10

Click here to load reader

Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

“PROSES KEPUTUSAN INOVASI”Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan

Dosen : Dra. Dewi Hartati, MA

Di Susun Oleh : Kelompok 2

1. Fazil Fitrianto2. Fitri Lenda Tawang3. Misbakhul Munir

Pendidikan Guru Sekolah DasarFakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Jakarta

Page 2: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

A. Pengertian Proses Keputusan InovasiProses keputusan inovasi adalah proses yang

dilalui atau dialami oleh seseorang atau kelompok pengambil keputusan, mulai dari yang pertama kali tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan apakah ia menerima atau menolak untuk  berinovasi, implementasi atau perwujudan dari inovasi, serta konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya.

Proses keputusan inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan menerapkannya .

Page 3: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

Everett M. Rogers atau sering dipanggil Rogers ini dilahirkan di Carroll, Iowa pada tanggal 6 Maret 1931. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga pemilik Pinehurst Farm. Melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovation yang kini menjadi buku legendaris, Rogers menjelaskan hasil risetnya tentang difusi atau penyebaran inovasi dalam suatu sistem sosial dan pengaplikasiannya di berbagai bidang. Hal ini yang membantu beberapa negara di daerah Asia, Africa, dan Amerika Latin untuk menyebarkan inovasi dalam bidang pertanian, family planning, dan beberapa perubahan sosial lainnya. Hingga mereka menjadi negara yang mandiri.

Page 4: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

B. Model Proses Keputusan InovasiEverett M. Rogers menggambarkan bahwa model

proses keputusan-inovasi secara konseptual terdiri dari lima tahap:

1. Tahap Pengetahuan ( knowledge ) Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap

pengetahuan yaitu tahap pada saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut. Pengertian menyadari dalam hal ini bukan memahami tetapi membuka diri untuk mengetahui inovasi.

Page 5: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

2. Tahap Bujukan ( persuation )Pada tahap bujukan/persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada tahap proses keinginan mental yang utama bidang kognitif, maka pada tahap persuasi yang berperan utama bidang afektif atau perasaan.Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi.

3. Tahap keputusan ( Decision ) Tahap keputusan dari proses inovasi,

berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi.

Lanjutan...

Page 6: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

4. Tahap Implementasi ( Implementation ) Tahap imlementasi dari proses keputusan inovasi

terjadi apabila seseorang menerapkan Inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerima gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktik. Pada umunya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi.

5. Tahap Konfirmasi ( Confirmation ) Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari

penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula. Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara bertentangan dengan informasi semula.

Lanjutan...

Page 7: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

C. Tipe Keputusan Inovasi1. Keputusan inovasi opsional, yaitu pemilihan menerima atau menolak inovasi,

berdasarkan keputusan yang ditentukan oleh individu (seseorang)secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh dorongan anggota sistemsosial yang lain.

2. Keputusan inovasi kolektif, ialah pemilihan untuk menerima atau

menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan antara anggota sistem sosial. Semua anggota sistem sosial harus mentaati keputusan bersama yang telah dimuatnya.

Page 8: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

3. Keputusan inovasi otoritas, ialah pemilihan untuk menerima atau

menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kedudukan, status, wewenang atau kemampuan yang lebih tinggi daripada anggota yang lain dalam suatu sistem sosial.

4. Keputusan inovasi kontingensi (contingent), yaitu pemilihan menerimaatau menolak suati

inovasi, baru dapat dilakukan hanya setelah ada keputusan inovasi yang mendahuluinya.

Lanjutan...

Page 9: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

Keempat tipe keputusan inovasi tersebut merupakan rentangan dari keputusan opsional (individu dengan penuh tanggung jawab secara mandiri mengambil keputusan), dilanjutkan dengan keputusan kolektif (individu memperoleh sebagian sebagian wewenang untuk mengambil keputusan), dan yang terakhir keputusan otoritas (individu sama sekali tidak mempunyai hak untuk mengambil alih keputusan). Keputusan kolektif dan otoritas banyak digunakan dalam organisasi formal, seperti perusahaan, sekolah, perguruan tinggi, dan organisasi pemerintahan. Sedangkan keputusan opsional sering digunakan dalam penyebaran inovasi kepada petani, konsumen, atau inovasi yang sasarannya anggota masyarakat sebagai individu bukan sebagai anggota organisasi tertentu.

Lanjutan...

Page 10: Inovasi Pendidikan : Kelompok 2

SEKIAN