33
INTERAKSI OBAT ASMA Disusun oleh : Sains dan Teknologi 2009 Shinta Sari Dewi Ariyana Efrata Citra Surbakti Christian BP Tarigan Kriston Nababan A. Pendahuluan Asma atau bengek adalah suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril kronis yang disertai serangan napas akut secara berkala, mudah sengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas). Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada malam hari dan meningkatnya ambang rangsang (hipereaktivitas) bronchi terhadap rangsangan alergis. Faktor-faktor genetis bersama faktor lingkungan berperan pada timbulnya gejala-gejala tersebut (Tjay dan Rahardja, 2007). Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi di mana ukuran diameter jalan nafas menyempit secara kronis akibat edema dan tidak stabil. Selama serangan pasien mengalami mengi dan kesulitan bernafas akibat bronkospasme, edema mukosa, dan pembentukan mukus. Terkadang inflamasi kronis menyebabkan perubahan ireversibel pada jalan nafas. Bila serangan akut mempunyai dasar alergi, sering digunakan istilah asma ekstrinsik. Bila tidak ada dasar alergi yang jelas untuk penyakit ini, disebut asma intrinsik (Neal, 2006).

Interaksi Obat Asma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

new

Citation preview

INTERAKSI OBAT ASMADisusun oleh : Sains dan Teknologi 2009Shinta Sari DewiAriyanaEfrata Citra SurbaktiChristian BP TariganKriston Nababan

A. PendahuluanAsma atau bengek adalah suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril kronis yang disertai serangan napas akut secara berkala, mudah sengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas). Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada malam hari dan meningkatnya ambang rangsang (hipereaktivitas) bronchi terhadap rangsangan alergis. Faktor-faktor genetis bersama faktor lingkungan berperan pada timbulnya gejala-gejala tersebut (Tjay dan Rahardja, 2007).

Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi di mana ukuran diameter jalan nafas menyempit secara kronis akibat edema dan tidak stabil. Selama serangan pasien mengalami mengi dan kesulitan bernafas akibat bronkospasme, edema mukosa, dan pembentukan mukus. Terkadang inflamasi kronis menyebabkan perubahan ireversibel pada jalan nafas. Bila serangan akut mempunyai dasar alergi, sering digunakan istilah asma ekstrinsik. Bila tidak ada dasar alergi yang jelas untuk penyakit ini, disebut asma intrinsik (Neal, 2006).

Serangan asma dapat memiliki intensitas kuat atau lemah dan dapat menghilang untuk waktu yang lama sebelum timbul lagi. Serangan asma yang parah dapat menimbulkan kondisi yang disebut status asmatikus, yang ditandai oleh warna kulit kebiruan, nafas tersengal, dada menggembung dengan bahu terangkat, lemas, kebingungan dan kegelisahan, cemas dan takikardia (denyut jantung cepat). Tanda-tanda itu disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke dalam tubuh. Seorang pasien dalam status asmatikus harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif (anonim,2011).

Pemicu AsmaSerangan asma dapat dipicu oleh alergi atau non-alergi. Sebagian besar kasus asma dipicu oleh alergi (70-80%). Asma alergi disebabkan oleh reaksi autoimun yang berlebihan. Alergi terhadap bulu hewan, tungau, debu, udara dingin, atau serbuk sari dapat memicu serangan asma. Pada 20-30% kasus lainnya, serangan asma dipicu oleh reaksi non-alergi dan disebut asma intrinsik. Asma jenis ini tidak melibatkan sistem imun tubuh dan biasanya dimulai di usia dewasa. Olahraga, asap rokok, parfum, asap knalpot, kabut, makanan, stress, infeksi pernapasan (seperti flu dan pilek) dan obat-obatan tertentu dapat memicu serangan asma intrinsik (anonim,2011).Asma memengaruhi segala usia dan merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum. Asma alergik lebih umum diusia anak-anak, dan umumnya menghilang diusia dewasa. Asma secara umum lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, kecuali di usia muda, yang lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan (anonim,2011).

PenyebabPenyebab asma tidak diketahui. Faktor genetik dan pengaruh lingkungan turut berperan dalam perkembangan penyakit tersebut. Beberapa hal berikut dapat meningkatkan risiko Anda memiliki asma:

Riwayat keluarga. Jika salah satu orangtua Anda memiliki asma atau alergi rhinitis, ada 50% kemungkinan Anda mendapatkan asma. Jika kedua orang tua Anda memilikinya, kemungkinannya meningkat menjadi 75%. Polusi udara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal di dekat jalan raya utama dan tempat tercemar lainnya lebih berisiko mendapatkan asma. Pekerjaan tertentu. Sekitar 10% penderita asma mendapatkannya dari pekerjaan. Kondisi ini disebut asma kerja. Beberapa contohnya antara lain:oPekerja laboratorium bisa mendapatkan asma dari binatang laboratorium (tikus dan kelinci percobaan).oPelukis bisa mendapatkan asma dari zat isosianat dalam semprot.oPetugas kebersihan bisa mendapatkan asma dari butir debu.oPemroses kepiting bisa mendapatkan asma dari debu kepiting.oMemiliki ibu atau ayah merokok saat Anda masih dalam kandungan (anonim,2011).

PatogenesiSerangan asma terjadi karena adanya gangguan pada aliran udara akibat penyempitan pada saluran napas atau bronkiolus. Penyempitan tersebut sebagai akibat adanya arteriosklerosis atau penebalan dinding bronkiolus, disertai dengan peningkatan ekskresi mukus atau lumen kental yang mengisi bronkiolus, akibatnya udara yang masuk akan tertahan di paru-paru sehingga pada saat ekspirasi udara dari paru-paru sulit dikeluarkan, sehingga otot polos akan berkontraksi dan terjadi peningkatan tekanan saat bernapas. Karena tekanan pada saluran napas tinggi khususnya pada saat ekspirasi, maka dinding bronkiolus tertarik kedalam (mengerut) sehingga diameter bronkiolus semakin kecil atau sempit, dapat dilihat seperti pada Gambar. (Cunningham, 2003).

Berdasarkan Gambar diatas asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik, eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat. Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini menyebabkan dispnea (pernapasan sulit atau menyakitkan; sesak napas). Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest (dada berbentuk tong). Dada tong adalah akibat pembesaran volume paru karena obstruksi aliran udara (Damgraad, 2000).

B. Pembagian Obat-Obatan dan Mekanisme Kerja ObatBerdasarkan mekanismenya, kerja obat obat asma dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu :a.AntialergikaAdalah zat zat yang bekerja menstabilkan mastcell, hingga tidak pecah dan melepaskan histamin. Obat ini sangat berguna untuk mencegah serangan asma dan rhinitis alergis (hay fever). Termasuk kelompok ini adalah kromoglikat.Kromoglikat merupakan obat profilaksis dan tidak mempunyai kegunaan pada serangan akut. Kromoglikat mempunyai aksi antiinflamasi pada beberapa pasien (terutama anak-anak), tetapi tidak mungkin memperkirakan pasien mana yang akan mendapatkan manfaatnya. Kromoglikat harus diberikan secara teratur dan bisa membutuhkan waktu beberapa minggu sebelum timbul efek yang menguntungkan. mekanisme kerja kromoglikat tidak jelas. kromoglikat mungkin bekerja dengan menurunkan sensitivitas saraf sensoris bronkus, menghilangkan refleks lokal yang menstimulasi inflamasi .b. BronchodilatorMekanisme kerja obat ini adalah merangsang sistem adrenergik sehingga memberikan efek bronkodilatasi. Termasuk kedalamnya adalah :AdrenergikaKhususnya -2 simpatomimetika (-2-mimetik), zat ini bekerja selektif terhadap reseptor -2 (bronchospasmolyse) dan tidak bekerja terhadap reseptor -1 (stimulasi jantung). Aktivitas adrenoseptor merelaksasikan otot polos melalui peningkatan cAMP intraselular yang mengaktivasi suatu protein kinase. Kelompok -2-mimetik seperti Salbutamol, Fenoterol, Terbutalin, Rimiterol, Prokaterol dan Tretoquinol. Sedangkan yang bekerja terhadap reseptor -2 dan -1 adalah Efedrin, Isoprenalin, Adrenalin, dan lain-lain.Antikolinergika (Oksifenonium, Tiazinamium dan Ipratropium)Dalam otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenergik dan kolinergik. Bila reseptor -2 sistem adrenergik terhambat, maka sistem kolinergik menjadi dominan, segingga terjadi penciutan bronchi. Antikolinergik bekerja memblokir reseptor saraf kolinergik pada otot polos bronchi sehingga aktivitas saraf adrenergik menjadi dominan, dengan efek bronchodilatasi.Efek samping : tachycardia, pengentalan dahak, mulut kering, obstipasi, sukar kencing, gangguan akomodasi. Efek samping dapat diperkecil dengan pemberian inhalasi.Derivat xantin (Teofilin, Aminofilin dan Kolinteofinilat)Mempunyai daya bronchodilatasi berdasarkan penghambatan enzim fosfodiesterase dan meningkatkan kadar cAMP selular. Selain itu, Teofilin juga mencegah pengingkatan hiperaktivitas, sehingga dapat bekerja sebagai profilaksis.c. Antihistamin (Loratadin, cetirizin, fexofenadin)Obat ini memblokir reseptor histamin sehingga mencegah bronchokonstriksi. Banyak antihistamin memiliki daya antikolinergika dan sedatif. Antagonis yang mblok reseptor histamin H1 digunakan pada terapi alergi seperti demam hay, urtikaria, ruam akibat sensitivitas terhadap obat, pruritus, serta gigitan dan sengatan serangga.d. Kortikosteroida (Hidrokortison, Prednison, Deksametason, Betametason)Daya bronchodilatasinya berdasarkan mempertinggi kepekaan reseptor -2, melawan efek mediator seperti gatal dan radang. Penggunaan terutama pada serangan asma akibat infeksi virus atau bakteri. Penggunaan jangka lama hendaknya dihindari, berhubung efek sampingnya, yaitu osteoporosis, borok lambung, hipertensi dan diabetes. Efek samping dapat dikurangi dengan pemberian inhalasi.e. Ekspektoransia (KI, NH4Cl, Bromheksin, Asetilsistein)Efeknya mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Pada serangan akut, obat ini berguna terutama bila lendir sangat kental dan sukar dikeluarkan.Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang mukosa lambung dan sekresi saluran napas sehingga menurunkan viskositas lendir. Sedangkan Asetilsistein mekanismenya terhadap mukosa protein dengan melepaskan ikatan disulfida sehingga viskositas lendir berkurang.

C.Tabel Interaksi Obat

H

INTERAKSI OBAT VS MAKANANNOOBATMAKANANINTERAKSIEFEK

1TeofilinKopiEfek obat asma dapat meningkat.Obat asma melebarkan jalan udara dan memudahkan pernapasan penderita asma. Akibatnya: mungkin terjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak teofilin disertai gejala mual, pusing, sakit kepala, mudah tersinggung, tremor, insomnia, takikardia, denyut jantung tidak teratur, dan mungkin terjadi serangan .Sinergis

2AminofilinCoklatSinergis

3Difilin Kola dan Minuman RinganSinergis

4EpinefrinBunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L)Efek obat asma dapat meningkat.Sinergis

5EpinefrinAsam Jawa (Tamarindus indica,Linn.)Efek obat asma dapat meningkat.Sinergis

D.Contoh Obat di Pasaran

AMINOPHYLLINE 200 MG INFKANDUNGAN :Tiap tablet mengandung aminofilina 200 mg.CARA KERJA :Aminofilina merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efek bronkodilator dengan jalan melemaskan otot polos bronkusINDIKASI :Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma bronkial.DOSIS :Dewasa : 1 tablet 3 kali sehari. Anak-anak 6 12 tahun : tablet 3 kali sehari.Atau menurut petunjuk dokter.EFEK SAMPING :Gastrointestinal, misalnya : mual, muntah, diare, Susunan saraf pusat, misalnya : sakit kepala, insomnia, Kardiovaskuler, misalnya : palpitasi, takikardi, aritmia, ventrikuler, Pernafasan, misalnya : tachypnea, Rash, hiperglikemia.KONTRA INDIKASI :Hipersensitif terhadap aminofilina atau komponen obat, Penderita tukak lambung, diabetes.INTERAKSI OBAT :Hindari pemberian bersamaan dengan beta-blocker (seperti propranolol) karena dapat menyebabkan bronkospasma, Jangan diberikan bersamaan dengan preparat xantin yang lain, Simetidin, siprofloksasin, klaritromisin, norfloksasin, eritromisin, troleandomisin, dan kontrasepsi oral dapat meningkatkan konsentrasi plasma teofilin, Rifampisin, verapamil, diltiazem menurunkan konsentrasi plasma teofilin.CARA PENYIMPANAN :Simpan dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar (25 - 30C), terlindung dari cahaya.PERHATIAN :Bila belum pernah menggunakan obat ini agar konsultasikan dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa penderita menderita asma, Hati-hati pada penderita hipoksemia (kekurangan oksigen dalam darah), hipertensi, atau penderita yang mempunyai riwayat tukak lambung, Dapat mengiritasi saluran pencernaan, Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui dan anak-anak, Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan bila dalam waktu 1 jam gejala-gejalanya masih tetap atau bertambah buruk, agar menghubungi Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat, Hati-hati pemberian pada penderita kerusakan fungsi hati, penderita di atas usia 55 tahun terutama pria dan pada penderita penyakit paru-paru kronik, Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi jantung berdebar-debar.KEMASAN & NO REG. :Kemasan : Btl 1000No.Registrasi : GKL8920905710A1PABRIK :Indofarma

A L U P E N T Orciprenaline sulfateKOMPOSISI:1 tablet mengandung Orciprenaline sulfate 20 mg.KHASIAT:Orciprenaline sulfate adalah suatu perangsang reseptor beta adrenergik yang kuat. Tempat-tempat reseptor di dalam bronkus dan bronkiolus lebih sensitif terhadap obat ini daripada tempat reseptor di dalam jantung dan pembuluh darah sehingga rasio efek bronkodilatasi terhadap efek kardiovaskuler menguntungkan.ALUPENT mengurangi bronkospasme reversibel yang berhubungan dengan berbagai macam penyakit paru-paru bronkitis kronis, emfisema paru-paru, asma bronkial, silikosis, tuberkulosis, dan sarkoidosis; pengurangan obstruksi saluran pernapasan ini dapat menghilangkan sesak napas yang disebabkan oleh bronkospasme.Efek bronkodilatasi ALUPENT pada pemberian secara oral dan inhalasi sudah dibuktikan dengan penelitian fungsi paru-paru (dengan spirometri dan pengukuran tahanan saluran pernapasan dengan "body plethysmography"). Pemberian ALUPENT secara inhalasi mempunyai mula kerja yang cepat, sedangkan pemberian per oral mempunyai mula kerja 30 menit. Efek bronkodilatasi maksimal biasanya terjadi dalam waktu 60-90 menit dan bertahan selama 3-6 jam.INDIKASI:Asma bronkial dan bronkospasme reversibel yang dapat di-jumpai pada bronkitis kronis dan emfisema paru-paru, termasuk pula bronkospasme yang disebabkan pemakaian obat penghambat reseptor-fi. Preparat untuk pendukung terapi adalah antibiotika, sekretomukolitik, kortikosteroid dan dinatrium kromoglikat.DOSIS DAN CARA PEMBERIAN:Dosis harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Jika tidak ada petunjuk lain dari dokter, dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut:PEMBERIAN PER ORAL :Untuk terapi jangka panjang asma bronkial dan penyakit bronkopulmoneryangdisertai dengan bronkospasme:petunjuk dokter. Hal ini tidak berlaku untuk bronkodilator antikolinergik. Pasien yang sedang atau baru saja diterapi dengan penghambat MAO, dan akan diberi ALUPENT, perlu diawasi secara khusus.ALUPENT dapat diberikan pada tiga bulan pertama kehamilan hanya atas petunjuk dokter. Perhatian yang sama berlaku saat sebelum melahirkan, karena zat aktif ALUPENT mempunyai efek tokolitik.EFEK SAMPING:ALUPENT ditoleransi dengan baik jika diberikan sesuai dengan petunjuk dan dosis yang dianjurkan. Efek samping seperti palpitasi, kegelisahan dan tremor pada jari tangan dapat terjadi; pada kasus-kasus yang tersendiri pernah ditemukan terjadinya kemerahan kulit yang tiba-tiba (flushing), sakit kepala, rasa tertekan di dada, gangguan tidur, mual, gangguan ventrikel atau angina pektoris dan reaksi alergi kulit.KONTRA-INDIKASI:Hipertiroidisme, stenosis aorta subvalvular, takiaritmia.INTERAKSI OBAT:Obat penghambat reseptor beta menetralkan efek ALUPENT.KELEBIHAN DOSIS :Geiala-gejala:Dapat terjadi kemerahan kulit.secara tiba-tiba (flushing), tremor jari-jari tangan, mual, nadi bertambah cepat, tekanan darah sistolik meningkat, tekanan darah diastolik menurun, rasa tertekan di dada, eksitasi, dan mungkin ekstrasistol.Terapi:Kuras lambung untuk mengeluarkan sisa-sisa obat. Pemberian sedatif, obat penenang, terapi intensif pada kasus-kasus berat. Obat penghambat reseptor-fi cocok untuk dipakai sebagai antidotum spesifik, tetapi kemungkinan bertambah beratnya obstruksi bronkial perlu diperhitungkan, dan dosisnya harus disesuaikan dengan teliti pada pasien yang menderita asma bronkial.PERHATIAN:Pemakaian ALUPENT oral pada pasien dengan infark miokard baru dan/atau kelainan jantung organik yang berat atau kelainan vaskuler terutama dalam dosis yang melebihi dosis yang dianjurkan hanya dapat diberikan atas petunjuk dokter. Seperti pada obat simpatomimetik lainnya, ALUPENT harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan hipertensi, penyakit arteri koroner, kegagalan jantung kongestif dan diabetes. Terutama diperhatikan pada penderita diabetes tidak stabil. Obat bronkodilator simpatomimetik lainnya sebaiknya tidak diberikan bersama-sama dengan ALUPENT kecuali atasKEMASAN:Tablet 20 mgDus berisi 10 strip @ 10 tabletHARUS DENGAN RESEP DOKTERDiproduksi oleh:PT. BOEHRINGER INGELHEIM INDONESIABogor, IndonesiaDengan lisensi dari:BOEHRINGER INGELHEIM INTERNATIONAL GMBHIngelheim am RheinJERMANNo.Reg. DKL0133700910A171039/0501Simpan pada suhu 25-30C, dalam wadah tertutup rapat. Simpan di tempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

AMBROXOLKOMPOSISI :Tiap tablet mengandung Ambroxol 30 mgINDIKASI :Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran napas akut dan kronis khususnya pada eksaserbasi bronkitis kronis, bronkitis asmatik, dan asma bronkialKEMASAN & NO REG. :10 strip @ 10 tablet, GKL 0407115510A1PABRIK :FIRST MEDIPHARMA

ACCOLATEGENERIK :Zafirlukast.INDIKASI :Pencegahan & pengobatan jangka panjang asma pada orang dewasa & anak-anak yang berusia 12 tahun ke atas.KONTRA INDIKASI :Riwayat gangguan ginjal dengan tingkat keparahan sedang atau berat, gangguan hati atau sirosis, Anak berusia kurang dari 12 tahun, Aspirin, Eritromisin.PERHATIAN :Kehamilan, menyusui dan Pasien berusia diatas 65 tahun.EFEK SAMPING :Sakit kepala, gangguan pencernaan, memar, kelainan perdarahan, reaksi hipersensitif.KEMASAN :Tablet 20 mg x 2 x 14 biji.DOSIS :2 kali sehari 20 mg.

ASMASOLONKOMPOSISI :Efedrin HCl..................... 12,5 mgTeofilin anhidrat................ 130 mgINDIKASI :Asma bronkhial, bronkhitis asmatik, bronkhitis kronis dengan emfisema, bronkhospasme emfisematosa, asma akibat rinitis alergi.KONTRA INDIKASI :Hipertiroidisme, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular (jantung danpembuluh darah), glaukoma sudut tertutup, pembesaran prostat, Ulkus peptikum, Penggunaan bersama dengan MAOI (penghambat mono amin oksidase), Pasien dengan hipoksemia (keadaan kadar oksigen darah yang menurun), gangguan ginjal dan hati, Kehamilan, menyusui, Anak-anak & lansia.INTERAKSI OBAT :efek Efedrin dihilangkan oleh Guanetidin, Metildopa, Reserpin, efek yang menekan efek Asmasolon dipertinggi oleh obat-obat penghambat mono amin oksidase, Xantin dapat meningkatkan rangsangan pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh simpatomimetik dan ekskresi Lithium dan Fenitoin, Xantin dan -bloker saling mengantagonis.EFEK SAMPING :Mual, muntah, diare, sakit kepala, insomnia (sulit tidur), berdebar, takhikardia, aritmia ventrikular.KEMASAN :Tablet 25 x 4 biji.DOSIS : Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet. Anak-anak : -1 tab sampai dengan 2 kali sehari.PABRIK :Probus

E. Daftar PustakaAnonim. (2011). Sekilas Tentang Penyakit Asma. Diakses : 9 Desember 2012. http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-penyakit-asma/Cunningham, Gary. 2003. Williams Obstetrics 21 Edition. McGraw-Hill Companies : USA.Harkness, Richard. (1989). Interaksi Obat. Penerjemah : Goeswin Agoes dan Mathilda B. Widianto. Bandung : Penerbit ITB. Hal.31-39.Neal, M.J. (2006). At a Glance : Farmakologi Medis. Edisi kelima, Penerjemah : Juwalita Surapsari. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal. 28-29.Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. (2007). Obat-Obat Penting. Edisi Keenam. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo. Hal.638-639.0 commentsEmail ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookSubscribe to:Posts (Atom)

Blogger Templatecreated with Artisteer by candra.

ALLERGY CLINIC online

KLIK DOKTER: Edukasi dan Konsultasi Online Alergi dan Imunologi HOME ALERGI IMUNOLOGI KLINIK KHUSUS ARTIKEL FAVORIT KONSULTASI ONLINE PROFESIONAL PARENTING TENTANG KAMI

PENGGUNAAN TEOFILIN OBAT JENIS METILXANTIN PADA PENDERITAASMADiposting padaJuni 4, 2012 olehIndonesia Medicine Meninggalkan komentarPenggunaan Teofilin Obat Jenis Metilxantin Pada Penderita AsmaPemberian obat alergi untuk penderitaalergi bukan jalan keluar utama yang terbaik. Pemberian obat jangka panjang adalah bentuk kegagalan mengidentifikasi dan menghindari penyebab.Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru obstruktif kronik. Teofilin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut maupun kronik. Teofilin, juga dikenal sebagai dimethylxanthine, adalah obat methylxanthine digunakan dalam terapi untuk penyakit pernapasan seperti PPOK dan asma di bawah berbagai nama merek. Sebagai anggota keluarga xanthine, kesamaan struktural dan farmakologis untuk kafein. Secara alami ditemukan dalam teh, meskipun dalam jumlah 1 mg/L, secara signifikan kurang dari dosis terapi. Hal ini ditemukan juga pada biji kakao. Jumlah sebanyak 3,7 mg/g telah dilaporkan pada biji kakao CriolloTeofilin [(3,7-dihidro-1,3-di-metilpurin-2,6-(1H)-dion] atau 1,3-dimetilxantin adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru obstruktif kronik.Teeofilin merupakan salah satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L darah. Potensi toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin utuhdalam darah yaitu >20 mg/L. Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah,yakni 0,09, oleh karena itu, efek potensialnya ditentukan oleh keefektifan sistemoksidasi sitokrom P450 di dalam hati. Mekanisme kerja teofillin menghambatenzim nukleotida siklik fosfodiesterase (PDE). PDE mengkatalisis pemecahanAMP siklik menjadi 5-AMP dan GMP siklik menjadi 5-GMP. PenghambatanPDE menyebabkan penumpukan AMP siklik dan GMP siklik, sehinggameningkatkan tranduksi sinyal melalui jalur ini. Teofilin merupakan suatuantagonis kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan khususnya dengan asmaadalah pengamatan bahwa adenosin dapat menyebabkan bronkokonstriksi pada penderita asma dan memperkuat mediator yang diinduksi secara imunologis dariselTeofilin merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit danmantap di udara. Teofilin mengandung tidak kurang dari 98,5 % dan tidak lebihdari 101,5 % C7 H8N4O2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Kelarutan dari teofilin yaitu : larut dalam lebih kurang 180 bagian air;lebih mudah larut dalam air panas; larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol(95%) p, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonia encerTeofilin merupakan obat alternatif pada asma persisten ringan dan obatadjunctivepada asma persisten sedang dan berat. Perasaan subjektif dan efek samping dari penggunaan teofilin dapat berupa sulit tidur, mual, muntah, palpitasi, hal ini akan mempengaruhi penilaian terhadap gejala-gejala normal yang timbul selama kehamilan. Penggunaan teofilin dosis tinggi dapat menyebabkan takikardi, muntah, dantransplacental toxicity.Mekanisme KerjaBekerja dengan menghalangi kerja enzim fosfodiesterase sehingga menghindari perusakan cAMP dalam sel, antagonis adenosin, stimulasi pelepasan katekolamin dari medula adrenal, mengurang; konsentrasi Ca bebas di otot polos, menghalangi pembentukan prostaglandin, dan memperbaiki kontraktilitas diafragma.Teofilin dalam kadar rendah dapat memblokir reseptor adenosine A. Pada konsentrasi terapi yang lebih tinggi akan terjadi penghambatan fosfodiesterase-kenaikan kadar cAMP. Reaksi-reaksi yang dicetuskan oleh cAMP sebagai second messenger mengakibatkan relaksasi otot-otot bronchial dan penghambatan pengeluaran zat-zat mediator dari sel-sel mast dan granulosit.Suatu kombinasi dengan simpatomlmetik mengakibatkan obat ini sudah efektif bahkan pada dosis yang sangta rendah sehingga suatu desensibilisasi dari reseptor dapat dicegah.Arteriol dan pembuluh-pembuluh kapasitas akan mengalami dilatasi. Pada jantung, Teofilin bekerja inotrop positif dan kronotrop positif-pemakaian oksigen bertambah. Peningkatan volume sekuncup jantung dan dilatasi pembuluh ginjalmengakibatkan kenaikan filtrasi glomerular.Teofilin dimetabolisme oleh hati. Pada pasien perokok atau gangguan fungsi hatidapat menyebabkan perubahan kadar teofilin dalam darah. Kadar teofilin dalamdarah dapat meningkat pada gagal jantung, sirosis, infeksi virus dan pasien lanjutusia. Kadar teofilin dapat menurun pada perokok, pengkonsumsi alkohol, danobat-obatan yang meningkatkan metabolisme di hati.Efekutama teofilin Relaksasiotot polos bronkus Meningkatkan kontraktilitas otot jantung dan efisiensi Sebagai inotropik positif meningkatkan denyut jantung Chronotropic positif meningkatkan tekanan darah Meningkatkan aliran darah ginjal Anti-inflamasi sistem pusat Efek stimulasi saraf terutama pada pusat pernafasan meduler.Penggunaan terapi utama teofilin bertujuan untuk: penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) asma bayi apnea Blok tindakan adenosinTeofilin dalam kehamilanRekomendasi yang dianjurkan terhadap dosis teofilin adalah konsentrasi teofilin pada serum berkisar 5-12 ?g/mL selama kehamilan. Teofilin sangat mudah berinteraksi dengan obat-obatan lain sehingga akan menurunkanclearancedan menyebabkan terjadinya toksik. Sebagai contoh, simetidine dapat menaikkan kadar teofilin serum sebesar 70% dan eritromicin sebesar 35%. Teofilin tidak dianjurkan dipergunakan untuk mengatasi asma eksaserbasi akut selama kehamilan.Kelebihan utama dari teofilin adalah bahwa obat ini bekerja panjang, sekitar 10-12 jam. Teofilin juga memiliki efek anti inflamasi yang bekerja dengan menginhibisi produksi leukotrin dan menstimulasi produksi PGE2. Teofilin juga dapat menambah potensiasi kortikosteroid inhalasi.Delapan penelitian dengan total 660 wanita hamil dengan asma yang mempergunakan teofilin mengkonfirmasi bahwa dosis yang aman untuk kadar teofilin dalam serum adalah 5-12 ?g/mL. Walaupun demikian penelitian-penelitian ini dihentikan karena banyaknya efek samping yang timbul dan banyaknya timbul FEV1di bawah 80% nilai prediksi.Farmakokinetik AbsorbsiPreparat cair diserap kurang lebihl/2sampai 1 jam, tablet yang tak berlapis 2 jam, dan preparat lepas lambat 4 sampai 6 jam. MetabolismeTeofilin dieliminasi dalam hati dan disekresi dalam urin. Terdapat variasi individual dalam eliminasi teofilin. Harus diperhatikan umur dan gemuknya seseorang.Dosis Dosis oral. Oleh karena terdapat variasi antara setiap individu maka dosis harus disesuaikan dengan melihat perbaikan klinis, efek samping, dan kadar pemeliharaan dalam darah antara 10-20 g/ml. Dosis tergantung juga dari tiap merk teofilin. Secara umum dosis 200-400 mg tiap 12 jam. Anak 6-12 tahun : 125-200 mg tiap 12 jam Anak 2-12 tahun : 9mg/kg setiap 12 jam (maksimal 200 mg) Dosis permulaan yang umum antara 10-16 mg/kgBB/hari, bilamana dosis akan ditingkatkan maka perlu monitor kadar teofilin dalam plasma. Untuk preparat lepas lambat dosis seharinya lebih rendah dari preparat biasa Bila tampak tanda intoksikasi maka dosis harus segera diturunkan. Dosis intravena.Tujuan utama pemberian teofilin intravena adalah untuk secara cepat mendapatkan kadar dalam plasma antara 10-20 sel/ml. Bila pasien belum mendapat teofilin sebelumnya, diberikan loading dose 6 mg/kgBB selama 20-30 menit melaui infus, selanjutnya diteruskan dengan dosis pemeliharaan.Preparat teofilin Terdapat beberapa jenis preparat teofilin, yaitu dalam bentuk sirop yang bekerja cepat, tablet, kapsul, tablet lepas lambat, dan kombinasi teofilin dengan obat lainnya. Dalam memilih preparat yang akan dipakai, pertimbangkan hal seperti berikut. Adanya alkohol dalam sirop dapat mengakibatkan efek samping bila dipakai terus-menerus, jadi preparat ini sebaiknya hanya dipakai sebagai terapi permulaan untuk mengatasi keadaan akut. Hindari kombinasi teofilin dengan obat lain dalam satu preparat karena preparat jenis ini sering terjadi efek samping. Preparat lepas lambat sangat berguna untuk pengobatan asma kronik sebab dapat diberikan dosis dua kali sehari sehingga meningkatkan kepatuhan pasien. Sediaan : Tablet/kapsul 125 mg, 130 mg, 150 mg, 250 mg, 300 mg. Syrup 130 mg/15 ml, 150 mg/15 mlEfek samping Lebar terapeutik kecil! Efek utama dan efek samping ada korelasilangsung dengan kadar plasma! Reaksi-reaksi kardiovaskular (takikardi, takiaritma, hipotensi) Gangguan gastrointestinal (mual, muntah), gangguan saraf pusat (gelisah,gangguan tidur) Efek yang tak diinginkan Reaksi yang merugikan mulai timbul bila dosis teofilin dalam darah telah melebihi 15 g/ml. Efek samping yang sering terjadi adalah muntah dan gangguan saraf pusat. Interaksi dengan berbagai obat, terutama cimetidine dan fenitoin, dan indeks terapeutik yang sempit, jadi, seperti dalam kasus dengan banyak obat asma lain, penggunaannya harus dipantau untuk menghindari toksisitas. Hal ini juga dapat menyebabkan mual, diare, peningkatan denyut jantung, aritmia, dan eksitasi SSP (sakit kepala, insomnia, iritabilitas, pusing dan kepala ringan) Kejang juga bisa terjadi pada kasus yang parah toksisitas dan dianggap keadaan darurat neurologis Toksisitas logam meningkat dengan eritromisin, simetidin, dan fluoroquinolones seperti ciprofloxacin. Hal ini dapat mencapai tingkat beracun jika dikonsumsi dengan makanan berlemak, suatu efek yang disebut dosis pembuanganKontraindikasi Infark baru EpilepsiInteraksi Simpatomimetik penguatan efek Linkomisin dan Isoprenalin-penundaan metabolism Blok reseptor bronkodilatasi tidak terjadiReferensi: Goodman & Gilman, Manual of Pharmacology and Therapeutics, USA: TheMcGraw-Hill Companies. 20083. Shargel Leon, Yu ; A pplied biopharmaceutics & pharmacokinetics; USA:The McGraw-Hill Companies; 2008..

.

.

Artikel Terkait lainnya

Kortikosteroid Topikal, Jenis Penggolongan dan Efek Sampingnya Pemilihan Obat Batuk Mukolitik dan Ekspektoran Pada penderita Alergi dan Asma Penggunaan Obat Kortikosteroid Pada Penderita Alergi, Farmakokinetik dan Efek Samping Efek Samping Dan Keracunan Obat Antihistamin, Gejala dan Penanganannya Penggunaan Teofilin Obat Jenis Metilxantin Pada Penderita Asma Pemberian Obat Adrenergik Pada penderita Alergi Dampak Antihistamin H1 Pada Sistem Organ Tubuh Efek Samping Dan Keracunan Obat Antihistamin, Gejala dan Penanganannya Dosis dan Jenis Antihistamin Sebagai Anti Alergi Anti Alergi Klasik CTM Chlorpheniramin Maleat, Indikasi dan Penggunaannya Cetirizine Terapi Alergi Paling Banyak Digunakan, Indikasi dan Farmakokinetiknya Berbagai Jenis Generasi Antihistamin Antihistamin Medikamentosa Alergi, Jenis dan Farmakokinetiknya Penggunaan Natrium Kromolat dan Obat Antikolinergik Pada Penderita Alergi Pilihan Obat Untuk Terapi Asma pada Anak Pilihan Obat Untuk Alergi Kulit atau Dermatitis Atopi Pilihan Obat Untuk Alergi Makanan Daftar Lengkap Obat Untuk Terapi Alergi Hidung atau Rinitis Alergi Rationale Treatment and Pharmacotherapy of Allergic Rhinitis and nonallergic rhinitis Kumpulan Artikel Obat dan medikamentosa dr Widodo Judarwanto pediatrician Artikel Obat dan Medimentosa Alergi Imunologi lainnya

.

.

.

.ARTIKEL TEREKOMENDASI:KumpulanArtikelPermasalahanAlergiAnakdan Imunologi, Dr WidodoJudarwanto, pediatrician

.

ARTIKEL TEREKOMENDASI:Kumpulan Artikel Alergi Pada Bayi, Dr Widodo Judarwanto Pediatrician

.

ARTIKEL FAVORIT:100 Artikel Alergi dan Imunologi PalingFavorit

Current Allergy Immunology by Widodo Judarwanto

The doctor of the future will give no medicine, but will instruct his patient in the care of the human frame, in diet and in the cause and prevention of disease.Provided bywww.allergyclinic.me

CHILDREN ALLERGY ONLINE CLINICYudhasmara Foundationwww.allergyclinic.me CHILDREN GROW UP CLINIC IJL Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat, Jakarta Indonesia 10210 Phone : (021) 5703646 44466102 CHILDREN GROW UP CLINIC IIMENTENG SQUARE:Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430 phone 44466103Clinical Editor in Chief :Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatricianemail :[email protected]: @WidoJudarwantowww.facebook.com/widodo.judarwantoMobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035Curriculum Vitae Widodo Judarwanto

Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider.

Copyright2013, Children Allergy Clinic Online Information Education Network. All rights reservedShare this: Facebook Lagi Terkait

Berbagai Jenis Generasi Antihistamindalam "Obat-Medikamentosa"

Kumpulan Artikel Farmokologi, Medikamentosa dan Obat Alergi, Dr Widodo Judarwanto pediatirIciandalam "Obat-Medikamentosa"

Penggunaan Obat Kortikosteroid Pada Penderita Alergi, Farmakokinetik dan Efek Sampingdalam "Obat-Medikamentosa"tagged withPenggunaan Teofilin Obat Jenis Metilxantin Pada Penderita Asma Allergy Asthma-Respiratory Obat-Medikamentosa Terapi-PenangananBERIKAN BALASANTop of Form

Bottom of Form Populer Terkini Konsultasi Malam Rewel, Kolik dan Alergi PadaBayi Cetirizine Terapi Alergi Paling Banyak Digunakan, Indikasi dan Farmakokinetiknya Update References and Research of Drug Allergy, Drug Eruption Allergic and Adverse Reaction ofDrug Berbagai Penyakit Yang Berkaitan Dengan GangguanAutoimun Papular Urticaria, Pressure Urticaria and SolarUrticaria Debate and Controversies: Vitiligo, Food Allergy and Celiac? Urtikaria-Biduran, Bukan Sekedar Alergi MakananBiasaTop of FormBottom of Form

INDEKS ARTIKEL

KONSULTASI VIA FACEBOOKLINK INTERNASIONAL Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy European Academy of Allergy and Clinical Immunology European Academy of Allergy and Clinical Immunology The American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) The Food Allergy & Anaphylaxis Network World Allergy OrganizationFOOD ALLERGY - RELATED DISEASE Allergy Eye Allergy Mouth &Teeth Food Allergy Asthma Food Allergy Bone Muscle Food Allergy Brain Food Allergy Other Disease Food Allergy Skin Food Allergy Behaviour Food Allergy Ear Nose Throath Food Allergy Hormone & Obesity Food Allergy Infertility Food Allergy Stomach Food Allergy-Cardiovascular Food Allergy-Pregnancy- PerinatologyARTIKEL TEREKOMENDASI Cetirizine Terapi Alergi Paling Banyak Digunakan, Indikasi dan Farmakokinetiknya Pembesaran Kelenjar Getah Bening dan Alergi Nyeri Perut, Hipersensitif Saluran Cerna Pada Dewasa dan Dampak Yang Menyertai Anti Alergi Klasik CTM Chlorpheniramin Maleat, Indikasi dan Penggunaannya Infeksi Virus Pemicu Utama Gangguan Hipersensitif Alergi atau Gangguan Tubuh Lainnya Anakku Sering Sakit, Ternyata Alergi dan Hipersensitif Saluran Cerna Bayiku Pilek Tidak sembuh-sembuh, Mudah Sakit, Ternyata Dampak Alergi Cara Pemilihan Susu Formula Khusus Alergi Urtikaria-Biduran, Bukan Sekedar Alergi Makanan Biasa Pilihan Obat Untuk Alergi Kulit atau Dermatitis AtopiKLINIK SPESIALIS KHUSUS dr Widodo Judarwanto Grow Up Clinic Picky Eaters-GrowUp Clinic (Klinik Kesulitan Makan dan Gangguan Kenaikkan berat Badan Pada Anak)

Blog di WordPress.com.The Dynamic News Theme.IkutiFollow ALLERGY CLINIC onlineTop of FormGet every new post delivered to your Inbox.Bergabunglah dengan 1.432 pengikut lainnya.

Bottom of FormBuat situs dengan WordPress.com