Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) MELALUI LAYANAN DRIVE
THRU DI KOTA MAKASSAR
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program Studi DIII-Perpajakan
OLEH :
DEWI WAHYUNI ALJAZAR
105751102618
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN (D-III)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVESITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang - orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Q.s At - Taubah : 105
“Do it now,you’ll thank yourself later.”
“Take the risk or lose the chance”
Persembahan
Tugas akhir ini dipersembahkan
Kepada Ibu dan Ayah saya tercinta
Saudara,Teman - temanku sekalian
Dan orang orang yang selalu bertanya
“Kapan ko wisuda ?”
Kalian adalah alasan saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
Pesan
Jika apa yang kamu lakukan belum berhasil
Terus lakukan sampai berhasil
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Tidak mudah untuk bisa sampai di titik ini, membutuhkan waktu yang panjang
dan cukup menguras tenaga dan fikiran penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini.
Alhamdulillah, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiat (KTI)
dengan judul “Implementasi Sistem Pemungutan Pajak Kendaraan (PKB)
Melalui Layanan Drive Thru di Kota Makassar.” Sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Diploma (D3) Jurusan Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak mungkin terselesaikan
tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih setulus – tulusnya kepada :
1. Bapak Dr.H. Ambo Asse M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar beserta staf dan jajarannya.
2. Bapak Dr. H Andi Jam’an, SE,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Bapak Dr.Agus Salim HR.SE.,MM. selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Faidul
Adzim, S.E.,M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Samsul Rizal, S.E.,MM
selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr.H Andi Rustam SE.,MM.,Akt.,CA.,CPAI.,CPA.,ASEAN CPA
selaku Ketua Prodi Program D-III Perpajakan dan segenap dosen Beserta
vii
Staf Prodi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr.Ismail Badollahi.SE,M.Si.,Ak.,CA.,CSP Pembimbing I dan
Bapak Nasrullah.SE,MM selaku Pembimbing II yang menyempatkan
waktu ditengah kesibukan dan aktivitas telah bersedia membimbing dan
membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Muhammad Adil.SE,M.Ak selaku penasehat akademik yang
bersedia meluangkan waktunya membimbing penulis selama menempuh
studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar
6. Seluruh Dosen dan segenap Civitas akademik Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu
dan nasehat kepada penulis serta bantuan lainnya.
7. Terimakasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada UPT
Pendapatan wilayah Makassar 1 Selatan yang telah membantu penulis
selama melakukan penelitian
8. Terima Kasih kepada kedua orang tuaku yang paling saya cintai, Bapak Muh.
Said Aljazar,S.Km,M.Kes dan Ibu Rosliah,S.Pd semoga senantiasa di Ridhoi
oleh Allah SWT. Dengan didikan dan bimbingan keduanya maka penulis bisa
melalui kehidupan yang bisa dikatakan kejam ini.
9. Terima kasih kepada Kojook dan Laburengge telah memberikan dukungan saran
serta doa kepada penulis
10. Terima kasih untuk Someone Special karena senantiasa memberikan semangat
kepada penulis
11. Terima kasih kepada teman teman Perpajakan 18 yang senantiasa memberikan
dukungan dan Doanya kepada penulis.
viii
ABSTRAK
Dewi Wahyuni Aljazar,2021. Implementasi Sistem Pemungutan Pajak
Kendaraan (PKB) Melalui Layanan Drive Thru di Kota Makassar (Studi Kasus
Kantor Samsat UPTD wilayah Makassar I Selatan). Karya Tulis Ilmiah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Prodi D3 Perpajakan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Pembimbing 1 Bapak Ismail Badollahi dan Pembimbing II Bapak
Nasrullah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Sistem
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Melalui Layanan Drive Thru Di
Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif untuk
menggambarkan pengimplementasian layanan samsat drive thru sebagai
layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan kemudian di Tarik
kesimpulannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Layanan Samsat Drive
Thru dapat meningkatkan kepuasan wajib pajak dalam menyelesaikan
pembayaran pajak kendaraan di Kota Makassar.
Kata Kunci : Pajak Kendaraan Bermotor,Layanan Samsat Drive Thru di Kota Makassar
ix
ABSTRACT
Dewi Wahyuni Aljazar, 2021. Implementation of the Vehicle Tax Collection
System (PKB) through Drive Thru Services in Makassar City (Case Study of the
UPTD Samsat Office for South Makassar I region). Scientific Writing of the
Faculty of Economics and Business, D3 Taxation Study Program,
Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor 1 Mr. Ismail
Badollahi and Advisor II Mr. Nasrullah.
This study aims to determine how the Implementation of the Motor Vehicle Tax
Payment System Through Drive Thru Services in Makassar City. The research
method used is descriptive to describe the implementation of the drive thru
Samsat service as a motor vehicle tax payment service and then draw
conclusions.
The results of this study indicate that the existence of the Samsat Drive Thru
Service can increase taxpayer satisfaction in completing vehicle tax payments in
Makassar City.
Keywords: Motor Vehicle Tax, Drive Thru Samsat Service in Makassar City
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN ................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
A. Landasan Teori ........................................................................................................ 4
1. Pajak Kendaraan Bermotor ......................................................................... 4
2. Pajak Daerah ................................................................................................... 7
3. Pendapatan Asli Daerah .............................................................................. 9
4. Samsat Drive Thru ....................................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual ........................................................................................... 10
C. Metode Penelitian .................................................................................................. 11
1. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 11
2. Alur Penelitian .............................................................................................. 12
3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 13
4. Teknik Analisis Data ................................................................................... 13
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 15
A. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Wilayah Makassar I Selatan ................. 15
B. Struktur Organisasi Samsat Makassar ............................................................. 17
C. Job Description ...................................................................................................... 17
D. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 19
E. Pembahasan ........................................................................................................... 28
xi
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 33
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 52
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Kendaraan Bermotor Terdaftar Tahun 2018 – 2020 ... 19
Tabel 3.2 Waktu Pelayanan Samsat Stasioner ........................................... 26
Tabel 3.3 Waktu Pelayanan Samsat Drive Thru......................................... 26
Tabel 3.4 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2018 – 2020 ... 27
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 10
Gambar 2.2 Alur Penelitian .......................................................................... 12
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Samsat ...................................... 17
Gambar 3.2 Jumlah Kendaraan yang terdaftar tahun 2018 – 2020 ......... 20
Gambar 3.3 Alur Pembayaran Samsat Stasioner pada Kantor Samsat ... 22
Gambar 3.4 Alur Pendaftaran Samsat Drive Thru .................................... 24
Gambar 3.5 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2018 – 2020 27
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
L ampiran 1 Surat Penelitian ........................................................................ 34
Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara dan Hasil Wawancara .................... 37
Lampiran 3 Dokumentasi .............................................................................. 42
Lampiran 4 Data Data Hasil Penelitian ....................................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan pemerintah
daerah membutuhkan sumber pendapatan yang dapat menjadi tumpuan dalam
pembiayaan daerah, sejak otonomi daerah di berlakukan pemerintah daerah
dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif dalam mengelolah sumber – sumber
pendapatan bagi masing – masing daerah. Dalam upaya pemenuhan pembiayaan
dapat diperoleh dari pemerintah daerah itu sendiri ataupun dari pemerintah pusat,
terkhusus sumber pendapatan daerah yang dapat berperan penting dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pendapatan Asli Daerah merupakan penghasilan yang diperoleh dari
sumber - sumber pendapatan pada wilayah itu sendiri, semakin tinggi peranan
pendapatan asli daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerahnya
(Caruni,2017).
Pendapatan asli daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Dalam undang – undang Nomor
34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , terdiri atas 5 jenis
pajak daerah provinsi yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air
Permukaan dan Pajak Rokok.
Pajak kendaraan bermotor merupakan salah satu pajak pendapatan
daerah yang dapat memberikan sumbangsi yang tinggi terhadap daerah, yang
1
2
seperti kita ketahui di era sekarang ini bahwa peningkatan kendaraan bermotor
semakin meningkat terkhusus dikota makassar. Tetapi pada kenyataannya masih
banyak wajib pajak yang tidak membayarkan pajak kendaraannya.
Beberapa penyebab yang mengakibatkan masih banyak wajib pajak yang
tidak membayarkan pajak kendaraan salah satunya yaitu kesadaran dalam
membayar pajak kendaraannya.
Dengan itu pemerintah harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor. Salah satu upaya yang
di lakukan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan yaitu dengan
mengimplementasikan Layanan Samsat Drive thru yang dapat dilakukan wajib
pajak dari atas kendaraan saja dan dapat diselesaikan kurang lebih 5 menit saja.
Sistem Samsat drive thru merupakan salah satu layanan dalam upaya
pengoptimalan kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor dengan layanan yang
diberi kemudahan kenyamanan dan keamanan dari program tersebut. Wajib pajak
akan merasa puas dengan kualitas pelayanan karena layanan yang dirasakan
lebih efektif dan efisien dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor
(wardani dan Rumiyatun, 2017).
Sistem samsat drive thru merupakan sistem dan prosedur pemungutan
pajak kendaraan bermotor dengan menggunakan perangkat bantu teknologi
informasi dimana pengemudi tidak perlu turun atau keluar dari kendaraannya,
wajib pajak cukup memberikan data STNK lamanya di loket, selanjutnya
melakukan pembayaran dan wajib pajak tinggal mengambil bukti telah membayar
pajak kendaraan dan tanda bukti perpanjangan STNK.
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi sistem pemugutan pajak kendaraan bermotor
melalui layanan drive thru d kota makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui implementasi sistem pemungutan pajak kendaraan
bermotor melalui layanan drive thru di Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat
dalam pengembangan pemberian pelayanan kepada konsumen
khususnya di bidang pemasaran jasa.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Penulis dapat memperoleh pemahaman wawasan mengenai
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui layanan
Drive Thru.
2. Bagi Instansi
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pembayaran
pajak kendaraan bermotor.
3. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu rekan rekan
mahasiswa maupun pihak pihak lain yang membutuhkan informasi
dan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian sejenis dengan
penelitian ini.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pajak yang atas kepemilikan
atau penguasaan kendaraan bermotor, yaitu kendaraan yang beroda dua atau
lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat dan yang
dapat digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang
berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga
gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang
bergerak.
Pajak Kendaraan Bermotor Didefinisikan dalam Pasal 1 angka 12 dan 13
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2009 adalah
pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Dalam
pelaksanaan pemungutannya dilakukan di kantor 4embaga samsat.
Pajak kendaraan bermotor merupakan pajak atas kepemilikan atau
penguasaan kendaraan bermotor sehingga secara otomatis yang menjadi objek
dari pajak kendaraan bermotor adalah kepemilkan kendaraan bermotor atau pun
penguasaan kendaraan bermotor, akan tetapi atas pajak ini terdapat juga
beberapa jenis objek pajak yang akan dikecualikan dari pengenaan pajak, yaitu
kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor sebagai berikut :
a. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
b. Kedutaan konsultan perwakilan Negara asing, dan perwakilan 4embaga
4embaga internasional berdasarkan timbal balik.
5
c. Subjek pajak lainnya yang ditetapkan oleh peraturan daerah.
Yang menjadi subjek pajak merupakan orang atau badan yang memiliki
serta menguasai kendaraan tersebut sekaligus menjadi wajib pajak atas
kendaraan tersebut.
Dasar Hukum Pajak Kendaraan Bermotor diatur dalam :
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
c. Peraturan daerah provinsi yang mengatur tentang PKB. Peraturan
Daerah ini dapat menyatu yaitu satu peraturan daerah untuk PKB. Tetapi
dapat juga dibuat secara terpisah misalnya Peraturan Daerah tentang
PKB.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2006 tentang
Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor tahun 2006.
e. Peraturan Gubernur yang mengatur tentang PKB sebagai aturan
pelaksanaan peraturan daerah tentang PKB pada provinsi yang
dimaksud.
Berdasarkan pasal 3 UU No. 28 Tahun 2009, Obyek Pajak Kendaraan
Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Seperti dengan pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan
bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis
jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan
ukuran isi kotor GT 5 (Gross Tonnage 5) sampai dengan GT 7 (Gross
6
Tonnage 7). Yang dikecualikan dari obyek Pajak Kendaraan Bermotor
adalah:
1. Kereta Api
2. Kendaraan bermotor semata mata digunakan untuk pertahanan keamanan
dan keperluan negara
3. Kendaraan bermotor yang dimiliki atau dikuasai kedutaan, konsultan,
perwakilann negara asing dengan asas timbal balik dan 6 embaga -
lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari
pemerintah
4. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam peraturan daerah.
Berdasarkan pasal 4 Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009
yang mengatur bahwa subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang
pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan
bermotor. Tahun pajak dan saat pajak terutang :
1. Masa pajak atau tahun pajak untuk Pajak Kendaraan Bermotor adalah
jangka waktu 12 bulan berturut-turut, mulai dari pendaftaran kendaraan
bermotor.
2. Kewajiban pajak yang terakhir sebelum 12 bulan, besarnya pajak yang
terutang terhitung berdasarkan jumlah bulan berjalan. Sedangkan bagian
bulan yang melebihi 15 hari terhitung berdasarkan bulan penuh.
3. Saat pajak terutang yaitu saat terjadinya penyerahan kendaraan bermotor
atau Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).
7
2. Pajak Daerah
Pajak daerah menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2009 adalah
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Karakteristik karakteristik pajak wilayah ialah:
1. Pajak wilayah yang berasal dari Pemasukan Asli Wilayah( PAD) ataupun pajak
pusat yang diserahkan kepada wilayah selaku pajak daerah
2. Pajak wilayah yang dipungut Cuma pada wilayah daerah administrasi yang
dipahami.
3. Pajak wilayah yang digunakan buat membiayai urusan rumah tangga wilayah
ataupun buat membiayai pengeluaran wilayah.
4. Pajak wilayah yang dipungut oleh pemerintah wilayah bersumber pada
Peraturan Wilayah( PERDA), sehingga pajak wilayah bertabiat memforsir serta
bisa dipaksakan kepada harus pajak.
Berikut ada beberapa Jenis pajak daerah yang dipungut oleh
pemerintah daerah baik provinsi atau kabupaten/kota :
1. Pajak Provinsi :
a. Pajak kendaraan bermotor (PKB)
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Air Permukaan
8
e. Pajak Rokok
2. Pajak Kabupaten/Kota
f. Pajak Hotel
g. Pajak Restoran
h. Pajak Hiburan
i. Pajak Reklame
j. Pajak Penerangan Jalan
k. Pajak Mineral bukan Logam dan Bantuan
l. Pajak Parkir
m. Pajak Air Tanah
n. Pajak Sarang Burung Walet
o. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan / Perkotaan
p. Bea Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan.
Adapun Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Pajak Daerah sebagai berikut :
Objek pajak adalah manifestasi dari taatbestand (Keadaan Nyata).
Taatbeastand merupakan keadaan dan peristiwa. Peristiwa yang menurut
peraturan perundang – undangan pajak yang dapat dikenakan pajak. Undang –
undang Nomor 28 Tahun 2009 dengan tegas menyatakan apa yang menjadi objek
pajak suatu jenis pajak daerah. Hal ini memberikan kepastian guna ketetapan
peraturan daerah yang menjadi dasar hukum pemungutan suatu jenis pajak
daerah yang menjadi dasar hukum pemungutan suatu jenis pajak daerah pada
suatu provinsi, kabupaten dan Kota. Selain apa yang dapat menjadi objek pajak,
juga tegas disebutkan apa yang dikeculikan oleh objek pajak.
(M.Tungka,H.sabijono (2015:931)
9
3. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang didapat dari sumber-
sumber pendapatan di daerah itu sendiri. Penerimaan asli daerah ini dipungut
berdasarkan peraturan daerah yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh dari
sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, semakin tinggi peranan PAD dalam
struktur keuangan daerah, maka semakin tinggi pula kemampuan keuangan yang
dimiliki oleh daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerahnya
(Carunia, 2017).
Pendapatan Asli Daerah atau yang biasa disebut dengan PAD adalah
penerimaan yang dapat diperoleh daerah dari sumber-sumber daerah dalam
wilayahnya sendiri yang dapat dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan daerah atau peruundang-undangan yang berlaku. Sektor
pendapatan daerah memegang peranan yang sangat penting, karena melalui
sektor ini agar dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan
pemerintah dan pembangunan daerah (Baldric, 2017).
Menurut undang undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 1 angka 18,
Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan dan/atau
yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang undang.
Dari pendapat para ahli dan menurut undang undang diatas dapat
disimpulkan bahwa pendapatan asli daerah merupakan hasil dari sumber daya
10
yang dimiliki oleh daerah itu sendiri yang dapat dikembangkan sehingga dapat
menjadi sumber pendapatan yang berdasarkan dengan undang undang.
4. Samsat Drive Thru
Samsat Drive Thru merupakan salah satu bentuk penerapan dan
pelaksanan Program Quick Wins dan juga merupakan salah satu bentuk
peningkatan kepuasan layanan yang diberikan kepada wajib pajak dalam
pemungutan pajak kendaraannya.
Sistem Samsat drive thru merupakan salah satu layanan dalam upaya
pengoptimalan kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor dengan layanan yang
diberi kemudahan kenyamanan dan keamanan dari program tersebut. Wajib pajak
akan merasa puas dengan kualitas pelayanan karena layanan yang dirasakan
lebih efektif dan efisien dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor
(wardani dan Rumiyatun, 2017).
B. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Beberapa faktor yang menyebabkan wajib pajak tidak membayarkan
pajak kendaraannya adalah menurunnya kepuasaan wajib pajak terhadap layanan
yang disediakan oleh pemerintah, dengan itu pemerintah mengeluarkan layanan
yang dapat mempermudah wajib pajak dalam membayarkan pajak kendaraan
yaitu Layanan Drive thru yang dapat dilakukan wajib pajak dari atas kendaraan
LAYANAN SAMSAT DRIVE
THRU
PENINGKATAN
KEPUASAN TERHADAP
WAJIB PAJAK
KENDARAAN BERMOTOR
11
tanpa harus turun dari kendaraannya dan tanpa menghabiskan waktu yang lama
karena layanan ini hanya memerlukan waktu kurang lebih 5 menit saja.
C. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1
Selatan,Jalan Andi Mappanyukki No.79,Kunjungmae,Mariso,Mario,Kota
Makassar. Penelitian ini berlangsung kurang dari 1 bulan dimulai 29 Juli – 10
Agustus.
12
2. Alur Penelitian
Adapun alur penelitian dalam beberapa tahap mulai dari persiapan,
pelaksanaan, hingga tahap terakhir dapat dilihat sebagai berikut :
PERUMUSAN
MASALAH
PERANCANGAN
PENELITIAN
PENGUMPULAN
DATA
PENGOLAHAN DATA
PENYAJIAN DATA
ANALISIS DATA
LAPORAN
PENELITIAN
13
Gambar 2.2 : Alur Penelitian
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yang bersifat
kualitatif ini adalah teknik Wawancara dan Dokumentasi. Wawancara adalah
pertemuan yang dilakukan oleh dua orang yang bertukar informasi maupun ide
dengan cara tanya jawab.dalam wawancara tersebut peneliti memilih untuk
menggunakan teknik snowball sampling untuk mendapatkan informasi dari sampel
pertama hingga sample berikutnya, secara terus menerus hingga kebutuhan
sampel penelitihan terpenuhi , maka dari itu peneliti melakukan wawancara
kepada Kepala Seksi Pelayanan dan Penetapandan Wajib Pajak yang telah
menggunakan layanan SAMSAT Drive Thru dalam melakukan pembayaran pajak
kendaraan.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari data yang kkemudian
disusun secara sistematis data yang diperoleh dari sesi wawacara, data dari
catatan lapangan, dan bahan bahan lainnya sehingga mudah untuk dipahami dan
diinformasikan kepada orang lain.(Sugiyono, 2018)
Teknis analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki empat
tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajin data dan kemudian
penarikan kesimpulan. Adapun Langkah Langkah tersebut sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah mencari,mencatat dan mengumpulkan semua
bentuk data yang ada dilapangan sesuai hasil dari wawancara yang dilakukan.
14
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang membutuhkan
kecerdasan dan wawasan yang luas. Bagi peneliti yang masih baru, dalam
mereduksi data dapat didiskusikan terlebih dahulu oleh teman atau orang yang
dipandang ahli. (Sugiyono:2015).
3. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan teks yang
bersifat naratif sehingga mudah untuk dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan
Dalam tahap penarikan kesimpulan ini yaitu menguraikan data data yang
didapatkan dalam penelitian ini, disusun secara sistematis dan analisis dan
kemudian diambil kesimpulan.
15
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Wilayah Makassar I Selatan
Samsat Makassar merupakan salah satu unit pelayanan teknis daerah
yang berada dibawah naungan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan yang berdiri sejak Tahun 1976, yang merupakan hasil realisasi kantor
Bersama Samsat di indonesia berdasarkan keputusan bersama
Menhankam/Pangab, Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Desember 1976
Nomor Pol.Kep. 1693/MK/1976 dan Nomor 311 tahun 1976 tentang
peningkatan kerja sama antara pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala
Daerah Kepolisian, dan Aparat Departemen Keuangan dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta peningkatan daerah khusus
mengenai Pajak Kendaraan Bermotor.
Pelaksanaan Samsat Oleh Pemerintah Sulawesi Selatan dalam
penertiban STNK terkait dengan pembayaran PKB dan BBNKB serta SWDKJJ
yang di laksanakan terpusat di Makassar, dimulai pada tanggal 16 Oktober
1978. Samsat Wilayah I Makassar telah memiliki kantor pelayanan sebanyak 2
unit masing – masing terletak di Jalan Andi Mappanyukki dan Jalan AP
Pettarani sehingga pelayanan kepada wajib pajak di daerah ini semakin
meningkat, kemudian didirikan Kantor Samsat pembantu sebanyak 8 unit se
Sulawesi Selatan. Didirikan lima belas cabang kantor samsat untuk melayani
masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang tersebar di dua puluh tiga
daerah tingkat II kabupaten/Kota Madya.
15
16
Pada tahun 2009 Nomor 141 tentag organisasi dan tata kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) merupakan unit operasional dinas
pendapatan dan pengelolah asset daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang
berada disetiap Kabupaten/Kota, dalam pelaksanaan tugas pokoknya selain
melayani pemungutan pajak daerah juga melayani pemungutan retribusi
daerah dan pendapatan lain lain yang sah. Kemudian pada tahun 2011 tentang
pemungutn pajak progresif. Maksud dan tujuan pengenaan pajak progresif di
Sulawesi Selatan adalah untuk memenuhi rasa keadilan dan pertimbangan
Azas kemampuan wajib pajak atas kepemilikan kedua dan seterusnya, di
mana orang yang memiliki kemampuan ekonomi lebih besar yang
presentasikan dengan jumlah kendaraan yang dimiliki wajib pajak.
1. Visi Misi Samsat Makassar
a) Visi
“Terwujudnya Pelayanan Prima sebagai Bukti Pengabdian Kepada Masyarakat”.
b) Misi
a. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Dengan Menjunjung Tinggi
Etika Profesi
b. Melaksanakan Proses Administrasi Kendaraan Bermotor Secara Cepat dan
Tepat.
c. Mewujudkan Aparat Pelaksanaan Samsat Yang Bersih,Jujur, dan Cakap,
Bertanggung Jawab dan Profesional.
d. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak
e. Penetapan Arsip Kendaraan Yang Tertib Untuk Memudahkan Identifikasi
dan Keamanan Dokumen.
17
B. Struktur Organisasi Samsat Makassar
Struktur Organisasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendapatan Wilayah
Makassar 1 Selatan, sebagai berikut :
GAMBAR 3.1
Struktur Organisasi UPT Pendapatan Wilayah Makassar I Selatan
C. Job Description
Berdasarkan Struktur organisasi di atas, maka dapat dilihat bahwa struktur
organisasi Pada Kantor Samsat Makassar terdiri dari :
a. Kepala UPTD Samsat Makassar
Melaksanakan sebaga tugas teknis operasional dinas dalam bidang
menjalankan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh kepala Dinas. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya, Kepala UPTD mempunyai 6 fungsi, yaitu sebagai
berikut :
KEPALA UPT
PENDAPATAN
KASUBAG TATA
USAHA
KEPALA SEKSI
PENDATAAN DAN
PENAGIHAN
KEPALA SEKSI
PELAYANAN
18
1. Pengordinasian pelaksanaan kegiatan
2. Pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian
3. Pengelolaan pendapatan
4. Pengordinasian dan penyusunan program serta pengelolaaan dan penyajia
data
5. Pengelolaan dan pembinaan organisasi tatalaksana
6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang usahanya.
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan Administrasi ketatausahaan, koordinasi dan pengendalian,
monitoring, dan evaluasi, dan pengukuran kinerja lingkup UPTD pada dinas
pendapatan daerah serta penyusunan laporan. Kepala Sub Bagian Tata
Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan Tata Usaha dan mendistribusikan serta
mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada bawahan.
2. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan
tatalaksana.
3. Melaksanakan urusan administrasi umum dan rumah tangga
4. Melaksanakan urusan penyusunan laporan UPTD
5. Melaksanakan penatausahaan keuangan.
6. Melaksanakan urusan dokumentasi perkantoran
c. Kepala Seksi Pendapatan dan Penagihan
Melaksanakan Sebagian tugas UPTD didalam bidang pendapatan dan
penagihan. Yang dimaksud dalam tugas pokok seksi pendapatan dan
penagihan sebagai berikut :
19
1. Melaksankana penagihan dan pendapatan pajak daerah, retribusi daerah,
dan pendapatan lainnya
2. Menyiapkan surat penagihan dan surat tegur terhadap wajib pajak yang
tidak memenuhi kewajiban tepat waktu.
3. Membuat laporan pelaksanaan penagihan dan pendapatan setiap bulan
4. Melaksanakan tugas operasional pemeriksaan pelunasan pajak kendaraan
bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dijalan
raya bekerja sama dengan instansi terikat.
D. Hasil Penelitian
1. Penerapan Program Layanan Samsat Drive Thru
Kota Makassar merupakan salah satu daerah dengan jumlah kendaraan
bermotor yang tinggi. Di Kota Makassar ini kendaraan bermotor adalah
penunjang masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari hari baik itu aktifitas
ekonomi ataupun aktifitas lainnya. Dengan banyaknya kendaraan bermotor
ini diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan daerah dalam sektor
pajak kendaraan bermotor. Ini dapat dilihat dari table sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Kendaraan Bermotor Terdaftar Tahun 2018 - 2020
No. Tahun Jumlah Kendaraan
1. 2018 687
2. 2019 2,745
3. 2020 2,427
Jumlah 5,759
20
Gambar 3.2
Jumlah Kendaraan yang terdaftar tahun 2018 – 2020
Berdasarkan data diatas dilihat bahwa jumlah kendaraan bermotor pada
tahun 2018 sebesar Rp.368.747.357.005, dan kendaraan bermotor di tahun 2019
sebesar Rp.390.465.226.073 mengalami peningkatan sebesar Rp.21.717.869.065
dan pada tahun 2020 sebesar Rp.334,878,656,299 mengalami penurunan sebesar
Rp.55.586.569.774 dikarenakan keadaan Covid -19 yang begitu meningkat
membuat masyarakat mengalami permasalahan ekonomi.
Kantor Bersama Samsat UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan
merupakan Lembaga penghimpun Pajak Kendaraan Bermotor. Dalam upaya
ataupun usaha dalam meningkatkan pelayanan kantor Bersama samsat
memberikan layanan drive thru yang sangat memudahkan wajib pajak dalam
pemungutan pajak kendaraan bermotor.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2018 2019 2020
Data Kendaraan Terdaftar
Total
21
Pajak Kendara Bermotor (PKB) di Kota Makassar semakin mudah dengan
adanya Layanan Samsat Drive Thru, hal ini seperti yang dikatakan oleh Bapak
Makmur Majid.S.Sos.MM selaku Kepala Seksi Pelayanan :
“Drive Thru itu adalah salah satu layanan unggulan Samsat UPTD
Makassar 1 jadi mekanisme pelayanan di Samsat Drive Thru itu adalah
memungkinkan wajib pajak tanpa harus turun dari kendaraan apakah itu
roda 4 apakah itu roda 2 jadi dia sama saja makanan cepat saji dia hanya
masuk memperlihatkan STNK dan SKPD notis pajaknya langsung dilayani
oleh petugas Drive Thru waktu pelayanannya di bawah 5 menit.”
2. Penyederhanaan Pelayanan pada Layanan Stationer dan Layanan Drive
Thru
a) Tinjauan penyederhanaan Persyaratan Pelayanan Stationer pada
pelaksanaan pelayanan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1
Selatan telah menetapkan administrative yang diperlukan Ketika
melakukan suatu pelayanan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Adapun persyaratan dalam pelayanan pembayaran
pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Samsat Pendapatan
Makassar 1 Selatan adalah sebagai berikut :
1) Foto Copy KTP dan STNK
2) STNK Asli
3) Map Pendaftaran
b) Persyaratan dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada
Layanan Samsat Drive Thru :
1) STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)
2) SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah)
22
c) Prosedur Alur pembayaran Stasioner pada Kantor Samsat UPT
Pendapatan Makassar 1 Selatan dan Layanan Samsat Drive Thru
1. Prosedur alur pelayanan Stasioner Kantor Samsat UPT
Pendapatan Makassar 1 Selatan
Prosedur alur pembayaran merupakan langkah yang harus dilalui
dalam melakukan pembayaran pajak, tidak terkecuali pada alur
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Samsat
UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan. Adapun alur Pembayaran
Pajak yang harus dikuti oleh wajib pajak kendaraan bermotor sebagai
berikut :
(Sumber : Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan)
GAMBAR 3.3 : Alur Pembayaran Samsat Stasioner pada Kantor Samsat
Alur pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor setiap satu tahun sekali bagi
wajib pajak kendaraan, sebagai berikut :
LOKET 1
Pendaftaran dan
Penyerahan Persyaratan
Lengkap Foto Copy KTP
dan STNK
LOKET 2
Penetapan,
Pengesahan dan
Penyerahan STNK
dan TBPKB
ARSIP
Wajib Pajak /
Masyarakat
Kasir/
Bank
23
1. Loket 1
Pada Loket pertama wajib pajak menyerahkan beberapa persyaratan
berkas seperti Foto Copy KTP, STNK dan notis pajak sebelumnya
pada loket 1 sebagai syarat pendaftaran .
2. Loket 2
Pada Loket 2 ini ada 2 hal yang dilakukan oleh pegawai yaitu
penetapan dan pengesahan notis Pajak dan STNK. Wajib pajak
memberikan notis pajak ataupun STNK kepada pegawai yang berada
di loket 2 untuk melakukan penetapan dan mengeluarkan resi
pebayaran.
3. Kasir/Bank
Pada tahap ini Wajib Pajak memperlihatkan resi yang telah di berikan
ke Loket Kasir/Bank dan kemudian pihak loket kasir/Bank memberi
tahu jumlah pajak kendaraan yang harus dibayarkan oleh wajib pajak
kendaraan bermotor dan wajib pajak menyelesaikan pembayaran.
2. Loket 2
Setelah menyelesikan pembayaran wajib pajak Kembali ke Loket 2
untuk memperlihatkan bukti tanda pembayaran pajak kendaraan
Bermotor kepada petugas loket 2 untuk di cetakkan Notis Pajak baru
maupun STNK baru. Setelah dicetak akan dilakukan pengesahan
Notis Pajak maupun STNK baru dari 3 instansi yaitu
Kepolisian,UPTD, dan Jasa Raharja.
3. Arsip
Setelah melakukan pencetakan Notis pajak maka notis ini terbagi
menjadi 5 notis pajak dengan warna yang berbed dengan tujuan
24
untuk memudahkan pengarsipan, berikut merupakan warna dan
tujuan instansi Notis pajak :
a) Notis Pajak Warna Coklat keemasan untuk pemilik
kendaraan bermotor
b) Notis pajak warna pink untuk arsip UPTD
c) Notis pajak warna biru untuk arsip pusat
d) Notis pajak warna kuning untuk pihak kepolisian
e) Notis pajak warna hijau untuk pihak Jasa Raharja
2. Alur Layanan Samsat Drive Thru
Adapun alur pembayaran pajak kendaraan berrmotor
melalui layanan Drive Thru yang hanya dilakukan dari atas
kendaraan tanpa harus turun dari kendaraan untuk membayarkan
pajak kendaraannya dan waktu yang dihabiskan hanya kurang lebih 5
menit saja dengan melengkapi berkas yaitu KTP/SIM dan STNK,
berikut alur pembayarannya :
(Sumber dari : Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan)
Gambar 3.4 Alur Pendaftaran Layanan Samsat Drive Thru
Wajib Pajak Pendaftaran Penetapan Kasir dan
Cetak TBPKB
Cap & Paraf/
Pengesahan
STNK
Penyerahan
STNK Wajib Pajak
25
Adapun Alur pembayaran samsat Drive thru sebagai berikut :
1. Siapkan dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk atau KTP asli, Surat Tanda
Nomor Kendaraan atau STNK asli, dan Bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor atau BPKB asli.
2. Bawalah kendaraan yang akan didaftarkan perpanjangannya ke Drive Thru
Samsat.
3. Lakukan proses identifikasi dan verifikasi dengan mendaftarkan
perpanjangan kendaraan ke loket pendaftaran pertama.
4. Selanjutnya, untuk melakukan pembayaran, bawa kendaraan yang akan
didaftarkan perpanjangan ke loket kedua.
5. Serahkan fotokopi STNK, BKPB dan KTP kepada petugas di loket
pembayaran
6. Jumlah tagihan pajak kendaraan bermotor yang harus dibayar akan
ditampilkan melalui layar monitor di loket pembayaran.
7. Wajib pajak dapat membayar secara tunai atau melalui ATM Bank DKI.
8. Setelah pajak kendaraan bermotor sudah dibayar, STNK dapat diterima oleh
wajib pajak.
3. Waktu Pelayanan Samsat Stasioner dan Samsat Drive Thru
a) Waktu pelayanan Samsat Stasioner
Waktu pelayanan merupakan waktu yang telah ditetapkan oleh pihak
penyelenggaraan pelayanan publik dalam memberikan pelayanan
kepada wajib pajak pengguna layanan Stasioner pada Kantor Samsat
UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan. Waktu pelayanan Kantor Samsat
UPT Pendaftaran Makassar 1 Selatan sebagai berikut :
26
Table 3.2
Waktu Pelayanan Samsat Stasioner
Jadwal pelayanan Samsat
Stasioner
Waktu pelayanan
Senin - Jum’at 07.00 – 20.00
Sabtu – Minggu 09.0 – 15.00
b) Waktu Pelayanan Samsat Drive Thru
Waktu pelayanan merupakan waktu yang telah di tetapkan oleh pihak
penyelenggaraan pelayanan public dalam memberikan pelayanan
kepada wajib pajak pengguna layanan Samsat Drive Thru. Waktu
pelayanan Samsat Drive Thru sebagai berikut :
Table 3.3
Waktu Pelayanan Samsat Drive Thru
Jadwal pelayanan Samsat
Stasioner
Waktu Pelayanan
Senin – Jum’at 08.30 – 20.00
Sabtu 08.00 – 20.00
Minggu 08.00 – 15.00
4. Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada
Layanan Samsat Drive Thru
Dari data yang diperoleh dari hasil penelitian yang diberikan oleh
pihak instansi, penulis melihat bahwa realisasi pajak kendaraan bermotor
dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami peningkatan dan ditahun 2020
27
mengalami penurunan dikarenakan Covid – 19 yang mempengaruhi
ekonomi masyarakat.
Dapat dilihat dari realisasi pajak kendaraan bermotor di Kantor
Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan pada layanan samsat drive
thru sebagai berikut :
Tabel 3.4
Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Tahunan 2018 – 2020 Pada
Layanan Drive Thru
Tahun Realisasi Penerimaan
2018 Rp. 1.059.759.271
2019 Rp. 5. 071.551.595
2020 Rp. 2. 687.880.647
Jumlah Rp. 8.819.191.513
Gambar 3.5 Penerima Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2018 – 2020
1,059,759,271
5,071,551,595
2,687,880,647
2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0
REALISASI PENERIMAAN
Realisasi Penerimaan
28
Berdasarkan data penerimaan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar
1 Selatan pada layanan samsat drive thru dapat disimpulkan bahwa penerimaan
di tahun 2018 sejumlah Rp. 1.059.759.271 dan di tahun 2019 mengalami
peningkatan dari segi realisasi sebesar Rp.5.071.551.595 dapat dilihat
perbandingan dari 2018 ke 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp.
4.011.792.324
Pada tahun 2020 mengalami penurunan dalam penerimaan Kantor Samsat
UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan yang dikarenakan pada tahun 2020
merupakan tahun yang hampir mengakibatkan seluruh dunia mengalami
keterpurukan ekonomi akibat Pandemi Covid – 19, penerimaan di tahun 2020
dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor sebesar Rp. 2. 687.880.647 dapat
dilihat dari perbandingan dari 2019 – 2020 menurun sebesar Rp. 2,383,670,948.
E. Pembahasan
Pada tabel 3.1 jumlah kendaraan tahun 2018 berjumlah 687, tahun 2019
berjumlah 2.745 mengalami peningkatan sebesar 2.058 unit pada tahun 2020
jumlah kendaraan berjumlah 2.425 mengalami penurunan yang lumayan banyak
yaitu sebesar 320 unit melihat jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2020
mengalami penurunan dikarenakan pada awal tahun 2020 indonesia dan hamir
semua negara yang ada di dunia mengalami pandemi covid – 19 maka hamper
semua aktifitas kegiatan dibatasi untuk memutuskan mata rantai penyebaran
Covid – 19 ini.
Pada tabel 3.4 adanya pencapaian dan peroleh dalam pemungutan pajak
kendaraan bermotor dari tahun 2018 – 2019 yang mengalami peningkatan pada
segi penerimaan akan tetapi tidak pada tahun 2020 penerimaan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) yang mengalami penurunan yang disebabkan wabah Covid – 19.
29
Berdasarkan dari data penerimaan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1
Selatan dapat dilihat bahwa penerimaan di tahun 2018 sebesar Rp.1.059.759.271
dan ditahun 2019 sebesar Rp5.071551595 mengalami peningkatan realisasi
penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.
Pada tahun 2020 mengalami penurunan dalam penerimaan Kantor Samsat
UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan yang diakibatkan oleh Covid – 19 yang
hampir seluruh dunia merasakan dampak keterpurukan ekonomi karena pandemi
ini. Realisasi penerimaan pada tahun 2020 sebesar Rp.2.687.880.647 yang
apabila dibandingkan dengan pendapatan 2019 mengalami penurunan sebesar
Rp. 2.383.670.948.
Pada program layanan samsat drive thru ini menunjukkan bahwa layanan
ini dijalankan oleh pihak Kantor Samsat UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1
Selatan dapat membantu dalam meningkatkan kepuasan wajib pajak dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
yang seperti kita ketahui bahwa beberapa faktor penyebab wajib pajak tidak
membayarkan pajak kendaraannya salah satunya yaitu mengantri lama di layanan
stasioner yang membuat wajib pajak malas membayarkan pajak kendaraannya
karena harus mengantri sampai berjam - jam. Maka dari itu diberlakukan layanan
Samsat drive thru ini sebagai upaya pengoptimalan kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor agar wajib pajak tidak lagi menjadikan layanan samsat
sebagai keluhan untuk tidak membayar pajak kendaraan karena sudah ada
layanan yang lebih efektif dan efisien dalam membayarkan pajak kendaraan
bermotor.
30
Samsat Drive Thru ini merupakan salah satu layanan unggulan
pembayaran Pajak Kendaraan bermotor yang dapat dilakukan oleh wajib pajak
dari atas kendaraan tanpa harus turun dari kendaraan dan dapat dilakukan dalam
waktu kurang lebih 5 menit saja sehingga wajib pajak dapat membayarkan pajak
kendaraannya tepat waktu dengan layanan yang dapat menghemat waktu, karena
dengan meningkatnya jumlah pajak kendaraan bermotor akan menaikkan
penerimaan pajak. Layanan Samsat Drive Thru ini sangat bagus dalam
pemutusan mata rantai penyebaran covid – 19 karena dengan drive thru ini tidak
terjadi lagi kerumunan dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan.
Sistem drive thru ini sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Ini menjelaskan bahwa semakin
naiknya sistem pelayanan samsat drive thru, maka akan semakin meningkat juga
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hal ini dikarenakan layanan amsat
drive thru merupakan salah satu terobosa inovasi baru yang dikeluarkan oleh UPT
Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan untuk meningkatkan pelayanan yang
nyaman dan mudah dalam mmbayarkan pajak kendaraan bermotor. Layanan drive
thru ini adalah salah satu dari tuntutan masyarakat dalam upaya pengoptimalan
tingkat kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor.
Pengaruh dari sistem samsat drive thru terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor menunjukkan bahwa mekanisme pembayaran pajak
kendaraan bermotor melalui layanan samsat drive thru sangat mudah dilakukan
sehingga wajib pajak semakin berminat dengan layanan samsat drive thru ini
dalam membayarkan pajak kendaraanya. Seperti yang dikatakan salah satu wajib
pajak yang saya peroleh dari sesi wawancara :
31
“jadi alhamdulillah jadi setelah adanya layanan drive thru untuk
pembayaran pajak tentu saja ini sangat membantu dalam hal
memudahkan kami sebagai wajib pajak untuk melakukan pembayaran
tanpa perlu turun dari kendaraan kami.”
Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Anis
Syamsul Rizal (2019) yang mengatakan bahwa sistem samsat drive thru
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani dan
Ramiyatun (2017) yang mengatakan bahwa sistem samsat drive thru berpengaruh
positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
32
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang berjudul Implementasi Sistem pemungutan pajak
kendaraan bermotor (PKB) melalui layanan drive thru penulis menarik kesimpulan
bahwa Layanan Samsat Drive Thru ini sangat memudahkan wajib pajak
kendaraan bermotor dalam pembayaran pajak kendaraan. Layanan Samsat Drive
Thru ini merupakan salah satu layanan unggulan yang disediakan Kantor Samsat
UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan, layanan ini juga dapat mengurangi
kerumunan di masa pandemi Covid – 19 ini, karena layanan ini dapat dilakukan
dari atas kendaraan tanpa harus turun dari kendaraan dan hanya menghabiskan
waktu kurang lebih 5 menit saja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian mengenai Implementasi sistem
pemungutan pajak kendaraan bermotor (PKB) melalui layanan drive thru di
kota Makassar maka peneliti menyarankan :
Pihak Kantor Samsat agar tetap meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor
untuk dapat lebih meningkatkan kesadaran wajib pajak akan kewajiban
membayar pajak kendaraan.
Pegawai Samsat agar selalu meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada wajib pajak dan lebih disiplin waktu.
33
33
DAFTAR PUSTAKA Anis Syamsul Rizal (2019), Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib
Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor dan Sistem Samsat Drive Thru terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Carunia Mulya Firdausy. 2017. Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Melinda Tungka dan Harijanto Sabijono (2015) Analisis Perhitungan dan Pencatatan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
Moleong, (2016) Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rostina, 2018. Analisis Pajak Kendaraan Bermotor Di kantor Bersama Samsat Kota makassar.
Siregar, Baldric. (2017). Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi keuangan Pemerintah Daerah Berbasis Akrual)
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018:).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Undang – Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Yenni Khristiana dan Enggar Galuh Pramesthi (2020), Peran Sistem Samsat Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
34
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN
35
36
37
LAMPIRAN 2
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
38
Wawancara Kepala Seksi Pelayanan Dan Penetapan
1. Bagaimana mekanisme layanan samsat drive thru ini ?
Jawaban :
“Terkait masalah layanan drive thru, drive thru itu adalah salah satu
layanan unggulan samsat uptd makassar 1 jadi mekanisme dilayanan
samsat drive thru itu adalah memungkinkan wajib pajak tanpa harus
turun dari kendaraan apakah itu roda empat apakah itu roda dua jadi
dia sama saja layanan cepat saji dia hanya masuk memperperlihatkan
stnk dan skpd notis pajaknya langsung dilayani oleh petugas yang
ada di drive thru waktu pelayanannya dibawah 5 menit.”
2. Bagaimana perkembangan pelayanan pembayaran pajak
kendaraan bermotor selama menggunakan layanan drive thru di
kota makassar ?
Jawaban :
“Dengan fasilitas layanan drive thru ini antusiasme masyarakat
semakin meningkat, awalnya sekitaran 50 wajib pajak sekarang itu
sudah ratusan wajib pajak yang terlayani di drive thru sehingga upt
pendapatan wilayah makassar 1 ini menambah drive thru lain selama
ini hanya 1 yang kita miliki di Jl. AP. Pettarani di samping kantor
bapenda sekarang kita sudah menambah layanan drive thru yang
ada di taman gajah, jadi di sana jauh lebih bagus karena ini juga salah
satu cara mengantisipasi penyebaran virus corona jadi orang tidak
berkumpul di Samsat Stasioner, orang yang dating saja ke drive thru
dengan jarak yang sudah di tentukan itu sudah bisa membayar pajak
tanpa ada kerumunan karena layanan di sana jauh lebih cepat
39
pelayanannya dibanding waktu kedatangan wajib pajak, ya jadi itu
untuk menhindari kerumunan tadi tanpa harus datang ke layanan
stasioner dan hanya membaya STNK dan bukti pajak terakhir sudah
selesai.”
3. Apakah layanan drive thru ini dapat meningkatkan kepuasan
wajib pajak terhadap layanan yang disediakan kantor samsat ?
Jawaban :
“Ya, itu tujuan kami, jadi tujuan kita itu membuat layanan drive thru itu
untuk peningkatan pelayanan dan kemudahan bagi wajib pajak dalam
membayar pajak.”
4. Menurut bapak apakah layanan drive thru akan meningkatkan
pendapatan asli daerah pada sektor pajak kendaraan bermotor ?
Jawaban :
“iya, itu sudah pasti karena antusias masyarakat semakin banyak ke
drive thru sehingga peningkatan realisasi penerimaan pajak dari
sektor kendaraan bermotor mengangkat nilai pendapatan asli daerah
provinsi Sulawesi selatan.”
40
Wawancara dengan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
1. Wajib pajak 1 (Bapak Rivan Maulana)
1. Bagaimana menurut bapak/ibu setelah diberlakukan layanan
samsat drive thru ini untuk pembayaran pajak kendaraan ?
Jawaban :
”Jadi alhamdulillah, setelah adanya layanan drive thru untuk
pembayaran pajak tentu saja ii sangat membantu dalam hal
memudahkan kami sebagai wajib pajak untuk melakukan pembayaran
tidak perlu turun dari kendaraan kami.”
2. Apakah bapak/ibu merasa puas dengan layanan samsat drive thru
ini dibandingkan dengan layanan stasioner di kantor samsat ?
Jawaban :
“Ya, tentu saja kami sebagai wajib pajak merasa sangat puas dengn
adanya layanan drive thru ini karena itu tadi disamping memudahkan
kami selaku wajib pajak untuk menyelesaikan pembayaran juga tidak
membuang buang waktu kita untuk antri terlalu panjang di dalam
layanan loket.”
3. Apa kendala yang biasa bapak/ibu jumpai setelah diberlakukan
layanan drive thru ?
Jawaban
”kalau kendala spesifik sejauh ini tidak ada,hanya mungkin saran kami
supaya layanan drive thru ini lebih di tambah tempat pelayanannya, jadi
bukan cumin di satu tempat seperti ini.”
41
2. Wajib Pajak 2 (Bapak Alling)
1. Bagaimana menurut bapak/ibu setelah diberlakukan layanan
samsat drive thru ini untuk pembayaran pajak kendaraan ?
Jawaban :
”menurut saya, bagus sekali apalagi orang yang sedang buru –
burucepat sekali dan tidak mesti mengantri lama, apalagi ditengah
pandemic seperti ini tidak terjadi kerumunan .”
2. Apakah bapak/ibu merasa puas dengan layanan samsat drive thru
ini dibandingkan dengan layanan stasioner di kantor samsat ?
Jawaban :
“Puas sekali karena mempermudah kita dalam pembayaran pajak.”
3. Apa kendala yang biasa bapak/ibu jumpai setelah diberlakukan
layanan drive thru ?
Jawaban
”Kalau kendala tidak ada kalau dari layanan drive thrunya, malahan
drive thru itu mempermudah orang untuk bayar pajak, karena salah satu
alasannya orang nda bayar pajak itu malas mengantri.”
42
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
43
Ket : Sedang melakukan wawancara terhadap Bapak H. Makmur Majid selaku
Kepala Seksi Pelayanan Samsat UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1
Selatan.
44
Ket : Dokumentasi setelah wawancara dengan Bapak H. Makmur Majid
45
Ket : Sedang melakukan wawancara dengan wajib pajak pengguna layanan
samsat Drive Thru
46
Ket : Sedang melakukan wawancara dengan wajib pajak pengguna layanan
samsat Drive Thru
47
LAMPIRAN 4
DATA DATA HASIL PENELITIAN
48
49
50
51
52
53
54
55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dewi Wahyuni Aljazar (Yuyun), Lahir di
Bantaeng pada Tanggal 30 januari 2001, anak
kedua dari tiga bersaudara, pasangan dari
Ayahanda Muhammad Said Aljazar,S.Km.,M.Kes
dan Ibunda Rosliah,S.Pd.
Pendidikan Sekolah Dasar di selesaikan
pada Tahun 2011 di SDN No.04 Togo – togo, dan
melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren Darul
Aman Gombara Makassar selama 2 tahun
kemudian pindah ke MTsN 1 Kabupaten Jeneponto
hingga Tamat pada Tahun 2015, kemudian
melanjutkan Pendidikan di MAN 1 Jeneponto hingga Tamat pada tahun 2018.
Tidak puas dengan bekal Pendidikan SMA, saya meneruskan kuliah di
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
tepatnya Program Studi Perpajakan (DIII).
Pada tahun 2021 saya menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi. Oleh karena Rahmat dan
Hidayah Allah SWT serta dukungan dan doa dari kedua orang tua akhirnya pada
tanggal 31 Agustus 2021 saya dinyatakan “LULUS” dengan predikat yudisium
Sangat Memuaskan.
Demikian biodata penulis ini saya buat dengan sebenarnya.