60
IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BEKASI, JAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF HUKUM FIKIH ISLAM Tesis Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (MH) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Oleh: Diauddin Madrais NIM. 214610189 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2019 M/1440 H

IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL

ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BEKASI, JAWA BARAT

DALAM PERSPEKTIF HUKUM FIKIH ISLAM

Tesis

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Magister Hukum (MH) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Diauddin Madrais

NIM. 214610189

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL

ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BEKASI, JAWA BARAT

DALAM PERSPEKTIF HUKUM FIKIH ISLAM

Tesis

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Magister Hukum (MH) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Diauddin Madrais

NIM. 214610189

Pembimbing:

Dr. H. Hendra Kholid, MA.

Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak., CPA

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 3: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

i

Page 4: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

ii

Page 5: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

iii

Page 6: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

iv

بسم الله الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya

Penulis tesis dengan judul “Implementasi Penyaluran Zakat Produktif Di

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi, Jawa Barat Dalam

Perspektif Hukum Fikih Islam” dapat diselesaikan. Shalawat serta salam

tidak lupa Penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Magister Hukum (M.H) dalam bidang Hukum Ekonomi Syariah di

Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Pada kesempatan ini, rasa terimakasih

Penulis sampaikan kepada Rektor IIQ Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.

Yanggo, M.A, Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta, Bapak Dr. Muhammad

Azizan Fitriana, M.A, Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

(HES), Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA, MCHC dan kepada

segenap dosen serta staf karyawan pascasarjana IIQ Jakarta.

Penulis tesis ini dibimbing oleh Bapak Dr. H. Hendra Kholid, M.A

dan Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak., CPA, maka dalam

kesempatan ini secara khusus Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih kepada keduanya atas masukan-masukan yang diberikan hingga

tesis ini berhasil diselesaikan.

Selain itu, dikarenakan penelitian tesis ini pada BAZNAS Kota

Bekasi, maka Penulis juga menyatakan rasa terima kasih kepada semua

pihak yang terlibat, baik yang merupakan karyawan BAZNAS Kota Bekasi

maupun pihak diluar BAZNAS Kota Bekasi yang membantu suksesnya

penelitian ini.

Page 7: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

v

Akhir kata, besar harapan semoga tesis ini dapat bermanfaat, baik

bagi masyarakat maupun kalangan akademisi. Penulis meminta maaf dengan

setulus-tulusnya jika seandainya dalam Penulisan tesis ini terdapat

kekurangan dan kekeliruan. Penulis juga menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun demi menyempurnakan tesis ini.

Jakarta, 30 Agustus 2019 M

29 Dzulhijjah 1440 H

Penulis,

DIAUDDIN MADRAIS

Page 8: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

vi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................ Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN PENULIS .......................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN .......................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... ix

A B S T R A K ............................................................................................. xii

لخيص xiii.... ................................................................................................ الت

ABSTRACT ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................ Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah ......... Error! Bookmark not defined.

B. Permasalahan .......................... Error! Bookmark not defined.

1. Identifikasi Masalah ........ Error! Bookmark not defined.

2. Pembatasan Masalah ....... Error! Bookmark not defined.

3. Rumusan Masalah ........... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian .................... Error! Bookmark not defined.

D. Kegunaan Penelitian ............... Error! Bookmark not defined.

E. Kajian Pustaka ........................ Error! Bookmark not defined.

F. Metode Penelitian ................... Error! Bookmark not defined.

1. Jenis Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.

2. Pendekatan Penelitian ..... Error! Bookmark not defined.

3. Sumber Data .................... Error! Bookmark not defined.

4. Jenis Data ........................ Error! Bookmark not defined.

5. Metode Pengumpulan Data ........... Error! Bookmark not

defined.

6. Metode Analisis Data ...... Error! Bookmark not defined.

Page 9: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

vii

G. Sistematika Penulisan ............. Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSEP PENYALURAN

ZAKAT, ZAKAT PRODUKTIF DAN BADAN AMIL

ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)Error! Bookmark not defined.

A. Konsep Penyaluran Zakat (Pendistribusian) Error! Bookmark

not defined.

1. Pengertian Konsep Penyaluran Zakat .. Error! Bookmark

not defined.

2. Model Penyaluran (Pendistribusian) Zakat ............. Error!

Bookmark not defined.

3. Konsep Penyaluran Zakat menurut Hukum Fikih Islam

Error! Bookmark not defined.

B. Zakat Produktif Perspektif Hukum Fikih Islam.............. Error!

Bookmark not defined.

1. Pengertian Zakat Produktif ............ Error! Bookmark not

defined.

2. Landasan Hukum Zakat Produktif Error! Bookmark not

defined.

3. Zakat Produktif dalam Perspektif Ulama ................ Error!

Bookmark not defined.

4. Bentuk Zakat Produktif di Era Kontemporer ........... Error!

Bookmark not defined.

5. Implementasi Penyaluran Zakat Produktif dalam

Perspektif Hukum Fikih Islam ...... Error! Bookmark not

defined.

C. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ..... Error! Bookmark

not defined.

1. Pengertian BAZNAS ....... Error! Bookmark not defined.

2. Visi dan Misi BAZNAS .. Error! Bookmark not defined.

3. Regulasi BAZNAS .......... Error! Bookmark not defined.

4. Struktur Organisasi BAZNAS ....... Error! Bookmark not

defined.

Page 10: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

viii

5. Program Pemberdayaan Ekonomi Baznas .............. Error!

Bookmark not defined.

BAB III MEKANISME PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI

BAZNAS KOTA BEKASI, JAWA BARATError! Bookmark not defined.

A. Sejarah dan Perkembangan BAZNAS Kota Bekasi ....... Error!

Bookmark not defined.

1. Sejarah BAZNAS Kota Bekasi ..... Error! Bookmark not

defined.

2. Perkembangan BAZNAS Kota Bekasi Error! Bookmark

not defined.

B. Visi dan Misi .......................... Error! Bookmark not defined.

C. Landasan Hukum BAZNAS Kota Bekasi ... Error! Bookmark

not defined.

D. Program dan Kegiatan BAZNAS Kota Bekasi .............. Error!

Bookmark not defined.

E. Program Pemberdayaan Zakat di BAZNAS Kota Bekasi

Error! Bookmark not defined.

F. Implementasi Penyaluran Zakat Produktif di BAZNAS Kota

Bekasi ..................................... Error! Bookmark not defined.

G. Kerjasama dan Jaringan Lembaga ........ Error! Bookmark not

defined.

H. Tugas dan Fungsi BAZNAS Kota Bekasi ... Error! Bookmark

not defined.

BAB IV TINJAUAN HUKUM FIKIH ISLAM TERHADAP

IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI

BAZNAS KOTA BEKASI, JAWA BARATError! Bookmark not defined.

A. Implementasi Penyaluran Zakat Produktif di BAZNAS Kota

Bekasi ..................................... Error! Bookmark not defined.

B. Implementasi Penyaluran Zakat Produktif Menurut Hukum

Fikih Islam .............................. Error! Bookmark not defined.

C. Kesesuaian Implementasi Penyaluran Zakat Produktif di

BAZNAS Kota Bekasi dengan Hukum Fikih Islam ...... Error!

Bookmark not defined.

Page 11: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

ix

BAB V PENUTUP ................................................................................. 217

A. Kesimpulan .......................................................................... 217

B. Saran .................................................................................... 219

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 193

LAMPIRAN .................................................. Error! Bookmark not defined.

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

„ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ؼ j : ج

q : ؽ h : ح

k : ؾ kh : خ

l : ؿ d : د

m : ـ dz : ذ

n : ف r : ر

w : ك z : ز

h : ق s : س

Page 12: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

x

: ء sy : ش

y : م sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a آ : â ... م : ai

Kasrah : i م : î ... ك : au

Dhammah : u ك : û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (اؿ) qamariyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (اؿ) qamariyah

ditransliterasikan sesuaidengan bunyinya. Contoh:

al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (اؿ) syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (اؿ) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya. Contoh:

as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل

ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس

c. Syaddah ((Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang,

sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

Page 13: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

xi

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di

akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

Âmannâ billâhi : آمىنا با الله

Âmana as-Sufahâ′u : آمىنى السفىهىاءي

Inna al-ladzîna : إف الذي نى

wa ar-rukka„i : كى الركع

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na„at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

ة al-Af′idah : ا لأىف ئدى

لاىميةي al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah : ا لجىامةي ا لإس

Sedangkan ta marbuthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi huruf

“t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah„ : عىاملىةه ناصبىةه

al-Âyat al-Kubrâ : ا لآيىةي ا لكيبػ رىل

e. Huruf kapital

Sistem Penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti Penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî

dan seterusnya. Khusus untuk Penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah,

Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 14: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

xii

Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama, Implementasi penyaluran

zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi ialah, 1. Instrumennya dalam

memperoleh data mustahik produktif yaitu orang-orang yang mengajukan

bantuan kepada BAZNAS, 2. Bentuk penyaluran zakat produktif cenderung ke

orang yang sudah punya usaha, sementara orang yang belum punya usaha, diberi

zakat konsumtif, 3. Pelatihan dan pengawasannya dari segi kerohanian bukan

konsultasi bisnis, 4. Pola pendistibusian zakat produktif secara berjenjang ada

tiga level, yaitu; diberi bantuan pertama, diberi bantuan kedua dan terakhir

training, 5. Ekonomi mustahik produktif yang meningkat di BAZNAS Kota

Bekasi masih sedikit, 6. Pemberian donasi kepada masjid oleh BAZNAS Kota

Bekasi dari dana zakat pada program Tarling (Tarawih Keliling).

Kedua, Implementasi penyaluran zakat produktif menurut hukum fikih

Islam, yaitu; 1. Instrumen lembaga zakat dalam memperoleh data mustahik

produktif seharusnya menggunakan data kemiskinan dari BPS dari sisi

kemaslahatan, 2. Bentuk penyaluran zakat produktif bagi yang sudah bekerja

diberi tambahan modal dan diawasi, bagi yang belum bekerja dilatih dan

diawasi, 3. Pelatihan dan pengawasan di bidang zakat produktif adalah lazim, 4.

Pola pendistibusian zakat produktif secara berjenjang boleh dalam Islam

berdasarkan perkataan Sahabat Umar, 5. Peningkatan ekonomi mustahik

produktif adalah lazim, 6. Pemberian donasi kepada masjid dengan

menggunakan dana zakat adalah syubhat.

Ketiga, Kesesuaian implementasi penyaluran zakat produktif di

BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya

tidak sesuai, seharusnya mendatanya melalui data BPS agar seluruh mustahik

mendapat haknya, 2. Bentuk penyalurannya tidak sesuai, sebab bagi

pengangguran diberi zakat konsumtif, seharusnya zakat produktif, 3. Pelatihan

dan pengawasannya belum maksimal, sebab pembinanaannya masih dari segi

A B S T R A K Implementasi Penyaluran Zakat Produktif Di Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Bekasi, Jawa Barat Dalam Perspektif Hukum Fikih Islam

Page 15: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

xiii

rohani bukan konsultasi bisnis, 4. Pola pendistibusian zakat produktif secara

berjenjang di BAZNAS Kota Bekasi belum sesuai, sebab pemberian bantuan

kurang kontinyue, 5. Ekonomi mustahik produktif yang meningkat masih sedikit,

sebab sebagian mustahik tidak dilatih dan diawasi, 6. Pemberian donasi kepada

masjid dengan menggunakan dana zakat tidak sesuai, sebab masih syubhat,

seharusnya dana zakat diproduktifkan ke golongan fakir dan miskin. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, melakukan interview kepada

narasumber dan analisis data. Data primer melalui wawancara pengelola

BAZNAS Kota Bekasi dan dokumen BAZNAS Kota Bekasi. Data sekunder

tulisan ini adalah Kitab Yusuf al-Qaradhâwî, “Fiqh Zakâh” dan Didin Hafiduddin,

“Zakat dalam Perekonomian Modern”.

Kata Kunci: Hibah, CSR, Bank Wakaf Mikro, Hukum Syariah.

لخيص الت ةع ي رالش فىن ظرةي برغ الياو ي،ج اسك يبةن ي دم (باسن از)ب ةي نط و الاةك الز لامع ةس س ؤ يم فجت نم الاةك الز ع يزوت ة ي آل

ةي مل سال

ى يى ي ى اس كى ي ب ة نى يػ د بى اسى نى از بى ف ة ي اج تى نػ الإ اة كى الز عى ي ز و تػى ةى يى آل ف لان ، إ ك أى لى إ ري يػ ش تي ث ح بى ال ه ذ ى جي ائ تى نػى ف اتي كى دى : أ( الأ لي ي يى ة ي اج تى نػ لإ ا اة كى الز عي ي ز و تػى لي ك ، ب( شى اس نى از بى لى إ ةى دى اعى سى مي ال فى و مي د قى يػي نى ي ذ ال كى ئ كل أي يى ى ة جى تى ن مي ال ق ح تى س مي ال ات انى يى بػى ؿ و صي حي ى لى إ ى مى نى يػ ، بػى له مى عى م لىي نى ي ذ ال اص خى ش الأ اؼي رى ش الإ كى بي ي ر د ، ج( الت ة ي ك لاى ه ت س لإ ا اة كى الز اءي طى ع إ ، له مى عى م لىي سى ي لى نى ي ذ ال اصي خى ش ا الأ ى اتي ارى شى ت س ا لىي سى ة ي ان حى ك الر ثي ي حى ن م لي ، د( اؿ مى ع الأ : يى ى ، كى ات يى و تى س مي ثي لاى ثى اؾى نى ىي ل اح رى مى ال ف ة ي اج تى نػ الإ اة كى الز عي ي ز و تػى شىك ة اءي طى ع إ ى ال ميسىاعىدى ى كى ة يى ان الث ة دى اعى سى مي ال اءي طى ع إ ، ة ي ل ك الأ اؿي زى يػى لى ي اج تى نػ لإ ا ق ح تى س مي ال ادي صى ت ق إ ةي ادى يى ز ، ىػ( بي ي ر د الت ىيوى ة رى يػ خ الأ

ج ام نى ر بػى ف اة كى الز اؿ وى م أى ن ي م اس كى ي ب ة نى يػ د بى اس نى از بى ن م د اج سى مى ال لى إ ةه مى د قى مي اتي عى ر بػى ، ك( الت ياس كى ي ب ة نى يػ د بى سانى از بى ف قىلي لان اتي كى دى أى ىـ د خ تى س تى ف أى بي أ( يى :يى ى كى ة ي م لاى س الإ ة عى يػ ر لش قنا ل فػ ك ة ي اج تى نػ الإ اة كى الز عي ي ز و تػى ةي يى يان: آل ان . ثى (Tarling)ة ي ر ك الد ح ي اك رى التػ ن مى ل ة جى تى ن مي ال اة كى الز عي ي ز و تػى اؿي كى ش أى ، ب( BPS ن م ر ق فى ال اتي انى يى بػى ج تى ن مي ال ق ح تى س مي ال ات انى يى بػى ؿ و صي حي ف اة كى الز اتي سى س ؤى مي ى ب ر دى ا مي و لي مى ع يػى لى ن مى ، ل م ه اف رى ش إ كى اؿو مى س أ رى اءي طى ع إ او لي مى عى ى ب اق رى مي كى ي ىى ف اؼي رى ش الإ كى بي ي ر د ، ج( الت ي ىيوى ة ي اج تى نػ الإ اة كى الز اؿ

زهـ لى ف ، د( أى لاى اد صى ت ق إ ةى ادى يى ز ف ، ق( إ رى مى عي ة ابى حى صى م أ رى ى لى اءن عى نى ب ميبىاحنا ـلاى س الإ ف في و كي يى د قى ة ي اج تى نػ الإ اة كى ز ال عى ي ز و تػى شىك ـدى خ ت اس ب د ج س مى ل إلى ا عي ر بػى ، ك( الت ةه مى ز ي لاى اج تى نػ لإ ا ق ح تى س مي ال ع ي ز و تػى ة يى آل ة مى ءى لاى ل مي دى مى ف ثنا ، إ ال . ثى وه ب تى ش مي ره م أى اة كى الز اؿ وى م أى اايى ، أ( آل ة ي م لاى س الإ ة عى يػ ر الش عىلىى نىظ ر ياس كى ي ب ة نى يػ د بى اس نى از بى ن م ة ي اج تى نػ الإ اة كى الز ن م لي ي ج س الت م ت يى ف أى بي ، يى بو اس نى مي ري يػ غى تػيهىى ق ح تى س مي ال عى ي جى لي صي يى ثي ي بى BPS ات انى يى بػى ؿ لاى خ اعي يػ ز و تػ لي ك ، ب( شى م ه ق و قي ى حي لى عى ي ف ة الى طى بى ل رنا ل ظ ، نى بو اس نى مي رى يػ غى هى يػى ال ث ا مي سى ي لى اؼي رى ش الإ كى بي ي ر د ، ج( الت ةن رى م ث مي اةي كى الز فى و كي تى ف أى بي ، يى ة ي ك لاى ه ت س الا اة كى الز ة الى حى نى م اؿي زى يػى لاى اؼى رى ش الإ ف ، لأى ي ى ات ارى شى ت س إ ن م سى ي لى كى ة ي ح ك الر ة يى اح الن لي ، د( اؿ مى ع الأ ، بنااس نى مي سى ي ي لى اس كى ي ب اس نى ز ا بى ف ة جى تى ن مي ال اة كى لز ل ج ر دى تى مي ال ع ي ز و التػ شىك ى ق ح تى س مي ال ضى ع بػى ف ، لأى قىلي لان ي اج تى نػ الإ ق ح تى س مي ل ل م اد صى ت ق لإ ا ري يػ و ط الت اؿي زى يػى ا ، ىػ( لاى ر م تى س مي سى ي لى ة دى اعى سى مي ال ي ى د ق تػى ف لأى ي

Page 16: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

xiv

ى ب ر دى ا مي و سي ي لى ى لاى كى ي رفي ـدى خ ت اس ب د ج س مى ال إلى عي ر بػى ، ك( الت ميش ر م لأى ا نى م وي ن ، لأى ة ي م لاى س الإ ة عى يػ ر الش عى مى يػينىاسب لى اة كى ؿ الز ا وى م أى اة ب تى ش مي ال ال كى اء رى قى في ل ل اة كى الز اؿ وى م أى ي ى د ق تػى م ت يى ف أى بي ، يى هى .مىسىاكي

ذ ت مى دى خ تى س ا ى اتي انى يى . البػى ات انى يى بػى ال ل ي ل تى كى بي خ مي ال ة لى ابػى قى مي ق ي ر طى ب ، يى ع و النػ جى هى نػ م ال ةي الى سى الر ه ى ؿ لاى خ ن م يى ى ة ي ل ك الأ ف سي و يػي يى ى ة قى رى وى ال ه ذ ىى ن م ةي ي و انى الث اتي انى يى البػى كى ي . اس كى ي ب ب اس نى از بى ةي قى يػ ث كى ي كى اس كى ي ب ة نى يػ د بى اس نى از بى ر ي د مي عى مى ت لاى اب قى مي ال

".ث ي د ال ى اد صى ت ق لإ اف اةي كى ، "الز ن ي الد ظي ي ف حى ين د ي د " كى اة كى الز وي ق ، "ف م اك ضى ر القى لم ة الر ئيسي ة .ةي ي م لاى س الإ ةي عى يػ ر ، الش ي غ الص ف قى الوى كي ن ، بػى ات كى ر لش ل ةي ي اع مى ت ج لإ ا ةي ي كل ؤي س مى ، ال حي نى م : ال الك

Mechanism of Productive Zakat Distribution in the National Amil Zakat

Agency (BAZNAS) on Islamic Law Perspective at Bekasi City, West Java

The results of this research indicate; First, the mechanism of

distribution of productive zakat in BAZNAS Bekasi City are, a) The

instruments in obtaining productive mustahik data are those who submit

assistance to BAZNAS, b) The form of distributing productive zakat is people

who already have a business, while people who do not have a business, given

consumptive zakat, c) training and supervision in terms of spirituality rather

than business consulting, d) The pattern of distribution of productive zakat in

stages there are three levels, namely; given the first aid, given the second

and final assistance of training, e) Increased productive mustahik economy

in Bekasi City BAZNAS is still small, f) Donations to mosques by BAZNAS

Bekasi City from zakat funds in the Tarling program. Second, the mechanism

of productive zakat distribution according to Islamic Law, namely; a)

Instruments of zakat institutions in obtaining productive mustahik data

should use poverty data from BPS, b) Forms of distribution of productive

zakat for those who have worked are given additional capital and

supervised, for those who have not worked trained and supervised, c)

Training and supervision in productive zakat it is common, d) The pattern of

tiered distribution of productive zakat in Islam based on the words of the

Sahabat of Umar, e) the increase in productive mustahik economy is

prevalent, f) The giving of donations to the mosque using zakat funds is

syubhat. Third, the suitability of productive zakat distribution mechanism by

BAZNAS Bekasi City Islamic legal perspective is, a) The instrument is not

appropriate, it should register through BPS data so that all mustahik get

their rights, b) The form of distribution is not appropriate, because, for

unemployment given consumptive zakat, it should be productive zakat, c) The

ABSTRACT

Page 17: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

xv

training and supervision are not optimal, because the construction is still

from a spiritual aspect, not a business consultation, d) The pattern of tiered

distribution of productive zakat in BAZNAS Bekasi City is not appropriate,

because the provision of assistance is not continuous, e) The economic

development of productive mustahik is still small, because some mustahik not

trained and supervised, f) Giving donations to the mosque using zakat funds

is not under Islamic law, because it is still doubtful, zakat funds are

producing to the poor.

This research is qualitative, interviewing with informants and data

analysis. Primary data is through interviews with the manager of BAZNAS

Bekasi City and the BAZNAS Bekasi City document. Secondary data of this

paper are Yusuf al-Qaradhâwî, "Fiqh Zakâh" and Didin Hafiduddin, "Zakat

in Modern Economy".

Keywords: Grants, CSR, Micro Waqf Bank, Sharia Law.

Page 18: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

189

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi menyebut angka kemiskinan

di Kota Bekasi sempat mengalami kenaikan pada tahun 2014 ke 2015,

namun kemudian menurun. Kepala BPS Kota Bekasi, Annazri, mengatakan

bahwa angka kemiskinan di Kota Bekasi sempat meningkat pada tahun 2014

tercatat 139.840 jiwa menjadi 146.940 jiwa pada tahun 2015, namun mulai

tahun 2016 angka kemiskinan menjadi 140.000 jiwa. Pada tahun 2017, angka

kemiskinan kembali menurun menjadi 136.000 ribu jiwa.1

BPS mengklaim menurunnya angka kemiskinan di Bekasi karena

masyarakat banyak meninggalkan pekerjaan non dival ke dival. Artinya, jika

sebelumnya mereka bekerja serabutan, kini menjadi pegawai perusahaan

dengan pendapatan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).2 Berdasarkan

keterangan tersebut, Penulis belum mendapatkan informasi tentang

menurunnya angka kemiskinan di Kota Bekasi karena penyaluran zakat yang

merata di Kota Bekasi. Padahal sangat mungkin dana zakat di Kota Bekasi

mengurangi kemiskinan. Terlebih telah terdeteksi potensi zakat di Kota

Bekasi sebesar Rp. 100 miliar3, namun ternyata baru diserap BAZNAS Kota

1 Muhammad Azzam, “BPS Catat Angka Kemiskinan Kota Bekasi Mulai Menurun”,

dari link http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/02/bps-catat-angka-kemiskinan-kota-

bekasi-mulai-menurun, diakses pada tanggal 10 Februari 2018. 2 Adi Nugroho, “Kemiskinan Bekasi menurun, BPS klaim karena banyak warga kerja

di perusahaan”, dari link https://m.merdeka.com/peristiwa/kemiskinan-bekasi-menurun-bps-

klaim-karena-banyak-warga-kerja-di-perusahaan.html, diakses pada tanggal 10 Februari

2018. 3 Tibyan, “Potensi Zakat di Kota Bekasi bisa 100 M tapi tersalur via BAZNAS baru 5

M”, dari link http://islamiccentrebekasi.or.id/index.php/en/hot-issue/561-potensi-zakat-di-

kota-bekasi-bisa-100-m-tapi-tersalur-via-baznas-baru-5-m, diakses pada tanggal 11 Februari

2019.

Page 19: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

190

Bekasi sebesar Rp. 12 miliar.4 Kendatipun demikian, jika dapat

mengelolanya dengan baik, masih dapat mengurangi kemiskinan di Kota

Bekasi.

Lingkaran kemisikinan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Bekasi,

diakibatkan kurangnya masyarakat miskin untuk mendapatkan modal.

Lembaga-lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi yang

menyalurkan dana dari masyarakat yang surplus dana kepada masyarakat

yang defisit dana tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini terlihat

dari banyaknya masyarakat yang unbankable, karena mereka tidak

mempunyai aset untuk agunan sebagai dasar pinjaman kredit. Minimnya skill

kewirausahaan juga mengkibatkan masyarakat miskin sulit untuk lepas dari

kemiskinan.

Rendahnya rasio wirausahawan terhadap jumlah penduduk di

Indonesia yang hanya 0,3 %, mengakibatkan rendahnya penciptaan lapangan

kerja yang tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang besar. Pada

akhirnya hal ini mengakibatkan tingginya pengangguran dan tingkat

kemiskinan.5 Oleh karena itu, dibutuhkan satu metode dan instrumen yang

bisa memberdayakan masyarakat miskin dan memberikan kemudahan

masyarakat miskin untuk mendapatkan akses modal untuk berusaha. Salah

satu instrumen tersebut adalah zakat. Salah satu jenis zakat yang dapat

diandalkan dalam mengatasi kemiskinan adalah zakat produktif.6

Tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif,

melainkan mempunyai tujuan yang lebih permanen, yaitu mengentaskan

4 Dewan Redaksi Majalah Al-Wasilah, “Silaturahmi Wakil Wali Kota Bekasi”, dalam

majalah zakat Al-Wasilah, Edisi 45, Januari 2019, h. 1. 5 Yoghi Citra Pratama, “Peran Zakat dalam Penanggulangan Kemiskinan, (Studi

Kasus: Program Zakat Produktif Pada Badan Amil Zakat Nasional)”, dalam Jurnal

Tauhidnomics UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol II 2009, h. 94. 6 Irfan Syauqi Beik, “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan : Studi

Kasus Dompet Dhuafa Republika”, dalam jurnal Pemikiran dan Gagasan, Vol. II 2009, h. 1.

Page 20: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

191

kemiskinan.7 Dalam Kitab Fiqih Zakat al-Qaradhâwî, disebutkan bahwa

tujuan dan dampak zakat bagi si penerima (mustahik) antara lain:

1. Zakat akan membebaskan si penerima dari kebutuhan, sehingga dapat

merasa hidup tentram dan dapat meningkatkan kekhusyu‟an ibadah

kepada Tuhannya.

2. Zakat menghilangkan sifat dengki dan benci. Sifat ini akan melemahkan

produktivitas. Islam tidak memerangi penyakit ini dengan semata-mata

nasihat dan petunjuk, akan tetapi mencoba mencabut akarnya dari

masyarakat melalui mekanisme zakat, dan menggantikannya dengan

persaudaraan yang saling memperhatikan satu sama lain.8

Pengembangan zakat bersifat produktif dengan cara dijadikannya dana

zakat sebagai modal usaha, untuk pemberdayaan ekonomi penerimanya, dan

supaya fakir miskin dapat menjalankan atau membiayai kehidupannya secara

konsisten. Dengan dana zakat tersebut, fakir miskin dimungkinkan untuk

mendapatkan penghasilan tetap, meningkatkan usaha, mengembangkan

usaha, serta mereka dapat menyisihkan penghasilannya untuk menabung.

Dengan berkembangnya usaha kecil menengah dengan modal berasal

dari zakat akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti angka pengangguran

bisa dikurangi. Berkurangnya angka pengangguran akan berdampak pada

meningkatnya daya beli masyarakat terhadap barang ataupun jasa.

Meningkatnya daya beli masyarakat akan diikuti oleh pertumbuhan produksi.

Pertumbuhan sektor produksi inilah yang akan menjadi salah satu indikator

adanya pertumbuhan ekonomi.9

7 Abdurrachman Qadir, Zakat ; Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2001), Ed. 1, Cet ke-2, h. 83-84. 8 Yusuf al-Qaradhâwî, Hukum Zakat: Studi Komparatif Menegnai Status dan

Filsafat Zakat Berdasarkan Qur‟an dan Hadis”, (Bandung: PT Pustaka Utera AntarNusa,

2000), h. 94. 9 Mila Sartika, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan

Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”, dalam jurnal La_Riba Ekonomi Islam

Vol. II No. 1 Juli 2018, h. 77.

Page 21: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

192

Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila

dilaksanakan Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau Badan Amil Zakat (BAZ),

karena LAZ/BAZ sebagai organisasi yang terpercaya untuk pengalokasian,

pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat. Mereka tidak memberikan

zakat begitu saja, melainkan mereka mendampingi, memberikan pengarahan

serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal kerja,

sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan

mandiri.

BAZNAS Kota Bekasi dewasa ini gencar dalam menyalurkan dana

zakat dan bantu kepada beberapa pihak, termasuk pemberian zakat kepada

guru ngaji begitupula memberi donasi kepada masjid (padahal kedua

golongan tersebut belum diketahui pasti status mustahiknya, apakah guru

ngaji masuk kategori kaum dhu‟afa/fî sabîlillah, ataukah tidak, begitupula

masjid yang masuk pada makna fî sabîlillah atau tidak?). Mengingat,

perolehan zakat di BAZNAS Kota Bekasi terhitung cukup besar, yaitu

kurang lebih sebanyak Rp. 12 miliar. Namun di sisi lain, masih banyak

penduduk miskin di Kota Bekasi, jumlahnya sekitar 136.000 berdasarkan

data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, yang mana „orang

miskin‟ sudah pasti masuk dalam kategori delapan golongan yang berhak

menerima zakat.10

Seharusnya menurut Penulis, zakat yang diproduktifkan

oleh BAZNAS Kota Bekasi dapat mencover masalah kemiskinan tersebut.

Faktor inilah menjadi alasan pertama yang mendorong Penulis ingin

mengatahui impelementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota

Bekasi, apakah telah efektif atau belum, apakah BAZNAS Kota Bekasi telah

melakukan skala prioritas dengan memastikan orang miskin telah

mendapatkan haknya dari zakat dan tertutupi kebutuhan pokoknya, sehingga

10

Abdullah M. Surjana, “Warga Miskin di Kota Bekasi Menurun Menjadi 136 Ribu

Orang”, dari link https://sindonews.com/read/1327384/171/warga-miskin-di-kota-bekasi-

menurun-menjadi-136-ribu-orang-1533279712, diakses pada tanggal 11 Februari 2019.

Page 22: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

193

BAZNAS Kota Bekasi dapat menyalurkan zakat ke hal-hal yang kurang

mendesak, seperti guru ngaji, masjid dan lain sebagainya. Semestinya zakat

dapat terdistribusi secara efektif dengan indikator adanya sasaran dan

penggunaan yang tepat oleh mustahik.

Alasan kedua ialah Penulis dapati informasi dari penelitian sebelumnya

yang ditulis oleh Dini Fakhirah, yang mana ia menyimpulkan bahwa

pemberdayaan zakat di BAZNAS Kota Bekasi masih kurang efektif

penyalurannya pada program “BEKASI CERDAS”11

. Karena di BAZNAS

Kota Bekasi menyalurkan dana tersebut setiap tahunnya mengalami

penurunan.

Maka bertolak dari kedua alasan tersebut, Penulis ingin meneliti di

BAZNAS Kota Bekasi, dan menganalisisnya dari sisi penyaluran zakat

produktif, sehingga Penulis mengangkat judul: “Implementasi Penyaluran

Zakat Produktif di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi, Jawa

Barat dalam Perspektif Hukum Fikih Islam”.

Dipilihnya BAZNAS Kota Bekasi sebagai lokasi penelitian selain

alasan di atas (program pemberdayaan pada program “Bekasi Cerdas‟ kurang

efektif), juga karena lembaga ini merupakan pusat lembaga zakat di Kota

Bekasi yang tentunya lebih tertata sistem kerjanya bila dibanding dengan

lembaga lainnya di Bekasi. Yakni dari segi laporan keuangannya yang rapih

dan transparan, cara pendistribusiannya terarah dan merata, struktur

organisasi yang rapih, visi misi yang jelas, program dan kegiatannya yang

banyak, kerjasama dengan lembaga lainnya.

11

Dini Fakhriah, “Efektivitas Penyaluran Dana Zakat di Baznas Kota Bekasi dalam

Peningkatan Pendidikan Melalui Program Bekasi Cerdas”, Skripsi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2016, h. 61. Tidak diterbitkan (t.d).

Page 23: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

194

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

masalah yang akan dikaji pada penelitian ini, yakni :

a. Penghimpunan zakat di BAZNAS Kota Bekasi belum optimal.

Terdeteksi bahwa potensi zakat di Kota Bekasi mencapai jumlah

sebesar Rp. 100 miliar,12

namun baru diserap oleh BAZNAS Kota

Bekasi kurang lebih sebesar Rp. 12 miliar.13

b. Penyaluran zakat di BAZNAS Kota Bekasi belum merata, sebab

lembaga pengelola zakat tersebut sangat gencar membagi dana ZIS

kepada beberapa pihak yang belum tentu termasuk mustahik (golongan

delapan ashnâf), seperti; pemberian donasi kepada masjid dan guru

ngaji (belum diketahui jelas status kelompok tersebut, apakah termasuk

golongan fî sabîlillah [masjid] dan dhu‟afa [guru ngaji], ataukah tidak),

sementara di sisi lain jumlah penduduk miskin di Kota Bekasi masih

ada sekitar 136.000 penduduk.14

c. Dibutuhkan penelitian mengenai implementasi penyaluran zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi, sebab selain program

pemberdayaan zakat di BAZNAS Kota Bekasi masih kurang efektif

penyalurannya pada program “BEKASI CERDAS”,15

juga masih

12

Tibyan, “Potensi Zakat di Kota Bekasi bisa 100 M tapi tersalur via

BAZNAS baru 5 M”, dari link http://islamiccentrebekasi.or.id/index.php/en/hot-

issue/561-potensi-zakat-di-kota-bekasi-bisa-100-m-tapi-tersalur-via-baznas-baru-5-

m, diakses pada tanggal 11 Februari 2019. 13

Dewan Redaksi Majalah Al-Wasilah, “Silaturahmi Wakil Wali Kota

Bekasi”, dalam majalah zakat Al-Wasilah, Edisi 45, Januari 2019, h. 1. 14

Muhammad Azzam, “BPS Catat Angka Kemiskinan Kota Bekasi Mulai

Menurun”, dari link http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/02/bps-catat-angka-

kemiskinan-kota-bekasi-mulai-menurun, diakses pada tanggal 10 Februari 2018. 15

Dini Fakhriah, “Efektivitas Penyaluran Dana Zakat di Baznas Kota Bekasi

dalam Peningkatan Pendidikan Melalui Program Bekasi Cerdas”, Skripsi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016, h. 61. Tidak diterbitkan (t.d).

Page 24: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

195

banyak orang miskin di Kota Bekasi dengan jumlah 136.000

berdasarkan data BPS.16

d. Dibutuhkan penelitian tentang status kesyariahan implementasi

penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari

Hukum Fikih Islam.

e. Dibutuhkan penelitian mengenai kendala yang dihadapi BAZNAS

Kota Bekasi pada aspek penyaluran zakat produktif ditinjau dari

Hukum Fikih Islam.

f. Dibutuhkan penelitian mengenai mekanisme penyaluran zakat pada

program “BEKASI SEHAT” dan “BEKASI IHSAN” di BAZNAS

Kota Bekasi.

g. Kendala yang dihadapi BAZNAS Kota Bekasi dalam aspek teknis

penghimpunan dana zakat atau penyaluran dana zakat.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, Penulis

membatasi masalah pada tiga poin, yaitu pada poin c,d dan e, yang

berbunyi sebagai berikut :

a. Poin c yang berbunyi : implementasi penyaluran zakat produktif di

BAZNAS Kota Bekasi

b. Poin d yang berbunyi : status kesyariahan implementasi penyaluran

zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari hukum fikih

Islam

c. Poin e yang berbunyi : kendala yang dihadapi BAZNAS Kota Bekasi

pada aspek penyaluran zakat produktif ditinjau dari hukum fikih Islam.

Alasan penulis membatasi masalah tersebut adalah sebab Penulis

ingin fokus membahas pengentasan kemiskinan di Kota Bekasi, agar

16

Muhammad Azzam, “BPS Catat Angka Kemiskinan Kota Bekasi Mulai

Menurun”, dari link http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/02/bps-catat-angka-

kemiskinan-kota-bekasi-mulai-menurun, diakses pada tanggal 10 Februari 2018.

Page 25: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

196

kemiskinan di Kota Bekasi dapat dikurangi dengan dana zakat melalui

zakat produktif.

Adapun hukum fikih Islam dalam konteks ini Penulis batasi pada

pendapat ulama baik ulama klasik maupun kontemporer, fatwa ulama

MUI serta peraturan di Indonesia. Batasan ini menurut Penulis telah

sesuai dengan definisi hukum fikih Islam, sebab pendapat ulama, fatwa

MUI, dan peraturan di Indonesia adalah sebuah ijtihad, dan fikih

merupakan produk ijtihad.

Pendapat ulama tentang zakat yang dijadikan pijakan Penulis adalah

pendapat ulama yang tsiqah (terpercaya), cerdas, pendapatnya

mengandung maslahat dan tidak bertentangan dengan syariat seperti

Yusuf al-Qaradhâwî, Madzhab Syafi‟i, dan lain sebagainya. Begitu pula

dengan fatwa MUI di Indonesia, termasuk dalam kategori ijtihad ulama

secara jama‟ah sehingga dijadikan pedoman masyarakat muslim di

Indonesia. Undang-undang tentang zakat di Indonesia juga dibentuk

berdasarkan maslahat, sehingga dapat dijadikan pijakan.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat

dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota

Bekasi ?

b. Bagaimana implementasi penyaluran zakat produktif menurut hukum

fikih Islam ?

c. Apakah implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota

Bekasi telah sesuai dengan hukum fikih Islam?

Page 26: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

197

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengkaji implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS

Kota Bekasi.

2. Untuk mengkaji implementasi penyaluran zakat produktif menurut hukum

fikih Islam.

3. Untuk mengkaji kesesuaian implementasi penyaluran zakat produktif di

BAZNAS Kota Bekasi dengan hukum fikih Islam.

D. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memiliki manfaat teoritis yaitu untuk menambah

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas demi meningkatkan

kompetensi diri, kecerdasan intelektual dan emosional, dan mengetahui

atau menjelaskan hukum fikih Islam tentang implementasi zakat produktif

yang dilakukan oleh pengelola zakat serta menambah wawasan tentang

bentuk-bentuk penyaluran zakat produktif yang dilaksanakan oleh Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi, apa saja kendalanya,

bagaimana solusinya dan apakah telah sesuai dengan hukum fikih Islam

atau belum.

2. Manfaat Praktis:

a. Memberikan sumbangan pemikiran serta motivasi kepada BAZNAS

Kota Bekasi Jawa Barat dalam melakukan program pemberdayaan

masyarakat dan juga dapat menjadi rujukan dan perbandingan untuk

menerapkan bentuk-bentuk strategi dan penyaluran zakat produktif

yang efektif.

Page 27: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

198

b. Agar masyarakat lebih memahami tentang pola penyaluran zakat

produktif yang dijalankan oleh BAZNAS Kota Bekasi.

E. Kajian Pustaka

Ada beberapa penelitian terdahulu yang juga mendekati pembahasan

ini. Dalam penelitian terdahulu diharapkan Penulis dapat melihat persamaan

dan perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian

Penulis. Seperti beberapa penelitian di bawah ini, yakni:

1. Buku

A. Qodri Azizy dalam bukunya menyimpulkan bahwa zakat

hendaknya tidak sekedar konsumtif. Idealnya zakat juga dapat dijadikan

sumber dana umat. Penggunaan zakat untuk konsumtif hanyalah untuk

hal-hal yang bersifat darurat. Artinya, ketika ada mustahik yang tidak

mungkin untuk dibimbing untuk mempunyai usaha mandiri atau memang

untuk kepentingan mendesak, maka penggunaan konsumtif dapat

dilakukan.17

Persamaan penelitan A. Qodri Azizy dengan penelitian Penulis

adalah sama-sama membahas tentang zakat.

Perbedaannya dengan penelitian Penulis adalah A. Qodri Azizy

meneliti zakat dari aspek potensi zakat yang dapat diberdayakan untuk

pembangunan ekonomi umat, sementara Penulis lebih spesifik

menyebutkan pembahasannya tentang mekanisme penyaluran zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi.

2. Tesis

Pertama, Tesis yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Zakat

Pada Badan Amil Zakat Daerah”, ditulis oleh Budi Prayitno mahasiswa

17

A. Qodri Azizy, “Membangun Fondasi Ekonomi Umat: Meneropong Prospek

Berkembangnya Ekonomi Islam”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), Cet. Ke-1, h. 148-149.

Page 28: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

199

Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Ia menjelaskan dalam

tesisnya bagaimana pengelolaan dana zakat dan infaq atau sedekah

ditinjau dari syariah hukum Islam dan ditinjau dengan pendekatan yuridis

yang mengacu pada Undang-Undang tentang pengelolaan zakat yang

selanjutnya dikombinasikan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13

Tahun 2004. Yang berbeda hanyalah tempat.18

Persamaan penelitian Budi dengan Penulis ialah sama-sama

membahas tentang pengelolaan zakat ditinjau dari hukum syariah.

Peredaannya dengan penelitian Penulis adalah Budi meneliti

pengelolaan zakat secara umum dari sudut pandang selain hukum syariah,

tetapi juga ditinjau dari Undang-Undang tentang pengelolaan zakat yang

selanjutnya dikombinasikan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13

Tahun 2004. Sementara penelitian Penulis membahas zakat lebih spesifik

yaitu zakat produktif dari sudut pandang hukum Islam.

Kedua, Tesis dengan judul “Pengaruh Zakat Produktif Terhadap

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kabupaten Sragen”,

ditulis oleh Umi Hani‟in mahasiswi Pascasarjana IAIN Surakarta. Dalam

tesisnya ia menjelaskan tentang pengaruh zakat produktif dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kabupaten Sragen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal berpengaruh terhadap

peningkatan kesejahteraan.19

Persamaan dengan penelitian Penulis adalah sama-sama membahas

zakat produktif.

Perbedaannya ialah penelitian Umi lebih fokus membahas pengaruh

zakat produktif terhadap peningkatan kesejahteraan mustahik sementara

18

Budi Prayitno, “Optimalisasi Pengelolaan Zakat Pada Badan Amil Zakat

Daerah”, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang, 2008. Tidak diterbitkan (t.d). 19

Umi Hani‟in, “Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kabupaten Sragen”, Tesis, IAIN Surakarta,

Surakarta. Tidak diterbitkan (t.d).

Page 29: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

200

Penulis membahas dari sisi mekanisme penyaluran zakat produktif serta

kesesuaiannya dengan hukum Islam.

Ketiga, Tesis dengan judul “Pengaruh Zakat Produktif Terhadap

Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kesejahteraan Mustahik Pada Badan

Amil Zakat Kota Pasuruan-Jawa Timur”,ditulis oleh Muhammad Zaid

Alaydrus mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa zakat produktif tidak berpengaruh

signifikan terhadap kesejahteraan mustahik dikarenakan minimnya dana

zakat produktif yang disalurkan kepada mustahik. Faktor lainnya juga

karena kebutuhan hidup mustahik yang semakin bertambah dan banyak.

Sekalipun dari sisi pendapatan mustahik bertambah dari sebelum ia

menerima zakat.

Selain itu dari penelitian juga menunjukkan bahwa pertumbuhan

usaha mikro mustahik tidak berpengaruh signifikan terhadap

kesejahteraan mustahik di Kota Pasuruan, karena pendapatan yang

mereka terima kecil, sementara jumlah tanggungannya lumayan besar.20

Persamaan penelitian Zaid dengan penelitian Penulis adalah sama-

sama membahas zakat produktif.

Sementara perbedaannya adalah Zaid membahas dari aspek

pengaruh zakat produktif terhadap pertumbuhan usaha mikro dan

kesejahteraan mustahik sementara Penulis membahas dari askep

mekanisme penyaluran zakat produktif dan kesesuaiannya dengan hukum

Islam. Selain itu, tempat dan waktu juga berbeda, Zaid meneliti di BAZ

Pasuruan Jawa Timur tahun 2016, sementara Penulis di BAZNAS Kota

Bekasi Tahun 2019.

20 Muhammad Zaid Alaydrus, “Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Pertumbuhan

Usaha Mikro dan Kesejahteraan Mustahik Pada Badan Amil Zakat Kota Pasuruan-

Jawa Timur”, Tesis, Universitas Airlangga, Surabaya 2016, h. 133. Tidak diterbitkan

(t.d).

Page 30: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

201

Keempat, Tesis dengan judul “Pemberdayaan Dana Zakat Produktif

Sebagai Modal Usaha dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Kecil

Menengah (UKM) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah

Istimewa Yogyakarta”, ditulis oleh Ahmad Habibi mahasiswa

Pascasarjana Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam tesisnya ia membahas

tentang persepsi mustahik tentang pemberdayaan zakat produktif sebagai

modal usaha dan pengaruhnya terhadap kinerja usaha kecil menengah

(UKM) yang dimiliki oleh mustahik di BAZNAS Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) yang dipilih dari tiga faktor, yaitu: a) ketepatan sasaran

pemberdayaan zakat produktif, b) kemudahan proses pendistribusian

zakat produktif, dan c) pendampingan usaha. Hasil penelitiannya ialah

bahwa pemberdayaan zakat produktif yang dilakukan oleh BAZNAS DIY

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha kecil dan

menengah.21

Persamaan penelitian Ahmad Habibi dengan peneltian Penulis ialah

sama-sama membahas zakat produktif.

Perbedaannya adalah Ahmad Habibi membahas dari aspek persepsi

mustahik tentang pemberdayaan zakat produktif sebagai modal usaha dan

pengaruhnya terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM), sementara

Penulis membahas dari aspek mekanisme penyaluran zakat produktif dan

kesesuaiannya dengan hukum Islam. Selain itu, tempat dan tahun

penelitiannya pun berbeda. Ahmad Habibi melakukan penelitian di

BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2016, sementara Penulis

meneliti di BAZNAS Kota Bekasi tahun 2019.

21 Ahmad Habibi, “Pemberdayaan Dana Zakat Produktif Sebagai Modal Usaha

dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2016, h. 101.

Page 31: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

202

Kelima, Tesis dengan judul “Fikih Pengelolaan Zakat Produktif

Sebagai Upaya Pengembangan Sumber Daya Mustahik (Studi Kasus di

Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah (BAPELURZAM)

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weleri Kendal”, yang ditulis oleh

Khusnul Huda mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. Ia membahas

tentang tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan zakat produktif

sebagai upaya pengembangan sumber daya mustahik di Badan Pelaksana

Urusan Zakat Muhammadiyah (BAPELURZAM) Pimpinan Cabang

Muhammadiyah Weleri Kendal. Ia menyimpulkan dalam tesisnya bahwa

tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan zakat produktif di Badan

Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah Pimpinan Cabang

Muhammadiyah Weleri Kendal mengarah pada kajian hukum Islam

mengenai; a) keberadaan amil yang berikan tugas untuk menghimpun

dana zakat sebagai perintah Allah untuk mengambil harta orang-orang

yang sudah berkewajiban zakat, b) pembahasan amwâl, menurut

BAPELURZAM adalah harta terpadu, karena amwâl menunjukkan arti

seluruh harta yang menunjukkan harta yang dimiliki seseorang bukan

bagian harta yang dimiliki seseorang, c) pembahasan pengelolaan zakat

produktif dengan memberikan modal usaha pada mustahik, program

beasiswa, peningkatan kompetensi guru dan pengembangan dakwah Islam

yang nantinya akan meningkatkan kehidupan mustahik yang lebih baik.22

Persamaan penelitian Khusnul Huda dengan penelitian Penulis

adalah sama-sama membahas tentang zakat produktif ditinjau dari hukum

Islam namun di aspek yang berbeda.

22

Khusnul Huda, “Fikih Pengelolaan Zakat Produktif Sebagai Upaya

Pengembangan Sumber Daya Mustahik (Studi Kasus di Badan Pelaksana Urusan Zakat

Muhammadiyah (BAPELURZAM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weleri Kendal”,

Tesis, IAIN Walisongo Semarang 2012, h. 24-25. Tidak diterbitkan (t.d).

Page 32: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

203

Perbedaannya adalah Khusnul Huda membahas dari aspek fikih

pengelolaan zakat produktif sebagai upaya pengembangan sumber daya

mustahik, sedangkan Penulis membahas dari aspek mekanisme

penyaluran zakat produktif ditinjau dari hukum Islam. Lokasi dan waktu

penelitian pun berbeda, Khusnul Huda meneliti di Badan Pelaksana

Urusan Zakat Muhammadiyah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weleri

Kendal tahun 2012, sedangkan Penulis meneliti di BAZNAS Kota Bekasi

tahun 2019.

3. Jurnal

Pertama, jurnal dengan judul Penerapan Zakat sebagai

Perencanaan Pajak untuk Efisiensi PPh Badan pada PT ALWAN ZAHIRA

SAMARINDA” yang ditulis oleh Aris Tri Cahyono Erdania Eka Putri.

Penelitian yang bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris

efisiensi PPh Badan pada PT ALWAN ZAHIRA Tahun 2010 sebelum

dan sesudah penerapan zakat. Metode penelitian yang digunakan adalah

analisis kuantitatif yaitu studi kasus dengan cara melakukan perhitungan

untuk mengetahui PPh terutang menggunakan tarif pajak pada laba di

laporan keuangan PT ALWAN ZAHIRA yang telah dilakukan

rekonsiliasi fiskal sesuai Peraturan Perpajakan dan dikenai perhitungan

zakat harta. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Pasal 16 dan Pasal 17, formula

rekonsiliasi fiskal, formula perhitungan PPh WP Badan sebelum

diberlakukannya penerapan zakat sebagai perencanaan pajak, formula

perhitungan PPh WP Badan setelah diberlakukannya penerapan zakat

sebagai perencanaan pajak. Hasil Perhitungan PPh Badan dengan

melakukan penerapan zakat sebagai perencanaan pajak hasilnya lebih

Page 33: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

204

efisien dibandingkan tanpa melakukan penerapan zakat sebagai

perencanaan pajak.23

Persamaan penelitian Aris dengan penelitian Penulis adalah sama-

sama membahas tentang zakat.

Perbedaannya dengan Penulis adalah bahwa Aris meneliti zakat dari

aspek pengaruh penerapan zakat sebagai perencanaan pajak, sementara

Penulis dari aspek mekanisme penyaluran zakat produktif di BAZNAS

Kota Bekasi ditinjau dari hukum Islam.

Kedua, jurnal dengan judul “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif

terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”

yang ditulis oleh Mila Sartika. Dalam penelitiannya ia membahas tentang

hubungan jumlah dana (zakat produktif) yang dikeluarkan oleh Lembaga

Amil Zakat untuk kegiatan produktif dengan pendapatan yang diperoleh

mustahiq, sehingga ekonomi mustahik dapat diberdayakan, pada

umumnya penelitian yang ada hanya membahas tentang pengaruh zakat

terhadap pemberdayaan umat. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan antara jumlah dana yang disalurkan terhadap

pendapatan mustahik. Ini berarti bahwa jumlah dana (zakat) yang

disalurkan benar-benar mempengaruhi pendapatan mustahik, dengan kata

lain semakin tinggi dana yang disalurkan maka akan semakin tinggi pula

pendapatan mustahik. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan

program Windows SPSS 11.5 dari variabel jumlah dana (zakat) yang

disalurkan dan variabel pendapatan mustahik ditemukan besarnya

23 Aris Tri Cahyono Erdania Eka Putri, “Penerapan Zakat sebagai Perencanaan

Pajak untuk Efisiensi PPh Badan pada PT ALWAN ZAHIRA SAMARINDA”, dalam

jurnal 2010.

Page 34: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

205

pengaruh variabel jumlah dana (zakat) yang disalurkan terhadap

pendapatan mustahik sebesar 10,2 %.24

Persamaan penelitian Mila Sartika dengan penelitian Penulis adalah

sama-sama membahas tentang penyaluran zakat produktif.

Perbedaannya dengan penelitian penulis adalah lokasi penelitian.

Mila meneliti di LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta sementara Penulis

meneliti di BAZNAS Kota Bekasi.

Ketiga, Asnaini dalam penelitiannya ia membahas tentang

penggalian sumber zakat yang perlu dilakukan dalam rangka optimalisasi

fungsi zakat. Menurutnya, sumber zakat sudah seharusnya selalu

berkembang sesuai dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat suatu

negara atau tempat. Pengembangan sumber zakat tentu harus senantiasa

memperhatikan prinsip-prinsip syariah tentang pengaturan zakat.

Prakteknya bahwa dalam hal sumber zakat, sejak awal Islam sampai

sekarang senantiasa mengalami pengembangan. Hal ini karena

berkembang seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu dan

teknologi.25

Persamaan penelitian Asnaini dengan penelitian Penulis adalah

sama-sama membahas tentang zakat.

Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah dari segi aspek

penelitian. Asnaini meneliti dari aspek optimalisasi sumber zakat,

sementara Penulis meneliti dari aspek mekanisme penyaluran zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari hukum Islam.

24

Mila Sartika, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap

Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”, dalam jurnal

La_Riba Ekonomi Islam Vol. II No. 1 Juli 2018, h. 87.

25 Asnaini, ”Optimalisasi Zakat Dalam Ekonomi Islam: Studi terhadap Sumber

Zakat dan Pengembangannya di Indonesia”, dalam jurnal Ekonomi Islam IAIN

Bengkulu, Vol. 8 No. 2 Juli 2015, h. 1.

Page 35: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

206

Keempat, Muhajirin yang meneliti tentang teknik pengumpulan

Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Baznas Kota Bogor dengan cara

melaksanakan program-program di bidang pengumpulan, tersusun ke

dalam beberapa aktivitas, di antaranya: Mengkomunikasikan kegiatan

BAZNAS secara intensif, merekrut muzakki baru dan menguatkan

struktur jaringan UPZ Masjid (FORSIL).

Konsep atau aturan distribusi ZIS Kota Bogor adalah

mengalokasikan dana ZIS kepada pihak mustahik namun lebih mengarah

pada zakat produktif seperti dialokasikan untuk bantuan pendidikan siswa

atau mahasiswa berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi, bantuan

kepada guru ngaji, bantuan modal bagi pedagang baik dengan sistem

mudhârabah maupun atas nama mustahik, bantuan kesehatan serta

pengembangan dakwah di Kota Bogor. Kontribusinya bagi perbaikan

ekonomi dan pendidikan bagi kaum muslimin khususnya warga kota

Bogor adalah terealisasinya program zakat produktif baik dalam bidang

keagamaan, pendidikan, sosial maupun ekonomi.26

Persamaan penelitian Muhajirin dengan penelitian Penulis ialah

sama-sama membahas tentang zakat.

Perbedaannya dengan penelitian Penulis adalah bahwa Muhajirin

meneliti dari aspek tehnik pengumpulan ZIS di Baznas Kota Bogor,

sementara Penulis meneliti dari aspek mekanisme penyaluran zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari hukum Islam.

Kelima, Zen dalam penelitiannya membahas tentang zakat profesi.

Ia menyimpulkan bahwa zakat profesi memiliki peranan dalam distribusi

ekonomi Islam sangat strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan atau

26

Muhajirin, “Potensi dan Kontribusi Zakat, Infaq dan Shadaqoh dalam

Peningkatan Ekonomi dan Pendidikan (Studi Kasus di Wilayah Kota Bogor)”, dalam

Jurnal Uhamka, Vol. 8 No. 1, Mei, 2017, h. 26.

Page 36: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

207

pembangunan ekonomi. Zakat akan mencegah terjadinya akumulasi harta

pada satu tangan. Sehingga mustahik dengan adanya zakat profesi akan

menolong, membantu, dan membina fakir miskin, ke arah kehidupan yang

lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT.27

Persamaan penelitian Zen dengan penelitian Penulis adalah sama-

sama membahas tentang zakat yang memiliki peran dalam mengentaskan

kemiskinan.

Perbedaannya dengan penelitian Penulis adalah Zen meneliti zakat

profesi yang memiliki peran dalam mengentaskan kemiskinan, sementara

Penulis meneliti mekanisme penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota

Bekasi ditinjau dari hukum Islam.

Keenam, Pathmawati dalam penelitiannya, zakat ditujukan untuk

membantu golongan yang miskin dan untuk memenuhi keperluan asas

mereka. Ia diajukan untuk memenuhi berbagai keperluan jangka pendek

dan jangka panjang. Zakat hanya boleh ditujukan kepada golongan-

golongan yang tertentu saja.28

Persamaan penelitian Pathmawati dengan penelitian Penulis adalah

sama-sama membahas tentang zakat.

Perbedaannya dengan penelitian Penulis ialah bahwa Pathmawati

meneliti dari aspek pembangunan ekonomi melalui pemasukan zakat,

sementara Penulis meneliti mekanisme penyaluran zakat produktif di

BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari hukum Islam.

27

Muhammad Zen, “Zakat Profesi Sebagai Distribusi Pendapatan Ekonomi

Islam”, dalam jurnal Human Falah, Volume 1. No. 1 Januari – Juni 2014, h. 90. 28

Patmawati Hj Ibrahim, “Pembangunan Ekonomi Melalui Agihan Zakat:

Tinjauan Empirikal”, dalam jurnal Syariah, Jild. 16 Bil. 2, 2008, h. 226.

Page 37: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

208

Dari berbagai penelitian di atas, peneliti belum menemukan

penelitian yang membahas tentang bagaimana mekanisme penyaluran zakat

produktif di BAZNAS kota Bekasi perspektif hukum Islam.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif berupa wawancara dan

studi dokumen. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa angka-

angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, dokumen

BAZNAS Kota Bekasi, dokumen pribadi, catatan, memo, dan dokumen

resmi lainnya. Yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah

ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara

mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan

kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita

empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode

diskriptif.29

Dalam penelitian ini, peneliti akan menitik-beratkan pada

implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi

ditinjau dari hukum fikih Islam. Dengan demikian, metode yang

dilakukan peneliti dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan

yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Bekasi, berupa kegiatan penyaluaran

zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional tersebut juga banyak

membaca majalah al-Wasilah yang berisi tentang kegiatan penghimpunan

dan penyaluran BAZNAS Kota Bekasi dari tahun 2016-2019, sehingga

mencapai pada hasil yang diharapkan dari tujuan zakat produktif tersebut.

29

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2004), h. 138.

Page 38: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

209

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

deskriptis analitis, yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok

manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa yang sekarang dengan tujuan membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.30

Jadi penelitian ini dilakukan di lembaga pengelolaan zakat di

BAZNAS Kota Bekasi dengan menggunakan metode dan teknik

penelitian lapangan. Penelitian ini melakukan observasi pada lembaga

tersebut dan wawancara kepada salah satu anggota BAZNAS Kota

Bekasi, serta mencari dokumen BAZNAS Kota Bekasi terkait dengan

judul tesis ini. Alasan melakukan wawancara kepada beliau, sebab beliau

adalah salah satu wakil ketua yang tahu persis alur pendistribusian zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi.

Penelitian ini mengarah kepada identifikasi (pengenalan) terhadap

hukum nyata yang berlaku, baik implisit maupun eksplisit di dalam

perundangan, lapangan atau dalam kepustakaan. Begitu pula diarahkan

kepada efektivitas (keberlakuan) hukum itu dalam realita di masyarakat.

Dari data-data yang dikumpulkan di lapangan, maka dapat diketahui

implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dan

kesesuaiannya dengan hukum fikih Islam. Begitu pula, teori-teori yang

diuraikan dalam kepustakaan benar-benar berlaku dalam kenyataan,

ataukah belum berlaku, tidak berlaku, terjadi penyimpangan, telah

berubah dan sebagainya.

30

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2000), h. 63.

Page 39: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

210

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data yang

bersumber secara primer atau langsung dan data sekunder. Data primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Sementara sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen.31

Sumber data primer diperoleh melalui wawancara kepada satu

narasumber, salah satu wakil ketua BAZNAS Kota Bekasi yaitu wakil

ketua I BAZNAS Kota Bekasi Bapak KH. Muhammad Aiz, SH, MH.

Alasan melakukan wawancara kepada beliau, sebab beliau adalah salah

satu wakil ketua yang tahu persis alur pendistribusian zakat produktif di

BAZNAS Kota Bekasi. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh

melalui studi kepustakaan.32

4. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jenis data

primer berupa wawancara mendalam tentang implementasi penyaluran

zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi.

Data sekunder berupa Al-Qur‟an, hadits, kitab-kitab yang berkaitan

dengan zakat produktif, laporan penyaluran zakat produktif di BAZNAS

Kota Bekasi, tesis yang berkaitan dengan zakat produktif, disertasi, kamus

beberapa literatur, artikel-artikel baik majalah, jurnal, surat kabar maupun

internet dan lain sebagainya.

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa teknik pengumpulan data:

31

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

ALFABETA, 2015), Cet. 22, h. 225. 32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 225.

Page 40: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

211

a. Observasi

Jenis observasi yang dipilih oleh Penulis adalah observasi terus

terang dan tersamar. Dalam hal ini, Penulis dalam melakukan

pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa

Penulis sedang melakukan penelitian. Akan tetapi dalam suatu saat

Penulis juga tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau

suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.

Kemungkinan lain, Penulis tidak diizinkan untuk melakukan

observasi.33

Dalam hal ini, Penulis memberikan surat keterangan resmi dari

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta mengenai izin penelitian di

BAZNAS Kota Bekasi sebelum melakukan wawancara dengan

narasumber. Maka Penulis melakukan observasi terus terang terhadap

narasumber. Namun adakalanya Penulis melakukan observasi

tersamar, seperti mengamati penyaluran zakat produktif masih sesuai

dengan hukum fikih Islam atau tidak dan sebagainya.

b. Wawancara

Jenis wawancara yang dilakukan oleh Penulis adalah wawancara

semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur digunakan sebagai

teknik pengumpulan data, pertanyaannya terbuka namun ada batasan

tema dan alur pembicaraan, ada pedoman wawancara yang dijadikan

patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata. Tujuannya untuk

memahami suatu fenomena.34

c. Pengumpulan data dengan dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental

33

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 228. 34

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2011), h. 121.

Page 41: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

212

dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.35

Penulis mengambil data dari tulisan karya ilmiah berupa jurnal

yang berkaitan dengan zakat produktif, perundang-undangan zakat,

kriteria penyaluran zakat produktif perspektif hukum Islam. Penulis

juga mengambil data yang diambil oleh Penulis ketika di lapangan,

seperti data Standar Operasional Prosedur (SOP) BAZNAS Kota

Bekasi, jumlah pendistribusian zakat produktif BAZNAS Kota Bekasi

dari tahun 2016-2019, data penerima manfaat zakat produktif, dan

majalah al-Wasîlah (majalah BAZNAS Kota Bekasi).

d. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.36

Penulis menggabungkan semua data dari observasi lokasi

penelitian, wawancara dengan anggota yang terlibat aktif di BAZNAS

Kota Bekasi, dokumen BAZNAS Kota Bekasi berupa data penerima

zakat produktif, jumlah pendistribusian zakat produktif, majalah al-

Wasîlah serta dokumen-dokumen dari buku-buku dan jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan kriteria lembaga pengelola zakat, perundang-

undangan zakat, kriteria penyaluran zakat produktif dalam perspektif

hukum fikih Islam dan gambar-gambar yang diambil di lokasi

penelitian.

Secara garis besar dari metode pengumpulan data yang

digunakan Penulis dalam tulisan ini digambarkan dalam skema di

bawah ini;

35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 240. 36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 241.

Page 42: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

213

6. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah untuk menjawab perumusan atau

pertanyaan dalam penelitian. Adapun tahapan dari analisis data tersebut

adalah sbb :

a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.37

Penulis mereduksi data yang masih tidak tertata rapi dari

lapangan, seperti dari rekaman wawancara ditulis kembali dan

37

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 247.

Tinjauan

Hukum Fikih

Islam pada

implementasi

penyaluran

zakat

produktif di

BAZNAS

Kota Bekasi

Observasi

Wawancara dengan pihak

BAZNAS Kota Bekasi

Dokumen berupa data penerima zakat

produktif, jumlah pendistribusian zakat

produktif, majalah al-Wasîlah serta

buku dan jurnal berkaitan dengan

kriteria lembaga pengelola zakat,

perundang-undangan zakat, kriteria

penyaluran zakat produktif perspektif

hukum fikih Islam dan gambar yang

diambil di lokasi penelitian

Page 43: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

214

digabungkan dengan tulisan saat wawancara, lalu diseleksi kembali

mana yang berkaitan dengan tinjauan hukum fikih Islam terhadap

implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi

dengan yang tidak. Setelah itu Penulis mereduksi data dari buku-buku

untuk memilih mana yang berkaitan, mana yang tidak. Proses reduksi

data tersebut memberikan Penulis gambaran untuk menentukan bab-

bab yang akan diteliti pada tesis ini yang dirangkum menjadi skema di

bawah ini:

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan

Memisahkan data

yang berkaitan

dengan

mekanisme

penyaluran zakat

produktif oleh

BAZNAS Kota

Bekasi dari

kacamata hukum

Islam

Data wawancara

BAZNAS Kota

Bekasi

Menulis ulang

hasil rekaman

dari wawancara

dan tulisan saat

wawancara

Memisahkan data yang

berkaitan dengan

Implementasi Hukum

Islam terhadap

mekanisme penyaluran

zakat produktif oleh

BAZNAS Kota Bekasi

Buku dan jurnal berkaitan

dengan lembaga pengelola

zakat,perundang-undangan

zakat, kriteria penyaluran

zakat produktif perspektif

hukum Islam dan gambar

lokasi penelitian.

Page 44: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

215

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.38

Penulis mendisplaykan data untuk menjelaskan tinjauan hukum

fikih Islam terhadap implementasi penyaluran zakat produktif di

BAZNAS Kota Bekasi kepada uraian singkat.

c. Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi jika

kesimpulan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten

saat Penulis kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan

bersifat kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang

atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.39

d. Tehnik Penulisan

Tehnik penulisan laporan dalam penelitian ini merujuk pada

“Pedoman Penulisan Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)

Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

Hasil akhir dari penelitian ini akan dituangkan dalam laporan tertulis

dengan sistematika Penulisan sebagai berikut:

Bab. I. Pendahuluan; menguraikan tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

38

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 249. 39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 252-253.

Page 45: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

216

penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan

sistematika Penulisan.

Bab. II. Tinjauan umum tentang konsep penyaluran zakat, zakat

produktif dan BAZNAS; menguraikan tentang pengertian penyaluran zakat,

model penyaluran zakat, konsep penyaluran zakat menurut hukum Islam,

pengertian zakat produktif, landasan hukum zakat produktif, zakat produktif

dalam perspektif ulama, bentuk zakat produktif di era kontemporer,

implementasi penyaluran zakat produktif menurut hukum fikih Islam, sejarah

berdirinya BAZNAS, regulasi BAZNAS, visi misi BAZNAS, struktur

organisasi BAZNAS, program pemberdayaan ekonomi BAZNAS dan

korelasi antara konsep penyaluran zakat, zakat produktif dan BAZNAS.

Bab. III. Menguraikan tentang Implementasi Penyaluran Zakat

Produktif di BAZNAS Kota Bekasi, Jawa Barat. Sejarah dan perkembangan

BAZNAS, visi misi lembaga, program pemberdayaan zakat di BAZNAS,

implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS, tujuan dan fungsi

BAZNAS Kota Bekasi, dan kerjasama dan jaringan lembaga.

Bab. IV. Menguraikan tentang implementasi penyaluran zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi, analisis kesesuaian implementasi

penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dengan hukum fikih

Islam.

Bab. V. Penutup; memuat tentang kesimpulan dan saran.

Page 46: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

217

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Penulis tentang implementasi

penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi, Jawa Barat dalam

perspektif hukum fikih Islam, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:

1. Implementasi penyaluran zakat produktif yang dilakukan BAZNAS Kota

Bekasi ialah;

a. Instrumen BAZNAS Kota Bekasi dalam memperoleh data mustahik

produktif adalah orang-orang yang memang mengajukan bantuan

kepada BAZNAS.

b. Bentuk penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi lebih

cenderung kepada orang yang sudah memulai usaha, sementara orang

yang belum memulai usaha, diberi zakat konsumtif.

c. Pelatihan dan pengawasan BAZNAS Kota Bekasi terhadap mustahik

produktif baru dari segi kerohanian belum mengarah kepada konsultasi

bisnis.

d. Pola pendistibusian zakat produktif kepada mustahik secara berjenjang

di BAZNAS Kota Bekasi ada tiga level, yaitu; level pertama, bantuan

pertama. Level kedua, bantuan kedua. Level ketiga, Training

wirausaha (life skill) dan pemberian modal kepada mustahik

pengangguran.

e. Ekonomi mustahik produktif yang meningkat setelah mendapatkan

zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi adalah sedikit.

f. Pemberian donasi kepada masjid oleh BAZNAS Kota Bekasi dengan

menggunakan dana zakat pada program Tarawih Keliling (Tarling).

Page 47: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

218

2. Implementasi penyaluran zakat produktif menurut hukum fikih Islam;

a. Instrumen lembaga zakat dalam memperoleh data mustahik produktif

menurut hukum fikih Islam (kaidah maslahat) adalah menggunakan

data kemiskinan dari BPS jika ditinjau dari sisi kemaslahatannya.

Sebab, caranya lebih mudah, data yang diperoleh lebih komplit dan

komprehensif.

b. Bentuk penyaluran zakat produktif menurut hukum fikih Islam, bagi

yang sudah bekerja diberi tambahan modal dan bagi yang belum

bekerja diberi pelatihan kewirausahaan dan tambahan modal.

c. Pelatihan dan pengawasan lembaga zakat terhadap mustahik produktif

menurut hukum fikih Islam adalah lazim.

d. Pola pendistibusian zakat produktif kepada mustahik secara berjenjang

boleh dalam hukum fikih Islam berdasarkan perkataan Sahabat Umar.

e. Perkembangan ekonomi mustahik produktif setelah mendapatkan zakat

produktif dalam hukum fikih Islam adalah lazim.

f. Pemberian donasi kepada masjid dengan menggunakan dana zakat

menurut hukum fikih Islam adalah syubhat.

3. Kesesuaian implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota

Bekasi dalam perspektif hukum fikih Islam, adalah sebagai berikut:

a. Instrumen BAZNAS Kota Bekasi dalam memperoleh data mustahik

produktif tidak sesuai dengan hukum fikih Islam (kaidah maslahat),

sebab BAZNAS hanya menunggu mustahik yang datang, tidak

berusaha mencari data mustahik di Kota Bekasi secara utuh/lengkap.

Seharusnya mendatanya dari data BPS, datanya lebih komplit dan

komprehensif sehingga seluruh mustahik mendapat haknya.

b. Bentuk penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi tidak

sesuai dengan hukum fikih Islam. Sebab, bagi yang belum bekerja

hanya diberi zakat konsumtif yang menjadikan mustahik tambah malas

Page 48: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

219

bekerja. Seharusnya mustahik yang pengangguran diberi pelatihan

kewirausahaan dan tambahan modal oleh BAZNAS Kota Bekasi.

c. Pelatihan dan pengawasan BAZNAS Kota Bekasi terhadap mustahik

produktif tidak sesuai dengan hukum fikih Islam. Sebab,

pembinanaannya masih dari segi kerohanian bukan konsultasi bisnis.

Seharusnya dibina dari segi rohani maupun ekonomi.

d. Pola pendistibusian zakat produktif kepada mustahik secara berjenjang

di BAZNAS Kota Bekasi belum sesuai dengan hukum fikih Islam.

Sebab, pemberian bantuan kurang kontinyue (berulang-ulang).

Seharusnya ada level keempat dimana mustahik yang sudah menerima

bantuan kedua dan maju usahanya diberi bantuan ketiga dengan

metode qard al-hasan sampai mustahik benar-benar mandiri.

e. Ekonomi mustahik produktif yang meningkat setelah mendapatkan

zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi masih sedikit. Sebab,

sebagian mustahik tidak dilatih dan diawasi. Seharusnya, sebagian

besar mustahik produktif mengalami peningkatan ekonominya melalui

zakat produktif, karena hal itulah yang diharapkan dari tujuan

diadakannya pemberdayaan melalui dana zakat.

f. Pemberian donasi kepada masjid oleh BAZNAS Kota Bekasi dengan

menggunakan dana zakat pada program Tarawih Keliling (Tarling)

tidak sesuai dengan hukum fikih Islam, sebab masih syubhat.

Seharusnya, dana zakat dimaksimalkan dalam memproduktifkan

golongan fakir dan miskin yang sudah jelas status mustahiknya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan yang telah disajikan

maka selanjutnya Peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat

Page 49: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

220

memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian

ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk dapat terus memberikan kontribusi terhadap misi sosial, maka

BAZNAS Kota Bekasi perlu memaksimalkan pendistribusian zakat di

bidang produktif dengan pelatihan dan pengawasan yang tersistem.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis dari sisi

Penghimpunan Zakat di BAZNAS Kota Bekasi, sebab menurut Penulis

meskipun perolehan penghimpunan BAZNAS terus meningkat dari

setiap tahunnya, tetapi belum menyeluruh sehingga banyak yang

belum mengeluarkan zakat padahal mereka sudah wajib zakat.

Page 50: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

193

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an

Ali, Muhammad Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI-

Press, 1988.

Ali, Zainuddin, Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Asnainu, S.Ag., M. Ag., Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, cet.

Ke-1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Azizy, Ahmad Qodri, Membangun Fondasi Ekonomi Umat (Meneropong

Prospek Berkembangnya Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BAZNAS Kota Bekasi; Landasan Hukum dan Undang-Undang Tentang

Zakat Revisi 2017.

Chapra, Muhammad Umar, Masa Depan Ilmu-ilmu Ekonomi; Sebuah

Tinjauan Islam, Penerjemah Ikhwan Abidin, Jakarta: Gema Insani

Press, 1999.

Dâud, Abû, Sunan Abî Dâud, diedit oleh Sâlih bin „Abdul Aziz, Riyad: Dâr

al-Salâm Li al-Nasyr Wa al-Tauzi‟, 1999.

Al-Ghazali, Rahasia Puasa dan Zakat, Bandung: Karisma, 1994.

Hafiduddin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: GIP, 2002.

_______________, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema

Insani, 2002.

Harun, Nasrun, Ushul Fiqh, jilid I, Jakarta: Logos, 2001.

Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, 2005.

Husairi, Ahmad, Al-Siyâsah al-Iqtisâdiyyah Wa al-Nudum al-Mâliyyah Fi al-

Fiqh al-Islâmî, Cet. ke-1, Beirut: Dâr al-Kitâb al-„Arabî, 1986.

Ibn Qudamah, Ash-Sheikh al-Imam al-„Allamah, Al-Mughni, Bayrut: Dar al-

Kutub al„Ilmiyyah, t.th.

Ibnu Rusyd, Muhammad bin Ahmad al-Qurtubi, Bidâyat al-Mujtahid, cet.

Ke-2, Mesir: Mustafa al-Bab al- Halab, 1370 HAl-Qurthubi, al-Jâmi‟

Li Ahkâm Al-Qur‟an, Beirut: Dâr al-Kutub „Ilmiyyah, 1993.

Al-Jazîrî, „Abd al-Rahman, Al-Fiqh „alâ al-Madzâhib al-Arba‟ah, Mesir:

Maktabah Tijâriyyah, th.

Page 51: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

194

Jâd al-Haq¸ Jâd al-Hâq „Ali, Buhûts wa Fatâwâ Islâmiyyah fi Qadhâya

Mu‟âshirah, Jilid 3, Kairo: Majma‟ Buhûts Islâmiyyah, 1994.

Kahf, Monzer, Ekonomi Islam; Telaah Analitik Terhadap Fungsi Sistem

Ekonomi Islam, Penerjemah Machnun Husein, Cet. 1, Edisi II,

Yogyakarta: Aditya Media, 2000.

Al-Kahlani al-Shan‟âni, Ismail, Subulus-Salâm, Bandung, tt.

Karim, Adiwarman A., Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer, cet. Ke-

7, Jakarta: Gema Insani, 2007.

Malik Ibn Anas, Abu Abdillah, Muwattha‟ al-Imam Malik. Cairo: al-Majlis

al-„Ala lisysyu„un al-Islamiah, 1967.

Mannan, Muhammad Abdul, Ekonomi Islam; Teori dan Praktek (terj.),

Jakarta: PT. Intermasa, 1992.

_______________, Islamic Economics: Theori and Practice, Lahore,

Pakistan, T.pn. 1987.

Mas‟ud, Muhammad Ridwan, Zakat dan Kemiskinan Instrumen

Pemberdayaan Ekonomi Umat, Yogyakarta : UII Press, 2005.

Al-Mushry, Rafiq Yunus, Annama‟ Fî Zakât al-mâl, Dar al-Maktabiy, 2006.

Pernomo, K.H. Sjechul Hadi, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka

Pembangunan Nasional, cet. Ke-2, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995.

_______________, Sumber-sumber Pengelolaan Zakat, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1999.

Qadir, Abdurrachman, Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2001.

Qadratillah, Ibrahim Anis dkk., Al-Mu‟jam al-Wasît, Kairo: T.pn., 1972.

Qal‟aji, Muhammad Rawwâs, Mausû‟ah Fiqhiyyah Ibnu Taimiyah, Jilid 2,

Beirut: Dâr al-Nafâis, 1998.

Al-Qaradhâwî, Yusuf, Daur az-Zakâh Fî „Ilâj al-Musykilât al-Iqtishâdhiyah

wa Syurûth Najâhihâ, Cetakan Pertama, Kairo: Dâr al-Syurûq, 2001.

_______________, Fiqh al-Zakah, Beirut: Dar al-Irsyad, tt; diterj., Hukum

Zakat, Jakarta: Litera AntarNusa, 2007.

_______________, Fiqh Zakâh, Cairo: Maktabah Wahbah, 1994.

Page 52: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

195

_______________, Fiqh Az-Zakâh: Dirâsah al-Muqâranah Li Ahkâmihâ wa

Falsafatihâ Fî Dhau‟ al-Qur‟ân wa al-Sunnah, Cetakan Kedua, Beirut:

Muassisah Ar-Risâlah, 1973.

_______________, Yusuf, Al-Ijtihâd al-Mu‟âshir, Beirut: Al-Maktab Al-

Islami, 1998.

Al-Quzwaini, Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid Abdullah ibn Majah,

Sunan Abi Majah, Maktabah Al-Ma‟arif Linnatsir Wa At-Tauzi‟

Lishohibiha Ibn Sa‟id Abdur Rahman Ar-Rasyid, t.t.

Rafi, Mu‟inan, Potensi Zakat (Dari Konsumtif-Karitatif ke Produktif-

Berdaya Guna): Perspektif Hukum Islam, Yoyakarta: Citra Pustaka,

2011.

Sabiq, Al-Sayyid, Fikih Sunnah 3, Bandung: PT. Al-Ma‟arif, 1990.

_______________, Fiqh al-Sunnah, Jilid I, Beirut: Dâr al-Fikr, 1977.

_______________, Fiqh Sunnah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

_______________, Fiqhu al-Sunnah, Kuwait: Dar-al-Bayan, tt.

al-Salâm, „Izz al-Din bin „Abd, al-Qawâ‟id al-Kubrâ, Damaskus: Dar al-

Fikr, 1416 H..

Singarimbun, dkk., Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1995.

Syafâqah, Khâlid „Abdullah, Dirâsah al-Fiqhiyyah „Ala Madzhab al-Imam

al-Syâfi‟I, Kairo: Dâr al-Salâm, 1989.

Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqih, Jakarta: Logos, 1997.

Asy-Syatibi, Al-Muwâfaqât Fî Ushûl Al-Ahkâm, juz 2, Beirut: Dâr al-Fikr,

t.t.

„Ulwân, „Abdullah Nâsih, Ahkâm al-Zakâh „alâ Dau‟ al-Madzâhib al-

Arbi‟ah, Kairo: Dâr al-Salâm, 1986.

Zahrah, Muhammad Abu, Zakat dalam Perspektif Sosial, Jakarta, Pustaka

Firdaus, 2001.

Zaidân, Abdul Karîm, Al-Mufashal Fi Al-Ahkâmi al-Mar‟ah wa Bait al-

Muslim Fi Syarî‟ah Islâmiyyah, Jilid 2, Beirut: Mu‟assasah al-Risâlah,

2000.

Zallum, Abdul Qodim, Sistem Keuangan dalam Negara Khilafah, Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah, 2000.

Page 53: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

196

al-Zuhayli, Wahbah, Al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh, diterjemahkan oleh

Agus Efendi dan Bahruddin Fanany dengan judul Zakat Kajian dari

Berbagai Madzhab, Cet. Ke-1 Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.

_______________, Zakat Kajian Berbagai Madzhab Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995.

Al-Zuhayli, Wahbah. Al-Fiqh al-Islâm wa Adillatuh. Damaskus: Dâr al-Fikr,

1997.

Disertasi dan Tesis

Alaydrus, Muhammad Zaid, “Pengaruh Zakat Produktif Terhadap

Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kesejahteraan Mustahik Pada Badan

Amil Zakat Kota Pasuruan-Jawa Timur”, Tesis, Universitas Airlangga,

Surabaya 2016. Tidak diterbitkan (t.d).

Habibi, Ahmad, “Pemberdayaan Dana Zakat Produktif Sebagai Modal

Usaha dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah

(UKM) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa

Yogyakarta”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2016.

Hani‟in, Umi, “Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kabupaten Sragen”, Tesis, IAIN

Surakarta, Surakarta. Tidak diterbitkan (t.d).

Hikam, Dail, Pendayagunaan Zakat Produktif, Disertasi S3 Jurusan

Ekonomi Islam, Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2004.

Tidak diterbitkan (t.d).

Huda, Khusnul, “Fikih Pengelolaan Zakat Produktif Sebagai Upaya

Pengembangan Sumber Daya Mustahik (Studi Kasus di Badan

Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah (BAPELURZAM) Pimpinan

Cabang Muhammadiyah Weleri Kendal”, Tesis, IAIN Walisongo

Semarang 2012.

Hasanah, Alfiya Nur, Hubungan Zakat terhadap Tingkat Kemiskinan pada

BAZ Propinsi DIY Tahun 1939-2003, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga, 2005. Tidak diterbitkan.

Ismail, “Zakat Produktif: Sistem Alternatif dalam Pengentasan Kemiskinan”,

Tesis, Jakarta: Pascasarjana UIN Syarif Hidaatullah, 2005. Tidak

diterbitkan.

Prayitno, Budi, “Optimalisasi Pengelolaan Zakat Pada Badan Amil Zakat

Daerah”, Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro, 2008.

Page 54: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

197

Jurnal

Asnaini, ”Optimalisasi Zakat Dalam Ekonomi Islam (Studi terhadap Sumber

Zakat dan Pengembangannya di Indonesia)”, dalam jurnal Ekonomi

Islam IAIN Bengkulu, Vol. 8 No. 2, Juli, 2015.

Beik, Irfan Syauqi, “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan :

Studi Kasus Dompet Dhuafa Republika”, dalam jurnal, Vol. II 2009.

Fahrini, Husnul Hami, “Efektivitas Program Penyaluran Dana Zakat Profesi

Dalam Bentuk Pemberian Beasiswa Bagi Siswa Muslim Kurang

Mampu oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten

Tabanan Tahun 2015”, dalam jurnal Program Studi Pendidikan

Ekonomi (JPPE), Vol. 7 No. 2 Tahun 2016.

Hisamuddin, Nur, “Telaah Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada

Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh”, dalam jurnal ZISWAF, Vol.

3, No. 1, Juni 2016.

Ibrahim, Patmawati, “Pembangunan Ekonomi Melalui Agihan Zakat:

Tinjauan Empirikal”, dalam jurnal Jurnal Syariah, Jil. 16, Bil. 2,

2008.

Meity Taqdir, et al., Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2011.

Mufraini, M. Arif, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006.

Muhtada, Dani, “Payung Hukum Zakat di Era Otonomi Daerah: Menimbang

Relevansi Perda Zakat Pasca UU NO. 23 Tahun 2011”, dalam jurnal

ZISWAF, Vol. 3, No. 1, Juni 2016.

Muhajirin, “Potensi dan Kontribusi Zakat, Infaq dan Shadaqoh dalam

Peningkatan Ekonomi dan Pendidikan (Studi Kasus di Wilayah Kota

Bogor)”, dalam Jurnal Uhamka, Volume 8, Nomor 1, Mei, 2017.

Pratama, Yoghi Citra, “Peran Zakat dalam Penanggulangan Kemiskinan,

(Studi Kasus : Program Zakat Produktif Pada Badan Amil Zakat

Nasional)”, dalam Jurnal Tauhidnomics UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Vol II, 2009.

Nopiardo, Widi, “Mekanisme Pengelolaan Zakat Produktif Pada Badan Amil

Zakat Nasional Tanah Datar”, dalam jurnal JEBI (Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Islam) Vol. 1 Nomor 2 2016.

Page 55: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

198

Ramadhan, Muhammad Reza, “Integrasi Pajak dan Zakat di Indonesia”,

dalam jurnal Ekonomi Islam, Volume 8 No. 1 Januari – Juni, 2017.

Ridlo, Ali, “Zakat dalam Perspektif Ekonmi Islam”, dalam jurnal Al-„Adl

Oleh: Vol. 7 No. 1, 2014.

Sartika, Mila, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap

Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”,

dalam jurnal La_Riba Ekonomi Islam Vol. II No. 1 Juli 2018.

Syafiq, Ahmad, “Urgensi Peningkatan Akuntabilitas Lembaga Pengelola

Zakar” dalam jurnal ZISWAF, Vol. 3, No. 1, Juni, 2016.

Zen, Muhammad, “Zakat Profesi Sebagai Distribusi Pendapatan Ekonomi

Islam”, dalam jurnal Human Falah, Volume 1. No. 1 Januari – Juni

2014.

Fatwa dan Peraturan Hukum

Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 Tentang Penggunaan Dana Zakat Untuk

Istitsmar (Investasi).

_______________, No. 14 Tahun 2011 Tentang Penyaluran Harta Zakat

dalam Bentuk Aset Kelolaan.

Instruksi Presiden RI Nomor 03 Tahun 2014 tentang Optimalisasi

Pengumpulan Zakat melalui Baznas.

Instruksi Walikota Bekasi Nomor: 460/6997-SETDA-KESOS Tentang Zakat

Penghasilan / Profesi Walikota Bekasi.

Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota Bekasi Dengan BAZNAS

Kota Bekasi dan Bank BJB Cabang Bekasi.

Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor

DJ.II/568/Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat

Nasional Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Keputusan Menteri Agama RI Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. Khusus pada Bab II pasal

3.

_______________, Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan

Amil Zakat Nasional Provinsi.

_______________, Nomor 581 Tahun 1999

Page 56: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

199

Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil

Zakat Nasional.

Keputusan Walikota Bekasi, Nomor: 451.12/Kep.151/Kessos/III/2016,

Tentang Pimpinan BAZNAS Kota Bekasi Periode 2016-2021.

_______________, Nomor: 451/Kep.495-Kessos/XI/2017 Tentang Besaran

Zakat Profesi/Penghasilan Aparatur Pemerintah Kota Bekasi.

Komisi Fatwa MUI dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi‟ul Akhir 1402 H,

bertepatan dengan tanggal 2 Februari 1982 M tentang mentasharufkan

dana zakat untuk kegiatan produktif dan kemaslahatan umum.Undang-

undang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat

Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan

Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota.

Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor: 02 Tahun 2008 Tentang Peengelolaan

Zakat.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014

tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah

Serta Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif

Peraturan Walikota Bekasi Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2008

Tentang Pengelolaan Zakat di Kota Bekasi

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 16

ayat 1 dan 2.

Internet

Aris Tri Cahyono Erdania Eka Putri, “Penerapan Zakat sebagai

Perencanaan Pajak untuk Efisiensi PPh Badan pada PT ALWAN

ZAHIRA SAMARINDA”, dalam jurnal 2010.

Azzam, Muhammad , “BPS Catat Angka Kemiskinan Kota Bekasi Mulai

Menurun”, dari link http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/02/bps-

catat-angka-kemiskinan-kota-bekasi-mulai-menurun, diakses pada

tanggal 10 Februari 2018.

BAZNAS, “Peringati HKB, BAZNAS dan BNPB Teken MoU Kerja Sama

Penanggulan Bencana”, dari link

Page 57: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

200

https://baznas.go,id/beritadetail/getBeritaDetail/Peringati_HKB_BAZ

NAS_danBNPB_Teken_MoU_Kerja_Sama_Penanggulangan_Bencan

a/241, diakses pada tanggal 31 Juli 2019.

_______________, “Profil BAZNAS”, dari link

http://pusat.baznas.go.id/profil diakses pada tanggal 23 Agustus 2019.

_______________, “BAZNAS; Badan Amil Zakat Nasional”, dari link

https://baznas.go.id/profil, diakses pada tanggal 2 Agustus 2019.

_______________, “Profil Zakat Community Development”, dari link

https://baznas.go.id/Zakatcds, diakses pada tanggal 2 Agustus 2019.

Baznas Kota Bekasi,

https://m.facebook.com/syamsulbadriislamy/about/?ref=page_internal

&mt_nav=0, diakses pada tanggal 19 Juli 2019.

_______________, “Pakai Gerobak BAZNAS, Omset naik 50 %”, dari link:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=802888209892675&id=

704943676353796, diakses pada tanggal 6 Juli 2019.

Dakta, “BAZNAS Kota Bekasi Ajak ASN Sisihkan Zakat Profesi”, dari link

http://www.dakta.com/news/12445/baznas-kota-bekasi-ajak-asn-

sisihkan-zakat-profesi, diakses pada tanggal 31 Juli 2019.

Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan Zakat, Jakarta, 2000.

_______________, Petunjuk Pelaksanaan Kemitraan dalam Pengelolaan

Zakat, 2007.

_______________, Petunjuk Pelaksanaan Pemberdayaan Zakat, Jakarta,

2007.

_______________, Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan Zakat, 2007.

_______________, Pola Pembinaan Lembaga Pengelola Zakat di Indonesia,

2003.

Garudanews, “Inilah Program Nyata Baznas Kota Bekasi”, dari link

https://garudanews.id/inilah-program-nyata-baznas-kota-bekasi/,

diakses pada tanggal 10 Februari 2019.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arti Kata Konsep, dari link

https://kbbi.web.id/konsep, yang diakses pada tanggal 3 Agustus 2019.

Nugroho, Adi, “Kemiskinan Bekasi menurun, BPS klaim karena banyak

warga kerja di perusahaan”, dari link

https://m.merdeka.com/peristiwa/kemiskinan-bekasi-menurun-bps-

Page 58: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

201

klaim-karena-banyak-warga-kerja-di-perusahaan.html, diakses pada

tanggal 10 Februari 2018.

Republika, 40 Persen Dana Zakat Disalurkan ke Sektor Produktif, lihat di

link https://m.republika.co.id/amp/ozii9e396, diakses pada tanggal 29

Maret 2019.

_______________, “Baznas Kota Bekasi Terbaik di Jabar”, dari link

https://m.republika.co.id/amp/p97uyr384, diakses pada tanggal 19 Juli

2019.

Surjana Abdullah M., “Warga Miskin di Kota Bekasi Menurun Menjadi 136

Ribu Orang”, dari link

https://sindonews.com/read/1327384/171/warga-miskin-di-kota-

bekasi-menurun-menjadi-136-ribu-orang-1533279712, diakses pada

tanggal 11 Februari 2019.

Syarwat, Ahmad, “Zakat Maal Untuk Pembangunan Masjid”, dari link:

https://rumahfiqih.com/x.php?id=1142913747, diakses pada tanggal 21

Agustus 2019.

Wikipedia, “Bir Pletok”, dari link:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bir_pletok, diakses pada tanggal 6 Juli

2019.

_______________, “Penggalangan Dana”, dari link

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penggalangan_dana, diakses pada

tanggal 31 Juli 2019.

Surat Kabar

Majalah Al-Wasilah, “Dari Palembang hingga Lombok Barat”, Edisi 18,

Oktober 2016.

_______________, “Apresiasi Laporan Semester I dari BAZNAS”, Edisi 19,

November 2016,

_______________, “Pusatkan Program di Wilayah Binaan”, Edisi 23,

Maret 2017.

_______________, “Apresiasi Partisipasi Warga Bangun Rutilahu”, dalam

majalah zakat Al-Wasilah, Edisi 26, Juni 2017.

_______________, “Menengok Pesantren Tahfidz Nurul Islam; Dibina

BAZNAS Kota Bekasi, Cetak Lulusan Penghafal Qur‟an”, Edisi 32,

Desember 2017.

Page 59: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

202

_______________, “Sinergitas Bangun Kampung BAZNAS”, Edisi 34,

Februari 2018.

_______________, “Zakat Profesi Meningkat 100%”, Edisi 35, Maret 2018.

_______________, “DPRD Lahat Konsultasi Zakat ke Kota Bekasi”, Edisi

37, Mei 2018.

_______________, “Perubahan Program di Pertengahan 2018”, Edisi 39,

Juli 2018.

_______________, “Bogor Belajar Perda Zakat di Kota Bekasi”, Edisi 40,

Agustus 2018.

_______________, “BAZNAS Award Kedua untuk Kota Bekasi”, Edisi 41,

September 2018.

_______________, “Penyaluran Terbesar Sepanjang Sejarah”, Edisi 42,

Oktober 2018.

_______________, “BAZNAS Gresik: Intinya Istiqamah”, Edisi 44,

Desember 2018.

_______________, “Silaturahmi Wakil Wali Kota Bekasi”, Edisi 45, Januari

2019.

_______________, “Warga dilatih Bikin Sabun”, Edisi 49, Mei 2019.

Wawancara

Muhammad Aiz, Wawancara, Bekasi, 1 Juli dan 12 Agustus 2019.

Dokumen dari BAZNAS Kota Bekasi

Page 60: IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/324/2/214610189...BAZNAS Kota Bekasi perspektif hukum fikih Islam adalah, 1.Instrumennya tidak

203