View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
1/22
Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan
CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh:
Raja Fillandry Chandra Sukmana 4311201089
PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM
BATAM
2015
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
2/22
i
LEMBAR PENGESAHAN
Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan
CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
Oleh:
Raja Fillandry Chandra Sukmana 4311201089
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Batam
Disetujui oleh:
Pembimbing,
Nur Cahyono K S. Si, M.Sc
NIP. 197902112014041001
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
3/22
1
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi terjadi sangat cepat dalam beberapa dekade ini, terutama pada
teknologi informasi dan telekomunikasi. Kemajuan tersebut terutama dalam
konsep pertukaran data antar pengguna media digital. Kecepatan akan kebutuhan
pertukaran data membuat manusia menciptakan sesuatu yang disebut internet.
Internet memungkinkan seseorang bertukar informasi dan data dengan orang lain
yang jauh secara digital. Hal tersebut terus berkembang hingga sekarang, membuat
dunia ini memasuki era baru yang disebutInternet of Thing. Hampir semua yang
berkaitan dengan hidup manusia terhubung ke Internet, mulai dari sejarah umat
manusia, data pribadi mengenai riwayat hidup dan keuangan seseorang hingga
kerahasiaan mengenai militer suatu negara. Menimbang semua hal tersebut,
manusia juga menyadari tentang keamanan dalam memabatasi privasi suatu data.
Manusia menciptakan sebuah sistem keamanan untuk memproteksi hal-hal yang
mungkin bersifat rahasia. Sistem kemanan tersebut adalah Kriptografi. Kriptografi
telah dikembangkan jauh sebelum peradaban modern, dimulai tahun 3000 SM
peradaban Mesir kuno menggunakan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan
kepada bangsawan yang berhak menerima pesan. Yunani pada tahun 400 SM
menggunakan alat berbentuk pita yang disebut scytale untuk melindungi pesan
rahasia militer sedangkan Jepang dan Cina menemukan kriptografi pada abad 15
Masehi.
Kriptografi diartikan sebagai ilmu tentang teknik sistematis dan matematis yang
digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan
otentifikasi (Diffie, 1976). Kriptografi merupakan salah satu teknik untuk
menjamin kerahasiaan informasi yang dikomunikasikan. Informasi ini terlindung
karena pesan asli akan diubah menjadi pesan cipher (pesan sandi) dengan
menggunakan kunci tertentu sehingga pesan ini tidak dapat diketahui pihak yang
tidak berkepentingan. Seiring dengan perkembangannya kriptografi ternyata dapat
dimanfaatkan untuk mendukung aspek kemanan informasi lainnya. Aspek
keamanan informasi yang dapat didukung oleh kriptografi adalah
kerahasiaan (confidentiality), keutuhan data (data integrity), otentikasi
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
4/22
2
penyedia/penerima informasi (authentication) serta nir penyangkalan (non
repudiation).
Selain Kriptografi, teknik lain yang digunakan untuk melindungi privasi dataadalah Steganografi. Steganografi sering sulit dibedakandengan kriptografi
karena kemiripan fungsi kedua bidang tersebut dalam hal melindungi informasi
yang penting. Perbedaan antara kedua bidang adalah dalam hal cara melindungi
informasi. Steganografi menyamarkan informasi pada media lain sehingga orang
tidak merasakan keberadaan informasi tersebut (Aboalsamh et al, 2008).
Sementara itu kriptografi melindungi data dengan cara mengubah informasi ke
bentuk yang tidak bisa dibaca atau dimengerti oleh orang yang tidak berhak
(Zaidan et al, 2009).
Steganografi sering digunakan bersamaan dengan kriptografi sehingga
menawarkan privasi dan keamanan yang lebih tinggi melalui saluran komunikasi
(Por et al,2008). Ada dua jenis algoritma kriptografi berdasarkan kunci yang
dipakai untuk enkripsi dan dekripsi (Menezes et al, 1996), yaitu algoritma kunci
rahasia (algoritma simetris) dan algoritma kunci publik (algoritma asimetris).
Penggunaan algoritma kunci publik lebih banyak disarankan karena dapat
mengatasi distribusi kunci yang menjadi masalah pada algoritma kunci rahasia.
RSA adalah salah satu yang populer dari beberapa kriptografi kunci publik.
Keamanan algoritma ini terletak pada sulitnya faktorisasi bilangan bulat
komposit yang besar (Thome, 2009).
James Sanborn berkata I choose to deal with the science of cryptography.
Cryptography began in mathematics. Code were developed, even from Caesars
time, based on number theory and mathematical principles. I decided to use
those principles and designed a work that is encoded. Hal tersebut menjadi
alasan yang sama dengan penulis untuk melakukan penelitian ini dan dengan
latar belakang di atas penulis akan melakukan Implementasi dan Analisis
Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan
Teknik Kriptografi RSA. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengembangkan
suatu skema penyisipan informasi yang dapat diterapkan pada berkas Cascading
Style Sheetsebuah websitesebagai salah satu bentuk implementasi steganografi
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
5/22
3
teks dan juga mengenkripsinya menggunakan teknik RSA.
2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dibuat suatu rumusan masalah,
yaitu:
1. Bagaimana cara menyisipkan sebuah informasi atau pesan rahasia melalui
Cascading Style Sheet sebuah website sebagai salah satu bentuk
implementasi steganografi teks.
2. Bagaimana sistem kriptografi public key dapat diimplementasikan pada
skenario steganografi teks yang disisipkan pada Cascading Style Sheet
sebuah website.
3. Bagaimana cara menganalisa kelebihan dan kekurangan dari skema
penerapan konsep steganografi teks ini.
1. BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari rumusan masalah
yang ada, maka diperlukan suatu batasan masalah yaitu:
1. Implementasi dari metode yang dikembangkan ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP yang berbasis web.
2. Sistem kriptografipublic keyyang digunakan adalah algoritma kriptografi
RSA.
3. Sampel yang disisipkan berupa teks dan memiliki ukuran fileyang sesuai
dengan media penutup (cover).
4. Prototipe software sebagai bentuk implementasi dari skema yang
diusulkan hanya dijalankan pada lingkungan hosting.
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
6/22
4
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penulisan dan pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Mengembangkan suatu skema penyisipan informasi yang dapat diterapkan
pada berkas Cascading Style Sheet sebuah situs sebagai salah satu bentuk
implementasi steganografi teks.
2. Menerapkan sistem kriptografi kunci publik pada skema steganografi teks
yang disisipkan pada Cascading Style Sheet sebuah situs.
3. Menganalisa kelebihan dan kelemahan dari pengembangan metode yang
diusulkan.
3. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah untuk pengembangan
steganografi pada file teks khususnya pada berkas CSS (CascadingStyleSheet)
dengan menggunakan metode penyisipan EOL (End of Line) yang dienkripsi
menggunakan algoritma kriptografi RSA (Rivest Shamir Adleman). Manfaat
lainnya adalah sebagai referensi dalam bidang kriptografi dan steganografi,
khususnya pada bidang steganografi teks yang masih jarang ditemukan.
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
7/22
5
B. LANDASAN TEORI
1. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang digunakan sebagai referensi dalam pembuatan tugas akhir ini
yaitu penelitian yang dibuat oleh Aasma Ghani Memon, Sumbul Khawaja dan
Asadullah Shahdengan judul Steganography : A New Horizon For Safe
Communication Through XML
Tabel 1. Perbandingan Penelitian
Judul Steganography : A New
Horizon For Safe
Communication Through
XML
Implementasi dan Analisis
Teknik Steganografi
Menggunakan CSS dalam
Markup Language dengan
Teknik Kriptografi RSA
Target Teks Terenkripsi Teks Terenkripsi
Jenis
Kriptografi
- Rivest Shamir Adleman
Ruang
Penyisipan
Diantara Tag XML Whitespace dengan Metode
End of Line pada setiap
propertistyle CSS
Cover Media Extended Markup
Language
Cascading Style Sheets
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
8/22
6
2. DASAR TEORI
2.1Steganografi
Steganography (covered writing) didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk
menyembunyikan pesan rahasia (hiding message) di dalam media lain sehingga
keberadaan pesan tidak terdeteksi. Media yang digunakan umumnya suatu media
yang berbeda atau tidak menutup kemungkinan merupakan media yang sama
dengan media pembawa informasi rahasia, dimana disinilah fungsi dari teknik
steganografi yaitu sebagai teknik penyamaran menggunakan media lain yang
berbeda atau sama sehingga informasi rahasia dalam media awal tidak terlihat
secara jelas.
Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu steganos yang artinya tulisan
tersembunyi (covered writing) (Jalab et al, 2009; Walia et al, 2010; Sultahan and
kanmani, 2011). Steganografi sangat kontras berbeda dengan kriptografi
walaupun sekilas tampak sama fungsinya. Jika kritografi merahasiakan makna
pesan sementara eksistensi pesan tetap ada, maka steganografi menutupi
keberadaan pesan tersebut. Steganografi membutuhkan dua properti yaitu mediapenampung dan pesan rahasia. Media penampung yang umum digunakan yaitu
gambar, suara, video atau teks. Pesan yang disembunyikan dapat berupa sebuah
artikel, gambar, daftar barang, kode program, atau data penting lainnya.
Kelebihan steganografi jika dibandingkan dengan kriptografi adalah pesan-
pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam
kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak dapat dipecahkan, akan
menimbulkan kecurigaan. Seringkali, steganografi dan kriptografi digunakan
secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya (Por et al,2008).
2.2Metode Steganografi
2.2.1 Masking dan Filtering
Teknik maskingdan filtering ini biasanya dibatasi pada image24 bit color atau
image grayscale. Metode ini mirip dengan watermark, dimana suatu imagediberi
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
9/22
7
tanda (marking) untuk menyembunyikan pesan rahasia. Hal ini dapat dilakukan,
misalnya dengan memodifikasi luminancebeberapa bagian dari image.
Walaupun metode ini akan mengubah tampilan dari image, dimungkinkan untukmelakukannya dengan cara tertentu sehingga mata manusia tidak melihat
perbedaannya. Karena metode ini menggunakan aspek image yang memang
terlihat langsung, metode ini akan lebih robust terhadap kompresi (terutama
lossy compression), cropping, dan beberapa image processing lain, bila
dibandingkan dengan metode modifikasi LSB.
2.2.2 Least Significant Bit (LSB)
Metode LSB (Least Significant Bit) merupakan metode steganografi paling
sederhana dan paling mudah diimplementasikan. Untuk menjelaskan metode ini
perlu menggunakan citra digital sebagai covertext. Setiap pixel di dalam citra
berukuran 1 sampai 3 byte. Pada susunan bitdi dalam sebuah byte(1 byte= 8 bit),
ada bityang paling berarti (Most Significant Bitatau MSB) dan bityang paling
kurang berarti (Least SignificantBitatau LSB). Misalnya pada byte11010010, bit
1 yang pertama (digarisbawahi) adalah bit MSB dan bit 0 yan terakhir
(digarisbawahi) adalah bit LSB. Bityang cocok untuk diganti dengan bit pesan
adalah bitLSB, sebab modifikasi hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih
tinggi atau lebih rendah dari nilai sebelumnya.
Misalkan bytetersebut di dalam gambar memberikan persepsi warna merah, maka
perubahan satu bit LSB hanya mengubah persepsi warna merah tidak terlalu
berarti. Mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang kecil ini. Sebagai
ilustrasi, misalkan segmen pixelpixel citra sebelum penambahan bit bit
watermarkadalah
00110011 10100010 11100010 01101111
dan misalkan pesan rahasia (yang telah dikonversi ke sistem biner) adalah 0111.
Setiap bitdari watermarkmenggantikan posisi LSB dari segmenpixelpixelcitra
menjadi:
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
10/22
8
00110010 10100011 11100011 01101111
Untuk membuat hiddentext tidak dapat dilacak, bitbitpesan mengganti byte
byte yang berururtan, namun dipilih susunan byte secara acak , misalkan bytenomor 36, 5, 21, 10, 18, 49. Pembangkitan bilangan acak seperti LCG dapat
digunakan sebagai pseudo-random-number-generator (PRNG). Dalam hal ini,
nilai umpan untuk LCG berlaku sebagaisteganokey.
Pada citra 8-bityang berukuran 256 256pixelterdapat 65536pixel, setiappixel
berukuran 1 bytesehingga hanya dapat menyisipkan 1 bitpada setiappixel. Pada
citra 24-bityang berukuran 256 256 pixel, satu pixelberukuran 3 byte (atau 1
byteuntuk setiap komponen R, G, dan B), sehingga kita bisa menyisipkan pesan
sebanyak 65536 3 bit= 196608 bitatau 196608/8 = 24576.
Pesan yang disembunyikan di dalam citra dapat diungkap kembali dengan
mengekstraksinya. Posisi byte yang menyimpan bit pesan dapat diketahui dan
bilangan acak yang dibangkitkan oleh PRNG. Jika kunci yang digunakan pada
waktu ekstraksi sama dengan kunci pada waktu penyisipan, maka bilangan acak
yang dibangkitkan juga sama. Dengan demikian, bit-bit data rahasia yangbertaburan di dalam citra dapat dikumpulkan kembali.
Sayangnya metode LSB tidak aman sebab jika citra penumpang dimanipulasi
(misalnya resize, kompresi, mengubah kontras gambar, dan sebagainya), maka
bit-bitdari LSB daristegotext menjadi rusak sehingga pesan tidak dapat diungkap
kembali. Selain itu, karena lokasi penyisipan selalu pada bit LSB, maka pada
pihak lawan yang curiga dapat menghapus pesan dengan mengganti semua bit
LSB padastegotext.
2.2.3 End Of File (EOF)
Metode ini merupakan metode pengembangan LSB. Dalam metode ini pesan
disisipkan diakhir berkas. Pesan yang disisipkan dengan metode ini jumlahnya
tidak terbatas. Akan tetapi efek sampingnya adalah ukuran berkas menjadi lebih
besar dari ukuran semula. Ukuran berkas yang terlalu besar dari yang seharusnya,
tentu akan menimbulkan kecurigaan bagi yang mengetahuinya. Misalnya pada
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
11/22
9
sebuah citra skala keabuan 66 pixel disisipkan pesan yang berbunyi #aku.
Kode ASCII dari pesan tersebut adalah:
35 97 107 117
Misalkan matriks tingkat derajat keabuan citra sebagai berikut:
196 10 97 182 101 40
67 200 100 50 90 50
25 150 45 200 75 28
176 56 77 100 25 200
101 34 250 40 100 60
44 66 99 125 190 200
Kode biner disisipkan di akhir citra, sehingga citra menjadi:
196 10 97 182 101 40
67 200 100 50 90 50
25 150 45 200 75 28
176 56 77 100 25 200
101 34 250 40 100 60
44 66 99 125 190 200
35 97 107 117
2.3Kriptografi
Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa yunani: cryptos yang artinya
rahasia dan graphein yang artinya tulisan (Prayudi, 2005). Jadi kriptografi
berarti secret writing (tulisan rahasia). Ada beberapa defenisi kriptografi yang
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
12/22
10
telah dikemukakan diberbagai literatur antara seperti yang dikatakan Scheneier
Bruce pada tahun 1996, Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga
keamanan pesan (Cryptography is the art and science of keeping message
secure). Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik- teknik matematika
yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan,
integritas data, serta otentikasi (Rinaldi Munir, 2008).
Awal mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang menyembunyikan pesan
(Sadikin, 2012), tetapi seiring perkembangan zaman hingga saat ini pengertian
kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik matematis yang digunakan
untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan otentikasi (Diffie,
1976).
2.3.1 Konsep Kriptografi
Konsep kriptografi sendiri telah lama digunakan oleh manusia misalnya pada
peradaban Mesir dan Romawi walau masih sangat sederhana. Prinsip-prinsip
yang mendasari kriptografi yakni:
a.
Confidentiality (kerahasiaan) layanan yang ditujukan untuk menjaga
agar isi pesan yang di kirimkan tidak dapat dibaca oleh pihak lain.
b. Data integrity (keutuhan data) yaitu layanan yang mampu menjamin
pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama masa
waktu pengiriman. Untuk menjaga integritas data, sistem harus
memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya manipulasi pesan
tersebut oleh pihak- pihak yang tidak berhak antara lain penghapusan,
pengubahan atau penambahan data yang tidak sah oleh pihak lain.
c. Authentication (otentikasi) yaitu layanan yang berhubungan dengan
identifikasi. Baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang
berkomunikasi maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan.
d. Non-repudiation (anti-penyangkalan) yaitu layanan yang dapat
mencegah suatu pihak untuk menyangkal aksi yang dilakukan
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
13/22
11
sebelumnya, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan
pengiriman atau penerimaan pesan menyangkal telah menerima
pesan.
2.3.2 Metode Kriptografi Modern
Metode Algoritma modern pada dasarnya dibagi menjadi dua tipe. Keduanya
memiliki tingkat kesulitan yang kompleks (Prayudi, 2005), dan kekuatan
kriptografinya ada pada key atau kuncinya (Wirdasari, 2008). Algoritma modern
menggunakan pengolahan simbol dan bilangan biner karena berjalan mengikuti
perkembangan kebutuhan dunia digital. Sehingga membutuhkan dasar berupa
pengetahuan terhadap matematika untuk menguasainya (Sadikin, 2012). Kedua
algoritma modern yang dimaksud, yaitu:
a. Algoritma Simetris
Algoritma ini disebut simetris karena memiliki key atau kunci yang sama
dalam proses enkripsi dan dekripsi sehingga algoritma ini juga sering
disebut algoritma kunci tunggal atau algoritma satu kunci. Key dalam
algoritma ini bersifat rahasia atau private key sehingga algoritma ini juga
disebut dengan algoritma kunci rahasia (Prayudi, 2005). Beberapa tipe
algortima simetris yaitu:
Data Encryption Standard (DES)
RC2, RC4, RC5, RC6
International Data Encrytion Algorithm (IDEA)
Advanced Encryption Standard (AES)
One Time Pad (OTP)
b. Algoritma Asimetris
Algoritma ini disebut asimetris karena kunci yang digunakan untuk
enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk dekripsi. Kunci yang
digunakan untuk enkripsi adalah kunci publik atau public key sehingga
algoritma ini juga disebut dengan algoritma kunci publik. Sedangkan kunci
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
14/22
12
untuk dekripsi menggunakan kunci rahasia atau private key (Prayudi,
2005).
2.3.3
Algoritma RSA
RSA adalah singkatan dari huruf depan 3 orang yang menemukan algoritmanya,
pada tahun 1977 di MIT yaitu Ron Rivest, Adi Shamir dan Leonard Adleman.
Dari berbagai algoritma kunci asimetri yang paling populer adalah algoritma
kriptografi RSA (Hamdi, 2010). Keamanan dari algoritma RSA ini terletak pada
sulitnya memfaktorkan bilangan bulat komposit yang besar (Thome, 2009).
Selama pemfaktoran bilangan komposit yang besar menjadi faktor-faktor prima
belum ditemukan algoritma yang efektif, maka selama itu pula keamanan
algoritma kriptografi RSA ini tetap terjamin keamanannya.
Penemu pertama algoritma kriptografi kunci asimetri adalah Clifford Cocks,
James H. Ellis dan Malcolm Williamson (sekelompok ahli matematika yang
bekerja untuk United Kindoms Government Communication Head Quarters,
agen rahasia Inggris) pada awal tahun 1970 (Al-Vahed, 2011). Pada waktu itu
temuan itu dipublikasikan dan fakta mengenai temuan tersebut tetap menjadi
rahasia hingga tahun 1997.
Algoritma kriptografi kunci asimetri untuk pertama kalinya dipublikasikan pada
tahun 1976 oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman. Dua orang tersebut
merupakan ilmuwan dari Stanford University, yang membahas metode
pendistribusian kunci rahasia melalui saluran komunikasi umum (publik), yang
kemudian metode tersebut dikenal dengan metode pertukaran kunci Diffie-
Hellman (Diffie-Hellman Key Exchange) (Al-Vahed, 2011).
Ide awal Clifford Cocks ditemukan kembali oleh sekelompok ilmuwan dari
Massachussets Institute of Technology pada tahun 1977. Sekelompok orang ini
adalah Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Mereka kemudian
mempublikasikan temuan mereka pada tahun 1978 dan algoritma kriptografi
kunci asimetri yang mereka temukan dikenal dengan nama algoritma kriptografi
RSA. RSA itu sendiri merupakan akronim dari nama keluarga mereka, Rivest,
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
15/22
13
Shamir, dan Adleman. Prosedur dalam algoritma RSA antara lain (Jaseena and
John, 2011) :
a.
Pembangkitan Kunci
Proses pembangkitan kunci dilakukan oleh pihak penerima data atau pesan,
berikut proses yang berlaku pada pembangkitan kunci algoritma RSA.
1. Pilih dua buah bilangan prima acak yang sangat besar, p dan q. Untuk
mendapatkan keamanan yang maksimal, bisa dipilih dua bilangan p dan q
yang hampir sama besarnya.
2.
Hitung n=p*q, dimana nilai n sebagai modulus.3. Pilih e secara acak, yaitu bilangan bulat random dengan 1
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
16/22
14
c. Prosedur Dekripsi
Prosedur dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, proses ini mengubah
cipherteks menjadi plainteks, atau pesan asli. Prosedur dari proses dekripsialgoritma RSA adalah sebagai berikut :
1. Bagi cipherteks c ke dalam ci, dengan i=1,2,, | ci |= |n|-1.
2. Dekrip setiap ci dengan mi = ci mod n (proses dekripsi menggunakan
kunci privat).
3. Gabungkan setiap mi sehingga diperolah plainteks m.
2.4
Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web
untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih
terstruktur dan seragam atau dengan kata lain CSS merupakan bahasa style sheet
yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Pada umumnya CSS dipakai
untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan
XHTML (Keller and Nussbaumer, 2010).
Sintaks CSS terdiri dari tiga bagian, selector, property dan value (Stamey et al,
2005; Quint and Vatton, 2007). Contoh penulisan sintaks CSS adalah sebagai
berikut:
body {
color: #0789de;
}
Bagian pertama sebelum tanda '{}' disebut selector, sedangkan yang diapit oleh
'{}' disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value.
Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan
#0789de adalah value. Satu selector dapat terdiri dari lebih dari satu property yang
dipisahkan oleh semicolon (;).
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
17/22
15
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna
tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi
antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter
lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman
yang sama dengan format yang berbeda.
2.5 Hypertext Prepocessor
Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrograman server-side yang
didesain khusus untuk aplikasi berbasis web (Supaartagorn, 2011). PHP
seringkali ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Penggunaan PHP
biasanya difokuskan pada pengembangan aplikasi yang serverside scripting.
Namun sebenarnya terdapat beberapa area utama penggunaan PHP, diantaranya
Serverside Scripting, Commandlinescripting, Desktop application
(Menggunakan PHPGTK). Penggunaan pada serverside scripting merupakan
yang paling sering digunakan, terutama bila membutuhkan website atau aplikasi
berbasis web yang dinamis. Dalam penulisan script nya, PHP dapat
menggunakan procedural programming atau object oriented programmming,
dapat juga menggunakan gabungan keduanya. Beberapa kelebihan PHP dari
bahasa pemrograman web lainnya, antara lain (Sunyoto, 2007) :
1. Mudah dibuat dan dijalankan
2. Mampu berjalan pada Web Server dengan sistem operasi yang berbeda-
beda : PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX, keluarga
Windows dan Macintosh.
3. PHP bisa didapatkan secara gratis.
4.
Dapat berjalan pada Web Server yang berbeda : PHP mampu berjalan
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
18/22
16
pada Web Server yang berbeda-beda, seperti Microsoft personal Web
Server, Apache, IIS, Xitami, dll.
5.
Dapat di-embedded atau dengan kata lain, PHP dapat diletakkan dalam tag
HTML.
Script PHP diawali dan diakhiri dengan tag khusus. Contoh script yang ditulis
menggunakan bahasa PHP adalah sebagai berikut :
variabel pada PHP bersifat case sensitive namun tidak pada fungsi- fungsinya.
Keamanan yang diberikan pada PHP dapat berupa penyaringan data yang masuk dalam
sistem, atau pemilahan hak akses yang diberikan melalui tag- tag PHP.
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
19/22
17
a. JADWAL PELAKSAAN
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
No Kegiatan
Tahun 2015-2016
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1Pembuatan dan Pengajuan
Proposal Judul Tugas Akhir
2Pembuatan Laporan Untuk
Seminar TA 1
3 Seminar TA 1
4 Pembuatan Proyek
5Pembuatan Laporan Seminar
TA 2
6 Seminar TA 2
7 Pembuatan Paper
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
20/22
18
b. RINCIAN BIAYA
Rincian biaya yang diperlukan dalam pembuatan Tugas Akhir ini yaitu:
Tabel 3. Rincian Biaya Penelitian.
NO PERIHAL KUANTITAS HARGA JUMLAH
1 Kertas A4 80 gsm 2 Rim Rp. 50.000 Rp. 100.000
2 Jilid Hard Cover 2 buah Rp. 80.000 Rp. 160.000
3 Cover DVD 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
4 DVD RW 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
5 Label DVD 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
6 Biaya tak terduga - Rp. 200.000 Rp. 200.000
Total Biaya Rp. 520.000
c. TARGET LUARAN
Target luaran dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah membuat Jurnal
atau Paper untuk dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah.
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
21/22
19
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Munir, Rinaldy. 2006. Kriptografi. Bandung: PenerbitInformatika
[2]. Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan
Komunikasi. Bandung: PenerbitInformatika.
[3]. Kedaulatan Rakyat Online, 2015. http://krjogja.com/read/270648/e-ktp-
dicatut-untuk-menipu.kr. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2015
[4]. ITB Blog, 2014, http://blogs.itb.ac.id/el52162s1t2013d201423213066
harrychandra/2014/02/09/analisis-risk-response-pada-kasus-foto-copy-e-
ktp/. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2015
[5]. Masaleno, Andino. 2006. Pembuatan Aplikasi Steganografi Menggunakan
Borland Delphi.pdf. IlmuKomputer.com
[6]. Munir, Rinaldi. 2004. Steganografi dan Watermarking, IF5054
Kriptografi. IF ITB.
[7].
Munir, Rinaldy. 2004. Steganografi. IF4020. STEI ITB
[8]. Sembiring, Sandro. 2013. Perancangan Aplikasi Steganografi Untuk
Menyisipkan Pesan Teks Pada Gambar dengan Metode End Of File.
STIMK Budi Darma Medan.
[9]. Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan
Komunikasi. Bandung: Penerbit Informatika.
[10].
Munir, Rinaldy. 2006. Kriptografi. Bandung: Penerbit Informatika
[11]. Apvrille, Axelle. 2014. Hide Android Applications in Images. Fortiguard
Labs.France
[12].
Manoj B. 2012. Image Encryption and Decryption using AES.
IJEAT.Bangalore
[13]. Kajian Pustaka. 2014.
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-sejarah-dan-jenis-
kriptografi.html. Diakses pada 23 Agustus 2014
[14]. Diffie, Whitfield, Martin E Hellman. 1976. New Directions in
Cryptography.IEEE Trans. Info. Theory IT-22.
7/24/2019 Implementasi dan Analisis Teknik Steganografi Menggunakan CSS dalam Markup Language dengan Teknik Kriptografi RSA
22/22
20
[15]. Prayudi, Yudi, Idham Halik. 2005. Studi Analisis Algoritma Rivest Code 6
(RC6) Dalam Enkripsi/Dekripsi Data. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005), Yogyakarta.
[16].
Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi untuk Keamanan Jaringan
dan Implementasinya dalam Bahasa Java. Penerbit Andi, Yogyakarta.
[17].
Wirdasari, Dian. 2008. Prinsip Kerja Kriptografi dalam Mengamankan
Informasi, Jurnal SAINTIKOM Vol.5 No.2