181

Click here to load reader

IPA KELAS III.doc

  • Upload
    s1mb4h

  • View
    76

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL HITUNG CAMPURAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK-KELOMPOK KECIL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL HITUNG CAMPURAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK-KELOMPOK KECILSKRIPSIDiajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEHNAMA : ISMARWANTI NIM : 4102903130PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN : MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2005AbstraksiUpaya meningkatkan kualitas pendidikan merupakan salah satu fokus dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Salah satu pemecahan beberapa permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualaitas pendidikan itu adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan yang dimaksud salah satunya penelitian tindakan kelas. Dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu cara yang baik bagi guru untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan pendidikan.Penelitian ini berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IIIA SD Rambeanak I Mungkid Kabupaten Magelang Dalam Menyelesaikan Soal Hitung Campuran Melalui Diskusi Kelompok-Kelompok Kecil.Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah melalui diskusi kelompok-kelompok kecil dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IIIA SD Rambeanak I dalam menyelesaikan hitung campuran dan untuk mengenalkan pada siswa pembelajaran matematika dengan melalui diskusi kelompok- kelompok kecil. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IIIA SD Rambeanak I tahun pelajaran 2004/2005, guru kelas IIIA dan pengamat.Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan dalam 2 siklus. Masing- masing siklus dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.Dari hasil penelitian siklus I siswa yang tuntas belajar mencapai 72,7 % dengan nilai rata-rata 7,91 sedangkan pada siklus II yang sudah tuntas belajar mencapai 90,9% dengan nilai rata-rata 8,09. Pada siklus II siswa sudah cukup baik dalam penguasaan pokok bahasan hitung campuran melalui kelompok-kelompok kecil.Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswadalam mengerjakan soal hitung campuran dapat ditingkatkan dengan melalui diskusi kelompok-kelompok kecil yang memotivasi siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Diskusi kelompok-kelompok kecil layak diteruskan sebagai alternatif pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan matematika. Diskusi kelompok- kelompok layak disosialisasikan kepada guru pelajaran matematika dan diterapakan pada pembalajaran di kelas.PENGESAHANSkripsiMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIASD RAMBEANAK I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL HITUNG CAMPURAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK-KELOMPOK KECILTelah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian SkripsiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada: Hari : ....................................................Tanggal : .................................................... Ketua, Sekretaris,Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M.SiNIP. 130781011 NIP. 130815345Pembimbing Utama, Ketua Penguji,Drs. Suhito, M.Pd Dra. Isti Hidayah, M.PdNIP. 130604210 NIP. 131813672Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, Akt Drs. Suhito, M.PdNIP. 131785185 NIP. 130604210Anggota Penguji,Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, AktNIP. 131785185MottoDan Kami tidak memikulkan kewajiban kepada seseorang kecuali yang sepadan dengan kemampuannya;..................( TQS. Al Muminuun : 62 )Dan Allah Maha Melihat segala yang kamu lakukan. (TQS. Al Mumtahanah : 3)Hidup harus menjadi lebih baik dikemudian hariKuperuntukanUntuk suamiku tercinta dan kedua anakku tersayang Antok dan Puputterima kasih atas kasih sayang dan dukungan kalian buat bunda selama iniKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini. Skripsi yang penulis buat berjudul: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III A SDN Rambeanak I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang dalam menyelesaikan Soal Hitung Campuran melalui Diskusi Kelompok-Kelompok Kecil.Dengan selesainya penulisan skripsi ini maka perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Dr. H. T. Soegito, SH, MM, Rektor Universitas Negeri Semarang.2. Drs. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang.4. Drs. Suhito, M.Pd, Dosen Pembimbing Utama Skripsi ini yang telah banyak memberikan petunjuk dan arahan sehingga skrripsi ini tersusun.5. Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, Akt, Dosen Pembimbing Pendamping Skripsi ini yang telah memberi petunjuk dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.6. Dra. Emi Puji Astuti, M.Pd, Dosen Wali atas bimbingan dan ilmu yang diberikan selama saya kuliah.7. Bapak M.Tenang, Kepala Sekolah SDN Rambeanak I.8. Suamiku tercinta dan anak-anakku tersayang atas dukungan, kesabaran dan doa kalian kepada bunda selama ini.9. Bapak dan ibu teman-teman seperjuangan kuliah CENTER SEMARANG B terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.10. Teman-teman staff pengajar dan karyawan SDN Rambeanak I, terima kasih atas doa, dukungan, bimbingan dan bantuan yang tak terhingga jumlahnya.11. Pihak-pihak yang telah berkenan membantu,berdoa dan membimbing penulis yang tak dapat penulis sebutkan karena keterbatasan tempat, terima kasih sebesar-besarnya.Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya di sana-sini. Maka penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran membangun dari semua pihak. Karena hanya orang yang berjiwa besarlah yang mau menerima kritik dan saran.Akhir kata semoga skripsi yang telah penulis buat ini dapat sedikit bermanfaat demi kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia ini.Magelang, Juli 2005PenulisDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.......i ABSTRAK..............................................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN........iv KATA PENGANTAR............v DAFTAR ISI.........................................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1A. Alasan Pemilihan Judul...............1B. Perrmasalahan.........5C. Penegasan Istilah ......................................................................................6D. Tujuan Penelitian........................................................................................7E. Manfaat Penelitian..............7F. Sistematika Penulisan Skripsi....8BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN.......................10A. Landasan Teori.......................10B. Kerangka Berpikir......................23C. Hipotesis Tindakan.....................................................................................24BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................25A. Lokasi Penelitian.......................................................................................25B. Subyek Penelitian......25C. Prosedur Penelitian........................................................26D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data................................................35E. Kriteria Keberhasilan................36BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........37A. Hasil Penelitian siklus .................37B. Pembahasan.38BAB V PENUTUP.42A. Simpulan..42B. Saran....42DAFTAR PUSTAKA44LAMPIRAN-LAMPIRANLampiran 1 Subyek Penelitian.45Lampiran 2 Rencana Pembelajaran.46Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa53Lampiran 4 Kisi-Kisi Penyusunan Test Hasil Belajar.54Lampiran 5 Soal Test siklus I..55Lampiran 6 Jawaban Soal Test Siklus.56Lampiran 7 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus I Pertemuan 1..58Lampiran 8 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1........59Lampiran 9 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Siklus I.....60Lampiran 10 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus I...................62Lampiran 11 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus I.................64Lampiran 12 Subyek Penelitian..65Lampiran 13 Rencana Pembelajaran Pertemuan 2....66Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa......72Lampiran 15 Soal Test siklus.73Lampiran 16 Kunci Jawaban......75Lampiran 17 Soal Pekerjaan Rumah......76Lampiran 18 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus I Pertemuan 2...........77Lampiran 19 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2.....78Lampiran 20 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Siklus I......79Lampiran 21 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus I...................81Lampiran 22 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus I................83Lampiran 23 Subyek Penelitian...84Lampiran 24 Rencana Pembelajaran Siklus II.........................................85Lampiran 25 Lembar Kerja Siswa...91Lampiran 26 Kisi-Kisi Penyusunan Test Hasil Belajar...92Lampiran 27 Soal Test siklus II.......93Lampiran 28 Kunci Jawaban...94Lampiran 29 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus II............................95Lampiran 30 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II......................96Lampiran 31 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru....97Lampiran 32 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus II..............99Lampiran 33 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus II............101Lampiran 34 Foto-Foto Kegiatan KBM..................................................102BAB IPENDAHULUANA. Alasan pemilihan judulDalam pembangunan nasional, pembangunan pendidikan diartikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut kualitasnya untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi, guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan tersebut. Oleh karena itu adanya lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia .Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika. Serta didukung pula penyediaan sarana prasarana yang memadai. Pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pondasi yang sangat bermanfaat dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Matematika sebagai salah satu pelajaran yang diberikan mulai jenjang Sekolah Dasar harus pula memperkuat pondasi tersebut. Seiring dengan usaha tersebut telah diambil beberapa kebijakan oleh pemerintah, antara lain pada tanggal 2 Mei 1984, pemerintah mencanangkan wajib belajar 6 tahun atau setingkat SD. Kemudian dilanjutkan wajib belajar 9 tahun atau setingkat SLTP yang dicanangkan mulai tanggal2 Mei 1994.Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu elemen terpenting didalam pembangunan pendidikan Indonesia. Salah satu pemecahan beberapa permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan itu adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan yang dimaksud adalah penelitian tindakan kelas.Tim peneliti proyek PGSM (1990:6) menjelaskan pengertian tindakan kelas sebagai berikut:Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat refleksi oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan. Tindakan mereka dalam melaksanakan tugas , memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki dimana terjadinya kesalahan dalam praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.Dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan pendidikan.Menurut Dimyati (1994:3) dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh untuk keberhasilan siswa yaitu : bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran.Keterampilan berhitung merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Menurut GBPP mata pelajaran matematika di SD (1994:70) tujuan khusus pengajaran matematika yaitu menumbuhkan serta mengembangkan ketrampilan yaitu menumbuhkan serta mengembangkan ketrampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan dasarmatematika sebagai bekal belajar lebih lanjut. Namun kenyataannya menunjukkan bahwa masih banyak siswa sekolah dasar masih rendah kemampuannya dalam mengerjakan berhitung atau matematika, mereka menyenangi matematika hanya pada permulaan matematika yang sederhana. Makin tinggi tingkat sekolahnya , makin sukar matematika yang dipelajari sehingga semakin berkurang minat belajarnya. Matematika dianggap salah satu ilmu yang sukar. Kadang-kadang mereka terpaksa mengikuti pelajaran matematika hanya karena takut dimarahi oleh guru, sehingga siswa mengikuti pelajaran hanya asal-asalan saja, dampaknya siswa tidak memiliki kemampuan untuk memahami sekaligus memecahkan masalah-masalah matematika yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-harinya. Sedangkan matematika berfungsi sebagai alat mengembangkan komunikasi dengan lambang serta ketajaman penalaran yang dapat mmembantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa masih kesulitan dalam mendahulukan soal yang harus didahulukan antara tanda x , + , - , : . Terbukti dari rata-rata kelas untuk pokok bahasan soal hitung campuran masih rendah.Beberapa faktor patut diduga sehingga penyebab tidak keberhasilan siswa diantaranya adalah jumlah siswa yang cukup banyak ukuran kelas di SD yaitu sebanyak 25 siswa, sehingga didalam kelas cenderung untuk berbicara sendiri kurang perhatian terhadap pelajaran. Untuk itu peneliti mencoba dengan mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan antara 3-5 orang siswa setiap kelompoknya, dengan harapan melelui kelompok kecil siswa akan lebih aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Seperti dikemukakan oleh H.Erman Suherman (2001:217), bahwa melalui kelompok-kelompok kecil, dapat melatih siswamengemukakan pendapatnya, menerima pendapat orang lain, mendiskusikan masalah secara bersama dan merangkum pendapat dari teman teman dalam satu kelompok dalam bentuk tulisan.Faktor lain yang mempengaruhi ketidakberhasilan siswa adalah soal-soal atau carapengajarannya kurang memotivasi siswa dalam belajar. Maka peneliti perlu menggantiny dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan harapan siswa lebih tertarik serta mendapat permasalahan yang baru dengan format yang baru pula, hal ini dapat memotivasi siswa untuk lebih menyenangi matematika kemudian mengerjakan soal- soal didalamnya lebih antusias, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar sehingga belajar tuntas yang kita harapkan dapat tercapai dan kesalahan siswa dapat diminimalkan.Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil. Adapun judul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IIIA SD Rambeanak I Kecamatan Mungkid Dalam Menyelesaikan Soal Hitung Campuran Melalui Diskusi Kelompok - Kelompok Kecil.Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan alasan sebagai berikut:1.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IIIA SD Rambeanak 1 Mungkid. Karena peneliti mengajar di SD tersebut sehingga dengan sendirinya dapat mengetahui hambatan serta keberhasilan siswa dalam belajar.2.Kegiatan penelitian tersebut belum pernah diadakan di sekolah tempat peneliti mengajar.3.Peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran melalui diskusi kelompok-kelompok kecil.B. PermasalahanDari uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Melalui diskusi kelompok-kelompok kecil apakah hasil belajar siswa kelas IIIA dalam menyelesaikan soal hitung campuran dapat ditingkatkan?C. Penegasan IstilahAgar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dalam memahami istilah-istilah yang ada dalam penelitian tindakan kelas ini, maka perlu adanya ruang penegasan istilah dan pembahasan ruang lingkup penelitian.Bagian-bagian yang perlu penjelasan adalah sebagai berikut:1.Diskusi.Diskusi adalah suatu perundingan untuk bertukar pikiran tentang masalah. Dalam kaitan ini adalah masalah hitung campuran.2.Siswa kelas IIIa SD Rambeanak 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang adalah siswa-siswi yang pada tahun ajaran 2004/2005 adalah tercatat sebagai siswa- siswi kelas IIIa SD Rambeanak 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang .3.Soal Hitung Campuran.Soal hitung campuran adalah soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sesuai dengan urutan pengerjaan hitung yang berlaku.4.Kelompok-kelompok Kecil.Pembentukan kelompok-kelompok kecil ini adalah suatu cara dalam pembelajaran dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 3-5 siswa.Pembagian kelompok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:a.Kedekatan tempat duduk. b.Nomor urut absen.c.Urut abjad siswa.d.Acak, menurut kehendak siswa.e.Membagi kelompok menurut kemampuan berpikir siswa.Dengan demikian batasan istilah judul penelitian tindakan kelas ini secara keseluruhan adalah suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan menekan serendah mungkin kekeliruan siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran dengan melalui pembentukan kelompok dalam kelas.D. Tujuan PenelitianTujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IIIA SD Rambeanak I dalam menyelesaikan soal-soal hitung campuran dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil.E. Manfaat PenelitianManfaat penelitian ini adalah mengurangi kesalahan siswa yang kurang nilainya dalam mata pelajaran matematika, khususnya dalam masalah yang berkaitan dengan soal hitung campuran serta siswa dapat bekerja sama secara aktif dengan teman satu kelompok. Daan juga disebutkan sebagai berikut:1.Bagi GuruDengan diadakannya penelitian tindakan kelas ini guru dapat secara bertahap mengevaluasi kesalahannya dalam menyajikan pelajaran, dan sekaligus mencari solusi yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran hingga siswa akan lebih tertarik,lebih bergairah , termoyivasi yang pada ujungnya dapat membuat kesalahan siswa menjadi lebih minimal.2.Bagi SiswaPenelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang mengalami ketertinggalan dalam pelajaran sedangkan bagi siswa yang mampu akan mengasah kemampuannya sehingga menjadi semakin trampil serta mudah dalam melakukan pemahaman terhadap materi pelajaran.3.Bagi sekolahHasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi sekolah sebab akan menghasilkan suatu kontribusi yang nyata. Kontribusi ini akan menghasilkan wacana yang bermuara kepada peningkatan daripada kualitas sekolah. Dan akan membuat sekolah menjadi siap dalam menghadapi perubahan-perubahan jaman.F. Sistematika Penulisan SkripsiSistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian adalah sebagai berikut ini:1.Bagian awalPada bagian ini memuat beberapa halaman yang terdiri dari judul skripsi, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran.2.Bagian ke duaPada bagian ini memuat lima bab yang terdiri dari sebagai berikut:BabI : Pendahuluan yang berisi alasan pemilihan judul, permasalahan,penegasan istilah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan skripsi.BabII : Landasan teori dan hipotesis tindakan yang berisi tentang landasan teori dan hipotesis tindakan.BabIII : Metode penelitian mencakup lokasi obyek penelitian, rancangan penelitian, tolok ukur keberhasilan, instrument penelitian, serta cara pengumpulan data.BabIV : Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi hasil penelitian siklusI,II,III, dan pembahasannya.BabV : Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.3.Bagian ketigaBagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.BAB IILANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKANA. Landasan Teori1. Belajara. Pengertian BelajarMenurut Sumarjo (1989:1) belajar merupakan suatu kegiatan seseorang membuat dan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Sudah barang tentu tingkah laku tersebut adalah tingkah laku yang positif artinya untuk mencari kesempurnaan hidupnya.Menurut Ngalim Purwanto (1980:80), Pada hakekatnya terdapat beberapa etemen yang mencirikan adanya individu sedang belajar yakni rubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan atau pengalaman.Beberapa ahli juga memberikan pengertian belajar sebagai berikut :1) Nana Sudjana (1989:5) mengartikan belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.2) Herman Hudoyo (1990:1) mengemukakan belajar adalah proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.3) Robert MW Travers dalam buku Psikologi Belajar, mengemukakan bahwa belajar mencakup perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai hasil penggarapan kondisi-kondisi dalam lingkungan (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang 1989:2).4) Waridjan mengartikan belajar sebagai proses berupaya untuk memperoleh perubahan tingkah laku dengan menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang 1989:36)5) Rochman Nata Widjaya (1984:13) memberikan definisi mengenai belajar sebagai berikut : Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganDari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku.Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan kegiatan belajar dapat berupa pengertian atau pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap. Belajar merupakan peristiwa yang terjadi secara sadar dan disengaja, juga disertai dengan tindakan-tindakan mental seperti berpikir dan berimajinasi, artinya seseorang yang terlibat pada peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia telah mempelajari sesuatu. Sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan perubahan yang diperoleh dari kegiatan yang disadari dan sengaja dilakukan.b. Belajar MatematikaJeromc Brunner (dalam Herman Hudojo, 1988:56) menyatakan tentang belajar matematika sebagai berikut : Belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi-materi yang dipelajari serta menjalankan hubungan antar konsep-konsep dan struktur-struktur itu. Lain dari itu peserta didik lebih mudah mengingat matematika itu bila yang dipelajari merupakan pola yang struktur.

Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar matematika mempunyai empat aspek yaitu fakta, konsep, prinsip, dan skill.Menurut Pandoyo, (1984:3-5), pengertian hal-hal tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1) Fakta adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan atau sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.2) Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan benda-benda kedalam contoh atau bukan contoh. Konsep memiliki tiga dimensi :a) Internalisasi pengembangan pola mental yang memberikan pada kita untuk merasakan dan menggunakan konsep tersebut.b) Verbalisasi atau kemampuan mendefinisikan konsep tersebut.c) Nama, artinya mengetahui nama yang memberikan pada konsep-konsep tersebut. Contoh dari konsep adalah : lingkaran, persegi, dan persegi panjang.3) Prinsip sebagai pola hubungan fungsional antara konsep-konsepPrinsip-prinsip pokok disebut hukum atau teorema yang disajikan dalam bentuk rumus. Contoh prinsip adalah penjumlahan dua bilangan real adalah komulatif, dua garis lurus yang tidak sejajar dan terletak dalam suatu bidang datar akan berpotongan di satu titik.4) Ketrampilan adalah ketrampilan mental untuk menjalankan prosedur untuk menyelesaikan masalah atau suatu kemampuan memberikan jawaban yang benar dan tepat.Contoh dari skill adalah kemampuan dapat menyelesaikan soal materi penjumlahan atau pengurangan.2. Kesulitan BelajarSuhito (1986:26), mengemukakan tentang definisi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.Definisi ISuatu masalah belajar (kesulitan belajar) itu ada kalau seseorang siswa itu jelas tidak memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan kepadanya oleh sekolah, baik yang tercantum sebagai tujuan formal dari kurikulum maupun harapan yang ada di dalam pandangan atau anggapan guru/Kepala Sekolah.Definisi IISuatu masalah belajar itu timbul kalau seorang siswa itu jelas berada di bawah taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman sesuai/sekelasnya, baik mengenai penguasaan mata pelajaran formal dari kurikulum maupun dalam kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru.Definisi IIITidak hanya anak-anak yang jelas hasil belajarnya berada di bawah teman- teman seusia/sekelasnya dianggap mempunyai kesulitan belajar, tetapi juga anak-anak yang mempunyai kemampuan tinggi dapat dianggap mempunyai kesulitan belajar kalau mereka hanya mencapai hasil belajarnya sama dengan rata-rata kelas dan tidak mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah didugakan kepadanya.3. Ketuntasan BelajarMenurut Suhito (1986:7), menyebutkan bahwa ketuntasan belajar menurut kurikulum1984 adalah sebagai berikut.a) Ketuntasan belajar dapat dilihat secara kelompok maupun secara perorangan.b) Secara kelompok ketuntasan belajar telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara perorangan.c) Secara perorangan ketuntasan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seorang siswa telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit bahan yang dipelajari, dalam kurikulum 1984 taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi ketuntasan belajar secara perorangan adalah sebagai berikut :1) 75% dari materi setiap bahasan, denganmelalui penilaian normatif.

2) 60% dari nilai ideal raport (10) yang diperoleh melalui perhitungan hasil tes sumatif dan ko kulikuler.4. Prestasi BelajarDidalam pendidikan, prestasi belajar merupakan faktor yang sangat penting dan sering dijadikan pokok pembicaraan atau permasalahan antar pendidik, karena prestasi belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran.Berikut ini diberikan pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli :a. Suharsini Arikunto (1998:5) berpendapat bahwa prestasi adalah tingkatan- tingkatan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.b. Nana Sudjana (1998:5) menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang.Perubahan proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, penalaran, sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta aspek-aspek lain yang ada pada diri individu yang sedang belajar.

c. Gozali (dalam Suhito, 1989:4) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil kerja suatu lapangan yang telah dicapai dengan sangat mengagumkan.d. Ocmar Hamalik (dalam Suhito, 1989:4) mengemukakan prestasi adalah hasil interaksi baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu yang bersangkutan.Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal.Dengan memperhatikan pengertian prestasi dan pengertian belajar, maka dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil dari belajar yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal.5. Motivasi BelajarMotivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri baik dalam rangka mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap, menurut WS. Winkel (Tim MKDK 1992:33) Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.1) Peranan dan Fungsi Motivasi BelajarSeseorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dari dalam dirinya. Begitu pula dengan kegiatan belajar, siswa melakukan kegiatan karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas demi tujuan yang diinginkan.Dalam hubungan dengan belajar, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan seseorang melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya faktor penggerak siswa akan melakukan kegiatan belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secaraoptimal. Jadi dalam hal motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah, merasa senang, dan bersemangat melakukan kegiatan/aktivitas belajar, Sardiman (1992:84) mengatakan bahwa Dengan motivasi yang tinggi senantiasa akan melakukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menaruh perhatian yang besar terhadap pelajaran yang diberikan dan diaktualisasikan dalam kegiatan belajarnya.Menurut Winkel (dalam TIM MKDK, 1992:150) Siswa yang mempunyai motivasi yang kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman (1992:85) motivasi belajar mempunyai empat fungsi yaitu sebagai berikut :a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor dari setiap kegiatan belajar yang akan dikerjakan.b) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai, sesuai yang diinginkan.c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.d) Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mencapai prestasi belajar. Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan belajar, menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi meningkatkan prestasi, semakin tinggi kemungkinan untuk berhasil atau berprestasi.e) Diskusi kelompok-kelompok kecil adalah salah satu media pengajaran yang dapat digunakan sebagai variasi pada pengajaran matematika. Karena diskusi kelompok-kelompok kecil termasuk media pengajaran, maka penggunaan kelompok-kelompok kecil dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan siswa lebih aktif.2) Macam-macam Motivasi BelajarMenurut Sardiman (1992:89-90) motivasi ada dua macam yaitu sebagai berikut :

a. Motivasi IntrinsikMotivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar, tetapi tumbuh dari dalam individu sensiri. Contohnya siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapatkan kemampuan secara mendalam, ingin terampil bukan karena tujuan lain.b. Motivasi EkstrinsikMotivasi ekstrinil adalah motif-motif yang aktif. Karena adanya perangsang dari luar, motifasi ekstrinik merupakan bentuk motifasi yang didalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorogan dari luar dan tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.Contohnya siswa yang melakukan aktivitas belajar karena ingin mendapatkan nilai baik sehingga dipuji oleh guru dan teman-temannya. Walaupun motivasi ini tidak mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar, tetapi peranannya sangat penting sebab keadaan siswa itu berubah-ubah atau dinamis, sehingga motivasi ekstrinsik tetap diperlukan.6. Matematika Sekolaha. Pengertian Matematika SekolahBerdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:69) Yang dimaksud dengan matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan menengah. Berarti matematika SD adalah matematika yang diajarkan ditingkat SD, matematika SLTP adalah matematika yang diajarkan di tingkat SLTP, dan matematika SMU adalah matematika yang diajarkan ditingkat SMU.b. Fungsi Matematika Berdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:609), fungsi matematika sekolah sebagai berikut :Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan instrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran konsistensi, dalam sistem proses mengajar belajar dan mencapai tujuan sekolah.c. Tujuan Matematika SekolahBerdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:70) tujuan umum diberikannya matematika dijenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut :(1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.(2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.Dengan demikian tujuan pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah memberi tekanan pada penataran nalar dan pembentukan sikap siswa serta juga memberi tekanan pada ketrampilan dalam penerapan matematika.d. Tujuan Pengajaran Matematika di SDPada buku kurikulum Pendidikan Dasar 1994 (1994:70) tujuan pengajaran matematika di SD adalah sebagai berikut :(1) Menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan berhitung menggunakan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari(2) Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialih gunakan, melalui kegiatan matematika.(3) Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)(4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa SD setelah selesai mempelajari matematika bukan saja diharapkan memiliki sikap kritis, cermat, jujur dan cara pikir logis dan rasional dalam menyelesaikan suatu masalah melainkan juga harus mampu menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki pengetahuan matematika yang cukup kuat sebagai bekal untuk mempelajari matematika lebih lanjut dan dalam mempelajari ilmu-ilmu lain.8. Pembahasan Materi Perhitungan campuranDalam pengerjaan soal hitungan campuran, perlu diingat beberapa hal sebagai berikut :a. Punjumlahan (+) dan pengurangan (-)b. Perkalian (x ) dan pembagian (: ) sama kuatc. Perkalian (x )b dan pembagian ( : ) lebih kuat dari Punjumlahan (+) dan pengurangan (-)d. Operasi yang terdapat didalamnya kurung harus dikerjakan lebih dulu.A. Contoh 142 + 13 11 = Penyelesaian :Karena penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka operasi yang ditulis lebih dahulu (disebelah kiri) dikerjakan lebih dahulu.

42 + 13 11 = 55 11= 4485 38 + 7 = 47 + 7= 54B. Contoh 23 x 6 : 2 = 18 : 2= 98 : 2 x 5 = 4 x 5= 20Karena perkalian dan pembagian sama kuat, maka operasi yang ditulis lebih dahulu dikerjakan lebih dahulu.Contoh 340 5 x 4 = 40 20= 20C. Contoh 464 : 8 + 6 x 6 = 8 + 36= 44Karena operasi perkalian dan pembagian lebih kuat dari penjumlahan dan pengurangan maka penyelesaian soal tersebut adalah sebagai berikut :63 : 7 + 6 x 5 25 =9 + 30 25 =39 25 = 14D. Contoh 5(9 + 9) : 3 =operasi yang terdapat didalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu. (9 + 9) : 3 = 18 : 3 = 65 x (10 + 2) = 5 x 12 = 60Karena masih banyak kesalahan yang dialami siswa dalam pengerjaan hitung campuran ini, peneliti sebagai guru kelas mencoba mrngunakan pembentukankelompok-kelompok kecil dalam upaya meminimalkan kesalahan siswa dalam pengerjaan hitung campuran.Kelompok-kelompok kecil dilaksanakan dengan cara membentuk kelompok siswa dalam satu kelas yang anggota setiap kelompoknya berkisar antara 3 5 siswa. Dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang pandai semua, siswa yang kurang pandai, atau terdiri dari siswa yang kurang pandai dan siswa yang pandai.Dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil, siswa merasa tidak bosan dalam mengikuti KBM khususnya mata pelajaran matematika dan semangat belajarnya meningkat sehingga prestasi belajarnya juga meningkat dan tingkat kesalahan dalam pengerjaan soal-soal dapat diminimalkan.B. Kerangka BerpikirPada dasarnya secara individu manusia itu berbeda-beda, demikian pula dalam memahami konsep-konsep akan dicapai melalui tingkat belajar yangberbeda-beda. Matematika sebagai ilmu yang sasarannya cenderung sulit diterima dan dipahami oleh siswa, menyebabkan siswa kurang berminat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Salah satu alternatifnya adalah dengan diskusi kelompok-kelompok kecil.C. Hipotesis TindakanBerdasarkan uraian masalah yang ada di atas maka, hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Apabila dilakukan diskusi kelompok- kelompok kecil pada pengerjaan hitung campuran, maka hasil belajar siswa kelas IIIA SD Rambeanak I dapat ditingkatkan.BAB IIIMETODE PENELITIANA. Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan di SD Rambeanak I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang tepatnya di sebelah barat pasar ikan Ngrajek.B. Subyek PenelitianSebagai subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Rambeanak I, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005 sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Menurut peneliti siswa yang berjumlah lebih dari 20 cenderung untuk berbicara dengan temannya dan tidak memperhatikan pelajaran. Bagi siswa yang berkemampuan tinggi tidak begitu bermasalah namun bagi siswa yang berkemampuan sedang bahkan rendah besar sekali pengaruhnya, karena apa yang dijelaskan guru tidak dapat diterima dengan jelas akibatnya dalam mengerjakan tugas senantiasa memenuhi kesulitan akhirnya mendapat dinilai yang jelek. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti menerapkan model diskusi kelompok-kelompok kecil.C. Prosedur PenelitianProsedur penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.1. Siklus Ia. Perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut1) Guru mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi operasi hitung campuran.2) Guru merencanakan pembagian kelompok-kelompok kecil.3) Guru meminta bantuan kepada guru lain untuk mengamati berlangsungnya PTK yang akan dilaksanakan.4) Guru menentukan waktu atau jadwal pelaksanaan PTK. b. Pelaksanaan.Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan yang terdiri dari 4 jam. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,15 Maret 2005, pada jam ke 3 dan ke 4, selama 80 menit. Pertemuan pertama membahas tentang pengurangan, penjumlahan dan perkalian. Dengan perincian 10 menit digunakan untuk persiapan dan apersepsi, 50 menit untuk kegiatan inti, sedangkan 20 menit digunakan untuk pelaksanaan tes secara individu dan pemberian pekerjaan rumah. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2005 pada jam ke 1 dan ke 2, selama 80 menit membahas tentang perkalian dan pembagian. Sedangkan perincian waktunya 5 menit persiapan dan apersepsi, 30 menituntuk kegiatan inti pembelajaran, 5 menit tanya jawab serta 40 menit untuk tes akhir siklus I. Adapun pelaksanaan penelitian siklus I ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut1) Menjelaskan pada siswa pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.2) Memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengingat prasyarat yang harus dikuasai sebelum mempelajari tentang hitung campuran.3) Membagi siswa sesuai dengan kelompok yang direncanakan.4) Membagi Lembar Kerja Siswa pada tiap kelompok.5) Menjelaskan cara-cara pengerjaan Lembar Kerja Siswa.6) Mengawasi jalannya diskusi kelompok dalam pengerjaan Lembar Kerja Siswa dan memberikan bimbingan pada kelompok yang masaih kesulitan.7) Memberikan penguatan pada hasil kerja siswa.8) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I9) Memberikan kesempatan siswa untuk melakuakan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan.c. PengamatanPengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskan hasil pengamatannnya dalam lembar observasi untuk guru. Dengan hasil pengamatan sebagai berikut.1) Pada bagian awal guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi dan apersepsi dengan baik2) Sebagian kelompok yang dibuat guru tidak bisa melakukan kerja sama dengan baik3) Guru telah memberi kesempatan pada siswa sesuai dengan kemampuannya. Walaupun demikian hanya beberapa kelompok saja yang secara mandiri dapat menyelesaikan lembar kerja dengan baik.4) Guru belum bias memberikan bimbingan secara khusus pada kelompok yang masih mengalami kesulitan, karena disibukkan oleh pertanyaan- pertanyaan dari kelompok lain.5) Guru telah membantu siswa dalam mengerjakan hitung campuran dengan materi yang ada.6) Guru membantu siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.7) Guru memberi penguatan pada hasil kerja yang diperoleh siswa dengan baikPengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, aktivitas matematika dan kemampuan siswa menyelesaikan soal hitung campuran. Hasil pengamatan aktifitas pada siklus I adalah sebagai berikut.1) Ada satu anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes individu pada akhir siklus I, siswa tersebut memperoleh nilai 50.2) Ada lima anak yang mendapat nilai 60. Dimungkinkan anak kurang teliti dalam mengerjakan soal hitung campuran ( +,-,x).3) Ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok.4) Anak yang pandai seolah seolah mau bekerja sendiri.Pengamat mengamati jalannnya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut.Proses pembelajaran yang benar.1) Guru sudah dapat melakukan bimbingan siswa dalam diskusi kelompok.2) Sudah ada tanggapan dari siswa terhadap materi yang ada. Ditunjukkan dengan keinginan mereka bersaing dengan kelompok lain untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.3) Sebagian siswa telah dapat melakukan kerjasama atau berdiskusi dengan baik dengan teman teman dalam kelompoknya.Proses yang masih belum benar1) Guru tidak tegas dalam memberikan tenggat waktu kelompok untuk bekerja2) Guru belum dapat melakukan kerja dengan adil antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Sssehingga terlihat pilih kasih.d. RefleksiBerdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka perlu diadakan sebuah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian siklus I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut.1) Preses pembelajaran belum sesuai dengan harapan dan rencana pembelajaran. Proses pengerjaan LKS untuk siklus I terlalu lama sehingga waktu presentasi sangat kurang sehingga pad siklus II nanti pengalokasian waktu harus diperhatikan.2) Pada siklus siswa yang aktihf bertanya hanya 8 anak dan yang menjawab pertanyaan guru hanya 10 anak.3) Keaktifan dalam kelompok masih sangat kurang. Dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru hanya didominasi siswa yang pandai.4) Diskusi yang ada dalam kelompok cenderung dikuasai oleh siswa yang pandai dan siswa yang kuraang pandai hanyalah sebagai pelengkap.5) Agar pada siklus II dihasilkan input yang lebih baik maka guru perlu memperhatikan susunan kelompok dan memberikan motivasi yang lebih kepada ssiswa yang kurang pandai.6) Hasil belajar siklus I ssiswa yang sudah tuntas belajar ada 16 siswa dengan nilai rat-rat 7,91.2. Siklus IISiklus II merupakan kelanjutan dari siklus I tentang pembelajaran hitung campuran. Siklus II dialaksanakan pada hari Selasa, 21 Maret 2005 pada jam 3 dan 4 selama 80 menit. Dengan alokasi waktu 10 menit persiapan dan apersepsi, 50 menit kegiatan inti dan 20 menit terakhir adalah test individu siswa dan pemberian tugas rumah. Tahapan siklus II adalah sebagai berikut.a. Perencanaan1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah berdasarkan hasil analisa dari siklus I.2) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu hitung campuran yang mengandung empat operasi hitung yaitu: penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.3) Melakukan perencanaan pembagian kelompok agar diperoleh susunan kelompok yang efektif sehingga transfer konsep dengan penggunaan tutor sebaya dapat efektif.4) Merancang kembali penggunaan instrumen-instrumen yang ada sehingga benar-benar efektif penggunaannya.5) Pada siklus II penggunaan tutor sebaya menggunakan media siswa yamg pandai dalam diskusi kelompok.b. PelaksanaanPelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.1) Sebelum mulai semua faktor harus sudah siap. Baik guru, siswa maupun alat atau instrument peraga.2) Kegiatan belajar diawali dengan pembagian hasil dari siklus I. Diikuti dengan penjelasannya dan pemberian pujian untuk siswa yang berhasi dan memberikan motivasi bagi siswa yang kurang berhasil.3) Guru memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengiangat lagi pelajaran yang sudah diajarkan.4) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa masing-masing kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan.5) Guru memberikan bimbingan selama proses diskusi bagi kelompok yang mengalami masalah.6) Memberikan arahan agar setiap kelompok dapat membuat simpulan dari hasil diskusi mereka.7) Secara bergantian guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan presentasi terhadap hasil diskusi mereka.8) Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa.9) Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan secara individu. c. PengamatanBerdasarkan pengamatan pada setiap siklus baik siklus I maupun IIguru sudah dapat memperbaiki kesalahannya dalam setiap siklusnya.Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskannya dalam lembar observasi guru. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut.1) Pada bagian awal penyampaian guru tentang apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan baik.2) Pengelolaan kelas dalam pembelajarn terlaksana lebih baik.3) Kelompok yang dibentuk pada siklus II bisa bekerja sama dengan baik dan lebih aktif.4) Guru dapat membimbing siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya.Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, kemampuan untuk menarik kesimpulan, aktivitas matematika, dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Serta menuliskan hasil pengamatan nya dalam lembar kerja siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II sebagai berikut.1) Sebagian besar siswa sudah bias memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal itu dibuktikan oleh pengamat.2) Semua siswa sudah aktif dalam kerja kelompok.3) Sudah tidak ada anak yang mendapat nilai 50.4) Ada dua anak yang mndapat nilai 65 karena kedua anak tersebut memang kemampuannya kurang dari siswa yang lain.5) Suasana kelas sudah kondusif dan nyaman untuk melakukan proses pembelajaran.d. RefleksiBerdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka diadakan suatu proses refleksi dari tindakan yang telah dilaksanakan. Dalam penelitiian siklus II diperoleh hasil refleksi sebagaai berikut.1) Rencana pembelajaran yang ada dapat dilaksanakan dengan baik.2) Pengelolaan pembelajarn dengan metode diskusi yang dilaksanakan oleh guru sudah berlangsung lebih baik daripada siklus I.3) Suasana kelas sudah kondusif dan siswa melakukan diskusi dengan nyaman.D. Sumber Data dan Cara Pengambil DataDalam penelitian tindakan kelas dengan diskusi kelompok-kelompok kecil ini dibutuhkan data yang dapat dianalisis dan direfleksi sehingga terbentuk suatu perencanan tindakan untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal.Untuk mengumpulkan data diperoleh dari sumber sebagai berikut :1. Catatan dari teman seprofesi sebagai observer, yaitu teman sejawat.2. Pengumpulan hasil tes setiap akhir siklus.E. Kriteria KeberhasilanPenelitian dikatakan berhasil jika nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas IIIA SD Rambeanak I Mungkid untuk pokok bahasan hitung campuran adalah 7,5 dan jumlah siswa yang lulus adalah 85%.BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil Penelitian1. Siklus IBerdasarkan pengamatan pembelajaran dengan diskusi kelompok-kelompok kecil yang dilakukan pada siklus I didapatkan data sebagai berikut.a. Siswa yang aktif bertanya ada 8 anak ( 36,4%) . Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru ada 10 anak (45,5%) dan yang 18,1% anak yang masih pasifb. Data analisis daya serap siswa pada evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas IIIA SD Rambeanak I mencapai 7,91. Dari22 siswa yang terdapat pada kelas IIIA, siswa yang mencapai batas ketuntasanbelajar siklus I sebanyak 16 siswa (72,7%), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 6 siswa (27,3%).2. Siklus IIDari hasil pengamatan proses pembelajaran siklus II dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil diperoleh data sebagai berikut.a. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktf 7 (31,9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%).b. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2), kurang aktif4 siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6).c. Pada siklus II anak yang belum tuntas ada 2 siswa (9,1%) dan yang sudah tuntas ada 20 siswa (90,1%), sedangkan nilai rata-rata pada siklus II mencapai8,8.d. Berdasarkan data temuan hasil refleksi evaluasi dalam siklus II ini secara keseluruhan proses pembelajaran dengan diskusi kelompok-kelompok kecil untuk pokok pembahasan hitung campuran berlangsung dengan baik. Sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan hal itu menunjukkan bahwa proses pembelajaran hitting campuran telah menuju proses yang lebih baik.E. PembahasanPelaksanaan pada siklus I belum menunjukkan adanya pengaruh yang efektif dan besar dari penggunaan metode diskusi kelompok-kelompok kecil dalam penghitungan hitung campuran. Hal ini dapat dilihat dari prosentase siswa yang aktif bertanya kepada guru hanya sebesar (36,4%), sedangkan yang aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru hanya (45,5%). Sedang sisanya masih belum memberikan perhatian terhadap apa yang dilakukanoleh guru mereka. Mereka asyik ngobrol, bercanda dengan teman satu bangku atau teman diskusi dalam kelompok merekaTetapi dalam penyelesaian soal hitung campuran secara individu prosentase nilai yang diraih kelas (72,7%) dan nilai rata-rata yang dicapai adalah 7,91.Ketidakberhasilan siklus I terjadi dikarenakan berbagai macam factor. Perencanaan yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak kekurangan dan terlihat belum matang, siswa masih canggung dalam menjalankan diskusi Pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru masih belum efektif. Sehingga terlihat kecenderungan siswa yang kurang pandai hanya sebagai pelengkap dari diskusi kelompok dan siswa yang pintar cenderung bertindak superior. Keadaan seperti ini adalah kondisi yang tidak baik apabila dibiarkan sehingga harus ada penyempurnaan rencana pengajaran.Pada siklus I peran guru yang kurang efektif berakibat pada kurang kondusifnya suasana proses pembelajaran kelas yang berujung pada rendahnya nilai siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Rendahnya nilai siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa harus menjadi perhatian guru walaupaun proses pembelajaran seluruhnya ada di tangan siswa tapi peran guru sangatlah penting untuk memberikan bimbingan bagi siswa yang kurang pandai. Karena apabila siswa kurang pandai tidak diperhatikan maka proses pembelajarn hitung campuran dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil tetap tidak efektif.Kekurangan yang ada pada siklus I harus menjadi bahan pertimbangan yang penting bagi guru pada saat melakukan penyusunan siklus II. Sebab siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. Dan siklus II harus lebih baik daripada siklus I.Pada siklus II guru membuat sebuah rencana pembelajaran dan kelompok belajar yang baru. Perubahan yang dilakukan guru juga memperhatikan faktor tutor sebaya yang ternyatasangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadapa materi hitung campuran. Perubahan itu ternyata membuat diskusi berkembang lebih baik dan keaktifan siswa ternyata dapat meningkat.Keaktifan siswa ternyata mendorong nilai ketuntasan siswa dalam materi pembelajaran hitung campuran meningkat, Sehingga dapat dikatakan bahwa langkah yang telah dilakukan oleh guru tersebut merupakan langkah efektif. Nilai keaktifan siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:1. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktif 7 (31,9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%).2. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2), kurang aktif 4 siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6).Karena nilai keaktifan yang meningkat maka nilai ketuntasan belajar siswa dalam mengerjakan soal individu hitung campuran ternyata meningkat pula. Berikut ini adalah nilai ketuntasan siswa dalam mengerjakan soal hitung campuran.1) Pada siklus II anak yang belum tuntas ada 2 siswa (9,1%) dan yang sudah tuntas ada 20 siswa (90,1%), sedangkan nilai rata-rata pada siklus II mencapai 8,8.Dengan menerapkan berbagai strategi yang tepat dalam proses pembelajaran matematika seperti diatas maka harapan penulis adalah proses pembelajaran matematika dimasa yang akan datang menjadi lebih baik daripada apa yang ada hari ini.BAB VPENUTUPA. SimpulanDari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok-kelompok kecil dengan mengelompokkan siswa yang pandai dengan siswayang kurang pandai dan menggunakan siswa yang pandai menjadi tutor sebaya bagi siswa yang kurang pandai ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SD Rambeanak I, Kecamatan Mungkid dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Pada siklus II rata-rata nilai yang dicapai adalah 8,8 dengan prosentase kelulusan ketuntasan belajar adalah 90,9%.B. SaranBerdasarkan pengalaman selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti mengetahui pembelajaran melalui diskusi kelompok-kelompok kecil sebagai pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Rambeanak I Mungkid dalam menyelesaikan soal hitung campuran, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut.1. Hendaknya guru kelas III SD Rambeanak I dalam pembelajaran hitung campuran menggunakan diskusi kelompok-kelompok kecil.2. Dengan adanya diskusi kelompok-kelompok kecil dapat menciptakan pembelajaran yang aktif bagi siswa dan kelompoknya.3. Dengan diskusi kelompok-kelompok kecil diharapkan siswa kelas III dapat mengerjakan soal-soal hitung campuran.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendiddikan danKebudayaan.Amin Suyitno. 2000. Matematika Sekolah I. Semarang: UNNES. Dimyati.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Herman Hudoyo. 1990. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: DepdikbudNana Sudjana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: SinarBaruRetno, W Endang, 2002. Metode Penelitian Kelas. Semarang: UNNES. Sugiarto. 2003. Matematika Sekolah II. Semarang: UNNES.Suharsimi Arikunto. 1989. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Suhito. 1986. Pengajaran Remidial. Semarang: F-MIPA IKIP Semarang. Sulardi. 2000. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 3A. Jakarta: Erlangga.Sumarno, Ig dan Sukandar. 2001. Matematika 3 Mari Berhitung. Jakarta: PT Balai Pustaka.Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1989. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang 1989.Lampiran 1SUBYEK PENELITIANSISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005NO.NAMANO. INDUKJENIS KELAMINKET

1.Akhmad Khusaeri2282L

2.Asti Aprilia2283P

3.Khut Mustari Melina C.S2288P

4.Nila Choirun Maely2292P

5.Novia Apriyanti2293P

6.Palupi Retno Wulandari2294P

7.Ridwan Riyanto2295P

8.Tolkah Alwi2296L

9.Tribuana Desy Ariyanti2297P

10.Ulfi Nurkhasanah2298P

11.Wawan Randy Prabowo2299L

12.Yekti Puji Astuti2300P

13.Genduk Sali Utari2301P

14.Ngidatul Fitriyana2773P

15.Ayu Hermawati2777P

16.Edo Erwangga2778L

17.Eko Prasetyo2779L

18.Mita Apriliani2782P

19.Nasrulloh2783L

20.Rudi Leo Fernando2784L

21.Riski Khanifatus Macni2786P

22.Umu Afifah2819P

Lampiran 2RENCANA PEMBELAJARANMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang- kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sesuai urutan pengerjaan yang berlaku.Kelas / Semester : III / 2Waktu : 2 x 40 menitTujuanTujuan Pembelajaran Umum (TPU)Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelah menerima penjelasan dari guru, diharapkan siswa dapat menyelesaikan soal yang mengandung dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.Materi PelajaranDalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)pengerjannya didahulukan. Contoh :3 x 5 : 3 = 45 : 3 = 159 x 4 : 3 = 36 : 3 = 12Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan. Contoh :42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 6385 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan. Contoh :(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 74 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100Kegiatan PembelajaranMetode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugasLangkah-langkah KegiatanPra kegiatan KBM (5 menit)Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).Pengaturan tempat duduk siswa. Berdoa.Mengabsen siswa.Menyiapkan media pembelajaran.Kegiatan awal (5 menit)a. Apersepsi : Mengadakan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai pelajaran yang sudah diberikan.Tanya jawab guru dan siswa mengenahi pelajaranBerapakah hasil dari 6 x 50 = ?7 x 30 = ,jadi.:7 =?5 x 200, jadi berapakah n?Kegiatan inti (50 menit)Guru menjelaskan materi pelajaran tentang hitung campuran yang mengandung sekurang-kurangnya dua dan empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagianGuru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di papan tulisGuru membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswaGuru memberikan tugas kepada siswa melalui Lembar Kerja Siswa (LKS).Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberi bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) wakil kelompok maju kedepan untuk melakukan presentasi atas hasil kerja kelompok itu.Guru melakukan pembahasan hasil presentasi.Guru melakukan tanya jawab tentang soal yang belum dipahami. Siswa membuat simpulan hasil kerja kelompok dengan bantuan guru.Kegiatan Akhir (20 menit)Evaluasi (15 menit)Siswa mengerjakan soal-soal tes.Guru mengadakan pengamatan pada pelaksanaan tes. Guru melakukan analisa hasil tes.Menutup pelajaran (5 menit) Guru memberi tugas PR.Siswa menulis tugas PR untuk dikerjakan di rumah.Tugas PRa) 40 x 5 x 30 = b) 100 + 45 : 9 = c) (20 + 5) x 9 =d) 500 : 5 - 35 =e) 7 x (56 : 7) =Media dan Sumber BahanMedia : - Sumber bahanBuku GBPP Kelas III Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata pelajaran Matematika. Buku Paket Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.Buku Petunjuk Guru Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.EvaluasiProsedurTes awal : ada (dalam apersepsi) Tes dalam proses : ada (dalam KBM)Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara perorangan)Jenis TesTes lisan : Selama berlangsung KBM.Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara kelompok ataupun secara individu.Bentuk Tes : IsianAlat Tes : TerlampirLampiran 3LEMBAR KERJA SISWAMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.Kelas / Semester : III / 2Waktu : 20 menitPetunjuk Umum :Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya ! Diskusikan dengan anggota kelompokmu !Petunjuk Kegiatan :Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !1. 45 5 x 8 = 2. 26 + 24 : 6 = 3. 40 + 56 : 7 = 4. 64 28 : 4 = 5. 45 : 9 - 4 = 6. 100 80 : 4 =7. 8 x 50 : 10 =8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =9. 675 5 x 5 =10. 9 x 9 2.450 =Kelompok :Ketua : Penulis : Anggota :1.2.LAMPIRAN 5SOAL TEST SIKLUSMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang- kurangnya dua dari pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian sesuai uruta pengerjaa hitung yang berlakuKelas/Semester : III / 2Alokasi Waktu : 15 menitBanyak Soal : 10PETUNJUK UMUM1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!2. Kerjakan semua soal yang ada!3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!PETUNJUK KHUSUSSelesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar! Pekerjaan kelas1. 42 6 x 6 =.-.. = ..............2. 30 + 42 ; 6 = + = ..............3. 28 + 30 : 5 =.+ = ..............4. 54 21 : 3 =.+ = ..............5. 81 : 9 5 =..+. = ..............6. 100 : 10 + 15 =+.. = ..............7. 110 + 20 : 4 =+.= ..............8. 1.430 + 456 -1357=.-..=....9. 1.450 70 x 8 =-= ............10. 5 x 36 : 6=.x = ...............LAMPIRAN 6KUNCI JAWABAN1. 42 6 x 6 = 42 -36 = 62. 30 + 42 ; 6 = 30 + 7 = 473. 28 + 30 : 5 = 28 + 6 = 344. 54 21 : 3 = 54 7 = 475. 81 : 9 5 = 9 5 = 46. 100 : 10 + 15 = 10 + 15 = 257. 110 + 20 : 4 = 110 +5 = 1158. 1.430 + 456 -1357= 1.886 1.357 = 5299. 1.450 70 x 8 = 1.450 560 = 89010. 5 x 36 : 6 = 5 x 6 = 30PEKERJAAN RUMAH1. 40 x 5 x 30 =2. 100 + 45 : 9 =3. (20 + 5) x 9 =4. 500 : 5 - 35 =5 7 x (56 : 7) =Lampiran 7

ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN SIKLUS IPertemuan IMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitungan CampuranKelas / Semester : III / 2Jumlah Peserta : 22Jumlah Soal : 10 soalNoKodeSiswaButir SoalJmlSkorSkorMaxKetuntasan

12345678910YaTidak

1.M11011011100610V

2.M21111111001810V

3.M31001111111810V

4.M41111111101910V

5.M51111110110810V

6.M61111111011910V

7.M71111111110910V

8.M81110110111810V

9.M911111111111010V

10.M101101111101810V

11.M1111111111111010V

12.M121111111001810V

13.M130111100101610V

14.M141101010010410V

15.M150010111111710V

16.M1610111111111010V

17.M171111111101910V

18.M181111110000610V

19.M191111111101910V

20.M200110101010510V

21.M210011111111810V

22.M221111111011910V

23.M2310

Jml Skor18171919202017151316174

Jml Skor Max22222222222222222222

ProsentaseKetercapaian8,1%7,7%8,6%8,6%9,0%9,0%7,7%6,8%5,9%7,7%

Banyaknya Siswa yang Tuntas belajar16

Banyak siswa yang tidak tuntas6

Hasil analisis tes formatif adalah :Nilai rata-rata : 7,91Ketuntasan : 72,7 % Yang belum tuntas : 27,3 %LAMPIRAN 8OBSERVASI AKTIVITAS BELAJARSIKLUS I PERTEMUAN INO ASPEK YANG DINILAIASPEK KOGNITIF1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam menjelaskan materi pelajaran2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi hitung campuran

JUMLAHYA TIDAK16 614 83. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan guru 18 44. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 17 55. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2 operasi hitung6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan seluruh soal hitung campuran

15 716 6ASPEK EFEKTIF1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu pelajaran dimulai

22 02. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 22 03. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 20 24. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 19 35. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru 22 06. Siswa aktif bertanya 8 147. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 10 48. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 20 29. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 17 510. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain 14 8ASPEK PSIKOMOTORIK1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 15 72. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja kelompok

18 4JUMLAH PROSENTASEMagelang, 15 Maret 2005ObseverMuzayanahNIP. 130575090LAMPIRAN 9OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU SIKLUS IPengampu : IsmarwantiSekolah : SD Negeri Rambeanak I Kelas/Semester : 3 / IIITanggal : 15 Maret 2005Mata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranAlokasi Waktu : 80 menitNo Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai KomentarASPEK KOGNITIF1. Kemampuan memerlukan buku V 85 BS2. Kemampuan mengorganisasian materi V 85 BS3. Kemampuan mendesmontrasikan kemampuan V 80 BS4. Kemampuan membuat alat penilaian V 90 BS5. Penilaian kemampuan merencanakan pelajaran V 90 BSASPEK EFEKTIF1. Membantu siswa menumbuhkan percaya diri V 85 BS2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap perasaan kesukaran siswa3. Menunjukkan sifat ramah penuh pengertian dan kesabaran

V 80 BS V 90 BS4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS5. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi

V 80 BSASPEK PSIKOMOTORIK1. Kemampuan menggunakan waktu pembelajaran secara efisien2. Kemampuan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan tujuan siswa dan situasi lingkungan

V 80 BS V 70 BSNo Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar3. Mendemontrasikan kemampuan pembelajaran V 80 BS4.dengan menggunakan metoda yang tepatMelakukan pelaksanaan evaluasi baik secara tertulis, lisan maupun dengan pengamatanV85BS

Keterangan Nilai :> = Baik sekali70-84 = Baik60-69 = Cukup

Magelang, 15 Maret 2005ObserverMuzayanah

NIP. 130575090LAMPIRAN 10LEMBAR PENILAIAN RENCANA PENGAJARAN SIKLUS INAMA MAHASISWA : ISMARWANTINIM : 410 290 3130NO ASPEK YANG DICAPAI SKOR MAKS

SKOR1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)1.1 Kemampuan yang didukung.. 3 31.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut.. 3 9 31.3 Rumusan 3 32. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)2.1 Penjabaran TIU menjadi TPK... 5 42.2 Perkembangan siswa yang dituntut... 4 14 32.3 Rumusan. 5 43. Materi yang disajikan3.1 Isinya dikaitkan dengan perkembangan bidang studi 5 53.2 Pengorganisasian.. 5 20 53.3 Cakupan. 5 43.4 Rumusan 5 44. Kegiatan Belajar Mengajar4.1 Strategi yang digunakan 4 44.2 Kegiatan yang disajikan 5 44.3 Fokus cenderung pada siswa. 4 26 44.4 Urutan kegiatan. 4 44.5 Memungkinkan terjadi keterlibatan siswa. 4 34.6 Pengorganisasian kegiatan 5 45. Alat / Media yang digunakan5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan.. 3 9 35.2 Cara pemakaian. 3 35.3 Pengadaan.. 3 3NO ASPEK YANG DICAPAI SKOR MAKS

SKOR6. EVALUASI6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan.. 4 36.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan... 3 36.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK.. 4 22 36.4 Alokasi waktu 4 36.5 Petunjuk cara mengerjakan 3 36.6 Kriteria pencapaian 4 3Jumlah skor rencana pengajara = 87 (B)Magelang, 15 Maret 2005ObserverMuzayanahNIP. 130 575 090LAMPIRAN 11LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN MENGAJAR SIKLUS INAMA MAHASISWA : ISMARWANTI NIM : 410 290 3130NO ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 102. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 93. Penguasaan materi 10 104. Ketrampilan menjelaskan 10 85. Ketrampilan penguatan 10 96. Ketrampilan memimpin diskusi 10 87. Ketepatan waktu 10 98. Ketrampilan bertanya 10 99. Ketrampila mengelola kelas 10 1010. Ketrampilan menutup pelajaran 10 9Jumlah skor penampilan mengajar : 91Magelang, 15 Maret 2005PenilaiMuzayanahNIP. 130 575 090Lampiran 12SUBYEK PENELITIANSISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005NO.NAMANO. INDUKJENIS KELAMINKET

1.Akhmad Khusaeri2282L

2.Asti Aprilia2283P

3.Khut Mustari Melina C.S2288P

4.Nila Choirun Maely2292P

5.Novia Apriyanti2293P

6.Palupi Retno Wulandari2294P

7.Ridwan Riyanto2295P

8.Tolkah Alwi2296L

9.Tribuana Desy Ariyanti2297P

10.Ulfi Nurkhasanah2298P

11.Wawan Randy Prabowo2299L

12.Yekti Puji Astuti2300P

13.Genduk Sali Utari2301P

14.Ngidatul Fitriyana2773P

15.Ayu Hermawati2777P

16.Edo Erwangga2778L

17.Eko Prasetyo2779L

18.Mita Apriliani2782P

19.Nasrulloh2783L

20.Rudi Leo Fernando2784L

21.Riski Khanifatus Macni2786P

22.Umu Afifah2819P

Lampiran 13RENCANA PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2Mata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang- kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sesuai urutan pengerjaan yang berlaku.Kelas / Semester : III / 2Waktu : 2 x 40 menitTujuanTujuan Pembelajaran Umum (TPU)Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelah menerima penjelasan dari guru, diharapkan siswa dapat menyelesaikan soal yang mengandung dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.Materi PelajaranDalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)pengerjannya didahulukan. Contoh :3 x 5 : 5 = 45 : 5 = 96 x 5 : 2 = 30 : 2 = 15Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan. Contoh :42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 6385 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan. Contoh :(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 74 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100Kegiatan PembelajaranMetode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugasLangkah-langkah KegiatanPra kegiatan KBM (5 menit)Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).Pengaturan tempat duduk siswa. Berdoa.Mengabsen siswa.Menyiapkan media pembelajaran.Kegiatan awal (5 menit)a. Apersepsi : Mengadakan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai pelajaran yang sudah diberikan.Tanya jawab guru dan siswa mengenahi pelajaranBerapakah hasil dari 6 x 50 = ?7 x 30 = ,jadi.:7 =?5 x 200, jadi berapakah n?Kegiatan inti (50 menit)Guru menjelaskan materi pelajaran tentang hitung campuran yang mengandung sekurang-kurangnya dua dan empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagianGuru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di papan tulisGuru membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswaGuru memberikan tugas kepada siswa melalui Lembar Kerja Siswa (LKS).Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberi bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) wakil kelompok maju kedepan untuk melakukan presentasi atas hasil kerja kelompok itu.Guru melakukan pembahasan hasil presentasi.Guru melakukan tanya jawab tentang soal yang belum dipahami. Siswa membuat simpulan hasil kerja kelompok dengan bantuan guru.Kegiatan Akhir (20 menit)Evaluasi (15 menit)Siswa mengerjakan soal-soal tes.Guru mengadakan pengamatan pada pelaksanaan tes. Guru melakukan analisa hasil tes.Menutup pelajaran (5 menit) Guru memberi tugas PR.Siswa menulis tugas PR untuk dikerjakan di rumah.Tugas PRf) 40 x 5 x 30 = g) 100 + 45 : 9 = h) (20 + 5) x 9 =i) 500 : 5 - 35 =j) 7 x (56 : 7) =Media dan Sumber BahanMedia : - Sumber bahanBuku GBPP Kelas III Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata pelajaran Matematika. Buku Paket Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.Buku Petunjuk Guru Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.EvaluasiProsedurTes awal : ada (dalam apersepsi) Tes dalam proses : ada (dalam KBM)Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara perorangan)Jenis TesTes lisan : Selama berlangsung KBM.Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara kelompok ataupun secara individu.Bentuk Tes : IsianAlat Tes : TerlampirLampiran 14LEMBAR KERJA SISWAMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.Kelas / Semester : III / 2Waktu : 20 menitPetunjuk Umum :Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya ! Diskusikan dengan anggota kelompokmu !Petunjuk Kegiatan :Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !1. 45 5 x 8 = 2. 26 + 24 : 6 = 3. 40 + 56 : 7 = 4. 64 28 : 4 = 5. 45 : 9 - 4 = 6. 100 80 : 4 =7. 8 x 50 : 10 =8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =9. 675 5 x 5 =10. 9 x 9 2.450 =

Kelompok : Ketua : Penulis : Anggota :1.2.LAMPIRAN 15SOAL TEST SIKLUSMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranSub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang- kurangnya dua dari pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian sesuai uruta pengerjaa hitung yang berlakuKelas/Semester : III / 2Alokasi Waktu : 15 menitBanyak Soal : 10PETUNJUK UMUM1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!2. Kerjakan semua soal yang ada!3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!PETUNJUK KHUSUSSelesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar! Pekerjaan kelas1. 60 40 : 2 + 25 = ...............2. 3 x 6 + 200 100 = ...............3. 50 : 10 x 7 20 = ...............4. 1500 + 3 x 50 250 = ...............5. 200 : 5 9 x 3 = ...............6. 9 x 9 + 63 : 9 10 = ...............7. 100 : 2 + 12 x 2 15 = ...............8. 700 : 7 + 7 x 9 25 = ...............9. 15 x 5 90 : 3 = ...............10. 140 + 125 : 5 50 = ...............LAMPIRAN 16KUNCI JAWABAN1. 60 20 + 25 = 652. 18 + 100 = 1183. 35 20 = 154. 1500 + 150 250 = 14005. 46 27 = 136. 80 + 7 10 = 787. 50 + 24 15 = 598. 100 + 63 25 = 1389. 75 30 = 4510. 140 + 25 50 = 115LAMPIRAN 17SOAL PEKER JAAN RUMAHKerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat !1. 200 + 5 x 30 60 = .................2. 700 + 300 200 x 2 = .................3. 30 x 7 30 : 5 = .................4. 1000 100 x 3 + 50 = ..................5. 300 + 600 : 3 250 = ..................LAMPIRAN 19OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWASIKLUS I PERTEMUAN IINO ASPEK YANG DINILAIASPEK KOGNITIF1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam menjelaskan materi pelajaran2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi hitung campuran3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan guru

JUMLAHYA TIDAK17 516 618 44. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 16 65. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2 operasi hitung6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan seluruh soal hitung campuran

15 717 5ASPEK EFEKTIF1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu pelajaran dimulai

22 02. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 21 13. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 20 24. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 18 45. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru 22 06. Siswa aktif bertanya 16 67. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 18 48. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 20 29. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 20 210. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain 18 4ASPEK PSIKOMOTORIK1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 17 52. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja kelompok

18 4JUMLAH PROSENTASEMagelang, 17 Maret 2005ObseverMuzayanahNIP. 130575090LAMPIRAN 20OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURUSIKLUS I PERTEMUAN IIPengampu : IsmarwantiSekolah : SD Negeri Rambeanak I Kelas/Semester : 3 / IIITanggal : 17 Maret 2005Mata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pengerjaan Hitung CampuranAlokasi Waktu : 80 menitNo Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai KomentarASPEK KOGNITIF1. Kemampuan memerlukan buku V 90 BS2. Kemampuan mengorganisasian materi V 90 BS3. Kemampuan mendesmontrasikan kemampuan

V 85 BS4. Kemampuan membuat alat penilaian V 90 BS5. Penilaian kemampuan merencanakan pelajaran

V 90 BSASPEK EFEKTIF1. Membantu siswa menumbuhkan percaya diri2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap perasaan kesukaran siswa3. Menunjukkan sifat ramah penuh pengertian dan kesabaran

V 90 BS V 85 BS V 90 BS4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS5. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi

V 85 BSASPEK PSIKOMOTORIK1. Kemampuan menggunakan waktu pembelajaran secara efisien2. Kemampuan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan tujuan siswa dan situasi lingkungan

V 85 BS V 80 BSNo Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar3. Mendemontrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan metoda yang tepat4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik secara tertulis, lisan maupun dengan pengamatan

V 80 BS V 90 BSKeterangan Nilai :>=Baik sekali

70-84=Baik

60-69=Cukup

Magelang, 17 Maret 2005ObserverMuzayanah

NIP. 130575090LAMPIRAN 21LEMBAR PENILAIAN RENCANA PENGAJARANSIKLUS I PERTEMUAN IINAMA MAHASISWA : ISMARWANTINIM : 410 290 3130NO ASPEK YANG DICAPAI SKOR MAKS

SKOR1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)1.1 Kemampuan yang didukung.. 3 31.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut.. 3 9 31.3 Rumusan 3 32. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)2.1 Penjabaran TIU menjadi TPK... 5 42.2 Perkembangan siswa yang dituntut... 4 14 32.3 Rumusan. 5 53. Materi yang disajikan3.2 Isinya dikaitkan dengan perkembangan bidang studi 5 53.2 Pengorganisasian.. 5 20 43.3 Cakupan. 5 43.4 Rumusan 5 44. Kegiatan Belajar Mengajar4.1 Strategi yang digunakan 4 44.2 Kegiatan yang disajikan 5 44.3 Fokus cenderung pada siswa. 4 26 44.4 Urutan kegiatan. 4 44.5 Memungkinkan terjadi keterlibatan siswa. 4 34.6 Pengorganisasian kegiatan 5 45. Alat / Media yang digunakan5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan.. 3 35.2 Cara pemakaian. 3 9 35.3 Pengadaan.. 3 3NO ASPEK YANG DICAPAI SKOR MAKS

SKOR6. EVALUASI6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan.. 4 46.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan... 3 46.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK.. 4 20 36.4 Alokasi waktu 4 36.5 Petunjuk cara mengerjakan 3 46.6 Kriteria pencapaia