22
BAB 5 Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural A. Solidaritas mekanik dan solidaritas organik Bab ini menyajikan analisis durkheim mengenai solidaritas mekanik dan solidaritas organic. Durkheim menganalisis solidaritas berdasarkan : (1) perbedaan solidaritas dalam tipe struktur social yang berbeda-beda, (2) ancaman-ancaman terhadap solidaritas, dan (3) munculnya penegasan/penguatan solidaritas melalui ritus-ritus agama. 1. Solidaritas mekanik dan organic. Sumber utama analisis durkheim tentang solidaritas dan sumbr struktur sosialnya diperoleh dari bukunya The Division of Labor in Society. Singkatnya, perkembangan dalam pembagian kerja ternyata meningkatkan perubahan struktur sosial dari solidaritas mekanik dan solidaritas organic. Contoh solidaritas mekanik yakni sekalipun ada perbedaan tingkatan, sekurang-kurangnya menganut satu orientasi agama yang sama merupakan dasar integrasi sosial dan ikatan yang mempersatukan individu dalam organisati itu. Contoh solidaritas organic yakni dalam suatu perubahan pabrik terdapat kecenderungan perubahan spesialisasi pekerjaan, yaitu ada yang berkerja pada bagian mesin, menjadi pengawas, penjual, pemegang pembukuan dst, kegiatan spesialisasi orang-orang ini saling berhubungan dan saling tergantunf atau saling bergantungan antara satu dengan yang lainnya. Durkheim menggunakan istilah solidaritas mekanik dan organic dalam menganalisis stuktur masyarakat secara keseluruhan. Solidaritas mekanik didasarkan pada kesadaran kolektif ( collective consciousness/collective conscience), yang menunjuk pada “totalitas kepercayaan dan sentiment-sentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama tersebut”. Itu merupakan suatu solidaritas yang tergantung pada individu- individu yang memiliki sifat-sifat dan mengenut kepercayaan dan pola normative yang sama, karena itu individualitas tidak berkembang, dan sifat individualitas dilumpuhkan oleh tekanan untuk konformitas (kepentingan bersama). Dan juga sebaliknya, solidaritas organik muncul karena pembagian kerja menjadi bertambah besar, solidaritas organic di dasarkan pada saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan bertambah

IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

BAB 5Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

A. Solidaritas mekanik dan solidaritas organikBab ini menyajikan analisis durkheim mengenai solidaritas mekanik

dan solidaritas organic. Durkheim menganalisis solidaritas berdasarkan : (1) perbedaan solidaritas dalam tipe struktur social yang berbeda-beda, (2) ancaman-ancaman terhadap solidaritas, dan (3) munculnya penegasan/penguatan solidaritas melalui ritus-ritus agama.

1. Solidaritas mekanik dan organic.Sumber utama analisis durkheim tentang solidaritas dan sumbr

struktur sosialnya diperoleh dari bukunya The Division of Labor in Society. Singkatnya, perkembangan dalam pembagian kerja ternyata meningkatkan perubahan struktur sosial dari solidaritas mekanik dan solidaritas organic.

Contoh solidaritas mekanik yakni sekalipun ada perbedaan tingkatan, sekurang-kurangnya menganut satu orientasi agama yang sama merupakan dasar integrasi sosial dan ikatan yang mempersatukan individu dalam organisati itu.

Contoh solidaritas organic yakni dalam suatu perubahan pabrik terdapat kecenderungan perubahan spesialisasi pekerjaan, yaitu ada yang berkerja pada bagian mesin, menjadi pengawas, penjual, pemegang pembukuan dst, kegiatan spesialisasi orang-orang ini saling berhubungan dan saling tergantunf atau saling bergantungan antara satu dengan yang lainnya.

Durkheim menggunakan istilah solidaritas mekanik dan organic dalam menganalisis stuktur masyarakat secara keseluruhan. Solidaritas mekanik didasarkan pada kesadaran kolektif ( collective consciousness/collective conscience), yang menunjuk pada “totalitas kepercayaan dan sentiment-sentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama tersebut”. Itu merupakan suatu solidaritas yang tergantung pada individu-individu yang memiliki sifat-sifat dan mengenut kepercayaan dan pola normative yang sama, karena itu individualitas tidak berkembang, dan sifat individualitas dilumpuhkan oleh tekanan untuk konformitas (kepentingan bersama). Dan juga sebaliknya, solidaritas organik muncul karena pembagian kerja menjadi bertambah besar, solidaritas organic di dasarkan pada saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan bertambah besar sebagai hasil bertambahnya spesialisasi dalam pembagian pekerjaan, yang juga meggairahkan bertambahnya perbedaan individu.

Munculnya perbedaan – perbedaan ditingkat individu merombak kesadaran kolektif itu, yang pada gilirannya menjadi kurang penting sebagai dasar keteraturan sosial dibanding saling ketergantungan fungsional antara individu – individu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya.

Menurut Durkheim, kuatnya solidaritas organik ditandai oleh pentingnya hukum yang bersifat memulihkan ( restitutive ) daripada yang bersifat represif. Tujuan kedua tipe hukum itu sangat berbeda.

Page 2: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Hukum represif mengungkapkan kemarahan kolektif, Hukum restitutif berfungsi mempertahankan atau melindungi saling ketergantungan yang kompleks antara berbagai individu yang berspesialisasi atau kelompok – kelompok dalam masyarakat.

Dalam sistem organik, kemarahan kolektif yang timbul karena perilaku menyimpang menjadi kecil kemungkinannya, karena kesadaran kolektif tidak begitu kuat. Sebagai hasilnya, hukuman lebih bersifat rasional, yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran dan bermaksud untuk memulihkan atau melindungi hak – hak dari pihak yang dirugikan atau menjamin bertahannya pola saling ketergantungan yang kompleks itu, yang mendasari solidaritas sosial. Pola restitutif ini jelas terlihat dalam hukum pemilikan, hukum kontrak, hukum perdaganggan, dan sebagainya.

Ide mengenai peralihan dari hukum represif kehukum restitutif yang sejajar dengan bertambahnya kompleksitas sosial yang merupakan dampak pembagian kerja, agaknya terlampau disederhanakan. Seperti yang dikemukakan oleh Nisbet, gambaran Durkheim tentang pelanggaran moral dalam masyarakat primitif yang secara kolektif muncul sebagai reaksi terhadap tingkat penyimpanan yang paling kecil sekalipun, dan dinyatakan dalam hukuman yang keras terhadap si pelanggar. Ditegaskan bahwa keadilan perdata merupakan bentuk yang khas dalam menangani kasus – kasus penyimpangan dalam masyarakat tradisional.

Seperti yang dikemukakan Nisber, akan lebih tepat untuk mengembalikan gambaran Durkheim tentang tipe – tipe hukum yang dominan dalam masyarakat mekanik dan organik. Artinya menghubungkan solidaritas mekanik dengan hukum yang bersifat restitutif, dan solidaritas organik dengan hukum yangn bersifat represif.

2. Kesadaran kolektif dalam masyarakat organikTidak hanya hukum-hukum respensif yang terus menerus menjadi

penting bagi suatu masyarakat organik, melainkan juga kesadaran kolektif memperkuat ikatan yang muncul dari saling ketergantungan fungsional yang makin bertambah besar. Perkembangan dari pembagian kerja (solidaritas organik sebagai hasilnya) tidak menghancurkan kesadaran kolektif, tetapi hanya mengurangi. Hal ini memberikan lebih banyak ruang bagi kebebasan individu dan heterogenitas sosial, tetapi tidak harus membuat individu terpisah dari ikatan sosial yang didasarkan kosensus moral, dalam pemikiran durkheim, kesadaran kolektif yang mendasari ini di abaikan oleh ahli teori seperti spencer, yang melihat dasar fundamental dari keteraturan sosial dalam hubungan-hubungan yang bersifat kontraktual.

Kesadaran kolektif juga ada dalam berbagai kelompok khusus di masyarakat. Seperti sudah di singgung di depan, suatu gereja yang anggotanya di satukan oleh satu kepercayaan bersama merupakan salah satu contoh kelompok yang demikian itu. Solidaritas mekanik yang dinyatakan dalam kelompok agama, mempunyai sejumlah ikatan sosial yang bersifat primordial “mekanik”, seperti kekerabatan, kesukuan, dan komunitas.ikatan-ikatan paramodial ini jelas tidak dapat mempersatukan semua anggota masyarakat yang kompleks tetapi merupakan sumber-sumber solidaritas kelompok sosial.

Page 3: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Durkheim merasa bahwa solidaritas mekanik dalam kelompok pekerja dan profesi menjadi semakin penting ketika pembagian kerja meluas. Namun peraturan mengenai moralitas dan keadilan bersifat mengharuskan. Peraturan-peraturan itu memaksa indovidu untuk bertindak sesuai dengan tujuan kolektif daripada kepentingan sendiri.

Karena pembagian kerja mulai meluas, kesadaran kolektif pelan-pelan mulai hilang. Orang yang pekerjaannya menjadi lebih terspesialisasi dan tidak sama lagi merasa dirinya semakin berbeda dalam kepercayaan, pendapat, dan gaya hidupnya. Inilah yang diharapkan karena pengalaman sosial seseorang sangat dipengaruhi oleh pekerjaannya. Akan tetapi, heterogenitas yang semakin bertambah ini tidak menghancurkan solidaritas sosial, sebaliknya, karena pembagian kerja makin tinggi, maka individu dan kelompok merasa semakin lebih tergantung satu sama lainnya. Menigkatnya saling ketergantungan fungsional antara berbagai bagian masyarakat yang heterogen, mendorong kesadaran kolektif sebagai solidaritas sosial.

Mengapa pembagian kerja bertambah? Jawaban durkheim atas pertanyaan ini, terutama berpusat pada perubahan-perubahan demografik serta akibatnya terhadap frekuensi interaksi antar manusia dan perjuangan untuk mempertahankan hidup. Interaksi sosial yang makin bertambah ini meningkatkan kerjasama yang semakin tinggi dan merangsang munculnya gagasan-gagasan baru, namun karena penduduk bertambah, perjuangan untuk hidup juga bertambah. Akibatnya individu secara bertahap meningkatkan spesialisasi, mereka menjadi lebih produktif dan efisien, yang memungkinkan penduduk yang lebih besar itu dapat bertahan hidup

Cermatilah sifat-sifat pokok dari masyarakat yang di dasarkan pada solidaritas mekanik dengan masyarakat yang di dasarkan pada solidaritas berikut ini :

Solidaritas Mekanik- Pembagian kerja rendah- Kesadaran kolektif kuat- Hukum represif dominan- Individualitas rendah- Konsesus terhadap pola normatif penting- Keterlibatan komunitas dalam menghukum orang yang

menyimpang- Saling ketergantungan rendah- Bersifat tradisional-pedesaan

Solidaritas Organik- Pembagian kerja tinggi- Kesadaran kolektif lemah- Hukum resitutif dominan - Individualisme tinggi- Konsensus pada nilai-nilai umum penting- Badan-badan kontrol sosial yang menghukum orang yang

menyimpang- Saling ketergantungan tinggi

Page 4: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

- Bersifat industrial-perkotaan

B. Gemeinschaft dan GesselchaftBentuk struktur sosial pramodern dan yang modern tidak hanya di

kenal dengan analisis Durkheim. Tonnies mengembangkan konsep masyarakat Gemeinschaft dan masyarakat Gesselchaft. Terjemahan inggrisnya adalah Community dan Society untuk masing-masing, yang pada dasarnya juga berhubungan dengan istilah solidaritas mekanik dan solidaritas organik.

Bagi Tonnies, masyarakat Gemeinschaft mencerminkan satu kemauan yang bersifat alamiah, dan memperlihatkan struktur sosial yang di tandai oleh kesatuan organik, tradisi yang kuat, hubungan yang meyeluruh, dan memperlihatkan spontanitas dalam prilaku. Sebaliknya, masyarakat Gesellschaft di tandai oleh kemauan yang besifat rasional, yang lebih di rencanakan, serta mengutamakan hubungan sosial yang di dasarkan pada spesialisasi tertentu.

Paguyuban ( gemeinschaft ) adalah kehidupan kolektif bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungannya ialah rasa cinta dan kesatuan batin yang memang telah di koordinatkan. Patembayan ( gesselschaft ) adalah bentuk kehidupan kolektif yang diikat oleh ikatan lahir yang biasanya untuk jangka waktu pendek, bahkan lebih bersifat dalam fikiran belaka. Contohnya, kelompok penggemar sepakbola. Patembeyen merupakan ikatan lahir batin bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai bentuk dalam fikiran belaka ( imaginary ) dan strukturnya bersifat mekanis.bentuk patembeyan terutama terdapat dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale balik, seperti perusahaan dagang, organisasi, partai politik, dan sebagainya

C. Kelompok primer dan kelompok sekunder1. kelompok primer

kelopok primer (primary group atau face to face group) adalah kelompok sosial pertama, tempat individu saling mengenal, berinteraksi sosial, dan bekerjasama yang cukup erat. Contoh kelompok primer adalah keluarga, kelompok kekerabatan, kelompok pertemanan, dan sebagainya.

Dalam kelompok primer terdapat interaksi sosial yang lebih intensitif dan lebih erat di antara para anggotanya. Kelompok primer itu disebut jugaface to face group, yaitu kelompok sosial yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka antara yang satu dengan lain, saling mengenal dari dekat, dan hubungannya lebih erat. Peran kelompok primer dalam kehidupan individu cukup besar karena di dalam kelompok inilah individu pertama kali berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial. Dan sifat interaksi sosial dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih bersifat simpati. 2. kelompok sekunder

kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok sosial kedua, tempat individu-individu berhubungan sosial, yang anggotanya cukup banyak, sehingga mereka kurang saling mengenal interksi sosial kurang intensif, hubungan kerjasama kurang erat,dan sifatnya tidak

Page 5: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

langgeng atau tidak tentram. Contoh kelompok sekunder adalah organisasi partai politik, perhimpunan serikat pekerja, kelompok penggemar lagu dan sebagainya. Peran kelompok sekunder dalam kehidupan adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama, objektif dan rasional.

Menurut tonnies, kelompok primer lebih bersifat gemeinschaft, sedangkan kelompok sekunder bersifat gesselschaft. Gemeinschaft merupakan kelompok sosial yang kekeluargaan, tolong menolong, saling membantu, dan berdasarkan simpati. Gesselschaft merupakan kelompok sosial yang interaksinya berdasarkan perhitungan rasional, objektivitas. Hubunagn interaksinya bersifat rasional atas perhitungan untung-rugi.

D. In-Group dan Out-groupBerdasarkan derajat interaksinya, ada dua macam kelompok sosial,

yaitu in-group dan out-group. In-group adalah kelompok sosial yang individu-individunya mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya. Dan sering kita beberapa ungkapan seperti kelompok saya, grup saya, kelas saya, orang-orang kita. Dan Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu-individu diartikan sebagai musuh kelompoknya atau lawan in-group. Dalam kehidupan di masyarakat, kita sering mendengar seperti ungkapan kelompok mereka, grup mereka, orang-orang mereka, dst.

Seiring dengan terbentuknya suatu kelompok sosial, timbul pula sikap da perasaan diantara para anggotanya, yang disebut in-group. Perasaan in-group berkenaan dengan seluk-beluk usaha dan orang-orang yang dipahamin dan di alami oleh anggota pada interaksi didalam kelompoknya. Dan semua orang yang tidak termasuk dalam in-group tadi dianggap sebagai out-group. Sebagai contoh, sekelompok oranf yang menjalankan tugas yang berat telah mengalami pahit getir secara bersama-sama, mempunyai cara-cara bersenda gurau yang khas dan yang di tujukan kepada kawan-kawan sepengalaman. Apabila mereka sedang bersenda gurau dan dengan tiba-tiba ada orang luaran yang turut tertawa dengan mereka, maka kawan-kawan ini dengadn tiba-tiba diam, tidak mengatakan apa-apa dan segera pergi dari tempat itu, karena adanya seseorang out-group yang ingin turut serta dengan mereka itu

Sikap dan perasaan in-group itu seakan-akan hanyalah mengizinkan kawan-kawan in-group –nya saja untuk turut serta dalam kegiatan yang mereka lakukan. Orang-orang yang dianggap sebagai out-group tidak di perkenankan turut serta di dalamnya. Seakan-akan orang luar harus membuktikan terlebih dulu bahwa mereka memiliki sikap solidaritas dengan in-group, mau berkorban bersama-sama dengan sekawan in-group demi kemajuan bersama. Barulah mereka boleh ikut serta dengan kegiatan in-group itu.

BAB 6Berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing dan hubungan antarbudaya

A. Pengertian budaya dan budaya lokal

Page 6: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Istilah budaya(culture) berasal dari kata sanskerta buddayah sebagai bentuk jamak dari kata buddhi yang artinya budi atau akal. Secara ini etimologis budaya adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi/akal. Dalam bahasa inggris di kenal istilah culture, yang berarti budaya. Istilah culture ini sebenarnya berasal dari kata latin colere, artinya mengolah atau mengerjakan tanah(bertani). Dari kata colere berkembang istilah culture yang berarti segala tindakan manusia dalam mengolah alam.1. Pengertian Budaya

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.

Menurut koentjaraningrat dalam bukunya, pengentar antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri dengan cara belajar. Berdasarkan definisi tersebut berarti hampir seluruh tindakan manusia merupakan hasil belajar. Sedikit sekali tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tidak dibiasakan dengan cara belajar seperti tindakan naluri, refleks, tindakan akibat proses fisiologi atau perilaku ketika sedang membabi buta bahkan tindakan sebagai naluri yang terdapat dalam gen seperti berjalan diubah menjadi tindakan kebudayaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan beberapa definisi kebudayaan yang di kemukakan oleh para ahli.

a. kroeberkebudayaan adalah keseluruhan gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan di wariskan serta perilaku yang ditimbulkan

b. kluckhohnkebudayaan adalah pola perilaku eksplisit dan di pelajari dan di wariskan melalui simbol yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam bentuk benda budaya

c. ki hadjar dewantarakebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa, dan karsa manusia

d. E.B. taylorKebudayaan adalah keseluruhan kompleksitas yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat, yang di pelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

2. budaya lokal dan budaya nasionalsetiap negara memiliki budaya nasional masing-masing yang

berbeda antara satu dengan lainnya. Bangsa indonesia juga memiliki budaya nasional yang berbeda dengan budaya nasional bangsa-bangsa lain.

Page 7: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

a.pengertian budaya lokal dan nasional Budaya lokal adalah budaya yang berkembang di daerah-daerah

dan merupakan milik suku-suku bangsa nusantara setiap suku bangsa memiliki budaya lokal masing-masing. Keberagaman suku bangsa dan budaya lokal inilah yang memperkaya khasanah kebudayaan nasional indonesia.

Budaya nasional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keseluruhan budaya lokal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat indonesia serta hasil serapan dari anasir-anasir budaya asing atau budaya global. Kebhinekaan suku bangsa dan keragaman sifat geografis menyebabkan timbulnya beraneka ragam bahasa, agama/kepercayaan, adat istiadat, mata pencaharian , dan sebagainya. Meskipun masyarakat indonesia bersifat bhineka, tetapi dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan ke-ika-an, berupa kesatuan yang tunggal.”bhineka tunggal ika” menggambarkan keberagaman suku bangsa dan budaya indonesia, tetapi hidup rukun dan damai.

Kebudayaan asli sebagai puncak-puncak kebudayan di daerah-daerah di seluruh nusantara tershitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha pembangunan budaya harus menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, tanpa menolak bahan-bahan baru dari budaya bangsa asing yang mempertinggi drajat kemanusiaan bangsa indonesia.jelaslah bahwa kebuyaan nasional merupakan puncak-puncak kebudayaan daerah, yakni unsur-unsur kebudayan lokal yang besifat universal dan dapat di terima oleh suku bangsa lainnya

Formulasi kebudayan nasional dalam format kehidupan bangsa indonesia yang berasaskan pancasila merupakan proses yang timbal balik antara yang ideal dengan yang aktual. Kebudayan nasional di pandang sebagai polaritas antara yang ideal, dengan yang aktual, antara nilai-nilai dan kelakuan individu, antara kebudayaan dan interaksi sosial, dan sebagainya. Menurut kluchkhonhn (1951), kebudayaan bersumber dari sifat-sifat biologis, psikologis, dan komponen lingkungan eksistensi manusia/masyarakat. Dengan demikian, etos kebudayaan merupakan kompleksitas nilai-nilai yang koheren serta memberi watak atau identitas khas kepada kelompok masyarakat pendukungnya

b. perwujudan budaya nasionalPerwujudan abstrak budaya nasional yaitu sistem gagasan,

tindakan, dan hasil karya manusia. Adapun wujud konkretnya, berupa cara bahasa, perilaku, berpakaian, dan peralatan/materi/artefak.1. cara berbahasa

wujud konkret budaya nasional yang paling jelas ialah cara berbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kita menggunakan bahasa indonesia sebagai alat komunikasi. Selain secara lisan, bahasa indonesia juga digunakan sebagai bahasa tulis. Berbagai media masa, baik media elektronik (televisi, radio, telepon, internet) maupun meida cetak (buku, serat kabar , majalah) menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar resmi. Bahasa isyarat juga du gunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya:

Page 8: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

anggukan kepala berarti tanda setuju atau YA, gerakan menggelengkan kepala berarti isyarat penolakan, gerakan tangan, seperti angkat tangan, angkat telunjuk, melambai-lambai, semua itu mengandung makna yang mengandung makna yang dapat dimengerti oleh pihak yang lain dalam komunikasi. Apabila warga masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan bahasa daerah maka kita akan segera mengetahui bahwa hal itu merupakan perwujudan dari budaya lokal. Misalnya, ketika orang sunda berkomunikasi menggunakan bahasa sunda, berarti hal itu menunjukkan bahwa mereka berasal dari suku bangsa sunda. Demikian pula jika orang-orang betawi, minang, aceh, batak, atau jawa berbicara dalam bahasa daerah, berarti mereka sedang mewujudkan budaya daerahnya. Namun, apabila orang yang berasal dari suku bangsa sunda berbicara dengan orang yang berasal dari suku bangsa betawi, minang,aceh,palembang,iran,dan timor tentu saja akan menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa resminya. Bertutur dalam bahasa daerah yang bercampur bahasa indonesia di perkenakan karena keduanya merupakan perwujudan kebudayaan nasional.

2. cara berperilakuPerwujudan budaya nasional terlihat pula dari cara bersikap dan

berperilaku warga masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

3. cara berpakaianCara berpakaian juga merupakan perwujudan konkret dari

budaya nasional. Setiap bangsa di dunia berbeda-beda dalam cara berpakaian sesuai dengan sistem budayanya. Misalanya, cara berpakaian warga masyarakat jepang, amerika serikat, china, korea, arab atau afrika. Ternyata berbeda dengan cara berpakaian warga masyarakat indonesia.orang-rang barat suka sekali mengenakan busana model jas yang lengkap dengan dasinya. Orang-orang indonesia mengenakan pakaian jas hanya pada acara resmi. Kecuali bagi para pejabat negara dan pemerintahan, mereka dituntut untuk selalu berpakaian resmi ketika menjalankan pekerjaannya.4. peralatan hidup

Peralatan hidup yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat indonesia juga merupakan wujud konkret budaya nasional. Peralatan hidup, baik yang bersifat tradisional maupun modern berupa lata-alat produksi, senjata, wadah, makanan, minuman, jamu-jamuan, pakaian, perhiasan, perumahan, serta alat-alat komunikasi dan transportasi semuanya dibuat dan diciptakan oleh masyarakat indonesia. Senjata tradisional bentuknya bermacam-macam, seperti golok, pisau, panah, tombak, keris, dan sebagainya. Demikian pula alat-alat komunikasi dan transportasi sebagai wujud budaya nasional bentuknya berupa kentongan, bedug, andong, delman, sampan, perahu cadik, dan sejenisnya. Sampai sekarang peralatan tradisional masih ada dan terus dikembangkan dalam hubungan dengan pembinaan dan pelestarian unsur-unsur budaya nasional

B. Unsur-unsur budayaUnsur-unsur budaya ada 7 macam yaitu:

Page 9: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

1. kepercayaan/realigi2. kekerabatan dan organisasi sosial3. mata pencaharian 4. perlengkapan hidup5. bahasa6. kesenian, dan 7. pengetahuan

1. realigi atau kepercayaan Kepercayan atau realigi adalah suatu keyakinan bahwa hal-hal yang

dipercayai itu benar dan nyata (tuhan , manusia, benda-benda, hewan , dan lain-lain) ; harapan dan keyakinan (akan kejujuran, kebaikan) ; orang-orang yang dipercaya( diserahi tugas) ; dan sistem realigi /agama yang di indonesia . kepercayaan telah berkembang sejak zaman purba. Sebelum ilmu sosial berkembang realigi telah menjadi bahan kajian studi etnografi. Mengapa manusia percaya terhadap kekuatan gaib; mengapa manusia mencari hubungan dengan kekuatan gaib? Semua itu telah lama menjadi pertanyaan ilmua sosial.

Untuk mengetahui asal mula realigi, orang-orang eropa berupaya mempelajari sistem realigi kuno. Deskripsi etnografi tentang upacara keagamaan dari berbagai suku bangasa sangat diperlukan untuk menyusun teori tentang asal mula realigi. Dalam mempelajari realigi, tidak dapat dilepaskan dari kajian ilmu gaib. Semua aktifitas manusia yang berkaitan dengan kepercayaan, atau agama didasarkan pada suatu getaran jiwa, yang disebut emosi keagamaan (religius emotion). Emosi keagamaan inilah yang membuat manusia melakukan tindakan yang besifat keagamaan.

Tata cara pelaksanaan upacara keagamaan macam-macam sifat dan jenisnya seperti sesaji, berkoraban, berdoa, makan bersama, menari tarian suci, bernyanyi nyanyian suci, berpawai, memainkan drama suci, berpuasa, bertapa, bersemedia,shalat, upacara kelahiran bayi, dan sebagainya. Diantara upacara keagamaan tersebut ada yang dianggap sangat penting oleh suatu penganut agama, tetapi tidak dikenal dalam agama lainnya2. kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan dan oraganisasi sosial merupakan komponen kebudayaan. Apabila kita perhatikan, aktivitas kehidupan masyarakat itu selalu diwarnai oleh kegiatan yang bersifat kekerabatan dan oraganisasi sosial.

a.sistem kekerabatan sistem kekerabatan adalah pola kehidupan suatu kelompok

masyarakat yang bersifat dan bercirikan kekeluargaan atau kekerabatan karena adanya hubungan pertalian darah, keturunan dari nenek moyang yang sama, dan asal-usul identitas yang sama.

Pertengahan abad ke – 19, ahli antropologi L.H.Morgan,E.B. Taylor, dan J.J.Bachfen telah meneliti sistem kekerabatan yang berlaku didunia. Dari hasil penelitian mereka, diketahui bahwa sistem kekerabatan yang monogami yang lazim berlaku dalam masyarakat Eropa Barat bukanlah satu – satunya sistem kekerabatan yang berlaku didunia. Selain berlaku sistem kekerabatan patrilineal ( hubungan

Page 10: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

keturunan dari garis laki – laki ) matrilineal ( (hubungan keturunan dari garis ibu), tetapi ada pula sistem kekerabatan bilineal dan ambilineal.

Menurut L.M.Morgan macam – macam sistem kekerabatan erat kaitannya dengan istilah kekerabatan. Dikatakanya bahwa dalam menyusun deskripsi sistem kekrabatan harus memperhatikan istilah kekerabatan yangberlaku dalam bahasa suku bangsa tersebut. Dalam deskripsi etnografi, para ahli antropologi juga menaruh perhatian terhadap sistem dan struktur organisasi sosial, yang mencangkup pembagian kerja, aktivitas gontong royong, sikap pemimpin, prosedur pengambilan keputusan, tata cara pergantian pimpinan, pembagian kekuasaan, dan sebagainnya. Masyarakat adat yang berdasarkan genealogi sering disebut sebagai masyarakat hukum.

1) Sistem kekerabatan parentalParental adalah sistem kekerabatan yang menarik garis

keturunan dari kedua belah pihak, yaitu ayah dan ibu. Sistem kekerabatan ini dianut oleh suku Jawa, Sunda, Bugis, dan Makassar.Perhatikan bagan sistem kekerabatan parental berikut ini!

Keterangan = Perempuan = Laki - lakiSistem kekerabatan parental dikelompokkan lagi menjadi 4 macam

berikut ini.

a) AmbilinealAmbilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis

hubungan kekeluargaan dari pihak ayah atau pihak ibu secara bergantian.

Perhatikan bagan berikut ini !

Page 11: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

b) KonsentrisKonsentris adalah sistem kekerabatan yang menarik garis

hubungan keluarga sampai jumlah tertentu. Misalnya pada suku bangsa Sunda dikenal istilah sabondoroyot (satu keturunan dari nenek moyang yang dihitung sebanyak 7 generasi ).

c) PrimogeniturPrigogenitur dalah sistem kekerabatan yang menarik garis

hubungan kekeluargaan dari ayah atau ibu yang usianya tertua saja ( sulung ). Misalnya dalam pembagian harta warisan hanya anak laki – laki atau perempuan sulung saja yang mendapatkann ya.

d) Ultimogenitur Ultimogenitur adalah sistem kekerabatan yang menarik garis

hubungan keluarga dari ayah atau ibu yang usianya termuda saja ( bungsu ). Misalnya, dalam pembagian harta warisan hanya anak laki- laki atau perempuan bungsu saja yang mendapatkannya.

2) Sistem kerabatan unilateralUnilateral adalah sistem kekerabatan yang menarik garis

hubungan keluarga dari satu pihak saja, yaitu dari ayah ( patrilineal) atau pihak ibu ( matrilineal). Sistem kekerabatan patrilineal ini dianut oleh suku bangsa Batak, Flores, dan Minahasa, sedangkan sistem kekerabatan matrilineal dianut oleh suku bangsa Minangkabau.

Perhatikan bagan sistem kekerabatan unilateral berikut ini!

Page 12: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Patrilineal MatrilinealBagan sistem keluarga patrilineal dan matrilineal

3) Sistem kekerabatan altenerendAltenerend adalah sistem kekerabatan yang anggota –

anggotanya menarik garis keturunan secara berganti – ganti sesuai dengan pola perkawinan yang diterapkan orang tua. Dalam sistem kekerabatan altenerend, garis keturunan patrilineal dan matrilineal berlaku berganti – ganti. Seorang anak termasuk keluarga patrilineal dari ayahnya, tetapi berikutnya masuk klan matrilineal dari ibunya, demikian seterusnya. Diindonesia tidak dikenal sistem kekerabatan yang berganti – ganti ini.

Dalam sistem kekerabatan altenerend dikenal tiga bentuk perkawinan , yaitu sebagai berikut.A) Perkawinan berdasarkan garis keturunan ibu, disebut kawin semendoB) Perkawinan berdasarkan garis keturunan ayah disebut kawin jujur.C)Perkawinan berdasarkan garis keturunan ibu dan ayah ( kawin

bebas), disebut kawin semendo rajo – rajo.Apabila orang tuanya melakukan perkawinan semendo, maka

anak – anaknya menarik garis kekerabatan dari pihak ibu ( matrilineal). Sebaliknya, jika orang tuanya melakukan perkawinan jujur maka anak- anaknya menarik kekerabatan dari pihak ayah. Apabila orang tuanya melakukan kawin semendo rajo – rajo, maka anak – anaknya menarik garis kekerabatan dari pihak ibu dan ayahnya ( campuran ).

B. Organisasi sosialOrganisasi sosial adalah perkumpulan yang dibentuk oleh

masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan kepentingan bersama.Adanya organisasi sosial ini merupakan wujud kehidupan kolektif manusia dalam skala besar ialah sebuah negara nasional. Jumlah negara nasional tempat berhinpunnya manusia sangatlah banyak, seperti Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, China, Jepang, Korea, dan banyak lagi.

3. Mata Pencaharian

Page 13: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Mata pencaharian masyarakat mencerminkan corak kebudayaan. Pada masyarakat yang tingkat peradaban atau kebudayaannya masih sederhana, mata pencahariannya pun bersifat sederhana pula. Masyarakat praaksara misalnya, mata pencahariannya sangat sederhana, berupa berburu dan meramu makanan, berternak, menangkap ikan, atau bercocok tanam diladang. Berburu dan meramu ( hunting and gathering ) merupakan mata pencaharian yang paling tua didunia. Sampai sekarang, sekitar 0,01% manusia didunia masih hidup berburu dan meramu. Berternak secara tradisional ( pastoralisme ) juga termasuk mata pencaharian yang sudah tua. Sekitar 0,02% penduduk dunia masih hidup dari berternak yang dikerjakan secara tradisional suku bangsa peternak hidup didaerah pegunungan, sabana, atau stepa.4. Peralatan hidup

Tingkat peradapan suatu kelompok masyarakat tampak pula dari peralatan atau perlengkapan hidup yang digunakan. Pada masyarakat tradisional, peralatan hidup yang dibuat dan digunakan masih sangat sederhana. Pada masyarakat modern, peralatan hidup sudah dibuat lebih baik dan bentuknya pun bervariasi. Cara pembuatannya sudah menggunakan teknologi modern. Peralatan hidup yang digunakan oleh masyarakat tradisional, antara lain berupa alat produksi, senjata, wadah, makanan, pakaian, tempat berlindung, dan alat transportasi.

a. Alat produksi Alat produksi masyarakat tradisional berupa peralatan yang terbuat

dari batu , tulang, kayu, dan logam. Menurut ahli praaksara, K.T.Oakley dalam bukunya Man the Tollmaker ( 1950), terdapat empat macam alat produksi, yaitu pemukul ( percussion – flaking), penekan ( pressurre flaking), pemecah ( chiping ), dan penggiling ( grinding ). Alat – alat produksi dalam masyarakat tradisional dibedakan menurut fungsi dan lapangan pekerjaannya. Berdasarkan fungsinya alat – alat produksi berupa alat potong, alat tusuk, alat menyalakan api, alat pukul , dan sebagainnya. Berdasarkan lapangan pekerjaannya, alat – alat produksi berupa alat ikat, alat tenun, alat pertanian, alat menangkap ikan, dan sebagainnya.

b. SenjataSenjata dalam kebudayaan masyarakat tradisional dapat dibedakan

menurut bahan dan teknik pembuatannya. Bahan mentahnya ada yang berupa kayu, tulang, dan logam. Teknik pembuatannya menggunakan tangan, seperti diasah ( diupam). Menurut fungsinya, dikenal senjata – senjata berupa alat potong, alat tusuk, senjata lempar, dan tameng. Menurut pemakaiannya, dikenal senjata – senjata yang digunakan untuk berburu, berkelahi, berperang, perhiasan, dan sebagainnya. Dalam masyarakat modern, senjata dibuat dengan menggunakan teknologi

Page 14: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

canggih, Bentuk dan jenisnya pun beragam, seperti api, peluru kendali, tank, pesawat tempur, dan sebagainya.

c. WadahDalam budaya masyarakat tradisional, wadah digunakan untuk

menyimpan, menimbun, dan mambawa barang. Berdasarkan bahan mentahnya, wadah terbuat dari kayu, bambu, kulit kayu, tempurung, dan tanah liat. Ada pula yang dibuat dari serat – serat seperti keranjang. Selain tempat menyimpan, wadah juga digunakan untuk memasak atau membawa barang (transportasi).d. Makanan

Dalam masyarakat tradisional, makanan dibuat secara sederhana. Bahan mentahnya berupa daun – daunan, sayur – sayuran, buah – buahan, Biji – bijian, akar – akaran, daging , ikan, dan sebagainya. Ada dua cara dalam memasak makanan yaitu, dengan cara dibakar dan menggunaakan batu panas ( stoneboiling technique ). Batu - batu yang telah dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam bahan makanan.

e. PakaianPakaian merupakan benda budaya yang sangat penting bagi manusia.

Tingkat kebudayaan masyarakat tercermin dari cara memilih dan mengenakan pakaiann. Pada masyarakat tradisional, cara berpakaian masih sangat sederhana. Dari bahan mentahnya, pakaian dibuat dari daun – daunan, kulit pohon, kulit binatang, dan tenunan sederhana. Teknik pembuatannya pun bersifat tradisional,seperti diikat dan dicelup, Ditinjau dari fungsinya, pakaian tradisional dibagi menjadi 4 macam , yaitu: 1) alat untuk melindungi tubuh dari pengaruh alam ( panas dan dingin ), 2) Lambang keunggulan, 3) simbol yang dianggap suci , 4) sebagai perhaiasan.

f. PerumahanRumah sebagai tempat berlindung merupakan salah satu benda

budaya yang sangat penting bagi manusia. Sejak zamann purba, rumah telah menjadi kebutuhan hidup walaupun sifatnya masih sederhana yaitu sebagai tempat berlindung dari panas, dingin, dan ancaman binatang buas.

g. Alat transportasiAlat – alat transportasi dengan segala jenis dan bentuknya merupakan

unsur kebudayaan. Sejak zaman purba, manusia telah menggembangkan alat transpotrtasi, walaupun sifatnya sederhana. Pada masyarakat tradisional, alat – alat transportasi terpenting yaitu rakit / sampan, perahu, kereta beroda, alat seret, dan binatang. Sejak dahulu manusia telah

Page 15: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

menggunakan binatang sebagai alat transportasi. Hewan – hewan besar, seperti kuda, unta, dan lembu banyak digunakan sebagai alat transportasi. Diserbia sejak dahulu orang telah menggunakan sapi. kerbau, kedelai, dan gajah sebagai alat angkut. Diasia utara dan kanada, rusa reideer dan anjing merupakan binatang transportasiyang cukup penting.

5. BahasaBahasa baik lisan , tulisan, maupun isyarat merupakan komponen

kebudayaan. Bahasa menentukan tingkat kebudayaan atau peradaban kelompok masyarakat. Masyarakat praaksara tidak meninggalkan benda – benda tertulis , sehingga dikatakan sebagai masyarakat yang terbelakang taraf peradabannya, Sebaliknya , masyarakat modern yang mampu menguasai beberapa bahasa mencerminkan bahwa tingkat peradabannya sudah tinggi. Kemampuan berbahasa inilah yang menyebabkan manusia mampu mengembangkan dan mewariskan kebudayaan kepada manusia – manusia lainnya.

6. KesenianKesenian yang meliputi seni sastra, seni rupa, seni musik, seni suara, seni

tari, seni drama/ film, dan sebaginya merupakan komponen kebudayaan. Keseniaan sebagai ekspresi dan hasrat manusiaakan keindahan untuk dinikmati terbagi dua macam, yaitu seni rupa (kesenian yang dinikmati menggunakan mata) dan seni suara ( seni yang dinikmati menggunakan telingga). Seni rupa terbagi lagi kedalam seni patung, seni lukis, seni gambar, seni ukir ( seni relief ) dan seni rias ( dekorasi). Seni mencangkup seni rupa dan seni suara ialah seni gerak dan seni tari. Seni drama adalah kesenian yang mengintegrasikan seluruh cabang kesenian.

C. macam-macam budaya lokal Bangsa Indonesia memiliki beragam budaya local yang satu dengan

lainnya berbeda. Budaya local itu merupakan unsure pembentuk budaya nassional.Selain bidaya lokal, budaya nasional juga dipengaruhi oleh budaya asing.

Budaya okal adalah budaya yang berkembang di daerah-daerah sebagai milik suku-suku bangsa Nusantara. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multicultural dalam suku dan budaya.

1. Tradisi Upacara Labuhan MerapiTradisi budaya ini dilaksanakn setiap tanggal 30 rajab sebagai rangkaian kegiatan upacara penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat. Upacara ini dilengkapi berbagai macam sesaji untuk dibawa ke kendit Gunung Merapi oleh Ki Juru Kunci agar memperoleh berkah dan sebagi wujud permohonan keeselamatan dan kesejahteraan.

Page 16: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

2. Tradisi NgabenNgaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan oleh para penganut agama Hindu Bali. Upacara ini dilaksanakan antara bulan Juni – September yang merupakan kesempatan teakhir bagi keluarga yang ditinggalkan untuk mengabdikan diri kepada org tuanya yg telah meninggal

3. Tradisi Betapung Tawar MaayunBetapung tawar Maayung adalah upacara menyiapkan menjadi seorang anak, yang merupakan tradisi Martapura Amuntai. Upacara ini dilaksanakan Gguring Maayun yaitu menidurkan anak pada ayunan ketika anak itu berusia 40 hari – 5 tahun. Biasanya waktu pelaksanaan upacara ini pada tanggal 12 rabiul awal bertepatan keelahiran nabi Muhammad SAW

4. Tradisi Era-Era TU UrauEra-era tu urau adalah upacara tindik telinga pada perempuan yang menginjak usia dewasa, upacara ini merupakan tradisi budaya suku bangsa Waropen, Irian Jaya. Penusukan telingan dilakkan oleh duku yang disebut aebe siewe

5. Tradisi Adata Jawaa. Brokohan, yiatu upacara kelahiran bayi. Sesaji yang disiapkan :

dhawet, gula jawa, kelapa, dan kembang setaman.b. Selapanan, yaitu upacara pemberian nama pada bayi yang baru

lahir. Upacara ini dilaksanakan setelah 35 hari dari kelahiran bayic. Thedak siten, yaitu upacara pada bayi yang berusiaantara 5-6

bulan pada saat pertama kali turun ke tanah.d. Arapan, yaitu upacara inisiiasi haid pertama bagi anak perempuan.

Upacara dilaksanan di bangsal Sekar Kedaton sebelah selatan Kedaton Kulon. Upacara ini dikhususkan untuk kaum perempuan, sehingga lelakki dilarang untuuk hadir pada saat upacara ini.

D. Dampak masuknya budaya asing Pengaruh budaya asing sudah lama masuk dan berkembang di

Indonesia, yaitu sejak masuuknya agama dan budaya Hindu-Budha, Islam, dan Kristen. Ppengaruh budaya asing makin intensif, sejak dunia memasuki era globalisasi. Pada era globalisasi, hamper tidak ada satu negarapun yang tidak terpengaruh budaya global, baik di bidang ekonomi, politik, maupun seni budaya. Kemajuan yang sangat pesat adalah telekomunikasi dan transportasi yang membuat hubungan antar bangsa menjaadi lebih intensif.

1. proses masuknya pengaru budaya asingPada zaman praaksara, terjadi penyeberangan unsur-unsur budaya

seiring perpindahan kelompok-kelompok manusia purba yang hidupnya suka berpindah-pindah tempat sambil berburu dan meramu.

Pada masa-masa berikutnya, proses difusi kebudayaan dilakukan oleh para peelaut dan pedagang. Penyebaran Agama seperti Hindu,

Page 17: IPS - Kelompok 5 - Keaneragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Budha ,Islam, dan Kristen. Penyebaran juga dulakukan pada saat Negara kita terjajah oleh Negara-negara sing seperti Portugis, Inggris, Belanda, dan juga Jepang.

2. pengaruh nilai-nilai budaya baratNilai budaya Barat itu ada yang positif, tetapi lebih kebanyakan yang

negative dan bertentangan dengan nilai-niai budaya nasional. Karena itu, kita harus bersikap kritis untuk menaggapi dan menerima budaya Barat yang masuk ke Negara kita ini. Menurut Tho Thi Anh (1975) ada tiga nilai penting yang mendasari nila-nilai budaya barat: martabat manusia, kebebasan dan teknologi. Orang Barat berpikiran bahwa manusia memiliki kemampuan menyempurnakan hidupnya sendiri, dengan syarat bertitik tolak pada raasio, intelek dan pengalaman, (Dorthy L. Marx, 1983)

Menurut Alvian 1985 ada tiga pola atau corak reaksi terhadapt masuknya budaya asing (Barat)1. Corak Reaksi yang menerima seluruh kebudayaan Barat.

Karena telah budaya timur sudah tidak relevan menghadapi kondisi sekarang, melainkan budaya Barat yang telah menciptakan manusia yang berkualitas

2. Corak Reaksi yang anti Budaya BaratCorak ini beranggapan bahwa Budaya Barat hanya melahirkan manusia yang kejam dan kebudayaan Timur yang lebih Unggul

3. Corak yang berusaha melihat Pembenturan antara Budaya Barat dan Budaya Timur.Corak ini berusaha untuk mrngambil jarak dan menilai secara jujur dimana kelebihan budaya Barat dan kekurangan Budaya Timur, sekaigus mempertahankan relevansi nilai.nilai barat dan timur.