27
Inflasi dan Indeks Harga Pokok Bahasan 1. Pengertian Inflasi dan Deflasi 2. Jenis Inflasi 3. Teori Inflasi 4. Sebab timbulnya Inflasi 5. Cara Mengatasi Inflasi 6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi 7. Pengertian Indeks Harga 8. Ciri-ciri Indeks Harga 9. Metode penghitungan Indeks Harga

Inflasi dan Indeks Harga - khodijahismail.comkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/02/inflasi-dan-indeks-harga...Non Moneter 1. Peningkatan produksi. 2. Kebijakan upah. 3. Pengawasan

Embed Size (px)

Citation preview

Inflasi dan Indeks Harga Pokok Bahasan

1. Pengertian Inflasi dan Deflasi

2. Jenis Inflasi

3. Teori Inflasi

4. Sebab timbulnya Inflasi

5. Cara Mengatasi Inflasi

6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi

7. Pengertian Indeks Harga

8. Ciri-ciri Indeks Harga

9. Metode penghitungan Indeks Harga

1. Pengertian Inflasi dan Deflasi

• Inflasi adalah Proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu lama atau

• Keadaan yang menyatakan nilai uang menurun

• Deflasi adalah Proses menurunnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu lama atau

• Keadaan yang menyatakan nilai uang meningkat

2. Jenis Inflasi

Jenis Inflasi

Asal timbulnya

Inflasi

Inflasi berasal dalam Negeri

Contoh: defisitnya anggaran, bencana

Inflasi berasal dari luar negeri

Kenaikan harga minyak dunia, Biaya produksi di luar negeri dan tarif impor

tinggi

cakupan pengaruh kenaikan

harga

Inflasi tertutup

Kenaikan harga beberapa barang tertentu

Inflasi Terbuka

Kenaikan harga secara keseluruhan

Inflasi yang tak terkendali

Inflasi yang sangat hebat dan terjadi kenaikan harga secara terus menerus

Parah tidaknya

Inflasi

Inflasi Ringan

< 10% setahun

Inflasi Sedang

10%-30% setahun

Inflasi Berat

30%-100% setahun

Inflasi tidak terkendali

>100% setahun

3. Teori-teori Infasi

a. Teori Kuantitas (Irving Fisher)

Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu

1. jumlah uang yang beredar;

2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.

b. Teori Keynes

Inflasi terjadi karena:

1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya;

2. adanya perebutan rezeki antarkelompok

Lanjutan teori Inflasi

c. Teori Strukturalis

Penyebab inflasi ialah:

1. kekakuan (ketidakelastisan)

penerimaan ekspor;

2. kekakuan (ketidakelastisan)

penawaran bahan makanan.

4. Sebab Timbulnya Inflasi

1. Tarikan permintaan (Demand pull inflation)

• Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa yang menyebabkan terjadinya kenaikan Harga

D1

D2

E1

E2

Q1 Q2

P1

P2

Q

P Keterangan:

P = Price (harga)

Q= Quantity (Jumlah Barang)

E = Equilibrium (keseimbangan pasar)

Lanjutan 2. Cost Push Inflation

• disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya produksi yaitu bahan baku dan upah atau gaji.

Q2 Q1

E1

E2

P1

P2

S1

S2

D1 Keterangan:

P = Price (harga)

Q= Quantity (Jumlah Barang)

E = Equilibrium (keseimbangan pasar)

5. Cara Mengatasi Inflasi

Solution

Kebijakan Moneter

Politik Diskonto (discount policy)

Kebijakan Bank Sentral untuk Menaikan atau menurunkan suku

Bunga

Politik Pasar Terbuka (open market policy)

Kebijakan untuk membeli atau Menjual surat berharga

Pengawasan kredit secara selektif. Seleksi pemberian kredit secara ketat

Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)

Politik Menaikkan atau menurunkan cadangan kas dari Bank

Kebijakan Fiskal

pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN)

peningkatan tarif/pajak.

Kebijakan Non

Moneter

1. Peningkatan produksi.

2. Kebijakan upah.

3. Pengawasan harga.

Keterangan:

Yang dibold dan dimiringkan adalah cara yang dipilih pemerintah untuk mengatasi inflasi

6. a. Dampak Inflasi 1. Bagi pemilik pendapatan tetap

dan tidak tetap Pemilik pendapatan tetap dirugikan Pemilik pendapatan tidak tetap bisa diuntungkan

2. Bagi para penabung Penabung dirugikan karena nilai uang semakin menurun

3. Bagi debitur(Peminjam uang) dan kreditur(pemberi

pinjaman)

Bagi debitur, inflasi menguntungkan karena saat pembayaran utang, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Bagi kreditur, mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan saat peminjaman.

Lanjutan 4. Bagi produsen Bagi pengusaha besar, inflasi dapat

menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya produksi dapat merugikan sehingga enggan untuk meneruskan produksinya

5. Bagi perekonomian nasional

1. Investasi berkurang. 2. Mendorong tingkat bunga. 3. Mendorong penanam modal yang

bersifat spekulatif. 4. Menimbulkan ketidakpastian

keadaan ekonomi pada masa yang akan datang

5. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

6.b. Cara Menghitung Laju Inflasi

Laju Inflasi = IHt – IH t-1 X 100% IH t-1

Keterangan:

• IHt = Indeks Harga tahun tertentu (tahun yang dihitung)

• IHt–1 = Indeks Harga tahun sebelumnya

Contoh Penghitungan Laju Inflasi

Diketahui:

• Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005 = 150,65

• Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005 = 145,15

• Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah: • Laju Inflasi = 150,65 – 145,15 x 100% 145,15

= 3,79%

7. Pengertian Indeks Harga

Yaitu Perbandingan perubahan harga tahun tertentu (given year) dengan tahun dasar (based year).

Jenis-jenis Indeks Harga 1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang

menggambarkan perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja konsumen

2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu,

3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi.

Ciri-ciri Indeks Harga 1. Indeks harga sebagai standar

perbandingan harga dari waktu ke waktu.

2. Penetapan indeks harga didasarkan pada

data yang relevan.

3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,

bukan populasi.

4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu

yang kondisi ekonominya stabil.

5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikali 100%

Metode penghitungan Indeks Harga

1. Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang

Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana: Pn X 100%

Po

Keterangan:

Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu

Po = Jumlah harga pada tahun dasar

Contoh soal Indeks Harga Tidak Tertimbang

Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn)

Tas Rp150.000 Rp200.000

Sepatu Rp200.000 Rp250.000

Pakaian Rp100.000 Rp150.000

Po = Rp450.000

Pn = Rp600.000

Indeks harga tidak tertimbang = Pn X 100%

Po

= Rp600.000 X 100% = 133,33%

Rp450.000

Lanjutan 2. Metode penghitungan indeks harga

tertimbang

a. Metode Laspeyres

• adalah metode penghitungan angka indeks

yang ditimbang dengan menggunakan faktor

penimbang kuantitas/jumlah barang pada

tahun dasar (Qo)

• Rumus = Pn.Qo X 100%

Po.Qo

Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang

b. Metode Paasche atau GNP Deflator

• adalah metode penghitungan angka indeks yang

ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang

kuantitas pada tahun tertentu (Qn)

• Rumus = Pn.Qn X 100% Po.Qn

Contoh soal Indeks Harga Tertimbang

• Indeks Harga Laspeyres

Jenis

Barang Harga (ribuan rupiah)

Kuantitas th 2010 = Qo

Po.Qo

Pn.Qn 2010 (Po) 2011(Pn)

A 2 3 5 10 15

B 3 6 10 30 60

C 4 6 20 80 120

D 3 3 3 9 9

E 1 2 4 4 8

Jumlah 133 212

Indeks harga Laspeyres = Pn.QoX 100%

Po.Qo

= 212 X 100% = 159,40%

133

Contoh Soal Indeks Harga Paasche/GNP Deflator

Jenis Barang Harga (ribuan Rp) Kuantitas Tahun 2011 =

Qn

Po.Qn Pn.Qn

2010 2011

A 2 3 10 20 30

B 3 6 10 30 60

C 4 6 20 80 120

D 3 3 5 15 15

E 1 2 5 5 10

Jumlah 150 235

Indeks harga Paasche = Pn.QnX 100%

Po.Qn

= 235 X 100% = 159,40%

150

Latihan Soal Inflasi dan Indeks Harga

1. Jelaskan pengertian Inflasi dan Deflasi

2. Jelaskan jenis Inflasi berdasar

a. Asal timbulnya Inflasi

b. Cakupan pengaruh harga

c. Tingkat keparahan

3. Jelaskan teori Inflasi

4. Jelaskan dua penyebab Inflasi

5. Perhatikan kurva berikut!

Sebutkan jenis inflasi bagian a dan b

D1

D2

E1

E2

Q1 Q2

P1

P2

Q

P

Q2 Q1

E1

E2

P1

P2

S1

S2

D1

a b

6. Jelaskan kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi Inflasi!

7. Jelaskan kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi Deflasi!

8. Siapa saja pihak yang diuntungkan dan dirugikan dengan adanya inflasi (masing-masing 4)

9. Jelaskan pengertian Indeks Harga, Indeks Harga konsumen, dan Indeks Harga Produsen!

10. Hitung Indeks harga tidak tertimbang

a.

b.

Jenis Barang Harga tahun 2010 Harga tahun 2011

A 2.000 3.000

B 3.000 4.000

C 4.000 6.000

D 5.000 7.500

Po =…………. Pn = …………..

Jenis Barang Harga tahun 2010 Harga tahun 2011

P 3.000 4.500

Q 4.000 6.000

R 5.000 8.000

S 6.000 10.000

Po =…………. Pn = …………..

11. Hitung Indeks Harga Tertimbang(Laspeyres)!

Jenis Barang

Harga (ribuan Rp) Kuantitas th 2010 (Qo)

Po.Qo Pn.Qo

2010 2011

A 20 30 2 ..……………. ………………

B 30 45 3 ……………… ………………

C 40 50 4 ……………… ………………

D 50 75 5 ……………… ………………

Po.Qo =…………. Pn.Qo=………..

Jenis Barang

Harga (ribuan Rp) Kuantitas th 2010 (Qo)

Po.Qo Pn.Qo

2010 2011

A 20 30 2 ..……………. ………………

B 30 45 3 ……………… ………………

C 40 50 4 ……………… ………………

D 50 75 5 ……………… ………………

Po.Qo =…………. Pn.Qo=………..

12. 1 Hitung Indeks Harga Paasche/GNP deflator!

12.2 Hitung Indeks Harga Paasche/GNP Deflator!

Jenis Barang

Harga (ribuan Rp) Kuantitas th 2011 (Qo)

Po.Qn Pn.Qn

2010 2011

A 30 40 3 ..……………. ………………

B 40 50 4 ……………… ………………

C 40 60 5 ……………… ………………

D 60 90 6 ……………… ………………

Po.Qo =…………. Pn.Qo=………

Jenis Barang

Harga (ribuan Rp) Kuantitas th 2011 (Qn)

Po.Qn Pn.Qn

2010 2011

P 15 30 2 ..……………. ………………

Q 20 40 3 ……………… ………………

R 30 60 4 ……………… ………………

S 45 90 5 ……………… ………………

Po.Qn =………. Pn.Qn=………