54
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN KKPI KELAS X DI SMK VIP MA’ARIF NU 1 KEMIRI PURWOREJO SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer oleh Fauzi Agus Nugroho 5302412006 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT …lib.unnes.ac.id/31543/1/5302412006.pdf · pembelajaran dapat menjadi kendala dalam pembentukan pengetahuan siswa secara aktif dan

  • Upload
    buihanh

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

IMPLEMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATAPELAJARAN KKPI KELAS X DI SMK VIP

MA’ARIF NU 1 KEMIRI PURWOREJO

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

oleh

Fauzi Agus Nugroho

5302412006

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Fauzi Agus Nugroho

NIM : 5302412006

Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Judul Skripsi : Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT

menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI Kelas X di

SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitian

ujian skripsi Program Studi S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Semarang, April 2017

Pembimbing 1 Pembimbing 2

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT

menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran KKPI Kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri

Purworejo” telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas

Teknik UNNES pada tanggal 27 bulan April tahun 2016.

Oleh

Nama : Fauzi Agus Nugroho

NIM : 5302412006

Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Panitia:

Ketua Panitia, Sekertaris,

Dr.-Ing. Dhidik Prastiyanto,

S.T, M.T

Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T

NIP. 197805312005011002 NIP. 196605051998022001

Penguji I Penguji II/Pembimbing I Penguji III/Pembimbing II

Drs. Y Primadiyono, M.T Drs. Henry Ananta, M.Pd Drs. R. Kartono M.Pd

NIP. 196209021987031002 NIP. 195907051986011002 NIP. 195504211985031003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik UNNES

Dr. Nur Qudus, M.T

NIP. 196911301994031001

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas

Negeri Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukkan Tim

Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, April 2017

yang membuat pernyataan,

Fauzi Agus Nugroho

NIM. 5302412006

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Do The Best Allah Will Do The Rest

Man Jadda Wa Jadda

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu

selesai (urusan dunia) bersungguh-sungguhlah dalam (beribadah) dan

hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap (QS. Al-Insyiroh:6-8)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan kepada,

1. Ibu Bapak yang senantiasa mendoakan dan

memberi semangat

2. Adikku yang selalu mengingatkan

3. Sahabat - Sahabat yang senantiasa memberi

dukungan

4. Rima yuniarti yang selalu memberikan

semangat serta membantu atas

terselesaikannya skripsi ini

5. Teman-teman PTIK 2012

6. Semua pihak yang telah membantu atas

terselesaikannya skripsi ini.

vi

ABSTRAK

Fauzi Agus Nugroho. 2016. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT

menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran KKPI Kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri

Purworejo. Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer, S1, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang,

Pembimbing 1 Drs. Henry Ananta, M.Pd ,Pembimbing 2 Drs. R. Kartono M.Pd,

Penelitian ini dilator belakangi oleh penerapan system pembelajaran

konvensional secara terus menerus tanpa variasi. Kurangnya variasi dalam

pembelajaran dapat menjadi kendala dalam pembentukan pengetahuan siswa

secara aktif dan siswa menjadi mudah bosan. Siswa juga menjadi kurang antusias

dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Hasil belajar siswa pada mata

pelajaran KKPI kelas X juga masih banyak yang berada di bawah criteria

ketuntasan minimum. Dari latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui perbedaan serta peningkatan hasil belajar antara model

pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dengan ceramah.

Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan pola

desain Non Equivalent Control Group Design. Desain ini control atau

pengandalian variable tidak bias dilakukan secara ketat. Populasi pada penelitian

ini yaitu semua kelas X yang terdapat mata pelajaran KKPI. Sampel pada

penelitian ini yaitu kelas X Ototronik 1 dan kelas X Ototronik 2 yang berjumlah 2

kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Analisis data menggunakan

analisis Uji-t dan Uji N-Gain.

Hasil penelitian Uji-t hasil belajar didapatkan t hitung 3,277 dan t tabel

1,999 rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 79,38 dan kelas kontrol 73,30. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa

ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

penelitian Uji N-Gain yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

kelas eksperimen. Rata – rata pretest kelas eksperimen yaitu 54,79 sedangkan

nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 79,03, sehingga hasil Uji N-Gain

pada kelas eksperimen mengalami peningkata sebesar 44,27%. Dapat disimpulkan

bahwa ada nya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol serta peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan

model pembelajran TGT.

Kata Kunci : model TGT (Teams Games Tournamet), hasil belajar, non equivalent

control group design, simple puposive sampling.

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan

mengharap ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran

Kooperatif TGT menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI Kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1

Kemiri Purworejo”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Informatika

dan Komputer Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan

kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita

mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir nanti, Amin.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Teknik

3. Dr.-Ing. Dhidik Prastiyanto, S.T, M.T, Ketua Jurusan Teknik Elektro.

4. Ir. Ulfah Mediaty Arief, S.T, M.T, Ketua Program studi Pendidikan

Teknik Informatika dan Komputer.

5. Drs. Henry Ananta, M.Pd, Dosen Pembimbing 1 yang penuh perhatian dan

dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

viii

6. Drs. R. Kartono M.Pd Dosen Pembimbing 2 yang penuh perhatian dan

dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua dosen Teknik Elektro FT UNNES yang telah memberi bekal

pengetahuan yang berharga.

8. H. Sutarjono, M.Pd Kepala Sekolah SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri

Purworejo yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Hadi Guru Mapel KKPI yang dengan ikhlas membantu penulis

dalam melaksanakan penelitian dan memberikan masukan-masukan.

10. Berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran

di SMP.

Semarang, April 2017

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

1.3 Pembatasan Masalah ......................................................................... 7

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

1.6 Mafaat Penelitian .............................................................................. 8

1.7 Penegasan Istilah ............................................................................... 9

1.8 Sistematika Skripsi ............................................................................ 11

Halaman

x

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori ...................................................................................... 13

2.1.1 Belajar ..................................................................................... 13

2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ............................................................ 13

2.1.3 Faktor-Fator yang Mempengaruhi Belajar ............................. 15

2.1.4 Hasil Belajar ........................................................................... 17

2.1.5 Model Pemebalajaran Kooperatif ........................................... 18

2.1.6 Model Pembelajaran TGT ...................................................... 23

2.1.7 Kelebihan dan Kelemahan TGT ............................................. 26

2.1.8 Media Pembelajaran ............................................................... 27

2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................... 29

2.3 Kerangka Berfikir.............................................................................. 33

2.4 Hipotesis ............................................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian .............................................................................. 36

3.2 Waktu dan Tempat ............................................................................ 40

3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 40

3.3.1 Populasi .................................................................................. 40

3.3.2 Sampel .................................................................................... 40

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 40

3.4.1 Variabel Bebas ........................................................................ 41

3.4.2 Variabel Terikat ...................................................................... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 41

3.5.1 Wawancara ............................................................................. 41

3.5.2 Metode Tes ............................................................................. 42

3.5.3 Metode Dokumentasi .............................................................. 42

3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 43

3.6.1 Uji Validitas Tes ..................................................................... 44

Halaman

xi

3.6.2 Uji Reliabilitas Tes ................................................................. 45

3.6.3 Uji Derajat Kesukaran ............................................................ 46

3.6.4 Uji Daya Pembeda Item .......................................................... 47

3.7 Uji Data ............................................................................................. 49

3.7.1 Uji Normalitas ........................................................................ 50

3.7.2 Uji Homogenitas ..................................................................... 50

3.8 Analisis Data ..................................................................................... 51

3.8.1 Uji Hipotesis (uji T) ................................................................ 51

3.8.2 Uji N-gain ............................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 54

4.1.1 Deskripsi data pre-test ........................................................... 55

4.1.2 Deskripsi data posttest ............................................................ 56

4.1.3 Hasil uji data pretest ............................................................... 57

4.1.4 Hasil uji data posttest .............................................................. 58

4.1.5 Analisis data ........................................................................... 59

4.2 Pembahasan ....................................................................................... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 66

5.2 Saran .................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 68

Halaman

xii

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-kisi Soal ..................................................................................... 43

3.2 Hasil Analisis Validasi Soal .............................................................. 45

3.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 47

3.4 Hasil Analisis Daya Beda Soal ......................................................... 49

4.1 Data Hasil Pre-test kelompok eksperimen dan kontrol .................... 55

4.2 Data Hasil Posttes kelompok eksperimen dan kontrol ..................... 56

4.3 Hasil Uji Normalitas data Pre-test .................................................... 57

4.4 Hasil Uji Homogenitas Pre-test ........................................................ 58

4.5 Hasil Uji Normalitas data Posttes ..................................................... 58

4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttes ......................................................... 59

4.7 Hasil Uji Hipotesis (uji-t) Pre-test .................................................... 59

4.8 Hasil Uji Hipotesis (uji-t) Posttest .................................................. 60

4.9 Hasil Uji N-Gain kelompok kontrol ................................................ 60

4.10 Hasil Uji N-Gain kelompok eksperimen ......................................... 61

4.11 Kategori N-Gain .............................................................................. 61

Halaman

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berfikir.............................................................................. 34

3.1 Pola Non Equivalent Control Group Design .................................... 37

3.2 Alur Penelitian .................................................................................. 39

4.1 Diagram data nilai rata-rata ............................................................... 57

4.2 Hasil Uji N-Gain kelas kontrol ......................................................... 64

4.3 Hasil Uji N-Gain kelas eksperimen................................................... 65

Halaman

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ........................................................ 70

Daftar Siswa Kelas Eksperimen .............................................................. 71

Daftar Siswa Kelas Kontrol .................................................................... 71

Daftar Nilai UTS ..................................................................................... 71

Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar ........................................................... 75

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................................ 78

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas eksperimen .......................... 84

Soal Uji Coba .......................................................................................... 90

Kunci Jawaban Uji Soal .......................................................................... 98

Soal Pre-test ............................................................................................ 99

Soal Posttest ............................................................................................ 103

Kunci Soal Pre-test dan Posttest ............................................................. 107

Perhitungan Validitas Soal ...................................................................... 108

Perhitungan Realibilitas Soal .................................................................. 109

Perhitungan Daya Beda Soal ................................................................... 110

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 111

Daftar Nilai Pretest .................................................................................. 112

Daftar Nilai Posttest ................................................................................ 113

Uji Normalitas Pretest kelas kontrol ....................................................... 114

Uji Normalitas Pretest kelas eksperimen ................................................ 115

Uji Normalitas Posttest kelas kontrol ...................................................... 116

Uji Normalitas Posttest kelas eksperimen ............................................... 117

Uji Homogenitas Pretest ......................................................................... 118

Uji Homogenitas Posttest ........................................................................ 119

Uji Hipotesis (uji-t) Pretest .................................................................... 120

Uji Hipotesis (uji-t) Posttest ................................................................... 121

Halaman

xv

Uji N-Gain Kelas Kontrol ....................................................................... 122

Uji N-Gain Kelas Eksperimen ................................................................ 123

Surat Pemberian ijin observasi ................................................................ 124

Surat Pemberian Ijin Penelitian ............................................................... 125

Surat Keputusan Pembimbing ................................................................. 126

Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 127

Halaman

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi suatu bangsa

sebagai pendukung utama dalam upaya pemenuhan sumber daya manusia yang

bermutu baik. Menurut UU No. 23 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting terhadap

perkembangan kepribadian dan kemampuan, terutama bagi anak didik. Proses

perkembangan dalam pendidikan berlangsung melalui proses pembelajaran. Dunia

pembelajaran menjadi penting untuk dicermati dan diperhatikan salah satunya

dengan memahami tentang metode pembelajaran dan media pembelajaran yang

digunakan dalam proses penyampaian materi pembelajaran kepada anak didik.

Penelitian yang mendasari pemilihan model pembelajaran dalam penelitian

ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurisma (2016) yang berjudul

“Penerapan Pembelajaraan Kooperatif Tipe TGT(Teams Games Tournament)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa kelas VII-2

SMP Negeri 12 Medan TP 2015/2016”. Hasil yang didapat dalam penelitian

tersebut adalah adanya peningkatan hasil belajar bahasa indonesia di kelas VII-2

2

SMP Negeri 12 Medan TP 2015/2016 yang dibuktikan dengan ketuntasan belajar

sebesar 72,50% pada siklus I meningkat menjadi 90% pada siklus II. Nilai rata-

rata kelas siklus I sebesar 74,22 meningkat menjadi 80,97 pada siklus II.

Keterampilan siswa meningkat dari 72,5% pada siklus I mejadi 92,5% pada siklus

II. Dari penelitian ini telah memberikan simpulan bahwa penggunaan metode

Teams Games Tournament pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat

memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa jika direncanakan dan

dilaksanakan dengan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Purnamasari (2014) yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (Tgt)

Terhadap Kemandirian Belajar Dan Peningkatan Kemampuan Penalaran Dan

Koneksi Matematik Peserta Didik SMPN 1 Kota Tasikmalaya”. Hasil yang

didapat dalam penelitian tersebut adalah kemandirian belajar peserta didik yang

mengikuti pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games-Tournament (TGT)

termasuk kualifikasi tinggi; peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi

matematik peserta didik pada sekolah level tinggi yang mengikuti pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games-Tournament (TGT) lebih baik dibandingkan

dengan peningkatan kemampuan penalaran matematik peserta didik yang

mengikuti pembelajaran langsung; tidak terdapat interaksi model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT).

penelitian yang dilakukan oleh Erwinta Noviana (2016) yang berjudul

“Penggunaan Metode Pemebelajaran Teams Games Tournament (TGT) Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar”. Hasil yang didapat dalam

3

penelitian ini adalah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Hasil

dari aktivitas belajar siswa pra-penelitian sebesar 25,92% dengan kategori

“kurang aktif”, meningkat pada siklus I menjadi 52,59% dengan kategori “cukup

aktif” dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II menjadi 66,55% dengan

kategori “aktif”. Hasil prestasi belajar sebelum penelitian sebesar 22,22% dengan

kriteria “kurang”. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 66,67% dengan kriteria “baik” dan mengalami peningkatan

pada siklus II menjadi 88,89% dengan kriteria “baik sekali”. Sehingga

pembelajaran IPA yang telah dilakukan menggunakan metode pembelajaran TGT

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Guwo.

Berdasarkan observasi dan wawancara serta data yang diperoleh pada

kondisi awal yaitu hasil belajar siswa pada ulangan semester ganjil mata pelajaran

KKPI kelas x di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo masih banyak yang di

bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). KKM pada mata pelajaran KKPI

kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo adalah 75. Hasil belajar

siswa yang masih rendah inilah yang menjadi permasalahan di sekolah tersebut.

Penerapan sistem pembelajaran konvensional secara terus-menerus tanpa

variasi juga dapat menjadi kendala dalam pembentukan pengetahuan secara aktif

khususnya dalam mata pelajaran KKPI di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri

Purworejo, maka diperlukan variasi dan kreativitas dalam model pembelajaran.

Model Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menekankan

adanya kerja sama antar siswa dengan kelompoknya untuk mencapai tujuan

belajar bersama.

4

Model pembelajaran kooperatif ini dapat melatih siswa untuk menemukan dan

memahami konsep-konsep yang dianggap sulit dengan cara bertukar pikiran atau

diskusi dengan teman-temannya melalui kegiatan saling membantu dan

mendorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semua model pembelajaran

kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang berkerjasama dalam belajar

dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka

belajar sama baiknya.

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model pembelajaran yaitu:

STAD (Student Teams Achievement Division), TAI (Team Assisted

Individualization), TGT (Teams Games Tournament), Jigsaw (teka teki),

penelitian kelompok (Group Investigation). Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC), Team Accelerated Instruction (TAI) (Trianto, 2009:67).

Penerapan model pembelajaran yang bervariasi diharapkan dapat menarik

minat belajar siswa. Model pembelajaran yang bervariasi juga akan membuat

siswa aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Siswa tidak akan merasa

bosan jika menggunakkan model pembelajaran yang bervariasi, selain itu juga ada

hubungan interaktif antara guru dan siswa, siswa dengan siswa yang lain. Adanya

kegiatan interaktif itulah siswa akan merasa nyaman dan dekat dengan guru dan

teman yang lainnya sehingga suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga

hasil belajar siswa menjadi lebih baik

Menurut Robert E. Slavin (2005:13) Teams Games Tournament (TGT)

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan

yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar melibatkan seluruh

5

siswa tanpa harus ada perbedaan status. Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam metode pembelajaran kooperatif TGT memungkinkan siswa

belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggungjawab, kerjasama,

persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Unsur kompetitif diperlukan dalam

pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa belajar Muldayanti (2013)

mengemukakan bahwa Sistem turnamen dan penilaian kelompok pada model

TGT membuat siswa lebih tertarik dan tertantang. Siswa akan termotivasi untuk

melakukan yang terbaik untuk memenangkan persaingan dalam meja turnamen.

Selain model pembelajaran, inovasi pemanfaatan media pembelajaran

sebagai sarana penyampaian materi juga sangat diperlukan. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam

pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar, hal tersebut menuntut

guru agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan sekolah. Guru di tuntut

untuk menggunakan media pembelaran.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna dan pesan yang disampaikan,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna

(kusnandi,2013:8).Pemakaian media pembelajaran dalam orientasi pembelajaran

akan sangat membantu pengaruh proses pembelajaran dan penyampaian pesan

atau isi pelajaran pada saat itu. Media Pembelajaran dapat membantu siswa

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi serta membangkitkan

motivasi dan minat siswa dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran harus

6

didukung oleh ketersediaan sumber belajar yang mudah diakses dan memiliki

konten yang interaktif dan menarik. Multimedia interaktif adalah suatu

multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh

pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

selanjutnya (Daryanto,2013:51).

Berdasarkan penelitian-penlitian yang sudah dilakukan sebelumnya bahwa

model pembelajaran kooperatif TGT dapat meningkatkan hasil belajar dan

keaktifan siswa. Pada penelitian-penelitian sebelumnya model pembelajaran TGT

di terapkan pada pendidikan tingkat SD-SMP. Pada penelitian ini akan diterapkan

model pembelajaran kooperatif TGT pada tingkat SMK, maka dilakukan

penelitian eksperimen dengan judul : “Implementasi Model Pembelajaran

Kooperatif TGT Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KKPI Kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1

Kemiri Purworejo”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang muncul dalam latarbelakang sebagai berikut :

1.2.1 Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas X di

SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo.

1.2.2 Siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.

1.2.3 Kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran.

1.2.4 Kurangnya inovasi media pembelajaran untuk mendukung kegiatan belajar

sehingga siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan mudah memahami

materi.

7

1.3 Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan

yang telah ditetapkan maka perlu membatasi beberapa masalah yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Penelitian ini menggunakan dua kelas X sebagai kelas kontrol dan

kelaseksperimen pada mata pelajaran KKPI di SMK Ma’arif NU Kemiri

Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.

1.3.2 Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

1.3.3 Hasil belajar siswa dalam belajar KKPI yaitu pada kompetensi dasar

mengoperasikan operasi berbasis teks.

1.3.4 Hasil belajar dibatasi pada aspek kognitif. Nilai aspek kognitif diperoleh

dari tes pretest dan posttest.

1.3.5 Media pembelajaran yang digunakan adalah multimedia interaktif

menggunakkan macromedia flash.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas

X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo dengan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif dan hasil belajar

siswa dengan model pembelajaran konvensional atau ceramah?

8

1.4.2 Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif pada mata

pelajaran KKPI kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.5.1 Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas

X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo dengan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif dan hasil belajar

siswa dengan model pembelajaran konvensional atau ceramah.

1.5.2 Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif pada mata

pelajaran KKPI kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebgai

berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang dilakukan memiliki manfaat untuk memberikan

pengetahuan mengenai penerapan pembelajaran model TGT dan media

pembelajaran yang interaktif menggunakan MacromediaFlash.

1.6.2 Manfaat Praktis

Ada beberapa manfaat praktis yang di ambil diantaranya yaitu:

1.6.2.1 Bagi peneliti, yaitu menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang

pelaksanaan model TGT menggunakan media pembelajaran yang

9

interaktif menggunakan MacromediaFlash dan dapat digunakan sebagai

acuan dalam mengembangkan penelitian berikutnya.

1.6.2.2 Bagi siswa

1. Menunjang pembelajaran dan mempermudah siswa dalam memahami

materi dan mencapai kompetensi dasar yang diinginkan.

2. Memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

3. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

1.6.2.3 Bagi guru, yaitu memberikan model dan media pembelajaran alternatif

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.6.2.4 Bagi sekolah, yaitu memudahkan sekolah untuk menyediakan media

pembelajaran bagi siswa dan memberikan sumbangan yang baik dalam

rangka perbaikan proses pembelajaran.

1.7 Penegasan Istilah

Dalam judul terdapat beberapa istilah yang penting, agar didapat

kesragaman pengertian dan tidak menimbulkan salah tafsir maka akan dijelaskan

istilah-istilah yang dipakai dalam judul skripsi ini sebagai berikut:

1.7.1 Implementasi

Implementasi merupakan sebuah tindakan yang dilakukan secara individu

maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

1.7.2 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suasana pembelajaran dimana siswa saling

berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas

10

akademik demi mencapai tujuan bersama (Parker dalam Miftahul

Huda,2011:29).

1.7.3 Model TGT (Teams Games Tournament)

TGT (Teams Games Tournament) merupakan salah satu bentuk

pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswadalam kelompok-

kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa yangmemiliki

kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yag berbeda. TGT dapat

menambahkegembiraan yang diperoleh dari pengunaan permainan bagi

siswa. Teman satutim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri

untuk permainan dalam mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan

masalah masalah satu sama lain,tetapi sewaktu siswa sedang bermain

dalam game temannya tidak bolehmembantu, memastikan telah terjadi

tanggung jawab individual (Slavin, 2005:13).

1.7.4 Multimedia Interaktif

Multimedia Interaktif merupakan program pembelajaran yang terdiri dari

berbagai media, disusun secara utuh, terintegrasi, dan memiliki tujuan

pembelajaran.

1.7.5 Hasil Belajar

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami

pengalaman belajarnya (Sudjana,1990:22). Hasil belajar merupakan

perubahan tingkah laku dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penilaian

terhadap sikap pengetahuan dan penggunaan dasar yang terdapat dalam

berbagai bidang studi. Hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh

11

siswa untuk mendapatkan suatu peningkatan kepandaian yang diwujudkan

dalam bentuk nilai yang diperoleh melalui tes.

1.7.6 Mata Pelajaran KKPI

KKPI merupakan salah satu materi pelajaran prakarya yang di laksanakan

di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masih menggunakan KTSP.

1.8 Sistematika Skripsi

Laporan penulisan skripsi ini menggunakan sistematika yang terdiri dari 3

bagian, yaitu bagian awal (pendahuluan), bagian isi (inti), dan akhir (penutup).

Bagian awal (Pendahuluan) Skripsi terdiri dari halaman judul, abstraksi,

halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar dan lampiran.

Bagian Isi (Inti) yaitu Bab I Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang

masalah, rumusan masalh, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penegasan istilah dan sistematika penulisan. Bab II Tinjaun Pustakan dan

Tindakan Hipotesis meliputi Tinjuan Tentang Belajar, Hasil Belajar, Media

Pembelajaran, Multimedia Interaktif, Model Pembelajran NHT. Bab III Metode

penelitian meliputi: subjek dan objek penelitian, metode penelitian, rancangan

penelitian, instrumen penelitian, dan analisi instrumen penelitian. Bab IV Hasil

penelitian dan pembahasan berisi hasil penelitian serta pembahasan hasil

penelitian. Bab V Penutup berisi tentang simpulan dan saran.

Bagian Akhir yaitu Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka untuk

memberi informasi tentang buku sumber dan lampiran. Lampiran berupa RPP,

12

daftar nama peserta didik, instrumen, analisi instrumen, dokumentasi

penelitian,surat penetapan dosen pembimbing skripsi dan surat observasi.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto,

2010:2). Pengertian tersebut menyiratkan makna bahwa belajar merupakan suatu

usaha untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mendapatkan perubahan tingkah

laku yang merupakan hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Pada dasarnya belajar merupakan kebutuhan semua orang karena dengan

belajar seseorang akan mengerti apa yang sebelumnya tidak diketahui. Belajar

bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil

proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti bertambahnya

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, kemampuan, dan berubahnya

sikap dan tingkah laku serta aspek lain-lain lagi yang terdapat pada individu.

2.1.2 Prinsip - Prinsip Belajar

Sebagai sebuah proses, belajar mempunyai prinsip atau landasan berpijak

agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara guru

dengan siswa. Menurut Mustaqim (2001: 69) prinsip-prinsip belajar tersebut

antara lain:

14

2.1.2.1 Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu

berhubungan dengan baik aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan

dengan kebutuhan hidup.

2.1.2.2 Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan, dan ulangan serta

memberi sukses yang menyenangkan.

2.1.2.3 Belajar akan lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari, dipahami,

bukan sekedar menghafal fakta.

2.1.2.4 Belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. Dalam hal ini,

seorang guru, teman diskusi sangat diperlukan untuk mengajari dan

berbagi pendapat sehingga lebih mematangkan pemahaman yang dimiliki

seseorang.

2.1.2.5 Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar.

Perubahan dalam konteks ini ditujukan pada perubahan yang positif.

2.1.2.6 Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.

Ulangan atau latihan dirasa perlu dilakukan dengan tujuan untuk lebih

mengasah kemampuan yang dimiliki seseorang sehingga pemahaman yang

telah dimiliki bisa lebih matang.

Aktivitas belajar akan terjadi apabila terdapat interaksi antara rangsangan

pada diri pembelajar yang memacu untuk belajar. Interaksi antara rangsangan ini

secara otomatis akan mengisi memori seseorang sehingga perilakunya berubah

dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut berdasarkan

prinsip-prinsip belajar.

15

2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,

sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto, 2010:

54).

2.1.3.1 Faktor-faktor Intern yaitu:

1. Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah yang menyangkut keadaan jasmani atau fisik individu,

yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keadaan jasmani pada

umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani terutama pada panca indera.

Faktor kesehatan dan cacat tubuh merupakan salah satu contoh faktor dari

jasmaniah.

2. Faktor Psikologi

Faktor psikologis, yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis antara

lain: inteligensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap

tinggi rendahnya hasil belajar. Jika tingkat inteligensinya tinggi maka

kecenderungan hasil yang dicapainya tinggi, namun sebaliknya jika

tingkat inteligensinya rendah maka kecenderungan hasil yang dicapainya

juga rendah; sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif, berupa

kecenderungan untuk meraksi atau merspon dengan cara yang relative

tetap, baik secara positif maupun negatif; minat yaitu kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu;

16

motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya

untuk bebruat sesuatu.

3. Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasamani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,

sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2.1.3.2 Faktor-faktor Ekstern

1. Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga

dan keadaan ekonomi keluarga.

2. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan

gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Faktor masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat

(Slameto, 2010: 54-72).

17

2.1.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil

dari kegiatan belajar. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan

siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi. Secara sederhana, yang

dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

kegiatan belajar (Susanto,2013: 4-5).

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Pemerolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada yang dipelajari (Rifa’i dan Anni,2011: 85)

2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Susanto (2013:

12-13), antara lain:

1. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari diri

peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal

ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan,

sikap, kebiasan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Keadaan keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran

suami istri, perhatian keluarga yang kurang terhadap anaknya, serta

kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua

berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik. Sekolah merupakan salah

18

satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi

kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka

semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suasana pembelajaran dimana siswa saling

berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik

demi mencapai tujuan bersama(Parker dalam Miftahul huda:29). Pembelajaran

kooperatif setiap anggota sama –sama berusaha mencapai hasil yang nantinya bisa

dirasakan oleh semua anggota kelompok(Johson dalam Miftahul

huda:31).Pembelajaran kooperatif disusun untuk meningkatkan partisipasi siswa,

memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat

keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk

berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya

(Triyanto,2011: 42)

Pembelajaran kooperatif bergantung pada efektifitas kelompok-kelompok

siswa tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif guru diharapkan mampu

membentuk kelompok – kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua

anggotanya dapat bekerja sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri

dan pembelajarannya teman satu kelompok (Huda,2011:32).

2.1.5.1 Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Lungdren

(Isjoni,2009: 16-17) sebagai berikut:

1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”.

19

2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta

didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri

dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan

yang sama.

4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para

anggota kelompok.

5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

ketrampilan bekerja sama selama belajar.

7. Setiap siswa akan diminta untuk mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

2.1.5.2 Kelebihan pembelajaran kooperatif menurut huda (2011: 67):

1. Hasil pembelajaran yang lebih tinggi. Hasil ini meliputi produktivitas

belajar yang semakin meningkat, daya ingat yang lebih lama, motivasi

intrinsik yang lebih besar, motivasi berprestasi yang semakin tinggi,

kedisiplinan yang lebih stabil, dan berfikir dengan lebih kritis.

2. Relasi antar siswa yang lebih positif. Relasi meliputi ketrampilan

bekerjasama yang semakin baik, kepedulian pada orang yang semakin

meningkat, dukunan sosial dan akademik yang semakin besar, kohesivitas

yang lebih stabil, dan sikap toleran akan perbedaan.

20

3. Kesehatan psikologis yang lebih baik. Kesehatan ini meliputi penyesuaian

psikologis, peekembangan sosial, kekuatan ego, kompetensi sosial, harga

diri, identitas diri, dan kemampuan menghadapi kesulitan.

2.1.5.3 Aspek Aspek Pembelajaran Kooperatif

1. Tujuan: semua siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan

diminta untuk mempelajari materi tertentu saling memastikan semua

anggota kelompok juga mempelajari materi tersebut.

2. Level kooperasi: kerjasama dapat diterapkan dalam level kelas(dengan

cara memastikan bahwa semua siswa di ruang kelas benar-benar

mempelajari materi yang ditugaskan) dan level sekolah(dengan cara

memastikan bahwa semua siswa di sekolah benar-benar mengalami

kemajuan secara akademik).

3. Pola interaksi: setiap siswa saling mendorong keseuksesan antara satu

sama lain. Siswa mwmpwlajari materi pembelajaran bersama siswa lain,

saling menjelaskan cara menyelesaikan tugas pembelajaran, saling

menyimak penjelasan masing-masing, saling mendorong untuk bekerja

keras, dan saling memberikan bantuan akademik kika ada yang

membutuhkan. Pola interaksi ini di dalam dan diantara kelopmpok-

kelompok ratif.

4. Evaluasi: sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu. Penekananya

biasanya terletak pada pembelajaran dan kemajuan akademik setiap

individu siswa. Bisa pula difoluskan pada setiap kelompok. Semua siswa,

ataupun sekolah.

21

Rusman (2013:136) mengemukakan bahwa model pembelajaran

merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.

2.1.5.4 Model pembelajaran memiliki karakteristik, sebagai berikut:

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli.

2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.

3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di

kelas.

4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah

pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial;

dan (4) sistem pendukung.

5. Mempunyai dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.

6. Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang

dipilihnya.

2.1.5.5 Tipologi pembelajaran kooperatif dikategorikan menjadi enam

karakteristik prinsipal, sebagai berikut:

1. Tujuan kelompok.

2. Tanggung jawab individual.

3. Kesempatan sukses yang sama.

4. Kompetisi tim.

5. Spesialisasi tugas.

6. Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok (Slavin,2005:26).

22

Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana

keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya

atau orang lain. Di dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif, siswa tidak hanya

mempelajari materi saja, tetapijuga harus belajar keterampilan-keterampilan

khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif berfungsi

melancarkan hubungan kerja dan tugas. Hubungan kerja dapat dibangun dengan

mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan tugas dilakukan

dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan.

Didalampelaksanaan pembelajaran kooperatif seorang pendidik harus

memperhatikan, memahami, dan melaksanakan langkah-langkah yang harus

dilalui sehingga pembelajaran terlaksana dengan efektif.

2.1.5.6 Menurut Suprijono (2010: 66-67)lingkungan belajar dan sistem

pengelolaan pembelajaran kooperatif harus:

1. Memberikan kesempatan terjadinya belajar berdemokrasi.

2. Meningkatkan penghargaan peserta didik pada pembelajaran akademik

dan mengubah norma-norma yang terkait dengan prestasi.

3. Mempersiapkan peserta didik belajar mengenai kolaborasi dan berbagai

keterampilan sosial melalui peran aktif peserta didik dalam kelompok-

kelompok kecil.

4. Memberi peluang terjadinya proses partisipasi aktif peserta didik dalam

belajar dan terjadinya dialog interaktif.

5. Menciptakan iklim sosio emosional yang positif.

6. Memfasilitasi terjadinya learning to live together.

23

7. Menumbuhkan produktivitas dalam kelompok.

8. Mengubah peran guru dari center stage performance menjadi koreografer

kegiatan kelompok.

9. Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik arti penting aspek sosial

dalam individunya. Secara sosiologis pembelajaran kooperatif dapat

menumbuhkan kesadaran altruisme dalam diri peserta didik. Kehidupan

sosial adalah sisi penting dari kehidupan individual.

2.1.6 Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)

Teams Games Tournament pada mulanya dikembangkan oleh David

DeVries dan Keith Edward, yang menggunakan pembelajaran dengan

penyampaian materi oleh guru dan tim kerja oleh siswa. TGT dapat menambah

kegembiraan yang diperoleh dari pengunaan permainan bagi siswa. Teman satu

tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dalam

mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah masalah satu sama lain,

tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game temannya tidak boleh

membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual (Slavin,2005:13).

TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan

siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa

yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yag berbeda

(Rusman,2013: 215).

24

2.1.6.1 Deskripsi dari Komponen-Komponen TGT meliputi:

1. Presentasi Kelas

Materi dalam TGT pertama kali diperkenalkan dalam presentasi di dalam

kelas yang merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali

dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga

memasukkan presentasi audio visual. Perbedaan presentasi kelas dengan

pengajaran biasa hanyalah presentasi tersebut haruslah benar-benar

terfokus pada unit TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari

bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama

presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim

mereka.

2. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi

utama dalam tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim

benarbenar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan

anggotanya untuk dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru

menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar

kegiatan atau materi lainnya. Pembelajaran yang sering terjadi adalh

terdapat keterlibatan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan

jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim

ada yang melakukan kesalahan.

25

3. Game

Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang

dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari

presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan

diatas meja dengan siswa yang masing-masing mewakili tim yang berbeda.

Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang di tulis

pada lembar yang sama.

4. Turnament

Turnament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung biasanya

berlangsung pada akhir minggu, setelah guru memberikan presentasi di

kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar

kegiatan. Kompetisi yang seimbang memungkinkan para siswa dari semua

tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor

tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.

5. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan setifikat atau penghargaan yang lain apabila skor

rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

2.1.6.2 Pelaksanaan TGT dalam Kelas

1. Persiapan materi, guru menyampaikan materi dan menyiapkan lembar

kegiatan, lembar jawaban, dan kuis untuk setiap unit yang guru rencanakan

untuk diajarkan.

2. Membagi para siswa ke dalam tim, tim yang terbentuk harus seimbang

supaya tiap tim terdiri atas level yang kinerjanya berkisar dari yang

26

rendah, sedang dan tinggi dan level kinerja yang sedang dari semua tim

yang ada dikelas hendaknya setara.

3. Menempatkan siswa pada meja turnamen, hitunglah jumlah siswa di dalam

kelas. Jika jumlahnya habis dibagi tiga, semua meja turnamen akan

mempunyai tiga peserta, tunjuklah tiga siswa pertama dari daftar tadi

untuk menempati meja 1, berikutnya meja ke 2, dan seterusnya. Jika ada

siswa yang tersisa setelah dibagi tiga, satu atau dua dari meja turnamen

pertama akan beranggotakan empat peserta. Misalnya, sebuah kelas

dengan dua puluh sembilan siswa akan mempunyai sembilan meja

turnamen, dua diantaranya akan mempunyai empat anggota. Empat siswa

yang pertama dari daftar peringkat akan ditempatkan pada meja 1, dan

empat berikutnya pada meja 2, dan tiap tiga orang sisanya pada meja-meja

yang lain. Penentuan nomor meja ini hanya guru yang mengetahui, ketika

mengumumkan penempatan meja kepada siswa, meja-meja tersebut

disebutkan sebagai meja biru, merah, hijau, dan sebagainya dalam urutan

yang acak supaya siswa tidak tahu bagaimana cara penyusun penempatan

meja tersebut (Slavin, 2005: 166).

2.1.7 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT

2.1.7.1 Kelebihan TGT

1. Mudah divariasikan dengan berbagai media pembelajaran.

2. Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa.

3. Meningkatkan kekompakan antar anggota kelompok.

4. Mempererat hubungan antar anggota kelompok.

27

5. Waktu pembelajaran singkat

6. Keterlibata siswa lebih optimal.

2.1.7.2 Kelemahan TGT

1. Memerlukan persiapan yang rumit dalam pelaksanaannya.

2. Jika terjadi persaingan yang negatif, maka haslnya akan buruk.

3. Jika ada siswa yang malas atau ingin berkuasa dalam kelompok, maka

pembelajaran tidak akan berjalan semestinya.

4. Adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam

belajar akan dapat mengganggu berjalannya proses.

2.1.8 Media Pembelajaran

Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

“medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran

adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar

(Arsyad,2014:3).

Proses belajar mengajar hakekatnya proses komunikasi, penyampaian

pesan dari perangkat ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke

dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal maupun non verbal, dinamakan

encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan

decoding.

Dalam penafsiran tersebut ada kalanya berhasil dan adakalanya tidak

berhasil atau gagal. Dengan kata lain dikatakan kegagalan dalam memahami apa

yang didengar, dibaca, dilihat, atau diamati. Kegagalan disebabkan oleh gangguan

28

yang menjadi penghambat komunikasi dalam proses komunikasi dikenal dengan

noise (Daryanto,2013:5).

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung

dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup

penting karena salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,

komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi

juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal (Daryanto,2013:7).

2.1.8.1 Manfaat media pembelajaran menurut Arsyad (2014:29) dalam proses

belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat memotivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara

siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-

sendiri sesaui dengan kemampuan dan minatnya.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

dan lingkungannyamislanya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan

ke museum atau kebun binatang.

29

2.1.8.2 Arsyad (2014:79) juga mengemukakan bahwa media pembelajaran

dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan

kelompok, field-trip).

2. Media berbasis cetak (buku, penuntun buku latihan (workbook), alat bantu

kerja, dan lembaran lepas).

3. Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,

transparasi, slide).

4. Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi).

5. Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif

video, hypertext).

2.2 Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti berikut dapat

menjadi kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil

penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan penelitian yang dilaksanakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Purnamasari dalam penelitiannya

tentang ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) Terhadap Kemandirian Belajar Dan Peningkatan Kemampuan

Penalaran Dan Koneksi Matematik Peserta Didik SMPN 1 Kota Tasikmalaya”

menyimpulkan bahwa kemandirian belajar peserta didik yang mengikuti

pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games-Tournament (TGT) termasuk

kualifikasi tinggi; peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematik

peserta didik pada sekolah level tinggi yang mengikuti pembelajaran Kooperatif

30

Tipe Teams Games-Tournament (TGT) lebih baik dibandingkan dengan

peningkatan kemampuan penalaran matematik peserta didik yang mengikuti

pembelajaran langsung; tidak terdapat interaksi model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games-Tournament (TGT).

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurzalbiah, dkk dalam penelitiannya

yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap

Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika” menyimpulkan bahwa aktivitas belajar

matematika siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik

dibandingkan aktivitas belajar matematika dengan pembelajaran konvensional.

Dengan kata lain, model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap

aktivitas belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Terbanggi Besar tahun

ajaran 2012/2013.

Penelitian yang dialkukan oleh Nurisma (2016) yang berjudul “Penerapan

Pembelajaraan Kooperatif Tipe TGT(Teams Games Tournament) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa kelas VII-2 SMP

Negeri 12 Medan TP 2015/2016”. Hasil yang didapat dalam penelitian tersebut

adalah adanya peningkatan hasil belajar bahasa indonesia di kelas VII-2 SMP

Negeri 12 Medan TP 2015/2016 yang dibuktikan dengan ketuntasan belajar

sebesar 72,50% pada siklus I meningkat menjadi 90% pada siklus II. Nilai rata-

rata kelas siklus I sebesar 74,22 meningkat menjadi 80,97 pada siklus II.

Keterampilan siswa meningkat dari 72,5% pada siklus I mejadi 92,5% pada siklus

II. Dari penelitian ini telah memberikan simpulan bahwa penggunaan metode

Teams Games Tournament pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat

31

memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa jika direncanakan dan

dilaksanakan dengan baik.

penelitian yang dilakukan oleh Erwinta Noviana (2016) yang berjudul

“Penggunaan Metode Pemebelajaran Teams Games Tournament (TGT) Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar”. Hasil yang didapat dalam

penelitian ini adalah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Hasil

dari aktivitas belajar siswa pra-penelitian sebesar 25,92% dengan kategori

“kurang aktif”, meningkat pada siklus I menjadi 52,59% dengan kategori “cukup

aktif” dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II menjadi 66,55% dengan

kategori “aktif”. Hasil prestasi belajar sebelum penelitian sebesar 22,22% dengan

kriteria “kurang”. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami

peningkatan menjadi 66,67% dengan kriteria “baik” dan mengalami peningkatan

pada siklus II menjadi 88,89% dengan kriteria “baik sekali”. Sehingga

pembelajaran IPA yang telah dilakukan menggunakan metode pembelajaran TGT

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Guwo.

Penelitian yang dilakukan oleh Ratu Ayu, dkk (2015) yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament)

Berbantuan Multimedia Interaktif Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS”. Hasil

yang didapat dalam penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan yang signifikan

hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) berbantuan

multimedia pembelajaran interaktif dengan kelompok siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas

32

VII di SMP Negeri 7 Singaraja. Rata-rata skor hasil belajar IPS siswa yang

mengikuti model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) berbantuan

multimedia pembelajaran interaktif sebesar 29.26 lebih tinggi dari rata-rata skor

siswa siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional sebesar 22.45.

Ternyata skor rata-rata hasil belajar IPS siswa yang mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) berbantuan

multimedia pembelajaran interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

mengikuti model pembelajaran konvensional. thitung = 4.419 > ttabel =2,000 ini

berarti pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian perbedaan yang signifikan

menunjukkan bahwa pembelajaran yang mengikuti model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) berbantuan multimedia

pembelajaran interaktif berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa

dibandingkan dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional.

Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas

pembelajaran setelah diterapkan model pembelajaran TGT (Team Games

Tournament). Penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan

bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian eksperimen dengan judul

“Implementasi Model Pemeblejaran Kooperatif TGT menggunakan Multimedia

Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI

Kelas X Di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purwprejo”. Penelitian ini

memperkuat temuan penelitian sejenis yang sudah ada bahwa dengan penggunaan

model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan

33

kualitas pembelajaran KKPI, yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siwa dan

hasil belajar siswa kognitif, afektif dan psikomotor. Meskipun sudah pernah

diteliti oleh peneliti sebelumnya, namun hal tersebut masih menarik untuk

diadakan penelitian kembali dengan tempat yang berbeda, siswa yang berbeda dan

materi yang berbeda. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah materi

KKPI kelas X semester I tentang Mengoperasikan Operasi Berbasis Teks.

2.3 Kerangka Berfikir

Kualitas pembelajaran KKPI di kelas X SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri

Purworejo belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh faktor

guru dan siswa. Pada pembelajaran siswa masih kurang antusias dalam

pembelajaran sehingga motivasidan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan

guru juga belum optimal. Guru dalam pembelajaran ini masih menjadi pusat

dalam pembelajaran dan tidak menggunakan pembelajaran yang inovatif karena

hanya menggunakan metode ceramah satu arah. Melihat kondisi tersebut, peneliti

merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament)

denganmultimedia interaktif. Penerapkan model pembelajaran TGT (Team Games

Tournament) dengan multimedia interaktifdapat membantu guru untuk

menumbuhkan minat dan pemahaman siswa pada materi KKPI. Tindakan

perbaikan yang peneliti lakukan pada pembelajaran KKPI dengan menerapkan

model pembelajaran TGT (team Games Tournament) dengan multimedia

interaktif diharapkan dapat memberikan peningkatan pada aktivitas guru, siswa,

dan hasil belajar siswa. Selanjutnya dapat memberikan kontribusi atau masukan

34

bagi guru untuk selalu menerapkan pembelajaran inovatif dan menyenangkan agar

siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

KONDISI AWAL

Kondisi awal pembelajaran, siswa belum ikut berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran dikarenakan minat dan motivasi siswa dalam mata pelajaran KKPI

masih kurang. Guru dalam pembelajaran ini kurang masih mendominasi

pembelajaran dengan menggunakan ceramah yang belum dapat menumbuhkan

minat siswa.

TINDAKAN

Menerapkan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan

media Powerpoint dalam pembelajaran IPS dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1.Guru menyiapkan rencana pembelajaran dan media pembelajaran berupa

MacromediaFlash, LCD, Laptop dan peralatan lain.

2. Guru menjelaskan materi mengoperasikan operasi berbasis teks yang

diajarkan dengan menggunakan MacromediaFlash sebagai media.

3. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan penayangan MacromediaFlash.

4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang

terdiri dari 4-5 anak.

5. Guru menempatkan siswa dari tim yang berbeda dengan kemampuan

homogen atau setara untuk memainkan game atau permainan akademik

materi yang disampaikan.

6. Siswa memainkan permainan akademik tentang materi yang disampaikan.

7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan rata-

rata point yang paling besar diambil juara 1-3.

8. Guru melakukan evaluasi pembelajaran secara individu.

KONDISI

AKHIR Kondisi akhir pembelajaran siswa berpartisipasi aktif dikarenakan minat dan

motivasi siswa dalam mata pelajaran KKPI yang meningkat. Guru dalam

pembelajaran ini menggunakan pembelajaran inovatif yang dapat menumbuhkan

minat siswa, sehingga hasi belajar siswa juga meningkat.

35

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah peneltian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan maupun jawaban teoritis (Sugiyono, 2012: 64). Dari

pengertian tersebut maka jawaban sementara atau hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas

X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo dengan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif dan hasil belajar

siswa dengan model pembelajaranceramah.

Ha :Ada perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas X di

SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo dengan model pembelajaran

TGT menggunakan multimedia interaktif dan hasil belajar siswa dengan

model pembelajaranceramah.

Ho : Tidak ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif pada mata

pelajaran KKPI kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo.

Ha : Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model

pembelajaran TGT menggunakan multimedia interaktif pada mata

pelajaran KKPI kelas X di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo.

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

5.1.1 Berdasarkan analisis data uji t nilai pre-test antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen diperoleh rata-rata 52,50 untuk kelas kontrol dan 54,21 untuk

kelas eksperimen dan mendapatkan ttabel = 1,999 serta thitung = 0,619

sehingga thitung < ttabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Sedangkan analisis data uji t nilai post-test antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen diperoleh rata-rata 73,30 untuk kelas kontrol dan 79,38 untuk

kelas eksperimen dan mendapatkan ttabel = 1,999 serta thitung = 3,277

sehingga thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil

belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

5.1.2 Adanya peningkatan hasil belajar yang dihitung dengan menggunakan

rumus N-gain yang diterapkan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Pada kelas kontrol diperoleh N-gain sebesar 0,46 dan mengalami kenaikan

sebesar 42,06%, sedangkan untuk kelas eksperimen memperoleh N-gain

sebesar 0,54 dan mengalami peningkatan sebesar 44,27%, sehingga dapat

disimpulkan untuk kedua kelas mengalami peningkatan hasil belajar

dengan kategori yang sudah ditentukan yaitu kategori sedang.

67

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan,

antara lain :

1. Guru dapat menerapkan model pembelajaran TGT dengan bantuan

multimedia interaktif sebagai alternatif lain dalam pembelajaran KKPI.

2. Sebaiknya sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dulu menjelaskan

tahapan pelaksanaan pembelajaran model TGT dengan rinci dan jelas, agar

siswa benar-benar memahami langkah-langkah dalam pembelajaran.

Dengan demikian, pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan apa

yang direncanakan.

3. Bagi pembaca skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan.

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cecep Kusnandi. 2013. Media Pembelajaran ( edisi kedua ). Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Hake, Richard R. 1999. “Analyzing Change/Gain Score”dalam

www.physics.indiana.edu/-sdi/AnalyzingChange-Gain.Pdf, diakses tanggal

11 april 2016.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta.

Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang-Pers.

Muldayanti, N. D. 2013. Pembelajaran Model STAD dan TGT Ditinjau dari

Keingintahuan Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1):

12-17.

Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pranata, Ary Surya &Buditjahjanto, I.G.P. Asto. 2013.Pengembangan Multimedia

Untuk Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournaments (Tgt) Pada Standar Kompetensi

Memperbaiki Radio Penerima Di Smk Negeri 2 Surabaya.Jurnal

Pendidikan Teknik Elektro. Vol 02: 01, hal 411 – 418.

Purnamasari, Yanti. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournament (TGT) Terhadap Kemandirian Belajar dan

Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematik Peserta

Didik SMPN 1 Kota Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol.

1 No. 1 , artikel 2.

69

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan.

Semarang.UPT UNNES PRESS. Semarang.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Slavin, R. E. 2005. Cooperatif Learning Teori, Riset, dan Praktik. Terjemahan

Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. 1990. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

_______.2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsiti.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Alfabeta. Jakarta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning (Teori dan aplikasi PAIKEM).

Yogjakarta: Pustaka Belajar.

______________. 2013. Cooperative Learning (Teori dan aplikasi PAIKEM).

Yogjakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenada Media Grup.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi konstruktivistik.

Jakarta: Prenada Media.

______. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Interaktif-Progresif.Jakarta:

Prenada Media.

______. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Bumi Aksara.