Author
lusy-novitasari
View
233
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
IPD - Ggn Diuresis Dan Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih Gangguan miksi dan
diuresis
Linda Armelia
DEFINISI
Disuria : rasa sakit/terbakar saat BAK Urgensi : rasa utk segera BAK yg berlebihan
karena adanya iritasi dan inflamasi pada VU Inkontinensia : ketidakmampuan utk menahan
urine dlm VU krn adanya ggn neurologi/mekanik Enuresis : rasa ingin BAK terutama pada malam
hari atau waktu tidur bed-wetting
DISURIA
Penyebabnya :1. Berkurangnya kemampuan VU
- inflamasi pd mukosa (sistitis) infeksi, radiasi, kimia atau benda asing (batu, kateter)- rasa terbakar infiltrasi oleh tumor pd VU atau organ sekitar (prostat, rektum dan uterus)
2. Infeksia. Acute bacterial cystitis- ♀>>, BAK tiap malam, rasa terbakar+, gross hematuria
b. Prostatitis / prostatocystitis- ♂>>, a- Rasa tidak enak pada perut bawah, pangkal paha, perineum, rektum, testes atau penis berhubungan dg BAK/ejakulasi
c. Psycosomatic cystitis
= functional bladder synd & chronic glandular urethrotrigonitis
- ♀ usia pertengahan dan lanjut
- rasa nyeri yg sukar ditentukan pd perut bawah/vagina
- frekuensi, nokturia (-), piuria (-)
- FBS dd/ dg cystocele
Pendekatan:
R/ ggn BAK kronik, srg berulang, panas + Pemeriksaan sedimen urin dan cairan prostat
- Normal leukosit dlm cairan prostat 10/lpb
Pemeriksaan : pelvik pd ♀ dan prostat pd ♂ Kultur urine dan cairan prostatUrography – cystourethrographyCystoscopy, urethroscopy, endoscopi biopsi
INKONTINENSIA
Penyebabnya :1. Ketidak mampuan otot destrusor
- VU mudah kontraksi tak terkontrol ggn penghambat saraf- terutama pd orang tua 75%- m pd pykt CNS spt CVA, Alzheimer, neoplasia,
hidrosefalusInfeksi/tumor pd VU/ pelvis, fecalit, prolaps uterus, hipertrofi prostat
- Bbrp lesi dpt mengganggu jaras lateral dan ventral m atau meniadakan
hambatan impul desenden pd reflek sakral spinal ketidak mampuan otot destrusor
- Penatalaksanaan :
Imipramid 25 mg malam hari
Ca channel blocker
Konvensional : infeksi lokal, tumor, fecalit
2. Stres Inkontinensia
- ♀ post menopause estro - strk uretra atropi
- tek intraabd spt batuk, bersin, naik tangga dan aktifitas fisik
- Partus : VU dan uretra turun uretra jd pendek sdt uretrovesikal hilang (berguna sbg penutup sfingter uretra)
- ♂ : post op prostat pd BPH/Ca prostat kerusakan sfingter eksternal selama op total ink
- Penatalaksanaan : peninggian sdt uretrovesikal, Hormon Replacment Therapi
3. Inkontinensia mekanik
- Anomali kongenital, extrophy VU, patent urachus dan ectopic ureteral opening distal pd leher VU
- Mekanik ink dpt diikuti jg dg reseksi transuretral dp prostat merusak mekanisme sfingter internal dan eksternal
- Operasi pd r. pelvis atau iiradiasi uterus /
rektum inkontinensia
- Fistel vesikovaginal, ureterovaginal, vesikoperineal atau ureteroperineal
4. Overflow atau paradoksikal - Obstruksi pd leher VU atau uretra (striktur uretra), ggn neurologi - ♂ : 75% BPH - Manifestasikan : nokturia, b ukuran dan kekuatan pancaran urin, ketegangan slm BAK - Functional outflow obst pykt pd jaras spinal, tdk sinergis kontraksi destrusor, sfingter eksternal - Hypotonic neurogenic bladder pykt yg menyebabkan neuropati perifer otonom spt DM, uremia, hipotiroidism, alkohol kronik, GBS, pykt kolagen p.d dan toxic neuropathie yg berhub dg Ca (paru dan ginjal) overdistention VU
5. Psikogenik dan fungsional
- Psikogenik : anakdan dewasa muda
- Fungsional : pd orang tua dg
gangguan gerak / ggn CNS, obat
ENURESIS
Keterlambatan maturasi kontrol VU Bayi : reflek sacral spinal > 2 th tjd
pematangan sistem saraf kontrol kortikal reflek spinal kontrol volunter smp usia 2 ½ th
Disbb : usia pubertas, pykt organik, infeksi TU, lesi obstruksi dg overflow inkontinensia, disfungsi neurovesikal dan keadaan poliuri dg kelebihan dari VU
Penatalaksanaan : imipramine 75 mg pd malam hari
OLIGURIA dan ANURIA
Oliguria : vol urine < 400 ml/hari Anuria : urine (-) Penyebab :
- obstruksi pada TU
- sumbatan total pada arteri dan vena
renalis
- pykt ginjal yg berat spt nekrosis kortikal dan
rapidly progressive glomerulonephritis
POLIURIA
Vol urine > 3 L/hari Fisiologi respon minum yg >> Patologi :1. Diabetes Insipidus
a. Vasopressin sensitive (DI sentral) posthypophysectomy, post trauma, postpituitary ablation, noplasma, inflamasi,
pykt infeksi dan vaskuler DI idiopatik autosomal dominan
b. Neprogenic DI
1. Acquired tubulointertitial renal disease (pyelonephritis, analgesic neph, MM, amyloidosis, SS, sarcoidosis, dll)
2. Obat-obat dan toksin (lithium, etanol,..)
3. Kongenital (hereditary neprogenic DI, polikistik, medullary cystic disease)
B reabsorpsi air di tub distal ok lambatnya
aliran air dari tub ke medula interstitium luar dan
dalam
2. Solute diuresis
Spt pada : glukosa, high protein tube feeding, infus urea/manitol, kontras radiologi, CRF
Filtrasi bahan terlarut yg berlebihan shg
reab terganggu menekan reab NaCl
dan air dlm tub proksimal poliuri
3. Natriuretic syndrome
salt losing nephritis, fase diuresis ATN, obat-obat diuretik
4. Primary polydipsia
- psikogenik
- penyakit pada hipotalamus
- obat: thiuridazine, CPZ, antikolonergik
NOKTURIA
Semua poliuri menyebabkan nokturia urine terutama pd tahap awal pykt ginjal Malam hari vol urine >> kapasitas VU Tjd pd keadaan edema spt CHF, SN, asites pd
sir hepatis tjd akumulasi cairan pd bag yg tergantung saat berbaring akan tjd perubahan kekuatan kapiler cairan akan berpindah
Kemampuan VU Inf, tumor, batu inflamasi irritabilitas VU
Chronic partial bladder outflow obstruction dari hiperplasi prostat, striktur uretra, neoplasma jinak/ganas, batu merangsang BAK penebalan ddg otot shg akan m kompliance
HEMATURIA Isolated : perdarahan pd TU dari uretra pd
pelvis renalis, spt : batu TU, tumor jinak/ganas, TB, trauma, prostatitis, IgA neph, focal glomerulitisTidak ada protein dan cast
Total : tjd pd setiap kali BAK Bl tjd perdarahan pd permulaan/akhir BAK
berasal dari prostat/uretra
Hematuria yg berhubungan dg inf TU- Inf bakteri pd TU bawah / ginjal- berhubungan dg adanya pyuria- lab : [] bakteri > 105 koloni/ml urine
Hematuria yg terbukti pykt ginjal(Nephronal hematuria) spt glom-nepritis, tubuloinstitional injury, vaskuliti kerusakan sirkulasi nepronNephronal hematuri + proteinuria CRF
Hematuria dg protein/cast
PYURIA (Leukosituria)
Adanya pus dalam urine Infeksi dan inflamasi pada TU bawah Pyuria >> pykt inflamasi ginjal terutama
tubulointertitial nephritis, lupus nefritis, pyelonefritis, renal transplant rejection
proteinuria ringan / hematuria (+)
Steril pyuria : WBC urine +, ttp kultur bakteri (-)- Inf TU krn bakteri yg telah mdpt AB- Th/ glukokortikoid- Acute febrile episode- Pemberian siklofosfamid- Wanita hamil- Renal transplant rejection- Trauma genitourinary- Prostatitis dan sistouretritis
Pyuria yg berhub dg proteinuria, nepronal hem dan cast pykt inflamasi dp glomeruli, tubulus, interstitium atau mikrosirkulasi
CHYLURIA
Adanya chyle dr limphatik didlm urine Urine spt susu Jarang pd trauma atau tumor ttp srg pd pdrt dg
filariasis Diet yg dianjurkan:1. Membatasi fat2. Banyak minum . Slm keadaan gross chyluria
batasi gerak dan p tek intra-abdominal3. Istirahat yg cukup.4. Jangan bekerja keras dan menaiki tangga
Hati-hati bila :
1. chyluria > 30 hari atau srg berulang
2. hematuria
3. Panas
4. Penderita merasa bhw BB dan merasa lelah
Definisi
ISK keadaan klinis akibat berkembangnya mikroorganisme yang menyebabkan komplikasi saluran kemih
Nephrol Dial Transplant 1999;14:2746-53
Epidemiologi AS --> ISK akut tidak terkomplikasi penyebab
utama ke pelayanan kesehatan 7 juta kunjugan ke dokter 1 juta dirawat di RS
40-50% wanita dewasa riwayat minimal 1x ISK Pria jarang prevalensi 0,04% Prevalensi ↑ pada usia lanjut
6-15% pada pria usia > 75 th 20% pada wanita
Nephrol Dial Transplant 1999;14:2746-53Clinical Infectious Disease 2005;40:643-54
Prevalensi bakteriuria
asimptomatik
Am Fam Physician 2006;74:985-50
Klasifikasi Lokasi :
Atas pielonefritis, abses renal, abses perirenal Bawah sistitis, uretritis, prostatitis
Klinis : ISK terkomplikasi ISK tidak terkomplikasi
Etiologi : Komunitas Nosokomial
Clinical Infectious Disease 2005;40:643-54Primer on Kidney Disease, 2009, 5th ed
Terminologi
Bakteriuria Terdapatnya bakteri pada urin isolasi
mikroorganisme dengan jumlah kuantitatif yang signifikan
ISK asimptomatik Isolasi bakteri dari urin dengan jumlah kuantitatif yang
sesuai infeksi, namun tanpa gejala dan tanda infeksi saluran kemih
Harrison’s Internal Medicine, 2008, 17th edPrimer on Kidney Disease, 2009, 5th ed
Terminologi
ISK tidak terkomplikasi Infeksi saluran kemih yang disertai gejala frekuensi,
urgensi, disuria, nyeri suprapubik pada individu dengan saluran urogenital yang normal
ISK terkomplikasi Infeksi saluran kemih yang bergejala pada individu
dengan abnormalitas fungsi maupun struktur saluran urogenital
Harrison’s Internal Medicine, 2008, 17th edPrimer on Kidney Disease, 2009, 5th ed
Terminologi
Pielonefritis akut nonobstruktif Infeksi ginjal yang ditandai dengan nyeri CVA, demam,
dengan saluran urogenital yang normal
Piuria Peningkatan leukosit PMN di urin dan terdapat bukri
respons inflamasi pada saluran kemih
Harrison’s Internal Medicine, 2008, 17th edPrimer on Kidney Disease, 2009, 5th ed
Terminologi
Relaps ISK berulang yang terjadi setelah terapi yang
diisebabkan isolat mikroorganisme yang persisten
Reinfeksi ISK berulang yang berasal dari mikroorganisme diluar
saluran kemih strain baru atau strain yang sudah terisolasi yang menetap di usus atau vagina
Harrison’s Internal Medicine,2008, 17th edPrimer on Kidney Disease, 2009, 5th ed
Etiologi Wanita
E.coli (80 %), di Indonesia 85% penyebab ISK bawah Enterobacteriaceae (Klebsiella pneumonia) coagulase-negative staphylococci, Enterococcus species, group B
streptococci, Gardnerella vaginalis Pria
coagulase-negative staphylococci, Enterococcus species, Bacillus gram negatif
Kelainan saluran kemih E. coli (wanita), Preoteus mirabilis (pria)
Instrumentasi saluran kemih Polimikrobial (Pseudomonas aeruginosa, organisme penghasil
urea - P. mirabilis, Providencia stuartii, Morganella morganii)
Clinical Infectious Disease 2005;40:643-54
Etiologi non bakterialJamur Virus Parasit
C. AlbicansC. ParapsilosisC. GlabrataC. TropicalisBlastomyces dermatitidisAspergillus fumigatusCryptococcus neoformasnHistoplasma capsulatum
Adenovirus tipe 11,21MumpsHantavirus
Schistosoma hematobium
Primer on Kidney Disease, 2009, 5th ed
Faktor risiko Wanita
Uretra pendek, dekat anus Aktivitas seksual Kehamilan Penurunan kadar estrogen (menopause)
Pria Tidak disirkumsisi BPH
Harrison’s Internal Medicine,2008, 17th ed
Faktor risiko Obstruksi saluran urin anomali kongenital, batu saluran
kemih, oklusi ureter, kista ginjal, tumor ginjal Refluks vesikoureteral Gangguan fungsi dan stgruktur ginjal (GN, gagal ginjal) Residu urin dalam kansung kemih (neurogenic bladder,
striktur uretra) Instrumentasi saluran kemih (kateterisasi, dilatasi uretra,
sistoskopi, nefrostomi, pielografi retrograd Populasi spesifik : DM, imunokompromais, infeksi
nosokomial Transplantasi ginjal
Harrison’s Internal Medicine,2008, 17th ed
Faktor risiko ISK rekurens Wanita Premenopause :
↑ frekuensi hubungan seksual Penggunaan spermisida Partner seksual baru Riwayat ISK sebelum usia 15 tahun Riwayat ibu ISK faktor anatomi & genetik
Wanita Postmenopause : Estrogen loss penipisan epitel vagina & << jumlah glikogen tidak
baik untuk Lactobasillus pH meningkat kolonisasi uropatogen Inkontinensia & ↑ post residual volume urin DM Riwayat ISK
↑ kolonisasi E.coli di vagina & periuretra
Reccurentt UTI, JOGC, 2010
Patogenesis
Faktor risiko VS Faktor agen Faktor agen
Patogenitas bakteri Pembentukan biofilm matriks polisakarida yang
melapisi permukaan yang terbentuk dari mikroorganisme yang menempel pada permukaan tsb (kateter)
Harrison’s Internal Medicine,2008, 17th ed
Mekanisme pertahanan
Anatomi saluran kemih : barier fisik panjang uretra, katup, aliran
Lactobacillus pH urin rendah, H2O2 Konsentrasi urea dan asam organik Kelenjar prostat sekresi zat anti infeksi Urinasi Anti aderens :
Mukus urin melapisi sel epitel kandung kemih Protein Tamm-Horsfall glikoprotein yang mencegah
mikroorganisme menempel pada mukosa
Harrison’s Internal Medicine,2008, 17th ed
Gejala Klinis
Brenner & Rector’s The Kidney, 2007, 8th
Diagnosis
Turbiditas urin Sp 66,4% Sn 90,4% tk kesalahan tinggi
Mikroskopik urin Sp 49-100% Sn 60-100%
Tes dipstick Kultur urin Pencitraan USG, BNO, IVP, urografi, sistografi,
sistoskopi
Management of suspected UTI, 2006
Tes dipstick
Metaanalisis nitrit, esterase leukosit, nitrit atau esterase leukosit,
nitrit dan esterase leukosit Nitrit atau esterase leukosit lebih akurat daripada
esterase leukosit ( p=0.0001) Hanya diindikasikan u gejala dan tanda minimal
(<2 tanda/gejala) Hasil tes negatif tidak mengekslusi bakteruria Tidak terdapat bukti untuk usia lanjut (>65 th)
Management of suspected UTI, 2006
Diagnosis Kultur urin bakteriuria :
Wanita asimptomatik bakteriuria > 105 CFU/mL pada 2 sampel berurutan (midstream clean catch) dengan isolat yang sama
Pria simptomatik bakteriuria > 105 CFU/mL pada 1 sampel (midstream clean catch)
Kateter urin bakteriuria > 102 CFU/mL Suprapubik berapapun
Management of suspected UTI, 2006
Bakteriuria
Manual Nephrology, 2009, 7th
Antibiotics for asymptomatic bacteriuria in pregnancy
Antibiotik vs placebo/tanpa terapi Efektif dalam mengurangi bakteriuria asimptomatik
(RR 0.25, 95% CI 0.14-0.48) Mengurangi insidens pielonefritis (RR 0.23, 95% CI
0.13-0.41) Mengurangi insidens bayi BBLR (RR 0.66, 95% CI 0.49-
0.89)
Cochrane Database of Systematic Reviews 2007, Issue 2. Art.No.: CD000490
Duration of treatment for asymptomatic bacteriuria in pregnancy
Tidak cukup bukti untuk mengevaluasi apakah dosis tunggal atau tidak ekuivalen dalam terapi bakteriuria asimptomatik pada wanita hamil.
Terapi dosis tunggal Biaya rendah & meningkatkan kepatuhan Efek samping berkurang (mual, muntah, diare) (RR
0.52, 95% CI 0.32-0.85)
Cochrane Database of Systematic Reviews 2000, Issue 2. Art.No.: CD000491
Kehamilan
Guidelines on urological infections, EAU, 2010
Catheter associated UTI
Gejala/tanda sesuai ISK pada pasien dengan penggunaan kateter urin atau riwayat penggunaan kateter urin (uretral, kondom, suprapubik) dalam 48 jam terakhir
Tanpa sumber infeksi lain yang terdeteksi Isolasi mikroorganisme 103 CFU/mL
(kateter/midstream)
IDSA, Clinical Infection Disease, 2010;50:625-63
Cathteter associated – asymptomatic bacteriuria
Penggunaan kateter urin (uretral, kondom, suprapubik) atau kateter intermiten tanpa gejala ISK
Isolasi mikroorganisme 105 CFU/mL (kateter/midstream)
IDSA, Clinical Infection Disease, 2010;50:625-63
Terapi CA-UTI Polimikrobial & MDR Basil Gram (-) / Coccus gram (+)
Sefalospoprin generasi III ( cefotaxime 3 x 1 g IV atau ceftriaxone 1 x 1 g IV Fluorokuinolon (Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO atau 2 x 400 mg IV atau Levofloxacin
1 x 250-500 mg PO /IV Pseudomonas aeruginosa
Ceftazidime 4 x 1 g IV atau Cefepime 2 x 1 g IV Ciprofloxacin Gentamicin / tobramycin 3 to 5 mg/kg dalam 2-3 dosis (tambahan)
Enterococcal Ampicillin/ vancomycin (2 grams/hari terbagi 2 dosis)
Durasi 7-21 hari tergantung keparahan 5 hari not severly ill 3 hari wanita usia > 65 tahun tanpa gejala ISK atas setelah kateter dilepaskan
IDSA, Clinical Infection Disease, 2010;50:625-63
Brenner & Rector’s The Kidney, 2007, 8th
Brenner & Rector’s The Kidney, 2007, 8th