Upload
trinhtuyen
View
274
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TAJWID
DAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN
DALAM MATERI AL-QUR’AN HADITS PADA SISWA
KELAS VII DI MTS AL MANAR BENER TENGARAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan, S. Pd.
Oleh
DEA PRASMANITA RAHMANI
11113065
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TAJWID
DAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN
DALAM MATERI AL-QUR’AN HADITS PADA SISWA
KELAS VII DI MTs AL MANAR BENER TENGARAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
SarjanaPendidikan, S. Pd.
Oleh
DEA PRASMANITA RAHMANI
11113065
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“BELAJARLAH KARENA SESUNGGUHNYA ILMU
ADALAH PERHIASAN BAGI PEMILIKNYA,,,,,DIALAH
ILMU YANG MEMBIMBING KE JALAN
KEBENARAN,,,DIALAH BENTENG PELINDUNG DARI
SEGALA KESENGSARAAN”
(Muhammad bin Al Hasan bin Abdullah )
“SIAPA YANG MENGINGINKAN DUNIA MAKA
HENDAKLAH IA MEMILIKI ILMU DAN BARANG
SIAPA YANG MENGINGINKAN AKHIRAT MAKA
HENDAKLAH IA MEMILIKI ILMU DAN BARANG
SIAPA YANG MENGINGINKAN KEDUANYA MAKA
MEMILIKI ILMU”
(Drs. H. Sihabudin, MM)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Sungkono & Ibu Partini yang telah
membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran serta menjadi
motivasi dalam setiap langkahku dan adikku tercinta yang senantiasa selalu ada
buat aku.
2. Semua saudara-saudaraku yang selalu memberikan motivasi dan semangat
untuk terus melangkah kedepan demi masa depanku.
3. Kepada keluarga besar Yayasan SMP IT Izzatul Islam yang telah memberikan
semangat dan motivasi beserta do‟annya.
4. Kepada anak-anak didikku di TPQ Al Huda terimakasih atas semangat dan
do‟anya.
5. Kepada Habibatiku yang jauh disana terimakasih walaupun terhalang jarak
tetapi selalu memberikan memotivasi dan semangat kepada penulis.
6. Kepada sahabat-sahabatku Nur Khasanah, Restu, Asep yang berjuang bersama-
sama dari sesmester awal samapai diakhir penantiaan ini terimaksih
motivasinya sukses untuk kita semua.
7. Kepada teman-temanku Organisasi IPNU-IPPNU Kecamatan Getasan dan PIK R
Kecamatan Getasan, yang selaluadabuataku, you all the best for me;
8. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2013 terimakasih untuk
semangat dan motivasi yang telah diberikan. Sukses buat semuanya.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Alhamdulillairabbil’alaminpuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul Akhir Aamiin.
Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul”“IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TAJWID
DAN KETERAMPILAN MEMBACA Al-QUR‟AN HADITS PADA SISWA KELAS
VII DI MTs AL-MANAR BENER TENGARAN TAHUN AJARAN 2016/2017”
skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program
studiPendidikan Guru Pendidikan Agama islam (PAI) pada Istitut Agama islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M, Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
xi
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
mengarahkan membimbing dan meluangkan waktunya dalam penulisan
skripsi.
5. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).
6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali
pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Sungkono dan Ibu Partini serta adikku
terimakasih atas segala motivasi, dukungan, dan do‟a restu kepada penulis,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Semua saudara-saudaraku yang selalu memberikan motivasi dan semangat
untuk terus melangkah kedepan demi masa depanku.
9. Kepada keluarga besar Yayasan SMP IT Izzatul Islam yang telah memberikan
semangat dan motivasi beserta do‟annya.
10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Teman-teman satu angkatan tahun 2013 yang telah memberikan semangat
belajar dan motivasi.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
13. Kepala MTs Al Manar (Hj. Mustikowati S.Pd. I), Ibu Anisatul Masruroh, S.
Pd. I selaku guru mata pelajaran Al Qur‟an Hadis yang telah berkenan
membantu dan memberikan data dan masukan-masukan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
xii
Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat
jauh dari sempurna. untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Akhirnya, semogaskripsiinibermanfaatbagipembacasemua, aamin.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Salatiga, 12 September 2017
Penulis
Dea Prasmanita R
NIM:11113065
xiii
ABSTRAK
Prasmanita Rahmani, Dea 2017. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TAJWID
DAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR‟AN DALAM MATERI AL-
QUR‟AN PADA SISWA KELAS VII DI MTs AL-MANAR BENER
TENGARAN TAHUN AJARAN 2016/2017.Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci:Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan Membaca Al Qur’an.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengimplementasikan pembelajaran
tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an pada siswa kelas
VII di MTs Al Manar Bener Tengaran. Dalam suatu pembelajaran kegiatan belajar
mengajar tidak cukup hanya bertujuan menstranfer ilmu dan berceramah saja. Sebagai
seorang guru harus mempunyai skill dan metode-metode pembelajaran yang
menyenangkan sehingga pembelajaran bisa tercapai dengan efektiv dan efisien.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1)
Bagaimana implementasi pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an
dalam pembelajaran Al Qur‟an Hadis siswa kelas VII di MTs Al Manar Bener
Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017?, dan (2) Apa Hambatan dan Solusi dalam
implementasi pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an dalam
pembelajaran Al Qur‟an Hadis siswa kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran
Tahun Ajaran 2016/2017?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan berbagi tahap dalam
penelitiannya.
Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian di lapangan, maka penelitian
dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian tentang implementasi pembelajaran tajwid
dan keterampilan membaca Al Qur‟an dalam pembelajaran Al Qur‟an Hadis siswa
kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017 dalam
perencanaan,pelaksanaan,evaluasi serta hambatan dan solusi dalam proses
pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarakan yaitu ilmu tajwid serta
keterampilan dalam membaca al qur‟an. Hal ini dapat dilihat dari: 1) perencanaan
yang dibuat dalam bentuk Rpp, Pelaksanaan roses pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, Evaluasi yang dilakukan
guru kepada siswa dengan melihat hasil penilaian, 2) Faktor penghambat dan solusi
yang telah dilakukan adanya pendekatan secara personal serta dibuat kelompok belajar
dengan metode”tutor sebaya”.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO ......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................ vii
MOTTO .................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... .ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. xii
ABSTRAK ................................................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. .5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ .6
E. Penegasan Istilah ............................................................................... .7
F. Metode Penelitian.............................................................................. .8
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................. . 9
2. Kehadiran Penelitian.....................................................................9
3. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 10
4. Sumber Data ................................................................................ 10
xv
G. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 10
1. Observasi......................................................................................10
2. Wawancara....................................................................................11
3. Dokumentasi.................................................................................12
H. Analisis Data...................................................................................... 12
I. Sistematika Gambaran Penulisan........................................................14
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Pustaka ............................................................................. .16
1. Pengertian Pembelajaran Tajwid, Macam-macam Tajwid, Hukum
Mempelajarai Ilmu Tajwid dan Tujuan Pembelajaran Tajwid.....16
a. Pengertian Tajwid ................................................................. .16
b. Macam-macam Tajwid.......................................................... .20
c. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid ........................................ .31
d. Tujuan Pembelajaran Tajwid ................................................ .31
2. Keterampilan Membaca Al-Qur‟an..............................................32
a. Keterampilan...........................................................................32
b. Membaca.................................................................................33
c. Al-Qur‟an.................................................................................34
3. Al-Qur‟an Hadits...........................................................................36
a. Pengertian Al-Qur‟an...............................................................36
b. Pengertian Hadis......................................................................37
B. Peneltian yang Relevan.......................................................................41
xvi
BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Al-Manar Bener Tengaran .......................... 44
B. Temuan Penelitian ............................................................................. 52
1. ProfilResponden .......................................................................... 52
2. Hasil Wawancara di MTs Al-Bener Tengar................................ 53
BAB IV :ANALISIS PEMBAHASAN
A. Analisis Implementasi Pembelajaran Tajwid dan keterampilan
Membaca Al-Qur‟an dalam Materi Al-Qur‟an Hadits pada Siswa Kelas
VII di MTs Al-Manar Bener Tengaran ............................................. 60
B. Analisis Faktor Pendukung, Penghambat dan Solusi dalamAnalisis
Implementasi Pembelajaran Tajwid dan keterampilan Membaca Al-
Qur‟an dalam Materi Al-Qur‟an Hadits pada Siswa Kelas VII di MTs
Al-Manar Bener Tengran ................................................................. 65
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 69
B. Saran-saran ....................................................................................... 70
C. Penutup .............................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel3.1. Letak geografis MTs Al-Manar Bener Tengaran.........................................45
Tabel3.2. Profil MTs Al-Manar Bener Tengaran.........................................................45
Tabel 3.3. Struktur Organisasi MTs Al-Manar Bener Tengaran..................................46
Tabel 3.4. Susunan Komite MTs Al-Manar Bener Tengaran ................................... ..47
Tabel3.5. Daftar Jumlah Siswa MTs Al-Manar Bener Tengaran.................................48
Tabel3.6. Sarana Prasarana MTs Al-Manar Bener Tengaran.......................................49
Tabel3.7. Kegiatan Ekstrakulikuler MTs Al-Manar Bener Tengaran..........................50
Tabel3.8. Kegiatan Harian MTs Al-Manar Bener Tengaran........................................51
Tabel 3.9. Program Unggulan MTs Al-Manar Bener Tengaran ............................... ...51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur‟an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan
oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran
pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek
kehidupan melalui ijtihad (Djamal, 1984:19).Al Qur‟an merupakan
kalamullah (firman Allah). Keutamaannya atas segala perkataan seperti
keutamaan Allah SWT. atas seluruh makhluk-Nya. Membacanya adalah
amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan(Tafsir Al-„Usyr Al-
Ahkhir).
Al-Qur‟an diturunkan Allah SWT. kepada manusia dengan penuh
hikmah dan berkah sehingga kita tidak perlu meragukan kandungan yang
terdapat didalamnya. Manusia diperintahkan untuk senantiasa menjadikan
Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup (Kurikulum Madrasah, 2013:8--9).
Pembelajaran Al-Qur‟an pada hakekatnya adalah mengajarkan Al-
Qur‟an pada anak yang merupakan suatu proses pengenalan Al-Qur‟an
tahap pertama dengan tujuan agar siswa mengenal huruf sebagai tanda
suara atau tanda bunyi. Pengajaran membaca Al-Qur‟an tidak dapat
disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar,
karena dalam pengajaran Al-Qur‟an, anak-anak belajar huruf dan kata-kata
yang tidak mereka pahami artinya. Yang paling penting dalam
2
pembelajaran membaca Al-Qur‟an adalah keterampilan membaca Al-
Qur‟an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disususun dalam ilmu
Tajwid.
Menurut Islam manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidaklah
muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Qur‟an
surat al-Alaq ayat 2 menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dari
segumpal darah Al-Qur‟an, Al-qur‟an surat al-Thariq ayat 5 menjelaskan
bahwa manusia dijadikan oleh Allah. Jadi, manusia adalah makhluk
ciptaan Allah (Tafsir, 2008:34).
Belajar merupakan suatu proses interaksi antara berbagai unsur
yang berkaitan. Tanpa belajar, manusia akan mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya karena tuntutan hidup,
kehidupan, dan penghidupan senantiasa berubah. Dengan demikian belajar
menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang usia manusia,
sejak lahir hingga akhir hayatnya (Basleman, 2011:1).
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dalam proses belajar dan pembelajaran
perlu adanya rekayasa sistem lingkungan yang mendukung. Penciptaan
sistem lingkungan berarti menyiapkan kondisi lingkungan yang kondusif
bagi peserta didik (Rahyubi, 2014:6).
3
Dalam hal ini pembelajaran ilmu tajwid (keterampilan membaca Al-
Qur‟an) adalah kegiatan yang penting untuk dapat memahami Al-Qur‟an.
Oleh karena itu, sangatlah rasional apabila Al-Qur‟an dapat porsi yang
besar untuk dijadikan bahan pengajaran disetiap jenjang pendidikan bagi
umat islam di Indonesia. Allah telah menegaskan dalam Al-Qur‟an surat
Al-Muzammil ayat 4 yaitu :
(۶رتيال)املزمل:وزدعليهورتلالقرآنت أ
Artinya:“Atau lebih dari seper dua itu. Dan bacalah al-Qur‟an itu
dengan tartil”.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ilmu tajwid dengan baik
dan benar merupakan bagian yang penting bagi siswa untuk bisa membaca
Al-Qur‟an dengan baik dan benar, dengan perkataan lain memahami ilmu
tajwid dengan baik, seharusnya merupakan materi atau masuk dalam ruang
lingkup mempelajari Al-Qur‟an.
Oleh karena itu, pembelajaran tajwid diterapkan betujuan, pertama
untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam membaca Al-Qur'an
yang hal tersebut membawa kepada perubahan arti. Kedua adalah untuk
membantu memahami Al-Qur'an dengan baik dan benar. Jadi seorang
santri diharapkan setelah belajar tajwid akan mampu menerapkan ilmu
tajwidnya untuk memperbaiki kualitas bacaannya.
Berdasarkan observasi sementara,di MTs Al-Manar Bener Tengaran
merupakan lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan pondok
4
pesantren. Jadi, dalam suatu proses pembelajaran di MTs Al-Manar sendiri
tidak ada masalah atau kesulitan dalam mengenai siswa dalam
pembelajaran Al-Qur‟an salah satu dalam materi Al-Qur‟an Hadist.
Dikarenakan sebelum pembelajaran dimulai siswa sudah mendapatkan
materi yang sama sebelumnya di madrasah diniyah terutama materi
tentang Ilmu Tajwid itu sendiri.
Dalam pembelajaran Ilmu Tajwid siswa diharapkan bisa memahami
dan mengimplementasikannya dalam membaca Al-Qur‟an sehari-hari,
sehingga siswa bisa mempraktikkan membaca Al-Qur‟an dengan fasih dan
benar. Mengajarkan Al-qur‟an Hadits tentu tidak lepas dari mengajarkan
ilmu tawid, setiap materi pelajaran mempunyai karakter tersendiri yang
berbeda dengan materi pelajaran yang lain. Demikian juga dengan ilmu
tajwid.
Pembelajaran tajwid yang ada di MTs Al-Manar guru menggunakan
meodel pembelajaran scientific. Dengan pengimplementasiaan
pembelajaran tajwid, dengan model pembelajaran guru berharap para
siswa akan lebih aktif dalam mengusai materi yang diberikannya selama
proses pembelajaran berlangsung. Sebelum pembelajaran di mulai guru
terlebih dahulu menyampaikan sedikit materi yang berkaitan dengan Ilmu
Tajwid yang berhubungan dengan ayat Al-Qur‟an yang ada dalam materi.
Sedangkan dalam keterampilan membaca Al-Qur‟annya guru
membuat sebuah potongan-potongan kertas yang mana itu merupakan
potongan-potongan ayat yang telah disampaikan terlebih dahulu. Sehingga
5
siswa akan lebih aktif dalam menguasai materi tentang tajwid dan ayat-
ayat Al-Qur‟an.
Kekhasan MTs Al-manar salah satunya yaitu adanya kerjasama
antara pondok pesantren dan madrasah tsanawiyah yang menjadikan
seorang siswa akan lebih banyak mendapat ilmu-ilmu agama terutama
tentang ilmu tajwid. Di mana seorang siswa bisa mendapatkan materi
tentang ilmu tajwid di madrasah diniyah dan di madrasah tsanawiyah,
dengan meliputi berbagai tahap dalam proses pembelajaran tajwid dan
denagn metode yang yang sangat berbeda.
Berangkat dari hal itulah maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul“Implementasi
pembelajaran Tajwid dan keterampilan membaca Al-Qur’an dalam
materi Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas VII di MTs Al-Manar
Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka
dapat diambil topik permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran tajwid dan keterampilan
membaca Al Qur‟an dalam materi Al-Qur‟an hadits siswa kelas VII di
MTs Al-Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017 ?
2. Apakah hambatan dan solusi dalam proses implementasi pembelajaran
tajwid dan keterampilan membaca Al-Qu‟an dalam materi Al-Qur‟an
6
hadits siswa kelas VII di MTs Al-Manar Bener Tengaran Tahun
Ajaran 2016/2017.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum untuk memberikan gambaran yang
benar serta arah yang jelas dalam pelaksanaan penelitiaan ini, maka perlu
dirumuskan tujuan yang akan dicapai, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah implementasipembelajaran Tajwid
dan keterampilan membaca Al-Qur‟an dalam materi Al-Qur‟an Hadits
siswa kelas VII di MTs Al-Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran
2016/2017.
2. Untuk mengetahui hambatan dan solusi dalam proses implementasi
pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al-Qur‟an dalam
materi Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VII diMTs Al-Manar Bener
Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis
1. Manfaat Teoritis
a. Memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, terutama
yang berkaitan dengan pembelajaran.
b. Penelitian ini dapat dijadikan rujuan atau referensi bagi peneliti
selanjutnya.
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, mampu meningkatkan semangat belajar siswa pada
materi al-qur‟an Hadits dalam materi tajwid.
b. Bagi orang tua peserta didik sebagai bahan masukan untuk lebih
membimbing anak belajar Al-Qur‟an.
c. Bagi guru sebagai pertimbangan tentang pentingnya mengupayakan
pembelajaran yang baik agar tercapai hasil belajar yang baik.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahfahaman pendapat dalam memahami judul
dalam penelitian ini, maka penulis jelaskan istilah yang dipakai dalam
skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Implementasi Pembelajaran Tajwid
Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (2007: 427) implementasi
berarti pelaksanaan atau penerapan.
Kata pembelajaran yang penulis analisa adalah pembelajaran dalam
arti membimbing dan melatih anak untuk membaca Al-Qur‟an dengan
baik dan benar serta dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran adalah Proses Mejadikan Orang atau makhluk hidup
belajar (Departemen Pendidikan dan Budaya, 1998:747). Dalam
pengertian lain pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa (M. Sobri Sutikno,
2007:50).
8
Tajwid adalah membaguskan bacaan, huru-huruf, kalimat-kalimat
Al-Qur‟an satu persatu dengan teratur perlahan dan tidak terburu-buru
sesuai dengan hukum-hukum tajwid (Syafi‟i, 1967: 2).Ilmu Tajwid
adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya
membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri
sendiri maupun huruf dalam rangkaian ( Asy‟ari BA, 1897:7).
2. Keterampilan
Menurut Dalman (2013:5) Keterampilan membaca adalah suatu
keterampilan dalam kegiatan yang berupaya untuk menemukan
berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan.
Makna baca tidak sekedar tilawah tapi juga qiraah (Arikunto,
1991:124).
3. Al-Qur‟an
Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah,
Muhammad, melalui wahyu yang dibawa malaikat Jibril, baik lafaz
maupun maknanya; yang menjadi ibadah dengan membacanya;
merupakan mukjizat yang diriwayatkan secara mutawatir (Nashiruddin
Umar, 2008:66).
F. Metode Penelitian
Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus menggunakan
metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan data objek yang dibahas.
9
Dalam hal ini dikemukakan beberapa metodedan suber data yang
berkaitan dengan penelitian yaitu :
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yaitu dengan
menyajikan gambaran tentang suatu proses pembelajaran tajwid serta
keterampilan dalam mebacanya seperti apa, sehingga dalam proses
pembelajaran siwa lebih mudah dalam mempelajari materi yang akan
disampaikan.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
seperti perilaku, sikap, Motivasi, dan tindakan (Moleong, 2011:6).
Penelitian ini adalah field reseach yang bermaksud untuk
mengetahui data responden secara langsung dari lapangan, yaitu suatu
penelitian yang bertujun mengetahui situasi dan keadaan sebenarnya
tentang bagaimana proses pembelajaran tajwid dan keterampilan
membaca Al-Qur‟an dalam materi Al-Qur‟an Hadits siswa kelas VII di
di MTs Al-Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017.
2. Kehadiran Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pencari informasi
dan pengamat, dimana peneliti mencari sebuah informasi kepada
seorang guru yang mengampu mata pelajaran Al-Qur‟an hadits tentang
bagaimana proses pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al-
10
Qur‟an dalam materi Al-Quran hadits pada siswa kelas VII di di MTs
Al-Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017dan apa yang
menjadi penghambat dalam pemebelajaran tajwid dan keterampilan
membaca siswa dalam materi Al-Qur‟an Hadits.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di MTs Al-Manar Bener Tengaran, JL.
KH Djalal Suyuti Ds. Bener, Tengaran, Semarang, NPSN: 20320517.
4. Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu sumber data yang langsung berkaitan dengan obyek
riset . Adapun sumber data langsung peneliti mendapatkan dari
hasil wawancara dengan guru mata pelajaran, serta narasumber
yang terkait lainnya.
b. Data Sekunder
Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat
hasil survei dan untuk melengkapi informasi yang telah
dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Moh. Nazir (1998:212) observasi diartikan
sebagai, “pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
11
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut” (Moh.
Nazir, 1998:212).
Metode ini digunakan peneliti dengan mengamati langsung
di lapangan untuk mengetahui metode atau proses pembelajaran
tajwid serta penghambat dalam keterampilan membaca Al-Qur‟an
pada Materi Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas VII di MTs Al-Manar
Bener Tengaran.
Observasi ini dilakukan untuk mencari data-data yang
diperlukan serta untuk mengetahui langsung keadaan yang terjadi
di lapangan.
b. Wawancara
Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai (Moleong, 2011:138).
Wawancara merupakan metode untuk mengeksplorasi persepektif
dan persepsi informan (Holloway, 2008:258).
Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi apa saja
yang ada dalam pikiran responden. Dengan metode wawancara
peneliti dapat memperoleh informasi lebih dalam dengan subjek
penelitian dan kearah fokus penelitian. Pihak-pihak yang
diwawancarai meliputi :
12
a. Kepala Sekolah, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai
letak geografisnya, visi, misi, kondisi siswa, guru, staf, dan
sarana prasarana.
b. Guru pengampu mata pelajaran Al-Qu‟an Hadits, yaitu untuk
memperoleh informasi mengenai proses waktu pembelajaran Al-
Qur‟an Hadits.
c. Siswa kelas VII, yaitu untuk memperoleh informasi pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mencari data yang berkaitan
dengan hal-hal baik itu yang berupa catatan, buku, agenda, dan
sebagainya ( Arikunto, 2006:30).
Dokumentasi yang terdiri dari tulisan pribadi seperti buku
harian, surat-surat, dan dokumen resmi (Nasution, 2003: 85).
6. Analisis data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam suatu pola sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesa pembelajaran serta
keterampilan (Moleong, 2008:280).
Dalam penelitian kualitatif memungkinkan dilakukan
analisis data pada waktu peneliti berada dilapangan maupun setelah
13
kembali dari lapangan baru dilakukan analisis. Pada penelitian ini
analisi data dilaksanakan bersamaan dengan proses pengumpulan
data. Alur analisis mengikuti model analisis interaktif. Teknis yang
digunakan dalam menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1984: 23).
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dilapangan adalah
sebagai berikut:
a. Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, tema dan pola. Penyajian
data diuraikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antara kategori, flowchart, dan sejenisnya.
b. Penyajian data akan memudahkan data untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa
yang telah dipahami.
c. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk
memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian,
langkah – langkah analisis data kualitatif dalam penelitian
tindakan ini dilakukan semenjak tindakan-tindakan dilakukan.
Pada tahapan ini peneliti menganalisis data yang terkumpul
yang terdiri dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
14
G. Sistematika Gambaran Penelitian
Skripsi ini penulis susun dalam lima bab, yang secara sistematis
dapat dijabarkan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuanpenelitian, manfaat penelitian,penegasan istilah, metode
penelitian, analisis data dan sistematika gambaran penelitian.
BAB II Kajian Pustaka
Pada bab ini, diuraikan sebagai pembahasan teori yang
menjadi landasan teoritik penelitian, yaitu tentang pengertian
pembelajaran, tajwid, keterampilan, membaca, dan al-qur‟an.
BAB III Paparan Data dan Temuan Penelitian
Pada bab ini, dilaporkan tentang profil lokasi penelitian,
keadaan responden, lokasi, keadaan guru, keadaan siswa,
keadaan sarana prasarana, keadaan struktur organisasi sekolah,
serta proses kegiatan pembelajaran selama berlangsung.
BABIV Pembahasan
Berisi analisis dan pembahasan implementasi pembelajaran
tajwid serta penghambat dalam keterampilan membaca Al-
Qur‟an pada Materi Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas VII di MTs
Al-Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017.
15
BAB V Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari
kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
Bagian terakhir daftar pustaka, daftar riwayat hidup, dan lampiran-
lampiran.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Pustaka
1. Pengertian Pembelajaran Tajwid, Macam-macam Tajwid, Hukum
Mempelajari Ilmu Tajwid dan Tujuan Pembelajaran Tajwid.
Di depan sudah dijelaskan tentang pentingnya pembelajaran ilmu
tajwid dan merupakan kegiatan yang penting untuk dapat memahami
bacaan dalam Al-Qur‟an. Oleh karena itu sangatlah rasional apabila al-
Qur‟an dapat porsi yang besar untuk dijadikan bahan pengajaran
disetiap jenjang pendidikan bagi umat Islam di Indonesia.
Pembelajaran ilmu tajwid dengan baik dan benar merupakan
bagian yang penting bagi siswa untuk bisa membaca al-Qur‟an dengan
baik dan benar, dengan perkataan lain memahami ilmu tajwid dengan
baik seharusnya merupakan materi atau masuk dalam ruang lingkup
mempelajari al-Qur‟an.
Selanjutnya akan dijelaskan tentang pengertian pembelajaran
tajwid, macam-macam ilmu tajwid dan tujuan pembelajaran tajwid.
a. Pengertian Pembelajaran tajwid
Dalam kamus Besar bahasa Indonesia, Pembelajaran berarti
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Menurut Gagne, “pembelajaran adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang disususn sedemikian rupa
17
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal” (Khanifatul, 2014: 14).
Menurut Winkel dkk “Pembelajaran yaitu membuat desain
intruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,
bertindak mengajar atau membelajarakan. Peran siswa disini
adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar,
mencapai hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak
pengiring.
Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar,
yang terdiri dari guru dan siswa. Relasi guru dan siswa dalam
proses pembelajaran ini sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan (Jamar Ma‟mur Asmani, 2011:
5).
Pembelajaran juga merupakan instrumen yang sangat
strategis dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
Keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika
tersendiri bagi peserta didik untuk menyerap isi materi dan
penjelasan bahan ajar yang disampaikan pendidik (Rasimin, 2012:
1).
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar
dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori
dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih
18
tindakan yang tepat. Sehingga guru dapat terhindar dari tindakan-
tindakan yang kelihatannya baik tetapi nyatanya tidak berhasil
meningkatkan proses belajar siswa. Selain itu dengan teori dan
prinsip-prinsip ia memiliki dan mengembangkan sikap yang
diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa (Dimyati
dan Mudjiono, 2015: 41-42).
Dengan proses belajar, maka kemampuan mental semakin
meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan siswa yang
beremansipasi diri sehingga ia menjadi utuh dan mandiri (Dimyati
dkk, 2001: 50). Belajar yang dilakukan pada siswa bukan
mempersiap pembelajaran untuk bekerja tetapi belajar adalah
bekerja (Martinis Yamin, 2005: 11).
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian pembelajaran adalah proses interaksi belajar mengajar
antara guru dan siswa sesuai pembelajaran yang telah terencana,
yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa pada ranah
pengetahuan, sikap dan perilaku.
Tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada,
yujawwidu, tajwidan yang berarti membaguskan atau membuat
jadi bagus (Acep Lim Abdurohim, 2007: 3).
Tajwid adalah membaguskan bacaan, huru-huruf, kalimat-
kalimat Al-Qur‟an satu persatu dengan teratur perlahan dan tidak
19
terburu-buru sesuai dengan hukum-hukum tajwid (Syafi‟i, 1967:
2).
Ilmu Tajwid merupakan ilmu yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf
dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam
rangkaian ( Asy‟ari BA, 1897:7).
Dalam ilmu Qiro‟ah, tajwid berarti mengeluarkan huruf
dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.
Jadi ilmu tajwid merupakan suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf
yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur‟an maupun bukan.
Ketepatan pada tajwid dapat diukur dan tidaknya pelafalan
huruf-huruf al-qur‟an, yang berkaitan dengan tempat berhenti,
panjang pendeknya bacaan huruf, dan lain sebagainya. yang
terutama dibahas atau dipelajari dalam ilmu tajwid adalah huruf-
huruf hijaiyah yang dua puluh sembilan, dan bermacam-macam
harakat serta bermacam-macam hubungan
( Faisol, 2010: 2).
Dalam membaca Al qur‟an tidak lepas dari tajwid, karena
dikhawatirkan akan mengubah makna kata dalam Al Qur‟an yang
menjurus pada salah pahaman dan penyimpangan dari tujuan
Allah dan Rasul Nya. Hal ini menimbulkan fatal dan berbahaya.
20
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa tajwid
adalah ilmu yang mempelajri tentang kaidah serta cara-cara
membaca al Qur‟an dengan sebaik-baiknya.
b. Macam-macam Tajwid
1) Hukum Nun Sukun dan Tanwin
a) Idhar
Idhar artinya terang atau jelas. Yaitu setiap ada nun
sukun ( ن ) atau tanwin bertemu dengan huruf halq
(tenggorokan) yaitu ( أ,خ ,ح ,ع , غ,ھ ).عس ز ؼفى ر
b) Idgham
Idghamartinya memasukkan. Idgham dibagi
menjadi dua, yaitu idhgam Bighunnah dan idgham Bila
Ghunnah.
(1) Idgham Bigunnah (memasukkan dengan
mendengung) adalah setiap ada nun sukun bertemu
dengan salah satu huruf empat, yaitu:ya’, nun, mim
wau.
sedangkan hukum bacaannya disebut idgham
bighunnah.Cara membacanya yaitu Nun sukun
atau tanwin itu dimasukkan menjadi satu dengan
huruf sesudahnya atau ditasydidkan dan dengan
mendengung. Lama membacanya satuAlif atau dua
harakat. Contohnya : يمىي
21
(2) Idhgam Bilaa Ghunnah yaitu, (memasukkan tanpa
mendengung), adalah setiap ada nun sukun (
)atau Tanwin bertemu dengan hurufر.Sedangkan
hukum bacaannya disebut idgham billa ghunnah.
Cara membacanya yaitu dengan meng idghamkan
(memasukkan) Nun sukun atau Tanwin pada Lam
dan Ra’ tetapi tanpa mendengung.
Contohnya ه ث ر
c) Iqlab
Iqlab ( menukar atau mengubah ) adalah setiap Nun
sukun ( )atau Tanwin bertemu dengan huruf ba’( ة ).
Cara membacanya yaitu dengan menyuarakan huruf
Nun sukun atau Tanwin menjadi suara Mim ( ), dengan
merapatkan dua bibir. Contohnya : ثعذ
d) Ikhfa‟
Ikhfa’(samar) adalah setiap Nun sukun () atau
Tanwinbertemu dengan huruf:
ص,,ض,ط,ظ,ف,ق,ن,د,س,ج,د,ر,ز,ش
Sedangkan cara membacanya yaitu dengan suara
Nun sukun atau Tanwin masih tetap terdengar tetapi
samar. Lama membacanya satu Alif atau dua harakat.
Contohnya : ب ى ر ص ا
22
2) Hukum Nun dan Mim Bertasydid
Apabila ada Mim dan Nun yang bertasydid, maka harus
dibaca ghunnah ( mendengung). Contohnya: إ ب
3) Hukum Mim ( ) Sukun
Apabila ada Mim mati ( ) bertemu dengan salah satu
huruf Hijaiyah, maka hukumnya ada tiga yaitu :
a) Idhar syafawi
Idhar syafawi “syafawi” berasal dari kata syafatun
artinya bibir. Idhar Syafawi adalah apabila ada Mim ( )
sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yang dua
puluh enam ( 26) kecuali Mim( ) dan Ba‟ ( ة).Cara
membacanya yaitu Mim ( ) sukun disuarakan dengan
terang dan jelas dibibir serta mulut tertutup dan harus di
perjelas lagi bila () Mim sukun bertemu dengan wawu
dan faa’. Contohnya : ا جر فه
b) Ikhfa‟ Syafawi
Ikhfa’ Syafawi adalah apabila Mim ( ) sukun
bertemu dengan huruf baa’( ة). Sedangkan cara
membacanya harus disuarakan samar-samar dibibir dan
didengungkan. Contohnya : ثحج يه ب ر ح رر
23
c) Idgham Mislain atau Mimi
Idgham Mislain atau Mimi adalah apabila Mim (
) sukun bertemu huruf Mim ( ). sedangkan cara
membacanya yaitu dengan memasukkan huruf pertama
pada huruf yang kedua atau dengan mentasydidkannya.
Contohnya : ا يى ر ضى
4) Macam-macam Idgham
Ada tiga macam idgham yang berbeda, karenaperbedaan
makhraj dan sifatnya, yaitu:
a) Idgham Mutamasilain artinya dua sama sejenis (sama
makhraj dan sifatnya) yaitu apabila suatu huruf bertemu
sesamanya yang sama makhraj dan sama sifatnya, huruf
yang pertama sukun dan huruf keduanya hidup
(berharakat).
Sedang cara membacanya adalah memasukkan huruf
pertama pada huruf yang kedua atau dengan
mentasydidkan (dibaca dengan tasydid).
Contohnya : ت ھ ر ر ا
b) Idgham Mutajanisain artinya dua sama jenis, sama
makhraj dan sifatnya. Yaitu apabila ada suatu huruf yang
sukun bertemu dengan huruf yang berharakat, kedua-
duanya itu sama makhrajnya dan sifatnya. Cara
membacanya harus dengan memasukkan atau
24
mengidghamkan huruf pertama pada huruf yang kedua.
Contohnya : خ ف ب ىئ ط ذ ب ل
c) Idgham Mutaqaribain artinya apabila ada dua huruf yang
berdekatan, berdekatan makhraj dan sifatnya. Yaitu
apabila ada dua huruf berdekatan hampir sama makharaj
dan sifatnya, yang pertama sukun dan yang kedua
berharakat. Cara membacanya harus didighamkan atau
ditasydidkan huruf pertama pada huruf yang kedua.
Contohnya خمى ا
5) Hukum Alif Lam Ta‟rif
Yang disebut dengan Lam ta’rif yaitu ALIF dan LAM
yang selalu berada diawal kata benda sehingga perkataan
tersebut menjadi ma’rifat. Adapun hukum Lam Ta’rif ada
dua macam yaitu :
(1) Idhar Qamariyah
Yaitu apabila alif dan lam bertemu dengan salah satu
huruf Qamariyah, yaitu :
اثػ حجه وخف عميه
Cara membacanya harus jelas dan diidharkan.
Contohnya : ىى ثر ا
(2) Idgham Syamsiyyah
Syamsiyyah berasal dari kata syamsun, artinya
matahari, idgham syamsiyyah adalah apabila alif lam
25
bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf
qamariyah.
Cara membacanya dengan mengidghamkan atau
mentasydidkan pada huruf hijaiyah atau pada huruf
syamsiyyah tersebut, sehingga alif lam tidak terbaca
lagi meskipun tulisannya tetap ada.Contohnya : ا طب ر
ق
6) Hukum Mad dan macam-macamnya
Mad adalah fatkhah diikuti alif, kasroh diikuti ya‟
sukun, dhomah diikuti wawu sukun. Hukum mad dibagi
menjadi dua, yaitu :
a) Mad Thabi’i adalah mad yang tidak bertemu dengan
hamzah, sukun dan tasydid dan panjangnya satu Alif
(dua harakat).
Contoh : ثب للا ى رؤ
b) Mad Far’i, dibagi menjadi 14 yaitu:
(1) Mad Wajib Muttashil, yaitu apabila ada Mad
Thabi’i bertemu hamzah dalam satu kalimat.
Panjangnya 5 harakat.
Contohnya : ضى ء ا ذ ا ر
(2) Mad Jaiz Munfashil, yaitu apabila ada Mad Thabi’i
bertemu hamzah dilain kalimat. Panjangnya 5
harakat. Contohnya : ب ا ؼى
26
(3) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmiy, yaitu apabila ada
Mad Thabi’i bertemu dengan huruf yang bertsydid
di dalam satu kalimat atau perkataan. Panjangnya
tiga alif atau enam harakat.
Contohnya : ب ي وال ا ض
(4) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmy, yaitu apa bila ada
Mad Thabi’i bertemu dengan huruf yang berharakat
sukuntidak diakhir perkataan. Panjangnyatiga alif
atau enam harakat.
Contohnya : ز ولذ و اال
(5) Mad Layyin, yaitu apabila ada huruf MadThabi’i
didahului harakat fathah, sesudah itu berakhir pula
dengan huruf mati lainnya karena diwaqafkan.
Panjangnya boleh dibaca satu alif, dua alif, dan tiga
alif. Contohnya: ف ى خ
(6) Mad ‘Aridllisukun, yaitu apabila ada huruf Mad
Thabi’i yang sesudahnya ada waqaf (tempat
berhenti).
Contohnya: و ا ضع عي
(7) Mad Shilah di bagi menjadi dua :
(a) Mad Shilah Qashirah (pendek), apabila ada
(haa’ dhamir) berada sesudah huruf yang
27
berharakat.cara membacanya dipanjangkan
sampai satu alif atau dua harakat.
Contohnya ه وفى ا احذ يى و
(b) Mad Shilah Thawiilah (panjang), apabila ada
(haa’ dhamir) bertemu dengan hamzah (ء ).
Cara membacanya sampai dua setengah alif
(lima harakat) atau satu alif (dua harakat).
Contohnya : ذ ح ا ه ب ل ث و
(8) Mad Iwad, yaitu apabila ada mad fathatain dibaca
waqaf, selain ta’ marbutha panjangnya satu alif dua
harakat. Contohnya:رىا ثب
(9) Mad Badal, yaitu apabila ada huruf hamzah
bertemu dengan huruf mad thabi’i yang berasal dari
hamzah sukun, kemudian hamzah dirubah menjadi
alif, wawu, atau yaa’. Contohnya : ق
(10) Mad Lazim Harfii Mukhaffaf, yaitu huruf-
huruf di awal Surat yang terdiri dari salah satu atau
lebih dari huruf-huruf kha’, yaa’, thaa’, haa’, dan
raa’. Cara membacanya harus dipanjangkan satu
alif atau dua harakat atau sama dengan panjang
Mad Thabi’i. Contohnya:ار
28
(11) Mad Lazim Harfii Mutsaqqal, apabila
permulaan surat berpa salah satu atau lebih dari
huruf-huruf yang delapan berikut : nun, qaaf,
shaad, ‘ain, siin, laam, kaaf, miim. Cara
membacanya harus dipanjangkan seperti Mad
Lazim, yaitu tiga alif atau enam harakat.
Contohnya : يص
(12) Mad Lazim Musyabaa’, yaitu seperti Mad
Lazim Harfii Mutsaqqal hanya saja sesudah Mad
terdapat suara huruf mati yang tidak diidghamkan
atau ditasydidkan. Cara membacanya harus
dipanjangkan seperti Mad Lazim yaitu tiga alif.
Contohnya :ص
(13) Mad Tamkiin, yaitu apabila ada yaa’ sukun
yang didahului dengan huruf yaa’ yang bertasydid
dan harakatnya kasrah. Cara membacanya
ditepatkan pada tasydid dan Mad Thobi’i.
Contohnya : اجيي
(14) Mad Farq, yaitu Mad yang didahului
hamzah bertemu sukun. Cara membacanya harus
dipanjangkan sampai tiga alif atau enam harakat.
Contohnya : ى ا للا ار ل
29
7) Qalqalah
(1) Pengertian Qalqalah
Qalqalah secara bahasa artinya memantul.
Sedangkan secara istilah dalam ilmu tajwid, pengertian
qalqalah adalah membalikkan bunyi hijaiyah tertentu
ketika berharakat sukun (mati), baik sukun asli maupun
sukun karena waqaf (Buku Pendamping Kurikulum
Madrasah 2013 Al Qur’an Hadis MTs Kelas VII, 50).
Qalqalah artinya gincangan atau pantulan suara
dengan tiba-tiba sehingga terdengar membalik atau
terdengar getaran suara (Faisol, 2010: 84)
Terdapat lima (5) huruf qalqalah dari 29 huruf
hijaiyah. Huruf-huruf qalqalah tersebut adalah ba’, jim,
dal, ta’, qaf. Untuk memudahkan mengingat huruf-huruf
qalqalah sering disingkat qathbujadin.
(2) Macam-macam Qalqalah
Qalqalah dibagi dua macam, yaitu qalqalah sugra
dan qalqalah kubra. Adapun pengertian, cara membaca,
serta contoh masing-masing jenis qalqalah sebagai
berikut:
(a) Qalqalah Sugra
Qalqalah sugra adalah apabila salah satu
huruf qalqalah ba‟(ة), jim (ج), dal(د), ta‟ (ط), dan
30
qaf (ق) dalam keadaan benar-benar bersukun asli
dan bersukun di tengah kata. Adapun cara membaca
qalqalah sugra adalah dengan memantulkan suara
dari makhraj hurufnya dengan pantulan tidak begitu
kuat.Contoh qalqalah sugra :
جع
اثصبرھ
(b) Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra adalah apabila salah satu
huruf qalqalah, ba‟ (ة), jim (ج), dal (د), ta‟ (ط), dan
qaf (ق) dalam keadaan bersukun karena diwaqafkan
dan bersukun di akhir kata. Adapun cara
membacanya qalqalah kubra adalah dengan
memantulkan suara dari makhraj hurufnya dengan
pantulan kuat.
Contoh qalqalah kubra: فك ا عى ر ثر ة ا ل
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
qalqalah adalah goncangan atau pantulan suara
dengan tiba-tiba sehingga terdengar suara membalik
atau getaran suara.
31
c. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Adapun hukum dalam mempelajari ilmu tajwid sebagian
ulama berpendapat wajib hukumnya, dengan alasan firman Allah
dalam surat Al Muzammil ayat 4 yaitu:
وزدعليهو (۶رتلالقرآنت رتيال)املزمل:
Artinya: “Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur‟an itu
dengan perlahan-lahan”. Maksud dari ayat diatas yaitu apabila kita membaca Al
Qur‟an harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan
diajarkan oleh Rasulullah.
Maka bagi umat islam Fardhu Kifayah hukumnya belajar
ilmu tajwid (Mengetahui istilah-istilah dan hukumnya) sera fadhu
„ain hukumnya membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar
(Praktek sesuai aturan-aturan ilmu tajwid) (As‟ad Humam, 2005:
4).
Jadi dapat disimpulkan hukum mempelajari ilmu tajwid
adalah fardhu kifayah karena ilmu tajwid sebagai pedoman kita
dalam membaca Al Qur‟an sehingga dapat mencegah kesalahan
dalam pelafadzan huruf hijaiyah dalam membaca Al Qur‟an.
d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Tajwid
1) Memelihara bacaan al-Qur‟an dari kesalahan dan perubahan
serta memeliharan lisan dari kesalahan membaca.
32
2) Untuk memberi tuntutan bagaimana cara pengucapan ayat-
ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara.
3) Mempraktikkan kaidah-kaidah ilmu tajwid ketika membaca
al-Qur‟an.
4) Memelihara bacaan Al Qur‟an dari kesalahan dan perubahan
serta memelihara lisan dari kesalahn membaca
(Faisol, 2010: 2).
2. Keterampilan membaca al-Qur’an
a. Keterampilan
Keterampilan diambil dari kata terampil (skill full) yang
mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan
tugasdengan cepat dan tepat.
Menurut Dalman (2013:5) keterampilan membaca adalah
suatu keterampilan dalam kegiatan yang berupaya untuk
menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan.
Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola
tingkah lakuyang komplek dan tersusun rapi secara mulus dan
tersusun sesuai dengan keadaan yang mencapai hasil tertentu.
Keterampilan dalam pembelajaran dirancang sebagai proses
komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa cekat, tepat
dan cepat melalui kegiatan belajar. Dengan adanya suatu
keterampilan diharapkan siswa dapat menjadi cekat, tepat dan
cepat dalam melakukan suatu hal. Sehingga siswa mempunyai
33
kemampuan. Istilah keterampilan mengacu pada kemampuan
untuk melakukan dalam cara yang efektif.
Dalam suatu keterampilan diperlukan indikator-indikator
untuk menunjang keberhasilan agar dapat dijadikan acuan dalam
perubahan peningkatan belajar pada siswa. Dalam penelitian ini,
indikator keterampilan yang dijadikan acuan adalah :
1) Penguasaan huruf hijaiyyah
2) Kemampuan dalam membaca Al-qur‟an dengan ilmu tajwid
yang benar
3) Kemampuan dalam membaca Al-qur‟an dengan Makharijul
huruf yang benar
4) Kelancaran dalam membaca ayat-ayat dalam Al-Qur‟an
(Ahmad Lutfi, 2009: 34-35).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
adalah kecakapan, kemampuan dan ketepatan dalam
menyelesaikan suatu tugas.
b. Membaca
Membaca adalah suatu keterampilan. Jika anda sudah
memilikinya, lambat laun akan menjadi perilaku keseharian bagi
anda. Anda akan memiliki sikap tertentu pada awalnya sebelum
keterampilan itu membentuk pada diri anda (Subyantoro, 2011;
9).
34
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang
memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Membaca
menurut Sujana (1996:5) membaca merupakan proses, proses
dimana kegiatan itu dilakukan secara sadar dan bertujuan.
Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti dan dapat
melisankan apa yang tertulis dalam buku atau lain sebagainya
(Hasan Anwi, 2007: 83).
Membaca juga diartikan kunci pertama dasar pembelajaran
Al-Qur‟an pada anak (Nunu A Hamijaya dkk, 44). Makna baca
tidak hanya sekedar tilawah tapi juga qiro’ah (Arikunto,
1991:124).
Dapat disimpulkan bahwa membaca adalah merupakan
suatu proses kegiatan dimana dilakukan secara sadar dan
mempunyai tujuan tertentu.
c. Al Qur‟an
Mengenai Al Quran, secara etimologi Al-Qur‟an berarti
bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah para ulama, al-Qur‟an
adalah kalamullah yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad disampaikan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi
umat muslim yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf.
Al Qur‟an adalah Firman Allah yang diturunkan kepada
Rasulullah Muhammad, melalui wahyu yang dibawa malaikat
jibril, baik lafaz maupun maknanya. Yang menjadi ibadah dengan
35
membacanya, merupakan mukjizat yang diriwayatkan secara
mutawatir (Nashiruddin Umar, 2008:66).
Al-Qur‟an adalah firman Allah berupa wahyu yang
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan
untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad (Murni
Djamal, 1984:19). Al Qur‟an merupakan kalamullah (firman
Allah). Keutamaannya atas segala perkataan seperti keutamaan
Allah swt atas seluruh makhluk-Nya. Membacanya adalah amalan
yang paling utama dilakukan oleh lisan (Tafsir Al-„Usyr Al-
Ahkhir).
Al Qur‟an adalah mukjizat Nabi Muhammad yang bersifat
abadi. Tidak akan hilang dengan berlalunya masa dan tidak akan
mati dengan wafanya Rasulullah (Chabib Thoha, 1996: 271). Jadi
Al Qur‟an mempunyai arti bersifat universal dan kebenaran
sisinya adalah mutlak (Abdul majid Khon, 2008: 271).
Al Qur‟an bukanlah kitab karangan Muhammad dan bukan
buatan atau pikiran serta pendapat Muhammad yang sering
diistilahkan dengan muhammadisme. Maka para ulama
memberikan pengertian al Qur‟an dengan cara yang jelasdan
seterang mungkin. Sehingga tidak terjadi kesalahan mengenai
pengertian Al Qur‟an. Al Qur‟an benar-benar dari Allah SWT
bukan buatan manusia ataupun malaikat.
36
Maksud dari keterampilan membaca Al Qur‟an adalah
kemampuan atau keterampilan membaca Al Qur‟an yang meliputi
tiga komponen yaitu:
1) Makhraj adalah tempat keluar huruf hijaiyah, yang berkaitan
dengan pengucapan huruf-huruf Al Qur‟an secara jelas dan
benar.
2) Tajwidyaitu ilmu pengetahuan cara membaca Al Qur‟an
dengan baik menurut Makhrajnya, panjang pendeknya dan
tebal tipisnya.
3) Kelancaran yaitu menyangkut ketepatan dalam membaca,
merangkai kata demi kata dengan benar dan tepat.
Ketiga komponen disatukan dan dijadikan sebagai alat ukur
kesempurnaan dalam membaca al Qur‟an. Bagaimana
keterampilan dalam mengucapkan makhraj, tajwid dan
kelancaran dalam membaca.
3. Al Qur’an Hadits
1. Pengertian al Qur‟an
Al-Qur‟an adalah firman Allah berupa wahyu yang
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan
untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad (Murni
Djamal, 1984:19). Al Qur‟an merupakan kalamullah (firman
Allah).
37
Keutamaannya atas segala perkataan seperti keutamaan
Allah swt atas seluruh makhluk-Nya. Membacanya adalah amalan
yang paling utama dilakukan oleh lisan (Tafsir Al-„Usyr Al-
Ahkhir).
Al-Qur‟an diturunkan Allah SWT kepada manusia dengan
penuh hikmah dan berkah sehingga kita tidak perlu meragukan
kandungan yang terdapat didalamnya. Manusia diperintahkan
untuk senantiasa menjadikan Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup
(Kurikulum Madrasah, 2013:8-9).
Al Qur‟an merupakan hukum sumber hukum sekaligus
bacaan yang diturunkan secara mutawatir. Artinya kemutawatiran
Al Qur‟an terjaga dan generasi kegenerasi sangat mudah sekali
dipelajari terutama bagi anak-anak yang baru tahap awal dalam
belajar al Qur‟an, yang semua itu tidak lepas dari peran serta dari
guru dalam pengajarannya kepada peserta didik. Al Qur‟an
diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin
mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
2. Hadits
Menurut bahasa berarti jadid (baru), khabar (berita), pesan
keagamaan, pembicaraan. Dalam ilmu hadits, al hadits adalah
pembicaraan yang yang diriwayatkan atau diasosiasikan kepada
Nabi Muhammad saw, yaitu segala sesuatu yang yang berupa
berita yang dikatakan berasal dari Nabi disebut al hadits. Berita itu
38
berwujud ucapan, tindakan, pembicaraan (taqrir), keadaan,
kebiasaan, dan lain-lain (Muh Zuhri, 1997: 1)
Hadis juga sering disebut dengan al-khabar, yang berati
berita yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari
seseorang kepada orang lain, sama maknanya dengan hadis
(Munzier Suparta, 2010:1).
Menurut istilah, para ahli memberikan definisi (ta’rif) yang
berbeda-beda sesuai dengan latar belakang. Menurut ahli hadis,
pengertian hadis adalah “segala perkataan Nabi, perbuatan, dan hal
ihwalnya”, yang dimaksud ” hal ihwal” ialah segala yang
diriwayatkan dari Nabi SAW yang berkaitan dengan himmah,
karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasan-kebiasannya
(Munzier Suparta, 2010: 2)
Ulama ushul fi qh membatasi pengertian hadis hanya
pada”ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan
hukum, mencangkup pula perbuatan dan taqrir beliau yang
berkaitan dengan hukum (Quraish Shihab, 1996: 121).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hadis
adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi yang berupa
perkatan, perbuatan dan taqrir.
Al Qur‟an Hadis di Madrasah Tsanawiyah termasuk dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Berbicara tentang
39
Pendidikan Agama Islam para pakar dalam Pendidikan Agama
Islam memberikan rumusan secara berbeda.
“Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al qur‟an dan
hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajarn, latihan serta
pengalaman”.
Dalam pembelajaran dalam mata pelajaran Al Qur‟an
Hadits terdapat beberapa hal antara lain :
a. Unsur-unsur pembelajaran meliputi :
1) Guru sebagai subyek dalam pembelajaran Al Qur‟an
Hadits.
2) Siswa sebagai obyek dalam pembelajaran Al Qur‟an
Hadits.
3) Mata pelajaran Al Qur‟an Hadits sebagai salah satu mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah
Tsanawiyah.
b. Metode
Berhasil tidaknya metode dalam pembelajaran di
pengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1) Guru
2) Siswa / peserta didik
40
3) Tujuan yang hendak dicapai
4) Mata pelajaran yang diajarkan
5) Situasi yang berbeda
Kegiatan pengajaran dan belajar memerlukan sarana atau
fasilitas yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh
guru dan murid, semakin lengkap fasilitas yang tersedia maka
akan semakin baikmetode yang diterapkan untuk mencapai
tujuan pengajaran.
Dalam implementasi pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al Qur‟an dilaksanakan dengan guru
menerapkan sebuah metode dalam pembelajaran tersebut
diharapkan dengan metode tersebut peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran. Dengan adanya metode yang
sudah diterapkan tersebut dalam implementasinya guru melihat
cara membaca ayat-ayat al Qur‟an yang ada di dalam materi
dan melihat hafalan surat-surat pendek yang sudah
dihafalkannya, sehingga guru dapat menilai seberapa
kemamouan peserta didik.
41
B. Penelitian yang Relevan
Dalam telaah pustaka ini penulis akan mendeskripsikan beberapa
karya yang relevansi dengan judul skripsi “Implementasi pembelajaran
Tajwid dan keterampilan membaca Al-Qur‟an dalam materi Al-Qur‟an
Hadits siswa kelas VII di MTs Al-Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran
2016/2017.
Kajian tentang pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al-
Qur‟an bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh para penulis, terutama
penulis jurnal atau skripsi. Sejauh penelusuran yang dilakukan, penulis
menjumpai hasil penelitian yang memiliki titik singgung dengan judul
yang diangkat dalam penelitian skripsi ini.
Penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran tajwid dan
keterampilan membaca Al-Qur‟an dalam materi Al-qur‟an hadits, penulis
merujuk penelitian skripsi yang ditulis Sri Rahayu STAIN Salatiga pada
tahun 2011yang berjudul “Upaya meningkatkan Pemahaman Tajwid
dalam Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan Metode Mind Mapping
pada Siswa Kelas IV MI MA‟ARIF Sumberejo Ngablak Magelang Tahun
Ajaran 2010/211”.
Pada penelitian ini dikupas apakah penggunaan metode mind mapping
dapat meningkatkan pemahaman tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits pada siswa, dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian
penelitian tindakan kelas. Adapun langkah-langkah dalam penilitian
tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
42
refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Dalam penelitian ini penulis
menunjukkan akan hasil penelitiannya bahwa metode mind mapping dapat
meningkatkan pemahaman tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada tiga siklus tersebut. Berdasarkan pembahasan analisis dari
penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan
menggunakan metode ming mapping dapat lebih menyenangkan siswa,
lebih imajinatif, kreatif dan menumbuhkan motivasi dalam belajar,
sehingga pemahaman tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dapat
meningkat ( Sri Rahyu, 2011: 77).
Kajian yang kedua penulis merujuk pada skripsi saudara Akhmad
Durakhman Mahasiswa jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo pada tahun 2011 yang berjudul” Upaya Peningkatan Hasil
Belajar Al-Qur‟an Hadits Materi Pokok Menerapkan Kaidah-kaidah Ilmu
Tajwid Hukum Bacaan Idgham Bighunah, Idgham Bilaghunah, dan Iqlab
melalui metode Card Sort Bagi Siswa Kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar
Adiwerna Tegal. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan metode Card sort
bagi siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini ditandai dengan langkah-
langkah siswa dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran Al-
Qur‟an Hadits pada materi pokok menerapkan ilmu tajwid, sangat antusias
sehingga materi pembelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa-siswi dalam
43
suasana pembelajaran Al-Qur‟an Hadits menjadi semakin menyenangkan (
Akhmad Durakhman, 2011: 59).
Kajian ketiga penulis merujuk pada skripsi saudara Farid Widi
Cahyono yang berjudul”Pengaruh Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur‟an hadits pada Siswa Kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Duwet Kecamatan Pekalongan Selatan
Kota Pekalongan Tahun Ajaran 2008/2009”. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Baca Tulis Al-Qur‟an merupakan salah satu aspek
yang mempunyai peranan penting dalam rangka peningkatan prestasi
belajar pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
Salafiyah Duwet Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Tahun
Ajaran 2008/2009 ( Farid Widi cahyono, 2012: vii-viii).
Hasil penelitian yang relevan dari tiga skripsi dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi persamaan antara ketiga skripsi dan peneliti lakukan
yaitu sama-sama membahas tentang ilmu tajwid dalam materi Al Qur‟an
Hadits. Dan ada pun yang membedakan antara ketiga skripsi dengan yang
dilakukan peneliti yaitu tujuan yang akan dicapai, ketiga peneliti berupaya
untuk meningkatkan hasil belajar yang baik dalam materi Al Qur‟an
Hadits dan jenis penelitian yang dilakukan. Karena ketiga skripsi yang
relevan ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sedangkan yang digunakan penelti sendiri adalah penelitian Kualitatif.
44
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Al Manar Bener Tengaran
1. Sejarah Berdirinya MTs Al Manar Bener Tengaran
Sejarah berdirinya MTs Al Manar ini berada dibawah yayasan
pondok pesantren Al Manar. Madrasah Tsanawiyah Al-Manar
merupakan lembaga pendidikan setingkatSMP. Adapun yayasan al-
manarini di dirikan pada tanggal 5 Desember 1990 dan disahkan secara
resmidengan dengan akta notaris lewat kantor notaris dan pejabat
pembuat aktatanah Achmad Dimyati S.H. di Ambarawa Kabupaten
Semarang.
MTs Al-manar berdiri dibawah naungan yayasan Al-
manar,tepatnya beralamat di Jl. KH. Djalal Suyuthi no. 01 Bener
KecamatanTengaran Kabupaten Semarang dengan nomor statistik
madrasah adalah 121233220003. MTs Al-manar mulai dibuka atau
beroperasi pada tahun 1985 dengan status tanah milik yayasan dan
status bangunan milik sendiri.
2. Keadaan Geografis MTs Al Manar Bener Tengaran
a. Letak Geografis
MTs Al manar Bener Tengaran terletak di Dsn. Krajan, Ds.
Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang, kurang lebih 1 km selatan
terminal Tingkir Kota salatiga dan berlokasi diantara beberapa
Dusun sebagaimana ditampilkan dalam tabel 3.1 berikut:
45
Tabel 3.1
Letak geografis MTs Al Manar Bener Tengaran
No Arah Mata Angin Keterangan
1 Sebelah Utara Dusun Tugu
2 Sebelah Timur Dusun Cebongan
3 Sebelah Selatan Dusun Wedilelo
4 Sebelah Barat Dusun Noborejo
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
3. Profil MTs Al Manar Bener Tengaran
Tabel 3.2
Profil MTs Al Manar Bener Tengaran
1 Nama MTs Al Manar Bener Tengaran
2 NPSN 20364450
3 Alamat Dsn. Krajan Rt/Rw 07/02, Ds. Bener, Kec. Tengaran, Kab.
Semarang.
4 Terakreditasi B
5 Tahun Berdiri 1985
6 Luas
Bangunan
5870 m2
7 Jumlah Siswa 187
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
46
4. Struktur Organisasi MTs Al Manar Bener Tengaran
Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan
pendidikan diperlukan organisasi yang baik. Organisasi dalam arti
yang luas adalah badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai
tujuan, mak diperlukan kerjasama dalam organisasi. MTs Al Manar
Bener Tengaran sebagai lembaga Informal yang dibawah naungan
pondok pesantren yang di Ketuai K. Haris As‟ad Nasution, Kepala
Madrasah yang dipimpin oleh kepala Sekolah yaitu Hj. Mustikowati S,
Pd. I. Serta dibantu para staf kepengurusan lainnya. Adapun struktur
organisasi MTs Al Manar Bener Tengaran sebagai berikut :
Tabel 3.3
Struktur Organisasi MTs Al Manar Bener Tengaran
Jabatan Nama
Kepala Sekolah Hj. Mustikowati S. Pd. I
Sekretaris Ivah Fauzah S.Pd.I
Bendahara Chusnul Chalimah
Seksi-seksi _
Sumber: Dokumentasi MTsAl Manar Bener Tengaran
47
Tabel 3.4
Susunan Komite MTs Al Manar Bener Tengaran
Jabatan Nama
Kepala Sekolah H. Warsono. S.Pd.
Sekretaris Ivah Fauzah S.Pd.I
Bendahara Chusnul Chalimah
Anggota Seluruh wali murid
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
5. Visi dan Misi MTs Al Manar Bener Tengaran
a. Visi
Visi MTs Al-Manar adalah “Sekolah bermutu unggul,
tangguh, memiliki intregritas dan rasional dalam menyiapkan
manusia Indonesia takwa, Estetis, Luhur dalam budi pekerti,
unggul dalam mutu serta memilki rasa tanggung jawab sosial
kebangsaan”.
b. Misi
Misi yang diharapkan dalam mewujudkan visi MTs Al-
Manar Bener sebagai berikut:
Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatiuf, inovatif,
Efektif, menyenagkan, mencerdaskan, dan meguatkan sehingga
48
setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimilikinya.
Menumbuhkan dan memupuk penghayatan terhadap ajaran
agama yang dianutnya sehingga menjadi sumber kearifan dalam
berperilaku.
Menumbuhkan semangat keunggulan secara berkelanjutan
kepada semua warga sekolah.
Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dan stake holder sekolah.
6. Keadaan Guru dan Siswa MTs Al Manar Bener Tengaran
Guru yang mengajar di MTs Al Manar Bener Tengaran ini
berjumlah guru 17 gambaran secara detail terlampir.
Sedangkan jumlah siswa menurut data yang diperoleh dari
penelitian ini adalah 187 siswa dengan perincian dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5
Daftar jumlah Siswa MTs Al Manar Bener Tengaran
No Kelas L P Total
1 VII 42 28 70
2 VIII 27 30 57
3 IX 30 30 60
Jumlah 99 88 187
49
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
7. Sarana dan Prasarana MTs Al Manar Bener Tengaran
Sarana dan Prasarana merupakan komponen yang sangat penting
untuk menunjang kesuksesan dan kelancaran dalam pendidikan di MTs
Al Manar Bener Tengaran, apabila sarana dan prasarana tidak
terpenuhi maka proses belajar mengajar akan terhambat. Sarana dan
Prasarana atau fasilitas yang dimiliki dalam konteks ini adalah segala
sesuatu yang tersedia sebagai pelengkap aktivitas pendidikan di MTs
Al Manar Bener Tengaran. Sarana dan Prasarana dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Sarana dan Prasarana MTs Al Manar Bener Tengaran
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Ruang Kelas Belajar 8
2 Ruang Kepala sekolah dan Guru 3
3 Lcd proyektor 1
4 Pengeras suara 1
5 Alat peraga PAI 3
6 Alat peraga IPA (Sains) 3
7 Perpustakaan 1
8 Lab. Komputer 1
9 Koperasi Sekolah 1
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
50
8. Kurikulum
Kurikulum merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
pendidikan, karena kurikulum adalah circle of intruction. Dimana
dalam kurikulum tergambar secara jelas dan terencana, bagaimana dan
apa saja yang harus terjadi dalam proses belajar mengajar. Dalam
tinjauan penulis, kurikulum yang digunakan oleh MTs Al Manar Bener
Tengaran adalah didasarkan pada kurikulum Kementrian Agama dan
Kurikulum Muatan Lokal.
9. Kegiatan Ekstrakulikuler MTs Al Manar Bener Tengaran
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang tidak wajib diikuti
semua siswa. Karena hanya ada diluar jam sekolah atau belajar. Tujuan
mengembangkan bakat dan minat siswa di MTs Al Manar Bener
Tengaran mengadakan kegiatan ekstrakulikuler diantaranya:
Tabel 3.7
Kegiatan Ekstrakulikuler MTs Al Manar Bener Tengaran
No Kegiatan Ekstrakulikuler
1. Rebana Putra Malam Jum‟at
2. Pramuka
3. Kunjungan Industri
4. Tata Busana
5. Out Bond dan Lomba
6. Konsultasi Materi Pelajarandan Bimbingan dan Konseling
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
51
10. Kegiatan Harian MTs Al Manar Bener Tengaran
Kegiatan harian di MTs Al Manar Bener Tengaran adalah kegiatan
yang wajib diikuti semua siswa pada jam sekolah atau belajar.
Kegiatan sehari-hari yang diikuti seluruh siswa. Kegiatan harian di
MTs Al manar Bener Tengaran sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kegiatan Harian MTs Al Manar Bener Tengaran
No Kegiatan Harian
1 Shalat Dhuha
2 Shalat Berjamah‟ah
3 Membaca Asmaul Khusna
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
11. Program Unggulan MTs Al Manar Bener Tengaran
Program unggulan di MTs Al Manar Bener Tengaran adalah
program kegiatan yang diikuti siswa. Kegiatan program unggulan ini
untuk memberi semangat motivasi dalam belajar mencari ilmu serta
pengalaman peserta didik. Program unggulan di MTs Al Manar Bener
Tengaran sebagai berikut:
Tabel 3.9
Program Unggulan MTs Al Manar Bener Tengaran
No Program Unggulan
1 Matematika
52
2 Bahasa Inggris
3 Budaya Baca
Sumber: Dokumentasi MTs Al Manar Bener Tengaran
B. Temuan Penelitian
1. Profil Responden MTs Al Manar Bener Tengaran
a. Mustikowati S.Pd. (M)
Jabatan di MTs Al Manar Bener Tengaran sebagai Kepala
sekolah. Lahir di Salatiga 3 Agustus 1961. Beralamatkan Jln.
Arjuna No.07, Dusun Klampean, Desa Noborejo, Kecamatan.
Argomulyo, kabupaten Semarang. Jenjang pendidikan terakhir
beliau S1.
b. Khabiburakhman. M.Pd. (K)
Sebagai wakil sekolah bidang kurikulum, pengampu mata
pelajaran Bahasa Arab. Lahir di Kabupaten Magelang 02 Juli 1976.
Beralamatkan di Beralamatkan Jln. Arjuna RT 02 RW 03, Dusun
Klampean, Desa Noborejo, Kecamatan. Argomulyo, kabupaten
Semarang. Jenjang pendidikan terakhir S2.
c. Anisatul Masruroh, S.Pd.I. (AM)
Sebagai guru pengampu mata pelajaran Al Qur‟an hadits,
fiqih, Tata Busana dan sebagai wakil sekolah bidang kesiswaan
serta wali kelas IXA. Lahir di Salatiga 21 Juli 1982. Jenjang
pendidikan terakhir S1.
d. Aisyah Khomsa Rahmawati (AKR)
53
Sebagai siswa kelas VII A MTs Al Manar Bener Tengaran.
Lahir di Tengaran 13 Oktober 2002. Beralamatkan Dusun Krajan,
Desa Bener, RT/ RW 04/01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten
Semarang.
e. Azka R.A.N (ARAN)
Sebagai siswa kelas VII A MTs Al Manar Bener Tengaran.
Lahir di Kabupaten semarang 07 Maret 2004. Beralamatkan di
karangbalong Semarang.
f. Dikza Prishawati Husnaeni (DPH)
Sebagai siswa kelas VII A MTs Al Manar Bener Tengaran.
Lahir di Kabupaten Semarang 01 September 2004. Beralamatkan
lingkungan kolang kaling RT/RW 03/03.
2. Hasil Wawancara di MTS Al Manar Bener Tengaran
Berdasarkan hasil penelitian di MTs Al Manar Bener Tengaran
Kabupaten Semarang, dapat dikemukakan beberapa hasil penelitian
sebagai berikut:
a. Implementasi pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca
dalam materi Al Qur‟an hadits pada siswa kelas VII di MTs Al
Manar Bener Tengaran.
M selaku Kepala Sekolah, menyampaikan terkait dengan
perencanaan implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan
54
membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits sebagai
berikut:
“Dalam perencanaan pembelajaran tajwdi guru membuat
Rpp terlebih dahulu” (wawancara, M. 12/09/2017).
Begitu juga dengan AM selaku guru pengampu mata
pelajaran Al Qur‟an hadits, mengatakan terkait dengan
implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al
Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits pada siswa kelas VII.
“Sebelum pembelajaran di kelas dimulai terlebih dahulu
saya membuat strategi mengajar yang sesuai dengan
karakter peserta didik MTs Al Manar”(wawancara, AM.
12/09/2017).
Hal sama dituturkan wakil sekolah bidang kurikulum,
terkait dengan implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan
membaca Al Qur‟andalam materi Al Qur‟an hadits pada siswa
kelas VII.
“Guru terlebih dahulu menyiapkan rpp sebelum
pembelajaran dilakukan di dalam kelas”(wawancara, K.
12/19/2017).
Selaku siswa, DPH, AKR, ARAN kelas VIImemberikan
pernyataan mengenai perencanaan proses implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an dalam
materi Al Qur‟an hadits.
“Melakukannya dengan cara pelan-pelanyang penting
terlaksana dan jelas juga mengikuti kaidah-kaidah
tajwid”(wawancara, DPH,AKR,ARAN. 12/09/2017).
55
Selanjutnya penulis juga menanyakan kepada M,
bagaimana pelaksanaan proses proses implementasi pembelajaran
tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al
Qur‟an hadits.
“Pelaksanaan proses pembelajaran disampaikan dengan
model-model pembelajaran tertentu”(wawancara, M.
12/09/2017).
Sama halnya dengan AM mengenai bagaimana pelaksanaan
proses proses implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan
membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits.
“Anak diberi potongan ayat/surat dalam Al Qur‟an
kemudian diminta untuk mencari dan menunjukkan
bacaan qalqalah”(wawancara, AM.12/09/2017).
Hal yang sama disamapaikan oleh K wakil sekolah bidang
kurikulum mengenai pelaksanaan proses proses implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an dalam
materi Al Qur‟an hadits.
“Seorang guru memberikan pengertian kepada siswa
ketika pembelajaran, setelah di berikan pengertian siswa-
siswi di suruh membaca satu persatu dengan tujuan
mengetahui siswa-siswi sudah benar-benar
faham(wawancara, K. 12/09.2017).
AKR,ARAN, dan DPH juga menuturkan mengenai
pelaksanaan proses proses implementasi pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits.
“Cukup mnyenangkan, mengikuti panjang dan
pendeknya dan sesuai dengan kaidah
tajwidnya”(wawancara, AKR,ARAN,DPH.12/09/2017).
56
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses
pembelajaran, penulis menanyakan kepada M mengenai evaluasi
yang digunakan dalam pencapaian prencanaan dalam proses
implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al
Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits.
“Evaluasi dengan tertulis, lisan, dan
penugasan”(wawancara, M. 12/09/2017).
Untuk lebih jelasnya AM menuturkan mengenai evaluasi
yang digunakan dalam pencapaian prencanaan dalam proses
implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al
Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits.
“Peserta didik diminta untuk mencari 10 bacaan qalqalah
dalam Al Qur‟an”(wawancara, AM.12/09/2017).
K sebagai wakil sekolah bidang kurikulum juga
menuturkan mengenai evaluasi yang digunakan dalam pencapaian
prencanaan dalam proses implementasi pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an hadits.
“Siswa dan siswi disuruh maju dan disuruh membaca
dengan benar, ketika ada yang kurang maka ada
penambahan materi lagi supaya anak-anak
faham”(wawancara, K.12/09/2017).
Selanjutnya M menuturkan mengenai perubahan setelah
evaluasi dilakukan.
“Siswa lebih menguasai tentang ilmu
tajwid”(wawancara, M.12/09.2017).
57
AM sebagai guru mata pelajaran juga menuturkan
mengenai perubahan setelah evaluasi dilakukan.
“Guru menjadi tahu tujuan pembelajaran tercapai atau
belum tercapai bagi masing-masing peserta
didik”(wawancara, AM.12/09.2017).
Hal senada juga dituturkan oleh K selaku wakil sekolah
bidang kurikulum mengenai perubahan setelah evaluasi dilakukan.
“Anak-anak semakin bagus cara membacanya dan faham
ilmu tajwidnya”(wawancara, K.12/09/2017).
Sebagai siswa Kelas VII AKR,ARAN, dan DPH juag
menuturkan mengenai perubahan setelah evaluasi dilakukan.
“Lebih mengerti, faham dan berubah dalam membaca Al
Qur‟an”(wawancara, AKR,ARAN,DPH.12/09/2017).
Penulis juga menanyakan kepada M, tentang respon peserta
didik dalam proses pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca
Al Qur‟an pada anak kelas VII di MTs Al Manar.
“Senang”(wawancara, M.12/09/2017).
Senada dengan AM, bagaimana respon peserta didik dalam
proses pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an
pada anak kelas VII di MTs Al Manar.
“Antusias dan faham”(wawancara, AM.12/09/2017).
Hal senada juga dituturkan K, bagaimana respon peserta
didik dalam proses pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca
Al Qur‟an pada anak kelas VII di MTs Al Manar.
58
“Anak-anak merasa senang ketika bisa membaca
pedoman hidup dalam Agama islam dengan baik dan
benar”(wawancara, K.12/09/2017).
b. Faktor Pendukung dan penghambat dalam proses Implementasi
Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan membaca Al Qur‟an dalam
materi Al Qur‟an Hadits siswa kelas VII di MTs Al Manar Bener
Tengaran.
Selanjutnya penulis menanyakan kepada M tentang faktor
pendukung dan faktor hambatan proses Implementasi
Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan membaca Al Qur‟an dalam
materi Al Qur‟an Hadits.
“faktor penghambat ada sebagian anak yang belum
lancar membaca Al Qur‟an sehingga agak sulit menerima
materi inisedangkah faktor pendukung model
pembelajaran, metode pembelajaran dan media
pembelajaran” (wawancara, M. 12/09/2017).
Hal senada diturutkan AM tentang faktor pendukung dan
faktor hambatan proses Implementasi Pembelajaran Tajwid dan
Keterampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadits
“faktor penghambat Ada beberapa siswa yang kurang
fokus,sedangkan faktor pendukung materi qalqalah
sudah diajarkan dipesantren”(wawancara,
AM.12/09/2017).
Pernyataan sama dengan K mengenai faktor pendukung dan
hambatan proses Implementasi Pembelajaran Tajwid dan
Keterampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadits.
“faktor penghambat susah penyatuannya khususnya yang
laki-laki masih senangseenaknya sendiri kurangnya
59
kesungguhan dalam belajar, sedangkan faktor pendukung
siswa-siswa berlatar belakang santri karena hidupnya di
yayan atau di asrama pondok pesantren, maka sudah
menjadi nilai positif dengan mempunyai bekal dari
pondok pesantren” (wawancara, K.12/09/2017).
c. Solusi faktor penghambat proses implementasi Pembelajaran
Tajwid dan Keterampilan membaca Al Qur‟an dalam materi Al
Qur‟an Hadits.
Penulis menanyakan tentang solusi faktor penghambat
dalam proses implementasi Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan
membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadits.
“Pembinaan khusus bagi anak yang belum
menguasai”(wawancara, M.12/09/2017).
Senada dengan AM,tentang solusi faktor penghambat
dalam proses implementasi Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan
membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadits.
“Di adakan pendekatan secara personal kepada peserta
didik yang belum mencapai tujuan pembalajaran atau
KKM, di buat kelompok belajar dengan metode “tutor
sebaya” sehingga peserta didik yang sudah faham
membantu peserta didik yang kurang
faham”(wawancara, AM)12/09/2017).
60
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Implementasi Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan
Membaca Al Qur’an dalam Materi Al Qur’an Hadits pada Siswa
Kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran.
Berdasarkan temuan penelitian dari hasil wawancara pada bab
sebelumnya bahwa implementasi pembelajaran tajwid dan keterampilan
membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadits pada siswa kelas VII
di MTs Al manar Bener Tengaran.
1. Perencanaan implementasi Pembelajaran Tajwid dan
Keterampilan Membaca Al Qur’an dalam Materi Al Qur’an
Hadits pada Siswa Kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran.
Implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al
Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadis pada siswa kelas VII
direncanakan dalam bentuk RPP yang mana guru membuat strategi
yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik selama
pembelajaran yag berlangsung di kelas.
Hal ini sesuai dengan penuturan yang dikemukakan M, selaku
kepala sekolah di MTs Al Manar.
“Guru membuat Rpp”(Selasa, 12/09/2017).
Selaras dengan pendapat M, AM juga menjelaskan mengenai
perencanaan implementasi pembelajaran tajwid dan ketrampilan
61
membaca Al Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadis pada siswa kelas
VII.
“Membuat strategi mengajar yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik di MTs Al Manar dengan”(Selasa, 12/09/2017).
Dalam suatu proses pembelajaran tidak jauh dari yang namanya
perencanaan pembelajaran (Rpp) maka sebelum pembelajaran dimulai
guru harus terlebih dahulu membuat sebuat strategi ataupun
perencanaan. dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-pripsip belajar
dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan
pembelajaran dengan metode scientific dalam implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an sesuai
dengan kemampuan siswa, karena kegiatan pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al Qur‟an merupakan upaya pesera didik untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengamati (membaca,
mendengar, menyimak dan melihat), menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, mengkomunikasi. Sehingga dalam suatu pembelajaran
tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an sangatlah penting untuk
merencanakan suatu perencanaan proses pembelajaran supaya proses
pembelajaran dikelas berjalan dengan efektif dan efisien dan peserta
didik mudah dalam memahami materi yang disampaikan.
62
2. Pelaksanaanimplementasi Pembelajaran Tajwid dan
Keterampilan Membaca Al Qur’an dalam Materi Al Qur’an
Hadits pada Siswa Kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar
yang terdiri dari guru dan siswa. Relasi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran ini sangat menentukan keberhasilan pembelajaran yang
dilaksanakan.
Hal ini dituturkan oleh M, dalam pelaksanaan pembelajaran tajwid
dan ketrampilan membaca Al Qur‟an.
“Disampaikan dengan dengan model-model pembelajaran
tertentu”(Selasa,12/09/2017).
Dalam suatu pembelajaran tidak lepas dari yang namanya metode
pembelajaran. Maka dari itu sebelum pembelajaran dimulai guru
terlebih dahulu menyiapkan sebuah metode pembelajaran untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Dalam implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an dalam
materi Al Qur‟an Hadis guru menerapkan metode scientific dengan
metode pembelajaran ini diharapkan siswa akan lebih aktif dalam
proses pembelajaran karena model pembelajaran scientific merupakan
pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (membaca,
mendengar, menyimak dan melihat), menanya, mengeksplorasi,
63
mengasosiasi, mengkomunikasikan. Dengan metode ini dalam
kurikulum 2013 dapat mengembangkan sikap spriritual, sosial,
pengetahuan, dan ketrampilan, sehingga dalam pembelajaran ilmu
tajwid dan ketrampilan membaca metode ini sesuai dengan materi
yang diajarkan karena siswa akan mengamati dan siswa akan mudah
dalam memahami setelah peserta didik mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan sehingga peserta
didik dapat menerapkannnya dalam materi tajwid serta ketampilannya
dalam membaca Al Qur‟an. Ketrampilannya yaitu membaca ayat-ayat
yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan dengan pelaksanaan dari
pendapat di atas sudah sesuai untuk melihat sejauh mana pemahaman
siswa dalam proses pembelajaran dan dalam melaksanakan
pembelajaran, pengetahuan teori dan prinsip-pripnsip belajar dapat
membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. sehingga guru
dapat terhindar dari tindakan yang kelihatannya baik tetapi tidak
berhasil meningkatan proses belajar siswa. Keberhasilan siswa dan
faham tidaknya peserta didik semua tergantung bagaimana seorang
guru meyampaikan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
64
3. Evaluasi implementasi Pembelajaran Tajwid dan Keterampilan
Membaca Al Qur’an dalam Materi Al Qur’an Hadits pada Siswa
Kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran.
Dalam suatu pembelajaran tidak jauh dari yang namanya
evaluasi.Dimana evaluasi itu untuk melihat kemampuan peserta didik
selama proses pembelajaran.
Hal ini dituturkan oleh AM selaku guru mata pelajaran.
“Peserta didik diminta untuk mencari 10 bacaan qalqalah
dalam Al Qur‟an”(Selasa,12/09/2017).
Dari pernyataan diatas merupakan salah satu evaluasi yang
digunakan guru untuk mengetahui sampai manakah kemampuan siswa
dalam memahami materi yang sudah dijelaskan dalam implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an. Dalam
setiap pembelajaran seorang guru pasti sudah mempersiapkan evaluasi
untuk peserta didik karean peserta didik juga membutuhkan evaluasi.
dengan adanya evaluasi guru lebih tahu tujuan pembelajaran mana
yang belum tercapai atau belum difahami oleh peserta didik dan
belum sesuai dengan nilai KKM dalam pembelajaran Al Qur‟an hadis
terutama dalam pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al
Qur‟annya apakah dengan peencanaan yang sudah dilaksanakan
didalam proses pembelajaran peserta didik dapat memahami materi
tentang tajwid lebih mudah ataukah sebaliknya dan keterampilan
membaca Al Qur‟an dapat membuat lebih lancar dalam membaca Al
Qur‟an atau juga sebaliknya.
65
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu evaluasi
yang dilakukan dalam implementasi pemelajaran tajwid dan
keterampilan membaca Al Qur‟an sudah sangatlah baik.
Salah satu peserta didik menuturkan mengenai evaluasi yang telah
dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya
“Berubah”(wawancara, ARAN.12/092017).
Jadi dapat di simpulkan bahwa evaluasi yang dilaksanakan guru
sesuai dengan Rpp yang dibuat dan strateginya menunjukkan bahwa
setelah pembelajaran selesai guru mengevaluasi peserta didik dan
hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan peserta didik dapat
memahami materi dan dapat berubah lebih baik dalam membaca Al-
Qur‟an setelah mempelajari Ilmu Tajwid, walaupun masih ada satu
dua peserta didik yang masih belum sesuai.
B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambatdan Solusi dalam
implementasi pembelajaran Tajwid dan Ketrampilan membaca Al
Qur’an siswa kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran Tahun
Ajaran 2016/2017
Dalam pelaksanaan pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al
Qur‟an dalam materi Al Qur‟an Hadis di MTs Al Manar tentu tidak lepas
dari kendala atau hamabatan. Kendala yang dihadapi dalam implementasi
pembelajaran tajwid dan ketrampilan membaca Al Qur‟an di MTs Al
Manar berasal dari siswa.
66
1. Faktor Penghambat dalam Pembelajaran Tajwid dan ketrampilan
Membaca Al Qur’an dalam Materi Al Qur’an Hadis Siswa Kelas
VII di MTs Al Manar
Ada beberapa faktor penghambat dalam penerapan metode diskusi
dan kelompok pada pembelejaran tajwid dan ketrampilan membaca Al
Qur‟an di MTs Al Manar, diantaranya:
a. Kemampuan siswa yang berbeda
Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-
beda. dan faktor utama yang menghambat sala satunya adalah
pendidikan dalam pembelajaran ilmu keagamaan yang
berhubungan dengan ilmu tajwid dari lingkungan atau lulusan dari
SD yang tidak menekankan pembelajaran tersebut.
Dan faktor penghambat disini salah satunya adalah
kemampuan siswa membaca Al Qur‟an yang berbeda-beda. seperti
yang dituturkan AM guru mata pelajaran Al Qur‟an Hadis.
“Ada sebagian anak yang belum lancar dalam membaca Al
Qur‟an sehingga agak sulit menerima materi”(Selasa,
12/09/2017).
b. Ketidakhadiran siswa
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara serta proses
penelitian secara menyeluruh faktor penghambat dalam proses
pembelajaran adalah ketidakhadiran siswa. Berdasarkan pengakuan
AM mengenai hal tersebut.
“Ketidak hadiran siswa”(Selasa, 12/09/2017).
67
2. Faktor Pendukung dalam Pembelajaran Tajwid dan ketrampilan
Membaca Al Qur’an dalam Materi Al Qur’an Hadis Siswa Kelas
VII di MTs Al Manar
Dalam pelaksanaan implementasi pembelajaran tajwid dan
keterampilan membaca Al Qur‟an dalam Materi Al Qur‟an Hadits
pada siswa kelas VII ada beberapa faktor pendukung yang menjadi
kunci sukses tidaknya implementasi pembelajaran tajwid dan
keterampilan membaca Al Qur‟an, diantaranya:
a. Model, Metode, dan Media Pembelajaran
Sesuatu yang menentukan keberhasilan implementasi
pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an adalah
fasilitas, metode,model pembelajaran dan sumber belajar yang
memadai, agar metode yang sudah disiapkan dapat dilaksanakan
secara optimal. Fasilitas dan sumber belajar yang perlu
dikembangkan dalam mendukung suksesnya implementasi
pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an antara
lain buku gur, buku belajar, buku tajwid, serta metodologi
pembelajaran.
AM menambahkan faktor pendukung dalam implementasi
pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an salah
satunya fasilitas yang memadai agar pembelajaran sesuai tujuan.
“Materi Qalqalah sudah diajarkan dipondok”(wawancara,
AM.12/09/2017).
68
Selain itu juga berdasarkan pengamatan penulis dalam
proses pembelajaran bahwa faktor pendukung implementasi
pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an salah
satunya adalah metode yang digunakan dan pembagian waktu yang
cukup.
3. Analisi Solusi mengatasi Faktor Penghambat dalam Pembelajaran
Tajwid dan ketrampilan Membaca Al Qur’an dalam Materi Al
Qur’an Hadis Siswa Kelas VII di MTs Al Manar
Solusi faktor penghambat implementasi pembelajaran tajwid dan
keterampilan membaca Al Qur‟an salah satunya kemampuan siswa
yang berbeda-beda yaitu dengan mengelompokkan kemampuan siswa.
Seperti yang dituturkan AM.
“Diadakannya pendekatan secara personal kepada peserta
didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, dan dibuat
kelompok belajar dengan metode ”tutor sebaya” sehingga
peserta didik yang sudah faham membantu peserta didik yang
belum faham”(wawancara, AM.12/09/2017).).
Solusi yang kedua dari faktor penghambat implementasi
pembelajaran tajwid dan keterampilan membaca Al Qur‟an diantara
beberapa guru masuk kedalam asrama santri dan ngopyak-ngopyak
para santri agar bangun dan berangkat sekolah mengikuti pembelajaran
dikelas. Semakin banyaknya peserta didik dalam pembelajaran dikelas,
maka proses pembelajaran pun akan berjalan dengan proses belajar
yang optimal.
69
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari Bab I hingga Bab IV dalam skripsi
yang berjudul” Implementasi Pembelajaran Tajwid dan Ketrampilan
membaca Al Qur‟an pada Siswa Kelas VII di MTs Al Manar Bener
Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017” dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Implementasi Pembelajaran Tajwid dan Ketrampilan membaca Al
Qur‟an yang melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
2. Faktor pendukung, penghambat dan solusi implementasi Pembelajaran
Tajwid dan Ketrampilan membaca Al Qur‟an.
a. faktor Pendukung yaitu metode, model dan media pembelajaran
b. Faktor penghambat yaitu kemampuan siswa yang berbeda,
ketidakhadiran siswa.
c. Diadakannya pendekatan secara personal kepada peserta didik
yang belum mencapai tujuan pembelajaran dan dibuat kelompok
belajar dengan metode ”tutor sebaya” sehingga peserta didik yang
sudah faham membantu peserta didik yang belum faham.
70
B. Saran-saran
1. Bagi Guru
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus lebih inovatif dalam
penerapan pendekatan, model, maupun metode yang digunakan
sehingga peserta didik tidak bosan dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Agar selalu aktif dalam proses pembelajaran, berani menanyakan
masalah dan kesulitannya, dan mau membantu dan membimbing
temannya yang mengalami kesulitan dan hendaknya siswa melakukan
tugasnya sebagai peserta didik dengan baik agar tercipta proses
pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi Sekolah
Sebagai masukan untuk memotivasi guru agar dapat menggunakan
berbagai pendekatan dalam proses penilaian dalam pembelajaran
sehingga kualitas pendidikan di Sekolah Dasar juga dapat meningkat,
sebagai upaya untuk mendukung visi dan misi sekolah. Sarana
prasasarana dan sumber buku-buku yang belum memadai diharapkan
dapat diperhatikan untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik dan
sebagai referensi.
4. Bagi Peneliti lain
Peneliti harus lebih memperhatikan metode-metode apa saja yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga bisa menciptakan
suatu pembelajaran yang aktif bagi peserta didik. Untuk itu perlu
71
adanya penelitian lebih lanjut tentang implementasi pembelajaran
tajwid dan ketrapilan membaca Al Qur‟an supaya kedepannya peserta
didik dapat membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar.
C. Penutup
Puji syukur alkhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah maka
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Dengan
disertai do‟a semoga skripsi ini bermanfaat bagi berbagai pihak dan bagi
penulis khususnya. Penulis menyadari sepenuhnya banyak kekurangan,
baik dari segi bahasa, sistematika maupun analisisnya. Hal tersebut bukan
semata-mata kesengajaan penulis, namun keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki. Karenanya penulis mohon kritik dan saran untuk perbaikan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan ridho-Nya kepada kita semua
dengan memberikan kemanfaatan yang besar pada skripsi yang penulis
susun dengan segenap kemampuan ini. Aamiin Ya Rabbal,,Aalamiin.
72
Daftar Pustaka
Abdurohim, Acep, Lim. 2003. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung:
CV Penerbit Diponegoro.
Anwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Menurut Pendekatan
Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran
aktif, kreatif, Efektif dan menyenangkan). Jogjakarta: DIVA
Press.
Asy‟ari BA, Abdullah. 1987. Pelajaran tajwid, Surabaya: Apollo.
Basleman, Anisah. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Dalman, 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998. Kamus Besar
Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono, 2015 . Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamal, Murni. 1984. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kelembagaan
Agama Islam.
Durakhman , Akhma. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an
Hadits Materi Pokok Menerapkan Kaidah-kaidah Ilmu Tajwid
Hukum Bacaan Idgham Bighunah, Idgham Bilaghunah, dan Iqlab
melalui Metode Card Sort Bagi Siswa Kelas IV MI Al-Mujahidin
Gumalar Adiwerna Tegal , Skripsi, Semarang: Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas tarbiyah dan KeguruanIAIN
Walisongo.
Faisol, 2010. Cara Mudah Belajar Ilmu Tajwid, Malang: UIN-MALIKI
PRESS (Anggota IKAPI).
Hamijaya dkk, Nunu A. Bergembira Bersama Al-Qur’an, Bandung:
Marja.
73
Immy Holloway , dan Cristine Daymon. 2008. Metode-metode Riset
Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing
Communications, Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Khanifatul. 2014. Pembelajarn Inovatif, Yogyakarta: PT Ar-ruzz Media.
Khon, Majid Abdul. 2008. Praktikum Qiro’at, Jakarta:Amzah.
Lutfi, Ahmad. 2009. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Agama Islam Departemen Agama
RI.
Mas‟ud Syafi‟i , Ahmad. 1967. Buku Tajwid, Semarang: MG.
Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif.
Terjemahan oleh
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nasution, 2003. Metode naturalistik kualitatif. Bandung: PT Tarsito.
Thoha, Chabib. 1996. Reformasi Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Rahyubi, Heri. 2014. Teiri-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran
Motorik, Bandung: Nusa Media.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi, Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Rahayu , Sri. 2011. Upaya Meningkatkan Pemahaman Tajwid dalam
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan Metode Mind Mapping
pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Sumberejo Ngablak Magelang
Tahun Ajaran 2010/2011. Salatiga: STAIN Salatiga.
Shihab, Quraish. 1996. Membumikan Al Qur;an, Bandung: Mizan
Anggota IKAPI
Sujana. 1996. Metode Statiska, Bandung:Tarsito.
Suparta, Munzier. 2010. Ilmu Hadis, Jakarta: Rajawali Pers.
74
Sutikno, M.Sobri. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna,
Mataram:NTP Press.
Subyantoro, 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.
Yogyakarta: PT Graha Ilmu.
Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam, Bandung:
Rosda Karya.
Umar, Nashiruddin. 2008. Ulumul Qur’an, Jakarta: Al-Ghazali Center.
Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Cipayung: Gaung Persada Press Komp. Kejaksaan Agung.
Widi Cahyono, Farid. 2012. Pengaruh Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
dalam meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits pada
Siswa Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Duwet
Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Tahun Ajaran
2008/2009, Salatiga: STAIN salatiga.
Zuhri, Muh. 1997. Hadis nabi, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.
1
Foto Pembelajaran Al Qur’an Hadis di Kelas
Foto Kegiatan Wawancara bersama Guru
2
3
4
Foto Kegiatan wawancara bersama peserta didik
5
6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Al Manar Tengaran
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Topik : KUNIKMATI KEINDAHAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID
Pertemuan ke - : 11 - 12
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
ytahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah,dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
7
B. Kompetensi Dasar
1.6 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
2.6 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
3.6 Memahami ketentuan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), alal-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
4.6 Mempraktikkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan Al-
Qur’an surah-surah pendek pilihan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.6.1 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah
2.6.1 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah
3.6.1 Menyebutkan pengertian hukum bacaan Qalqalah
3.6.2 Menjelaskan ciri-ciri hukum bacaan Qalqalah
3.6.3 Mendiskripsikan cara membunyikan hukum bacaan Qalqalah
3.6.4 Mengidentifikasi hukum bacaan Qalqalah
4.6.1 Menyimpulkan cara membaca bacaan Qolqolah
4.6.2 Menerapkan hukum bacaan qalqalah dalam surat-surat pendek pilihan
8
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
diharapkan peserta didik mampu :
1. Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah
2. Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah
3. Menyebutkan pengertian hukum bacaan Qalqalah
4. Menjelaskan ciri-ciri hukum bacaan Qalqalah
5. Mendiskripsikan cara membunyikan hukum bacaan Qalqalah
6. Mengidentifikasi hukum bacaan Qalqalah
7. Menyimpulkan cara membaca bacaan Qolqolah
8. Menerapkan hukum bacaan qalqalah dalam surat-surat pendek pilihan
9
E. Materi Ajar
1) Fakta
Pengertian hukum qolqolah
2) Konsep
Cara membaca hukum qolqolaah
3) Prosedur
Menyimak beberapa bacaan murottal dari berbagai qari‟ tentang bacaan hukum
qolqolah padasurat yang sama dengan qari berbeda!
NO SURAT NAMA QARI’
TILAWAH MAKHRAJ
Cepat Pelan Jelas Kurang
Jelas
1 Al-Fajr Shaikh Ibrahim al-Akhdar V V
2 Al-Bayyinah Muhammad Taha Al-Junayd V V
3 Al-Lahab Ahmad Saud V V
F. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Scientific
2) Model : PBL dan directinstruction
G. Kegiatan Pembelajaran
10
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan A. Orientasi
Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
mengkondisikan kelas.
B. Apersepsi
Guru memberikan pernyataan dan pertanyaan seputar materi
yang akan dipelajari
C. Motivasi
Siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari materi
mengaplikasikan hukum tajwid qolqolah yang akan dipelajari
D. Pemberian Acuan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti Mengamati
1) Peserta didik mengama ayat pada suratal-Aadiyaat.
2) Guru memberikancontoh bacaan qolqolah.
3) Peserta didik mengikuti contoh pelafalan hukum qolqolah
yang dicontohkan guru
Mempertanyakan
60
menit
11
4) Peserta didik bertanya jawab tentang cara membaca hukum
qolqolah pada surat al-Aadiyaat.
Mengeksplorasi
5) Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah hukum
qolqolah pada surat al-Aadiyaat
6) Peserta didik berlatih mengaplikasikan hukum bacaan
qolqolah pada surat al-Aadiyaat
Mengasosiasikan
7) Peserta didik menyimpulkan cara membaca hukum
qolqolah pada surat al-Aadiyaat
8) Peserta didik menghafalkan caramembaca hukum qolqolah
pada surat al-Aadiyaat.
Mengkomunikasikan
9) Peserta didik membaca surat al-Aaditaat dengan
mengaplikasikan hukum bacaan qolqolah yang fasih dan
benar
10) Peserta didik menjelaskan hukum dan ciri-ciri qolqolah
yang terdapat pada ayat surat al-Aadiyaat.
Penutup a. Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
b. Guru mengadakan evaluasi.
c. Peserta didik melakukan refleksi hasil pembelajaran
d. Guru menugaskan peserta didik mencari materi tambahan
tentang hukum qolqolah dari berbagai sumber (buku,
majalah, internet, narasumber) sebagai refleksi.
e. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do‟a dan
10
menit
12
salam.
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan A. Orientasi
Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
mengkondisikan kelas.
B. Apersepsi
Guru memberikan pernyataan dan pertanyaan seputar materi
yang akan dipelajari
C. Motivasi
Siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari materi
tentang bacaan hukum qolqolah yang terdapat pada ayat surat
pendek pilihan yang akan dipelajari
D. Pemberian Acuan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti Mengamati
1) Peserta didik mengamati hukum qolqolah yang terdapat
pada ayat surat-surat pendek pilihan..
60
menit
13
2) Peserta didik mndengarkan penjelasan guru tentang hukum
qolqolah yang terdapat pada ayat surat-surat pendek
pilihan..
Mempertanyakan
3) Peserta didik bertanya jawab tentang ciri-ciri hukum
qolqolah yang terdapat pada ayat surat-surat pendek
pilihan.
4) Peserta didik berdiskusi tentang cara membaca hukum
qolqolah yang terdapat pada ayat surat-surat pendek
pilihan.
Mengeksplorasi
5) Peserta didik berlatih menganalisa hukum qolqolah yang
dibacakan para imam pada ayat surat-surat pendek pilihan..
6) Peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri hukum qolqolah
yang dibacakan para imam pada ayat surat-surat pendek
pilihan.
Mengasosiasikan
7) Peserta didik menyimpulkan hasil analisa bacaanhukum
dan ciri-ciri qolqolah yang dibacakan para imam pada ayat
surat-surat pendek pilihan.
8) Peserta didik menuliskan hasil analisanya pada lembar
kerjanya.
Mengkomunikasikan
9) Peserta didik menyerahkan hasil latihannya kepada guru.
10) Peserta didik membacakan hukum qolqolah yang terdapat
14
pada ayat surat-surat pendek pilihanmengikuti contoh
bacaan para imam yang telah dianalisannya.
Penutup a. Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
b. Guru mengadakan evaluasi.
c. Peserta didik melakukan refleksi hasil pembelajaran
d. Guru menugaskan peserta didik mencari materi tambahan
tentang hukum qolqolah dari berbagai sumber (buku,
majalah, internet, narasumber) sebagai refleksi.
e. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do‟a dan
salam.
10
menit
H. Alat dan Sumber Belajar
Media:
Berita media massa
Audio/visual
Sumber:
Kitab hadts Jami’ as-Shogir dan terjemahanya
Buku paket siswa dan guru Al-Qur’an Hadis kls VII
I. Penilaian
1) Jenis/teknik penilaian
Kompetensi Sikap: Observasi
Kompetensi Pengetahuan: dan Lisan
15
2) Bentuk Instrumen :
1. Pengamatan Sikap
Lembar observasi
a) Format Penilaian Individu
No Nama Siswa
Aktifitas
Skor Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
b) Rubrik penilaian:
No Indikator Penilaian Skor
1 Kerjasama
Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
2 Keaktifan
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
3 Partisipasi Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
16
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai partisipasinya 4
4 Inisiatif
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16
c) Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh
x 100 Jumlah Skor maksimal (16)
2. Format Penilaian Lisan “TILAWAH AYAT”
Membaca hukum qolqolah pada surat al-Aadiyaat
QS. Al-Aadiyaat 1-11
طن﴾ف وس٤﴾فأث رنبهن قعا﴿٣﴾فالمغرياتصبحا﴿۲﴾فالمورياتقدحا﴿١﴿ والعادياتضبحا
اإلنسانلربهلكنود﴿٥بهجعا﴿ ۷﴾وإنهعلىذلكلشهيد﴿٦﴾إن ري ال ﴾وإنهلب
17
لمافالصدور﴿٩أفالي علمإذاب عثرمافالقبور﴿۸﴾۸لشديد﴿ رب همبمي ومئذ١۰﴾وحص ﴾إن
﴾١۱بري﴿ل
Penjelasan Hukum:
a) Format Penilaian
No. Nama siswa Aspek yang
dinilai
Skor
Maks.
Nilai Ketuntasa
n
Tindak
Lanjut 1 2 3 T TT R P
Contoh Qalqalah Sughra:
1-________________ 2- _________________
3- _______________ 4- _________________
Contoh Qalqalah Kubro:
1-________________ 2- _________________
3- _______________ 4- _________________
18
b) Aspek dan rubrik penilaian tilawah ayat:
No Indikator Penilaian Skor
1 Tajwid
Melafalkan setiap lafaz hadis dengan benar
dan tepat 30
Melafalkan sebagian besar dari lafaz hadiz
dengan benar dan tepat 20
Banyak kesalahan dalam pelafalan hadis 10
2 Fashahah
Melafalkan huruf dengan sangat fashih 30
Menghafalkan huruf dengan cukup fashih 20
Menghafalkan huruf kurang fashih 10
3 Thalaqah
Membaca dengan sangat lancar 30
Membaca dengan cukup lancar 20
Membaca kurang lancar 10
c) Pedoman Pen-Skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100
Jumlah Skor maksimal
19
Mengetahui,
Kepala MTs Al Manar
Mustikowati, S.PdI
Tengaran, Juli 2016
Guru Mata Pelajaran
Anisatul Masruroh, S.PdI
20
Lampiran 1
Penilaian Sikap
1.6 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
2.6 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
3.6 Memahami ketentuan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), alal-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
4.6 Mempraktikkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
No Nama Siswa
Aktifitas
Skor Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
21
1 Airlia Putri Daffa B.S
2 Aldi kurniawan
3 Alfiah Sofiana D
4 Aprilia Putri Nur E.s
5 Awaludin Humam B
6 Channa Haniul U
7 Choirul Ichsan
8 Danu Zaqi Mubaroq
9 Fadhilah Maulana A
10 Farhan Shafiqi A
11 Ibnul Mubarok
12 Indi Najwa Royyani
13 Mailani Dwi f
14 Maulita
15 Muhammad Rifki Denis
16 Muhammad Fadli P
17 Muhammad Nur sabilul
18 Muhammad Rizal Gibran
19 Muhammad Yusuf K
20 Septi Lucki N
21 Suci Novitasari
22 Sugeng Anfaroylah
23 Zaka Achriza
22
23
Lampiran 2
Penilaian Lisan/ Tilawah
1.6 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
2.6 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
3.6 Memahami ketentuan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), alal-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
4.6 Mempraktikkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
Format Penilaian
No. Nama siswa Aspek yang
dinilai
Skor
Maks.
Nilai Ketuntasan Tindak
Lanjut 1 2 3 T TT R P
1 Airlia Putri Daffa B.S
2 Aldi kurniawan
3 Alfiah Sofiana D
4 Aprilia Putri Nur E.s
5 Awaludin Humam B
6 Channa Haniul U
7 Choirul Ichsan
8 Danu Zaqi Mubaroq
9 Fadhilah Maulana A
10 Farhan Shafiqi A
24
11 Ibnul Mubarok
12 Indi Najwa Royyani
13 Mailani Dwi f
14 Maulita
15 Muhammad Rifki Denis
16 Muhammad Fadli P
17 Muhammad Nur sabilul
18 Muhammad Rizal Gibran
19 Muhammad Yusuf K
20 Septi Lucki N
21 Suci Novitasari
22 Sugeng Anfaroylah
23 Zaka Achriza
25
Lampiran 2
Lembar kerja Siswa
1.6 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
2.6 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
3.6 Memahami ketentuan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), alal-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
4.6 Mempraktikkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
1. Bacalah QS. al-Adiyat di bawah ini dengan fasih, tajwid yang benar dan lancar.
2. Carilah Hukum bacaan Qolqolah sughro dan hukum bacaan qolqolah kubro!
QS. Al-Aadiyaat 1-11
﴾ف وسطن٤﴾فأث رنبهن قعا﴿٣﴾فالمغرياتصبحا﴿۲﴾فالمورياتقدحا﴿١﴿ ياتضبحاوالعاد
اإلنسانلربهلكنود﴿٥بهجعا﴿ ۷﴾وإنهعلىذلكلشهيد﴿٦﴾إن ري ال ﴾وإنهلب
26
لمافالصدور﴿٩اب عثرمافالقبور﴿أفالي علمإذ۸﴾۸لشديد﴿ رب همبمي ومئذ١۰﴾وحص ﴾إن
﴾١۱لبري﴿
No Ayat
Qolqolah Sughro Qolqolah Kubro
1
2
3
4
27
5
6
7
8
9
10
11
28
Lampiran 3
(hand out)
HUKUM BACAAN QALQALAH
Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.merupakan
pedoman hidup bagi umat Islam dan membacanya termasuk ibadah.Dalam membaca Al Qur’an
harus baik dan benar. Kita dituntut untuk membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Oleh karena
itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara membaca Al Qur’an). Diantara yang akan kita
pelajari adalah hukum bacaan Qalqalah dan Ra.
Hukum Bacaan Qalqalah
1. Pengertian
Qalqalah secara harfi/harfiyah (bahasa) artinya getaran, mantul atau membal. Pengertian qalqalah
secara istilah ialah memantul/getaran suara ketika membaca kalimat (lafal) yang terdapat huruf
berharakat sukun asli (asli mati) atau sukun karena waqaf /diwaqafkan.
Huruf qalqalah ada lima yaitu ق , ط , ب , ج , د قطب جد ( )
2. Pembagian dan hukum bacaan qalqalah
Bacaan qalqalah terbagi menjadi dua macam, yaitu;
29
a. Qalqalah sugra
Disebut bacaan qalqalah sughra apabila salah satu Ba’ (²), Jim (¹), Dal (¾), Tha’ (Ê) dan Qaf (Ø) benar-
benar bersukun asli (asli mati) atau bersukun di tengah.Cara membacanya menekan kuat mahraj
huruf dari huruf qalqolah yang bersukun tersebut sehingga lafadnya memantul dengan kuat dan
jelas.
Contoh :
No Lafal Huruf qalqalah Nama surat, ayat
1.
2.
3.
4.
5.
ق
ط
ب
ج
د
At Tin : 4
Al Quraisy : 4
Al Kautsar : 3
At Tin : 6
At Tin : 5
b. Qalqalah kubra
Disebut bacaan qalqalah Kubra apabila salah satu Ba’ (²), Jim (¹), Dal (¾),Tha’ (Ê) dan Qaf (Ø) dalam
keadaan bersukun karena di waqafkan (dihentikan) dan bersukun diakhir kata. Cara membacanya
menekan kuat mahraj huruf dari huruf qalqolah yang bersukun tersebut sehingga lafadnya
memantul dengan lebih berkumandang dan lebih jelas.
Contoh :
No. Lafal Huruf qalqalah Nama surat, ayat
Al Falaq : 2 ق .1
30
2.
3.
4.
5.
ط
ب
ج
د
Al Buruj : 20
Al Lahab : 2
Al Buruj : 1
Al Lahab : 5
31
Penilaian Sikap
1.6 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
2.6 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
3.6 Memahami ketentuan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), alal-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
4.6 Mempraktikkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
No Nama Siswa
Aktifitas
Skor Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
32
1 Airlia Putri Daffa B.S
2 Aldi kurniawan
3 Alfiah Sofiana D
4 Aprilia Putri Nur E.s
5 Awaludin Humam B
6 Channa Haniul U
7 Choirul Ichsan
8 Danu Zaqi Mubaroq
9 Fadhilah Maulana A
10 Farhan Shafiqi A
11 Ibnul Mubarok
12 Indi Najwa Royyani
13 Mailani Dwi f
14 Maulita
15 Muhammad Rifki Denis
16 Muhammad Fadli P
17 Muhammad Nur sabilul
18 Muhammad Rizal Gibran
19 Muhammad Yusuf K
20 Septi Lucki N
21 Suci Novitasari
22 Sugeng Anfaroylah
23 Zaka Achriza
33
34
a) Rubrik penilaian:
No Indikator Penilaian Skor
1 Kerjasama
Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
2 Keaktifan
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
3 Partisipasi
Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai partisipasinya 4
4 Inisiatif
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16
35
b) Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh
x 100 Jumlah Skor maksimal (16)
36
Penilaian Lisan/ Tilawah
1.6 Meyakini pentingnya hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
2.6 Terbiasa menerapkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
3.6 Memahami ketentuan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), alal-Kafirun (109),
dan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
4.6 Mempraktikkan hukum bacaan Qalqalah dalam Q.S. al-Bayyinah (98), al-Kafirun (109), dan
Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan
Format Penilaian
No. Nama siswa Aspek yang
dinilai
Skor
Maks.
Nilai Ketuntasan Tindak
Lanjut 1 2 3 T TT R P
1 Airlia Putri Daffa B.S
2 Aldi kurniawan
3 Alfiah Sofiana D
4 Aprilia Putri Nur E.s
5 Awaludin Humam B
6 Channa Haniul U
7 Choirul Ichsan
8 Danu Zaqi Mubaroq
9 Fadhilah Maulana A
10 Farhan Shafiqi A
11 Ibnul Mubarok
12 Indi Najwa Royyani
13 Mailani Dwi f
14 Maulita
37
15 Muhammad Rifki Denis
16 Muhammad Fadli P
17 Muhammad Nur sabilul
18 Muhammad Rizal Gibran
19 Muhammad Yusuf K
20 Septi Lucki N
21 Suci Novitasari
22 Sugeng Anfaroylah
23 Zaka Achriza
a) Aspek dan rubrik penilaian tilawah ayat:
No Indikator Penilaian Skor
1 Tajwid
Melafalkan setiap lafaz hadis dengan benar
dan tepat 30
Melafalkan sebagian besar dari lafaz hadiz
dengan benar dan tepat 20
Banyak kesalahan dalam pelafalan hadis 10
2 Fashahah
Melafalkan huruf dengan sangat fashih 30
Menghafalkan huruf dengan cukup fashih 20
Menghafalkan huruf kurang fashih 10
3 Thalaqah
Membaca dengan sangat lancar 30
Membaca dengan cukup lancar 20
Membaca kurang lancar 10
38
b) Pedoman Pen-Skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100
Jumlah Skor maksimal
39
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA GURU
Nama : Dea Prasmanita Rahmani
NIM : 11113065
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Implementasi Pembelajaran Tajwid dan Ketrampilan Membaca Al
Qur‟an dalam Materi Al Qur‟an pada Siswa Kelas VII di MTs Al
Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017
No Konsep Indikator Pertanyaan
1. Implementasi Pembelajaran
Tajwid
1. Penerapan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
1. Bagaimanakah perencanaan
proses pembelajaran
implementasi tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Qur‟an pada anak kelas VII
di MTs Al Manar?
2. Bagaimanakah pelaksanaan
proses pembelajaran
implementasi tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Qur‟an pada anak kelas VII
di MTs Al Manar?
3. Evaluasi seperti apakah
yang digunakan dalam
40
4. Perubahan
5. Respon
pencapaian perencanaan
dalam proses pembelajaran
implementasi tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Qur‟an pada anak kelas VII
di MTs Al Manar?
4. Apa perubahan yang terjadi
setelah evaluasi dilakukan?
5. Bagaimanakah respon
peserta didik dalam dalam
proses pembelajaran
implementasi tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Qur‟an pada anak kelas VII
di MTs Al Manar?
2. Faktor Hambatan dan faktor
pendukung dalam
Implementasi Pembelajaran
Tajwid dan Ketrampilan
Membaca Al Qur‟an dalam
Materi Al Qur‟an Hadis
Kendala yang
dihadapi
6. Adakah hambatan dalam
proses pembelajaran tajwid
dan ketrampilan membaca
Al Qur‟an?
Faktor Pendukung 7. Apa saja faktor pendukung
41
dalam proses pembelajaran
tajwid dan ketrampilan
membaca Al Qur‟an
4. Solusi faktor penghambat
dalam Implementasi
Pembelajaran Tajwid dan
Ketrampilan Membaca Al
Qur‟an dalam Materi Al
Qur‟an Hadis
8. Apakah solusi yang baik
untuk mengatasi hambatan
selama proses pembelajaran
42
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Dea Prasmanita Rahmani
NIM : 11113065
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Implementasi Pembelajaran Tajwid dan Ketrampilan
Membaca Al Qur‟an dalam Materi Al Qur‟an Hadis Siswa
Kelas VII di MTs Al Manar Bener Tengaran Tahun Ajaran
2016/2017
No Konsep Indikator Pertanyaan
1. Impelementasi
pembelajaran tajwid
dan ketrampilan
membaca Al Qur‟an
dalam materi Al
Qur‟an Hadis
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
1. Bagaimanakah proses
perencanaan
pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Quran Hadis dalam
materi Al Qur‟an Hadis ?
2. Bagaimanakah proses
pelaksanaan
pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Quran Hadis dalam
materi Al Qur‟an Hadis ?
3. Evaluasi seperti apakah
yang digunakan dalam
pencapaian perencanaan
dalam proses
pembelajaran
43
4. Perubahan
implementasi tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Qur‟an dalam materi Al
Qur‟an Hadis?
4. Apa perubahan yang
terjadi setelah evaluasi
dilakukan?
2. Faktor Hambatan dan
faktor pendukung
dalam Impelementasi
pembelajaran tajwid
dan ketrampilan
membaca Al Qur‟an
dalam materi Al
Qur‟an Hadis
5. Hambatan
yang
dihadapi
6. Faktor
Pendukung
5. Adakah hambatan dalam
proses pembelajaran
tajwid dan ketrampilan
membaca Al Qur‟an?
6. Apa saja faktor
pendukung dalam proses
pembelajaran tajwid dan
ketrampilan membaca Al
Qur‟an?
3. Solusi faktor
penghambat dalam
Implementasi
Pembelajaran Tajwid
dan Ketrampilan
Membaca Al Qur‟an
dalam Materi Al
Qur‟an Hadis
7. Solusi 7. Apakah solusi yang baik
untuk mengatasi
hambatan aatau masalah
selama proses
pembelajaran ?
44
Data Guru MTs Al Manar Bener Tengaran
No. Nama Tempat lahir Tanggal lahir Mata Pelajaran Jabatan
1. K. Haris As'ad Nasution
Semarang 12/9/1967 Alqur'an Hadits Ketua Yayasan
NIY. 1507199402001
2. Hj. Mustikowati, S.PdI
Salatiga 08/03/1961
MTK
Kepala Sekolah
NIY. 111119950103 Seni Budaya
3. Khabiburrokhman, M.Pd Magelang 07/02/1976 B.Arab
Wa. Ka
Kurikulum NIP. 19760702200901101
4. Mukalip Semarang 02/04/1942 Bahasa Jawa Guru
NIY. 0601199402002
5. Muflikaturrofi'ah, S.Ag
Semarang 07/05/1973 SKI Wa. Ka Humas
NIY. 0911199602004
Bahasa
Indonesia
6. Mega Rahayu, S.Ag Semarang 15/08/1970
Akidah A Guru
NIY. 2806200302014 Alqur'an Hadits
7. Sugeng Muhlisin, A.Ma
Magelang 18/04/1976 TIK Guru NIY. 0701200002007
8. Mustaidah, S.Pd.I
Semarang 23/03/1979 B.Inggris Guru NIY. 0701200402016
9. Tasmiyah, S.Pd
Semarang 16/09/1979 Matematika Wa. Ka. Sarpras
NIY. 0207200402019 IPA
10. Anisatul Masruroh,S.Pd.I Salatiga 21/07/1982
Fiqih Guru
NIY. 1105200502022 Tata Busana
11. Siti Zulaikhoh, S.PdI
Semarang 24/05/1986
B.Indonesia Guru
NIY. 1307200902032 PKN
12. Nur Fadhilah, SH Boyolali 20/10/1974 IPS Guru
NIY. 2109200902033
13. Ahmad Mustafidz, A,Ma
Semarang 27/07/1986 PJK Kesiswaan
NIY. 0101200902029
Prakarya/ Seni
Budaya
14. Iffah Fauziyah, S.PdI
Semarang 19/01/1990 IPA Guru NIY. 0909201002038
15. Mahmud Zuhdi, S.H.
M.PdI
PKN Guru
NIP. 196309111993031002
16. Chusnul Chalimah
Kediri 11/21/1987
Bendahara
17.
Andi Kustiawan Semarang 12/31/1988
TU
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54