19
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Diabetes Mellitus bukan menjadi suatu penyakit sistemik yang luarbiasa lagi saat ini. Masyarakat menjadikan penyakit ini menjadi sebuah hal yang biasa dan kodratnya. Padahal penyakit ini merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, terutama pada masyarakat perkotaan. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini membuat kami ingin membahas lebih dalam terutama sangkut pautnya dengan masalah pada pencabutan gigi. Umumnya, penderita diabetes mengetahui dirinya mengidap diabetes setelah terjadi komplikasi. Hal ini diungkapkan oleh Prof.DR.Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD,KEMD,FACE. Diabetes itu seperti rayap, bekerja diam-diam merusak organ di dalam tubuh. Diabetes sering disebut sebagai “The Silent Killer”. Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan GigiPage 1

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Diabetes Mellitus bukan menjadi suatu penyakit sistemik yang

luarbiasa lagi saat ini. Masyarakat menjadikan penyakit ini menjadi sebuah hal

yang biasa dan kodratnya. Padahal penyakit ini merupakan pembunuh nomor 1

di Indonesia, terutama pada masyarakat perkotaan. Kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai penyakit ini membuat kami ingin membahas lebih dalam

terutama sangkut pautnya dengan masalah pada pencabutan gigi.

Umumnya, penderita diabetes mengetahui dirinya mengidap

diabetes setelah terjadi komplikasi. Hal ini diungkapkan oleh Prof.DR.Dr.

Sidartawan Soegondo, SpPD,KEMD,FACE. Diabetes itu seperti rayap, bekerja

diam-diam merusak organ di dalam tubuh. Diabetes sering disebut sebagai

“The Silent Killer”. “Namun, sebenarnya komplikasinya yang mematikan,

bukan diabetesnya,” jelas Prof. Sidartawan.

Gejala diabetes pun tidak menakutkan, seperti banyak makan

(polifagi), banyak minum (polidipsi), dan kencing lancar (poliuri). Menurut

Prof. Sidartawan, dengan gejala seperti itu orang tidak pergi ke dokter.

Sebaliknya jika tidak mau makan dan susah kencing, baru orang pergi ke

dokter.

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 1

Page 2: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Karena diabetes tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, sudah

saatnya kita melakukan tindakan pencegahan, antara lain tidak makan

berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin melakukan aktivitas fisik. Ancaman

diabetes melitus terus membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 12–20%

penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik di

dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan.

Komplikasi diabetes terjadi pada semua organ dalam tubuh yang

dialiri pembuluh darah kecil dan besar dengan penyebab kematian 50% akibat

penyakit jantung koroner dan 30% akibat gagal ginjal. Selain kematian, DM

juga menyebabkan kecacatan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus dan apa etiology nya?

2. Bagaimana mengobati penderita Diabetes Mellitus?

3. Apa hubungan Diabetes Mellitus dengan pencabutan gigi?

III. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui penyakit dan etiology Diabetes Mellitus

2. Mengetahui cara untuk mengobati penderita Diabetes Mellitus

3. Mengetahui hubungan pencabutan gigi dengan penderita Diabetes

Mellitus

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 2

Page 3: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

BAB II

PEMBAHASAN

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan

ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-

duanya. Kelainan pada sekresi/kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas

dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hiperglikemia kronik pada

diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan

beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.

World Health Organization (WHO) sebelumnya  telah merumuskan bahwa DM

merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas

dan singkat, tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan

problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor di mana didapat

defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.

Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 juta

orang di seluruh dunia menderita Diabetes Mellitus, atau sekitar 2,8% dari total

populasi. Insidensnya terus meningkat dengan cepat, dan diperkirakan pada tahun

2030, angka ini akan bertambah menjadi 366 juta atau sekitar 4,4% dari populasi

dunia. DM terdapat di seluruh dunia, namun lebih sering (terutama tipe 2) terjadi

di negara berkembang. Peningkatan prevalens terbesar terjadi di Asia dan Afrika,

sebagai akibat dari tren urbanisasi dan perubahan gaya hidup, seperti pola makan

“Western-style” yang tidak sehat.

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 3

Page 4: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2007, dari 24417 responden berusia >15 tahun, 10,2%

mengalami Toleransi Glukosa Terganggu (kadar glukosa 140-200 mg/dl setelah

puasa selama 14 jam dan diberi glukosa oral 75 gram). Sebanyak 1,5% mengalami

Diabetes Melitus yang terdiagnosis dan 4,2% mengalami Diabetes Melitus yang

tidak terdiagnosis. Baik DM maupun TGT lebih banyak ditemukan pada wanita

dibandingkan pria, dan lebih sering pada golongan dengan tingkat pendidikan dan

status sosial rendah. Daerah dengan angka penderita DM paling tinggi yaitu

Kalimantan Barat dan Maluku Utara yaitu 11,1 %, sedangkan kelompok usia

penderita DM terbanyak adalah 55-64 tahun yaitu 13,5%.

Faktor predisposisi penderita Diabetes Mellitus itu :

Kelainan genetika diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga

yang mengidap DM karena kelainan gen sehingga mengakibatkan

tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik

Usia umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara

drastis menurun dengan cepat setelah usia 40thn. Diabets sering kali

muncul setelah seseorang memasuki usia 45thn pada mereka yang berat

badannya berlebih, sehingga tubuhnya kurang peka terhadap insulin

Stress stess yang kronis cenderung membuat seseorang mencari

makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi

Pola makan salah kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama

meningkatkan risiko terkena diabetes

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 4

Page 5: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Hormonal beberapa faktor hormonal seperti pankreastomi, penyakit

pankreas, hipofisi, suprarenalis, dan kelainan tiroid.

Obat telah dibuktikan bahwa korison dan beberapa derivatnya dapat

menyebabkan hiperglikemia.

Untuk mengenal gejala klinis atau tanda klinis keteika seseorang

menderita Diabetes Mellitus yaitu:

a. Gejala – gejala sebagai akibat hiperglikemia, berupa:

Poliuri (sering buang air kecil terutama di malam hari)

Polidipsi (rasa haus)

Luka susah sembuh karena mudah infeksi

Mulut berbau aseton

b. Gejala – gejala sebagai akibat ketidakmampuan pengolahan gula berupa:

Badan menjadi kurus

Rasa lapar

Tidak bertenaga / cepat letih

c. Gejala – gejala sebagai akibat perubahan vaskularisasi pada:

Permukaan kulit berupa: rasa kesemutan, luka susah sembuh, gangrene,

rasa dingin pada ujung jari-jari tangan dan kaki

Mata, berupa penglihatan terganggu tampak bercak-bercak putih bila

melihat sesuatu

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 5

Page 6: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Ginjal, berupa adanya perasaan pegal pada daerah setinggi ginjal dan urin

tampak keruh

dengan melihat hasil kadar gula darah penderita, dapat diketahui Normal KGD

saat puasa yaitu terdiri dari tiga bagian dimana baik 80-109mg/dl, sedang 110-

125mg/dl, buruk >126mg. sedangkan pasien yang tidak berpuasa umumnya 8 jam

tidak makan (70-99) dan sudah makan (70-145mg/dl)

Dalam mendiagnosa Diabetes Mellitus, juga terdapat klasifikasi dari DM

tersebut, yang dimana berdasar Worl Health Organization (WHO):

a. Diabetes tipe I

DM ini dikenal dengan tipe juvenile onset dan tipe dependen insulin

(Insulin – Dependent Diabets Mellitus / IDDM). Bentuk ini terutama ditemukan

pada anak-anak dan remaja, sepertinya diantaranya ditemukan pada orang dewasa

bahkan terkadang orangtua. Bentuk ini produksi insulin sangat kurang bahkan

bisa tidak ada.

b. Diabetes tipe II

DM ini dikenal juga sebagai tipe dewasa atau tipe onset maturitas dan

tipe nondependen insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus/NIDDM);

Terdapat bukti yang baik yang muncul dan latar belakang resistensi membran

sel terhadap insulin dan fungsi reseptor insulin mungkin teratur.

Faktor genetik: mendasari kerentanan genetik tampaknya berperan dalam

NIDDM dan IDDM

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 6

Page 7: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Faktor lingkungan: obesitas merupakan faktor lingkungan mayor yang

sering dikaitkan dengan penyakit ini.

Haemochoromatosis berkaitan dengan diabetogenesis.

Pada umumnya ditemukan pada umur 30 thn keatas.

c. Diabetes Gestasional (GDM)

adalah gangguan toleransi glukosa yang ditemukan selama

kehamilan. Karena terjadi peningkatan sekresi berbagai hormon yang

mempunyai efek metabolik terhadap toleransi glukosa.

d. NIDDM in Young People (maturity onset diabetes of Youth-MODY)

diabetes sutipe ini memeiliki prebalensi familial yang tinggi dan

bermanifestasi sebelum usia 14th

e. Malnutriton – related DM (MRDM)

terdapat 2 subtipe, Fibrocalculous pancreatic diabetes (FCPD) dan

Protein-Deficient Pancreatic Diabetes (PDPD)

Berdasarkan anamnesa pada kasus, pasien mengalami Diabetes Tipe 2 (Non

Insulin Dependent Diabetes Mellitus/NIDDM)

`Untuk menangani DM ini, dapat diberikan medikamen

antidiabetik oral dimana terbagi menjadi dua golongan, yakni:

a. Sulfonilurea

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 7

Page 8: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Indikasi pemakaian golongan ini untuk penderita yang memiliki

beratbadan ideal, kebutuhan insulin >40U/hari, tidak sedang mengalami stres

(infeksi berat/operasi), dan khusus untuk penderita diabetes yang dewasa.

Sedangkan kontraindikasinya apabila penderita sudah mengalami komplikasi

ginjal, hati, dan tiroid. Cara kerja dari golongan ini yaitu:

Merangsang sel betha pankreas untuk mengeluarkan insulin, jadi

hanya bekerja bila sel betha utuh

Menghalangi pengikatan insulin

Mempertinggi kepekaan jaringan terhadap insulin

Menekan pengeluaran glukagon agar tidak berlebih

Nama generik medikamen golongan ini terdapat; Tolbutamid, Glikodiazin,

Acetoheksanid, Tolazamid, Gliklazid, Glibenklamid, Karbutamid.

b. Biguanid

cara kerja golongan ini yaitu gangguan absorbsi glukosa dalam usus,

peningkatan kecepatan ambilan glukosa dalam mulut, dan penurunan

lukoneogenesis dalam hepar. Nama generik medikamen ini yaitu Fenformin,

Buformin, dan Meformin.

Pada penderita yang mengalami bleeding atau susah sembuh, terutama pada kasus

mengalami luka yang tidak sembuh pada bekas pencabutan giginya, bisa

menggunakan medikamen oral agents tersebut:

a.Aspirin

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 8

Page 9: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Berfungsi untuk menghambat sementara fungsi platelet. Jika

pembedahan signifikan dan fisik pasien mendukung, makan penggunaan

disarankan untuk 7-10hari sebelum prosedur. Jika bleeding masih berlangsung

biasanya dilakukan langkah lokal lainnya.

b. Anti-Inflammatories

NSAIDs lain berreaksi pada tubuh dengan mekanisme yang sama

seperti aspirin tapi kuran kualitatif, hanya untuk menghambat sementara fungsi

platelet. Itu disarankan untuk hentikan penggunaan 2-3hari sebelum

pembedahan mulut.

c. Anticoagulants

medikamen ini diresepkan untuk penanganan fibrilasi atrium,

pelebaran cardiomyopathy, kegagalan jantung sistolik kongestif , kelainan

valvular jantung, hemodialisis, etc. Coumadian menghambat sintesis vitamin-

K-yg bergantung pada koagulasi. Ini biasa digunakan dokter gigi, kecuali

vitaminK diberikan, ini digunakan beberapa hari untuk mengembalikan normal

pembekuan darah setelah penggunaan lanjut.

d. antibiotic

e. alcoholism

f. anticancer drugs

g. antiplatelet drugs.

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 9

Page 10: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

Selain penggunaan medikamen, bagi penderita Diabetes Mellitus type II bisa

melakukan aktivitas yang banyak baik olahraga ataupun lainnya agar insulin pada

tubuh bisa melatih untuk melakukan fungsinya dengan baik yaitu mengubah

glukosa menjadi energi sehingga tidak terjadi penumpukan glukosa pada darah.

Pencabutan gigi pada penderita Diabetes Mellitus pada umumnya tidak

bisa dilakukan karena akan mengalami bleeding, kecuali jika sebelum

pembedahan pasien sudah diberikan medikamen atau pasien Diabetes Mellitus

tersebut penderita yang terkontrol. Mengapa demikian, karena pasien Diabetes

Mellitus mengalami kesulitan pembekuan darah sehingga ketika dilakukan

penccabutan, luka tersebut sulit melakukan pembekuan dan memicu terjadinya

infeksi pada bekas pencabutan gigi pasien tersebut.

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 10

Page 11: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

BAB III

PENUTUPAN

I. Kesimpulan

Pencabutan gigi pada penderita Diabetes Mellitus pada umumnya tidak

bisa dilakukan karena akan mengalami komplikasi bleeding, syncop, dan

atau kemungkinan terburuknya pasien anaphylactic shock. Kecuali jika

pada penderita DM sebelum pembedahan pasien sudah diberikan

medikamen atau pasien Diabetes Mellitus tersebut penderita yang

terkontrol. Mengapa demikian, karena pasien Diabetes Mellitus

mengalami kesulitan pembekuan darah sehingga ketika dilakukan

pencabutan, luka tersebut sulit melakukan pembekuan dan memicu

terjadinya infeksi pada bekas pencabutan gigi pasien tersebut sehingga

memperburuk keadaan pasien.

Penyebab terjadinya Diabetes Mellitus pada pasien itu adalah kelainan

genetika, usia, stress, pola makan tidak sehat, hormonal, dan pengaruh

obat.

Penanganan pada pasien DM pre exo yaitu diberikan beberapa medikamen

yang berfungsi untuk membekukan darah. Intra exo pasien memiliki KGD

terkontrol sehingga diindikasikan exo. Sedangkan post exo yg telah

komplikasi diberikan medikamen untuk membekukan darah dan

mengurangi bakteri sehingga mencegah infeksi lanjut.

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 11

Page 12: Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi

II. Saran

Sebelum melakukan ekstraksi wajib hukumnya menganamnesa dengan

baik pasien sehingga bisa dilakukan diagnosa dan pencegahan yang sesuai

Pasien yang mengalami DM sebaiknya tidak dilakukan ekstraksi kecuali

pasien dengan kadar gula darah yang terkontrol dan pasien kooperatif

Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan Gigi Page 12