22
Sistem Pengendalian Infeksi Nosokomial dan Pengendalian Infeksi di klinik Dokter keluarga Tugas Mata Kuliah: Manajemen Pelayanan Kesehatan Dosen: dr. Putu Suriyasa, MS, PKK Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan DISUSUN OLEH: ANNISA SALI PINAREMAS S541202010 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2012

infeksi nosokomial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Annisa Sali PinaremasInfeksi Nosokomial

Citation preview

Page 1: infeksi nosokomial

Sistem Pengendalian Infeksi Nosokomial dan Pengendalian Infeksi di klinik Dokter

keluargaTugas Mata Kuliah: Manajemen Pelayanan Kesehatan

Dosen: dr. Putu Suriyasa, MS, PKKProgram Studi Magister Kedokteran KeluargaMinat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

DISUSUN OLEH:ANNISA SALI PINAREMAS

S541202010 

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTATAHUN 2012

Page 2: infeksi nosokomial

Sub Pokok Bahasan 1. Struktur sistem pengendalian infeksi

nosokomial secara umum dan apa yang ada di rumah sakit tempat mahasiswa berkarya

2. Tugas , hak, wewenang dan tanggung jawab para stakeholders

3. Serta memformulasikan tujuan, sasaran, dan rencana tindakan pada sistem pengendalian infeksi nosokomial

4. Serta mampu menyusun sistem pengendalian infeksi nosokomial di unit pelayanan terkecil (ward, theatre) yang berkaitan dengan pekerjaan mahasiswa

Page 3: infeksi nosokomial

Struktur Sistem Pengendalian infeksi nosokomial dan apa yang ada di rumah

sakit tempat mahasiswa berkarya

..\..\struktur.doc

Page 4: infeksi nosokomial

Struktur sistem pengendalian infeksi Nosokomial Panitia medik pengendalian infeksi 1. Ketua : dokter yang duduk sebagai staff

dari wakil direktur pelayanan medis RS2. Sekertaris : sarjana keperawatan 3. Anggota : dokter ahli mikrobiologi

dokter ahli epidemiologi sarjana keperawatan

Page 5: infeksi nosokomial

B. Tim Pengendali infeksi1. Ketua : Dokter kepala UPF2. Sekertaris : sarjana keperawatan 3. Anggota : dokter kepala dari masing-

masing UPF, dokter kepala dari kamar bersalin, bedah,laboratorium medis,kepala instalasi farmasi, kepala instalasi CSSD/ISS, perawat, ahli sanitasi

Page 6: infeksi nosokomial

C. Pelaksana lapangan Terdiri dari dua atau tiga perawat

terlatih ditiap UPF

Page 7: infeksi nosokomial

Tugas, hak, wewenang dan tanggungjawab para stakeholdersa. Hak –hak tenaga kesehatan b. Kewajiban tenaga kesehatan c. Hak pasien d. Kewajiban pasien

Page 8: infeksi nosokomial

1. Tugas dan tanggung jawab panitia medik pengendalian infeksi 1. Panitia medik pengendalian infeksi • Membuat kebijakan pengendalian infeksi • Menetapkan standar/ kriteria diagnosis • Menyusun dan menetapkan kewaspadaan

standar bagi UPF• Mengkaji ulang laporan berkala yang disusun

oleh tim pengendalian infeksi kepada direktur RS yang disampaikan secara berkala

• Menyusun program latihan • Mengadakan pertemuan berkala

Page 9: infeksi nosokomial

2. Tugas tim pengendalian infeksi • Menjabarkan kebijakan pengendalian infeksi • Koordinasi dan supervisi dilapangan atas

pelaksanaan kewaspadaan standar dan surveilans

• Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dilapangan untuk disampaikan kepada panitia medik pengendalian infeksi yang dibuat secara berkala

• Mengadakan diskusi kelompok bersama pelaksana lapangan

Page 10: infeksi nosokomial

3. Tugas Pelaksana Lapangan Menyiapkan lembar pengumpul data

untuk setiap penderita Melakukan pengamatan dan penetapan

diagnosis Mengumpulkan data yang selanjutnya

diolah bersama tim pengendalian infeksi

Page 11: infeksi nosokomial

Inti tugas dan tanggung jawab panitia medik pengendalian infeksi Inti dari tugas dan tanggung jawab

panitia medik pengendalian infeksi adalah : mencari, mengidentifikasi infeksi nosokomial yang selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan disajikan sebagai bahan informasi kepada direktur RS

Page 12: infeksi nosokomial

Tujuan, sasaran dan rencana tindakan pada sistem pengendalian infeksi nosokomial

Tujuan : infeksi nosokomial tidak terjadi Sasaran:

Sumber penularan (lingkungan rumah sakit, petugas, keluarga/pengunjung dan penderita lainnya, terutama peralatan medis yang digunakan)

Objek penularan (penderita yang sedang dalam asuhan keperawatan, khususnya yang berada dalam kondisi rentan)

Cara perpindahan mikroba patogen (mekanisme transmisi mikroba patogen dari sumber penularan ke obyek penularan)

Rencana tindakan : disesuaikan dengan tempat/ruangan

Page 13: infeksi nosokomial

Sistem pengendalian infeksi nosokomial di unit pelayanan terkecil (contoh kamar bersalin) Menyediakan :1. Kamar terima 2. Kamar untuk menolong persalinan 3. Kamar bayi4. Kamar cuci tangan 5. Kamar peralatan medis, obat, serta

administrasi 6. Kamar sterilisasi7. Kamar mandi serta WC

Page 14: infeksi nosokomial

Standart Precaution dikamar bersalin 1. Lokasi dan bentuk kamar bersalin hendaknya

memerhatikan aspek pencegahan penularan penyakit infeksi dari luar

2. Proses membersihkan ruangan dilalukan a. Segera setelah tindakan medis obstetri selesai b. Secara rutin/ tiap hari dan berkala 3. Penanganan peralatan medis dan linen yang

diawali dengan proses dekontaminasi sesegera mungkin

4. Barier nursing yang baik 5. Prosedur tetap pada setiap langkah tindakan medis

obstetri hendaknya dilakukan dengan cermat

Page 15: infeksi nosokomial

Sistem Pengendalian Infeksi dilaboratorium STIKES Pemkab Stikes sudah mempunyai sterilisator

sehingga ketika ada praktikum yang memerlukan peralatan steril bisa disterilkan

Penggunaan alat –alat disposable Tempat cuci tangan / wastafel

disamping masing –masing tempat praktikum

Alat – alat yang terkontaminasi di dekontaminasi dengan clorin

Page 16: infeksi nosokomial

Alat suntik yang sudah dipakai ditaruh di tempat tersendiri yang kemudian akan di bakar di incenerator rumah sakit umum jombang

Pembersihan peralatan dan ruangan langsung dilakukan setelah mahasiswa selesai melaksanakan praktikum

Mahasiswa yang akan melakukan praktikum di institusi pelayanan kesehatan selalu di bawakan APD( alat pelindung diri)

Page 17: infeksi nosokomial

Dosen yang memberikan praktikum sudah dilengkapi dengan APD

Pengelompokan area laboratorium sudah sesuai standart

Page 18: infeksi nosokomial

Kesimpulan Infeksi nosokomial adalah infeksi yang

timbul ketika di rumah sakit. Infeksi ini dapat menular melalui alat medis dan menyerang pasien maupun tenaga medis. Ada 6 komponen dalam penyebaran infeksi nosokomial, yaitu penyebab infeksi, sumber, tempat keluar, cara penularan, tempat masuk, dan penjamu rentan

Page 19: infeksi nosokomial

Saran Eliminasi dan kurangi perkembangan

agen penyebab infeksi dan faktor lainnya yang menyebabkan perkembangan infeksi nosokomial.

Penyebaran infeksi nosokomial terutama dari udara dan air harus menjadi perhatian utama agar infeksi tidak meluas.

Page 20: infeksi nosokomial

Mengurangi prosedur-prosedur invasif untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial.

Pencegahan terjadinya Infeksi Nosokomial memerlukan suatu rencana yang terintegrasi, monitoring dan program untuk mengawasi kejadian infeksi, identifikasi penyakit dan mengontrol penyebarannya.

Page 21: infeksi nosokomial

Daftar pustaka Anonymus. 2002. Preventing Nosocomial Infection.Louisiana. Babb, JR. Liffe, AJ. 1995. Pocket Reference to Hospital Acquired

infection. London: Science Press limited, Cleveland Street Darmadi,2008, infeksi nosokomial problematika dan

pengendaliannya: Salemba medika Pohan, HT. 2004. Current Diagnosis and Treatment in Internal

Medicine. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Page 22: infeksi nosokomial