Upload
mifta-fatia
View
702
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Diabetes Mellitus bukan menjadi suatu penyakit sistemik yang
luarbiasa lagi saat ini. Masyarakat menjadikan penyakit ini menjadi sebuah hal
yang biasa dan kodratnya. Padahal penyakit ini merupakan pembunuh nomor 1
di Indonesia, terutama pada masyarakat perkotaan. Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai penyakit ini membuat kami ingin membahas lebih dalam
terutama sangkut pautnya dengan masalah pada pencabutan gigi.
Umumnya, penderita diabetes mengetahui dirinya mengidap
diabetes setelah terjadi komplikasi. Hal ini diungkapkan oleh Prof.DR.Dr.
Sidartawan Soegondo, SpPD,KEMD,FACE. Diabetes itu seperti rayap, bekerja
diam-diam merusak organ di dalam tubuh. Diabetes sering disebut sebagai
“The Silent Killer”. “Namun, sebenarnya komplikasinya yang mematikan,
bukan diabetesnya,” jelas Prof. Sidartawan.
Gejala diabetes pun tidak menakutkan, seperti banyak makan
(polifagi), banyak minum (polidipsi), dan kencing lancar (poliuri). Menurut
Prof. Sidartawan, dengan gejala seperti itu orang tidak pergi ke dokter.
Sebaliknya jika tidak mau makan dan susah kencing, baru orang pergi ke
dokter.
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 1
Karena diabetes tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, sudah
saatnya kita melakukan tindakan pencegahan, antara lain tidak makan
berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin melakukan aktivitas fisik. Ancaman
diabetes melitus terus membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 12–20%
penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik di
dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Komplikasi diabetes terjadi pada semua organ dalam tubuh yang
dialiri pembuluh darah kecil dan besar dengan penyebab kematian 50% akibat
penyakit jantung koroner dan 30% akibat gagal ginjal. Selain kematian, DM
juga menyebabkan kecacatan.
II. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus dan apa etiology nya?
2. Bagaimana mengobati penderita Diabetes Mellitus?
3. Apa hubungan Diabetes Mellitus dengan pencabutan gigi?
III. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penyakit dan etiology Diabetes Mellitus
2. Mengetahui cara untuk mengobati penderita Diabetes Mellitus
3. Mengetahui hubungan pencabutan gigi dengan penderita Diabetes
Mellitus
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan
ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
duanya. Kelainan pada sekresi/kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas
dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hiperglikemia kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.
World Health Organization (WHO) sebelumnya telah merumuskan bahwa DM
merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas
dan singkat, tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan
problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor di mana didapat
defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.
Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 juta
orang di seluruh dunia menderita Diabetes Mellitus, atau sekitar 2,8% dari total
populasi. Insidensnya terus meningkat dengan cepat, dan diperkirakan pada tahun
2030, angka ini akan bertambah menjadi 366 juta atau sekitar 4,4% dari populasi
dunia. DM terdapat di seluruh dunia, namun lebih sering (terutama tipe 2) terjadi
di negara berkembang. Peningkatan prevalens terbesar terjadi di Asia dan Afrika,
sebagai akibat dari tren urbanisasi dan perubahan gaya hidup, seperti pola makan
“Western-style” yang tidak sehat.
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 3
Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007, dari 24417 responden berusia >15 tahun, 10,2%
mengalami Toleransi Glukosa Terganggu (kadar glukosa 140-200 mg/dl setelah
puasa selama 14 jam dan diberi glukosa oral 75 gram). Sebanyak 1,5% mengalami
Diabetes Melitus yang terdiagnosis dan 4,2% mengalami Diabetes Melitus yang
tidak terdiagnosis. Baik DM maupun TGT lebih banyak ditemukan pada wanita
dibandingkan pria, dan lebih sering pada golongan dengan tingkat pendidikan dan
status sosial rendah. Daerah dengan angka penderita DM paling tinggi yaitu
Kalimantan Barat dan Maluku Utara yaitu 11,1 %, sedangkan kelompok usia
penderita DM terbanyak adalah 55-64 tahun yaitu 13,5%.
Faktor predisposisi penderita Diabetes Mellitus itu :
Kelainan genetika diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga
yang mengidap DM karena kelainan gen sehingga mengakibatkan
tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik
Usia umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara
drastis menurun dengan cepat setelah usia 40thn. Diabets sering kali
muncul setelah seseorang memasuki usia 45thn pada mereka yang berat
badannya berlebih, sehingga tubuhnya kurang peka terhadap insulin
Stress stess yang kronis cenderung membuat seseorang mencari
makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi
Pola makan salah kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama
meningkatkan risiko terkena diabetes
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 4
Hormonal beberapa faktor hormonal seperti pankreastomi, penyakit
pankreas, hipofisi, suprarenalis, dan kelainan tiroid.
Obat telah dibuktikan bahwa korison dan beberapa derivatnya dapat
menyebabkan hiperglikemia.
Untuk mengenal gejala klinis atau tanda klinis keteika seseorang
menderita Diabetes Mellitus yaitu:
a. Gejala – gejala sebagai akibat hiperglikemia, berupa:
Poliuri (sering buang air kecil terutama di malam hari)
Polidipsi (rasa haus)
Luka susah sembuh karena mudah infeksi
Mulut berbau aseton
b. Gejala – gejala sebagai akibat ketidakmampuan pengolahan gula berupa:
Badan menjadi kurus
Rasa lapar
Tidak bertenaga / cepat letih
c. Gejala – gejala sebagai akibat perubahan vaskularisasi pada:
Permukaan kulit berupa: rasa kesemutan, luka susah sembuh, gangrene,
rasa dingin pada ujung jari-jari tangan dan kaki
Mata, berupa penglihatan terganggu tampak bercak-bercak putih bila
melihat sesuatu
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 5
Ginjal, berupa adanya perasaan pegal pada daerah setinggi ginjal dan urin
tampak keruh
dengan melihat hasil kadar gula darah penderita, dapat diketahui Normal KGD
saat puasa yaitu terdiri dari tiga bagian dimana baik 80-109mg/dl, sedang 110-
125mg/dl, buruk >126mg. sedangkan pasien yang tidak berpuasa umumnya 8 jam
tidak makan (70-99) dan sudah makan (70-145mg/dl)
Dalam mendiagnosa Diabetes Mellitus, juga terdapat klasifikasi dari DM
tersebut, yang dimana berdasar Worl Health Organization (WHO):
a. Diabetes tipe I
DM ini dikenal dengan tipe juvenile onset dan tipe dependen insulin
(Insulin – Dependent Diabets Mellitus / IDDM). Bentuk ini terutama ditemukan
pada anak-anak dan remaja, sepertinya diantaranya ditemukan pada orang dewasa
bahkan terkadang orangtua. Bentuk ini produksi insulin sangat kurang bahkan
bisa tidak ada.
b. Diabetes tipe II
DM ini dikenal juga sebagai tipe dewasa atau tipe onset maturitas dan
tipe nondependen insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus/NIDDM);
Terdapat bukti yang baik yang muncul dan latar belakang resistensi membran
sel terhadap insulin dan fungsi reseptor insulin mungkin teratur.
Faktor genetik: mendasari kerentanan genetik tampaknya berperan dalam
NIDDM dan IDDM
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 6
Faktor lingkungan: obesitas merupakan faktor lingkungan mayor yang
sering dikaitkan dengan penyakit ini.
Haemochoromatosis berkaitan dengan diabetogenesis.
Pada umumnya ditemukan pada umur 30 thn keatas.
c. Diabetes Gestasional (GDM)
adalah gangguan toleransi glukosa yang ditemukan selama
kehamilan. Karena terjadi peningkatan sekresi berbagai hormon yang
mempunyai efek metabolik terhadap toleransi glukosa.
d. NIDDM in Young People (maturity onset diabetes of Youth-MODY)
diabetes sutipe ini memeiliki prebalensi familial yang tinggi dan
bermanifestasi sebelum usia 14th
e. Malnutriton – related DM (MRDM)
terdapat 2 subtipe, Fibrocalculous pancreatic diabetes (FCPD) dan
Protein-Deficient Pancreatic Diabetes (PDPD)
Berdasarkan anamnesa pada kasus, pasien mengalami Diabetes Tipe 2 (Non
Insulin Dependent Diabetes Mellitus/NIDDM)
`Untuk menangani DM ini, dapat diberikan medikamen
antidiabetik oral dimana terbagi menjadi dua golongan, yakni:
a. Sulfonilurea
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 7
Indikasi pemakaian golongan ini untuk penderita yang memiliki
beratbadan ideal, kebutuhan insulin >40U/hari, tidak sedang mengalami stres
(infeksi berat/operasi), dan khusus untuk penderita diabetes yang dewasa.
Sedangkan kontraindikasinya apabila penderita sudah mengalami komplikasi
ginjal, hati, dan tiroid. Cara kerja dari golongan ini yaitu:
Merangsang sel betha pankreas untuk mengeluarkan insulin, jadi
hanya bekerja bila sel betha utuh
Menghalangi pengikatan insulin
Mempertinggi kepekaan jaringan terhadap insulin
Menekan pengeluaran glukagon agar tidak berlebih
Nama generik medikamen golongan ini terdapat; Tolbutamid, Glikodiazin,
Acetoheksanid, Tolazamid, Gliklazid, Glibenklamid, Karbutamid.
b. Biguanid
cara kerja golongan ini yaitu gangguan absorbsi glukosa dalam usus,
peningkatan kecepatan ambilan glukosa dalam mulut, dan penurunan
lukoneogenesis dalam hepar. Nama generik medikamen ini yaitu Fenformin,
Buformin, dan Meformin.
Pada penderita yang mengalami bleeding atau susah sembuh, terutama pada kasus
mengalami luka yang tidak sembuh pada bekas pencabutan giginya, bisa
menggunakan medikamen oral agents tersebut:
a.Aspirin
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 8
Berfungsi untuk menghambat sementara fungsi platelet. Jika
pembedahan signifikan dan fisik pasien mendukung, makan penggunaan
disarankan untuk 7-10hari sebelum prosedur. Jika bleeding masih berlangsung
biasanya dilakukan langkah lokal lainnya.
b. Anti-Inflammatories
NSAIDs lain berreaksi pada tubuh dengan mekanisme yang sama
seperti aspirin tapi kuran kualitatif, hanya untuk menghambat sementara fungsi
platelet. Itu disarankan untuk hentikan penggunaan 2-3hari sebelum
pembedahan mulut.
c. Anticoagulants
medikamen ini diresepkan untuk penanganan fibrilasi atrium,
pelebaran cardiomyopathy, kegagalan jantung sistolik kongestif , kelainan
valvular jantung, hemodialisis, etc. Coumadian menghambat sintesis vitamin-
K-yg bergantung pada koagulasi. Ini biasa digunakan dokter gigi, kecuali
vitaminK diberikan, ini digunakan beberapa hari untuk mengembalikan normal
pembekuan darah setelah penggunaan lanjut.
d. antibiotic
e. alcoholism
f. anticancer drugs
g. antiplatelet drugs.
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 9
Selain penggunaan medikamen, bagi penderita Diabetes Mellitus type II bisa
melakukan aktivitas yang banyak baik olahraga ataupun lainnya agar insulin pada
tubuh bisa melatih untuk melakukan fungsinya dengan baik yaitu mengubah
glukosa menjadi energi sehingga tidak terjadi penumpukan glukosa pada darah.
Pencabutan gigi pada penderita Diabetes Mellitus pada umumnya tidak
bisa dilakukan karena akan mengalami bleeding, kecuali jika sebelum
pembedahan pasien sudah diberikan medikamen atau pasien Diabetes Mellitus
tersebut penderita yang terkontrol. Mengapa demikian, karena pasien Diabetes
Mellitus mengalami kesulitan pembekuan darah sehingga ketika dilakukan
penccabutan, luka tersebut sulit melakukan pembekuan dan memicu terjadinya
infeksi pada bekas pencabutan gigi pasien tersebut.
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 10
BAB III
PENUTUPAN
I. Kesimpulan
Pencabutan gigi pada penderita Diabetes Mellitus pada umumnya tidak
bisa dilakukan karena akan mengalami komplikasi bleeding, syncop, dan
atau kemungkinan terburuknya pasien anaphylactic shock. Kecuali jika
pada penderita DM sebelum pembedahan pasien sudah diberikan
medikamen atau pasien Diabetes Mellitus tersebut penderita yang
terkontrol. Mengapa demikian, karena pasien Diabetes Mellitus
mengalami kesulitan pembekuan darah sehingga ketika dilakukan
pencabutan, luka tersebut sulit melakukan pembekuan dan memicu
terjadinya infeksi pada bekas pencabutan gigi pasien tersebut sehingga
memperburuk keadaan pasien.
Penyebab terjadinya Diabetes Mellitus pada pasien itu adalah kelainan
genetika, usia, stress, pola makan tidak sehat, hormonal, dan pengaruh
obat.
Penanganan pada pasien DM pre exo yaitu diberikan beberapa medikamen
yang berfungsi untuk membekukan darah. Intra exo pasien memiliki KGD
terkontrol sehingga diindikasikan exo. Sedangkan post exo yg telah
komplikasi diberikan medikamen untuk membekukan darah dan
mengurangi bakteri sehingga mencegah infeksi lanjut.
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 11
II. Saran
Sebelum melakukan ekstraksi wajib hukumnya menganamnesa dengan
baik pasien sehingga bisa dilakukan diagnosa dan pencegahan yang sesuai
Pasien yang mengalami DM sebaiknya tidak dilakukan ekstraksi kecuali
pasien dengan kadar gula darah yang terkontrol dan pasien kooperatif
Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 12