26
INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Oleh: DEWI NURFITRIYANA L2D 006 019 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYAKOTA YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Oleh:DEWI NURFITRIYANA

L2D 006 019

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2010

Page 2: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

ii

INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYAKOTA YOGYAKARTA

Tugas Akhir diajukan kepadaJurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Diponegoro

Oleh:DEWI NURFITRIYANA

L2D 006 019

Diajukan padaSidang Ujian Sarjana

Tanggal

Dinyatakan Lulus/Tidak LulusSarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

………………….. pembimbing ……….

………………….penguji 1 ………………

…………………penguji 2 …………………..

Mengetahui,

………………………………. ………………………

Ketua Panitia Sidang Ujian Sarjana Ketua Jurusan

Page 3: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

iii

ABSTRAK

Kekayaan budaya yang melimpah merupakan potensi utama Kota Yogyakarta dalammengembangkan perekonomian wilayahnya. Selama sepuluh tahun terakhir Kota Yogyakarta telahmenerapkan berbagai inovasi dalam pemanfaatan kekayaan budaya tersebut, agar keberadaannya dapatbertahan di tengah arus globalisasi dan memberikan dampak positif bagi setiap stakeholder yang terlibatdidalamnya. Hal ini selaras dengan konsep kegiatan ekonomi kreatif yang termuat dalam konseppengembangan ekonomi lokal (PEL). Kota Yogyakarta adalah representasi wilayah yang mengembangkandirinya tanpa menggantungkan diri pada potensi alam yang lama kelamaan akan habis, melainkanmemanfaatkan kebudayaan, bakat, pengetahuan, dan keahlian yang dimiliki lokal untuk menciptakan suatuproduk yang unik namun tetap bernilai ekonomi tinggi melalui inovasi. Dukungan para stakeholder setempatterhadap upaya inovasi tersebut sangat tinggi, salah satu buktinya adalah tingginya minat wisatawan yangberwisata ke Kota Yogyakarta karena tertarik dengan kebudayaan lokal sejumlah 450.000 orang/tahun daritotal wisatawan yang datang sekitar 1000.000 orang/tahun (Kompas, 2009).

Berdasarkan fenomena tersebut, muncul pertanyaan “apa saja bentuk inovasi dalam pemanfaatanaset pariwisata budaya Kota Yogyakarta, bagaimana proses terjadinya dan apa manfaat yang ditimbulkaninovasi tersebut bagi para stakeholder yang terlibat didalamnya?”. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui ragam bentuk dan proses terjadinya inovasi pada pemanfaatan aset pariwisata budaya di KotaYogyakarta, untuk dianalisis manfaat yang ditimbulkan bagi para stakeholder yang terlibat didalamnya. Halini akan menjadi penghubung antara inovasi pemanfaatan aset pariwisata budaya dengan pengembanganekonomi lokal yang ada di Kota Yogyakarta.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post positivistik, yangberupaya mengidentifikasi fenomena-fenomena unik di lapangan untuk dicari kesesuaiannya dalam teori-teori yang telah dikumpulkan sebelumnya sebagai bahan referensi. Teori-teori yang digunakan dalampenelitian ini berkaitan dengan inovasi, aset budaya, ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi lokal, danpariwisata budaya. Proporsi masing-masing teori berimbang dan saling melengkapi satu sama lain.Penelitian ini tidak menggunakan hipotesa, dugaan berhenti sebatas pada pertanyaan penelitian yang akandijawab melalui beberapa tahap analisis sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Metode yangditerapkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasiperkembangan karakteristik kegiatan pariwisata budaya di Kota Yogyakarta. Tahap selanjutnya adalahmenganalisis ragam bentuk dan proses terjadinya inovasi dalam perubahan karakteristik tersebut, sekaligusmengidentifikasi peran para stakeholder dalam inovasi didalamnya. Hasil analisis kemudian akan ditelaahlebih lanjut untuk mengetahui manfaat inovasi bagi para stakeholder yang terkait didalamnya. Metode inidilakukan melalui observasi lapangan, review dokumen kebijakan pengembangan pariwisata KotaYogyakarta, dan wawancara tidak terstruktur pada para stakeholder kunci, seperti bagian pemasaran danbagian ODTW Disparbudkot Yogyakarta, Bina Program Dinas Kebudayaan DIY, komunitas seni budayaserta mayarakat umum.

Output penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk inovasi yang dilakukan dalampemanfaatan aset pariwisata budaya Kota Yogyakarta, yakni inovasi organisasi, inovasi produk, dan inovasipemasaran, tidak ada derajat kepentingan yang lebih tinggi antara satu bentuk inovasi dengan inovasilainnya. Ketiga inovasi ini telah memberikan manfaat bagi masing-masing stakeholder, baik secara sosial,ekonomi maupun keduanya. Pemerintah merupakan stakeholder yang memiliki peran cukup dominan dalaminovasi pada pemanfaatan aset pariwisata budaya tangible, sedangkan dalam aset pariwisata budaya yangbersifat intangible, Pemerintah memiliki peran yang cukup berimbang dengan masyarakat yang tergabungdalam komunitas dan pihak swasta seperti Media, Hotel, dan sejenisnya. Peran setiap stakeholder sangatpenting dalam rangka menumbuhkan keberlanjutan kebudayaan lokal untuk dimanfaatkan secara kreatifagar mampu memberikan konstribusi positif bagi pengembangan ekonomi Kota Yogyakarta sekaligusmenumbuhkan rasa cinta dan memiliki warga lokal maupun wisatawan untuk melestarikan kebudayaanlokal. Oleh karena itu penelitian ini dapat memberikan potret keberhasilan Kota Yogyakarta sebagai kotayang melakukan inovasi pada potensi lokal yang ia miliki agar dapat ikut mendorong pengembanganekonomi di wilayahnya.

Kata kunci : inovasi, manfaat, pariwisata budaya, pengembangan ekonomi lokal.

Page 4: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Alhamdulillah, segala puji hanya ditujukan bagi Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad

SAW, karena atas ridha-Nya Saya dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul“Inovasi Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta”. Dalam penyusunan TugasAkhir ini, Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berperandakam penyusunan laporan ini, yaitu:

1. Khaliq ku si Maha Hebat ALLAH SWT yang telah memberi ridha-Nya atas penyusunanTA ini.

2. Bapak Ibu yang telah memberikan Saya kepercayaan dan kebebasan dalam memutuskanapa saja yang akan Saya jalani selama ini.

3. Adikku Hilmi yang solehnya minta ampun, Fika yang sama-sama sedang menempuh ujian,dan Kakak ku Astrid yang banyak menginspirasi Saya dengan pemikirannya selama ini.

4. Bapak Dr.rer.nat Imam Buchori, ST, selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Diponegoro.

5. Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan,MT, selaku dosen wali yang telah bersedia meluangkanwaktunya untuk mengawasi ‘perkembangan’ kami.

6. Ibu Ir. Artiningsih, MSi selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikanarahan dan bimbingan dalam pelaksanaan penyusunan proposal sampai tugas akhir.

7. Bapak Widjanarko, ST.MT, Ibu Maya Damayanti, ST, MT dan Bapak Ir. Agung Sugiriselaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan.

8. Seluruh koordinator panitia Tugas Akhir yang telah memberikan bantuan dan bimbingan.9. Teman hidup paling menyenangkan Septian Riezki Aji atas waktu, inspirasi, dan

kesabarannya menemani Saya selama proses pembuatan TA ini.10. Manusia kembang api Yassindi, Puthing, Dhee, Dodi, Dewi Kusuma, Patrik, Avi

Ardhansyah atas berjodohnya waktu kita selama ini.11. Teman-teman yang tergabung dalam penelitian yang dibimbing Bu Arti, Indah, Bulan, Icha

(ayo Cha jangan ngoyo), Theo, dan Dita terima kasih untuk kebersamaan dankerjasamanya.

12. Teman-teman S1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2006, UniversitasDiponegoro yang menjadi teman seperjalanan selam empat tahun terakhir.

13. Seluruh dosen pengampu Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota yang telah memberikanbanyak bekal dan pengetahuan yang sangat berharga.

14. Instansi yang telah memberikan informasi dalam penelitian ini.15. Petugas TU dan perpustakaan yang telah memberikan kemudahan dalam administrasi dan

pencarian literatur.16. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan

Tugas Akhir ini. Untuk itu, kami memohon maaf, kritik serta saran untuk memperbaiki penyusunanlaporan tugas akhir mendatang.

Semarang, Juni 2010

Penulis,

Dewi Nurfitriyana

Page 5: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................. ii

ABSTRAK ...................................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................................ 3

1.3 Tujuan dan Sasaran ................................................................................................................. 4

1.3.1 Tujuan ........................................................................................................................... 4

1.3.2 Sasaran .......................................................................................................................... 4

1.4 Ruang Lingkup Penelitian........................................................................................................ 4

1.4.1 Ruang Lingkup Substansial ........................................................................................... 4

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah dan Lokasi Penelitian .............................................................4

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................................. 6

1.6 Kerangka Pemikiran................................................................................................................. 6

1.7 Pendekatan dan Metode Penelitian .......................................................................................... 8

1.7.1 Data Penelitian................................................................................................................8

1.7.2 Proses Penelitian.............................................................................................................9

1.7.3 Obyek Penelitian ..........................................................................................................10

1.8 Kerangka Analisis Penelitian ..................................................................................................13

1.9 Sistematika Pembahasan.........................................................................................................13

BAB II RELEVANSI KEGIATAN PARIWISATA BUDAYA DAN INOVASI

DENGAN KEGIATAN EKONOMI KREATIF DALAM KONSEP

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

2.1 Perkembangan Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal sebagai Perubahan Paradigma

Pengembangan Ekonomi Wilayah ........................................................................................ 16

Page 6: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

vi

2.2 Relevansi Inovasi Pemanfaatan Kegiatan Pariwisata Budaya dengan Kegiatan Ekonomi

Kreatif ................................................................................................................................... 19

2.3 Ragam Jenis Aset kegiatan Pariwisata Budaya ..................................................................... 20

2.4 Pelaku dan Komponen Pendukung Kegiatan Pariwisata Budaya sebagai Instrumen

Pengembangan Ekonomi Lokal ............................................................................................. 22

2.5 Urgensi Inovasi dalam Kegiatan Pariwisata ......................................................................... 24

2.6 Peran Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya untuk mendukung

Pengembangan Ekonomi Lokal ............................................................................................ 26

2.7 Definisi Operasional ..............................................................................................................28

2.8 Perspektif Teoritik Penelitian................................................................................................. 29

2.9 Variabel Penelitian..................................................................................................................29

BAB III TINJAUAN UMUM POTENSI DAN PERKEMBANGAN PEMANFAATAN

ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA

3.1 Jaringan Pelaku Pariwisata Kota Yogyakarta ....................................................................... 33

3.2 Perkembangan Orientasi dan Motivasi Pasar Wisata Kota Yogyakarta (2005 - 2010) ........ 35

3.2.1 Perkembangan Kondisi Pelaku Kegiatan Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta ......... 35

3.2.2 Tren dan Pasar Wisatawan Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta ............................... 37

3.2.3 Kegiatan Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya di Kota Yogyakarta .. 41

3.3 Potensi Kraton Yogyakarta Hadiningrat Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya

Kota Yogyakarta ................................................................................................................... 42

3.4 Potensi Istana Air Tamansari Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya Kota ........... 44

3.5 Peran Masyarakat Kota Yogyakarta dalam Inovasi Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya

Kota Yogyakarta ................................................................................................................... 47

3.6 Peran Pemerintah dalam Inovasi Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta .. 48

3.7 Peran Swasta dalam Inovasi Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta ......... 49

BAB IV PROSES DAN MANFAAT DARI INOVASI PEMANFAATAN ASET

PARIWISATA BUDAYA BAGI STAKEHOLDERS

4.1 Perkembangan Cara Pemanfaatan Kraton Yogyakarta ......................................................... 50

4.2 Renovasi dan Penambahan Aset Bangunan sebagai Inovasi Produk pada Kraton

Yogyakarta ............................................................................................................................ 53

4.3 Pemugaran Bangunan sebagai Bentuk Inovasi Produk Wisata Budaya Tangible Istana Air

Tamansari .............................................................................................................................. 55

Page 7: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

vii

4.4 Perluasan dan Penciptaan Pasar Baru dalam Pemanfaatan Kraton Yogyakarta dan Istana

Air Tamansari ....................................................................................................................... 57

4.5 Taman Budaya Yogyakarta sebagai Media Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Intangible

Kota Yogyakarta ................................................................................................................... 66

4.5.1 Inovasi Produk Aset Pariwisata Budaya yang Bersifat Intangible di Kota

Yogyakarta .................................................................................................................. 66

4.5.2 Inovasi Pemasaran Aset Wisata Budaya yang Bersifat Intangible di Kota

Yogyakarta .................................................................................................................. 68

4.6 Manfaat Inovasi-Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya dalam Konteks

Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Yogyakarta..................................................................77

4.6.1 Manfaat Sosial yang diperoleh Masyarakat Kota Yogyakarta dari Inovasi

Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya di Kota Yogyakarta ........................................ 80

4.6.2 Manfaat Sosial Ekonomi Inovasi Pemanfaatan Aset wisata Budaya yang diperoleh

Pemerintah .................................................................................................................. 81

4.6.3 Manfaat yang diperoleh dari Swasta Inovasi Pemasaran Aset wisata Budaya ........... 83

4.7 Temuan Studi .........................................................................................................................84

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 87

5.2 Rekomendasi ......................................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................x

Page 8: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

viii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Penelitian............................................................................................................... 8

Tabel I.2 Tahap Pengumpulan Data.............................................................................................. 9

Tabel I.3 Kriteria Narasumber Penelitian ................................................................................... 11

Tabel I.4 Narasumber Penelitian................................................................................................. 12

Tabel I.5 Format Kartu Indeks .................................................................................................... 13

Tabel II.1 Tahap Perkembangan Konsep PEL ............................................................................. 17

Tabel II.2 Definisi Operasional .................................................................................................... 30

Tabel II.3 Sintesis Kajian Literatur dan Variabel Penelitian........................................................ 31

Tabel III.1 Tingkat Tanggungjawab Promosi Pemerintah............................................................. 49

Tabel III.2 Paket Wisata yang Ditawarkan .................................................................................... 50

Tabel IV.1 Kegiatan Promosi Pariwisata yang Dilakukan Pemerintah ......................................... 58

Tabel IV.2 Sintesa Kegiatan Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Wisata Tangible (Kraton dan

Tamansari) 2000 – 2010 .............................................................................................. 60

Tabel IV.3 TBY sebagai Media Inovasi Produk dalam Pemanfaatan Aset Wisata Intangible...... 66

Tabel IV.4 Sintesa Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya Intangible 2000 –

2010 ............................................................................................................................. 70

Tabel IV.5 Manfaat Inovasi Pemanfaatan Aset Wisata Budaya Kota Yogyakarta dalam

Konteks Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Yogyakarta ........................................ 78

Page 9: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian ...................................................................................................... 5

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................................. 7

Gambar 1.3 Kerangka Analisis .................................................................................................. 15

Gambar 2.1 Faktor-faktor kekuatan lokal untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal .... 18

Gambar 2.2 Definisi Budaya ...................................................................................................... 21

Gambar 2.3 Motivasi wisatawan melakukan wisata budaya...................................................... 22

Gambar 2.4 Kemitraan antar Stakeholder dalam PEL ............................................................... 23

Gambar 2.5 Konsep dan Pengertian Inovasi .............................................................................. 25

Gambar 2.6 Kaitan Pariwisata Budaya dengan Faktor Pendorong Inovasi................................ 27

Gambar 2.7 Tipologi Modal Sosial ............................................................................................ 29

Gambar 3.1 Bentuk Jaringan Pelaku Pariwisata Kota Yogyakarta ............................................ 35

Gambar 3.2 Kondisi Pelaku Kegiatan Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta ............................. 37

Gambar 3.3 Perbandingan Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kota

Yogyakarta dan DIY 2004 – 2008.......................................................................... 39

Gambar 3.4 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara ke Kraton 2008................................. 39

Gambar 3.5 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara ke Tamansari 2008........................... 39

Gambar 3.6 Perbandingan Perkembangan Jumlah Wisatawan ke Obyek Wisata Minat

Khusus Kota Yogyakarta........................................................................................ 40

Gambar 3.7 Perbandingan Perkembangan Jumlah Wisatawan ke Kota Yogyakarta dengan

Kraton dan Tamansari ............................................................................................ 40

Gambar 3.8 Segmen Wisatawan Kota Yogyakarta .................................................................... 41

Page 10: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

x

Gambar 3.9 Street Carnival Sebagai Bentuk Inovasi Kegiatan Pariwisata Budaya di Kota

Yogyakarta ............................................................................................................. 43

Gambar 3.10 Bagian-bagian Kraton Yogyakarta Hadiningrat ..................................................... 44

Gambar 3.11 Aktifitas Kraton Yogyakarta Hadiningrat .............................................................. 44

Gambar 3.12 Bangunan Istana Air Tamansari ............................................................................. 45

Gambar 3.13 Siteplan Istana Air Tamansari ................................................................................ 46

Gambar 3.14 Kondisi Istana Air Tamansari................................................................................. 46

Gambar 4.1 Tonggak Inovasi di Kraton Yogyakarta ................................................................. 52

Gambar 4.2 Isi Museum Batik di Kraton Yogyakarta................................................................ 54

Gambar 4.3 Isi Museum HB IX di Kraton Yogyakarta...............................................................54

Gambar 4.4 Isi Museum Souvenir di Kraton Yogyakarta .......................................................... 55

Gambar 4.5 Pemugaran Bagian Bangunan Tamansari............................................................... 56

Gambar 4.6 Salah Satu Bagian Pulo Cemeti .............................................................................. 56

Gambar 4.7 Pembongkaran Bangunan dan Kirab Budaya sebagai salah satu Proses Relokasi

Pasar Burung Ngasem ........................................................................................... 57

Gambar 4.8 Leaflet Promosi Kraton dan Tamansari I.................................................................59

Gambar 4.9 Leaflet Promosi Kraton dan Tamansari II .............................................................. 59

Gambar 4.10 Contoh media website pariwisata Kota Yogyakarta ............................................... 59

Gambar 4.11 Peran Stakeholder dalam Inovasi Aset Tangible Pariwisata Budaya Kota

Yogyakarta ..............................................................................................................61

Gambar 4.12 Proses Inovasi Produk Aset Tangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta.......... 62

Gambar 4.13 Proses Inovasi Pemasaran Aset Tangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta .....63

Gambar 4.14 Proses Inovasi Organisasi Aset Tangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta .... 64

Gambar 4.15 Perkembangan Inovasi Aset Tangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta ..........65

Page 11: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

xi

Gambar 4.16 Kegiatan Festival Budaya di TBY...........................................................................68

Gambar 4.17 Kegiatan Pameran Seni di TBY.............................................................................. 69

Gambar 4.18 Peran Stakeholder dalam Inovasi Aset Intangible Pariwisata Budaya Kota

Yogyakarta ..............................................................................................................71

Gambar 4.19 Proses Inovasi Produk Aset Intangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta........ 72

Gambar 4.20 Proses Inovasi Pemasaran Aset Intangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta...73

Gambar 4.21 Proses Inovasi Organisasi Aset Intangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta .. 74

Gambar 4.22 Perkembangan Inovasi Aset Tangible Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta ..........75

Gambar 4.23 Hubungan antar Stakeholder dan Inovasi Aset Pariwisata Budaya Kota

Yogyakarta ..............................................................................................................76

Gambar 4.24 Alur Inovasi Aset Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta..........................................77

Gambar 4.25 Perkembangan Jumlah Kelompok Kesenian sebagai Salah Satu Indikator

Manfaat Inovasi Organisasi dalam Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya di Kota

Yogyakarta 2005-2009 .......................................................................................... 81

Gambar 4.26 Perkembangan Jumlah Biro Travel sebagai Salah Satu Indikator Manfaat

Inovasi Organisasi dalam Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya di Kota

Yogyakarta 2003-2007 .......................................................................................... 82

Page 12: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pluralisme kebudayaan yang melekat erat dengan masyarakat Indonesia secara tidak

langsung berpengaruh pada proses pembangunan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Beberapa wilayah di Indonesia memanfaatkan kebudayaan lokal melalui kegiatan pariwisata budaya

untuk mendorong pengembangan ekonomi wilayahnya. Secara kontekstual hal ini sangat sesuai dengan

konsep ekonomi kreatif yang ada dalam pengembangan ekonomi lokal, karena dalam konsep ini

pengembangan ekonomi wilayah berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan

keahlian, bakat, dan kreatifitas sebagai kekayaan intelektual yang dapat dijadikan modal pembangunan.

Kegiatan pariwisata budaya tidak hanya memanfaatkan aset budaya tangible berupa aset berwujud

fisik, melainkan juga aset budaya intangible seperti ritual, kesenian, tradisi, dan budaya yang sangat

mengandalkan bakat, keahlian, dan pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder untuk

mengembangkan wilayah (Nabeshima dan Yusuf, 2005).

Keahlian, bakat, dan pengetahuan diperlukan agar potensi budaya lokal yang termuat dalam

aset budaya tangible maupun intangible dapat terus dikreasi menjadi sebuah produk yang memiliki

nilai lebih dari segi ekonomi, tanpa mengurangi kearifan lokal yang ada didalamnya. Hal ini selaras

dengan konsep pengembangan ekonomi lokal yang menitikberatkan pada kebijakan ‘endogenous

development’, dimana melalui kebijakan ini potensi budaya yang ada dapat dikreasikan sedemikian

rupa dengan mendayagunakan potensi fisik, sumber daya manusia, dan kelembagaan setempat, agar

dapat mendorong peningkatan kapasitas daerah melalui pertumbuhan ekonomi daerah maupun

penciptaan lapangan kerja (Blakely, 1994:50).

Hal ini berkembang seiring dengan adanya perubahan trend dalam pengembangan ekonomi

wilayah dari sistem produksi masal ke arah non masal yang membuat konsumen menjadi semakin

selektif dalam memilih produk untuk dikonsumsi, termasuk aset budaya sebagai sebuah produk.

Keunikan aset budaya sebagai sebuh produk dan konstribusinya terhadap pelestarian lingkungan

menjadi perhatian utama wisatawan sebagai konsumen saat ini, dan hal ini bermanfaat pada tingkat

kreatifitas yang dimiliki produsen dalam memanfaatkan potensi aset budaya yang ada agar tidak hanya

menjadi alat pendorong daya saing wilayah, tetapi juga dapat mempertahankan karakteristik aslinya

Page 13: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

2

baik yang tercermin dalam kehidupan masyarakat maupun aset-aset budaya setempat. Oleh karena itu

pemanfaatan aset-aset budaya lokal guna pengembangan ekonomi wilayah memiliki kedudukan yang

sangat penting saat ini (Scott, 2003: 19).

Agar pemanfaatan aset budaya dalam kegiatan pariwisata budaya dapat membuat aset budaya

menjadi lebih menarik, maka diperlukan proses kreatif diantara para pelakunya, misalnya dengan

meningkatkan pengemasan atraksi budaya lokal melalui festival, dan sejenisnya. Upaya tersebut

termasuk dalam inovasi yang dapat menjadikan kunjungan wisatawan terhadap aset tersebut menjadi

lebih menarik dan menghasilkan manfaat yang lebih besar, sehingga kegiatan ini tidak hanya mampu

menghasilkan pendapatan ekonomi melalui kunjungan wisatawan, tetapi juga dapat mempertahankan

kearifan lokal melalui inovasi yang diterapkan dalam pemanfaatan aset-aset budayanya.

Keberhasilan sebuah wilayah memanfaatkan aset budayanya sebagai pendorong pertumbuhan

ekonomi wilayah sangat tergantung dengan proses kreatif yang dilakukan SDM terkait. Selain itu,

kemitraan sinergis antara masyarakat, pemerintah dan pihak swasta dapat membantu fasilitias proses-

proses kreatif antar SDM terkait. Hal ini diperlukan agar aset kebudayaan lokal tidak hanya mampu

memberikan konstribusi positif bagi pengembangan ekonomi wilayah setempat , namun juga memberi

manfaat bagi setiap stakeholder yang terlibat langsung dalam kegiatan ini.

Salah satu wilayah yang gencar menerapkan inovasi dalam memanfaatkan aset pariwisata

budaya adalah Kota Yogyakarta. Dalam peta kepariwisataan nasional Kota Yogyakarta sangat

berpotensi menjadi daerah tujuan utama wisatawan. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa faktor

seperti keanekaragaman aset pariwisata budaya Kota Yogyakarta yang kondisinya relatif baik dari segi

fisik maupun non fisik, kesiapan sarana penunjang wisata seperti akomodasi, dan transportasi, dan

keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan heterogen, sehingga tingkat keterbukaan

masyarakat terhadap perbedaan budaya cukup tinggi. Hal ini dapat menumbuhkan apresiasi dan

tenggang rasa antar penduduk maupun wisatawan, sehingga daya tarik Kota Yogyakarta sebagai Kota

Pariwisata Berbasis Budaya akan semakin meningkat, karena mampu menciptakan kondisi yang stabil

diantara heterogenitas budaya yang ada (Bappeda Kota Yogyakarta: 2007).

Beberapa contoh aset budaya Kota Yogyakarta yang bersifat tangible adalah Kraton

Yogyakarta Hadinigrat, dan Istana Air Tamansari. Apabila ditinjau secara historis kultural kedua aset

budaya tersebut memiliki potensi yang sangat kuat dibanding aset budaya tangible lainnya. Kraton

merupakan ikon kebudayaan Yogyakarta yang berperan sebagai cermin kehidupan masyarakat

Yogyakarta selama berabad-abad, dan Tamansari merupakan bagian penting dari Kraton yang

berfungsi sebagai kantor pemerintahan, sekaligus peristirahatan Sri Sultan dan keluarganya.

Keberadaan Kraton dan Tamansari yang sudah berdiri lebih dari dua abad, tidak hanya secara konsisten

Page 14: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

3

mempertahankan kebudayaan jawa dalam berbagai ritual seni budaya, melainkan juga mampu

menstimulir pertumbuhan kelompok-kelompok kesenian yang turut berperan dalam pelestarian budaya

lokal.

Selain aset budaya tangible, aset budaya intangible yang terdapat di Kota Yogyakarta

biasanya berbentuk upacara atau atraksi seni budaya, seperti Tumplak Wajik, Labuhan, Grebegan,

Pameran Karya Seni, Gelar Budaya, dan sejenisnya. Keberadaan aset-aset budaya tersebut, terus

dimanfaatkan melalui berbagai upaya inovasi yang dilakukan berlandaskan kemitraan yang sinergis

antar stakeholder, agar aset-aset tersebut dapat terus bermanfaat bagi setiap stakeholder yang terkait

dengan pembangunan Kota Yogyakarta, karena pengembangan ekonomi lokal tidak hanya bertujuan

menghasilkan peningkatan pendapatan daerah, tapi lebih pada bagaimana memberikan manfaat bagi

SDM lokal yang terkait dalam kegiatan pengembangan ekonomi lokal tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Selama sepuluh tahun terakhir, Kota Yogyakarta memang telah melakukan upaya inovasi

dalam pemanfaatan aset budaya yang dimilikinya. Contohnya dengan menggelar acara-acara seni

budaya seperti Gelar Budaya, dan Bienalle Yogyakarta yang menampilkan berbagai atraksi budaya

dengan memanfaatkan beberapa aset budaya tangible seperti Kraton Yogyakarta Hadiningrat, Taman

Budaya dan sejenisnya. Upaya inovasi tersebut masih dapat ditingkatkan lagi dari segi kualitas,

kuantitas, variasi, maupun tingkat atraksinya, agar pemanfaatan aset pariwisata budaya Kota

Yogyakarta dapat memberikan manfaat positif yang lebih luas bagi setiap stakeholder yang terlibat

langsung didalamnya.

Pada dasarnya inovasi dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya di Kota Yogyakarta,

bertujuan agar kekayaan budaya memiliki kemasan yang lebih modern namun tetap selaras dengan

kebudayaan Jawa. Tujuannya adalah perluasan segmentasi pasar wisatawan dan meningkatkan

kesadaran masyarakat lokal untuk mempertahankan kebudayaannya. Selain itu, melalui inovasi

diharapkan stakeholder yang terlibat langsung dalam pemanfaatan aset budaya dapat memperoleh

manfaat positif dalam peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi mereka.

Berdasarkan deskripsi di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa Kota Yogyakarta telah

melakukan inovasi dalam pemanfaatan aset pariwisata budayanya. Alangkah lebih baik, apabila proses,

ragam bentuk dan manfaat yang ditimbulkan inovasi dapat diidentifikasi dan dianalisis, agar dapat

dianalisis sejauh mana peran masing-masing stakeholder yang terkait dan bagaimana manfaat yang

mereka peroleh dari inovasi tersebut? Hal ini mendorong dilakukannya penelitian mengenai inovasi

pemanfaatan aset pariwisata budaya di Kota Yogyakarta yang diarahkan untuk menjawab pertanyaan

Page 15: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

4

“apa saja bentuk inovasi dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya Kota Yogyakarta, bagaimana

proses terjadinya dan apa manfaat yang ditimbulkan inovasi tersebut bagi para stakeholder yang

terlibat didalamnya?”.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kronologi perkembangan inovasi pada

pemanfaatan aset pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, dan manfaat yang ditimbulkan bagi para

stakeholder yang terlibat didalamnya.

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran yang dilakukan guna mencapai tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi perkembangan kondisi pariwisata budaya di Kota Yogyakarta.

2. Menganalisis ragam bentuk dan proses terjadinya inovasi dalam pemanfaatan aset pariwisata

budaya di Kota Yogyakarta.

3. Menganalisis manfaat yang ditimbulkan dari inovasi tersebut bagi para stakeholder yang

terlibat didalamnya.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.4.1 Ruang Lingkup Substansial

Penelitian ini membatasi substansi yang dibahas berdasarkan perkembangan kegiatan

pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir. Setelah identifikasi

perkembangan tersebut diperoleh, maka dapat diketahui kronologis perubahan-perubahan yang terjadi

didalamnya, seperti identifikasi stakeholder yang berperan didalamnya, perubahan peran stakeholder,

perkembangan ragam bentuk inovasi yang diterapkan dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya yang

bersifat tangible maupun intangible, dan sejenisnya. Dengan demikian, ragam bentuk inovasi yang

telah diterapkan dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya selama ini, dapat diidentifikasi dan

dianalisis bagaimana proses terjadinya, dan selanjutnya dianalisis kembali manfaat yang ditimbulkan

inovasi tersebut bagi para stakeholder.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini terdapat di Kota Yogyakarta, dengan justifikasi bahwa Kota Yogyakarta

merupakan salah satu wilayah yang secara aktif mendorong kegiatan pariwisata budayanya sebagai

Page 16: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

5

penggerak perekonomian lokal. Hal ini terlihat dari kebijakan pemerintah setempat yang mendukung

pengembangan kegiatan pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, dan adanya kemudahan akses serta

akomodasi bagi para wisatawan untuk menjangkau lokasi aset pariwisata budaya yang ada, sehingga

pemilihan lokasi penelitian berada di Kota Yogyakarta (CIFOR, 2004: 4).

Sumber: Bappeda Kota Yogyakarta, 2008

GAMBAR 1.1LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini secara spesifik membatasi objek penelitian menjadi Kraton Yogyakarta

Hadinigrat, dan Istana Air Tamansari. Keberadaan Kraton Yogyakarta Hadiningrat dinilai memiliki

potensi paling kuat apabila ditinjau dari sisi historis kulturalnya. Kraton telah berdiri lebih dari dua

abad, hal ini membuat Kraton memiliki peran kuat sebagai saksi sekaligus bukti dokumentasi

kebudayaan dan sejarah kehidupan masyarakat Yogyakarta. Selain itu, Kraton tidak hanya berfungsi

sebagai aset budaya yang berwujud fisik, melainkan juga dapat menghidupkan berbagai ritual, adat

istiadat, dan kesenian tradisional baik di dalam maupun di luar lingkungan Kraton. Istana Air

Tamansari juga memiliki peran yang sangat kuat dibanding aset budaya lain, karena selain mampu

menarik kunjungan wisatawan dalam jumlah yang cukup tinggi, Istana Air Tamansari juga merupakan

bagian penting Kraton Yogyakarta, yang berfungsi sebagai kantor pemerintahan, dan tempat

Lokasi penelitian: KratonYogyakarta hadiningrat,Istana Air Tamansari

Page 17: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

6

peristirahatan Sri Sultan beserta keluarga yang mewakili percampuran budaya di masa lampu, melalui

bentuk bangunannya yang diwarnai budaya Portugis dan Jawa.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki kaitan erat dengan ilmu perencanaan wilayah dan kota, khususnya

yang terkait dengan pengembangan wilayah. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu perencanaan wilayah dan kota. Adapun

manfaat yang diharapkan secara teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bertambahnya ilmu pengetahuan mengenai pengembangan ekonomi lokal melalui

pemanfaatan kegiatan pariwisata budaya sebagai salah satu pendorongnya.

Meningkatnya pemahaman para stakeholder mengenai pentingnya kreatifitas dan proses

inovasi dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya.

Meningkatnya pemahaman para stakeholder mengenai pentingnya kemitraan antar stakeholder

yang terkait dalam pengembangan kegiatan pariwisata budaya, agar kegiatan pariwisata

budaya dapat terus berkontribusi positif terhadap kondisi sosial masyarakat lokal.

Secara praktis manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah,

meningkatnya kapasitas pelaku kegiatan pariwisata budaya, baik itu terkait dengan transfer ilmu

pengetahuan maupun peningkatan keterampilan dalam mengelola dan memasarkan aset pariwisata

budaya di Kota Yogyakarta melalui berbagai kegiatan inovasi. Peningkatan kapasitas ini diharapkan

tidak hanya datang dari masyarakat atau pelaku langsung kegiatan pariwisata budaya, melainkan juga

datang dari kelembagaan yang mendukung kegiatan tersebut.

1.6 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini berangkat dari adanya fakta mengenai melimpahnya kekayaan budaya yang

dimiliki Kota Yogyakarta. Potensi tersebut dimanfaatkan melalui kegiatan pariwisata budaya yang

diharapkan dapat tetap melestarikan kearifan lokal Kota Yogyakarta tanpa mengurangi manfaatnya

bagi stakeholder terkait. Hubungan antara bentuk dan faktor pendorong terjadinya inovasi pemanfaatan

dalam kegiatan pariwisata budaya di Kota Yogyakarta dengan pengembangan ekonomi lokal dapat

dilihat dari kerangka pemikiran pada Gambar 1.3.

Page 18: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

7

Sumber: Analisis penyusun, 2010

GAMBAR 1.2KERANGKA PEMIKIRAN

Kraton dan Tamansari merupakan aset budayatangible yang memiliki potensi paling kuat apabiladitinjau dari jumlah kunjungan wisatawan selama

sepuluh terakhir, dan segi historis kulturalnya

LATARBELAKANG

PERUMUSANMASALAH

PERTANYAANPENELITIAN

TUJUAN

OUTPUT

Kekayaan budaya merupakan aset nyata yang dapat dimanfaatkan secarakreatif untuk mendorong pengembangan ekonomi sebuah wilayah., dan

pemanfaatan kekayaan budaya termuat dalam kegiatan pariwisatabudaya.

Kegiatan pariwisata budayamerupakan salah satu

penggerak perkembanganekonomi Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta memiliki banyakaset budaya (tangible maupun

intangible) yang dikelola melaluikegiatan pariwisata budaya

Proses dan ragam bentuk inovasi yang dilakukan dalam pemanfaatan aset pariwisatabudaya (Kraton, Tamansari, dan aset budaya intangible) yang ada di Kota Yogyakartaselama sepuluh tahun terakhir perlu diketahui agar dapat dianalisis sejauh mana peran

masing-masing stakeholder yang terkait dan bagaimana manfaat yang mereka peroleh dariinovasi tersebut?

“Apa saja bentuk inovasi yang telah dilakukan pada pemanfaatan aset-aset budayaKota Yogyakarta, bagaimana proses terjadinya dan apa manfaat yang ditimbulkan

inovasi tersebut bagi stakeholder terkait, khususnya masyarakat lokal?”

Untuk mengetahui kronologi perkembangan inovasi pada pemanfaatanaset pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, dan manfaat yang

ditimbulkan bagi para stakeholder yang terlibat didalamnya

Menganalisis ragam bentuk dan prosesterjadinya inovasi dalam pemanfaatan aset

pariwisata budaya di Kota Yogyakarta.

Menganalisis manfaat yang ditimbulkandari inovasi tersebut bagi para stakeholder

yang terlibat didalamnya

Inovasi Pemanfaatan Aset Pariwisata Budaya Kota Yogyakarta

Mengidentifikasi perkembangankondisi pariwisata budaya

eksisting di Kota Yogyakarta.

Selama sepuluh tahun terakhir KotaYogyakarta telah melakukan inovasidalam pemanfaatan aset budayanya.

Kota Yogyakarta memiliki berragamkegiatan seni budaya (upacara adat,

pameran, ritual, seni tradisi,dll).

PROSES

Kronologis perkembangan kondisipariwisata budaya di Kota

Yogyakarta.

Manfaat sosial, ekonomi, maupun sosialekonomi yang diperoleh para stakeholder yang

terlibat dalam inovasi pemanfaatan asetpariwisata budaya di Kota Yogyakarta.

Perkembangan ragam bentuk danproses terjadinya inovasi dalam

pemanfaatan aset pariwisata budayaKota Yogyakarta

Page 19: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

8

1.7 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kronologi perkembangan inovasi pada

pemanfaatan aset pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, dan manfaat yang ditimbulkan bagi para

stakeholder yang terlibat didalamnya. Sehingga pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini

berparadigma positivistik yang berupaya memverifikasi teori-teori dengan fenomena di lapangan.

Penelitian ini berangkat dari teori-teori pengembangan ekonomi lokal, pariwisata budaya, dan inovasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang mengharuskan

peneliti untuk melakukan observasi langsung terkait proses berlangsungnya kegiatan pariwisata budaya

di Kota Yogyakarta, bentuk-bentuk inovasi yang terjadi didalamnya, dan proses terjadinya inovasi itu

sendiri. Setelah itu, dapat dikaji bagaimana manfaat yang ditimbulkan bagi stakeholder terkait,

khususnya masyarakat lokal. Oleh karena itu, data yang diperoleh akan bersifat kualitatif yang terkait

dengan penelitian ini seperti ragam bentuk kegiatan inovasi yang dilakukan, pemanfaatan ilmu dan

teknologi dalam kegiatan inovasi tersebut, tahapan terjadinya inovasi, manfaat yang ditimbulkan, dan

lain-lain. Hasil analisis ini akan menjadi dasar bagi akan digunakan dalam mencapai tujuan penelitian

ini.

1.7.1 Data Penelitian

Data penelitian merupakan salah satu elemen penting dan harus ada dalam setiap penelitian.

Data-data yang digunakan dalam penelitian yang dapat dilihat pada Tabel I.3 adalah:

TABEL I.1DATA PENELITIAN

No. SASARAN TAHUN JENISDATA TEKNIK PENGUMPULAN SUMBER

1.Mengidentifikasi kondisipariwisata budayaeksisting di KotaYogyakarta.

2000 - 2010 Data Primer Wawancara mendalam Observasi lapangan Telaah dokumen

Hasil wawancara dengannarasumber terpilih.

RIPPDA sepuluh tahunterakhir.

Dokumentasi kegiatanpariwisata budaya daripaguyuban / organisasi senibudaya.

Arsip leaflet, spanduk,brosur, dsb.

RENSTRA

2.

Menganalisis ragambentuk dan tahapanterjadinya inovasi dalampemanfaatan asetpariwisata budaya diKota Yogyakarta.

2000 - 2010Data Primerdan datasekunder.

Wawancara mendalam Telaah dokumen Observasi lapangan

Page 20: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

9

No. SASARAN TAHUN JENISDATA TEKNIK PENGUMPULAN SUMBER

3.

Menganalisis manfaatinovasi dalampemanfaatan asetpariwisata budayaterhadap kondisi sosialmasyarakat KotaYogyakarta.

Terbaru

DataSekunder,wawancara

Telaah dokumen Wawancara mendalam.

RIPPDA Hasil wawancara dengan

narasumber terpilih.

Sumber : Analisis Penyusun, 2009

1.7.2 Proses Penelitian

Proses penelitian merupakan rancangan kegiatan penelitian yang akan digunakan sebagai

acuan penelitian dari pengumpulan hingga pengolahan data. Untuk memudahkan kerja penyusun dalam

penelitian, maka proses penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

TABEL I.2TAHAP PENGUMPULAN DATA

Tahapan Kegiatan Rincian Teknik Pengumpulan data

Pra-survei

Studi literatur untukmengetahui danmendalami teori yangakan digunakan danmenjadi dasar dalampenelitian ini.

Literatur seputar inovasi, kegiatan pariwisatabudaya, dan pengembangan ekonomi lokal.Baik itu mengenai ragam jenis aset, pelaku,kontribusi, dan lain-lain.

a. Telaah dokumen: Teknik ini dilakukan untukmemperoleh data-data sekunder yang berbentukdokumen. Hal ini dilakukan dengan caramembaca sumber-sumber informasi baik melaluibuku, Koran, jurnal, internet, makalah, artikel, dll.

Survey pendahuluan,dilakukan untukmendapatkan informasiawal di lapanganmengenai kegiatanpariwisata budaya diKota Yogyakarta.

Sehingga peneliti dapat mengenali karakteristikobjek penelitian, sekaligus memperolehinforman kunci bagi survey yangsesungguhnya.

Observasi lapangan dilakukan dengan terjunsecara langsung untuk mengamati fakta yangterjadi di lapangan. Dalam hal ini peneliti hanyaberperan sebagai pengamat. Teknik observasidipilih karena melalui observasi ini diperolehgambaran umum mengenai kegiatan pariwisatabudaya termasuk inovasi yang terjadi didalamnya.

Menyusun proposalpenelitian

Hal ini dilakukan untuk mempermudahpelaksanaan survey lapangan. -

Mempersiapkankelengkapan danperangkat survey.

Adapun persiapan yang dilakukan antara lainmenyiapkan: perangkat survey (formwawancara, form observasi, list kebutuhandata, dan catatan lapangan), kamera digital,recorder, dan lain-lain.

-

Survey

Pengumpulan dataprimer, dalam penelitianini dilakukan untukmendapatkan data-datayang lebih ditekankanpada sifatnya yang nonfisik berupapendeskripsian wilayah

Adapun objek yang diamati antara lainpemanfaatan, pelaku, dan manfaat sosialekonomi kegiatan pariwisata budaya terhadapmasyarakat lokal.

Observasi lapangan: pengamatan lapangan kaliini dilakukan lebih detail untuk memverifikasi danmemperkuat fakta yang ada. Dengan memperolehgambaran riil kegiatan pariwisata budaya diwilayah studi maka membuktikan keakuratan faktadan fenomena yang diangkat.

Wawancara yang dilakukan ke dinas/instansipemerintah (sebagai pihak regulator dan

Wawancara mendalam (depth interview):merupakan teknik yang paling dominan digunakan

Page 21: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

10

Tahapan Kegiatan Rincian Teknik Pengumpulan datastudi yang berkaitandengan permasalahansehingga dapatmenambah informasiterkait dengan penguatanisu/permasalahan yangada di wilayah studi.

pengontrol dalam kegiatan pariwisata budayadi Kota Yogyakarta) dan kepada masyarakatserta organisasi non pemerintah yangmendukung inovasi dalam pemanfaatan asetpariwisata budaya.

dalam pengumpulan data. Hal tersebutdikarenakan data-data yang dibutuhkan bersifatkualitatif dan cenderung membutuhkan prosespenggalian informasi yang mendalam dariberbagai narasumber. Wawancara baru dapatdikatakan mencukupi dan dihentikanpelaksanaannya apabila informasi yang diperolehdinilai sudah cukup untuk melakukan analisis danmencapai tujuan penelitian.

Teknik pengumpulandata sekundermerupakan teknik untukmendapatkan databerupa literatur, teori,kebijakan, mengenaiinovasi, kegiatanpariwisata budaya,pengembangan ekonomilokal dan manfaatkegiatan ini bagimasyarakat lokal.

Survei literatur survei yang bersumber pada jurnal, buku, maupunmakalah yang berkaitan dengan kegiatan inovasidalam pemanfaatan aset-aset pariwisata budayauntuk memperoleh data dan gambaran mengenaitema objek penelitian yang dilakukan.

Survei institusional, merupakan survei yangdilakukan ke instansi terkait denganperaturan/kebijakan (review kebijakan) yangberhubungan dengan pengembangan kegiatanpariwisata budaya, pemanfaatan aset-asetbudaya, dan sejenisnya yang bisa menambahatau menguatkan informasi terkait inovasidalam pemanfaatan aset-aset pariwisatabudaya, meliputi: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota

Yogyakarta, Dinas Pariwisata Provinsi DIY Dinas Kebudayaan Provinsi DIY Badan Perencanaan Daerah Kota

Yogyakarta Pihak Pengelola objek wisata budaya, Komunitas / organisasi yang terlibat dalam

kegiatan seni budaya di Kota Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel dilakukan untukmemudahkan perolehan data primer baik melaluiobservasi atau wawancara. Tujuannya supayapemilihan objek penelitian tepat sasaranTeknik pengambilan sampel yang digunakanadalah purposive sampling, teknik ini merupakanpengambilan sampel sumber data/objek penelitidengan pertimbangan tertentu, tidakmengutamakan jumlah responden melainkanmengutamakan untuk bertanya pada orang-orangyang dianggap relevan sebagai responden.

Pasca-survei

Pengumpulan datasekunder denganmelakukan surveiliteratur dan surveiinstitusional.

Dalam tahap ini dilakukan pengolahan data-data yang telah didapat dengan caramendeskripsikan dan menganalisisnya dalambentuk tabulasi dan grafik. Jenis analisis yangdigunakan akan disesuaikan dengan variabelpenelitian atau tujuan dari pertanyaan. Teknikanalisis yang digunakan adalah teknik analisisdeskriptif.

Analisis deskriptif kualitatif

Sumber:Analisis Penyusun, 2010

1.7.3 Obyek Penelitian

Obyek penelitian berupa dokumen peraturan/kebijakan, kondisi lapangan dan stakeholder

(masyarakat pelaku kegiatan pariwisata budaya, pemerintah selaku pemangku kebijakan, dan

organisasi non pemerintahan). Adapun klasifikasi narasumber yang akan dijadikan objek penelitian

adalah sebagai berikut:

Page 22: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

11

TABEL I.3KRITERIA NARASUMBER PENELITIAN

Narasumber Kriteria Justifikasi

Stakeholderformal

Bagian pemasaran danpromosi DisparbudkotYogyakarta

Mengetahui secara jelas strategi pemasaran, danperkembangan kegiatan pemasaran yang dilakukan pada keg.Parbud di Kota Yogyakarta

Merupakan salah satu stakeholder yang berperan vital dalammemasarkan objek wisata budaya Kota Yogyakarta.

Bagian bina program DinasKebudayaan Yogyakarta

Merupakan salah satu fasilitator program-program pemasaranobjek pariwisata budaya Kota Yogyakarta.

Merupakan fasilitator pelestarian berbagai kegiatan seni tradisiYogyakarta.

Bagian pemasaran DinasPariwisata Yogyakarta

Salah satu stakeholder yang berpengaruh dalampengembangan pariwisata di Kota Yogyakarta.

Merupakan mitra langsung Disparbudkot dalam mengelolaberbagai kegiatan pemasaran pariwisata di Kota Yogyakarta.

Bagian dokumentasi daninformasi TBY

Pihak yang secara langsung dan aktif mendokumentasikanberbagai upaya rekonstruksi seni tradisi Yogyakarta.

Pihak yang mengetahui secara langsung kegiatan-kegiatan senibudaya yang berlangsung di Kota Yogyakarta khususnya yangdilangsungkan di TBY.

Bagian pemugaran Tamansari(BP3S Yogyakarta)

Pihak penyelenggara pemugaran Istana Tamansari, agarkembali ke bentuk semula seperti dulu.

Stakeholderinformal

Kelompok seni budaya Pelaku langsung kegiatan seni budaya yang secara tidaklangsung menjadi ODTW Kota Yogyakarta.

Indonesia visual art archive(NGO)

Lembaga nirlaba yang bekerja sama dengan beberapafoundation luar negeri guna mendokumentasikan arsip seni KotaYogyakarta.

Pengelola objek wisata budayaKraton Yogyakarta

Pelaku langsung yang mengetahui sejarah, dan perkembanganpemanfaatan Kraton.

Pengelola objek wisata budayaIstana Tamansari

Pelaku langsung yang mengetahui sejarah, dan perkembanganpemanfaatan Kraton.

Masyarakat umum Dapat mengetahui gambaran secara umum, manfaat positif dariinovasi yang dilakukan dalam pemanfaatan objek wisatabudaya.

Orang asli Kota Yogyakarta yang sudah kurang lebih dari 10tahun tinggal di Kota Yogyakarta.

Sumber:Analisis Penyusun, 2010

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampling dilakukan secara purposif, dimana sampel

yang dipilih memiliki karakteristik khusus yaitu para pelaku yang mengetahui secara jelas mengenai

seluk beluk kegiatan dan perkembangan pemasaran objek pariwisata budaya. Dalam penelitian ini

jumlah sampel tidak dibatasi, wawancara akan berhenti pada saat narasumber sudah tidak lagi

memberikan informasi baru atau cenderung mengulang-ngulang informasi yang sama dengan

narasumber sebelumnya. Berikut adalah daftar narasumber penelitian:

Page 23: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

12

TABEL I.4NARASUMBER PENELITIAN

Kriteria Narasumber RespondenKodifikasi Nama Keterangan

Stakeholder formal SF-1 Bu Ruri Bagian pemasaran dan promosi Disparbudkot YogyakartaSF-2 Pak Sahli Bagian bina program Dinas Kebudayaan YogyakartaSF-3 Bu Puthu Bagian pemasaran Dinas Pariwisata Yogyakarta SF-4 SF-5

Pak Rudi Bu Dhani

Bagian dokumentasi dan informasi TBY

SF-6 Bu Tuti Bagian pemugaran Tamansari (BP3S Yogyakarta)Stakeholder informal SI-1 Pak Murjito Pemimpin Kelompok karawitan Mangun Muda (Kec.

Kraton)SI-2 Mbak Farah

WardhaniDirektur eksekutif IVAA

SI-3 Bu Is Lokal guide Kraton yang diberi dawuh untuk menemanipengunjung yang hendak membuat karya tulis

SI-4 Pak Slamet Pengelola Tamansari sudah 35 tahun di Tamansari M-1 M-2 M-3

Mbak Catur Mbak Nissa Fanda

Ikut serta dalam pelaksanaan beberapa event senibudaya Mahasiswa ISI Mahasiswa UNY

Sumber:Analisis Penyusun, 2010

Sebelum melakukan tahapan analisis, perlu dilakukan verifikasi terhadap data-data dan

informasi yang diperoleh melalui survei. Verifikasi data ini dapat dilakukan sepanjang dan setelah

proses penelitian, mengingat teknik pengumpulan data yang dominan digunakan adalah wawancara.

Adapun tahapan verifikasi data tersebut meliputi:

a. Klasifikasi data berdasarkan cara memperolehnya dengan memberikan kode bagi masing-

masing data, misalnya W: hasil wawancara, O: hasil observasi, L: literatur, dan I: institusional.

Pengelompokan data dilakukan agar proses analisis dapat dilakukan dengan lebih mudah

setelah mengetahui keterkalian satu data dengan lainnya.

b. Klasifikasi data berdasarkan jenis informasi yang diperoleh dan sumber data. Untuk

memudahkan proses kategorisasi data, digunakan kartu informasi yang memuat beberapa kode

seperti a.../b.../c.../d...

a: jenis informasi, b: teknik perolehan data, c: narasumber, d: kode narasumber, e:urutan

wawancara

Misalnya untuk kode IO-I : inovasi organisasi yang dilakukan secara internal, W: peroleh data

melalui wawancara DPB: berarti Dinas Pariwisata dan Budaya sebagai narasumber SF-1:

sebagai kode stakeholder formal ke-1 dan 12: sebagi urutan wawancara.

Page 24: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

13

TABEL I.5FORMAT KARTU INDEKS

No. Kartu Kode InformasiIO-I/W/DPB/SF-1/12 Untuk pemasaran kami bekerjasama dengan bagian ODTW, untuk

membuat pamflet, dan media promosi dalam bentuk cetak lainnya.Sumber: Analisis Penyusun, 2009

c. Reduksi data untuk mengurangi data-data yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian

d. Penyajian data yang dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya:

Deskriptif: data hasil wawancara dan pengamatan langsung selanjutnya direkap dan

dideskripsikan dalam bentuk uraian.

Tabulasi dan diagram: data-data yang telah terkumpul dari survei institusional disajikan

dalam bentuk tabel dan diagram.

Gambar dan bagan: untuk menguatkan informasi hasil observasi lapangan atau

menjelaskan suatu alur proses, maka data yang terkumpul ditampilkan melalui gambar,

serta bagan.

e. Verifikasi data: untuk menguji keakuratan data yang diperoleh dengan triangulasi data yang

dilakukan saat proses pengumpulan data dengan mengcrosscheck data-data yang diperoleh

baik antar narasumber, maupun antar teknik analisis. Kemudian hasilnya dilihat kesesuaiannya

dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hasil pengolahan data-data kemudian

diasistensikan pada Dosen Pembimbing untuk mendapat arahan.

1.8 Kerangka Analisis Penelitian

Kerangka analisis penelitian merupakan kerangka yang menggambarkan tahapan penelitian

yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kerangka analisis ini disusun

untuk dapat lebih mempermudah pemahaman tentang penelitian yang dilakukan, seperti yang tampak

pada Gambar 1.4 di halaman 15.

1.9 Sistematika Pembahasan

Laporan ini terdiri dari beberapa bagian yang secara sistematis meliputi pembahasan seperti

berikut:

BAB I PENDAHULUAN:

Melalui bab ini, diperoleh gambaran awal mengenai pentingnya penelitian ini untuk

dilakukan karena didalamnya membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah,

Page 25: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

14

tujuan sasaran yang ingin dicapai, ruang lingkup penelitian, pendekatan dan metode

penelitian yang digunakan. Untuk mempermudah pemahaman pembaca, semua hal tersebut

dijabarkan melalui kerangka pemikiran dan kerangka analisis.

BAB II INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA SEBAGAI KEGIATAN

PENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

Melalui bab ini dapat dipahami relevansi antara kegiatan pariwisata budaya dan inovasi

dengan kegiatan ekonomi kreatif yang termuat dalam konsep pengembangan ekonomi lokal.

Bagian ini secara umum berfungsi sebagai referensi teori-teori yang berkaitan dengan PEL,

kegiatan pariwisata budaya, inovasi, dan sejenisnya.

BAB III TINJAUAN POTENSI DAN KENDALA INOVASI PEMANFAATAN ASET

KEGIATAN PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA

Bab ini bermanfaat dalam memberikan tinjauan umum potensi inovasi pemanfaatan aset

pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan kegiatan pariwisata budaya Kota Yogyakarta. Hal ini dilihat dari sisi historis,

pengalaman empiris, maupun kebijakan pemerintah daerah setempat.

BAB IV PROSES DAN MANFAAT INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA

BUDAYA BAGI STAKEHOLDERS

Bab ini merupakan pembahasan yang mengkaji berbagai analisis untuk mencapai tujuan

penelitian. Analisis dimulai dengan membahas perkembangan cara mengorganisasikan

pemanfaatan dan pengolahan aset budaya, perluasan dan penciptaan pasar baru, hingga

sampai pada perumusan peran dan manfaat sosial yang diperoleh stakeholder terkait dan

kaitan hasil penelitian dengan pengembangan ekonomi lokal.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi

dari hasil penelitian.

Page 26: INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA ... · ii INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA Tugas Akhir diajukan kepada Jurusan Perencanaan Wilayah

15

Sumber: Analisis penyusun, 2010

GAMBAR 1.3KERANGKA ANALISIS

INPUT OUTPUTPROSES

(ANALISIS KUALITATIF DESKRIPTIF )

Data primer maupun sekunder yang memuatinformasi mengenai manfaat kegiatan initerhadap perkembangan masyarakat lokal,baik secara ekonomi maupun sosial.

Persepsi masyarakat lokal mengenaipeningkatan manfaat sosial dari inovasipemanfaatan aset pariwisata budaya yangselama ini terjadi bagi kehidupan mereka.

untuk menganalisis pemanfaatan ilmu dan teknologiyang mempengaruhi inovasi pemasaran, denganmelihat seberapa jauh pengaruh ilmu dan teknologitersebut terdapat dalam bentuk/jenis inovasipemasaran yang telah dilakukan.

Untuk melihat kaitan antara bentuk inovasi pemasaranyang dilakukan dengan kebijakan pemerintah, danperan stakeholder yang berkepentingan dalamkegiatan ini.Contoh: bagaimana peran pemerintah dalammembentuk jaringan pemasaran pariwisata budaya diKota Yogyakarta? Apa jar. Tersebut terbentuk secarainformal atau formal?

Mengidentifikasiperkembangan kondisipariwisata budaya diKota Yogyakarta.

SASARAN

Menganalisis manfaatyang ditimbulkan dariinovasi tersebut bagipara stakeholder yangterlibat didalamnya

Menganalisisragam bentuk danproses terjadinyainovasi dalampemanfaatan asetpariwisata budayadi KotaYogyakarta.

Identifikasi karakteristik (pelaku,kebijakan, dll) pemanfaatankegiatan pariwisata KotaYogyakarta selama 10 tahunterakhir.

Perkembangan kegiatan inovasipemasaran yang terjadi dalampemanfaatan aset pariwisata budayadi Kota Yogyakarta

Pemanfaatan ilmu dan teknologidalam mengelola kegiatanpariwisata budaya yang dialamioleh masyarakat KotaYogyakarta.

Kaitan motivasi wisatawan denganproduk wisata budaya yang dituju

Kebijakan Pemerintah KotaYogyakarta dalam pengembangankegiatan pariwisata budaya.

Peran stakeholder dalammemasarkan aset pariwisata budaya.

Untuk melihat kondisi eksisting dan menelahaanperubahan apa saja yang telah terjadi selama 10tahun terakhir dalam pemanfaatan keg.parbud, apaadaperubahan peran? Pelaku? Dll.

Befungsi sebagai cross check mengenai efektifitasragam bentuk inovasi pemasaran yang telah dilakukandengan sumber informasi yang diperoleh wisatawandalam kunjungan wisata itu sendiri.

Berfungsi untuk menguatkan potret manfaatkegiatan pariwisata budaya terhadap peningkatankesejahteraan sosial ekonomi warga lokal. Hal inidilakukan dengan mencari tahu persepsimasyarakat lokal, dan divalidasi denganmengintrepetasi hasil sampling dengan data-datahasil survei primer maupun sekunder lainnya.

Identifikasi kondisi eksisting danperkembangan pemanfaatankeg.parbud Kota Yogyakarta selamasekitar 10 tahun terakhir.

Kajian tentang apa yang melatar belakangiproses kemunculan inovasi pemasaransebagai upaya nyata mempertahankandan menambah daya tarik kegiatanpariwisata budaya di Kota Yogyakarta.

Variasi bentuk inovasi pemasaran dalampemanfaatan aset pariwisata budaya.

Pemilahan peran stakeholder dalammelakukan inovasi pemasaran yang terjadiuntuk selanjutnya menganalisis sejauhmana peran inovasi pemasaran tersebutdalam mempengaruhi minat wisatawanyang melakukan kunjungan ke objekpenelitian.

Persepsi masyarakat lokal manfaat sosialyang mereka rasakan dari kegiatan ini.Dengan adanya potensi yang begitu besardari kegiatan pariwisata budaya, dapatdilihat apakah masyarakat lokalmemperoleh manfaat positif secara sosial.