12
Interaksi Obat dan Makanan Kelompok 2 Efect o antiepileptic therapy on trace elements status in Indian population in a tertiary care hospital rom northern India: A cross sectional study

Interaksi Obat Dan Makanan Kelompok 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kesehatan

Citation preview

Interaksi Obat dan Makanan Kelompok 2

Interaksi Obat dan Makanan Kelompok 2Effect of antiepileptic therapy on trace elements status in Indian population in a tertiary care hospital from northern India: A cross sectional study

10 juta orang mengalami epilepsi

70-80% mendapat pengobatan

Anti Epileptic Drug (AED)AED konvensionalAED terbaru

FeZnSe

AED konvensionalTerbukti menggangguhomeostasis trace elmen????

metodecross-sectional

307 penderita epilepsi Laki-laki dan perempuan (18 tahun) mengokonsimsi AED konvensional & baru (6bulan)42 kontorl sehatklinik Neurology Out Patient Department-Epilepsi,All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), di New Delhi.

Grup B (n = 34)satu atau lebih AED jenis baru (LEV, LTG, dan / atau CLB)

Grup A (n =161)satu atau lebih AED konvensional (VPA, CBZ, dan / atau PHT)Grup C (n = 112)polytherapy terdiri dari AED baik yang konvensional maupun AED baru (n = 112)Subjek penelitian307 penderita epilepsi

riwayat kesehatan geografi latar belakang sosio demografi status giziperiode interiktal setidaknya tidak kejang selama 24 jam sampel darah dan serum dikumpulkan menurut petunjuk IUPAC

Analisa kimia otomatis di Departemen Neurokimia, AIIMS, New DelhiEstimasi parameter fungsi hati dan ginjal

sampel darah HNO3 H2O2sepuluh trace elemen: aluminium (Al) kadmium (Cd) cobalt (Co) tembaga (Cu) besi (Fe) mangan (Mn) nikel (Ni) timbal (Pb) selenium (Se) seng (Zn)Elektrolit: sodium (Na + ) Kalium (K + ) Kalsium (Ca 2 + ) Magnesium (Mg 2 +) fosfat (PO4 3- )]

Metode Shapiro-Wilks distribusi data.

analisis varians (ANOVA) membandingkan variabel kelompok studi dengan distribusi normal

T-test sampel independen Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney U variabel tanpa distribusi normal

Uji chi square analisis variabel kategori.Datadianalisis menggunakan perangkat lunak Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 16.0

Grup B(LEV / levetiratecam) :Ni, Zn, Se, Cu, Fe, Allebih tinggi

(LTG / lamtogirin) :Fe rendah Grup A (n =161)satu atau lebih AED konvensional (VPA, CBZ, dan / atau PHT)Grup B (n = 34)satu atau lebih AED jenis baru (LEV, LTG, dan / atau CLB)Grup C (n = 112)polytherapy AED konvensionaldan AED baruTidak memiliki perbedaan yang signifikan kecuali:

sepuluh trace elemen: aluminium (Al) kadmium (Cd) cobalt (Co) tembaga (Cu) besi (Fe) mangan (Mn) nikel (Ni) timbal (Pb) selenium (Se) seng (Zn)Tidak ada perbedaan yang signifikan dengan monoterapi

sepuluh trace elemen: aluminium (Al) kadmium (Cd) cobalt (Co) tembaga (Cu) besi (Fe) mangan (Mn) nikel (Ni) timbal (Pb) selenium (Se) seng (Zn)Penigkatan terjadi karena:peningkatan sintesis hepatic ceruloplasmin

penurunan terjadi karena:peningkatan ekskresi tembaga di empeduPeningkatan terjadi karena:kadar enzim antioksida dan zinc meningkat

Penurunan terjadi karena:VPA dapat mengikat zinc, menggantinya dari protein plasma dan menginduksi sintesis metallothienein dalam hati sehingga mengurangi konsentrasi zinc.Interaksi ObatPeningkatan terjadi karena:peningkatan enzim GSH-Px (enzim yang mengandung Se sebagai pelindungMembran sel dari kerusakan)

Peningkatan Al toksisitas (berinteraksi dengan fosfat yang mengandung molekul dan enzim dalam tubuh)

Peningkatan Cd, Co, dan Ni berkaitan dengan penyakit neurulogis termasuk kejang, sehingga dapat dianggap sebagai sinyal dan mungkin memiliki efek pada respon pengobatan epilepsi.

Peningkatan Fe dapat mempengaruhi stres oksidatif

Rendahnya Mn berhubungan dengan kejag pada manusia dan hewan, meskipun hubungan sebab akibatnya belum jelas.

Penelitian menunjukkan bahwa Pb dapat menurunkan ambang kejut listrik pada kejang dan menginduksi dema serebral.

Terimakasih