IMUN PPT.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Enzim-Linked Immunosorbent Assays (Elisa)

Tes serologi sering digunakan untuk mendiagnosis infeksi virus: yaitu dengan menghitung antibodi terhadap virus yang spesifik dengan menggunakan sistem deteksi seperti ELISA, radio-immunoassay (RIA), imunofluoresen, atau complement fixasion test.

TES SEROLOGI

TEST SEROLOGI Test RIA

Test ELISA (Ab IgM dan IgG)

Radioimmunoassay (RIA) melibatkan pemisahan protein (dari campuran) menggunakan spesifisitas dan kuantitasi pengikatan antibodi dan antigen dengan radioaktifitas.RADIOIMMUNOASSAY (RIA) 3Endapan antigen-antibodi yang kompleks dengan menambahkan antibodi kedua yang diarahkan terhadap antibodi pertama. Radioimmunoassay digunakan secara luas karena kepekaannya yang besar.Menggunakan antibodi dengan afinitas tinggi akan memungkinkan untuk mendeteksi beberapa picogram antigen di dalam tabung.

Enzim-Linked Immunosorbent Assays (Elisa)Pertama kali digunakan pada tahun 1969 untuk mendeteksi virus. Ikatan kovalen antara molekul imunoglobulin dan enzim dapat digunakan untuk mengaplifikasi reaksi antigen-antibodi. Elisa sejak tahun 1977 telah digunakan untuk mendeteksi antigen yang berasal dari tanaman, seperti virus tumbuhan, mikoplasma, bakteri dan jamur.PERAN ELISAPada awalnya, teknik ELISA hanya digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi keberadaan antigen maupun antibodi dalam suatu sampel seperti dalam pendeteksian antibodi IgM, IgG, dan IgA saat terjadi infeksi. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, teknik ELISA juga diaplikasikan dalam bidang patologi tumbuhan, kedokteran, dll.Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) ELISA biasa digunakan sebagai metode untuk menghitung konsentrasi molekul misalnya hormon atau obat dalam cairan seperti serum atau urin. Metode ini dikenal pula sebagai enzyme immunoassay or EIA. ELISA memiliki banyak keuntungan (misalnya, kepekaan, kemudahan penanganan beberapa sampel) tanpa kerugian dalam hal radioaktivitas (seperti di RIA).Molekul yang telah terdeteksi oleh antibodi dinamakan antigen. Antibodi monoklonal yang sering digunakan. Hal yang dibutukan untuk tes: Antibodi yang tetap di permukaan solid, seperti permukaan bagian dalam dari suatu tabung reaksi; persiapan antibodi yang sama digabungkan dengan enzim. Ini adalah salah satu ( misalnya -galactosidase ) yang menghasilkan sebuah produk berwarna dari substrat yang tidak berwarna

FUNGSI ELISAUji Kualitatif: mengetahui ada tidaknya suatu antibodi atau antigen

Uji Kuantitatif: mengukur kadar antibodi atau antigen yang diuji dengan menggunakan alat bantu berupa spektrofotometer atau dengan cara menentukan jumlah penambahan atau kadar antibodi atau antigen, sehingga dapat dibuat suatu kurva standar dan kadar antigen atau antibodi yang tidak diketahui dapat ditentukan.

Mengukur Kadar HormonHCG (as a test for pregnancy) LH (determining the time of ovulation) TSH, T3 and T4 (for thyroid function) hormones (e.g., anabolic steroids, HGH) that may have been used illicitly by athletesMendeteksi Infeksisexually-transmitted agents like HIV, syphilis, and chlamydia hepatitis B and C Toxoplasma gondii

ALAT DAN BAHAN LAIN YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM TEKNIK ELISA ANTARA LAIN:

Antigen yang dimurnikan (jika sampel yang hendak dideteksi atau dikuantifikasi berupa antibodi).Antibodi yang dimurnikan (jika sampel yang hendak dideteksi atau dikuantifikasi berupa antigen).Larutan standard (kontrol positif dan negatif).Sampel yang ingin dites.Cairan pencuci (buffer).Antibodi atau antigen yang tertaut dengan enzim signalSubstrat yang bersifat spesifik terhadap enzim signalELISA reader (spektrofotometer) untuk pengukuran kuantitatif.

MACAM TEKNIK ELISAELISA Direct ELISA Indirect

MACAM TEKNIK ELISASandwich ELISA ELISA Kompetitif

MEKANISME

www.themegallery.comKELEBIHAN dan KEKURANGAN ELISATeknik pengerjaan relatif sederhana. Relatif ekonomis (karena jenis antibodi yang digunakan hanya satu saja, sehingga menghemat biaya untuk membeli banyak jenis antibodi) Hasil memiliki tingkat sensitivitas yang cukup tinggi.Dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan antigen walaupun kadar antigen tersebut sangat rendah (hal ini disebabkan sifat interaksi antara antibodi dan antigen yang bersifat sangat spesifik)Dapat digunakan dalam banyak macam pengujian.Sedangkan kekurangan dari teknik ELISA antara lain:Jenis antibodi yang dapat digunakan pada uji dengan teknik ELISA ini hanya jenis antibodi monoklonal (antibodi yang hanya mengenali satu antigen)

PCRPCR (Polymerase Chain Reaction) adalah metode enzimatis untuk memperbanyak secara eksponensial suatu sekuen nukleotida secara invitro.PCR dapat melipat memperbanyak molekul DNA dan memisahkan gen-gen, kelebihan metode ini adalah suhu yang dapat tinggi dan rendah dengan cepat selain itu juga dapat bekerja dengan komponen yang jumlahnya sedikit.

Komponen PCR- DNA nukleotida, building block untuk DNA baru- DNA template, sekuens DNA yang ingin diamplifikasi - Primer DNA, DNA beruntai tunggal antara 20 dan 50 nukleotida panjang ( oligonukleotida ) yang komplementer untuk site pendek di kedua sisi template dna - DNA polymerase, enzim yang dapat mengkatalisis dan mensintesis DNA baru

Tahapan Reaksi1. Pada tahap denaturation, reaksi PCR terjadi pada suhu tinggi ( 94oC) sehingga DNA utas ganda terdenaturasi atau terpisah menjadi dua utas tunggal.2. Tahap awal sintesis sekuen spesifik DNA secara in vitro dimulai pada tahap annealing, dimana primer akan menempel pada sekuen komplementer utas tunggal DNA cetakan (DNA template). 3. Pada tahap extension, umumnya terjadi pada suhu 72oC, proses sintesis yang telah dimulai dari tempat penempelan primer, terus berlanjut sampai bertemu dengan sintesis DNA yang dilakukan oleh primer lainnya dengan arah yang berlawanan pada komplemen utas DNA template, sehingga terbentuklah DNA utas ganda yang baru.Tahapan PCR

Peningkatan eksponensial jumlah salinan selama PCR

Aplikasi Teknik PCRIsolasi GenDNA SequencingForensikDiagnosa Penyakit