9
D I S U S U N NAMA : KHAIRUL ARIFIN LUTHFI KELAS : XII IPA 4 SMA YUPPENTEK 1 TERFERENSI LAPISAN TIP

Interferensi Lapisan Tipis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Interferensi Lapisan Tipis

DISUSUN

NAMA : KHAIRUL ARIFIN LUTHFIKELAS : XII IPA 4

SMA YUPPENTEK 1

INTERFERENSI LAPISAN TIPIS

Page 2: Interferensi Lapisan Tipis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena akhirnya kami dapat menyelesaikan penulisan buku tentang Interferensi lapisan tipis.

Bagi pelajar SMA buku ini akan membantu siswa/i dalam mempelajari Fisika yang materinya tentang Interferensi lapisan tipis dengan mudah, asyik dan menyenangkan.

Buku ini kami sajikan dengan pendekatan gambaran serta penjelasan tentang Interferensi lapisan tipis.

Tujuan pembelajaran buku ini adalah untuk memecahkan konsep-konsep tentang Interferensi lapisan tipis yang dikaitkan dengan fakta-fakta yang biasa digunakan sekitar kita.

Untuk mencapai tujuan kami maka kami akan uraikan tugas kami yang disertai Gambar & penjelasannya.

Dengan pola buku seperti yang kami buat tersebut, kami berharap semoga buku tugas ini bermanfaat baik bagi Siswa/i maupun Guru dalam proses belajar mengajar Biologi di tingkat SMA.

PENYUSUN

X

Page 3: Interferensi Lapisan Tipis

Kata Pengantar .............................................................................................................. X Daftar Isi ......................................................................................................................... 1 Dasar Teori ..................................................................................................................... 2 Tujuan Praktik ................................................................................................................. 3 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 4 Langkah percobaan ........................................................................................................ 5 Hasil percobaan .............................................................................................................. 6 Daftar Pustaka ................................................................................................................ 7

DAFTAR ISI

1

Page 4: Interferensi Lapisan Tipis

INTERFERENSI LAPISAN TIPIS

Dalam keseharian kita, kita sering mengamati garis-garis berwarna yang tampak pada lapisan tipis bensin atau oli yang

tumpah dipermukaan air saat matahari menyoroti permukaan air tersebut. Kejadian yang sama juga kita temukan pada

gelambung sabun yang disoroti sinar matahari.

Mari kita tinjau seberkas cahaya Monokromatis yang jatuh pada suatu lapisan tipis transparan. Tapmpak bahwa cahaya

dipantulkan oleh permukaan atas lapisan menempuh lintasan ABC, sedangkan cahaya yang dipantulkan oleh permukaan

bawah lapisan menempuh lintasan ABDEF yang lebih panjang. Dengan demikian, seberkas cahaya yang datang pada lapisan

tipis menghasilkan dua berkas cahaya pantul koheren, yang berasal dari pemantulan setiap permukaan lapisan.

Untuk memudahkan analisis kuantitatif kasus interferensi cahaya pada lapisan tipis, anggap sinar monokromatis datang

tegak lurus pada lapisan tipis. Dengan demikian, beda lintasan berkas cahaya pantul dari kedu permukaan lapisan tipis adalah

S = ABCDEF – ABC = 2t

Dengan t adalah tebal lapisan tipis. Jika tidak ada pengaruh lain, berkas-berkas cahaya akan menghasilkan Interferensi

konstruktif ketika beda lintasan, S, sama dengan kelipatan bulat dari penjang gelombang. Syarat ini telah kita pelajari pada

kasus Interfernsi pada celah ganda. Masalahnya, ada pengaruh lain pada kasus ini. Ketika cahaya dengan panjang

gelombang merambat dari medium kurang rapat (indeks bias lebih kecil) ke medium lebih rapat (indeks bias lebih besar),

pembalikan fase 180 atau berkaitan dengan , terjadi pada peristiwa pemantulan. Peristiwa ini mirip dengan pembalikan

fase 180 ketika gelombang datang melalui tali dipantulkan oleh ujung tetap. Perlu juga kita ingat bahwa peristiwa pembiasan

gelombang tidak membalik fase.

Dengan menggunakan ide pembalikan fase pada pemantulan oleh permukaan lapisan tipis. Kita lihat bahwa cahaya yang

dipantulkan dari permukaan atas lapisan tipis (sinar BC) beda lintasan , ini karena pemantulan berlangsung dari medium

lapisan tipis dengan indeks bias n ke medium udara (kurang rapat) dengan indeks bias 1. Sedangkan pemantulan cahaya dari

permukaan bawah lapisan tipis (sinar DE) tidak mengalami pembalikan fase. Ini karena pemantulan beralngsung dalam arah

kebalikan, yaitu dari medium udara (kurang rapat) ke medium lapisan tipis (lebih rapat). Seperti telah dikatakan sinar-sinar

bias (sinar BD dan sinar EF) tidak mengalami pembalikan fase. Jadi, secara total lapisan tipis memperkenalkan pembalikan

fase 180 , yang setara dengan beda fase lintasan , ke dalam pernyataan syarat interferensi konstruktif atau interferensi

destruktif.

DASAR TEORI

2

Page 5: Interferensi Lapisan Tipis

Mengetahui adanya lapisan tipis pada air jika air ditetesi oleh cairan Oli, Minyak sayur dan Minyak tanah ketika disinari cahaya matahari.

TUJUAN PRAKTIK

3

Page 6: Interferensi Lapisan Tipis

Air secukupnya. Kaca Polikromatik. Miyak sayur. Oli. Minyak tanah. Ember yang berwarna hitam.

ALAT DAN BAHAN

4

Page 7: Interferensi Lapisan Tipis

Siapkan Ember warna hitam, Oli, Minyak tanah, Minyak goreng. Taruh semua barang yang relah disiapkan di bawah terik matahari. Tuang air ke dalam ember warna hitam. Tetesi air yang telah dituang tadi dengan Oli, Minyak goreng dan Minyak sayur

secara bergantian. Aduk air yang telah ditetesi dengan Oli, Minyak goreng dan Minyak sayur secara

perlahan. Lalu, amati perubahan yang terjadi. Air akan berubah warna seperti warna pelangi setelah ditetesi oleh larutan

tersebut. Foto hasil pengamatan.

LANGKAH KERJA

5

Page 8: Interferensi Lapisan Tipis

HASIL PENGAMATAN

DITETESI

DITETESI

DITETESI →

AIR

AIR

AIR

OLI

MINYAK GORENG

MINYAK TANAH

6

Page 9: Interferensi Lapisan Tipis

Buku fisika SMA kelas XII IPA.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Evaluasi belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS).

McMonagle, D. 1990. GCSE Physics Questions. London: Blackie and Son Limited.

7

DAFTAR PUSTAKA