Upload
alfina-andani
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
1/67
BAB III
IDENTIFIKASI DAN DETEKSI PARASIT, BAKTERI, SERTA VIRUS
PADA KOMODITAS PERIKANAN DI BKIPM KELAS I JAKARTA II
3.1 Teori Umum Ideni!i"#$i d#n Dee"$i P#r#$i, B#"eri, $er# Viru$
%#d# Komodi#$ Peri"#n#n
Komoditas perikanan merupakan salah satu komoditas yang penting dalam
bidang ekspor dan impor, terutama berkaitan dengan keamanan pangan. Jenis-
jenis parasit, bakteri, dan virus pada komoditas perikanan perlu diketahui
pengertian umumnya, sebagai antisipasi dari penurunan mutu produk perikanan
yang mengancam kesehatan manusia.
3.1.1 Pen&eri#n P#r#$i
Parasit merupakan organisme yang salah satu cara hidupnya merugikan
organisme lain. Organisme yang hidup sebagai parasit selama hidupnya
memerlukan organisme lain sebagai tempat hidupnya. Organisme lain itu dapat
berupa tuan rumah utama (inang utama atau inang akhir), inang perantara, vektor
dan predator. enurut !rabda ("##"), parasit adalah organisme yang hidup di
dalam atau pada organisme lain yang biasanya menimbulkan bahaya terhadap
inangnya. Parasitisme merupakan salah satu bentuk hubungan antara penumpang
(parasit) yang tergantung pada inang dan merugikan kehidupan inang dan tanpa
inang organisme tersebut tidak dapat hidup. $nang merupakan habitat dan tempat
pemberi makanan bagi organisme penumpang (parasit). Parasit dapat dibedakan
berdasarkan ketergantungannya terhadap inang (Kabata et., al "#%&), diantaranya'
") empat di ubuh $kan
erdasarkan habitat atau tempatnya di tubuh ikan, parasit dibedakan
menjadi ektoparasit dan endoparasit. *ktoparasit adalah parasit yang terdapat pada
bagian luar tubuh ikan atau di bagian yang masih mendapat udara dari luar.
*ktoparasit menyerang kulit, sirip, operculum, rongga mulut dan insang ikan.
*ktoparasit, contohnya Lernea cyprinacea, Argulus japonicas, Dactylogirus sp.,
Gyrodactilus sp., Trichodina sp. dan lain sebagainya. *ndoparasit adalah parasit
yang hidupnya di dalam tubuh inang seperti di pencernaan (usus), peredaran darah
(pembuluh darah), otak, otot daging dan organ tubuh seperti ginjal, hati dan
11
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
2/67
12
gelembung renang. *ndoparasit, contohnya Sangunicola inermis, Myxosoma
cerebralis, Cryptobis borreli, Anisais spp., dan lain sebagainya.
+) aktu erdapatnya pada ubuh
erdasarkan aktu terdapat di dalam tubuh ikan, parasit dibedakan
menjadi parasit temporer, parasit permanen, dan parasit periodik. Parasit temporer
adalah parasit yang berada pada tubuh inang pada aktu mengambil makanan
saja, bila sudah mendapatkan makanannya parasit meninggalkan inang dan parasit
hidup bebas, contohnya pacet, lintah, dan nyamuk. Parasit permanen adalah
parasit yang selama hidupnya termasuk seluruh siklus hidupnya berada pada
tubuh inang. Parasit periodik adalah parasit yang hanya pada inang pada sebagiansiklus hidupnya.
) Kelangsungan /idup pada $nang (Ketergantungan pada $nang)
erdasarkan si0at ketergantungannya pada inang, parasit dibedakan
menjadi parasit obligat dan parasit 0akultati0. Parasit obligat adalah kelompok
parasit yang selama hidupnya tergantung pada inang, tanpa mendapat inang pada
sebagian dari stadium larvanya, maka parasit tersebut akan mati, contohnya
Lernea sp. dan Argulus sp. Parasit 0akultati0 adalah sekelompok parasit yang dapat
hidup tanpa inang, contohnya Saprolegnia sp. dan !habditis sp.1) $nang bagi Parasit
eradasarkan si0at inang bagi parasit, parasit dibedakan menjadi inang
akhir (end host ), inang perantara (intermediate host ), inang reser"oir (reser"oir
host ), inang transport (transport host ), dan vektor. $nang akhir (end host ) adalah
tuan rumah, parasit akan tumbuh menjadi deasa, contohnya cacing Ascaris
masuk ke dalam tubuh inang berupa telur (kista) dan dalam tubuh inang telur
berkembang menjadi cacing deasa. $nang perantara (intermediate host ) adalah
inang sementara bagi parasit, contohnya Cyclops merupkan inang perantara bagi
cacing #otriocephalus latus.
$nang reser"oir (reser"oir host ) adalah kelompok hean yang dapat
menjadi penyimpan atau habitat cadangan bagi parasit, contohnya Armadillo
merupakan inang reser"oir bagi parasit Trypanosoma cru$i dan inang reser"oir
tersebut dapat membantu penyebaran parasit Trypanosoma cru$i. $nang transpor
(tansport host ) merupakan hean yang membaa parasit di dalam tubuh atau di
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
3/67
luar tubuh dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun stadium dalam
kehidupannya, contohnya inang transport adalah lalat yang membaa Amoeba.
2. Anisais spp
Klasi0ikasi Anisais menurut !rabda ("##") dapat dilihat pada !ambar &,
sebagai berikut'
Phylum ' 3emathelminthes
4lass ' 3ematoda
Ordo ' 2scaridida
5amily ' 2nisakidae
!enus ' Anisais
6pesies ' Anisais sp.
'#m(#r ). Anisais sp.1
enurut illiams 7 Jones ("##1), Anisais baik dalam bentuk larva
maupun deasa, merupakan parasit yang sangat umum dijumpai pada spesies
ikan air laut. !rabda ("##") menyebutkan baha Anisais merupakan golongan
cacing nematoda yang berukuran besar dengan tiga buah bibir yang mengelilingi
mulutnya.
"http%&&'''.e(cleansing.com¶sites&anisaiasis(Anisais(simplex.htm l
8etak tiga buah bibirnya antara lain satu terletak di dorsal dan dua lainnya
di sisi ventro-lateral. eberapa spesies memiliki bibir yang dipisahkan oleh
interlabia yang berukuran lebih kecil (!rabda "##"). 2danya bibir yang
13
http://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.htmlhttp://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.htmlhttp://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.htmlhttp://www.e-cleansing.com/parasites/anisakiasis-anisakis-simplex.html
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
4/67
berkembang baik pada 0amili 2nisakidae deasa merupakan karakteristik khas.
Kutikula jelas terlihat beralur transversal di sepanjang tubuhnya dan tembus
cahaya (3uchjangreed et., al. +99:). Anisais memiliki eso0agus yang lurus,
berbentuk silindris atau sedikit mengalami pelebaran di bagian posteriornya,
terdiri atas dua bagian, yaitu bagian anterior yang berupa otot dan bagian posterior
yang berbentuk kelenjar atau ventrikulus. agian ventrikulus berhubungan dengan
usus halus dan bagian terminal dari sistem pencernaannya adalah rektum yang
membuka keluar melalui anus dengan tiga kelenjar anal besar yang berasosiasi
dengan rektum. or0ologi Anisais dapat dilihat pada !ambar :.
'#m(#r *. Mor!o+o&i Anisakis
a) Predileksi
;istribusi dan lokalisasi in0eksi cacing ini pada ikan terbesar ditemukan
pada usus kemudian hati dan lambung dan tidak tertutup kemungkinan terjadinya
in0eksi pada bagian lain dari tubuh ikan seperti sirip, paru-paru, telur di uterus dan
insang.
)http%&&nmlc.org&)*+)&*)&marine(mammal(parasite(o(the(month(ans'er(january()*+)
erdasarkan hasil observasi yang sudah pernah dilaporkan, tidak pernah
ditemukan adanya migrasi postmortem dari cacing deasa karena cacing ini tidak
dapat bermigrasi ke daging ataupun bagian tubuh dengan tingkat vaskularisasi
yang tinggi. ;istribusi cacing ini mengindikasikan kemampuannya bermigrasi
14
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
5/67
pada lokasi yang berbeda dari organ-organ tubuh ikan (3uchjangreed et., al.
+99:).
b) 6iklus /idup 4acing Anisais
;i
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
6/67
8arva akan mengalami pergantian kulit (moulting ), berkembang menjadi larva
stadium keempat dan kemudian menjadi deasa.
. 1erinsus sp.
6tudi mengenai 1erinsus spp. dimulai tahun "#1: oleh >niversitas e62 dan e
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
7/67
mempunyai interval daerah inang yang luas. 6pesies 1erinsus lain yang telah
dideskripsi, yaitu 1erinsus 4ug'adi, 1erinsus chesapeai, 1erinsus andre'si
dan 1erinsus mediterraneus (@illalba et., al.)**/5. 1erinsus mengin0eksi
berbagai jenis Mollusca (abalone, tiram, kerang, ? scallops?, kerang mutiara dll) di
lima benua, dengan konsekuensi dramatis di banyak area. Penyakit ini telah
menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup parah sehingga para peneliti di
seluruh dunia berusaha untuk mempelajari parasit ini.
!enus 1erinsus pada mulanya ditempatkan di ordo Perkinsea dalam
0ilum Apicomplexa. 2nalisa taksonomi berdasar se4uencing nukleotida menandai
baha secara 0ilogeni, 1erinsus lebih dekat dengan ;ino0lagellata dan pada
4occidean dan 1iroplasma apicomplexa dibanding dengan pada jamur atau
0lagellata. Penelitian terbaru mengindikasikan baha parasit ini bukan termasuk
Apicomplexa tapi lebih dekat hubungannya dengan ;ino0lagellida (!oggin dan
arker "##, Perkins "##:, 6iddal et., al. "##=, Aeece et., al. "##= dalam oer
+99:).
4. ;eteksi olekular Parasit 1erinsus olseni enggunakan eknik P4A( 1olymerase Chain !eaction)
Prinsip kerja P4A adalah memperbanyak ;32 suatu patogen sampai
jumlah yang dapat dilihat dengan mata telanjang. eknik ini bekerja dalam siklus
yang berulang-ulang sebanyak 9B19 kali setiap siklus terdiri dari tahapan
reaksi yaitu denaturation (pemecahan ;32 target), annealing (penempelan
primer pada ;32 target), dan elongation (pemanjangan primer dengan bantuan
enCim polymerase). Proses pemeriksaan untuk P4A terdiri dari tahapan utama
yaitu, ekstraksi ;32 atau A32 target, ampli0ikasi dan elektro0oresis (deteksi
;32). Pada penelitian ini digunakan dua pasangan primer, sebagai berikut'
&D 44! 4 ! ! !2E!4 44 D
&D 242 42 !!4 4 42 2! 2! D
Aeaksi P4A terdiri dari buer ("9 m ris, p/ #,+F ",& m g4l+F
=&m K4l 9,9+G een-+9F "9 H Tetramethylamonium Chloride (24)F "9
HgEml 62F +,&G Dimethyl Suloxide (;6O) dan &G 0ormamidF " H masing-
masing primerF +99 H masing-masing d2P, d4P, d!P dan dPF ",& unit
17
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
8/67
Ta4 polymerase dan ;32 template dalam volume total +& Hl. 6ampel P4A
dipanaskan dalam Thermocycler pada #& 94 selama 1 menit dan 19 siklus pada #&
94 selama 1 menit, & 94 selama 1 menit dan :& 94 selama 1 menit dengan
ekstensi akhir :& 94 selama 1 menit (4asas et., al.+99+ dalam oss et., al.+99:).
3.1. Pen&eri#n B#"eri
akteri (dari kata 8atin bacteriumF jamak' bacteria) adalah kelompok
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi, beberapa kelompok bakteri
dikenal sebagai agen penyebab in0eksi dan penyakit. 6truktur sel bakteri relati0
sederhana, yaitu tanpa nukleus atau inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas, hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara
sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
akteri dapat ditemukan di hampir semua tempat, diantaranya di tanah,
air , udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit
( patogen), bahkan dalam tubuh ikan. akteri pada umumnya berukuran 9,&B& Im,
tetapi terdapat bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga =99 Im. akteri
tersebut pada umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur ,
tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda ( peptidoglikan). eberapa jenis
bakteri bersi0at motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh
0lagel, sehingga perlu dilakukannya pengecekan bakteri pada ikan yang
dilalulitaskan di K$P kelas " Jakarta + yang bertujuan untuk pencegahan penularan bakteri yang dapat membahayakan manusia.
8aboratorium akteriologi, ikan atau sampel yang datang akan diuji
bakteri apa yang ada atau yang terkandung dalam sampel tersebut hal ini
bertujuan untuk mengetahui jenis ikan konsumsi tersebut terdapat bakteri yang
berbahaya untuk manusia dan pada ikan hias tersebut apakah terdapat bakteri
yang berbahaya untuk kelangsungan hidup ikan hias lain, serta mencegah
masuknya bakteri berbahaya yang masuk, sehingga ikan yang teridenti0ikasi
18
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotahttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttps://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Nukleushttps://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondriahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplashttps://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplashttps://id.wikipedia.org/wiki/Selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Eukariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Airhttps://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosishttps://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosishttps://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttps://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttps://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Flagelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariotahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttps://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Nukleushttps://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondriahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplashttps://id.wikipedia.org/wiki/Selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prokariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Eukariothttps://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Airhttps://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosishttps://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttps://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttps://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Flagel
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
9/67
membaa bakteri berbahaya akan langsung dimusnahkan untuk mencegah
penyebaran bakteri berbahaya tersebut.
Persiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pengujian sebelum
melakukan uji bakteri. Pengujian bakteri terlebih dahulu harus mengetahui alur
kerja 8aboratorium akteriologi agar lebih terarah. 2lur kerja 8aboratorium
akteriologi, diantaranya'
") Pembuatan edia
Pembuatan media dilakukan di 8aboratorium edia. 8aboratorium edia
merupakan 8aboratorium yang berada di alai K$P Kelas $ Jakarta $$ anjung
Priok, di dalam lab ini kita dapat melakukan pembuatan media, contohnya
pembuatan media 62 (Tryptone Soy Agar5, 6$2 (Triple Sugar 6ron Agar ),
edia >ji iokimia, !2 ( #rilliant Green Agar ), 46, Aeagen untuk Penguji
>ji iokimia dan lain sebagainya. 8aboratorium edia selain pembuatan media
laboratorium ini melakukan sterilisasi alat, bahan dan hal lain yang menunjang
kebutuhan setiap laboratorium.
+) Pelabelan 4ontoh >ji
6ampel ikan yang akan diuji selanjutnya diberi tanda atau memberi label
pada sampel uji dengan menggunakan nomor uji agar sampel tidak tertukar dan
memudahkan untuk melakukan rekap data.
) 7eropsi
7eropsi dahulu sampel ikan sebelum sampel ikan diperiksa baik parasit,
bakteri, 0ormalin ataupun virus. 7eropsi merupakan proses pemotongan bagian
ikan atau sampel yang akan diperiksa. $kan yang akan diuji melalui laboratorium
bakteri maka ikan harus di bedah terlebih dahulu sampai bagian hati dan ginjalikan terlihat.
1) Pengujian
eknik untuk melakukan pengujian bakteri bisa melalui dua cara, yaitu'
• Konvensional akteri dengan tahapan, sebagai berikut'
o $solat aal
o Pemurnian
o >ji biokimia
o Pembacaan dan identi0ikasi hasil
19
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
10/67
• iologi olekuler dengan tahapan, sebagai berikut'
o *kstraksi
o 2mpli0ikasio *lektro0oresis
o $nterpretasi hasil
&) Aekaman atau Aekap ;ata
Aekamanan atau rekap data didapatkan dari hasil pengujian baik dengan
menggunakan metode konvensional bakteri ataupun dengan metode biologi
molekuler. Aekaman data dilakukan dengan mencatat hasil pemeriksaan dari dua
metode pengujian ke dalam 'orboo .
3.1.3 Pen&eri#n Viru$
@irus merupakan seperangkat gen di dalam bungkus protein. @irus dapat
hidup dengan cara menempatkan gen-gennya dalam tubuh inang, kemudian
memperbanyak dirinya. /asil penggandaan ini, yang akan mengin0eksi sel-sel
inangnya, sehingga dengan cepat mampu memberi pengaruh buruk bagi sel inang
yang ditempelinya.
Prinsipnya virus tidak dapat dimusnahkan dengan cara pemanasan ataupun
pendinginan, sehingga adan Kesehatan /ean ;unia atau 8ice 6nternational
des 9pi$ooties (O$*) tahun +99: mengeluarkan tujuh nama virus pada udang yang
dikategorikan berbahaya dan harus diaspadai dalam sistem perdagangan
internasional, diantaranya :hite Spot Syndrome 3irus (66@) menyerang ;32
danTaura Syndrome 3irus (6@) menyerang A32.
") Penyakit :hite Spot Syndrome 3irus:hite Spot Syndrome merupakan jenis penyakit yang menyerang udang,
kelompok 1enaeid . eberapa jenis udang 1enaeid yang berpotensi menjadi inang
utama, yaitu 1enaeus monodon dan L. 3annamei, sedangkan udang air taar
( Macrobrachium spp.).
:hite Spot Disease adalah jenis virus ;32 yang dikelompokkan ke dalam
Keluarga 7ima"iridae. :hite Spot Syndrome 3irus (66@) merupakan partikel
bentuk batang (rod ) dengan ukuran 19B""9 nm < "99B199 nm, mengandung "9B
20
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
11/67
"& polypeptida dan terdapat satu atau lebih nucleocapsid yang tertutup sampul
(en"elope).
6erangan 66@ dapat menyebabkan udang menjadi lemah dan gejala
klinis yang nampak, diantaranya usus kosong, tubuh pucat, karapas mudah
terlepas dan muncul bercak putih dengan diameter 9,&B+,9 mm pada bagian
cephalothorax sampai menyebar keseluruh tubuh. 8uka sering dijadikan indikasi
kerusakan sistemik jaringan ektodermal dan mesodermal, termasuk jaringan
haemopoietic, insang, epitelium subkutikula, epidermis kutikula perut, dan organ
lymphoid . entuk in0eksi dan mor0ologi :hite Spot Syndrome 3irus (66@)
dapat dilihat pada !ambar % a dan b.
'#m(#r /. Ud#n& 0#n& Terin!e"$i SSV, #. Ber2#" %ui %#d# "#r#%#$4
d#n (. In!e"$i +#n5u SSV)1'''."etcare.gr&pics;noda"irosis;lesions.html
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
12/67
7orthern 1in Shrimp ( 1enaeus duorarum), 7orthern :hite Shrimp ( 1enaeus
setierus), dan Southern :hite Shrimp ( 1enaeus schmitti).
Taura Syndrome adalah virus A32 yang diklasi0ikasikan keluarga
Dicistro"iridae. Partikel virion 6@ sebesar + nm, berbentuk tanpa en"elope
dengan densitas sebesar ".% gEml. !enom yang dimiliki oleh 6@ berbentuk
linier, single stranded A32 () dengan "9,+9& nukleotida. ;aerah serangan virus
6@ antara lain epitelium kutikula (hypodermis), eksoskeleton, saluran
pencernaan, alat pernapasan, jaringan penghubung, jaringan haematopoietic,
organ lymphoid, dan kelenjar antennal. entuk in0eksi dan mor0ologi Taura
Syndrome 3irus (6@) dapat dilihat pada !ambar # a dan b.
'#m(#r 6. Ud#n& 0#n& Terin!e"$i TSV, #. Tu(u (er7#rn# "ei#m#n*
d#n (. E"or "i%#$ (er7#rn# "emer##n-
:'''.disease.'atch=library.enaca.org&2ealth&>ieldGuide&histopage&ts.html
Taura syndrome memiliki tiga 0ase serangan, yaitu akut, transisi, dan
kronis. Kondisi akut atau lesi patognomonik terjadi pada epitelium kutikula,sedangkan pada 0ase transisi dan kronis penyakit tidak tampak lesi patognomonik
dan pendeteksian dilakukan dengan metode molekular dan antibodi. 6erangan
virus 6@ dapat dikenali dengan sejumlah tanda klinis seperti kosongnya perut
hingga terjadinya proli0erasi arna, karapas yang lunak, perubahan arna ekor
udang menjadi merah, kerusakan nekrosis epitel kutikula, serta kematian massal
udang "annamei sebesar 19G hingga lebih dari #9G pada 0ase post(lar"ae,
ju"enile, dan deasa.
22
b.a.
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
13/67
) Prinsip-Prinsip >mum P4A
1olymerase Chain !eaction (P4A) adalah teknik sintesis dan ampli0ikasi
;32 secara in "itro. eknik ini memungkinkan adanya ampli0ikasi antara dua
region ;32 yang diketahui, hanya di dalam tabung reaksi, tanpa perlu
memasukkannya ke dalam sel (in "i"o). eknik ini pertama kali dikembangkan
oleh Karry ullis pada tahun "#%&. eknik P4A dapat digunakan untuk
mengampli0ikasi segmen ;32 dalam jumlah jutaan kali hanya dalam beberapa
jam.
1) Komponen Proses P4A
Komponen-komponen yang diperlukan pada proses P4A adalah ;32
template, sepasang primer , d3Ps ( Deoxynucleotide Triphosphates), buer P4A,
magnesium klorida (g4l+), dan enCim ;32 polimerase. Komponen P4A
dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut'
A. Deoxynucleotide Acid (;32) Template
Deoxynucleotide Acid (;32) template di dalam proses P4A memiliki
0ungsi sebagai cetakan untuk pembentukan molekul ;32 baru yang sama.
Deoxynucleotide Acid (;32) template ini dapat berupa ;32 kromosom, ;32
plasmid ataupun 0ragmen ;32 apapun asal di dalam ;32 template tersebut
mengandung 0ragmen ;32 target yang dituju. Deoxynucleotide Acid (;32)
template untuk proses P4A dapat dilakukan dengan menggunakan metode lisis sel
atau perusakan dinding sel tanpa harus merusak ;32 yang diinginkan. Perusakan
tersebut dilakukan dengan memecahkan dinding sel menggunakan buer lisis.
#. 1rimer
Pada proses P4A, primer ber0ungsi sebagai pembatas 0ragmen ;32 target
yang akan diampli0ikasi dan sekaligus menyediakan gugus hidroksi (-O/) pada
ujung D yang diperlukan untuk proses eksistensi ;32. Perancangan primer dapat
dilakukan berdasarkan urutan ;32 yang telah diketahui ataupun dari urutan
protein yang dituju.
4. Deoxynucleotide Triphosphates (d3Ps)
Deoxynucleotide Triphosphates (d3Ps) merupakan campuran yang
terdiri atas d2P ( Deosiadenosin Triosat ), dP ( Deositimidin Triosat ),
23
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
14/67
d4P ( Deosisitidin Triosat ) dan d!P ( Deosiguanosin Triosat ). Proses P4A
d3Ps bertindak sebagai building bloc ;32 yang diperlukan dalam proses
ekstensi ;32. Deoxynucleotide Triphosphates (d3Ps) akan menempel pada
gugus BO/ pada ujung D dari primer membentuk untai baru yang komplementer
dengan untai ;32 template.
;. #uer P4A
Aeaksi P4A hanya akan berlangsung pada kondisi p/ tertentu. #uer P4A
diperlukan untuk melakukan proses P4A. 5ungsi buer di sini adalah untuk
menjamin p/ medium, selain itu buer P4A diperlukan juga adanya ion g+,
ion tersebut berasal dari berasal g4l+. agnesium klorida (g4l+) bertindak
sebagai ko0aktor yang ber0ungsi menstimulasi aktivitas ;32 polimerase.
agnesium klorida (g4l+) ini akan meningkatkan interaksi primer dengan
template yang membentuk komplek larut dengan d3P (senyaa antara).
*. *nCim ;32 1olimerase
*nCim ;32 polimerase ber0ungsi sebagai katalisator untuk reaksi
polimerisasi ;32. Pada proses P4A enCim ini diperlukan untuk tahap ekstensi
;32. eknik P4A digunakan dengan panjang 0ragmen ;32 yang dapat
diampli0ikasi hingga mencapai & kilo basa. 2mpli0ikasi 0ragmen ;32 pendek
(kurang dari tiga kilo basa) relati0 lebih mudah dilakukan, sedangkan 0ragmen
;32 panjang (lebih besar dari tiga kilo basa) memerlukan beberapa kondisi
khusus, diantaranya adalah diperlukan ;32 polimerase dengan aktivitas yang
kuat dan juga buer P4A dengan p/ dan kapasitas tinggi ( 2igh(salt buer ).
3. Meodo+o&i Ideni!i"#$i d#n Dee"$i P#r#$i, B#"eri, $er# Viru$
%#d# Komodi#$ Peri"#n#n
etodologi selama melakukan identi0ikasi dan deteksi parasit, bakteri
serta virus pada komoditas perikanan di K$P Kelas $, meliputi alat, bahan, dan
prosedur kerja serta dijelaskan lebih rinci pada subbab ini.
3..1 Meodo+o&i P#r#$i
etodologi parasit terdiri dari identi0ikasi parasit pada >ro$en >ish,
identi0ikasi ikan hias air taar ( Li"e Tropical >ish), dan deteksi parasit 1erinsus
olseni pada kerang darah ( Anadara granosa) dijelaskan pada subbab ini.
24
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
15/67
") $denti0ikasi Parasit pada >ro$en >ish
8angkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan identi0ikasi parasit
pada ikan beku ( >ro$en >ish), khususnya ikan sarden (Sardinella sp.) dan ikan
macerel (Scomber japonicas) di K$P Kelas $ Jakarta $$, sebagai berikut'
2. Persiapan 2lat dan ahan $denti0ikasi Parasit pada >ro$en >ish
2lat dan bahan yang digunakan dalam identi0ikasi parasit pada >ro$en ish
disajikan pada abel +.
abel +. 2lat dan ahan $denti0ikasi Parasit pada >ro$en >ish
No. A+# B##n
" 2lat edah 5iksasi atau Pengaetan+ adah 6ampel ahan Pearnaan 7 Pengecetan
ikroskop dan sets glass ahan Clearing 7 Mouting
1 Jarum Pentul
. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur identi0ikasi parasit pada ikan beku, diantaranya'
• $kan dineropsi dengan membuat tiga potongan, yaitu '
o 6ampel ikan dipotong mulai dari depan anus ke atas hingga
operkulum.
o 6ampel ikan dipotong secara longitudinal mulai dari depan anus
hingga ke operkulum baah.
o 6ampel ikan dipotong mulai dari akhir potongan kedua hingga akhir
potongan pertama.
• $si perut ikan diambil dan diletakkan di caan petri lalu diamati di baah
mikroskop.
• Organ dalam ikan (ginjal, usus, dan gonad) diamati di baah mikroskop.
Anisais yang ditemukan kemudian dipisahkan dan diletakkan pada
petridisc atau object glass.• Anisais diaetkan pada botol yang berisi larutan alkohol =9G.
+) $denti0ikasi Parasit pada $kan /ias 2ir aar ( Li"e Tropical >ish)
8angkah-langkah dalam melakukan identi0ikasi parasit pada ikan hias air
taar adalah sebagai berikut'
• Jenis ikan diidenti0ikasi kemudian diukur panjang total (Total Length)
ikan.
25
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
16/67
• $kan dimatikan dengan cara menusuk jarum pada bagian otak atau dibius
dengan alkohol =9G atau menggunakan air es.• agian tubuh ikan yang diperiksa, diantaranya insang, lendir, sirip dan
usus dengan menggunting sedikit dari bagian organ-organ tersebut, kecuali
pemeriksaan pada lendir dengan cara mengerok ikan dari anterior hingga
posterior.
• asing-masing preparat diletakkan pada caan petri kemudian ditetesi
dengan akuades.
• Preparat diamati di baah mikroskop.
) ;eteksi Parasit 1erinsus olseni pada Kerang ;arah ( Anadara granosa)
dengan eknik P4A
8angkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian parasit 1erinsus
olseni pada kerang darah ( Anadara granosa), sebagai berikut'
2. Persiapan 2lat dan ahan
2lat dan bahan yang digunakan dalam mendeteksi parasit 1erinsus olseni
pada Kerang ;arah ( Anadara granosa) dengan eknik P4A ( 1olymerase Chain
!eaction). 2lat dan bahan deteksi parasit 1erinsus olseni dapat dilihat pada
abel , sebagai berikut'
abel . 2lat dan ahan ;eteksi Parasit 1erinsus olseni
No. B##n U5i No. A+# U5i
E"$r#"$i
a. *tanol #&G a. otol tempat cairan limbah
b. Lysis buer b. !unting
c. 6ampel kerang +9 mg c. $nkubasi
d. * buer d. ikropipet ukuran "99 Ildan "999 Il
e. isu bersih e. ikrotip ukuran "99 Il
dan "999 Il
0. Microtube ukuran besar
g. 3ampan
h. 1etridisc
i. Pinset
j. Aak mikropipet
k. Aak mirotube
l. !erigerated microcentriuge
m. imbangan digital
26
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
17/67
No. B##n U5i No. A+# U5i
n. @orteks
Am%+i!i"#$ia. >irst P4A 1reMix a. Mirotube ukuran +.9 ml˃
b. 7ested P4A 1reMix b. ikropipet ukuran "9 Il
c. P () 6tandar "91 kopi c. ikrotip ukuran "9 Il
d. ;32 Template (66@) d. P4A chamber
e. ?east tA32 (kontrol negati0) e. Spin do'n
0. 6@$yme ;32 1olymerase 0. Aak mikropipet
g. Aak mirotube
Mem(u# Agarose
a. Agarose ",&G a. !elas ukur "99 ml
esar ".& g b. abung erlenmeyer
Kecil 9.=& g c. Oven
b. 2* #uer "
esar "99 ml
Kecil +& ml
E+e"ro!ore$i$
a. 2kuades a. 2lat *lektro0oresis
b. Plasmid ;32 66@ hasil
2mpli0ikasi
b. Kertas para0ilm
c. ;32 Marer %%, :9 bp,
bp
c. Mirotube ukuran +.9 ml˃
d. :@$ Gel Doc (36D8C )
. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan dalam melakukan deteksi parasit 1erinsus olseni
pada kerang darah ( Anadara granosa) dengan teknik P4A ( 1olymerase Chain
!eaction), diantaranya'
a) *kstraksi ;32 Aeagen Promega
8angkah-langkah ekstraksi ;32, diantaranya'
• 4angkang kerang dibuka secara perlahan dengan cara menyisipkan pisau
pada bagian anterior cangkang lalu potong bagian adductor .
•
6ampel dinkubasi pada suhu "99
9
4 selama 9 menit.
27
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
18/67
• 6ampel ditambahkan Il A32 solution lalu diinkubasi kembali selama 9
menit pada suhu 9
9
4.• 6ampel tersebut ditambahkan +99 Il 1rotein 1recipitation Solution lalu di
vorteks.
• 6ampel di sentriuse pada kecepatan "&.999 < g selama 1 menit.
• 6upernatan :99 Il diambil dari sampel.
• 6upernatan dipindahkan ke dalam mirotube baru ",&ml berisi :99 Il
isopraponol lalu di bolak-balik.
• 6ampel diambil pada bagian insang, kaki, dan mantel.
• 6ampel dimasukkan dalam microtube ",& ml berisi :99 Il larutan
7uclease Lysis Solution.• 6ampel digerus menggunakan pestel atau dihaluskan dengan gunting.
• 6ampel di sentriuse kembali dengan kecepatan "&.999 g selama " menit.
• 6upernatan dibuang dan ditambah :99 Il etanol =9G kemudian di
sentriuse dengan kecepatan "&.999 g selama " menit.
• 6ampel ditambahkan "99 Il ;32 !ehidration Solution dan diinkubasi
pada suhu :& 94 selama " jam.
b) 2mpli0ikasi
8angkah-langkah dalam melakukan ampli0ikasi ;32, diantaranya'
• 8ampu >@ pada P4A chamber dihidupkan selama & menit, selanjutnya
dimatikan lampu >@ dan dinyalakan lampu neon.
• Mirotube 9,+ ml disiapkan sesuai jumlah contoh uji, kemudian diberi
label dan letakkan di atas microplate.
• Aeagen P4A Green Master Mix, primer 1erinsus olseni, 7ucleuse >ree
:ater , #o"ine serum albumin, ;32 template serta kontrol positi0
diletakkan di atas nampan es dalam P4A chamber .
• 4ampuran reagen dibuat ke dalam microtube 9,+ ml dengan komposisi 'o "+,& Il P4A green master mix
o +,& Il 7uclease(ree 'ater
o +,& Il 1rimer or'ard speciic spesies 1erinsus olseni
o +,& Il 1rimer reser"e speciic spesies 1erinsus olseni
o +,& Il #o"ine 6erum 2lbumin Acetylated .
• ;32template parasit atau kontrol positi0 atau kontrol negati0 ditambahkan
sebanyak +,& Il sehingga total volume campuran reagen +& Il
• 8arutan dicampur hingga homogen dengan cara pippetting .
28
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
19/67
• abung campuran reagen dicampur selama " menit untuk menurunkan
larutan pada dasar microtube.• esin P4A Thermal Cycler dihidupkan, dimasukkan microtube yang
berisi campuran reagen, dan dijalankan dengan program siklus sesuai
abel 1.
abel 1. Proses esin P4A
NO Re#"$i Suu 89:; #"u Si"+u$
" Denaturation aal #& 1 menit "
+ Denaturation #1 " menit 19
Annealing :+ " menit 191 9tension :& menit 19
& >inal elongation :& "9 menit "
c) Pembuatan agar gel untuk elektro0oresis.
8angkah-langkah pembuatan gel agarose untuk elektro0oresis, sebagai
berikut'
• 6isir dari gel agarose yang sudah mengeras diambil sehingga terbentuk
sumur.• 2* buer dituangkan ke dalam tangki elektro0oresis sampai menutupi
permukaan gel .
d) *lektro0oresis
8angkah-langkah dalam melakukan elektro0oresis, sebagai berikut'
• Green 'oring solution sebanyak " Il diambil dan dicampurkan dengan &
Il ;32 marer atau yang telah mengandung #romaphenol blue di atas
plastik para0ilm.
• 6ampel dimasukkan ke sumur atau lubang pertama pada agarose secara
perlahan dan hati-hati.
• 8arutan sybr green sebanyak " Il diambil dan dicampurkan dengan "9 Il
produk hasil ampli0ikasi atau termasuk kontrol di atas para0ilm hingga
homogen. 6etiap campuran di pipet.
• 4ampuran tersebut dimasukkan ke dalam sumur atau lubang kedua pada
agarose secara perlahan dan hati-hati. 2lat elektro0oresis tersebut di tutup
hingga rapat dan mesin atau po'er suplai dihidupkan dengan kekuatan
listrik %9 volt, maksimal +99 m2 selama 9 menit.
29
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
20/67
• 2lat dimatikan kemudian gel diangkat dari tangki elektro0oresis kemudian
dibilas atau merendam " menit dalam larutan akuades, gel dapat langsungdiletakkan pada alat 36D8C untuk membaca hasil akhir.
• erat molekul ;32 akan terlihat dengan jelas dan berpendar berupa garis
putih atau band . !ambar didokumentasikan dengan kamera Polaroid.
• Pembacaan /asil $nterprestasi, sebagai berikut'
o /asil dinyatakan Positi0 bila terlihat band pada 1&9 bp.
o /asil dinyatakan 3egati0 bila tidak terlihat band .
3.. Meodo+o&i B#"eri
etodologi bakteri terdiri dari alat, bahan, identi0ikasi bakteri (isolasi
bakteri, pemurnian bakteri, uji biokimia), dan uji bakteri dijelaskan pada subbab
ini.
") 2lat dan ahan ;eteksi akteri
2lat dan ahan termasuk yang digunakan dalam melakukan isolasi aal
bakteri, pemurnian bakteri, uji biokimia dan identi0ikasi bakteri dapat dilihat
dalam abel &.
abel &. 2lat dan ahan ;eteksi akteri
Jeni$ U5i A+# B##n
") $solasi aal bakteri • #iosaety Cabinet
• 8ampu unsen
• Jarum Ose
• $nkubator
• Tryptone Soy Agar (62)
• #rilliant Green Agar (!2)
• 46
• 2lkohol =9 G
+) Pemurnian bakteri • #iosaety Cabinet • 8ampu unsen
• Jarum Ose
• $nkubator
• Tryptone Soy Agar (62)• 6$2
• 2lkohol =9G
) >ji biokimia
2. >ji gram
• 8ampu unsen
• 8bject Glass dan
Co"er Glass
• Jarum Ose
• ikroskop
• KO/ G
• !ram Stain
• 2lkohol =9G
• A4uadest
• $solasi murni pada media
30
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
21/67
Jeni$ U5i A+# B##n
62
. >ji oksidase • 8ampu bunsen
• Jarum ose atau
tusuk gigi steril
• 4aan petri
kosong
• Aeagen Oksidase
• Kertas 6aring
• $solat akteri urni
4. >ji katalase • 8ampu bunsen
• Jarum ose atau
tusuk gigi steril
• Kaca objek
• /+O+ G
• 2lkohol =9G
• $solat bakteri murni
• isu
;. U5i Triple
Sugar Iron
Agar 8TSIA;
• 8ampu bunsen
• Jarum ose
• $nkubator ($K2 =)
• edia 6$2
• $solat bakteri murni
*. U5i
Fermen#$i
K#r(oidr#
8U5i 'u+#;
• 8ampu bunsen
• Jarum ose
lancip
• #iosaety
Cabinet
• !ula yang biasa digunakan
di K$P kelas " Jakarta +
yaitu '
2donitol
2rabinosa
;ulcitol
!alaktosa !lukosa
!lyserol
8aktosa
$nositol
$nulin
annitol
anosa
altosa
Ahamnosa
6ukrosa 6orbitol
rehalose
;-
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
22/67
Jeni$ U5i A+# B##n
• KO/ 19G
!. >ji hidrolisa
gelatin
• 8ampu bunsen
• Jarum ose
• #iosaety Cabinet
• $nkubator
• Ae0rigrator 194
• edia gelatin dalam tabung
• $solat bakteri murni
/. U5i Motility • #iosaety Cabinet
• 8ampu unsen
• Jarum ose
• $nkubator
• KO/ G
• 2lkohol =9G
• $solat bakteri murni
• edia $O ( Motility, 6ndol
7 8rnithin) dalam tabung
reaksi
$. U5i Indol • #iosaety Cabinet
• 8ampu unsen
• Jarum ose
• $nkubator
• 2lkohol =9G
• $solat bakteri murni
• edia $O ( Motility, 6ndol
7 8rnithin) dalam tabung
reaksi
• Aeagen kovaks
J. U5i Ornithin • #iosaety Cabinet
• 8ampu unsen• Jarum ose
• $nkubator
• 2lkohol =9G
• $solat bakteri murni• edia $O ( Motility, 6ndol
7 8rnithin) dalam tabung
reaksi
• Aeagen kovaks
K. U5i O"$id#i!
d#n
Fermen#i!
• 8ampu bunsen
• Jarum ose lancip
• $nkubator
• #iosaety Cabinet
• edia OE5 tanpa para0in
(media Oksidati0)
• edia OE5 dengan para0in
(media 0ermentati0)
• $solat bakteri murni
8. U5i Lysin Iron
Agar 8LIA;
• #iosaety Cabinet
• 8ampu unsen
• Jarum ose
• $nkubator
• 2lkohol =9G
• $solat bakteri murni
• edia 8$2
. U5i Ureanase • 8ampu bunsen
• Jarum ose
• #iosaety Cabinet
• $nkubator
• edia urea
• $solat bakteri murni
3. U5i Citrate • 8ampu bunsen
• Jarum ose
• edia Citrate agar
• $solat bakteri murni
32
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
23/67
Jeni$ U5i A+# B##n
• #iosaety Cabinet
• $nkubator
O. ueler
/inton(/)
• 8ampu bunsen
• Jarum ose
• #iosaety Cabinet
• $nkubator
• edia ueler /inton (/)
• $solat bakteri murni
• 2ntibiotik *3A E 3@
P. 62 1G • 8ampu bunsen
• Jarum ose
• #iosaety Cabinet
• $nkubator
• edia ueler /inton (/)
• $solat bakteri murni
1) $denti0ikasi bakteri • 2lat tulis• Kertas untuk
mencatat hasil uji
• 6umber untuk
bahan acuan
• 6emua hasil uji biokimia
+) $denti0ikasi akteri pada Komoditas Perikanan di K$P Kelas $
8angkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan identi0ikasi bakteri
pada komoditas perikanan di K$P Kelas $ Jakarta $$ secara berurutan, yaituisolasi aal bakteri, pemurnian bakteri, uji biokimia dan identi0ikasi bakteri,
sebagai berikut'
2. $solasi 2al akteri
$solasi aal bakteri bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bakteri pada
media umum (62, !2, dan 46).
. Pemurnian akteri
Pemurnian bakteri bertujuan untuk memperoleh biakan murni dari suatu
jenis bakteri tunggal.
4. >ji iokimia>ji biokimia bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri dengan cara
mengetahui si0at dari bakteri yang diuji dengan berbagai pengujian contoh
uji gram, uji oksidase, uji katalase, uji Triple Sugar 6ron Agar (6$2), uji
0ermentasi karbohidrat (uji gula), uji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer
(A@P), uji hidrolisa gelatin, uji motility, uji indol, uji ornithin, uji
oksidati0 dan 0ermentati0, uji Lysin 6ron Agar (8$2), uji ureanase, uji
citrate, ueler /inton, uji 62 1G.
33
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
24/67
a) >ji !ram, bertujuan untuk menentukan bakteri isolasi murni termasuk
gram positi0 atau gram negati0 dengan menggunakan pengecatan gram
strain dan tanpa menggunakan pengecatan, tetapi menggunakan larutan
KO/ G.
b) >ji Oksidase, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya enCim
oksidase pada bakteri.
c) >ji Katalase, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut menghasilkan
enCim katalase atau tidak.
d) >ji Triple Sugar 6ron Agar (6$2), bertujuan untuk menentukan
kemampuan bakteri men0ermentasi karbohidrat tertentu yang tergabung
dalam medium basal, dengan atau tanpa membentuk gas, serta produksi
hydrogen sulide (/+6).
e) >ji 5ermentasi Karbohidrat (>ji !ula), bertujuan untuk mengetahui
kemampuan bakteri dalam mengurai karbohidrat (gula) menghasilkan
asam dan gas.
0) >ji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer (A@P), bertujuan untuk'
• >ji A ( Methyl !ed ) digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri
dalam mem0ermentasikan glukosa dalam menghasilkan asam.
• >ji @P (3oges 1rosauer ) digunakan untuk mendeterminasi bakteri yang
mampu menghasilkan ecethyl carbinol (acetion) dari 0ermentasi glukosa.
g) >ji /idrolisa !elatin, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
enCim gelatinase pada suatu bakteri.
h) >ji Motility, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut motil (bergerak)
atau non motil (tidak bergerak).
i) >ji $ndol, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut memecah indol
atau tidak dari molekul tryptophan dengan terbentuknya cincin berarna
merah. j) >ji 8rnithin, bertujuan untuk mengetahui kemampuan enCimatik bakteri
untuk mengkarboksilase ornithin menjadi bentuk amine (basa)
k) >ji Oksidati0 dan 5ermentati0, bertujuan untuk mengetahui kemampuan
bakteri menghasilkan asam dari karbohidrat apakah secara oksidati0 atau
0ermentati0.
l) >ji Lysin 6ron Agar (8$2), bertujuan untuk mengetahui kemampuan
bakteri memproduksi lysin
34
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
25/67
m) >ji >reanase, bertujuan untuk mengetahui suatu bakteri tersebut
menghasilkan en$yme ureanase atau tidak.
n) >ji Citrate, bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri
menggunakan asam citrate sebagai sumber karbon (4) untuk
metabolismenya.
o) ueler /inton, bertujuan untuk mengetahui resistensi atau sensitivitas
bakteri terhadap antibiotik (*3A atau 3@).
p) >ji 62 1G, bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut tumbuh atau
tidak pada media 62 1 G.
;. $denti0ikasi akteri bertujuan untuk menentukan jenis bakteri dari hasil uji
biokimia, dengan membandingkan karakteristik bakteri hasil uji dengan
sumber yang sudah ada.
) >ji akteri pada Komoditas Perikanan
>ji bakteri pada komoditas perikanan yang telah dilakukan selama Praktik
Kerja 8apang di K$P Kelas " Jakarta $$ yang dilakukan selama " bulan dengan
1 tahap dan dilakukan selama 1 hari, yaitu'
2. $solasi 2al akteri
$solasi aal bakteri yang dilakukan pada hari ke " dengan tujuan untuk
mengetahui pertumbuhan bakteri pada media umum (62, !2, dan 46).
$solasi aal bakteri dilakukan dengan cara'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G
• 2pi unsen dinyalakan dan ose dipanaskan
• usuk organ target (kuit, ginjal atau hati) atau bila sampel berbentuk
daging digerus menggunakan penumbuk secara aseptik lalu media 62,
!2 dan 46 digores dengan menggunakan jarum ose. edia 62,
!2 dan 46 dapat dilihat pada !ambar "9 (a, b, dan c).
• iakan bakteri diinkubasi pada suhu = 94 selama +1 sampai 1% jam
dalam inkubator.
35
a. b.
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
26/67
'#m(#r 19. Medi# Umum Tum(u B#"eri #. TSA, (. B'A, d#n 2. T:BS
. Pemurnian akteri
Pemurnian bakteri dilakukan pada hari ke-+ bertujuan untuk memperoleh
biakan murni dari suatu jenis bakteri tunggal, sehingga hanya satu jenis bakteri
yang tumbuh pada media. Pemurnian bakteri dilakukan dengan cara'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• Koloni yang terpisah dan dominan atau terbanyak diambil dengan
anggapan baha bakteri yang tumbuh dominan adalah sebagai penyebab
timbulnya penyakit, dan selanjutnya diisolasi ke media 62 dan 6$2.
edia 62 dan 6$2 dapat dilihat pada !ambar "".
• iakan bakteri diinkubasi pada suhu +% 94 selama "+B1% jam dalam
incubator.
'#m(#r 11. B#"eri 0#n& Tum(u %#d# Medi# TSA d#n Medi# TSIA
4. >ji biokimia akteri
>ji iokimia akteri dilakukan pada hari ke- dengan tujuan menguji
bakteri agar diketahui jenis bakteri menggunakan berbagai jenis uji, yaitu uji
gram, uji oksidase, uji katalase, uji Triple Sugar 6ron Agar (6$2), uji 0ermentasi
36
c.
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
27/67
karbohidrat (uji gula), uji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer (A@P), uji hidrolisa
gelatin, uji motility, uji indol , uji ornithin, uji oksidati0 dan 0ermentati0, uji Lysin
6ron Agar (8$2), uji ureanase, uji citrate, ueler /inton dan >ji 62 1 G. edia
yang digunakan untuk uji biokimia dapat dilihat pada !ambar "+ a dan b.
#.
(.
'#m(#r 1. Medi# 0#n& Di&un#"#n unu" U5i Bio"imi# #. T#(un& d#n
(. :#7#n Peri
a) >ji !ram
Prosedur kerja uji gram, sebagai berikut'
• >ji dengan KO/ G, yaitu'
o Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
o 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
o KO/ G sebanyak " tetes diteteskan di atas object glass.
37
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
28/67
o Ose yang sudah dimurnikan, lalu dioleskan dalam larutan KO/ G
dan dihomogenkan dengan menggunakan ose secara perlahan-lahanselama " menit, angkat ose perlahan-lahan untuk mengamati
perlendiran.
• >ji dengan menggunakan gram stain, yaitu'
o Permukaan #iosaety Cabinet dan object glass dibersihkan dengan
alkohol =9G, kemudian api bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
o 2kuades steril diteteskan di atas object glass dan angina-anginkan
object glass hingga kering.
o Koloni bakteri yang sudah dimurnikan diambil secara aseptik dan
disuspensikan pada obje glass dan diangin-anginkan object glass
hingga kering.
o 8bject glass ditetesi dengan pearna gram 2 (kristal violet) hingga
menutupi suspensi bakteri dan dibiarkan selama " menit, lalu dibilas
dengan air mengalir dan diangin-anginkan hingga kering.
o 8bject glass ditetesi dengan pearna gram (lugol iodine) hingga
menutupi suspensi dan dibiarkan selama " menit, lalu dibilas dengan
air mengalir dan diangin-anginkan hingga kering.o 8bject glass ditetesi dengan gram 4 (larutan etanol ' acetone) hingga
menutupi suspensi dan dibiarkan selama 9 detik, lalu dibilas dengan
air mengalir dan diangin-anginkan hingga kering.
o 8bject glass ditetesi gram ; (sa0ranin) hingga menutupi suspensi dan
dibiarkan selama " menit, lalu dibilas dengan air mengalir dan diangin-
anginkan hingga kering.
o Koloni bakteri diamati bentuk dan arna di baah mikroskop pada
pembesaran 19B"99.
b) >ji Oksidase
Prosedur kerja uji oksidase, sebagai berikut'
• Kertas saring ditetesi dengan larutan Tetra methyl p(phenylene diamine
dihidrochloride.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril atau tusuk gigi
steril dan dioleskan pada kertas saring.
c) >ji Katalase
Prosedur kerja uji katalase, sebagai berikut'
38
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
29/67
• Kaca objek dibersihkan dengan menggunakan tisu yang telah dibasahi
dengan alkohol =9G.• $solat bakteri murni diambil secara aseptik dengan jarum ose steril atau
tusuk gigi steril dan letakan pada kaca objek.
• larutan /+O+ G diteteskan.
d) >ji Triple Sugar 6ron Agar (6$2)
Prosedur kerja uji Triple Sugar 6ron Agar (6$2), sebagai berikut'
• edia 6$2 disiapkan dari rerigrator , dan diamkan sampai suhu
kamar.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan
diinokulasikan ke dalam media 6$2 dengan cara tusukan dan
goresan.
• edia 6$2 diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
dengan bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
e) >ji 5ermentasi Karbohidrat (>ji !ula)
Prosedur kerja uji 0ermentasi karbohidrat (uji gula), sebagai berikut'
• edia gula disiapkan dari re0rigrator, diamkan sampai suhu kamar.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril, kemudian
diinokulasikan ke dalam media gula dengan cara tusukan.
• edia gula diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
dengan bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
0) >ji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer (A@P)
Prosedur kerja uji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer (A@P), sebagai
berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• edia A@P disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu
kamar.
• edia A@P diambil secara aseptis isolat bakteri murni dengan jarum
ose steril dan diinokulasikan ke dalam media A@P cair.
• edia A@P dinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B =94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
• edia A@P yang telah diinkubasi +1B1% jam media dibagi + tabung
untuk uji A dan satu lagi untuk uji @P.
o >ji A, yaitu reagen A diteteskan pada biak bakteri.
o >ji @P, yaitu '
39
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
30/67
iak bakteri ditambahkan ke dalam tabung, dan ditambah L
naphtol sebanyak separuh bagian biak cair (kocok). KO/ 19G ditambahkan sebanyak separuh reagen L naphtol .
iak bakteri dalam tabung dikocok sampai homogen selama
"9B"& menit.
g) >ji hidrolisa gelatin
Prosedur kerja uji hidrolisa gelatin, sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• edia gelatin disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu
kamar.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril, kemudian
diinokulasikan ke dalam media gelatin.
• edia gelatin diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
• edia gelatin yang sudah ditanam bakteri selama +1 jam atau lebih,
dimasukan ke dalam lemari es atau temperatur 1 94 selama "9 menit.
h) >ji Motility, 6ndol dan 8rnithin ($O)
Prosedur kerja uji Motility, 6ndol dan 8rnithin ($O), sebagai berikut'
•
Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• edia $O disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu
kamar.
• $solat bakteri murni diambil secara aseptis dengan jarum ose steril dan
diinokulasikan ke dalam media $O dengan cara ditusukan tegak lurus
ditengah media.
• edia $O diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
i) >ji Oksidati0 dan 5ermentati0
Prosedur kerja uji oksidati0 dan 0ermentati0, sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• 6ebanyak + media OE5 yang berisi para0in dan tanpa para0in disiapkan
dari dalam rerigerator , diamkan sampai suhu kamar.
• $solat bakteri murni diambil secara aseptis dengan jarum ose steril dan
ditusukkan isolat bakteri murni ke dalam media OE5 tanpa para0in
dengan cara tegak lurus kemudian pada OE5 berisi para0in, dengan
40
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
31/67
tabung dimiringkan dan biakan ditusukan biakan tanpa mengenai
para0in, tabung ditegakan kembali.
• edia OE5 diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
j) >ji Lysin 6ron 2gar (8$2)
Prosedur kerja uji Lysin 6ron 2gar (8$2), sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi unsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• edia 8$2 disiapkan dari dalam re0rigerator, diamkan sampai suhu
kamar.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan
diinokulasikan ke dalam media 8$2 dengan cara digoreskan dan
ditusukan tegak lurus di tengah media.
• edia 8$2 diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
k) >ji >reanase
Prosedur kerja uji ureanase, sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
•
edia urea disiapkan dari rerigerator , diamkan sampai suhu kamar.• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan inokulasikan
ke dalam media urea.
• edia urea diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
l) >ji Citrate
Prosedur kerja uji citrate, sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• edia citrate agar disiapkan dari dalam rerigerator , diamkan sampai
suhu kamar.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan inokulasikan
ke dalam media citrate agar.
• edia citrate agar diinkubasi ke dalam inkubator suhu += 94B= 94
sesuai bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
m) ueler /inton
Prosedur kerja ueler /inton, sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
•2pi bunsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
41
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
32/67
• media / agar disiapkan dari dalam rerigerator dan diamkan sampai
suhu kamar.• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril, kemudian
diinokulasikan ke dalam media /.
• 2ntibiotik (*3A atau 3@) ditanam di tengah goresan bakteri.
• edia / diinkubasi ke dalam inkubator suhu +=94B=94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
n) 62 1G
Prosedur kerja 62 1 G, sebagai berikut'
• Permukaan #iosaety Cabinet dibersihkan dengan alkohol =9G.
• 2pi unsen dinyalakan dan ose dipanaskan.
• edia 62 1G disiapkan agar dari dalam re0rigerator dan diamkan
sampai suhu kamar.
• $solat bakteri murni diambil dengan jarum ose steril dan inokulasikan
ke dalam media 62 1G.
• edia 62 1G diinkubasi ke dalam inkubator suhu +=94B=94 sesuai
bakteri yang diinginkan selama +1 jam.
;. $denti0ikasi akteri
$denti0ikasi bakteri yang dilakukan padah hari ke-1 bertujuan untuk menentukan jenis bakteri dari hasil uji biokimia dengan membandingkan
karakteristik bakteri dengan sumber yang sudah ada, berikut merupakan contoh
karakteristik bakteri Aeromonas salmonicida, dapat dilihat pada abel :.
abel :. Karakteristik akteri Aeromonas salmonicida (Jean and . 5addin "##1)
K#r#"eri$i" Aeromonas salmonicida
8Ber&e0 1664;
Aeromonas salmonicida
8M#2 F#ddin 16/9;
UJI UTAMA
!ram -, batang -, batang
Oksidase
Katalase
otility - -
O5 5 5
'+u"o$#, acid @ ()
!lukosa, gas @ ()
6$2 KE2 KE2, /+6 (@)
$ndole - -
Ornithin decarbo
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
33/67
K#r#"eri$i" Aeromonas salmonicida
8Ber&e0 1664;
Aeromonas salmonicida
8M#2 F#ddin 16/9;
UJI LANJUTAN
8ysine decarboreanase - -
Phenilalanine - 3A
3a4l
"G:G
2rginin @
Kanamycin aesculin
!lycerol @
3itrate reduction
8-2rabinosa @()
2donitol - -
4ellobiose -
;ulcitol - -
!alaktosa @()yo-$nositol - -
8aktosa - -
altose
;-mannitol @()
annose
elibiose
6alicin @ @
8-Ahamnosa -
Aa00inose - -
;-6orbitol - -
6ucrosa - @()rehalosa
;-ylose -
O3P! @
!2 PinkEKuning
ac conkey Kuning Kuning
a) >ji !ram
• Prosedur kerja uji gram dengan KO/ G, sebagai berikut'
43
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
34/67
o 6ampel bakteri diamati, apabila timbul lendir berati bakteri tersebut
adalah gram negati0 (-), sedangkan jika tidak timbul lendir maka bakteri tersebut adalah gram positi0 ().
• Prosedur kerja uji gram dengan menggunakan gram stain, sebagai berikut'
o 6ampel bakteri diamati, apabila koloni berarna ungu berati gram
positi0, dan apabila koloni berarna merah berarti gram negati0.
b) >ji Oksidase
6ampel bakteri diamati, apabila terjadi perubahan menjadi biru berarti
oksidase positi0 (), tetapi apabila tidak ada perubahan berarti oksidase
negati0 (-).
c) >ji Katalase
6ampel bakteri diamati, apabila terjadi gelembung udara (busa), berarti
bakteri katalase positi0 (), tetapi apabila tidak ada gelembung udara
(busa) berarti katalase negati0.
d) >ji Triple Sugar 6ron 2gar (6$2)
6ampel bakteri diamati, apabila perubahan arna pada slant (miring) dan
tusukan (tegak). /asil Triple Sugar 6ron 2gar (6$2), sebagai berikut'
• 6ampel bakteri berarna merah berarti alkali (K) dan jika kuning
berarti acid (2).
• 6ampel bakteri menghasilkan gas bersimbol (!).
• 6ampel bakteri diamati ada arna hitam pada media, berarti
pembentukan /+6 (/+6 positi0).
• Acid butt (kuning), acid slant (kuning), gas (), /+6 (-) M 2E2, !.
• 2b (kuning), acid slant (kuning), gas (-), /+6 (-) M 2E2.
• 2b (kuning), acid slant (kuning), gas (var), /+6 () M 2E2, !(v) /+6.
• 2b (kuning), alkalin slant (erah), gas (), /+6 () M KE2, !, /+6.• 2b (kuning), alkalin slant (erah), gas (var), /+6 (-) M KE2, !(v).
• Alaline butt (merah), alkalin slant (erah), gas (-), /+6 (-) M KEK.
e) >ji 5ermentasi Karbohidrat (>ji !ula)
2mati perubahan arna, sebagai berikut'
• 6ampel bakteri diamati berubah menjadi kuning ().
• 6ampel bakteri diamati tetap berarna merah (-).
0) >ji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer (A@P)
Pengamatanuji Methyl !ed dan 3oges 1rosauer (A@P), sebagai berikut'
44
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
35/67
• >ji A, yaitu sampel bakteri diamati perubahan arnanya, apabila
berubah menjadi merah, berarti A () tetapi apabila tidak berubah arnaatau tetap kuning, berarti A (-).
• >ji @P, yaitu 6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi,
apabila setelah "9B"& menit menjadi berarna merah berarti @P () tetapi
apabila tidak berubah arna merah atau tetap kuning berarti (-).
g) >ji /idrolisa !elatin
6ampel bakteri diamati, apabila media tetap cair berarti gelatin positi0 (),
tetapi apabila media menjadi beku berarti gelatin negati0 (-).
h) >ji Motility
6ampel bakteri diamati, apabila perubahan yang terjadi pada daerah bekas
tusukan bakteri, apabila terjadi penyebaran pertumbuhan di luar garis
tusukan, media menjadi keruh dan permukaan media banyak bakteri
(terlihat berarna putih) maka bakteri dinyatakan motil () tetapi apabila
hanya tumbuh pada garis tusukan maka bakteri dinyatakan non motil (-).
i) >ji $ndol
6ampel bakteri diamati, apabila perubahan yang terjadi, apabila kultur ditetesi reagen indol (kovaks) melalui pinggir tabung (jangan dikocok) dan
terbentuk cincin merah atau lapisan merah, berarti indol positi0 (), tetapi
apabila tidak terbentuk cincin merah atau lapisan merah, berarti indol
negati0 (-).
j) >ji 8rnithin
arna tetap ungu, berarti ornithin positi0 (), tetapi apabila media berubah
menjadi arna kuning berarti ornithin negati0 (-).
k) >ji Oksidati0 dan 5ermentati0
6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi pada kedua tabung
tersebut'
• akteri bersi0at 0ermentati0 (5) jika kedua media berubah arna menjadi
kuning.
• akteri bersi0at oksidati0 (O) jika perubahan arna menjadi kuning hanya
pada media tanpa para0in cair.
45
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
36/67
• akteri bersi0at 3on Aeakti0 (3A) jika tidak terjadi perubahan arna pada
kedua tabung OE5 (tetap berarnna hijau).l) >ji Lysin 6ron2gar (8$2)
6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi pada media, pada
slant (miring) dan tusukan atau butt (tegak), apabila tidak terjadi
perubahan arna (berarna ungu) berarti lysine dekarboksilase positi0 ()
karena bersi0at alkali (K), tetapi apabila terjadi perubahan arna
(berarna kuning) berarti lysine dekarboksilase negati0 (-), karena bersi0at
acid (2) jika menghasilkan gas, beri simbol (!).
m) >ji >reanase
6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi, dinyatakan urease
positi0 () jika arna media berubah menjadi arna merah, jika media
tidak berubah arna berarti urease negati0 (-).
n) >ji Citrate
6ampel bakteri diamati perubahan arna yang terjadi, dinyatakan citrate
positi0 () jika arna media berubah menjadi arna biru, jika media tidak
berubah arna (tetap hijau) berarti urease negati0 (-).
o) ueler /inton (/)
6ampel bakteri diamati pada media /, apabila bakteri menjauh dari
antibiotik berarti bakteri tersebut sensiti0 terhadap antibiotik (6), namun
apabila bakteri tersebut merapat terhadap antibiotik berarti bakteri tersebut
resisten terhadap antibiotik (A).
3..3 Meodo+o&i Viru$
etodologi virus dibedakan menjadi dua bagian, berdasarkan jenis virus,
contohnya :hite Spot Syndrome 3irus (66@) dan Taura Syndrome 3irus (6@).
6ubbab metodologi virus dijelaskan bahan dan alat, prosedur, dan metode yang
digunakan (52O +99"), sebagai berikut'
") ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 66@ pada >dang
ahan dan alat yang digunakan dalam proses ekstraksi, ampli0ikasi dan
elektro0oresis dapat dilihat pada abel = ($N +999 66@ +99:).
46
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
37/67
abel =. ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 66@ pada >dang
No. B##n U5i No. A+# U5i
E"$r#"$i
a. *tanol #&G a. otol tempat cairan limbah
b. Lysis buer b. !unting
c. 6ampel udang +9 mg c. $nkubasi
d. * buer d. ikropipet ukuran "99 Il
dan "999 Il
e. isu bersih e. ikrotip ukuran "99 Il
dan "999 Il
0. Microtube ukuran besar
g. 3ampanh. 1etridisc
i. Pinset
j. Aak mikropipet
k. Aak microtube
l. !erigerated microcentriuge
m. imbangan digital
n. @orteks
Am%+i!i"#$i
a. >irst P4A 1reMix a. Microtube ukuran +.9 ml˃
b. 7ested P4A 1reMix b. ikropipet ukuran "9 Il
c. P () 6tandar "91 kopi c. ikrotip ukuran "9 Ild. ;32 Template (66@) d. P4A chamber
e. ?east tA32 (kontrol negati0) e. Spin do'n
0. 6@$yme ;32 1olymerase 0. Aak mikropipet
g. Aak microtube
embuat Agarose
a. Agarose ",&G a. !elas ukur "99 ml
esar ".& g b. abung erlenmeyer
Kecil 9.=& g c. Oven
b. 2* #uer "
esar "99 ml
Kecil +& ml
E+e"ro!ore$i$
a. 2kuades a. 2lat *lektro0oresis
b. Plasmid ;32 66@ hasil
2mpli0ikasi
b. Kertas para0ilm
c. ;32 Marer %%, :9 bp,
bp
c. Microtube ukuran +.9 ml˃
d. :
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
38/67
No. B##n U5i No. A+# U5i
h. Aak mikropipet
i. Aak microtube j. oples
k. >@$ Gel Doc (36D8C )
+) Prosedur ;eteksi Penyakit 66@
Prosedur-prosedur deteksi penyakit :hite Spot Syndrome 3irus (66@),
sebagai berikut'
2. Pra-P4A
Pra-P4A merupakan tahapan aal yang sangat penting, agar terhindar dari
kontaminasi virus lain dan organ target yang didapat tepat. Prosedur kerja Pra-
P4A dapat dilihat pada !ambar " a dan b.
'#m(#r 13. Pr#dang atau contoh uji diletakkan pada nampan bedah, dan organ target
(pleopod, periopod, atau insang) diambil menggunakan gunting dan pinset
steril, serta ditimbang sebanyak +9 mg. Jumlah contoh uji 66@ dapat
dilihat pada abel %.
d. Organ target (contoh uji) yang tidak langsung diproses, dapat disimpan ke
dalam larutan alkohol #&G dan dimasukkan ke kulkas.
48
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
39/67
abel %. Jumlah 4ontoh >ji 66@
:ono U5i Jum+# ##u Ber# :ono U5i
Plasmid ;32 66@ + kopi
angkai mata induk udang " tangkai
P8 "+ +&B&9 ekor
P8 "+B9 >dang tanpa hepatopancreas atau kepala
Pleopod dan periopod + potongan
Otot +9 mg
*ndapan kolam atau tambak +99 mg
2ir kolam atau tambak
$nsang
" ml
+9 g
. *kstraksi ;32 @irus dengan Lysis #uer
*kstraksi ini bertujuan untuk mengisolasi ;32 66@ dari jaringan udang
atau contoh uji. Prosedur kerja ekstraksi ;32 virus (dapat dilihat pada !ambar
+&), sebagai berikut'
a. Potongan contoh uji dimasukkan ke microtube steril ukuran + ml atau ".&
ml, ditambahkan &99 Hl lysis buer , dan contoh uji dipotong dengan
gunting, hingga halus.
b. $nkubasi pada suhu #&9
4 dilakukan selama "9 menit, kemudiandisentri0ugasi pada "+999 gravitasi atau "+999 rc0 selama "9 menit.
c. 6upernatan sebanyak +99 Hl diambil dan dipindahkan ke dalam microtube
steril baru ukuran + ml, dan ditambahkan alkohol #& G atau sebanyak 199
Hl.
d. @orteks dilakukan secara cepat, kemudian disentri0ugasi pada "+999 g atau
"+999 rc0 selama & menit, microtube ditelungkupkan pada tisu bersih
untuk dibuang cairan alkohol dan dikeringkan pellet.
e. Pelet dilarutkan dengan T9 buer sesuai dengan ketentuan, dapat dilihat
pada !ambar "1 (a, b, c, d, dan e) dan abel #.
49
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
40/67
'#m(#r 14. Pro$e$ E"$r#"$i #. Mi"ro%i%e, (. Men&#+u$"#n, 2. In"u(#$i
d. Vore"$ d#n e. Senri!u$i
abel #. @olume Pelarut ;32
No
.
:ono U5i Vo+ume TE u!!er
". angkai mata induk udang "99 Hl
+. P8 +99 Hl
. $nsang otot &9 Hl1. Pleopod atau Periopod +99 Hl
&. *ndapan kolam atau tambak +9 Hl
:. 2ir kolam atau tambak "9 liter
0. /asil ekstraksi (;32 template) diperlukan untuk aktu penyimpanan
yang lama (sekitar " tahun), dapat disimpan pada suhu B+9 94.
4. 2mpli0ikasi
Proses memperbanyak ;32 target virus atau ampli0ikasi sangat
diperlukan keahlian pipeting, yaitu proses menggunakan mikropipet dan mikrotip
50
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
41/67
ukuran kecil ("9 Hl) terutama saat mencampur beberapa reagen dan membagi ke
dalam masing-masing microtube ukuran kecil (9.+ ml) agar didapat hasil yang
tepat takarannya, dapat dilihat pada !ambar "& a dan b.
'#m(#r 1). Pro$e$ Am%+i!i"#$i #. :#m%ur#n re#&en di(u# d#+#m P:R
Chamer d#n (. Me$in P:R Thermal Cycler
a. Prosedur kerja >irst P4A pada proses ampli0ikasi, sebagai berikut'• 8ampu >@ dihidupkan, pada P4A chamber selama & menit,
selanjutnya lampu >@ dimatikan, dan lampu neon dinyalahkan.
• Microtube 9.+ ml disiapkan sesuai jumlah contoh uji, tutup ditandai
dengan spidol. Aeagen >irst P4A, ;32 template dan microtube
diletakkan pada miroplate beku di dalam P4A chamber .
• Kontrol positi0 disiapkan dengan pengenceran "9 - dan kontrol negati0
yang digunakan adalah larutan dd/+9.
•
4ampuran reagen >irst P4A 1remix dibuat per satu contoh uji yang juga untuk kontrol positi0 dengan komposisi, sebagai berikut'
o >irst P4A 1remix ' =.& Hl
o 6@$yme ;32 1olymerase + >E Hl ' 9.& Hl
o ;32 template virus atau kontrol positi0 ' + Hl
otal volume campuran reagen >irst P4A 1reMix ' "9 Hl
• @orteks dilakukan secara cepat dandilakukan spin do'n pada
campuran reagen serta kontrol positi0 selama " menit untuk
menurunkan larutan.
51
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
42/67
• esin P4A (Thermal cycler ) dihidupkan, dengan program siklus suhu
sebagai berikut'o #1 94 9 detikF :+ 94 9 detikF =+ 94 9 detik, diulang & siklus,
o #1 94 "& detikF :+ 94 "& detikF =+ 94 +9 detik, diulang "& siklus,
o =+ 94 9 detikF +9 94 9 detikF dan 1 94 , diakhir siklus.
• 2lat ampli0ikasi dihidupkan dengan cara menekan tombol ( >ile(9nter(
Load(9nter(Pilih 1rograms 66@ "-Start(9xit(9xit .
b. Prosedur kerja 7asted P4A pada proses ampli0ikasi, sebagai berikut'
• 4ampuran reagen dibuat dengan komposisi per contoh uji atau
microtube, sebagai berikut'
o 7ested P4A Peri< ' "1 Hl
o 6@$yme ;32 1olymerase + >E Hl ' " Hl
otal campuran reagen ' "& Hl
• 4ampuran tersebut dimasukkan ke satu microtube contoh uji
sebelumnya yang telah melalui >irst P4A (termasuk kontrol positi0).
• @orteks dilakukan secara cepat dandilakukan spin do'n pada
campuran reagen serta kontrol positi0 selama " menit untuk
menurunkan larutan.• esinThermal cycler disiapkan dengan program siklus suhu, sebagai
berikut'
o #1 94 +9 detikF :+ 94 +9 detikF =+ 94 9 detik, diulang +& siklus,
o =+ 94 9 detikF +9 94 9 detik,
o 1 94 , diakhir siklus.
• 2lat ampli0ikasi dihidupkan dengan cara menekan tombol ( >ile(9nter(
Load(9nter -Pilih 1rograms 66@ +-Start(9xit(9xit .
;. ;eteksi Produk P4A
Prosedur kerja membuat agar gel sebagai media untuk melakukan proses
elektro0oresis, dengan cara dapat dilihat pada !ambar ": (a, b, dan c), sebagai
berikut'
52
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
43/67
'#m(#r 1*. Pro$e$ Pem(u##n Ar #. Ar diim(#n&, (. A+# e"ro!ore$i$
dir#"i, d#n 2. :#m%ur#n diomo&en"#n d#+#m o=en
a. Agarose ".& G (Ev) ditimbang, dimasukkan ke tabung erlenmeyer,
ditambahkan buer Tris Acid *;2 (" < 2*), kemudian dipanaskan
menggunakan oven sampai larut dan mendidih.
b. 8arutan agarose didinginkan pada suhu ruang sampai suhunya mencapai
&9 94,.
c. Gel tersebut dituang pada cetakkan agar yang sudah terpasang di dalam
alat elektro0oresis, biarkan mengeras.d. 2* buer " < dituang sampai menutupi permukaan gel .
*. *lektro0oresis
*lektro0oresis adalah teknik pemisahan molekul (biomolekul) ber muatan,
apabila berada di dalam media yang diberi arus atau medan listrik. Prosedur kerja
elektro0oresis (dapat dilihat pada !ambar "=), sebagai berikut'
#. Pengenceran larutan SybrBgreen stain dibuat dari stok " ' "99, stok
disimpan pada suhu B+9
9
4. 8arutan SybrBgreen " Hl diambil dandicampuran dengan & Hl ;32 marer (yang telah mengandung
#romophenol blue) di atas plastik para0ilm atau dicampurkan " Hl larutan
SybrBgreen dengan + Hl ;32 marer dan Hl loading dye (yang tidak
mengandung #romophenol blue) di atas plastik para0ilm, dan masukkan ke
lubang pertama pada agarose secara perlahan dan hati-hati.
53
http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
44/67
'#m(#r 1-. Pro$e$ Pen&&un##n A+# E+e"ro!ore$i$ #. Lu(#n& Sumur d#n
(. UVI"OC
b. 8arutan 6ybrQgreen " Hl diambil, lalu dicampurkan dengan : Hl hasil
ampli0ikasi, dan dicampurkan dengan Hl loading dye solution di atas
para0ilm hingga homogen. 4ampuran dimasukkan dengan pipet tersebut
ke dalam lubang ke dua agarose dan seterusnya, secara perlahan dan hati-
hati. 2lat elektro0oresis ditutup hingga rapat dan mesin atau po'er suplai
dihidupkan dengan kekuatan listrik #9 @, &99 2 selama 9 menit, hingga
dyne berarna biru gelap mendekati "E+ hingga "E dari panjang gel
agarose.
c. 2lat dimatikan dan gel dipindahkan ke dalam adah berisi larutan
akuades, cuci sebentar, gel dapat langsung di0oto menggunakan alat
36D8C .
d. erat molekul ;32 virus target akan terlihat dengan jelas dan berpendar
berupa garis putih atau band . !ambar didokumentasikan dengan kamera
polaroid.
e. Keterangan tambahan untuk menghidari kontaminasi, buer gel
elektro0oresis yang telah dipakai, tidak boleh dipakai kembali, kecuali
beberapa gel akan dielektro0oresis pada hari yang sama, setelah selesai
elektro0oresis dan dicuci kotak gel dengan banyak air.
5. 2nalisis /asil
2nalisis hasil sampel uji 66@ dari masing-masing eksperimen
memerlukan kontrol positi0 dan kontrol negati0, jika standard positi0 "9 + tidak
menghasilkan band pada +#: bp, berarti reaksi P4A telah gagal. Kontrol negati0
54
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
45/67
muncul band pada + G bp berarti terjadi kontaminasi (dapat dilihat pada !ambar
"%), sebagai berikut'
'#m(#r 1/. #$i+ SSV %#d# %#d# Produ" #ro$en Shrimp
Keterangan'
" ' 4ontoh uji Positi0 berat 66@
+ ' 4ontoh uji Positi0 sedang 66@
' 4ontoh uji Positi0 ringan 66@
1 ' 4ontoh uji Positi0 lebih ringan 66@
& ' 4ontoh uji 66@ 3egati0
: ' Kontrol 3egati0E dd/+O
= ' Positi0 6tandar ", +999 kopiEreaksi
% ' Positi0 6tandar +, +99 kopiEreaksi
# ' Positi0 6tandar , +9 kopiEreaksi
' marer , %1% bp, :9 bp, bp
/asil uji positi0 apabila terbentuk band pada + G bp dan atau &&9 bp,
sedangkan hasil uji negati0 apabila terbentuk band hanya pada %1% bp. #and tidak
muncul pada agar, menunjukkan kualitas ;32 buruk.
) ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 6@ pada >dang
ahan dan alat yang digunakan dalam proses ekstraksi, ampli0ikasi dan
elektro0oresis deteksi penyakit 6@ dapat dilihat pada abel "9.
abel "9. ahan dan 2lat >ji ;eteksi Penyakit 6@ pada >dang
No. B##n U5i No. A+# U5i
E"$r#"$i
a. Chloroorm a. otol tempat cairan limbah
b. *tanol =&G b. !unting
c. $sopropanol c. ikropipet ukuran "99 Il
55
1 2 3 4 5 6 7
550bp333296
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
46/67
No. B##n U5i No. A+# U5i
dan "999 Il
d. A32 extraction ($N +999) d. ikrotip ukuran "99 Ildan "999 Il
e. A32 later e. Microtube ukuran besar
0. 6ampel udang +9 mg 0. 3ampan
g. isu bersih g. 1etridisc
h. Pinset
i. Aak mikropipet
j. Aak microtube
k. !erigerated microcentriuge
l. imbangan digital
m. @orteks
Am%+i!i"#$i
a. 2@ !e"ere Transriptase
(Promega)
a. Microtube ukuran +.9 ml˃
b. Kontrol () b. ikropipet ukuran "9 Il
c. Kontrol (-) c. ikrotip ukuran "9 Il
d. 7uclease ree 'ater
(Promega)
d. P4A chamber
e. 1rimer >or'ard (###+5) e. Spin do'n
0. !i"erse (#"#&A) 0. Aak mikropipet
g. A32 Access@uic A P4A
(Promega)
g. Aak microtube
h. ;32 template 6@
Agarose
a. Agarose ",&G a. !elas ukur "99 ml
esar ".& g b. abung erlenmeyer
Kecil 9.=& g c. Oven
b. 2* #uer "
esar "99 ml
Kecil +& ml
E+e"ro!ore$i$
a. 2kuades a. 2lat *lektro0oresis
b. Plasmid ;32 6@ hasil2mpli0ikasi
b. Kertas para0ilm
c. ;32 Marer "99 bp c. Microtube ukuran +.9 ml˃
d. :@$ Gel Doc (36D8C )
56
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
47/67
1) Prosedur ;eteksi Penyakit 6@
Prosedur-prosedur deteksi penyakit Taura Syndrome 3irus (6@), sebagai
berikut'
2. Persiapan 2lat
Persiapan alat dimulai dari sterilisasi peralatan yang akan digunakan,
contohnya peralatan gelas, gunting, pastel, microtube dan mirotip pada suhu
"+"o4 selama "9B"& menit, kemudian meja serta nampan bedah dibersihkan
dengan alkohol =9G.
. Persiapan 4ontoh >ji
Prosedur persiapan contoh uji, sebagai berikut'
a. >dang atau contoh uji diletakkan pada nampan bedah, dan diambil organ
target (urodpod, periopod, hemolimp, hepatopankreas, atau insang)
menggunakan gunting dan pinset steril, dan ditimbang sebanyak +9 mg,
dapat dilihat pada abel "".
b. Organ target atau contoh uji yang tidak langsung diproses, dapat disimpan
ke dalam larutan A32 later dan disimpan dalam kulkas.
abel "". Jumlah 4ontoh >ji 6@
:ono U5i Jum+# ##u Ber# :ono U5i
Plasmid ;32 6@ + kopi
P8 "+ "9 ekor
P8 "+B+9 & ekor
$nsang udang deasa +- potong
$nsang induk udang R bagian
$nsang P8+9-udang ukuran & g &9 mg
/epatopankreasEhemolimp +9 g
4. *kstraksi A32 virus dengan A32 9ctraction
*kstraksi ini bertujuan untuk mengisolasi A32 6@ dari jaringan udang
atau contoh uji. Prosedur kerja ekstraksi A32 virus, sebagai berikut'
a. Potongan contoh uji dimasukkan ke microtube steril + ml atau ".& ml, &99
Hl A32 ectraction ditambahkan ke dalam microtube, potongan-potongan
contoh uji digunting hingga halus, dan dibiarkan dalam suhu ruang selama
& menit.
57
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
48/67
b. Chloroorm "99 Hl ditambahkan dan divorteks selama +9 detik, kemudian
dibiarkan dalam suhu ruang selama menit, selanjutnya disetri0ugasi pada
"+999 g atau "+999 rc0 selama "& menit.
c. 6upernatan +99 Hl diambil dan dipindahkan ke dalam microtube steril
ukuran + ml, yang telah diisi isopropanol +99 Hl.
d. @orteks cepat, kemudian sentri0ugasi pada "+999 g atau "+999 rc0 selama
"9 menit, hati-hati buang cairan isopropanol.
e. Pelet dicuci dengan &99 Hl ethanol =& G, sentri0ugasi pada =&99 g atau
=&99 rc0 selama & menit, cairan etanol dibuang dan pelet dikeringkan.
0. Pelet dilarutkan dengan menambahkan A32 later sesuai dengan
ketentuan, dapat dilihat pada abel "+.g. /asil ekstraksi atau template digunakan untuk jangka aktu penyimpanan
yang lama (sekitar " tahun), dapat disimpan pada suhu B+9 94.
abel "+. @olume Pelarut A32
No :ono U5i Vo+ume RNA later
". P8 &99 Hl
+. $nsang +99 Hl
. /emolimp atau /epatopankreas "99 Hl
;. 2mpli0ikasi
Prosedur kerja ampli0ikasi, sebagai berikut'
a. 8ampu >@ pada P4A chamber dihidupkan selama & menit, selanjutnya
lampu >@ dimatikan, dan lampu neon dinyalahkan.
b. Microtube 9.+ ml sesuai jumlah contoh uji disiapkan (tutup ditandai
spidol) dan diletakkan di atas miroplate dingin di dalam P4A chamber .
c. Aeagen disiapkan untuk proses ampli0ikasi, reagen serta template
diletakkan pada nampan es.
d. 4ampuran reagen dibuat per satu contoh uji atau di dalam microtube, juga
untuk kontrol positi0, sebagai berikut'
o Acess @uic ' "+.& Hl
o 1rimer ###+5 (+9 p mol) ' + Hl
o 1rimer #"#&A (+9 p mol) ' + Hl
o ;32 template virus atau kontrol positi0 ' + Hl
o 2mv A ' " Hl
o 7ucleus ree 'ater ' &.& Hl
otal volume campuran reagen ' +& Hl
58
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
49/67
e. 6entri0ugasi dilakukan pada campuran reagen dan kontrol positi0 selama "
menit untuk menurunkan larutan pada dasar microtube.
0. Microtube diletakkan pada permukaan 1late Thermal Cycler , menutup,
dan menjalankan mesin dengan menekan tombol start dengan program
siklus suhu, sebagai berikut'
o :9 94 9 menit, #1 94 + menit, selama " siklus.
o #1 94 1& menit, :9 94 1& menit, diulang sebanyak 19 siklus.
o :9 94 = menit, dan 1 94.
*. ;eteksi Produk P4A
Prosedur kerja deteksi produk P4A 6@ (Taura Syndrome 3irus) sama
saja dengan prosedur kerja deteksi produk P4A 66@ dari pembuatan agarose
sampai elektro0oresis.
5. 2nalisis /asil
2nalisis hasil sampel uji 6@, berarti hasil positi0 apabila terbentuk band
hanya pada +" bp, sedangkan hasil uji negati0 apabila tidak terbentuk band atau
band muncul tidak sejajar +" bp, dapat dilihat pada !ambar "#.
'#m(#r 16. #$i+ TSV %#d# Produ" #ro$en Shrimp
Keterangan'
' ;32 Marer "99 bp
" ' Positi0 6tandar
+ ' 4ontoh uji Positi0 ringan 6@
' 4ontoh uji Positi0 ringan 6@
1 ' 4ontoh uji Positi0 ringan 6@
& ' 4ontoh uji Positi0 kuat 6@
: ' Kontrol 3egati0 atau dd/+O
3.3 #$i+ Ideni!i"#$i d#n Dee"$i P#r#$i, B#"eri $er# Viru$ %#d#
Komodi#$ Peri"#n#n
59
M 1 3 4 )
500231
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
50/67
/asil dari kegiatan identi0ikasi dan deteksi parasit, bakteri dan virus pada
komoditas perikanan di K$P Kelas " Jakarta $$, dijelaskan lebih rinci pada
subbab ini.
3.3.1 #$i+ "e&i##n di L#(or#orium P#r#$i
") /asil $denti0ikasi Parasit Pada >ro$en ish dan $kan /ias 2ir aar
Kegiatan Praktik Kerja 8apang, didapatkan hasil baha semua ikan jenis
>ro$en Macarel di dalam saluran pencernaannya, ditemukan parasit Anisais
(dapat dilihat pada !ambar +9), sedangkan ikan >ro$en 6arden tidak ditemukan.
'#m(#r 9. #. Penm##n Anisais sp. #. L#n&$un& d#n (. Mi"ro$"o%
Keberadaan Anisais sp. dalam tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa
0aktor, diantaranya adalah umur, panjang ikan dan letak geogra0is. 6erangan
parasit lebih sering terjadi pada ikan-ikan deasa karena mengakumulasi lebih
bayak parasit, sedangkan distribusi Anisais sp. dalam tubuh ikan adalah di mulut,
lambung, usus, hati, rongga tubuh, gonad dan ginjal serta beberapa ditemukan di
otot. Anisais sp. biasanya ditemukan pada organ pencernaan lambung dan usus.
4acing endoparasit dalam saluran pencernaan karena dalam saluran pencernaan
terdapat bahan organik yang merupakan sumber makanan dari parasite, dapat
dilihat pada abel ".
Anisais sp. merupakan endoparasit yang bersi0at $oonosis (penyakit pada
ikan dapat ditularkan ke manusia) dan menyebabkan penyakit 2nisakiasis. Kasus
2nisakiasis di $ndonesia pernah dilaporkan di 6idoarjo Jaa imur pada tahun
60
b.a.
8/20/2019 Isi Bab III Pkl Fixed 2
51/67
"##:. $n0eksi Anisais sp. dapat berdampak terhadap kesehatan manusia dan
menyebabkan beberapa gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, reaksi alergi dan
gingivostomatiti. Oleh karena itu, penelitian mengenai cacing Anisais sp. perlu
dikembangkan.
8arva Anisais sp. banyak ditemukan di organ "isceral dan musculature
dari ikan. ;esrina dan Kusumastuti ("##:) juga menyatakan baha saluran
pencernaan ikan merupakan organ yang paling banyak diserang oleh cacing
Anisais sp. >sus halus menyediakan sumber nutirisi bagi nematoda antara lain
darah, sel jaringan, cairan tubuh dan sari-sari makanan yang terkandung dalam
lumen usus halus. 6truktur dan 0isiologis usus (mikrohabitat parasit) yang dapat
mempengaruhi keberadaan dan jumlah parasit. ikrohabitat parasit merupakan
lingkungan atau tempat yang mendukung kehidupan parasit.8ingkungan atau
tempat tinggal tersebut meliputi ketersediaan makanan, oksigen dan 0aktor
lainnya, termasuk di dalamnya kompetisi antar spesies. $kan yang lebih besar
mempunyai ketersediaan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan
yang lebih kecil, sehingga kemungkinan parasit untuk berpindah ke inang lain
kecil atau bahkan tidak ada karena berkurangnya kompetisi antar spesies parasit
dalam lingkungan mikrohabitatnya yang mengakibatkan jumlah parasit Anisais
sp. pada ikan yang lebih besar akan meningkat selama masa hidupnya.
abel ". ;ata /asil Pemeriksaan Parasit pada erbagai Jenis $kan anggal +1
Juni B +" Juli +9"1 di K$P Kelas $ Jakarta $$
T#n&+ No. S#m%e+ Jeni$ I"#n Pemeri"$##n
P#r#$i
Orn T#r&e Kondi$i
S#m%e+
+1-:-+9"1 9#=%E9+#& >ro$en 6ardine Anisais sp. usus >ro$en
9#=#E9+=1 >ro$en Pasi0icackarel
Anisais sp. usus >ro$en
9#%9E9+#% >ro$en 6ardine Anisais sp. usus >ro$en
>ro$en 6ardine Anisais sp. usus >ro$en
9#%"E9+## >ro$en 6ardine Anisais sp. usus >ro$en
>ro$en 6ardine Anisais sp. usus >ro$en
>ro$en 6ardine Anisais sp. usus >ro$en