27

IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

  • Upload
    buianh

  • View
    225

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori
Page 2: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

IMPLEMENTASI DIFERENSIASI KURIKULUM PENDIDlKAN AGAMA ISLAM (PAl) KELAS AKSELERASI

SMPN 5 YOGYAKARTA

Wiji Hidayati &.Lia Suryanto

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSunan Kalijaga Yogyakarta email: [email protected] & [email protected]

Abstract

Teachers should arrange and design regular curriculum to implement. differentiation curriculum to accommodate · talented students. This .research was conducted ·in the accelerated program at SMP 5 Yogyakarta.

· . It is implemented differentiation curriculum for Islamic education subject (PAl). In this research, it is found that the approaches to implement it by

· modifications of time, content matters, learning processes, result-oriented learning, and learning environment. The basic idea of those approaches is to show up the design ofdifferentiation curriculum of PAl.

Keyword: Curriculum, Implementation, Program

Abstrak

Guru hams mengatur dan merancang kurikulum reguler untuk menerapkan kurikulum diferensiasi · dan . mengakomodasi siswa berbakat. Penelitian ini dilakukm di program akselerasi di SMP 5 Yogyakarta. Diimplementasikan kurikulum diferensiasi untuk subjek pendidikan Islam (PAI). Pada penelitian ini, ditemukan modifikasi waktu, .hal-hal. konten, proses belajar, berorientasi hasil belajar, dan lingkungan belajar . . Ide dasar dari pendekatan-pendekatan yang muncul desain kurikulum diferensiasi PAI.

Kata ku:nci: Kurikulum, ImplEimentasi, Program

Page 3: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

A. Pendahuluan

KURIKULUM telah menjadi bagian terpenting dalam dunia pendidikan. Semua aktivitas yang diperentukka.rt bagi kegiatan pembelajaran untuk siswa di sekolah merupakan suatu grand concept dari sebuah kurikulum. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia dan berlaku sampai saat ini sudah ditentukan bahwa isi kurikulum yang diberlakukan di sekolah harus dikembangakan dari standar nasional pendidikan yang telah ditentukan pemerintah.1 Untuk itu pemerintah juga membuat kurikulum bagi pendidikan khusus, yang memuat struktur kurikulum, beban belajar, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kurikulum tersebut dikembangkan untukpeserta didik berkelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau social, berdasarkan standar kompetensi lulusan,

standar kompetensi kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi mata pelajaran.2

Dalam pendidikan khusus tersebut, peserta didik berkelainan dapat

dikelompokkan menjadi dua kategori: 1) peserta didik berkelainan tanpa

disertai dengan kemampuan intelektual eli bawah rata-rata dan 2) peserta

didik berkelainan disertai dengan · kemampuan intelektual di bawah

rata-rata.3 Namun peserta didik yang memiliki kemampuan intelektual .

di atas rata-rata atau yang kita kenai dengan peserta didik berbakat dan

berkecerdasan istimewa (gifted and talented) bel urn mendapat perhatian

khusus dari pemerintah dalam penyusunan kurikulumnya. Padahal .

dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun .

2003 menyebutkan bahwa:

"Warga negara yang memiliki potensi kecerdasaan dan bakat istimewa mendapat layanan pendidikan · khusus sesuai dengan kebutuhan dan

~

I

H- . li:U. -

menamba.."-::::

berdiferensi dilakukan • muatan lo&

isi/materi, :r;

r ~... bel ajar, d an l

. keunggulannya, mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat I a. B. Difereru

minat dan kemampuannya serta menyelesaikan program pendidikan sesuai : dengan kecepatan belajar masing-masing.•

b Di Indonesia pelayanan kepada peserta didik yang memiliki potensi _

kecerdasan dan bakat istimewa (gifted and talented) dapat diselenggarakan 5

1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 19, Tentang Standar Nasional Pendidilam: Standar Pengelouum Pasal 49, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional ~ Republik Indonesia, 2005), haL 38

2 Ibid, hal. 22-43 3 Ibid, hal. 22-43 8 4 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem

Pendidilam Nasional (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 10-13

.an

Dalam terlaksanany. 5 Direktorat Pe

Dasar. dan M· Istimro;a Uak<

~ Direktorat PeJ Dasar dan M Siswa Cerdas I

' Ibid, hal. 21 ·:zm 8 Ibid, hal. 50

Kej Kependidikan Is!

112 Implementasi Diferensiasi Kurikulum PendidikanAgama Islam (PAl) KPI:t ~ Ak~lerasi SMPN 5 Yo~rVakarta =.-u

Page 4: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

ting dalam dunia pendidikan. kegiatan pembelajaran untuk mcept dari sebuah kurikulum. dan berlaku sampai saat ini

·ang diberlakukan di sekolah .onal pendidikan yang telah 1tah juga membuat kurikulum

struktur kurikulum, beban lSi dasar. Kurikulum tersebut rinan fisik, emosional, mental, standar kompetensi lulusan, rran, dan standar kompetensi

!Serta didik berkelainan dapat

eserta didik berkelainan tanpa

l.

\.

u

h

h n

n

lt l,

::1.

Sl

at a

bawah rata-rata dan 2) peserta ta

mpuan intelektual di bawah ill niliki kemampuan intelektual · a1 an peserta didik berbakat dan m

i) belum mendapat perhatian man kurikulumnya . . Pa.dahal

m

.a1

dalam 3 (tiga) bentuk pilihan, yaitu kelas reguler dengan model

terpadu/inklusif, kelas khusus, sekolah khusus.5 Namun selama ini baru dilakukan dalam bentuk program khusus yaitu program percepatan

belajar (akselerasi), kelas regyler dengan model inklusif dan belum ada

sekolah khusus.

Dalam irnplernentasi kurikulurn, langkah pertama yang penting diternpuh sekolah adalah penyesuaian dengan ketentuan yang berlaku bagi peserta didik cerdas istirnewa serta karaktemya, di mana perlakuan yang kurang rnaksimal dan tidak sesuai dengan karakter peserta didik

cerdas istirnewa disebabkan terjadinya rniskonsepsi serta ketidaksesuaian (lack ofzt) an tara tun tu tan yang seharusnya dengan kenya taan pelaksanaan pada saat di kelas.

Hal ini yang kernudian rnenyebabkan perlakuan dan pelayanan pernbelajaran pada kelas akselerasi di sekolah rnenjadi kurang rnaksirnal

bahkan kurang berguna untuk rnengernbangkan potensi peserta didik cerdas istirnewa.6 Hal ini menunjukap. bahwa sekolah harus mendesain dan rnemodifikasi kurikulurn khusus yang berbeda dengan kurikulurn reguler bagi mereka. Berdasarkan pada realita tersebut kurikulurn reguler harus dirnodifikasi dengan rnenyusunnya bukan rnengurangi atau ~enarnbahnya; sesuai dengan kebutuhan dan tingkat intelektualnya.7

n Nasional Nomor 20 Tahun . m I

Untuk itu, dibutuhkan suatu kurikulurn pernbeda yaitu kurikulum berdiferensiasi untuk program percepatan belajar (akselerasi) dapat . dilakukan dengan rnelakukan rnodifikasi kurikulurn nasional dan rnuatan lokal dengan cara mernodifikasi alokasi waktu, memodifikasi isi/rnateri, mernodifikasi sarana-prasarana, rnernodifikasi lingkungan belajar, dan rnernodifikasi pengelolaan kelas.8 'cecerdasaan dan bakat istimewa 1

sesuai dengan kebutuhan dan pendidikan sesuai dengan baka~ · I cal B. Dlferensiasi Kurikulum

a.ikan program pendidikan sesual

:a didik yang memiliki potensi

alented) dapat diselenggarakan

h

Jmor. 19, Tentang Standar Nasional a: Departemen Pendidikan Nasional ~

8

Indonesia, Undang-Undang Sistcm . 2009), haL 10-13

Ke1 ulum PendidikanAgama Islam (PAl) I( PI:.!: A lc!=:Plerasi SMPN 5 Yoi!Vakarta

Dalarn pendidikan formal, kurikulurn rnenjadi kunci utama terlaksananya pernbelajaran yang terarah dan efisien. Hal ini dikarenakan

5 Direktorat Pernbinaan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal Manajernen Pendidikan Dasar dan Menengah, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa (Jakarta: Departernen Pendidikan Nasional; 2009), hal. 41

.a~ ~ Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Birnbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa (Jakarta: Departernen Pendidikan Nasional, 2009}, hal. 1 Ibid, hal. 21 ·

-:"'~"" Ibid, hal. 50

Kependidikan Islam; Vol. 7, No. 1, Januari-Juni 2012 113 ..JJ_- ..._

~

Page 5: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

ting dalam dunia pendidikan. kegiatan pembelajaran untuk mcept _dari sebuah kurikulum. dan berlaku sampai saat ini ang diberlakukan di sekolah onal pendidikan yang telah ttah juga membuat kurikulum

struktur kurikulum, beban lSi dasar. Kurikulum tersebut dnan fisik, emosional, mental, standar kompetensi lulusan, lfan, dan standar kompetensi

serta didik berkelail<an dapat !serta didik berkelainan tanpa

l.

\.

u h

h n

n

lt 1,

:1.

51

3.

a :>a wah rata-rata dan 2) peserta npuan intelektual di bawah ill :riliki kemampuan_ intelektual .

ta

al ·

m peserta didik berbakat dan r) belum mendapat perhatian nan kurikulumnya. Padahal

m m .al

rl Nasional Nomor 20 Tahun

dalam 3 (tiga) bentuk pilihan, yaitu kelas reguler dengan model terpadu/inklusif, kelas khusus, sekolah khusus.5 Namun selama ini baru dilakukan dalam bentuk program khusus yaitu program percepatan belajar (akselerasi), kelas regyler dengan model inklusif dan belum ada sekolah khusus.

Dalam implementasi kurikulum, langkah pertama yang penting ditempuh sekolah adalah penyesuaian dengan ketentuan yang berlaku bagi peserta didik cerdas istimewa serta karaktemya, di mana perlakuan yang kurang maksimal dan tidak sesuai dengan karakter peserta didik cerdas istimewa disebabkan terjadinya miskonsepsi serta ketidaksesuaian (lack oj{t) an tara tuntu tan yang seharusnya dengan kenyataan pelaksanaan pada saat di kelas.

Hal ini yang kemudian menyebabkan perlakuan dan pelayanan pembelajaran pada kelas akselerasi di sekolah menjadi kurang maksimal bahkan kurang berguna untuk mengembangkan potensi peserta didik cerdas istimewa.6 Hal ini menunjukan bahwa sekolah harus tnendesain dan memodifikasi kurikulum khusus yang berbeda dengan kurikulum reguler bagi mereka. Berdasarkan pada realita terse but kurikulurn reguler harus dimodifikasi dengan rnenyusunnya bukan rnengurangi atau menarnbahnya; sesuai dengan kebutuhan dan tingkat intelektualnya.7

Untuk itu, dibutuhkan suatu kurikulum pembeda yaitu kurikulum berdiferensiasi untuk program percepatan belajar (akselerasi) dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi kurikulum nasional dan muatan lokal dengan cara rnernodifikasi alokasi waktu, memodifikasi isi/materi, mernodifikasi sarana-prasarana, memodifikasi Iingkungan belajar, dan mernodifikasi pengelolaan kelas.8

B. Dlferensiasi Kurikulum

ecerdasaan dan bakat istimewa 1:

sesuai dengan kebutuhan dan pendidikan sesuai dengan bakat I a zikan program pendidikan sesuai . ...:...

Dalarn pendidikan formal, kurikulum menjadi kunci utama . terlaksananya pembelajaran yang terarah dan efisien. Hal ini dikarenakan

;:-& a didik yang memiliki potensi zlented) dapat diselenggarakan

h

•mor. 19, Tentang Standar Nasional t: Departemen Pendidikan Nasional ~

8

Indonesia, Undang-Undang Sistem 2009), hal. 10-13 ·

Ke1

1lum PendidikanAgama Islam (PAl) ( Pl:.s AlcSPlerasi SMPN 5 Yoi!Vakarta

5 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan .an Dasar dan Menengah, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Peserta Didik Cerdas

Istimewa (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional; 2009), hal. 41 ~ Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 1 Ibid, hal. 21 ·

:::::n: a Ibid, hal. 50

Kependidikan Islam; Vol. 7, No. l,Januari-Juni 2012 113

::.::~

Page 6: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

kurikulum dijadikan pedoman bagi seorang guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga tidak mengherankan apabila kurikulum selalu dirombak dan ditinjau kembali untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju.

Kuriku lum dijadikan sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil bel ajar yang diharapkan, diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada peserta didik di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan pribadi d alam kompetensi sosial peserta didik.9

Kurikulum tersebut juga sejalan dengan rumusan kurikulum menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang dija­dikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional

Di mana kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman peny­

elenggaraan kegiatan belajar merigajar.· Sedangkan yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran adalah · susunan bahan kajian dan pelajaran untuk

mencapai tujuan penyelenggaraan suatu pendidikan yang bersangkutan,. dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional10

Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yaitu kurikulum

sebagai dokumen dan .ku:rikulum sebagai implementasi. Sebagai sebuah

dokumen,. kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru sedangkan

kurikulum sebagai .implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Jadi dengan demikian kurikulum sebagaisebuahdokumendenganprosespembelajaransebagaiimplementasi

dokumen tersebut merupakan dua sisi ·yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berhubungan, jika ada kurikulum pasti ada pembelajaran dan jika·ada pembelajaran pasti ada kurikulum didalarimya.11

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

9 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolilh (Bandnng: Sinar Baru, 1991), hal.3 ·

10 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuim Pindidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana, 20118). Hal. 8

11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan ·Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana, 2011), hal28

114 Implementasi Diferensiasi.Kurikulum PendidikanAgama Islam (PAl) · v ""'" A J,..,..Jpr:.~i SMPN 5 YOI!Vakarta

n ;i

n

ta

ra

tg m lk

um

AI) lita

Diferensiasi_ ~::­

pada seluruh e

pengelolaan ~ dan modifikasi al _­

modifikasi dalam

Diferensiasi ·

lajara:h diimplemer

belajar peserta abstraksi rnateri. ...;

mem asu kan l1IlSl.l: 5

rnetode belajar dcu

lai belajar.

Diferensiasi tasika..-1. deng:m me dik akselerac;i de. a, tingkat tinggi, t'.J.ga

munglr...i..lkan pene:::::: berikan kebebasan aksi kelompok, me:J kebutuhan peserta c

12 P<!raturan Menteri P Ten tang Standar lsi L 'l

1; Ibid, hal. 151 14 Direktorat Pembinaai

Dasar dan Menengah Istimewa, (Jakarta: De

Kependidikan Islam, a

Page 7: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

untuk melaksanakan <an apabila kurikulum 1gikuti perkembangan

"lgalaman belajar serta 1 melalui pengetahuan erikan kepada peserta mbantu pertumbuhan

m kurikulum menurut J Tahun 2003 yang dija-1 pendidikan nasionaL L pengaturan mengenai

ebagai pedoman peny­

·ang dimaksud dengan n dan pelajaran untuk m yang bersangkutan,. nasional10

gnya, yaitu kurikulum

~tasi. Sebagai sebuah

bagi guru sedangkan

Lari ped.oman tersebut

L demikian kurikulum

ru;ebagaiimplementasi

al< dapat dipisahkan.

Jasti ada pembelajaran alarimya.U

insip bahwa peserta 1gkan kompetensinya

a kepada Tuhan Yang

1, kreatif, mandiri dan

mggung jawab. Untuk

fi Sekoum (Bandung: Sinar

:1: Pengembangan Kurikulum .Hal.8 ik Pengembangan Kurikulum hal. 28

lidikan Agama Islam {PAl) .,.Jp,.,."i SMPN 5 YO!!Vakarta

}

n

ii ],

n

:a ra

tg

m lk

tar

AI) :rta

rnendukung pencapaian tujuan tersebut pengernbangan kornpetensi

peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. 12

Kurikulurn sebagai irnplernentasi adalah realisasi dari pelaksanaan

kurikulurn operasional di lapangan, yaitu proses pembelajaran yang

dilaksanakan oleh siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Proses

implernentasi kurikulum kemudian dinarnakan kurikulum nyata (real

curriculum), yang memiliki fungsi dan peran sama pentingnya dengan kurikulum potensial. Sebab, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya

bahwa kurikulum sebagai dokurnen tidak akan bermakna tanpa

implcrnentasi dalam bentuk proses pernbelajaran di kelas, dan sebaliknya pernbelajaran juga tidak akan efektif tanpa dokumen kurikulurn. n

Diferensiasi kurikulurnPAI dalarnkelas akselerasi diirnplernentasikan

pada seluruh elernen yang terdiri dari rnodifikasi rnateri, proses/

pengelolaan kelas, produk atau hasil pcrnbelajaran, lingkungan belajar

dan rnodifikasi alokasi waktu. Penjela::;an lebih lanjut terkait rnodifikasi­

m odifikasi dalarn Difercnsiasi kurikulurn PAl adalah sebagai berikut:14

Diferensiasi kurikulum PAl dengan rnernodifikasi rnateri/isi pernbe­

lajara:h diirnplernentasikan dengan rnelakukan penyesuaian kebutuhan

belajar peserta didik akselerasi dengan rnernpertirnbangkan: tingkat

abstraksi rnateri, tingkat kornpleksitas materi, tingkat variasi rnateri,

m emasukan unsur studi tentang tokoh, studi tentang rnetode rnisalnya m etode belajar dan metode penelitian, melibatkan pengorganisasian ni­

lai belajar.

Diferensiasi kurikulum PAI dengan rnodi£ikasi proses diirnplernen­

tasikart deng.m melakukan penyesuaian kebutuhan belajar peserta di­dik akselerasi dengan mernpertimbangkan: penggunaan ranah kognitif tingkat tinggi, tugas yang bersifat divergen (berbeda/berlainan), rne­mungkhtkan penemuan-penemuan, rnenuntut bukti penalaran, rnern­berikan kebebasan untuk mernilih pada peserta didik, rnelibatkan inter·· aksi kelompok, menerapkan berbagai variasi kecepatan belajar sesuai kebutuh.an peserta didik.

12 P.:raturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Ten tang Standar lsi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dmt Menengalt, hal. 6

13 Ibid, hal. 151 14 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Pedoman Penyelenggararm Pendidikan Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 48·51

Kependidikan Islam, Vol. 7, No. 1, Januari-Juni 2012 115

Page 8: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

Diferensiasi kurikulum PAl dengan modifikasi produk/hasil pembe­lajaran diirnplernentasikan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan belajar peserta didik akselerasi dengan mempertirnbangkan: produk yang terkait dengan pernecahan rnasalah nyata dalam kehidupan, produk disajikan untuk narasurnber yang nyata, transformasi prod.uk dari satu bentuk ke bentuk lain, perlu dipertirnbangkan produk dengan berbagai variasi, format produk dapat ditentukan sendiri oleh peserta didik, di-1akukan evaluasi produk yang tepat.

Diferensiasi kurikulum P AI dengan modifikasi lingkungan belajar dan

waktu diirnplernentasikan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan bela jar peserta didik akselerasi dengan mempertimbangkan: belajar dalam lingkungan yang aktual yakni belajar di lapangan sesuai dengan topik yang dipelajari, lingkungan belajar hendaknya memungkinkan pene1itian yang rnendalam, jika dimungkinkan peserta didik dapat bekerja bersama

dengan mentor (pembimbing), oleh karena itu penting bagi sekolah untuk rnenjalin jejaring dengan mentor sesilai dengan kebutuhan peserta didik.

Diferensiasi kurikulum PAl dengan modifikasi alokasi waklu diim­plementasikan dengan melakukan penyesuaian waktu yang singkat dan

rnateri yang dibutuhkan peserta didik akselerasi dengan mempertimbang­kan: alokasi waktu dalam struktur kurikulum, adanya batasan waktu yang fleksibel, penggunaan waktu tambahan di luar jam pembelajaran, jam

efektif pembelajaran dalam kalender akademik/pendidikan.

Dari keterangan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Impie­mentasi diferensiasi kurikulum P AI rnerupakan kegiatan perencanaan, pendokumentasian, pelaksanaan dan pemodifikasian kurikulum PAl

rnenjadi lebih menantang sesuai dengan kemampuan peser~ didik akselerasi yang · mempunyai karakter lebih cepat belajar, mampu

rnenyelesaikan problem lebih cepat maupun keunggulan lain.15

Definisi implementasi kurikulum yang dimaksud dalam peneliti­

an ini adalah irnplementasi diferensiasi kurikulum KTSP PAl yang

operasionalisasi konsep kurikulum masih bersifat potensial (tertulis)

menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian

implementasi kurikulum merupakan basil terjemahan dan kinerja guru terhadap kurikulum (SK-KD) yang · dijabarkan ke dalam silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai rencana tertulis.16

15 Ibid, hal. 17-18 16 Dr. Mulyasa, ImplDnentasi Kurikulum Tzngkat Sahum Pendidihzn: Ketrumdiritm Guru Dan

116 Implementasi Diferensiasi Kurikulum PendidikanAgama Islam (PAl) Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

c

1<

s k k d

p d k

p

d I< d t1

d 1< u

d

17

K

.1

ri

n

n

n

n a

n

n

i-

tg s)

m

:u m

U) rta

C. Desain Dife.r

dan landasan ~

serta kerangka ~ ·

diimplement:asi! -­Berikut ini adala:-

1. Latar Belakan

Pola d iferensia diterapkan sejak a1

te:::-sebut menjadi e kurikulum di In SMPN 5 masih me kurikulum dif kurikulum KBK diferensiasi KTSP

Upaya perbail<

program akseleras

dengan tahap ~ kebutuhannya, ke

perkembangan ilrn

Pengembangcu difer:ensiasi yang KTSP diferensiasi dan kegiatan peml tujuan pendidikan daerah; kondisi sel karena, it'u, kuriku untuk memungkin dengan.kebutuhan

Kepala Sekplah (Jakar 17 Abdurrohman, (Wa

padit tanggallO Feb

K'ependidikan Islam, V

Page 9: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

si produk/hasil pembe­enyesuaian kebutuhan ertimbangkan: produk .am kehidupan, produk masi produk dari satu ·oduk dengan berbagai oleh peserta didik, di-

lingkungan belajar dan nyesuaian kebutuhan 1angkan: beiajar dalam t sesuai dengan topik tungkinkan penelitian lapat bekerja bersama

ng bagi sekolah untuk ltuhan peserta didik.

i alokasi waklu diim­ktu yang singkat dan

gan mempertimbang­ra batasan waktu yang m pembclajaran, jam

:lidikan.

pulan bahwa imple­egiatan perencanaan, !Sian kurikulum PAl ilpuan peser.a didik pat belajar, mampu ;gulan lain.ls

(SUd dalam peneliti­

um KTSP PAl yang 1t potensial (tertulis)

m.. Dengan demikian

han dan kinerja guru i! dalam silabus dan

encana tertulis.16

:an; Kemandirian Guru Dan

[dikan Agama Islam (PAl) lerasi SMPN 5 Yogyakarta

c t l

l< s l< k

d

p d k p

d I< d t1

d

k u

d

17

K

~

k k

ri

0

n

n

n

a

- k

n T -:>

.g n

~

J.. T

::k u

_i-

lg s)

m

~

m

ll.1l

li} rta

C. Desain Diferensiasi Kurlkulum

Desain kurikulum berdiferensiasi pada program akselerasi di SMPN

5 Yogyakarta memuat rumusan latar belakang kurikulum berdiferensiasi, tujuan penyelenggaraan kurikulum berdiferensiasi, dasar pemikiran

kurikulum berdiferensiasi (landasan filosofis, landasan pedagogik, dan landasan hukum), rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta kerangka dasar dan struktur kurikulum berdiferensiasi yang diimplementasikan pada program akselerasi di SMPN 5 Yogyakarta. Berikut ini adalah ulasan lebih lanjutnya:

1. Latar BelakangDiferensiasi Kurikulum

Pola diferensiasi kurikulum program akselerasi di SMPN 5 sudah diterapkan sejak awal pembukaan program akselerasi tahu n 2001, pola te:::sebut menjadi embrio yang terus berkembang mengikuti perubahan

kurikulum · di Indonesia. Pada awal pembukaan program akselerasi, SMl':JN 5 masih menggunakan kurikulum 1994 dan mulai mencanangkan kurikulum diferensiasi. Tahun 2004 SMPN 5 menggunakan diferensiasi

kurikulum KBK dan sekararig SMPN 5 menggumikan kurikulum

diferensiasi KTSP.

Upaya perbaikan dalam penyempumaan dan pengambangan KTSP program akselerasi dilakukan secara terus menerus unhik dise_suaikan

dengan tahap perkembangan peserta didik akselerasi, baik segi kebutuhannya, keadaan, lingkungan, pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

. Pengembangan KTSP kemudian diselaraskan dengan pola diferensiasi . yang telah menjadi embrio dalam program akselerasi. KTSP · diferensiasi menjadi pedoman penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan pembelajaran dalam program akselerasi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan potensi daerah; kondisi sekolah, dan potensi peserta didik yang beragam. Oleh karena· ifu, kurikulum disusun berbeda oleh setiap satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan yang diberikan dengan.kebutuhan dan potensi yang dimiliki.17

Kepala Sekplah (Jakarta: PT Butni AkSara, 2008), hal. 179 17 Abdurrohman, (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 5 Yogyakarta), wawancara

padit tanggal10 Februari 2012, pukul 10.30.

K'ependidikim Islam, Vol. 7,No: 1; Januari-Juni 2012 117

Page 10: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

2. Tujuan Penyelenggaraan Diferensiasi Kurikulum

Tujuan penyelenggaraan kurikulum diferensiasi di SMPN 5 terbagi menjadi tiga, 18 yaitu tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan utarna. Tujuan umum kurikulum diferensiasi adalah untuk meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Kemudian tujuan khusus kurikulum diferensiasi dengan orientasi pada penyelenggaraan pendidikan berdasarkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Tujuan utama dalarn penyelenggaraan kurikulum akselerasi berorientasi pada peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa tujuan yang akan dicapai oleh SMPN 5 Yogyakarta dengan dibukanya program akselerasi untuk peserta didik berbakat dan berkecerdasan istimewa adalah karena peserta didik berkembang sesuai dengan potensi dan kecerdasan yang dimilikinya, selain itu peserta didik dapat menyelesaikan study lebih cepat dari peserta didik lainnya yaitu hanya menempuh waktu sehima 2 tahun.19

3. Dasar Pemikiran Diferensiasi Kurikulum

Dasarpemikiran kurikulum berdiferensiasi dalam program akse1erasi SMPN 5 adalah sesuai dengan landasan pedagogik, landasan filosofis

· dan landasan hukurn yang dilaksanakan SMPN 5 untuk memberikan layanan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat yang lebih unggul dari yang lain.20

Landasan pedagogik mengacu pada ide dan konsep awal penyelenggaraan kelas akselerasi bertujuan untuk mengakomodir perbedaan cara belajar pada tiap individu, sehingga SMPN 5 marnpu memperbaiki · penyelenggaraan pendidikan yang selarna i:ni kurang maksimal bagi peserta didik dengan bakat dan kecedasan istimewa.

Landasan filosofis kurikulum diferansiasi dalam kelas akselerasi adalah bahwa kurikulum tersebut mampu dijadikan sebagai proses dari pengembangan ilmu pengetahuan, kurikulum dalam ranah teknologi,

18 Supamo, Abdurrohman wawancara pada tanggal 10 Februari 2012 dan Di::i.as Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta, Kurikulum SMPN 5 Yogyahzrta, Program IJiyanan Akselerasi, (Yogyakarta: 2008), hal.3-4

19 Supamo (Kepala SMPN 5 Yogyakarta), wawancara tidak langsung pada tanggal10 Februari 2012. pukul12.00. .

20 Abdurrohman, (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 5 Yogyakarta), wawancara pada tanggallO Februari 2012. pukull0.30.

118 Implementasi Diferen.siasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (P AI) · Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

. (

1 l s r

21

la

si ]s

m

al lir

~g

lSi rri gi,

nas -am

llO

:ara

'AI) arta

kurikulum yc::l:; :_­

perubahan sosia. c.;:

keberla.rtjutan

SMP penyusunan antara lain: OC Jendral Dikdasme:: Istimewa Yogyru -

4. Standar Ko~

Standar kompE penilaian dalam pendidikan. Komp ketrampilan yang mata pelajaran dar kompetensi lulusm bertujuan untuk m akhlak mulia, sert pendidikan lebih . Kelompok Mata Pe

Standar KomF Islam (P AI} adala Al-Qur'an menun Al-Qomariyah. san waqaf. Meningkatl rukun iman, . mul< iman kepada Qadl ~embiasakan peril

. diri dari perilakti t Menjelaskan tataca baik shalat wajib

· sejarah nabi Mtih< niasuk dan berken

.21 Peraturan Pemerirl Pendiciikan: Standar N asionalR,epublik

22 Dinas Pendidikan F Layanan Akselerasl,

Kependidikan Islam, '

Page 11: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

Ilum

1si di SMPN 5 terbagi ts, dan tujuan utama. 1tuk meletakan dasar tlia, serta ketrampilan idikan Iebih lanjut. lengan orientasi pada tajemen Peningkatan lam penyelenggaraan ik. Hal tersebut sesuai hwa tujuan yang akan va program akselerasi timewa adalah karena dan kecerdasan yang ~esaikan study lebih nnpuh waktu selci.ma

liD programakselerasi ;ik, landasan ffiosofis 5 untuk memberikan ilSan dan bakat yang

dan konsep awal Ltuk mengakomodir ;ga SMPN 5 marnpu

selalna irri kurang ~istimewa.

am kelas akseler&si n sebagai proses dari lam ranah teknologi,

ebrua:ri 2012 dan Dinas iS 5 Yogyalalrta, Program

aagsrmg pada tanggallO

'Ogyak.arta), wawancara

dik:an Agama Islam (PAl) erasi SMPN 5 Yogyakarta

i

' (

1 l s I

21

22

I<

~ l.

li

n l

.a

n

n 3.i

n

si ta

tg

la

si

is m 1CT

0

·al

lir JU

.g

~

rri

~

;laS

"'lZ11t

10

::ara

>AI)

rna

...

kurikulum yang berorientasi pada siswa, kurikulum untuk persiapan perubahan sosial dan kurikulum yang memberikan arahan kedepan bagi

keberlanjutan pendidikan siswa.

SMPN 5 Yogyakarta menggunakan landasan hukum dalam penyusunan kurikulum penyelenggaraan program percepatan belajar antara lain: UU SISDIKNAS, Permendiknas, Surat Keputusan Direktur Jendral Dikdasmen Depdiknas dan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar kompetensi lulusan (SKL) digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didk dari satuan pendidikan. Kompetensi tersebut mencakup sikap, pengetahuan dan

· ketrampilan yang meliputi seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah. Standar kompetensi lulusan (SKL) pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kece_rdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hid up · mandiri dan mengikuti pendidikan lebih .lanjut.21 SKL tersebut meliputi SKL SMPN 5, SKL Kelompok Mata Pelajaran dan SKLMata Pelajaran PAI.22

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAl} adalah sebagai beri~ut: Menerapkan tatacara membaca AI-Qur'an menurut tajwid, mulai dari membaca Al-syamsiyah dan Al-Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman, mulaid ari rukuri irnan kepada Allah samapai kepada iman kepada Qadha dan Qadar serta Asma'ul Husna. Menjelaskan dan membia.sakan perilaku terpuji serta qanaah dan tasawah dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab, dan namimah. Menjelaskan tatacara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jama' ah, bail( shalat wajib maupun shalat sunat. Memahami dan meneladani sejarah nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah Iriasuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.

21 Peratman Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 19, Tentang Standar Nasional Pendidikan: Standar Kcimpetensi Lulusan pasal 25-26, (Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalRepublik Indonesia, 2005), hal. 22

2:2 · Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta, Kurikulum SMPN 5 Yogyakilrta, Program Layanan Akselerasi; (Yogyakarta: 2008), hal. 4-15

Kependidikan Islam, Vol . . 7, No. 1, Januari-Juni 2012 119

Page 12: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

5. Kerangka Dasar dan Struktur Diferensiasi Kurikulum

SMPN 5 melakukan modifikasi alokasi waktu dalamstruktur program kurikulum Akselerasi, dalam dokumen kurikulum akan sangat terlihat modifikasi waktu yang diterapkan. Pada konsepnya, program aksekerasi adalah percepatan belajar, sehingga dalam pelaksanaannya juga sangat berpengaruh pada perubahan waktu tempuh yang menjadi lebih singkat selama proses pembelajaran dengan materi pelajaran/komponen standar kurikulum program reguler yang sudah ditetapkan pemerintah.

Program akselerasi SMPN 5 Yogyakarta dimodifikasi pada alokasi waktunya yaitu tahun pertama (Akselerasi 1) sama dengan reguler kelas VII ditambah semester 1 yang ada di kelas VIII. Kemudian pada tahun kedua (Akselerasi 2) sama dengan kelas IX reguler ditambah semester 2 yang ada di kelas VIII. Jika dalam program reguler ditempuh 1 semester dengan waktu 6 bulan, maka program akselerasi dalam 1 study (1#) akan menyelesaikan waktunya dalam 4 bulan. Uraian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel Struktur Kurikulum Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta23

Kelas, Semester, dan Alokasi Waktu

Komponen Akselerasi/CI 1 Akselerasi/CI 2

1# 2# 3# 4# 5# 6#

A. Mata Pelajaran . 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2

2. Pendidikan

Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5 6 6

4. Bahasa Inggris 5 5 5 5 6 6

5. Matematika 7 7 7 7 7 · 7 -

6. Ilmu Pengetahuan Alam 7 7 7 7 7 7

7. Ilmu Pengetahuan ·Sosial 5 5 5 5 5 5

8. Seni Budaya 2 2 2 2 2 · 2

23 Data diambil dari dokumen Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMPN 5 Yogyakarta (Bapak Abdurrahman) Pada hari Rabu, tanggal4 Januari 2012. pukul13.15.

120 Irnplementasi Diferensiasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAl) Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

Kom o

9.

Kesehata:

10. Teknologi T

dan Komu:

B. Muatan Lokal

1. Wajib : Balla!

2. Pilihan:

a. Elekrro

b. PKK /L<

c. Pengembangan

Jumlah

· Keterangan : *) Ekt # Stuc

Pada tahuri. I menyelesaikan 3 sl menyelesaikan 2 : akselerasi. Unttik 1

dia)arkan materi.PJ

_ - · Tahun kedua F •materi PAl study 4,

dengan program : dilaksanakan 3x s; waktu . pada strukl dan menyususn sil

Be ban belajar ) sistem paket yaitu

·· peserta did~knya· c

dan beban belajar ·

Kependidikan Islam, \

Page 13: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

uri.kulum

alam struktur program liD akan sangat terlihat

a, program aksekerasi csanaannya juga sangat 1g menjadi lebih singkat tran/komponen standar an pemerintah.

1odifikasi pada alokasi t.a dengan reguler kelas :remudian pada tahun !r ditambah semester 2

ditempuh 1 semester Warn 1 study (1#) akan tersebut dapat dilihat

- 5 Yogyakarta23

~ dan Alokasi Waktu

il Akselerasi/CI 2

~ 4# 5# 6# i

i 2 2 2 ;

I

' I 2 2 2 I

I 5 6 6 I

I 5 6 6 I 7 7 · 7

I

' - ---1

I ~

I I I

7 7 7

• 5 5 5

2 2 · 2

SMPN 5 Yogyakarta puku1 13.15.

Agama Islam (PAl) E:rasi SMPN 5 YogycU<arta

I

Kelas, Semester, dan Alokasi Waktu

Komponen . Akselerasi/CI 1

. 1# 2#

9. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan 2 2

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 3

B . . Muatan Lokal

1. Wajib : Bahasa Jawa 2 2

2. Pilihan:

a. Elektronika I Lainnya - -b. PKK I Lainnya 2 2

C. Pengembangan Diri 2~) 2*)

Jumlah 44 44 -

· 'Keterangan : *) Ekuivalen 2 jam pembelajaran #Study dalam program akselerasi .

3#

2

3

2

2

-2*)

44 ·--

Akselerasi/CI 2

4# 5# 6#

2 2 2

3 3 3

2 2 2

2 - -

- - -

2*) 2*) 2*)

44 44 44 L_ __

Pada tahuri. pertama · program akselerasi 1 ditempuh dengan menyelesaikan 3 study, yang dalam jangka waktu reguler hanya untuk menyelesaikan 2 semester, begitu juga pada tahun kedua program ak~elerasi. Untuk memudahkan guru mengajar maka, akselerasi I akan dia)arkan materi.PAI secara berkelanjutan, dengan study 1, 2. dan 3.

· Tahun kedua program akselerasi akan dilanjutkan dengan diajarkan •materi PAI study 4, 5 dan6. Ujian sekolahdan libur dilakukan bersamaan dengan program reguler, . sehingga pada saat penerimaan rapot juga dilaksanakan 3x sama seperti program reguler. Dengan begitu alokasi wakb.! . pada struktur kuikulum menjadi acuan guru untuk merancang dan menyususn silabus serta RPP berdiferensiasi.

Be ban belajar yang diatur SMPN 5 Yogyakarta dengan menggunakan sistem paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang

·· peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yanng sudah ditetapkan untuk kelas akselerasi sesuai

Kependidikan Islam, Vol. 7; No. 1, Januari-Juni 2012 121

I

!

Page 14: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

dengan struktur kurikulum yang herlaku di program akselerasi. Behan helajar pada mata pelajaran PAl pada sistem paket dinyatakan dalarn satuan jam pembelajaran. Sehagai perkemhangan lehih lanjut, program akselerasi SMPN 5 Yogyakarta juga menggunakan sistem SI<S (Sistem Kredit Study/Semester).24

Behan helajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dihutuh­kan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak ter­struktur. Semua itu dimaksudakan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memeperhatikan tingkat perkemhangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka dalarn pemhelajaran PAl yang herupa proses interaksi antara peserta didik akselerasi dengan pendidik. Sehingga hehan helajar kegiatan tatap muka perjam pembelajaran P AI herlangsung selama 40 menit. Behan helajar kegiatan tatap muka perminggu adalah 41 jam pemhelajaran ditamhah kegiatan pengemhangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam (2x40 menit). Jumlah jam tatap muka pembelajaran PAl yang ada dalam struktur kurikulum program akselerasi adalah sebagai berikut:

Tabel Jumlah Jam Tatap Muka Pembelajaran P.A.PJ

ljam Jumlah

JumlahJam Minggu Waktu jam Kelas atau Pembelajaran

Pembelajaran Efektif Pembelajaran Pertahun Program ·TatapMuka

. Perminggu Pertahun Pertahun (@60 (Menit)

Menit)

Akselerasi 40menit 32 34-38 1088-1216 Jam 725-811

Mata Pembelajaran Pelajaran (43520-48640

PAr Menit)

D. Langkah Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI

1. Penyusunan Silabus Berdiferensiasi Mata Pelajaran PAl

Ada 7 tahap yang dilakukan oleh guru PAl dalam menyusun silabus herdiferensiasi:26

24 Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta, Kurikulum SMPN 5 Yogyakilrta, Program Layanan Akselerasi, (Yogyakarta: 2008), hal. 23-24 ·

2S Ibid, hal. 24 26 Ibid, hal. 37-40

122 Implementasi Diferensiasi Kurikulun\ Pendidikan Agama Islam (PAl) Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

Pertama adalab memperhatikan un disiplin ilmu dalam dengan tingkat kes1: sesuai dengan uruta: dalam mata pelajara lain. Seperti SK-KD Pendidikan Kewarg<

Mengembangka dengan menggunak

· kemudian meningk< bobot m:ateri yang c

yang dibuat bisa mE peserta didik aksele1

Dengan mengk< diajarkan di kelas s1 begitu peserta didil

·. sesuai dengan kehu PAl yang telah dirar dapat dilihat dalarn

Guru mernpersi dasar, indikator da tahun 2006, stan dar 1 dengan tahapan ata dafam Taksonorni B

•. menghafal, . rnen:gir menganalisis; meng' biasanya :hanya sam

Apabila · diketal standar minimal S sehatas menghafal merifugkatkan SK~l tinggi. Dengan rnerr isi a tau bobot kornp kesulitan yang ada

21- Gesit Purwanh:tgsih pada tanggal10 Febri

Kependidikanlslam, Vo

Page 15: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

1gram akselerasi. Behan aket dinyatakan dalam l lebih lanjut, program 411 sistem SKS (Sistem

m waktu yang dibutuh-1 pembelajaran melalui ;iatan mandiri tidak ter­pai standar kompetensi angan peserta didik.

1\1 yang berupa proses m pendidik. Sehingga ajar an P AI berlangsung :a perminggu adalah 41 tgan diri yang lamanya mka pembelajaran PAl r;elerasi adalah sebagai

:tjaranPAF'

Waktu Pembelajaran

Pertahun

1088-1216 Jam Pembelajaran ( 43520-48640

Menit)

lrulum PAI

!laj aran PAl

Jumlah jam

Pertahtin (@60

Menit)

725-811

lam menyU.sun silabus

)MPN 5 Yogyako.rta, Program

iidikanAgama Islam (PAl) ~erasi SMPN 5 Yogyakarta

...

Pertama adalah mengkaji SK-KD mata pelajaran PAl dengan memperhatikan urutan materi berdasarkan hierarkhi peta konsep disiplin ilmu dalam analisis standar isi dan silabus yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan materi. Namun demikian tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam SK-KD, keterkaitan antar SK-KD dalam mata pelajaran PAl dan keterkaitan SK-KD antar mata pelajaran lain. Seperti SK-KD PAl yang dikaitkan dengan mata pelajaran IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Seni Budaya.

Mengembangkan SK-KD PAl d~lam program akselerasi SMPN 5 dengan menggunakan peta konsep dari tahapan materi yang mudah

· kemudian rneningkat pada tahapan yang lebih sulit tanpa rnengurangi bobot rn:ateri yang diberikan. Peta, konsep tersebut dibuat agar SK-KD yang dibuat bisa rnernenuhi standar minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik akselerasi.

Dengan mengkaji SK-KD terlebih dahulu rnaka materi yang akan diajarkan di kelas sudah dapat diketahui tingkat kesulitannya, dengan begitu peserta didik akselerasi akan rnendapatkan porsi materi yang

· sesuai dengan kebutuhan mereka. SK-KD dan indikator mata pelajaran . . . . . PAI yang telah dirancang dalarn.tahapan peta.konsep Taksonomi Bloom dapat dilihat dalarn tabel dan analisis standar isi.

Guru mernpersiapkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator dan KKM yang terrnuat dalam Perrnendiknas no 22 tahun 2006, stan dar kompeterisi dan kornpetensi dasar sudah disesuaikan dengan tahapan atau tingkatan materi dalarnlevel berapa seperti level dalam Taksonomi B. S. Bloom dengan menggunakan level Cl-C6 yaitu

. menghafal, . rnengingat, rnendeskripsikan, mernaharni, rnenerapkan, menganalisis, rnengevaluasi, dan menciptakan. Pada rnata pelajaran P AI, biasanya hanya samapai levelS saja,27

Apabila diketahuai · bahwa SK-KD yang . telah ditetapkan dalam standar minimal SKL-MP PAl tersebut dalarn level rendah, hanya sebatas menghafal dan mengingat saja maka guru rnengeskalasi atau meningkatkan SK~KD tersebut pada level diatasnya atati yang lebih tinggi. Dengan rnemperhatikan eskalasi pada setiap SK-KD (peningkatan isi atau bobot korripetensi PAI)maka gU.ru mampu mernprediksi tingkat kesulitan yang ada dalam rnateri agar sesuai dengan kebutuhan dan 27 Gesit Puiwaningsih (Guru PAl Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta) Wawancara

pada tanggal10 Februari 2012, pukul11.30 ·

Kependidikan Islam. Vol. 7, No. 1, Januari-Jimi 2012 123

Page 16: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

tingkat penguasaan rnateripeserta didik.akselerasi terhadap rnateri yang disarnpaikan.

Sehingga pada saat diirnplernentasikan di kelas dalain bentuk RPP, guru akan rnenggunakan SK-KD tersebut sebagai panduan ketika rnelaksanakan proses belajar rnengajar. Apabila pada saat rnengajar SK­KD yang telah dikaji tersebut dirasa rnasih kurang mernenuhi kornpetensi yang dirniliki peserta didik akselerasi, guru bisa rnengeskalasi kembali bobot indikator SK-KD yang terrnuat dalarn RPP.

Modifikasi dalarn rnengkaji SK-KD PAl berdiferensiasi memiliki tingkat kesulitan diatas rata-rata kornpetensi reguler, sekitar 1-2 level diatas kornpetensi reguler; Walaupun . standar minimal dalarn SKL­MP PAl sarna namun bobot serta isi materinya diberikan lebih dalarn.

Misalkan rnateri yang . diberikan pada kelas akselerasi pada level 3, ketika di kelas reguler materi tersebut ada dalarn level I. Perbedaan level

tersebut terletak pada isi atau bobot rnateri dan tingkat kesulitan yang diberikan.

Tabel Dimensi Taksonomi B; S. Bloom28

KATEGORI KETERANGAN RINOAN

1. MENGINGAT (Cl) Merigingat kembali pengetahuan yang pemah tersimpan

a. Regognisi Mengidentifikasi

b. Mengungkap Kembali Mengingat apa yang pernah dibaca, dihafcllkan dan diingat sebelumnya '

2. MEMAHAMI (C2) Membangaun makna dari pesan pembelajar-an baik dari pesan verbal, tertulis, maupun grafis

a. Menafsirkan Mengklarifikasi, menguraikan dengan baha-sa sendiri,. menterjemahkan,. menggambar-kan (mendeskripsikan) atau menunjukan

b. Mencontohkan Mengilustrasikan (menggunakan sumber belajar)

c. Mengelompokan, Mengkategorikan,menambahk;m,menggolon . Mengklasifikasi gkan, memploting atau memasukan

28 Gesit Purwaningsih (Guru PAl KelC1S Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta) Wawancara pada tanggallO Februari 2012, pukul11.30 dan Dokumen Silabus SMPN 5 Yogyalcarta, Program Layanan Akselerasi tahun 201112012; ·

124 Implementasi Diferensiasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAl) Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

d. Menyim Meringkas

e. Melakukan, dugaan, Memberikan 1 dapat, men -

.f. MembuatP dingan

3. PENERAPAN

a. Mengeksekn:S

.b. Mengimpl sikan

4. ANALISIS (C4)

1-

a. Membedakan

b. Menyusun,. M

-c. Mengaitakan, .

kci.pi

5. . EVALUASI (C5)

a. Melakukan che

..

b. Melakukan kri'

6. MENCIPTAKAl

Kependidikan Islam. VoL

Page 17: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

terhadap materi yang

kelas dalain bentuk >agai panduan ketika da saat mengajar SK­temenuhi kompetensi 1.engeskalasi kembali

liferensiasi memiliki tier, sekitar 1-2 level Unimal dalam SKL­berikan ·lebih dalam.

~lerasi pada level 3,

rell. Perbedaan level

1gkat kesulitan yang

)ffi28

NRINOAN

getahuan yang

nahdibaca, ebelumnya

ri pesan pembelajar-1, tertulis, maupun

~aikan dengan baha-can, menggambar-;tau mem.injukan

-gunakan sumber

nbahlqm,menggolon memasukan ----

k.'ogyakarta) Wawancara rzbus SMPN 5 Yogyahzrta.

ibn Agama ~(PAl) rasi SMPN 5 Yogyar..arta

KATEGORI KETERANGAN RINOAN

d. Menyimpulkan, Mengabstraksikan materi, menggeneralisa-Meringkas sikan

e. Melakukan, Pen- · Membuat kesimpulan. melakukan ektrapolasi dugaan, Hipotesa, dan melakukan predikasi Memberikan pen-dapat, menyimpulkan

.f. Membuat Perban- Membuat hal yang berlawanan atau seba-ding an liknya, melakukan pemetaan, membuat

keterkaitan

3. PENERAPAN (C3) Mencoba atau menggunakan prosedur untuk situasi yang telah ditentukan

a. Mengeksekusi Membawa, mengadakan,. menyelesaikan. mengamalkan

.b. Mengimplementa- Menggunakan media yang ada untuk mene-sikan rapkan

4. ANALISIS (C4) Mengura!- bahan/materi kedalam berbagai . bagiannya dan menentukan bagaimana antai bagian terkait satu dengan lainya, serta bagaimana keseluruhan terpadu dalam men-capai tujuan

a. Membedcikan Diskriminasi, mem.bedakan,. memfokuskan, pemilihan

b. Menyusun, Menata Menemukan, mengaitkan, memadukan,

- mengoutline, mengurai. menstruktur

c. Mengaitakan, Meleng- Dekonstruksi bpi

5. EVALUASI (C5) Membuat penilaian sesuatu pada peserta '

didik berdasarkan standar a tau kriteria

a. Melakukan cheking Melakukan kordina.s( melakukan deteksi, · memonitoring dan melakukan testing,

.. · . membuat hipOtesis .

b. Melakukan kritik · · Meinberikan peirlla1an

6. MENCIPTAKAN (C6) Mengumpulkan ped>agian untuk menghasil-kan })entuk yang berfungsi sebagai keutuhan a tau mengorganisasikan lcembali bangunan yangbaru

K~didikan Isl~ VoL 7; No. 1~ Januari~juni 2D~ 125

Page 18: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

KATEGORI KETERANGAN RINCIAN

a. Menggeneralisasikan Membuat hipotesis

b. Membuat Perencanaan Mendesai produk

c. Menghasilkan Produk · Mengkonstruksi

Kedua, mengidentifikasi materi pokok (isi pembelajaran) yang esensial dan menunjang pencapaian SK-KD dertgan Guru menyiapkan dan menentukan materi . esensi<il yang akan diajarkan dengan mem­brakedown (rrienurunkan) SK-KD dalarn materi PAl yarig telah dikaji sebelurnnya. Setiap KD dijabarkan ke~bali menjadi mater], pokok yang akan disampaikan, dengari · mengidentifikasi materi-materi · esensial. Materi esensial tersebut dalarn silabus dikembangkan menjadi indikator pada setiap KD yang sudah melalui tahap pengkajian terlebih dahulu kemudian guru melakukan spesifikasi materi PAL

Un:tt.ik itu ketajarnan, keluasan dan kedalarnan pe:r{guasaan materi dalam rangka memperoleh . hasil yang · tinggi kepada peserta didik program akselerasi · sangat bergantung pada spesifikasi materi yang . berhasil didesain guni unhik menentukan mated esensial yang sesuai dengan siswa akselerasi. Kendala yang muncul adalah jika tidakadanya spesifikasi materi dari hasil desa.ill guru yang sesuai dengan peserta didik . program akselerasi. Spesifikasi materi yang dilakukan oleh guru yaitu dengah menjadi · desaine! materi yang di brake down {diturunkan) dari Standar Kompetensi dan KompetensiDas.ar melalui anal isis instntksional pad a saat raker MGMP PAl, kemudian dikelompokan apa saja yang akan menjadi materi standar dan esensial urituk diterapkan dalarn program akselerasi. 29

Diferensiasi kurikulum dengan :Ql.Odifikasi materi/isi, dimcina tingkat abstraksi materi P AI mernfokuskan pada penerapan pengetahuan ·dan contoh yang nyata dalarn kehidupan sehari-hari. Materi yartg disajikan . dalam rnata pelajaran PAl akan selalu dikaitkan dengan masalah dalam kehidupan berrnasyarakat, yang nantinya akan rnembuat peserta didik akselerasi mampu memahami denganbaik rnateri tersebut.

. . . . . . :

Setelah .· pernbelajarari selesai diharapkan p~serta ·· didik mampu menerapkannya dalain kehidupan sehari-hari. Misalnya materi akhlak terpuji . dan tercela, peserta . didik akan rnengetahui . apa saja . yang •

29 Ibid

126

. . . .

Impleme~tasi Diferensiasi Kurikulum Pe~didikan A gam~ _Islam _(PAl) Kelas Akselerasi SMP.N 5 Yogyakarta

terrnasuk dalarn aJ mampu mernfilte ' dan tidak dilakua.;.

Tingkat kom:-­diferensiasi kurikul menentukan pada dan lebih mend -

· menentukan . ko

dijabarkan pada dasar (materi esensil pembelajaran, un kompleks tersebut.

· _ PembelajaranPJ guru mendesain rn

· dengan mempertir , penguasaari materi dilaksanakan untuk istimewa dalain pt peluang pada,peser serta ketrarnpilan ya

·. Materi yang e · yang harus diperole holizontal yang bera dan kompleksitas c

materi yang .diberik esensial yang bersifa didik untuk mempe keberlanjutan pendi

· Kependidikan Islam, Vol

Page 19: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

GANRINCIAN

>i pembelajaran) yang .gan Guru menyiapkan · Jarkan dengan mem-p Al yarig · telah dikaji

· di mate~ pokok yang materi-materi esensial. gkan menjadi indikator kajian· terlebih dahulu

-- penguasaan materi .kepada peserta didik pesifikasi · materi · yang . . esensial yang sesuai

c.ai.ah jika tidakadanya Ei dengan peserta didik

oleh guru yaitu ( diturunkan) dari

analisis instmksional . . . .

apa saja yang akan ,kan dalam program

·, dirriana tingkat pengetahuan ·dan

~eri yartg dfsajikan - ·gan masalah dalam :=wbuat pesert(l didik

. ::ersebu t.

,..,....,.,., ::~ - didik mampu --·!lya ·ma1eri akhlak

saja yang

r

termasuk dalam akhlak terpuji dan tercela, sehingga peserta didik mampu memfilter tindakan serta perilaku yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakuakan secara baik juga proporsional.

Tingkat kompleksitas materi PAl dalam mengimplementasikan diferensiasi kurikulum pada kelas akselerasi dilakukan oleh guru dengan menentukan pada materi-materi PAl yang lebih terfokus, lebih kompleks dan lebih mendalam. Sehingga materi tidak melebar kemana-mana, dan bisa memfokuskan peserta didik akselerasi pada materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tingkat kompleksitas tersebut diperoleh guru pada saat pembuatan RPP, nantinya akan terlihat sampai pada tahap mana materi tersebut bisa dikembangkan dan dibatasi.

Guru mengajar dengan memiliki daya inovasi yang baik dan tepat. Improvisasi guru . ketika rnengajar dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas materi yang membuat peserta didik lebih mendalami materi tersebut. Kecermatan dan kekritisan guru terlihat pada saat guru menerttukan . kompleksitas materi yang dalam pembelajarari PAl yang dijabarkan pada saat pemberian higas dan penyampaian kompetensi . dasar (materi esensial) yang harus dikuasai peserta didik pada akhir jam pembelajaran, untuk rnengarahkan peserta · didik pada materi yang lebih kompleks tersebut.

PembelajaranPAI tidak terlalu ban yak memiliki tingkat variasi materi, guru mendesain materi (spesifikasi materi) yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan · ketajaman, keluasan dan kedalaman

, penguasaari materi peserta didik akselerasi. Modifikasi isi/materi yang dilaksanakan untuk mememihi rasa keingintahuan peserta didik cerdas istirnewa · dalam pengembangan keilmuarmya, dengan memberikan peluang pada,peserta didik cerdas istimewa untuk belajar hal-hal baru serta ketrampilan yang mereka minati.

Materi yang esensial pada dasarnya menjadi standar minimal · yang harus diperoleh peserta didik. Untuk itti materi esensial bersifat hodzontal yang berarti materi terse but merniliki tingkat abstraksi, variasi, dan kompleksitas :dengan memperhatikan kedalaman serla keluasan materi yang diberikan selama proses pembelajaran. Sedangkan · materi esensial yang bersifat vertikal adalah materi yang diberikan pada peserta · didik untuk mempersiapkah peserta d,idik pada jenjang selanjutnya, a tau keberlanjutan pendidikan.

· Kependidikan Islam, Vo1 .. 7, No.1; Januari-Juru 2012 127

Page 20: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

Materi yang diberikan untuk peserta didik akselerasi adalah materi yang bersifat abstrak d,an kompleks, sehingga untuk mcnentukan bobot materi itu dari kompleksitas materi, kedalama dan keluasan materi, dan dikaitkan dengan kehidupan peserta didik ketika di lingkungannya. Dengan begitu, guru akanmembuatmateri yangmemerlukan pemahaman lebih untuk peserta disik akselersi, guru juga tidak perlu memberikan pertanyaan yang sekiranya terlalu mudah atau terlalu sulit untuk peserta didik, jadi ya materi yang diberikan hanya lebih sulit dan lebih rumit setara dengan kemampuan mereka saja. Ketika memberikan pelajaran di kelas, saya biasanya menghubungkan materi yang disampaikan dengan lintas keilmuan, dan menghubungkan ,ateri dengan persoalan sosial dan kemanusiaan. 30

Materi PAl yang diberikan telah memasukan unsur studi tentang tokoh, yakni tidak sekedar mempelajari teori tetapi juga tokoh yang menemukan atau mengembangkan suatu teori. Dalam pembelajran PAl, tokoh-tokoh Islam pada masa kejayaan umat Islam dijadikan tambahan dalam m ateri yang diberikan oleh guru ketika mengajar, begitu juga ulama-ulama terdahulu yang tersohor diseluruh dunia seperti Ibnu Khaldun dll. Ketika observasi guru sedang m~nyampaikan KD tentang Sejarah Nabi Muhammad SAW juga masuk dalam materi inti yang harus dipelajari oleh peserta didik akselerasi.

Dalam implementasi kurikulum diferensiasi mata pelajaran PAl di kelas akleserasi sangat memperhatikan eskalasi (peningkatan isi dan bobot materi pembelajaran PAl yang disainpaikan guru) agar sesuai dengan kebutuhan dankarakterpeserta didik program akselerasi. Eskalasi materi tersebut telah dijabarkan dalam desain kurikulum diferensiasi yang memuat standar isi (SK-KD) yang telah dianalisis menggunakan Taksonomi Bloom.

Ketika diimplementasikan di kelas, · guru akan menggunakan standar isi tersebut sebagai panduan ketika mengajar dan jika pada saat mengajar standar isi (SK-KD) tersebut dirasa kurang, maka guru bisa merubah atau mengeskalasi kembali bobot dan isi materinya yang termuat dalam indikator . dalam RPP. Standar isi yang dibuat hanya sebagai patokan. dan stan dar minimal. Proses pada saat pembelajan akan menentukan tingka~ eskalasi yang dibutuhkan, kesensitifan guru

30 Khamid Mashudi, S. Ag (Guru PAl Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta) Wawancara; pada tanggal13 Februari 2012, pukul 09.00 ·

128 Implementasi Diferensiasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAl) · . Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

dalam menyampail esk3Iasi materi

Modifikasi isih tingkat kesulitan di

diatas materi Teg1

mengilcuti standar pemerintah,namun kesulitan yang dibe reguler kesulitan te

yang diberikan ole! idikator RPP didab

Kdiga, mengt:

kegiatan pembelaja belajar yang melib

peserta di~ ~ J~yadalamrangl

dapat terwujt.id ~ berpusat pada pe: kecakapanhidup y

Kanipat, men: . penanda .bahwa J . perila1ru yang dap ketrampilan peset

karakteristik peser .poten.c;i daerah ya ~dan d el

daJaxnpenyusunar

. klima, pene kegiittan untukme proses dan basil Secat:a sistematis d

yang berm~a < tersebutdil~ tertulis mauptm l 31 Ibid

~Ibid 3J lbi4

Page 21: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

;a;elerasi adalah materi mcnentukan bobot

m 1<eluasan materi, dan t:ika di lingkungannya. emerlu kan pemahaman -ak perlu memberikan

u su lit untuk peserta sulit dan lebih rumit

Ernberikan pelajaran di disampaikan dengan

m persoalan sosial dan

unsur studi tentang !lapi juga tokoh yang

iliun pembelajran PAl, dijadikan tambahan engajar, begitu juga dunia seperti Ibnu

rmpaikan KD tentang materi inti yang harus

nata pelajaran P AI di · gka tan isi dan

an guru) agar sesuai akselerasi. Eskah1si

cikulum diferensiasi l12lisis menggunakan

a_~ menggunakan

gajar dan jika pada

kurang, rnaka guru isi rna terinya yang

yang dibuat hanya

saat pernbelajan ., kesensitifan guru

iYogyakarta) Wawancara·

Agama Islam (PAl) . SMPN 5 Yogyakarta

dalam menyampaikan materi menjadi indikasiyang baik untuk tingkat eskalasi materi.

Modifikasi isi/materi P AI dalam kurikulum diferensiasi memiliki tingkat kesulitan diatas rata-rata materi reguler, paling tidak 1-2 level

diatas materi reguler. Walaupun standar materinya sama, karena

mengikuti standar minimal program reguler yang telah ditetapkan pemerintah, namunisi materinya diberikanlebihdalam. Misalkan tingkat kesulitan yang diberikan di kelas alcsle:rasi dalam level3, ketika di kelas

reguler kesulitan tersebut da1am Ievell. Materi PAl inti kelas akselerasi

yang diberikan oleh guru telah ditentukan sama dengan reguler, namun

idikator RPP didalamnya yang bet:beda..31

· Kdiga, mengembangkan penga1aman belajar dengan membuat

kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman be1ajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar

peserta didik.: peserat didik dengan gurt~r lingkungan juga somber be1ajar la#myadalamrangkapertcapaiankompetensiPengalamnbelajartersebut dapat terWujudmelalui pendekatan· pembelajarnn yang _bervariasi. dan berpusat pada peserta didik akse1er:asi. Pengaiaman beiajar memuat kecakapan.hidup yang perlu dikuasai Oleh peserta didik akselerasi 32

· Kanipat, merllm.uskan indikatorkeberhasilan belajar yang menjadi

penanda bahwa pencapaian SK.:.KD yang . ditand.ai oleh perubahan . perilaku yang dapat diukur dan men~kup sikap, pengetahuan, serta ketrampilan peserta. didik. . lndikator.· dikembangkan sesuai dengan

karakteristik. peserta didik akselerasi.. satuan. pendidikan (SMPN 5), dan -potensi daerah yang· dirumuskan d3Jam kala kerja operasional -yang ~ dan dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat atau pengi>rganisasian peni1aian belajar.D

Kelimt~r penentuan jenis penilaian yang menjadi serangkaian ~egiatan untukmemperoleh, menganalisis,daninenafsirkandata tentang prOSleS dan basil belajar · peserta didik · akselerasi dengan dilakukan 5ecara sistematis dan_berkesinambuangan. Sehingga menjadi informasi yang be:rm~a dalan\ pengambilari .keputusan/penilaian. Penilaian tersebut dilaku.kan dengan menggunakan tes dan non: tes dengan bentuk tertulis maupun lisan. pengamatan kinerja peserta d.i~ sikap, juga 31 Ibid

~Ibid :DJbi4

~idikan-:Islaln.- Vol 7~ No.-1, Januarl-Juni2012 129

Page 22: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

penilaian hasil karya berupa proyek atau produk yang dihasilkan dalam pembelajaran. Penilaiim juga diambil dengan penggunaan porto folio dan penilaian diri.

Penilaian guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, itu juga digunakan sebagai bahan penyusunan laporan "kemajuan hasil belajar peserta didik, yang akan dilaporkan dalam rapat kenai.kan kelas dan memperbaiki proses pembelajaran. Guru menilai pe~erta didik dengan konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes d<Il.am bentuk tertulis atau lisan, pengamatan hasil dan produk peserta didik, penguku ran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyekdan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Peniiaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.34

Keenam, menentukanalokasidanmodifikasi waktu yangtepatuntukkelas akselerasi dilakukan dengan penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar yang didasarkan pada juinlah minggu efektif dan alokasi waktu mata

pelajaran PAl per minggu dengan mempertimbangkan jumlah Kompetensi Dasar (KD), keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan (esensial) Kompetensi Dasar (KD). Alokasi waktu yang dicantumkan dalarn silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai Kompetensi Dasar (KD) yang dibutuhkan oleh peserta didik akselerasi yang beragam. 3.'>

Ketujuh, menentukan sumper belajar yang dijadikan rujukan, objek, a tau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektroni.k, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK-KD serta isi materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelaja:ran dan indikator pencapaian kompetensi.

2. Penyu.sunan RPP BerdiferensiasiMata Pelajaran PAl

Dokumen silabus kemudian dijabarkan dalarn rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan dilaksariakanoleh guru di kelas, dievalua5i, dan ditindak lanjuti oleh guru, bisa pada saat berakhit pembelajarari. (satu pertemuan), atau setelah selesai satu kompetensi barn dievaluasi.

34 Gesit Purwaningsih (Guru PAl Kelas Akselerasi .SMPN 5 Yogyakarta) Wawancara pada tanggallO Februari 2012, pukulll.30 .

35 Khamid Mashudi, S. Ag (Guru PAl Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta) Wawan<ma pada tanggal13 Februari 2012, pukul 09.00

130 Iinplementasi Diferensiasi Kurikulum PendidikanAgama Islam (PAl} Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

Silabus itu sebel dan dikemban ·­perkembangan dari evaluasi h.a.s:: dan evaluasi ren ·

3. Proses Pe:mba

Proses penl:::>e: ==

belajar menga;==- : yaitu afeksi, k =-~ peserta didik :c.... = mengasah buci _

Yogyakarta. SMPN 5 dalam - =

Peraturan MemE::

tahun 2007 ten.f:2::"2

kegiatan inti ­

kegiatan Penutup.

4. Implemen

. Kurikulurr.

. ,satukesatuan~ kurikulum dani:::::= penyusunan sUa::_ modi.fikasi did2.=..... berdiferensiasi - =-

. karena . menjad::i .=

. MOd.ifikasi-modi3:. "Spesifik d an b e.rbe..i. implementasi .ku:::::1 akselerasi di _

. Hasil terseb-...:: -ya~g juga tidak "-=­

saja, namun juga -kelas, baik.itu aa·::-­

. ·lingkungan rum:o-

36. Gesit~ ·padatanggal l ~ -_

Kepend.id.ikan !slaw. -

Page 23: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

.:mg dihasilkan dalam _u:naan porto folio dan

m engukur tingkat digunakan sebagai

peserta didik, dan memperbaik.i

- dengan konsisten, res dan nontes d~am

uk peserta didik,

¥5· p royek dan/a tau c hasil pembelajaran

Panduan Penilaian

~•-angtepatuntukkelas

:xada setiap kompetensi alokasi waktu mata

-·. jumlah Kompetensi ~ tingkat kepentingan

- dicantumkan da1am

~asai Kompetensi · yang beragam. Js

rujukan, objek,

~ Sumber belajar serta lingkungan

belajar didasarkan · tan pembelajaTan

PAl

Gi kelas, dievalua.Si,

~arlrir pembelajarari · b am dievaluasi.

-·ogyakarta) • Wawancara

- -'ogyakarta) Wawancma

Silabus itu sebelum di laksanakan (diirnplernentasikan) sudah dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan rnernperhatikan

perkernbangan peserta didik akselerasi khususnya, yang didapatkan dari evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pernbelajaran)

dan evaluasi nincana pelaksanaan pernbelajaran (RPP)."36

3. Proses Pernbelajaran Mata Pelajaran PAl

Proses pembelajaran diferensiasi pad a kelas akselerasi meliputi proses belajar mengajar yang diseimbangkan antara tiga ranah pendidikan yaitu afeksi, kognisi, dan psikornotor sehingga proses ini menghasilkan

peserta didik yang mampu mengukir prestasi tinggi dan piawai dalam mengasah budi pekerti, seperti yang tertuang dalam visi misi SMPN 5 Yogyakarta. Proses pembelajaran PAI sesuai dengan landasan hukum SMPN 5 dalam mengimplementasikan kurikulum berdiferensiasi yaitu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41

tahun 2007 ten tang Standar Proses yang memuat kegiatan Pendahuluan, kegiatan inti-terdiri eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi-dan kegiatan Penutup. '

4. Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAl .. -

. Kurikulum berdiferensiasi mata pelajaran PAI memiliki rangkaian satu kesatu.an yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu dokumen

kuri.kulum dan implementasinya yang berupa desain kurikulum sekolah, penyusunan silabus, RPP, serta proses pembelajaran yang menggunakan modifikasi didalarnnya. Untuk itu hasil dari implementasi kurikulU1n berdiferensiasi mata pelajaran PAl sangat terkait dengan hal tersebut karena . menjadi acuan .. dalam rnenentukan hasil yang diperoleh.

. Modifikasi-modifikasi dalam program akselerasi tersebut disusun ~pesifik dan berbeda dengan programreguler. Sehingga dalamhasil dari implementasi kurikulurn berdiferensiasi pada mata pelajaran P AI kelas akselerasi di SMPN 5 Yogyakarta telah dilaksanakan dengan baik.

. Basil tersebut juga terlihat dari modifikasi pada program akselerasi ..yaf.lg juga tidak hanya dikhususkan ketika: pembelajaran PAl di kelas saja, namun juga mempunyai korelasi dan berkaitan erat pada sisi luar kelas, baik itu dalam lingkup sekolah maupun lingkup luar sekolah, di lin~kungan rumah serta masyarakat luas. Sehingga pembelajaran PAl

36_ Gesit Purwaningsih (Guru PAl Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta) Wawancara ·pada tanggal10 Februari 2012, pukul11.30

Kependidikan Islam, Vol. 7, No.1, Januari-Juni 2012 . 131

Page 24: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

juga memungkinkan adanya fleksibilitas dalamranah kehidupan peserta didik di luar pembelajaran.

Langkah dalam melakukan modifikasi kurikulum berdiferensiasi adalah dengan mengaitkan penyusu~nan silabus dan RPP yang ade:t dan implementasi yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran. Oleh karena itu, modifi.kasi kurikulum diferensiasi pada mata pelajaran PAl tidak bersifat kuantitatif, dalam arti bahwa ada penjumlahan atau pengurangan isi kurikulum PAl karena adanya akselerasi (percE!patan), tetapi bersifat kualitatif yang secara kualitas spesifikasi PAl pada kelas akselerai telah ada peningkatan baik dalam bobot maupun dari kemanfaatan yang akan didapatkan peserta . didik dari materi yang lebih abstrak, kompleks, dan bervariasi. Dengan demikian SMPN 5 mengemas kurikulurn berdifen!nsiasi dalam ranah berfikir tingkat tinggi dan problem solving, untuk rnemnngkinkan peserta didik akselerasi mendapatkan pernbelajaran PAl yang sesuai dengan porsi mereka dan rnenjadi pernbeda dengan porsi peserta didik reguler.

E. Simpulan ·:: L · .

Diferensiasi kurikulurn menjadi konsep yang sangat tepat -untuk diterapkan pada sekolah yang rnelaksanakan . program . akseler~ dimana diferensiasi terkait dengan pemahaman perbedaan individual

. . ,·· ~- -..

dan penernuan strategi instrUksional yang sesuai dengan kebu~ serta porsi peserta didik ycmg harus diturnbuhkan, diterapkan dalam situasi kelas, situasi sekolah, dan luar sekolah.

. . . )

Diferensiasi kurikulum pada tingkat sekolah akan menunj~ Prt" orotas dan focus yang ditargetkan dalam peil.yelenggaraan pembelaja(­an program akselerasi. Sedangkan untuk diferensiasi kuiiku.Ium pada tingkat kelas ditunjukan dengan adanya kesesuaian tingkat tantangap/ kesulitan rnateri yang diberikan kepada peserta didik. Dari hasil ~;;_. litian yang dilaksanakan dengan rnelakukan observasi, wawancara d a..rt dokurnentasi pada program akselerasi, rnaka dapat ditarik kesimpuJan sebagai berikut:

Desain diferensiasi kurikulurn . pada program akselerasi SMPN 5 Yogyakarta dibuat dengan merumuskan Jatar belakang kurikulmn berdiferensiasi, _. tujuan penyelenggaraan kurikulum berdiferenSiasi.. dasar pernikiran ktirikulum berdiferensiasi (landasan filosofis, landasan

132 Implementasi Diferensiasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAl) Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyak.arta

pedagogik, dan lar (SKL) yang meli SKL Mata Pelaja.;'c: .berdiferensiasi .

SMPN 5 Yog]aM:!

Implernen 5 Yogyakarta

, alokasi waktu, ~ ' belajar dalarn _ _ -dengan p rogra:::. _

Pernbelajar2:::. dengankebu dan bakat i.st:ir::1eo

~ada penentuan .. ~",.'t

l '

flaftar Pustaka - 9 D.

Elepartemen P~ : -;L Pemerin tah

Nasional Per:- ­

Jendral D

Page 25: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

~L.ah kehidupan peserta

r::ikul urn berdiferensiasi us dan RPP yang adc,t

proses pembelajaran. asi pada mata pelajaran ada penjumlahan atau

akselerasi (percepatan), spesifikasi P AI pada

rrn bobot maupun dari · dik dari materi yang

demikian SMPN 5 berfikir tingkat tinggi

ese:rta didik akselerasi

gan porsi mereka. dan

er.

sangat tepat -untuk program _ akseler~

perbedaan individual ,·· ' "1.

· deng~ kebutlJ!lan diterapkan dalam

. )

aiGm menunj~ Ptk garaan pembelaja{­

. · kuiikU.Ium pada

tingkat tantansarJ Dari hasil pene­

b<lSi. wawancara da..11 - "' ditarik kesimpulan

akselerasi SMPN belakang kurikulriin

berdiferenSias:i,.

filosofis, landasan

r x:u:an Agamalslam (PAl) ~ SMPN·s Yogyakarta

r t I

pedagogik, dan landasan hukum}, rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang meliputi SKL SMPN 5, SKL Kelompok Mata Pelajaran dan SKL Mata Pelajaran PAl, serta kerangka dasar dan struktur kurikulum berdiferensiasi yang diimplementasikan pada program akselerasi di

SMPN 5 Yogyakarta.

Implementasi diferensiasi kurikulum PAl kelas akselerasi SMPN 5 Yogyakarta dilakukan dengan 3 langkah, yaitu penyusunan silabus berdiferensiasi, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi dan proses pembelajaran PAl yang didalamnya menggunakan modifikasi alokasi waktu, modifikasi materi atau isi pembelajaran, modifikasi proses atau pengelolaan, modifikasi produk dna modifikasi lingkungan belajar termasuk sarana prasarana yang digunakan.

Hasil implementasi diferensiasi kurikulum PAl kelas akselerasi SMPN 5 Yogyakarta, telah diimplementasikan dengan baik, ada beberapa aspek yang menunjukan hal tersebut yaitu bahwa SMPN 5 Yogyakarta telah melakukan modifikasi struktur kurikulum program akselerasi yang terdiri dari 6 study. Guru P AI dalam program akselerasi telah melakukan modifikasi penyusunan silabus dan penyusunan RPPberdifere~iasi, dan pada proses pembelajaran sangat terlihat adanya modifikasi. Modifikasi

. alokasi waktu, materi, proses KBM, produk, dan modifikasi lingkungan · belajar dalam program akselerasi tersebut disustin spesifik dan berbeda dengan program reguler.

Pembelajaran dalam program akselerasi akan berjalan dan sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat peserta didik yang memiliki kecardasan "dan bakat istimewa sehingga perlu menggunakan asas continous progress

~ada p'enentuan kurikulumnya. __ ,._,,.'l

~Ml:ar Pustaka -9D.

Elepartemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Peraturan ,, -,:._ Peme1·intah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan, Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat < Jendral Departemen Pendidikan Nasional. 2005.

q~partemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Undang-Undang o.:csi;Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

~.;.e ·:

Kependidikan Islam, Vol. 7, No .. l, Januari-Juni 2012 . 133

···~·· 'i-··

Page 26: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Kurikulum SMP Negeri 5 Yogyakarta, Program Layanan Akselerasi, Yogyakarata: SMPN 5. 2008.

Direktorat PembinaanSekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas lstimewa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional. 2009.

Direktorat Pembinan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jendei"al Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Uutuk Peserta Didik Cerdas lstimewa, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

Kelly, A. V. The Curriculum: Theory and Practice. London: Sage Publications. 2004.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandnng: PT. Remaja Rosda Karya. 2005.

Mulyasa. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian

Guru Dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT BumiAksara. 2008.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Tahnn2006. No. 22, Ten tang Standar lsi dan tahun .2007. No. 41, Ten tang Standar

Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar ban Menengah.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi · Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana. 2006. .

Sudjana, Nana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di ·Sekolall,

Bandung: Sinar Baru.J991.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan · R&D . . BattdtuJt:

Alfabeta. 2011

134

. . . . .. . . . . . . .· . . ·.

Implementasi DifereJlSiasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAl) · · . Kelas Akselerasi SMPN 5 Yogyakarta

Page 27: IMPLEMENTASI DIFERENSIASI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/25421/1/Implementasi Diferensiasi Kurikulum PAI.pdf · 11 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori