Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    1/22

    Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan

    CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    PROPOSAL TUGAS AKHIR

    Oleh:

    Raja Fillandry Chandra Sukmana 4311201089

    PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    POLITEKNIK NEGERI BATAM

    BATAM

    2015

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    2/22

    i

    LEMBAR PENGESAHAN

    Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan

    CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    Oleh:

    Raja Fillandry Chandra Sukmana 4311201089

    PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA

    POLITEKNIK NEGERI BATAM

    Batam

    Disetujui oleh:

    Pembimbing,

    Nur Cahyono K S. Si, M.Sc

    NIP. 197902112014041001

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    3/22

    1

    A. PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Kemajuan teknologi terjadi sangat cepat dalam beberapa dekade ini, terutama pada

    teknologi informasi dan telekomunikasi. Kemajuan tersebut terutama dalam

    konsep pertukaran data antar pengguna media digital. Kecepatan akan kebutuhan

    pertukaran data membuat manusia menciptakan sesuatu yang disebut internet.

    Internet memungkinkan seseorang bertukar informasi dan data dengan orang lain

    yang jauh secara digital. Hal tersebut terus berkembang hingga sekarang, membuat

    dunia ini memasuki era baru yang disebutInternet of Thing. Hampir semua yang

    berkaitan dengan hidup manusia terhubung ke Internet, mulai dari sejarah umat

    manusia, data pribadi mengenai riwayat hidup dan keuangan seseorang hingga

    kerahasiaan mengenai militer suatu negara. Menimbang semua hal tersebut,

    manusia juga menyadari tentang keamanan dalam memabatasi privasi suatu data.

    Manusia menciptakan sebuah sistem keamanan untuk memproteksi hal-hal yang

    mungkin bersifat rahasia. Sistem kemanan tersebut adalah Kriptografi. Kriptografi

    telah dikembangkan jauh sebelum peradaban modern, dimulai tahun 3000 SM

    peradaban Mesir kuno menggunakan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan

    kepada bangsawan yang berhak menerima pesan. Yunani pada tahun 400 SM

    menggunakan alat berbentuk pita yang disebut scytale untuk melindungi pesan

    rahasia militer sedangkan Jepang dan Cina menemukan kriptografi pada abad 15

    Masehi.

    Kriptografi diartikan sebagai ilmu tentang teknik sistematis dan matematis yang

    digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan

    otentifikasi (Diffie, 1976). Kriptografi merupakan salah satu teknik untuk

    menjamin kerahasiaan informasi yang dikomunikasikan. Informasi ini terlindung

    karena pesan asli akan diubah menjadi pesan cipher (pesan sandi) dengan

    menggunakan kunci tertentu sehingga pesan ini tidak dapat diketahui pihak yang

    tidak berkepentingan. Seiring dengan perkembangannya kriptografi ternyata dapat

    dimanfaatkan untuk mendukung aspek kemanan informasi lainnya. Aspek

    keamanan informasi yang dapat didukung oleh kriptografi adalah

    kerahasiaan (confidentiality), keutuhan data (data integrity), otentikasi

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    4/22

    2

    penyedia/penerima informasi (authentication) serta nir penyangkalan (non

    repudiation).

    Selain Kriptografi, teknik lain yang digunakan untuk melindungi privasi dataadalah Steganografi. Steganografi sering sulit dibedakandengan kriptografi

    karena kemiripan fungsi kedua bidang tersebut dalam hal melindungi informasi

    yang penting. Perbedaan antara kedua bidang adalah dalam hal cara melindungi

    informasi. Steganografi menyamarkan informasi pada media lain sehingga orang

    tidak merasakan keberadaan informasi tersebut (Aboalsamh et al, 2008).

    Sementara itu kriptografi melindungi data dengan cara mengubah informasi ke

    bentuk yang tidak bisa dibaca atau dimengerti oleh orang yang tidak berhak

    (Zaidan et al, 2009).

    Steganografi sering digunakan bersamaan dengan kriptografi sehingga

    menawarkan privasi dan keamanan yang lebih tinggi melalui saluran komunikasi

    (Por et al,2008). Ada dua jenis algoritma kriptografi berdasarkan kunci yang

    dipakai untuk enkripsi dan dekripsi (Menezes et al, 1996), yaitu algoritma kunci

    rahasia (algoritma simetris) dan algoritma kunci publik (algoritma asimetris).

    Penggunaan algoritma kunci publik lebih banyak disarankan karena dapat

    mengatasi distribusi kunci yang menjadi masalah pada algoritma kunci rahasia.

    RSA adalah salah satu yang populer dari beberapa kriptografi kunci publik.

    Keamanan algoritma ini terletak pada sulitnya faktorisasi bilangan bulat

    komposit yang besar (Thome, 2009).

    James Sanborn berkata I choose to deal with the science of cryptography.

    Cryptography began in mathematics. Code were developed, even from Caesars

    time, based on number theory and mathematical principles. I decided to use

    those principles and designed a work that is encoded. Hal tersebut menjadi

    alasan yang sama dengan penulis untuk melakukan penelitian ini dan dengan

    latar belakang di atas penulis akan melakukan Implementasi dan Analisis

    Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan

    Teknik Kriptografi RSA. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengembangkan

    suatu skema penyisipan informasi yang dapat diterapkan pada berkas Cascading

    Style Sheetsebuah websitesebagai salah satu bentuk implementasi steganografi

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    5/22

    3

    teks dan juga mengenkripsinya menggunakan teknik RSA.

    2.

    RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dibuat suatu rumusan masalah,

    yaitu:

    1. Bagaimana cara menyisipkan sebuah informasi atau pesan rahasia melalui

    Cascading Style Sheet sebuah website sebagai salah satu bentuk

    implementasi steganografi teks.

    2. Bagaimana sistem kriptografi public key dapat diimplementasikan pada

    skenario steganografi teks yang disisipkan pada Cascading Style Sheet

    sebuah website.

    3. Bagaimana cara menganalisa kelebihan dan kekurangan dari skema

    penerapan konsep steganografi teks ini.

    1. BATASAN MASALAH

    Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari rumusan masalah

    yang ada, maka diperlukan suatu batasan masalah yaitu:

    1. Implementasi dari metode yang dikembangkan ini menggunakan bahasa

    pemrograman PHP yang berbasis web.

    2. Sistem kriptografipublic keyyang digunakan adalah algoritma kriptografi

    RSA.

    3. Sampel yang disisipkan berupa teks dan memiliki ukuran fileyang sesuai

    dengan media penutup (cover).

    4. Prototipe software sebagai bentuk implementasi dari skema yang

    diusulkan hanya dijalankan pada lingkungan hosting.

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    6/22

    4

    2. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan dari penulisan dan pembuatan tugas akhir ini adalah :

    1. Mengembangkan suatu skema penyisipan informasi yang dapat diterapkan

    pada berkas Cascading Style Sheet sebuah situs sebagai salah satu bentuk

    implementasi steganografi teks.

    2. Menerapkan sistem kriptografi kunci publik pada skema steganografi teks

    yang disisipkan pada Cascading Style Sheet sebuah situs.

    3. Menganalisa kelebihan dan kelemahan dari pengembangan metode yang

    diusulkan.

    3. MANFAAT PENELITIAN

    Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah untuk pengembangan

    steganografi pada file teks khususnya pada berkas CSS (CascadingStyleSheet)

    dengan menggunakan metode penyisipan EOL (End of Line) yang dienkripsi

    menggunakan algoritma kriptografi RSA (Rivest Shamir Adleman). Manfaat

    lainnya adalah sebagai referensi dalam bidang kriptografi dan steganografi,

    khususnya pada bidang steganografi teks yang masih jarang ditemukan.

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    7/22

    5

    B. LANDASAN TEORI

    1. TINJAUAN PUSTAKA

    Penelitian yang digunakan sebagai referensi dalam pembuatan tugas akhir ini

    yaitu penelitian yang dibuat oleh Aasma Ghani Memon, Sumbul Khawaja dan

    Asadullah Shahdengan judul Steganography : A New Horizon For Safe

    Communication Through XML

    Tabel 1. Perbandingan Penelitian

    Judul Steganography : A New

    Horizon For Safe

    Communication Through

    XML

    Implementasi dan Analisis

    Teknik Steganografi

    Menggunakan CSS dalam

    Markup Language dengan

    Teknik Kriptografi RSA

    Target Teks Terenkripsi Teks Terenkripsi

    Jenis

    Kriptografi

    - Rivest Shamir Adleman

    Ruang

    Penyisipan

    Diantara Tag XML Whitespace dengan Metode

    End of Line pada setiap

    propertistyle CSS

    Cover Media Extended Markup

    Language

    Cascading Style Sheets

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    8/22

    6

    2. DASAR TEORI

    2.1Steganografi

    Steganography (covered writing) didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk

    menyembunyikan pesan rahasia (hiding message) di dalam media lain sehingga

    keberadaan pesan tidak terdeteksi. Media yang digunakan umumnya suatu media

    yang berbeda atau tidak menutup kemungkinan merupakan media yang sama

    dengan media pembawa informasi rahasia, dimana disinilah fungsi dari teknik

    steganografi yaitu sebagai teknik penyamaran menggunakan media lain yang

    berbeda atau sama sehingga informasi rahasia dalam media awal tidak terlihat

    secara jelas.

    Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu steganos yang artinya tulisan

    tersembunyi (covered writing) (Jalab et al, 2009; Walia et al, 2010; Sultahan and

    kanmani, 2011). Steganografi sangat kontras berbeda dengan kriptografi

    walaupun sekilas tampak sama fungsinya. Jika kritografi merahasiakan makna

    pesan sementara eksistensi pesan tetap ada, maka steganografi menutupi

    keberadaan pesan tersebut. Steganografi membutuhkan dua properti yaitu mediapenampung dan pesan rahasia. Media penampung yang umum digunakan yaitu

    gambar, suara, video atau teks. Pesan yang disembunyikan dapat berupa sebuah

    artikel, gambar, daftar barang, kode program, atau data penting lainnya.

    Kelebihan steganografi jika dibandingkan dengan kriptografi adalah pesan-

    pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam

    kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak dapat dipecahkan, akan

    menimbulkan kecurigaan. Seringkali, steganografi dan kriptografi digunakan

    secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya (Por et al,2008).

    2.2Metode Steganografi

    2.2.1 Masking dan Filtering

    Teknik maskingdan filtering ini biasanya dibatasi pada image24 bit color atau

    image grayscale. Metode ini mirip dengan watermark, dimana suatu imagediberi

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    9/22

    7

    tanda (marking) untuk menyembunyikan pesan rahasia. Hal ini dapat dilakukan,

    misalnya dengan memodifikasi luminancebeberapa bagian dari image.

    Walaupun metode ini akan mengubah tampilan dari image, dimungkinkan untukmelakukannya dengan cara tertentu sehingga mata manusia tidak melihat

    perbedaannya. Karena metode ini menggunakan aspek image yang memang

    terlihat langsung, metode ini akan lebih robust terhadap kompresi (terutama

    lossy compression), cropping, dan beberapa image processing lain, bila

    dibandingkan dengan metode modifikasi LSB.

    2.2.2 Least Significant Bit (LSB)

    Metode LSB (Least Significant Bit) merupakan metode steganografi paling

    sederhana dan paling mudah diimplementasikan. Untuk menjelaskan metode ini

    perlu menggunakan citra digital sebagai covertext. Setiap pixel di dalam citra

    berukuran 1 sampai 3 byte. Pada susunan bitdi dalam sebuah byte(1 byte= 8 bit),

    ada bityang paling berarti (Most Significant Bitatau MSB) dan bityang paling

    kurang berarti (Least SignificantBitatau LSB). Misalnya pada byte11010010, bit

    1 yang pertama (digarisbawahi) adalah bit MSB dan bit 0 yan terakhir

    (digarisbawahi) adalah bit LSB. Bityang cocok untuk diganti dengan bit pesan

    adalah bitLSB, sebab modifikasi hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih

    tinggi atau lebih rendah dari nilai sebelumnya.

    Misalkan bytetersebut di dalam gambar memberikan persepsi warna merah, maka

    perubahan satu bit LSB hanya mengubah persepsi warna merah tidak terlalu

    berarti. Mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang kecil ini. Sebagai

    ilustrasi, misalkan segmen pixelpixel citra sebelum penambahan bit bit

    watermarkadalah

    00110011 10100010 11100010 01101111

    dan misalkan pesan rahasia (yang telah dikonversi ke sistem biner) adalah 0111.

    Setiap bitdari watermarkmenggantikan posisi LSB dari segmenpixelpixelcitra

    menjadi:

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    10/22

    8

    00110010 10100011 11100011 01101111

    Untuk membuat hiddentext tidak dapat dilacak, bitbitpesan mengganti byte

    byte yang berururtan, namun dipilih susunan byte secara acak , misalkan bytenomor 36, 5, 21, 10, 18, 49. Pembangkitan bilangan acak seperti LCG dapat

    digunakan sebagai pseudo-random-number-generator (PRNG). Dalam hal ini,

    nilai umpan untuk LCG berlaku sebagaisteganokey.

    Pada citra 8-bityang berukuran 256 256pixelterdapat 65536pixel, setiappixel

    berukuran 1 bytesehingga hanya dapat menyisipkan 1 bitpada setiappixel. Pada

    citra 24-bityang berukuran 256 256 pixel, satu pixelberukuran 3 byte (atau 1

    byteuntuk setiap komponen R, G, dan B), sehingga kita bisa menyisipkan pesan

    sebanyak 65536 3 bit= 196608 bitatau 196608/8 = 24576.

    Pesan yang disembunyikan di dalam citra dapat diungkap kembali dengan

    mengekstraksinya. Posisi byte yang menyimpan bit pesan dapat diketahui dan

    bilangan acak yang dibangkitkan oleh PRNG. Jika kunci yang digunakan pada

    waktu ekstraksi sama dengan kunci pada waktu penyisipan, maka bilangan acak

    yang dibangkitkan juga sama. Dengan demikian, bit-bit data rahasia yangbertaburan di dalam citra dapat dikumpulkan kembali.

    Sayangnya metode LSB tidak aman sebab jika citra penumpang dimanipulasi

    (misalnya resize, kompresi, mengubah kontras gambar, dan sebagainya), maka

    bit-bitdari LSB daristegotext menjadi rusak sehingga pesan tidak dapat diungkap

    kembali. Selain itu, karena lokasi penyisipan selalu pada bit LSB, maka pada

    pihak lawan yang curiga dapat menghapus pesan dengan mengganti semua bit

    LSB padastegotext.

    2.2.3 End Of File (EOF)

    Metode ini merupakan metode pengembangan LSB. Dalam metode ini pesan

    disisipkan diakhir berkas. Pesan yang disisipkan dengan metode ini jumlahnya

    tidak terbatas. Akan tetapi efek sampingnya adalah ukuran berkas menjadi lebih

    besar dari ukuran semula. Ukuran berkas yang terlalu besar dari yang seharusnya,

    tentu akan menimbulkan kecurigaan bagi yang mengetahuinya. Misalnya pada

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    11/22

    9

    sebuah citra skala keabuan 66 pixel disisipkan pesan yang berbunyi #aku.

    Kode ASCII dari pesan tersebut adalah:

    35 97 107 117

    Misalkan matriks tingkat derajat keabuan citra sebagai berikut:

    196 10 97 182 101 40

    67 200 100 50 90 50

    25 150 45 200 75 28

    176 56 77 100 25 200

    101 34 250 40 100 60

    44 66 99 125 190 200

    Kode biner disisipkan di akhir citra, sehingga citra menjadi:

    196 10 97 182 101 40

    67 200 100 50 90 50

    25 150 45 200 75 28

    176 56 77 100 25 200

    101 34 250 40 100 60

    44 66 99 125 190 200

    35 97 107 117

    2.3Kriptografi

    Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa yunani: cryptos yang artinya

    rahasia dan graphein yang artinya tulisan (Prayudi, 2005). Jadi kriptografi

    berarti secret writing (tulisan rahasia). Ada beberapa defenisi kriptografi yang

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    12/22

    10

    telah dikemukakan diberbagai literatur antara seperti yang dikatakan Scheneier

    Bruce pada tahun 1996, Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga

    keamanan pesan (Cryptography is the art and science of keeping message

    secure). Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik- teknik matematika

    yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan,

    integritas data, serta otentikasi (Rinaldi Munir, 2008).

    Awal mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang menyembunyikan pesan

    (Sadikin, 2012), tetapi seiring perkembangan zaman hingga saat ini pengertian

    kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik matematis yang digunakan

    untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan otentikasi (Diffie,

    1976).

    2.3.1 Konsep Kriptografi

    Konsep kriptografi sendiri telah lama digunakan oleh manusia misalnya pada

    peradaban Mesir dan Romawi walau masih sangat sederhana. Prinsip-prinsip

    yang mendasari kriptografi yakni:

    a.

    Confidentiality (kerahasiaan) layanan yang ditujukan untuk menjaga

    agar isi pesan yang di kirimkan tidak dapat dibaca oleh pihak lain.

    b. Data integrity (keutuhan data) yaitu layanan yang mampu menjamin

    pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama masa

    waktu pengiriman. Untuk menjaga integritas data, sistem harus

    memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya manipulasi pesan

    tersebut oleh pihak- pihak yang tidak berhak antara lain penghapusan,

    pengubahan atau penambahan data yang tidak sah oleh pihak lain.

    c. Authentication (otentikasi) yaitu layanan yang berhubungan dengan

    identifikasi. Baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang

    berkomunikasi maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan.

    d. Non-repudiation (anti-penyangkalan) yaitu layanan yang dapat

    mencegah suatu pihak untuk menyangkal aksi yang dilakukan

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    13/22

    11

    sebelumnya, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan

    pengiriman atau penerimaan pesan menyangkal telah menerima

    pesan.

    2.3.2 Metode Kriptografi Modern

    Metode Algoritma modern pada dasarnya dibagi menjadi dua tipe. Keduanya

    memiliki tingkat kesulitan yang kompleks (Prayudi, 2005), dan kekuatan

    kriptografinya ada pada key atau kuncinya (Wirdasari, 2008). Algoritma modern

    menggunakan pengolahan simbol dan bilangan biner karena berjalan mengikuti

    perkembangan kebutuhan dunia digital. Sehingga membutuhkan dasar berupa

    pengetahuan terhadap matematika untuk menguasainya (Sadikin, 2012). Kedua

    algoritma modern yang dimaksud, yaitu:

    a. Algoritma Simetris

    Algoritma ini disebut simetris karena memiliki key atau kunci yang sama

    dalam proses enkripsi dan dekripsi sehingga algoritma ini juga sering

    disebut algoritma kunci tunggal atau algoritma satu kunci. Key dalam

    algoritma ini bersifat rahasia atau private key sehingga algoritma ini juga

    disebut dengan algoritma kunci rahasia (Prayudi, 2005). Beberapa tipe

    algortima simetris yaitu:

    Data Encryption Standard (DES)

    RC2, RC4, RC5, RC6

    International Data Encrytion Algorithm (IDEA)

    Advanced Encryption Standard (AES)

    One Time Pad (OTP)

    b. Algoritma Asimetris

    Algoritma ini disebut asimetris karena kunci yang digunakan untuk

    enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk dekripsi. Kunci yang

    digunakan untuk enkripsi adalah kunci publik atau public key sehingga

    algoritma ini juga disebut dengan algoritma kunci publik. Sedangkan kunci

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    14/22

    12

    untuk dekripsi menggunakan kunci rahasia atau private key (Prayudi,

    2005).

    2.3.3

    Algoritma RSA

    RSA adalah singkatan dari huruf depan 3 orang yang menemukan algoritmanya,

    pada tahun 1977 di MIT yaitu Ron Rivest, Adi Shamir dan Leonard Adleman.

    Dari berbagai algoritma kunci asimetri yang paling populer adalah algoritma

    kriptografi RSA (Hamdi, 2010). Keamanan dari algoritma RSA ini terletak pada

    sulitnya memfaktorkan bilangan bulat komposit yang besar (Thome, 2009).

    Selama pemfaktoran bilangan komposit yang besar menjadi faktor-faktor prima

    belum ditemukan algoritma yang efektif, maka selama itu pula keamanan

    algoritma kriptografi RSA ini tetap terjamin keamanannya.

    Penemu pertama algoritma kriptografi kunci asimetri adalah Clifford Cocks,

    James H. Ellis dan Malcolm Williamson (sekelompok ahli matematika yang

    bekerja untuk United Kindoms Government Communication Head Quarters,

    agen rahasia Inggris) pada awal tahun 1970 (Al-Vahed, 2011). Pada waktu itu

    temuan itu dipublikasikan dan fakta mengenai temuan tersebut tetap menjadi

    rahasia hingga tahun 1997.

    Algoritma kriptografi kunci asimetri untuk pertama kalinya dipublikasikan pada

    tahun 1976 oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman. Dua orang tersebut

    merupakan ilmuwan dari Stanford University, yang membahas metode

    pendistribusian kunci rahasia melalui saluran komunikasi umum (publik), yang

    kemudian metode tersebut dikenal dengan metode pertukaran kunci Diffie-

    Hellman (Diffie-Hellman Key Exchange) (Al-Vahed, 2011).

    Ide awal Clifford Cocks ditemukan kembali oleh sekelompok ilmuwan dari

    Massachussets Institute of Technology pada tahun 1977. Sekelompok orang ini

    adalah Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Mereka kemudian

    mempublikasikan temuan mereka pada tahun 1978 dan algoritma kriptografi

    kunci asimetri yang mereka temukan dikenal dengan nama algoritma kriptografi

    RSA. RSA itu sendiri merupakan akronim dari nama keluarga mereka, Rivest,

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    15/22

    13

    Shamir, dan Adleman. Prosedur dalam algoritma RSA antara lain (Jaseena and

    John, 2011) :

    a.

    Pembangkitan Kunci

    Proses pembangkitan kunci dilakukan oleh pihak penerima data atau pesan,

    berikut proses yang berlaku pada pembangkitan kunci algoritma RSA.

    1. Pilih dua buah bilangan prima acak yang sangat besar, p dan q. Untuk

    mendapatkan keamanan yang maksimal, bisa dipilih dua bilangan p dan q

    yang hampir sama besarnya.

    2.

    Hitung n=p*q, dimana nilai n sebagai modulus.3. Pilih e secara acak, yaitu bilangan bulat random dengan 1

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    16/22

    14

    c. Prosedur Dekripsi

    Prosedur dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, proses ini mengubah

    cipherteks menjadi plainteks, atau pesan asli. Prosedur dari proses dekripsialgoritma RSA adalah sebagai berikut :

    1. Bagi cipherteks c ke dalam ci, dengan i=1,2,, | ci |= |n|-1.

    2. Dekrip setiap ci dengan mi = ci mod n (proses dekripsi menggunakan

    kunci privat).

    3. Gabungkan setiap mi sehingga diperolah plainteks m.

    2.4

    Cascading Style Sheet (CSS)

    Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web

    untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih

    terstruktur dan seragam atau dengan kata lain CSS merupakan bahasa style sheet

    yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Pada umumnya CSS dipakai

    untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan

    XHTML (Keller and Nussbaumer, 2010).

    Sintaks CSS terdiri dari tiga bagian, selector, property dan value (Stamey et al,

    2005; Quint and Vatton, 2007). Contoh penulisan sintaks CSS adalah sebagai

    berikut:

    body {

    color: #0789de;

    }

    Bagian pertama sebelum tanda '{}' disebut selector, sedangkan yang diapit oleh

    '{}' disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value.

    Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan

    #0789de adalah value. Satu selector dapat terdiri dari lebih dari satu property yang

    dipisahkan oleh semicolon (;).

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    17/22

    15

    CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna

    tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi

    antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter

    lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman

    yang sama dengan format yang berbeda.

    2.5 Hypertext Prepocessor

    Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrograman server-side yang

    didesain khusus untuk aplikasi berbasis web (Supaartagorn, 2011). PHP

    seringkali ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Penggunaan PHP

    biasanya difokuskan pada pengembangan aplikasi yang serverside scripting.

    Namun sebenarnya terdapat beberapa area utama penggunaan PHP, diantaranya

    Serverside Scripting, Commandlinescripting, Desktop application

    (Menggunakan PHPGTK). Penggunaan pada serverside scripting merupakan

    yang paling sering digunakan, terutama bila membutuhkan website atau aplikasi

    berbasis web yang dinamis. Dalam penulisan script nya, PHP dapat

    menggunakan procedural programming atau object oriented programmming,

    dapat juga menggunakan gabungan keduanya. Beberapa kelebihan PHP dari

    bahasa pemrograman web lainnya, antara lain (Sunyoto, 2007) :

    1. Mudah dibuat dan dijalankan

    2. Mampu berjalan pada Web Server dengan sistem operasi yang berbeda-

    beda : PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX, keluarga

    Windows dan Macintosh.

    3. PHP bisa didapatkan secara gratis.

    4.

    Dapat berjalan pada Web Server yang berbeda : PHP mampu berjalan

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    18/22

    16

    pada Web Server yang berbeda-beda, seperti Microsoft personal Web

    Server, Apache, IIS, Xitami, dll.

    5.

    Dapat di-embedded atau dengan kata lain, PHP dapat diletakkan dalam tag

    HTML.

    Script PHP diawali dan diakhiri dengan tag khusus. Contoh script yang ditulis

    menggunakan bahasa PHP adalah sebagai berikut :

    variabel pada PHP bersifat case sensitive namun tidak pada fungsi- fungsinya.

    Keamanan yang diberikan pada PHP dapat berupa penyaringan data yang masuk dalam

    sistem, atau pemilahan hak akses yang diberikan melalui tag- tag PHP.

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    19/22

    17

    a. JADWAL PELAKSAAN

    Tabel 2. Jadwal Kegiatan Tugas Akhir

    No Kegiatan

    Tahun 2015-2016

    Bulan

    Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

    1Pembuatan dan Pengajuan

    Proposal Judul Tugas Akhir

    2Pembuatan Laporan Untuk

    Seminar TA 1

    3 Seminar TA 1

    4 Pembuatan Proyek

    5Pembuatan Laporan Seminar

    TA 2

    6 Seminar TA 2

    7 Pembuatan Paper

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    20/22

    18

    b. RINCIAN BIAYA

    Rincian biaya yang diperlukan dalam pembuatan Tugas Akhir ini yaitu:

    Tabel 3. Rincian Biaya Penelitian.

    NO PERIHAL KUANTITAS HARGA JUMLAH

    1 Kertas A4 80 gsm 2 Rim Rp. 50.000 Rp. 100.000

    2 Jilid Hard Cover 2 buah Rp. 80.000 Rp. 160.000

    3 Cover DVD 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000

    4 DVD RW 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000

    5 Label DVD 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000

    6 Biaya tak terduga - Rp. 200.000 Rp. 200.000

    Total Biaya Rp. 520.000

    c. TARGET LUARAN

    Target luaran dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah membuat Jurnal

    atau Paper untuk dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah.

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    21/22

    19

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]. Munir, Rinaldy. 2006. Kriptografi. Bandung: PenerbitInformatika

    [2]. Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan

    Komunikasi. Bandung: PenerbitInformatika.

    [3]. Kedaulatan Rakyat Online, 2015. http://krjogja.com/read/270648/e-ktp-

    dicatut-untuk-menipu.kr. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2015

    [4]. ITB Blog, 2014, http://blogs.itb.ac.id/el52162s1t2013d201423213066

    harrychandra/2014/02/09/analisis-risk-response-pada-kasus-foto-copy-e-

    ktp/. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2015

    [5]. Masaleno, Andino. 2006. Pembuatan Aplikasi Steganografi Menggunakan

    Borland Delphi.pdf. IlmuKomputer.com

    [6]. Munir, Rinaldi. 2004. Steganografi dan Watermarking, IF5054

    Kriptografi. IF ITB.

    [7].

    Munir, Rinaldy. 2004. Steganografi. IF4020. STEI ITB

    [8]. Sembiring, Sandro. 2013. Perancangan Aplikasi Steganografi Untuk

    Menyisipkan Pesan Teks Pada Gambar dengan Metode End Of File.

    STIMK Budi Darma Medan.

    [9]. Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan

    Komunikasi. Bandung: Penerbit Informatika.

    [10].

    Munir, Rinaldy. 2006. Kriptografi. Bandung: Penerbit Informatika

    [11]. Apvrille, Axelle. 2014. Hide Android Applications in Images. Fortiguard

    Labs.France

    [12].

    Manoj B. 2012. Image Encryption and Decryption using AES.

    IJEAT.Bangalore

    [13]. Kajian Pustaka. 2014.

    http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-sejarah-dan-jenis-

    kriptografi.html. Diakses pada 23 Agustus 2014

    [14]. Diffie, Whitfield, Martin E Hellman. 1976. New Directions in

    Cryptography.IEEE Trans. Info. Theory IT-22.

  • 7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA

    22/22

    20

    [15]. Prayudi, Yudi, Idham Halik. 2005. Studi Analisis Algoritma Rivest Code 6

    (RC6) Dalam Enkripsi/Dekripsi Data. Seminar Nasional Aplikasi

    Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005), Yogyakarta.

    [16].

    Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi untuk Keamanan Jaringan

    dan Implementasinya dalam Bahasa Java. Penerbit Andi, Yogyakarta.

    [17].

    Wirdasari, Dian. 2008. Prinsip Kerja Kriptografi dalam Mengamankan

    Informasi, Jurnal SAINTIKOM Vol.5 No.2