7
INFEKSI PADA SYSTEM SARAF PUSAT Meningitis bacterial biasanya memperlihatkan demam, nyeri kepala, muntah, fotofobia, perubahan status mental yang berkisar dari mengantuk sampai koma, dan tanda neurologis berkisar dari abnormalitas fugsi saraf cranial sampai kejang. Meningitis akut paling sering disebabkan oleh bakteri dari beberapa spesies. Banyak spesies mikroorganisme lain yang jarang menyebabkan meningitis seperti Listeria monocytogenes menyebabkan meningitis pada pasien dengan imunosupresi dan orang normal. Abses otak adalah infeksi bakteri pyogenik terlokalisir dalam parenkim otak. Manifestasi utama terkait dengan adanya massa yang mengisi ruangan dalam otak lebih daripada gejala dan tanda infeksi. Pasien seringkali menampakkan nyeri kepala dan perubahan status mental dari normal ke lethargi atau koma. Kadang pasien menampakkan gejala dan tanda yang mengarah pada meningitis akut. Dokter harus membedakan abses otak dari proses disusunan saraf pusat lainnya. Faktor predisposisi signifikan untuk abses otak meliputi tempat infeksi yang jauh dan diikuti dengan bakterimia, seperti : endokarditis, infeksi paru atau infeksi tersembunyi lainnya. Kebanyakan pasien terserang setelah tindakan pada gigi. Abses otak juga bisa terjadi melalui penyebaran dari tempat infeksi yang berdekatan seperti telinga tengah, mastoid atau sinus-sinus setelah trauma tembus. Abses otak dapat disebabkan oleh satu spesies bakteri tetapi seringkali lebih dari satu spesies. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto

Infeksi Pada System Saraf Pusat (Mikrobiologi)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Infeksi Pada System Saraf Pusat (Mikrobiologi)

INFEKSI PADA SYSTEM SARAF PUSAT

Meningitis bacterial biasanya memperlihatkan demam, nyeri kepala, muntah, fotofobia,

perubahan status mental yang berkisar dari mengantuk sampai koma, dan tanda neurologis

berkisar dari abnormalitas fugsi saraf cranial sampai kejang. Meningitis akut paling sering

disebabkan oleh bakteri dari beberapa spesies. Banyak spesies mikroorganisme lain yang

jarang menyebabkan meningitis seperti Listeria monocytogenes menyebabkan meningitis

pada pasien dengan imunosupresi dan orang normal.

Abses otak adalah infeksi bakteri pyogenik terlokalisir dalam parenkim otak.

Manifestasi utama terkait dengan adanya massa yang mengisi ruangan dalam otak lebih

daripada gejala dan tanda infeksi. Pasien seringkali menampakkan nyeri kepala dan

perubahan status mental dari normal ke lethargi atau koma. Kadang pasien menampakkan

gejala dan tanda yang mengarah pada meningitis akut. Dokter harus membedakan abses otak

dari proses disusunan saraf pusat lainnya. Faktor predisposisi signifikan untuk abses otak

meliputi tempat infeksi yang jauh dan diikuti dengan bakterimia, seperti : endokarditis, infeksi

paru atau infeksi tersembunyi lainnya.

Kebanyakan pasien terserang setelah tindakan pada gigi. Abses otak juga bisa terjadi

melalui penyebaran dari tempat infeksi yang berdekatan seperti telinga tengah, mastoid atau

sinus-sinus setelah trauma tembus. Abses otak dapat disebabkan oleh satu spesies bakteri

tetapi seringkali lebih dari satu spesies.

Clostridium

Klostridia adalah batang anaerobik, besar, gram positif yang bergerak. Banyak yang

merusak protein atau membentuk toksin, dan beberapa melakukan keduanya. Tempat hidup

alamiahnya adalah tanah, atau saluran usus hewan dan manusia, tempat mereka hidup adalah

saprofit.

Ciri khas organisme :

Spora klostridia biasanya lebih besar daripada diameter batang tempat spora tersebut

dibentuk. Pada berbagai spesies, spora terletak sentral, subterminal atau terminal.

Kebanyakan spesies klostridia dapat bergerak dan mempunyai flagel peritrika.

Biakan :

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto

Page 2: Infeksi Pada System Saraf Pusat (Mikrobiologi)

Lempeng agar atau tabung biakan diletakan dalam botol kedap udara, udara dibuang dan

diganti dengan nitrogen dan CO2 10%, atau oksigen dapat dibuang dengan cara lain (gaspack)

Bentuk koloni :

Beberapa organisme menghasilkan koloni yang besar dan meninggi dengan pinggir

utuh, lainnya menghasilkan koloni yang lebih kecil yang meluas dalam jalinan filamen halus.

Kebanyakan spesies menghasilkan daerah hemolisis pada agar darah. Cl. perfringens secara

khas menghasilkan banyak daerah hemolisis di sekitar koloni

Sifat-sifat pertumbuhan :

Sifat basil anaerob yang terkenal adalah ketidakmampuannya menggunakan oksigen

sebagai akseptor hidrogen akhir. Kuman ini tidak mempunyai sitokrom dan sitokrom

oksidase dan tidak dapat memecahkan hidrogen peroksida karena tidak mempunyai katalase

dan peroksidase.

Klostridia dapat meragikan berbagai gula, banyak yang dapat mencernakan protein.

Susu diubah menjadi asam oleh beberapa klostridia, dicernakan oleh lainnya dan mengalami

stormy fermentation (bekuan dirusak oleh gas) oleh golongan ketiga.

Sifat antigenik :

Semua klostridia mempunyai beberapa antigen yang sama tetapi masing-masing juga

mempunyai antigen yang spesifik yang dapat larut yang memungkinkan penggolongan

dengan cara tes Presipitin.

ISOLASI DAN DIAGNOSA CLOSTRIDIA

Hari 1 :

a. spesimen ditanam pada Blood Agar plate, Clostridium Selective agar plate, masuk

anaerobic jar dibuat kondisi anaerob dengan gas generating kit ditambah katalisator

dan indicator strip/kertas

b. masuk inkubator 37 OC selama 48 jam

Hari 2 :

a. Koloni yang tumbuh di Blood Agar plate dan Clostridium Selective agar plate yang

tersangka klostridia dibuat pewarnaan gram

b. Kalau ditemukan gram (+) batang, koloni yang sama diambil di dalam Cooked Meat

Medium dan Nutrien agar

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto

Page 3: Infeksi Pada System Saraf Pusat (Mikrobiologi)

Hari 3 :

a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada Cooked Meat Medium dan Nutrien Agar

b. Untuk yang diteruskan ditanam pada media gula-gula dan lainnya yang diperlukan

c. Masuk anaerobic jar dan dibuat anaerob

d. Masuk inkubator 37 OC selama 48 jam

No. Cooked Meat Medium Nutrien Agar Kesimpulan Tindakan

1.

2.

3.

4.

Tumbuh

Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tumbuh

Tidak Tumbuh

Aerob

Anaerob

Aerob

Steril

Buang

Teruskan

Buang

Ulangi

Hari 4 :

a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media gula dan media lainnya, kemudian

dilakukan tes kimia

b. Koloni yang tumbuh dibuat preparat gram dan spora untuk melihat bentuk dan posisi

spora

c. Dicocokan dengan Tabel ciri-ciri Clostridia untuk ditentukan diagnosanya.

SKEMA IDENTIFIKASI

Dextrose / Glucose

Negatif Positif

Cl. tetani

Cl. histolyticum Lactose - Lactose +

Cl. limosum *

Cl. subterminale * Indole - Indole + Motil - Motil +

Cl. botulinum Cl. sordelii Cl. perfringens Cl. septicum

Cl. novyi A B Cl. bifermentans Cl. butyricum *

Cl. cadaveris * Cl. chacoei *

Cl. defficille * Cl. paraputrificum *

Cl. innocuum * Cl. ramosum *

Cl. sporogenes * Cl. tertium *

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto

Page 4: Infeksi Pada System Saraf Pusat (Mikrobiologi)

Keterangan : * Non toxic

Pewarnaan GRAM

Dalam pewarnaan gram bakteri diberi zat warna lebih dari satu macam dan diberikan

secara berurutan. Melalui pewarnaan gram, bakteri dapat dikelompokan menjadi dua

kelompok yaitu : (1). Gram positif, dinding sel akan berwarna ungu dan (2). Gram negatif,

dinding sel akan berwarna merah.

1. Buat preparat ulas dari suspensi kuman seperti : E. coli, S. aureus, S. typhi dll.

2. Lakukan fiksasi dengan hati-hati

3. Genangi preparat dengan kristal ungu dan dibiarkan selama 30 detik

4. Cuci dengan air mengalir dan dikeringkan

5. Genangi preparat dengan kalium iodida dan dibiarkan selama 45 detik

6. Cuci dengan air mengalir

7. Cuci dengan alkohol aseton sampai warna ungu hilang dan dikeringkan

8. Genangi preparat dengan safranin dan dibiarkan selama 30 detik

9. Cuci dengan air mengalir dan dikeringkan

10. Amati preparat dengan mikroskop.

Pewarnaan SPORA Menurut Schaeffer Dan Fulton

Spora bakteri yang terkenal dengan sebutan endospora karena terdapat di dalam sel,

sukar menyerap zat warna. Sekali diberi warna dan diserap, warna itu tidak dapat dilunturkan

dan sebagai akibatnya zat warna lain tidak dapat diserap. Pewarnaan endospora menurut

Schaeffer dan Fulton disebut juga pewarnaan ”Malakhit Hijau” karena menggunakan zat

warna Malachit Green panas yang akan melekat pada spora dan sukar dilunturkan baik pada

saat pencucian maupun saat pemberian warna penutup. Endospora berwarna hijau dan bagian

sel vegetatif lainnyaq berwarna merah muda.

1. Buat preparat ulas dari Bacillus sp. dan Clostridium sp., dan dikeringkan di udara

2. Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan preparat (objeck glass) di atas api bunsen.

3. Letakkan preparat pada rak yang ada di atas penangas air (air yang sedang mendidih)

4. Tutup preparat dengan kertas merang an basahai dengan larutan Malachit Green 5 % dan

dibiarkan selama 5 menit

5. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan

6. Tetesi preparat dengan zat warna penutup Safranin dan dibiarkan selama 30-60 detik

7. Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto

Page 5: Infeksi Pada System Saraf Pusat (Mikrobiologi)

8. Amati preparat di bawah mikroskop menggunakan minyak imersi.

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Jurusan Kedokteran Unsoed-Purwokerto