35
Indera Pendengaran (Telinga) Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mengenal/mendeteksi suara dan banyak juga berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Unit fungsional telinga terdiri atas apparatus auditorius untuk pendengaran yang dipersarafi nervus cochlearis dan apparatus vestibularis yang berfungsi untuk keseimbangan yang dipersarafi nervus vestibulocochlearis.

Indera Pendengaran

Embed Size (px)

Citation preview

Indera Pendengaran (Telinga)Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mengenal/mendeteksi suara dan banyak juga berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.Unit fungsional telinga terdiri atas apparatus auditorius untuk pendengaran yang dipersarafi nervus cochlearis dan apparatus vestibularis yang berfungsi untuk keseimbangan yang dipersarafi nervus vestibulocochlearis.

Gambar telinga manusiaTelinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengahm dan telinga dalam.1. Telinga LuarBagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membrane timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia. Diagram pada gambar menunjukkan beberapa bentuk dan lokasi bagian berikut: Anthelix (antihelix) membentuk bentuk Y, dengan bagian: Crux superior (sebelah kiri dari fossa triangularis pada diagram) Crux inferior (sebelah kanan dari fossa triangularis pada diagram) Antitragus berada di bawah tragus Sulcus Auricularis adalah sebuah struktur depresif di belakang telinga, di dekat kepala Concha berada di dekat saluran pendengaran Angulus Conchalis merupakan sudut di belakang concha dengan sisi kepala Crus helix berada di atas tragus Cymba conchae merupakan ujung terdekat dari concha Meatus accusticus externus merupakan bukaan dari saluran pendengaran Fossa triangularis adalah struktur depresif di dekat anthelix Helix adalah bagian terluar dari daun telinga Incisura anterior (auris) berada di antara tragus dan antitragus Lobus telinga Scapha TragusBagian liang telinga (meatus auditorius externus) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada binatang kecil yang masuk ke telinga tengah, menjaga dari perubahan kelembaban, dan menjaga dari suhu udara yang dapat mempengaruhu gendang telinga (membrane tympani). Meatus auditorius externus terdiri dari dua bagain, pada 1/3 lateral terdiri dari tulang rawan dan 2/3 medial terdiri dari tulang keras. Kulit pada bagian tulang rawan terdiri atas rambut, kelenjar sebasea seruminosa, dan glandula sudorifera. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan serumen (minyak).Bagian gendang telinga (membrane tympani) merupakan selaput atau membran tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga dalam. Ia berfungsi untuk menghantar getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam telinga tengah.

Secara anatomi, gendang telinga dibagi 2 yaitu pars tensa (tegang) dan pars flaksida,1. Pars tensa, sebagain besar gendang telinga merupakan pars tensa, terdiri dari 3 lapis, bagian luar lanjutan kulit liang telinga, di tengah jaringan ikat, dan bagian dalam yang mengarah ke telinga tengah, merupakan lanjutan mukosa telinga tengah.2. Pars flaksida, bagian atas gendang telinga (daerah atiq), hanya terdiri dari dua lapis tanpa jaringa ikat di bagian tengah.Kerusakan gendang telinga berupa bolong/pecah (perforasi) terutama disebabkan infeksi telinga tengah (Otitis Media), namun dapat juga karean trauma.Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan tuli yang konduktif. Tuli konduktif adalah hilangnya pendengaran karena tidak dapat tersampaikannya getaran suara. Jenis tuli lainnya yaitu tuli sensorik yang disebabkan rusaknya sistem saraf pendengaran.

2. Telinga TengahTelinga tengah meliputi gendang telinga, tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi). Tuba eutachius juga terdapat di telinga tengah.

Gambar tulang pendengaran

Tiga tulang pendengaran pada telinga antara lain: Tulang Martil atau Malleus, tulang kecil yang berbentuk seperti martil yang menyusun tulang pendengaran pada telinga tengah. Tulang ini terletak pada bagian permukaan dalam gendang telinga dan ujung lainnya pada tulang landasan. Tulang ini berfungsi menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke tulang landasan.

Gambar tulang martil

Gambar gendang telinga dengan martil

Tulang Landasan atau Incus, tulang kecil yang berbentuk seperti landasan. Tulang ini menghubungkan tulang martil dan tulang sanggurdi.

Gambar tulang landasan

Tulang Sanggurdi atau Stapes, merupakan tulang kecil yang menyerupai sanggur di kuda. Tulang ini merupakan tulang pendengarang terakhir pada telinga dalam. Tulang sanggurdi merupakan tulang terkecil dan teringan dalam tubuh manusia.

Gambar tulang sanggurdi

Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput. Pada telinga tengah terdapat otot stapedius, otot stapedius merupakan otot rangka yang terkecil pada tubuh manusia. Otot ini berfungsi untuk menstabilkan tulang terkecil pada tubuh, yaitu tulang sanggurdi; dan membantu penghantaran getaran suara ke telinga dalam. Otot stapedius dipersarafi oleh salah satu saraf otak yaitu nervus facialis. Jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan. Respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh dari kerusakan karena suara. Selain itu terdapat pula otot tensor tympani yang melekat pada malleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel.

Otot stapedius

Gambar otot stapedius

Gambar otot timpaniPada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran eustachi saluran kecil yang menghubungkan teling tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah. Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan. Selain itu, menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran eustachi dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa pada penumpang pesawat terbang, mereka akan merasa tuli sementara saat lepas landas. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar.3. Telinga DalamTelinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.

Gambar labirin tulangEndolimfe atau cairan Scarpa adalah cairan yang berada di dalam labirin telinga dalam. Kation utama yang berada di cairan ekstraselular ini adalah kalium. Ion yang terdapat di dalam endolimfe lebih banyak dari perilimfe. Gangguan pada endolimfe dapat menyebabkan gerakan tersentak-sentak dan dapat membuat mabuk darat. Sedangkan perilimfe adalah cairan ekstraseluler yang terletak di koklea, tepatnya pada bagian skala timpani dan skala vestibuli. Komposisi ionik perimlife seperti pada plasma dan cairan serebrospinal. Kation terbanyak adalah natrium.Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan kental dan organ Corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Pada organ korti terdapat sel rambut luar dan sel rambut dalam. Bagian atas sel rambut dalam di organ corti dipegang kaku oleh lamina retikularis, dan rambut pada sel rambut luar terbenam di dalam membrane tektorium. Sel rambut dalam merupakan sel sensorik utama yang menghasilkan potensial aksi di saraf pendengaran, dan diperkirakan sel ini dirangsang oleh gerakan cairan. Sel rambut luar berespons terhadap suara, seperti sel rambut dalam, tetapi depolarisasi menyebabkannya memendek dan hiperpolarisasi menyebabkannya memanjang. Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf. Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak.

Gambar melintang kokleaPenampang melintang koklea terdiri atas tiga bagian yaiut skala vestibule, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibule berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, tingkap oval atau fenestra ovalis atau fenestra vestibuli adalah bukaan berselaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam. Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval untuk dilanjutkan ke telinga dalam. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Tingkap bulat atau fenestra rotunda atau fenestra cochleae merupakan satu dari dua selaput yang memisahkan telinga tengah dan telinga dalam. Tingkap bulat terletak di bawah dan sedikit di belakang tingkap oval. Selaput tingkap bulat terdiri dari tiga lapisan : Bagian luar atau mucus, berasal dari garis mucus cavitas timpani Bagian dalam, dari membrane koklea Bagian tengah, sebuah lapisab fibrosa.Bagian atas skala media dibatasi oleh membrane vestibularis atau membrane Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membrane basilaris. Di atas membrane basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong.

Gambar organ cortiDi atas sel rambut terdapat membrane tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.Fungsi TelingaTelinga pada manusia memiliki dua fungsi, yaitu sebagai alat pendengaran dan sebagai alat keseimbangan.1. Telinga Sebagai Alat PendengaranSeperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa telinga manusia berfungsi sebagai alat pendengaran. Dimana telinga dapat menerima dan mendeteksi suara. Suara merupakan bentuk energy yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga dapat mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairanlimfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaputbasiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Gambar mekanisme pendengaran2. Telinga Sebagai Alat Keseimbangan Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setiap saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.

Gambar vestibular sistemAlat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

Secara umum proses keseimbangan : Batang otak sumsum spinal otak sinyal saraf nucleus ventral posteromedial thalamus cortex temporalKelainan pada Telinga1. Otitis Media AkutOtitis media terbagi atas :1. Otitis media supuratif a. Otitis media supuratif akut atau otitis media akut b. Otitis media supuratif kronik2. Otitis media non supuratif atau otitis media serosa a. Otitis media serosa akut (barotrauma atau aerotitis) b. Otitis media serosa kronik (glue ear)3. Otitis media spesifik, seperti otitis media sifilitika atau otitis media tuberkulosa.4. Otitis media adhesiveOtitis media akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah. OMA disebabkan bakteri piogenik seperti Streptococcus hemolyticus, Staphylococcus aureus, Pneumokok, H. influenzae, E. coli, S. anhemolyticus, P. vulgaris dan P. aeruginosa. Terjadi akibat terganggunya faktor pertahanan tubuh yang bertugas menjaga kesterilan telinga tengah. Faktor penyebab utama adalah sumbatan tuba Eustachius sehingga pencegahan invasi kuman terganggu. Pencetusnya adalah infeksi saluran napas atas. Penyakit ini mudah terjadi pada bayi karena tuba Eustachiusnya pendek, lebar dan letaknya agak horizontal.Gejala klinis otitis media akut (OMA) tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien. Stadium otitis media akut (OMA) berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah :1. Stadium oklusi tuba Eustachius Terdapat gambaran retraksi membran timpani akibat tekanan negatif di dalam telinga tengah. Kadang berwarna normal atau keruh pucat. Efusi tidak dapat dideteksi. Sukar dibedakan dengan otitis media serosa akibat virus atau alergi.2. Stadium hiperemis (presupurasi) Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat serosa sehingga sukar terlihat.3. Stadium supurasi Membrana timpani menonjol ke arah telinga luar akibat edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial serta terbentuknya eksudat purulen di kavum timpani. Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan tidak berkurang, akan terjadi iskemia, tromboflebitis dan nekrosis mukosa serta submukosa. Nekrosis ini terlihat sebagai daerah yang lebih lembek dan kekuningan pada membran timpani. Di tempat ini akan terjadi ruptur.4. Stadium perforasi Karena pemberian antibiotik yang terlambat atau virulensi kuman yang tinggi, dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar. Pasien yang semula gelisah menjadi tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.5. Stadium resolusi Bila membran timpani tetap utuh maka perlahan-lahan akan normal kembali. Bila terjadi perforasi maka sekret akan berkurang dan mengering. Bila daya tahan tubuh baik dan virulensi kuman rendah maka resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan. Otitis media akut (OMA) berubah menjadi otitis media supuratif subakut bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul lebih dari 3 minggu. Disebut otitis media supuratif kronik (OMSK) bila berlangsung lebih 1,5 atau 2 bulan. Dapat meninggalkan gejala sisa berupa otitis media serosa bila sekret menetap di kavum timpani tanpa perforasi.2. Ganguan PendengaranKelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif, tuli sensorineural / saraf / perseptif atau tuli campur. Tuli konduktif disebabkan kelainan di telinga luar atau telinga tengah. Kelainan telinga luar yang menyebabkan tuli konduktif ialah atresia liang telinga, sumbatan oleh serumen, otitis eksterna sirkumskripta, dan osteoma liang telinga. Kelainan telinga tengah yang menyebabkan tuli konduktif ialah tuba katar / sumbatan tuba Eustachius, otitis media, otosklerosis, timpanosklerosis, hemotimpanum dan dislokasi tulang pendengaran.Tuli sensorineural terbagi atas tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli sensorineural koklea disebabkan aplasia, labirintitis, intoksikasi obat ototoksik atau alkohol. Dapat juga disebabkan tuli mendadak, trauma kapitis, trauma akustik, dan pemaparan bising.Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan neuroma akustik, tumor sudut pons-serebelum, mieloma multipel, cedera otak, perdarahan otak, atau kelainan otak lainnya.3. Sumbatan SerumenSumbatan serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.Faktor Predisposis : dermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit, produksi serumen banyak dan kental, adanya benda asing di liang telinga, eksostosis di liang telinga, terdorongnya serumen oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi, dan kebiasaan mengorek telinga.Telinga tersumbat sehingga pendengaran berkurang. Rasa nyeri apabila serumen keras membatu dan menekan dinding liang telinga. Tinitus dan vertigo bila serumen menekan membran timpani.

Daftar pustaka :http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0088%20Bio%202-10b.htm. Minggu, 04-10-2009. Jam 21.20http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga (jumat, 02-10-2009) jam 21.32http://www.britannica.com/EBchecked/topic-art/175622/530/Structure-of-the-human-ear . minggu, 04-10-2009. jam 20.30http://www.geocities.com/kliniktehate/penyakit-telinga/penyakit-telinga.htm (minggu, 4-10-2009), jam 21.25Hakkai, Rie. 2006. Fisiologi Kedokteran. Bandung : Neo Science Community Design ProGanong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.22. Jakarta : EGC.