Upload
rizka-dana-prastiwi
View
18
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
INFEKSI PADA SYSTEM SARAF PUSAT
Meningitis bacterial biasanya memperlihatkan demam, nyeri kepala, muntah, fotofobia,
perubahan status mental yang berkisar dari mengantuk sampai koma, dan tanda neurologis
berkisar dari abnormalitas fugsi saraf cranial sampai kejang. Meningitis akut paling sering
disebabkan oleh bakteri dari beberapa spesies. Banyak spesies mikroorganisme lain yang
jarang menyebabkan meningitis seperti Listeria monocytogenes menyebabkan meningitis
pada pasien dengan imunosupresi dan orang normal.
Abses otak adalah infeksi bakteri pyogenik terlokalisir dalam parenkim otak.
Manifestasi utama terkait dengan adanya massa yang mengisi ruangan dalam otak lebih
daripada gejala dan tanda infeksi. Pasien seringkali menampakkan nyeri kepala dan
perubahan status mental dari normal ke lethargi atau koma. Kadang pasien menampakkan
gejala dan tanda yang mengarah pada meningitis akut. Dokter harus membedakan abses otak
dari proses disusunan saraf pusat lainnya. Faktor predisposisi signifikan untuk abses otak
meliputi tempat infeksi yang jauh dan diikuti dengan bakterimia, seperti : endokarditis, infeksi
paru atau infeksi tersembunyi lainnya.
Kebanyakan pasien terserang setelah tindakan pada gigi. Abses otak juga bisa terjadi
melalui penyebaran dari tempat infeksi yang berdekatan seperti telinga tengah, mastoid atau
sinus-sinus setelah trauma tembus. Abses otak dapat disebabkan oleh satu spesies bakteri
tetapi seringkali lebih dari satu spesies.
Clostridium
Klostridia adalah batang anaerobik, besar, gram positif yang bergerak. Banyak yang
merusak protein atau membentuk toksin, dan beberapa melakukan keduanya. Tempat hidup
alamiahnya adalah tanah, atau saluran usus hewan dan manusia, tempat mereka hidup adalah
saprofit.
Ciri khas organisme :
Spora klostridia biasanya lebih besar daripada diameter batang tempat spora tersebut
dibentuk. Pada berbagai spesies, spora terletak sentral, subterminal atau terminal.
Kebanyakan spesies klostridia dapat bergerak dan mempunyai flagel peritrika.
Biakan :
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto
Lempeng agar atau tabung biakan diletakan dalam botol kedap udara, udara dibuang dan
diganti dengan nitrogen dan CO2 10%, atau oksigen dapat dibuang dengan cara lain (gaspack)
Bentuk koloni :
Beberapa organisme menghasilkan koloni yang besar dan meninggi dengan pinggir
utuh, lainnya menghasilkan koloni yang lebih kecil yang meluas dalam jalinan filamen halus.
Kebanyakan spesies menghasilkan daerah hemolisis pada agar darah. Cl. perfringens secara
khas menghasilkan banyak daerah hemolisis di sekitar koloni
Sifat-sifat pertumbuhan :
Sifat basil anaerob yang terkenal adalah ketidakmampuannya menggunakan oksigen
sebagai akseptor hidrogen akhir. Kuman ini tidak mempunyai sitokrom dan sitokrom
oksidase dan tidak dapat memecahkan hidrogen peroksida karena tidak mempunyai katalase
dan peroksidase.
Klostridia dapat meragikan berbagai gula, banyak yang dapat mencernakan protein.
Susu diubah menjadi asam oleh beberapa klostridia, dicernakan oleh lainnya dan mengalami
stormy fermentation (bekuan dirusak oleh gas) oleh golongan ketiga.
Sifat antigenik :
Semua klostridia mempunyai beberapa antigen yang sama tetapi masing-masing juga
mempunyai antigen yang spesifik yang dapat larut yang memungkinkan penggolongan
dengan cara tes Presipitin.
ISOLASI DAN DIAGNOSA CLOSTRIDIA
Hari 1 :
a. spesimen ditanam pada Blood Agar plate, Clostridium Selective agar plate, masuk
anaerobic jar dibuat kondisi anaerob dengan gas generating kit ditambah katalisator
dan indicator strip/kertas
b. masuk inkubator 37 OC selama 48 jam
Hari 2 :
a. Koloni yang tumbuh di Blood Agar plate dan Clostridium Selective agar plate yang
tersangka klostridia dibuat pewarnaan gram
b. Kalau ditemukan gram (+) batang, koloni yang sama diambil di dalam Cooked Meat
Medium dan Nutrien agar
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto
Hari 3 :
a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada Cooked Meat Medium dan Nutrien Agar
b. Untuk yang diteruskan ditanam pada media gula-gula dan lainnya yang diperlukan
c. Masuk anaerobic jar dan dibuat anaerob
d. Masuk inkubator 37 OC selama 48 jam
No. Cooked Meat Medium Nutrien Agar Kesimpulan Tindakan
1.
2.
3.
4.
Tumbuh
Tumbuh
Tidak Tumbuh
Tidak Tumbuh
Tumbuh
Tidak Tumbuh
Tumbuh
Tidak Tumbuh
Aerob
Anaerob
Aerob
Steril
Buang
Teruskan
Buang
Ulangi
Hari 4 :
a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media gula dan media lainnya, kemudian
dilakukan tes kimia
b. Koloni yang tumbuh dibuat preparat gram dan spora untuk melihat bentuk dan posisi
spora
c. Dicocokan dengan Tabel ciri-ciri Clostridia untuk ditentukan diagnosanya.
SKEMA IDENTIFIKASI
Dextrose / Glucose
Negatif Positif
Cl. tetani
Cl. histolyticum Lactose - Lactose +
Cl. limosum *
Cl. subterminale * Indole - Indole + Motil - Motil +
Cl. botulinum Cl. sordelii Cl. perfringens Cl. septicum
Cl. novyi A B Cl. bifermentans Cl. butyricum *
Cl. cadaveris * Cl. chacoei *
Cl. defficille * Cl. paraputrificum *
Cl. innocuum * Cl. ramosum *
Cl. sporogenes * Cl. tertium *
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto
Keterangan : * Non toxic
Pewarnaan GRAM
Dalam pewarnaan gram bakteri diberi zat warna lebih dari satu macam dan diberikan
secara berurutan. Melalui pewarnaan gram, bakteri dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok yaitu : (1). Gram positif, dinding sel akan berwarna ungu dan (2). Gram negatif,
dinding sel akan berwarna merah.
1. Buat preparat ulas dari suspensi kuman seperti : E. coli, S. aureus, S. typhi dll.
2. Lakukan fiksasi dengan hati-hati
3. Genangi preparat dengan kristal ungu dan dibiarkan selama 30 detik
4. Cuci dengan air mengalir dan dikeringkan
5. Genangi preparat dengan kalium iodida dan dibiarkan selama 45 detik
6. Cuci dengan air mengalir
7. Cuci dengan alkohol aseton sampai warna ungu hilang dan dikeringkan
8. Genangi preparat dengan safranin dan dibiarkan selama 30 detik
9. Cuci dengan air mengalir dan dikeringkan
10. Amati preparat dengan mikroskop.
Pewarnaan SPORA Menurut Schaeffer Dan Fulton
Spora bakteri yang terkenal dengan sebutan endospora karena terdapat di dalam sel,
sukar menyerap zat warna. Sekali diberi warna dan diserap, warna itu tidak dapat dilunturkan
dan sebagai akibatnya zat warna lain tidak dapat diserap. Pewarnaan endospora menurut
Schaeffer dan Fulton disebut juga pewarnaan ”Malakhit Hijau” karena menggunakan zat
warna Malachit Green panas yang akan melekat pada spora dan sukar dilunturkan baik pada
saat pencucian maupun saat pemberian warna penutup. Endospora berwarna hijau dan bagian
sel vegetatif lainnyaq berwarna merah muda.
1. Buat preparat ulas dari Bacillus sp. dan Clostridium sp., dan dikeringkan di udara
2. Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan preparat (objeck glass) di atas api bunsen.
3. Letakkan preparat pada rak yang ada di atas penangas air (air yang sedang mendidih)
4. Tutup preparat dengan kertas merang an basahai dengan larutan Malachit Green 5 % dan
dibiarkan selama 5 menit
5. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan
6. Tetesi preparat dengan zat warna penutup Safranin dan dibiarkan selama 30-60 detik
7. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto
8. Amati preparat di bawah mikroskop menggunakan minyak imersi.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto