O. ueler

    /inton(/)

    • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    •  #iosaety Cabinet 

    • $nkubator 

    • edia ueler /inton (/)

    • $solat bakteri murni

    • 2ntibiotik *3A E 3@

    P. 62 1G   • 8ampu bunsen

    • Jarum ose

    •  #iosaety Cabinet 

    • $nkubator 

    • edia ueler /inton (/)

    • $solat bakteri murni

    1) $denti0ikasi bakteri   • 2lat tulis• Kertas untuk

    mencatat hasil uji

    • 6umber untuk

     bahan acuan

    • 6emua hasil uji biokimia

    +) $denti0ikasi akteri pada Komoditas Perikanan di K$P Kelas $

    8angkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan identi0ikasi bakteri

     pada komoditas perikanan di K$P Kelas $ Jakarta $$ secara berurutan, yaituisolasi aal bakteri, pemurnian bakteri, uji biokimia dan identi0ikasi bakteri,

    sebagai berikut'

    2. $solasi 2al akteri

    $solasi aal bakteri bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bakteri pada

    media umum (62, !2, dan 46).

    . Pemurnian akteri

    Pemurnian bakteri bertujuan untuk memperoleh biakan murni dari suatu

     jenis bakteri tunggal.

    4. >ji iokimia>ji biokimia bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri dengan cara

    mengetahui si0at dari bakteri yang diuji dengan berbagai pengujian contoh

    uji gram, uji oksidase, uji katalase, uji Triple Sugar 6ron Agar  (6$2), uji

    0ermentasi karbohidrat (uji gula), uji  Methyl !ed   dan 3oges 1rosauer 

    (A@P), uji hidrolisa gelatin, uji motility, uji indol, uji ornithin, uji

    oksidati0 dan 0ermentati0, uji  Lysin 6ron Agar   (8$2), uji ureanase, uji

    citrate, ueler /inton, uji 62 1G.

    33

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    24/67

    a) >ji !ram, bertujuan untuk menentukan bakteri isolasi murni termasuk 

    gram positi0 atau gram negati0 dengan menggunakan pengecatan gram

    strain dan tanpa menggunakan pengecatan, tetapi menggunakan larutan

    KO/ G.

     b) >ji Oksidase, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya enCim

    oksidase pada bakteri.

    c) >ji Katalase, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut menghasilkan

    enCim katalase atau tidak.

    d) >ji Triple Sugar 6ron Agar   (6$2), bertujuan untuk menentukan

    kemampuan bakteri men0ermentasi karbohidrat tertentu yang tergabung

    dalam medium basal, dengan atau tanpa membentuk gas, serta produksi

    hydrogen sulide (/+6).

    e) >ji 5ermentasi Karbohidrat (>ji !ula), bertujuan untuk mengetahui

    kemampuan bakteri dalam mengurai karbohidrat (gula) menghasilkan

    asam dan gas.

    0) >ji Methyl !ed  dan 3oges 1rosauer  (A@P), bertujuan untuk'

    • >ji A ( Methyl !ed ) digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri

    dalam mem0ermentasikan glukosa dalam menghasilkan asam.

    • >ji @P (3oges 1rosauer ) digunakan untuk mendeterminasi bakteri yang

    mampu menghasilkan ecethyl carbinol  (acetion) dari 0ermentasi glukosa.

    g) >ji /idrolisa !elatin, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

    enCim gelatinase pada suatu bakteri.

    h) >ji Motility, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut motil (bergerak)

    atau non motil (tidak bergerak).

    i) >ji $ndol, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut memecah indol

    atau tidak dari molekul tryptophan dengan terbentuknya cincin berarna

    merah. j) >ji 8rnithin, bertujuan untuk mengetahui kemampuan enCimatik bakteri

    untuk mengkarboksilase ornithin menjadi bentuk amine (basa)

    k) >ji Oksidati0 dan 5ermentati0, bertujuan untuk mengetahui kemampuan

     bakteri menghasilkan asam dari karbohidrat apakah secara oksidati0 atau

    0ermentati0.

    l) >ji  Lysin 6ron Agar   (8$2), bertujuan untuk mengetahui kemampuan

     bakteri memproduksi lysin

    34

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    25/67

    m) >ji >reanase, bertujuan untuk mengetahui suatu bakteri tersebut

    menghasilkan en$yme ureanase atau tidak.

    n) >ji Citrate,  bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri

    menggunakan asam citrate  sebagai sumber karbon (4) untuk 

    metabolismenya.

    o) ueler /inton, bertujuan untuk mengetahui resistensi atau sensitivitas

     bakteri terhadap antibiotik (*3A atau 3@).

     p) >ji 62 1G, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut tumbuh atau

    tidak pada media 62 1 G.

    ;. $denti0ikasi akteri bertujuan untuk menentukan jenis bakteri dari hasil uji

     biokimia, dengan membandingkan karakteristik bakteri hasil uji dengan

    sumber yang sudah ada.

    )  >ji akteri pada Komoditas Perikanan

    >ji bakteri pada komoditas perikanan yang telah dilakukan selama Praktik 

    Kerja 8apang di K$P Kelas " Jakarta $$ yang dilakukan selama " bulan dengan

    1 tahap dan dilakukan selama 1 hari, yaitu'

    2. $solasi 2al akteri

    $solasi aal bakteri yang dilakukan pada hari ke " dengan tujuan untuk 

    mengetahui pertumbuhan bakteri pada media umum (62, !2, dan 46).

    $solasi aal bakteri dilakukan dengan cara'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G

    • 2pi unsen dinyalakan dan ose dipanaskan

    • usuk organ target (kuit, ginjal atau hati) atau bila sampel berbentuk 

    daging digerus menggunakan penumbuk secara aseptik lalu media 62,

    !2 dan 46 digores dengan menggunakan jarum ose. edia 62,

    !2 dan 46 dapat dilihat pada !ambar "9 (a, b, dan c).

    • iakan bakteri diinkubasi pada suhu = 94 selama +1 sampai 1% jam

    dalam inkubator.

    35

    a. b.

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    26/67

    '#m(#r 19. Medi# Umum Tum(u B#"eri #. TSA, (. B'A, d#n 2. T:BS

    . Pemurnian akteri

    Pemurnian bakteri dilakukan pada hari ke-+ bertujuan untuk memperoleh

     biakan murni dari suatu jenis bakteri tunggal, sehingga hanya satu jenis bakteri

    yang tumbuh pada media. Pemurnian bakteri dilakukan dengan cara'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • Koloni yang terpisah dan dominan atau terbanyak diambil dengan

    anggapan baha bakteri yang tumbuh dominan adalah sebagai penyebab

    timbulnya penyakit, dan selanjutnya diisolasi ke media 62 dan 6$2.

    edia 62 dan 6$2 dapat dilihat pada !ambar "".

    • iakan bakteri diinkubasi pada suhu +% 94 selama "+B1% jam dalam

    incubator.

    '#m(#r 11. B#"eri 0#n& Tum(u %#d# Medi# TSA d#n Medi# TSIA

    4. >ji biokimia akteri

    >ji iokimia akteri dilakukan pada hari ke- dengan tujuan menguji

     bakteri agar diketahui jenis bakteri menggunakan berbagai jenis uji, yaitu uji

    gram, uji oksidase, uji katalase, uji Triple Sugar 6ron Agar  (6$2), uji 0ermentasi

    36

    c.

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    27/67

    karbohidrat (uji gula), uji Methyl !ed  dan 3oges 1rosauer  (A@P), uji hidrolisa

    gelatin, uji motility, uji indol , uji ornithin, uji oksidati0 dan 0ermentati0, uji Lysin

     6ron Agar  (8$2), uji ureanase, uji citrate, ueler /inton dan >ji 62 1 G. edia

    yang digunakan untuk uji biokimia dapat dilihat pada !ambar "+ a dan b.

    #.

    (.

    '#m(#r 1. Medi# 0#n& Di&un#"#n unu" U5i Bio"imi# #. T#(un& d#n

    (. :#7#n Peri

    a) >ji !ram

    Prosedur kerja uji gram, sebagai berikut'

    • >ji dengan KO/ G, yaitu'

    o Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    o 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    o KO/ G sebanyak " tetes diteteskan di atas object   glass.

    37

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    28/67

    o Ose yang sudah dimurnikan, lalu dioleskan dalam larutan KO/ G

    dan dihomogenkan dengan menggunakan ose secara perlahan-lahanselama " menit, angkat ose perlahan-lahan untuk mengamati

     perlendiran.

    • >ji dengan menggunakan gram stain, yaitu'

    o Permukaan  #iosaety Cabinet dan object glass  dibersihkan dengan

    alkohol =9G, kemudian api bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    o 2kuades steril diteteskan di atas object glass  dan angina-anginkan

    object   glass hingga kering.

    o Koloni bakteri yang sudah dimurnikan diambil secara aseptik dan

    disuspensikan pada obje glass  dan diangin-anginkan object glass

    hingga kering.

    o 8bject glass ditetesi dengan pearna gram 2 (kristal violet) hingga

    menutupi suspensi bakteri dan dibiarkan selama " menit, lalu dibilas

    dengan air mengalir dan diangin-anginkan hingga kering.

    o 8bject glass  ditetesi dengan pearna gram (lugol iodine) hingga

    menutupi suspensi dan dibiarkan selama " menit, lalu dibilas dengan

    air mengalir dan diangin-anginkan hingga kering.o 8bject glass ditetesi dengan gram 4 (larutan etanol ' acetone) hingga

    menutupi suspensi dan dibiarkan selama 9 detik, lalu dibilas dengan

    air mengalir dan diangin-anginkan hingga kering.

    o 8bject glass ditetesi gram ; (sa0ranin) hingga menutupi suspensi dan

    dibiarkan selama " menit, lalu dibilas dengan air mengalir dan diangin-

    anginkan hingga kering.

    o Koloni bakteri diamati bentuk dan arna di baah mikroskop pada

     pembesaran 19B"99.

     b) >ji Oksidase

    Prosedur kerja uji oksidase, sebagai berikut'

    •  Kertas saring ditetesi dengan larutan Tetra methyl p(phenylene diamine

    dihidrochloride.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril atau tusuk gigi

    steril dan dioleskan pada kertas saring.

    c) >ji Katalase

    Prosedur kerja uji katalase, sebagai berikut'

    38

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    29/67

    • Kaca objek dibersihkan dengan menggunakan tisu yang telah dibasahi

    dengan alkohol =9G.• $solat bakteri murni diambil secara aseptik dengan jarum ose steril atau

    tusuk gigi steril dan letakan pada kaca objek.

    • larutan /+O+ G diteteskan.

    d) >ji Triple Sugar 6ron Agar  (6$2)

    Prosedur kerja uji Triple Sugar 6ron Agar  (6$2), sebagai berikut'

    • edia 6$2 disiapkan dari rerigrator , dan diamkan sampai suhu

    kamar.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan

    diinokulasikan ke dalam media 6$2 dengan cara tusukan dan

    goresan.

    • edia 6$2 diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

    dengan bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    e) >ji 5ermentasi Karbohidrat (>ji !ula)

    Prosedur kerja uji 0ermentasi karbohidrat (uji gula), sebagai berikut'

    • edia gula disiapkan dari re0rigrator, diamkan sampai suhu kamar.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril, kemudian

    diinokulasikan ke dalam media gula dengan cara tusukan.

    • edia gula diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

    dengan bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    0) >ji Methyl   !ed  dan 3oges 1rosauer  (A@P)

    Prosedur kerja uji  Methyl   !ed   dan 3oges 1rosauer   (A@P), sebagai

     berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • edia A@P disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu

    kamar.

    • edia A@P diambil secara aseptis isolat bakteri murni dengan jarum

    ose steril dan diinokulasikan ke dalam media A@P cair.

    • edia A@P dinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B =94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    • edia A@P yang telah diinkubasi +1B1% jam media dibagi + tabung

    untuk uji A dan satu lagi untuk uji @P.

    o >ji A, yaitu reagen A diteteskan pada biak bakteri.

    o >ji @P, yaitu '

    39

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    30/67

    iak bakteri ditambahkan ke dalam tabung, dan ditambah L

    naphtol sebanyak separuh bagian biak cair (kocok). KO/ 19G ditambahkan sebanyak separuh reagen L naphtol .

    iak bakteri dalam tabung dikocok sampai homogen selama

    "9B"& menit.

    g) >ji hidrolisa gelatin

    Prosedur kerja uji hidrolisa gelatin, sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • edia gelatin disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu

    kamar.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril, kemudian

    diinokulasikan ke dalam media gelatin.

    • edia gelatin diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    • edia gelatin yang sudah ditanam bakteri selama +1 jam atau lebih,

    dimasukan ke dalam lemari es atau temperatur 1 94 selama "9 menit.

    h) >ji Motility, 6ndol  dan 8rnithin ($O)

    Prosedur kerja uji Motility, 6ndol  dan 8rnithin ($O), sebagai berikut'

    Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • edia $O disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu

    kamar.

    • $solat bakteri murni diambil secara aseptis dengan jarum ose steril dan

    diinokulasikan ke dalam media $O dengan cara ditusukan tegak lurus

    ditengah media.

    • edia $O diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    i) >ji Oksidati0 dan 5ermentati0 

    Prosedur kerja uji oksidati0 dan 0ermentati0, sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • 6ebanyak + media OE5 yang berisi para0in dan tanpa para0in disiapkan

    dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu kamar.

    • $solat bakteri murni diambil secara aseptis dengan jarum ose steril dan

    ditusukkan isolat bakteri murni ke dalam media OE5 tanpa para0in

    dengan cara tegak lurus kemudian pada OE5 berisi para0in, dengan

    40

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    31/67

    tabung dimiringkan dan biakan ditusukan biakan tanpa mengenai

     para0in, tabung ditegakan kembali.

    • edia OE5 diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

     j) >ji Lysin 6ron 2gar (8$2)

    Prosedur kerja uji Lysin 6ron 2gar (8$2), sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi unsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • edia 8$2 disiapkan dari dalam re0rigerator, diamkan sampai suhu

    kamar.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan

    diinokulasikan ke dalam media 8$2 dengan cara digoreskan dan

    ditusukan tegak lurus di tengah media.

    • edia 8$2 diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    k) >ji >reanase

    Prosedur kerja uji ureanase, sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    edia urea disiapkan dari rerigerator , diamkan sampai suhu kamar.• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan inokulasikan

    ke dalam media urea.

    • edia urea diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    l) >ji Citrate

    Prosedur kerja uji citrate, sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • edia citrate agar disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai

    suhu kamar.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan inokulasikan

    ke dalam media citrate agar.

    • edia citrate agar diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94

    sesuai bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    m) ueler /inton

    Prosedur kerja ueler /inton, sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    •2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    41

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    32/67

    • media / agar disiapkan dari dalam rerigerator  dan diamkan sampai

    suhu kamar.• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril, kemudian

    diinokulasikan ke dalam media /.

    • 2ntibiotik (*3A atau 3@) ditanam di tengah goresan bakteri.

    • edia / diinkubasi ke dalam inkubator suhu +=94B=94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    n) 62 1G

    Prosedur kerja 62 1 G, sebagai berikut'

    • Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.

    • 2pi unsen dinyalakan dan ose dipanaskan.

    • edia 62 1G disiapkan agar dari dalam re0rigerator dan diamkan

    sampai suhu kamar.

    • $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan inokulasikan

    ke dalam media 62 1G.

    • edia 62 1G diinkubasi ke dalam inkubator suhu +=94B=94 sesuai

     bakteri yang diinginkan selama +1 jam.

    ;. $denti0ikasi akteri

    $denti0ikasi bakteri yang dilakukan padah hari ke-1 bertujuan untuk menentukan jenis bakteri dari hasil uji biokimia dengan membandingkan

    karakteristik bakteri dengan sumber yang sudah ada, berikut merupakan contoh

    karakteristik bakteri Aeromonas salmonicida, dapat dilihat pada abel :.

    abel :. Karakteristik akteri Aeromonas salmonicida (Jean and . 5addin "##1)

    K#r#"eri$i"   Aeromonas salmonicida

    8Ber&e0 1664;

     Aeromonas salmonicida

    8M#2 F#ddin 16/9;

    UJI UTAMA

    !ram -, batang -, batang

    Oksidase

    Katalase

    otility - -

    O5 5 5

    '+u"o$#, acid  @ ()

    !lukosa, gas @ ()

    6$2 KE2 KE2, /+6 (@)

    $ndole - -

    Ornithin decarbo

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    33/67

    K#r#"eri$i"   Aeromonas salmonicida

    8Ber&e0 1664;

     Aeromonas salmonicida

    8M#2 F#ddin 16/9;

    UJI LANJUTAN

    8ysine decarboreanase - -

    Phenilalanine - 3A  

     3a4l

    "G:G

    2rginin @

    Kanamycin aesculin

    !lycerol @

     3itrate reduction

    8-2rabinosa @()

    2donitol - -

    4ellobiose -

    ;ulcitol - -

    !alaktosa @()yo-$nositol - -

    8aktosa - -

    altose

    ;-mannitol @()

    annose

    elibiose

    6alicin @ @

    8-Ahamnosa -

    Aa00inose - -

    ;-6orbitol - -

    6ucrosa - @()rehalosa

    ;-ylose -

    O3P! @

    !2 PinkEKuning

    ac conkey Kuning Kuning

    a) >ji !ram

    • Prosedur kerja uji gram dengan KO/ G, sebagai berikut'

    43

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    34/67

    o 6ampel bakteri diamati, apabila timbul lendir berati bakteri tersebut

    adalah gram negati0 (-), sedangkan jika tidak timbul lendir maka bakteri tersebut adalah gram positi0 ().

    • Prosedur kerja uji gram dengan menggunakan gram stain, sebagai berikut'

    o 6ampel bakteri diamati, apabila koloni berarna ungu berati gram

     positi0, dan apabila koloni berarna merah berarti gram negati0.

     b) >ji Oksidase

    6ampel bakteri diamati, apabila terjadi perubahan menjadi biru berarti

    oksidase positi0 (), tetapi apabila tidak ada perubahan berarti oksidase

    negati0 (-).

    c) >ji Katalase

    6ampel bakteri diamati, apabila terjadi gelembung udara (busa), berarti

     bakteri katalase positi0 (), tetapi apabila tidak ada gelembung udara

    (busa) berarti katalase negati0.

    d) >ji Triple Sugar 6ron 2gar (6$2)

    6ampel bakteri diamati, apabila perubahan arna pada  slant  (miring) dan

    tusukan (tegak). /asil Triple Sugar 6ron 2gar (6$2), sebagai berikut'

    • 6ampel bakteri berarna merah berarti alkali (K) dan jika kuning

     berarti acid  (2).

    • 6ampel bakteri menghasilkan gas bersimbol (!).

    • 6ampel bakteri diamati ada arna hitam pada media, berarti

     pembentukan /+6 (/+6 positi0).

    •  Acid  butt  (kuning), acid   slant  (kuning), gas (), /+6 (-) M 2E2, !.

    • 2b (kuning), acid   slant  (kuning), gas (-), /+6 (-) M 2E2.

    • 2b (kuning), acid   slant  (kuning), gas (var), /+6 () M 2E2, !(v) /+6.

    • 2b (kuning), alkalin slant  (erah), gas (), /+6 () M KE2, !, /+6.• 2b (kuning), alkalin slant  (erah), gas (var), /+6 (-) M KE2, !(v).

    •  Alaline butt  (merah), alkalin slant  (erah), gas (-), /+6 (-) M KEK.

    e) >ji 5ermentasi Karbohidrat (>ji !ula)

    2mati perubahan arna, sebagai berikut'

    • 6ampel bakteri diamati berubah menjadi kuning ().

    • 6ampel bakteri diamati tetap berarna merah (-).

    0) >ji Methyl !ed  dan 3oges 1rosauer  (A@P)

    Pengamatanuji Methyl !ed  dan 3oges 1rosauer  (A@P), sebagai berikut'

    44

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    35/67

    • >ji A, yaitu sampel bakteri diamati perubahan arnanya, apabila

     berubah menjadi merah, berarti A () tetapi apabila tidak berubah arnaatau tetap kuning, berarti A (-).

    • >ji @P, yaitu 6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi,

    apabila setelah "9B"& menit menjadi berarna merah berarti @P () tetapi

    apabila tidak berubah arna merah atau tetap kuning berarti (-).

    g) >ji /idrolisa !elatin

    6ampel bakteri diamati, apabila media tetap cair berarti gelatin positi0 (),

    tetapi apabila media menjadi beku berarti gelatin negati0 (-).

    h) >ji Motility

    6ampel bakteri diamati, apabila perubahan yang terjadi pada daerah bekas

    tusukan bakteri, apabila terjadi penyebaran pertumbuhan di luar garis

    tusukan, media menjadi keruh dan permukaan media banyak bakteri

    (terlihat berarna putih) maka bakteri dinyatakan motil () tetapi apabila

    hanya tumbuh pada garis tusukan maka bakteri dinyatakan non motil (-).

    i) >ji $ndol

    6ampel bakteri diamati, apabila perubahan yang terjadi, apabila kultur ditetesi reagen indol (kovaks) melalui pinggir tabung (jangan dikocok) dan

    terbentuk cincin merah atau lapisan merah, berarti indol positi0 (), tetapi

    apabila tidak terbentuk cincin merah atau lapisan merah, berarti indol

    negati0 (-).

     j) >ji 8rnithin

    arna tetap ungu, berarti ornithin positi0 (), tetapi apabila media berubah

    menjadi arna kuning berarti ornithin negati0 (-).

    k) >ji Oksidati0 dan 5ermentati0 

    6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi pada kedua tabung

    tersebut'

    • akteri bersi0at 0ermentati0 (5) jika kedua media berubah arna menjadi

    kuning.

    • akteri bersi0at oksidati0 (O) jika perubahan arna menjadi kuning hanya

     pada media tanpa para0in cair.

    45

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    36/67

    • akteri bersi0at 3on Aeakti0 (3A) jika tidak terjadi perubahan arna pada

    kedua tabung OE5 (tetap berarnna hijau).l) >ji Lysin 6ron2gar (8$2)

    6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi pada media, pada

     slant   (miring) dan tusukan atau butt   (tegak), apabila tidak terjadi

     perubahan arna (berarna ungu) berarti lysine dekarboksilase positi0 ()

    karena bersi0at alkali (K), tetapi apabila terjadi perubahan arna

    (berarna kuning) berarti lysine dekarboksilase negati0 (-), karena bersi0at

    acid  (2) jika menghasilkan gas, beri simbol (!).

    m) >ji >reanase

    6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi, dinyatakan urease

     positi0 () jika arna media berubah menjadi arna merah, jika media

    tidak berubah arna berarti urease negati0 (-).

    n) >ji Citrate

    6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi, dinyatakan citrate

     positi0 () jika arna media berubah menjadi arna biru, jika media tidak 

     berubah arna (tetap hijau) berarti urease negati0 (-).

    o) ueler /inton (/)

    6ampel bakteri diamati pada media /, apabila bakteri menjauh dari

    antibiotik berarti bakteri tersebut sensiti0 terhadap antibiotik (6), namun

    apabila bakteri tersebut merapat terhadap antibiotik berarti bakteri tersebut

    resisten terhadap antibiotik (A).

    3..3 Meodo+o&i Viru$

    etodologi virus dibedakan menjadi dua bagian, berdasarkan jenis virus,

    contohnya :hite Spot Syndrome 3irus (66@) dan Taura Syndrome 3irus (6@).

    6ubbab metodologi virus dijelaskan bahan dan alat, prosedur, dan metode yang

    digunakan (52O +99"), sebagai berikut'

    ") ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 66@ pada >dang

    ahan dan alat yang digunakan dalam proses ekstraksi, ampli0ikasi dan

    elektro0oresis dapat dilihat pada abel = ($N +999 66@ +99:).

    46

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    37/67

    abel =. ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 66@ pada >dang

    No. B##n U5i No. A+# U5i

    E"$r#"$i

      a. *tanol #&G a. otol tempat cairan limbah

     b.  Lysis buer   b. !unting

    c. 6ampel udang +9 mg c. $nkubasi

    d. * buer  d. ikropipet ukuran "99 Il

    dan "999 Il

    e. isu bersih e. ikrotip ukuran "99 Il

    dan "999 Il

    0.  Microtube ukuran besar 

    g. 3ampanh.  1etridisc

    i. Pinset

     j. Aak mikropipet

    k. Aak microtube

    l.  !erigerated microcentriuge

    m. imbangan digital

    n. @orteks

    Am%+i!i"#$i

    a.  >irst P4A 1reMix a.  Microtube ukuran +.9 ml˃

     b.  7ested  P4A 1reMix  b. ikropipet ukuran "9 Il

    c. P () 6tandar "91 kopi c. ikrotip ukuran "9 Ild. ;32 Template (66@) d. P4A chamber 

    e. ?east tA32 (kontrol negati0) e. Spin do'n

    0.  6@$yme ;32 1olymerase 0. Aak mikropipet

    g. Aak microtube

    embuat Agarose

    a.  Agarose ",&G a. !elas ukur "99 ml

    esar ".& g b. abung erlenmeyer

    Kecil 9.=& g c. Oven

     b. 2* #uer  "

    esar "99 ml

    Kecil +& ml

    E+e"ro!ore$i$

    a. 2kuades a. 2lat *lektro0oresis

     b. Plasmid ;32 66@ hasil

    2mpli0ikasi

     b. Kertas para0ilm

    c. ;32 Marer  %%, :9 bp,

    bp

    c.  Microtube ukuran +.9 ml˃

    d. :

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    38/67

    No. B##n U5i No. A+# U5i

    h. Aak mikropipet

    i. Aak microtube j. oples

    k. >@$ Gel Doc (36D8C )

    +) Prosedur ;eteksi Penyakit 66@

    Prosedur-prosedur deteksi penyakit :hite Spot Syndrome 3irus (66@),

    sebagai berikut'

    2. Pra-P4A  

    Pra-P4A merupakan tahapan aal yang sangat penting, agar terhindar dari

    kontaminasi virus lain dan organ target yang didapat tepat. Prosedur kerja Pra-

    P4A dapat dilihat pada !ambar " a dan b.

    '#m(#r 13. Pr#dang atau contoh uji diletakkan pada nampan bedah, dan organ target

    (pleopod, periopod, atau insang) diambil menggunakan gunting dan pinset

    steril, serta ditimbang sebanyak +9 mg. Jumlah contoh uji 66@ dapat

    dilihat pada abel %.

    d. Organ target (contoh uji) yang tidak langsung diproses, dapat disimpan ke

    dalam larutan alkohol #&G dan dimasukkan ke kulkas.

    48

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    39/67

    abel %. Jumlah 4ontoh >ji 66@

    :ono U5i Jum+# ##u Ber# :ono U5i

    Plasmid ;32 66@ + kopi

    angkai mata induk udang " tangkai

    P8 "+ +&B&9 ekor  

    P8 "+B9 >dang tanpa hepatopancreas atau kepala

    Pleopod dan periopod + potongan

    Otot +9 mg

    *ndapan kolam atau tambak +99 mg

    2ir kolam atau tambak 

    $nsang

      " ml

    +9 g

    . *kstraksi ;32 @irus dengan Lysis #uer 

    *kstraksi ini bertujuan untuk mengisolasi ;32 66@ dari jaringan udang

    atau contoh uji. Prosedur kerja ekstraksi ;32 virus (dapat dilihat pada !ambar 

    +&), sebagai berikut'

    a. Potongan contoh uji dimasukkan ke microtube steril ukuran + ml atau ".&

    ml, ditambahkan &99 Hl lysis buer , dan contoh uji dipotong dengan

    gunting, hingga halus.

     b. $nkubasi pada suhu #&9

    4 dilakukan selama "9 menit, kemudiandisentri0ugasi pada "+999 gravitasi atau "+999 rc0 selama "9 menit.

    c. 6upernatan sebanyak +99 Hl diambil dan dipindahkan ke dalam microtube

    steril baru ukuran + ml, dan ditambahkan alkohol #& G atau sebanyak 199

    Hl.

    d. @orteks dilakukan secara cepat, kemudian disentri0ugasi pada "+999 g atau

    "+999 rc0 selama & menit, microtube ditelungkupkan pada tisu bersih

    untuk dibuang cairan alkohol dan dikeringkan pellet.

    e. Pelet dilarutkan dengan T9 buer  sesuai dengan ketentuan, dapat dilihat

     pada !ambar "1 (a, b, c, d, dan e) dan abel #.

    49

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    40/67

    '#m(#r 14. Pro$e$ E"$r#"$i #. Mi"ro%i%e, (. Men&#+u$"#n, 2. In"u(#$i

    d. Vore"$ d#n e. Senri!u$i

    abel #. @olume Pelarut ;32

    No

    .

    :ono U5i Vo+ume TE u!!er 

    ". angkai mata induk udang "99 Hl

    +. P8 +99 Hl

    . $nsang otot &9 Hl1. Pleopod atau Periopod +99 Hl

    &. *ndapan kolam atau tambak +9 Hl

    :. 2ir kolam atau tambak "9 liter  

    0. /asil ekstraksi (;32 template) diperlukan untuk aktu penyimpanan

    yang lama (sekitar " tahun), dapat disimpan pada suhu B+9 94.

    4. 2mpli0ikasi

    Proses memperbanyak ;32 target virus atau ampli0ikasi sangat

    diperlukan keahlian pipeting, yaitu proses menggunakan mikropipet dan mikrotip

    50

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    41/67

    ukuran kecil ("9 Hl) terutama saat mencampur beberapa reagen dan membagi ke

    dalam masing-masing microtube ukuran kecil (9.+ ml) agar didapat hasil yang

    tepat takarannya, dapat dilihat pada !ambar "& a dan b.

    '#m(#r 1). Pro$e$ Am%+i!i"#$i #. :#m%ur#n re#&en di(u# d#+#m P:R

    Chamer  d#n (. Me$in P:R Thermal Cycler 

    a. Prosedur kerja >irst P4A pada proses ampli0ikasi, sebagai berikut'• 8ampu >@ dihidupkan, pada P4A chamber   selama & menit,

    selanjutnya lampu >@ dimatikan, dan lampu neon dinyalahkan.

    •  Microtube 9.+ ml disiapkan sesuai jumlah contoh uji, tutup ditandai

    dengan spidol. Aeagen  >irst   P4A, ;32 template  dan microtube

    diletakkan pada miroplate beku di dalam P4A  chamber .

    • Kontrol positi0 disiapkan dengan pengenceran "9 - dan kontrol negati0 

    yang digunakan adalah larutan dd/+9.

    4ampuran reagen  >irst   P4A 1remix dibuat per satu contoh uji yang juga untuk kontrol positi0 dengan komposisi, sebagai berikut'

    o  >irst  P4A 1remix ' =.& Hl

    o  6@$yme ;32 1olymerase + >E Hl ' 9.& Hl

    o  ;32 template virus atau kontrol positi0 ' + Hl

    otal volume campuran reagen >irst P4A 1reMix ' "9 Hl

    • @orteks dilakukan secara cepat dandilakukan  spin do'n  pada

    campuran reagen serta kontrol positi0 selama " menit untuk 

    menurunkan larutan.

    51

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    42/67

    • esin P4A (Thermal cycler ) dihidupkan, dengan program siklus suhu

    sebagai berikut'o #1 94 9 detikF :+ 94 9 detikF =+ 94 9 detik, diulang & siklus,

    o #1 94 "& detikF :+ 94 "& detikF =+ 94 +9 detik, diulang "& siklus,

    o =+ 94 9 detikF +9 94 9 detikF dan 1 94 , diakhir siklus.

    • 2lat ampli0ikasi dihidupkan dengan cara menekan tombol ( >ile(9nter(

     Load(9nter(Pilih 1rograms 66@ "-Start(9xit(9xit .

     b. Prosedur kerja 7asted  P4A pada proses ampli0ikasi, sebagai berikut'

    • 4ampuran reagen dibuat dengan komposisi per contoh uji atau

    microtube, sebagai berikut'

    o  7ested  P4A Peri< ' "1 Hl

    o  6@$yme ;32 1olymerase + >E Hl ' " Hl

    otal campuran reagen ' "& Hl

    • 4ampuran tersebut dimasukkan ke satu microtube  contoh uji

    sebelumnya yang telah melalui >irst  P4A (termasuk kontrol positi0).

    • @orteks dilakukan secara cepat dandilakukan  spin do'n  pada

    campuran reagen serta kontrol positi0 selama " menit untuk 

    menurunkan larutan.• esinThermal cycler  disiapkan dengan program siklus suhu, sebagai

     berikut'

    o #1 94 +9 detikF :+ 94 +9 detikF =+ 94 9 detik, diulang +& siklus,

    o =+ 94 9 detikF +9 94 9 detik,

    o 1 94 , diakhir siklus.

    • 2lat ampli0ikasi dihidupkan dengan cara menekan tombol ( >ile(9nter(

     Load(9nter -Pilih 1rograms 66@ +-Start(9xit(9xit .

    ;. ;eteksi Produk P4A

    Prosedur kerja membuat agar gel  sebagai media untuk melakukan proses

    elektro0oresis, dengan cara dapat dilihat pada !ambar ": (a, b, dan c), sebagai

     berikut'

    52

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    43/67

    '#m(#r 1*. Pro$e$ Pem(u##n Ar #. Ar diim(#n&, (. A+# e"ro!ore$i$

    dir#"i, d#n 2. :#m%ur#n diomo&en"#n d#+#m o=en

    a.  Agarose  ".& G (Ev) ditimbang, dimasukkan ke tabung erlenmeyer,

    ditambahkan buer Tris Acid   *;2 (" < 2*), kemudian dipanaskan

    menggunakan oven sampai larut dan mendidih.

     b. 8arutan agarose  didinginkan pada suhu ruang sampai suhunya mencapai

    &9 94,.

    c. Gel  tersebut dituang pada cetakkan agar yang sudah terpasang di dalam

    alat elektro0oresis, biarkan mengeras.d. 2* buer  " < dituang sampai menutupi permukaan gel .

    *. *lektro0oresis

    *lektro0oresis adalah teknik pemisahan molekul (biomolekul) ber muatan,

    apabila berada di dalam media yang diberi arus atau medan listrik. Prosedur kerja

    elektro0oresis (dapat dilihat pada !ambar "=), sebagai berikut'

    #. Pengenceran larutan SybrBgreen stain dibuat dari stok " ' "99, stok 

    disimpan pada suhu B+9

    9

    4. 8arutan SybrBgreen  " Hl diambil dandicampuran dengan & Hl ;32 marer   (yang telah mengandung

     #romophenol blue) di atas plastik para0ilm atau dicampurkan " Hl larutan

    SybrBgreen dengan + Hl ;32 marer dan Hl loading dye  (yang tidak 

    mengandung #romophenol blue) di atas plastik para0ilm, dan masukkan ke

    lubang pertama pada agarose secara perlahan dan hati-hati.

    53

    http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    44/67

    '#m(#r 1-. Pro$e$ Pen&&un##n A+# E+e"ro!ore$i$ #. Lu(#n& Sumur d#n

    (. UVI"OC 

     b. 8arutan 6ybrQgreen " Hl diambil, lalu dicampurkan dengan : Hl hasil

    ampli0ikasi, dan dicampurkan dengan Hl loading dye solution  di atas

     para0ilm hingga homogen. 4ampuran dimasukkan dengan pipet tersebut

    ke dalam lubang ke dua agarose dan seterusnya, secara perlahan dan hati-

    hati. 2lat elektro0oresis ditutup hingga rapat dan mesin atau  po'er suplai

    dihidupkan dengan kekuatan listrik #9 @, &99 2 selama 9 menit, hingga

    dyne  berarna biru gelap mendekati "E+ hingga "E dari panjang  gel 

    agarose.

    c. 2lat dimatikan dan  gel   dipindahkan ke dalam adah berisi larutan

    akuades, cuci sebentar,  gel   dapat langsung di0oto menggunakan alat

    36D8C .

    d. erat molekul ;32 virus target akan terlihat dengan jelas dan berpendar 

     berupa garis putih atau band . !ambar didokumentasikan dengan kamera

     polaroid.

    e. Keterangan tambahan untuk menghidari kontaminasi, buer    gel 

    elektro0oresis yang telah dipakai, tidak boleh dipakai kembali, kecuali

     beberapa  gel   akan dielektro0oresis pada hari yang sama, setelah selesai

    elektro0oresis dan dicuci kotak gel  dengan banyak air.

    5. 2nalisis /asil

    2nalisis hasil sampel uji 66@ dari masing-masing eksperimen

    memerlukan kontrol positi0 dan kontrol negati0, jika standard positi0 "9 +  tidak 

    menghasilkan band  pada +#: bp, berarti reaksi P4A telah gagal. Kontrol negati0 

    54

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    45/67

    muncul band  pada + G bp berarti terjadi kontaminasi (dapat dilihat pada !ambar 

    "%), sebagai berikut'

    '#m(#r 1/. #$i+ SSV %#d# %#d# Produ" #ro$en Shrimp

    Keterangan'

    " ' 4ontoh uji Positi0 berat 66@

    + ' 4ontoh uji Positi0 sedang 66@

    ' 4ontoh uji Positi0 ringan 66@

    1 ' 4ontoh uji Positi0 lebih ringan 66@

    & ' 4ontoh uji 66@ 3egati0 

    : ' Kontrol 3egati0E dd/+O

    = ' Positi0 6tandar ", +999 kopiEreaksi

    % ' Positi0 6tandar +, +99 kopiEreaksi

    # ' Positi0 6tandar , +9 kopiEreaksi

    ' marer , %1% bp, :9 bp, bp

    /asil uji positi0 apabila terbentuk band  pada + G bp dan atau &&9 bp,

    sedangkan hasil uji negati0 apabila terbentuk  band hanya pada %1% bp. #and  tidak 

    muncul pada agar, menunjukkan kualitas ;32 buruk.

    ) ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 6@ pada >dang

    ahan dan alat yang digunakan dalam proses ekstraksi, ampli0ikasi dan

    elektro0oresis deteksi penyakit 6@ dapat dilihat pada abel "9.

    abel "9. ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 6@ pada >dang

    No. B##n U5i No. A+# U5i

    E"$r#"$i

    a. Chloroorm a. otol tempat cairan limbah

     b. *tanol =&G b. !unting

    c. $sopropanol c. ikropipet ukuran "99 Il

    55

      1 2 3 4 5 6 7

     

    550bp333296

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    46/67

    No. B##n U5i No. A+# U5i

    dan "999 Il

    d. A32 extraction ($N +999) d. ikrotip ukuran "99 Ildan "999 Il

    e. A32 later  e.  Microtube ukuran besar 

    0. 6ampel udang +9 mg 0. 3ampan

    g. isu bersih g.  1etridisc

    h. Pinset

    i. Aak mikropipet

     j. Aak microtube

    k.  !erigerated microcentriuge

    l. imbangan digital

    m. @orteks

    Am%+i!i"#$i

    a. 2@ !e"ere Transriptase 

    (Promega)

    a.  Microtube ukuran +.9 ml˃

     b. Kontrol () b. ikropipet ukuran "9 Il

    c. Kontrol (-) c. ikrotip ukuran "9 Il

    d.  7uclease ree 'ater  

    (Promega)

    d. P4A chamber 

    e.  1rimer >or'ard  (###+5) e. Spin do'n

    0.  !i"erse (#"#&A) 0. Aak mikropipet

    g. A32 Access@uic  A P4A

    (Promega)

    g. Aak microtube

    h. ;32 template 6@

     Agarose

    a.  Agarose ",&G a. !elas ukur "99 ml

    esar ".& g b. abung erlenmeyer

    Kecil 9.=& g c. Oven

     b. 2* #uer  "

    esar "99 ml

    Kecil +& ml

    E+e"ro!ore$i$

    a. 2kuades a. 2lat *lektro0oresis

     b. Plasmid ;32 6@ hasil2mpli0ikasi

     b. Kertas para0ilm

    c. ;32 Marer "99 bp c.  Microtube ukuran +.9 ml˃

    d. :@$ Gel Doc (36D8C )

    56

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    47/67

    1) Prosedur ;eteksi Penyakit 6@

    Prosedur-prosedur deteksi penyakit Taura Syndrome 3irus (6@), sebagai

     berikut'

    2. Persiapan 2lat

    Persiapan alat dimulai dari sterilisasi peralatan yang akan digunakan,

    contohnya peralatan gelas, gunting, pastel, microtube  dan mirotip pada suhu

    "+"o4 selama "9B"& menit, kemudian meja serta nampan bedah dibersihkan

    dengan alkohol =9G.

    . Persiapan 4ontoh >ji

    Prosedur persiapan contoh uji, sebagai berikut'

    a. >dang atau contoh uji diletakkan pada nampan bedah, dan diambil organ

    target (urodpod, periopod, hemolimp, hepatopankreas, atau insang)

    menggunakan gunting dan pinset steril, dan ditimbang sebanyak +9 mg,

    dapat dilihat pada abel "".

     b. Organ target atau contoh uji yang tidak langsung diproses, dapat disimpan

    ke dalam larutan A32 later dan disimpan dalam kulkas.

    abel "". Jumlah 4ontoh >ji 6@

    :ono U5i Jum+# ##u Ber# :ono U5i

    Plasmid ;32 6@ + kopi

    P8 "+ "9 ekor  

    P8 "+B+9 & ekor  

    $nsang udang deasa +- potong

    $nsang induk udang R bagian

    $nsang P8+9-udang ukuran & g &9 mg

    /epatopankreasEhemolimp +9 g

    4. *kstraksi A32 virus dengan A32 9ctraction

    *kstraksi ini bertujuan untuk mengisolasi A32 6@ dari jaringan udang

    atau contoh uji. Prosedur kerja ekstraksi A32 virus, sebagai berikut'

    a. Potongan contoh uji dimasukkan ke microtube steril + ml atau ".& ml, &99

    Hl A32 ectraction ditambahkan ke dalam microtube, potongan-potongan

    contoh uji digunting hingga halus, dan dibiarkan dalam suhu ruang selama

    & menit.

    57

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    48/67

     b. Chloroorm "99 Hl ditambahkan dan divorteks selama +9 detik, kemudian

    dibiarkan dalam suhu ruang selama menit, selanjutnya disetri0ugasi pada

    "+999 g atau "+999 rc0 selama "& menit.

    c. 6upernatan +99 Hl diambil dan dipindahkan ke dalam microtube  steril

    ukuran + ml, yang telah diisi isopropanol +99 Hl.

    d. @orteks cepat, kemudian sentri0ugasi pada "+999 g atau "+999 rc0 selama

    "9 menit, hati-hati buang cairan isopropanol.

    e. Pelet dicuci dengan &99 Hl ethanol =& G, sentri0ugasi pada =&99 g atau

    =&99 rc0 selama & menit, cairan etanol dibuang dan pelet dikeringkan.

    0. Pelet dilarutkan dengan menambahkan A32 later sesuai dengan

    ketentuan, dapat dilihat pada abel "+.g. /asil ekstraksi atau template digunakan untuk jangka aktu penyimpanan

    yang lama (sekitar " tahun), dapat disimpan pada suhu B+9 94.

    abel "+. @olume Pelarut A32

    No :ono U5i Vo+ume RNA later

    ". P8 &99 Hl

    +. $nsang +99 Hl

    . /emolimp atau /epatopankreas "99 Hl

    ;. 2mpli0ikasi

    Prosedur kerja ampli0ikasi, sebagai berikut'

    a. 8ampu >@ pada P4A chamber dihidupkan selama & menit, selanjutnya

    lampu >@ dimatikan, dan lampu neon dinyalahkan.

     b.  Microtube 9.+ ml sesuai jumlah contoh uji disiapkan (tutup ditandai

    spidol) dan diletakkan di atas miroplate dingin di dalam P4A chamber .

    c. Aeagen disiapkan untuk proses ampli0ikasi, reagen serta template

    diletakkan pada nampan es.

    d. 4ampuran reagen dibuat per satu contoh uji atau di dalam microtube, juga

    untuk kontrol positi0, sebagai berikut'

    o  Acess @uic  ' "+.& Hl

    o  1rimer  ###+5 (+9 p mol) ' + Hl

    o  1rimer  #"#&A (+9 p mol) ' + Hl

    o ;32 template virus atau kontrol positi0 ' + Hl

    o 2mv A ' " Hl

    o  7ucleus ree 'ater ' &.& Hl

    otal volume campuran reagen ' +& Hl

    58

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    49/67

    e. 6entri0ugasi dilakukan pada campuran reagen dan kontrol positi0 selama "

    menit untuk menurunkan larutan pada dasar microtube.

    0.  Microtube diletakkan pada permukaan  1late Thermal Cycler , menutup,

    dan menjalankan mesin dengan menekan tombol start dengan program

    siklus suhu, sebagai berikut'

    o :9 94 9 menit, #1 94 + menit, selama " siklus.

    o #1 94 1& menit, :9 94 1& menit, diulang sebanyak 19 siklus.

    o :9 94 = menit, dan 1 94.

    *. ;eteksi Produk P4A 

    Prosedur kerja deteksi produk P4A 6@ (Taura Syndrome 3irus) sama

    saja dengan prosedur kerja deteksi produk P4A 66@ dari pembuatan  agarose

    sampai elektro0oresis.

    5. 2nalisis /asil

    2nalisis hasil sampel uji 6@, berarti hasil positi0 apabila terbentuk band 

    hanya pada +" bp, sedangkan hasil uji negati0 apabila tidak terbentuk band atau

    band muncul tidak sejajar +" bp, dapat dilihat pada !ambar "#.

    '#m(#r 16. #$i+ TSV %#d# Produ" #ro$en Shrimp

    Keterangan'

    ' ;32 Marer "99 bp

    " ' Positi0 6tandar 

    + ' 4ontoh uji Positi0 ringan 6@

    ' 4ontoh uji Positi0 ringan 6@

    1 ' 4ontoh uji Positi0 ringan 6@

    & ' 4ontoh uji Positi0 kuat 6@

    : ' Kontrol 3egati0 atau dd/+O

    3.3 #$i+ Ideni!i"#$i d#n Dee"$i P#r#$i, B#"eri $er# Viru$ %#d#

    Komodi#$ Peri"#n#n

    59

      M 1 3 4 )

    500231

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    50/67

    /asil dari kegiatan identi0ikasi dan deteksi parasit, bakteri dan virus pada

    komoditas perikanan di K$P Kelas " Jakarta $$, dijelaskan lebih rinci pada

    subbab ini.

    3.3.1 #$i+ "e&i##n di L#(or#orium P#r#$i

    ") /asil $denti0ikasi Parasit Pada >ro$en ish dan $kan /ias 2ir aar 

    Kegiatan Praktik Kerja 8apang, didapatkan hasil baha semua ikan jenis

     >ro$en Macarel di dalam saluran pencernaannya, ditemukan parasit  Anisais

    (dapat dilihat pada !ambar +9), sedangkan ikan >ro$en 6arden tidak ditemukan.

    '#m(#r 9. #. Penm##n Anisais sp. #. L#n&$un& d#n (. Mi"ro$"o%

    Keberadaan  Anisais sp. dalam tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa

    0aktor, diantaranya adalah umur, panjang ikan dan letak geogra0is. 6erangan

     parasit lebih sering terjadi pada ikan-ikan deasa karena mengakumulasi lebih

     bayak parasit, sedangkan distribusi Anisais sp. dalam tubuh ikan adalah di mulut,

    lambung, usus, hati, rongga tubuh, gonad dan ginjal serta beberapa ditemukan di

    otot. Anisais sp. biasanya ditemukan pada organ pencernaan lambung dan usus.

    4acing endoparasit dalam saluran pencernaan karena dalam saluran pencernaan

    terdapat bahan organik yang merupakan sumber makanan dari parasite, dapat

    dilihat pada abel ".

     Anisais sp. merupakan endoparasit yang bersi0at $oonosis (penyakit pada

    ikan dapat ditularkan ke manusia) dan menyebabkan penyakit 2nisakiasis. Kasus

    2nisakiasis di $ndonesia pernah dilaporkan di 6idoarjo Jaa imur pada tahun

    60

    b.a.

  • 8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2

    51/67

    "##:. $n0eksi  Anisais sp. dapat berdampak terhadap kesehatan manusia dan

    menyebabkan beberapa gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, reaksi alergi dan

    gingivostomatiti. Oleh karena itu, penelitian mengenai cacing  Anisais sp. perlu

    dikembangkan.

    8arva  Anisais sp. banyak ditemukan di organ "isceral dan musculature

    dari ikan. ;esrina dan Kusumastuti ("##:) juga menyatakan baha saluran

     pencernaan ikan merupakan organ yang paling banyak diserang oleh cacing

     Anisais sp. >sus halus menyediakan sumber nutirisi bagi nematoda antara lain

    darah, sel jaringan, cairan tubuh dan sari-sari makanan yang terkandung dalam

    lumen usus halus. 6truktur dan 0isiologis usus (mikrohabitat parasit) yang dapat

    mempengaruhi keberadaan dan jumlah parasit. ikrohabitat parasit merupakan

    lingkungan atau tempat yang mendukung kehidupan parasit.8ingkungan atau

    tempat tinggal tersebut meliputi ketersediaan makanan, oksigen dan 0aktor 

    lainnya, termasuk di dalamnya kompetisi antar spesies. $kan yang lebih besar 

    mempunyai ketersediaan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan

    yang lebih kecil, sehingga kemungkinan parasit untuk berpindah ke inang lain

    kecil atau bahkan tidak ada karena berkurangnya kompetisi antar spesies parasit

    dalam lingkungan mikrohabitatnya yang mengakibatkan jumlah parasit  Anisais

    sp. pada ikan yang lebih besar akan meningkat selama masa hidupnya.

    abel ". ;ata /asil Pemeriksaan Parasit pada erbagai Jenis $kan anggal +1

    Juni B +" Juli +9"1 di K$P Kelas $ Jakarta $$

    T#n&+ No. S#m%e+ Jeni$ I"#n Pemeri"$##n

    P#r#$i

    Orn T#r&e Kondi$i

    S#m%e+

    +1-:-+9"1 9#=%E9+#&  >ro$en 6ardine  Anisais sp. usus  >ro$en

    9#=#E9+=1  >ro$en Pasi0icackarel

     Anisais sp. usus  >ro$en

    9#%9E9+#%  >ro$en 6ardine  Anisais sp. usus  >ro$en

     >ro$en 6ardine  Anisais sp. usus  >ro$en

    9#%"E9+##  >ro$en 6ardine  Anisais sp. usus  >ro$en

     >ro$en 6ardine  Anisais sp. usus  >ro$en

     >ro$en 6ardine  Anisais sp. usus  >ro$en