2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/Desember 2015/ Volume 292 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Ahsan S, Aris Solikhah Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Devi Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] KAMPUS IPB BARANANGSIANG IPB Menyongsong 2016: Tahun Reputasi Inovasi dan World Class University Masyarakat Perkelapa- Sawitan Indonesia (Maksi) menggelar Seminar Nasional dan Kongres 2015 dengan tema "Sawit untuk Kesejahteraan dan Kelestarian Lingkungan", Kamis (7/12), di Balairung Abdul Muis Nasoetion Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan dihadiri oleh sekira 150 orang peserta, dengan narasumber diantaranya Yudha Moelyo dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP), Teguh Patriawan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Derom Bangun dari Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), dan Togar Sitanggang dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Ketua panitia, Prof.Dr. Muh. Yusram Massijaya menyampaikan, “Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi semua stakeholders kelapa sawit untuk bekerjasama dengan baik terkait perkembangan perkelapa-sawitan yang begitu besar di Indonesia”. Ia menambahkan, sebanyak 50 hasil penelitian yang berasal dari berbagai instansi, baik dari pemerintah maupun swasta, dipaparkan dalam seminar ini. Ketua Umum Maksi, Dr. Darmono Taniwiryono mengatakan, “Melalui kesempatan ini kita buat perubahan lebih maju untuk mematangkan organisasi perkelapa-sawitan dalam aktivitas yang bermanfaat bagi pengembangan industri perkelapa-sawitan Indonesia. Di mata dunia internasional, perkembangan industri kelapa sawit Indonesia semakin maju dan meroket, dengan dukungan inovasi perkebunan kelapa sawit yang mampu meningkatkan daya saing global”. Sementara itu, Rektor IPB Prof.Dr. Herry Suhardiyanto mengatakan, “IPB akan terus mendukung kegiatan Maksi. Mudah-mudahan Maksi bertambah maju dan berkembang untuk memberikan kontribusi besar kepada rakyat Indonesia agar lebih sejahtera”. Pada kesempatan ini, rektor meminta agar dalam seminar ini dapat merumuskan satu pendekatan yang mendasar dan kongkret bagaimana mendukung penerapan energi terbarukan, yang layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Sementara itu, dalam kongres Maksi, kembali terpilih Dr. Darmono Taniwiryono sebagai Ketua Umum Maksi untuk periode 2015-2018. (Awl) Maksi Gelar Seminar Nasional dan Kongres 2015 Mahasiswa Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sumberdaya Perairan (Himasper), menyelenggarakan kegiatan Festival Air 2015 (29/11). Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa MSP, dosen dan staff MSP, mahasiswa IPB, mahasiswa se- Bogor, masyarakat sekitar kampus IPB, pelajar SMA, SMP, dan SD se- Bogor. Kegiatan yang mengusung tema “Trilogy of Water” (Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengawetan Sumberdaya Perairan) ini mengambil tempat di Auditorium Sumardi Sastrakusumah FPIK dan Lapangan Rektorat IPB, Kampus IPB Darmaga. Festival Air 2015 resmi dibuka oleh Ketua Departemen MSP FPIK IPB, Dr. M. Mukhlis Kamal. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pembina Himasper sekaligus Dosen MSP, Inna Puspa Ayu, S.Pi, M.Si. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan terbagi menjadi kegiatan indoor dan outdoor. Kegiatan indoor dilaksanakan di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, diisi dengan talkshow tentang bentuk pengembangan dan pemanfaatan konservasi perairan, yang mencakup pemanfaatan lestari, pengawetan, dan perlindungan. Hadir sebagai pembicara adalah Dr. Fredinan Yulianda (Dosen MSP) dan Devy Suradji (WWF Indonesia). Talkshow selanjutnya mengenai komunitas pencinta lingkungan perairan, yang diisi oleh tiga orang pembicara, yaitu Babeh Idin (Jawara Sangga Buana), Sudirman Asun (Ciliwung Institut), dan Adithiyasanti Sofia (Save Shark Indonesia). “Setiap orang harus memiliki rasa yang peduli terhadap lingkungan, rasa cinta akan keberlanjutan sumberdaya perairan, dan rasa ingin menjaga setiap potensi yang ada, agar sumberdaya perairan yang ada saat ini menjadi tetap lestari dan berkelanjutan.” ujar Dr. Fredinan dalam sesi talkshow. Rangkaian kegiatan outdoor yang diadakan di lapangan Rektorat IPB adalah jalan pagi keliling kampus IPB dan sekitarnya, pengenalan WWF dan Panda mobile, perpustakaan gratis, perlombaan menggambar dan mewarnai untuk TK dan SD, serta pengenalan komunitas Save Shark Indonesia. (SGA) Himpunan Mahasiswa Sumberdaya Perairan Gelar Festival Air 2015

IPB P a r i w a r a - Biopharmaca BiofarmakaHomebiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 292.pdf · Bogor, masyarakat sekitar kampus IPB, pelajar SMA, SMP, dan

  • Upload
    lyquynh

  • View
    239

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/Desember 2015/ Volume 292Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Ahsan S, Aris Solikhah Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Devi Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB

Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

KAMPUS IPB BARANANGSIANG

IPB Menyongsong 2016:Tahun Reputasi Inovasi

dan World Class University

Masyarakat Perkelapa-S a w i t a n I n d o n e s i a ( M a k s i ) m e n g g e l a r Seminar Nasional dan Kongres 2015 dengan t e m a " S a w i t u n t u k K e s e j a h t e r a a n d a n K e l e s t a r i a n L ingkungan" , Kamis (7/12), di Balairung Abdul Muis Nasoetion Fa k u l t a s Te k n o l o g i P e r t a n i a n ( F a t e t a )

Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan dihadiri oleh sekira 150 orang peserta, dengan narasumber diantaranya Yudha Moelyo dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP), Teguh Patriawan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Derom Bangun dari Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), dan Togar Sitanggang dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Ketua panitia, Prof.Dr. Muh. Yusram Massijaya menyampaikan, “Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi semua stakeholders kelapa sawit untuk bekerjasama dengan baik terkait perkembangan perkelapa-sawitan yang begitu besar di Indonesia”. Ia menambahkan, sebanyak 50 hasil penelitian yang berasal dari berbagai instansi, baik dari pemerintah maupun swasta, dipaparkan dalam seminar ini. Ketua Umum Maksi, Dr. Darmono Taniwiryono mengatakan, “Melalui kesempatan ini kita buat perubahan lebih maju untuk mematangkan organisasi perkelapa-sawitan dalam aktivitas yang bermanfaat bagi pengembangan industri perkelapa-sawitan Indonesia. Di mata dunia internasional, perkembangan industri kelapa sawit Indonesia semakin maju dan meroket, dengan dukungan inovasi perkebunan kelapa sawit yang mampu meningkatkan daya saing global”.

Sementara itu, Rektor IPB Prof.Dr. Herry Suhardiyanto mengatakan, “IPB akan terus mendukung kegiatan Maksi. Mudah-mudahan Maksi bertambah maju dan berkembang untuk memberikan kontribusi besar kepada rakyat Indonesia agar lebih sejahtera”. Pada kesempatan ini, rektor meminta agar dalam seminar ini dapat merumuskan satu pendekatan yang mendasar dan kongkret bagaimana mendukung penerapan energi terbarukan, yang layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Sementara itu, dalam kongres Maksi, kembali terpilih Dr. Darmono Taniwiryono sebagai Ketua Umum Maksi untuk periode 2015-2018. (Awl)

Maksi Gelar Seminar Nasional dan Kongres 2015

Mahasiswa Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Pe r i ka n a n d a n I l m u Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sumberdaya Perairan ( H i m a s p e r ) , m e n y e l e n g g a r a k a n

kegiatan Festival Air 2015 (29/11). Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa MSP, dosen dan staff MSP, mahasiswa IPB, mahasiswa se-Bogor, masyarakat sekitar kampus IPB, pelajar SMA, SMP, dan SD se-Bogor. Kegiatan yang mengusung tema “Trilogy of Water” (Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengawetan Sumberdaya Perairan) ini mengambil tempat di Auditorium Sumardi Sastrakusumah FPIK dan Lapangan Rektorat IPB, Kampus IPB Darmaga. Festival Air 2015 resmi dibuka oleh Ketua Departemen MSP FPIK IPB, Dr. M. Mukhlis Kamal.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pembina Himasper sekaligus Dosen MSP, Inna Puspa Ayu, S.Pi, M.Si. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan terbagi menjadi kegiatan indoor dan outdoor. Kegiatan indoor dilaksanakan di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, diisi dengan talkshow tentang bentuk pengembangan dan pemanfaatan konservasi perairan, yang mencakup pemanfaatan lestari, pengawetan, dan perlindungan. Hadir sebagai pembicara adalah Dr. Fredinan Yulianda (Dosen MSP) dan Devy Suradji (WWF Indonesia).

Talkshow selanjutnya mengenai komunitas pencinta lingkungan perairan, yang diisi oleh tiga orang pembicara, yaitu Babeh Idin (Jawara Sangga Buana), Sudirman Asun (Ciliwung Institut), dan Adithiyasanti Sofia (Save Shark Indonesia). “Setiap orang harus memiliki rasa yang peduli terhadap lingkungan, rasa cinta akan keberlanjutan sumberdaya perairan, dan rasa ingin menjaga setiap potensi yang ada, agar sumberdaya perairan yang ada saat ini menjadi tetap lestari dan berkelanjutan.” ujar Dr. Fredinan dalam sesi talkshow. Rangkaian kegiatan outdoor yang diadakan di lapangan Rektorat IPB adalah jalan pagi keliling kampus IPB dan sekitarnya, pengenalan WWF dan Panda mobile, perpustakaan gratis, perlombaan menggambar dan mewarnai untuk TK dan SD, serta pengenalan komunitas Save Shark Indonesia. (SGA)

Himpunan Mahasiswa Sumberdaya Perairan Gelar Festival Air 2015

NO NAMA Ditugaskan dalam Jabatan

1 Prof.Dr.drh. Srihadi Agungpriyono Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

2 Dr.Ir. Luky Adrianto, M.Sc Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

3 Dr.Ir. Moh. Yamin, M.Agr.Sc Dekan Fakultas Peternakan

4 Prof.Dr.Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc Dekan Fakultas Teknologi Pertanian

5 Dr.Ir. Sri Nurdiati, M.Sc Dekan Fakultas Matematika dan IPA

6 Dr.Ir. Nurhayati, M.Sc Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian

7 Dr.Ir. Suwardi, M.Agr Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Pertanian

8 Dr.Ir. Lailan Syaufina, M.Sc Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan

9 Dr.Ir. Naresworo Nugroho, M.Si Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Kehutanan

10 Dr.Ir. Sugiyanta, M.Si Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian

11 Dr.Ir. Feri Kusnandar, M.Sc Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

12 Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si Ketua Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan

13 Dr. Akhiruddin, S.Si, M.Si Ketua Departemen Fisika Fakultas Matematika dan IPA

14 Dr.Ir. Asep Setiawan, MS Sekretaris Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian

15 Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si Sekretaris Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan

16 Yiyis Mayasari, S.IP Kepala Seksi Sistem Informasi Sumberdaya Manusia dan Pengembangan Karir Tenaga

Kependidikan Direktorat Sumberdaya Manusia

17 Eri Hermawan, SE Kepala Tata Usaha Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan

18 Farhah Faridah, SE, MM Kepala Tata Usaha Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

19 R. Yati Samsiyah, S.IP Kepala Tata Usaha Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia

20 Oman Suratman, S.Ag Kepala Tata Usaha Unit Arsip

Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA) menyelenggarakan kegiatan lokakarya dengan tajuk “Pengembangan Pendidikan Tinggi Kehutanan”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (4-5/12), bertempat di Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) kampus Dramaga, Bogor. Pada kesempatan ini, Dekan Fahutan IPB, Dr. Rinekso menjelaskan bahwa pertemuan tahunan ini di laksanakan untuk menentukan standard minimal ilmu kehutanan. “Agar s e m u a p e n d i d i k a n t i n g g i ke h u t a n a n a d a standardisasinya. Perlu dihadirkan butir-butir penting untuk arah pembangunan kehutanan ke depan,” terang Dr. Rinekso.

Lokakarya kali ini menghadirkan pembicara yang berasal dari pemerintahan, private sector serta industri. “Narasumber dalam kegiatan ini sengaja kita hadirkan dari pemerintah dalam hal ini kementerian, untuk mengetahui policy tentang kebutuhan tenaga kerja di kehutanan dan kompetensi apa yang dibutuhkan. Kemudian juga private sector, dan dari perusahaan sendiri, agar mereka mendefinisikan sendiri secara spesifik apa yang diperlukan dari sarjana kehutanan,” imbuhnya. Lebih lanjut Dr. Rinekso menjelaskan bahwa ke depan kurikulum kehutanan hendaknya diadaptasikan pada empat standar penting, yakni ilmu dasar kehutanan (Basic forestry science) yang kuat, pendidikan kepada calon sarjana kehutanan yang sesuai dengan kebutuhannya, mengingat tidak semua sarjana kehutanan bekerja di sektor kehutanan.

Ketiga, adaptasi kurikulum kehutanan terhadap current issues, seperti saat ini dimana kehutanan berperan sentral dalam konteks perubahan iklim. Standar terakhir adalah ekpektasi pengembangan ilmu dan teknologi kehutanan sendiri. “Itu yang dibahas dalam pertemuan selama dua hari ini,” ujarnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto. Dalam kesempatan ini, Rektor menyampaikan bahwa melalui FOReTIKA ini diharapkan dapat menghasilkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Lebih lanjut rektor berharap pendidikan tinggi kehutanan dapat membuat model pengelolaan lahan dan hutan yang berkelanjutan, dimana hutan dapat dikelola secara lestari, tetapi juga bisa mensejahterakan masyarakat. “Lembaga tinggi kehutanan harus mampu menghasilkan the winning tim, sarjana kehutanan yang kompeten dalam pengelolaan lahan dan hutan yang berkelanjutan,” harap rektor.(as)

FOReTIKA Siapkan Standardisasi Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Observation Study Tour (OST) ke Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Desa Koto Mesjid Kampar, Riau, (29-30/11). OST ini dimaksudkan untuk melihat langsung kegiatan budidaya pembibitan ikan patin dan pasca panen. “Kelompok usaha P2MKP diberi nama Graha Mina Mandiri didirikan pada tahun 2002. Jenis usaha terdiri dari budidaya pembibitan, pembesaran,

pengolahan, dan pasca panen ikan patin. Tujuan dari mendirikan usaha ini adalah untuk memberikan kontribusi usaha ikan patin terhadap kehidupan masyarakat agar lebih maju dan sejahtera,” tutur Ketua Kelompok Graha Mina Mandiri, Suhaemi, S.Pi.

Ia menjelaskan, sekali pendederan ikan patin dari satu indukan bisa menghasilkan 320 ribu larva. Dalam satu bulan menjual benih ikan patin ke petani di sekitar Riau dan Pekanbaru sebanyak 500-1.000 ekor dengan harga Rp 160 per ekor. Suhaemi mengajak rombongan LPPM IPB melihat pembesaran ikan patin di kolam-kolam, dilanjutkan melihat pengolahan ikan patin. Ikan patin yang telah dipanen kemudian diolah menjadi ikan asap, dan siap dijual di sekitar Riau dan Pekanbaru dengan harga perkilonya Rp 60 ribu.

Wakil Kepala bidang Pengabdian kepada Masyarakat LPPM IPB, Dr. Hartoyo menyampaikan, “Kegiatan ini untuk mengetahui aspek kelembagaan usaha kelompok Graha Mina Mandiri. Bagaimana awal kelompok ini mulai membudidaya ikan patin sampai pasca panen. Kami berharap dapat direplikasikan ke petani ikan di desa lingkar kampus IPB, dengan ikan lele menjadi andalannya”. Kegiatan OST diakhiri dengan mengunjungi Universitas Riau yang dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama dalam program kegiatan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di lapangan. (awl)

LPPM IPB Tinjau Pusat Pelatihan Ikan Patin di Riau

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), P r o f. D r. H e r r y S u h a r d i y a n t o , meresmikan Green Plasma Fakultas Ekologi Manusia (Fema) di Kampus IPB Darmaga (7/12). Dalam launching tersebut, hadir puluhan penyuluh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI untuk melihat Demplot Blue Economy yang ada di Green Plasma. Green Plasma (Pusat Pelayanan dan Aktivitas Mahasiswa) adalah kawasan di Fema yang mulai menerapkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan. Seperti

adanya biogas yang terintegrasi denga kolam lele, hidroponik dan kantin sehat. Green Plasma dibangun dalam rangka mewujudkan IPB Green Campus tahun 2020. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan adanya Demplot Blue Economy yang mengarah kepada zero waste. Fasilitas yang ada di Green Plasma adalah perpustakaan, student center, student lounge, kantin sehat, biogas, kolam lele, rumah kos lebah yang menghasilkan propolis, hidroponik dan arboretum ketahanan pangan. Demontration plot atau demplot yang dibangun dirancang sebagai tempat bagi penyuluhan. Temu lapang dengan penyuluh, kelompok tani dan pembudidaya ikan akan diadakan secara periodik di Plasma ini.

“Dengan adanya Green Plasma, Fema punya peran yang strategis untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat dan konsumen science. Kita lakukan upaya edukasi dengan mengajak masyarakat memahami green konsep dalam kehidupan sehari-hari. Green lifestyle sangat penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita,” ujar rektor. “Ini merupakan bentuk dukungan Fema menuju IPB green campus. Sesuai dengan ekologi, kami menggunakan pendekatan blue economy dan zero waste management. Limbah cair dari kantin kami manfaatkan untuk pakan lele, limbah padat kami manfaatkan untuk pupuk kebun. Lima kompor kantin menggunakan biogas yang bisa bertahan selama tiga jam,” papar Dekan Fema IPB, Dr. Arif Satria.(zul)

Demplot Blue Economy di Green Plasma IPB